tekhnologi nano in cancer
TRANSCRIPT
TUGAS FISIOLOGI MOLEKULER
DIAGNOSIS KANKER BERBASIS NANOMEDIS
Disusun oleh :
Joni Hendri
NIM.12/336568/PMU/07330
PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
2012
PENDAHULUAN
National Nanotechnology Innitiative (NNI) mengemukakan pengertian bahwa
Teknologi Nano adalah pemahaman dan penguasaan materi dalam sekala nano (1-100
nanometer) sehingga muncul fenomena unik yang memungkinkan terbentuknya
aplikasi baru (NNI. 2012). Sampai saat ini teknologi nano berkembang secara luas pada
berbagai bidang kajian ilmu, diantaranya bidang energi (Franceschi et al. 2002),
Elektronik (Chan et al. 2008), Makanan dan Agrocultur (Kokini et al. 2009), Robot nano
(Indian Patent News. 2010), dan lainnya.
Perpaduan antara Teknologi Nano , Bioteknologi dan Medis membentuk dunia
baru yang dinamakan dengan “Nanomedis”. Walaupun terdapat perbedaan presepsi
tentang pengertian dan penerapan Nanomedis(Frietas. 2005, Leontis et al. 2010),
namun penelitian berbasis nano baik pada tahap dasar maupun tahpan uji klinis terus
berjalan dan telah menghasilkan produk yang berguna dibidang kesehatan(Etheridge et
al. 2012). Beberapa diantaranya pada penyakit HIV (Lisziewicz et al.2012), Rhemathoid
Arthritis (Koo et al. 2010), Malaria (Santos et al. 2010), penyakit Cardiovascular
(Goonewardena. 2012) dan Tubercolosis (Seth et al. 2010) termasuk pada penyakit
kanker (Tachung et al. 2005).
Istilah Kanker digunakan untuk penyakit di mana sel-sel abnormal membelah
tanpa kontrol dan mampu menyerang jaringan lain. Sel-sel kanker dapat menyebar ke
bagian lain dari tubuh melalui darah dan sistem getah bening (Nci. 2012). Kanker
adalah penyakit yang sangat kompleks untuk dipahami, karena memerlukan beberapa
sistem fisiologis selular.
Treatment kanker melalui teknologi stem-cell masih terus dikembangkan(Shibata
et al. 2012, Gemei et al. 2012, dan Quint et al. 2012). Namun demikian, ada kebutuhan
mendesak untuk mengembangkan teknologi baru dan inovatif yang dapat membantu
untuk menggambarkan margin tumor, mengidentifikasi residu sel tumor dan
micrometastases, serta menentukan apakah tumor telah sepenuhnya hilang atau tidak
(Nci.2012). National Cancer Insitute (NCI) merupakan salah satu perguruan tinggi di
Amerika yang serius mengembangkan nanomedis pada kanker. Mereka beranggapan
bahwa teknologi ini merupakan jawaban dari keterbatasan yang selama ini mereka
hadapi pada diagnosa dan treatment kanker (Nci.2012).
Penelitian di bidang kanker berbasis Nanomedis telah membuat kemajuan yang
luar biasa. Oleh karena itu tinjuan terhadap penelitian terbaru dibidang nanomedis
kanker merupakan topik yang menarik untuk dikaji
Tujuan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisiologi
Molekuler di Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada Program Study
Bioteknologi tentang perkembangan terbaru dunia Bioteknologi. Oleh karena itu
perkembangan penelitian Nanomedis dalam diagnosa kanker akan disajikan dalam
makalah ini.
DIAGNOSIS KANKER BERBASIS NANOMEDIS
Deteksi dini pada kanker dapat mengurangi resiko kanker yang lebih jauh.
Penentuan diagnosis yang cepat dan akurat sangat diperlukan. Kita dapat melakukan
screening untuk membantu diagnosa apabila kakanker belum menimbulkan gejala yang
khas atau tanpa gejala. Beberapa diantaranya adalah dengan melakukan Pap_semear
untuk kanker servik, Mammogram untuk kanker payudara atau dengan melakukan
pemeriksaan test laboratoris untuk menemukan penanda kanker seperti Prostate-
Spesific Antigen (PSA) untuk kanker prostat (NCI.2012), Alpha – Fetoprotein ( AFP )
untuk kanker hati, Beta-2-Mcroglobulin (B2M) untuk kanker darah, CA 15-3 untuk
kanker payudara, CA 125 untuk kanker epitel ovarium, CA 72-4 untuk tumor ovarium,
pankreas dan saluran cerna, dan Beta-HCH untuk kanker testis dan ovarium ( tumor
germ cell ) dan penyakit gestational trophoblastic terutama Choriocarcinoma (Lab.Klinik
Pramita. 2009). Sayangnya tidak semua teknik dapat diterapkan dalam menilai kelainan
pada level mikroskopis serta tidak dapat memberikan diagnosis pada tahap awal jauh
sebelum gejala terlihat.
Dewasa ini berkembang teknik diagnosa atau penanda kanker berbasis nano
teknologi yang memberikan harapan baru dalam mendiagnosa kanker maupun
merekam keberhasilan terapi kanker yang dilakukan. Harisinghani et. al (2003) telah
berhasil mengembangkan (MRI) yang dimodifikasi dengan penambahan nanopartikel
iron-oxide untuk memperoleh gambaran metastase pada kelenjar limpa tanpa
melakukan oprasi. Selain itu, teknik lain dalam mendeteksi kanker secara dini dan lebih
akurat sedang terus dikembangkan diantaranya adalah melalui Nanoprobes dan
Nanoscale Cantilevers
Nanoprobes
Nanoprobes adalah nanomaterial berbentuk probe yang digunakan untuk bioanalisis
dan diagnosis. Pada penyakit kanker telah dikembangkan dan diteliti baik secara invitro
maupun ex vivo. Terdapat beberapa nanoprobes utama diantaranya Quantum Dots, dan
Nanowire, Nanotube. (Chi et al.2012).
Figure.1. Schematic diagram QDs (invivo Tumor imaging)
Schematic diagram showing QDs involved in both active and passive tumor targeting. In the passive mode, nanometer-sized particles such as quantum dots accumulate at tumor sites through an enhanced permeability and retention effect. For active tumor targeting, nanoparticles are conjugated to molecular ligands such as antibodies and peptides to recognize protein targets that are over-expressed on the surface of tumor cells such as the epidermal growth factor receptor, the transferrin receptor, or the folate receptor (Smith. et al.2008).
Quantum Dots (QDs) merupakan aplikasi seperti pencitraan seluler,
immunoassays, pencitraan in vivo, dan pendugaan. Semikonduktor Quantum Dots
(QDs)merupakan pemancar cahaya partikel pada skala nanometer. Dibandingkan
dengan pewarna organik dan protein fluorescent, alat ini memiliki sifat optik dan
elektronik yang unik, emisi cahaya, kecerahan sinyal yang superior, ketahanan terhadap
photobleaching, dan spektrum absorpsi luas untuk eksitasi simultan beberapa warna
fluoresensi(Smith et al.2008). Probe yang digunakan dalam transduksi sinyal untuk
merancang sistem deteksi untuk asam nukleat, protein, peptida, dan kecil molecules
(Frasco et al.2009). Sehingga dapat digunakan untuk menargetkan biomarker tumor
serta vasculatures tumor dengan afinitas dan spesifisitas tinggi.(Smith et.al.2008, Gao et
al. 2010).(Fig. 1)
Hasil penelitian QDs pada kanker diantaranya oleh Akinfieva et al (2012) yang
mengembangkan deteksi marker kanker dan tumor pada serum , Liu et al (2012)
menggunakan Gold Nanoparticle QDs untuk membedakan sel kanker, Qds yang dilabeli
magnetic immunoassay oleh Gazouli et al (2012) dan QDs berlabel silika nanospheres
untuk biomarker kanker oleh Liu et al. (2012)
Figure.2. Nanowire
Pada diagram ini, kawat sensor berukuran nano yang ditetapkan di saluran mikofluida. Sebagai
aliran partikel melalui saluran mikofluida, sensor nanowire mengambil keberadaan molekul
partikel-partikel ini dan segera dapat menyampaikan informasi ini melalui koneksi elektroda ke
dunia luar.(NCI Alliance for Nanotechnology In Cancer)
Nanowire adalah deteksi multiplexing listrik menggunakan kawat silikon nano
yang yang dimasukkan ke dalam array (Fig. 2). Penanda Protein secara rutin terdeteksi
pada konsentrasi femtomolar dengan selektifitas yang tinggi, dan penggabungan
simultan dari kawat nano memungkinkan kontrol terhadap positif palsu. Nanowire
sangat selektif dan sensitif dari dalam mendeteksi antigen spesifik prostat (PSA), PSA-
alpha1-antichymotrypsin, antigen Carcinoembryonic dan musin-1, termasuk deteksi
untuk setidaknya 0,9 pg / ml dalam sampel serum yang diencerkan. Kemampuan untuk
multiplexing real-time monitoring penanda protein dan aktivitas telomerase dengan
sensitivitas tinggi dan selektivitas dalam sampel klinis yang relevan membuka
kemungkinan besar untuk diagnosis dan pengobatan kanker dan penyakit kompleks
lainnya.(Zeng et al.2005). Pengembangan nanowire berdasarkan hasil penelitian
terabaru adalah oleh Lee et al (2012), Su et al (2012), dan Fark et al (2012).
Sedangkan Nanotubes merupakan carbon nano berukuran setengah diameter
DNA yang dapat membantu mengidentifikasi perubahan DNA yang berkaitan dengan
kanker (Fig. 3). Serta dapat membantu untuk menentukan dengan tepat lokasi
perubahan (Wang et al.2009). Menggunakan nanotube tip yang menyerupai jarum pada
pemutar piringan hitam, fisik bentuk DNA dapat ditelusuri. Sebuah komputer
menerjemahkan informasi ini ke dalam peta topografi (Wang. et al.2009). Teknologi ini
merupakan teknologi nano yang penting dan dapat diaplikasikan dalam berbagai hal
termasuk dalam dunia medis (Seetharamappa.et al 2006).
Figure. 3 Carbon Nanotubes
Reference: Seetharamappa.et al 2006
Penelitian Nanotubes semakin berkembang dan tidak terbatas pada diagnosis
saja. Liu et al (2012) mengembangkan medan magnet carbon nanotube untuk
meningkatkan porasi sel tumor target pada kemoterapi. Hasil penelitian lainnya
membuat kesimpulan bahwa paparan karbon Nanotube dapat meningkatkan efek
pengobatan kanker ovarium karena dapat meningkatkan chemosensitifity sel kanker
terhadap obat antikanker (Zhang . 2012).
Nanoscale Cantilevers
Merupakan balok silikon microfabricated berukuran nano sebagai sensor mekanik
yang sangat sensitif, dimana dapat mengubah proses yang terjadi di permukaan ke
respon mekanik (Fig. 4). Prinsip transduksi sinyal yang unik memungkinkan untuk
mengukur tegangan permukaan yang terjadi di permukaan kantilever dengan
memantau kelenturan cantilevers (mode statis) sementara pada saat yang sama
mengamati perubahan sifat osilasi cantilevers terkait dengan perubahan beban massal
pada cantilevers (dinamis mode)(Koeser et. al. 2010). Cantilevers bisa dilapisi dengan
molekul yang mampu mengikat spesifik substrat-DNA ke urutan gen tertentu. Sel
kanker mengeluarkan produk molekul, lapisan menyerupai antibodi pada jari
kantilever selektif mengikat protein disekresikan. Antibodi ini telah dirancang untuk
mengambil satu atau lebih yang protein yang berbeda sebagai ekspresi molekul
tertentu dari sel kanker. Sifat fisik cantilevers berubah sebagai akibat dari peristiwa
yang mengikat. Peneliti dapat membaca perubahan ini secara real time dan tidak hanya
informasi tentang ada atau tidaknya, tetapi juga konsentrasi ekspresi molekul yang
berbeda (NCI alliance for Nanotechnology in Cancer).
Figure. 4 Nanscale Cantilevers principles
Sumber : NCI alliance for Nanotechnology in Cancer
Array sensor kantilever dapat digunakan untuk mendeteksi molekul paralel
beberapa kepentingan misalnya cantilevers nano untuk penginderaan bahan kimia,
untuk deteksi yang sangat sensitif dari logam berat (Koeser et. al. 2010). Selain itu
dapat digunakan sebagai biosensor, misalnya, untuk DNA dan deteksi protein, yang
handal. Cantilevers nano, dibangun sebagai bagian dari perangkat diagnostik yang lebih
besar, dapat memberikan deteksi cepat dan sensitif terkait molekul kanker. (NCI
alliance for Nanotechnology in Cancer).
KESIMPULAN
Nanomedis merupakan teknologi nano dibidang medis mempunyai dampak
signifikan di bidang kesehatan termasuk pada penyakit kanker. Dengan adanya
teknologi ini diharapkan dapat membuat terobosan yang penting pada penyakit kanker
terutama dalam deteksi dini penyakit tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Akinfieva O, Nabiev I, and Sukhanova A.(2012). New directions in quantum dot-based cytometry detection of cancer serum markers and tumor cells. Crit Rev Oncol Hematol.Oct 8. pii: S1040-8428(12)00187-4.
Chan C.K, Peng H, Liu G, McIlwrath K, Zhang X.F, Huggins R.A, et al.(2008) High-performance lithium battery anodes using silicon nanowires. Nat Nano:3(1):31-35.
Chi X, Hung D, Zhao Z et al.(2012). Nanoprobes for in vitro diagnostics of cancer and infectious diseases. Biomaterials. Jan;33(1):189-206National Nanotechnology Innitiative. What is Nanotech?. Tersedia di http://www.nano.gov/. [Diakses tanggal 2 Oktober 2012].
Franceschi D S dan Kouwenhoven L.(2002). Electronics and the single atom. Nature :417(6890):701-2.
Frasco M.F and Chaniotakis N.(2009). Semiconductor Quantum Dots in Chemical Sensors and Biosensors. Sensors (Basel).; 9(9): 7266–7286.
Freitas R A. Jr, JD.(2005). What is Nanomedicine?. Nanomedicine: Nanotechnology, Biology, and Medicine 1:2– 9
Gao J, Chen X, and Cheng Z.(2010). Near-infrared quantum dots as optical probes for tumor imaging. Curr Top Med Chem.;10(12):1147-1157
Gazouli M, Lyberopoulou A, and Pericleous P.(2012). Development of a quantum-dot-labelled magnetic immunoassay method for circulating colorectal cancer cell detection. World J Gastroenterol. Aug 28;18(32):4419-26
Gemei M, Mirabeli P, Di Noto R, et al. (2012). CD66c is a novel marker for colorectal cancer stem cell isolation, and its silencing halts tumor growth in vivo. Cancer. doi: 10.1002/cncr.27794.
Goonewardena S.N.(2012). Approaching the Asymptote: Obstacles and Opportunities for Nanomedicine in Cardiovascular Disease Current Atherosclerosis Reports, Volume 14, Number 3 – [Springer]
Harisinghani, Mukesh G , Barentsz Jelle,. Hahn, Peter F et al.(2003). Noninvasive Detection of Clinically Occult Lymph-Node Metastases in Prostate Cancer. N Engl J Med 2003;348:2491-2499
Indian Patent News. (2010). Indian Indian Inventors Develop a Nano-Robots System and Methods for Well Logging and Borehole Measurements. Tersedia di http://search.proquest.com/docview/365411482?accountid=13771 [Diakses tanggal 2 Oktober 2012]
Koeser J, Bammerlin M, Battiston FM and Hubler U.(2010). Nanomechanical cantilever sensors as a novel tool for real-time monitoring and characterization of surface layer formation.J Nanosci Nanotechnol. 2010 Apr;10(4):2578-2582.
Kokini S.N.J.L. (2009) Nanotechnology and its applications in the food sector. Trends Biotechnol:27(2):82-9.
Koo O.M.Y & Rubinstein I & Önyüksel H.(2010). Actively Targeted Low-Dose Camptothecin as a Safe,Long-Acting, Disease-Modifying Nanomedicine for Rheumatoid Arthritis. Pharm Res; 28:776–787
Laboratorium Klinik Pramitha.(2009). Deteksi Dini Pada Kanker. Tersedia di http://pramita.co.id/index.php/component/content/article/19-bulletin/26-deteksi-dini-kanker-dengan-tumor-marker, [ Diakses tanggal 10 Oktober 2012]
Lee SK, Kim GS, and Wu Y et al. (2012). Nanowire substrate-based laser scanning cytometry for quantitation of circulating tumor cells. Nano Lett. 2012 Jun 13;12(6):2697-2704.
Leontis V L. & Agich G.J.(2010). Freitas on Disease in Nanomedicine: Implications for Ethics.Nanoethics ;4:205–214
Lisziewicz J dan Tőke R.R..(2012). Nanomedicine Applications Towards The Cure of HIV. Nanomedicine: Nanotechnology, Biology, and Medicine ;xx :xxx–xxx
Liu D, Wang L, Wang Z and Cuschieri A. (2012). Magnetoporation and Magnetolysis of Cancer Cells via Carbon Nanotubes Induced by Rotating Magnetic Fields. Nano Lett. Oct 10;12(10):5117-5121.
Liu F, Zhang Y, and Ge S et al. (2012). Magnetic graphene nanosheets based electrochemiluminescence immunoassay of cancer biomarker using CdTe quantum dots coated silica nanospheres as labels. Talanta.Sep 15;99:512-9.
Liu Q, Yeh YC, Rana S et al.(2012). Differentiation of cancer cell type and phenotype using quantum dot-gold nanoparticle sensor arrays. Cancer Lett. 2012 Sep 26. pii: S0304-3835(12)00562-9
National Cancer Institute (NCI). Questions and Answers: Cancer Nanotechnology. Tersedia di: http://ncl.cancer.gov/CaNanoPlan.pdf; [Diakses tanggal 1 Oktober 2012]
National Cancer Institute (NCI). Types of Screening Test. Tersedia di: http://www.cancer.gov/cancertopics/screening/types#Laboratory+Tests; [Diakses tanggal 1 Oktober 2012]
NCI Alliance for Naotechnology In Cancer.Nanowire. tersedia di http://nano.cancer.gov/learn/understanding/nanotech_nanowires.asp. [Diakses tanggal 2 Oktober 2012].
NCI Alliance for Naotechnology In Cancer. Cantilevers. tersedia di http://nano.cancer.gov/learn/understanding/nanotech_cantilevers.asp. [Diakses tanggal 2 Oktober 2012].
Park GS, Kwon H, and Kwak DW et al . (2012). Full surface embedding of gold clusters on silicon nanowires for efficient capture and photothermal therapy of circulating tumor cells. Nano Lett. Mar 14;12(3):1638-42.
Quint K, Tonigold M, Di Fazio P, et al. (2012).Pancreatic cancer cells surviving gemcitabine treatment express markers of stem cell differentiation and epithelial-mesenchymal transition.Int J Oncol. doi: 10.3892/ijo.2012.1648.
Santos-Magalhaes NS and Mosquera V.C. (2010) Nanotechnology applied to the treatment of malaria. Adv Drug Deliv Rev;62 (4-%):560-75
Su Y, Wei X, and Peng F et al. (2012). Gold nanoparticles-decorated silicon nanowires as highly efficient near-infrared hyperthermia agents for cancer cells destruction. Nano Lett. 2012 Apr 11;12(4).
Seetharamappa J, Yellappa S, and D’Souza F.(2006). Carbon Nanotubes: The Next Elctronic Materials. The Electrochemical Society Interface p.24-61
Seth D, Choudhury S.R, Pradhan S, et al.(2010). Nature-inspired novel drug design paradigm using nanosilver: efficacy on multi-drug-resistant clinical isolates of tuberculosis. Curr Microbiol; 62(3):715-726
Shibata M dan Shen M.(2012).The roots of cancer: Stem cells and the basis for tumor heterogeneity.Bioessay; doi: 10.1002/bies.201200101.
Smith AM, Duan H, Mohs AM and Nie S.(2009). Bioconjugated quantum dots for in vivo molecular and cellular imaging. Adv Drug Deliv Rev. Aug 17;60(11):1226-1240.
Tachung C.Y and Wei T.C, (2005).Nanomedicine in cancer treatment Nanomedicine: Nanotechnology, Biology, and Medicine, 1: 191– 192
Wang X, Li Q, Xie J, and Jin Z, et al. (2009). Fabrication of ultralong and electrically uniform single-walled carbon nanotubes on clean substrates. Nano Lett. Sep;9(9):3137-3141.
Zhang W, Zhang D, Tan J and Cong H. (2012). Carbon nanotube exposure sensitize human ovarian cancer cells to paclitaxel. J Nanosci Nanotechnol.Sep;12(9):7211-7214.
Zheng G, Patolsky F, Cui Y et al. (2005). Multiplexed electrical detection of cancer markers with nanowire sensor arrays. Nat Biotechnol.Oct;23(10):1294-1301.