tb usia dewasa
TRANSCRIPT
PENENTUAN AREA MASALAH
Dalam menentukan area masalah, langkah awal yang dilakukan peneliti
adalah melakukan observasi dan wawancara dengan tenaga kesehatan di daerah
keluarga binaan, berdasarkan data yang terdapat di puskesmas serta program –
program yang ada dan mencari prioritas permasalahan berdasarkan data yang ada.
Dari hasil observasi di puskesmas di temukan beberapa masalah besar yaitu :
a. TBC pada usia dewasa
b. Demam tifoid pada usia anak sekolah
c. Diare pada anak balita
d. Pengetahuan ANC pada ibu hamil
e. Pentingnya ventilasi bagi sirkulasi udara
f. Perilaku BAB sembarangan
g. Pelayanan kesehatan di puskesmas
Setelah mendapatkan data dari puskesmas, peneliti berkunjung ke keluarga
binaan masing – masing. setiap peneliti menemukan area masalah pada masing –
masing keluarga binaan. Berikut hasil temuan tiap peneliti pada keluarga binaan
masing - masing :
1. Peneliti Pertama :
a. kebiasaan merokok 2-3 bungkus per hari
b. batuk lebih dari 1 bulan yang dialami salah satu anggota keluarga binaan
c. Gizi buruk pada pada keluarga binaan
d. Pengelolaan jamban yang tidak baik
e. terdapat 3 org tetangga yg menderita batuk lebuh dari 2 bulan
f. kesadaran diri akan kesehatan kurang
1
2. Peneliti kedua :
a. salah satu anggota keluarga yg sedang menjalankan pengobatan TBC
b.kebiasaan merokok 8 bungkus per hari
c. lingkungan tempat tinggal dekat dengan pabrik peleburan besi
d.kondisi rumah dengan kurang ventilasi dan padat penghuni
e. kesadaran diri akan kesehatan kurang
f. riwayat diare pada keluarga
3. Peneliti ketiga :
a. pengobatan paru tidak tuntas
b. penyakit batuk selama 6 bulan
c. kebiasaan merokok 2bungkus per hari
d. gizi buruk pada anggota keluarga
e. sanitasi lingkungan yang tidak baik
f. imunisasi tidak teratur
4. Peneliti keempat :
a. kebiasaan merokok 5 bungkus per hari
b. sanitasi kurang baik
c. pecahayaan rumah kurang baik
d. riwayat DM pada keluarga
e. penyakit TBC pada anak-anak
f. diare pada keluarga
5. Peneliti kelima :
a. kurang pengetahuan tentang pemeliharaan hewan ternak yang sehat dan baik
b.Penyakit TBC pada usia dewasa
c. Sanitasi lingkungan yang kurang baik
d.Hipertensi pada usia lanjut
e. Gizi buruk pada keluarga
f. Riwayat asma pada keluarga
2
Terdapat 2 metode yang dapat digunakan untuk menentukan area
masalah yaitu metode delbeq dan metode delphi . Metode delbeq adalah penetapan
prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang yang tidak
sama keahliannya. Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk
meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta.
Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah. Masalah yang banyak
dikemukakan adalah prioritas.
Metode delphi adalah suatu metode dimana dalam proses pengambilan
keputusan melibatkan beberapa pakar. Adapun para pakar tersebut tidak
dipertemukan secara langsung (tatap muka), dan identitas dari masing-masing
pakar disembunyikan sehingga setiap pakar tidak mengetahui identitas pakar yang
lain. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya dominasi pakar lain dan dapat
meminimalkan pendapat yang bias.
Dalam penelitian ini kelompok kami menentukan area masalah dengan
menggunakan metode delphi. Kami melibatkan seluruh anggota kelompok, dokter
puskesmas setempat, dan keluarga binaan untuk menentukan area masalah.
Dengan mempertimbangkan hasil temuan data di puskesmas dan hasil penentuan
prioritas masalah pada keluaga binaan menurut metode delphi, maka peneliti
memutuskan memilih area permasalahan yaitu : TBC pada usia dewasa. Dengan
berbagai pertimbangan berikut :
1. TB merupakan masalah kesehatan dunia dan khususnya Indonesia, dimana
menurut WHO dalam Global Report 2009, pada tahun 2008 Indonesia berada
pada peringkat lima dunia angka penderita TB terbanyak setelah India, China,
Afrika Selatan dan Nigeria.
2. Survei prevalensi TBC yang dilakukan menunjukkan bahwa prevalensi TBC di
Indonesia berkisar antara 0,2 – 0,65%. Sedangkan menurut laporan
Penanggulangan TBC Global yang dikeluarkan oleh WHO, angka insidensi
TBC pada tahun 2002 mencapai 555.000 kasus (256 kasus/100.000 penduduk),
dan 46% diantaranya diperkirakan merupakan kasus baru.
3
3. Tingginya angka risiko penularan TB setiap tahun dimana menurut ARTI
(Annual Risk of Tuberculosis Infection) di Indonesia berkisar 1-3% (1% = 10
orang diantara 1000 penduduk).
4. Mendukung program pemerintah dalam rencana global penanggulangan TB
salah satunya dari sektor penguatan sistem kesehatan, menyamakan persepsi
semua penyedia pelayanan, memberdayakan pasien TB dan masyarakat serta
mewujudkan dan mempromosikan penelitian.
4
MEMBUAT KERANGKA TEORI
Mengacu dari konsep segitiga epidemiologi dimana terjadinya penyakit
disebabkan oleh interaksi dinamik faktor host, agent dan environment yang saling
mendukung. Faktor host berupa karakterisitik individu yaitu : usia, jenis kelamin,
pendidikan, pengethuan, pekerjaan, perilaku, status gizi, imunisasi, dan penyakit
kronis lain. Faktor agent yaitu penderita TB paru dengan BTA positif. Sedangkan
faktor environment yaitu : kepadatan rumah, ventilasi, pencahayaan, kelembaban,
kepadatan penghuni. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kerangka teori di
bawah ini.
Gambar.1. Kerangka Teori
5
TBC pada usia dewasa
Agent :penderita TB paru
dengan BTA positif 3x
pemeriksaan
Environment :kepadatan rumahventilasipencahayaankelembabankepadatan penghuni.
Host :usiajenis kelaminpendidikanpengetahuanpekerjaanperilakustatus giziimunisasi penyakit kronis
lain
MEMBUAT KERANGKA KONSEP
Kerangka konsep sebagai panduan untuk mempermudah melakukan
penelitian. Adapun kerangka konsep yang dibuat adalah sebagai berikut :
Gambar.2. Kerangka Konsep
Pada penelitian ini variabel independennya adalah Penderita TB paru
dengan BTA positif, kepadatan penghuni, ventilasi yang kurang, perilaku batuk
tidak ditutup, meludah sembarangan, gizi buruk, pengetahuan kurang dan
pendidikan rendah sedangkan variabel dependennya adalah penderita TBC pada
usia dewasa.
6
Penderita TB paru dengan BTA positif
Pendidikan yang kurang
Pengetahuan tentang TBC yang kurang
Perilaku batuk tidak ditutup
Perilaku membuang ludah sembarangan
Gizi burukimunisasi BCG
tidak
Kepadatan rumahVentilasi kurangKelembaban
TBC pada usia dewasa
TABEL DEFINISI OPERASIONAL DIAGNOSIS DAN INTERVENSI KOMUNITAS AREA MASALAH TINGGINYA ANGKA KEJADIAN TB DEWASA PADA DAERAH KELUARGA BINAAN
No VARIABEL DEFINISI
OPERASIONAL
ALAT
UKUR
CARA
UKUR
HASIL SKALA
1. TBC
- Penyakit infeksi
yang disebabkan
oleh M.
Tuberculosis
dengan gejala
Batuk lebih dari
dua minggu
disertai, penurunan
berat badan, serta
keringat pada
malam hari
-Batuk dapat
disertai dengan
atau tanpa disertai
darah
-Penderita dengan
hasi pemeriksaan
BTA (+)
Kuesioner
dan buku
register TB
puskesmas
Wawancara - Ya/tidak
-Hasil
pemeriksaan
BTA
negatif/hasil
pemeriksaan
BTA positif
Nominal
2. Perilaku
batuk
Kebiasaan batuk
yang dilakukan
responden
kuesioner Wawancara
Menutup
mulut/ tidak
menutup
mulut
Ordinal
3. Kebiasaan
merokok
Perilaku merokok
yang dilakukan
responden
kuesioner Wawancara Merokok/
tidak
Ordinal
7
4. Gizi buruk
-perilaku
responden dalam
kebiasaan makan
sehari-hari
Meteran
dan
timbangan
Pengukuran
dan
Wawancara
1. Empat
sehat lima
sempurna
- Tidak
Ordinal
5. Pendidikan
Tingkat pendidikan
terakhir yang telah
diselesaikan oleh
responden
Buku
register
puskesmas
dan
kuesioner
Wawancara
< 9 th :
rendah
9 – 12 :
sedang
> 12 : tinggi
Ordinal
6. Kepadatan
hunian
Perbandingan
jumlah penghuni
dengan luas
bangunan minimal
≥ 10 m2/ orang
meteran observasi Memenuhi/
tidak
Ordinal
7. Ventilasi
Lubang pertukaran
udara yang terdapat
pada dinding
rumah, berfungsi
sebagai keluar
masuk udara
minimal 10% dari
lantai rumah
Meteran Pengukuran Cukup
ventilasi/
tidak
Ordinal
8. pengetahuan
Pengetahuan
responden
mengenai TB
kuesioner wawancara Tahu/tidak nominal
8
KUESIONER DIAGNOSIS DAN INTERVENSI KOMUNITAS
AREA MASALAH TB DEWASA DI RUMAH KELUARGA BINAAN
DESA TANJUNG PASIR KECAMATAN TELUK NAGA
PERIODE 17 DESEMBER 2012 – 18 JANUARI 2013
Kuesioner ini dilakukan terhadap :
I. UMUM
Identitas responden :
1. Nama : ............................................
2. Usia : ..............................................
3. Jenis Kelamin : ..............................
4. Alamat : .........................................
5. Pendidikan : ....................................
6. Pekerjaan : ......................................
II. HOST (MANUSIA)
1. Apakah saudara mengenal penyakit TB paru ?
a. Ya (lanjut no.2)
b. Tidak
2. Menurut saudara apakah itu penyakit TB paru?
a. Batuk (dapat disertai darah/tidak) lebih dari dua minggu disertai sesak nafas,
penurunan berat badan drastis, dan keringat pada malam hari.
b. Sesak nafas saat terkena debu dan terjadi pada cuaca dingin
3. Apakah saudara mengetahui gejala penyakit TB paru?
a. Ya (lanjut no. 4)
b.Tidak
9
4. Bila ya, penyakit TB paru terlihat jelas melalui gejala..
a. batuk berdarah, penurunan berat badan, keringat malam hari
b. Mencret, flu, batuk, nyeri otot
5. Apakah saudara mengetahui cara penularan penyakit TB paru?
a. Ya
b. Tidak
6. Melalui apakah penularan TB paru yang saudara ketahui?
a. Percikan ludah penderita TB paru, dahak penderita TB yang mengering dan
terbawa udara
b. Air kencing, kotoran atau feses
7. Bagaimana perilaku saudara saat batuk ?
a. Menutup dengan tangan atau sapu tangan
b. Biasa saja (tidak menutup mulut)
8. Apakah saudara mengetahui pengobatan TB paru memerlukan pengawasan
sserta dilaksanakan secara teratur dan disiplin?
a. Ya
b. Tidak
ENVIRONMENT (LINGKUNGAN)
9. Adakah ventilasi / jendela di dalam rumah saudara?
a. Ya
b.Tidak
III. AGENT (SUMBER PENYAKIT)
10. Apakah saudara pernah menderita batuk lebih dari dua minggu dengan atau
tanpa darah, penurunan berat badan dan keringat pada malam hari ?
10
a. Iya (Lanjut kepertanyaan no.11)
b. Tidak (Lanjut kepertanyaan no.12)
11. Apakah yang anda lakukan setelah keluhan tersebut muncul?
a. Pergi ke puskesmas
b. Beli obat warung
c. Biasa saja
12. Apa yang anda lakukan apabila terdapat keluarga,kerabat,atau tetangga yang
mengalami keadaan seperti no.10 ?
a. Menganjurkan untuk berobat kepuskesmas
b. Menganjurkan membeli obat warung
c. Biasa saja
11
SKORING KUESIONER
HOST (MANUSIA)
1. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
2. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
3. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
4. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
5. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
6. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
7. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
ENVIRONMENT (LINGKUNGAN)
8. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
AGENT (SUMBER PENYAKIT)
12
9. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
10. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
11. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 2
b. Beri poin 1
c. Beri poin 0
12. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 2
b. Beri poin 1
c. Beri poin 0
Kesimpulan total skoring :
< 10 : meningkatkan faktor resiko terhadap peningkatan angka kejadian TBC
> 10 : mengurangi faktor resiko terhadap peningkatan angka kejadian TBC
13
MENCARI KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH
Pada langkah ini mencari kemungkinan penyebab masalah. Metode yang
digunakan adalah diagram sebab akibat dari Ishikawa/Fishbone (diagram tulang
ikan).
Gambar.3.Diagram fishbone
14
Kemungkinan penyebab masalah dapat berasal dari :
a. Sumber penyakit : penderita TB dengan BTA positif banyak yang mengalami
gagal pengobatan.
b. Manusia :
Perilaku tidak menutup mulut saat batuk
Keadaan gizi buruk pada keluarga binaan
Kebiasaan merokok
Tingkat pendidikan yang rendah
c. Lingkungan :
Kepadatan hunian dalam satu rumah
Ventilasi yang kurang
Lantai rumah berupa tanah
15