tatacara penyusunan lakip
TRANSCRIPT
Evaluasi Hasil Sosialisasi LAKIP Kementerian Agama
Tahun 2013
PERPRES Nomor 47 Tahun 2009 ttg Pembentukan Organisasi Kementerian Negara
PERPRES Nomor 24 Tahun 2010 ttg Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara
INPRES Nomor 7 Tahun 1999 ttg Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
INPRES Nomor 5 Tahun 2004 ttg Percepatan Pemberantasan Korupsi;
Permenpan dan RB Nomor 29 Tahun 2010 Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
PMA Nomor 21 Tahun 2006 sudah harus disempurnakan disesuaikan dengan Permenpan Nomor 29 Tahun 2010;
Belum adanya kesamaan format dalam penyusunan LAK Satuan Organisasi/Kerja di lingkungan Kementerian;
Tuntutan adanya petunjuk pelaksanaan sebagai acuan dalam penyusunan LAK Satuan Organisasi/Kerja.
Tersedianya panduan/acuan bagi pimpinan sator/satker di lingkungan Kemenag
Untuk meningkatkan kualitas laporan akuntabilitas kinerja pada masing-masing satuan organisasi/kerja
Teknik dan tata cara penyusunan LAK yang terdiri atas:
Rencana Strategik Rencana Kinerja Tahunan Penetapan Kinerja Pengukuran Kinerja Penanggung Jawab Waktu penyampaian Mekanisme pelaporan, dan Penyusunan laporan
Langkah awal organisasi Penyusunannya meliputi: Perumusan Visi meliputi; Pengertian, Teknik
perumusan, prosedur perumusan, kriteria perumusan
Perumusan Misi meliputi; Pengertian, Teknik perumusan, prosedur, kriteria perumusan
Perumusan Tujuan meliputi; Pengertian, Teknik perumusan, kriteria tujuan, penetapan tujuan, tujuan harus selaras dengan sator/satker di atasnya
Penetapan Sasaran Strategis meliputi; Pengertian, kriteria tujuan, identifikasi sasaran
Penyusunan strategik meliputi; Pengertian dan kriteria kebijakan dan program
Penjabaran sasaran dan programyang telah ditetapkan dalam renstra yang akan dilaksanakan melalui berbagai kegiatan tahunan
Disusun seiring dgn agenda penyusunan program dan kebijakan anggaran
Penyusunanya meliputi; penetapan sasaran (sasaran strategis, sasaran program, dan sasaran kegiatan utama), penyusunan indikator kinerja sasaran/IKU dan penetapan target yang ingin dicapai
Dokumen Pernyataan Kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh sator/kerja
Memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja;
Melaporkan capaian realisasi kinerja dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja;
Menilai keberhasilan sator/satker/unit kerja yang dipimpinnya
Tingkat Penanda TanganDisampaikan
kepadaWaktu
Penyampaian
Kementerian Menteri Agama Presiden 3 bln setelah th anggaran berjalan
Unit Eselon IPusat
Menteri Agama dengan Pimpinan Unit Es. I
Menteri Agama Cq. Sekjen
2 bln setelah th anggaran berjalan
Unit Kerja Eselon IIPusat
Pimpinan Unit Organisasi (Es.I) dengan Pimpinan Satuan Kerja (Es.II)
Pimpinan Unit Organisasi Eselon I masing-masing
1 ½ bln setelah th anggaran berjalan
Kanwil Prov. Kakanwil dengan Sekjen Sekretaris Jenderal
2 bln setelah th anggaran berjalan
Kankemenag Kab/Kota
Kepala Kemenag dengan Kakanwil
Kepala Kanwil 1 ½ bln setelah th anggaran
berjalan
PTAN Rektor/Ketua PTAN dengan Dirjen Pendis
Sekjen dan Dirjen masing-masing
1 ½ bln setelah th anggaran
berjalan
Tingkat Penanda TanganDisampaikan
kepadaWaktu
Penyampaian
Balai & Lajnah
Kepala Balitbang dan Diklat dengan Kepala Balai/Lajnah
Kepala Balitbang dan Diklat
1 ½ bln setelah th anggaran berjalan
Kantor Misi Haji & Atase Haji
Dirjen PHU dengan Kepala Kantor Misi Haji dan Atase Haji
Menteri Agama Cq. Sekjen
1 ½ bln setelah th anggaran berjalan
MAN Kakanwil dengan Kepala MAN
Kepala Kanwil 1 ½ bln setelah th anggaran berjalan
MTs.N dan MI
Kepala Kankemenag dengan Kepala MTs.N/MI
Kepala Kankemenag
2 bln setelah th anggaran berjalan
Proses mengukur tingkat capaian kinerja yang digunakan sebagai dasar menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja;
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja;
Hasil pengukuran kinerja dituangkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja.
Pengumpulan data: Data internal dan eksternal yang akurat,
lengkap dan tepat waktu Memanfaatkan data kinerja dari
sator/satker Teknik Pengukuran Kinerja: Menetapkan sasaran strategis,menentukan
indikator setiap sasaran, menetapkan target sebagaiman yang sudah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja
Penghitungan prosentase pencapaian target
Realisasi x 100% = 80 x 100% Target 100
Indikator Kinerja
Target Realisasi % Capaian
Jumlah guru yang
tersertifikasi
100 orang 90 orang 90%
Rumus ISemakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik
(2 x Target) - Realisasi x 100% = (2 x 10) - 7 x 100% 10 10
Indikator Kinerja
Target Realisasi % Capaian
Menurunnya angka
perceraian
10 orang 15 orang 50%
Rumus IISemakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja semakin rendah
Laporan Akuntabilitas Kinerja adalah: Laporan Kinerja Tahunan yang berisi
pertanggung jawaban kinerja organisasi/satuan kerja dalam mencapai tujuan/sasaran
Penanggung jawab penyusunan LAK: Pimpinan sator/satker yang tugas dan
fungsinya melaksanakan ortala/ketatausahaan
Dokumen lAK memuat: laporan dan formulir Rencana Kinerja Tahunan, Penetapan Kinerja, dan Pengukuran Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja adalah: Laporan Kinerja Tahunan yang berisi
pertanggung jawaban kinerja organisasi/satuan kerja dalam mencapai tujuan/sasaran
Penanggung jawab penyusunan LAK: Pimpinan sator/satker yang tugas dan
fungsinya melaksanakan ortala/ketatausahaan
Dokumen lAK memuat: laporan dan formulir Rencana Kinerja Tahunan, Penetapan Kinerja, dan Pengukuran Kinerja
TingkatDisampaikan
kepadaWaktu Penyampaian
Kementerian Agama
Presiden melalui MENPAN & RB
2½ bln setelah th anggaran berakhir
Unit Eselon IPusat
Menteri Agama Cq. Sekjen
1½ bln setelah th anggaran berakhir
Unit Kerja Eselon IIPusat
Pimpinan Unit Organisasi Eselon I masing-masing
1 bln setelah th anggaran berakhir
Kanwil Prov. Sekretaris Jenderal
1½ bln setelah th anggaran berakhir
Kankemenag Kab/Kota
Kepala Kanwil 1 bln setelah th anggaran berakhir
PTAN Sekjen dan Dirjen masing-masing
1 ½ bln setelah th anggaran berakhir
TingkatDisampaikan
kepadaWaktu Penyampaian
Balai & Lajnah Kepala Balitbang dan Diklat
1 bln setelah th anggaran berakhir
Kantor Misi Haji & Atase Haji
Dirjen PHU 1 bln setelah th anggaran berakhir
MAN, MTs.N dan MI Kankemenag masing-masing
½ bln setelah th anggaran berakhir
Prinsip Penyusunan LAK: Prinsip Umum: Disusun secara jujur,
obyektif, akurat, dan transparan Prinsip lingkup pertanggungjawaban:
Proporsional dengan lingkup tanggung jawab dan kewenangan, memuat baik kegagalan maupun keberhasilan
Prinsip Prioritas: Yang dilaporkan hal-hal penting dan relevan bagi pengambilan keputusan
Prinsip manfaat: Lebih besar manfaat dari pada biaya penyusunannya dan bermanfaat bagi peningkatan pencapaian kinerja.
Syarat Penyusunan LAK Keterpaduan dengan sistem perencanaan,
sistem pelaksanaan, dan sistem pengawasan Syarat Pelaksanaan LAK Adanya komitmen dari pimpinan dan seluruh
pegawai Keterpaduan sistem perencanaan, sistem
pelaksanaan dan sistem pengawasan Menjamin penggunaan sumber daya Menunjukkan tingkat pencapaian sasaran dan
tujuan Berorientasi pada pencapaian visi dan misi,
serta hasil dan manfaat yang diperoleh Jujur, obyektif, transparan, dan akurat Menyajikan keberhasilan dan kegagalan dalam
pencapaian sasaran dan tujuan yang ditetapkan
Executive summary (Ikhtisar Eksekutif) Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum organisasi yang melaporkan dan sekilas pengantar lainnya.
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Dalam bab ini diikhtisarkan beberapa hal penting
dalam perencanaan dan perjanjian kinerja (dokumen penetapan kinerja).
Bab III Akuntabilitas Kinerja Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-
sasaran organisasi pelapor, dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja.
Bab IV Penutup Lampiran-lampiran
Kementerian Agama melaporkan pencapaian tujuan/sasaran strategis yang bersifat hasil (outcome) sesuai dengan IKU;
Unit kerja organisasi eselon Kementerian Agama melaporkan pencapaian tujuan/sasaran strategis yang bersifat hasil (outcome) dan atau keluaran (output) penting sesuai dengan IKU Eselon I;
Unit kerja Eselon II melaporkan pencapaian sasaran strategis yang bersifat keluaran (output) penting dan atau keluaran (output) lainnya.
Bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan;
Penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang;
Penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang;
Penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan;
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi;
realisasi pencapaian indikator kinerja utama organisasi;
penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja; dan
pembandingan capaian indikator kinerja tahun berjalan dengan tahun sebelumnya dan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan.
PMA tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Satuan Organisasi/Kerja di lingkungan Kementerian ini merupakan penyempurnaan atas PMA Nomor 21 Tahun 2006.
PMA Nomor 21 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Satuan Organisasi/Kerja di lingkungan Departemen Agama dinyatakan tidak berlaku.
PMA ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : …………………….Jabatan : Menteri Agama
Pada tahun …..ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Jakarta, …Maret……Menteri Agama
………………………….
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : ……………………….Jabatan : ………………………. Selanjutnya disebut Pihak Pertama Nama : ……………………….Jabatan : ……………………….
Selaku atasan langsung Pihak Pertama Selanjutnya disebut Pihak Kedua Pihak Pertama pada tahun …………ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab Pihak Pertama. Pihak Kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
……….., Februari ………..Pihak Pertama Pihak Kedua
…………………. ……………….
Sasaran Srategis Indikator Kinerja Target
11 22 33
Meningkatnya kualitas pelayanan penyelenggaraan haji dan umrah
1. Jumlah jemaah haji yang mendaftar ......dst
3.000 0rang
2. Jumlah petugas haji yang profesional
293 orang
3. Jumlah waktu layanan perkantoran yang dipenuhi
12 Bulan layanan
Dst........
Sekretaris JenderalSekretaris Jenderal
....................................................................
Kepala Kanwil Kepala Kanwil
........................................................................
Jumlah Anggaran Kegiatan : Rp. .......................
Unit Organisasi Eselon II : Kanwil Kementerian Agama Prov. ……Tahun Anggaran : 2012
Unit Organisasi Eselon I : (a) Tahun Anggaran : (b)
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3)
Jumlah Anggaran : Program …………………………. : Rp ……………… ( c )
Jakarta, ............................, 20 ...
Menteri /Pimpinan Lembaga, Direktur Jenderal . .............................. ( ......................................... )
( ....................................................... )
Sasaran strategis
Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) Meningkatnya kualitas pelayanan penyelenggaraan haji dan umrah
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Target Realisasi % Program Anggaran
Pagu Realisasi % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Sasaran strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
(1) (2) (3) (4) (5)
Jumlah Anggaran Tahun ………………: Rp ……( c ) Jumlah Realisasi Anggaran Tahun ………: Rp …..: ( d )