tanin

18
FARMAKOGNOSI I

Upload: amrullah9292

Post on 11-Nov-2015

35 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

tannin

TRANSCRIPT

  • FARMAKOGNOSI I

  • Tanin umumnya terdapat dalam buah-buah yang belum matang, namun menghilang selama proses pematangan.

    Tanin banyak terdapat di tanaman berpembuluh, utamanya berada dalam jaringan berkayu namun juga ditemukan di daun, bunga atau biji.

  • Tanin merupakan senyawa amorf.

    Menghasilkan larutan berair yang bersifat asam dan berupa koloid, serta memiliki rasa astringen.

    Dengan garam besi (FeCl3) membentuk senyawa larut-air berwarna biru gelap atau hitam-kehijauan.

    Tanin memiliki rasa yang sepat.

    Tanin merupakan oligomer larut-air, kaya akan gugus fenolik dan mampu membentuk ikatan atau mengendapkan protein dalam air.

  • Pada perlakuan dengan asam atau enzim, tanin-terhidrolisiskan terurai menjadi molekul yang lebih sederhana, sedangkan tanin-terkondensasi menghasilkan senyawa kompleks tak-larut air.

  • Dipercaya bahwa tanin dapat membuat tanaman terlindungi dari serangan mikroba.

    Jaringan tanaman yang mengandung banyak tanin memiliki rasa sepat yang lebih dan menyebabkan terhindar dari pemangsa.

  • Tanin-terkondensasi

    Tanin-terhidrolisiskan

    Prototanin

  • Tata namaStrukturRentang bobot molekulEndapan proteinTanin-terkondensasi Proantosianidin (atau flavolan)

    Tanin-terhirolisiskan Galotanin Elagitanin

    Prototanin Prazat taninOligomer katekin dan flavan-3,4-diol

    Ester asam galat dan glukosaEster asam heksahidroksidifenat dan glukosa

    Katekin (dan galokatekin)flavan-3,4-diol1000-3000

    1000-15001000-3000

    200-600++++

    ++++++++++

  • Kebanyakan tanin jenis ini terdiri dari 2 sampai 20 unit flavon.

    Nama lain tanin ini adalah proantosianidin, karena bila direaksikan dengan asam panas, maka beberapa ikatan C-C terputus dan dilepaskan monomer antosianidin.

    Tanin ini dibentuk secara biosintesis dari kondensasi flavanol menjadi bentuk jaringan polimerik.

  • Proantosianidin tersebar secara luas dalam paku-pakuan dan gimnospermae.

    Selain itu juga banyak terdapat dalam angiospermae, terutama pada jenis tanaman berkayu.

  • Dilakukan dengan mencelupkan jaringan tumbuhan hijau (tanpa adanya pigmentasi sian) ke dalam HCl 2 M mendidih selama 30 menit.

    Bila terbentuk warna merah yang dapat diekstraksi dengan amil atau butil alkohol, maka menunjukkan adanya proantosianidin.

  • Tanin-terhidrolisiskan terbagi menjadi galotanin dan ellagitanin.

    Galotanin jika dihidrolisis terurai menjadi gula dan asam galat.

    Ellagitanain menghasilkan gula, asam galat dan asam elagat jika dihidrolisis.

    Pentagaloilglukosa, yang telah lama digunakan di industri penyamakan, merupakan contoh galotanin.

  • Contoh tanin-terhidrolisiskan yang lain adalah corilagin, yang diisolasi dari daun sumac (Rhus spp.) dan eukaliptus (Eucalyptus spp.)

  • Lainnya adalah geraniin, yang diperoleh dari geranium (Geranium spp.) dan Phyllanthus spp.

  • Baik corilagin maupun geraniin menunjukkan aktivitas anti-human-immunodeficiency-virus (HIV) dengan menghambat transkriptase balik.

  • Ditambah dengan gelatin. Cek endapan coklat hitam. Tanin akan dan dapat mengendapkan gelatin (protein). Ditambah dengan NaCl-gelatin. NaCl membuat larutan menjadi jenuh sehingga terjadi salting out atau penggusiran gelatin dari larutan. Hal ini menyebabkan endapan coklat hitam menjadi lebih banyak dibandingkan reaksi pertama.Ditambah Pb(II) asetat, positif bila terdapat endapan putih hingga coklat terang. Reaksi ini harus dilakukan pada suasana asam lemah dengan pH berkisar antara 3-6. Jika terlalu basa, dikhawatirkan ada endapan pengecoh yang berupa Pb(OH)2.FeCl3 3%. Larutan ini ditambah dengan ekstrak tanin untuk membedakan tanin terhidrolisis (gallotanin) dan tanin terkondensasi (proantosianin). Pada tanin terhidrolisis, larutan akan berubah warna menjadi biru - biru kehitaman, sedangkan pada tanin terkondensasi berubah menjadi hijau.Test fluorosensi. Ekstrak tanin+NaOH untuk membuat tanin berubah menjadi asam fenolat yang mempunyai gugus kromofor sehingga dapat terbaca di spektro 365nm warna hijau terang. Untuk memisahkan adanya gugus kromofor lain yang (mungkin) dapat mengganggu ditambahkan petroleum eter pada ekstrak NaOH-tanin dan diambil larutan petroleum eter