tauhid

4
A. Definisi Tauhid Secara harfiyah, tauhid artinya “satu”, yakni Tuhan yang satu, tiada Tuhan selain-Nya (keesaan Allah). Tauhid terangkum dalam kalimat tahlil, yakni Laa Ilaaha Illaallaah (tiada Tuhan selain Allah). Kata “tauhid” di dalam bahasa Arab berasal dari kata (wahhada – yuwahhidu – tauhidan), dan makna (wahhadasy syai’a) yaitu menjadikan (sesuatu) satu-satunya, dan semuanya berasal dari kata (wahidun) yang berarti satu atau tunggal. Tauhid menjadi inti ajaran agama para nabi dan rasul, sejak Nabi Adam a.s . hingga Nabi Muhammad Saw sebagai nabi dan rasul terakhir, tidak ada lagi nabi/rasul setelahnya. Adapun menurut arti dalam syari’at maka makna tauhid bila dimutlakkan maksudnya adalah menyendirikan/mengesakan Allah dalam beribadah kepadanya. Adapun pengertian secara lebih luas lagi adalah menyendirikan/mengesakan Allah dalam hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, baik dalam hal rububiyyah-Nya, uluhiyyah-Nya, maupun asma’ (nama-nama) dan sifat-sifat-Nya, dan tidak ada sekutu bagi Allah dala semua hal tersebut. B. Macam-macam Tauhid Dari definisi diatas kita dapatkan bahwa mentauhidkan Allah itu meliputi tiga hal yang merupakan kekhususan / keistimewaan bagi Allah, yaitu: 1. Tauhid Rububiyyah Yaitu menyendirikan / mengesakan Allah dalam hal perbuatan-perbuatan-Nya, seperti menciptakan, menguasai, mengatur, dan yang lainnya dari perbuatan-perbuatan Allah yang tidak ada sekutu dan tandingan bagi Allah dalam hal tersebut. Maka makna menyendirikan/mengesakan Allah dalam hal penciptaan yaitu seseorang meyakini bahwasanya tidak ada pencipta selain Allah.

Upload: andi-nur-arifiah-part-ii

Post on 13-Sep-2015

10 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

definisi, fungsi, jenisjenis

TRANSCRIPT

A. Definisi TauhidSecara harfiyah, tauhid artinya satu, yakni Tuhan yang satu, tiada Tuhan selain-Nya (keesaan Allah). Tauhid terangkum dalam kalimat tahlil, yakni Laa Ilaaha Illaallaah (tiada Tuhan selain Allah). Kata tauhid di dalam bahasa Arab berasal dari kata (wahhada yuwahhidu tauhidan), dan makna (wahhadasy syaia) yaitu menjadikan (sesuatu) satu-satunya, dan semuanya berasal dari kata (wahidun) yang berarti satu atau tunggal. Tauhid menjadi inti ajaran agama para nabi dan rasul, sejak Nabi Adam a.s. hingga Nabi Muhammad Saw sebagai nabi dan rasul terakhir, tidak ada lagi nabi/rasul setelahnya.Adapun menurut arti dalam syariat maka makna tauhid bila dimutlakkan maksudnya adalah menyendirikan/mengesakan Allah dalam beribadah kepadanya. Adapun pengertian secara lebih luas lagi adalah menyendirikan/mengesakan Allah dalam hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, baik dalam hal rububiyyah-Nya, uluhiyyah-Nya, maupun asma (nama-nama) dan sifat-sifat-Nya, dan tidak ada sekutu bagi Allah dala semua hal tersebut.

B. Macam-macam TauhidDari definisi diatas kita dapatkan bahwa mentauhidkan Allah itu meliputi tiga hal yang merupakan kekhususan / keistimewaan bagi Allah, yaitu:1. Tauhid RububiyyahYaitu menyendirikan / mengesakan Allah dalam hal perbuatan-perbuatan-Nya, seperti menciptakan, menguasai, mengatur, dan yang lainnya dari perbuatan-perbuatan Allah yang tidak ada sekutu dan tandingan bagi Allah dalam hal tersebut. Maka makna menyendirikan/mengesakan Allah dalam hal penciptaan yaitu seseorang meyakini bahwasanya tidak ada pencipta selain Allah.2. Tauhid UluhiyyahYaitu menyendirikan/mengesakan Allah dalam ibadah, dan disebut juga tauhid ubudiyyah. Maka yang berhak untuk diibadahi adalah Allah, sebagaimana dalam firman-Nya:Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dia-lah yang hak (untuk disembah dengan benar), dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain Allah itulah yang batil.[QS. Luqman: 30].Dan menyendirikan/mengesakan Allah dalam tauhid uluhiyyah ini mengharuskan seseorang menjadi hamba yang beribadah kepada Allah semata, yang tunduk hanya kepada-Nya, dengan rasa cinta dan pengagungan kepada-Nya, serta beribadah menurut syariat yang telah Allah gariskan.3. Tauhid Asma Wa SifatYaitu menyendirikan/mengesakan Allah dalam apa yang Allah miliki dari nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Dan dalam hal ini terkandung dua perkara:Pertama: Al-Itsbat (penetapan), yakni kita menetapkan semua nama dan sifat bagi Allah, dari apa yang telah Allah tetapkan sendiri dalam kitab-Nya atau apa yang ditetapkan Rasul-Nya dalam sunnahnya.Kedua: Nafyul Mumatsalah (meniadakan penyerupaan/penyamaan), yakni bahwa kita tidak menyamakan/menyerupakan Allah dengan selain-Nya dalam nama-nama dan sifat-sifat-Nya.

C. Fungsi TauhidTauhid berfungsi sebagai pembimbimbing umat manusia untuk menemukan kembali jalan yang lurus seperti yang telah dilakukan para Nabi dan Rasul, karena jika diibaratkan sebuah pohon, tauhid adalah pokok akar untuk menemukan kembali jalan Allah, yang dapat membawa umat manusia kepada puncak segala kebaikan.

D. Manfaat TauhidTauhid mengadung hal-hal yang beramanfaat bagi kehidupan manusia yaitu :1. Sebagai sumber dan mutivator perbuatan kebajikan dan keutamaan;2. Membimbing manusia ke jalan yang benar, sekaligus mendorong mereka untuk mengerjakan ibadah dengan penuh keikhlasan;3. Mengerluarkan jiwa manusia dari kegelapan, kekacauan, dan kegoncangan hidup yang dapat menyesatkan;4. Mengantarkan umat manusia kepada kesempurnaan lahir dan batin.Dalam hal yang sama DR. Umar bin Suud al-Ied menyatakan bahwa diantara manfaat tauhid adalah sebagai berikut;1. Tauhid merupakan sebab paling utama terhapusnya dosa dan kesalahan. 2. Tauhid membebaskan seorang hamba dari perbudakan makhluk dan ketergantungan, ketakutan dan kepasrahan terhadap mereka serta beramal untuk mereka. 3. Tauhid merupakan satu-satunya sebab untuk mengggapai ridho Allah Taala, cinta dan pahala-Nya. 4. Tauhid yang telah tertanam mantap dalam hati seseorang hamba akan meringankannya dari segala kesulitan, musibah, kepedihan dan kesedihannya.

E. Keutamaan Dan Buah Dari Tauhid1. Mendatangkan keamanan di akhirat dan petunjuk di dunia.2. Tauhid adalah yang paling utama diantara cabang-cabang keimanan.3. Tauhid memasukkan pelakunya ke dalam surga.4. Tauhid dapat menghapuskan dosa-dosa dan mendatangkan ampunan dari Allah.

Dengan demikian, akan muncul manusia-manusia tauhid yang memiliki cirri-ciri positif yaitu :1. Memiliki komitmen utuh pada tuhannya.2. Menolak pedoman hidup yang datang bukan dari Allah.3. Bersikap progresif dengan selalu melakukan penilaian terhadap terhadap kualitas kehidupannya, adat-istiadatnya, tradisi dan faham hidupnya.4. Tujuan hidupnya jelas. Ibadatnya, kerja kerasnya, hidup dan matinya hanyalah untuk Allah semata-mata.5. Memiliki visi jelas tentang kehidupan yang harus dibangunnya bersama-sama manusia lain; suatu kehidupan yang harmunis antara manusia dengan Tuhannya, dengan lingkungan hidupnya, dengan sesama manusia dan dengan dirinya sendiri.