tantangan dan peluang sanitarian
DESCRIPTION
tantangan dan peluang profesi sanitarianTRANSCRIPT
TANTANGAN DAN PELUANG PROFESI SANITARIAN DI MASA DEPAN
Mata Kuliah Etika Profesi
Kelompok 13 :
1. Ade Putri Lestari
2. Larasati Wijayanti
3. Latri Hidayah
4. Putri Khrisna Sampoerna
DIPLOMA IV KESEHATAN LINGKUNGANPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
SANITARIAN
Sanitarian’s hand book
Sanitarian adl seorang profesional atau technical practitioner dari hygiene
masyarakat yg aktivitasnya terkonsentrasi
pada aspek-aspek hygiene lingkungan.
KMK No. 373/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi
Sanitarian
Tenaga profesional di bidang kesehatan lingkungan yang
memberikan perhatiaan terhadap aspek kesehatan
lingkungan air, udara, tanah, makanan dan vektor
penyakit pada kawasan perumahan, tempat-tempat
umum, tempat kerja, industri, transportasi dan matra
DIPLOMA IV KESEHATAN LINGKUNGANPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
Dalam era globalisasi tuntunan mutu pelayanan kesehatan
lingkungan tidak dapat dielakkan lagi. Karena pada era
globalisasi memberi peluang terjadinya persaingan kualitas
pelayanan kesehatan oleh berbagai jenis tenaga kesehatan
lingkungan dari dalam dn luar negeri. Oleh karena itu
sanitarian atau ahli kesehatan lingkungan harus mampu
bersaing dengan profesi sanitarian atau ahli kesehatan
lingkungan negara lain (Bertens, 2001).
TANTANGAN
DIPLOMA IV KESEHATAN LINGKUNGANPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
1. TANTANGAN GLOBAL
Tantangan ini tertuang dalam program-program
pembangunan tahunan yaitu meliputi Program Kesehatan
Lingkungan dan Program Pembangunan Kesehatan
Lingkungan, sebagai berikut :
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA IIDIPLOMA IV KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
2. TANTANGAN NASIONAL
PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA IIDIPLOMA IV KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
1. Program Lingkungan Sehat
2. Program Kesehatan Lingkungan
3. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
4. Sumber Daya Kesehatan
5. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan
6. Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Bila dibandingkan dg ilmu dan teknologi kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan memang lebih khusus. Namun bila ditinjau dari aspek-aspek dan komponen-komponennya, kesehatan lingkungan ini sendiri masih bersifat umum dan sudah saatnya untuk dikembangkan lebih tajam kearah konsentrasi-konsentrasi yang lebih tajam.
Demikian halnya perbedaan antara pendidikan akdemik dan pendidikan keahlian. Semakin tinggi pendidikan akademik, semakin luas wawasan ilmiahnya. Sedangkan pendidikan keahlian semakin tinggi semakin khusus bidang keahliannya.
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA IIDIPLOMA IV KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
3. TUNTUTAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KELEMBAGAAN PENDIDIKAN/KETENAGAAN KESEHATAN
LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA IIDIPLOMA IV KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
4. PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN ATAU SANITASI LINGKUNGAN YANG MANDIRI
5. RENDAHNYA KONDISI KESEHATAN LINGKUNGAN
Disadari bahwa kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar.
Pada masa yang datang pemerintah lebih fokus pada pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan dan pengembangan wilayah yang berkesadaran lingkungan, sementara pihak pengguna infrastruktur dalam hal ini masyarakat secara keseluruhan harus disiapkan dengan kesadaran lingkungan yang lebih baik (tahu sesuatu atau tahu bersikap yang semestinya)
PELUANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA IIDIPLOMA IV KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
1. Prospek pada Pelayanan Kesehatan Lingkungan Pemerintah
Perkembangan berbagai kawasan seperti kawasan industri, kawasan perumahan, kawasan transportasi, kawasan wisata atau tempat-tempat umum, maka menuntut pula perkembangan wilayah disertai dengan tuntutan pengadaan infrastruktur, disertai dengan upaya rekayasa penanggulangan kerusakan lingkungan yang terjadi setelah fase konstruksi. Hal ini menunjukkan belum berjalannya perencanaan pembangunan berwawasan lingkungan.
Mencermati hal ini, maka peluang keberadaan tenaga kesehatan lingkungan yang berkualitas dengan jenjang yang lebih baik akan dapat menyelesaikan permasalahan seperti yang terjadi saat ini.
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA IIDIPLOMA IV KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
2. Prospek pada Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Swasta
Adanya perubahan pada suatu belahan dunia akan memberi pengaruh
pada belahan dunia lainnya. Demikian pula hanya pelaksanaan
pembangunan yang dilaksanakan yang titik akhirnya akan dipengaruhi
oleh perkembangan di dunia perdagangan. Profesi Sanitarian berperan
di dalam upaya-upaya analisis risiko dan dampak kesehatan, survailans
epidemiologi dan faktor-faktor risiko terhadap sumber, media lingkungan
dan masyarakat terpajan, promosi dan pendidikan kesehatan lingkungan,
penelitian dan pengembangan kesehatan lingkungan, penyebaran
informasi kesehatan lingkungan dan penegakan hukum
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA IIDIPLOMA IV KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
3. Peluang Pasar Bebas Profesi Sanitarian
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA IIDIPLOMA IV KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
TERIMA KASIH