tbc

16

Click here to load reader

Upload: hastomo

Post on 13-Jun-2015

1.743 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: TBC

Tugas KEJADIAN KASUS PENYAKIT TUBERCULOSA (TBC)

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEYEGANSLEMAN YOGYAKARTA

Dalam Epidemiologi Penyakit Menular

Dosen Pengampu : Sri Muryani, SKM. Mkes

Disusun Oleh : HastomoSunoto

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN2009

1

Page 2: TBC

PENGENALAN PENYAKITTUBERCULOSA

A. PengertianTuberkulosis adalah sebuah penyakit yang berlangsung lama

(kronik) dan persisten/menetap yang disebabkan oleh kuman TBC

(Mycobacterium tuberculosis).

Adapun klasifikasi penyakit TBC dapat dibagi menjadi dua yaitu

Tuberkulosis paru (Tuberkulosis paru BTA Positif,Tuberkulosis paru

BTA Negatif) dan Tuberkulosis ekstra paru (Tuberkulosis ekstra paru

ringan,Tuberkulosis ekstra paru berat). Ada lebih banyak orang yang

menderita tuberculosis paru daripada tuberculosis organ lain. Hal ini

karena rute infeksi yang utama adalah melalui udara yang dihirup

mengandung kuman.

B. Cara PenularanSumber penularan adalah penderita TBC BTA positif.

Pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke

udara dalam bentuk droplet (percikan dahak). Droplet yang

mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama

beberapa jam. Orang dapat terinfeksi apabila droplet tersebut terhirup

ke dalam saluran pernafasan. Setelah kuman TBC masuk kedalam

tubuh lainnya melalui pernafasan, kuman TBC tersebut dapat

menyebar dari paru ke bagian tubuh lainnya, melalui sistem peredaran

darah, sistem saluran limfe, saluran nafas, atau penyebaran langsung

ke bagian-bagian tubuh lainnya.

Kemungkinan seseorang terinfeksi TBC ditentukan oleh konsentrasi

droplet dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut.

Masa inkubasi yang perlukan mulai terinfeksi oleh kuman sampai

menjadi sakit diperkirakan sekitar 6 bulan.

2

Page 3: TBC

C. Faktor yang mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi penderita TBC1. Daya tahan tubuh yang rendah

Kemampuan untuk melawan infeksi adalah kemampuan

pertahanan tubuh untuk mengatasi organisme yang menyerang.

Kemampuan tersebut tergantung pada usia yang terinfeksi. Namun

kekebalan tubuh tidak mampu bekerja baik pada setiap usia.

Sistem kekebalan tubuh lemah pada saat kelahiran dan perlahan-

lahan menjadi semakin baik menjelang usia 10 tahun. Hingga usia

pubertas seorang anak kurang mampu mencegah penyebaran

melalui darah, sekalipun lambat laun kemampuan tersebut akan

meningkat sejalan dengan usia.

2. Tinggal berdekatan dengan orang yang terinfeksi aktif

3. Pekerja kesehatan yang merawat pasien TB

Pasien-pasien dengan dahak yang positif pada hapusan langsung

(TB tampak di bawah mikroskop) jauh lebih menular, karena

mereka memproduksi lebih banyak TB dibandingkan dengan

mereka yang hanya positif positif pada pembiakan. Makin dekat

seseorang berada dengan pasien, makin banyak dosis TB yang

mungkin akan dihirupnya.

4. Gizi buruk

Terdapat bukti sangat jelas bahwa kelaparan atau gizi buruk

mengurangi daya tahan terhadap penyakit ini. Faktor ini sangat

penting pada masyarakat miskin, baik pada orang dewasa maupun

pada anak. Kompleks kemiskinan seluruhnya ini lebih

memudahkan TB berkembang menjadi penyakit. Namun anak

dengan status gizi yang baik tampaknya mampu mencegah

penyebaran penyakit tersebut di dalam paru itu sendiri.

5. Orang berusia lanjut atau bayi

6. Pengidap infeksi HIV/AIDS

3

Page 4: TBC

Pengaruh infeksi HIV/AIDS mengakibatkan kerusakan luas

system daya tahan tubuh, sehingga jika terjadi infeksi seperti

tuberculosis maka yang bersangkutan akan menjadi sakit parah

bahkan bisa mengakibatkan kematian. Bila jumlah orang terinfeksi

HIV meningkat, maka jumlah penderita TBC akan meningkat,

dengan demikian penularan TBC di masyarakat akan meningkat

pula.

D. Tanda dan Gejala 1. Gejala utama

Batuk terus menerus dan berdahak selama 3 (tiga) minggu atau

lebih.

2. Gejala tambahan

a. Dahak bercampur darah

b. Batuk darah

c. Sesak nafas dan rasa nyeri dada

d. Badan lemah

e. Nafsu makan menurun

f. Berat badan turun

g. Badan rasanya kurang enak

h. Berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan

i. Demam meriang lebih dari sebulan.

E. Diagnosis Melalui Test KulitTest kulit TBC dilakukan dilengan. Dalam waktu dua atau tiga hari,

pada lengan anda apakah ada reaksi. Bila reaksinya “positif”, ini berarti

anda mungkin sudah terinfeksi TBC. Kadang kala, bila seseorang

sudah terinfeksi kuman HIV dan TBC, bisa saja terjadi reaksi “negatif”

dalam tes kulit TBC. Hal ini disebabkan sistim kekebalan tubuh anda

tidak berfungsi benar. Petugas Kesehatan akan menyampaikan pada

4

Page 5: TBC

seseorang tersebut tentang risiko terinfeksi TBC atau penyakit TBC.

dan mungkin perlu tes medis atau perawatan

F. Tuberkulosis Pada AnakPenyakit TB ini mudah sekali menyerang pada anak-anak kecil yang

belum diimunisasi dengan vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin),

karena kurangnya gizi dan karena lingkungan yang kurang sehat.

Tidak cukup untuk sekedar memahami cara bagaimana anak-anak

terinfeksi tuberkulosis atau bagaimana penyakit tersebut dapat

menyebar. Kemungkinan adanya tuberkulosis pada anak yang kurus

atau bila ditemukan:

1. Berat badan tidak naik atau turun selama lebih dari 14 minggu

(adanya grafik kenaikan berat badan akan sangat berguna).

2. Kehilangan gairah dan mungkin juga berat badan selama 2 sampai

3 bulan.

3. Salah satu dari (1) atau (2) yang dijelaskan di atas disertai dengan

mengi atau batuk yang sesekali dapat menyerupai batuk rejan.

4. Demam atau meriang selama lebih dari satu minggu tanpa

penyebab yang jelas.

5. Salah satu diantara (1), (2), (3) serta tanda adanya cairan – pekak,

pada salah satu sisi dada.

6. Perut membuncit, terutama bila teraba benjolan dan yang tetap

bertahan setelah pemberian obat cacing.

7. Diare kronis dengan buang air besar tinja keputihan yang tidak

sembuh setelah diberi obat cacing atau obat untuk giardiasis

(dengan metronidazole).

8. Jalan timpang, punggung kaku sukar membungkuk.

9. Tulang belakang membungkuk, tidak atau kaku saat berjalan.

10. Pembengkakan lutut atau pergelangan kaki, tangan, siku atau bah,

iga atau tulang atau sendi yang manapun yang tidak disebabkan

cedera.

5

Page 6: TBC

11. Pembengkakan kelenjar getah bening yang keras atau lembut,

tidak nyeri, terkadang dengan beberapa kelenjar getah bening kecil

didekanya dan terkadang melekat tak teratur.

12. Abses kelenjar getah bening yang mungkin mengenai ataupun

menembus kulit.

13. Salah satu lebih benjolan lembut di bawah kulit, yang tidak nyeri.

Kulit dapat menjadi ulkus dengan pinggir yang tajam dan dasar

yang bersih.

14. Sinus (luka) yang mengeluarkan sekret didekat sendi yang

manapun.

15. Sakit kepala, mudah tersinggung terkadang disertai muntah, anak

lebih suka ditinggal sendiri dan lambat laun semakin sulit untuk

dibangunkan dalam jangka waktu 2-3 minggu.

16. Kelemahan awal muncul lambat pada salah satu lengan, tungkai,

atau sisi wajah.

6

Page 7: TBC

PENYEBAB PENYAKITTUBERCULOSA PARU (TB PARU)

A. Kuman TuberkulosisPenyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru) disebabkan oleh kuman TBC

(Mycobacterium tuberculosis) yang sebagian kuman TBC menyerang

paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lain.

Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan

terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula sebagai

Basil Tahan Asam (BTA). Kuman TBC cepat mati dengan sinar

matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di

tempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat

dormant, tertidur lama selama beberapa tahun.

B. Terjadinya Tuberkulosis1. Infeksi Primer

Infeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama kali dengan

kuman TBC. Percikan dahak yang terhirup sangat kecil ukurannya,

sehingga dapat melewati sistem pertahanan mukosilier bronkus,

dan terus berjalan sehingga sampai di alveolus dan menetap

disana. Infeksi dimulai saat kuman TBC berhasil berkembang biak

dengan cara membelah diri di paru, yang mengakibatkan

peradangan di dalam paru. Saluran limfe akan membawa kuman

TBC ke kelenjar limfe disekitar hilus paru dan ini disebut sebagai

kompleks primer. Waktu antara terjadinya infeksi sampai

pembentukan kompleks primer adalah sekitar 4-6 minggu. Adanya

infeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya perubahan reaksi

tuberkulin dari negatif menjadi positif.

Kelanjutan setelah infeksi primer tergantung dari banyaknya kuman

yang masuk dan besarnya respon daya tahan tubuh (imunitas

seluler). Pada umumnya reaksi daya tahan tubuh tersebut dapat

7

Page 8: TBC

menghentikan perkembangan kuman TBC. Meskipun demikian ada

beberapa kuman akan menetap sebagai kuman persister atau

dormant (tidur). Kadang-kadang daya tubuh tidak mampu

menghentikan perkembangan kuman, akibatnya dalam beberapa

bulan, yang bersangkutan akan menjadi penderita TBC.

2. Tuberkulosis Pasca Primer

Tuberkulosis pasca primer biasanya terjadi setelah beberapa bulan

atau tahun sesudah infeksi primer, misalnya karena daya tahan

tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau status gizi buruk. Ciri

khas dari tuberkulosis pasca primer adalah kerusakan paru yang

luas dengan terjadinya kavitas atau efusi pleura.

8

Page 9: TBC

PENCEGAHAN PENYAKITTUBERCULOSA PARU (TB PARU)

A. Tujuan PencegahanTujuan dari pencegahan yang dilakukan adalah :

1. Menyembuhkan penderita

2. Mencegah kematian

3. Mencegah kekambuhan

4. Menurunkan tingkat penularan

B. Pencegahan TuberkulosisPencegahan yang perlu dilakukan penderita TB Paru supaya tidak

terjadi penularan adalah

1. Saat batuk seharusnya menutupi mulutnya, dan apabila batuk

lebih dari 3 minggu, merasa sakit di dada dan kesukaran bernafas

segera dibawa kepuskesmas atau ke rumah sakit.

2. Saat batuk memalingkan muka agar tidak mengenai orang lain.

3. Membuang ludah di tempat yang tertutup, dan apabila ludahnya

bercampur darah segera dibawa kepuskesmas atau ke rumah

sakit.

4. Mencuci peralatan makan dan minum sampai bersih setelah

digunakan oleh penderita.

5. Bayi yang baru lahir dan anak-anak kecil harus diimunisasi

dengan vaksin BCG. Karena vaksin tersebut akan memberikan

perlindungan yang amat bagus.

9

Page 10: TBC

PEMBERANTASAN PENYAKIT TBC

A. Tujuan PemberantasanPemberantasan penyakit TBC didasarkan untuk memutus mata rantai

virulenci penularan penyakit TBC supaya tidak terjadi prevalenci

penyakit TB yang lebih besar.

B. Pemberantasan Penyakit TBC1. Pengobatan pada penderita hingga sembuh

2. Perlakuan pada rumah penderita untuk lebih memperhatikan faktor

kesehatan lingkungan dengan menambah ventilator sebagai

pengganti udara, genteng kaca supaya sinar matahari dapat

masuk, dan faktor higiene lingkungan yang lain yang lebih baik.

3. Sterilisasi Rumah pasca Penderita.

10

Page 11: TBC

PENGOBATAN TBC

A. Jenis obat1. Isoniasid

2. Rifampicin

3. Pirasinamid

4. Streptomicin

B. Prinsip pengobatan Obat TB iberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis,

dalam jumlah cukup dan dosis tepat selama 6-8 bulan, supaya semua

kuman dapat dibunuh. Dosis tahap intensif dan dosis tahap lanjutan

ditelan dalam dosis tunggal, sebaiknya pada saat perut kosong.

Apabila paduan obat yang digunakan tidak adekuat, kuman TB akan

berkembang menjadi kuman kebal.

Pengobatan TB diberikan dalan 2 Tahap yaitu:

1. Tahap intensif

Pada tahap intensif penderita mendapat obat (minum obat) setiap

hari selama 2 - 3 bulan.

2. Tahap lanjutan

Pada tahap lanjutan penderita mendapat obat (minum obat) tiga

kali seminggu selama 4 – 5 bulan.

11

Page 12: TBC

ANALISA TB DI SEYEGAN

A. Kejadian TBC di Seyegan1. TB merupakan 5 besar penyakit menular di Seyegan

2. Rata-rata penderita dalam 5 tahun terakhir 13 Orang penderita baru

dalam setahun

3. Merupakan masalah karna penyakit menular dan pengobatan lama

dan menimbulkan kematian

B. Grafik, Tabular Data

12

Grafik distribusi penyakit TBC menurut waktu 2004 - 2008

02 2 2

10

3

0 01

0 0 00 02

01

0 01 1 1

0 00 01

01

21

4

1 12

02

0

3 3

02

10

1

42

01

0 01 1 1 1

01

3

0 002468

1012

Januari

Februari Maret

April Mei JuniJuli

Agustus

September

Oktober

Nopember

Desember

Jum

lah

2004 2005 2006 2007 2008

PROSENTASE PENYAKIT TBC MENURUT UMUR 2004 - 2008

0 3

62

35

0 - 4 5 - 14 15 - 54 > 55

Page 13: TBC

13

DISTRIBUSI PENYAKIT TBC MENURUT DESA 2004 - 2008

1 0

45

1

16

12

8

21 1

24

21

42

12

1 02

02

0 0 1 0 0-202468

1012141618

2004 2005 2006 2007 2008

1 M argokaton 2 M argoagung 3 M argomulyo4 M argodadi 5 M argoluwih 6 Luar wi layah

PROSENTASE PENYAKIT TBC MENURUT JENIS KELAMIN 2004 - 2008

52

48

Laki - laki Perempuan

PROSENTASE PENYAKIT TBC MENURUT UMUR 2004 - 2008

0 3

62

35

0 - 4 5 - 14 15 - 54 > 55

Page 14: TBC

C. Analisa Kasus TBC

1. Identitas Penderita

a. Nama : Ny. S

b. Umur : 44 Tahun

c. Alamat : Mriyan Margomulyo Seyegan

2. Identifikasi lingkungan dan perilaku

a. Lama batuk Kira-kira 1 bulan

b. Pada siang hari dalam rumah gelap sinar matahari ( sedikit )

c. Rumah tidak ada ventilasi ( Sedikit )

d. Kamar tidak mempunyai ventilasi

e. Lantai terbuat dari semen tapi kotor dan lembab

f. Jika batuk tidak dibuang di tempat khusus

g. Jika batuk tidak selalu tutup mulut

h. Alat makan tersendiri.

14

Page 15: TBC

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Faktor yang mempengaruhi terjadinya kasu TBC pada NY S

adalah lingkungan yang lembab, kurangnya ventilasi dan sinar

matahari, Kemudian perilaku adalah tidak ada tempat khusus untuk

dahak dan kalau batuk tidak menutup mulut.

B. Saran1. Perbaikan lingkungan (Pembuatan jendela, genting kaca dan

kebersihan rumah/lantai)

2. Menutup mulut waktu batuk dan tempat khusus untuk dahak dan

pembuangan dahak tidak sembarangan

15

Page 16: TBC

16