asuhan kebidanan komunitas

83
LAPORAN PRAKTEK KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM RANGKA PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DIBIDANG KESEHATAN IBU DAN ANAK KELURAHAN BUNULREJO KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG TANGGAL 03 SEPTEMBER – 29 SEPTEMBER 2012 Disusun Oleh : 1. Desi Irawati 2. Dewi Kurniawati 3. Erin Kusumawati 4. Fegie Nurainny 5. Firstiana 6. Hearty Efifania Ose 7. Iin Farida 8. Lailatul Fajriah 9. Septiarini Dewi K.R 10. Tri Retno 11. Tutik Prasetyowati 12. Umi Ardillah 13. Vivi Agusti Villa A 1

Upload: viella-ciechavava

Post on 06-Aug-2015

903 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Kebidanan Komunitas

LAPORAN PRAKTEK KEBIDANAN KOMUNITAS

DALAM RANGKA PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT

DIBIDANG KESEHATAN IBU DAN ANAK KELURAHAN BUNULREJO

KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

TANGGAL 03 SEPTEMBER – 29 SEPTEMBER 2012

Disusun Oleh :

1. Desi Irawati

2. Dewi Kurniawati

3. Erin Kusumawati

4. Fegie Nurainny

5. Firstiana

6. Hearty Efifania Ose

7. Iin Farida

8. Lailatul Fajriah

9. Septiarini Dewi K.R

10. Tri Retno

11. Tutik Prasetyowati

12. Umi Ardillah

13. Vivi Agusti Villa A

.

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

STIKES WIDYAGAMA HUSADA

2012

1

Page 2: Asuhan Kebidanan Komunitas

NAMA KELOMPOK

1. Desi Irawati (1009.15401.342) Kalimantan timur

2. Dewi Kurniawati (1009.15401.345) Bali

3. Erin Kusumawati (1009.15401.355) Lampung

4. Fegie Nurainny (1009.15401.366) Karangkates

5. Firstiana (1009.15401.369) Kertosono

6. Hearty Efifania Ose (1009.15401.374) Kalimantan Barat

7. Iin Farida (1009.15401.377) Malang

8. Lailatul Fajriah (1009.15401.386) Bawean gresik

9. Septiarini Dewi K.R (1009.15401.427) Probolinggo

10. Tri Retno (1009.15401.465) Wajak

11. Tutik Prasetyowati (1009.15401.442) Probolinggo

12. Umi Ardillah (1009.15401.444) Pakisaji

13. Vivi Agusti Villa A (1009.15401.451) Lumajang

2

Page 3: Asuhan Kebidanan Komunitas

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Askeb Keluarga ini telah mendapat persetujuan dan pengesahan oleh

pembimbing kami selama melaksanakan “ Praktek Kebidanan Komunitas di Kelurahan

Bunulrejo Kecamatan Blimbing Kota Malang yang dimulai pada tanggal 03 september-29

september 2012. “ Dengan Judul :

“ Laporan Praktek Kebidanan Komunitas Dalam Rangka Peningkatan Pengetahuan

Masyarakat Dibidang Kesehatan Ibu Dan Anak di Kelurahan Bunulrejo Kecamatan

Blimbing Kota Malang.

Laporan Askeb Keluarga ini disusun oleh :

Kelompok :

Disahkan dan disetujui pada :

Hari :

Tanggal :

Mengetahui

Kelurahan Bunulrejo

Suswanto S, Sos.

Pembimbing 1 Pembimbing II

(Nicky Danur Jayanti S,SiT) (Titik Hariati, Amd. Keb.)

3

Page 4: Asuhan Kebidanan Komunitas

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan

hidayah-Nya kepada kita sehingga penulis dapat menyelesaikan “Laporan Praktek Kebidanan

Komunitas di Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing Kodyah Malang.”

Dalam menyusun laporan ini kami banyak mendapatkan bimbingan, pengalaman dan

bantuan berbagai pihak untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam bidang

kesehatan dan pengajaran yang baik dan benar. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih

kepada :

1. Dra.Laily Amie.MMRS selaku Direktur STIKES Widyagama Husada Malang

2. Jiarti Kusbandiyah S.SiT selaku Kaprodi DIII Kebidanan STIKES Widyagama Husada

Malang dan Pembimbing Institusi STIKES Widyagama Husada Malang

3. Nicky Danur Jayanti S. SiT. selaku Pembimbing Institusi STIKES Widyagama Husada

Malang

4. Dr. Indah S.E. selaku Kepala Puskesmas Bunulrejo

5. Titik Hariati, Amd. Keb. selaku Bidan Kelurahan Bunulrejo

6. Suswanto S.Sos selaku Kepala Kelurahan Bunulrejo

7. Seluruh perangkat kelurahan Bunulrejo

8. Kedua orang tua kami yang selama ini mendukung dan mendoakan kami

9. Serta semua pihak yang telah membantu terselesaikannya Asuhan Kebidanan Keluarga.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan asuhan kebidanan

ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami harapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca

pada umumnya dalam menambah pengetahuan kepustakaan dan kemajuan dibidang

kebidanan.

Malang, September 2012

Penulis

4

Page 5: Asuhan Kebidanan Komunitas

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................ii

KATA PENGANTAR..............................................................................................................iii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................................1

1.2 Tujuan.................................................................................................................2

1.3 Sasaran................................................................................................................2

1.4 Manfaat...............................................................................................................2

1.5 Waktu dan Tempat…………………………………………………………...…3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………….………..4

2.1 Konsep Masyarakat……………………………………………………………..4

2.1.1 Pengertian Masyarakat……………………………...……………………4

2.1.2 Ciri-Ciri Masyarakat…………………………………………………......4

2.1.3 Pengertian Kesehatan Masyarakat……………………………………….4

2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Masyarakat…………..…5

2.2 Konsep Keluarga…………………………………………………...……….......5

2.2.1 Pengertian………………………………………….……………..........5

2.2.2 Macam-macam Struktur Keluarga…..……….………………………...6

2.2.3 Ciri-Ciri Struktur Keluarga Anderson Cartes……………………….....6

2.2.4 Tipe/bentuk Keluarga………………………………………..……........6

2.2.5 Pemegang Kekuasaan Dalam Keluarga….……………...……………..7

2.2.6 Peranaan Keluarga…………………………..………………….........7

2.2.7 Fungsi Keluarga…………………...…..………………………….........8

2.2.8 Tahap-Tahap Kehidupan Keluarga.…………………………………..10

2.2.9 Tugas-Tugas Keluarga……..………………………..………………..12

2.2.10 Ciri-Ciri Keluarga………...………………….……………………….12

2.3 Konsep Kesehatan Lingkungan……………..…………………………….......13

2.3.1 Pengertian…………………………………….………………………...13

2.3.2 Perumahan…………….………………………………………….…….13

2.4 Konsep Keluarga Berencana……..………………………………...……….…14

2.4.1 Pengertian…………………………………………….……………...…14

5

Page 6: Asuhan Kebidanan Komunitas

2.4.2 Jenis-Jenis KB…………………………………..……………………...15

2.5 Konsep ASI Eksklusif…………………...……...……………………………..19

2.5.1 Pengertian……………………………………………………................19

2.5.2 Peran ASI Dalam Pertumbuhan Bayi……...………………...................19

2.5.3 Keuntungan Pemberian ASI pada Bayi…...…………………………....19

2.6 Konsep Dasar Imunisasi…..……...……………………………………...……20

2.6.1 Pengertian………………………………………………………….…...20

2.6.2 Tujuan Imunisasi………………...…………………………..…………21

2.6.3 Macam-Macam Imunisasi…………...…………………..……………..21

2.6.4 Penyakit-Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Muda………………..21

2.6.5 Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas dan Kwantitas Vaksin………….22

2.6.6 Jadwal Pemberian Imunisasi……………………………………..……..22

BAB III HASIL PELAKSANAAN PRAKTEK KEBIDANAN KOMUNITAS……….….23

3.1 Data umum…………………………………………………….………….….23

3.2 Data khusus……………………………………………….……………..……

26

3.3 Intervensi………………………………………………………………..……30

3.4 Perumusan masalah……………………………………………………...…...31

3.5 Perencanaan…………………………………………………………..………34

3.6 Pelaksanaan………………………………………………………….….……36

3.7 Evaluasi……………………………………………………………..……......38

BAB IV PEMBAHASAN……………………..……………………………..…………….40

4.1 Pengkajian Data…………………………………………………..……..……40

4.2 Perumusan Masalah…………………………….………………..…………...40

4.3 Perencanaan……………………………………………………..……………40

4.4 Pelaksanaan…………………………………………………….…………….41

4.5. Evaluasi……………………………………………………….…………......41

BAB V PENUTUP………..……………………………………………….…………........42

5.1 Kesimpulan………….……………………………..…………………………42

5.2 Saran…………………………………………….…………………………....43

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

6

Page 7: Asuhan Kebidanan Komunitas

DAFTAR LAMPIRAN

No. Daftar Lampiran Hal

1. SAP Menopause

2. SAP Imunisasi dan MP ASI

3. SAP Imunisasi

4. SAP MP ASI

5. SAP KB

6. SAP ASI Eksklusif

7. SAP Imunisasi

8. SAP KB

9. Leaflet

10. Daftar Hadir

7

Page 8: Asuhan Kebidanan Komunitas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan SKDI tahun 2011 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia 5 – 6 kali

lebih tinggi dari pada Negara-negara ASEAN (307/100.000 kelahiran hidup). Sedangkan

Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia 4-5 kali lebih tinggi dari Negara-negara

ASEAN (45/1000 kelahiran hidup).

Dalam rangka mensukseskan program pemerintah tentang visi pembangunan

kesehatan yaitu Indonesia Sehat 2015 yang diantaranya menurunkan tingkat AKI dan

AKB serta berperan aktif dalam gerakan meningkatkan kesehatan masyarakat, tidak

terlepas dari peran optimal dan maksimal dari tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan yang

paling berperan dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak (KIA) salah satunya

adalah bidan dan Mahasiswa Akademi Kebidanan.

Karena itu Program Studi D III Kebidanan STIKES Widyagama Husada-Malang

memasukkan mata kuliah Kebidanan Komunitas ke dalam kurikulum yang bertujuan

mempersiapkan mahasiswa untuk dapat memberikan Asuhan Kebidanan pada keluarga

dan komunitas masyarakat.

Asuhan Kebidanan pada keluarga dan komunitas masyarakat tidak hanya dilakukan

di ruang lingkup kelas tetapi juga di praktekkan langsung di kelurahan binaan. Asuhan

Kebidanan yang diberikan ini diharapkan dapat memecahkan masalah yang ada di

komunitas sehingga tercapai keluarga yang sehat dan masyarakat yang sadar akan

pentingnya kesehatan terutama kesehatan ibu dan bayi.

Pelaksanaan Program KIA oleh petugas kesehatan umumnya mengalami kendala

yaitu faktor ekonomi dan kesadaran masyarakat. Faktor ekonomi yaitu krisis ekonomi

yang dialami masyarakat Indonesia sehingga tidak terpenuhinya kebutuhan kesehatan

masyarakat utamanya kesehatan ibu dan anak. Selain faktor ekonomi, faktor kesadaran

masyarakat juga menjadi kendala, yaitu ketidaksadaran masyarakat atau kurangnya

kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan baik kesehatan individu

maupun lingkungan, khususnya kesehatan ibu dan anak. Untuk mengatasi hal tersebut

maka peran bidan dan mahasiswa harus memiliki program terpadu, yaitu meningkatkan

8

Page 9: Asuhan Kebidanan Komunitas

mutu pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil, bayi dan balita tanpa memandang status

sosial.

Kami mahasiswa STIKES Widyagama Husada-Malang, memiliki salah satu

program yang dapat menunjang terselesaikannya permasalahan – permasalahan yang ada

di desa yaitu dengan praktek kebidanan komunitas mulai tanggal 3 September 2012

sampai 29 September 2012. Kami ditempatkan di Kelurahan Bunulrejo Kecamatan

Belimbing Kodya Malang dengan alasan bahwa rendahnya kualitas Sumber Daya

Manusia (SDM), yang merupakan faktor utama yang diperlukan dalam pembangunan

nasional, khususnya bidang kesehatan. Praktek tersebut secara spesifik membantu peran

pelayanan kesehatan, terutama kesehatan di Kelurahan Bunulrejo dalam usaha

meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta membantu masyarakat dalam merumuskan

masalah kesehatan di masyarakat diharapkan mampu memecahkan masalah kesehatan

secara mandiri.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktek klinik kebidanan komunitas ini adalah agar mahasiswa :

1.Mampu mengenal masalah yang terdiri dari :

a. Pengumpulan data

b. Tabulasi data

c. Analisa data

2. Mampu menyajikan data dan masalah.

3. Mampu menggali alternatif pemecahan masalah (intervensi)

4. Mampu mengimplementasikan intervensi yang telah disepakati bersama masyarakat.

5. Mampu mengevaluasi pelaksanaan dari alternatif yang telah disusun.

1.3 Sasaran

Sasaran kebidanan Komunitas ini adalah masyarakat kelurahan binaaan yang telah

ditentukan. Dikhususkan pada masyarakat yang mempunyai kesehatan ibu dan anak,

antara lain masalah pada wanita usia reproduksi (pranikah, hamil, nifas, akseptor

KB,lansia) serta bayi dan balita.

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi Institusi Puskesmas

9

Page 10: Asuhan Kebidanan Komunitas

Diharapkan dapat memberikan masukan berupa informasi tentang kondisi

kesehatan masyarakat yang termasuk dalam wilayah kerja puskesmas dan guna

membantu program kesehatan pada masyarakat.

1.4.2 Bagi Lahan Praktek

Setelah dilakukan praktek asuhan kebidanan komunitas, warga Kelurahan

Bunulrejo dapat menentukan dan mengatasi masalah kesehatannya sendiri

sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan.

1.4.3 Bagi Mahasiswa

Menimba pengalaman belajar mahasiswa untuk peka dalam mengenali masalah

kesehatan di masyarakat serta menentukan langkah penyelesaiannya dengan

mengaplikasikan ilmu yang didapatkan pada masyarakat khususnya tentang

kesehatan.

10

Page 11: Asuhan Kebidanan Komunitas

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Masyarakat

2.1.1 Pengertian Masyarakat

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang bergaul atau dengan istilah lain saling

berinteraksi. Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut satu sistem, adat

istiadat tertentu yang bersifat kontinue dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama

( Koenjaraningrat, 2005)

Masyarakat atau komunitas adalah menunjukkan pada bagian masyarakat yang

bertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografis) dalam batas tertentu, dimana

yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar dari anggotanya

dibandingkan dengan penduduk di luar batas wilayahnya

( Soerjono Soekanto, 2005)

2.1.2 Ciri – Ciri Masyarakat

Dari berbagai pengertian dapat disimpulkan bahwa masyarakat memiliki ciri-ciri :

a. Interaksi diantara sesama anggota masyarakat

b. Menempati wilayah dengan batas-batas tertentu

c. Saling tergantung satu dengan yang lain

d. Memiliki adat istiadat tertentu atau kebudayaan

e. Memiliki identitas bersama

f. Memiliki norma-norma hukum dan aturan khas yang mengatur seluruh pola tingkah

laku

2.1.3 Pengertian Kesehatan Masyarakat

Kesehatan masyarakat adalah suatu ilmu dan seni yang bertujuan untuk mencegah

timbulnya penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan melalui usaha-

usaha kesehatan masyarakat yang terorganisasi untuk :

a. Perbaikan sanitasi lingkungan

b. Pemberantasan penyakit-penyakit menular pada masyarakat

11

Page 12: Asuhan Kebidanan Komunitas

c. Mendidik masyarakat dalam prinsip-prinsip kesehatan perorangan (personal

hygiene)

d. Mengorganisasikan pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan

pengobatan

e. Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin, memelihara kesehatannya setiap

orang terpenuhi kebutuhan hidupnya yang layak bagi manusia

2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesehatan Masyarakat

a. Lingkungan sangat berfariasi, umumnya digolongkan dalam 3 katagori :

1) Berhubungan dengan aspek fisik, misalnya : sampah, air, udara, tanah

2) Sedangkan lingkungan sosial merupakan hasil interaksi antara manusia dengan

manusia

2.2 Konsep Keluarga

2.2.1 Pengertian

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan

beberapa orang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu tap dalam

keadaan saling ketergantungan.

( DepKes RI, 2005 )

Keluarga adalah 2 atau lebih dari 2 individu yang tergantung karena hubungan darah,

hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah

tangga, berinteraksi satu sama lain dalam peranannya.

( DepKes RI, 2005)

Dari ketiga definisi diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa keluarga adalah:

1. Unit terkecil masyarakat

2. Terdiri atas dua orang atau lebih

3. Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah

4. Hidup dalam satu rumah tangga

5. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga

6. Setiap anggota keluarganya mempunyai peran masing – masing

7. Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan

12

Page 13: Asuhan Kebidanan Komunitas

2.2.2 Struktur Keluarga

Macam – macam struktur keluarga

a) Patrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa

generasi, dimana hubungan melalui jalur garis ayah.

b) Matrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa

generasi, dimana hubungan melalui jalur garis ibu.

c) Matrilokal

Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ayah.

d) Partrilokal

Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.

e) Keluarga Kawinan

Adalah hubungan suami istri sebagai dasar pembinaan warga dan beberapa sanak

saudara yang menjadi keluarga karena adanya hubungan dengan suami ataupun istri.

2.2.3 Ciri – ciri Sruktur Keluarga Anderson Cartes

a. Terorganisasi

Saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.

b. Ada keterbatasan

Setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan

dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing – masing.

c. Ada perbedaan dan kekhususan

Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing – masing.

2.2.4 Tipe / Bentuk Keluarga

13

Page 14: Asuhan Kebidanan Komunitas

a. Keluarga Inti ( Nuclear Family )

Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak – anak.

b. Keluarga Besar ( Extended Family )

Adalah keluarga inti ditanbah sanak saudara, misalnya: nenek, kakek, keponakan,

saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.

c. Keluarga Berantai ( Serial Family )

Adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali

dan merupakan satu keluarga

d. Keluarga Duda / Janda ( Single Family )

Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.

e. Keluarga Berkomposisi ( Composite )

Adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.

f. Keluarga Kabitas ( Cahabitation )

Adalah 2 orang atau menjadi satu tanpa perkawinan tetapi membentuk suatu keluarga.

Keluarga Indonesia umumnya menganut tipe keluarga besar ( Extended Family )

karena masyarakat Indonesia yang terdiri dari beberapa suku hidup dalam suatu

komuniti dengan adaptasi istiadat yang sangat kuat.

2.2.5 Pemegang Kekuasaan dalam Keluarga

a. Patrikal

Yang dominant dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ayah.

b. Matrikal

Yang dominant dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ibu.

c. Equalitarian

Yang memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ayah dan ibu.

2.2.6 Peranan Keluarga

14

Page 15: Asuhan Kebidanan Komunitas

Peranan Keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat

kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan

invidu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga,

kelompok, dan masyarakat.Berbagai peranan yang terdapat didalam keluarga adalah

sebagai berikut:

a. Peranan Ayah

Ayah sebagai suami dan istri dari anak – anak berperan sebagai pencari nafkah,

pendidik, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari

kelompok sosialnya serta anggota masyarakat dari lingkungannya.

b. Peranan Ibu

Sebagai istri dan ibu dari anak – anaknya. Ibu mempunyai peranan untuk mengurus

rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak – anaknya, pelindung dan sebagai

anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping juga ibu dapat berperan sebagai

pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.

c. Peranan Anak

Anak – anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat

perkembangannya baik fisik,sosial, mental dan spiritual.

2.2.7 Fungsi Keluarga

Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut:

1. Fungsi Biologis

a. Untuk meneruskan keturunan

b. Memelihara dan membesarkan anak

c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga

d. Memelihara dan merawat anggota keluarga

2. Fungsi Psikologis

a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman

b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga

c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga

d. Memberikan identitas keluarga

15

Page 16: Asuhan Kebidanan Komunitas

3. Fungsi Sosialisasi

a. Membina sosialisasi pada anak

b. Membentuk norma – norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan

anak

c. Meneruskan nilai – nilai budaya keluarga

4. Fungsi Ekonomi

a. Mencari sumber – sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga

b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan

keluarga

c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan keluarga dimasa yang akan

dating misalny pendidikan anak – anak, jaminan hari tua dan sebagainya

5. Fungsi Pendidikan

a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan

membentuk perilaku anak sesuai bakat dan minat yang dimilikinya

b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan dating dalam memenuhi

peranannya sebagai orang dewasa

c. Mendidik anak sesuai denagn tingkat – tingkat perkembangannya

Ahli membagi fungsi keluarga sebagai berikut:

1. Fungsi Pendidikan

Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk

mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa nanti.

2. Fungsi Sosialisasi anak

Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga

mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.

3. Fungsi Perlindungan

Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak – anak dari tindakan – tindakan

yang tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa terlindungi dan merasa aman.

4. Fungsi Perasaan

Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara institusif, merasakan perasaan

dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar

sesame anggota keluarga sehingga saling pengertian satu sama lain dalam

menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.

16

Page 17: Asuhan Kebidanan Komunitas

5. Fungsi Religius

Tugas keluarga dalam hal ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota

keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk

menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan yang mengatur ini dan kehidupan lain

setelah didunia ini.

6. Fungsi Ekonomis

Tugas kepala kelurga dalam hal ini adalah mencari sumber – sumber kehidupan dan

memenuhi fungsi – fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari

penghasilan, mengatur penghasilan tersebut sedemikian rupa sehingga memenuhi

kebutuhan – kebutuhan keluarga.

7. Fungsi Rekreatif

Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ketempat rekreasi,

tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam

keluarga sehingga dapat mencapai keseimbangan masing – masing anggotanya.

Rekreasi dapat dilakukan dirumah dengan cara menonton TV bersama bercerita

tentang pengalaman masing – masing dan sebagainya.

8. Fungsi Biologis

Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai

generasi penerus.

Dari berbagai fungsi diatas ada 3 fungsi pokok keluarga terhadap keluarga

lainnya:

1. Asih

Adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota

keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan

kebutuhannya.

2. Asuh

Adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya selalu

terpelihara sehingga diharapkan menjadikan mereka anak – anak yang sehat baik fisik,

mental, social, maupun spiritual.

3. Asah

17

Page 18: Asuhan Kebidanan Komunitas

Adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia

dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.

2.2.8 Tahap – tahap Kehidupan Keluarga

Tahap – tahap Kehidupan Keluarga menurut Duvall adalah sebagai berikut:

1. Tahap Pembentukan Keluarga

Tahap ini dimulai dari pernikahan, yang dilanjutkan dalam membentuk rumah tangga.

2. Tahap Menjelang Kelahiran Anak

Tugas untama keluarga untuk mendapatkan keturunan sebagai generasi penerus

melahirkan anak merupakan kebanggaan bagi keluarga yang merupakan saat – saat

yang dinantikan.

3. Tahap Menghadapi Bayi

Dalam hal ini keluarga mengasuh, mendidik, dan memberikan kasih sayang pada

anak, karena pada tahap ini bayi kehidupannya sangat bergantung kepada orang

tuanya, dan kondisinya sangat lemah.

4. Tahap Menghadapi Anak Prasekolah

Pada tahap ini anak sudah mulai mengenal kehidupan sosialnya, sudah mulai bergaul

dengan teman sebayanya tetapi sangat rawan dalam masalah kesehatan, karena tida

mengetahui mana yang kotor dan mana yang bersih. Dalam fase ini anak sangat

sensitive terhadap pengaruh lingkungan dan tugas keluarga adalah mulai menanamkan

norma – norma kehidupan, agama, social, budaya dan sebagainya.

5. Tahap Menghadapi Anak Sekolah

Dalam tahap ini tugas keluarga adalh sebagai mendidik anak, mengakaji anak untuk

memepersiapkan masa depannya, membiasakan anak belajar teratur, mengontrol tugas

– tugas disekolah anak dan meningkatkan pengetahuan anak.

6. Tahap Menghadapi Anak Remaja

Tahap ini adalah tahap yang paling rawan karena dalam tahap ini anak mencari

identitas diri dalam membentuk kepribadiannya, oleh karena itu suri tauladan dari

kedua orang tua sangat diperlukan. Komunikasi dan saling mngerti antara kedua orang

tua dengan anak perlu dipelihara dan dikembangkan.

7. Tahap Melepaskan Anak Ke Masyarakat

18

Page 19: Asuhan Kebidanan Komunitas

Setelah melalui tahap remaja anak telah dapat menyelesaikan pendidikannya, maka

tahap selanjutnya adalah melepaskan anak kemasyarakat dalam memulai

kehidupannya yang sesungguhnya, dalam tahap ini anak akan memulai kehidupan

berumah tangga.

8. Tahap Berdua Kembali

Setelah anak besar dan menempuh kehidupan keluarga sendiri – sendiri, tinggallah

suami istri berdua saja. Dalam hal ini keluarga akan merasa sepi dan bila tidak

menerima kenyataan akan dapat menimbulkan depresi dan stress.

9. Tahap Masa Tua

Tahap ini masuk kedalam tahap lanjut usia, dan kedua orang tua memepersiapkan diri

untuk meninggalkan dunia yang fana ini.

2.2.9 Tugas – Tugas Kelurga

Pada dasarnya tugas kelurga ada 8 pokok tugas keluarga sebagai berikut:

1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya

2. Pemeliharaan sumber – sumber daya yang ada dalam keluarga

3. Pembagian tugas dalm masing – masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya

masing – masing

4. Sosialisasi antara anggota keluarga

5. Pengaturan jumlah anggota keluarga

6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga

7. Penempatan anggota – anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas

8. Membangkitkan doronhan dan semangat para anggotanya

2.2.10 Ciri – Ciri Keluarga

1. Diikat dalam suatu tali perkawinan

2. Ada hubungan darah

3. Ada ikatan batin

4. Ada tanggung jawab masing – masing anggotanya

5. Ada pengambilan keputusan

6. Kerjasama diantara anggota keluarga

7. Komunikasi interaksi antara anggota keluarga

19

Page 20: Asuhan Kebidanan Komunitas

8. Tinggal dalam satu rumah

2.3 Konsep Kesehatan Lingkungan

2.3.1 Pengertian

Kesehatan lingkungan adalah pengawasan lingkungan fisik, biologis, sosial dan

ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia, dimana lingkungan yang berguna

ditingkatkan dan diperbanyak sedangkan yang merugikan diperbaiki atau dihilangkan

(Entjang indah, 2005)

Menurut penyelidikan WHO bahwa di negara-negara yang sedang berkembang

terdapat banyak penyakit kronis endemis, sering terjadi epidemi, masa hidup yang

pendek, angka kematian bayi dan anak-anak yang tinggi hal ini disebabkan oleh :

a. Pengotoran persediaan air rumah tangga

b. Infeksi karena kontak langsung maupun tidak langsung dan feses manusia

c. Infeksi yang disebabkan oleh arthropoda, rodenta, molusca dan vektor-vektor

penyakit lain

d. Pengotoran susu dan makanan lainnya

e. Perubahan yang terlalu sempit

f. Penyakit-penyakit hewan yang berhubungan dengan manusia

Usaha dalam kesehatan lingkungan di Indonesia terutama meliputi : (Effendi : 2007)

a. Menyediakan air rumah tangga yang baik, cukup kualitas maupun kwalitasnya

b. Mengatur pembuangan kotoran sampah dan air limbah

c. Mendirikan rumah-rumah sehat, menambah jumlah rumah agar rumah-rumah

tersebut menjadi pusat kesenangan rumah tangga yang sehat

d. Membasmi binatang-binatang penyebab penyakit seperti : lalat, nyamuk, kutu-

kutu serta binatang reservoir penyakitnya

2.3.2 Perumahan

Keadaan perumahan adalah salah satu faktor yang menentukan kesehatan

lingkungan, seperti yang dikemukakan WHO bahwa perumahan yang tidak cukup

dan terlalu sempit mengakibatkan pula tingginya kejadian penyakit dalam

masyarakat.

Rumah sehat yang diajukan oleh Winslow :

1. Harus memenuhi kebutuhan fisiologis

20

Page 21: Asuhan Kebidanan Komunitas

2. Harus memenuhi kebutuhan psikologis

3. Harus dapat menghindarkan terjadinya kecelakaan

4. Harus dapat menghindarkan terjadinya penyakit

Keterangan :

1. Harus memenuhi kebutuhan fisiologis

a. Suhu ruangan harus dijaga agar jangan banyak berubah sebaiknya tetap

berkisar antara 18 – 20 0C

b. Harus cukup mendapatkan penerangan yang ideal adalah penerangan listrik.

c. Harus cukup mendapatkan hawa (ventilasi)

d. Harus cukup mempunyai isolasi udara

2. Memenuhi kebutuhan psikologis

a. Keadaan rumah yang pengaturannya harus memenuhi rasa keindahan.

b. Adanya jaminan kebebasan yang cukup

c. Untuk tiap anggota keluarga mempunyai ruangan sendiri-sendiri sehingga

privasinya tidak terganggu

3. Menghindari terjadinya kecelakaan

a. Konstruksi rumah dan bahan-bahan bangunan harus kuat sehingga tidak

mudah roboh

b. Diusahakan agar tidak mudah terbakar

c. Adanya alat pemadam kebakaran terutama yang mempergunakan gas

4. Menghindari terjadinya penyakit

a. Adanya sumber air yang sehat, cukup kualitas dan kuantitasnya

b. Harus ada tempat pembuangan kotoran, sampah dan air limbah yang baik

2.4 Konsep Keluarga Berencana

2.4.1 Pengertian

1. Menurut WHO expert committe 1970

Adalah tindakan yang membantu individu/ pasangan suami istri untuk:

a. Mendapatkan obyektif-obyektif tertentu

b. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan

c. Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan

d. Mengatur interval diantara kehamilan

e. Mengontrol waktu saat-saat kelahiran dalam hubungan umur suami istri

21

Page 22: Asuhan Kebidanan Komunitas

f. Menentukan jumlah anak dalam keluarga

2. KB secara umum

Adalah suatu usaha yang mengatur banyaknya jumlah kelahiran sedemikian rupa

sehingga bagi ibu maupun bayinya dan bagi ayah dan keluarganya atau masyarakat

yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari

kelahiran tersebut.

3. KB secara khusus

Adalah pencegahan atau mencegah pertemuan antara sel mani dari laki-laki dan sel

telur dari wanita pada waktu bersetubuh.

Pelayanan kependudukan keluarga berencana secara garis besar mencakup :

a. Komunikasi, informasi dan edukasi

b. Konseling

c. Pelayanan kontrasepsi

d. Pelayanan infertilitas

e. Pendidikan sex

f. Konsultasi pra perkawinan dan konsultasi perkawinan

2.4.2 Jenis-Jenis KB

a. KB Pil

Adalah tablet mencegah kehamilan yang diminum 1 tablet tiap hari dari rangkaian

28 tablet yang terdiri dari campuran hormon progesteron dan estrogen.

1) Macam pil kontrasepsi

a) Terdiri dari progesteron (satu jenis hormon)

b) Terdiri dari estrogen dan progesteron (kombinasi hormon)

c) Pil pasca senggama

2) Keuntungan

a) Efektifitas tinggi

b) Resiko terhadap kesehatan kecil

c) Tidak memerlukan vaginal touche aixal minum

d) Tidak mengganggu seksual

e) Mudah menggunakan

22

Page 23: Asuhan Kebidanan Komunitas

f) Mudah dihentikan setiap saat

g) Telah diteliti dengan baik

h) Perlindungan terhadap penyakit radang panggul (PRP)

3) Kerugian

a) Mahal sesuai dengan kondisi

b) Penggunaan setiap hari, bila lupa memungkinkan kegagalan

c) Terjadi perubahan siklus haid

d) Terjadi peningkatan berat badan

e) Pusing

f) Nyeri payudara

b. KB suntik progesteron

Adalah memasukkan obat suntikan ke dalam jaringan otot (secara IM) yang

mengandung hormon progesteron.

1) Macam KB suntik

a) Depo provera diberikan dengan dosis 150 mg/ 3cc berisi progesteron tidak

mengandung estrogen seperti pil KB

b) Cyclofem mengandung medroksi progesteron asetat 50 mg dan komponen

estrogen

2) Keuntungan

a) Sangat efektif sebagai kontrasepsi karena angka kegagalannya kurang

(0,4%) efektif (99,6%)

b) Dapat diberikan pada ibu menyusui, karena tidak mempengaruhi

produksiASI, kecuali cyclofem

c) Diberikan tiap 3 bulan untuk depo provera, depo progestin, depo gestron

dan diberikan tiap 4 minggu untuk cyclofem

d) Tidak mempengaruhi hubungan suami istri

e) Reaksi suntikan sangat cepat < 24 jam

f) Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul

g) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri

3) Kerugian

a) Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan

b) Terjadi kenaikan berat badan

23

Page 24: Asuhan Kebidanan Komunitas

c) Dapat mempengaruhi ketidakteraturan siklus haid

d) Tidak menjamin terhadap penyakit menular seksual (PMS)

e) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya

f) Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus

kembali untuk suntik)

c. KB AKDR (IUD)

Adalah KB dengan memasukkan suatu alat ke dalam rahim.

1) Macam KB IUD

a) AKDR cut – 380 A

Kecil kerangka plastik yang fleksibel, berbentuk T diselubungi oleh kawat

halus yang terbuat dari tembaga (Cu)

b) AKDR Nova T

2) Keuntungan

a) Sebagai kontrasepsi efektifitasnya tinggi

b) Metode jangka panjang 10 tahun (cut – 380 A)

c) Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil

d) Tidak ada efek samping homonal dengan Cu AKDR (cut – 380 A)

e) Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI

f) Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila

tidak terjadi infeksi)

3) Kerugian

a) Terjadi perubahan siklus haid (haid lebih lama dan banyak, perdarahan dan

saat haid lebih sakit)

b) Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS

c) Harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu

d) Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri

e) Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan

f) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang

sering berganti pasangan

d. KB Implan (susuk)

24

Page 25: Asuhan Kebidanan Komunitas

Adalah KB dengan cara memasukkan implan di bagian dalam lengan atas ibu

sehingga membentuk seperti kipas.

1) Macam KB implan

a) Norplant : efektif 5 tahun, 6 batang silastik lembut dengan panjang 3-4 cm

dengan diameter 2,4 mm, yang berisi dengan 36 mg levonorgestrel.

b) Impanon : efektif 3 tahun, terdiri 1 batang dengan panjang kira-kira 40

mm, dan diameter 2 mm, yang berisi 68 mg 3 keto-deosgestrel.

c) Jedena dan indoplant : efektif 3 tahun, 2 batang yang berisi 75 mg

levonorgesterl.

2) Keuntungan

a) Daya guna tinggi

b) Perlindungan jangka panjang sampai 5 tahun

c) Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan

d) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam

e) Tidak mengganggu ASI

f) Tidak mengganggu kegiatan senggama

g) Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan

h) Mengurangi nyeri haid

i) Mengurangi jumlah darah haid

3) Kerugian

a) Terjadi pola haid (spotting)

b) Tidak melindungi IMS

c) Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan

d) Pening/ pusing kepala

e) Peningkatan atau penurunan berat badan

e. Vasektomi

Adalah memotong dan menutup saluran mani (vas deverens) yang mengeluarkan

sel mani (sperma) keluar dari pusat produksinya sehingga proses fertilitasi

(penyatuan antara sel telur dengan sperma) tidak terjadi.

f. Tubektomi

25

Page 26: Asuhan Kebidanan Komunitas

Adalah salah satu cara kontrasepsi dengan tindakan pembedahan pada pola

saluran sel telur untuk menghentikan fertilitas (kesuburan) seorang perempuan

secara permanen.

2.5 Konsep ASI Eksklusif

2.5.1 Pengertian

ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan pada bayi sejak lahir sampai umur 4

atau 6 bulan dengan kriteria yaitu segera setelah dilahirkan, tidak dapat makanan

pengganti ASI pada awal penyisihan dan hanya minum ASI sampai bayi berusia 4

atau 6 bulan tanpa makanan tmbahan (susu formula, air the, madu, air putih) atau

tanpa bantuan makanan padat seperti pisang nasi yang dilembutkan, biscuit, bubur

nasi tim, dan sebagainya.

Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari – hari pertama (1 – 5 hari) cairan

yang lebih kental, karena tersedia dalam keadaan segar dengan suhu yang sesuai dan

berwarna kekuning – kuningan, kolostrum ini harus diberikan pada bayi karena

mempunyai beberapa keistimewaan diantaranya:

a) Mengandung zat antibody (melindungi bayi dari infeksi)

b) Mengandung banyak protein yang sebagian berupa globulin, mineral, dan vitamin

c) Kandungan lemak dan gulanya rendah sehingga mudah dicerna oleh usus bayi

d) Memperlancar keluarnya mekonium bayi yang berwarna hitam lekat.

2.5.2 Peran ASI Dalam Pertumbuhan Bayi

a. ASI adalah makanan bayi alamiah dan sangat sesuai dengan tubuh bayi

b. ASI adalah makanan tunggal mengandung cukup zat gizi yang di butuhkan bagi

pertumbuhan dan kesehatan bayi baru lahir sampai umur 4 atau 6 bulan

c. ASI mengandung unsure penting bagi otak bayi karena itu pemberian ASI Eksklusif

berperan utama dalam perkembangan tingkat kecerdasan bayi untuk kemudian hari

d. ASI sebagai pelindung terhadap penyakit infeksi

e. ASI segar, hangat, dan bebas dari bakteri

2.5.3 Keuntungan Pemberian ASI pada Bayi

1) Bagi Bayi

26

Page 27: Asuhan Kebidanan Komunitas

a) Nilai gizi ASI bermutu tinggi, sebab mengandung zat – zat makanan yang lengkap

dan susunannya sesuai dengan kebutuhan bayi

b) Kebersihan ASI terjamin sebab langsung diminum bayi dalam keadaan segera dan

suhunya sesuai dengan suhu bayi

c) ASI mudah dicerna

d) ASI bebas dari kuman – kuman yang membahayakan kesehatan bayi bahkan

mengandung zat – zat kekebalan tehadap penyakit saluran pencernaan dari

penyakir infeksi

e) Bayi memperoleh rasa aman, puas dan bahagia sebab saat menyusui bayi didekap

ibunya dan disinilah terjalin rasa kasih sayang antara ibu dan anak

f) ASI mengandung zat – zat yang ikut dalam prosentasi pembuatan sel saraf otak

sehingga dapat mencerdaskan bayi

2) Bagi Ibu

a) Membantu mempercepat pengembalian rahim kebentuk semula dan

mengurangi pendarahan setelah persalinan. Ini karena isapan bayi pada

payudara yang dilanjutkan melalaui saraf kekelenjar hipofisis diotak yang

mengeluarkan hormone oksitosin

b) Mudah didapatkan, karena tersedia dalam keadaan segar dan suhu yang sesuai

sehingga dapat diberikan langsung pada bayi

3) Bagi Ayah

ASI siap diperoleh kapan saja dan tidak memerlukan ongkos apapun.

4) Bagi Keluarga

ASI dapat menghemat pengeluaran uang sehingga uang keluarga dapat bermanfaat

untuk keperluan penting lainnya.

2.6 KONSEP DASAR IMUNISASI

2.6.1 Pengertian

Imunisasi adalah suatu cara meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap

suatu antigen, sehingga jika ia terpajan pada antigen yang sama tidak terjadi penyakit

(Idai, 2007)

Imunisasi adalah pengimunan, pengebalan terhadap penyakit

Imunisasi yaitu upaya memperkuat sistem ketahanan tubuh

27

Page 28: Asuhan Kebidanan Komunitas

(Depkes RI, 2000)

2.6.2 Tujuan Imunisasi

a) Untuk menimbulkan dan meningkatkan kekebalan seseorang terhadap infeksi atau

penyakit tertentu.

( Markum, 2005)

b) Untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan

penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan

menghilangkan penyakit tertentu dari dunia.

(Imunisasi Indonesia. 2008)

c) Untuk memberikan kekebalan pada bayi, anak maupun ibu hamil dengan maksud

untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas akibat penyakit yang dapat

dicegah imunisasi

(Depkes dan Kesejahteraan Sosial RI, 2005)

2.6.3 Macam-Macam Imunisasi

Ada 2 macam imunisasi :

(a) Imunisasi aktif

yaitu tubuh membuat sendiri zat anti yang akan bertahan bertahun-tahun.

Contoh : BCG, DPT, Campak, Polio, dan Hepatitis B)

(b). Imunisasi Pasif

Yaitu tubuh tidak membuat zat anti sendiri, anak tersebut mendapatkannya dari luar

tubuh dengan cara penyuntikan bahan atau serum-serum yang telah mengandung zat

anti, atau anak tersebut mendapatkan zat anti dari ibunya semasa dalam kandungan

melalui darah uri (plasenta).

Contohnya :

Pemberian ATS ( Anti Tetanus Serum) pada anak yang mendapat luka kecelakaan.

2.6.4 Penyakit-Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Mudah

28

Page 29: Asuhan Kebidanan Komunitas

Sesuai program pemerintah (DEPKES) tentangt program pengembangan imunisasi

(PPI)., maka anak harus mendapatkan perlindungan dari 7 penyakit utama, yakni:

a) Imunisasi BCG => untuk mencegah penyakit TBC

b) Imunisasi Polio => untuk mencegah penyakit polio

c) Imunisasi Hepatitis => untuk mencegah penyakit hepatitis

d) DPT => untuk mencegah difteri, pertusi, tetanus

e) Campak => untuk mencegah penyakit campak

2.6.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas dan Kuantitas Vaksin

1. Cara pemberian vaksin

2. Dosis vaksin

3. Frekwensi pemberian

4. Jenis vaksin

2.6.5 Jadwal Pemberian Imunisasi

UMUR VAKSIN

0-7 hari

1 bulan

2 bulan

3 bulan

4 bulan

9 bulan

Hepatitis B0 , Polio 1

BCG

DPT I, Polio II

DPT II, Polio III

DPT III, Polio IV

Campak

29

Page 30: Asuhan Kebidanan Komunitas

BAB III

HASIL PELAKSANAAN PRAKTEK KEBIDANAN KOMUNITAS

3.1 PENGKAJIAN DATA

3.1.1 Gambaran Umum Kelurahan Bunulrejo termasuk daerah dataran tinggi. Di Kelurahan

bunulrejo terdapat 7607 KK, dengan jumlah penduduk 27253 jiwa ( Laki-laki 13,553 jiwa

dan Perempuan 13,700 jiwa ). Wilayah Kelurahan Bunulrejo terdapat sebanyak 146 RTdan

21 RW.

1. Geografi

Desa : Bunulrejo

Kecamatan : Blimbing

Kodya : Malang

Provinsi : Jawa timur

2. Kondisi wilayah

a. Sifat geografis : Dataran

b. Luas wilayah : 20,5 km2

c. Keadaan Tanah : Subur

3. Batas wilayah

Sebelah Utara : Kelurahan Purwantoro

Sebelah Barat : Kelurahan Kesatrian dan Polehan

Sebelah Selatan : Kelurahan Rampal Celaket

Sebelah Timur : Kelurahan Sawojajar

4. Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana yang terdapat di Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing

Kodya Malang adalah sebagai berikut :

a. Sarana ibadah

Masjid : 16

Mushola : 26

Gereja : 3

30

Page 31: Asuhan Kebidanan Komunitas

b. Sarana Pendidikan

Gedung TK : 6

Gedung SD : 8

Gedung SMP : 2

Gedung SMK : 6

d.Orbitasi (Jarak Dari Pusat Pemerintahan)

a. Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan : 4 km

b. Jarak dari Pusat Pemerintahan Kota : 2 km

c. Jrak dari Kota/Ibukota Kabupaten : 2 km

d. Jarak dari Ibukota Provinsi : 83 km

f.Sarana Kesehatan

Puskesmas : ada

Poliklinik : 1

Posyandu : 21

Dukun Bayi : 1

g.Organisasi dan Perkumpulan yang ada

Kelompok Tahlil : 33

Kelompok istigosah : 2

h. Organisasi Sosial

LPMK : 14 orang

PKK : 32 orang

BKM : 10 orang

Kelurahan Siaga : 8 orang

i. Prasarana Umum

1. Olahraga : 4 buah

2. Balai Pertemuan : 1 buah

j. Keamanan Desa

Pos Kamling : 48

31

Page 32: Asuhan Kebidanan Komunitas

5. Demografi

Tabel. 1 Distribusi Penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin di Kelurahan

Bunulrejo bulan september 2012

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa di Kelurahan Bunulrejo jumlah

penduduk dengan usia 15- 65 tahun sebanyak 17,379 jiwa.

3.2 Data Khusus

3.2.1 Kesehatan Ibu dan Anak

Berikut ini adalah data tentang kesehatan ibu dan anak di kelurahan Bunulrejo

Kecamatan Blimbing akan di bahas :

1. ASI Eksklusif

a. Riwayat ASI Eksklusif

Dari hasil pendataan dari 140 KK terdapat 57 Bayi. Berikut ini adalah data tentang

riwayat Asi Eksklusif yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Tabel 1. Distribusi frekuensi pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Bunulrejo

bulan September 2012 dari 57 bayi di 140 KK

No. Pemberian ASI Eksklusif Frekuensi (n) Presentasi (%)

1. ASI Eksklusif 57 82,5 %

2. Tidak ASI Eksklusif 10 17,5 %

Total 57 100

32

KELOMPOK UMUM JUMLAH

Usia 0-15 tahun 6,621 jiwa

Usia 15-65 tahun 17,379 jiwa

Usia 65 ke atas 3,533 jiwa

Page 33: Asuhan Kebidanan Komunitas

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar bayi tidak mendapatkan

ASI Eksklusif sebesar 17,5% dan bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif sebesar

82,5%.

b. Alasan Tidak ASI Eksklusif

Berikut ini adalah data tentang alasan tidak ASI Eksklusif yang dapat dilihat pada

tabel dibawah ini :

Tabel 2. Distribusi frekuensi alasan tidak ASI Ekslusif di Kelurahan Bunulrejo dari

57 bayi di 140 KK

No Alasan Jumlah Presentasi (%)

1 Pemberian MP-ASI 8 80%

2 Asi Tidak keluar 1 10%

3 Putting susu tenggelam/lecet 1 10%

Total 10 100

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar bayi tidak mendapatkan

ASI Eksklusif dengan alasan pemberian MP-ASI sebesar 80 % , 10% karena ASI

tidak keluar dan 10% karena putting susu tenggelam/lecet.

2. Keluarga Berencana

a. Akseptor Keluarga Berencana

Dari 140 KK di Kelurahan Bunulrejo didapatkan data penduduk dengan jumlah

PUS (Pasangan Usia Subur) 140 orang menurut jenis KB yang digunakan

akseptor KB dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3. Distribusi frekuensi jumlah akseptor berdasarkan jenis KB yang digunakan

di Kelurahan Bunulrejo bulan September 2012 dari 140 PUS di 140 KK

No Jenis KB Jumlah Akseptor Presentase (%)

33

Page 34: Asuhan Kebidanan Komunitas

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8

MOW

MOP

IUD

PIL

SUNTIK

KONDOM

IMPLANT

KALENDER

2

0

11

9

54

6

2

0

2,4 %

0 %

13,1%

10,7 %

64,2 %

7,1 %

2 ,4%

0 %

Total 84 100 %

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa di Kelurahan Bunulrejo, jenis

kontrasepsi yang banyak digunakan oleh 84 akseptor KB adalah kontrasepsi

suntik sebesar 54 % (54 PUS) dan presentase terendah oleh akseptor MOP dan

Kalender sebesar ( 0 % ).

b. Distribusi penduduk berdasarkan PUS yang ikut KB dan tidak ikut KB

Dari 140 KK di Kelurahan Bunulrejo didapatkan data distribusi penduduk

menurut PUS dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Akseptor KB berdasarkan PUS di Kelurahan

Bunulrejo bulan September 2012

D

34

Peserta Jumlah Presentase (%)

Ikut 96 68,6 %

Tidak ikut 44 31,4 %

Total 140 100%

Page 35: Asuhan Kebidanan Komunitas

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pasangan usia subur di

Kelurahan Bunulrejo sudah menjadi akseptor KB sebesar 68,6 % dan yang tidak

menjadi akseptor KB sebesar 31,4 %.

c. Alasan PUS tidak menjadi akseptor KB

Dari 140 KK di Kelurahan Bunulrejo didapatkan data alasan PUS tidak menjadi

akseptor KB adalah :

Tabel 5. Distribusi frekuensi berdasarkan alasan akseptor KB tidak menggunakan

KB berdasarkan PUS di Kelurahan Bunulrejo bulan September 2012

No Alasan Jumlah Presentase (%)

1.

2.

3.

4.

5.

Ingin punya anak

Takut

Prinsip Hidup

Medis

Lain-lain

10

21

9

0

4

22,7 %

47,7 %

26,5%

0 %

9,1%

Total 44 100

Dari data di atas, ditemukan (9,1 % ) dari 140 KK memiliki alasan lain-lain

(seperti janda, suami bekerja di luar kota, dan baru melahirkan), dan yang lainnya

karena ingin punya anak lagi sebesar 22,7% ,alasan takut sebesar 47,7%, dan

alasan prinsip hidup sebesar 26,5 % untuk tidak menjadi akseptor KB.

3. Imunisasi

a. Riwayat Imunisasi

Dari hasil pendataan dari 140 KK terdapat 57 Bayi dan 95 balita. Berikut ini

adalah data tentang riwayat imunisasi yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Tabel 6. Distribusi frekuensi Bayi dan Balita yang mendapatkan imunisasi di

kelurahan Bunulrejo bulan september tahun 2012 dari 140 KK

35

Peserta Jumlah Presentasi

Mendapatkan

Imunisasi Dasar

126 jiwa 96,9 %

Tidak mendapatkan

Imunisasi dasar

4 jiwa 3,1 %

Total 130 Jiwa 100%

Page 36: Asuhan Kebidanan Komunitas

DarDarii data di atas, ditemukan 96,9 % dari 57 bayi dan 95 balita sudah

mendapat

imunisasi lengkap dan yang tidak imunisasi sebesar 3,1 %.

b. Persepsi Keluarga Tentang Imunisasi

Berikut Data tentang imunisasi dari 140 KK di kelurahan bunulrejo kecamatan

blimbing berdasarkan pengetahuan dan pemahaman tentang imunisasi.

Tabel 7. Distribusi frekunsi persepsi keluarga tentang imunisasi di bunulrejo

bulan september 2012 dari 140 KK

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar keluarga tidak memahami

arti dan manfaat imunisasi yaitu sebesar 6,6 % dan keluarga yang memahami arti

dan manfaaat imunisasi 93,4%.

Intervensi

3.3.1 ASI Eksklusif

36

Peserta Jumlah Peresentasi

Memahami imunisasi 128 93,4 %

Tidak memahami 9 6,6 %

Total 128 100 %

Page 37: Asuhan Kebidanan Komunitas

a. Tujuan jangka panjang

Semua bayi usia 0 – 6 bulan mendapatkan ASI Eksklusif

b. Tujuan jangka pendek

1) Mengetahui pengertian ASI Eksklusif

2) Mengetahui manfaat ASI Eksklusif

3) Mengetahui kandungan dalam ASI

4) Mengetahui faktor yang mempengaruhi produksi ASI

5) Mengetahui teknik menyususi

c. Kriteria Standart

Semua bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif.

d. Perencanaan tindakan

1) Memberikan penyuluhan

2) Pembinaan Kader

3) Home Care

3.3.2 Akseptor KB

a. Tujuan Jangka Panjang

Semua Pasangan Usia Subur (PUS) sudah menggunakan KB.

b. Tujuan jangka pendek

1) Memahami pengertian KB

2) Memahami tujuan KB

3) Memahami manfaat KB

4) Mengetahui macam-macam KB

5) Mengetahui cara kerja dari masing-masing alat kontrasepsi

6) Memahami efek samping KB

c. Kriteria Standart

Semua PUS dapat menjelaskan kembali tentang pengertian, tujuan, dan efek samping

dari KB.

d. Perencanaan tindakan

1) Memberikan penyuluhan

2) Pembinaan Kader

3.3.3 Imunisasi

a. Tujuan jangka panjang

37

Page 38: Asuhan Kebidanan Komunitas

Ibu mengerti tentang Imunisasi

b. Tujuan jangka pendek

1) Mengetahui pengertian Imunisasi

2) Mengetahui manfaat Imunisasi

3) Mengetahui macam-macam imunisasi beserta manfaatnya

4) Mengetahui jadwal pemberian imunisasi

5) Mengetahui efek samping pemberian imunisasi

c. Kriteria Standart

Ibu mengerti tentang Imunisasi

d. Perencanaan tindakan

1) Memberikan penyuluhan

2) Pembinaan Kader

3.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan data yang telah kami kumpulkan dari warga Kelurahan Bunulrejo

untuk merumuskan masalah ini maka kami mengadakan Musyawarah Masyarakat

Kelurahan (MMK) yang dilaksanakan pada:

Hari/ tanggal : Selasa, 18 September 2012

Waktu : 15.00 WIB s/d selesai

Tempat : Balai Pertemuan Kelurahan Bunulrejo

Peserta : 28 orang

Acara : Musyawarah Masyarakat Kelurahan, acara ini tersusun menjadi

beberapa susunan acara yaitu :

1. Pembukaan

2. Sambutan

38

Page 39: Asuhan Kebidanan Komunitas

2.1 Suswanto S.Sos selaku Kepala Kelurahan Bunulrejo

2.2 Vivi Agusti Villa Andari selaku Ketua Panitia

3. Acara inti :

3.1 Penyajiaan data

3.1.1 Diagram data berdasarkan data umum Kelurahan Bunulrejo

3.1.2 Diagram data berdasarkan data khusus dari hasil pendataan

140 KK

3.1.3 Diagram data berdasarkan pemberian ASI Eksklusif

3.1.4 Diagram data berdasarkan pemberian MP ASI

3.1.5 Diagram data berdasarkan akseptor KB

3.1.6 Diagram data berdasarkan pemberian Imunisasi dan tingkat

pengetahuannya

3.2 Pembahasan

Pembahasan dilakukan dengan cara musyawarah masyarakat desa

secara langsung dengan masyarakat melalui acara Musyawarah

Masyarakat Kelurhan (MMK) pada tanggal 18 September 2012 di

Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing Kodya Malang yang

dihadiri oleh Kepala Kelurahan Bunulrejo beserta perangkatnya,

Bidan Kelurahan Bunulrejo, kader Kelurahan Bunulrejo, perwakilan

masyarakat yang sudah di data dari 140 KK dan Dosen STIKES

Widyagama Husada Malang beserta mahasiswi. Pada saat

musyawarah terjadi tanya jawab antara masyarakat dengan penyaji

dan Dosen STIKES Widyagama Husada Malang dan kegiatan

musyawarah tersebut didapatkan beberapa prioritas masalah yang

dirumuskan dengan musyawarah sesuai kesepakatan masyarakat.

3.3 Perumasan Masalah

Pada musyawarah masyarakat Kelurahan (MMK ) ini dirumuskan dan

di prioritaskan masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya ASI Eksklusif pada

bayi usia 0-6 bulan

2. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pemberian MP-ASI

39

Page 40: Asuhan Kebidanan Komunitas

3. Kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang

penggunaan KB

4. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang Imunisasi

3.4 Pemecahan Masalah

Hasil prioritas masalah dan alternatif pemecahan masalah didapat dari

Musyawarah Masyarakat Kelurahan secara langsung.

Prioritas dan pemecahan masalah

Tabel 3.4.1 Prioritas Masalah dan Pemecahan Masalah

5. Penentuan Jadwal untuk tindak lanjut

6. Penandatanganan hasil Musyawarah Masyarakat Desa (MMK) oleh :

6.1 Suswanto S.Sos. selaku Kepala Kelurahan Bunulrejo

6.2 Titik Hariati, Amd. Keb. Selaku Bidan Kelurahan Bunulrejo

6.3 Nicky Danur Jayanti S. SiT. selaku pembimbing institusi

7. Penyerehan doorprize untuk peserta MMK yang aktif

8. Penutup

7.1 Kesimpulan

40

No Masalah Sasaran Penyelesaian

1. Masalah pemberian

ASI Eksklusif

Seluruh warga terutama

ibu-ibu yang mempunyai

bayi dan balita

1. Penyuluhan

2. Pembinaan Kader

2. Masalah pemberian

MP ASI

Seluruh warga terutama

ibu-ibu yang mempunyai

bayi dan balita

1. Penyuluhan

2. Pembinaan Kader

3. Masalah kurangnya

kesadaran dan

pemahaman

masyarakat tentang

penggunaan KB

Seluruh warga terutama

Pasangan Usia Subur

(PUS)

1. Penyuluhan

2. Pembinaan Kader

4. Masalah pemahaman

masyarakat tentang

imunisasi

Seluruh warga terutama ibu

yang mempunyai BALITA

1. Penyuluhan

2. Pembinaan Kader

Page 41: Asuhan Kebidanan Komunitas

7.2 Pembacaan doa

Pada MMK ini dirumuskan dan diprioritaskan masalah-masalah sebagai berikut :

1. Masalah Pemberian ASI Eksklusif

Dari pengkajian data dari 140 KK yang kami lakukan didapatkan 57 bayi dan

sebagian besar bayi tidak mendapatkan ASI Ekslusif sebesar 17,5 %.

2. Masalah kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang

penggunaan KB.

Dari pengkajian data dari 140 KK yang kami lakukan didapatkan 140

Pasangan Usia Subur (PUS) dan sebagian besar tidak menjadi akseptor KB

sebesar 44%.

3. Masalah pemahaman masyarakat tentang imunisasi

Dari pengkajian data dari 140 KK yang kami lakukan didapatkan 57 bayi dan

95 Balita. Semuanya sudah mendapatkan imunisasi dasar, tetapi sebagian

besar keluarga tidak memahami arti dan manfaat imunisasi sebesar 6,6 %.

3.5 Perencanaan

Rencana tindakan perumusan masalah yang ada antara lain :

3.5.1 Masalah Pemberian MP ASI,Imunisasi, Menopause

Tujuan :

Ibu-ibu memahami dan mengerti pentingnya pemberian MP ASI, Imunisasi dan

Menopause

a. Sasaran :

Seluruh warga terutama ibu-ibu yang mempunyai bayi dan balita dan lansia yang

berada di Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing.

b. Kegiatan :

Memberikan penyuluhan tentang pentingnya pemberian MP ASI, Imunisasi dan

menopause.

c. Sarana dan prasarana :

1. Peserta : Bidan Kelurahan Bunulrejo, Kader, masyarakat setempat

41

Page 42: Asuhan Kebidanan Komunitas

2. Material : Leaflet, alat tulis, speaker

3. Metode : Ceramah dan tanya jawab

4. Tempat : Jamaah Tahlil

5. Waktu : Kamis, 20 September 2012

6. Pukul : 16.00 WIB – selesai

3.5.2 Masalah kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pemberian MP ASI

dan Imunisasi

Tujuan :

Ibu-ibu memahami dan mengerti pentingnya pemberian MP ASI dan Imunisasi

a. Sasaran :

Seluruh warga terutama ibu-ibu yang mempunyai bayi dan balita dan lansia yang

berada di Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing.

b. Kegiatan :

Memberikan penyuluhan tentang pentingnya pemberian MP ASI dan Imunisasi

c. Sarana dan prasarana :

1. Peserta : Bidan kelurahan bunulrejo, Kader, masyarkat setempat

2. Material : Leaflet, alat tulis, speaker

3. Metode : Ceramah dan tanya jawab

4. Tempat : Jamaah Tahlil RT 01 RW 08

5. Waktu : Kamis, 20 September 2012

6. Pukul : 16.00 WIB- selesai

3.5.3 Masalah kurangnya pemahaman tentang ASI Eksklusif dan KB

Tujuan :

Ibu-ibu memahami tentang ASI Eksklusif dan KB

a. Sasaran :

Seluruh warga di kelurahan Bunulrejo yang mempunyai bayi dan ibu-ibu usia

reproduktif.

b. Kegiatan :

42

Page 43: Asuhan Kebidanan Komunitas

Memberikan penyuluhan tentang ASI Eksklusif dan KB

c. Sarana dan prasarana :

1. Peserta : Kader, masyarkat setempat

2. Material : Leaflet, alat tulis, speaker

3. Metode : Ceramah dan tanya jawab

4. Tempat : Mushola Al- Iklas RT 02 RW 14

5. Waktu : Minggu, 23 September 2012

6. Pukul : 16.00 WIB – selesai

3.5.4 Masalah kurangnya pemahaman tentang KB dan Imunisasi

Tujuan :

Ibu-ibu memahami tentang KB dan Imunisasi

a. Sasaran :

Warga RT 08 RW 08 terutama yang termasuk Pasangan Usia Subur dan yang

mempunyai bayi dan balita.

b. Kegiatan :

Memberikan penyuluhan tentang KB dan Imunisasi

c. Sarana dan prasarana :

1. Peserta : Kader, masyarkat setempat

2. Material : Leaflet, alat tulis, speaker

3. Metode : Ceramah dan tanya jawab

4. Tempat : /Jamaah Tahlil RT 08 RW 08

5. Waktu : Selasa, 25 September 2012

6. Pukul : 18.30 WIB – selesai

3.6 Pelaksanaan

43

Page 44: Asuhan Kebidanan Komunitas

Pemecahan masalah yang telah disepakati dilakukan dalam bentuk penyuluhan-

penyuluhan yang dilaksanakan pada :

No Waktu/

Tempat

Materi Penyuluhan Sasaran Tujuan Penanggung Jawab

1 Kamis, 20

September

2012 /

16.00-

selesai /

Jamaah

tahlil RT 04

RW 14

1. Pentingnya

pemberian MP

ASI

2. Pentingnya

pengetahuan

tentang

Imunisasi

3. Pentingnya

pengetahuan

tentang

menopause

Ibu yang

mempunyai

bayi dan

BALITA dan

lansia

1. Ibu

mengerti

pentingnya

pemberian

MP ASI

2. Ibu

mengerti,

tentang

imunisasi

3. Ibu

mengerti

dan

memahami

tentang

menopause

1. Umi Ardillah

2. Dewi

Kurniawati

3. Tutik P.

2 Kamis, 20

September

2012 /

16.00-

selesai /

Jamaah

tahlil RT 01

RW 08

1. Pentingnya

pemberian cara

pemberian MP

ASI

2. Pentingnya

pengetahuan

tentang

Imunisasi.

Ibu yang

mempunyai

bayi dan

BALITA.

1. Ibu

mengerti

pentingnya

pemberian

MP ASI

2. Ibu

mengerti

dan

memahami

tentang

imunisasi.

1. Lailatul F

2. Erin Kusuma

3. Tri Retno

3 Minggu, 23 1. Pentingnya Ibu yang 1. Ibu mengerti 1. Septiarini

44

Page 45: Asuhan Kebidanan Komunitas

September

2012/ 16.00

selesai /

Mushola Al-

Iklas RT 02

RW 14

pemberian ASI

Eksklusif pada

bayi usia 0-6

bulan.

2. Pentingnya

pengetahuan

tentang KB.

mempunyai

bayi dan

Ibu-ibu usia

reproduktif

pentingnya

pemberian

ASI

Eksklusif

pada bayi

usia 0-6

bulan.

2. Ibu

mengerti

dan

memahami

tentang

KB.

2. Hearty

3. Iin Farida

4 Selasa, 25

September

2012/

18.30-

selesai/

Jamaah

Tahlil RT

08 RW 08

Selasa, 25

September 2012/

18.30- selesai/

Jamaah Tahlil RT

08 RW 08

Warga RT 08

RW 08

terutama yang

termasuk

Pasangan

Usia Subur

dan yang

mempunyai

bayi dan

balita.

1. Ibu mengerti

dan memahami

tentang

pentingnya

penggunaan

KB

2. Ibu mengerti

dan mahami

tentang

imunisasi

1. Vivi Agusti

Villa A.

2. Fegie Nurainy

3. Desi Irawati

3.7 Evaluasi

No Waktu/

Tempat

Materi Penyuluhan Sasaran Metode Penanggung Jawab

1 Kamis, 20

September

2012 /

16.00-

1.Pentingnya

pemberian MP

ASI

2.Pentingnya

Ibu yang

mempunyai

bayi dan

BALITA dan

1. Leaflet

2. Ceramah

1. Umi Ardillah

2.Dewi

Kurniawati

45

Page 46: Asuhan Kebidanan Komunitas

selesai /

Jamaah

tahlil RT 04

RW 14

pengetahuan

tentang

Imunisasi

3.Pentingnya

pengetahuan

tentang

menopause

lansia 3. Tutik P.

2 Kamis, 20

September

2012 /

16.00-

selesai /

Jamaah

tahlil RT 01

RW 08

1.Pentingnya

pemberian cara

pemberian MP

ASI

2.Pentingnya

pengetahuan

tentang

Imunisasi.

Ibu yang

mempunyai

bayi dan

BALITA.

1. Leaflet

2. Ceramah

.

1. Lailatul F

2. Erin Kusuma

3. Tri Retno

3 Minggu, 23

September

2012/ 16.00

selesai /

Mushola Al-

Iklas RT 02

RW 14

1.Pentingnya

pemberian ASI

Eksklusif pada

bayi usia 0-6

bulan.

2.Pentingnya

pengetahuan

tentang KB.

Ibu yang

mempunyai

bayi dan

Ibu-ibu usia

reproduktif

1. Leaflet

2. Ceramah

1.Septiarini

2. Hearty

3. Iin Farida

4 Selasa, 25

September

2012/

18.30-

selesai/

1.Pentingnya

Penggunaan KB

pada Pasangan

Usia Subur dan

Warga RT 08

RW 08

terutama yang

termasuk

Pasangan

1. Leaflet

2. Ceramah

1. Vivi Agusti

Villa A.

2. Fegie Nurainy

3. Desi Irawati

46

Page 47: Asuhan Kebidanan Komunitas

Jamaah

Tahlil RT

08 RW 08

Imunisasi

2.Pentingnya

pengetahuan

tentang Imunisasi

Usia Subur

dan yang

mempunyai

bayi dan

balita.

Evaluasi dilakukan secara langsung setelah diberikan penyuluhan. Penyuluhan

menggunakan metode tanya jawab seputar materi, untuk mengetahui :

a. Tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemberian ASI

Ekslusif.

b. Tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemberian MP

ASI

c. Tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya penggunaan KB

pada Wanita Usia Subur (WUS).

d. Tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang imunisasi.

Evaluasi tidak dilaksanakan sampai perubahan perilaku, yang dilakukan hanya

sebatas peningkatan pengetahuan warga, karena terbatasnya waktu untuk kebidanan

komunitas. Secara umum hasil evaluasi sebagai berikut :

a. Saat diberikan penyuluhan, warga cukup antusias dan memberikan respon yang baik.

b. Dari hasil tanya jawab juga dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat hampir

semuanya sudah mengerti dan memahami tentang isi penyuluhan yang diberikan.

c. Dari materi yang disampaikan, warga cukup aktif bertanya bila ada informasi atau

keterangan yang kurang jelas.

d. Warga lebih sering mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan dirinya sendiri

ataupun berdasarkan pengalaman yang dialaminya.

e. Warga lebih tertarik dengan informasi yang diberikan bila disertai dengan alat peraga

misal : leaflet, tensi gratis, serta doorprize.

47

Page 48: Asuhan Kebidanan Komunitas

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini akan diuraikan tentang hasil kegiatan dari Praktek Kebidanan

Komunitas di Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, RW 08 dan RW 14.

4.1 Pengkajian Data

Secara umum masyarakat Kelurahan Bunulrejo menerima terhadap kehadiran

mahasiswi STIKES Widyagama Husada Malang yang melaksanakan Praktek Kebidanan

Komunitas, sehingga dalam kegiatan pendataan yang dilaksanakan pada tanggal 3

september sampai dengan 29 september, kami dapat memperoleh data dari 140 kepala

keluarga tentang kesehatan ibu dan anak pada khususnya dan kesehatan masyarakat pada

umumnya. Dari data yang kami peroleh ternyata masyarakat Kelurahan Bunulrejo

khususnya RW 08 dan RW 14 sebagian besar dapat berpatisipasi dalam upaya

peningkatan kesehatan ibu dan anak.

48

Page 49: Asuhan Kebidanan Komunitas

4.2 Perumusan Masalah

Dari pengkajian dan analisa data maka dirumuskan 3 masalah yang sudah disepakati

dan diprioritaskan bersama-sama masyarakat melalui Musyawarah Masyarakat Kelurahan

( pada tanggal 18 september 2012 ) yaitu :

a. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya ASI Ekslusif pada bayi usia 0-6 bulan

b. Kurangnya pemahaman tentang pemberian MP-ASI

c. Kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang penggunaan KB

d. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang Imunisasi

4.3 Perencanaan

Secara umum rencana untuk implementasi dari permasalahan yang telah ditemukan

adalah berupa penyuluhan- penyuluhan pada kegiatan posyandu dan jamaah tahlil. Untuk

sasaran penyuluhan ditujukan pada kader-kader kelurahan Bunulrejo, ibu-ibu yang

mempunyai bayi dan balita, dan Pasangan Usia Subur (PUS).

4.4 Pelaksanaan

Setelah dilakukan perencanaan kemudian dilakukan pelaksanaan tidak jauh dari apa

yang sudah direncanakan dan juga tidak banyak hambatan. Untuk materi, waktu dan

tempat penyuluhan serta daftar hadir terlampir. Dalam hal ini antara perencanaan dan

pelaksanaan tidak terjadi kesenjangan.

4.5 Evaluasi

49

Page 50: Asuhan Kebidanan Komunitas

Setelah dilaksanakan kegiatan penyuluhan maka dilakukan evaluasi, dimana dari

proses pelaksanaannya tidak terlalu jauh menyimpang dari rencana baik mengenai tujuan

dan sasaran dari penyuluhan tersebut, sehingga secara kuantitatif ada peningkatan

pengertian atau pemahaman dari materi penyuluhan antara lain:

1. Bertambahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pemtingnya

pemberian ASI Ekslusif pada bayi usia 0-6 bulan

2. Bertambahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya KB pada

Pasangan Usia Subur (PUS)

3. Bertambahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang Imunisasi

4. Bertambahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pemberian MP-ASI

Selain tanya jawab secara langsung evaluasi juga dialakukan dengan cara pengisian

lembar kuesioner sebelum dan sesudah penyuluhan untuk mengetahui tingkat pemahaman

dan pengetahuan masyarakat, selain itu bisa juga dilakukan dengan cara pengamatan pada

setiap individu untuk mengetahui penerapan dan perubahan perilaku setelah dilakuakn

penyuluhan.

Dalam melakukan kegiatan Praktek Kebidanan Komunitas di Kelurahan Bunulrejo,

Kecamatan Blimbing, Kota Malang, kami tidak menemukan begitu banyak hambatan

yang berarti, baik sebelum, saat, dan setelah MMK saat penyuluhan-penyuluhan, maupun

evaluasi berjalan dengan baik sesuai harapan.

50

Page 51: Asuhan Kebidanan Komunitas

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dari semua hasil kegiatan yang telah kami laksanakan di Kelurahan Bunulrejo

dalam Praktek Kebidanan Komunitas ini, kami mendapat gambaran yang nyata tentang

situasi dan kondisi masyarakat khususnya di bidang kesehatan.

Selama pendataan yang telah dilakukan oleh Mahasiswi Kebidanan STIKES

Widyagama Husada Malang, masyarakat menerima kami dengan baik dan berjalan

dengan lancar. Setelah mendapat data, dilakukan analisa data, dan telah dilakukan MMK

( Musyawarah Masyarakat Kelurahan) pada tanggal 18 September 2012 yang

menghasilkan 4 prioritas masalah kesehatan.

Pada MMK ini dirumuskan dan diprioritaskan masalah-masalah sebagai berikut :

51

Page 52: Asuhan Kebidanan Komunitas

1. Masalah Pemberian ASI Eksklusif

Dari pengkajian data dari 140 KK yang kami lakukan didapatkan 14 bayi dan

sebagian besar bayi tidak mendapatkan ASI Ekslusif sebesar 57 %.

2. Masalah kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang penggunaan KB

Dari pengkajian data dari 140 KK yang kami lakukan didapatkan 64 Pasangan Usia

Subur (PUS) dan sebagian besar tidak menjadi akseptor KB sebesar 56,2 %.

3. Masalah pemahaman masyarakat tentang imunisasi

Dari pengkajian data dari 140 KK yang kami lakukan didapatkan 14 bayi dan 27

BALITA. Semuanya sudah mendapatkan imunisasi dasar, tetapi sebagian besar

keluarga tidak memahami arti dan manfaat imunisasi sebesar 56,1 %.

4. Masalah kurangnya pemahaman tentang pemberian MP-ASI

Dari pengkajian data dari 140 KK yang kami lakukan didapatkan

Dari masalah tersebut diatas, kami merencanakan pemecahan masalah yaitu

dengan penyuluhan yang kami lakukan pada kegiatan posyandu dan pada jamaah tahlil

RT 01/RW 08. Penyuluhan- penyuluhan tersebut antara lain tentang ASI ekslusif, MP

ASI, KB, dan imunisasi.

5.2 SARAN

Setelah melakukan Praktek Kebidanan Komunitas di kelurahan Bunulrejo,

masyarakat telah mengerti tentang pentingnya menjaga kesehatan terutama kesehatan ibu,

anak dan lingkungannya. Masyarakat pun telah ikut serta berpartsipasi dengan baik. Hal

ini perlu dibina dan ditingkatkan, oleh karena itu penulis ingin memberikan masukan :

1.Bagi bidan dan para petugas Puskesmas yang ada di kelurahan Bunulrejo untuk bisa

menindaklanjuti kegiatan-kegiatan yang telah kami lakukan selama kebidanan

komunitas ini sehingga derajat kesehatan masyarakat kelurahan Bunulrejo dapat

meningkat dan dapat menjadi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

52

Page 53: Asuhan Kebidanan Komunitas

2.Bagi mahasiswa dengan adanya praktek kebidanan komunitas ini dapat menjadikan

suatu pengalaman dan pelajaran yang berharga dalam kehidupan bermasyarakat

sehingga dapat meningkatkan kinerja yang lebih baik dalam kehidupan dimasyarakat

dalam kehidupan yang akan datang.

Diharapkan setelah dilakukan MMK program yang telah dilaksanakan mahasiswa dapat

dilanjutkan dan ditingkatkan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, antara lain :

a. Program ASI

Dengan dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat merubah perilaku dalam

pemberian ASI, sehingga cakupan program ini dapat meningkat.

b. Program MP ASI

Dengan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang MP ASI diharapkan partisipasi

masyarakat lebih mengetahui program MP ASI bisa terpenuhi.

c. Program KB

Dengan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang KB diharapkan partisipasi

masyarakat meningkat sehingga cakupan program KB terpenuhi.

d. Program Imunisasi

Dengan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang Imunisasi diharapkan partisipasi

masyarakat meningkat sehingga cakupan program Imunisasi terpenuhi.

53

Page 54: Asuhan Kebidanan Komunitas

DAFTAR PUSTAKA

Arisman. 2003. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Media Aesculapius

Depkes RI. 2006. Buku kader posyandu dalam usaha perbaikan gizi keluarga.

Jakarta : Depkes RI

Ceilis .2002. Keluarga dan Komponen.Jakarta : Pustaka Ilmu

Depkes RI.2004. Keluarga Dalam Masyarakat. Jakarta : Depkes RI

Effendi, Nasrul.2006. Perawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC

Effendi. 2004. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC

Manuaba, Ida Bagus. 2005. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga

Berencana. Jakarta: EGC

54

Page 55: Asuhan Kebidanan Komunitas

Mochtar, Rustam. 2003. Sinopsis Obstetri Jilid 1 Edisi 2.Jakarta : EGC

Ngastiyah. 2004. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC

Pusat promosi kesehatan Departemen kesehatan RI. 2006. Lakukan Gaya Hidup Sehat

Mulai Sekarang. Jakarta: Depkes RI

Sediaoetomo,A Dzaeni. Ilmu Gizi Jilid 1. Jakarta :EGC

Supriasa, I Dewa Nyoman. 2003. Penilaian Status Gizi. Jakarta :Dian rakyat

DIAGRAM HASIL PENGKAJIAN

55

Page 56: Asuhan Kebidanan Komunitas

0 - 15 tahun 15-65 tahun >65 tahun0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

18000

6621

17379

3533

Jumlah Penduduk bedasarkan Umur

Jumlah Penduduk bedasarkan Umur

Asi Eksklusif Tidak ASI Eksklusif0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

82,5%

17,5%

Pemberian ASI Eksklusif

Pemberian ASI Eksklusif

56

Page 57: Asuhan Kebidanan Komunitas

Pemberi

an M

P-ASI

ASI Tid

ak Kelu

ar

Putting susu

tengg

elam/le

cet

0

2

4

6

880%

10% 10%

Alasan tidak ASI Eksklusif

Alasan tidak ASI Eksklusif

2%11% 9%

54%

6% 2%

Jumlah Akseptor Keluarga Berencana

MOWMOPIUDPILSUNTIKKONDOMIMPLANTKALENDER

57

Page 58: Asuhan Kebidanan Komunitas

IkutTidak Ikut

0102030405060708090

100

96%

44%

Frekuensi Akseptor KB

Frekuensi Akseptor KB

Ingin punya anak Takut

Prinsip Hidup Medis

Lain-lain

0

5

10

15

20

25

Alasan Akseptor KB

Alasan Akseptor KB

58

Page 59: Asuhan Kebidanan Komunitas

Yang mendapatkan imunisasi dasar

Tidak mendapatkan imunisasi 0

20

40

60

80

100

120

140

Series 2Imunisasi Dasar

93,4%

6,6%

Berdasarkan Pemahaman tentang Imunisasi

Memahami ImunisasiTidak Memahami Imunisasi

59

Page 60: Asuhan Kebidanan Komunitas

60