bladder cancer

17
1. Kanker Buli Keganasan buli adalah keganasan tersering pada traktus urinarius dan keganasan ketjuh tersering pada pria dan urutan 17 pada wanita. Insidensi pada tahun 2008 adalah 9/100.000 pada pria dan 2 per 100.000 pada wanita. Angka mortalitas di seluruh dunia adalah 8:100.000 pada pria dan 3/100.000 pada wanita 4 . Pada tahun 2008, keganasan buli adalah penyebab kedelapan mortalitas spesifik kanker di eropa. Sebanyak 75% pasien dengan keganasan buli memiliki penyakit yang terbatas di organ (stage Ta, CIS atau submukosa (T1) dan dikategorikan sebagai Non-muscle invasive bladder cancer (NMIBC) 4 . NMIBC memiliki tingkat progresifitas rendah dan survival jangka panjang yang baik, sedangkan pasien dengan muscle invasive memiliki resiko mortalitas lebih tinggi 5 . 2. Faktor Resiko Terdapat bukti predisposisi genetik memiliki pengaruh signifikan pada insidensi kanker buli,

Upload: akhmad-mustafa

Post on 30-Sep-2015

20 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

referat ca buli

TRANSCRIPT

1. Kanker BuliKeganasan buli adalah keganasan tersering pada traktus urinarius dan keganasan ketjuh tersering pada pria dan urutan 17 pada wanita. Insidensi pada tahun 2008 adalah 9/100.000 pada pria dan 2 per 100.000 pada wanita. Angka mortalitas di seluruh dunia adalah 8:100.000 pada pria dan 3/100.000 pada wanita4. Pada tahun 2008, keganasan buli adalah penyebab kedelapan mortalitas spesifik kanker di eropa. Sebanyak 75% pasien dengan keganasan buli memiliki penyakit yang terbatas di organ (stage Ta, CIS atau submukosa (T1) dan dikategorikan sebagai Non-muscle invasive bladder cancer (NMIBC)4. NMIBC memiliki tingkat progresifitas rendah dan survival jangka panjang yang baik, sedangkan pasien dengan muscle invasive memiliki resiko mortalitas lebih tinggi5.

2. Faktor ResikoTerdapat bukti predisposisi genetik memiliki pengaruh signifikan pada insidensi kanker buli, terutama pengaruhnya terhadap kerentanan terhadap faktor resiko lain. Faktor resiko terpenting dalam kanker buli adalah kebiasaan merokok. Merokok terdapat pada kurang-lebih 50% kasus. Tembakau memiliki aromatik amin dan hidrokarbon polisiklik aromatik, yang diekskresi oleh ginjal. Pajanan dalam pekerjaan pada aromatik amin, hidrokarbon polisiklik aromatik danhidrokarbon terklorin adalah faktor resiko kedua terpenting pada kanker buli, terdapat pada sekitar 10% kasus. Faktor resiko lainnya adalah konsumsi air yang mengandung klorin, trihalometana, serta arsenik. Serta pada beberapa daerah di Asia, schistosomiasis telah terbukti menyebabkan kanker buli4-6.

3. PatogenesisMekanisme kerusakan genetik yang pasti pada perkembangan kanker buli masih belum pasti, namun mutasi melibatkan aktifasi onkogen dan inaktifasi atau kehilangan pada tumor supressor gen. Kehilangan material genetik pada kromosom 9 ditemukan pada seluruh jenis tumor, baik low-grade, low-stage dan high grade. Studi terkini memeriksa muutasi gen p53 pada tumor saluran kemih bagian atas, yang primer dan rekuren, dapat berasal dari 1 klon sel. Perubahan genetik tambahan bersifat spesifik pada tumor buli 1,2 . Kromosom 11p yang mengandung proto onkogen c-Ha-ras mengalami delesi pada sekitar 40% kanker buli. Peningkatan produksi protein p21, hasil ekspresi dari c-Ha-ras telah terdeteksi pada tumor gradasi tinggi, namun tidak terdeteksi pada tumor gradasi rendah. Delesi pada kromosom 17p juga telah terdeteksi pada 60% dari seluruh tumor invasif, namun tidak terjadi pada tumor superfisial. Perubahan pada p53 menjadi perubahan yang paling sering terlihat pada perkembangan kanker pada manusia, menjadikan delesi pada kromosom ini sebagai temuan penting pada kanker buli yang menginvasi otot 1,2,6. 4. Gejala dan TandaSekitar 80-90% pasien dengan kanker buli memiliki gejala hematuria tanpa nyeri. Semua pasien dengan gejala klasik ini harus dicurigai sebgai keganasan buli hingga terbukti sebaliknya 4,5.Gejala lain yaitu gejala iritasi buli, antara lain dysuria, urgensi, atau frekuensi muncul pada 20-30% pasien. Gejala iritatif dapat menunjukkan penyakit yang sudah menginvasi otot, meskipun gejala ini paling sering disebabkan oleh carcinoma in situ (CIS). Pasien dengan stadium lanjut dapat mengalami nyeri pada tulang panggul, edema ekstremitas bawah, nyeri pinggang dari obstruksi ureter 1,2. Kanker buli yang tidak menginvasi otot tidak ditemukan lewat pemeriksaan fisik. Pada kasus yang jarang, terdapat massa yang terpalpasi pada pemeriksaan abdomen, pelvis, rektal atau bimanual. Perhatian pada dinding anterior vagina pada perempuan dan prostat pada laki-laki dapat memberikan temuan yang menunjukkan ekstensi tumor.

5. Staging dan Grading Kanker Buli 4,5,61. StagingSistem staging yang paling luas dan diteima secara luas adalah sistem Tumor-Node-Metastasis (TNM) seperti tertera pada tabel 3.1. Pada sistem ini, Non Muscle Invasive Bladder Cancer (NMIBC) termasuk (1) tumor papiler yang terbatas pada mukosa epitel, (stage Ta), (2) Tumor yang menginvasi jaringan subepitel (T1), dan (3) Tumor in situ (CIS)

Tabel 3.1 Klasifikasi Staging Kanker Buli

Gambar 3.2 Grading dan Staging kanker Buli

2. GradingKanker buli digradasi berdasarkan Grading WHO 1973 tentang urothelial papilloma, yaitu: Terdiferensiasi dengan baik (G1), berdiferensiasi moderat (G2), atau tidak berdiferensiasi (G3). Pada 2004, WHO dan ISUP memperkenalkan sistem grading terbaru yang melibatkan sitologis dan kriteria arsitektural. Klasifikasi baru ini membedakan antara papillary neoplasm of low malignant potential (PUNLMP) dengan karsinoma gradasi rendah dan tinggi.

Gambar 2.1 Grading WHO 1973 dan 2004

Gambar 2.2 Spektrum Histologis Karsinoma Urotelial

6. Histopatologis Kanker Buli98% dari seluruh kanker buli adalah keganasan epitelial, dengan tipe tersering adalah TCC (transitional cell carcinoma)1. Transitional cell carcinomaSekitar 90% dari seluruh keganasan pada buli adalah jenis TCC. Tumor jenis ini bisa muncul sebagai lesi eksofitik yang papiler. Lebih jarang, muncul sebagai lesi sesil atau ulkus.Lesi papiler bersifat superfisial, sedangkan lesi sesil bersifat invasif. 2. Non Transitional Cell Carccinoma Adenocarcinoma hanya terdapat pada