tali temali diksus.doc

18
Materi Tali Temali Pendahuluan Kegiatan kepencintaalaman atau kegiatan di alam bebas tidak dapat dipisahkan dari peralatan dan perlengkapan. Salah satu peralatan yang sangat penting dan sangat mendukung dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah tali. Tali bagi setiap penggiat alam bebas sudah merupakan kebutuhan utama, yang setiap saat dapat menjadi penolong hidupnya, bahkan dalam kondisi survival. Olehnya itu pengetahuan dan keterampilan tentang tali-temali sangat perlu dipahami sebelum melakukan kegiatan alam bebas. Tali secara harfiah (menurut arti kamus) berarti untaian-untaian panjang yang terbuat dari berbagai bahan yang berfungsi untuk mengikat, menarik, menjerat, menambat, menggantung dsb. Secara etimologi, tali temali dapat diartikan sebagai segala sesuat yang berkaitan dengan fungsi dan kegunaan tali. Tali pada mulanya berasal dari akar-akar pohon. Sejalan dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan manusia, tali juga mengalami perkembangan, khususnya dalam hal bahan dan konstruksinya. Jika tali pada mulanya hanya berupa akar-akar pohon, maka selanjutnya manusia menciptakan tali dari anyaman serat alam dengan

Upload: ipungji

Post on 29-Nov-2015

98 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Tali Temali

TRANSCRIPT

Materi Tali Temali

Materi Tali Temali

Pendahuluan

Kegiatan kepencintaalaman atau kegiatan di alam bebas tidak dapat dipisahkan dari peralatan dan perlengkapan. Salah satu peralatan yang sangat penting dan sangat mendukung dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah tali. Tali bagi setiap penggiat alam bebas sudah merupakan kebutuhan utama, yang setiap saat dapat menjadi penolong hidupnya, bahkan dalam kondisi survival. Olehnya itu pengetahuan dan keterampilan tentang tali-temali sangat perlu dipahami sebelum melakukan kegiatan alam bebas.

Tali secara harfiah (menurut arti kamus) berarti untaian-untaian panjang yang terbuat dari berbagai bahan yang berfungsi untuk mengikat, menarik, menjerat, menambat, menggantung dsb. Secara etimologi, tali temali dapat diartikan sebagai segala sesuat yang berkaitan dengan fungsi dan kegunaan tali.

Tali pada mulanya berasal dari akar-akar pohon. Sejalan dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan manusia, tali juga mengalami perkembangan, khususnya dalam hal bahan dan konstruksinya. Jika tali pada mulanya hanya berupa akar-akar pohon, maka selanjutnya manusia menciptakan tali dari anyaman serat alam dengan menggunakan peralatan tenun yang masih sederhana. Serat alam yang digunakan kebanyakan dari ijuk atau rambut dan serat alam lainnya seperti kapas, wol, sutera, serta serat tumbuhan yang lain.

Sayangnya, tali yang terbuat dari serat alam tersebut masih memiliki keterbatasan, yakni serat alam mudah mengalami pembusukan dan penyusutan sehingga tidak bertahan lama. Hal ini tentunya memaksa manusia untuk mencari alternatif tali yang bagus, dan karena tuntutan kebutuhan akan tali yang semakin meningkat, maka terciptalah tali yang terbuat dari bahan sintetis, yang memiliki daya tahan yang lebih lama dan lebih kuat dari tali yang terbuat dari serat alam. Tali ini pertama kali diperkenalkan oleh W.H. Carothers, seorang ahli kimia dan di produksi oleh E.I. du Pont de Memors and Co. pada tahun 1938.

Selanjutnya, selama Perang Dunia II , produksi tali dari sera sintetis ini semakin meningkat, sehingga tali yang terbua dari serat alam berkurang di pasaran. Namun setelah perang usai, kelangkaan tali dari serat sintetis mulai terasa. Hal ini disebabkan oleh karena bahnnya yang susah didapat dan harganya yang mahal.

Tali dari bahn sintetis, khususnya nylon, pada awalnya hanya diproduksi untuk kepentingan militer dan para pelaut. Kemudian, dengan semakin berkembangnya kegiatan yang mengarah ke alam terbuka, maka tali ini pun mulai dikenal oleh penggiat alam bebas. Disamping itu, tali ini juga mengalami perkembangan dalam hal konstruksi dan bahan pembuatannya.Kekhususan Tali

Beberapa kekhususan tali adalah sebagai berikut :

1. Bahan Tali

Tali menurut bahannya terdiri atas dua jenis, yaitu tali yang terbua dari serat alam dan tali yang terbuat dari serat sintetis. Tali yang terbuat dari serat alam seperti rami (hemp), manila, sisal, dsb. Sedangkan tali jenis serat sintetis adalah sbb:

a. Nylon

Nylon adalah nama sebuah zat kimia dari gugusan polyamida. Terdiri atas dua jenis, yaitu Nilon 6 dan Nylon 6.6. Keduanya memiliki sifat yang hampir sama. Nylon 6 memiliki sejumlah nama sesuai dengan tempat pembuatannya, seperti perlon di Perancis, enkalor di Jepang, dan grilon di Swiss. Nylon 6 ini memiliki titik lebur 2150C 2200C. Nylon t 6.6 terdiri atas dua jenis, yakni type 707 digunakan pada Bluewater II dan type Super 707 digunakan pada Bluewater III. Nylon 6.6 ini memiliki titik lebur 2600C. Nylon 6 memiliki daya renggang (stretch ressistance), daya tahan abrasi (abbration ressistance), serta daya tahan matahari yang lebih bagus dibanding nylon 6.6.0

b. Polyolefin

Polypropylene dan Polyethylene adalah dua jenis Polyyolefin yang memiliki sifat yang dapat mengapung dan tidak menyerap air. Oleh karena itu kedua jenis bahan ini cocok untuk kegiatan yang banyak berhubungan dengan air. Disamping itu tahan terhadapa zat-zat asam. Namun demikian tali dari bahan ini tidak cocok untuk kegiatan rappling dan prusiking. Polypropylene memiliki titik lebur yang tinggi (1650C) dibanding Polyethylene (1100C 1200C).c. Polyester

Tali dari bahan ini biasanya terbuat dari Dacron dan Terylene. Kedua bahan ini sebenarnya hampir sama dengan Nylon, namun Terylene memiliki daya tahan sentakan yang lebih rendah dibanding Nylon. Terylene memiliki dya tahan terhadap asam dan alkalis serta memiliki daya tahan abrasi yang bagus.

d. Serat Campuran (Copolymer)

Mengingat serat-serat sintetis yang ada memiliki kelebihan dan kekurangan, maka dengan cara mencampurkan kedua bahan yang berbeda akan menghasilkan jenis tali yang berkualitas sesuai dengan yang diinginkan. Campuran yang sering dilakukan adalah kombinasi antara Polyester dengan Polyprophylene.

e. Serat Kualitas Tinggi (High Performance Fibers)

Kevlar

Serat Kevlar merupakan bahan tali yang memiliki daya tahan pada suhu yang tinggi (8000F atau 4270C) dan memiliki kekuatan tuju kali kekuatan baja. Namundemikian, serat ini tidak than terhadap UV dan beberapa bahan kimia. Kevlar mudah putus jika dibengkokkan, seperti dibuat simpul karena kurang mampu menyerap tekanan longitudinal.

Spectra

Bahan spectra memiliki kekuatan sampai sepuluh kali kekuatan baja. Tali atau webbing yang terbuat dari bahan ini disebut SPECTRA. Keuntungan dari serat ini adalah tidak mudah meyerap air (mudah terapung), memiliki daya tahan abrasi yang bagus, serta tahan terhadap UV dan bahan kimia. Namun, bahan spectra tidak lentur, tidka kuat jika disimpul, dan memiliki titik lebur yang rendah (1500F atau 660C).

Liquid Crystal Polymers (LCPs)

Serat ini merupakan serat yang sangat kuat terbuat dari polymer kristal cair. Bahan ini memiliki daya tahan terhadap suhu dan bahan kimia yang sangat tinggi.

2. Konstruksi Talia. High-Stretch Kernmantle

b. Low-Stretch Kernmantle

c. Webbing

3. Karakteristik Tali

Tali yang baik memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Kuat

b. Mudah diikat

c. Mudah diperiksa

d. Mudah diurai

e. Berdaya guna

f. Padat/rapat

4. Diameter Tali

Tali yang sering digunakan berdiameter 3 13 mm.

Perbandingan Tali dan Prusik yang digunakan untuk prusiking

Ukuran TaliUkuran Prusik

3/8 inci atau 9,5 mm1/4 inci atau 5,4 mm

7/16 inci atau 11,1 mm5,16 inci atau 8,0 mm

inci atau 12,7 mm3/8 inci atau 9,5 mm

5/8 inci atau 16,0 mm7/16 inci atau 11,1 mm

5. Kekuatan Tali

Standar kekuatan tali yang direkomendasikan oleh UIAA perdiameter menggunakan rumus : ( tali2 X 22 kg. Sedangkan untuk mengetahui tali yang layak digunakan untuk kegiatan alam bebas dengan uji coba untuk tali static 2 X FF1 dan untuk tali dinamik 2 X FF2.

Ketika dibuat simpul pada tali, maka pada saat itu pula terjadi pengurangan kekuatan. Pengurangan ini tidak permanen. Hanya pada saat ada simpul tersebut, yaitu disebabkan oleh tegangan dan tekanan yang terjadi pada tali akibat simpul yang dibuat. Yang mengakibatkan tali mengalami beban normal, yaitu beban yang bekerja tegak lurus terhadap tali oleh karabiner.

Setiap material yang mengalami beban normal, maka secara bersamaan akan mengalami beban tarik dan beban desak pada satu bidang melintang terhadap material. Sedangkan syarat kekuatan tali yang dipergunakan untuk vertical caving, minimal adalah= 20x(diameter)2.Jadi untuk tali berukuran 10 mm, harus memiliki kekuatan minimal:

= 20x(diameter)2= 20x(10)2= 2.000 kg

Beberapa tipe tali dan kekuatannya

Tipe TaliKekuatan tali (dalam Kg)

Dinamik 11 mm2000 2250

Dinamik 9 mm1450 1750

Statik 11 mm3000 3100

Statik 9 mm1950 2250

Statik 7 mm900 1200

Statik 5,5 mm650

Webbing solid 25 mm1500 2400

Webbing tubular 25 mm1800 - 2250

Sumber : Buku Suci KORPALA UNHAS

6. Perawatan Tali

Adapun perawatan tali yang dilakukan adalah :

a. Tali baru sebaiknya dicuci sebelum digunakan

b. Setiap pemakaian perlu dicatat :

- Berapa lama pemakaian

- Penggunaannya untuk apa

- Dalam keadaan kering atau basah

- Menggunakan alat apa, dll

c. Hindari terkena sinar matahari langsung dalam waktu yang lama

d. Jangan menginjak tali, karena dapat menekan butiran pasir masuk kedalam tali yang dapat merusak struktur tali

e. Hindarkan tali dari zat-zat kimia

f. Setiap habis pemakaian sebaiknya tali dicuci

g. Mencuci tali sebaiknya menggunakan sikat yang halus atau menggunakan sikat khusus pencuci tali

h. Sebaiknya tidak menggunakan detergen pada saat mencuci tali

i. Keringkan ditempat teduh yang tidak terkena cahaya matahari langsung

j. Simpan ditempat yang kering dengan temperature yang sedang dan digantung, usahakan tidak menempel pada dinding.

Tali Temali

A. Pengertian1. Knot (simpul) adalah suatu ikatan yang tetap pada seutas tali yang tidak bisa mengalami pergeseran atau tidak dapat digerakkan dan tidak mudah terurai.

2. Hitch (jerat) adalah sekumpulan ikatan yang membungkus atau yang direkatkan pada objek atau tali, biasanya jerat mudah digeser atau digerakkan.

3. Bend (sambungan tali) adalah suatu ikatan yang menghubungkan dua tali.

4. Bight (simpul tali ganda) adalah membuat simpul dengan terlebih dahulu melipat tali yang biasanya pada bagian tengah tali.

5. Loop (ikalan) adalah lengkungan tali yang saling bersilangan.

B. Nama dan Kategori

Secara umum ada 4 kategori simpul yaitu :

1. Anchors (End Line Knot/End Loop Knot),

Yang termasuk simpul dari kategori ini adalah simpul-simpul yang berfungsi sebagai Anchor (penambat).

Bowline (simpul kambing/simpul tiang)

Mountaineering Bowline

Double Knoted Bowline

Figure Eight (simpul delapan)

Figure Eigth On Bight

Figure Eigth Follow Through

Double Figure Eight

Figure Nine Knot

Capuchin Knot

Overhand Loop

2. Mid Line Knot

Yang termasuk simpul ini adalah simpul-simpul yang digunakan pada bagian tengah tali, misalnya :

Bowline On Bight

Double Bowline

Butterfly Knot

Alpin Butterfly Knot

In-line Figure Eight

3. Bends (End to end Tie Offs)

Yang termasuk kategori ini adalah simpul-simpul yang digunakan untuk menyambung tali, misalnya :

Figure Eight Bend Figure Eight loop rethreaded Ring Bend (Water Knot, Over Hand, Tape Knot, Blood Knot, Webbing Knot)

` Beer Knot (Bend)

] Double Overhand Bend (Grapevine Knot/Double Fishermans Bend)

Triple Overhand Bend (Triple Fishermans Bend)

4. Friction Knots, Belay and Climbing Knots.

Yang termasuk pada kategori ini adalah ikatan atau simpul yang fungsinya menjerat, misalnya:

Prusik Hitch (Jerat Prusik)

Tautline Hitch (Rolling Hitch/Magnus Hitch/Climbers Knot)

The French Prusik

Tautline Hitch adalah sebuah simpul yang dapat diatur sehingga biasanya dipergunakan untuk mengencangkan dan dipasang pada pasak, seperti misalnya pada sebuah tenda. Simpul ini dapat mengalami sliding sepanjang standing part. Saat dilepaskan, tegangan pada standing part makin mengeratkan lilitan dalam knot, penambahan friksi yang mana mempertahankan simpul pada tempat karena bekerjanya tegangan. Karena Tautline Hitch diikatkan terhadap standing partnya sendiri, tali musti dapat sliding memutari obyek dan aman untuk diatur. Simpul ini dikenal dengan nama Rolling Hitch, dipergunakan untuk mengikat tali lain, tiang, atau obyek silinder.

Ascender Knot (Hitch)/Helical Knot

Italian Hitch/Munter Hitch

Clove Hitch (Jerat Kacamata)

Alpin Clucth Kleimheist (Jerat Machart)

Kreutzklem (Hedden)