tanah terusik dan tak terusik

7
ACARA I. Pengambilan Contoh Tanah Terusik dan Tak Terusik I. TUJUAN Agar mahasiswa mengetahui apa itu tanah terusik dan tak terusik dan bagaimana taknik atau metedo cara pengambilan sampelnya. II. METODOLOGI Mencatat apa yang dijelaskan pembimbing mengenai alat yang diperagakan dan mencari penjelasan lebih lanjut di pustaka mengenai ketelitian serta kegunaan lain. III. ALAT DAN BAHAN A. Alat : 1.Plastik 2.Sekop 3.Plastik 4.Ring sampel 5.Ayakan B. Bahan : 1.Sampel Tanah IV. CARA KERJA

Upload: kiju1

Post on 29-Sep-2015

1.370 views

Category:

Documents


107 download

DESCRIPTION

Pengambilan Contoh Tanah Terusik dan Tak Terusik

TRANSCRIPT

ACARA I.Pengambilan Contoh Tanah Terusik dan Tak Terusik

I. TUJUANAgar mahasiswa mengetahui apa itu tanah terusik dan tak terusik dan bagaimana taknik atau metedo cara pengambilan sampelnya.

II. METODOLOGI Mencatat apa yang dijelaskan pembimbing mengenai alat yang diperagakan dan mencari penjelasan lebih lanjut di pustaka mengenai ketelitian serta kegunaan lain.

III. ALAT DAN BAHANA. Alat :1.Plastik2.Sekop3.Plastik4.Ring sampel5.Ayakan

B. Bahan :1.Sampel Tanah

IV. CARA KERJAA. Sampel Tanah Terusik1. Ambil sampel tanah dengan kedalaman 20 centimeter2. Setelah ayak sampel dengan lubang ayakan berdiameter 2 milimemer3. Usahakan sampel tanah merupakan sampel tanah kering4. Lalu dianginkan sampai seminggu tanpa terkena matahari.5. Hasil dari ayakan adalah sampel tanah terusik,kemudian analisa sifat kimia.B. Sampel Tanah Tak Terusik1. Ambil sampel tanah dengan ring sampel tapi usahakan dulu area tanah bersih dari substrat batu dan lain-lain.2. Mampatkan tanah tadi sesuai bentuk ring sampel3. Ratakan jika tak sesuai 4. Sesudah dipastikan rata, tanah mampat sempurna tidak pecah dari bentuk ring sampel, masukan tanah dalam ring sampel ke dalam plastic lau tutp rapat5. Saat Proses oven taruh di gelasi arloji dengan suhu 105O, Hasil kedua sampel tanah tadi akan analisa sifat fisika lalu juga digunakan dalam pratikum ilmu tanah selanjutnya.

V. PEMBAHASANA. Dasar Teori Contoh tanah adalah suatu volum massa tanah yang diambil dari suatu bagian tubuh tanah (horizon/lapisan/solum) dengan cara-cara tertentu disesuaikan dengan sifat-sifat yang akan diteliti secara lebih detail di laboratorium. Pengambilan contoh tanah dapat dilakukan dengan 2 teknik dasar yaitupengambilan contoh tanah secara utuh/tak terusik dan pengambilan contoh tanah tak utuh atau terusik (Agus et al ,2008).

Dispersi adalah penganalisisan sifat-sifat fisika tanah dengan cara melepaskan butir-butir primer tanah satu sama lain. Hal ini biasa dilakukan dengan cara mengocok tanah ke dalam larutan kalgon atau bahan pendispersi lain.(Hardjowigeno, Sarwono. 1992)

Fraksinasi adalah penganalisisan sifat-sifat fisika tanah dengan cara memisahkan butir-butir primer tanah tersebut. Untuk mencari dan atau mengetahui sifat fisik tanah, kita dapat menggunakan pengambilan contoh tanah dengan tiga cara, yaitu : tidak terusik,terusik,agregat tidak terusik(Hardjowigeno, Sarwono. 1992)

Untuk mencari dan atau mengetahui sifat fisik tanah, kita dapat menggunakan pengambilan contoh tanah dengan tiga cara, yaitu :

Contoh tanah tidak terusik berarti tanah tersebut belum pernah digunakan kegiatan budidaya tanaman atau kegiatan lainnya seperti pertambangan atau yang lainnya. Tanah tanah yang berada disekitar jalan atau disekitar parit/selokan juga tidak termasuk atau masih belum pernah disentuhatau digunakan manusia untuk berbagai macam kegiatan. Contoh tanah tidak terusik diperlukan untuk menganalisispenetapan berat isi atau berat volume, agihan ukuran pori, dan untuk permeabilitas. Contoh tanah terusik berarti tanah tersebut telah pernah digunakan untuk kegiatan budidaya tanaman atau kegiatan lainnya. Tanah-tanah disekitar jalan atau disekitar parit termasuk contoh tanah yang terusik. Contoh tanah terusik diperlukanuntuk penetapan kadar lengas, tekstur, tetapan atterberg, kenaikan kapiler, sudut singgung, kadar lengas kritik, indeks patahan, konduktivitas hidroulik tak jenuh, luas permukaan, erodibilitas tanah menggunakan hujan tiruan.

Pada praktikum pengambilan contoh tanah dilakukan dengan dua metode yaitu pengambilan contoh tanah terusik dengan menggunakan sekop dan pengambilan contoh tanah tidak terusik menggunakan tabung berbentuk silinder (ring). Pada percobaan tanah terusik pada kedalaman 0-20 warna tanah yang biasanya akan diperoleh berwarna cokelat terang dengan kadar air sedikit sehingga agak basah dan struktur tanahnya sollum. Dimana semakin kedalam , tanah akan semakin berwarna gelap . warna tanah yang gelap menunjukkan bahwa tanah tersebut subur karena kandungan bahan organiknya yang semakin banyak atau karena dalam lapisan ini sudah banyak seresah yang terdekomposisi sempurna (humus). Sedangkan pada percobaan tanah tidak terusik dilakukan di sekitar rerumputan. Sebelum mengambil contoh tanah, terlebih dahulu menghitung nisbah ring. Nisbah yang didapat dari semua ring kurang dari 0,1, nisbah luas tabung atau ring sebaiknya lebih kecil dari 0,1 untuk menghindari adanya tekanan dari samping oleh tabung yang akan menyebabkan tanah terusik sehingga data yang dihasilkan kurang valid. Faktor yang menyebabkan nisbah luas melebihi 0,1 atau tidak sesuai mungkin disebabkan karena kurangnya ketelitian pada saat penghitungan maupun pada saaat menimbang dan ketidakakuratan pengukuran diameter ring. Dalam metode pengambilan tanah menggunakan sekop atau ring mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Keuntungan mengambil contoh tanah mengunakan sekop yaitu dapat mengetahui struktur, tekstur bahkan warna tanah sampai pada kedalaman tertentu atau yang diinginkan, namun kekurangan dari metode ini yaitu diperlukannya tenaga yang besar ketika mengambil sampel tanah. Sedangkan menggunakan tabung silinder atau ring keuntungan penggunaan metode ini yaitu lebih efisien dan mudah karena mudah dilakukan oleh siapapun tanpa memerlukan tenaga yang besar. Kekurangan metode ini yaitu tanah yang diambil tidak sampai pada kedalaman yang lebih jauh, namun hanya sebatas ring sampel saja atau permukaan, kekurang lain yaitu dibutuhkan ketelitian dalam pengambilan tanah, menjaga agar tanah tidak tumpah atau tercampur substrat lain saat pengambilan sampel.VI. KESIMPULAN Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan hal-hali yakni sebagai berikut: Contoh tanah tidak terusik berarti tanah tersebut belum pernah digunakan kegiatan budidaya tanaman atau kegiatan lainnya seperti pertambangan atau yang lainnya. Contoh tanah terusik berarti tanah tersebut telah pernah digunakan untuk kegiatan budidaya tanaman atau kegiatan lainnya. Dalam metode pengambilan tanah terusik kita mengunakan sekop untuk mengambil tanah kedalaman 20 cm dimana itu merupakan lapisan tanah solum.Lalu dalam metode ring sampel untuk tanah tak terusik kita mengunakan ring tabung dengan kenisbahan kurang 0,1 Manfaat dilakukannya melakukan pengambilan contoh tanah yaitu dapat mengetahui serta membedakan tekstur dan struktur tanah yang baik atau tidak dengan ketahanan tanah terhadap erosi dan tanah yang memiliki system drainase dan aerasi yang baik atau buruk untuk pertumbuhan tanaman.

DAFTAR PUSTAKAHardjowigeno, H. Sarwono., 2002. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo, Jakarta

Agus, Cahyono, Dewi Wulan Sari, Daryono Prehaten.2008.Petunjuk Praktikum Ilmu Tanah.Laboratorium Tanah Hutan.Jurusan Budidaya Hutan.Fakultas Kehutanan UGM.Yogyakarta.