tata ruang rumah adat sunda

5
Tugas: Sejarah Teori dan Kritik Arsitektur Semester Ganjil 2014 dosen pengampu: Ahmad Nur Sheha Gunawan, S.T., M.T .14811471-2 TATA RUANG RUMAH ADAT SUNDA NIM : 1403120069 Muhammad Ihsan Ash-Shiddiq Jurusan Desain Interior , Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom Bandung Jl. Telekomunikasi Terusan Buah Batu Bandung 40257 Indonesia Telp: 022 7564108 Abstrak Membangun rumah tradisional bagai masyarakat suku Sunda bertari mempertahankan dan menghormati warisan nenek moyang, begitu pula menghormati aliran kepercayaan yang diturunkan olah nenek moyang mreka. Konsep arsitektur rumah yang natural terus dijaga dengan menggunakan material rumah yang berasal dari alam. Secara tidak langsung, hal ini dapat menjaga kelestarian alam di lingkungan mreka tinggal, Dalan proses pembangunan rumah di kampong, masih terjalin rasa kekerabatan serta saling membantu antar sesama, hal itu lah yang menyebabkan masih banyaknya masyarakat yang bergotong-royong untuk membantu mendirikan rumah di kampung. Pengaturan tata ruang tradisional Sunda, tidak terlepas dari sistem pengetahuan yang tercermin dari kosmologinya, dapat dilihat dari setiap pembangunan rumah biasanya didahului dengan perhitungan-perhitungan yang didasarkan pada hari / tanggal kelahiran istri ditambah suami yang memiliki rumah tersebut. Pada waktu ditetapkan, maka dilakukan hajatan untuk meminta restu karuhun dan agar terhindar dari pengaruh kekuatan-kekuatan yang dianggap buruk. Dengan demikian, pengetahuan tentang tata ruang dalam pandangan manusia Sunda t ampak dengan jelas memadukan konsep dunia gaib dengan dunia manusia yang menjelma kontras, tetapi saling mengisi antara dunia laki-laki dan dunia wanita. Kata kunci : Tata ruang rumah adat sunda

Upload: muhammad-ihsan-ash-shiddiq

Post on 13-Dec-2015

127 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Bahan material rumah adat sunda tidak ada yang menggunakan bahan material yang berasal dari tanah. Hal ini terjadi karena mereka percaya bahwa bahan bahan material yang digunakan untuk membangun rumah berasal dari tanah itu pertanda bahwa orang yang tinggal di dalamnya telah di kubur, karena tanah adalah tempat tinggal orang yang sudah mati/dikubur. Karena itu masyarakat sunda memanfaatkan bahan material lain dalam kehidupan masyarakat mereka. Bambu adalah sebuah material alam yang sangat dominan digunakan oleh mereka. Karena kondisi alam di sekitaran tanah alam Sunda memiliki material bambu yang berlimpah. Hal ini dapat memengaruhi terbentuknya budaya yaitu budaya bambu. Masyarat sunda lebih mengenal dan akrab dengan pohon bambu karena faktor ini muncul konsep budaya bambu ditengah tengah mereka Material bambu ini digunakan karena memiliki sifat fisik yang kuat dan mempunya elastisitas tersendiri. Semua bagian bambu bisa dimanfaatkan oleh masyarakt sunda. Tetapi tidak hanya memiliki fungi fisik dan manfaat yang banyak bambu menurut masyarakat sunda memiliki makna filosofis tersendiri yang selalu dijadikan pedoman hidupnya mereka. Bambu juga dapat diaplikasian kedalam sebuah bangunan arsitektual rumah adat Suda. Kata kunci : Budaya bambu, Sifat bambu, Makna Filosifis bambu, Aplikasi bambu dalam rumaha adat dan manfaatnya.

TRANSCRIPT

Page 1: Tata Ruang Rumah Adat Sunda

Tugas:

Sejarah Teori dan Kritik Arsitektur Semester Ganjil 2014

dosen pengampu: Ahmad Nur Sheha Gunawan, S.T., M.T .14811471-2

TATA RUANG RUMAH ADAT SUNDA

NIM : 1403120069

Muhammad Ihsan Ash-Shiddiq

Jurusan Desain Interior , Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom Bandung

Jl. Telekomunikasi Terusan Buah Batu Bandung 40257 Indonesia Telp: 022 7564108

Abstrak

Membangun rumah tradisional bagai masyarakat suku Sunda bertari

mempertahankan dan menghormati warisan nenek moyang, begitu pula

menghormati aliran kepercayaan yang diturunkan olah nenek moyang

mreka. Konsep arsitektur rumah yang natural terus dijaga dengan

menggunakan material rumah yang berasal dari alam. Secara tidak

langsung, hal ini dapat menjaga kelestarian alam di lingkungan mreka

tinggal, Dalan proses pembangunan rumah di kampong, masih terjalin

rasa kekerabatan serta saling membantu antar sesama, hal itu lah yang

menyebabkan masih banyaknya masyarakat yang bergotong-royong

untuk membantu mendirikan rumah di kampung. Pengaturan tata

ruang tradisional Sunda, tidak terlepas dari sistem pengetahuan yang

tercermin dari kosmologinya, dapat dilihat dari setiap pembangunan

rumah biasanya didahului dengan perhitungan-perhitungan yang

didasarkan pada hari / tanggal kelahiran istri ditambah suami yang

memiliki rumah tersebut. Pada waktu ditetapkan, maka dilakukan

hajatan untuk meminta restu karuhun dan agar terhindar dari

pengaruh kekuatan-kekuatan yang dianggap buruk. Dengan demikian,

pengetahuan tentang tata ruang dalam pandangan manusia Sunda t

ampak dengan jelas memadukan konsep dunia gaib dengan dunia

manusia yang menjelma kontras, tetapi saling mengisi antara dunia

laki-laki dan dunia wanita.

Kata kunci : Tata ruang rumah adat sunda

Page 2: Tata Ruang Rumah Adat Sunda

Tugas:

Sejarah Teori dan Kritik Arsitektur Semester Ganjil 2014

dosen pengampu: Ahmad Nur Sheha Gunawan, S.T., M.T .14811471-2

1. Pendahuluan

Rumah bagi orang Sunda identik dengan

"dunia". Rumah dalam bahasa Sunda adalah

imah atau bumi, dalam bahasa Indonesia

sepadan dengan bumi atau dalam pengertian

yang sesungguhnya yaitu dunia. Rumah bagi

orang Sunda memiliki sifat kewanitaan yang

diamati dari ucapan ‘kumaha anu di imah?’

yang dalam Bahasa Indonesia dapat di

maknai sebagai ‘bagaimana istri di rumah?’.

Ungkapan tersebut tercemin bagaimana

peranan seseorang wanita atau istri yang

sangat menentukan di rumah, istri sebagai

tuan rumah.

2. Latar Belakang

Penempatan letak tataruang rumah adat

sunda tidak lah lepas dari kepercayaan

masyarakat yang beredar, sehingga

membentuk sebuah filosofi dan kepercayaan

yang sangat mempengaruhi bentuk tataletak

rumah adat sunda dengan membagi

fungsinya dengan masing-masing

berdasarkan filosifi yang mereka percaya.

3. Studi Literatur

Pengaturan tata ruang tradisional Sunda,

tidak terlepas dari sistem pengetahuan yang

tercermin dari kosmologinya, dapat dilihat

dari setiap pembangunan rumah biasanya

didahului dengan perhitungan-perhitungan

yang didasarkan pada hari / tanggal kelahiran

istri ditambah suami yang memiliki rumah

tersebut. Pada saat waktu ditetapkan, maka

dilakukan hajatan untuk meminta restu

karuhun dan agar terhindar dari pengaruh

kekuatan-kekuatan yang dianggap buruk.

Dengan demikian, pengetahuan tentang tata

ruang dalam pandangan manusia Sunda

tampak dengan jelas memadukan konsep

dunia gaib dengan dunia manusia yang

menjelma kontras, tetapi saling mengisi

antara dunia laki-laki dan dunia wanita.

Pelataran atau halaman (buruan) biasanya

terbagi dua; halaman depan dan belakang.

Halaman depan dibiarkan terbuka untuk

tempat anak-anak bermain dan tempat orang

tua berbincang, akan tetapi bagi wanita

biasanya mengobrol di bagian belakang

(dapur), dengan demikian halaman depan

identik dengan daerah laki-laki. Halaman

belakang biasanya merupakan tempat

aktivitas wanita. Di sini terdapat sumur,

kolam, dan biasa pula terdapat berbagai jenis

tanaman yang berkhasiat sebagai obat dan

tanaman bumbu dapur. Di daerah Priangan,

peranan sumur dan kolam sangat penting,

karena keduanya berhubungan dengan air

yang memiliki kaitan erat dengan

kepercayaan akan kesuburan atau dunia

bawah (Hiding, 19121, Weesinmg, 1978 :55)

Page 3: Tata Ruang Rumah Adat Sunda

Tugas:

Sejarah Teori dan Kritik Arsitektur Semester Ganjil 2014

dosen pengampu: Ahmad Nur Sheha Gunawan, S.T., M.T .14811471-2

4. Isi dan Pembahasan

Konsep dasar pembagian ruang pada

rumah tradisional Sunda, berlaku klasifikasi

dua, yaitu ruang tepas 'depan' dan ruang

belakang; terdiri atas ruang padaringan

'tempat menyimpan beras' dan dapur. Di

antara kedua ruang tersebut ada ruang

pemisah atau ruang antara, yaitu ruang

tengah yang berfungsi sebagai ruang

penghubung. Tepas adalah ruang laki-laki,

berfungsi sebagai tempat menerima tamu,

walaupun wanita boleh masuk ke ruangan ini.

Ruang tengah 'tengah imah' merupakan

daerah netral digunakan untuk berkumpul

seluruh anggota keluarga, mereka berbaur di

tempat ini, dan berfungsi pula sebagai

penghubung antara ruang tepas 'depan'

dengan ruang belakang 'dapur'. Ruang

pangkeng 'tidur', merupakan kategori daerah

wanita dan sangat dominan menggambarkan

ciri kewanitaan. Siapa pun dilarang masuk ke

dalam ruangan ini, kecuali suami istri. Ruang

tidur ini biasanya terletak di sebelah kanan

agak menyudut dari arah kamar. Secara

struktural letaknya agak menjauh dari ruang

padaringan dan ruang tamu yang biasanya

terletak di daerah tepas yang agak menjorok

ke arah sudut kiri.

Ruang belakang terdiri atas dua ruang

utama, yaitu padaringan dan dapur, letaknya

yang lebih umum di arah timur-barat. Dunia

wanita dalam klasifikasi ruang tercermin di

daerah ini, di mana beras tersimpan dan

sesajen tersedia untuk para lelembut ‘Nyi Sri

yang memiliki sifat kewanitaan', laki-laki

sama sekali dilarang masuk ke area ini,

pamali 'tabu', karena baik sesajen dan

penempatan beras di dalam ruangan ini ditata

dan dibuat oleh wanita. Begitu pula dengan

ruang dapur adalah ruang segala aktivitas.

Penataan atas dasar ini, membuat rumah

menjadi suatu cosmos kecil, di mana tempat

atau rumah terendah di bawah lantai,

terutama diperuntukkan bagi binatang dan

sampah (meskipun adakalanya digunakan

juga untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan

Gambar 4.1: Tata ruang rumah adat Sunda

Sumber: Data pribadi

Page 4: Tata Ruang Rumah Adat Sunda

Tugas:

Sejarah Teori dan Kritik Arsitektur Semester Ganjil 2014

dosen pengampu: Ahmad Nur Sheha Gunawan, S.T., M.T .14811471-2

rumah tangga lainnya). Tengah rumah untuk

tempat berdiam dan ini juga dibedakan antara

tempat untuk umum atau untuk bekerja

dengan tempat yang lebih tinggi (lihat rumah

Baduy) untuk acara-acara atau untuk tidur.

Tempat yang paling tinggi ialah goah sebagai

tempat suci untuk menyimpan beras dan

untuk memberikan sesajian kepada leluhur

(Errington, 1979 : 13, Nguyen, 1934 :471)

5. Kesimpulan

Rumah Adat sunda memiliki makna

filosofis yang kuat dan kental anak budaya

leluhur nenek moyang mereka. Meurut

kepercayaan masyarakt sunda, rumah itu

memiliki 3 area yang terdiri dari area depan,

area tengah dan area belakang.

Area depan yang biasa disebut dengan

‘tepas’ yang di simbolkan untuk ruang laki-

laki yang bermaksud untuk menjaga

keamanan rumah dari penjaht, dedemit, jurig,

dll yang berikatan dengan dunia luar dan juga

area depan sebagai tempat menerima tamu.

Area tengah berfungsi sebagai area

perantara Antara area depan dan area

belakang. Area tengah berifat netral yang

biasanya digunakan untuk menerima tamu

yang dating kerumah atau tempat

berkumpulnya keluarga. Area ini

disimbolkan dengan ruang laki laki dan

perempuan.

Area belakang (padaringan) yang

berfungsi sebagai dapur dan goah (tempat

menimpan beras). Area belakang ini bisa

dibilang sangat sakral, karena pada area ini

laki laki tidak boleh memasukinya atau bisa

di bilang tabu bagi laki laki. Area ini

melambangkan kewanitaan yang di

lambangkan dengan Dewi Sri sebagi dewi

padi atau yang biasa orang awam sebut

sebagai dewi yang memiliki sifat kewanitaan.

Gambar 4.2: Tata ruang rumah adat Sunda

Sumber: Data pribadi

Page 5: Tata Ruang Rumah Adat Sunda

Tugas:

Sejarah Teori dan Kritik Arsitektur Semester Ganjil 2014

dosen pengampu: Ahmad Nur Sheha Gunawan, S.T., M.T .14811471-2

6. Daftar Pustaka

Referensi Buku

Anwar, Hendi dan Hafizh Achmad Nugraha.

2013. Rumah Etnik Sunda. Jakarta: Griya

Kreasi

Referensi Internet

http://bubututan.files.wordpress.com (19

September 2014)

http://digilib.itb.ac.id (22 September 2014)

http://download.portalgaruda.org (22

September 2014)

http://elib.unikom.ac.id (22 September

2014)

http://gema-budaya.blogspot.com (19

September 2014)

http://kp-sindangbarang.com (21 September

2014)

http://negeritimur.com (22 September 2014)

http://sosok.kompasiana.com (20 September

2014)

http://sundamatandang.blogspot.com (22

September 2014)

Referensi Karya Tulis

Deny Martinus. 2014. RUMAH

TRADISIONAL SUNDA DALAM

PERSPEKTIF TEORI PARADOKS. Google,

22 Mei 2014.