tb & merokok

26
Tuberculosis and Tobacco Smoking

Upload: aghnia-hasya

Post on 10-Apr-2016

42 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

TB & Merokok

TRANSCRIPT

Page 1: TB & Merokok

Tuberculosis and

Tobacco Smoking

Page 2: TB & Merokok

TB dan Merokok• Merokok meningkatkan resiko infeksi TB dan

meningkatkan resiko kematian dari TB• Lebih banyak seseorang merokok tiap harinya dan

lebih lama merokok, lebih tinggi risiko TB• Perokok pasif juga meningkatkan infeksi TB dan

penyakit yang sedang aktif, terutama pada anak-anak

• Paparan asap tembakau lingkungan• Merokok meningkatkan resiko relaps pada TB

setelah pengobatan.

Page 3: TB & Merokok

Tuberculosis is global killer, Tobacco plays an enormous role in that calamity.

• Industri rokok sangat bergerak cepat untuk memperluas pasar terutama di negara-negara miskin di dunia yang juga memiliki beban TB tertinggi

• 80% kasus TB di dunia berada di 22 negara, sebagian besar dari Asia (denga 55 % kasus di dunia) dan Afrika (30%).

• Banyak negara-negara dari penduduk laki-laki memiiki tingkat merokok yang sangat tinggi.

• Di Cina, hampir 60% dari penduduk laki-laki merokok.

Page 4: TB & Merokok

• Lebih dari 3 miliar orang 1/4 populasi dunia terinfeksi bakteri yang menyebabkan TB

• Kebanyakan tidak menimbulkan gejala karena pertahanan sistem imun. Namun ketika sistem kekebalam tubuh menjadi tertekan sebagai akibat dari infeksi seperti HIV, penggunaan obat, malnutrisi atau faktor-faktor lain penyakit TB aktif menjadi lebih mungkin.

• Di seluruh dunia 9 juta orang mengalami gejala TBC setiaptahun dan 2 juta kematian terjadi setiap tahun

Page 5: TB & Merokok

• Merokok sayangnya telah diterima sebagai penerimaan sosial di masyarkat, meskipun itu menjadi bahya kesehatan utama

• Kondisi sosial-ekonomi, termasuk kemiskinan, kepadatan penduduk, ventilasi yang buruk dan kamar dengan pencahyaan yang kurang dari luar secara alami, gizi buruk dan penyalahgunaan alkohol telah dikaitkan dengan merokok dan dikenal faktor risiko untuk infeksi TB.

• Tetapi merokok sendiri sebagai kontributor untuk morbiditas dan mortalitas akibat TBC belum divalidasi dengan baik

Page 6: TB & Merokok

Tuberculosis

Page 7: TB & Merokok

Tuberculosis

Merupakan suatu penyakit menular langsung

yang disebabkan oleh kuman mycobacterium

tuberculosis. Sebagian besar kuman Tuberkulosis

menyerang paru tapi dapat juga menyerang organ

tubuh lainnya. (Depkes)

Page 8: TB & Merokok

Mycobacterium TB

Bakteri ini berbentuk batang, mempunyai sifat

khusus yaitu tahan terhadap asam pewarnan. Oleh

karena itu disebut juga sebagai Bakteri Tahan Asam.

Kuman Tuberkulosis cepat mati dengan sinar matahari

langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di

tempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh

kuman ini dapat dormant, tertidur lama selama

beberapa tahun. (Depkes)

Page 10: TB & Merokok

Cara PenularanSumber penularan adalah penderita tuberkulosis

BTA positif. Pada waktu batuk atau bersin, penderita

menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet

(percikan dahak). Droplet yang mengandung kuman

dapat bertahan diudara pada suhu kamar selama

beberapa jam (Depkes RI)

Page 11: TB & Merokok

Risiko PenularanRisiko penularan setiap tahun (Annual Risk of

Tuberculosis Infection = ARTI) di Indonesia dianggap cukup tinggi dan bervariasi antara 1-3%.

Pada daerah dengan ARTI sebesar 1%, berarti setiap tahun diantara 1000 penduduk, 10 orang akan terinfeksi. Sebagian besar dari orang yang terinfeksi tidak akan menjadi penderita Tuberkulosis, hanya sekitar 10% dari yang terinfeksi yang akan menjadi penderita Tuberkulosis.

Maka dapat diperkirakan bahwa pada daerah dengan arti 1%, maka diantara 100.000 penduduk rata-rata terjadi 100 penderita Tuberkulosis setiap tahun, dimana 50 penderita adalah BTA positif (Depkes RI, 2009).

Page 12: TB & Merokok

Penegakan DiagnosisBatuk lebih dari 3 minggu  setelah dicurigai

kontak dengan penderita  Tuberkulosis dapat diduga sebagai Tuberkulosis.

Dengan pemeriksaan yang sistematis, intensif dan berulang kali serta  berdasarkan pengertian pada perjalanan penyakit tuberkulosis  maka penderita tuberkulosis akan lebih mudah ditegakkan.

Penegakan diagnosis dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pemeriksaan yaitu: Gejala klinis, pemeriksaan fisik, tes tuberkulin, radiology dan pemeriksaan sputum  (Depkes RI).

Page 13: TB & Merokok

Gambaran Klinis TB• Batuk• Demam• Sesak Nafas• Nyeri dada• Malaise

Page 14: TB & Merokok

Klasifikasi1)    Pasien dengan BTA Positif Pasien yang pada pemeriksaan sputumnya secara

mikroskopis   ditemukan BTA sekurang-kurangnya pada 2x pemeriksaan

Mikroskopik  positif, radiology positif Mikroskopik positif, biakan positif2)    Pasien dengan BTA Negatif Pasien yang pada pemeriksaan sputumnya  secara

miroskopik tidak    ditemukan  BTA sedikitnya 2x pemeriksaan

Pasien yang pada pemeriksaan sputumnya secara mikroskopik tidak  ditemukan BTA sama sekali, tetapi ada biakan yang positif

Page 15: TB & Merokok

Berdasarkan Tipe1)Kasus Baru     Penderita Tuberkulosis yang belum pernah diobati atau sudah pernah minum OAT kurang dari satu bulan

2) Kambuh (Relaps)    Penderita Tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan dan telah dinyatakan sembuh, kemudian kembali lagi berobat dengan hasil pemeriksaan dahak BTA

3) Pindah (Transfer In)    Penderita dalam pengobatan OAT pindah dari Kabupaten lain

4) Setelah lalai (Setelah Default)   Penderita yang sudah berobat paling kurang 1 bulan, dan berhenti 2 bulan atau lebih, kemudian datang kembali berobat

5)    Lain-lain:a)    Gagal Penderita BTA positif  yang masih tetap positif atau kembali pada akhir  bulan ke 5

atau lebih. Penderita dengan hasil BTA negatif rontgen positif menjadi BTA positif pada akhir

bulan ke 2 pengobatan.b)    Kasus kronikPenderita dengan hasil pemeriksaan dahak masih BTA positif setelah pengobatan ulang dengan kategori 2.

Page 16: TB & Merokok

Pengobatan TuberkulosisPengobatan Tuberkulosis bertujuan untuk menyembuhkan penderita, mencegah kematian, mencegah kekambuhan dan menurunkan penularan. Pengobatan akan diberikan setelah dignosis ditegakkan. Obat diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis, dalam jumlah cukup dan dosis tepat selama 6-8 bulan. Apabila panduan obat digunakan tidak adekuat (jenis, dosis dan jangka waktu pengobatan), kuman Tuberkulosis akan berkembang menjadi kuman kebal obat pada resisten. Untuk memudahkan pemberian obat dan menjamin ketaatan penderita minum obat, pengobatan perlu dilakukan dengan pengawasan langsung menelan obat untuk jangka pendek (DOTS = Directly  Observed Treatment Short-Cource). Pengobatan Tuberkulosis diberikan dalam 2 tahap  yaitu: tahap intensif dan lanjutan (Depkes RI).

Page 17: TB & Merokok

Ringkasan panduan obat

 Kategori Kasus Paduan obat yang diajurkan Keterangan

I - TB paru BTA +,  BTA - , lesi luas        

2 RHZE / 4 RH atau2 RHZE / 6 HE*2RHZE / 4R3H3

 

II - Kambuh- Gagal pengobatan

-RHZES / 1RHZE / sesuai hasil uji resistensi atau 2RHZES / 1RHZE / 5 RHE-3-6 kanamisin, ofloksasin, etionamid, sikloserin / 15-18 ofloksasin, etionamid, sikloserin atau 2RHZES / 1RHZE / 5RHE

Bila streptomisin alergi, dapat diganti kanamisin

II - TB paru putus berobat Sesuai lama pengobatan sebelumnya, lama berhenti minum obat dan keadaan klinis, bakteriologi dan radiologi saat ini (lihat uraiannya) atau*2RHZES / 1RHZE / 5R3H3E3

 

III -TB paru BTA neg. lesi minimal 

2 RHZE / 4 RH atau6 RHE atau*2RHZE /4 R3H3

 

IV - Kronik RHZES / sesuai hasil uji resistensi (minimal OAT yang sensitif) + obat lini 2 (pengobatan minimal 18 bulan)

 

IV - MDR TB 

Sesuai uji resistensi + OAT   lini 2 atau H seumur hidup  Catatan : * Obat yang disediakan

oleh Program Nasional TB

Page 18: TB & Merokok

Hubungan Rokok dengan Tuberkulosis

Page 19: TB & Merokok

Patofisiologi TB dan Merokok• Rokok merusak mekanisme sistem pertahanan paru

(muccociliary clearence) • Asap rokok meningkatkan tahanan jalan nafas

(airway resistance) akan menyebabkan mudah bocornya pembuluh darah di paru dan akan merusak makrofag yang merupakan sel yang berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh

• Asap rokok juga menurunkan respon terhadap antigen sehingga patogen dapat dengan mudah masuk

Page 20: TB & Merokok

• Merokok menganggu pembersihan (clearance) sekresi pada mukosa tracheobronchial. Merupakan baris pertama pertahana dari partikel yang terhirup. Jadi dengan merusak clearance, memungkinkan tubercle bacili untuk bebas dari pertahaan dan mendorong mencapai alveoli

• Makrofag alveolar paru merupakan mekanisme pertahanan awal terhadap tubercle bacili. Dimana merokok dapat mengubah fungsi makrofag dan menganggu fungsi dan aktivitas mereka untuk membersihkan bacili dari saluran udara dan rendahnya tingkat sitokin pro inflamasi

Page 21: TB & Merokok

• Terdapat bukti ketidakseimbangan antara tingkat oksidan dan anti oksidan pada perokok. Ketidakseimbangan tersbeut meyebabkan peningkatan stress oksidatif pada jaringan paru-paru terutama oleh oksidan yang terkandung dalam asap rokok dan penurunan mekanisme anti oksiddan pada macrofag.

• Nikotin dalamasap rokok bekerja pada reseptor ini dan menurunkan produksi tumor necrosis factor, sehingga merusak kemampuan pembunuhan macrophages

Page 22: TB & Merokok

• Merokok mempercepat penurunan fungsi paru-paru dan penghentian merokok mengurangi tingkat penurunan.

• Dalam populasi, perempuan lebih rentan terhadap penurunan fungsi paru-paru yang disebabkan oleh merokok. Merokok selama kehamilan menyebabkan fungsi paru-paru yang lebih buruk pada anak-anak dibandingkan dengan ibu hamil bebas rokok.

• Interaksi yang disebutkan di atas antara merokok dan pulmonary host defense memiliki hubungan sebab akibat antara merokok dan peningkatan risiko tertular tuberkulosis atau pengembangan klinis dari infeksi penyakit.

Page 23: TB & Merokok

ACTIVE INVOLVEMENT OF TB CONTROL PROGRAMME IN TOBACCO CONTROL

Terdapat metodologi pada Program TB control yang disebut Five As Approach :

Ask, Advice,Assess,Assist,Arrange1. Ask if the patient smoke

Intervensi awal terhadap orang perokok untuk berhenti. Ini penting pada pasien baruTB dan pasien dengan kondisi penyakit saluran napas lainnya. Setiap pasien harus ditanyakan konsumsi rokok apakah pasien tidak pernah atau tiap hari merokok, dan seberapa lama dan seberapa lama pasien merokok.

Page 24: TB & Merokok

2. Advice the patient to quitMemberikan saran kepada pasien untuk berhenti dan menjelaskan dampak dari merokok terhadap kesehatan dan pada pasien TB karena dapat memperberat dan memperlama dari pengobatan.

3. Assess the patien’s willingnes to quitTanyakan pada setiap apsien jika dia ingin berhenti dan jika pasien mau untuk berhenti bulan depan, secara bertahap selalu diberikan penjelasan tentang dampak rokok agar pasien mengerti.

Page 25: TB & Merokok

4. Assist the patient in making quit attemptPerokok berat pada penyakit paru seperti TB yang termotivasi untuk berhenti merokok. Kita sebagai dokter harus sangat memotivasi hal terseutt, untuk menyarankan pencegahan, setuju untuk berhenti dan melanjutkan pengobatan yang lengkap.

5. Arrange to follow upFollow up pada pasien sangat penting untuk mengelola lotivvasi dan mendukungjadwalkan untuk bertemu Pasien tiap 6-8 bulan pada saat pengobatan TB

Page 26: TB & Merokok

Sumber• PDPI (Persatuan Dokter Paru Indonesia)• Depkes RI• WHO/ The Union Monograph on TB and Tobacco

Control• World Lung Function Foundation