tambang sultra

2
Industri, Pertambangan, Listrik & Air Minum 2008 Contributed by Agung Septianto W., SST. Tuesday, 16 December 2008 Last Updated Monday, 22 October 2012 Bab ini menyajikan data serta ulasan secara ringkas hasil kegiatan pembangunan pada sektor-sektor Industri, Pertambangan, Listrik dan Air Minum di Provinsi Sulawesi Tenggara. 6.1 Industri Sebagaimana yang diamanatkan oleh GBHN, pembangunan dibidang industri ditujukan untuk memperluas kesempatan kerja, meratakan kesempatan berusaha, meningkatkan ekspor, menunjang pembangunan daerah, serta memanfaatkan sumber alam dan sumber daya manusia. Sejalan dengan itu, maka dewasa ini pemerintah memberikan kesempatan yang seluas luasnya kepada masyarakat untuk membuka berbagai kegiatan dalam bidang industri. Penyajian data tentang industri ini dikelompokkan menurut banyaknya tenaga kerja yang bekerja pada industri tersebut yaitu; industri besar dan sedang, industri kecil dan industri rumahtangga. Perusahaan industri yang memiliki tenaga kerja 100 orang atau lebih diklasifikasikan sebagai perusahaan industri besar, 20 sampai dengan 99 orang diklasifikasikan sebagai industri sedang, 5 (lima) sampai dengan 19 orang diklasifikasikan sebagai industri kecil, dan kurang dari lima orang adalah industri rumahtangga. Data perusahaan industri yang disajikan, diperoleh dari dua sumber, yaitu dari hasil Survei Industri Besar dan Sedang tahun 2005 dan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tenggara. Dari hasil survei industri menunjukkan bahwa jumlah perusahaan industri besar/sedang di Sulawesi Tenggara tahun 2005 sebagaimana yang disajikan pada Tabel 6.1.1, tercatat sebanyak 78 buah perusahaan dan menyerap tenaga kerja sebanyak 5.332 orang. Menurut status pekerjaannya, sebanyak 4.628 orang atau 86,80 persen adalah tenaga kerja produktif, sebanyak 704 orang atau 13,20 persen adalah tenaga kerja lainnya. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah perusahaan industri besar/sedang tahun 2005 berkurang enam belas perusahaan atau 17,02 persen, yaitu menjadi 78 perusahaan. Sedangkan jumlah tenaga kerjanya juga mengalami penurunan sebanyak 1.380 orang atau 20,56 persen, dari 6.712 orang menjadi 5.332 orang. Pada Tabel 6.1.2 disajikan data tentang pengeluaran perusahaan industri besar/sedang untuk tenaga kerja tahun 2005, yang mengalami penurunan yang cukup drastis sebesar 37,25 persen bila dibandingkan dengan tahun 2004, yaitu dari 124.604.655 ribu rupiah menjadi 78.186.651 ribu rupiah. Perkembangan nilai output dan input perusahaan industri besar/sedang yang lebih rinci bisa dilihat pada Tabel 6.1.3 dan Tabel 6.1.4. Dari tabel-tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai output perusahaan industri besar/sedang tahun 2005 menurut sebesar 8,96 persen bila dibandingkan dengan tahun 2004, yaitu dari 923.930.974 ribu rupiah menjadi 841.168.267 ribu rupiah. Dan biaya input juga mengalami penurunan sebesar 2,11 persen, yaitu dari 382.988.393 ribu rupiah turun menjadi 374.905.545 ribu rupiah. Uraian nilai output, biaya input dan nilai tambah perusahaan industri besar/sedang menurut kabupaten/Kota dan golongan industri dapat dilihat pada Tabel 6.1.4 dan Tabel 6.1.5. Nilai tambah perusahaan industri besar/sedang atas dasar harga pasar tahun 2005 adalah sebesar 466.262.762 ribu rupiah, yang menurun 13,80 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 540.932.581 ribu rupiah, sedangkan nilai tambah atas dasar biaya faktor adalah sebesar 454.673.085 ribu rupiah atau turun sebesar 14,29 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah perusahaan industri tahun 2005 menurut kelompok industri tercatat sebanyak 23.037 perusahaan dan menyerap tenaga kerja sebanyak 123.675 orang dan investasi sebesar 660.852.163 ribu rupiah, serta menghasilkan nilai produksi sebesar 2.761.570.205 ribu rupiah. Perusahaan industri tersebut terdiri dari industri besar/sedang dan industri kecil (menurut klasifikasi Dinas Perindag Prov. Sultra ), yang terdiri dari industri kimia dasar sebanyak 1.729 buah, Industri Aneka sebanyak 1.657 buah, industri logam dan mesin sebanyak 1.181 buah dan industri hasil pertanian dan kehutanan sebanyak 7.025 buah dan jumlah industri kecil sebanyak 11.592 buah. 6.2 Pertambangan Di daerah Provinsi Sulawesi Tenggara terdapat tiga perusahaan pertambangan besar, yaitu P.T Aneka Tambang (pertambangan nikel) yang terletak di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, P.T Sarana Karya (pertambangan aspal) yang terletak di Banabungi, Kabupaten Buton. Kedua perusahaan ini merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan yang ketiga adalah PT. Bakrie Prima yang mengelola Pertambangan Marmer di Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan. Pada Tabel 6.2.1 ditunjukan bahwa pada perusahaan pertambangan nikel terdapat satu macam produksi yang dihasilkan, yaitu bijih nikel. Produksi Biji Nikel tiap tahun 2006 menunjukan kenaikan. Produksi biji nikel tahun 2005 sebesar 1.157.657 ton atau naik sebesar 18,86 persen, begitu juga tahun 2006 menjadi 1.486.442 ton atau naik sebesar 28,40 persen. Tabel 6.2.2 menunjukkan keadaan produksi dan nilai produksi pertambangan aspal. Produksi aspal maupun nilai produksinya menunjukan keadaan yang menggembirakan, pada tahun 2004 hingga pada tahun 2006 produksi aspal terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2004 hingga tahun 2006 produksi aspal menunjukan peningkatan yang sangat menggembirakan yakni tahun 2004 mencapai 20.000 ton atau naik sebesar 71.96 dibandingkan tahun 2003, Sedangkan tahun 2006 produksi Aspal menjadi 56.594 ton atau naik sebesar 64.55 persen. Untuk PT Bakri Prima yang mengelola pertambangan marmer di Kab.konawe Selatan pada table ini belum ditampilkan karena series datanya belum tersedia. 6.3 Listrik Masyarakat Sulawesi Tenggara menggunakan tenaga listrik atau penerangan listrik pada umumnya diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), sedangkan masyarakat pedesaan yang tidak terjangkau dengan jaringan listrik dari PLN menggunakan tenaga listrik non PLN dan lampu minyak tanah. Pada Tabel 6.3.1 sampai dengan Tabel 6.3.4 digambarkan kegiatan pembangunan perlistrikan di Sulawesi Tenggara yang dikelola oleh Perusahaan Listrik Negara. Tabel tersebut menunjukan bahwa di setiap kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara sudah terdapat Perusahaan Listrik Negara. Khusus untuk Kabupaten Konawe dan Kota Kendari kebutuhan tenaga listrik, sebagian besar dilayani oleh PLN yang pembangkitnya berpusat di Kota Kendari. Pada Tabel 6.3.2 untuk Konawe terjadi perbedaan yang menyolok antara produksi tenaga listrik dengan tenaga listrik yang terjual, hal ini disebabkan karena sebagian produksi listriknya berasal dari PLN Cabang Kota Kendari Tenaga listrik yang diproduksi oleh pembangkit yang berada di Kabupaten Konawe pada tahun 2005 sebesar 15.935.581 KWH, dan tahun 2006 sebesar 18.969.129 KWH atau naik 19,04 persen, sedangkan tenaga listrik yang terjual tercatat 25.174.904 KWH, pada BPS Provinsi Sulawesi Tenggara http://sultra.bps.go.id Powered by Joomla! Generated: 8 December, 2013, 13:52

Upload: kiki-awaliah-as

Post on 28-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tambang

TRANSCRIPT

Page 1: Tambang Sultra

Industri, Pertambangan, Listrik & Air Minum 2008 Contributed by Agung Septianto W., SST.Tuesday, 16 December 2008Last Updated Monday, 22 October 2012

Bab ini menyajikan data serta ulasan secara ringkas hasil kegiatan pembangunan pada sektor-sektor Industri,Pertambangan, Listrik dan Air Minum di Provinsi Sulawesi Tenggara. 6.1   Industri Sebagaimana yang diamanatkan oleh GBHN, pembangunan dibidang industri ditujukan untukmemperluas kesempatan kerja, meratakan kesempatan berusaha, meningkatkan ekspor, menunjang pembangunandaerah, serta memanfaatkan sumber alam dan sumber daya manusia. Sejalan dengan itu, maka dewasa ini pemerintahmemberikan kesempatan yang seluas luasnya kepada masyarakat untuk membuka berbagai kegiatan dalam bidangindustri. Penyajian data tentang industri ini dikelompokkan menurut banyaknya tenaga kerja yang bekerja pada industritersebut yaitu; industri besar dan sedang, industri kecil dan industri rumahtangga. Perusahaan industri yang memilikitenaga kerja 100 orang atau lebih diklasifikasikan sebagai perusahaan industri besar, 20 sampai dengan 99 orangdiklasifikasikan sebagai industri sedang, 5 (lima) sampai dengan 19 orang diklasifikasikan sebagai industri kecil, dankurang dari lima orang adalah industri rumahtangga. Data perusahaan industri yang disajikan, diperoleh dari duasumber, yaitu dari hasil Survei Industri Besar dan Sedang tahun 2005 dan dari Dinas Perindustrian dan PerdaganganProvinsi Sulawesi Tenggara. Dari hasil survei industri menunjukkan bahwa jumlah perusahaan industri besar/sedang diSulawesi Tenggara tahun 2005 sebagaimana yang disajikan pada Tabel  6.1.1, tercatat sebanyak 78 buah perusahaandan menyerap tenaga kerja sebanyak 5.332 orang. Menurut status pekerjaannya, sebanyak 4.628 orang atau 86,80persen adalah tenaga kerja produktif, sebanyak 704 orang atau 13,20 persen adalah tenaga kerja lainnya. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah perusahaan industri besar/sedang tahun 2005 berkurang enam belasperusahaan atau 17,02 persen, yaitu menjadi 78 perusahaan. Sedangkan jumlah tenaga kerjanya juga mengalamipenurunan sebanyak 1.380 orang atau 20,56 persen, dari 6.712 orang menjadi 5.332 orang. Pada Tabel 6.1.2 disajikandata tentang pengeluaran perusahaan industri besar/sedang untuk tenaga kerja tahun 2005, yang mengalami penurunanyang cukup drastis sebesar 37,25 persen bila dibandingkan dengan tahun 2004, yaitu dari 124.604.655 ribu rupiahmenjadi 78.186.651 ribu rupiah. Perkembangan nilai output dan input perusahaan industri besar/sedang yang lebih rincibisa dilihat pada Tabel 6.1.3 dan Tabel 6.1.4. Dari tabel-tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai output perusahaanindustri besar/sedang tahun 2005 menurut sebesar 8,96 persen bila dibandingkan dengan tahun 2004, yaitu dari923.930.974 ribu rupiah menjadi 841.168.267 ribu  rupiah. Dan biaya input juga mengalami penurunan sebesar 2,11persen, yaitu dari 382.988.393 ribu rupiah turun menjadi 374.905.545 ribu rupiah. Uraian nilai output, biaya input dannilai tambah perusahaan industri besar/sedang menurut kabupaten/Kota dan golongan industri dapat dilihat pada Tabel6.1.4 dan Tabel 6.1.5. Nilai tambah perusahaan industri besar/sedang atas dasar harga pasar tahun 2005 adalahsebesar 466.262.762 ribu rupiah, yang menurun 13,80 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 540.932.581 riburupiah, sedangkan nilai tambah atas dasar biaya faktor adalah sebesar 454.673.085 ribu rupiah atau turun sebesar14,29 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah perusahaan industri tahun 2005 menurut kelompok industri tercatatsebanyak 23.037 perusahaan dan menyerap tenaga kerja sebanyak 123.675 orang dan investasi sebesar 660.852.163ribu rupiah, serta menghasilkan nilai produksi sebesar 2.761.570.205 ribu rupiah. Perusahaan industri tersebut terdiridari industri besar/sedang dan industri kecil (menurut klasifikasi Dinas Perindag  Prov. Sultra ), yang terdiri dari industrikimia dasar sebanyak 1.729 buah, Industri Aneka sebanyak 1.657 buah, industri  logam  dan   mesin  sebanyak 1.181 buahdan industri hasil pertanian dan kehutanan sebanyak 7.025 buah dan jumlah industri kecil sebanyak  11.592 buah.   6.2 Pertambangan Di daerah Provinsi Sulawesi Tenggara terdapat tiga perusahaan pertambangan besar, yaitu P.T AnekaTambang (pertambangan nikel) yang terletak di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, P.T Sarana Karya (pertambangan aspal)yang terletak di Banabungi, Kabupaten Buton. Kedua perusahaan ini merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara(BUMN), dan yang ketiga adalah PT. Bakrie Prima yang mengelola Pertambangan Marmer di Kecamatan MoramoKabupaten Konawe Selatan. Pada Tabel 6.2.1 ditunjukan bahwa pada perusahaan pertambangan nikel terdapat satumacam produksi yang dihasilkan, yaitu bijih nikel. Produksi Biji Nikel tiap tahun 2006 menunjukan  kenaikan. Produksibiji nikel tahun 2005 sebesar 1.157.657 ton atau naik sebesar 18,86 persen, begitu juga tahun 2006 menjadi 1.486.442ton atau naik sebesar 28,40 persen. Tabel 6.2.2 menunjukkan keadaan produksi dan nilai produksi pertambanganaspal. Produksi aspal maupun nilai produksinya menunjukan keadaan yang menggembirakan, pada tahun 2004 hinggapada tahun 2006 produksi aspal terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2004 hingga tahun 2006 produksi aspalmenunjukan peningkatan yang sangat menggembirakan yakni tahun 2004 mencapai 20.000 ton atau naik sebesar   71.96dibandingkan tahun 2003, Sedangkan  tahun 2006 produksi Aspal menjadi 56.594 ton atau naik sebesar 64.55 persen.Untuk PT Bakri Prima yang mengelola pertambangan marmer di Kab.konawe Selatan pada table ini belum ditampilkankarena series datanya belum tersedia.   6.3  Listrik Masyarakat Sulawesi Tenggara menggunakan tenaga listrik ataupenerangan listrik pada umumnya diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), sedangkan masyarakat pedesaanyang tidak terjangkau dengan jaringan listrik dari PLN menggunakan tenaga listrik non PLN dan lampu minyak tanah. Pada Tabel 6.3.1 sampai dengan Tabel 6.3.4 digambarkan kegiatan pembangunan perlistrikan di Sulawesi Tenggarayang dikelola oleh Perusahaan Listrik Negara. Tabel tersebut menunjukan bahwa di setiap kabupaten/kota di SulawesiTenggara sudah terdapat Perusahaan Listrik Negara. Khusus untuk Kabupaten Konawe dan Kota Kendari kebutuhantenaga listrik, sebagian besar dilayani oleh PLN yang pembangkitnya berpusat di Kota Kendari. Pada Tabel 6.3.2  untukKonawe terjadi perbedaan yang menyolok antara produksi tenaga listrik dengan tenaga listrik yang terjual, hal inidisebabkan karena sebagian produksi listriknya berasal dari PLN Cabang Kota Kendari Tenaga listrik yang diproduksioleh pembangkit yang berada di Kabupaten Konawe pada tahun 2005  sebesar 15.935.581 KWH, dan tahun 2006sebesar 18.969.129 KWH atau naik 19,04 persen, sedangkan tenaga listrik yang terjual tercatat 25.174.904 KWH, pada

BPS Provinsi Sulawesi Tenggara

http://sultra.bps.go.id Powered by Joomla! Generated: 8 December, 2013, 13:52

Page 2: Tambang Sultra

tahun 2005 dan 27.110.248 KWH pada tahun 2006 atau naik sebesar 7,69 persen. Pada tabel 6.3.4 terlihat bahwajumlah pelanggan listrik di Sulawesi Tenggara  meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah pelanggan   listrik  PLN  di  Sulawesi Tenggara meningkat  dari 174.200 pelanggan pada tahun 2005 naik menjadi 189.918 pelanggan pada  tahun 2006 ataunaik sebesar 9,02 persen. Seiring dengan meningkatnya jumlah pelanggan, maka tenaga listrik yang diserap ataudipergunakan oleh pelanggan juga mengalami peningkatan dari 438.879.375  kwh pada 2005 menjadi 480.375.318 kwhpada 2006 atau naik sebesar 9 persen. Jika dilihat dari nilai penjualan tenaga listrik pada periode tahun 2004-2006,terlihat bahwa nilai penjualan tenaga listrik terus mengalami peningkatan, yakni dari 269.555.079 juta rupiah pada tahun2005 naik menjadi 293.775.031 juta rupiah pada tahun 2006 atau naik sebesar 8,99 persen. Keadaan ini disebabkanoleh daya terpasang yang meningkat sebesar 3,05 persen.pada tahun 2006.   6.4.  Air Minum Pemenuhan kebutuhanmasyarakat terhadap air bersih di Sulawesi Tenggara baru sebagian kecil yang dapat dilayani oleh Perusahaan AirMinum, yakni hanya masyarakat yang berdomisili di ibukota propinsi dan ibukota kabupaten. Sedangkan bagimasyarakat yang berdomisili di pedesaan pada umumnya menggunakan air dari sumur atau mata air. Untuk itu, makakegiatan pembangunan air bersih dewasa ini diarahkan pada peningkatan kapasitas dan perluasan jaringan air minum,dengan maksud agar dapat menjangkau masyarakat pedesaan. Jumlah perusahaan air minum tahun 2006 tercatatsebanyak sembilan perusahaan dengan jumlah pelanggan sebanyak 45.625 pelanggan, volume air yang disalurkansebesar 2.631,604,42 ribu m3 dengan nilai penjualan sebesar 16.602.853,34 ribu rupiah. Dibandingkan dengan tahun2003, jumlah pelanggan tahun 2006 naik sebesar  69,54 persen, yaitu dari 26.911 pelanggan pada tahun 2003 menjadi45.625 pelanggan, pada tahun 2006 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar  19,24 persen per tahun. Nilai penjualannaik sebesar 203.104,19 persen, yaitu dari 8.170,53 ribu rupiah pada tahun 2003 menjadi 16.602.853,48 ribu rupiahpada tahun 2006 atau dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 1.166,61 persen pertahun. Jika dilihat menurut jenispelanggan, dari tahun 2003 hingga tahun 2006 maka  pelanggan yang terbanyak adalah rumah tangga (tempat tinggal)dari seluruh jumlah pelanggan PDAM.    Tabel-tabel yang terdapat pada BAB VI meliputi: 6.1       IndustriPengolahan/Kerajinan/ Manufacturing Industry   6.1.1       Banyaknya Perusahaan Industri Besar/Sedang, Tenaga Kerja danPengeluaran untuk Tenaga Kerja menurut Kabupaten/Kota 2006/Number of Establishments, Employees and TotalWages of Large and Medium Scale Industry by Regency/City 6.1.2       Banyaknya Perusahaan Industri Besar/Sedang,Tenaga Kerja dan Pengeluaran untuk Tenaga Kerja menurut Golongan Industri 2006/Number of Establishments,Employees  and Total Wages of Large and Medium Scale Manufacturing Industry by Industry Code 6.1.3       Nilai OutputIndustri Besar/Sedang menurut Golongan Industri 2006/Gross Output Value of Large and Medium Scale ManufacturingIndustry by Industry Code 6.1.4       Nilai Tambah Industri Besar/Sedang menurut Kabupaten/ Kota 2006/Value Added ofLarge and Medium Scale Manufacturing Industry by Regency/City 6.1.5       Nilai Tambah Industri Besar/Sedang menurutGolongan Industri 2006/Value Added of Large and Medium Scale Manufacturing Industry by Industry Code 6.1.6      Banyaknya Perusahaan Industri menurut Kabupaten/Kota dan Kelompok Industri 2007/Number of Establishments ofManufacturing Industry by Regency/City and Industry Classification 6.1.7        Banyaknya Industri, Nilai Produksi dan TenagaKerja menurut Jenis Industri 2007/Number of Establishment, Labour and Gross Output Value of Manufacturing Industry 6.1.8        Banyaknya Industri Kimia, Tenaga Kerja dan Nilai Produksi menurut Kabupaten/Kota 2007/Number ofEstablishment, Labour and Gross Output Value of Cemicals Manufacturing Industry by Regency/City   6.1.9        BanyaknyaIndustri Logam dan Mesin, Tenaga Kerja dan Nilai Produksi menurut Kabupaten/Kota 2007/Number of Establishment,Labour and Gross Output Value of Machine and Based Metals Manufacturing Industri by  Regency/City 6.1.10        Banyaknya Perusahaan Industri Aneka, Tenaga Kerja dan Nilai Produksi menurut Kabupaten/Kota 2007/ Number ofMiscelaneous Industry Establishment, Labour and Gross Output Value by Regency/City 6.1.11         Banyaknya Industri HasilPertanian dan Kehutanan (IHPK), Tenaga Kerja dan Nilai Produksi menurut Kabupaten/Kota 2007/Number ofEstablishment, Labour and Gross Output Value of Agro  Industry by Regency/City 6.1.12         Banyaknya Industri Kecil (HasilPertanian, Kehutanan, Logam dan Mesin, Industri  Aneka), Tenaga Kerja dan Nilai Produksi menurut Kabupaten/Kota2007/Number of Establishment, Labour and Gross Output Value of Small Scale Industry by Regency/City   6.2         Pertambangan/Mining   6.2.1.       Produksi dan Nilai Produksi Hasil Pertambangan Nikel 2000-2007/Quantity and OutputValue of Nickel Mining 6.2.2.           Produksi dan Nilai Produksi Pertambangan Aspal  2001-2007/Quantity and Output Value ofAsphalt Mining                                 6.3          Listrik/Electricity   6.3.1            Banyaknya Perusahaan, Langganan, Tenaga Listrik yang Terjual dan Nilai PenjualanSetiap Unit PLN menurut Kabupaten/Kota 2007/Number of Establishment, Customer, Total & Value Electricity Sold byRegency/ City 6.3.2            Daya Terpasang, Produksi Listrik, Tenaga Listrik Yang Terjual, Sisa Produksi dan Nilai Penjualanoleh PLN menurut Kabupaten/Kota 2005-2007/Installed Capacity, Electricity Produced and Sold, Remainder ofProduction and Value of Sale by Regency/City 6.3.3            Daya Terpasang, Produksi Listrik, Tenaga Listrik yang Terjual, SisaProduksi dan Nilai Penjualan Tenaga Listrik menurut Kabupaten/Kota 2007/ Installed Capacity, Electricity Produced andSold, Remainder of Production and Value of Sale by Regency/City 6.3.4            Banyaknya Langganan, Tenaga Listrik yangTerjual dan Nilai Penjualan menurut Penggunaan 2007/ Number of Customers, Total Electricity Sold and Its Value byKind of Customers       6.4          Air Minum/Water Supply   6.4.1            Banyaknya Perusahaan Air Minum dan Pekerja menurutKabupaten/Kota 2007/Number of Establishment and Labours of Water Supply Establishment by Regency/ City 6.4.2           Banyaknya Pelanggan Air Minum menurut Kategori Pelanggan 2003-2007/Number Customers of Water SupplyEstablishment by  of Customers 6.4.3            Volume Air Minum yang Disalurkan menurut Kategori Pelanggan 2003-2007/Volume of Water Supply Distributed by Kind of Customers 6.4.4            Nilai Air Minum yang Disalurkan menurutKategori Pelanggan 2003-2007/Value of Water Supply Distributed by Kind of Customers 6.4.5            Nilai Input PerusahaanAir Minum menurut Jenis Pengeluaran 2003-2007/Input Costs of Water Supply Establishment by Kind of Costs    

 Selengkapnya_>>>>>

BPS Provinsi Sulawesi Tenggara

http://sultra.bps.go.id Powered by Joomla! Generated: 8 December, 2013, 13:52