tanah ulen

3
Inilah Tana’ Ulen Masyarakat Adat Dayak Kenyah Sekarang T ana’ Ulen adalah hutan kami bersama. Kami menjaga, merawat dan melindunginya.  TIDAK ada orang Dayak tanpa hutan. Pemanfaatan hutan k arena itu merupakan salah satu ciri yang mengakar dalam kehidupan, kebu dayaan dan adat istiadat suku Dayak sejak nenek moyang mereka. Masyarakat Dayak Kenyah misalnya, mengenal konserasi dan pemanfaatan sumber daya alam le!at tana’ ulen. Tana’  artinya tanah, ulen artinya dibebankan hak, milik . Dalam pengertian sempit, tana’ ulen adalah istilah untuk menyebut sesuatu yang telah dianggap sebagai milik, atau telah dikuasai dan pemanfaatan dan akses terbatas, dan dijadikan simpanan,. "ecara luas, pengertian tana’ ulen adalah ka!asan hutan yang dijadikan milik dan hutan lindung adat, dan pengelolaan dan pemanfaatannya juga diatur secara bersama agar agar tetap lestari untuk generasi sekang dan mendatang. Tana’ ulen biasanya berupa areal hutan yang kaya akan sumber daya alam seperti rotan #Calamus spp$, sang (Licuala sp, kayu bangunan, ikan dan binatang buruan. "emuanya adalah sumber daya alam dengan nilai ekonomi dan manfaat tinggi unt uk masyarakat. Dari cerita lisan yang disampaikan dari generasi ke generasi, munculnya tana! ulen sebagai praktek pengelolaan hutan dalam masyarakat Dayak Kenyah berkaitan dengan adat istiadat dan kekuasaan kaum bangsa!an #  paren$. Desa%desa dan kaum bangsa!an di misalnya daerah sungai &ahau dan s ungai Pujungan pada 'aman dulu selalu memiliki daerah atau menyisihkan suatu areal di dalam !ilayah desanya sebagai tana! ulen. Asal mula terbentuknya dilatarbelakangi keinginan pemimpin suatu suku atau kepala adat, atau keinginan !arga masyarakat secara bersama%sama untuk memiliki areal cadangan yang dapat dipakai se!aktu%!aktu untuk kepentingan% kepentingan tertentu, termasuk kepentingan kaum bangsa!an dan keluarganya. Kepentingan yang bersifat umum dan kepentingan keluarga kaum bangsa!an dapat berupa acara perka!inan, kematian, keramaian, kedatangan tamu%tamu di desa dan sebagainya. (aman dulu, penetapan tana! ulen oleh penguasa atau oleh ma syarakat adat suku Dayak Kenyah di daerah sungai &ahau dan Pujungan tidak terjadi dengan sendirinya. Keberadaannya selalu berkaitan dengan kekuatan adat dan potensi yang dimiliki suatu ka!asan yang akan ditetapkan sebagai tana! ulen. Ka!asan yang kemudian didaku sebagai tana! ulen biasanya memiliki keunggulan potensi hasil hutan dan sat!a yang memberi manfaat bagi kepentingan masyarakat. Peruntukannya juga berariasi sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat. Ka!asan hutan primer #mba! yang ada dalam tana! ulen memiliki peranan bagi masyarakat atau pemiliknya untuk kebutuhan hasil hutan seperti rotan, damar, gaharu, ketipai, lebah madu, bahan bangunan dan sebagainya, termasuk kepentingan pemenuhan keperluan berburu. "edangkan ka!asan sungai yang termasuk dalam areal tana! ulen untuk k eperluan k ebutuhan ikan dan hasil sungai lainnya. Dari sejarahnya, Desa )ong Alango, yang mayoritas terdiri dari sub suku Dayak Kenya h dari )epo* Ma*ut adalah desa pindahan dari )ong Kemuat pada tahun +- yang pada masa itu dipimpin oleh Kepala Adat &esar Apuy /jau. "elain disebabkan keinginan untuk lebih mempermudah transportasi ke bagian hilir

Upload: yustinus-sapto-hardjanto

Post on 09-Jan-2016

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tradisi tanah ulen pada suku dayak Kenyah dan Kayan

TRANSCRIPT

Page 1: Tanah Ulen

7/17/2019 Tanah Ulen

http://slidepdf.com/reader/full/tanah-ulen 1/3

Inilah Tana’ Ulen Masyarakat Adat Dayak KenyahSekarang Tana’ Ulen adalah hutan kami bersama. Kami menjaga, merawat danmelindunginya.

 TIDAK ada orang Dayak tanpa hutan. Pemanfaatan hutan karena itu merupakan

salah satu ciri yang mengakar dalam kehidupan, kebudayaan dan adat istiadatsuku Dayak sejak nenek moyang mereka. Masyarakat Dayak Kenyah misalnya,mengenal konserasi dan pemanfaatan sumber daya alam le!at tana’ ulen.Tana’  artinya tanah, ulen artinya dibebankan hak, milik . Dalam pengertiansempit, tana’ ulen adalah istilah untuk menyebut sesuatu yang telah dianggapsebagai milik, atau telah dikuasai dan pemanfaatan dan akses terbatas, dandijadikan simpanan,. "ecara luas, pengertian tana’ ulen  adalah ka!asan hutanyang dijadikan milik dan hutan lindung adat, dan pengelolaan danpemanfaatannya juga diatur secara bersama agar agar tetap lestari untukgenerasi sekang dan mendatang.

Tana’ ulen biasanya berupa areal hutan yang kaya akan sumber daya alam

seperti rotan #Calamus spp$, sang (Licuala sp, kayu bangunan, ikan danbinatang buruan. "emuanya adalah sumber daya alam dengan nilai ekonomi danmanfaat tinggi untuk masyarakat. Dari cerita lisan yang disampaikan darigenerasi ke generasi, munculnya tana! ulen sebagai praktek pengelolaan hutandalam masyarakat Dayak Kenyah berkaitan dengan adat istiadat dan kekuasaankaum bangsa!an # paren$. Desa%desa dan kaum bangsa!an di misalnya daerahsungai &ahau dan sungai Pujungan pada 'aman dulu selalu memiliki daerahatau menyisihkan suatu areal di dalam !ilayah desanya sebagai tana! ulen.

Asal mula terbentuknya dilatarbelakangi keinginan pemimpin suatu suku ataukepala adat, atau keinginan !arga masyarakat secara bersama%sama untuk

memiliki areal cadangan yang dapat dipakai se!aktu%!aktu untuk kepentingan%kepentingan tertentu, termasuk kepentingan kaum bangsa!an dan keluarganya.Kepentingan yang bersifat umum dan kepentingan keluarga kaum bangsa!andapat berupa acara perka!inan, kematian, keramaian, kedatangan tamu%tamu didesa dan sebagainya.

(aman dulu, penetapan tana! ulen oleh penguasa atau oleh masyarakat adatsuku Dayak Kenyah di daerah sungai &ahau dan Pujungan tidak terjadi dengansendirinya. Keberadaannya selalu berkaitan dengan kekuatan adat dan potensiyang dimiliki suatu ka!asan yang akan ditetapkan sebagai tana! ulen. Ka!asanyang kemudian didaku sebagai tana! ulen biasanya memiliki keunggulan potensihasil hutan dan sat!a yang memberi manfaat bagi kepentingan masyarakat.

Peruntukannya juga berariasi sesuai dengan kebutuhan dan perkembanganmasyarakat.

Ka!asan hutan primer #mba! yang ada dalam tana! ulen memiliki peranan bagimasyarakat atau pemiliknya untuk kebutuhan hasil hutan seperti rotan, damar,gaharu, ketipai, lebah madu, bahan bangunan dan sebagainya, termasukkepentingan pemenuhan keperluan berburu. "edangkan ka!asan sungai yangtermasuk dalam areal tana! ulen  untuk keperluan kebutuhan ikan dan hasilsungai lainnya.

Dari sejarahnya, Desa )ong Alango, yang mayoritas terdiri dari sub suku DayakKenyah dari )epo* Ma*ut adalah desa pindahan dari )ong Kemuat pada tahun+- yang pada masa itu dipimpin oleh Kepala Adat &esar Apuy /jau. "elaindisebabkan keinginan untuk lebih mempermudah transportasi ke bagian hilir

Page 2: Tanah Ulen

7/17/2019 Tanah Ulen

http://slidepdf.com/reader/full/tanah-ulen 2/3

0iram Kerabang yang sangat berbahaya, perpindahan itu juga karena keinginanmasyarakat untuk mendekati ka!asan yang lebih baik untuk membuka lahanladang dan sa!ah. 1ntuk mengatur pemanfaatan hutan itulah, kepala adat besarkemudian menetapkan tana! ulen. Ka!asan yang ditetapkan saat itu adalah"ungai /ggeng &iu*, cabang "ungai &ahau. Mulanya ka!asan ini berada dalamkekuasaan kepala adat besar, yang tidak dapat dimanfaatkan oleh orang laintanpa sei'in darinya.

"ecara umum, tana’ ulen tidak boleh dibuka untuk ladang. )uasnya berkisarantara 2.333 sampai dengan +4.333 hektare. Tana’ ulen "ungai /ggeng bahkanmencapai ++.333 hektare. Ka!asan yang berada di ketinggian 533% +.-33 meterini sangat bagus untuk berburu. Di dalamnya ada banyak kayu bangunan, selainbanyak hasil hutan non%kayu. Ka!asan ini juga penting karena sejarahmasyarakat adat dan terdapat banyak kuburan batu, bukti bah!a daerah initelah dihuni dan dikuasai oleh nenek moyang mereka selama lebih 533 tahun.

Tana! ulen mempunyai manfaat ganda bagi masyarakat Dayak Kenyah.

Konsepnya sebagai areal #simpanan$ bagi kepentingan bersama seperti acara didesa dan tidak dibuka untuk pertanian atau eksploitasi mempunyai nilai strategisbagi kepentingan masyarakat sesuai ketergantungan mereka dengan hasil hutandan alam lingkungan di mana mereka berada. Dalam hal%hal tertentu, ketikahasil hutan sulit didapat di daerah lain, tana’ ulen dapat berfungsi sebagai6lumbung7 desa. Potensi hutan yang ada dalam ka!asan, paling tidak akan dapatmemberikan rasa aman dan jaminan bagi kelangsungan hidup masyarakat baiksecara ekonomi atau sosial untuk menunjang eksistensi masyarakat adat DayakKenyah. .

"ingkat kata, tana’ ulen merupakan ka!asan terbatas, hutan lindung dalam!ilayah adat yang tidak terpisahkan dari !ilayah itu sendiri, dan dari tradisi dan

budaya masyarakatnya.. Mengapa tana’ ulen penting bagi masyarakat DayakKenyah8

Dulu, adat dan kepercayaan mereka menuntut pelaksanaan upacara sepanjangtahun untuk merayakan siklus pertanian atau silkus kehidupan,, atau pulangnyapasukan perang atau orang yang pergi merantau. Kepala adat punya tanggung

 ja!an sebagai tuan rumah atas pelayanan bagi semua pengunjung atau tamu.Kepala adat juga harus menyiapkan makanan untuk masyarakat yang bekerja diladang atau di kebunnya. Dia juga harus memastikan makanan yang tersediacukup untuk semua tamu, terutama ikan dan daging. Dari kebiasaan semacamitulah, muncul tana’ ulen.

9al itu sesuai dengan prinsip pengelolaan !ilayah masyarakat Dayak Kenyahyang lestari dan memanfaatkan hasil hutan sesuai keperluan. Dengan tana! Ulenmaka ka!asan hutan dapat dimanfaatkan secara sangat terbatas, teratur danberdasarkan peraturan adat. Tergantung pada sumber daya alam,aturanmenetapkan kuota hasil hutan tertentu, atau masa yang boleh panen#"buka ulen’ $, atau cara memanen yang harus memperhatikan keberlanjutansumber daya alam. )e!at tatacara inilah, diharapkan konserasi ka!asan danpemanfaatan hasil hutan dapat dilakukan secara berkelanjutan.

Agar pengaturan pengelolaan hasil hutan dan pengelolaan tana! ulen bisamaksimal, ada peraturan yang disepakati melalui musya!arah dan sekarang

dibuat secara tertulis.

Page 3: Tanah Ulen

7/17/2019 Tanah Ulen

http://slidepdf.com/reader/full/tanah-ulen 3/3

&egitu juga dengan masa untuk berburu atau mengambil ikan atau hasil hutanharus ada i'in. Mereka yang melanggar aturan tana’ ulen akan didenda uangatau barang seperti parang atau gong. &elum lama ini, seorang harus membayardenda sebesar :p + juta kepada lembaga adat karena menebang pohon kayu ditana’ ulen. .

"ekarang, tanggung ja!ab atas pengelolaan tana’ ulen telah dialihkan kepadalembaga adat. &ersama masyarakat, Kepala adat dan lembaga adat mengelolatana’ ulen berdasrkan peraturan adat. Pola penguasaan ka!asan tana’ ulenkemudian bukan lagi milik bangsa!an melainkan di ba!ah kekuasaan kolektiflembaga adat untuk kepentingan bersama. Tapi Kepala adat masih seorang

 paren atau bangsa!an, atau pe!aris keluarga bangsa!an pemilik tana’ ulen sebelumnya.

Pada tahun ++, ;;< Indonesia untuk kali pertama tiba di 9ulu &ahau dan

membahas rencana membangun "tasiun Penelitian 9utan Tropis di 9ulu &ahau#)alut &irai$. sebagai upaya membantu konserasi hutan tropis di Taman/asional Kayan Mentarang. Kepala adat besar mengusulkan, agar stasiundibangun di "ungai /ggeng dengan syarat harus sesuai peraturan adat, prinsipdan praktek konserasi di tana’ ulen. "tasiun itu kemudian dibangun oleh ;;<di dekat anak sungai kecil #)alut &irai$ dan menjadi pusat kegiatan penelitian dansurei hutan selama +3 tahun, sebelum pengelolaan stasiun tersebut dialihkankepada komunitas pada tahun 433.

Dalam perkembangannya, !arga )ong Alango mendirikan &adan Pengurus Tana71len disingkat &PT1. &adan ini berfungsi menguatkan perlindungan danpengelolaan tana’ ulen, dan membantu lembaga adat. Tugas &PT1 antara lain

mengatur pengkunjung termasuk peneliti dan mahasis!i=mahasis!a yangdatang ke )alut &irai, dan menetapkan ongkos untuk masa penelitian di ka!asantana’ ulen. >ngkos itu menjadi dana desa yang diperuntukkan untuk berbagaikeperluan masyarakat. Pada tahun 43++, &PT1 telah diakui dengan peraturandesa )ong Alango sebagai pengelola tana’ ulen atas nama masyarakat adat.

1ntuk !aktu mendatang, pemuda adat berencana mendirikan organisasipemuda untuk membela hak adat dan pengakuan terhadap tana ulen. Prosespemetaan ulang !ilayah adat yang sedang berlangsung juga menjadi bagiandari proses percepatan pengakuan masyarakat adat dan !ilayah adat termasuktana’ ulen di Malinau. Itu sesuai mandat dan semangat putusan Mahkamah

Konstitusi /o, 2-, dan implementasi Perda /o. +3 Tahun 43+4 tentangpengakuan dan perlindungan masyaraka adat di Kabupaten Malinau, Kalimantan1tara.