tata ruang kabupaten dan kota_wachid nuraziz musthafa_15112043
TRANSCRIPT
TATA RUANG KABUPATEN DAN
KOTAWachid Nuraziz Musthafa
15112043
Definisi Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tata Ruang Wilayah Kota
Outline
Definisi
Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya.
Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.
Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.
Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.
Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.
UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Pasal 1
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional.
Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budi daya.
Definisi Lain
UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Pasal 1
Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
pengaturan, pembinaan, dan pengawasan terhadap pelaksanaan penataan ruang wilayah kabupaten/kota dan kawasan strategis kabupaten/kota;
pelaksanaan penataan ruang wilayah kabupaten/kota;
pelaksanaan penataan ruang kawasan strategis kabupaten/kota; dan
kerja sama penataan ruang antarkabupaten/ kota.
Tugas dan Wewenang Pemerintah Kabupaten/Kota
TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN
Rencana tata ruang wilayah (RTRW) kabupaten adalah rencana tata ruang yang bersifat umum dari wilayah kabupaten, yang berisi tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah kabupaten, rencana struktur ruang wilayah kabupaten, rencana pola ruang wilayah kabupaten, penetapan kawasan strategis kabupaten, arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten, dan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten.
DEFINISI
PerMen PU No.16/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
KEDUDUKAN RTRW KABUPATEN
PerMen PU No.16/PRT/M/2009
Berdasarkan UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, pasal 25 ayat 1Penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten mengacu pada:a. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan rencana
tata ruang wilayah provinsi;b. Pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang penataan
ruang; danc. Rencana pembangunan jangka panjang daerah.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN
Berdasarkan UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, pasal 25 ayat 2Penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten harus memperhatikan:a. perkembangan permasalahan provinsi dan hasil
pengkajian implikasi penataan ruang kabupaten;b. upaya pemerataan pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi kabupaten;c. keselarasan aspirasi pembangunan kabupaten; d. daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;e. rencana pembangunan jangka panjang daerah;f. rencana tata ruang wilayah kabupaten yang
berbatasan; dang. rencana tata ruang kawasan strategis kabupaten.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN
Berdasarkan UU No. 26 tahun 2007 pasal 26 ayat 1, RTRW Kabupaten memuat: tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah
kabupaten; rencana struktur ruang wilayah kabupaten; rencana pola ruang wilayah kabupaten; penetapan kawasan strategis kabupaten; arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten yang
berisi indikasi program utama jangka menengah lima tahunan; dan
ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten (ketentuan umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi)
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN
Berdasarkan UU No. 26 tahun 2007 pasal 26 ayat 2, RTRW Kabupaten menjadi pedoman untuk: penyusunan rencana pembangunan jangka panjang
daerah; penyusunan rencana pembangunan jangka menengah
daerah; pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan
ruang di wilayah kabupaten; mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan
keseimbangan antarsektor; penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; dan penataan ruang kawasan strategis kabupaten.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN
Berdasarkan UU No. 26 tahun 2007 pasal 26 ayat 3-7: RTRW kabupaten menjadi dasar untuk penerbitan perizinan
lokasi pembangunan dan administrasi pertanahan. Jangka waktu RTRW kabupaten adalah 20 (dua puluh)
tahun. RTRW kabupaten sebagaimana dimaksud ditinjau kembali 1
(satu) kali dalam 5 (lima) tahun. Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan
dengan bencana alam skala besar yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan dan/atau perubahan batas teritorial negara, wilayah provinsi, dan/atau wilayah kabupaten yang ditetapkan dengan Undang-Undang, RTRW kabupaten ditinjau kembali lebih dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.
RTRW kabupaten ditetapkan dengan peraturan daerah kabupaten.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (PerMen PU) No.16/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan ketentuan Pasal 11 ayat (2) Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
UU No. 26 tahun 2007 pasal 11 ayat 2:Wewenang pemerintah daerah kabupaten/kota dalam pelaksanaan penataan ruang wilayah kabupaten/kota meliputi:a. perencanaan tata ruang wilayah kabupaten/kota;b. pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota; danc. pengendalian pemanfaatan ruang wilayah
kabupaten/kota.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN
Berdasarkan PerMen PU No.16/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah KabupatenKonsep RTRW kabupaten disajikan dalam dokumen sebagai berikut:a. Materi Teknis RTRW kabupaten, yang terdiri atas:
1) Buku Data dan Analisis yang dilengkapi dengan peta-peta;
2) Buku Rencana yang disajikan dalam format A4; dan3) Album Peta yang disajikan dengan tingkat ketelitian
skala minimal 1:50.000 dalam format A1 yang dilengkapi dengan peta digital yang mengikuti ketentuan sistem informasi geografis (GIS) yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang.
PENYAJIAN RTRW KABUPATEN
b. Naskah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang RTRW kabupaten, yang terdiri atas:1) Raperda yang merupakan rumusan pasal per pasal
dari buku rencana sebagaimana dimaksud pada angka 2 di atas dan disajikan dalam format A4; dan
2) Lampiran yang terdiri atas peta rencana struktur ruang, peta rencana pola ruang, dan peta penetapan kawasan-kawasan strategis kabupaten yang disajikan dalam format A3, serta tabel indikasi program utama.
Sistematika penyajian buku RTRW kabupaten sebagaimana tercantum pada Lampiran VI dan sistematika penyajian album peta RTRW kabupaten sebagaimana tercantum pada Lampiran VII.
PENYAJIAN RTRW KABUPATEN
TATA RUANG WILAYAH kota
Rencana tata ruang wilayah (RTRW) kota adalah rencana tata ruang yang bersifat umum dari wilayah kota, yang merupakan penjabaran dari RTRW provinsi, dan yang berisi tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah kota, rencana struktur ruang wilayah kota, rencana pola ruang wilayah kota, penetapan kawasan strategis kota, arahan pemanfaatan ruang wilayah kota, dan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kota.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA
PerMen PU No.17/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
KEDUDUKAN RTRW KOTA
PerMen PU No.17/PRT/M/2009
Berdasarkan UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, pasal 28:Ketentuan perencanaan tata ruang wilayah kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, Pasal 26, dan Pasal 27 berlaku mutatis mutandis untuk perencanaan tata ruang wilayah kota, dengan ketentuan selain rincian dalam Pasal 26 ayat (1) ditambahkan:a. rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau;b. rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka
nonhijau; danc. rencana penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan
sarana jaringan pejalan kaki, angkutan umum, kegiatan sektor informal, dan ruang evakuasi bencana, yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi wilayah kota sebagai pusat pelayanan sosial ekonomi dan pusat pertumbuhan wilayah.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA
Berdasarkan UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, pasal 29:1. Ruang terbuka hijau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28
huruf a terdiri dari ruang terbuka hijau publik dan ruang terbuka hijau privat.
2. Proporsi ruang terbuka hijau pada wilayah kota paling sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas wilayah kota.
3. Proporsi ruang terbuka hijau publik pada wilayah kota paling sedikit 20 (dua puluh) persen dari luas wilayah kota.
Berdasarkan PP No. 26 tahun 2008 pasal 56 ayat 4Ruang terbuka hijau kota ditetapkan dengan kriteria:a. lahan dengan luas paling sedikit 2.500 meter persegi;b. berbentuk satu hamparan, berbentuk jalur, atau kombinasi
dari bentuk satu hamparan dan jalur; danc. didominasi komunitas tumbuhan.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA
Berdasarkan UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, pasal 30:Distribusi ruang terbuka hijau publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1) dan ayat (3) disesuaikan dengan sebaran penduduk dan hierarki pelayanan dengan memperhatikan rencana struktur dan pola ruang.
Pasal 31Ketentuan lebih lanjut mengenai penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau dan ruang terbuka nonhijau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huruf a dan huruf b diatur dengan peraturan Menteri.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (PerMen PU) No.17/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan ketentuan Pasal 18 ayat (3) Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
UU No. 26 tahun 2007 pasal 18 ayat 3:Ketentuan mengenai muatan, pedoman, dan tata cara penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan peraturan Menteri.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA
Berdasarkan PerMen PU No.17/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota:Konsep RTRW kota disajikan dalam dokumen sebagai berikut:a. Materi Teknis RTRW kota yang terdiri atas:
1) Buku Data dan Analisis yang dilengkapi peta-peta;2) Buku Rencana yang disajikan dalam format A4; dan3) Album Peta yang disajikan dengan tingkat ketelitian
skala minimal 1:25.000 dalam format A1 yang dilengkapi dengan data peta digital yang memenuhi ketentuan sistem informasi geografis (GIS) yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang.
PENYAJIAN RTRW KOTA
b. Naskah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang RTRW kota, yang terdiri atas:1) Raperda, merupakan rumusan pasal per pasal dari
buku rencana sebagaimana dimaksud pada angka 2 di atas dan disajikan dalam format A4; dan
2) lampiran yang terdiri atas peta rencana struktur ruang, peta rencana pola ruang, dan peta penetapan kawasan-kawasan strategis kota yang disajikan dalam format A3, serta tabel indikasi program utama.
Sistematika penyajian buku RTRW kota sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI dan sistematika penyajian album peta pada Lampiran VII.
PENYAJIAN RTRW KOTA
PETA RENCANA TATA RUANG
PP No 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang
Peta Rencana Tata Ruang diselenggarakan dengan menggunakan Peta Dasar dan Peta Tematik tertentu melalui metode proses spasial yang ditentukan yang meliputi: Peta Rencana Struktur RuangPeta Rencana Struktur Ruang Wilayah dapat digambarkan dalam beberapa lembar Peta yang tersusun secara sistematis mengikuti penggambaran wilayah secara utuh. Peta Rencana Pola RuangPeta Rencana Pola Ruang digambarkan dalam bentuk delineasi.
Peta Rencana Tata Ruang
PP No 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang Pasal 4
Tingkat ketelitian tertentu meliputi: ketelitian geometriso sistem referensi Geospasial;o Skala; o Unit Pemetaan.
ketelitian muatan ruango kerincian kelas unsur;o simbolisasi.
Ketelitian Peta
PP No 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang Pasal 10
Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten digambarkan dengan menggunakan:o sistem referensi Geospasial sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11;o Peta Dasar Skala Minimal 1:50.000;o Unit Pemetaan yang dapat digunakan untuk
Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten; dano Ketelitian muatan ruang
Dalam hal wilayah kabupaten memiliki pesisir dan laut, Peta Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten dapat dilengkapi dengan Data Batimetri.
PETA RENCANA TATA RUANG KABUPATEN
Dalam hal wilayah kabupaten berbatasan dengan kabupaten/kota lain, Peta Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten disusun setelah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota yang berbatasan langsung.
Peta Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten digambarkan dengan penggambaran wilayah kabupaten ditambah dengan wilayah kabupaten/kota yang berbatasan
Rencana pola ruang wilayah kabupaten dapat digambarkan dalam beberapa lembar Peta yang tersusun secara sistematis mengikuti indeks Peta Dasar nasional.
Peta Rencana Tata Ruang Wilayah kota digambarkan dengan menggunakan:o sistem referensi Geospasial;o Peta Dasar Skala Minimal 1:25.000;o Unit Pemetaan yang dapat digunakan untuk
Rencana Tata Ruang Wilayah kota; dano Ketelitian muatan ruang.
Dalam hal wilayah kota memiliki pesisir dan laut, Peta Rencana Tata Ruang Wilayah kota dapat dilengkapi dengan Data Batimetri.
PETA RENCANA TATA RUANG KOTA
Dalam hal wilayah kota berbatasan dengan kabupaten/kota lain, Peta Rencana Tata Ruang Wilayah kota disusun setelah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota yang berbatasan langsung.
Peta Rencana Tata Ruang Wilayah kota digambarkan dengan penggambaran wilayah kota ditambah dengan wilayah kabupaten/kota yang berbatasan langsung dalam Koridor 2,5 (dua koma lima) kilometer sepanjang garis perbatasan.
Sistem jaringan prasarana jalan pada Peta struktur ruang wilayah kota harus digambarkan mengikuti terase jalan yang sebenarnya.
Rencana pola ruang wilayah kota dapat digambarkan dalam beberapa lembar Peta yang tersusun secara sistematis mengikuti indeks Peta Dasar nasional.
Peta Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis kabupaten merupakan penjabaran dari Peta Sebaran Kawasan Strategis kabupaten dalam Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten.
Peta Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis kabupaten digambarkan dengan menggunakan:
o sistem referensi Geospasialo Peta Dasar pada Skala yang sesuai dengan bentang objek
dan/atau sesuai kebutuhan;o Unit Pemetaan yang dapat digunakan untuk Rencana Tata
Ruang Kawasan Strategis kabupaten;o Ketelitian muatan ruang
Skala yang sesuai wajib dikonsultasikan kepada Kepala Badan.
PETA RENCANA KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN
Peta Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis kota merupakan penjabaran dari Peta Sebaran Kawasan Strategis kota dalam Rencana Tata Ruang Wilayah kota.
Peta Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis kota digambarkan dengan menggunakan: sistem referensi Geospasial; Peta Dasar pada Skala yang sesuai dengan bentang objek
dan/atau sesuai kebutuhan; Unit Pemetaan yang dapat digunakan untuk Rencana Tata
Ruang Kawasan Strategis kota; dan Ketelitian muatan ruang.
Skala yang sesuai wajib dikonsultasikan kepada Kepala Badan.
Peta Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis kota memuat unsur dengan tingkat kedetilan geometris sesuai dengan Skala yang ditetapkan.
PETA RENCANA KAWASAN STRATEGIS KOTA
Peta Rencana Detail Tata Ruang kabupaten/kota digambarkan dengan menggunakan:
sistem referensi Geospasial Peta Dasar dengan Skala yang sesuai dengan
bentang objek atau kawasan dan/atau tingkat kepentingan objek atau kawasan yang digambarkan;
Unit Pemetaan yang dapat digunakan untuk Rencana Detail Tata Ruang kabupaten/kota; dan
Ketelitian muatan ruang Skala yang sesuai wajib dikonsultasikan kepada
Kepala Badan.
PETA RENCANA DETAIL TATA RUANG KABUPATEN/KOTA
Peta Rencana Tata Ruang Kawasan perkotaan yang merupakan bagian wilayah kabupaten digambarkan dengan menggunakan:
sistem referensi Geospasial; Peta Dasar Skala Minimal 1:10.000; Unit Pemetaan yang dapat digunakan untuk Rencana Tata
Ruang Kawasan perkotaan; dan Ketelitian muatan ruang.
Dalam hal Peta Rencana Tata Ruang Kawasan perkotaan yang mencakup dua atau lebih wilayah kabupaten/kota pada satu atau lebih wilayah provinsi digambarkan dengan menggunakan:
sistem referensi Geospasial; Peta Dasar Skala Minimal 1:50.000; Unit Pemetaan yang dapat digunakan untuk Rencana Tata
Ruang Kawasan perkotaan; dan Ketelitian muatan ruang.
PETA RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN
Peraturan Pemerintah RI No. 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah NasionalUndang-Undang RI No. 26 tahun 2007 tentang Penataan RuangPeraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 16/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah KabupatenPeraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 17/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah KotaPeraturan Pemerintah RI No. 8 tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang
DAFTAR PUSTAKA