tali temali dasar

18
BAB VII TALI TEMALI DASAR Tali temali adalah keterampilan dalam menggunakan tali dan membuat simpul-simpul untuk menciptakan ikatan yang tepat dan aman. Seringkalipengertian antara tali, simpul dan ikatan dicampuradukkan. Padahal sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya. TALI A. Pengertian Tali Tali merupakan alat yang sangat penting dalam kegiatan kepecintaalaman. Berbagai kegiatan alam seperti mountainering, caving dan rock climbing memerlukan tali dengan jenis-jenis tertentu sebagai alat bantu. Tali sendiri memiliki pengertian yakni barang yang berutas-utas panjang, dibuat dari bermacam-macam bahan (sabut kelapa, ijuk, plastik, dsb.) ada yang dipintal ada yang tidak, gunanya untuk mengikat, mengebat, menghela, menarik, menyimpul, bahkan dapat digunakan untuk pengaman untuk kegiatan climbing, caving dan kegiatan alam bebas lainnya. B. Macam-macam Jenis Tali 1. Hawserlaid (Laid Rope) Tali yang terdiri dari serat halus terbuat dari nylon, yang dipilin menjadi 3 bagian.

Upload: iisaisahnurhasanah

Post on 12-Aug-2015

323 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

bagaimana cara bermain tali temali

TRANSCRIPT

Page 1: Tali Temali Dasar

BAB VII

TALI TEMALI DASAR

Tali temali adalah keterampilan dalam menggunakan tali dan membuat simpul-simpul untuk

menciptakan ikatan yang tepat dan aman. Seringkalipengertian antara tali, simpul dan ikatan

dicampuradukkan. Padahal sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah

hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal

kayu, balok, bambu dan sebagainya.

TALI

A. Pengertian Tali

Tali merupakan alat yang sangat penting dalam kegiatan kepecintaalaman. Berbagai

kegiatan alam seperti mountainering, caving dan rock climbing memerlukan tali dengan jenis-jenis

tertentu sebagai alat bantu. Tali sendiri memiliki pengertian yakni barang yang berutas-utas

panjang, dibuat dari bermacam-macam bahan (sabut kelapa, ijuk, plastik, dsb.) ada yang dipintal

ada yang tidak, gunanya untuk mengikat, mengebat, menghela, menarik, menyimpul, bahkan dapat

digunakan untuk pengaman untuk kegiatan climbing, caving dan kegiatan alam bebas lainnya.

B. Macam-macam Jenis Tali

1. Hawserlaid (Laid Rope)

Tali yang terdiri dari serat halus terbuat dari nylon, yang dipilin menjadi 3 bagian.

(Gambar Hawserlaid)

Page 2: Tali Temali Dasar

Kelebihan hawserlaid :

- Tahan terhadap abrasi

- Mempunyai daya lentur yang tinggi ( sampai 40%)

- Konstruksinya sedemikian rupa sehingga memudahkan pengamatan kerusakan yang terjadi pada

tali.

Kekurangan hawserlaid :

- Cenderung menjadi kaku bila sudah sering dipakai, sehingga agak sukar membuat simpul, dalam

hal membuat simpul harus diperiksa benar-benar apakah simpul sudah terjalin rapih, apa belum

demi keamanan.

- Bentuknya yang demikian rupa cenderung melintir bila dipakai untuk abseiling (turun melalui

tali).

2. Kernmantel (Mantel Rope)

Kernmantel adalah tali yang terdiri dari 2 bagian, yaitu :

Bagian dalam ini (kern) yang terdiri dari serat-serat berwarna putih. Bagian luar (mantel) yang

merupakan anyaman yang melindungi bagian inti. Tali jenis ini lebih praktis dan lebih baik di dalam

penggunaan, sebab permukaan tali lebih rata sehingga mengurangi gesekan pada tangan atau benda

lainnya.

Berdasarkan konstruksi dan Penggunaannya, Kernmantel dibagi menjadi 3 Jenis:

a. Kernmantel Dinamis

sangat mudah digunakan untuk membuat berbagai jenis simpul

memiliki kemuluran yang lebih tinggi, sehingga sangat cocok untuk menahan jatuhnya pemanjat dengan hentakan yang tidak terlalu keras pada tali.

memiliki pelindung yang lebih tipis sehinggan tali kernmantle dynamic memiliki kekuatan yang cukup.

tali terbaik untuk menahan seseorang ketika jatuh karena memiliki kelenturan yang tinggi. memiliki kemuluran yang terlalu tinggi, sehingga untuk penggunaan dalam vertical rescue

kurang tepat karena akan menemui kendala pada penggunaan descending, ascending, maupun hauling.

(Gambar kernmantel dinamis)

Page 3: Tali Temali Dasar

b. Kernmantel Statis

static memiliki kemuluran yang rendah, hanya 3% hingga 20% persen kemuluran dialami

ketika tali dibebani tubuh seseorang.

memiliki elastisitas tinggi, tali kernmantle static dapat mennyesuaikan diri dengan berbagai penggunaan seperti pada tali lainnya.

memiliki kekuatan paling besar dibanding jenis tali lainnya, tetapi untuk kemudahan penggunaan, tali kernmantle static lebih kaku di bandinf tali lainnya.

tidak mudah mulur, tidak mudah lecet, anti debu dan anti kotor, memiliki kekuatan yang besar.

terlalu mudah menyerap dan sulit untuk dibuat jenis-janis simpul.

(Gambar kernmantel statis)

c. Kernmantel Semi Statis

digunakan untuk penyelamatan (Rescue Rope)

bagian luarnya tidak dianyam dengan rapat sama seperti yang digunakan dalam rock

climbing tetapi bagian dalamnya lurus dan sama seperti kontruksi pada speleo rope sehingga

daya lenturnya rendah (10%).

tali ini dapat meredam Vovo effeck dan mudah dibuat simpul.

untuk Abseiling atau Ascending (naik melalui tali) tali yang baik dipakai adalah yang

mempunyai diameter 11 atau 12 mm. Diameter sebesar itu dianggap cukup tahan terhadap

gesekan, tidak terlalu berat dibawa dan sesuai dengan besarnya alat-alat yang digunakan

untuk abseiling maupun ascending, umumnya kernmantel sebesar ini mempunyai daya

menahan beban sebesar ini mempunyai daya menahan beban sebesar 2000 kg. Kemampuan

ini adalah yang diuji di pabrik (UIAA = Union Internationalate des Assosications d’

Alpinisme) akan tetapi hal ini tidak berarti tidak dapat memakai dengan seenaknya.

Page 4: Tali Temali Dasar

Di medan sesungguhnya kekuatan tali dapat berkurang karena berbagai hal misalnya :

*Gesekan dengan tebing

*Simpul yang dibuat pada tali tersebut

*Gesekan dengan alat turun

*Hentekan yang dihasilkan oleh gerakan abseling

*Panas Matahari

*Lumpur yang menempel pada tali

(Gambar kermantel semi statis)

C. Perawatan Tali

Tali nylon, baik kernmantel maupun hawserlaid, memang mempunyai banyak kelebihan,

tetapi ada juga kekurangannya. Oleh karena itu harus tahu bagaimana merawat tali tersebut, agar

dapat dipakai dengan aman. Merawat tali berarti memperpanjang umur tali tersebut di dalam

pemakaiannya.

Beberapa hal yang patut diperhatikan :

1. Untuk mencegah memberodolnya ujung tali, maka ujung tali harus dirapatkan dengan cara

membakarnya atau dipanaskan.

2. Tali kernmantel harus dicuci terlebih dahulu, agar sisi minyak dari pabrik dapat hilang, dan

lapisan luar dan dalam dapat bersatu.

3. Hindari tali dari panas matahari, karena tali nilon akan meleleh pada suhu 215o - 220o C.

untuk menghindari tali dari kerusakan karena panas itu, ketika melakukan abseiling jangan

terlalu cepat.

4. Untuk menghindari gesekan, lapisan tebing yang dilaui oleh tali dilapisi dengan karung atau

lainnya untuk menutupi bagian yang tajam.

Page 5: Tali Temali Dasar

5. Hindari turun dengan cara meloncat dan menghentak tali karena hal ini dapat mengurangi

daya tahan tali secara perlahan-lahan.

6. Hindari tali dari zat-zat kimia apapun agar tdak hancur seperti air accu, oli, asam batre, dsb.

7. Jangan menduduki, tali menginjak, kerena tanah dapat menyelinap msuk diantara serat-serat

tali dan mempercepat kerusakan tali tanpa, diketahui, lebih-lebih pada tali kernmantel.

8. Jangan menggantung tali dengan beban dalam waktu lama.

9. Lepaskan segala jenis simpul setelah memakai tali.

10. Hindari gesekan tali nilon dengna tali nilon lainnya, kerna dalam waktu singkat tali akan

meleleh karena panas, yang ditimbulkan.

11. Jangan sekali-kali menggunkan tali untuk menarik mobil dan benda lainnya.

12. Cucilah tali setelah dipakai untuk eksplorasi /latihan. Jangan menggunakan air panas,

semakin dingin air yang digunakan semakin baik karena dapat menghindari kari kerusakan,

meskipun ada beberapa tali yang dapat dicuci dengan menggunakan sabun tetapi lebih baik

hindari pencucian dengan penggunaan sabun, untuk mencegah kerusakan tali cucilah dengan

air bersih.

13. Lakukanlah pemeriksaan terhadap tali sebelum dipakai. Untuk mengecek tali apakah masih

dalam keadaan baik, rabalah tali dan telusuri tali tersebut jengkal demi jengkal. Bila ada

bagian dalam yang putus akan terasa dari perbedaan diameter tali tersebut.

14. Suatu percobaan yang pernah dilakukan telah menunjukan bahwa kecepatan turun 0,5

m/detik dalam 100 dapat menyebabkan descender yang terbuat dari metal mencapai panas

100o C, sedangkan kecepatan 2 m/detik menghasilkan panas 150o C. kecepatan turun yang

ideal dan aman adalah 12m/26detik

15. Catatlah riwayat pemakaian tali untuk mengetahui batas kekuatannya.

16. Merawat tali berarti memperpanjang umur tali tersebut.dalam penggunaan tali dalam

kegiatan pecinta alam misalnya: Mountainering, Rock Climbing, Caving, Rescue dsb

dikenal beberapa simpul, dimana simpul-simpul tersebut sangat penting sekali dalam

penggunaan tali tesebut.simpul-simpul  tsbt haruslah sederhana dan mudah dibuat,tidak

mudah lepas dengan sendirinya ,mudah dibuka sipulnya bila dikehendaki, kuat, aman, serta

nyaman dipergunakan.

SIMPUL

A. Pengertian Simpul

Page 6: Tali Temali Dasar

Simpul adalah hubungan tali dengan tali. Tali temali adalah keterampilan dalam membuat

simpul-simpul (menghubungkan tali dengan tali) yang harus dikuasai oleh pegiat alam. Sebuah

simpul yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut :

1. Versalility (multi guna )

2. Aman

3. Kuat

4. Mudah untuk dibuat simpul

B. Simpul-simpul Dasar

1. Overhand Knot/Simpul Hidup

Merupakan simpul yang paling sederhana dan paling dasar. Biasanya digunakan pada ujung tali

untuk menghentikan geseran /untuk mematikan ujung tali.

(Gambar overhand knot)

2. Figure of eight Knot/Simpul delapan

Merupakan simpul yang lebih kuat daripada simpul hidup akan tetapi memiliki fungsi yang hampir

sama. Kekurangannya dibanding simpul hidup, simpul ini membutuhkan banyak tali.

(Gambar figure of eight knot)

3. Sheet bend Knot/Simpul anyam

Merupakan simpul yang digunakan untuk menyambung dua buah tali yang besarnya tidak sama

besar. Kalau perbedaan tali ini terlalu jauh, maka simpulnya harus digandakan.

Page 7: Tali Temali Dasar

(Gambar bend knot)

4. Bowline Knot/Simpul Kambing

Merupakan simpul yang sifatnya tidak menjerat dan tidak dapat digeser geser.

(Gambar

bowline

knot)

5. Si

mp

ul

Mati

Digunakan untuk menyambung tali yang sama besar, simpul ini cukup mudah dan sederhana.

(Gambar Simpul Mati)

6. Tarbuck Knot

Simpul ini tidak terlalu baik pada tali yang sudah kaku, kadang kadang menjerat atau lepas sama

sekali.

(Gambar Tarbuck Knot)

Page 8: Tali Temali Dasar

7. Tautline Hitch

Simpul ini sifatnya sama dengan Turbuck Knot, yaitu tidak menjerat kalau talinya ditarik,tetapi

mudah digeser kalau ikatannya didorong.

(Gambar Tautline Hitch)

8. Two Half Hitch

Sifat simpul ini menjerat, biasanya digunakan untuk mengikat tali pada pangkal kayu.

(Gambar

Two Half

Hitch)

9. Ti

m

be

r

Hitch/Jerat tukang kayu

Simpul ini sifatnya menjerat. Sesuai dengan namanya, simpul ini biasanya dipakai untuk mengikat

tali pada balok kayu.

(Gambar Timber Hitch)

Page 9: Tali Temali Dasar

10. Clove Hitch/Simpul Pangkal

Simpul ini sederhana dan bisa dipakai untuk mengikatkan tali tenda pada pasak.

(Gambar Clove Hitch)

11. Fisherman’s Knot/ Simpul Nelayan

Berguna untuk menyambung dua buah tali yang sama besar. Jika tali dalam keadaan basah dan

licin, simpul ini bisa digandakan agar lebih aman dan kuat.

(Gambar Fisherman's Knot)

12. Prusik Knot

Simpul ini bersifat menjepit bila mendapat tekanan, namun bisa digeser dengan mudah bila

didorong pada saat tidak mendapat tekanan.

(Gambar Prusik Knot)

13. Simpul Tiang

Gunanya Untuk mengikat benda hidup/leher binatang agar yang diikat tidak terjerat, dan untuk

menambatkan tali pengikat binatang pada pohon agar binatang itu dapat bergerak bebas.

Page 10: Tali Temali Dasar

(Gambar Simpul Tiang)

14. Butterfly Knot/ Simpul Kupu kupu

Simpul ini digunakan sebagai pengaman pada tali yang rusak, atau dapat digunakan untuk membuat

tangga (dengan tali yang panjang dan kuat).

(Gambar Butterfly Knot)

15. Truckers Hitch

Simpul ini berfungsi untuk mengencangkan ikatan pada barang di atas mobil, truk, kuda atau apa

saja. Kombinasi simpul memungkinkan anda untuk menarik tali seperti mengencangkan senar gitar.

(Gambar

Truckers Hitch)

Page 11: Tali Temali Dasar

IKATAN

A. Pengertian Ikatan

Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan

sebagainya.

B. Macam-macam Ikatan

1. Ikatan pangkal

Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini dapat juga

digunakan untuk memulai suatu ikatan.

(Gambar Ikatan Pangkal)

2. Ikatan tiang

Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya untuk

mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.

(Gambar Ikatan Tiang)

3. Ikatan jangkar

Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.

(Gambar Ikatan Jangkar)

Page 12: Tali Temali Dasar

4. Ikatan tambat

Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk

melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada

juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.

(Gambar Ikatan Tambat)

5. Ikatan tarik

Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada suatu tiang, kemudian mudah untuk

membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon.

(Gambar Ikatan Tarik)

6. Ikatan turki

Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher

(Gambar Ikatan Turki)

7. Ikatan palang

Gunanya adalah untak mengikat dua tiang atau kayu yang saling berpotongan.

Page 13: Tali Temali Dasar

(Gambar Ikatan Palang)

8. Ikatan canggah

(Gambar Ikatan Canggah)

9. Ikatan silang

Gunanya adalah untuk mengikat dua tiang atau kayu yang saling bersilangan.

(Gambar Ikatan Silang)

Page 14: Tali Temali Dasar

10. Ikatan khaki tiga

Gunanya adalah untuk membuat kaki tiga, biasanya untuk penyangga tiang bendera.

(Gambar ikatan kaki tiga)