tasj
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 tasj
1/16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Infark miokard biasanya disebabkan oleh trombusarterikoroner.Terjadinya
trombus disebabkan oleh ruptur plak yang kemudian diikuti oleh pembentukan
trombus dan trombosit.Lokasi dan luasnya miokard infark tergantung pada arteri
yang oklusi dan aliran darah kolateral. Oklusi arteri koronaria bisa juga tidak
sampai menimbulkan infark bila daerah yang diperdarahi arteri yang oklusi
tersebut mendapat pasok oleh kolateral pembuluh arteri lainnya. Namun demikian
penderita dengan IMA hendaknya segera mendapat pertolongan oleh karena angka
kematian sangat tinggi,terutama dalam jam-jam pertama serangan. Adapun faktor-
faktor yang mempermudah terjadinya IMA antara lain merokok,obisitas.
i Indonesia sejak sepuluh tahun terakhir IMA lebih sering ditemukan,
apalagi dengan adanya fasilitas diagnosti! dan unit-unit pera"atan penyakit
jantung koroner yang semakin tersebar merata.#emajuan dalam pengobatan IMA
di unit pera"atan jantung koroner intensif berhasil menurunkan angka kematian
IMA.
-
7/25/2019 tasj
2/16
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Infark Miokatdium Akut adalah nekrosis miokardium yg disebabkan oleh
tidak adekuatnya pasokan darah akibat sumbatan akut pada arteri koroner.
$%erki,&''()
Akut Miokard Infark adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh karena
sumbatan pada arteri koroner $*udak + alo //0). 1umbatan akut terjadi oleh
karena adanya aterosklerotik pada dinding arteri koroner sehingga menyubat
aliran darah ke jaringan otot jantung.
Aterosklerotik adalah suatu penyakit pada ateri-arteri besar dan sedang
dimana lesi lemak yang disebut %lak ateromatosa timbul pada permukaan dalam
dinding arteri sehingga mepersempit bahkan menyumbat suplai aliran darah ke
arteri bagian distal $*udak + allo //0).
Infark Miokard Akut adalah nekrosis miokard akibat aliran darah ke ototjantung yang terganggu.*al ini bisa disebabkan trombus arteri koroner oleh ruptur
plak yang dipermudah terjadinya oleh faktor-faktor seperti hipertensi,merokok
dan hiperkolesterolemia.
Infark miokardium menga!u pada proses rusaknya jaringan jantung akibat
suplai darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah koroner berkurang.
$ brunner + sudartth &''&).
Infark mio!ard akut adalah nekrosis mio!ard akibat aliran darah ke otot
jantung terganggu. $1uyono, ///)
Akut Miokard Infark$AMI ) adalah kondisi kematian $otot jantung) akibat
dari aliran darahn ke bagian otot jantung terhambat sehingga jantung tidak mampu
memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan sehingga
berakibat adanya gangguan pada organ-organ tubuh. *al ini bisa disebabkan
trombus arteri koroner oleh ruptur plak yang dipermudah terjadinya oleh faktor-
faktor seperti hipertensi,merokok dan hiperkolesterolemia. AMI dengan ele2asi
-
7/25/2019 tasj
3/16
1T merupakan bagian dari spektrum sindrom koroner akut yang terdiri dari
angina pektoris tak stabil, AMI tanpa ele2asi 1T dan AMI dengan ele2asi 1T.
1T3MI terjadi jika trombus arteri koroner terjadi se!ara !epat pada lokasi injuri
2askular, di mana injuri ini di!etuskan oleh faktor seperti merokok, hipertensi dan
akumulasi lipid. Nyeri dada tipikal $angina) merupakan gejala kardinal pasien
AMI. %ada pasien ini dari anamnesis,pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang pasien didiagnosis A!ute Mio!ard Infark $AMI) dengan 1T3MI
dengan terapi medikamentosa anti trombotik,anti platelet, dan 2asodilator.
infark miokard akut adalah nekrosis miokard akibat gangguan aliran darah
ke otot jantung. $#apita selekta 4 (50)
Infark miokard adalah kematian sel-sel miokardium yang terjadi akibat
kekeurangan oksigen yang berkepanjangan. $!or"in 4 560).
Infark miokardium menga!u pada proses rusaknya jaringan jantung akibat
suplai darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah korener berkurang.
%enyebab penurunan suplai darah mungkin akibat penyempitan krisis arteri
koroner karena arterosklerosis atau penyumbatan total arteri oleh emboli atau
thrombus. %enurunan aliran darah koroner juga bisa diakibatkan oleh syok atau
perdarahan. $#M7 & 4 088).
2.2 Etiologi
Terjadinya Infark Miokard Akut biasanya dikarenakan aterosklerosis
pembuluh darah koroner.Nekrosis miokard akut terjadi akibat penyumbatan total
arteri koronaria oleh trombus yang terbentuk pada plak aterosklerosis yang tidak
stabil.9uga sering mengikuti ruptur plak pada arteri koroner dengan stenosis
ringan. :aktor yang mempermudah terjadinya IMA antara lain merokok,
hipertensi, obesitas, hiperkolesterolemia, deabetes meletus, kepribadian yang
neurotik.
;mumnya AMI didasari oleh adanya aterosklerosis pembuluh darah
koroner. Nekrosis miokard akut, hampir selalu terjadi akibat penyumbatan total
arteri koronaria oleh trombus yang terbentuk pada pla
-
7/25/2019 tasj
4/16
epikardium, menjadi komplit dan ire2ersibel dalam 5 ? ( jam. Meskipun nekrosis
miokard sudah komplit, proses remodelling miokard yang mengalami injury terus
berlanjut sampai beberapa minggu atau bulan karena daerah infark meluas dan
daerah non-infark mengalami dilatasi. 1e!ara morfologis AMI dapat transmural
atau sub-endokardial. AMI transmural mengenai seluruh dinding miokard dan
terjadi pada daerah distribusi suatu arteri koroner. 1ebaliknya pada AMI sub-
endokardial, nekrosis hanya terjadi pada bagian dalam dinding 2entrikel dan
umumnya berupa ber!ak-ber!ak dan tidak konfluens seperti AMI transmural. AMI
sub-endokardial dapat regional $terjadi pada distribusi satu arteri koroner) atau
difus $terjadi pada distribusi lebih dari satu arteri koroner). %atogenesis dan
perjalanan klinis dari kedua AMI ini berbeda
AMI subendokardial
aerah subendokardial merupakan daerah miokard yang amat peka
terhadap iskemia dan infark. AMI subendokardial terjadi akibat aliran darah
subendokardial yang relatif menurun dalam "aktu yang lama sebagai akibat
perubahan derajat penyempitan arteri koroner atau di!etuskan oleh kondisi-
kondisi seperti hipotensi, perdarahan dan hipoksia. erajat nekrosis dapat
bertambah bila disertai peningkatan kebutuhan oksigen miokard, misalnya akibat
takikardia atau hipertrofi 2entrikel. @alaupun pada mulanya gambaran klinis
dapat relatif ringan, ke!enderungan iskemik dan infark lebih jauh merupakan
an!aman besar setelah pasien dipulangkan dari rumah sakit.
AMI transmural
%ada lebih dari /' > pasien AMI transmural berkaitan dengan trombosis
koroner. Trombosis sering terjadi di daerah yang mengalami penyempitan
arteriosklerotik. %enyebab lain lebih jarang ditemukan. Termasuk disini misalnya
perdarahan dalam pla
-
7/25/2019 tasj
5/16
2.3 Faktor resiko terjain!a "iokar in#ark ak$t
. ;sia
&. 9enis #elamin
5. as
(. i"ayat #eluarga
=. *iperkolesterolemia B &0= mgCdl
6. merokok
0. Obesitas
8. hipertensi
2.% Pato#isiologi
ua jenis kelainan yang terjadi pada IMA adalah komplikasi hemodinamik
dan aritmia. 1egera setelah terjadi IMA daerah miokard setempat akan
memperlihatkan penonjolan sistolik $diskinesia) dengan akibat penurunan eje!tion
fra!tion, isi sekun!up $stroke 2olume) dan peningkatan 2olume akhir distolik
2entrikel kiri. Tekanan akhir diastolik 2entrikel kiri naik dengan akibat tekanan
atrium kiri juga naik. %eningkatan tekanan atrium kiri di atas &= mm*g yang lama
akan menyebabkan transudasi !airan ke jaringan interstisium paru $gagal jantung).
%emburukan hemodinamik ini bukan saja disebakan karena daerah infark, tetapi
juga daerah iskemik di sekitarnya. Miokard yang masih relatif baik akan
mengadakan kompensasi, khususnya dengan bantuan rangsangan adrenergeik,
untuk mempertahankan !urah jantung, tetapi dengan akibat peningkatan
kebutuhan oksigen miokard. #ompensasi ini jelas tidak akan memadai bila daerah
-
7/25/2019 tasj
6/16
yang bersangkutan juga mengalami iskemia atau bahkan sudah fibrotik. 7ila
infark ke!il dan miokard yang harus berkompensasi masih normal, pemburukan
hemodinamik akan minimal. 1ebaliknya bila infark luas dan miokard yang harus
berkompensasi sudah buruk akibat iskemia atau infark lama, tekanan akhir
diastolik 2entrikel kiri akan naik dan gagal jantung terjadi. 1ebagai akibat IMA
sering terjadi perubahan bentuk serta ukuran 2entrikel kiri dan tebal jantung
2entrikel baik yang terkena infark maupun yang non infark. %erubahan tersebut
menyebabkan remodeling 2entrikel yang nantinya akan mempengaruhi fungsi
2entrikel dan timbulnya aritmia.
%erubahan-perubahan hemodinamik IMA ini tidak statis. 7ila IMA makin
tenang fungsi jantung akan membaik "alaupun tidak diobati. *al ini disebabkan
karena daerah-daerah yang tadinya iskemik mengalami perbaikan. aerah-daerah
diskinetik akibat IMA akan menjadi akinetik, karena terbentuk jaringan parut
yang kaku. Miokard sehat dapat pula mengalami hipertropi. 1ebaliknya
perburukan hemodinamik akan terjadi bila iskemia berkepanjangan atau infark
meluas. Terjadinya penyulit mekanis seperti ruptur septum 2entrikel, regurgitasi
mitral akut dan aneurisma 2entrikel akan memperburuk faal hemodinamikjantung.
Aritmia merupakan penyulit IMA tersering dan terjadi terutama pada menit-menit
atau jam-jam pertama setelah serangan. *al ini disebabkan oleh perubahan-
perubahan masa refrakter, daya hantar rangsangan dan kepekaaan terhadap
rangsangan. 1istem saraf otonom juga berperan besar terhadap terjadinya aritmia.
%asien IMA inferior umumnya mengalami peningkatan tonus parasimpatis dengan
akibat ke!enderungan bradiaritmia meningkat, sedangkan peningkatan tonussimpatis pada IMA inferior akan mempertinggi ke!enderungan fibrilasi 2entrikel
dan perluasan infark.
-
7/25/2019 tasj
7/16
-
7/25/2019 tasj
8/16
-
7/25/2019 tasj
9/16
2.& 'ejala klinis "iokar in#ark ak$t
#eluhan utama adalah sakit dada yang terutama dirasakan di daerah
sternum,bisa menjalar ke dada kiri atau kanan,ke rahang,ke bahu kiri dan kanan
dan pada lengan.%enderita melukiskan seperti tertekan,terhimpit, diremas-remas
atau kadang hanya sebagai rasa tidak enak di dada. @alau sifatnya dapat ringan
,tapi rasa sakit itu biasanya berlangsung lebih dari setengah jam.9arang ada
hubungannya dengan aktifitas serta tidak hilang dengan istirahat atau pemberian
nitrat.%ada sejumlah penderita dapat timbul berbagai penyulit4aritmia,renjatan
kardiogenik,gagal jantung.
#eluhan yang khas ialah nyeri dada retrosternal, seperti diremas-remas,
ditekan, ditusuk, panas atau ditindih barang berat. Nyeri dapat menjalar ke lengan
$umumnya kiri), bahu, leher, rahang bahkan ke punggung dan epigastrium. Nyeri
berlangsung lebih lama dari angina pe!toris dan tak responsif terhadap
nitrogliserin. #adang-kadang, terutama pada pasien diabetes dan orang tua, tidak
ditemukan nyeri sama sekali. Nyeri dapat disertai perasaan mual, muntah, sesak,
pusing, keringat dingin, berdebar-debar atau sinkope. %asien sering tampak
ketakutan. @alaupun IMA dapat merupakan manifestasi pertama penyakit jantung
-
7/25/2019 tasj
10/16
koroner namun bila anamnesis dilakukan teliti hal ini sering sebenarnya sudah
didahului keluhan-keluhan angina, perasaan tidak enak di dada atau epigastrium.
#elainan pada pemeriksaan fisik tidak ada yang spesifik dan dapat normal. apat
ditemui 79 yakni 1& yang pe!ah, paradoksal dan irama gallop. Adanya krepitasi
basal menunjukkan adanya bendungan paru-paru. Takikardia, kulit yang pu!at,
dingin dan hipotensi ditemukan pada kasus yang relatif lebih berat, kadang-
kadang ditemukan pulsasi diskinetik yang tampak atau berada di dinding dada
pada IMA inferior.
2.( Pe"eriksaan Diagnostik
3lektrokardiografi $3#) 4 Adanya gelombang patologik disertai
peninggian segmen 1T yang kon2eks dan diikuti gelombang T yang
negatif dan simetrik. Dang terpenting ialah kelainan E yaitu menjadi lebar
$lebih dari ',( se!) dan dalam $EC ebih dari C().
Laboratorium
Freatin fosfakinase $F%#) . Iso enGim F#M7 meningkat. *al ini terjadi
karena kerusakan otot, maka enGim intra sel dikeluarkan ke dalam aliran
darah. Normal '- m;Cml. #adar enGim ini sudah naik pada hari pertama
$kurang lebih 6 jam sesudah serangan) dan sudah kembali kenilai normal
pada hari ke 5.
1OT $1erum lutami! OHalotransaminase Test) Normal kurang dari &
m;Cml. #adar enGim ini biasanya baru naik pada &-(8 jam sesudah
serangan dan akan kembali kenilai normal pada hari ke ( sampai 0.
L* $La!ti! e-hydroginase). Normal kurang dari /= m;Cml. #adar
enGim baru naik biasanya sesudah (8 jam, akan kembali ke nilai normal
antara hari ke 0 dan &.
%emeriksaan lainnya adalah ditemukannya peninggian L3, lekositosis
ringan dan kadang-kadang hiperglikemi ringan.
#ateterisasi4 Angiografi koroner untuk mengetahui derajat obstruksi.
adiologi. *asil radiologi tidak menunjukkan se!ara spesifik adanya
infark miokardium, hanya menunjukkan adanya pembesaran dari jantung.
-
7/25/2019 tasj
11/16
*7* $alfa hydroHygutiri! dehidrogenase) merupakan enGim non sfesifik.
;ntuk diagnosti! miokard infark pemeriksaan ini bertujuan untukmembedakan L* ,& dan L* 5,( peningkatan *7* biasanya juga
menadai adanya miokard infark dan juga diikuti peningkatan L*
2.) Penatalaksanaan "iokar in#ark ak$t
%engobatan ditujukan untuk sedapat mungkin memperbaiki kembali aliran
pembuluh koroner sehingga reperfusi dapat men!egah kerusakan miokard lebih
lanjut,serta men!egah kematian mendadak.
Tata laksana a"al berupa pemberian MONA4 morfin, oksigen, nitrit dan
aspirin.
. Morphin. Obat ini mengurangi atau menghilangkan nyeri dengan menurunkan
preload. Morfin diberian dengan dosis &-( mg dan dapat diulang dengan inter2al
=-= menit sampai dosis total &' mg.
&. Oksigen. Terapi diberikan pada pasien dengan saturasi oksigen arteri /'>.
Oksigen sebaiknya di berikan dengan masker oksigen atau nasal prong
5. Nitrat. Obat ini untung mananggulangi spasme arteri koroner dan menurunkan
miokard akan oksigen dengan menurunkan tekanan baik preload maupun
afterload. Menyebabkan relaksasi dari otot polos pembuluh darah melalui
stimulasi dari prosuk !y!li! guanosine monophosphate intraseluler,
mengakibatkan penurunan tekanan darah. Nitrat sublingual dapat di berikan
dengan aman dengan dosis ',( md dan dapat di berikan sampai 5 dosis dengan
inter2al = menit.
(. Aspirin. Menghambat sisitem !y!looHygenase, menurunkan le2el dari
tromboHane A&, yang merupakan aktifator platelet yang poten. iberikan aspirin
dengan dosis 6' atau 5&= mg setiap hari.
-
7/25/2019 tasj
12/16
Tatalaksana di rumah sakit 4
. %er"atan pasien dilakukan di ruang intensi2e.
&. Akti2itas pasien harus istirahat dalam & jam pertama.
5. iet. #arena risiko muntah dan aspirasi setelah infark miokard, pasien
harus puasa dan minum !air dengan mulut dalam (-& jam pertama. iet
men!akup lemak 5'> kalori total dan kandungan kolesterol 5''
mgChari. Menu harus diperkaya dengan makanan yang kaya serat, kalium,
magnesium, dan rendah natrium.
(. ;sus. Istirahat di tempat tidur dan efek penggunaan narkotik untuk
menghilangkan nyeri sering mengakibatkan konstipasi. ianjurkan
penggunaan kursi komod di samping tempat tidur, diet tinggi serat, dan
penggunaan pen!ahar ringan.
=. 1edasi diperlukan selam pera"atan untuk mempertahankan periode
inakti2as dengan penenang.
6. Terapi farmakologis antitrombolitik. %enggunaan untuk menghambat
terjadinya obstruksi koroner selama fase a"al penyakit berdasarkan bukti
klinis dan laboratoris bah"a trombosis mempunyai peran penting dalam
patogenesis.
0. 7eta-7lo!ker. %enggunaan memperbaiki keseimbangan suplai dankebutuhan oksigen miokard, mengurangi nyeri, mengurangi luasnya infark
dan menurunkan resiko terjadinya aritmia 2entrikel yang serius.
Inhibitor AF3. %engobatan direkomendasikan untuk menurunkan
mortalitas dan juga untuk pen!egahan gagal jantung dan infark miokar
rekuren.
Angiostensin re!eptor blo!kers $A7). %ada pasien AMI dengan
-
7/25/2019 tasj
13/16
komplikasi LJ dysfun!tion atau gagal jantung klinis yang tak toleran
dengan inhibitor AF3.
2.* Pen+ega,an "iokar in#ark ak$t
Tindakan pengobatan yang paling penting pada arterosklerosis adalah
pen!egahan primer. %en!egahan tersebut karena berbagai alasan, antara lain 4
. %ada penyakit arterosklerosis se!ara klinis baru dapat terlihat setelah masa laten
yang lama. %erkembangan penyakit ini bergejala pada a"al masa de"asa. Lesi
yang dianggap sebagai prekuser penyakit arterosklerosis ditemukan pada dinding
arteri koronaria anak-anak dan de"asa muda.
&. Tidak ada pengobatan kuratif untuk penyakit arteriosklerosis koroner. 7egitu
diketahui se!ara klinis terapi hanya diberikan bersifat paliatif untuk mengurangi
atau memperlambat perkembangan penyakit.
5. Akibat penyakit arterioklerosis koroner dapat sangat berbahaya , infark
miokardium sering terjadi tanpa tanda perigatan lebih dahulu. Insiden kematian
mendadak tinggi.
#arena patogenesis yang tepat belum diketahui, maka pengendalian faktor
resiko dari penyakit arterosklerosis adalah pen!egahan. :aktor-faktor resiko yang
dapat diubah hiper lipidemi,diet kalori, lemak total,lemak jenuh,
hipertensi,kolesterol, dan garam, merokok,obesitas, gaya hidup yang kurang gerak
dan setres.
%ada orang de"asa yang !enderung menderita penyakit koroner adalah
mereka yang memiliki faktor resiko dan yang jelas menderita penyakit. Tetapi
pengendalian faktor resiko sedini mungkin agaknya dapat men!egah aterogenesisatau memperlambat perkembangan penyakit sedemikian rupa sehingga jumlah
mortalitas atau morbiditas dapat dikurangi. alam hal ini yang penting adalah
pendidikan kesehatan sedini mungkin, serta pengendalian faktor resiko, bukan
pengobatan klinis pada penyakit yang sudah terjadi.
%engobatan ditujukan untuk sedapat mungkin memperbaiki kembali aliran
pembuluh koroner sehingga reperfusi dapat men!egah kerusakan miokard lebih
lanjut, serta men!egah kematian mendadak. Tata laksana a"al berupa4
-
7/25/2019 tasj
14/16
. Morphin. Obat ini mengurangi atau menghilangkan nyeri dengan menurunkan
preload. Morfin diberian dengan dosis &-( mg dan dapat diulang dengan inter2al
=-= menit sampai dosis total &' mg.
&. Oksigen. Terapi diberikan pada pasien dengan saturasi oksigen arteri /'>.
Oksigen sebaiknya di berikan dengan masker oksigen atau nasal prong
5. Nitrat. Obat ini untung mananggulangi spasme arteri koroner dan menurunkan
miokard akan oksigen dengan menurunkan tekanan baik preload maupun
afterload. Menyebabkan relaksasi dari otot polos pembuluh darah melaluistimulasi dari prosuk !y!li! guanosine monophosphate intraseluler,
mengakibatkan penurunan tekanan darah. Nitrat sublingual dapat di berikan
dengan aman dengan dosis ',( md dan dapat di berikan sampai 5 dosis dengan
inter2al = menit.
(. Aspirin. Menghambat sisitem !y!looHygenase, menurunkan le2el dari
tromboHane A&, yang merupakan aktifator platelet yang poten. iberikan aspirin
dengan dosis 6' atau 5&= mg setiap hari,
#omplikasi AMI dapat berupa aritmia $ekstra sistol, bradikardia, AJ
blo!k, takikardia, dan fibrilasi 2entrikel), gagal jantung dan edema paru, sho!k,
ruptur miokard, Fardio %ulmonary Arrest.
-
7/25/2019 tasj
15/16
.BAB III
-ESIMPULAN
Infark Miokatdium Akut adalah nekrosis miokardium yg disebabkan oleh
tidak adekuatnya pasokan darah akibat sumbatan akut pada arteri koroner.
$%erki,&''()
1e!ara morfologis AMI dapat transmural atau sub-endokardial. AMI transmural
mengenai seluruh dinding miokard dan terjadi pada daerah distribusi suatu arteri koroner.1ebaliknya pada AMI sub-endokardial, nekrosis hanya terjadi pada bagian dalam dinding
2entrikel dan umumnya berupa ber!ak-ber!ak dan tidak konfluens seperti AMI
transmural. AMI sub-endokardial dapat regional $terjadi pada distribusi satu arteri
koroner) atau difus $terjadi pada distribusi lebih dari satu arteri koroner).
#eluhan utama adalah sakit dada yang terutama dirasakan di daerah
sternum,bisa menjalar ke dada kiri atau kanan,ke rahang,ke bahu kiri dan kanan
dan pada lengan.%enderita melukiskan seperti tertekan,terhimpit, diremas-remasatau kadang hanya sebagai rasa tidak enak di dada.
-
7/25/2019 tasj
16/16
DAFA/ PUSA-A
Al"i, Idrus. &''6.Infark Miokard Akut engan 3le2asi 1T. dalam 7uku Ajar Ilmu
%enyakit alam. 9akarta4 :#;I. *al4 66.
7ro"n, Farol T. &''=. %enyakit Aterosklerotik #oroner. dalam%atofisiolog i
#onsep #linis %roses-%roses %enyakit 3disi 6 Jolume . 9akarta4 3F. *al
=8/- =//.
*arun, 1., &'''. Infark Miokard Akut. dalam 7uku Ajar Ilmu %enyakit alam
9ilid I edisi 5. 9akarta4 :#;I. *al4 '/'-'8.$patogenesis)
%erki &''5.%edoman tata laksana penyakit kardio2askuler di Indonesia. 9akarta
1uyono,1.///., Ilmu %enyakit alam, 9ilid I, 3disi ketiga, %enerbit :# ;I,
9akarta
.