tekfar.docx

14
Tablet adalah suatu bentuk sediaan farmaseutik yang berupa padat. Sifatnya praktis, dan relative lebih tahan lama karena kadar air yang rendah dan tidak terjadi reaksi hidrolisis. Cara pembuatan tablet antara lain adalah dengan granulasi basah. Tujuan granulasi ini adalah memperbaiki sifat alir ke mesin tablet dan untuk memperbaiki komprebilitas. Granulasi basah ini menggunakan air atau zat cair lain apabila zat aktif tidak stabil terhadap air. Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa. (Depkes RI, 1994). Tablet dibuat terutama dengan cara kompresi. Sejumlah tertentu dari tablet dibuat dengan mencetak. Tablet yang dibuat secara kompresi menggunakan mesin yang mampu menekan bahan bentuk serbuk atau granul dengan menggunakan berbagai bentuk punch dan die. Alat kompresi tablet merupakan alat berat dari berbagai kapasitas dipilih sesuai dengan dasar dari jenis tablet yang akan dibuat serta produksi rata- rata yang diinginkan. Tablet yang dicetak dibuat dengan tangan atau dengan alat mesin tangan, dengan cara menekan bahan tablet ke dalam cetakan, kemudian bahan tablet yang telah terbentuk dikelurkan dari cetakan dan dibiarkan sampai kering. Tablet harus melepaskan zat berkhasiat kedalam tubuh dalam jumlah yangtepat dan menimbulkan efek yang diinginkan (Lachman, 1986). Tablet hanyamemberikan

Upload: retno-indah-y

Post on 14-Apr-2016

218 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: tekfar.docx

Tablet adalah suatu bentuk sediaan farmaseutik yang berupa padat. Sifatnya praktis, dan relative lebih tahan lama karena kadar air yang rendah dan tidak terjadi reaksi hidrolisis. Cara pembuatan tablet antara lain adalah dengan granulasi basah. Tujuan granulasi ini adalah memperbaiki sifat alir ke mesin tablet dan untuk memperbaiki komprebilitas. Granulasi basah ini menggunakan air atau zat cair lain apabila zat aktif tidak stabil terhadap air.

Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa. (Depkes RI, 1994).

Tablet dibuat terutama dengan cara kompresi. Sejumlah tertentu dari tablet dibuat dengan mencetak. Tablet yang dibuat secara kompresi menggunakan mesin yang mampu menekan bahan bentuk serbuk atau granul dengan menggunakan berbagai bentuk punch dan die. Alat kompresi tablet merupakan alat berat dari berbagai kapasitas dipilih sesuai dengan dasar dari jenis tablet yang akan dibuat serta produksi rata- rata yang diinginkan. Tablet yang dicetak dibuat dengan tangan atau dengan alat mesin tangan, dengan cara menekan bahan tablet ke  dalam cetakan, kemudian bahan tablet yang telah terbentuk dikelurkan dari cetakan dan dibiarkan sampai kering.

Tablet harus melepaskan zat berkhasiat kedalam tubuh dalam jumlah yangtepat dan menimbulkan efek yang diinginkan (Lachman, 1986). Tablet hanyamemberikan efek yang diinginkan jika memiliki mutu yang baik. Untukmenghasilkan tablet dengan mutu yang baik dan memenuhi persyaratan, pemilihandan kombinasi bahan pembantu memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembuatannya

Definisi TabletTablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya dibuat dengan penambahan bahan tambahan yang sesuai, tablet dapat berbeda ukuran, bentuk, berat, kekersan, dan ketebalalan, daya hancurnya dan aspek lain yang tergantung dengan pemakaian tablet dan cara pembuatannya. Kebanyakan tablet digunakan pada pemberian secara oral. Kebanyakan tablet dibuat dengan penambahan zat warna dan zat pemberi rasa. Tablet lain yang penggunaanya dapat cara sublingual, bukal, atau melalui vagina.

Dengan metode pembuatan tablet yang manapun, tablet yang dihasilkan harus mempunyai sifat-sifat yang baik, yaitu :1. Cukup kuat dan resisten terhadap gesekan selama proses pembuatan, pengemasan, transportasi

Page 2: tekfar.docx

dan sewaktu di tangan konsumen. Sifat ini diuji dengan uji kekerasan dan uji friabilitas.2. Zat aktif dalam tablet harus dapat tersedia dalam tubuh. Sifat ini dilihat dari uji waktu hancur dan uji disolusi.3. Tablet harus mempunyai keseragaman bobot dan keseragaman kandungan (untuk zat aktif kurang dari 50 ml). Parameter ini diuji dengan variasi bobot dan uji keseragaman kandungan.4. Tablet berpenampilan baik dan mempunyai karakteristik warna, bentuk dan tanda lain yang menunjukkan identitas produk.5. Tablet harus menunjukkan stabilitas fisik dan kimia serta efikasi yang konsisiten

Amilum digunakan sebagai bahan penyusun dalam serbuk awur dan sebagai bahan pembantu dalam pembuatan sediaan farmasi yang meliputi bahan pengisi tablet, bahan pengikat, dan bahan penghancur. 

Bahan pengikat adalah zat yang ditambahkan untuk menambah kohesivitas atau kualitas ikatan dari serbuk bahan tablet untuk menjamin tablet tidak mudah pecah sesudah pencetakan. Bahan pengikat digunakan pada tablet yang dibuat dengan metoda granulasi basah.Yang termasuk bahan pengikat adalah larutan gelatin, amilum, gula, gum alam (akasia, tragakan) dan gum sintetik (polietilen glikol, polivinilpirolidon, veegum dan karboksimetilselulosa).Metoda granulasi basah diketahui dapat meningkatkan kecepatan disolusi zat aktif yang kurang larut dengan cara membuat permukaan partikel menjadi lebih hidrofilik. Solvgang dan Finholt meneliti disolusi granul fenobrbital, fenasetin dan prednisolon lebih baik dibanding disolusi serbuknya. Disamping itu terbukti bahwa disolusi tablet hasil pencetakan granulnya juga lebih baik dari disolusi granulnya. Hal ini disebabkan oleh karena tablet menjadi lebih mudah terbasahi dan kenyataan bahwa adanya deformasi granul selama pencetakan meningkatkan luas permukaan sehingga pembasahan menjadi lebih efektif lagi. Pemilihan bahan pengikat harus disesuaikan dengan zat aktif dan dalam jumlah tepat agar diperoleh kualitas pengikatan yang diinginkan tetapi tidak mempengaruhi kualitas disintegrasi tablet dan disolusi zat aktifnya.

Metode granulasi basah, metode ini adalah metode yang paling sering digunakan dalam pembuatan tablet.Adapun tahapan dalam pembutannya :

1. Menimbang dan mencampur bahan bahan,seperti bahan aktif,bahan pengisi dan bahan penghancur yang dibutuhkan dalam formula.

2. Pembuatan granulasi basah,yakni dengan cara dibuat granula yang dapat mengalir bebas dalam cetakan sehingga dapat terisi dengan tepat dan merata.Hal ini dapat dilakukan dengan baik dengan menambahkan bahan cairan pengikat atau perekat ke dalam campuran serbuk,melewatkan adonan yang lembab melalui ayakan yang ukuran nya seperti yan diinginkan,ganul dihasilkan melalui pengayakan ini dikeringkan,lalu diayak lagi dengan ayakan yang ukurannya lebih kecil supaya megurangi ukuran granul demi granul.

Page 3: tekfar.docx

3. Pengayakan adonan lembab menjadi pellet atau granul,pada umunya ditekan melaui ayakan no. 6 atau no.8.

4. Pengeringan granul.Kebanyakan dikeringkan dalam cabinet pengering dengan system sirkulasi udara dan pengendalian temperature.

5. Penyaringan kering,stelah kering,granul dikeringkan,granul dilewatkan melalui ayakan dengan lubang lebih kecil dari pada yang biasa dipakai untuk pengayakan granulasi asli.Seberapa jauh ukuran granul dihaluskan,tergantung pada ukuran punch yang akan dipakai dan tablet yang akan diproduksi.

6. Lubrikan atau pelinciran.Setelah pengayakan kering,biasanya bahan pelincir kering ditambahkan ke dalam granul.Sehingga setiap granul dilapisi oleh bahan pelincir,dapat juga diapisi debu ketika granul menyebar melalui lubang lkecil ayakan atau pencamput=ran dalam pengadukan serbuk.Pelincir yang umum digunakan adalah talk,magnesium stearat,.

7. Pencetakan tablet,dilakukan dengan memasukkan granul ke dalam ruang cetakan dan dikempa oleh kedua gerakan punch atas dan bawah

 

GranulasiUmumnya sebelum tabletasi dilakukan, bahan obat dan bahan pembantu yang

diperlukan digranulasi ( granula = butir ) artinya partikel-partikel serbukdiubah menjadi butiran granulat.Granulat sebaiknya.-Dalam bentuk dan warna yang sedapat mungkin homogen-Memiliki daya luncur yang baik-Menunjukan kekompakan mekanis yang memuaskan-Tidak terlampau kering ( sisa lembab 3 –  5 %)-Mudah hancur air.

Pada dasarnya hanya granulat kering yang digunakan untuk pencetakanakan tetapi granulat yang terlalu kering dan rapuh menyebabkan tablet yangdihasilkan sangat mudah retak. Yang penting dalam hal ini adalah tingkatkelarutan serbuk yang akan digranulasi di dalam bahan pelarut yangdigunakan. Laktosa dapat digranulasi dengan air oleh karena kelarutan dalamair rendah. Gula lainya dengan kelarutan dalam air yang lebih baik misalnyasakkarosa, sebaiknya digunakan campuran etanol dan air.

Gelatin

Fungsi : Sebagai bahan pengikat (binder) dengan konsentrasi (2-10) %(3).

Alasan : Merupakan pengikat yang baik karena memberikan kekerasan yang baik pada tablet(3)

Page 4: tekfar.docx

Gelatin-     Digunakan pada konsentrasi 5-10% sebanyak 1-5% dari formula-   Sudah jarang digunakan, digantikan PVP, MC. Cenderung

menghasilkan tablet yang keras dan memerlukan disintegran yang aktif

-     Dapat digunakan untuk senyawa yang sulit diikat-     Kelemahan: rentan bakteri dan jamur-    Jika masih diperlukan pengikat yang lebih kuat, dapat digunakan

larutan gelatin dalam air 2-10%, yang dibuat dengan menghidrasi gelatin dalam air dingin selama beberapa jam/semalam kemudian dipanaskan sampai mendidih, larutan gelatin harus dipertahankan hangat sampai digunakan karena akan menjadi gel pada pendinginan

 

PEMBAHASAN

Sifat alir granul

Sifat alir granul memegang peranan penting dalam pembuatantablet. Apabila granul mudah mengalir, tablet yang dihasilkan mempunyaikeseragaman bobot yang baik. Faktor-faktor yang menentukan sifat alirserbuk/granul adalah : kerapatan jenis, porositas, bentuk partikel, ukuran partikel, kondisi percobaan dan kandungan lembab

Pengukuran sifat alir granul dengan metode corong dipengaruhi oleh beberapa kondisi pengamatan berikut :a. Berat granul b. Ukuran partikel granulc. Diameter corong (atas dan bawah)d. Panjang tangkai coronge. Cara penuangan sampelf. Pengaruh getaran luarPenentuan sifat alir bahan serbuk atau granul diantaranya dapatdilakukan dengan cara melakukan pengukuran sudut diam dan waktu alir.Sudut diam adalah sudut yang dibentuk oleh tumpukan serbuk terhadap bidang datar setelah serbuk tersebut mengalir secara bebas melalui suatucelah sempit. Alat yang biasa digunakan adalah corong. Semakin kecilsudut diam maka semakin mudah serbuk tersebut mengalir.Selain sudut diam, waktu alir dapat digunakan untuk menentukansifat alir

Page 5: tekfar.docx

serbk atau granul. Waktu alir adalah waktu yang dibutuhkanuntuk mengalir dari sejumlah granul melalui lubang corong yang diukuradalah sejumlah zat yang mengalir dalam suatu tertentu. Semakin baiksifat alirnya maka akan semakin cepat waktu yang diperlukan untukmengalirkan sejumlah berat tertentu serbuk atau granul. Sudut diam dapatdiukur dengan mengamati tinggi kerucut yang terbentuk (h cm) di atas alasdengan diameter tertentu (d cm). Besar sudut diam dapat dihitung sebagai berikut :

Tgα=

Umumnya granul dikatakan mengalir baik (free flowing) apabilasudut diamnya labih kecil dari 50 . Jika sudut diam lebih besar dari 50o pada saat pentabletan akan detemui kesulitan.

 

Sudut diam

Sudut diam yaitu sudut tetap yang terjadi antara timbunan partikel bentuk kerucut dengan bidang horizontal. Bila sudut diam lebih kecil dari 30º biasanya menunjukkan bahwa bahan dapat mengalir bebas,bila sudutnya lebih besar atau sama dengan 40º biasanya mengalirnya kurang baik.Cara menghitung sudut diam adalah TanQ= h/r, dengan h adalah tinggi kerucut dan r adalah  jari-jari bidang dasar kerucut (Voigt,1994). Besar  kecilnya sudut diam dipengaruhi oleh bentuk, ukurandan kelembaban granul.Granul akan mudah mengalir  jika mempunyai sudut diam kurang dari 40°(Banker dan Anderson,1994). Semakin kecil ukuran partikel granul akan memperbesar daya kohesinya sehingga akan menyulitkan aliran karena granul akan mengalir dalam bentuk gumpalan. Untuk menentukan sifat aliran, digunakan sudut kemiringan aliran yaitu sudut yang dihasilkan bila suatu zat berupa serbuk dibiarkan mengalir bebas dari atas corong ke dasar. Sudut tersebut akan membentuk suatu kerucut yang kemudian sudut kemiringannya

diukur. Semakin datar sudut yang dihasilkan, artinya sudut kemiringannya semakin kecil semakin baik sifat aliran serbuk tersebut (Voigt, 1994).

Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat alir granul adalah bentuk dan ukuran partikel granul, distribusi ukuran partikel, kekasaran atau tekstur permukaan, penurunan energi permukaan dan luas permukaan. Ukuran partikel granul makin kecil akan memperbesar daya kohesinya, sehingga granul akan menggumpal dan menghambat kecepatan alirnya (Banker dan Anderson, 1994).

Besar kecilnya sudut diam dipengaruhi oleh bentuk, ukuran dan kelembaban granul. Granul akan mudah mengalir jika mempunyai sudut diam kurang dari 40°

Bahan pelicin berfungsi sebagai bahan pengatur aliran, dan bahan pemisah

Page 6: tekfar.docx

hasil cetakan. Bahan pelicin mengurangi gesekan selama proses pengempaan tablet. Pada

umumnya bahan pelicin bersifat hidrofobik sehingga cenderung menurunkan kecepatan

disintegrasi dan disolusi tablet, oleh karena itu kadarpelicin yang berlebihan harus dihindari.

Bahan pelicin yang biasa digunakan antara lain talk, magnesium stearat, aluminium stearat,

asam stearat, asam palmitat, dan pati (Siregar, 2010).

Bahan pelincir, anti lekat dan pelicin

Ketiga jenis bahan ini memiliki fungsi yang saling tumpang-tindih, hal ini disebabkan

suatu bahan anti lekat juga memiliki sifat-sifat pelincir dan pelicin. Perbedaan ketiganya

yaitu, suatu pelincir diharapkan dapat mengurangi gesekan antara dinding tablet dengan

dinding die, pada saat tablet ditekan ke luar.  Anti lekat bertujuan untuk mengurangi

melengketnya granul pada permukaan punch atau dinding die. Sedangkan pelicin digunakan

untuk memacu aliran serbuk atau granul dengan jalan mengurangi gesekan di antara partikel-

partikel.  Bahan yang paling umum digunakan adalah talk, magnesium stearat, asam stearat,

dan kalsium stearat.

Magnesium stearat merupakan senyawa magnesium dengan campuran asam-asam organik padat yang diperoleh dari lemak, terutama terdiri dari magnesium stearat dan magnesium palmitat dalam berbagai perbandingan. Mengandung setara dengan tidak kurang dari 6,8% dan tidak lebih dari 8,3% MgO (Anonim, 1995). Pemerian serbuk halus, Putih , licin dan mudah melekat pada kulit, bau lemah khas. Kelarutan praktis tidak larut dalam air, dalam etanol (95%) P dan dalam eter P (Anonim, 1979). E. Hipotesis Magnesium stearat sebagai lubricant memiliki terhadap sifat fisik campuran granul dan tablet.Variasi konsentrasi dan lama waktu pencampuran magnesium stearat yang semakin meningkat diduga dapat menyebabkan semakin cepatnya waktu alir granul dan semakin kecilnya sudut diam granul, penurunan kekerasan, peningkatan kerapuhan dan waktu hancur tablet semakin lama/meningkat

Page 7: tekfar.docx

TalcumFungsi : glidan

Alasan : daya antiadheran talcum terbaik sehingga sering digunakan dalam pembuatan tablet yang dikombinasikan dengan bahan pelincir lainnya untuk memperbaiki sifat alir tablet dimana talcum memiliki daya lubrikan yang kurang baik (3).

6.      Magnesium stearatFungsi : lubrikan

Alasan : mempengaruhi sifat fisik campuran bahan baku dan tablet. Magnesium stearat sebagai bahan pelicin mempunyai sifathidrofob dan bisa mempengaruhi sifat-sifat tablet seperti keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur(3).

Lubrikan (pelumas) mempunyai fungsi mengurangi fraksi antara granul atau tablet dengan dinding die pada saat kompresi atau ejeksi sehingga tidak terjadi picking atau sticking. Dalam praktikum ini, digunakan Mg-stearat karena lubrikan yang tidak larut dalam air akan lebih efektif. Pencampuran lubrikan dengan granul tidak dilakukan terlalu lama (± 5 menit) karena lubrikan bersifat hidrofob sehingga jika pencampurannya terlalu lama, granul akan terselimuti oleh partikel yang hidrofob sehingga sulit dibasahi dengan air dan mengakibatkan laju disolusi turun, bioavaibilitasnya juga menurun.

Ditambahkan juga Talk sebagai glidan untuk memperbaiki sifat alir bahan obat sebab Talk memiliki ukuran partikel yang kecil, luas permukaannya besar, dan tidak larut dalam air sehingga selain dapat memperbaiki sifat alir serbuk / granul, juga dapat berfungsi sebagai anti adherent (anti lekat).

Uji keseragaman bobot dilakukan untuk melihat homogenitas granul karena apabila bobot tidak seragam kemungkinan disebabkan oleh homogenitas   yang kurang baik. Keseragamn bobot dilihat dari persen deviasi maksimum.

 Untuk tablet dalam percobaan, syaratnya tidak boleh ada 2 tablet yang masing-masing menyimpang dari bobot rata-rata lebih besar dari 5% dan tidak boleh satu pun tablet yang menyimpang dari bobot rata-rata lebih dari 10%. Bobot tablet rata-rata yang diperoleh yaitu 542,3 mg,  sehingga bobot tablet harus berada dalam rentang 515,185– 569,415 mg. Dalam percobaan, 19 tablet berada dalam rentang tersebut dan ada 1 tablet yang tidak termasuk rentang ±5%. Namun hasil tersebut masih memenuhi syarat karena hanya ada 1 tablet yang melebihi 5% dari rata-rata dan tidak melebihi 10%-nya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keseragaman bobot tablet pada percobaan memenuhi persyaratan. Keseragaman bobot dipengaruhi oleh laju alir. Apabila laju alir bagus, berarti keseragaman bobot juga bagus. Pada percobaan dapat dikatakan bobot tablet seragam. Hal ini sesuai, karena pada percobaan laju alir pun menunjukkan laju alir yang baik.

Read more: http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/2013/06/oyeah.html#ixzz3qFEjxLM5

Page 8: tekfar.docx

Granul dapatdikategorikan baik apabila kadar air yang terkandung hanya sekitar 1-3% sehinggakami tidak perlu melanjutkan pemanasan karena air yang terkandung pun dapatberfungsi sebagai pengikat sehingga

Page 9: tekfar.docx

terlalu rendahnya kadar air akan menyebabkan tabletyang akan dicetak lebih mudah hancur. Kadar air yang terlalu tinggi akan membuat sulitpencetakan walaupun dapat tercetak, kadar air yang tinggi pada tablet

Page 10: tekfar.docx

akan menyebabkan keretakan pada tablet apabila disimpan pada suhu tinggi karena airdapat menguap dan menyisakan ruang kosong pada tablet tersebut. Selain itu kadar airyang terlalu tinggi dapat menyebabkan granul menempel

Page 11: tekfar.docx

pada punch sehingga kualitastablet yang dihasilkan tidak baik.