tanaman jambu biji

4
Tanaman Jambu Biji Jambu batu (Psidium guajava) atau sering juga disebut jambu biji, jambu siki dan jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brazil , disebarkan ke Indonesia melalui Thailand . Jambu batu memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengandung banyak vitamin C . Jambu bangkok merupakan sebutan untuk jambu biji dengan buah yang besar. Beberapa memang diintroduksi dari Thailand . Salah satunya adalah ‘jambu sari’. Bentuk buahnya bulat sempurna dengan garis tengah sekitar 10cm. Ukuran buah mentahnya lebih besar daripada ketika matang. Dari hasil penelitian pula disebutkan jambu kelutuk khususnya yang berwarna merah mengandung vitamin A dalam jumlah yang tinggi yakni sekltar 3,1 mg/100 g dibandingkan dengan jambu klutuk yang berwarna putih, Vitamin lain yang terkandung adalah vitamin B-tiamina (B1), riboflavin (B2), asid nikotinik dan asid pantotenik. Sedangkan manfaat obat-obatan yang terkandung dalam jambu kelutuk karena jenis tanaman ini memiliki kandungan minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guaja vermin, kalsium oksalat dan beberapa vitamin, terutama A, B dan C serta mineral, Penelitian juga menemukan bahwa jambu kelutuk merah mengandungi fosforus, kalsium, besi, kalium, dan natrium. Buah jambu batu mengandung 74-87% kelembapan, 13-26% bahan kering, 0.5-1% abu, 0.4-0.7% lemak mentah, dan 0.8-1,5% protein mentah, Khusus bagian daunnya diperkirakan mengandung hingga 9% eutenol dan 3% damar. Seduhan antara campuran daun jambu biji dengan daun sirih, banyak dimanfaatkan oleh kaum ibu untuk membersihkan bagian kewanitaan agar tidak gatal- gatal karena bakteri dan jamur, Sedangkan Akar dan kulit batangnya bermanfaat sebagai obat diare dan gastroenteritis atau penyakit radang selaput lendir lambung dan usus terutama

Upload: evi-maisyari

Post on 12-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tanaman jambu biji

TRANSCRIPT

Page 1: Tanaman Jambu Biji

Tanaman Jambu Biji

Jambu batu (Psidium guajava) atau sering juga disebut jambu biji, jambu siki dan jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brazil, disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu batu memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengandung banyak vitamin C.

Jambu bangkok merupakan sebutan untuk jambu biji dengan buah yang besar. Beberapa memang diintroduksi dari Thailand. Salah satunya adalah ‘jambu sari’. Bentuk buahnya bulat sempurna dengan garis tengah sekitar 10cm. Ukuran buah mentahnya lebih besar daripada ketika matang.

Dari hasil penelitian pula disebutkan jambu kelutuk khususnya yang berwarna merah mengandung vitamin A dalam jumlah yang tinggi yakni sekltar 3,1 mg/100 g dibandingkan dengan jambu klutuk yang berwarna putih, Vitamin lain yang terkandung adalah vitamin B-tiamina (B1), riboflavin (B2), asid nikotinik dan asid pantotenik.

Sedangkan manfaat obat-obatan yang terkandung dalam jambu kelutuk karena jenis tanaman ini memiliki kandungan minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guaja vermin, kalsium oksalat dan beberapa vitamin, terutama A, B dan C serta mineral, Penelitian juga menemukan bahwa jambu kelutuk merah mengandungi fosforus, kalsium, besi, kalium, dan natrium.

Buah jambu batu mengandung 74-87% kelembapan, 13-26% bahan kering, 0.5-1% abu, 0.4-0.7% lemak mentah, dan 0.8-1,5% protein mentah, Khusus bagian daunnya diperkirakan mengandung hingga 9% eutenol dan 3% damar. Seduhan antara campuran daun jambu biji dengan daun sirih, banyak dimanfaatkan oleh kaum ibu untuk membersihkan bagian kewanitaan agar tidak gatal-gatal karena bakteri dan jamur, Sedangkan Akar dan kulit batangnya bermanfaat sebagai obat diare dan gastroenteritis atau penyakit radang selaput lendir lambung dan usus terutama pada anak-anak. Batangnya banyak digunakan sebagai obat sariawan.

Kandungan kimia

Kandungan Kimia pada tanaman jambu biji diantaranya: pada buah, daun dan kulit batang pohon jambu biji mengandung tanin, sedang pada bunganya tidak banyak mengandung tanin. Daun jambu biji juga mengandung zat lain kecuali tanin, seperti minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin. Kandungan buah jambu biji (100 gr) – Kalori 49 kal – Vitamin A 25 SI – Vitamin B1 0,02 mg – Vitamin C 87 mg – Kalsium 14 mg – Hidrat Arang 12,2 gram – Fosfor 28 mg – Besi 1,1 mg – Protein 0,9 mg – Lemak 0,3 gram – Air 86 gram

Bakteri Uji

Escherichia coli

Page 2: Tanaman Jambu Biji

Menurut Kenneath tahun (2008 dalam Fajriana, 2008), Escherichia coli termasuk dalam famili Enterobacteraceae yang termasuk gram negatif dan berbentuk batang yang fermentatif. E. coli hidup dalam jumlah besar di dalam usus manusia, yaitu membantu sistem pencernaan manusia dan melindunginya dari bakteri patogen. Akan tetapi pada strain baru dari E.coli merupakan patogen berbahaya yang menyebabkan penyakit diare dan sindrom diare lanjutan serta hemolitik uremic (hus). Peranan yang mengguntungkan adalah dapat dijadikan percobaan limbah di air, indikator pada level pencemaran air serta mendeteksi patogen pada feses manusia yang disebabkan oleh Salmonella typhi (Mikrolibrary, 2008 dalam Fajriana, 2008).

dekok daun jambu biji adalah antimikroba. Hal ini dapat dipahami karena zat yang terkandung dalam daun jambu biji salah satunya ádalah tanin. Tanin merupakan zat anti bakteri yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (Ramsad,E.,1959; Fong, 1980; Wolf cs, 1969; Sumarnie, dkk, 2010).   Larutan tanin dapat digunakan untuk proses penya makan. Tanin tidak hanya berefek untuk pengelat tapi juga digunakan untuk perlindungan karena mempunyai daya antiseptic. Tanin digunakan juga untuk pengobatan luka bakar dengan cara mempresipitasikan protein dan karena ada daya antibakterinya (Masduki, 1996).

Tannin menyebabkan denaturasi protein dengan membentuk kompleks dengan protein melalui kekuatan nonspesifik seperti ikatan hidrogen dan efek hidrofobik sebagaimana pembentukan ikatan kovalen, menginaktifkan adhesion kuman (molekul untuk menempel pada sel inang), menstimulasi sel-sel fagosit yang berperan dalam respon imun selular. Banyak aktivitas fisiologik manusia, seperti stimulasi sel-sel fagositik, host mediated tumor activity, dan sejumlah aktivitas anti infektif telah ditetapkan untuk tannin. Salah satunya aksi molekul mereka adalah membentuk kompleks dengan protein melalui kekuatan nonspesifik seperti ikatan hidrogen dan efek hidrofobik sebagaimana pembentukan ikatan kovalen. Cara kerja anti mikroba mungkin juga berhubungan dengan kemampuan mereka untuk menginaktivasi adhesin mikroba (molekul untuk menempel pada sel inang) yang terdapat pada permukaan sel, enzim yang terikat pada membran sel, protein transport cell envelope. Mereka juga membentuk kompleks dengan polisakarida (Aonymous, 2010).

Berdasarkan data pengamatan bakteri  E. coli menunjukkan bahwa ketiganya paling rentan terhadap dekok daun jambu. Hal ini dikarenakan ketiga jenis bakteri tersebut memiliki struktur membran sel yang sangat sensitif terhadap tanin. Dalam Volk dan Wheeler (1988), dijelaskan bahwa bagian sel yang paling rentan terhadap cara kerja antimikroba adalah, membran sitoplasma, enzim tertentu dan protein struktural seperti yang terdapat didalam dinding sel. Membran sitoplasma tersusun terutama dari protein dan lemak, karena itu, membran khususnya rentan terhadap agen-agen yang menurunkan tegangan permukaaan agen aktif permukaan. Kerusakan pada membran sitoplasma mangakibatkan ion organik yang penting, nukleotida, koezim dan asam amino merembes keluar sel. Selain itu, kerusakan ini dapat mencegah masuknya bahan-bahan penting ke dalam  karena membran sitoplasma juga mengendalikan pengangkutan aktif kedalam sel. Jadi tindakan substansi apa saja yang dapat menghalangi fungsi penting membrana kan berakibat kematian sel atau ketidak mampuannya untuk tumbuh.

Cara kerja antimikroba adalah dengan mempengaruhi reaksi metabolisme sel yang dikatalisis oleh enzim yang terbuat dari protein. Reaksi metabolisme meliputi reaksi biosíntesis penting dan reaksi penting yang menghasilkan energi. Jadi agen kimia yang berkombinasi dengan

Page 3: Tanaman Jambu Biji

protein akan menghalangi protein untuk melakukan fungsi normalnya mengeluarkan pengaruh bakterio statik atau bakteriosida (Volk dan Wheeler,1988).

Anonymous, 2010. Antimikroba dari Tumbuhan (Bagian Kedua). (Online). (http://www.kamusilmiah.com/pangan/antimikroba-dari-tumbuhan-bagian-kedua/, diakses pada 08 November 2010)