asuhan kebidanan tali pusat

35
Asuhan Kebidanan Bayi dengan Perdarahan Tali Pusat

Upload: lailiyatur-rofiqo

Post on 25-Sep-2015

96 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kesehatan

TRANSCRIPT

Asuhan Kebidanan

Asuhan KebidananBayi dengan Perdarahan Tali PusatPENGERTIANPerdarahan yang terjadi pada tali pusat yang bisa timbul sebagai akibat dari pengikatan tali pusat yang kurang baik atau kegagalan proses pembentukan trombus normal.Adanya cairan(darah) yang keluar di sekitar tali pusat bayi. Akibat dari trauma pengikatan tali pusat yang kurang baik atau kegagalan proses pembentukkan trombus normal.ETIOLOGIRobekan UmbilikusNormal terjadi, karena:Abnormal terjadi, karena:Partus presipitatusAdanya trauma ataulilitan tali pusatUmbilikus pendek, sehingga menyebabkan terjadinya tarikan yang berlebihan pada saat persalianan.Kelalaian penolong persalinan yang dapat menyebabkan tersayatnya dinding umbilikus atau plasenta sewaktu SC.

Adanya hematoma pada umbilikus yang kemudian hematom tersebut pecah, namun perdarahan yang terjadi masuk kembali ke dalam placentaVarises juga dapat menyebabkan perdarahan apabila varises tersebut pecah.Aneurisma pembuluh darah pada umbilikus dimana terjadi pelebaran pembuluh darah setempat saja karena salah dalam proses perkembangan.Robekan Pembuluh DarahPembuluh darah aberan yang mudah pecah karena dindingnya tipis dan tidak ada perlindungan jely Wharton.Insersi velamentosa tali pusat, dimana pecahnya pembuluh darah terjadi pada tempat percabangan tali pusat sampai ke membran tempat masuknya dalam placenta tidak ada proteksi. Placenta multilobularis, perdarahan terjadi pembuluh darah yang menghubungkan masing-masing lobus dengan jaringan placenta karena bagian tersebut sangat rapuh dan mudah pecah.Perdarahan akibat plasenta previa dan abrupsio plasentaPada kasus plasenta previa cenderung mengakibatkan anemia,

Pada kasus abrutio plasenta lebih sering mengakibatkan kematian intra uterin karena dapat mengakibatkan anoreksia. GEJALAIkatan tali pusat lepas atau klem tali pusat tapi masih menempel pada tali pusatKulit di sekitar tali pusat memerah dan lecetAdanya cairan yang keluar pada tali pusat,dan cairan tersebut bisa berwarna kuning,hijau,atau darah.Timbul sisik di sekitar atau pada tali pusat.PENCEGAHANPada perdarahan umbilikus

Akibat ikatan yang longgar, dapat di kencangkan kembali pengikat tali pusat. Perdarahan juga dapat disebabkan oleh repitan atau tarifan dari kiem. Jika perdarahan tidak berhenti setelah 15-20 menit maka tali pusatnya harus segera di lakukan beberapa jahitan pada luka bekas pemotongan tersebut.

Pada robekan umbilikus

Harus segera di jahit. Kemudian segera lakukan rujukan untuk mengetahui apakah ada kelainan lain seperti kelainan anatomik pembuluh darah sehingga dapat segera di lakukan tindakan oleh dokter atau rumah sakitPerdarahan pada abrupsio plasenta, plasenta previa dan kelainan lainnya,Bidan harus segera merujuk. Bahkan rujukan lebih baik segera di lakukan jika kelainan tersebut sudah di ketahui sebelum bayi lahir sehingga dapat di lakukan tindakan sesegera mungkin untuk membuat peluang bayi lahir hidup lebih besar.

PENATALAKSANAANpenanganan awalJaga agar tetap keringKenakan popok di bawah tali pusatBiarkan tali pusat terbuka,tidak tertutup pakaian bayi sesering mungkinBersihkan area di sekitar tali pusat. Lakukan sekali disetiap mengganti popok bayi. Gunakan kassa atau cotton bud untuk membersihkannya.Angkat tali pusat dan dan bersihkan tepat pada area bertemunya pangkal tali pusat dan tubuh. Tidak perlu takut hal ini akan menyakiti bayi .Jangan basahi tali pusat sampai tidak terjadinya perdarahan. Karena tali pusat akan terlepas sendiri dalam waktu 1-2 minggu. Tapi yang perlu diingat adalah jangan menarik tali pusat walaupun sudah terlepas setengah atau sebagian.Hindari penggunaan bedak atau lotion pada area sekitar tali pusat.

ASUHAN KEBIDANANManajemen asuhan kebidanan adalah suatu metode berfikir dan bertindak sistematis dan logis dalam member asuhan kebidanan, agar menguntungkan kedua belah pihak baik klient maupun pemberi asuhan.Manajemen Varney1. Pengumpulan Data Pengkajian Segera Setelah LahirPengkajian ini bertujuan untuk mengkaji adaptasi bayi baru lahir dari kehidupan dalam uterus ke kehidupan luar uterus, yaitu dengan menilai APGAR, meliputi appearance (warna kulit), pulse (denyut jantung), grimace (reflek atau rangsangan terhadap rangsangan), activity (tonus otot) dan respiratory (usaha bernapas). Pengkajian sudah dimulai sejak kepala tampak dengan diameter besar di vulva (crowning).

Pengkajian Keadaan FisikDATA SUBJEKTIF1. Faktor genetik, meliputi kelainan/ganguan metabolik pada keluarga dan sindrom genetic.2. Faktor maternal (ibu)meliputi adanya penyakit jantung, diabetes mellitus, penyakit ginjal, penyakit hati, hipertensi, penyakit kelamin, riwayat penganiayaan, riwayat abortus.3. Faktor antenatal, meliputi pernah ANC/tidak, adanya riwayat perdarahan, preeklamsi, infeksi, gawat janin, suhu ibu meningkat, posisi janin tidak normal, air ketuban bercampur meconium, amnionitis, ketuban pecah dini, perdarahan dalam persalinan, prolapsus tali pusat, ibu hipotensi, asidosis janin, jenin persalinanDATA OBJEKTIF

Pemeriksaan FisikDalam waktu 24 jam bila bayi tidak mengalami masalah apa pun, lakukan pemeriksaan fisik yang lebih lengkapPemeriksaan UmumPemeriksaan Head to Toe

Pemeriksaan UmumPernafasan. Pernafasan BBL normal 30-60 kali per menit, tanpa retraksi dada dan tanpa suara merintih pada fase ekspirasi.

Warna kulitBayi baru aterm kelihatan pucat dibanding bayi preterm karena kulit lebih tebal.

Denyut jantungDenyut jantun BBL normal antara 100-160 kali per menit, tetapi dianggap masih normal jika diatas 160 kali per menit dalam jangka waktu pendek.

Suhu Suhu normalnya sekitar 36,5C sampai 37,5C.Postur dan gerakanPostur normal BBL dalam keadaan istirahat adalah kepalan tangan longgar, dengan lengan, panggul dan lutut semi fleksi.

Tonus otot / tingkat kesadaranRentang normal tingkat kesadaran BBL adalah mulai dari diam hingga sadar penuh dan dapat ditenangkan jika rewel. Bayi dapat dibangunkan jika diam atau sedang tidur.

Pemeriksaan Head to ToeKepala Bentuk kepala di hari pertama tidak benar-benar bulat akibat posisi dalam rahim ataupun proses persalinan yang di alami, tapi akan kembali ke bentuk normal dalam seminggu pertama

Mata Tujuan mengkaji mata untuk mengetahui bentuk dan fungsi mata. Pada tehnik inspeksi yang dikaji adalah konjungtiva pucat atau tidak, mata odem atau tidak, strabismus atau tidak, dan adanya perdarahan subkonjungtiva atau tidak.Telinga Pengkajian telinga secara umum bertujunan untuk mengetahui ada tidaknya jumlah ,bentuk, kesimetrisan letak dihubungkan dengan mata dan kepala serta adanya gangguan pendengaran

Hidung Hidung dikaji untuk mengetahui bentuk, pola pernapasan dan kebersihan.

Mulut Tujuan mengkaji mata mulut untuk mengetahui bentuk dan ada tidaknya kelainan yaitu bentuk simetris/tidak, bibir tidak pucat dan kering, tidak ada labio palato schizis, tidak ada labio schizis.Leher Tujuan mengkaji leher adalah Tidak ada pembesaran kelenjar untuk menetahui bentuk leher serta organ-organ penting yang berkaitan pengkajian inspeksi untuk melihat kelainan kulit apakah pucat, sianosis, ataukah ikterus dan tidak adanya pembengkakan, pemeriksaan palpasi dilakukan untuk melihat adanya pembesaran kelenjar tyroid, dan tidak ada bendungan vena jugularis.

Klavikula dan lengan tangan Tujuan mengkaji klavikula dan lengan tangan adalah untuk memastikan adakah faraktur klavikula, gerakan bayi aktif atau tidak, dan ada tidaknya kelainan jumlah jari. Dada Dada dikaji untuk mengetahui ada tidaknya kelainan bentuk, puting susu, gngguan pernapasan, bunyi jantung.

Abdomen Dalam melakukan pengkajian abdomen pastikan turgor kulit baik, tidak ada perdarahan tali pusat, tali pusat masih basah, tidak ada benjolan.

Genetalia Kelamin laki-laki: panjang penis testis sudah turun berada dalam skrotum ,orifisium uretra di ujung penis, kelainan (fimosis hipospadia/epispadia)Kelamin perempuan: labia mayora dan minora, klitoris, orifisium vagina, orifisium uretra, secret dan lain-lain.

Tungkai dan kakiPengkajian pada Tungkai dan kaki bertujuan untuk memastikan gerakan gerakan bayi aktif, bentuk simetris, jumlah jari-jari, lengkap.

Anus Pengkajian pada anus bertujuan untuk memastikan anus berlubang, adanya atresiaani, dan mekonium.

Punggung Pada pengkajian punggung dan pinggang biasanya dilihat bentuk dari punggung adanya lordosis atau tidak, adanya pembengkakan atau tidak.NeuroReflex moroReflek dimana bayi akan mengembangkan tangan lebar-lebar dan melebarkan jari-jari, lalu mengembalikan dengan tarikan yang cepat seakan-akan memeluk seseorang.Reflex rooting.Reflek ini timbul karena rangsang taktil pipi dan daerah mulut. Bayi akan memutar kepala seolah mencari putting susu.

Reflex suckingReflek ini timbul bersama reflex rooting untuk menghisap putting susu dan menelan.

Reflex grapsReflek yang timbul jika ibu jari di letakkan pada telapak tangan bayi, lalu bayi akan menutup telapak tangan nya. Respon yang sama dapat di peroleh ketika telapak kaki di gores dekat ujung jari kaki menyebabkan ujung jari kaki menekuk.

INTERPRETASI DATAContoh: Diagnosis Bayi cukup bulan, sesuai masa kehamilanBayi kurang bulan, kecil masa kehamilan Masalah Ibu kurang informasiAdanya infeksiKebutuhanPerawatan rutin bayi baru lahirIDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIALContoh:Hipotermi potensial terjadi ganguan pernapasanHipotermi ini karena menyempitnya pembuluh darah dan yang dapat mengakibatkan terjadinya metabolik, meningkatkan kebutuhan oksigen.Hipoglikemi ini karena kenaikan kadar bilirubin.Infeksi karena tetanus neonatorum yang disebabkan karena clostridium tetaniMENETAPKAN KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA ATAU MASALAH POTENSIALPada langkah ini bidan mengidentifikasi masalah atau diagnosis yang sudah diidentifikasi sebelumnya, sehingga dapat diambil keputusan ada tidaknya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/atau ada hal yang perlu dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lain sesuai kondisi bayi, contohnya adalah bayi tidak segera bernafas spontan dalam 30 detik, segera lakukan resusitasi.MENYUSUN RENCANA ASUHAN YANG MENYELURUHRencana asuhan pada bayi baru lahir:Pertahankan suhu tubuh bayi agar tetap hangatBerikan pada bayi perawatan mata 1 jam pertama setelah lahirBerikan identitas pada bayiBerikan suntikan vit kBerikan konseling tentang menjaga kehangatan bayiAnjurkan ibu untuk memberikan ASI pada bayinyaBerikan konseling pada ibu perawatan tali pusatBeritahu tanda-tanda bahaya pada bayi(Perencanaan pada perawatan tali pusat adalah sebagai berikut:Cuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum merawat tali pusat.Bersihkan dengan lembut kulit disekitar tali pusat dengan kapas bersihBungkus dengan longgar/tidak terlalu rapat dengan kasa bersih atau sterilPastikan popok atau celana bayi harus di ikat di bawah tali pusat,tidak menutupi tali pusat untuk menghindari kontak dengan feses dan urin.Hindari penggunaan kancing, koin atau uang logam untuk membuat rekan tali pusatIMPLEMENTASIMempertahankan suhu tubuh tetap hangat, dengan cara memastikan bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu, mengganti handuk/kain basah dan bungkus bayi dengan selimut yang kering dan bersihMemberikan obat mata eritromisin 0,5 % atau tetrasiklin 1% di anjurkan untuk mencegah penyakit mata karena clamidia.obat mata perlu di berikan pada jam pertama setelah persalinan.3) Memberikan identitas bayiAlat pengenal untuk memudahkan identifikasi bayi perlu di pasang segera setelah lahir.4) Memberikan suntikan vit K untuk mencegah perdarahan, dengan dosis 0,1 mg IM5) Memberitahu ibu konseling tentang menjaga kehangatan bayi agar bayi tidak kehilangan panas.

6) Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI pada bayinya agar adanya keterikatan emosional ibu dan bayi, sebagai kekebalan pasif (kolostrum) untuk bayi dan meransang kontraksi uterus.

7) ) Memberitahu ibu tentang perawatan tali pusat yaitu sisa tali pusat harus di pertahankan dalam keadaan terbuka dandi tutupi kain bersih secara longgar , pemakaian popok sebaiknya popok dilipat di bawah tali pusat,jika tali pusat terkena kotoran /feses, maka tali pusat harus dicuci dengan sabun dan air bersih, kemudian di keringkan. EVALUASIMerupakan tahap terakhir dalam manajemen kebidanan, yakni untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan yang kita berikan kepada pasien, kita mengacu kepada beberapa pertimbangan berikut ini:Tinjauan asuhan kebidanan Efektifitas tindakan untuk mengatasi masalahHasil asuhan

Evaluasi asuhan pada bayi baru lahir:Suhu tubuh bayi tetap terjaga dengan baik Perawatan mata dengan memberikan salep mata pada bayi Identitas bayi telah di berikan Pemberian vit K pada bayi telah di berikanKoseling tentang menjaga kehangatan bayi telah di berikan pada ibu dan ibu mengertiIbu bersedia memberikan ASI pada bayinyaIbu mengerti tentang perawatan tali pusat pada bayinyaIbu mengerti tentang tanda-tanda bahaya pada bayi

SEKIAN