tape ubi
TRANSCRIPT
![Page 1: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/1.jpg)
TRI EKAWATI HINDAH OKTAVIANI
NURUL ALFIAHNURUL FAUZIAH
PENGARUH KONSENTRASI RAGI TERHADAP
PRODUKSI TAPAI UBI (Ipomea batatas)
![Page 2: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/2.jpg)
Latar Belakang
Bahan pangan yang umumnya difermentasi adalah bahan pangan yang
banyak mengandung karbohidrat dan protein (Desrosier, 1988)
Kandungan dalam ubi jalar: 75-90% merupakan karbohidat, dan lemak
0,4%. Jika dikonsumsi mentah daya cerna protein ubi jalar relatif rendah
karena mengandung tripsin (Rubatzky dan yamaguvhi, 1998).
Produksi ubi jalar memang berlimpah, namun penggunaannya belum
seluas ubi kayu. Ubi jalar umumnya dikonsumsi dalam bentuk ubi jalar
rebus, bakar, atau kolak. Padahal peranan ubi jalar sebagai sumber
karbohidrat dan energi hampir sama dengan singkong.
Tape merupakan salah satu alternatif yang baik, disamping dapat
disebarluaskan dengan mudah, diharapkan masyarakat tidak tergantung
pada singkong sebagai bahan baku pembuatan tape (Susanto dan Saneto,
1994)
![Page 3: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/3.jpg)
Rumusan dan Batasan Masalah
Rumusan masalah: Bagaimana pengaruh konsentrasi
ragi terhadap produksi tape ubi?
Batasan masalah:
- Konsentrasi ragi yang digunakan adalah 0,1 %, 0,2%,
0,3% (dikali berat Ubi).
- Ubi yang digunakan merupakan ubi jalar kuning yang
diperoleh dari satu sumber/pedagang yang sama.
- Waktu fermentasi hanya dilakukan selama 3 hari 2
malam.
![Page 4: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/4.jpg)
Tujuan
Memanfaatkan Ubi Jalar menjadi tapai
sehingga menjadi salah satu sumber pangan
alternatif.
Melihat pengaruh konsentrasi ragi terhadap
produksi tapai ubi meliputi Organoleptik, kadar
glukosa dan alkohol
![Page 5: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/5.jpg)
Variabel
Variabel bebas : Konsentrasi Ragi (0,1%, 0,2%, 0,3%)
Variabel terikat : Kualitas Tape Ubi (Kadar gula, kadar
alkohol, Organoleptik)
Variabel kontrol : Kualitas ubi, faktor lingkungan,
kualitas ragi
![Page 6: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/6.jpg)
LANDASAN TEORI
![Page 7: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/7.jpg)
Ragi Tape
Menurut Dwijoseputro (1970), ragi yang digunakan untuk
pembuatan tape mengandung berbagai jenis mikroba seperti
Aspergillus, Saccharomyces, Candida, Hansenula dan bakteri
Acetobacter. Aspergillus merupakan kapang yang dapat
menghidrolisis pati menjadi gula-gula sederhana, sedangkan
Saccharomyces, Candida dan Hansenula dapat merombak gula
menjadi alkohol. Bakteri Acetobacter dapat mengubah alkohol
menjadi asam asetat.
![Page 8: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/8.jpg)
TAPE
Adalah suatu hasil fermentasi yang dibuat dari bahan-
bahan sumber pati.
Fermentasi buah sukun menjadi tape sukun melibatkan
proses perombakan makromolekul menjadi senyawa-
senyawa yang sederhana.
Produk tape memiliki cita rasa yang khas gabungan antara
rasa manis, sedikit asam serta teksturnya lunak.
![Page 9: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/9.jpg)
Pada dasarnya pengolahan tape adalah proses fermentasi dari bahan baku yang mengandung karbohidrat dengan bantuan mikroorganisme. Dalam pengolahan tape berlangsung 2 (dua) tahap reaksi fermentasi sebagai berikut:
Tahap 1:
Tahap 2:
(Maryati, 1997)(Maryati, 1997)
![Page 10: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/10.jpg)
Ipomoea batatas
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Sub Class : Asteridae
Order : Solanales
Family : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Species :
Ipomoea batatas
![Page 11: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/11.jpg)
Ubi jalar atau ketela rambat atau sweet potato (Ipomoea
batatas) adalah sejenis tanaman budidaya. Bagian yang
dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan
kadar gizi (karbohidrat) yang tinggi. Di Afrika, umbi ubi jalar
menjadi salah satu sumber makanan pokok yang penting. Di
Asia, selain dimanfaatkan umbinya, daun muda ubi jalar juga
dibuat sayuran. Terdapat pula ubi jalar yang dijadikan tanaman
hias karena keindahan daunnya.
![Page 12: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/12.jpg)
Nilai kandungan gizi Ipomoea batatasper 100 g: Energi 360 kJ (86 kcal)1. Karbohidrat 20.1 g2. Pati 12,7 g3. Gula 4.2 g4. Serat 3,0 g5. Lemak 0,1 g6. Protein 1,6 g7. Vitamin A 709 mg (79%) - Beta-karoten 8509 mg (79%) - Lutein dan zeaxanthin 0 mg8. Thiamine (Vit. B1) 0,1 mg (8%)9. Riboflavin (Vit. B2) 0,1 mg (7%)10. Niacin (Vit. B3) 0,61 mg (4%)
11. Asam pantotenat (B5) 0,8 mg
12. Vitamin B6 0,2 mg (15%)13. Folat (Vit. B9) 11 mg (3%)14. Vitamin C 2.4 mg (4%)15. Kalsium 30,0 mg (3%)16. Besi 0,6 mg (5%)17. Magnesium 25,0 mg (7%)18. Fosfor 47,0 mg (7%)19. Kalium 337 mg (7%)20. Sodium 55 mg (2%)21. Seng 0,3 mg (3%)
Source: USDA Nutrient database
![Page 13: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/13.jpg)
Prinsip Kerja
Mengubah karbohidrat melalui proses fermentasi
menjadi gula-gula sederhana dan alkohol
![Page 14: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/14.jpg)
Metode Penelitian
A. Alat• Toples• Pisau• Panci• Ember• Plastik wrap• Kain lap• Kamera digital• Refraktrometer• Timbangan• Sendok• Pipet• Erlenmeyer• Sentrifugasi• Eppendorf• Plastik
B. Bahan• Ubi jalar• Air• Daun pisang• Ragi tape (0,1 g, 0,2 g, 0,3 g)• Phenolftalein• NaOH• Asam anhidrat
![Page 15: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/15.jpg)
Langkah Kerja
Tahap Pembuatan Tapai
Ragi ditimbang untuk menentukan konsentrasi sebesar 0,1%, 0,2%, 0,3%
Ubi dikupas dan ditimbang, masing-masing 100 g, dibuat replikasi 3 kali
Ubi direbus sampai agak matang lalu didinginkan
Ubi yang sudah direbus dibungkus daun, lalu dimasukkan kedalam toples/wadah
Ragi ditaburkan sesuai konsentrasi lalu wadah ditutup dan dilapisi oleh plastik wrap. Difermentasi selama 3 hari
![Page 16: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/16.jpg)
Tahap Uji Kadar Gula
Setelah fermentasi selama 3 hari, tapai dibuka lalu ditimbang untuk mengetahui berat akhir
Setiap ubi diambil bagian nya untuk diuji kadar gula
Masing-masing ubi diperas lalu diambil cairannya
Setiap cairan dari ubi diteteskan pada refraktometer yang telah dikalibrasi terlebih dahulu
Hasilnya dicatat dan didokumentasikan. Kemudian refraktro dibersihkan kembali
![Page 17: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/17.jpg)
Tahap Uji Organoleptik
Pada tahap ini kami membagikan kuisioner pada 15 orang dengan format sebagai berikut :
![Page 18: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/18.jpg)
Pembuatan blanko dan kurva standar alkoholUntuk blanko sebanyak 1 ml larutan alkohol standar (0%, 2,5%, 5%, 7,5%, 10%) dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Sedangkan untuk sampel, 1 ml cairan tiap ubi yang dimasukkan. Cairan ubi didapatkan dari hasil perasan lalu disentrifugasi
1 ml asam anhidrida asetat dan 2 tetes phenolftalein ditambahkan kedalam sampel uji
NaOH 1 M ditambahkan sedikit demi sedikit sambil digoyang-goyang sampai terjadi perubahan warna
Jumlah NaOH yang digunakan dalam titrasi dijadikan acuan pembuatan kurva baku alkohol
![Page 19: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/19.jpg)
Hasil Pengamatan dan Pembahasan
![Page 20: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/20.jpg)
Tabel 1. Berat Tape Ubi setelah Fermentasi
Konsentrasi Ragi
Berat tape (g)
Pengulangan1
Pengulangan 2
Pengulangan 3 Rata-rata
0,1% 97 98 97,5 97,5 ± 0,41
0,2% 94,5 98,5 98 97 ± 1,78
0,3% 96,7 98 80,7 89,13 ± 6,56
A. Berat Tape
![Page 21: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/21.jpg)
Rendemen BiomassaY p/s = P/S x 100%
Rendemen Konsentrasi 0,1%Y p/s = 97,5/100 x 100%
= 97,5 %
Rendemen Konsentrasi 0,2%Y p/s = 97/100 x 100%
= 97 %
Rendemen Konsentrasi 0,3%Y p/s = 89,13/100 x 100%
= 89,13 %
Jumlah rendemen > 90% = Perlakuan efisienJumlah rendemen < 90% = Perlakuan tidak efisien
![Page 22: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/22.jpg)
Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat dilihat bahwa
berat ubi setelah difermentasi mengalami pengurangan. Seperti
yang diketahui bahwa selama proses fermentasi amilum/pati
yang merupakan kandungan terbesar pada ubi diubah menjadi
glukosa dan alkohol, sehingga berat ubipun akan berkurang.
Sedangkan rendemen produk yang dihasilkan pada
konsentrasi ragi 0,1% dan 0,2% dapat menghasilkan rendemen
produk lebih dari 90% yang menunjukkan treatment yang
diberikan efisien. Sedangkan rendemen produk pada
konsentrasi 0,3% menghasilkan rendemen produk kurang dari
90% yang menunjukkan treatmen yang diberikan tidak efisien.
![Page 23: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/23.jpg)
Tabel 2. Hasil Uji Gula Tape Ubi setelah Fermentasi
Konsentrasi Ragi
Kadar Glukosa (g/100g)
Pengulangan
1Pengulangan
2Pengulangan
3 Rata-rata
0,1% 27 26 23 25,33 ± 1,7
0,2% 25 26 24 25 ± 0,82
0,3% 24 25 2524,67 ± 0,47
B. Uji Gula
![Page 24: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/24.jpg)
Gambar Hasil Pengujian Glukosa melalui Refraktrometer
![Page 25: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/25.jpg)
0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.3524.2
24.4
24.6
24.8
25
25.2
25.4
f(x) = − 3.29999999999998 x + 25.66R² = 1
Grafik Uji Glukosa
Konsentrasi Ragi
Ko
nsen
trasi
Gu
la
Grafik 1. Pengaruh Kosentrasi Ragi Terhadap Kadar Gula Pada Tapai Ubi
![Page 26: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/26.jpg)
Pembahasan
Dari uji glukosa yang dilakukan dapat diketahui
bahwa semakin tinggi konsentrasi ragi kadar glukosa
yang dihasilkan semakin menurun. Hal ini sesuai dengan
yang diyatakan oleh Gunadnya, 1997 bahwa setelah
terjadi sakarifikasi gula-gula yang terbentuk akan
digunakan oleh pertumbuhan mikroba yang ada. Pada
konsentrasi yang lebih tinggi akan menghasilkan glukosa
yang lebih rendah, karena jumlah mikroba yang lebih
banyak sehingga glukosa yang dihasilkanpun akan
digunakan mikroba sebagai sumber makanan.
![Page 27: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/27.jpg)
y = 0,294x + 0,111R² = 0,981
0
2
4
6
8
10
12
0 10 20 30 40
Kada
r A
lkoh
ol (
%)
Titrasi NaOH (ml)
Kurva Standar Alkohol
y
Linear (y)
Berdasarkan hasil pembuatan blanko alkohol dengan kosentrasi 1%, 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10% didapatkan kurva standar sebagai berikut.
C. Uji Alkohol
![Page 28: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/28.jpg)
Pembahasan
No. Kosentrasi (g)Kandungan Alkohol (%)
Rata-rataPengulangan 1 Pengulangan 2 Pengulangan 3
1. 0,1 3,43 4,79 4,04 4.09
2. 0,2 4,86 3,61 4,03 4.17
3. 0,3 4,97 4,79 4,29 4.68
Berdasarkan hasil perhitungan kadar alkohol menggunakan metode titrasi NaOH, didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil Uji Alkohol Pada Setiap Tapai Ubi dengan Perlakuan Perbedaan Kosentrasi Ragi
Uji LinierBerdasarkan hasil perhitungan statistika dengan
nilai a = 3,723 dan b = 2,95, dapat disimpulkan
bahwa pemberian perlakuan penambahan
kosentrasi ragi pada pembuatan tapai ubi dapat
meningkatkan kadar alkohol.
![Page 29: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/29.jpg)
Grafik 2. Pengaruh Kosentrasi Ragi Terhadap Kadar Alkohol Pada Tapai Ubi
y = 3,97x - 3,77R² = 1
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
0 0,5 1 1,5 2 2,5
Kada
r A
lkoh
ol (
%)
Kosentrasi Ragi (g)
Grafik Uji Alkohol
Series1
Series2
Linear (Series1)
Linear (Series2)
![Page 30: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/30.jpg)
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian alkohol, didapatkan bahwa
semakin tinggi kosentrasi ragi memberikan pengaruh
terhadap penambahan kandungan kadar alkohol.
Konsentrasi ragi yang rendah akan memperlambat
proses penggunaan pati dalam substrat (ubi) sehingga
alkohol yang dihasilkan sedikit. Berbeda halnya dengan
penggunaan ragi dalam konsentrasi yang lebih tinggi, akan
meningkatkan penggunaan pati dan meningkatkan
kandungan alkohol sebagai hasil sampingan.
![Page 31: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/31.jpg)
Uji Organoleptik
Sensory qualities (%)
Sampel (%)
penampilan
Aroma
Tekstur Rasa Tingkat kemanisan
Nilai Keseluruha
n
0,1 61 56 63 61 51 58
0,2 61 60 61 70 69 640,3 56 61 65 68 64 63
Tabel 4. Uji Organoleptik. Persentase skor pada evaluasi sensori komparatif dari tape ubi.
Berdasarkan hasil perhitungan uji organoleptik yang dilakukan pada 15 panelis, didapatkan hasil bahwa rata-rata setiap panelis menyukai tape yang terbuat dari ubi jalar dengan nilai yang berkisar antara 51-70%.
Perbedaan konsentrasi ragi???Tull A (1996). Food and Nutrition, Oxford University Press pp. 109-111
Tidak suka: (1-25)Biasa: ( 26-50)Suka: (51-75)Sangat suka: (76-100)
![Page 32: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/32.jpg)
Seperti yang dijelaskan sebelumnya dalam pengolahan tape berlangsung 2 (dua) tahap reaksi fermentasi sebagai berikut:
Tahap 1:
Tahap 2:
(Maryati, 1997)
![Page 33: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/33.jpg)
Kesimpulan
Hasil penenlitian menunjukkan bahwa semakin
tinggi konsentrasi ragi rendemen yang dihasilkan
semakin menurun, begitupun dengan kadar
glukosa. Sebaliknya semakin tinggi konsentrasi
ragi kadar alkoholnya akan semakin meningkat.
Sedangkan hasil uji organoleptik dari ketiga
konsentrasi yang digunakan menunjukkan bahwa
semua panelis menyukainya dan tidak ada
perbedaan sama sekali.
![Page 34: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/34.jpg)
![Page 35: TAPE UBI](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061616/55721083497959fc0b8d4894/html5/thumbnails/35.jpg)
diskusi
Dasar penentuan konsentrasi?Pengguanaan refrakto diabandingkan dengan
metode kimia?