tambahan bahan utk bab 3 & dapus
DESCRIPTION
babeTRANSCRIPT
BAB IIIPENUTUP
3.1 KESIMPULANEpistaksis (perdarahan dari hidung) bisa ringan sampai berat yang berakibat fatal.
Perdarahan bisa berhenti sendiri sampai harus segera ditolong. Pada epistaksis berat harus ditolong di rumah sakit oleh dokter. Tindakan yang dilakukan pada epistaksis adalah dengan:a) Memencet hidungb) Memasangan tampon anterior dan posteriorc) Kauterisasid) Ligasi (pengikatan pembuluh darah)
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Epistaksis atau perdarahan hidung dilaporkan timbul pada 60% populasi umum.Puncak
kejadian dari epistaksis didapatkan berupa dua puncak (bimodal) yaitu pada usia <10 >50
tahun.
Epistaksis yaitu perdarahan dari hidung yang dapat berupa perdarahan anterior dan
perdarahan posterior.
Epistaksis adalah perdarahan dari hidung yang dapat terjadi akibat sebab lokal atau
sebab umum (kelainan sistemik).
DAFTAR PUSTAKA
Price,Sylvia A. (2006). Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. Jakarta: EGC.
Smith-Temple, jean, dkk.(2010). Buku saku prosedur klinis keperawatan edisi 5.Jakarta: EGC.rif,Mansjoer, et al, 1999, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jilid 1, Media Aesculapius,
Jakarta..Balai Penerbit. FK. UI. 1998. Buku Ajar Penyakit THT. Gaya Baru. JakartaDoengoes, Marilyn, et al, 1999, Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, JakartaYuni fajri comuniti blog. Dibuka pada tanggal 7 Desember 2010. Pada pukul 15.00 wib
dihttp://kmbakp.blogspot.com/2010/04/asuhan-keperawatan-epistaksis.html
Irga. Koas Unhas blog. Dibuka pada tanggal 6 Desember 2010. Pada pukul 20.34 wib dihttp://www.irwanashari.com/2009/11/epistaksis.html