tali putri gambar

18
APORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN PATOGEN HAMA” (Tumbuhan Parasitik) Disusun Oleh : Nama : KAS ANDIKA PUTRI NPM : E1J012133 Shift : Selasa(12.00-14.00) Co-ass : M.Ali Alfi LABOLATORIUM ILMU HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan parasitik biasanya mampu menghasilkan biji dan bunga yang mirip dengan biji dan bunga yang dihasilkan tanaman inangnya.Tingkat asosiasi tumbuhan parasit dengan tanaman ada 3 macam, yaitu : epifit,hemiparsit, dan parasit benar.Tumbuhan epifit secara fisiologis tidak tergantung tanaman tetapi epifit sangat tergantung kepada dukungan dan perlindungan tanaman inang dari faktor luar.Tumbuhan hemiparasit merupakan kelompok tumbuhan

Upload: anastasia-sintanora-elizabeth

Post on 11-Apr-2016

70 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

wkwkwk

TRANSCRIPT

Page 1: Tali Putri Gambar

APORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

“PATOGEN HAMA”(Tumbuhan Parasitik)

Disusun Oleh :

Nama : KAS ANDIKA PUTRI

NPM : E1J012133

Shift : Selasa(12.00-14.00)

Co-ass : M.Ali Alfi

LABOLATORIUM ILMU HAMA DAN PENYAKIT TANAMANFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU2013

BAB IPENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Tumbuhan parasitik biasanya mampu menghasilkan biji dan bunga yang mirip dengan

biji dan bunga yang dihasilkan tanaman inangnya.Tingkat asosiasi tumbuhan parasit dengan

tanaman ada 3 macam, yaitu : epifit,hemiparsit, dan parasit benar.Tumbuhan epifit secara

fisiologis tidak tergantung tanaman tetapi epifit sangat tergantung kepada dukungan dan

perlindungan tanaman inang dari faktor luar.Tumbuhan hemiparasit merupakan kelompok

tumbuhan parasit yang tergantung kepada inangnya,terutama untuk memenuhi kebutuhan air dan

mineral,sedangkan tumbuhan parasit benar termasuk kelompok tumbuhan tingkat tinggi yang

tidak mempunyai klorofil,sehingga untuk mencukupi kebutuhan nutriennya sangat tergantung

kepada tanaman inang.

1.2  Tujuan

Page 2: Tali Putri Gambar

Untuk dapat mengenal dan dapat membedakan beberapa taumbuhan parasit tanaman

dengan mengamati struktur interaksinya dengan tanaman inang.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKAPatogen (Bahasa Yunani: παθογένεια, "penyebab penderitaan") adalah agen biologis yang

menyebabkan penyakit pada inangnya.[1] Sebutan lain dari patogen adalah mikroorganisme

parasit.[2] Umumnya istilah ini diberikan untuk agen yang mengacaukan fisiologi normal hewan

atau tumbuhan multiselular. Namun, patogen dapat pula menginfeksi organisme uniselular dari

semua kerajaan biologi.[1]

Tumbuhan parasit angiospermae baik yang hemi- maupun holo-parasit mempunyai struktur

khusus yang disebut haustoria, yang berfungsi dalam melekatkan, penetrasi dan transfer larutan dari

tumbuhan inang ke parasit.haustorium merupakan haustorium sekunder yang merupakan cabang dari

akar sekunder. Pada pembentukannya, perkembangan haustorium terutama terjadi akibat pembesaran

sel korteks dan epidermis. Sel – sel tersebut kemudian membelah satu kali secara periklinal dan

beberapa kali secara antiklinal. Turunan – turunan sel tersebut kemudian membesar membentuk

keseluruhan haustorium yang berbentuk lunas. Pada awal perkembangan haustorium, trikom mirip

Page 3: Tali Putri Gambar

rambut akar berdinding tipis dibentuk di beberapa sel epidermis dan trikom – trikom tersebut ini

kemudian melekatkan diri pada permukaan akar inang. Diduga trikom – trikom ini berfungsi untuk

melindungi haustorium yang sedang berkembang dari parasit famili lain. Pada pembentukan akhir

haustorium dibentuk struktur yang menyerupai jembatan xilem (xylem bridge) yang terdiri atas

berkas xilem yang menghubungkan xilem inang dengan xilem parasit yang memungkinkan

terjadinya kesinambungan antara inang dan parasit. Bersebelahan dengan berkas xilem terdapat sel –

sel parenkim dengan ciri – ciri seperti sel transfer yang dipercayai terlibat dalam transport membran

secara aktif sepanjang jembatan xylem.(Triharso.1995)

Tumbuhan parasit adalah tumbuhan yang untuk kelangsungan hidupnya menggantungkan

sebagian atau seluruh sumber energinya pada tumbuhan lain (disebut tumbuhan inang) dan

mengakibatkan inangnya mengalami kekurangan energi (lihat artikel simbiosis). Dalam

pengertian ini tidak termasuk persaingan antarorganisme, maupun pemangsaan yang dilakukan

oleh beberapa tumbuhan insektivora.Tumbuhan parasit yang menggantungkan sebagian sumber

energi pada tumbuhan inang disebut parasit fakultatif dan tumbuhan yang sepenuhnya

menggantungkan sumber energi pada tumbuhan inang disebut sebagai parasit obligat (parasit

sejati). Parasit fakultatif masih memiliki organ fotosintetik yang berfungsi secara normal

sebagaimana tumbuhan bukan parasit. Contoh kelompok pertama ini misalnya mistletoe. Contoh

kelompok kedua (parasit sejati) adalah tali putri (Cuscuta) dan padma dan juga rafflesia

arnoldi.Beberapa tumbuhan bersifat parasit hanya dalam sebagian tahap perkembangannya.

Tumbuhan semacam ini diberi istilah hemiparasit (setengah parasit).Contohnya adalah cendana,

penghasil kayu cendana.(Anonim.2011)

Tumbuhan tingkat tinggi parasitic merupakan tumbuhan yang banyak terdapat didaerah

tropika. Lebih dari 2500 jenis tumbuhan tingkat tinggi dikenal hidup secara parasit pada tanaman

lain. Tumbuhan parasit mampu menghasilkan biji dan bunga yang mirip dengan yang dihasilkan

oleh tanaman inangnya. (Triharso,2004 hal 214.).

Menurut Kenaga (1974) tumbuhan tingkat tinggi parasit terbagi menjadi tiga menurut

tingkat parasitisme.

1.      Efifit.

Efifit adalah kelompok tumbuhan yang secara fisiologis tidak tergantung pada tanaman lain,

kecuali hanya dukungan dan lindungan tanaman lain. Karena itu tidak membuat kerusakan

Page 4: Tali Putri Gambar

berarti bagi tanaman pertanian. Sebagian besar tumbuhan ini tingkat hidupnya rendah (lumut,

lumut kulit, ganggang). (kenaga, 1974 hal 214.).

2.      Setengah parasit atau hemi parasit.

Tumbuhan yang termasuk kedalam kelompok setengah parasit atau hemi parasit ialah

kelompok tumbuhan yang hanya mengambil makanan yang hanya bersifat anorganiksaja dari

inangnya, karena tumbuhan parasit tersebut mempunyai daun yang berklorofil yang dapat

digunakan untuk mengadakan asimilasi. (kenaga, 1974 hal 214.).

3.      Parasit sejati atua hiper-parasit.

Tumbuhan yang tergolong kepada parasit sejati adalah kelompok tumbuhan yang mengambil

makanan dari inangnya baik yang bersifat anorganik maupun yang organic, sehingga seluruh

keperluannya diambil dari inangnya. (kenaga, 1974 hal 214.).

Benalu (Loranthus, suku Loranthaceae) adalah sekelompok tumbuhan parasit obligat

yang hidup dan tumbuh pada batang (dahan) pohon tumbuhan lain. Benalu dapat dijumpai

dengan mudah pada pohon-pohon besar di daerah tropis. Biji tumbuhan ini pada buahnya

menghasilkan getah seperti lem berbentuk jeli yang lengket.Penyebaran tumbuhan ini terjadi

dibantu oleh burung, apabila burung memakan buah dan bijinya lalu mengekskresikan pada

dahan pohon, bijinya yang lengket akan menempel pada dahan pohon selanjutnya akan

berkecambah dan benalu muda mulai tumbuh.(Anonim.2012)

Tali Putri (Cuscuta sp., Cassytha sp. ) adalah tumbuhan parasit, kelangsungan hidup tali

putri sangat bergantung pada tumbuhan lain. Tumbuhan ini tidak berakar dan tidak menghasilkan

makanan sendiri melalui proses fotosintesis seperti halnya tumbuhan hijau daun. Ia hanya

melilitkan sulurnya, lalu mengisap saripati makanan dari tumbuhan inang.Genus Cuscuta

merupakan holo-parasit berbunga yang potensial dapat menimbulkan gangguan yang sangat

merugikan terutama bagi tanaman kacang – kacangan di perkebunan – perkebunan (Nasution,

1986). Di lapangan, gulma ini mudah dikenal dengan bentuknya yang berupa jalinan benang

kasar berwarna kuning muda atau kuning kemerahan, membelit batang dan ranting tumbuhan

inangnya. Dalam tahap pertumbuhan yang telah lanjut jalinan benang – benang Cuscuta

terhampar pada permukaan tajuk tumbuhan inangnya. Batang yang membelit dapat melekat pada

batang dan ranting dengan bantuan akar hisap (haustorium) yang masuk ke dalam batang dan

daun tumbuhan inang untuk menghisap zat hara dan air dari tumbuhan inang. Gangguan parasit

Page 5: Tali Putri Gambar

ini masih terbatas pada menginfeksi tanaman pagar yang terdapat di halaman rumah penduduk,

gedung – gedung, kantor – kantor dan bahkan taman – taman kota (Van Rijn, 1981).

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat Dan Bahan

Adapun bahan dan alat pada praktikum ini ialah :

1.      Benalu (Loranthus sp.,Viscum sp.) yang masih melekat pada tanaman inangnya.

2.      Tali putri (Cascuta sp., Cassytha ap.) yang masih melekat pada tanaman inangnya.

Alat : Loup,Mikroskop,pisau.

3.2 Cara Kerja

1.    Mengambar dan memberi keterangan tanaman yang terserang oleh tumbuhan parasit.

2.    Menyayat tanaman yang terserang tumbuhan parasit untuk melihat haustoriumnya,dan

digambar.

3.    Membedakan antara interaksi benalu (Loranthus sp.) dan tali putri(Cassytha sp.)

Page 6: Tali Putri Gambar

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil

Tabel.1 Hasil Pengamatan Praktikum

No. Gambar Keterangan

1. 21

Tanaman inang dan benalu sebelum

dibelah

12

3

Nama hama : Benalu (Loranthus sp.,Viscum sp.)

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Santalales

Famili : Loranthaceae

Genus : Loranthus

Spesies : Loranthus sp.

Keterangan Gambar :

1. Tanaman inang

2. Tumbuhan benalu

3. Akar Haustorium

Page 7: Tali Putri Gambar

2.

1

Nama hama : Tali putri (Cuscuta sp.)

Divisio :Magnoliophyta

(berbunga)

Kelas :Magnoliopsida

(berkeping dua/dikotil)

Ordo :Laurales

Familia : Lauraceae

Genus :Cassytha

Species :Cassytha filiformis L.

Keterangan Gambar :

1. Tanaman inang

4.2.Pembahasan

Pengamatan yang kami lakukan dalam praktikum kali ialah mengamati patogen yang

tumbuhan parasit,yaitunya benalu dan tali putri.Ada tiga asosiasi tumbuhan parasitik yaitu :

epifit,hemiparasit,parasit benar. Tumbuhan epifit secara fisiologis tidak tergantung tanaman

tetapi epifit sangat tergantung kepada dukungan dan perlindungan tanaman inang dari faktor

luar,contohnya angrek.Tumbuhan hemiparasit merupakan kelompok tumbuhan parasit yang

tergantung kepada inangnya,terutama untuk memenuhi kebutuhan air dan mineral contohnya

Benalu (Loranthus sp.dan Viscum sp.),sedangkan tumbuhan parasit benar termasuk kelompok

tumbuhan tingkat tinggi yang tidak mempunyai klorofil,sehingga untuk mencukupi kebutuhan

nutriennya sangat tergantung kepada tanaman contohnya Tali putri (Cuscuta sp dan Cassytha

sp).

Pembahsan dari tumbuhan parasit yang kami amati kali ini adalah sebagai berikut

1.      Benalu (Loranthus sp.,)

Ciri – ciri

Benalu (Loranthus sp) memiliki ciri – ciri yaitu memiliki tubuh yang hampir menyerupai

tubuh inangnya. Loranthus sp biasanya hidup menempel secara permanem pada tubuh inangnya

Page 8: Tali Putri Gambar

yang seakan – akan jaringan inangnya menyatu dengan jaringan benalu. Penempelan jaringan

Loranthus sp dengan jaringan inang tempat ia menempel adalah bertujuan untuk jalam masuk

atau laju penghisapan bahan – bahan makanan yang bersifat organic dari tubuh inangnya untuk

di transfer ke jaringan Loranthus sp. Yang selanjutnya bahan – bahan yang sudah dihisap

tersebut digunakan untuk melakukan kegiatan asimilasi.Loranthus sp tergolong kedalam

kelompok tumbuhan yang yang hanya mengambil makanan yang bersifat anorganik saja dari

inangnya, karena tumbuhan parasit ini mempunyai daun yang berklorofil yang dapat digunakan

untuk mengadakan fotosintesis maupun asimilasi.

Gejala kerusakan

Gejala kerusakan yang ditunjukan pada tanaman inang yang ditempeli oleh Loranthus sp

tidak nampak secara nyata, hanya saja terdapat beberapa cabang yang mempunyai sedikit

perbedaan morfologi dari cabang lainnya ( cabang dari Loranthus sp yang menempel).

Kecepatan tumbuh tanaman melambat, perkembangan sel, jaringan terganggu yang di

ekspresikan oleh tanaman dengan kurus atau tumbuh dengan kerdilnya tanaman tersebut. Dalam

keadaan tertentu tumbuhan benalu dapat lebih subur di bandingkan dengan tumbuhan inangnya

ini.

2.      Tali Putri (Cuscuta sp)

Ciri – ciri

Tali putri (Cuscuta sp) adalah tergolong kedalam kelompok tanaman parasit sejati atau

hiper-parasit, yaitu kelompok tumbuhan yang mengambil makanan dari inangnya baik yang

bersifat anorganok maupun organik. Sehingga seluruh keperluan dari cuscuta sp diambil dari

inangnya. Cuscuta sp mengambil seluruh keperluannya dari inangnya disebabkan oleh tidak

dimilikinya klorofil untuk melakukan fotosintesis serta tidak mampunya cuscuta sp melakukan

asimilasi. Tali putri biasanya hidup pada tumbuhan inangnya dengan cara melilitkan tubuhnya

pada tubuh jaringan inangnya. Dari bagian dalam dari lilitan atau dari bagian cuscuta sp yang

melakukan kontak langsung dengan tanaman inangnya itulah terjadi penyerapan hasil fitosintesis

ataupun asimilasi tumbuhan inang yang akan di sebarkan keseluruh tubuh tumbuhan inang

tersebut. Hal ini terjadi karena terjadinya penempelan jaringan cuscuta sp pada jaringan

pengangkutan hasil fotosintesis pada jaringan inang sehingga bahan hasil fotosintesis yang

Page 9: Tali Putri Gambar

harusnya disebarkan keseluruh tubuh tumbuhan inang menjadi di transfer atau diserap dan

disalurkan ke bagian tubuh dari cuscuta sp.

Gejala kerusakan

Gejala yang ditunjukkan oleh tanaman yang di tempeli oleh cuscuta sp adalah

terdapatnya sesuatu yang menyerupai tali yang meliliti tumbuhan yang di tempeli cuscuta sp.

Lilitan – lilitan itu biasanya terdapat pada bagian cabang atau rannting dari tanaman inang. Pada

tanaman inang biasanya menunjukkan tanda – tanda tanaman abnormal seperti kurang suburnya

tanaman inang tersebut. Pada stadium tertentu dapat menyebabkan kerusakan permanen pada

tanaman inang yang ditempeli tersebut yang berakibat pada kelayuan hingga kematian jaringan

tanaman.

Page 10: Tali Putri Gambar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Bentuk asosiasi tumbuhan parasitik ada 3 yaitu : epifit,hemiparasit,parasit benar.Tumbuhan

epifit secara fisiologis tidak tergantung tanaman tetapi epifit sangat tergantung kepada dukungan

dan perlindungan tanaman inang dari faktor luar,contohnya anggrek.

Tumbuhan hemiparasit merupakan kelompok tumbuhan parasit yang mempunyai klorofil

yang tergantung kepada inangnya,terutama untuk memenuhi kebutuhan air dan mineral untuk

dapat berfotosintesis contohnya Benalu (Loranthus sp.dan Viscum sp.).

Tumbuhan parasit benar termasuk kelompok tumbuhan tingkat tinggi yang tidak mempunyai

klorofil,sehingga untuk mencukupi kebutuhan nutriennya sangat tergantung kepada tanaman

contohnya Tali putri (Cuscuta sp dan Cassytha sp).

Tumbuhan Benalu (Loranthus sp.dan Viscum sp.) dan tali putri (Cuscuta sp dan Cassytha

sp).mengambil nutrien dari tumbuhan inang dengan (Haustoria) atau akar haustorium, yang

berfungsi dalam melekatkan, penetrasi dan transfer larutan dari tumbuhan inang ke parasit.

5.2.Saran

Pratikan harus lebih fokus lagi dalam melakukan pengamtan

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2011.Tumbuhan Parasit.http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_parasit. Diakses

03/11/013.9:24

Anonim.2012.Benalu.http://id.wikipedia.org/wiki/Benalu. Diakses 03/11/013.9:24

Page 11: Tali Putri Gambar

Kanaga. C.B. 1974. Principles of Phytopathology. Balt Publishers. Lafayette. Indiana

Nasution.1986.Diakses 03/11/013.9:24

Purnomo, Bambang, 2013. Penuntun Praktikum Daslintan. Faperta Unib: Benglulu.

Triharso. 2004. Dasar – Dasar Pelindungan Tanaman. Gajah Madah University Press.

Yogyakarta

Triharso.1995. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Faperta UGM: Yogyakarta.

Van Rijn.1981.

1. INTERAKSI ANTARA TALI PUTRI DENGAN INANGNYA

Dilihat dari ciri fisiknya, tali putri yang bernama ilmiah Cuscuta sp atau sinonim lainnya sebagai Cassytha capillaris dan Cassytha filiformis, memang memiliki bentuk seperti tali, mirip mi spaghetti. Warnanya yang kuning keemasan akan tampak cemerlang jika mendapat sinar matahari sehingga cukup menarik perhatian, meski dari jarak yang relatif jauh.

Kehadirannya dalam bentuk tumpukan atau menumpang di atas tanaman perdu (biasanya tanaman pagar) dan semak-semak yang berwarna hijau akan menciptakan kontras tersendiri. Tumpukan yang ditandai dengan sulur yang berjurai-jurai terlihat laksana rambut berwarna keemasan yang menghiasi tumbuhan perdu atau semak. Banyak orang tertarik karenanya. Anak-anak sering menjadikan tali putri sebagai bahan mainan. Dengan seluruh daya tariknya, tali putri pun bisa tampil bak putri nan genit.

Namun, di balik sifat genitnya, tali putri sesungguhnya punya sifat merugikan. Ya, kehadirannya “menumpang” di atas tumbuhan perdu atau semak bukanlah karena ia “disukai” sang tanaman inang. Bukan pula kehadirannya yang bak hiasan itu karena ada kerja sama atau simbiosis mutualisme (saling menguntungkan) antara tali putri dengan tumbuhan inangnya. Yang terjadi adalah sebaliknya, “menumpangnya” tali putri di atas tumbuhan inang karena ia “tengah menjajah” tumbuhan lain melalui pola hubungan simbiosis parasitisme. Tali putri memang tumbuhan parasit yang bisa membunuh inangnya.

Di awal kehadirannya bersimbiosis dengan tumbuhan inang, tali putri hanya membelit, melilit, dan kemudian sedikit mengisap saripati makanan dari tumbuhan inang. Kebutuhan nutrisi, air, dan mineral untuk melanjutkan kehidupannya ia gantungkan pada tumbuhan inang. Namun, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhannya, tali putri tak hanya “sedikit menghisap” nutrisi sang inang. Ia juga akan bersaing memperebutkan ruang dan jatah cahaya matahari.

Page 12: Tali Putri Gambar

Yang semula hanya melilitkan sulurnya pada bagian batang bawah tumbuhan inang, secara perlahan ia akan bergerak naik dan secara bergerombol “hinggap” dan menutupi tumbuhan inang.

Akibat “perbuatan” tali putri, tak sedikit tumbuhan yang menjadi inangnya hidup meranggas. Sebagian lainnya malah mengering, lalu mati. Jika kebetulan tumbuhan yang dijadikan inang tali putri termasuk tanaman komoditas penting yang diusahakan petani, seperti tomat, kehadiran tali putri sangatlah merugikan. Produktivitas bisa turun dan petani akan mengalami kerugian ekonomi yang cukup berarti. Di Amerika Serikat, tali putri tergolong parasit yang diwaspadai dan masuk dalam daftar “sepuluh gulma utama” musuh Departemen Pertanian AS (USDA).

Tali Putri Sulit untuk Dikendalikan

Tali putri tersebar di kawasan tropik dan ditemukan tumbuh pada beberapa tanaman perdu dan semak yang rendah, baik semak belukar maupun lapangan terbuka pada daerah pantai atau jauh dari pantai. Tumbuh tidak teratur dan dapat menutup tumbuhan inang (host) hingga tidak kelihatan sama sekali. Batangnya berbentuk bulat seperti benang, lemah, bercabang, dengan diameter kurang dari 0,5 mm, berwarna cokelat muda kekuningan, panjangnya bervariasi, bisa mencapai 3-8 meter, melekat pada tumbuhan lain dengan alat pengisap. Daunnya berupa sisik kecil. Sedangkan bunganya juga berukuran kecil, berwarna putih kekuningan, berkumpul berbentuk bulir dengan panjang 2-5 cm. Buahnya berbentuk bulat, berdaging, dengan diameter 3-7 mm (dr. Setiawan Dalimartha, “Atlas Tanaman Obat Indonesia”, Puspa Swara, 2006).

Tiap tahun tali putri menghasilkan biji yang jatuh ke tanah dan berkecambah dalam tanah. Tali putri muda panjangnya 2-4 inci, yang tumbuh dan bergerak ke arah inang. Pada musim panas dan gugur atau musim kemarau di Indonesia, tali putri menghasilkan bunga-bunga berukuran kecil berwarna putih. Bunga ini memproduksi dua sel kapsul buah yang meretak dan melepaskan 1-4 biji, di mana tiap bijinya bisa menghasilkan tumbuhan baru tiap tahun.

Sebagian berpendapat, tali putri tidak memiliki zat hijau daun (klorofil) setelah ia menggantungkan seluruh hidupnya pada tumbuhan inang. Namun, berdasarkan sejumlah studi diketahui, tumbuhan tersebut memiliki klorofil pada tunas, buah, dan batangnya. Penyebarluasan biji tali putri bisa melalui sisa panen yang berpindah, aliran air irigasi, disebarkan langsung oleh manusia, atau bersama-sama dengan sisa pembuangan semak atau gulma. Tali putri juga memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap perubahan lingkungan. Bijinya mampu “tidur” atau dormansi selama lima tahun dalam tanah, menunggu kondisi yang baik untuk pertumbuhannya.

Tumbuhan yang bisa diserang bukan hanya semak-semak belukar atau tumbuhan pagar, tapi juga tanaman hias seperti dahlia, krisan, atau helenium. Jika kebetulan menjumpai tali putri pada tanaman hias, sebaiknya segera dibasmi ketika masih belum berkembang biak. Jika sudah berbiak banyak dan menutupi permukaan tumbuhan, pengendaliannya menjadi lebih sukar. Tali putri termasuk parasit yang bandel karena sulit dibasmi jika tidak dibasmi sekaligus bersama tumbuhan inangnya.