tasawuf sunni dan falsafi

10
TASAWUF SUNNI DAN FALSAFI A. Pendahuluan Al-qur’an merupakan kitab Allah yang di dalamnya terkandung muatan-muatan ajaran Islam, baik aqidah, syari’ah maupun muamalah. Ketiga muatan tersebut banyak tercermin dalam ayat-ayat yang termaktub dalam al-qur’an. Ayat-ayat al-qur’an itu, di satu sisi memang ada yang perlu dipahami secara tekstual-lahiriyah, tetapi di sisi lain juga ada hal yang perlu dipahami secara kontekstual- rohaniyah. Sebab, jika ayat-ayat al-qur’an dipahami secara lahiriyah saja, akan terasa kaku, kurang dinamis, dan tidak mustahil akan ditemukan persoalan yang tidak dapat diterima secara psikis. 1 Secara umum, ajaran Islam mengatur kehidupan yang bersifat lahiriyah dan batiniyah. Pemahaman terhadap unsur kehidupan yang bersifat batiniyah pada gilirannya melahirkan tasawuf. Unsur kehidupan tasawuf ini mendapat perhatian yang cukup besar dari sumber ajaran Islam, al- qur’an dan sunnah, serta praktek kehidupan Nabi dan para sahabatnya. Dalam sejarah perkembangannya, para ahli membagi tasawuf menjadi dua arah perkembangan. Ada tasawuf yang

Upload: pida-putra

Post on 14-Dec-2015

37 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

makalah ini berisi tentang jenis-jenis tasawuf yaitu tasawuf sunni dan falsafi, serta berisi tentang sejarah perkembangan kedua jenis tasawuf tersebut.

TRANSCRIPT

Page 1: Tasawuf Sunni Dan Falsafi

TASAWUF SUNNI DAN FALSAFI

A.    Pendahuluan

Al-qur’an merupakan kitab Allah yang di dalamnya terkandung muatan-

muatan ajaran Islam, baik aqidah, syari’ah maupun muamalah. Ketiga muatan

tersebut banyak tercermin dalam ayat-ayat yang termaktub dalam al-qur’an. Ayat-

ayat al-qur’an itu, di satu sisi memang ada yang perlu dipahami secara tekstual-

lahiriyah, tetapi di sisi lain juga ada hal yang perlu dipahami secara kontekstual-

rohaniyah. Sebab, jika ayat-ayat al-qur’an dipahami secara lahiriyah saja, akan terasa

kaku, kurang dinamis, dan tidak mustahil akan ditemukan persoalan yang tidak dapat

diterima secara psikis.1

Secara umum, ajaran Islam mengatur kehidupan yang bersifat lahiriyah dan

batiniyah. Pemahaman terhadap unsur kehidupan yang bersifat batiniyah pada

gilirannya melahirkan tasawuf. Unsur kehidupan tasawuf ini mendapat perhatian

yang cukup besar dari sumber ajaran Islam, al-qur’an dan sunnah, serta praktek

kehidupan Nabi dan para sahabatnya.

Dalam sejarah perkembangannya, para ahli membagi tasawuf menjadi dua

arah perkembangan. Ada tasawuf yang mengarah pada teori-teori prilaku, ada pula

tasawuf yang mengarah pada teori-teori yang begitu rumit dan memerlukan

pemahaman yang lebih mendalam. Pada perkembangannya, tasawuf yang

berorientasi ke arah pertama sering disebut sebagai tasawuf salafi, tasawuf akhlaqi,

atau tasawuf sunni. Adapun tasawuf yang berorientasikan ke arah kedua disebut

sebagai tasawuf falsafi. Tasawuf jenis kedua banyak dikembangkan para sufi yang

berlatar belakang sebagai filosof , disamping sebagai sufi.4

Pembagian dua jenis tasawuf di atas di dasarkan atas kecenderungan ajaran

yang dikembangkan, yakni kecenderungan pada prilaku atau moral keagamaan dan

kecenderungan pada pemikiran. Dua kecenderungan ini terus berkembang hingga

Page 2: Tasawuf Sunni Dan Falsafi

masing-masing mempunyai jalan sendiri-sendiri. Berdasarkan hal tersebut, makalah

ini akan membahas tentang tasawuf sunni dan tasawuf falsafi.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian tasawuf Sunni dan tasawuf Falsafi?

2.      Dimanakah titik temu antara tasawuf Sunni dengan tasawuf Falsafi?

3.      Bagaimana perbedaan antara tasawuf Sunni dengan tasawuf Falsafi?

C.    Pembahasan

1.    Pengertian tasawuf Sunni dan tasawuf Falsafi

a.      Tasawuf Sunni

Tasawwuf sunni ialah bentuk tasawuf yang memagari dirinya dengan al quran dan

al hadis secara ketat, serta mengaitkan ahwal atau keadaan dan makomat (tingkatan

ruhaniah) mereka kepada kedua sumber tersewbut.[2]

Dalam kehidupan sehari-hari para pengamal tasawwuf ini berusaha untuk

menjauhkan drii dari hal-hal yang bersifat keduniawian, jabatan dan menjauhi hal-hal

yang  dapat mengganggu kekhusua’an ibadahnya.

Latar belakang munculnya ajaran ini tidak telepas dari pecekcokan masalah

aqidah yang  melanda para ulama’ fiqh dan tasawwuf lebih-lebih pada abad  kelima

hijriah aliran syi’ah al-islamiyah yang berusaha untuk memngembalikan

kepemimpinan kepada keturunan ali bin abi thalib. Dimana syi’ah lebih banyak

mempengaruhi para sufi dengan doktrin bahwa imam yang ghaib akan pindah

ketangan sufi yang layak menyandang gelar waliyullah, dipihak lain para sufi banyak

yang dipengaruhi oleh filsafat Neo-Platonisme yang memunculkan corak pemikiran

taawwuf falsafi yang tentunya sangat bertentangan dengan kehidupan para sahabat

dan tabi’in. dengan ketegangan inilah muncullah sang pemadu syari’at dan hakekat

yaitu Imam Ghazali.

Page 3: Tasawuf Sunni Dan Falsafi

b.      Tasawuf Falsafi

Secara garis besar tasawuf falsafi adalah tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan

antara visi mistis dan visi rasional. Tasawuf ini menggunakan terminologi filosofis

dalam pengungkapannya,yang berasal dari berbagai macam ajaran filsafat yang telah

mempengaruhi para tokohnya.[3]

Ibn khaldun dalam maqodimahnya menyimpulkan tasawuf falsafi mempunyai 4

obyek utama, dan menurut Abu Al Wafa bisa dijadikan karakter sufi falsafi yaitu :

1.      Latihan rohaniah dengan rasa, intuisi serta intropeksi yang timbul darinya

2.      Illumuinasi atau hakikat yang singkat dari alam ghaib

3.      Peristiwa-peristiwa dalam alam maupun kosmos berpengaruh terhadap berbagai

bentuk kekwramatan atau keluarbiasaan

Penciptaan ungkapan-ungkapan yang pengertiannya sepintas samar-samar

(syathahiyat).[4]

2.      Titik temu antara tasawuf Sunni dan tasawuf Falsafi

Tasawuf sunni dan tasawuf falsafi serta karakteristiknya :

1. Melandaskan diri pada Al-Qur’an dan Al-Sunah

2. Tidak menggunakan terminologi-terminologi filsafat sebagaimana terdapat pada

ungkapan-ungkapan syathahat

3. Lebih bersifat mengerjakan dialisme dalam hubungan antara Tuhan dan manusia

4. Kesinambungan antara hakikat dengan syari’at

5. Lebih terkonsentrasi pada soal pembinaan, pendidikan akhlak dan pengobatan jiwa

dengan cara riyadah (latihan mental) dan langkah takhalli, tahalli dan tajalli.

3.      Perbedaan antara tasawuf Sunni dan tasawuf Falsafi

Di dalam tasawuf falsafi metode pendekatannya sangat berbeda dengan tasawuf sunni

atau tasawuf salafi. kalau tasawuf sunni dan salafi lebih menonjol kepada segi praktis

,( العملي) sedangkan tasawuf falsafi menonjol kepada segi teoritis ( النطري)

sehingga dalam konsep-konsep tasawuf falsafi lebih mengedepankan asas rasio

dengan pendektan-pendekatan filosofis yang ini sulit diaplikasikan ke dalam

Page 4: Tasawuf Sunni Dan Falsafi

kehidupan sehari-hari khususnya bagi orang awam, bahkan bisa dikatakan

mustahil.Kaum sufi falsafi menganggap bahwasanya tiada sesuatupun yang

wujudkecuali Allah, sehingga manusia dan alam semesta, semuanya adalahAllah.

Mereketidak menganggap bahwasanya Allah itu zat yang Esa, yangbersemayam

diatas Arsy.Dalam tasawuf falsafi, tentang bersatunya Tuhan dengan

makhluknya,setidaknya terdapat beberapa term yang telah masyhur beserta para

tokohnya yaitu ; hulul,wadah al~wujud, insan kamil, Wujud Mutlak.

1. Hulul

Hulul merupakan salah satu konsep didalam tasawuf falsafi yangmeyakini terjadinya

kesatuan antara kholiq dengan makhluk. Paham hululini disusun oleh Al-hallaj

Kata hulul berimplikasi kepada bersemayamnya sifat-sifat ke-Tuhanankedalam diri

manusia atau masuk suatu dzat kedalam dzat yang lainnya.Hulul adalah doktrin yang

sangat menyimpang. Hulul ini telah disalahartikan oleh manusia yang telah mengaku

bersatu dengan Tuhan. Sehanggadikatakan bahwa seorang budak tetaplah seorang

budak dan seorang rajatetaplah seorang raja. Tidak ada hubungan yang satu dengan

yang lainnyasehingga yang terjadi adalah hanyalah Allah yang mengetahui Allah

danhanya Allah yang dapat melihat Allah dan hanya Allah yang menyembahAllah

2.Wahdah Al-Wujud

Istilah wahdah Al-wujud sangat dekat dengan pribadi Ibnu Arabi,sehingga ketika

menyebut pemikiran Ibnu Arabi seakan-akan terlintas tentang doktrin wahdah Al-

wujud sebenarnya wihdatul wujud bukan penyebutan aari ibnu arbai sendiri

melainkan sebutan yang dilontarkan  oleh musuh bebuyutannya yaitu Ibnu taimiyah.

3. Ittihad

Pengertian ittihad sebagaimana disebutkan dalam sufi terminologi adalah

penggabungan antara dua hal yang menjadi satu.Ittihad merupakan doktrin yang

menyimpang dimana didalamnya terjadiproses pemaksaan antara dua ekssistensi.

Kata ini berasal dari katawahd atau wahdah yang berarti satu atau tunggal. Jadi ittihad

artinyabersatunya manusia dengan Tuhan.   

Page 5: Tasawuf Sunni Dan Falsafi

Tokoh pembawa faham ittihad adalah Abu Yazid Al-busthami. Menurutnya manusia

adalah pancaran Nur Ilahi,oleh karena itu manusia hilang kesadaranya [sebagai

manusia] maka padadasarnya ia telah menemukan asal mula yang sebenarnya, yaitu

nur ilahiatau dengan kata lain ia menyatu dengan Tuhan

4. Insan kamil.

Al-jilli adalah seorang yang sangat terkenal di Baqhdat, riwayat hidupnya tidak

banyak diketahui oleh sejrah tapi yang jelas ajran yang al-jilli ini ialah Insan kamil.

Insan kamil menurut aljilli ialah manusia

5. Ibnu Sab’in

Disamping para sufi ia juga seorang filosof yang sangat terkenal dari Andalusia, ia

adalah seorang penggagas paham tasawuf yang lebih dikenal dengan kesatuan

Mutlak.[5]

D.    Kesimpulan

Demikian pembahasan tasawuf sunni dan falsafi. Dari pembahasan di atas

dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya :

1.Tasawuf sunni adalah bentuk tasawuf yang para penganutnya memagari atau

mendasari tasawuf mereka dengan al-qur’an dan al-sunnah, serta mengaitkan keadaan

(ahwaal) dan tingkatan (maqoomaah) rohaniah mereka kepada kedua sumber tersebut

2. Tasawuf falsafi adalah tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi

mistis dan visi rasional pengasasnya. Berbeda dengan tasawuf akhlaqi /sunni, tasawuf

falsafi menggunakan terminologi filosofis dalam pengungkapannya. Terminologi

falsafi tersebut berasal dari bermacam-macam ajaran filsafat yang telah

mempengaruhi para tokohnya

3. Sejarah perkembangan tasawuf sunni mengalami beberapa tahap

perkembangan,namun puncaknya berada ditangan al-Ghazali.

4. Demikian pula sejarah perkembangan tasawuf falsafi mengalami tahap-tahap

perkembangan, walaupun pada abad ke lima sempat mengalami kemunduran.

Page 6: Tasawuf Sunni Dan Falsafi

5. Diantara tokoh-tokoh tasawuf sunni adalah Hasan al-Basri, al-Muhasibi, al-

Qusyairi dan imam al-Ghazali.

6. Diantara tokoh-tokoh tasawuf falsafi adalah Ibn Arabi, al-Jilli dan Ibn Sabi’in.

7. Tasawuf sunni dan tasawuf falsafi mempunyai karakteristik /cirri masing-

masing.

8. Masing-masing dari tokoh-tokoh tasawuf ( baik sunni maupun falsafi)

mempunyai ajaran tasawuf masing-masing.

E.     Penutup

Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan. Kami menyadari bahwa

makalah ini masih ada kekurangan sehingga kami memohon kritik dan saran yang

konstruktif dari para pembaca yang budiman. Semoga makalah ini bermanfaat bagi

para pemakalah khususnya, dan para pembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Amin Syukura, Menggugat Tasawuf, pustaka pelajar, yogyakarta, 2002

M. Sobirin dan Rosihan Anwar, Kamus Tasawuf, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000,

M. Solihin dan Rosihon Anwar, Ilmu Tasawuf, Pustaka setia : Bandung 2008

[1] M. Solihin dan Rosihon Anwar, Ilmu Tasawuf, Pustaka setia : Bandung 2008 M / 1429 H, hlm.18

[2] Amin Syukura, Menggugat Tasawuf, pustaka pelajar, yogyakarta, 2002. Hal 36

[3] M. Sobirin dan Rosihan Anwar, Kamus Tasawuf, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000, hlm. 224

[4] Amin Syukura, Menggugat Tasawuf, pustaka pelajar, yogyakarta, 2002. Hal.40

[5] Harun Nasution, Filsafat dan Mistisisme Dalam Islam, hlm. 82