talak tiga sekaligus (kajian takhrij atas hadis talak tiga...

297
TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga Sekaligus dalam Kutub Al-Sittah) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam Oleh: Abdul Kholik NIM 211-12-028 JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

Upload: others

Post on 04-Nov-2020

20 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

TALAK TIGA SEKALIGUS

(Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga Sekaligus

dalam Kutub Al-Sittah)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh:

Abdul Kholik

NIM 211-12-028

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

Page 2: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

ii

Page 3: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

i

TALAK TIGA SEKALIGUS

(Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga Sekaligus

dalam Kutub Al-Sittah)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh:

Abdul Kholik

NIM 211-12-028

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

Page 4: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

ii

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eksemplar

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan

dan koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa

Nama : Abdul Kholik

NIM : 211-12-028

Judul : TALAK TIGA SEKALIGUS: Kajian Takhrij Atas

Hadits Talak Tiga Sekaligus Dalam Kutub Al-Sittah

Dapat diajukan kepada Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga untuk diujikan

dalam sidang munaqasyah.

Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan

digunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salatiga, 13 Maret 2017

Pembimbing,

Dr. Muhammad Irfan Helmy, Lc., MA.

NIP. 197401042000031003

Page 5: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

iii

PENGESAHAN

Skripsi Berjudul:

TALAK TIGA SEKALIGUS: Kajian Takhrij Atas Hadits Talak Tiga

Sekaligus Dalam Kutub Al-Sittah

Oleh:

Abdul Kholik

NIM: 211-12-028

telah dipertahankan di depan sidang munaqasyah skripsi Fakultas Syari’ah,

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari Jum’at, tanggal 24 Maret

2017, dan telah dinyatakan memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar

sarjana dalam hukum Islam.

Dewan Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang : Dr. Muhammad Irfan Helmy, Lc., MA. .................................

Sekretaris Sidang : Drs. Machfud, M.Ag. .................................

Penguji I : M. Yusuf Khummaini, S.HI., M.H. .................................

Penguji II : Heni Satar Nurhaida, S.H., M.Si. .................................

Salatiga, 29 Maret 2017

Dekan Fakultas Syari’ah

Dra. Siti Zumrotun, M.Ag.

NIP. 19670115 199803 2 002

KEMENTRIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS SYARI’AH Jl. Nakula Sadewa V No.9 Telp.(0298) 3419400 Fax 323433 Salatiga 50722

Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]

Page 6: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

iv

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Abdul Kholik

NIM : 211-12-028

Jurusan : Ahwal Al-Syakhshiyyah

Fakultas : Syari’ah

Judul Skripsi : TALAK TIGA SEKALIGUS: Kajian Takhrij Atas

Hadits Talak Tiga Sekaligus Dalam Kutub Al-Sittah

Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri,

bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang

terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 13 Maret 2017

Yang menyatakan,

Abdul Kholik

NIM: 211-12-028

Page 7: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Sebaik-baik kalian adalah yang paling bermanfaat bagi yang lainnya.

PERSEMBAHAN

Untuk kedua orang tuaku,

para dosenku, saudara-saudaraku,

sahabat-sahabat seperjuanganku,

istriku tercinta yang selalu mendukungku,

dan anakku tersayang yang selalu menyemangatiku.

Page 8: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skripsi Takhrij Hadits Talak Tiga Sekaligus ini dengan baik. Shalawat dan salam

semoga terus terlimpahkan kepada Rasulullah SAW, guru dan teladan utama kita

semua. Dan semoga kita dapat meneladani dan menjalankan sunnah-sunnah

Beliau sehingga kita layak mendapatkan syafa’at Beliau SAW kelak pada hari

perhitungan amal. Aaamiiin...

Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum. Skripsi ini merupakan hasil penelitian

penulis tentang talak tiga sekaligus yang terdapat dalam Al-Kutub Al-Sittah.

Penulis meneliti dan mengkritik sanad dan matan hadits-hadits tersebut, sehingga

dapat diambil hukum fiqihnya dan dapat diimplementasikan dalam hukum

perkawinan.

Selain itu, dalam skripsi ini penulis sedikit membahas tentang praktek

talak tiga sekaligus menurut Undang-Undang Perkawinan Indonesia, KHI, dan

pelaksanaannya di Pengadilan Agama, sebagai tambahan pengetahuan. Akhirnya, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd. selaku rektor IAIN Salatiga. 2. Ibu Dra. Siti Zumrotun, M.Ag selaku ketua Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga. 3. Bapak Sukron Ma’mun, M.SI. selaku ketua Jurusan Ahwal Al-Syakhshiyah

IAIN Salatiga.

Page 9: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

vii

4. Ibu Luthfiana Zahriani, MH. Selaku Kepala Laboratorium IAIN Salatiga. 5. Bapak Dr. Muhammad Irfan Helmy, Lc, MA. selaku dosen pembimbing

skripsi. 6. Semua Civitas IAIN Salatiga.

7. Kedua orang tuaku yang senantiasa mendoakan perjuangan anaknya.

8. Istri dan anakku tercinta yang selalu mendukung dan menyemangatiku. 9. Teman-teman Ahwal Al-Syakhshiyah senasib seperjuangan. 10. Semua pihak yang telah berjasa dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

Akhir kata, penulis mendoakan, semoga semua pihak yang telah

membantu penulis menyelesaikan skripsi ini selalu mendapat limpahan rahmat,

berkah dan hidayah Allah SWT. Aaamiiin...

Salatiga, 13 Maret 2017

Penulis

Abdul Kholik

211-12-028

Page 10: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

viii

ABSTRAK

Kholik, Abdul. 2017. Talak Tiga Sekaligus (Kajian Takhrij atas Hadits Talak

Tiga Sekaligus Dalam Kutub Al-Sittah). Skripsi. Fakultas Syari’ah.

Jurusan Ahwal Al-Syakhshiyyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Pembimbing: Dr. Muhammad Irfan Helmy, Lc, MA.

Kata Kunci: takhrij hadits talak tiga sekaligus

Penelitian ini merupakan penelitian pustaka untuk menganalisis sanad

dan matan hadits tentang talak tiga sekaligus. Ketertarikan peneliti bermula ketika

peneliti mendapati bahwa ada ulama Syria Ibnu Taimiyah dan muridnya Ibnu

Qayim al-Jauzi, begitu juga kaum Syi’ah Imamiyah dan sebagian Syi’ah Zaidiyah,

dengan berlandaskan hadits telah memfatwakan bahwa talak tiga sekaligus hanya

jatuh satu. Padahal menurut Madzahib al-Arba'ah dan merupakan fatwa jumhur,

bahwa talak tiga sekaligus jatuh tiga, sehingga suami istri tidak boleh lagi kembali

dengan rujuk, baik dalam masa ‘iddah maupun setelah masa ‘iddah berakhir,

kecuali kalau istri sudah kawin lagi dengan laki-laki lain, didukhul oleh suaminya

yang baru, dan diceraikan oleh suaminya yang baru tersebut. Pertanyaan yang

ingin dijawab melalui penelitian ini adalah bagaimana keabsahan dan kualitas

hadits-hadits yang dijadikan dalil oleh Madzahib al-Arba’ah dalam memberikan

fatwa bahwa talak tiga sekaligus jatuh tiga dan juga oleh Ibnu Taimiyah dan

pengikutnya dalam memberikan fatwa bahwa talak tiga sekaligus jatuh satu?.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan

pendekatan takhrij hadits, yaitu melakukan analisa terhadap reputasi sanad dan

matan dengan maksud menemukan status hadits yang di-takhrij. Peneliti

melakukan tahap-tahap penelitian sebagai berikut: (1) mengumpulkan beberapa

hadits tentang talak tiga sekaligus dari berbagai kitab hadits, (2) menulis hadits

lengkap dengan sanad dan matan, (3) membuat bagan sanad, (4) memaparkan

hasil penilaian terhadap kualitas seluruh perawi (tajrih dan ta’dil) dari berbagai

kitab al-Jarh wa al-Ta’dil secara objektif, (4) melakukan telaah terhadap matan

hadits dengan pendekatan takhrij hadits, (5) menyimpulkan hasil takhrij dan

telaah matan hadits.

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa hadits-hadits yang diajukan

oleh ulama-ulama Madzahib al-Arba’ah adalah shahih sesuai dengan kriteria

hadits shahih yang telah ditetapkan oleh para ahli hadits mengenai sanad-nya.

Mengenai matan-nya, sangat jelas dan kuat, saling mendukung antara hadits yang

satu dengan yang lainnya, bahkan kuantitas haditsnya cukup banyak. Sedangkan

hadits-hadits yang dijadikan landasan oleh Ibnu Taimiyah dan pengikutnya

terbukti adalah dha’if (lemah), karena dalam sanadnya terdapat seorang perawi

yang namanya tidak diketahui, sehingga tidak bisa dilacak keshahihannya. Selain

itu, matannya pun dha’if, karena matannya bertentangan dengan banyak hadits

yang menyatakan talak tiga sekaligus jatuh tiga.

Page 11: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

NOTA PEMBIMBING ................................................................................. ii

PENGESAHAN ............................................................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................ vi

ABSTRAK ................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4

D. Kegunaan Penelitian .......................................................................... 4

E. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 5

F. Metode Penelitian .............................................................................. 6

1. Jenis Penelitian ............................................................................ 6

2. Sumber Data ................................................................................ 6

a. Sumber Data Primer .............................................................. 6

b. Sumber Data Sekunder ........................................................... 6

3. Pengumpulan Data ...................................................................... 7

a. Data Primer ........................................................................... 7

Page 12: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

x

b. Data Sekunder ....................................................................... 7

4. Analisa Data ................................................................................ 7

5. Pendekatan ................................................................................... 7

a. Pendekatan Normatif ............................................................. 7

b. Pendekatan Historis ............................................................... 7

6. Langkah Penelitian ....................................................................... 9

G. Penegasan Istilah ............................................................................... 9

H. Sistematika Penulisan ....................................................................... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA TAKHRIJ HADITS TALAK TIGA SEKALIGUS

A. Studi Takhrij ..................................................................................... 13

1. Definisi Takhrij ........................................................................... 13

2. Sekilas Sejarah Takhrij ................................................................ 16

3. Urgensi, Manfaat dan Orientasi Takhrij....................................... 18

4. Proses Takhrij .............................................................................. 18

a. Menelusuri, di Buku Mana Hadits yang Diteliti Berada ........ 18

b. Membuat Bagan Sanad Periwayat Hadits ............................. 18

c. Memeriksa Persambungan Sanad dan Reputasi Para

Periwayat ................................................................................ 19

5. Metode-metode Takhrij dan Kitab-kitab Penunjangnya ............. 19

a. Takhrij dengan jalan mengetahui sahabat perawi hadits....... 19

b. Takhrij dengan jalan mengetahui lafadz pertama dari matan

hadits ..................................................................................... 23

c. Takhrij dengan jalan mengetahui kata-kata yang jarang

Page 13: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

xi

digunakan dari suatu bagian matan hadits ............................ 27

d. Takhrij dengan jalan mengetahui topik hadits ...................... 28

e. Takhrij dengan jalan memperhatikan keadaan matan dan sanad

hadits ..................................................................................... 29

B. Kritik Sanad Hadits ............................................................................ 31

1. Definisi Sanad ............................................................................. 32

2. Nilai Sanad dan Urgensinya ......................................................... 32

3. Keshahihan Sanad ....................................................................... 33

a. Unsur-Unsur Kaidah Keshahihan Sanad Hadits .................... 34

b. Macam-Macam Hadits Yang Tidak Memenuhi Unsur-Unsur

Kaidah Keshahihan Sanad Hadits .......................................... 37

4. Ilmu Al-Jarh Wa Al-Ta’dil ........................................................... 40

a. Pengertian dan Kegunaan ....................................................... 40

b. Tingkatan Al-Ta’dil ................................................................ 42

c. Tingkatan Al-Jarh .................................................................. 43

d. Al-Jarh Kontra Al-Ta’dil ....................................................... 44

C. Kritik Matan Hadits............................................................................ 45

1. Pengertian Kritik Matan Hadits .................................................. 45

2. Kemunculan dan Perkembangan Kritik Matan Hadits ................ 45

3. Kaidah Keshahihan Matan Hadits ................................................ 47

a. Terhindar dari syadz ............................................................... 47

b. Terhindar dari ‘illat ................................................................ 48

D. Talak Tiga Sekaligus Dalam Fiqih .................................................... 49

Page 14: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

xii

1. Pendapat Madzhab Maliki .......................................................... 50

2. Pendapat Madzhab Syafi’i .......................................................... 52

3. Pendapat Madzhab Hanbali ......................................................... 53

4. Pendapat Para Sahabat Nabi Terkemuka ..................................... 54

BAB III KRITIK SANAD HADITS TALAK TIGA SEKALIGUS

A. Hadits-hadits Tentang Talak Tiga Sekaligus Jatuh Tiga ................... 58

1. Hadits Riwayat Al-Bukhari .......................................................... 58

2. Hadits Riwayat Ibnu Majah ......................................................... 58

a. Bagan Sanad .......................................................................... 59

b. Biografi Perawi dan kebersambungan Sanad ........................ 60

1) Dari Jalur al-Bukhari ....................................................... 60

a) Sa’id bin ‘Ufair ......................................................... 60

b) Al-Laits ..................................................................... 62

c) ‘Uqail ......................................................................... 63

d) Ibnu Syihab ............................................................... 65

e) ‘Urwah bin Zubair ..................................................... 67

f) ‘Aisyah ...................................................................... 69

2) Dari Jalur Ibnu Majah ...................................................... 71

a) Abu Bakar bin Abi Syaibah ...................................... 72

b) Sufyan bin ‘Uyainah ................................................. 73

c) Al-Zuhri/Ibnu Syihab ................................................ 75

d) ‘Urwah bin Zubair ..................................................... 75

e) Aisyah ........................................................................ 75

Page 15: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

xiii

c. Kualitas Pribadi dan kapasitas Intelektual Perawi ................ 76

1) Jalur Al-Bukhari ............................................................... 76

a) Sa’id bin ‘Ufair ......................................................... 78

b) Al-Laits ..................................................................... 75

c) ‘Uqail ......................................................................... 81

d) Ibnu Syihab ................................................................ 82

e) ‘Urwah bin Al-Zubair ............................................... 84

f) ‘Aisyah ....................................................................... 85

2) Jalur Ibnu Majah ............................................................. 85

a) Abu Bakar bin Abu Syaibah ...................................... 85

b) Sufyan bin ‘Uyainah ................................................. 88

c) Al-Zuhri...................................................................... 89

d) ‘Urwah bin Al-Zubair ............................................... 89

e) ‘Aisyah ....................................................................... 90

d. Meneliti Syadz dan ‘Illat pada Sanad Hadits ......................... 90

e. Penilaian Terhadap Kualitas Sanad Hadits ............................ 90

3. Hadits Riwayat Al-Bukhari ......................................................... 91

4. Hadits Riwayat Al-Nasai.............................................................. 91

a. Rangkaian Sanad .................................................................... 92

b. Biografi dan Kebersambungan Sanad .................................... 92

1) Dari Jalur Al-Bukhari ....................................................... 90

a) Muhammad bin Basysyar ........................................... 93

b) Yahya ......................................................................... 96

Page 16: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

xiv

c) ‘Ubaidullah ................................................................. 102

d) Al-Qasim bin Muhammad.......................................... 107

e) ‘Aisyah ....................................................................... 108

2) Dari Jalur Al-Nasai .......................................................... 108

a) Muhammad bin Al-Mutsanna .................................... 109

b) Yahya ......................................................................... 112

c) ‘Ubaidullah ................................................................. 112

d) Al-Qasim bin Muhammad.......................................... 112

e) ‘Aisyah ....................................................................... 112

c. Kualitas Pribadi dan Kapasitas Intelektual Perawi ................ 112

1) Dari jalur Al-Bukhari ....................................................... 112

a) Muhammad bin Basysyar .......................................... 112

b) Yahya ........................................................................ 114

c) ‘Ubaidillah ................................................................. 115

d) Al-Qasim binMuhammad .......................................... 115

e) ‘Aisyah ....................................................................... 116

2) Dari jalur Al-Nasa’i ......................................................... 116

a) Muhammad bin Al-Mutsanna ................................... 116

b) Yahya ........................................................................ 117

c) ‘Ubaidillah.................................................................. 117

d) Al-Qasim bin Muhammad ......................................... 117

e) ‘Aisyah ...................................................................... 118

d. Meneliti Syadz dan ‘Illat pada Sanad Hadits ........................ 118

Page 17: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

xv

e. Penilaian Terhadap Kualitas Sanad Hadits ........................... 118

5. Hadits Riwayat Al-Nasa’i ........................................................... 119

a. Rangkaian Sanad ................................................................... 119

b. Biografi dan Kebersambungan Sanad ................................... 119

1) Sulaiman bin Daud .......................................................... 120

2) Ibnu Wahab ..................................................................... 121

3) Makhramah ..................................................................... 125

4) Mahmud bin Labid .......................................................... 127

c. Kualitas Pribadi dan Kapasitas Intelektual Perawi ............... 129

1) Sulaiman bin Daud .......................................................... 129

2) Ibnu Wahab ..................................................................... 130

3) Makhramah ..................................................................... 131

4) Mahmud bin Labid ........................................................... 132

d. Meneliti Syadz dan ‘Illat pada Sanad Hadits ........................ 132

e. Penilaian Terhadap Kualitas Sanad Hadits ........................... 132

6. Hadits Riwayat Ibnu Majah ........................................................ 133

a. Rangkaian Sanad ................................................................... 134

b. Biografi dan Kebersambungan Sanad ................................... 134

1) Muhammad bin Rumhin ................................................. 135

2) Al-Laits bin Sa’ad ........................................................... 137

3) Ishaq bin Abu Farwah ..................................................... 137

4) Abu Al-Zinad .................................................................. 139

5) ‘Amir Al-Sya’bi .............................................................. 142

Page 18: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

xvi

6) Fathimah binti Qais ......................................................... 147

c. Kualitas dan Kapasitas Intelektual Perawi ............................ 148

1) Muhammad bin Rumhin ................................................. 148

2) Al-Laits bin Sa’ad ........................................................... 149

3) Ishaq bin Abi Farwah ...................................................... 150

4) Abu Al-Zinad .................................................................. 151

5) ‘Amir Al-Sya’bi .............................................................. 152

6) Fathimah binti Qais ......................................................... 152

d. Meneliti Syadz dan ‘Illat pada Sanad Hadits ........................ 153

e. Penilaian Terhadap Kualitas Saad Hadits ............................. 153

7. Hadits Riwayat Al-Nasa’i ........................................................... 154

a. Rangkaian Sanad ................................................................... 155

b. Biografi dan Kebersambungan Sanad ................................... 155

1) ‘Amar bin ‘Utsman ......................................................... 156

2) Baqiyah ........................................................................... 156

3) Abu ‘Amar (Al-Auza’i) ................................................... 161

4) Yahya .............................................................................. 166

5) Abu Salamah ................................................................... 168

6) Fathimah binti Qais ......................................................... 171

c. Kualitas Pribadi dan Kapasitas Intelektual Perawi ............... 171

1) ‘Amar bin ‘Utsman ......................................................... 171

2) Baqiyah ........................................................................... 172

3) Abu ‘Amar/Al-Auza’i ..................................................... 173

Page 19: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

xvii

4) Yahya .............................................................................. 174

5) Abu Salamah ................................................................... 175

6) Fathimah binti Qais ......................................................... 176

d. Meneliti Syadz dan ‘Illat pada Sanad Hadits ........................ 176

e. Penilaian Terhadap Kualitas Sanad Hadits ........................... 177

B. Hadits-hadits Tentang Talak Tiga Sekaligus Jatuh Satu ................... 177

1. Hadits Riwayat Abu Daud .......................................................... 177

a. Rangkaian Sanad ................................................................... 179

b. Biografi Perawi dan Kebersambungan Sanad ....................... 179

1) Ahmad bin Shalih ............................................................ 180

2) ‘Abdul Razzaq ................................................................. 184

3) Ibnu Juraij ....................................................................... 189

4) Anggota Bani Abu Rafi’ ................................................. 190

5) ‘Ikrimah ........................................................................... 190

6) Ibnu ‘Abbas ..................................................................... 201

c. Kualitas Pribadi dan Kapasitas Intelektual Perawi ............... 206

1) Ahmad bin Shalih ............................................................ 206

2) ‘Abdul Razzaq ................................................................. 210

3) Ibnu Juraij ........................................................................ 213

4) Ba’dhu Bani Abi Rafi’ .................................................... 215

5) ‘Ikrimah ........................................................................... 215

6) Ibnu ‘Abbas ..................................................................... 217

d. Meneliti Syadz dan ‘Illat pada Sanad Hadits ........................ 217

Page 20: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

xviii

e. Penilaian Terhadap Kualitas Hadits ...................................... 218

2. Hadits Riwayat Muslim .............................................................. 218

a. Bagan Sanad Hadits .............................................................. 219

b. Biografi Perawi dan Kebersambungan Sanad ....................... 220

1) Ishaq bin Ibrahim ............................................................ 220

2) Muhammad bin Rafi’ ...................................................... 224

3) ‘Abdul Razzaq ................................................................. 226

4) Ma’mar ............................................................................ 227

5) Thawus ............................................................................ 229

6) Thawus bin Kaisan .......................................................... 230

7) Ibnu ‘Abbas ..................................................................... 232

c. Kualitas Pribadi dan Kapasitas Intelektual Perawi ............... 232

1) Ishaq bin Ibrahim ............................................................ 232

2) Muhammad bin Rafi’ ...................................................... 233

3) ‘Abdul Razzaq ................................................................. 233

4) Ma’mar ............................................................................ 234

5) Ibnu Thawus .................................................................... 235

6) Thawus ............................................................................ 235

7) Ibnu ‘Abbas ..................................................................... 236

d. Meneliti Syadz dan ‘Illat pada Sanad Hadits ........................ 236

e. Penilaian terhadap Kualitas Sanad Hadits ............................. 236

BAB IV TELAAH MATAN HADITS TALAK TIGA SEKALIGUS

A. Kajian Matan ..................................................................................... 238

Page 21: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

xix

1. Hadits-hadits Talak Tiga Sekaligus Jatuh Tiga ........................... 238

a. Hadits Riwayat Al-Bukhari .................................................... 238

b. Hadits Riwayat Ibnu Majah .................................................. 240

c. Hadits Riwayat Al-Bukhari ................................................... 241

d. Hadits Riwayat Al-Nasa’i ..................................................... 242

e. Hadits Riwayat Al-Nasa’i ..................................................... 244

f. Hadits Riwayat Ibnu Majah .................................................. 247

g. Hadits Riwayat Al-Nasa’i ..................................................... 249

2. Hadits-hadits Talak Tiga Sekaligus Jatuh Satu ........................... 250

a. Hadits Riwayat Abu Daud .................................................... 250

b. Hadits Riwayat Muslim ........................................................ 251

B. Kandungan Hukum ........................................................................... 255

C. Kesimpulan Telaah Matan ................................................................ 256

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 257

1. Tentang kualitas sanad ................................................................ 259

a. Hadits Riwayat Al-Bukhari ................................................... 259

b. Hadits Riwayat Ibnu Majah .................................................. 259

c. Hadits Riwayat Al-Bukhari ................................................... 260

d. Hadits Riwayat Al-Nasa’i ..................................................... 261

e. Hadits Riwayat Al-Nasa’i ..................................................... 261

f. Hadits Riwayat Ibnu Majah .................................................. 262

g. Hadits Riwayat Al-Nasa’i ..................................................... 263

Page 22: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

xx

h. Hadits Riwayat Abu Daud .................................................... 263

i. Hadits Riwayat Muslim ........................................................ 265

2. Istibath Hukmi talak tiga sekaligus ............................................. 265

a. Talak tiga sekaligus jatuh tiga ............................................... 265

b. Talak tiga sekaligus jatuh satu .............................................. 266

3. Derajat hadits-hadits talak tiga sekaligus .................................... 266

a. Hadits-hadits talak tiga sekaligus jatuh tiga .......................... 266

b. Hadits-hadits talak tiga sekaligus jatuh satu ......................... 266

B. Rekomendasi ..................................................................................... 267

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 269

Page 23: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Telah diketahui bersama bahwa al-Qur’an dan al-Hadits merupakan

dua sumber tasyri’ utama dalam Islam, dengan urutan al-Qur’an sebagai

sumber tasyri’ yang pertama, dan al-Hadits sebagai sumber tasyri’ yang kedua.

Keduanya merupakan pegangan yang siapapun berpegang teguh kepada

keduanya tidak akan tersesat selamanya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

(الله وسنة نبي ه )رواه مالك تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما كتاب

“Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara, jika kalian berpegang teguh

kepada keduanya, maka kalian tidak akan tersesat selamanya, yaitu kitabullah

dan Sunnah nabi-Nya.” (HR. Malik)

Walaupun keduanya merupakan sumber tasyri’ yang utama, namun

tingkat autentik keduanya berbeda satu sama lain. Al-Qur’an lebih terjaga

keasliannya dibanding al-Hadits. Karena al-Qur’an telah ditulis pada masa

Nabi Muhammad SAW masih hidup dan beliau sendiri yang

memerintahkannya. Beliau secara langsung mengawasi dan membimbing para

sahabat dalam penulisan al-Qur’an, dan para sahabatpun selalu

mengkonfirmasikan secara langsung akan keaslian dan kebenaran wahyu Allah

SWT kepada beliau sebagai penerima wahyu Allah SWT melalui perantara

Malaikat Jibril AS. Dan berkaitan dengan keterjagaan al-Qur’an ini, Allah

SWT sendiri telah menegaskankannya dalam Surat al-Hijr: 9.

Page 24: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

2

“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami

benar-benar memeliharanya.”

Sedangkan al-Hadits, penulisannya sempat dilarang oleh Rasulullah

SAW pada masa permulaan Islam, walaupun tidak secara mutlak, bahkan

beliau memerintahkan para sahabat agar menghapus catatan-catatan mereka

yang telah terlanjur dicatat selain al-Qur’an, agar al-Qur’an tetap terjaga

keasliannya, tidak tercampur dengan apapun. Dan penulisan serta

pengkodifikasiannya baru mendapat perhatian yang serius sekitar akhir abad

pertama setelah melihat situasi dan kondisi yang memaksa agar tidak

musnahnya al-Hadits bersama wafatnya para sahabat dan juga semakin luasnya

kekuasaan Islam dan tersebarnya para sahabat yang mengakibatkan tidak

bisanya para sahabat untuk berkumpul dan berdiskusi ketika menjumpai suatu

masalah hukum.

Jauhnya jarak antara masa Rasulullah SAWdan masa penulisan hadits

secara lengkap dan resmi ini telah memberi peluang munculnya para pemalsu

hadits dengan berbagai macam latar belakang dan kepentingan, sehingga

muncullah hadits maudhu’ yang bisa mengancam keberadaan hadits sebagai

sumber tasyri’. Hal ini menjadi sebuah keprihatinan yang sangat serius bagi

para ulama pada masa itu, yang kemudian membangkitkan semangat mereka

untuk menjaga kelestarian dan kemurnian hadits, terhindar dari hadits-hadits

maudhu’, dengan membuat dasar epistemologi hadits yang diprakarsai oleh

Imam al-Syafi’i sebagai Nashir al-Sunnah pada akhir abad kedua hijriyah,

Page 25: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

3

yang terhimpun dalam karya-karya beliau, antara lain: al-Risalah, al-Umm,

Mukhtalif al-Hadits, Musnad al-Syafi’i.

Baru pada awal abad ketiga Hijriyah, proses pen-tashhih-an hadits

marak dilakukan oleh para ulama yang berkompeten, utamanya al-Bukhari.

Pada masa al-Bukhari inilah dikenal istilah hadits marfu’, mauquf, mursal dan

sebagainya, hingga sampai pada masa al-Tirmidzi dikenal istilah hadits Shahih,

Hasan, dan Dha’if. (Mukhtar Yahya, 1979:33)

Diantara hadits-hadits yang masih kontoversi hingga saat ini adalah

hadits-hadits tentang talak tiga sekaligus, yang menimbulkan perbedaan

dikalangan ulama dalam menghasilkan produk hukum talak tiga sekaligus,

yang mengakibatkan kebingungan kalangan masyarakat awam.

Bagaimana tidak, walaupun madzahib al-arba’ah yang merupakan

kesepakatan jumhur ulama, berdasarkan sejumlah hadits, menfatwakan bahwa

talak tiga sekaligus jatuh tiga, Ibnu Taimiyah dan kawan-kawannya justru

menfatwakan bahwa talak tiga sekaligus jatuh satu, dan fatwa itupun

didasarkan pada hadits. Hal inilah yang melatar belakangi penulis tertarik

untuk melakukan sebuah penelitian takhrij atas hadits-hadits tentang talak tiga

sekaligus, yaitu meniliti sanad dan matan hadits-hadits tersebut, sehingga dapat

diketahui kualitas dan keabsahannya. Penulis dalam hal ini mengangkat judul

Talak Tiga Sekaligus: Kajian Takhrij atas Hadits Talak Tiga Sekaligus Dalam

Kutub Al-Sittah Dalam Perspektif Yuridis.

B. Rumusan Masalah

Page 26: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

4

Dari paparan latar belakang di atas, selanjutnya dirumuskan sebagai

berikut:

1. Bagaimanakah kualitas sanad hadits-hadits tentang talak tiga sekaligus?

2. Bagaimanakah pemaknaan terhadap matan hadits-hadits tentang talak tiga

sekaligus?

3. Bagaimanakah derajat hadits-hadits tentang talak tiga sekaligus?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian hadits tentang talak tiga sekaligus

adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui kualitas sanad hadits-hadits tentang talak tiga sekaligus.

2. Mengetahui pemaknaan terhadap matan hadits-hadits tentang talak tiga

sekaligus.

3. Mengetahui derajat hadits-hadits tentang talak tiga sekaligus.

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan atau manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. Penambahan ilmu pengetahuan tentang studi sanad hadits.

2. Penambahan pemahaman kepada masyarakat muslim mengenai hukum

talak tiga sekaligus dan keabsahan dasar hukumnya.

3. Memperkaya khazanah keilmuan, khususnya dibidang Perdata Islam.

E. Penelitian Terdahulu

Page 27: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

5

Mengenai penelitian terdahulu yang berkaitan tentang talak, penulis

mengutip dari jurnal yang ditulis Ika Lestari sebagai berikut.

Berdasarkan dalil-dalil Q.S al-Baqarah ayat 229 dan 231, apabila laki-

laki (suami) mentalak isterinya pada bilangan talak satu atas dua talak yang

sudah dicampurinya dan tanpa ada imbalan harta terhadap suami yang

mentalak (bukan talak khulu‟), maka suami yang mentalak tersebut boleh

merujuk isterinya selama sang isteri masih berada dalam masa iddah. Allah

membatasi bolehnya rujuk hanya pada talak satu dan dua. Adapun pada talak

tiga, maka tidak ada rujuk lagi sampai mantan isteri yang telah dicerai itu

dinikahi oleh orang lain. Namun, masyarakat di Desa Medelan, khususnya

pelaku rujuk dari talak ba‟in kubra, melakukan rujuk tanpa adanya seorang

muhallil.

Praktik seperti itu, menurut Jumhur ulama tidak sah. Hal ini sesuai

dengan kisah Rifa‟ah dalam al-Hadits yang diriwayatkan Sayyidah Aisyah ra.:

“Aisyah ra. berkata : “Suatu ketika isteri Rifa'ah al-Qurozhiy datang kepada

Nabi Saw. Ia berkata:”Aku adalah isteri Rifa'ah, kemudian ia menceraikanku

dengan talak tiga atau ba‟in kubra. Setelah itu aku menikah dengan

„Abdurrahman bin az-Zubair al-Qurozhiy. Akan tetapi sesuatu yang ada

padanya seperti hudbatuts-tsaub (ujung kain)”.8 ”Abdurrahman menyangkal:

“Dia bohong ya Rasulallah, demi Allah saya menidurinya seperti menggosok

kulit yang dimasak. Rasulullah Saw. tersenyum mendengarnya lantas beliau

bersabda: "Apakah kamu ingin kembali lagi kepada Rifa‟ah? tidak boleh,

Page 28: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

6

kecuali kamu telah mencicipi/merasakan madunya (Abdurrahman) dan ia pun

telah mencicipi/merasakan madumu.”

Kasus ini menurut Jumhur ulama fiqih Amshar dalam kitab Bidayatul

Mujtahid yang ditaklif oleh Ibnu Rusyd tidak boleh dilakukan dan hukumnya

adalah haram hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. al-Baqarah ayat

229.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah library research atau penelitian pustaka.

Dalam hal ini penulis melakukan penelitian dengan membaca, mencermati

dan menelaah kitab –kitab hadits, khususnya Kutub Al-Sittah, kitab-kitab

fiqih, buku-buku dan berbagai media yang ada kaitannya dengan masalah

talak tiga sekaligus.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

a. Sumber data primer, yaitu kitab-kitab hadits, yang dalam hal ini

penulis hanya menggunakan 6 (enam) kitab hadits yang dikenal

dengan Kutub Al-Sittah yang memuat hadits-hadits tentang talak tiga

sekaligus.

b. Sumber data sekunder, yaitu literatur-literatur pustaka yang ada

hubungannya dengan data primer, dan dapat membantu menganalisa

Page 29: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

7

dan memahami data primer tersebut. Dalam hal ini, yang menjadi

sumber data sekunder adalah kitab-kitab fiqih, buku-buku dan kajian-

kajian diberbagai media yang membahas talak tiga sekaligus.

3. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini:

a. Data primer, dikumpulkan dari Kutub Al-Sittah yang mencantumkan

hadits-hadits talak tiga sekaligus.

b. Data sekunder, dikumpulkan dari literatur-literatur pustaka yang ada

hubungannya dengan data primer, dan dapat membantu menganalisa

dan memahami data primer tersebut. Dalam hal ini, yang menjadi

sumber data sekunder adalah kitab-kitab, buku-buku dan kajian-

kajian diberbagai media yang membahas talak tiga sekaligus.

4. Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas masing-masing

hadits talak tiga sekaligus yang dijadikan landasan tasyri’ oleh sebagian

ahli fatwa untuk menfatwakan bahwa talak tiga sekaligus merupakan talak

ba’in, dan juga sebagian ahli fatwa untuk menfatwakan bahwa hal itu

merupakan talak raj’i, melalui penelitian kualitas perawi dan telaah matan-

nya. Oleh karena itu, penulis berusaha menelaah sanad-sanadnya dari

berbagai jalur periwayatan yang ada.

Page 30: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

8

Oleh karena penelitian ini merupakan penelitian dengan spesifikasi

data kepustakaan tentang hadits, maka penulis menggunakan metode

analisa takhrij hadits, yaitu dengan menelaah hadits-hadits terkait di dalam

Kutub Al-Sittah yang telah diakui oleh dunia Islam dengan kaidah-kaidah

yang telah ditetapkan oleh para ilmuwan hadits dalam ilmu hadits.

Sehingga dapat diketahui dengan jelas kualitas dan keabsahan atau

kevalidan hadits-hadits talak tiga sekaligus yang menjadi dasar tasyri’

menentukan talak ba’in atau raj’i talak tiga sekaligus tersebut.

5. Pendekatan

Sesuai dengan jenis penelitian ini, yaitu library research, penulis

menggunakan dua macam pendekatan dalam penelitian, yaitu:

a. Pendekatan normatif yuridis, yang dilakukan penulis dengan membaca

kitab-kitab hadits sebagai sumber kajian utama, kitab-kitab fiqih

sebagai sumber praktis yuridis, dan bahan pustaka lainnya yang

berkaitan dengan talak tiga sekaligus sebagai sumber pendukung.

b. Pendekatan historis, yang dilakukan penulis dengan mendiskripsikan

secara terpadu dari keadaan-keadaan para perawi hadits talak tiga

sekaligus dengan cara mengumpulkan dan mengakses biografi para

perawi hadits-hadits talak tiga sekaligus dari kitab Tahdzib Al-Tahdzib

yang ditulis Imam Ahmad Al-‘Asqalani, yang merupakan ringkasan

dari kitab Tahdzib Al-Kamal tulisan beliau juga, yang tentunya telah

diketahui dan diakui dalam dunia Islam.

Page 31: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

9

6. Langkah Penelitian

Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam penelitian takhrij

hadits ini adalah sebagai berikut:

a. Menentukan tema yang akan dikaji, yaitu talak tiga sekaligus.

b. Mencari hadits tentang talak tiga sekaligus dalam Ensiklopedi Hadits

Mu’jam Mufahrus Li Alfadh al-Hadits an-Nabawi karya A.J. Wensink

dan diterjemahkan oleh Muhammad Fuad ‘Abdul Baqi ke dalam

Bahasa Arab.

c. Mengumpulkan seluruh hadits tentang talak tiga sekaligus dari Kutub

Al-Sittah.

d. Membuat bagan sanad hadits untuk mempermudah dalam memahami

paparan data.

e. Meneliti kualitas setiap perawi dari seluruh jalur periwayatan

sebagaimana yang tercantum dalam kitab-kitab al-Jarh wa al-Ta’dil.

f. Menelaah matan hadits dari seluruh jalur periwayatan dengan

pendekatan yuridis.

g. Dan yang terakhir memberikan kesimpulan hasil takhrij dan telaah

matan.

G. Penegasan Istilah

1. Takhrij hadits

“Kata takhrij menurut bahasa ada beberapa arti, mengeluarkan (istinbat),

melatih/meneliti (tadrib), menghadapkan (taujih).” (Zuhri,1997:149).

Page 32: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

10

Dengan demikian takhrij hadits adalah menjelaskan tentang hadits kepada

orang lain tentang periwayat dalam sanad hadits tersebut.

2. Sanad

“Secara bahasa, sanad berarti sandaran, yang dapat dipercaya, atau kaki

bukit. Adapun menurut istilah ilmu hadits, sanad berarti yang

menghubungkan matan atau teks hadits kepada Nabi saw. Jadi, sanad

adalah rangkaian rawi yang mengantarkan matan hingga kepada Nabi saw.”

(Tihami, 2008: 24)

3. Matan

“Secara bahasa, matan (al-matn) berarti punggung jalan, tanah yang keras

dan tinggi. Menurut istilah ulama hadits, matan berarti teks hadits yang

mengandung makna dan terletak di pnghujung sanad.” (Syukur, 2003: 30)

4. Rawi

“Dalam istilah ilmu hadits, rawi berarti orang yang menyampaikan atau

memindahkan suatu hadits kepada orang lain yang menjadi rangkaian

berikutnya pada suatu hadits.” (Tihami, 2008:26)

5. Hadits Shahih

“Menurut Ibnu Shalah, hadits shahih adalah:

حيح فهو الحديث المسند ، الذي يتصل إسناده بنقل العدل االحديث الص أم

ابط عن ابط إلى منتهاه ، ولا يكون شاذا ، ولا معل ل الض العدل الض

Artinya: Hadits shahih adalah hadits musnad (hadits yang mempunyai

sanad) yang bersambung sanadnya, dan dinukil oleh seorang yang adil dan

Page 33: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

11

dhabith dari orang yang adil dan dhabith hingga akhir sanadnya, tanpa ada

kejanggalan yang cacat.” (Syukur, 2003:39-40)

6. Talak tiga

Siradjuddin Abbas (2005:268) menyatakan bahwa talak tiga adalah talak

yang mana suami istri tidak boleh lagi kembali dengan rujuk, baik dalam

masa iddah atau sesudah masa iddah, kecuali kalau istri sudah kawin lagi

dengan pria lain, dan cerai lagi.

H. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan skripsi ini mengacu kepada buku

pedoman penulisan skripsi dan tugas akhir yang telah ditetapkan oleh Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga tahun 2008. Sistematika yang dimaksud

adalah sebagai berikut:

Bab I pendahuluan yang memuat latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian, penegasan

istilah dan sistematika penulisan.

Bab II kajian pustaka yang memaparkan uraian tentang studi takhrij

hadits yang meliputi studi sanad, studi matan, dan pembahasan tentang talak

tiga sekaligus dalam fiqih.

Bab III pelaksanaan takhrij hadits yang merupakan inti dari penelitian

hadits tentang talak tiga sekaligus. Bab ini berisi tentang rangkaian sanad,

kajian kualitas sanad, dan kesimpulan dari keseluruhan pembahasan pada bab

ketiga ini.

Page 34: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

12

Bab IV telaah matan hadits, berisi kompilasi dan arti matan hadits,

kritik matan, kandungan hukum dan kesimpulan dari keseluruhan pembahasan

bab keempat ini.

Bab V penutup, merupakan bab terakhir dalam penulisan skripsi ini.

Pada bab ini akan disimpulkan secara keseluruhan isi skripsi hasil penelitian

takhrij hadits tentang talak tiga sekaligus, serta rekomendasi dari penulis untuk

seluruh civitas dan akademika lembaga kampus IAIN Salatiga pada umumnya,

jurusan Ahwal Al-Syakhshiyyah (AS) pada khususnya.

Page 35: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

TAKHRIJ HADITS TALAK TIGA SEKALIGUS

A. Studi Takhrij

1. Definisi Takhrij

Banyak ahli hadits yang mendefinisikan kata takhrij. Dalam hal

ini penulis hanya mengutip beberapa saja, karena menurut penulis sudah

cukup mewakili definisi takhrij para ahli hadits.

“Kata takhrij secara bahasa dapat digunakan untuk beberapa arti,

mengeluarkan (istinbath), melatih/meneliti (tadrib), menghadapkan

(taujih)”. (Zuhri, 1997:149).

Sedangkan secara istilah menurut Al Thahhan (1983:18), “Takhrij

ialah petunjuk jalan ke tempat/letak hadits pada sumber-sumbernya yang

orisinal yang takhrijnya berikut sanadnya kemudian menjelaskan

martabatnya jika diperlukan”.

لالة على موضع الحديث فى مصادره الصلية التى أخرجته بسنده ثم الد

مرتبته عند الحاجة . بيان

Kemudian Al Thahhan (1983:19) menjelaskan, yang dimaksud

petunjuk tempat/letak hadits hadits ( لالة على موضع الحديث ialah (الد

menyebut sejumlah kitab yang didapati hadits itu didalamnya, seperti

perkataan kita contohnya: “hadits itu telah ditakhrij (dikeluarkan) oleh

Page 36: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

14

Bukhari dalam shahihnya” atau “ hadits ini telah ditakhrij oleh Thabrani

dalam Mu’jam-nya”, atau “ hadits ini telah ditakhrij oleh Thabrani dalam

Tafsirnya”, dan ungkapan-ungkapan lain yang sejenis.

Dan yang dimaksud sumber-sumber hadits yang orisinal ( مصادر

الصلية الحديث ), Al-Thahhan (1983: 20) menjelaskan sebagai berikut:

1. Kitab-kitab sunnah yang dihimpun penyusunnya setelah menerima

langsung dari guru-gurunya berikut sanad-sanadnya yang bersambung

sampai kepada Nabi. Seperti kitab-kitab hadits yang enam, Muwatha’

Malik, Musnad Ahmad, Mustasdrak Al-Hakim, Mushannaf Abdur

Razaq, dan lain sebagainya.

2. Kitab-kitab sunnah pengiring kitab-kitab tersebut pada alinea pertama,

seperti kitab yang terhimpun dalam sejumlah kitab terdahulu. Seperti

“Al-Jam’u Baina Ash-Shahihain” karangan Al-Humaidi, atau kitab

yang menghimpun Al-Athraf (hadits-hadits yang disebut awal

matannya saja) semacam kitab “Tuhfatul Asyraf Bima’rifatil Athrof”

karangan Al-Mizzy. Atau kitab ringkasan dari sejumlah kitab sunnah,

seperti kitab”Tahdzib Sunan Abi Daud” karangan Al-Mundziri. Kitab

terakhir ini meskipun Al-Mundziri membuang sanad-sanadnya tetapi

secara hukum tetap ada. Karena orang yang ingin mencari sanad dapat

merujuk ke Sunan Abi Daud.

3. Kitab-kitab yang berhubungan dengan disiplin ilmu-ilmu lain, seperti

tafsir, fiqih dan sejarah – yang diperkuat oleh hadits-hadits. Dengan

syarat, penyusunnya meriwayatkannya dengan sanad-sanadnya secara

Page 37: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

15

independen. Artinya ia tidak mengambilnya dari kitab-kitab lain

sebelumnya. Di antara kitab ini adalah “Tafsir At-Thabari” dan

sejarahnya, dan kitab “Al-Umm” karangan Imam Syafi’i.

Kitab-kitab ini tidak dikhususkan penyusunnya untuk menghimpun

teks-teks sunnah. Mereka hanya menyusunnya berkaitan dengan

disiplin ilmu-ilmu lain; tetapi mereka memperkuatnya dengan teks-teks

hadits yang relevan; baik itu dalam menafsirkan ayat-ayat,

menjelaskan hokum-hukum ataupun yang lainnya. Ketika itu mereka

memperkuat denga hadits-hadits yang mereka riwayatkan dari guru-

guru mereka berikut sanad-sanadnya yang bersambung sampai kepada

Nabi. Mereka tidak mengambilnya dari kitab-kitab lain yang sudah

lebih dulu. Inilah yang dimaksud sumber-sumber hadits yang orisinal.

Adapun mengacu pada kitab-kitab yang menghimpun sebagian

hadits bukan dengan menerima langsung dari guru-guru, tetapi dari kitab-

kitab yang sudah ada; maka megacu kepadanya tidak disebut takhrij

menurut terminologis disiplin ilmu takhrij.

Diantara kitab-kitab sunnah yang tidak dianggap sumber orisinal

(asli) menurut Al-Thahhan (1983:21) adalah kitab yang menghimpuan

hadits-hadits hukum. Seperti “Bulughul Maram Min Adillatil Ahkam”

karangan Ibnu Hajar. Begitu juga kitab yang menghimpun hadits yang

berdasar urutan alfabetis seperti “Al-Jami’ Al-Shaghir” karangan Suyuthi,

kemudian sejumlah kitab lain yang menghimpun hadits-hadits dari kitab-

kitab sunnah terdahulu, apapun bentuknya. Seperti “Al-Arba’in Al-

Page 38: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

16

Nawawiyah”, “Riyadh Al- Shalihin” keduanya karangan Imam Nawawi;

dan masih banyak lagi kitab-kitab lainnya. Tetapi kitab-kitab ini tidak

dianggap petunjuk sumber asli hadits.

Dan yang dimaksud menjelaskan martabat hadits ketika

dibutuhkan ( مرتبته عند الحاجة بيان ) adalah menjelaskan tingkatan suatu

hadits; shahih, dha’if, dan lain sebagainya jika diperlukan. Karena itu,

menjelaskan martabat tersebut bukan hal pokok dalam takhrij, hanya

sebagai pelengkap, dan dibutuhkan ketika diperlukan.

2. Sekilas Sejarah Takhrij

Menurut Al Thahhan (1983:22), dulu ulama dan peminat hadits

belum memerlukan pengetahuan hadits, kaidah dan asal-usul yang kini

disebut “asal-usul takhrij”; sebab telaah mereka terhadap sumber-sumber

sunnah sangat luas. Kontak mereka dengan sumber-sumber asli hadits

sangat kuat. Ketika mereka memerlukan kesaksian (penguatan) suatu hadits

segera mungkin mereka ingat letaknya pada kitab-kitab sunnah, bahkan

mereka hafal jilidnya. Karena itu mudah bagi mereka memanfaatkan dan

merujuk kepadanya untuk mentakhrij hadits. Hal ini berlangsung beberapa

abad sampai terbatasnya waktu bagi banyak ulama dan peminat hadits

untuk menelaah kitab-kitab sunnah dan sumber-sumbernya yang asli;

ketika itulah mereka mengalami kesulitan mengetahui letak hadits yang

dijadikan penguat oleh para penyusun kitab ilmu-ilmu syar’I dan ilmu-

ilmu lainnya, seperti fiqih, tafsir dan sejarah. Lalu sebagian ulama (hadits)

Page 39: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

17

bangkit dan saling bahu-membahu. Mereka mentakhrij hadits-hadits yang

ada pada sebagian kitab bukan hadits dan mengacu hadits-hadits tersebut ke

sumbernya dari kitab-kitab sunnah yang asli dan mereka menyebut metode-

metodenya. Mereka mengatakan, sebagian kitab tersebut atau seluruhnya

shahih dan dha’if berdasar ketentuan yang berlaku. Lalu mucullah apa yang

disebut “kitab-kitab takhrij”.

Masih menurut Al Thahhan (1983:22), kitab pertama jenis ini

adalah kitab-kitab yang hadits-haditsnya ditakhrij oleh Khatib Al-Baghdadi

(-463 H). yang paling terkenal adalah “Takhrij Al-Fawaid Al-Muntakhabah

Al-Shihah wa Al-Gharaib” karangan Syarif Abi Qasim al-Maharwany.

Keduanya masih berbentuk manuskrip. Kitab “Takhrij Ahaadits Al-

Muhadzdzab” karangan Muhammad bin Musa Al-Hazimy Asy-Syafi’i,

wafat 584 H, dan kitab al-Muhadzdzab merupakan kitab fiqih Syafi’i

karangan Abu Ishaq Asy-Syairazi. Setelah itu kitab-kitab takhrij

bermunculan dan menyebar hingga mencapai puluhan kitab. Dengan

demikian ulama hadits telah melakukan usaha besar terhadap kitab-kitab

hadits yang mereka takhrij.

3. Urgensi, manfaat dan Orientasi Takhrij

Tidak diragukan lagi bahwa mengetahui disiplin ilmu takhrij

sangat penting bagi orang yang menggeluti ilmu-ilmu syar’i, mempelajari

kaidah-kaidahnya dan metodenya, agar ia mengetahui bagaimana sampai

kepada hadits tersebut pada sumber-sumbernya yang orisinal.

Page 40: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

18

Manfaat takhrij sangat besar, terutama bagi mereka yang

berkecimpung dalam hadits dan ilmu-ilmu hadits. Sebab dengan

perantaraannya seseorang mendapat petunjuk kepada salah satu sumber

hadits pertama yang disususn oleh para tokoh/imam hadits.

Kebutuhan terhadap takhrij, supaya pencari ilmu dapat diperkuat

oleh suatu hadits atau ia meriwayatkannya setelah ia mengetahui ulama –

para penyusun yang meriwayatkan hadits dalam kitabnya sebagai musnad

(sandaran).

4. Proses Takhrij

a. Menelusuri, di Buku Mana Hadits yang Diteliti Berada

Sesuai dengan tujuan bahwa takhrij adalah mengetahui di mana

hadits itu dimuat, maka hadits itu dilihat didalam kitab kamus atau

ensiklopedi (Al-Mu’jam). Pekerjaan semacam ini sudah masuk dalam

kategori takhrij al-hadits.

b. Membuat Bagan Sanad Periwayat Hadits

Informasi kitab al-mu’jam kita tindaklanjuti dengan menelusuri

hadits sesuai dengan petunjuknya. Kalau al-mu’jam itu menunjuk dua

kitab, kita mencarinya di kedua kitab itu, begitu seterusnya. Kemudian

kita membuat bagan sanad hadits, sejak dari perawi terakhir sampai

dengan Nabi.

c. Memeriksa Persambungan Sanad dan Reputasi Para Periwayat

Page 41: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

19

Setelah bagan riwayat kita buat lengkap, kemudian kita

mengambil kitab Rijal Al-Hadits untuk memeriksa satu demi satu

periwayat yang terdapat di dalam bagan tersebut.

5. Metode-metode Takhrij dan Kitab-kitab Penunjangnya

Jika kita mendapatkan sebuah hadits dan ingin men-takhrij-nya,

mengetahui keberadaannya pada sumbernya yang asli, atau jika kita

diminta men-takhrij sebuah hadits, maka pertama kai yang kita lakukan –

sebelum mencarinya pada kitab-kitab adalah memperhatikan status hadits

yang kita jumpai atau hadits yang kita diminta men-takhrij-nya, dengan

jalan memperhatikan orang-yang meriwayatkannya – jika disebutkan dalam

hadits – atau memperhatikan judulnya, atau memperhatikan sifat spesifik

yang dikandung hadits tersebut pada sanadnya, atau pada matannya. Yang

demikian untuk memudahkan kita mendapatkan takhrij-nya.

Menurut Al Thahhan (1983:38-41), metode-metode takhrij tidak

lebih dari lima hal, yaitu:

a. Takhrij dengan jalan mengetahui sahabat perawi hadits.

Metode ini digunakan ketika nama sahabat tersebut disebut

pada sebuah hadits yang hendak ditakhrij. Jika nama sahabat tidak

disebut pada hadits dan tidak mungkin mengetahuinya, metode ini

tidak dapat digunakan. Jika nama sahabat disebut pada hadits, atau kita

mengetahuinya dengan jalan tertentu, lalu kita tetapkan langkah-

Page 42: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

20

langkah mentakhrijnya setelah mengetahui sahabat-perawinya. Untuk

hal ini kita memerlukan tiga macam kitab:

1) Al-Masanid (musnad-musnad)

Musnad ialah kitab-kitab hadits yang disusun para

pengarangnya bersandar pada nama-nama sahabat. Mereka

menghimpun hadits-hadits tiap sahabat secara kritis.

Musnad-musnad yang disusun para ahli hadits cukup

banyak, lebih dari seratus. Dalam “Ar-Risalah al-Mutatharrifah”

Al-Kattany menyebut 82 musnad. Kemudian beliau berkata:

كثيرة سوى ما ذكرناه و المسانيد

“Dan musnad-musnad itu banyak selain yang kami sebutkan”.

Para ahli hadits, musnad diklasifikasikan kitab yang

tersusun berdasarkan bab atau huruf, bukan berdasarkan sahabat.

Berikut nama-nama sebagian musnad:

a) Musnad Ahmad bin Hanbal (-241 H)

b) Musnad Abu Bakar Abdullah bin Zubair al-Humaidi(219 H)

c) Musnad Abu Daud Sulaiman bin Daud at-Thayalisy(-204 H)

d) Musnad Asad bin Musa al-Umawi (-212 H)

e) Musnad Musaddad bin Musarhad al-Asady al-Bashri (-228 H)

f) Musnad Nu’aim bin Hammad

g) Musnad Ubaidillah bin Musa al-Absy

h) Musnad Abu Khoitsamah Zuhair bin Harb

Page 43: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

21

i) Musnad Abu Ya’la Ahmad bin ali al-Matsna al-Mushili (-307

H)

j) Musnad ‘Abd Ibnu Humaid (-249)

2) Al-Ma’ajim (mu’jam-mu’jam)

Al-Ma’ajim bentuk jamak dari Al-Mu’jam. Menurut istilah

ahli hadits mu’jam ialah kitab yang padanya disusun hadits-hadits

berdasarkan musnad-musnad sahabat, guru-guru, negeri dan

seterusnya.

Biasanya, penyusunan nama-nama tersebut berdasarkan

huruf-huruf ensiklopedis.

Dari sejumlah kitab ensiklopedia (mu’jam) yang paling

terkenal adalah:

a) Al-Mu’jam Al-Kabir karangan Abu al-Qasim Sulaiman bin

Ahmad At-Thabarany (-360 H).

b) Al-Mu’jam Al-Ausath karangan Abu al-Qasim juga.

c) Al-Mu’jam Ash-Shaghir karangan Abu al-Qasim juga.

d) Mu’jam Ash-Shahabah karangan Ahmad bin Ali al-Hamadani

(-394 H)

e) Mu’jam Ash-Shahabah karangan Abu Ya’la Ahmad bin Ali al-

Mushili (-307)

Page 44: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

22

3) Kitab-kitab Al-Athraf

Kata al-Athraf bentuk jamak dari al-Tharf . Tharaf al-

hadits artinya bagian dari matan hadits yang menunjukkan kata-

kata berikutnya. Seperti hadits “ كم راع .dan lain sebagainya “ كل

Kitab al-Athraf merupakan salah satu rumpun (jenis) kitab

hadits dimana penyusunnya membatasi diri hanya menyebut

permulaan bunyi hadits yang mengindikasikan bunyi selanjutnya.

Ia menyebut sanad-sanadnya yang ada pada matan dimaksud;

adakalanya dikaitkan dengan kitab-kitab khusus. Sebagian

penyusun menyebut sanad-sanad matan tersebut secara lengkap,

sebagian lagi menyederhanakan menyebut guru penyusun saja.

Kitab al-Athraf banyak jumlahnya. Yang paling terkenal

adalah:

a) Athraf Ash-Shahihain (اطراف الصحيحين), karangan Abu Mas’ud

Ibrahim bin Muhammad Ad-Dimasyqy, wafat 401 H.

b) Athraf Ash-Shahihain (اطراف الصحيحين) karangan Abu

Muhammad Khalaf bin Muhammad al-Wasithy, wafat 401 H.

c) Al-Asyrof ‘Ala Ma’rifat al-Athraf (الشرف على معرفة الطراف)

atau Athraf As-Sunnah – yang empat karangan al-hafidz Abu

Qasim Ali bin Hasan yang terkenal dengan nama Ibnu Asaakir

Ad-Dimasyqy, wafat 571 H.

Page 45: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

23

d) Tuhfat al-Asyraf Bi Ma’rifat al-Athraf ( تحفة الشراف بمعرفة

atau Athraf al-Kutub as-Sittah karangan Abu al-Hajaj (الطراف

Yusuf Abdur Rahman al-Mizzy, wafat 742 H.

e) Ittihaf al-Maharah Bi Athraf al-‘Asyarah ( اتحاف المهرة بأطراف

karangan Ahmad bin Ali bin Hajar al-‘Asqalany, wafat (العشرة

852 H.

f) Athraf al-Masanid al-‘Asyarah (اطراف المسانيد العشرة) karangan

al-Abbas Ahmad bin Muhammad al-Bushairy, wafat 840 H.

g) Dzkhair al-Mawaarits Fi Ad-Dilalat ‘Ala Mawadhi’i al-Hadits

karangan Abdul Ghany (ذخائر المواريث فى الدلالة على مواضع الحديث)

Al-Nabulsy, wafat 1142 H.

b. Takhrij dengan jalan mengetahui lafadz pertama dari matan hadits.

Metode ini digunakan ketika kita akan memperkuat

pengetahuan akan kata-kata pertama matan hadits, karena tanpa hal ini

kita kehilangan banyak waktu.

Untuk menggunakan metode ini kita memerlukan tiga jenis

kitab penunjang, yaitu:

1) Kitab-kitab yang khusus memuat hadits-hadits yang terkenal dan

beredar luas dari mulut ke mulut.

Yang dimaksud dengan hadits-hadits yang popular dari

mulut ke mulut adalah pembicaraan yang banyak beredar di

masyarakat dan mereka saling mengutipnya yang dinisbatkan

kepada Nabi. Sebagian hadits ini shahih, dan sebagiannya lagi

Page 46: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

24

hasan. Tetapi yang terbanyak adalah dha’if, maudhu’ (palsu) atau

yang tidak mempunyai sumber sama sekali.

Tersebarnya hadits-hadits dha’if atau maudhu’

dikalangan awam umat Islam akan merusak agama mereka, karena

mereka yakin hal itu diriwayatkan dari Nabi mereka. Berikutnya

perbuatan mereka sesuai dengan tuntunan hadits palsu tersebut,

dan mereka mengira hadits-hadits selainnya tidak benar. Karena

itu, banyak ulama spesialis hadits pada abad-abad berikutnya

mengarang sejumlah kitab yang didalamnya mereka kumpulkan

hadits-hadits popular yang beredar dari mulut ke mulut pada masa

itu. Mereka menjelaskan mana yang shahih dan mana yang tidak

shahih. Mereka jelaskan orang yang meriwayatkannya dan kitab

yang men-takhrij-nya jika hadits-hadits itu mempunyai asal

(sumber). Hal demikian untuk mengingatkan banyak orang awam

umat Islam agar berhati-hati dalam mengamalkan hadits-hadits

dha’if atau hadits palsu, dan menjelaskan hal itu dusta atau tidak

bersumber jika kenyataannya – setelah diselidiki dengan cermat –

memang demikian.

Kata “popular” ()الشهرة dalam hal ini berbeda artinya

dengan kata “Masyhur” istilah hadits yang berarti suatu hadits

diriwayatkan dari tiga jalan atau lebih.

Adapun kitab-kitab yang memuat hadits-hadits yang

terkenal dari mulut ke mulut cukup banyak, yang popular adalah:

Page 47: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

25

a) At-Tadzkirah Fi al-Ahadits al-Musytahirah karangan

Badruddin Muhammad bin Abdullah Zarkasyi.

b) Ad-Durar al-Muntatsirah Fi al-Ahadits al-Musytahirah

karangan Jamaluddin Abdul Rahman Al-Suyuthi (-911 H).

c) Al-Lai al-Mantsurah Fi al-Ahadits al-Musytahirah karangan

Ibnu Hajar (852 H).

d) Al-Maqashid al-Hasanah Fi Bayani Katsirin Min al-Ahadits

al-Musytahirati ‘Ala al-Alsinah karangan Muhammad bin

Abdur Rahman as-Sakhawi (-902 H).

e) Tamyiz at-Thayyib Min al-Khabits Fi Ma Yaduru ‘Ala

Alsinati an-Nas Min al-Ahadits karangan Abdur Rahman bin

Ali bin Diba’ Asy-Syaibai (-944 H).

f) Al-Badr al-Munir Fi Gharib Ahadits al-Basyir a-Nadzir

karangan Abdul Wahab bin Ahmad Asy-Sya’rani (-973 H).

g) Tashil as-Sabil Ila Kasyf al-Iltibas ‘Amma Dar Min al-

Ahadits Baina an-Nas karangan Muhammad bin Ahmad al-

Khalili (1057 H)

h) Itqan Ma Yahsunu Min al-Ahadits ad-Dairi ‘Ala al-Alsun

karangan Najmuddin Muhammad bin Muhammad al-Ghazali

(-985 H)

i) Kasyf al-Khafai Wa Muzil al-Ilbas ‘Amma Isytahara Min al-

Ahadits ‘Ala Alsinah al-Nas karangan Ismail bin Muhammad

al-‘Ajluiy (-1162 H).

Page 48: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

26

j) Asna al-Mathalib Fi Ahadits Mukhtalifah al-Maratib

karangan Muhammad bin Darwisy, terkenal dengan nama al-

Hut al-Bairuti (-1276 H).

2) Kitab-kitab yang memuat hadits-hadits yang tersusun berdasar

urutan huruf mu’jam (ensiklopedis).

Diantara kitab-kitab yang memuat hadits-hadits yang

tersusun berdasar urutan huruf mu’jam adalah kitab al-Jami’ ash-

Shaghir Min Hadits al-Basyir a-Nadzir, disusun oleh Jalaluddin

Abdur Rahman bin Abu Bakar as-Suyuthi (-911 H).

3) Kunci-kunci dan daftar isi yang disususn oleh para ulama untuk

kitab-kitab tertentu.

Sebagian ulama mutaakhirin sudah mengarang “kunci

atau daftar isi” untuk kitab-kitab tertentu. Mereka susun hadits-

hadits pada kitab-kitab tersebut berdasar huruf ensiklopedi. Hal

demikian untuk memudahkan para perujuk kitab-kitab tersebut,

dan menghemat waktu untuk menemukan hadits yang mereka

inginkan. Diantara sejumlah kitab kunci dan daftar isi adalah:

a) Miftah Ash-Shahihain karangan Muhammad Syarif bin

Mushthafa at-Tauqady, selesai disusun tahun 1312 H.

b) Miftah at-Tartib Li Ahadits Tarikh al-Khathib karangan

Sayid Ahmad bin Sayid Muhammad bin Sayid Shiddiq al-

Ghumary al-Maghribi.

Page 49: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

27

c) Al-Bughyah Fi Tartib Ahadits al-Hilyah karangan Sayid

Abdul Aziz bin Sayid Muhammad bin Sayid Shiddiq al-

Ghumary.

d) Fahras Litartib Ahadits Shahih Muslim al-Qauliyah karangan

Muhammad Fuad Abdul Baqi.

e) Miftah Li Ahadits Muwatha’ Malik karangan Muhammad

Fuad Abdul Baqi.

f) Fahras Litartib Ahadits Sunan Ibnu Majah karangan

Muhammad Fuad Abdul Baqi.

c. Takhrij dengan jalan mengetahui kata-kata yang jarang digunakan dari

suatu bagian matan hadits.

Dalam metode ini diperlukan kitab penunjang, yaitu kitab al-

Mu’jam al-Mufahras Li Alfadh al-Hadits an-Nabawi. Kitab ini

merupakan kamus daftar isi lafadz-lafadz hadits Nabi yang terdapat

pada Sembilan referensi dari sejumlah referensi terkenal kitab-kitab as-

Sunnah.

Kamus ini disusun oleh sejumlah orientalis dan didistribusikan

oleh salah seorang dari mereka bernama DR.A.J. Weinsck (-1939 M)

guru besar Bahasa Arab di Universitas Leiden. Dicetak oleh percetakan

Brill, Leiden, Belanda. Ikut terlibat mentakhrijnya adalah Muhammad

Fuad Abdul Baqi. Proyek besar ini dapat terealisir berkat bantuan dari

Komunitas Ilmiah Inggris, Denmark, Swedia, Belanda, Unesco, Alez

F.S, dan Pergerakan Belanda untuk pembahasan ilmu murni dan PBB

Page 50: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

28

bidang perkumpulan ilmiah. Kamus ini terdiri tujuh jilid. Yang

pertama dicetak pada tahun1936 M, dan jilid terakhir –jilid ke tujuh –

pada tahun 1969 M. proses pencetakannya memakan waktu 33 tahun.

d. Takhrij dengan jalan mengetahui topik hadits.

Metode ini digunakan oleh orang yang memiliki ketajaman

ilmu yang memungkinkannya menemukan topik hadits, atau

menentukan letakya jika hadits tersebut mempunyai lebih luas dan

banyak bergelut dan mengamati kitab-kitab hadits.

Dalam mentakhrij hadits dengan menggunakan metode ini

diperlukan kitab-kitab hadits penunjang yang tersusun berdasarkan

bab-bab dan topik-topik. Kitab jenis ini banyak sekali, dan

diklasifikasikan menjadi tiga bagian sebagai berikut:

a. Kitab-kitab yang bab dan topiknya mencakup semua bab agama.

Kitab ini beraneka ragam, yang paling terkenal adalah: Al-

Jawami’, al-Mustakhrajat wa al-Mustadrakat ‘Ala al-Jawami’,

al-Majami’, az-Zawaid, Miftah Kunuz as-Sunnah.

b. Kitab-kitab yang bab dan topiknya umumnya berkenaan dengan

hal ihwal agama. Kitab ini beberapa macam, yang paling terkenal

adalah: as-Sunan, al-Mushannafat, al-Muwaththa’at, al-

Mustakhrajat ‘Ala as-Sunan.

c. Kitab-kitab khusus yang menyangkut bab-bab agama atau salah

satu aspeknya. Jeis kitab-kitab ini banyak sekali, yang paling

terkenal ialah: al-Ajza’, at-Targhib wa at-Tarhib, az-Zuhdu wa al-

Page 51: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

29

Fadhail wa al-Akhlaq, al-Ahkam, Maudhu’at khashshah, Kutub

al-Funun al-Ukhra, Kutub at-Takhrij, asy-Syuruh al-Haditsiyah

wa at-Ta’liqat ‘alaiha.

e. Takhrij dengan jalan memperhatikan keadaan matan dan sanad hadits.

Maksud metode ini adalah memperhatikan hal ihwal hadits dan

sifat-sifatnya yang terdapat pada matan hadits itu atau sanadnya. Lalu

mencari makhroj (sumber takhrij) hadits itu dengan jalan mengetahui

keadaan itu atau sifat itu pada matan atau sanad.

1) Matan

Jika pada matan hadits terdapat gejala-gejala palsu,

adakalanya dari segi kerancuan lafadz, rusaknya arti, bertentangan

dengan nash al-Qur’an atau dari segi lainnya, maka cara yang

paling singkat untuk mengetahui makhrojnya adalah melihat kitab-

kitab al-Maudhu’at, akan ditemukan takhrijnya, komentar atasnya

dan pemalsunya sekaligus.

Kitab-kitab al-Maudhu’at ada yang tersusun berdasar

huruf dan ada yang berdasar bab-bab. Diantara yang tersusun

berdasar huruf ialah: al-Mashnu’ Fi Ma’rifat al-Hadits al-

Maudhu’, yang disebut al-Maudhu’at ash-Shughra karangan

Syekh Ali al-Qadri al-Harawi (-1014 H). dan diantara kitab yang

tersusun berdasar bab ialah kitab Tanzih asy-Syari’at al-Marfu’ah

‘An Ahadits asy-Syani’ah al-Maudhu’ah karangan Abu Hasan Ali

bin Muhammad bin Iroq al-Kinay (-963 H)

Page 52: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

30

Jika hadits itu hadits qudsy, maka sumber tercepat untuk

mencarinya adalah kitab-kitab yang khusus menghimpun hadits-

hadits qudsy. Kitab-kitab ini terkadang menyebut hadits dan

menyebut pentakhrijnya. Antara lain sebagai berikut: Misykat al-

Anwar Fi Ma Ruwiya ‘An Allah SWT Min al-Akhbar karangan

Muhyiddin Muhammad bin Ali bin ‘Arabi al-Hatimy al-Andalusy

(-638 H), al-Ittihaf as-Saniyah Bi al-Ahadits al-Qudsiyah

karangan Syekh Abdur Ra’uf al-Manawi (-1031 H).

2) Sanad

Jika pada sanad terdapat salah satu isyarat sanad, seperti:

a) Terdapat ayah yang meriwayatkan hadits dari putranya, maka

sumber tercepat untuk mentakhrijnya adalah kitab-kitab yang

khusus menghimpun hadits-hadits yang diriwayatkan bapak

dari anak-anaknya, seperti kitab Riwayat al-Aaba ‘An al-

Abnaa’ karangan Abu Bakr Ahmad bin Ali al-Khathib al-

Baghdadi (-463 H).

b) Jika isnad itu berangkai, diperlukan kitab-kitab yabg

menghimpun hadits-hadits yang berangkai, seperti kitab al-

Musalsalat al-Kubra karangan as-Suyuthi, kitab al-Manahil

as-Silsilah karangan Muhammad bin Abdul Baqi al-Ayyubi

(-1364 H).

c) Jika sanad itu mursal, maka diperlukan kitab-kitab al-

Marosil, seperti kitab al-Marasil karangan Abu Daud as-

Page 53: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

31

Sajistany, kitab al-Marasil karangan Ibnu Abi Hatim Abdur

Rahman bin Muhammad al-Handhaly al-Razy (-327 H). atau

terdapat perawi yang dha’if pada sanad, dapat dicari pada

kitab ad-Dhu’afa wa al-Mutakallamu Fihim, seperti kitab

Mizan al-I’tidal karangan Dzahabi.

3) Matan dan Sanad sekaligus

Ada sifat dan hal ihwal yang terjadi terkadang pada

matan, terkadang pada sanad. Yang demikian seperti ‘illat dan

ibham. Jika dijumpai hadits seperti ini hendaknya dicari pada

kitab-kitab yang dikhususkan para ulama untuk membicarakan

masalah ini. Diantara kitab-kitab jenis ini adalah:

1) ‘Ilal al-Hadits karangan Ibnu Abi Hatim al-Razy.

2) Al-Asmaa’ al-Mubhamah Fi al-Anbaa’ al-Muhkamah

karangan Khathib al-Baghdadi.

3) Al-Mustafad Min Mubhamat al-Matn Wa al-Isnad karangan

Abu Za’rah Ahmad bin Abdur Rahim al-‘Iraqi (-862 H).

B. Kritik Sanad Hadits

Yang dimaksud kritik sanad hadits (دراسة السانيد) menurut Al-Thahhan

adalah mempelajari rangkaian tokoh-tokoh isnad dengan merujuk pada

biografi masing-masing, mengetahui yang kuat dan yang dha’if diantara

mereka secara detail, menemukan ketersambungan atau keterputusan diantara

Page 54: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

32

tokoh-tokoh rangkaian isnad dengan cara mengetahui kelahiran dan wafat para

rawi, mengetahui tadlis sebagian rawi, terutama yang ber ‘an’an.

Menurut Sumbulah (2008:31), “kritik sanad merupakan upaya

meneliti kredibilitas seluruh jajaran perawi hadits dalam suatu jalur sanad,

yang meliputi aspek kebersambungan (muttashil), kualitas pribadi dan

kapasitas intelektual perawi, serta aspek syadz dan ‘illat-nya.

1. Definisi Sanad

Kata “sanad” menurut bahasa adalah “sandaran”, atau sesuatu

yang kita jadikan sandaran. Dikatakan demikian, karena hadits bersandar

kepadanya. (Suparta, 2010:45)

Menurut istilah, sanad ialah rangkaian tokoh-tokoh hadits yang

menghubungkan ke matan ( الرجال الموصلة للمتنسلسلة ). (Al-Thahhan, 1983:25)

2. Nilai Sanad dan Urgensinya

Isnad merupakan keistimewaan bagi umat Muhammad SAW.

Umat-umat sebelumnya tidak mempunyai isnad. Karena itu, kitab-kitab

samawi mereka telah hilang dan sudah diputarbalikkan, berita benar nabi-

nabi mereka sudah hilang diganti dengan dusta dan berita-berita fiktif dari

tangan-tangan jahil yang sengaja menjual ayat-ayat Allah dengan harga

yang murah.

Perhatian terhadap isnad dalam menukil kabar merupakan salah

satu sunnah muakkadah umat Islam, karena itu wajib bagi seorang muslim

Page 55: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

33

berpegang padanya dalam menukil hadits dan kabar. Ibnu al-Mubarak

mengatakan: “Isnad adalah bagian dari agama, kalaulah tidak ada isnad,

niscaya semua orang akan berbicara seenaknya”. Ats-Tsaury mengatakan:

“Isnad merupakan senjata orang mukmin”.

Jelaslah nilai dan urgensi isnad bagi orang yang ingin mengetahui

tokoh-tokoh isnad, dengan jalan membahas keadaan mereka pada kitab-

kitab biografi para rawi. Sebagaimana tampak urgensinya untuk

mengetahui isnad yang bersambung dan yang terputus. Jika tidak ada isnad,

hadits yang shohih dan yang dha’if batasannya kabur dan masuklah untuk

menggunakan kesempatan ini dalam berdusta dengan membuat yang tidak-

tidak setiap para mubtadi’ (orang yang suka mengada-ada), mubthil (orang

yang suka membuat kebatilan), dan jadilah perkaranya seperti yang

diungkapkan oleh Ibnu al-Mubarak di atas.

3. Keshahihan Sanad

Untuk kepentingan penelitian hadits, ulama telah menciptakan

berbagai kaidah dan ilmu hadits. Dengan kaidah dan ilmu hadits itu, ulama

mengadakan pembagian kualitas hadits. Diantara kaidah yang telah

diciptakan oleh ulama adalah keshahihan sanad hadits, yakni segala syarat

atau kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu sanad hadits yang berkualitas

shahih. Segala syarat atau kriteria keshahihan sanad hadits tersebut, ada

yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus yang melingkupi seluruh

bagian sanad.

Page 56: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

34

a. Unsur-Unsur Kaidah Keshahihan Sanad Hadits

Menurut Ismail (1995:120), ulama hadits dari kalangan al-

mutaqaddimun, yakni ulama hadits sampai abad III H, belum

memberikan pegertian (definisi) yang eksplisist (sharih) tentang hadits

shahih. Mereka pada umumnya hanya memberikan penjelasan tentang

penerimaan berita yang dapat dipegangi. Pernyataan-pernyataan

mereka, misalnya berbunyi:

1) Tidak boleh diterima suatu riwayat hadits, terkecuali yang berasal

dari orang-orang yang siqat.

2) Hendaklah orang yang memberikan riwayat hadits itu diperhatikan

ibadah shalatnya, perilakunya dan keadaan dirinya; apabila

shalatnya, perilakunya dan keadaan orang itu tidak baik, agar tidak

diterima riwayat haditsnya;

3) Tidak boleh diterima riwayat hadits dari orang yang tidak dikenal

memiliki pengetahuan hadits;

4) Tidak boleh diterima riwayat hadits dari orang-orang yang suka

berdusta, mengikuti hawa nafsunya dan tidak mengerti hadits yang

diriwayatkannya;

5) Tidak boleh diterima riwayat hadits dari orang yang ditolak

kesaksiannya.

Pernyataan-pernyataan tersebut tertuju kepada kualitas dan

kapasitas periwayat, baik yang boleh diterima maupun yang harus

ditolak riwayatnya.

Page 57: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

35

Ismail (1995:121) melanjutkan, Imam asy-Syafi’i telah

mengemukakan penjelasan yang lebih kongkret dan terurai tentang

riwayat hadits yang dapat dijadikan hujah. Ia mengatakan, khabar al-

khashshah (hadits ahad) tidak dapat dijadikan hujah, kecuali apabila

hadits itu:

1) Diriwayatkan oleh para periwayat yang:

a) Dapat dipercaya pengamalan agamanya;

b) Dikenal sebagai orang yang jujur dalam menyampaikan berita;

c) Memahami dengan baik hadits yang diriwayatkan;

d) Mengetahui perubahan makna hadits bila terjadi perubahan

lafalnya;

e) Mampu menyampaikan riwayat hadits secara lafal, tegasnya,

tidak meriwayatkan hadits secara makna;

f) Terpelihara hafalannya, bila ia meriwayatkan secara hafalan,

dan terpelihara catatannya, bila ia meriwayatkan melalui

kitabnya;

g) Apabila hadits yang diriwayatkannya diriwayatkan juga oleh

orang lain, maka bunyi hadits itu tidak berbeda;

h) Terlepas dari perbuatan menyembunyikan cacat (tadlis).

2) Rangkaian riwayatnya bersambung sampai kepada Nabi, atau dapat

juga tidak sampai kepada Nabi.

Kriteria yang dikemukakan oleh asy-Syafi’i tersebut sangat

menekankan pada sanad dan cara periwayatan hadits.

Page 58: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

36

Menurut Ahmad Muhammad Syakir, kriteria yang

dikemukakan oleh asy-Syafi’i telah mecakup seluruh aspek yang

berkenaan dengan keshahihan hadits. Kata Syakir, asy-Syafi’i-lah

ulama yang mula-mula menerangkan secara jelas kaidah keshahihan

hadits.

Ismail (1995:126-127) menyatakan, “unsur-unsur kaidah

umum keshahihan sanad hadits ialah:

1) Sanad bersambung;

2) Seluruh periwayat dalam sanad bersifat adil;

3) Seluruh periwayat dalam sanad bersifat dhabith;

4) Sanad hadits itu terhindar dari syudzudz; dan

5) Sanad hadits itu terhindar dari ‘illat

Sedangkan unsur-unsur kaidah khususnya sebagai berikut:

1) Untuk sanad bersambung:

a) Muttashil (maushul);

b) Marfu’;

c) Mahfuzh;

d) Bukan Mu’all (bukan hadits yang ber-‘illat).

2) Untuk periwayat bersifat adil:

a) Beragama Islam;

b) Mukallaf;

c) Melaksanakan ketentuan agama;

d) Memelihara Muru’ah.

Page 59: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

37

3) Untuk periwayat bersifat dhabith dan atau tamm al-dhabth:

a) Hafal dengan baik hadits yang diriwayatkannya;

b) Mampu dengan baik menyampaikan hadits yang dihafalnya

kepada orang lain;

c) Terhindar dari syudzudz;

d) Terhindar dari ‘illat.

b. Macam-Macam Hadits Yang Tidak Memenuhi Unsur-Unsur

Kaidah Keshahihan Sanad Hadits

Kaidah keshahihan hadits yang telah disampaikan oleh M.

Syuhudi Ismail di atas merupakan acuan utama untuk penelitian

kualitas sanad hadits. Hadits yang memenuhi semua unsur dari kaidah

itu disebut sebagai hadits shahih sanadnya. Sedangkan yang tidak

memenuhi sebagian atau seluruh unsur dari kaidah, hadits itu tidak

termasuk berkualitas shahih sanadnya. Sanad hadits yang tidak shahih,

diantanya ada yang disebut sebagai hadits hasan dan ada yang disebut

sebagai hadits dha’if.

Hadits yang sanadnya hasan, menurut mayoritas ulama hadits,

ialah hadits yang sanadnya bersambung, para periwayatnya bersifat

adil, tetapi kurang sedikit sifat ke-dhabith-annya (khafif al-dhabth),

tidak terdapat syudzudz dan ‘illat. (Isma’il, 1995:170)

Page 60: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

38

Adapun yang dimaksud hadits dha’if menurut Ismail

(1995:171) ialah hadits yang tidak memenuhi salah satu atau seluruh

syarat hadits shahih atau hasan.

Ismail (1995:176-177) melanjutkan, dalam hubungannya

dengan tidak terpenuhinya unsur sanad bersambung, secara garis besar

Ibnu Hajar al-‘Asqalaniy membagi hadits dha’if kepada lima macam.

Yakni, hadits mu’allaq, hadits mursal, hadits mu’dhal, hadits

munqathi’, hadits mudallas.

Yang dimaksud hadits mu’allaq ialah hadits yang periwayat

diawal sanadnya (periwayat yang disandari oleh penghimpun hadits)

gugur (terputus), seorang atau lebih secara berurut. Di segi yang lain,

hadits mu’allaq adalah hadits marfu’, karena hadits itu disandarkan

kepada Nabi.

Selanjutnya yang dimaksud hadits mursal menurut mayoritas

ulama hadits, ialah hadits yang disandarkan langsung kepada Nabi oleh

tabi’in, baik tabi’in besar maupun tabi’in kecil, tanpa terlebih dahulu

hadits itu disandarkan kepada sahabat Nabi.

Jenis hadits lain yang terputus sanadnya ialah hadits mu’dhal.

Yakni hadits yang terputus sanadnya, dua orang periwayat atau lebih

secara berurut.

Selanjutnya hadits munqathi’. Ulama berbeda pendapat dalam

hal ini. Pendapat-pendapat ulama tersebut sebagai berikut:

Page 61: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

39

a. Hadits Munqathi’ ialah hadits yang sanadnya terputus dibagian

mana saja, baik dibagian periwayat yang berstatus sahabat, maupun

periwayat yang bukan sahabat;

b. Hadits munqathi’ ialah hadits yang sanadnya terputus, karena

periwayat yang tidak berstatus tabi’in dan sahabat Nabi telah

menyatakan menerima hadits dari sahabat Nabi;

c. Hadits munqathi’ ialah hadits yang bagian sanadnya sebelum

sahabat, jadi periwayat sesudah sahabat, hilang atau tidak jelas

orangnya;

d. Hadits munqathi’ adalah hadits yang dalam sanadnya ada periwayat

yang gugur seorang atau dua orang tidak secara berurutan;

e. Hadits munqathi’ ialah hadits yang dalam sanadnya ada seorang

periwayat yang terputus atau tidak jelas;

f. Hadits munqathi’ ialah hadits yang sanadnya di bagian sebelum

sahabat, jadi periwayat sesudah sahabat, terputus seorang atau lebih

tidak secara berurut dan tidak terjadi di awal sanad;

g. Hadits munqathi’ ialah pernyataan atau perbuatan tabi’in.

Isma’il (1995:178) menjelaskan bahwa jenis hadits lain yang

sanadnya terputus juga ialah hadits mudallas. Dikatakan mudallas,

karena dalam hadits itu terdapat tadlis. Menurut ulama hadits, jenis

tadlis secara umum ada dua macam, tadlis al-isnad dan tadlis al-

syuyukh.

Page 62: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

40

Yang dimaksud dengan tadlis al-isnad ialah periwayat hadits

menyatakan telah menerima hadits dari periwayat tertentu yang

sezaman dengannya, padahal mereka tidak pernah bertemu. Dan yang

dimaksud tadlis al-syuyukh ialah periwayat hadits menyebut secara

salah identitas guru atau syaikh hadits yang menyampaikan hadits

kepadanya.

Selain macam-macam hadits yang telah kami kemukakan,

masih ada lagi jenis hadits yang termasuk terputus sanadnya. Yakni

hadits mauquf, maqthu’, syadz, dan mu’all (mu’allal). Hadits mauquf

dan maqthu’, sanadnya tidak sampai kepada Nabi. Sedangkan hadits

syadz dan mu’all, bentuk keterputusan sanadnya cukup beragam.

4. Ilmu Al-Jarh Wa Al-Ta’dil

a. Pengertian dan Kegunaan

Menurut bahasa, al-jarh artinya cacat. Istilah ini digunakan

untuk menunjukkan “sifat jelek” yang melekat pada periwayat hadits,

seperti pelupa, pembohong dan lain sebagainya. Apabila sifat itu dapat

dikemukakan maka dikatakan bahwa periwayat tersebut cacat. Hadits

yang dibawa oleh periwayat semacam ini ditolak, dan haditsnya

dinilai lemah (dha’if).

Menurut al-Fayyad (1998:57), jarh ada dua macam, yaitu:

1) Jarh material, yaitu suatu bentuk jarh (luka) yang menimbulkan

bekas cedera atau luka pada fisik manusia yang disebabkan oleh

Page 63: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

41

benda tajam dan lain sebagainya. Bentuk jarh ini tidak di

butuhkan dalam takhrij al-hadits.

2) jarh immaterial, yaitu suatu bentuk jarh (luka) nonfisik, seperti

menyebutkan sifat-sifat kejelekan seseorang dengan

menggunakan ucapan atau bentuk tulisan. Bentuk jarh inilah yang

digunakan dalam takhrij al-hadits.

Al-Ta’dil menurut al-Fayyad (1998:57) secara bahasa artinya

menilai adil kepada orang lain. Istilah ini digunakan untuk

menunjukkan sifat baik yang melekat pada periwayat, seperti kuat

hafalan, terpercaya, cermat dan lain sebagainya. Orang yang mendapat

penilaian seperti ini disebut ‘adil. Sehingga hadits yang di bawanya

dapat diterima sebagai dalil agama. Haditsnya dinilai shahih. Sesuai

dengan fungsinya sebagai sumber ajaran Islam, maka yang diambil

adalah hadits shahih.

Ilmu al-jarh wa al-ta’dil dibutuhkan oleh para ulama hadits

karena dengan ilmu ini akan dapat dipisahkan, mana informasi yang

benar datang dari Nabi dan mana yang bukan. Sesuai dengan fakta

sejarah, pemalsuan hadits telah terjadi semenjak dini, dan menonjol

pada masa perebutan kekuasaan politik Islam. Fakta itu menunjukkan

bahwa tidak semua pembawa hadits dapat dipercaya. Menunjukkan

cacat periwayat hadits bukan dimaksudkan untuk menjatuhkan

martabat individu, apalagi ulama, tetapi untuk melindungi informasi

Nabi dari kepalsuan. Para ulama sadar sepenuhnya bahwa

Page 64: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

42

menunjukkan aib orang lain itu dilarang oleh agama. Akan tetapi, bila

al-jarh (kritik) tidak dilakukan, maka bahaya yang timbul akan lebih

besar, dan hadits Nabi tidak dapat diselamatkan.

Namun demikian, para ulama juga menggunakan tata krama

dalam menunjukkan cacat periwayat. Misalnya, bila dengan sebuah

ungkapan target menunjukkan cacat itu sudah terpenuhi, mereka tidak

akan membuka cacat-cacat yang lainnya, kendati mereka

mengetahuinya.

b. Tingkatan Al-Ta’dil

Zuhri (1997:127-128) mengatakan, tingkatan ta’dil adalah

sebagai berikut.

1) Ta’dil dengan menggunakan ungkapan/kata pujian yang

bersangatan, seperti أوثق الناس ، وأضبط الناس، وليس له نظير ada juga

فلن لا يسأل عنه .

2) Ta’dil dengan mengulangi kata pujian, baik dengan kata yang

sama atau mirip, seperti مأمون ، أو ثقة حافظ ، أو ثقة ثبت ، أو ثقة ثقة ، أو ثقة

ثقة متقن .

3) Ta’dil dengan menggunakan kata-kata pujian tanpa pengulangan,

seperti فلن ثقة ، أو ضابط ، أو حافظ ، أو حجة ، أو إمام

4) Ta’dil dengan menggunakan kata-kata yang menggambarkan

kebaikan seseorang, tetapi tidak melukiskan kecermatan atau

kekuatan hafalan, seperti kata yang digunakan untuk ta’dil diatas,

misalnya صدوق ، أو مأمون ، أو لا بأس به

Page 65: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

43

5) Ta’dil dengan menggunakan kata yang agak dekat kepada tajrih.

Misalnya ليس ببعيد من الصواب ، أو صويلح ، أو صدوق إن شاء الله ، أو رووا

عنه ، أو محله الصدق .

c. Tingkatan Al-Jarhu

Menurut Zuhri (1997:129) tingkatan Al-Jarh adalah sebagai

berikut:

1) Jarh dengan menggunakan ungkapan yang sangat buruk dan

sangat memberatkan kepada orang yang cacat karena

kedustaannya. Misalnya أكذب الناس ، أو كذاب ، أو يضع الحديث ، أو وضاع

الحديث

2) Jarh dengan menggunakan kata yang sedikit lebih lunak, juga

berkisar pada dusta. Misalnya فلن متهم بالكذب ، أو فلن ساقط ، أو فلن

هالك ، أو فلن متروك ، أو تركوه ، أو فلن ذاهب الحديث

3) Jarh dengan menggunakan kata yang lebih lunak dari poin 2,

yang menunjukkan bahwa haditsnya ditolak oleh orang banyak,

atau tidak ditulis haditsnya. Seperti يث ، أو فلن رد حديثه ، أو مردود الحد

ضعيف جد ، أو فلن ليس بشيء

4) Jarh dengan menggunakan kata yang lebih lunak lagi. Seperti فلن

الحديثضعيف ، أو ضعفوه ، أو لا يحتج به ، أو منكر

5) Jarh dengan menggunakan kata-kata yang menunjukkan cacat

ringan. Seperti ، فلن يقال فيه ، أو فيه ضعف ، أو فلن بالقوي ، أو ليس بحجة

أو سيء الحفظ ، أو ليس بالمتين ، أو لين الحديث

d. Al-Jarh Kontra Al-Ta’dil

Page 66: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

44

Apabila ada seorang periwayat hadits, yang pada dirinya

terdapat jarh dan ta’dil sekaligus, maka menurut Zuhri (1997:130) ada

beberapa pendapat:

1) pendapat pertama mendahulukan al-jarh dari at-ta’dil.

2) Pendapat kedua mengambil penilaian yang didukung oleh suara

terbanyak.

3) Pendapat ketiga mengambil/mendahulukan pujian atas celaan,

kecuali apabila celaan disertai penjelasan tentang seabb-sebab

celaan.

4) Pendapat keempat menangguhkan penilaian sampai ada bukti lain

yang menguatkan, apakah periwayat kontroversi itu termasuk

orang ‘adil atau orang cacat.

C. Kritik Matan Hadits

1. Pengertian Kritik Matan Hadits

Sumbulah (2008:94) mengatakan bahwa istilah kritik matan hadits,

difahami sebagai upaya pengujian atas keabsahan matan hadits, yang

dilakukan untuk memisahkan antara matan-matan hadits yang shahih dan

yang tidak shahih. Dengan demikian, kritik matan tersebut, bukan

dimaksudkan untuk mengoreksi atau menggoyahkan dasar ajaran Islam

Page 67: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

45

dengan mencari kelemahan sabda Rasulullah, akan tetapi diarahkan kepada

telaah redaksi dan makna guna menetapkan keabsahan suatu hadits. Karena

itu kritik matan merupakan upaya positif dalam rangka menjaga kemurnian

matan hadits, disamping juga untuk mengantarkan kepada pemahaman

yang lebih tepat terhadap hadits Nabi.

2. Kemunculan dan Perkembangan Kritik Matan Hadits

Menurut Sumbulah (2008:94),“Secara praktis, aktivitas kritik

matan telah dilakukan oleh generasi sahabat”. Mereka menolak berbagai

riwayat hadits yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah dasar keagamaan.

Sebagai contoh dapat diperhatikan reaksi Aisyah tatkala mendengar

sebuah hadits yang disampaikan oleh Ibnu Abbas dari Umar, bahwa

menurut beliau versi Umar, Rasulullah bersabda:

إن الميت ليعذب ببكاء أهله عليه

dengan serta merta ‘Aisyah membantahnya dengan berkata: semoga Umar

dirahmati Allah, Rasulullah tidak pernah bersabda bahwa mayat orang

mukmin itu akan disiksa karena ditangisi keluarganya, tetapi beliau

bersabda:

إن الله يزيد الكافر عذابا ببكاء أهله عليه

Kritik matan di era sahabat ternyata tidak hanya dilakukan oleh

Aisyah, namun juga oleh sahabat-sahabat lainnya. Al-Adlabi membuat

klasifikasi besar tentang nama-nama sahabat yang terlibat pada aktifitas

kritik matan, yakni kritik matan yang dilakukan umm al-mu’minin, Aisyah,

Page 68: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

46

dan kritik matan yang dilakukan oleh para sahabat selain Aisyah. Untuk

kritik Aisyah ditujukan kepada hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Abu

Hurairah, Umar, Ibnu Umar, Jabir, dan Ka’ab al-Akhbar. Sedangkan para

sahabat selain Aisyah dapat disebut misalnya kritik matan yang dilakukan

Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Mas’ud da Abdullah

bin Abbas.

Jika di era sahabat dan tabi’in kritik matan masih dalam bentuk

yang sangat sederhana, maka pada era atba’ al-tabi’in kritik matan mulai

menemukan model baru yang lebih sempurna. Kesempurnaan bentuk kritik

matan di era ini, dapat ditunjukkan dengan adanya upaya yang dilakukan

oleh para ulama untuk mulai menspesialisasikan dirinya sebagai kritikus

hadits, seperti Malik, Al-Tsauri dan Syu’bah. Kemudian disusul dengan

munculnya kritikus hadits lainnya seperti ‘Abdullah ibn Al-Mubarak,

Yahya bin Sa’id Al-Qattan, Abdul Rahman bin Mahdi dan Al-Imam Al-

Syafi’i. jejak mereka juga diikuti oleh Yahya bin Ma’in, ‘Ali bin al-Madini

dan Al-Imam Ahmad.

3. Kaidah Keshahihan Matan Hadits

Sumbulah (2008:106) mengatakan bahwa mengenai kaidah

keshahihan matan ini, Al-Adlabi menyatakan bahwa sebuah matan hadits

dikatakan shahih apabila tidak bertentangan dengan al-Qur’an al-Karim,

tidak bertentangan dengan hadits Rasulullah yang memiliki bobot akurasi

yang lebih tinggi, tidak bertentangan dengan akal, indera dan sejarah, serta

menunjukkan ciri-ciri sabda Rasulullah jika ditilik secara redaksional.

Page 69: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

47

sedangkan Al-Baghdadi, ia menyatakan bahwa sebuah hadits tidak

dikatakan shahih bila bertentangan dengan rasio, ayat al-Qur’an yang telah

muhkam, hadits al-mutawatir, amaliah ulama salaf yang disepakati, dalil

yang dihukumi pasti, serta bertentangan dengan hadits ahad yang bobot

akurasinya lebih kuat.

Penelitian terhadap aspek matan hadits menurut Sumbulah

(2008:107) mengacu kepada kaidah keshahihan matan hadits sebagai tolok

ukur, yakni terhindar dari syadz dan ‘illat.

a. Terhindar dari syadz

Syadz pada matan hadits didefinisikan sebagai adanya

pertentangan atau ketidaksejalanan riwayat seorang perawi yang

menyendiri dengan seorang perawi yang lebih kuat hafalan dan

ingatannya. Pertentangan atau ketidaksejalanan itu adalah dalam hal

menukil matan hadits, sehingga terjadi penambahan, pengurangan,

perubahan tempat (maqlub) dan berbagai bentuk kelemahan dan cacat

lainnya.

b. Terhindar dari ‘illat

Yang dimaksud dengan ‘illat pada matan hadits adalah suatu

sebab tersembunyi yang terdapat pada matan hadits yang secara lahir

tampak berkualitas shahih. Sebab tersembunyi disini dapat berupa

masuknya redaksi hadits lain pada hadits tertentu, atau redaksi

dimaksud bukan lafal-lafal yang mencerminkan sebagai hadits

Page 70: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

48

Rasulullah, sehingga pada akhirnya matan hadits tersebut sering kali

menyalahi nash-nash yang lebih kuat bobot akurasinya.

Sumbulah (2008:108-109) menukil apa yang dikemukakan

oleh al-Salafi, kriteria dan tata cara untuk mengungkap ‘illat pada

matan adalah:

1) Mengumpulkan hadits yang semakna serta mengkomparasikan

sanad dan matannya sehingga diketahui ‘illat yang terdapat

didalamnya.

2) Jika seorang perawi bertentangan riwayatnya dengan seorang

perawi yang lebih tsiqah darinya, maka riwayat perawi tersebut

dinilai ma’lul.

3) Jika hadits yang diriwayatkan seorang perawi bertentangan dengan

hadits yang terdapat dalam tulisannya, atau bahkan hadits yang

diriwayatkannya itu ternyata tidak terdapat dalam kitabnya,

sehingga oleh karenanya riwayat yang bertentangan tersebut

dianggap ma’lul.

4) Melalui penyeleksian seorang syekh bahwa ia tidak pernah

menerima hadits yang diriwayatkannya itu, atau dengan kata lain

hadits yang diriwayatkannya itu sebenarnya tidak pernah sampai

kepadanya.

5) Seorang perawi tidak mendengar dari gurunya secara langsung.

6) Hadits tersebut bertentangan dengan hadits yang diriwayatkan oleh

sejumlah perawi yang tsiqah.

Page 71: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

49

7) Hadits yang telah umum dikenal oleh sekelompok orang, namun

kemudian dating seorang perawi yang haditsnya menyalahi hadits

yang telah mereka kenal itu, maka hadits yang dikemukakan itu

dianggap memiliki cacat.

8) Adanya keraguan bahwa tema inti hadits tersebut berasal dari

Rasulullah.

D. Talak Tiga Sekaligus Dalam Fiqih

Al-Jaziri (2003:341) menyebutkan,

جل زوجته فإذا طلق الر بأن قال لها : أنت طالق ثلثا ثلثا لزمه دفعة واحدة

)كتاب الفقه على . ما نطق به من العدد في مذاهب الربعة وهو رأي الجمهور

(143، ص 2مذاهب الربعة : ج

“Apabila seorang laki-laki menceraikan istrinya tiga sekaligus, dengan

mengatakan: engkau saya ceraikan tiga sekaligus, maka jatuhlah sebanyak

bilangan yang ia ucapkan itu menurut Madzhab yang empat, dan itulah

pendapat Jumhur (golongan besar kalangan ulama).”

Untuk lebih rincinya kami nukilkan pendapat-pendapat ulama madzhab

yang empat dari kitab-kitab yang mu’tamad dikalangan mereka, sebagai

berikut:

1. Pendapat Madzhab Maliki

Malik (1995:76-77) menyatakan:

قها ثلثا فى لا يجوز عند مالك وكذالك كلمة واحدة فإن فعل لزمه ، أن يطل

فل تعتدوها ومن يتعد حدودالله فقد بدليل قول الله عز و جل ) تلك حدود الله

Page 72: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

50

ج عة فجعلها فائتة ظلم نفسه لاتدري لعل الله يحدث بعد ذالك أمرا ( وهي الر

وجة كليمة واحدة إذ لم يقع فىبإيقاع الثلث ولا كان ولا يلزمه لم تفته الز

ولم يلزم رسول الله صلى الله عليه وسلم عبد الله بن عمر ظالما على نفسه

: مره فليراجعها دل ذالك أيضا على المطلقة التى طلقها في الحيض ، فقال

ة العلماء ولا يشد فى أن الطلق لسنة أو لغير سنة وهو مذهب الفقهاء وعام

(66-67، ص 2)مقدمة: ج ذالك منهم إلا من لا يعتد بخلفه منهم .

“dan seperti itu juga tidak boleh dalam madzhab Malik, menceraikan tiga

sekaligus, tetapi kalau dikerjakan maka talaknya jatuh tiga, dengan dalil

firman Allah (itulah hukum-hukum Allah. Dan barang siapa yang

melanggar hokum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat

zalim terhadap dirinya sendiri. Kamu tidak mengetahui barangkali Allah

mengadakan sesudah itu suatu hal yang baru). Suatu hal yang baru itu

adalah rujuk, maka Allah menjadikan perempuan yang diceraikan sekaligus

perempuan yang hilang (tidak dapat didekati lagi oleh suami) dengan sebab

jatuhnya talak tiga sekaligus dengan satu ucapan. Kalau umpamanya tidak

jatuh tiga dan tidak mengikat perkataannya itu tentu ia tidak kehilangan istri

dan juga tidak menganiaya dirinya. Dan juga kalau talak seperti itu tidak

mengikat atau tidak sah tentu Rasulullah SAW tidak memperdulikan talak

yang dijatuhkan ketika haid. Nabi bersabda: suruhlah supaya ia rujuk. Itu

juga menjadi bukti bahwa talak yang menurut hukum atau yang tidak

menurut hukum semuanya jatuh. Itulah madzhab para ahli fiqih dan para

ulama pada umumnya, tidak ada yang keluar dari pendapat itu kecuali

orang-orang yang tidak masuk hitungan walaupun mereka berpendapat

lain.”

Dari keterangan dalam “Al-Muwaththa” kitab Muqaddimah di atas

dapat diambil pengertian bahwa:

a. Menurut madzhab Maliki tidak boleh menjatuhkan talak tiga sekaligus.

b. Kalau sampai terjadi talak tiga sekaligus, maka talaknya sah dan jatuh

tiga.

Page 73: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

51

c. Firman Allah dalam surat Ath-Thalaq ayat 1 menyatakan bahwa orang-

orang yang menjatuhkan talak dengan cara diluar ketentuan Allah,

maka ia telah menganiaya dirinya sendiri, karena tidak boleh lagi

kembali, padahal sewaktu-waktu ia bisa saja berubah fikiran ingin

kembali lagi. Akan tetapi hal itu sudah terlarang oleh perbuatannya

sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa talak tiga sekaligus yang tidak

sesuai dengan ketentuan Allah itu jatuh tiga. Karena kalau seandainya

hal itu tidak berdampak hukum, maka tidak disebut menganiaya diri

sendiri.

d. Nabi Muhammad SAW memerintahkan Ibnu ‘Umar untuk kembali

kepada istrinya yang diceraikannya pada waktu istrinya sedang haid,

dan cerainya itu dihitung satu kali. Walaupun talak itu tidak sesuai

dengan ketentuan Allah, talaknya tetap jatuh.

e. Pendapat yang demikian itu adalah pendapat para ahli fiqih dan ulama-

ulama pada umumnya. Orang-orang yang berbeda dengan pendapat

tersebut adalah orang-orang yang tidak masuk hitungan.

2. Pendapat Madzhab Syafi’i

Al-Syafi’i (2001:467) menuliskan:

تان فإمساك بمعروف أو تسريح بإحسان قال الله تبارك وتعالى : الطلق مر

بعد حتى تنكح زوجا غيره ، فقال تبارك وتعالى : فإن طلقها فل تحل له من

والله أعلم على أن من طلق زوجة له دخل بها أو لم يدخل بها . والقرآن يدل

Page 74: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

52

جل لامرأته ثلثا لم تحل له حتى تنكح : أنت طالق زوجا غيره . فإذا قال الر

مت عليه حتى تنكح زوجا غيره . ثلثا ، فقد حر

“Allah berfirman: ‘talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh

rujuk lagi dengan cara yang ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang

baik’. Dan Allah berfirman: ‘kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah

talak yang kedua), maka perempuan itu tidak halal lagi baginya hingga dia

kawin dengan suami yang lain’. Al-Qur’an menunjukkan –Allah yang lebih

tahu- bahwa orang yang menceraikan istrinya tiga kali, baik setelah dukhul

maupun belum, tidak halal lagi baginya sampai ia kawin lagi dengan suami

yang lain. Maka apabila seorang suami berkata kepada istrinya: engkau

tertalak tiga, maka haramlah perempuan itu baginya hingga ia kawin dengan

suami yang lain”.

Dalam nukilan diatas, dapat difahami bahwa Imam Syafi’i

menfatwakan bahwa talak tiga sekaligus jatuh tiga.

Selanjutnya, Abbas (2006:277) menuliskan bahwa Syaikh Abu

Zakariya bin Syaraf An-Nawawi yang terkenal dengan panggilan Imam

Nawawi (wafat: 675 H) dalam kitab “Minhaj” dalam bab talak menyatakan:

“Kalau ia berkata: “saya ceraikan engkau” atau “engkau tercerai” dan ia

niatkan bilangan (dua atau tiga) jatuhlah dua atau tiga itu, dan serupa itu

pula lafadh kinayah”.

Dari pernyataan Imam Nawawi diatas dapat difahami bahwa talak

dengan lafadz sharih atau kinayah, kalau diniatkan berapa bilangannya,

maka jatuhlah talak sebanyak yang dilafadzkan atau diniatkan itu.

3. Pendapat Madzhab Hanbali

Qudamah (1995:803) menerangkan:

قال لزوجته أنت طالق ثلثا فهي ثلث وإن نوى واحدة لن لفظه نص إذا

فى الثلث لا يحتمل غيرها .

Page 75: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

53

“apabila seorang suami berkata kepada istrinya: engkau saya talak tiga,

maka jatuhlah tiga. Walaupun niatnya satu, karena perbuatan itu nash untuk

menunjukkan tiga, tidak yang lain”.

Selanjutnya Qudamah (1995:804) menerangkan:

أو منتهاه طلقت ثلثا . أو أكثره وإن قال أنت طالق كل الطلق أو جميعه

يح أو التراب أو كألف طلقت ثلثا .و إن قال أنت طالق كعدد الماء أو الر

“kalau seorang suami berkata kepada istrinya: engkau diceraikan dengan

seluruh talak, atau dengan sekalian talak, atau dengan talak yang paling

banyak, atau dengan talak yang paling akhir, maka jatuhlah talak tiga. Dan

jika suami berkata kepada istrinya: engkau diceraikan dengan talak

sebanyak air, atau sebanyak angin, atau sebanyak tanah, atau seperti seribu,

maka jatuhlah talak tiga”.

4. Selain pendapat imam madzhab di atas, ada beberapa pendapat para sahabat

Nabi terkemuka, yaitu Ibnu Abbas, Abu Hurairah dan ‘Abdullah bin ‘Umar

ra.

Al-Syafi’i(2001:467), menuliskan:

د بن عياس ثلثا قبل أن يدخل بن البكير ، قال : طلق رجل ارأته عن محم

بها ثم بداله أن ينكحها فجاء يستفتي ، فذهبت معه أسأل له ، فسأل أبا هريرة

تى ح و عبد الله بن عباس رضي الله عنهم عن ذالك فقالا ، لانرى أن تنكحها

ما طلقي إياها واحدة . فقال ابن عباس : تنكح زوجا غيرك . فقال : إن

إنك أرسلت من يدك ماكان لك من فضل .

“Dari Muhammad bin ‘Iyas bin Bakir, ia berkata: seorang laki-laki mentalak

istrinya dengan talak tiga sekaligus sebelum ia mencampurinya. Kemudian

ia ingin kembali menikahinya, maka ia lebih dahulu minta fatwa, maka saya

pergi bersamanya . maka ia bertanya kepada Abu Hurairah dan ‘Abdullah

Page 76: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

54

bin ‘Abbas ra, maka keduanya menjawab: kami berpendapat engkau tidak

boleh menikahinya kecuali jika ia menikah dengan suami selain engkau.

Laki-laki itu berkata: saya mentalaknya dengan talak satu. Ibnu ‘Abbas

menjawab: engkau telah melepaskan semua yang engkau genggam dalam

tanganmu, tidak ada lagi sisa untukmu”.

Dalam nukilan di atas jelas Abu Hurairah dan ‘Abdullah bin

‘Abbas dengan tegas menyatakan bahwa talak tiga sekaligus jatuh tiga.

Al-Syafi’i (2001:467) melanjutkan tulisannya:

أن عطاء ومجاهدا جريح قال الشافعي رحمه الله : أخبرنا سعيد عن ابن

أن رجل أتى ابن عباس ، فقال : طلقت امرأتي مائة . فقال ابن عباس قالا :

: تأخذ ثلثا وتدع سبعا وتسعين .

“Imam Syafi’i berkata: telah menceritakan kepada kami Sa’id dari Ibnu

Juraij, bahwasannya’Atha dan Mujahid berkata: seorang laki-laki

mendatangi Ibnu ‘Abbas dan berkata: saya telah mentalak istri saya dengan

talak seratus. Ibnu ‘Abbas berkata: ambillah tiga dan tinggalkan yang 97”.

Dari pernyataan Ibnu ‘Abbas di atas dapat difahami bahwa talak seratus

hanya jatuh tiga.

Masih dari Al-Syafi’i (2001:467):

جاء رجل يستفتي عبد الله بن عمر عن رجل عن عطاء ابن يسار قال :

طاء : فقلت : إنما طلق البكر قبل أن يمسها . فقال ع طلق امرأته ثلثا

. فقال عبد الله بن عمر : إنما أنت قاص الواحدة تبينها وثلث واحدة

Page 77: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

55

حين تحرمها حتى تنكح زوجا غيرها ولم يقل له عبد الله بئسما صنعت

لقت ثلثا .ط

“Dari ‘Atha bin Yasar, ia berkata: seorang laki-laki datang minta fatwa

kepada ‘Abdullah bin ‘Umar tentang seorang laki-laki yang mentalak

istrinya dengan talak tiga sekaligus sebelum ia menyentuhnya. ‘Atha

berkata: saya berkata bahwasannya talaknya seorang gadis adalah satu.

Maka ‘Abdullah bin ‘Umar berkata: pendapatmu terlalu jauh, talak satu

menjadikannya ba’in, talak tiga menjadikannya tidak halal lagi, hingga ia

kawin dengan suami lain. Pada waktu itu ‘Abdullah tidak berkata

kepadanya: perbuatanmu mentalak tiga sekaligus adalah perbuatan yang

jelek”.

Dari pernyataan diatas dapat penulis fahami bahwa ‘Abdullah bin

‘Umar, seorang sahabat Nabi yang utama, ahli hadits, berpendapat bahwa

talak tiga sekaligus jatuh tiga.

Al-Alusi (tanpa tahun:119) mengatakan:

عن سويد بن غفلة قال : كانت عائشة الخثعمية عند الحسن بن علي رضي

م الله وجهه ، فقالت لتهنك الخلفة ، قال: الله عنهما ، فقال لها: قتل علي كر

بثيابها ظهرين الشماتة ، اذهبي فأنت طالق ثلثا . فتلفقت يقتل علي وت

وقعدت حتى قضت عدتها ، فبعث إليها بقية لها من صداقها وعشرة آلاف

سول قالت: ا جاء الر ا بلغ قولها متاع قل صدقة. فلم . فلم يل من جيب مفارق

ي يقول : ي أو حدثني أبي أنه سمع جد بكى ، ثم قال: لو لا أن ي سمعت جد

تحل له حتى أيما رجل طلق امرأته ثلثا عند الإقراءء أو ثلثا مبهمة لم

تنكح زوجا غيره لرجعتها. )رواه الطبرانى والبيهقى(

Page 78: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

56

“Dari Suwaid bin Ghaflah, ia berkata: bahwasannya ‘Aisyah Al-

Khats’amiyah istri Hasan bin ‘Ali ra. Pada suatu hari beliau (Hasan bin ‘Ali)

berkata kepada istrinya:’Ali karromallahu wajhah telah dibunuh. Istrinya

menjawab: engkau akan disulitkan oleh soal khilafah. Hasan berkata: ‘Ali

telah dibunuh, dan engkau banyak bicara, pergilah engkau, engkau ditalak

tiga. Suwaid berkata: maka ia membungkus badannya dengan kain dan ia

duduk menunggu ‘iddahnya. Kemudian Hasan mengirimkan kepadanya apa

yang tersisa dari maharnya dan ditambah dengan sedekah 10.000 dirham.

Ketika utusan itu sampai kepada ‘Aisyah, ‘Aisyah berkata: harta yang

sedikit dari seorang kekasih yang mentalak. Ketika perkataan ‘Aisyah itu

disampaikan kepada Hasan, Hasan menangis dan berkata: kalaulah saya

tidak mendengar dari kakek saya (Rasulullah), atau kalaulah saya tidak

mendengar kabar dari ayah saya, dari kakek saya, bahwa barang siapa yang

mentalak istrinya dengan talak tiga sekaligus ketika suci atau pada waktu

apapun, maka perempuan itu tidak lagi halal baginya, kecuali kalau ia kawin

dengan suami lain. Kalau tidak begitu, saya akan merujuknya”.

Hadits yang diriwayatkan Imam Thabrani dan Imam Baihaqi ini

merupakan dalil yang memperkuat bahwa talak tiga sekaligus jatuh tiga.

Dalam kitab Al-Muwaththa”, karya Imam Malik disebutkan:

ة منها شيئا . من قال قال عمر بن العزيز : لو كان الطلق ألفا ما أبقت البت

فقد رمى الغاية القصوى .البتة

“’Umar bin ‘Abdul ‘Aziz berkata: kalaulah ada talak seribu, maka perkataan

“Al-Battah” telah mencakup semuanya. Siapa yang mengatakan “talak al-

battah” maka itu sudah tujuan yang paling jauh”.

Masih dalam kitab Al-Muwaththa, dikatakan:

علي عن مالك ، أنه بلغه أن علي بن أبى طالب كان يقول لامرأته أنت

تطليقات . حرام إنها ثلث

Page 79: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

57

“dari Malik, telah sampai kepadanya, bahwasannya ‘Ali bin Abu Thalib kw,

menfatwakan tentang laki-laki yang mentalak istrinya dengan berkata:

“engkau haram bagiku”, maka perkataan itu menjadi talak tiga sekaligus”.

Dapat difahami dari ucapan Sayidina ‘Ali ini bahwa beliau

menfatwakan bahwa ucapan “engkau haram bagiku” merupakan talak tiga

sekaligus dan jatuh tiga.

BAB III

KRITIK SANAD HADITS TALAK TIGA SEKALIGUS

A. Hadits-hadits Tentang Talak Tiga Sekaligus Jatuh Tiga

1. ، قال: حدثني الليث، قال : حدثني عقيل، عن ابن حدثنا سعيد بن عفير

بير، أن عائشة، أخبرته: أن امرأة شهاب ، قال: أخبرني عروة بن الز

صلى الله عليه وسلم، جاءت إلى رسول الل فقالت: يا رفاعة القرظي

حمن ، إن رفاعة طلقني فبت طلقي، وإن ي نكحت بعده عبد الر رسول الل

صلى الله عليه ، وإنما معه مثل الهدبة، قال رسول الل بير القرظي بن الز

ريدين أن ترجعي إلى رفاعة؟ لا، حتى يذوق عسيلتك وسلم: لعلك ت

، ص 1: من أجاز طلق الثلث ج البخاري صحيح) .وتذوقي عسيلته

(0275، ر 402

قال: حدثنا أبو بكر بن أبي شيبة قال: حدثنا سفيان بن عيينة، عن الز .2 هري

جاءت إلى رسول الل أخبرني عروة، عن عائشة، أن امرأة رفاعة القرظي

Page 80: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

58

صلى الله عليه وسلم، فقالت: إن ي كنت عند رفاعة فطلقني فبت طلقي،

ح جت عبد الر بير، وإن ما معه مثل هدبة الثوب، فتبسم فتزو من بن الز

النبي صلى الله عليه وسلم، فقال: أتريدين أن ترجعي إلى رفاعة؟ لا، حتى

الرجل يطلق : بابإبن ماجه سنن) . تذوقي عسيلته، ويذوق عسيلتك

، ص 3إمرأته ثلثا فتزوج فيطلقها قبل أن يدخل بها أترجع إلى الول ج

(3312، ر 723

a. Rangkaian Sanad

عائشة

عروة بن زبير

سفيان بن عيينة

إبن شهاب/

الزهري

عقيل

الليث

البخاري

سعيد بن عفير

أبو بكر بن أبي

شيبة

إبن ماجه

رسول الله

Page 81: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

59

b. Biografi Perawi dan kebersambungan Sanad

1) Dari Jalur al-Bukhari

Hadits yang di-takhrij Al-Bukhari dalam kitab shahihnya

juz 3, hal. 402, bab man ajaaza thalaaq al-tsalats, hadits nomor

5260 ini, diriwayatkan oleh enam orang perawi, yakni: Sa’id bin

‘Ufair, Al-Laits, ‘Uqail, Ibnu Syihab, ‘Urwah bin Zubair dan

‘Aisyah.

a) Sa’id bin ‘Ufair

Mengenai biografi Sa’id bin ‘Ufair, Al-‘Asqalani

(1995:39) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkapnya adalah Sa’id bin Katsir bin ‘Ufair

bin Muslim bin Yazid bin Al-Aswad. Panggilannya Abu

‘Utsman. Beliau adalah anak saudara perempuan Al-

Mughirah bin Hasan bin Rasyid Al-Hasyimi, Al-Mishri.

Beliau meriwayatkan hadits dari Bustham bin Harits

Al-Makki, Rasyidin bin Sa’d, Sulaiman bin Bilal, ‘Abdullah

bin Lahi’ah, ‘Abdullah bin Wahab, Al-Laits bin Sa’d, Nafi’

bin Yazid Al-Mishri, Yahya bin Rasyid Al-Barra’, Yahya bin

Falih, Ya’qub bin Al-Hasan Al-Tsaqafi, Ya’qub bin

‘Abdurrahman Al-Askandarani.

Page 82: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

60

Orang-orang yang meriwayatkan hadits dari beliau

antara lain Al-Bukhari, Ibrahim bin Al-Husain bin Daizil Al-

Hamdzni, Ahmad bin Hammad, Ahmad bin Daud Al-Makki,

Ahmad bin ‘Ashim Al-Balkhi, Ahmad bin Muhammad bin

Al-Hajjaj bin Rasyidin bin Sa’d, Ahmad bin Yahya bin Wazir

bin Sulaiman Al-Mishri, anaknya Asad bin Sa’id bin Katsir

bin ‘Ufair, Isma’il bin Abdillah Al-‘Abdi, dan lainnya.

Abu Hatim berkata, Sa’id bin ‘Ufair bukan orang

yang tsabit, ia Shaduq.

Abu Ahmad bin ‘Addi berkata, saya mendengar

Ibnu Hammad berkata: berkata Al-Sa’di: tidak ada pada diri

Sa’id bin ‘Ufair kebid’ahan.

Ibnu Yunus berkata, Sa’id bin Katsir termasuk

paling alimnya manusia tentang ansab, hadits, hari-hari

penting Arab, peristiwa-peristiwanya, sejarah, manaqib,

matsalib, beliau menakjubkan dalam bidang-bidang tersebut.

Selain itu, beliau sangat sopan, fasih lisannya, bagus

penjelasannya, orang yang bisa mendatangkan hujjah,

majelisnya tidak membosankan, tidak akan habis terkuras

ilmunya, beliau ahli syair yang indah dan beragam syairnya.

Ketika ‘Abdullah bin Thahir berada di Mesir, ia menghadiri

majelis Sa’id bin ‘Ufair dengan senang, ‘Abdullah bin Thahir

Page 83: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

61

sangat takjub dengan Sa’id bin ‘Ufair. Sa’id bin ‘Ufair

dilahirkan pada tahun 146 H, wafat pada tahun 226 H.

b) Al-Laits

Mengenai biografi Al-Laits, Al-‘Asqalani

(1995:481-484) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkap Al-Laits bin Sa’ad ialah Abul Harits

Al-Laits bin Sa’ad bin ‘Abdurrahman Al-Fahmi, merupakan

seorang Imam mujtahid yang terkenal di Mesir dalam bidang

fiqih dan hadits.

Dikatakan Al-Syafi’i dan Ibnu Bukair, “Al-Laits

lebih ahli dalam bidang fiqih daripada Malik, namun

pengikut Al-Laits tidak mengatakan demikian”. Dikatakan

Imam Ahmad, “di Mesir tidak ada orang yang lebih shohih

haditsnya dari pada Al-Laits”. Al-Laits dalam pandangan

Ibnu Hibban adalah tokoh ahli pada zamannya. Ahli dalam

bidang fiqih, wara’, berilmu, terhormat dan dermawan. Para

ulama mengatakan bahwa Al-Laits dalam setiap tahunnya

menyumbang 80.000 dinar untuk dibagikan kepada orang-

orang yang membutuhkan dari warga penduduknya. Itu

hanya berupa zakatnya saja. Para kritikus sepakat bahwa Al-

Laits adalah seorang Imam mujahid dimasanya. Pendapat ini

Page 84: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

62

tidak ada yang membantahnya. Beliau seorang tsiqat dan

teguh, tidak ada suatu perbuatan untuk mendekatkan diri pada

Allah yang tidak dikerjakan olehnya.

Beliau meriwayatkan hadits dari Yahya bin Sa’id

Al-Anshari’ Sa’id Al-Muqri, ‘Atha bin Abi Rabah, Qatadah,

Az-Zuhri, Shafwan bin Sulaim, semua orang tsiqat yang

hidup dimasanya dan lain-lain.

Hadits-haditsnya diriwayatkan oleh kedua gurunya

Hisyam bin Sa’ad dan Muhammad bin ‘Ajlan, oleh orang-

orang semasanya, seperti Ibnu Lahi’ah dan Husyaim bin

Basyir, Ibnu Al-Mubarak, Ibnu Wahab, Al-Walid bin

Muslim, Abul Walid At-Thayalisi, dan lain-lain.

Beliau dilahirkan pada tahun 94 H. dan wafat di

Mesir pada tahun 175 H.

c) ‘Uqail

Mengenai biografi ‘Uqail, Al-‘Asqalani (1995:130-

131) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkapnya adalah ‘Uqail bin Khalid bin

‘Aqil Al-Ailiy, biasa dipanggil Abu Khalid Al-Amawiy atau

Maula ‘Utsman.

Ia meriwayatkan hadits dari ayahnya, pamannya

Ziyad, Nafi’ Maula Ibnu ‘Umar, ‘Ikrimah, Hasan, Sa’id bin

Page 85: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

63

Abi Sa’id Al-Khudri, Sa’id bin Sulaiman bin Zaid bin Tsabit,

Salamah bin Kuhail, Az-Zuhri dan lainnya.

Yang meriwayatkan hadits darinya adalah anaknya

Ibrahim, anak saudaranya Salamah bin Rauh, Al-Mufadhdhal

bin Fadhalah, Al-Laits bin Sa’d, Ibnu Lahi’ah, Jabir, Ibnu

Isma’il, ‘Abdurrahman bin Salman Al-Hijri, Sa’id bin Abi

Ayyub, Nafi’ bin Yazid, Yahya bin Ayyub, Al-Hajjaj bin

Farafishah, Yunus bin Yazid Al-Aili, dan lainnya.

Berkata Ahmad, Muhammad bin Sa’d, dan Al-

Nasa’i: ia seorang yang tsiqat.

Dari Ibnu Ma’in dalam riwayat Al-Duri: orang yang

paling tsabit dalam meriwayatkan hadits dari Az-Zuhri:

Malik, Ma’mar, Yuus, ‘Uqail, Syu’aib dan Sufyan.

Ishaq bin Rahawaih berkata: ‘Uqail seorang yang

hafidz, dan Yunus sahabat yang banyak menulis.

Berkata Abu Zur’ah: ‘Uqail seoranh yang shoduq

tsiqat.

Ibnu Abi Hatim berkata: saya bertanya kepada ayah

saya: engkau lebih menyukai ‘Uqail atau Yunus ? ia berkata:

saya lebih menyukai ‘Uqail. Ia seorang berstatus laa ba’sa

bih.

Page 86: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

64

Al-Majisyun berkata: ‘Uqail adalah seorang opas

(penjaga kantor/agen polisi) ditempat kami di Madinah, dan

ia wafat di Mesir tahun 141 H.

Muhammad bin ‘Uzaiz Al-Aili berkata: ia wafat

tahun 2 H.

Ibnu Al-Sarh berkata, dari pamannya: ia wafat tahun

44 H.

Berkata Al-‘Ijliy: Ailiy seorang yang tsiqat.

Al-Bukhari berkata: berkata ‘Ali dari Ibnu ‘Uyainah,

dari Ziyad, dari Sa’d: ‘Uqail seorang yang yahfadz.

d) Ibnu Syihab

Mengenai biografi Ibnu Syihab, Al-‘Asqalani

(1995:696-700) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkap Ibnu Syihab adalah Muhammad bin

Muslim bin ‘Ubaidillah bin ‘Abdullah bin Syihab bin

‘Abdillah bin Al-Harits bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah Al-

Qurasyi. Masyhur dengan nama Muhammad bin Syihab Az-

Zuhri, beliau adalah seorang yang faqih. Menurut Abu Bakar

Al-Hafidz Al-Madani, beliau merupakan salah seorang

Imam, palinh alimnya orang alim di Hijaz dan Syam.

Ibnu Syihab meriwayatkan hadits dari ‘Abdullah bin

‘Umar bin Al-Khaththab, ‘Abdullah bin Ja’far, Rabi’ah bin

‘Abbad, Misywar bin Makhramah, ‘Abdurrahman bin Azhar,

Page 87: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

65

‘Abdullah bin ‘Amir bin Rabi’ah, Sahl bin Sa’d, Anas, Jabir,

Abi Al-Thufail, Sa’ib bin Yazid, Mahmud bin Al-Rabi’,

Mahmud bin Lubaid, Tsa’labah bin Abi Malik, Abu Umamah

bin Sahl bin Hunaif dan lain-lain.

Telah meriwayatkan hadits dari Ibnu Syihab, antara

lain: ‘Atha bin Abi Rabah, Abu Al-Zubair Al-Makki, ‘Umar

bin ‘Abdul ‘Aziz, ‘Amru bin Dinar, Shalih bin Kaisan, Aban

bin Shalih, Yahya bin Sa’id Al-Anshari, Ibrahim bin Abi

‘Ablah, Yazid bin Abi Habib, Ja’far bin Rabi’ah, saudaranya

‘Abdullah bin Muslim Az-Zuhri, Al-Auza’i, Ibnu Juraij,

Ishaq, ‘Ubaidillah bin ‘Umar, Hisyam bin ‘Urwah, Maik,

Ma’mar, Az-Zubaidi, ‘Uqail, Al-Laits dan lain-lain.

Al-Bukhari berkata, dari ‘Ali ibn Al-Madani: ia

memiliki 2000 hadits.

Al-Ajri berkata, dari Abu Daud: semua hadits Az-

Zuhri berjumlah 1002 hadits, sebagiannya adalah musnad

dengan derajat pujian para perawinya adalah tsiqat. Adapun

hadits-haditsnya yang ikhtilaf tidak mencapai 50 hadits.

Az-Zuhali berkata, dari ‘Abdurrazzaq: saya bertanya

kepada Ma’mar: apakah Az-Zuhri mendengar hadits dari

Ibnu ‘Umar ? ia menjawab: ya, Az-Zuhri mendenggar hadits

dari Ibnu ‘Umar dua hadits.

Page 88: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

66

Berkata Al-‘Ajliy: Az-Zuhri meriwayatkantiga

hadits dari Ibnu ‘Umar.

Ibnu Sa’d berkata: para ulama berkata: bahwasannya

Az-Zuhri adalah seorang yang tsiqat, banyak hadits, ilmu,

dan riwayat yang ia kuasai keseluruhannya.

Abu Az-Zinad berkata: dahulu kami menulis tentang

halal dan haram, dan bahwasannya Ibnu Syihab menulis

semua apa yang ia dengar, ketika saya butuh saya pergi

kepadanya, sehingga saya tahu ia adalah manusia paling

alim.

Ibnu Al-Munadi berkata: ia wafat pada tahun 65 H.

e) ‘Urwah bin Zubair

Mengenai biografi ‘Urwah bin Zubair, Al-‘Asqalani

(1995:92-95) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkap ‘Urwah bin Az-Zubair ialah Abu

‘Abdillah ‘Urwah bin Az-Zubair bin Al-Awwam bin

Khuwailid bin Asad bin ‘Abdil ‘Uzza bin Qusyay Al-Asadi

Al-Qurasy.

Ayahnya, Az-Zubair bin Al-Awwam adalah salah

seorang putra dari bibi Rasulullah SAW, yang bernama

Shafiyah binti ‘Abdil Muthalib. Az-Zubair adalah seorang

hawari Rasulullah, salah seorang sahabat 10 yang mendapat

surge, salah seorang sahabat 6 yang ditunjuk menjadi ash-hab

Page 89: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

67

asy-syura (anggota permusyawaratan). Ibunda beliau

bernama Asma binti Abu Bakar Ash-Shiddiq yang dijuluki

Dzat Al-Nithaqain (yang mempunyai dua sabuk). Rasulullah

memberikan julukan itu karena Asma membelah sabuknya

menjadi dua bagian pada saat hijrah, satu untuk mengikat

makanan dan yang satu untuk mengikat minuman. Beliau

salah satu dari fuqaha 7 Madinah dan salah satu ulama

tabi’in.

‘Urwah mengikuti politik Ibnu ‘Umar dengan

menjauhi keterlibatan dan campur tangan negara yang terjadi

antara sesame sahabat tentang kekhalifahan yang menjauhkan

mereka dari nilai-nilai ajaran Islam yang tinggi. ‘Urwah bin

Az-Zubair adalah seorang tabi’in yang sangat luas

pengetahuannya bagaikan air laut yang tak habis-habis,

sebagaimana dikatakan Ibnu Syihab, ‘Urwah yang berkata

kepada anaknya, “Kami adalah orang-orang kecil yang

sekarang menjadi orang-orang besar. Kalian sekarang adalah

orang-orang yang akan menjadi orang-orang besar maka

tuntutlah ilmu yang nanti akan membimbingmu dan

diperlukan olehmu”. Dikatakan Ibnu Dzuaib, “’Urwah selalu

mengunjungi ‘Aisyah untuk belajar, dan ‘Aisyah adalah

seorang yang sangat pintar (alim)”. Dan dikatakan Ibnu Sa’ad

tentang kemampuan ‘Urwah, “’Urwah adalah seorang yang

Page 90: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

68

tsiqat, banyak menghafal hadits, seorang yang faqih, alim dan

terpercaya, beliau seorang yang zuhud, ahli puasa, sering

shalat malam(tahajud) dan tahan ujian bila mendapat cobaan

dari Allah terhadap dirinya maupun terhadap anak-anaknya.

Beliau tidak merasa sakit atau berubah jalan hidupnya,

bahkan Allah menjadikan dirinya sebagai seorang yang sabar

dan tabah dan akan mendapat pahala tanpa hisab”. ‘Urwah

meninggal dalam keadaan berpuasa pada tahun93 H atau

tahun 95 H dalam usia 71 tahun. Beliau dilahirkan pada akhir

masa pemerintahan Umar, (th 22).

Beliau menerima hadits dari ayahnya, Az-Zubair,

bibinya ‘Aisyah, saudaranya ‘Abdullah, ibunya Asma, ‘Ali

bin Abi Thalib, Sa’id bin Zaid, ‘Amr bin Al-‘Ash, Abu

Hurairah, Ummu Salamah, Ummu Habibah, Jabir bin

‘Abdillah Al-Anshari, dan lain-lain.

Hadits-haditsnya diriwayatkan oleh kelima putranya,

‘Abdullah, ‘Utsman, Hisyam, Muhammad, dan Yahya dan

oleh cucunya ‘Umar bin ‘Abdullah, dan juga oleh anak

saudaranya Muhammad bin Ja’far bin Az-Zubair, Sulaiman

bin Yasar, Abu Burdah, ‘Ubaidillah bin ‘Abdillah bin ‘Utbah,

Shalih bin Kiasan, ‘Atha bin Abi Rabah, dan lain-lain.

f) ‘Aisyah

Page 91: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

69

Mengenai biografi ‘Aisyah, Al-‘Asqalani (1995:680-

681) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkap ‘Aisyah ialah’Aisyah binti Abi Bakar

Ash-Shiddiq. ‘Aisyah dilahirkan sesudah Nabi diangkat

menjadi Rasul. Nabi menikahi beliau dalam usia 6 tahun,

sebulan setelah Nabi menikah dengan Siti Saudah, yaitu tiga

tahun sebelum hijrah, pada bulan Syawal sesudah 8 bulan

Nabi hijrah ke Madinah dikala itu ‘Aisyah berusia 9 tahun.

‘Aisyah adalah satu-satunya gadis diantara istri-istri Rasul. Ia

yang paling dicintai diantara istri-istri Rasul sesudah

Khadijah. Ia anak wanita yang paling disayangi Nabi dan

yang menemaninya di Gua Hira – Abu Bakar Ash-Shiddiq.

‘Aisyah ditinggal wafat Rasulullah dalam usia 18 tahun.

Sepeninggal Rasul, ‘Aisyah hidup kira-kira 50 tahun dan

meninggal pada tahun 58 H.

Diriwayatkan ulama bahwa Rasulullah SAW

bersabda, “ambillah kalian separuh agamamu dari Al-

Humairaa”. Maksudnya banyak sahabat yang menerima

berbagai macam hokum dan etika dari ‘Aisyah. Ada pendapat

yang mengatakan bahwa seperempat hokum syariat diperoleh

dari beliau. Dikatakan Masruq, “saya melihat sahabat-sahabat

senior Nabi Muhammad menanyakan tentang soal-soa faraid

kepada ‘Aisyah”. Dikatakan Abu Burdah,”masalah-masalah

Page 92: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

70

yang sulit dipecahkan sahabat-sahabat Nabi dengan mudah

dipecahkan ‘Aisyah, karena ‘Aisyah mempunyai

pengetahuan yang luas tentang fiqih, syair Arab, dan obat-

obatan. Beliau juga merupakan orang yang paling baik dalam

berpendapat”.

‘Aisyah meriwayatkan 2210 hadits, 174 hadits

disepakati Bukhari dan Muslim. 54 hadits oleh Bukhari

sendiri dan 68 hadits oleh Muslim.

‘Aisyah menerima hadits dari Nabi SAW, dari

ayahnya Abu Bakar Ash-Shiddiq, dari ‘Umar bin Khathab,

Hamzah Al-Aslami, Sa’id bin Abi Waqash dan dari Fathimah

Az-Zahra.

Hadits ‘Aisyah diriwayatkan banyak sahabat laki-

laki maupun perempuan, Amr bin Al-‘Ash, Al-Asy’ari, Zaid

Al-Juhani, Abu Hurairah, Ibnu ‘Umar, Ibnu ‘Abbas,

saudaranya sendiri Ummu Kultsum binti Abi Bakar, saudara

sesusuannya ‘Auf bin Al-Harts bin Al-Thufail, dan anak

saudaranya Muhammad Al-Qasim dan ‘Abdullah.

Juga diriwayatkan para tabi’in, yaitu Sa’id bin

Musayyab, ‘Abdullah bin Rabi’ah, Shafiyah binti Syaibah,

‘Urwah, Asy-Sya’bi, ‘Atha, Mujahid, ‘Ikrimah, Mu’adzah

binti ‘Abdullah Al-‘Adawiyah Al-Zahidah, Nafi’ maula Ibnu

‘Umar, dan sebagian besar ahlu ilmi.

Page 93: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

71

2) Dari Jalur Ibnu Majah

Hadits ini terdapat dalam kitab Sunan Ibnu Majah juz I,

bab al-rajulu yuthalliqu imraatahu tsalaatsan fatuzawwaju

fayuthalliquhaa qabla ayyadkhula bihaa atarji’u ila al-awwal,

hal. 621, hadits nomor 1932. Diriwayatkan oleh lima orang, yaitu:

Abu Bakar bin Abu Syaibah, Sufyan bin ‘Uyainah, Al-Zuhri,

‘Urwah bin Zubair dan ‘Aisyah.

a) Abu Bakar bin Abi Syaibah

Mengenai biografi Abu Bakar bin Abi Syaibah, Al-

‘Asqalani (1995:419-420) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkapnya ‘Abdullah bin Muhammad bin

Ibrahim bin ‘Utsman bin Khawasati Al-‘Abusi. Biasa di

panggil dengan nama Abu Bakar. Laqabnya Ibnu Abi

Syaibah.

Ia meriwayatkan hadits dari Ahmad bin Ishaq Al-

Hadhrami, Ahmad bin ‘Abdullah bin Yunus, Ahmad bin

‘Abdul Malik bin Waqid Al-Harrani, Ahmad bin Al-

Mufadhdhil Al-Hafri, Ishaq bin Sulaiman Al-Razi, Ishaq bin

Manshur Al-Saluli, Ishaq bin Yusuf Al-Arzaq, Isma’il bin

‘Ilyah, Isma’il bin ‘Iyasy, Jarir bin ‘Abdul Hamid, Ja’far bin

‘Aun, Hatim bin Isma’il Al-Madani, dan lainnya.

Yang meriwayatkan hadits darinya diantaranya Al-

Bukhari, Muslim, Abu Daud, Ibnu Majah, Ibrahim bin Ishaq

Page 94: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

72

Al-Harabi, anaknya Abu Syaibah Ibrahim bin Abu Bakar bin

Abi Syaibah, Ahmad bin Hasan bin ‘Adul Jabbar Al-Shufi,

Abu Bakar Ahmad bin ‘Ali bin Sa’id Al-Marwazi al-Qadhi,

Ahmad bin Muhammad bin Hanbal, Ishaq bin Al-Khalil Al-

Baghdadi dan lainnya.

Berkata ‘Abdullah bin Ahmad bin Hanbal, saya

mendengar ayah saya berkata: Abu Bakar bin Abi Syaibah

adalah shoduq, ia lebih saya sukai daripada ‘Utsman.

Berkata Al-‘Ajali, Abu Hatim, Ibnu Kharras, ia

seorang tsiqat. Al-‘Ajali menambahkan, ia seorang yang

hafidz lilhadits.

Berkata Al-Bukhari, Mathin, dan ‘Ubaid bin Khalaf

Al-Bazzar: Abu Bakar bin Abi Syaibah wafat pada bulan

Muharram tahun 235 H.

b) Sufyan bin ‘Uyainah

Mengenai biografi Sufyan bin ‘Uyainah, Al-

‘Asqalani (1995:59-61) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkapnya adalah Abu Muhammad Sufyan

bin ‘Uyainah bin Abi ‘Imran Al-Hilali Al-Kufi. Beliau

tinggal di Mekah, yakni Iraqi Hijaz. Para ulama diantaranya

Al-Syafi’i, Al-‘Ajali, Abu Hatim, Ibnu Hibban, Yahya Al-

Qathan, sepakat bahwa Sufyan bin ‘Uyainah adalah seorang

tsiqat, tsabt, seorang hakim yang menguasai bidang hadits,

Page 95: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

73

seoranh hafidz dan mutqin, wara’, dan ahli dalam bidang

agama. Dikatakan Imam Al-Syafi’i, “andaikata tak ada Imam

Malik dan Sufyan bin ‘Uyainah, lenyaplah ilmu ulama

Hijaz”. Karena tidak akan ditemukan pada zamannya orang

yang mempunyai ilmu yang luas dan cermat dalam berfatwa.

Dinyatakan oleh Al-Qathan bahwa Sufyan bin ‘Uyainah

tertimpa musibah satu tahun sebelum kematiannya, yaitu

kerusakan otak pada tahun 197 H. oleh sebab itu, setiap orang

yang mendengar periwayatan darinya menganggap sia-sia

dan tidak boleh meriwayatkannya. Ketika berdiam di Mekah

– sebelum beliau berada di Al-‘Iraq beliau pindah ke Hijaz

pada tahun 163 H, dan menetap sampai dengan meninggalnya

pada tahun 198 H, dalam usia 91 tahun. Dengan ini

tampaklah kepada kita bahwa kehidupan ilmiah Sufyan bibn

‘Uyainah sewaktu tinggal di Kufah sebagai tempat I’tibar

(berprestasi) adalah tidak cacat, sedangkan kehidupannya di

Mekah sampai dengan tahun 197 H, dan satu tahun

menjelang kematiannya adalah cacat sehingga semua

periwayatannya tidak bisa diterima.

Beliau meriwayatkan hadits dari ‘Abdul Malik bin

‘Umar Abu Ishaq Al-Suba’i, Ziyad bin ‘Alaqah, Al-Aswad

bin Qais, Musa in ‘Uqbah dan saudaranya Ibrahim, Ishaq bin

Abi Thalhah, Ibnu Abi Khalid, Ja’far Al-Shadiq, Humaid Al-

Page 96: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

74

Thawil, Al-A’raj, Sulaiman Al-Ahwal, Sulaiman Al-Tamimi,

‘Abdullah bin Dinar, Az-Zuhri, dan lain-lain.

Hadits-haditsnya diriwayatkan oleh Al-A’masy,

Ibnu Juraij, Syu’bah, Al-Tsauri, Mus’ir, dan orang-orang

yang satu generasi, yaitu Waki’, Abu Ishaq Al-Fuzari, Abu

Al-Ahwash, Hammad bin Sulaiman, Ibnu bin Abi Raid yang

semuanya telah meninggal pada saat Suyfan bin ‘Uyainah

masih hidup.

Sesudah itu hadits-haditsnya diriwayatkan oleh Al-

Syafi’i, Ibnu Wahab, Yahya Al-Qathan, Ibnu Mahdi, Abu Al-

Walid Al-Thayalisi, Rauh bin ‘Ubadah, Abu Usamah, Ibnu

Al-Mahdi, Ibnu Hanbal, Ibnu Ma’in, ‘Ali Ibnu Al-Madini,

Ibnu Rahawaih, ‘Amr Al-Fallas, Al-Zubair bin Bakar dan

Muhammad bin Hibban.

Beliau termasuk dalam golongan ulama yang

membukukan hadits. Beliau dilahirkan pada tahun 107 H, dan

wafat tahun 198 H, di Mekah.

c) Al-Zuhri/Ibnu Syihab

Mengenai biografi Al-Zuhri dapat dilihat pada jalur

Al-Bukhari pada halaman 65-67.

d) ‘Urwah bin Zubair

Biografi ‘Urwah bin Zubair dapat dibaca pada jalur

Al-Bukhari pada halaman 67-69.

Page 97: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

75

e) ‘Aisyah

Biografi tentang ‘Aisyah dapat dibaca pada jalur Al-

Bukhari pada halaman 69-71.

c. Kualitas Pribadi dan kapasitas Intelektual Perawi

1) Jalur Al-Bukhari

a) Sa’id bin ‘Ufair

Kritik para ulama terhadap kualitas pribadi dan

kapasitas intelektual Sa’id bin ‘Ufair disampaikan oleh Al-

Dzahabi (1995:224-225) sebagai berikut:

(1) Ibrahim bin Ya’qub Al-Jawazjani berkomentar: ia

bukan ahli bid’ah, haditsnya bercampur, ia tidak

tsiqah. Ibnu ‘Addi berkata: laa ma’na lah. Saya tidak

mendengar seseorang atau sampai kepada saya

seseorang berkomentar tentang Sa’id bin Katsir bin

‘Ufair.

(2) Abu Ahmad bin ‘Addi Al-Jarjani berkomentar: ia

shaduq, tsiqah. Saya mendapatinya apabila

meriwayatkan hadits, ia meriwayatkan dari orang

yang tsiqah, mustaqim, shalih. Adapun apa yang

dikatakan oleh Al-Sa’di, la ma’na lah. Tidak pernah

sampai kepada saya dari seseorang komentar tentang

Page 98: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

76

Sa’id. Ia tsiqah dan bukan pelaku bid’ah, bukan

pembohong. Dan setelah berpisah, saya tidak

menjumpai dalam haditsnya sesuatu yang munkar

selain dua hadits.

(3) Abu Hatim Al-Razi berkomentar: ia tidak tsabat, tapi

ia shaduq.

(4) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti menyebutkannya

dalam Al-Tsiqat. Ia berkata: Sa’id adalah orang Mesir.

(5) Abu ‘Abdullah Al-Hakim berkata: dikatakan:

sesungguhnya di Mesir tidak ada yang bisa

mengumpulkan ilmu lebih dari pada Sa’id.

(6) Ahmad bin Syu’aib Al-Nasa’I berkomentar: ia orang

shalih. Tapi Ibnu Abu Maryam lebih saya sukai dari

pada dia.

(7) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkomentar dalam kitab

“Al-Taqrib”: ia shaduq, alim dalam ilmu nasab.

(8) Al-Daruquthni berkomentar: ia termasuk al-huffadh

al-tsiqat. Dalam kitab “Sualaat” Abu ‘Abdurrahman

Al-Sulami berkomentar: ia shalih.

(9) ‘Ali bin Al-Madini berkata: ia bukan pelaku bid’ah,

haditsnya bercampur, ia tidak tsiqah.

Menelaah penilaian para ulama di atas, dapat disimpulkan

bahwa Sa’id bin ‘Ufair tergolong perawi dengan

Page 99: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

77

predikat ta’dil, meski dengan peringkat yang beragam

dan tidak mencapai derajat tertinggi. Dengan

demikian, Sa’id bin ‘Ufair dalam kapasitasnya

sebagai transmitter hadits tidak dapat dijadikan

hujjah, namun haditsnya bisa tetap ditulis dan diteliti

ulang.

b) Al-Laits

Menyangkut kualitas pribadi dan kapasitas

intelektual Al-Laits, para kritikus hadits memberi

penilaian mereka, yang disampaikan oleh Al-Dzahabi

(1995:515-516) sebagai berikut:

(1) Abu Al-Fath Al-Azdi berkomentar: ia shaduq.

(2) Abu Bakar Al-Baihaqi menyebutkannya dalam “Al-

Sunan Al-Kubra”, dan berkata: ia seorang imam yang

hafidz. Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah berkata:

ia orang alim dari Mesir yang ahli fiqih, salah satu

ulama dimasanya, banyak dan kuat hafalannya.

(3) Abu Hatim Al-Razi berkomentar: ia tsiqah. Saya lebih

menyukainya dari pada Al-Mufadhdhal bin Fadhalah

Al-Mishri.

(4) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti menyebutkannya

dalam “Al-Tsiqat”, dan berkata: ia termasuk seorang

Page 100: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

78

yang di hormati pada masanya karena ahli fiqih,

wira’i, alim, dan penuh keutamaan.

(5) Abu Daud Al-Sijistani berkata: tidak ada seorangpun

yang menulis hadits dihadapannya yang bisa

menduduki posisinya.

(6) Abu Zur’ah Al-Razi berkomentar: ia tsiqah. Murrah

berkomentar: ia shaduq, haditsnya bisa dijadikan

hujjah.

(7) Abu ‘Abdullah Al-Hakim menyebutkannya dalam

“Ma’rifat ‘ulum Al-Hadits” dan berkomentar: tsiqah.

Dan menyebutkannya dalam “Al-Mustadrak” dan

berkata: Imam.

(8) Abu Yu’la Al-Khalili berkomentar: ia seorang Imam

tidak ada yang menolakya.

(9) Ahmad bin Hanbal berkomentar: tsiqah, tsabat. Suatu

waktu ia berkata: tidak ada dikalangan penduduk

Mesir yang lebih tsabit dari pada Al-Laits bin Sa’ad.

Suatu waktu ia berkata: tsiqah, akan tetapi ia terlalu

mudah dalam mengambil riwayat. Suatu waktu ia

berkata: banyak ilmunya, shahih haditsnya.

(10) Ahmad bin Syu’aib Al-Nasa’i berkomentar: tsiqah.

(11) Ahmad bin Shalih Al-Mishri berkata: ia Imam yang

telah Allah wajibkan kepada kita menunaikan haknya.

Page 101: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

79

(12) Ahmad bin ‘Abdullah Al-‘Ijli berkomentar: tsiqah.

(13) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam :Al-Taqrib”:

tsiqah, tsabat, faqih, imam masyhur.

(14) Al-Daruquthni berkata: ia termasuk orang yang paling

tsabit dalam meriwayatkan hadits Sa’id Al-Maqburi.

(15) Al-dzahabi berkomentar: tsabit, dalam pandangan

Malik.

(16) ‘Abdurrahman bin Yusuf bin Kharrasy berkomentar:

shaduq, shahih al-hadits.

(17) ‘Abdullah bin Wahab Al-Mishri berkata: kalau tidak

ada Al-Laits dan Malik, niscaya kami tersesat.

(18) ‘Ali Al-Madini berkomentar: tsiqah, tsabit. Suatu

waktu ia berkata: tidak ada orang yang lebih tsabit

dalam meriwayatkan hadits Sa’id bin Abi Sa’id Al-

Maqburi dari pada Abu Dzunab, Laits bin Sa’ad, dan

Muhammad bin Ishaq. Mereka bertiga men-sanad-kan

hadits-hadits Ibnu ‘Ajlan.

(19) ‘Amar bin ‘Ali Al-Fallas berkomentar: shaduq.

Mendengarkan dari Al-Zuhri.

(20) Muhammad bin Idris Al-Syafi’i berkata: Al-Laits

lebih faqih dari pada Malik.

(21) Muhammad bin Sa’ad sekretaris Al-Waqidi berkata:

tsiqah, banyak haditsnya yang shahih.

Page 102: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

80

(22) Yahya bin Bukair berkata: saya tidak melihat orang

sepertinya. Suatu waktu ia berkata: Al-Laits lebih

faqih dari pada Malik.

(23) Yahya bin Ma’in berkomentar: tsiqah. Suatu waktu ia

berkata: ia lebih tsabit dari Al-Maqburi.

(24) Ya’qub bin Syaibah Al-Sudusi berkomentar: tsiqah.

c) ‘Uqail

Para kritikus hadits mengemukakan penilaian

terhadap ‘Uqail, disampaikan oleh Al-Dzahabi (1995:111-

112) dengan term-term sebagai berikut:

(1) Abu Ja’far Al-‘Uqaili berkomentar: shaduq, ia tidak

ada bandingannya dari Al-Zuhri dalam beberapa

hadits.

(2) Abu Hatim Al-Razi berkomentar: la ba’sa bih.

(3) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti menuturkannya

dalam “Al-Tsiqat”

(4) Abu Zur’ah Al-Razi berkomentar: tsiqah, shaduq.

(5) Ahmad bin Hanbal berkomentar: tsiqah. Ia pernah

berkata: shalih al-hadits, la ba’sa bih.

(6) Ahmad bin Syu’aib berkomentar: tsiqah.

(7) Ahmad bin ‘Abdullah berkomentar: tsiqah.

(8) Ishaq bin Ibrahim Al-Farisi berkomentar: hafidz.

(9) Ishaq bin Rahawaih berkomentar: tsiqah.

Page 103: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

81

(10) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam “Al-Taqrib”:

ia tsiqah, tsabat. Dan dalam “Huda Al-Sari”: ia salah

satu orang yang tsiqah, tsabat diantara sahabat Al-

Zuhri berdasarkan pengukuhan oleh orang banyak.

(11) Al-Dzahabi berkomentar: hafidz, shahih kitabnya.

(12) Ziyad bin Sa’ad berkomentar: hafidz.

(13) Muhammad bin Sa’ad, sekretaris Al-Waqidi berkata:

tsiqah.

(14) Yahya bin Sa’id Al-Anshari men-dha’if-kannya.

(15) Yahya bin Ma’in berkomentar: tsiqah, hujjah. Dalam

riwayat Ibnu Mahruz: ia termasuk orang yang paling

tsabat dalam hadits Al-Zuhri setelah Malik dan

Ma’mar.

d) Ibnu Syihab

Menyangkut kualitas pribadi dan kapasitas

intelektual Ibnu Syihab, para kritikus hadits memberi level

dan penilainnya sebagaimana yang penulis kutip dari

aplikasi Gawami AlKalem V4.5 berikut:

(1) Abu Hatim Al-Razi: Al-Zuhri lebih saya sukai dari

pada Al-A’masy (Ibnu Syihab). Haditsnya bisa

dijadikan hujjah dan ia sahabat Anas Al-Zuhri yang

paling tsabat.

Page 104: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

82

(2) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti menyebutkannya

dalam “Al-Tsiqat” dan berkata: saya melihat sepuluh

sahabat Rasulullah SAW, ia termasuk orang yang

paling hafidz pada masanya, paling baik, faqih, fadhil,

banyak orang yang meriwayatkan darinya.

(3) Abu Daud Al-Sijistani: ia orang yang paling baik

haditsnya.

(4) Abu Zur’ah Al-Razi ditanya tentanh Al-Zuhri dan

‘Amar bin Dinar. Ia berkomentar: Al-Zuhri lebih

hafidz.

(5) Abu ‘Abdullah Al-Hakim menyebutkannya dalam

“Al-Mustadrak” dan berkomentar: tsiqah.

(6) Ahmad bin Al-Farrat Al-Razi: tidak ada yang lebih

utama musnad-nya dibanding Al-Zuhri. Ia

meriwayatkan seribu hadits.

(7) Ayyub bin Abu Tamimah Al-Sakhtiyani: saya tidak

melihat satu orangpun yang lebih alim dari Al-Zuhri.

(8) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam “Al-Taqrib”:

ia al-faqih, al-hafidz, disepakati kemuliaan dan

kekuatan hafalannya.

(9) Ibnu Manjuwaih Al-Ashbahani: ia orang yang paling

hafidz pada masanya.

Page 105: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

83

(10) Al-Dzahabi: ia salah seorang imam yang alim, ia

orang alim penduduk Hijaz dan Syam.

(11) Al-Suyuthi: ia salah satu orang yang sangat aim.

(12) Al-Laits bin Sa’ad Al-Mishri: saya tidak melihat sama

sekali orang alim yang lebih ijma’ dan lebih banyak

ilmunya dibanding Ibnu Syihab.

(13) Sabath bin Al-Jauzi: ia terkenal penipu.

(14) Sufyan bin ‘Uyainah: tidak ada orang yang lebih alim

dalam ilmu sunnah dibanding dia.

(15) ‘Ali bin Al-Madini: tidak ada di Madinah setelah

pemuka Tabi’in yang lebih alim dari Ibnu Syihab,

Yahya bin Sa’id, Abu Al-Zunad dan Bakir bin

‘Abdullahbin Al-Asyji.

e) ‘Urwah bin Al-Zubair

Penilaian para kritikus hadits menyangkut pribadi

‘Urwah bin Al-Zubair sebagaimana yang penulis kutip

dari aplikasi Gawami AlKalem V4.5 adalah sebagai

berikut:

(1) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti menyebutkannya

dalam “Al-Tsiqat”.

(2) Ahmad bin ‘Abdullah Al-‘Ijli: tsiqah. Ia orang shalih.

Tidak ada fitnah tentangnya.

Page 106: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

84

(3) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam “Al-Taqrib”:

tsiqah, faqih, masyhur.

(4) Ibnu Syihab Al-Zuhri: saya tidak melihat orang yang

lebih istimewa haditsnya dibanding ‘Abdullah bin

‘Abdullah.

(5) Muhammad bin Sa’ad, sekretaris Al-Waqidi: tsiqah,

banyak meriwayatkan hadits, faqih, alim, tsabit,

ma’mun.

f) ‘Aisyah

Menyangkut kualitas pribadi dan kapasitas

intelektual ‘Aisyah, para kritikus hadits memberi level dan

penilaiannya sebagaimana sebagaimana yang penulis kutip

dari aplikasi Gawami AlKalem V4.5 berikut:

(1) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti: ia Istri Rasulullah

SAW.

(2) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam “Al-Taqrib”:

ia Ummul Mukminin. Perempuan paling faqih secara

mutlak. Istri Nabi SAW yang paling utama, selain

Khadijah.

(3) Al-Dzahabi berkata dalam “Tahdzib Al-Tahdzib”: ia

Ummul Mukminin, al-faqih, al-rabbani, istri

Rasulullah SAW.

(4) Al-Suyuthi: ia Ummul Mukminin, istri kekasih Allah.

Page 107: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

85

2) Jalur Ibnu Majah

a) Abu Bakar bin Abu Syaibah

Para kritikus hadits mengemukakan penilaian

terhadap Abu Bakar bin Abu Syaibah sebagaimana yang

penulis kutip dari aplikasi Gawami AlKalem V4.5 berikut:

(1) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti menyebutkannya

dalam “Al-Tsiqat” dan berkata: mutqin, hafidz al-din,

termasuk orang yang menulis, mengumpulkan,

mengarang dan pengingat. Ia orang paing hafidz pada

masanya dalam hadits-hadits maqthu’.

(2) Abu Hafash ‘Umar bin Syahin: shaduq.

(3) Abu Zur’ah Al-Razi: saya tidak melihat orang yang

lebih hafidz dari dia.

(4) Ahmad bin Humaid Al-Jahmi: ia paling hafidz

penduduk Kufah.

(5) Ahmad bin Hanbal: shaduq. Saya lebih suka dia dari

pada ‘Utsman.

(6) Ahmad bin Syu’aib Al-Nasa’i: tsiqah.

(7) Ahmad bin ‘Abdullah Al-‘Ijli: ia orang Kufah, tsiqah,

banyak hafalan haditsnya.

(8) Ibnu Abi Hatim Al-Razi menyebutkannya dalam “Al-

Jarhu Wa Al-Ta’dil” dan berkata: ia orang Kufah

Page 108: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

86

yang tsiqah. Ia meriwayatkan dari Syarik, Abu Al-

Ahwash, ‘Ubad dan Hasyim.

(9) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam “Al-Taqrib”:

tsiqah, hafidz, shahib tashanif.

(10) Al-Khathib Al-Baghdadi: ia mutqin, hafidz, muktsir.

Ia mengarang Al-Musnad, Al-Ahkam dan Al-Tafsir.

(11) Al-Dzahabi: ia pemuka Al-Hafidz, ke-tsiqah-an

berakhir padanya.

(12) Ja’far bin Muhammad Al-Firyabi: saya bertanya

kepada Muhammad bin Numair dari Bani Abu

Syaibah, ia berkata: dikalangan ulama ada komentar

yang saya tidak suka untuk menuturkannya.

(13) ‘Abdul Baqi bin Qani’ Al-Baghdadi: tsiqah, tsabat.

(14) ‘Abdul Rahman bin Yusuf bin Kharrasy: tsiqah.

(15) ‘Amar bin ‘Ali Al-Fallas: saya tidak melihat orang

yang lebih hafidz darinya.

(16) Qutaibah bin Sa’id: saya menulis segala sesuatu

darinya.

(17) Yahya bin ‘Abdul Hamid Al-Hammani: anak-anak

Ibnu Abi Syaibah merupakan ahli ilmu. Mereka

menyempitkan kita dalam ilmu hadits.

(18) Yahya bin Ma’in: orang Kufah banyak yang rusak

kecuali dua orang anak Abu Syaibah: Abu Bakar dan

Page 109: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

87

‘Utsman. Ia berkata: Abu Bakar menurut kami

shaduq.

(19) Ya’qub bin Syaibah Al-Sudusi menyebutkannya

dalam “Su’alaatu ‘Utsman bin Muhammad bin Abu

Syaibah” dan berkata: ia memudah-mudahkan hadits.

b) Sufyan bin ‘Uyainah

Para kritikus hadits mengemukakan penilaian

terhadap Sufyan bin ‘Uyainah sebagaimana yang penulis

kutip dari aplikasi Gawami AlKalem V4.5 berikut:

(1) Abu Bakar Al-Baihaqi menyebutkannya dalam “Al-

Sunan Al-Kubra” dan berkomentar: tsiqah, hafidh,

hujjah.

(2) Abu Hatim Al-Razi: tsiqah, imam, tsabat.

(3) Abu ‘Abdullah Al-Hakim menyebutkannya dalam

“Al-Mustadrak”, dan berkomentar: hafidh, tsiqah,

tsabat.

(4) Ahmad bin Hanbal: tsabat.

(5) Ahmad bin ‘AbdullahAl-‘Ijli: tsiqah, tasabat.

(6) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam”Al-Taqrib”:

tsiqah, hafidh, faqih, imam, hujjah.

(7) Al-Daruquthni: tsiqah, hafidh.

(8) Al-Dzahabi: tsiqah, tsabat, hafidh, imam.

Page 110: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

88

(9) ‘Abdul Rahman: tsiqah, ma’mun, tsabat.

(10) Muhammad bin Sa’ad 9sekretaris Al-Waqidi): tsiqah,

tsabat, katsiral-hadits, hujjah.

c) Al-Zuhri

Para kritikus hadits mengemukakan penilaian

terhadap Al-Zuhri sebagaimana yang penulis kutip dari

aplikasi Gawami AlKalem V4.5 berikut:

(1) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti menyebutkannya

dalam “Al-Tsiqat”.

(2) Abu Daud Al-Sijistani: ahsan al-hadits.

(3) Abu Zur’ah Al-Razi: hafidh.

(4) Abu ‘Abdullah Al-Hakim menyebutkannya dalam

“Al-Mustadrak”, dengan komentar: tsiqah.

(5) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam “Al-Taqrib”:

al-faqih, al-hafidh.

(6) Ibnu Manjuwaih Al-Ashbahani: hafidh.

(7) Sabath bin Al-Jauzi: masyhur bi al-tadlis.

(8) Syu’aib Al-Arnauth: hafidh.

(9) Muhammad bin Sa’ad: tsiqah, katsir al-hadits wa al-

‘ilm, faqih.

Page 111: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

89

(10) Yahya bin Sa’id: hafidh.

d) ‘Urwah bin Al-Zubair

Para kritikus hadits mengemukakan penilaian

terhadap ‘Urwah bin Al-Zubair sebagaimana yang penulis

kutip dari aplikasi Gawami AlKalem V4.5 berikut:

(1) Abu Hatim bin Hibban menyebutkannya dalam “Al-

Tsiqat”.

(2) Ahmad bin ‘Abdullah Al-‘Ijli: tsiqah.

(3) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam “Al-Taqrib”:

tsiqah, faqih, masyhur.

(4) Ibnu Syihab Al-Zuhri: bahrun.

(5) Muhammad bin Sa’ad: tsiqah, katsir al-hadits, faqih,

alim, tsabit, ma’mun.

e) ‘Aisyah

Para kritikus hadits mengemukakan penilaian

terhadap ‘Aisyah dapat dibaca pada halaman 85.

d. Meneliti Syadz dan ‘Illat pada Sanad Hadits

Meneliti dua sanad hadits ini, semua perawinya

memperoleh nilai tsiqah dari para kritikus hadits, masuk dalam

kategori ta’dil, tidak ada yang menggolongkan satu perawipun

dalam kategori jarh. Oleh karena itu penulis berkesimpulan,

dalam sanad hadits ini tidak terdapat syadz dan juga ‘illat.

e. Penilaian Terhadap Kualitas Sanad Hadits

Page 112: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

90

Dari kelima perawi tersebut semuanya dinilai tsiqah,

tidak ada yang tidak tsiqah, sehingga semua perawi tergolong

perawi dalam tingkatan ta’dil. Mencermati lambang periwatan

yang digunakan masing-masing perawi, meskipun terdapat dua

perawi yang menggunakan shighat ‘an, namun sanad hadits

tersebut muttashil, karena terbukti ada pertemuan langsung

antara perawi yang diantarai dengan shighat ‘an tersebut.

Dengan mengacu pada kaidah keshahihan sanad hadits,

penulis berkesimpulan bahwa sanad hadits ini shahih al-sanad.

، حدثن .3 د بن بشار ، قال: حدثني القاسم بن ا يحيى، عن عبيد الله حدثني محم

، عن د جت فطلق، فسئل محم عائشة، أن رجل طلق امرأته ثلثا، فتزو

ل؟ قال: لا، حتى يذوق عسيلتها كما النبي صلى الله عليه وسلم: أتحل للو

ل ، ر 452، ص 1)صحيح البخاري: من أجاز طلق الثلث ج .ذاق الو

0273)

، قال: .4 د بن المثنى، قال: حدثنا يحيى، قال: حدثني عبيد الل أخبرنا محم

جت زوجا حدثني القاسم، عن عائشة: أن رجل طلق امرأته ثلثا فتزو

ل؟ صلى الله عليه وسلم، أتحل للو فطلقها قبل أن يمسها، فسئل رسول الل

ل باب إحلل : النسائي سنن) فقال: لا، حتى يذوق عسيلتها كما ذاق الو

(1433، ر 025، ص المطلقة ثلثا والنكاح الذي يحلها به

Page 113: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

91

a. Rangkaian Sanad

b. Biografi dan Kebersambungan Sanad

1) Dari Jalur Al-Bukhari

Hadits ini terdapat dalam kitab Shahih Al-Bukhari, juz

III, bab man ajaaza thalaaq al-tsalaats, hal.402, Hadits nomor

5261. Diriwayatkan oleh lima orang, yaitu: Muhammad bin

رسول الله

القاسم بن محمد

عائشة

محمد بن المثنى

عبيد الله

النسائي البخاري

يحيى

محمد بن بشار

Page 114: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

92

Basysyar, Yahya, ‘Ubaidullah, Al-Qasim bin Muhammad dan

‘Aisyah.

a) Muhammad bin Basysyar

Mengenai biografi Muhammad bin Basysyar, Al-

‘Asqalani (1995:519-520) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkap beliau adalah Muhammad bin

Basysyar bin ‘Utsman bin Daud bin Kaisan Al-‘Abdiy.

Beliau dikenal dengan nama Abu Bakar Al-Hafidz Al-Bashri

Bundar.

Beliau meriwayatkan hadits dari ‘Abdul Wahab Al-

Tsaqafi, Ghundar, Rauh bin ‘Ubadah, harami bin ‘Umarah,

Ibnu Abi ‘Addi, Mu’adz bin Hisyam, Yahya Al-Qaththan,

Ibnu Mahdi, Abi Daud Al-Thayalisi, Yazid bin Zurai’, Yazid

bin Harun, Ja’far bin ‘Aun, Yahzu bin Asad, Salim bin Nuh,

Hammad bin Mas’adah, Sahal bin Yusuf, ‘Abdul A’la bin

‘Abdul A’la, ‘Umar bin Yunus Al-Yamami, Muhammad bin

‘Ar’Arah, Mu’adz bin Mu’adz, Abi ‘Amir Al-‘aqadi, Abi

‘Ali Al-Hanafi, ‘Utsman bin ‘Umar bin Faris, Muhammad

bin Bakar Al-Bursani, Ummiyah bin Khalid, Abi ‘Ashim,

‘Abdul Malik bin Al-Shabbah, ‘Abdu Al-Shamad bin ‘Abdul

Warits, dan banyak yang lainnya.

Page 115: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

93

Telah meriwayatkan hadits dari beliau Al-Jama’ah,

Al-Nasa’i dari Abu Bakar Al-Marwazi dan ZakariyaAl-Sajzi,

Abu Zur’ah, Abu Hatim, Baqi bin Makhlad, ‘Abdullah bin

Ahmad, Ibnu Najiyah, Ibrahim Al-Harbi, Ibnu Abi Al-Dunya,

Zakariya Al-Saji, Abu Khulaifah, Ibnu Khuzaimah, Al-Qasim

bin ZakariyaAl-Mutharriz, Muhammad bin Musayyab Al-

Arghani, Ibnu Sha’id, Al-Baghawi dan lain-lain.

Ibnu Khuzaimah berkata: Bundar berkata: saya

berbeda pendapat dengan Yahya bin Sa’id Al-Qaththan lebih

dari 20 tahun. Seandainya Yahya hidup pada zaman sesudah

itu maka pasti saya akan mendengarkan darinya banyak hal.

Al-Ajri berkata, dari Abi Daud: saya menulis dari

Bundar hamper 50.000 hadits, dan saya mencatat dari abi

Musa suatu hal, kalaulah Bundar tidak salamah, maka tentu

haditsnya ditinggalkan.

Berkata Ibnu Sayyar: Bundar dan Abu Musa,

keduanya adalah tsiqat. Abu Musa lebih dapat dijadikan

hujjah karena ia tidak membaca kecuali dari kitabnya sendiri,

sedangkan Bundar membaca dari banyak kitab.

‘Abdullah bin ‘Ali bin Al-Madini berkata: saya

mendengar ayah saya, kemudian saya bertanya kepadanya

tentang hadits yang diriwayatkan oleh Bundar dari Ibnu

Mahdi dari Abu Bakar bin ‘Abbas dari ‘Ashim bin Ziran dari

Page 116: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

94

‘Abdullah, dari Nabi SAW bersabda: makan sahurlah kalian,

karena sesungguhnya dalam makan sahur ada keberkahan.

Ayah saya berkata: ini dusta, ayah saya sangat

mengingkarinya, kemudian ayah saya berkata: Abu Daud

telah menceritakan kepadaku (hadits ini) mauquf.

Al-Azadi berkata: banyak orang telah mencatat

(riwayat hadits) dari Bundar, dan mereka menerimanya.

Tidak ada ucapan Yahya dan Al-Qawariri yang mencacatnya.

San saya tidak melihat satu orangpun yang menyebutnya

kecuali dengan baik dan shidq.

Al-‘Ijli berkata: Bashri, tsiqat, banyak hadits, ia

seorang penenun.

Abu Hatim berkata: (Bundar) shaduq.

Al-Nasa’i berkata: (Bundar) shalih, laa ba’sa bih

Berkata Al-Siraj: saya mendengar Abu Sayyar

berkata: saya mendengar Bundar berkata: saya dilahirkan

pada tahun yang pada tahun itu Hammad bin Sil’ah wafat.

Hammad wafat pada tahun 67 H.

Al-Bukhari berkata, tanpa didukung seorangpun:

(Bundar) wafat pada bulan Rajab tahun 252 H.

Ibnu Hibban berkata: (Bundar) hafal haditsnya dan

membacanya dari hafalannya.

Page 117: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

95

Berkata Ibnu Khuzaimah dalam “Al-Tauhid”: telah

menceritakan kepada kami Imam ahli dizamannya

Muhammad bin Basysyar.

Al-Bukhari berkata dalam “Shahih”nya: Bundar

telah menuliskan kepadaku, ia menuturkan hadits musnad,

kalaulah ia tidak sangat tsiqat maka tidak diriwayatkan hadits

darinya dengan jalan mukatabah, bersamaan bahwasannya ia

berada pada thabaqat ke empat dari guru-gurunya, banyak

ditemukan padanya apa yang tidak ditemukan pada orang

lain.

Maslamah bin Qasim berkata: Ibnu Al-Mahrani

telah mengkhabarkan kepada kami tentangnya, ia seorang

yang tsiqat masyhur.

Al-Daruquthni berkata: ia termasuk salah seorang

dari al-hiffadz al-atsbat.

Dalam kitab “Al-Zahrah” Al-Bukhari meriwayatkan

hadits darinya 205 hadits, Muslim meriwayatkan hadits

darinya 460 hadits.

b) Yahya

Mengenai biografi Yahya, Al-‘Asqalani (1995:357-

359) menyatakan sebagai berikut:

Page 118: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

96

Nama lengkapnya adalah Yahya bin Sa’id bin

Farukh Al-Qaththan Al-Tamimi dikenal dengan nama Abu

Sa’id Al-Bashri Al-Ahwal Al-Hafidz.

Beliau meriwayatkan hadits dari Sulaiman Al-Taimi,

Humaid Al-Thawil, Isma’il bin Abi Khalid, ‘Ubaidillah bin

‘Umar, Yahya bin Sa’id Al-Ashari, Hisyam bin ‘Urwah,

‘Ikrimah bin ‘Ammar, Yazid bin Abi ‘Ubaid, Aban bin

Sham’ah, Bahar bin Hakim, Ja’far bin Muhammad bin ‘Ali

bin Al-Husain, Ja’far bin Maimun, Al-A’masy, Husain Al-

Mu’allim, Ibnu Juraij, Al-Auza’i, Malik, Ibnu ‘Ajlan, Abi

Shakhar Humaid bin Ziyad, Al-Hasan bin Dzakwan, Hatim

bin Abi Shaghirah, Khutsaim bin ‘Irak, Salim bin Hayyan,

Syu’bah, Sufyan Al-Tsauri, Ibnu Abi ‘Arubah, Saif bin

Sulaiman, ‘Abdullah bin Sa’id bin Abi Hindun, ‘Abdul

Hamid bin Ja’far, ‘Abdul Malik bin Abi Sulaiman, ‘Utsman

bin Ghiyats, ‘Utsman bin Al-Aswad, ‘Ubaidillah bin Al-

Akhmas, ‘Auf Al-A’rabi, ‘Imran Al-QashirQurah bin Halid,

Fudhail bin Ghazwan, Yazid bin Kaisan, Mutsanna bin Sa’id

Al-Dhuba’i, dan banyak yang lainnya.

Orang-orang yang meriwayatkan hadits darinya:

putranya Muhammad bin Yahya bin Sa’id, cucunya Ahmad

bin Muhammad, Ahmad, Ishaq, ‘Ali ibnu Al-Madini, Yahya

bin Ma’in, ‘Amar bin ‘Ali Al-Fallas, Musaddad, Abu Bakar

Page 119: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

97

bin Abi Syaibah, Abu Khaitsamah, Bisyir bin Al-Hakim,

Shadaqah ibn Al-Fadhil, Abu Qudamah Al-Surkhasi,

‘Ubaidillah bin ‘Umar Al-Qawariri, Bundar, Abu Musa,

Ya’qub Al-Dauriqi, Muhammad bin Abu Bakar Al-

Muqaddami, Abu Kamil Al-Jahdari, Abu Ya’la bin Syaddad

Al-Masma’i, dan meriwayatkan hadits darinya dari guru-

gurunya Syu’abh, Sufyanani, dan orang pada zamannya

Mu’tamar bin Sulaiman dan ‘Abdurrahman bin Mahdi.

Berkata ‘Abdurrahman bin Mahdi: suatu hari para

ulama berselisih dengan Syu’bah. Para ulama berkata:

jadikan seorang hakim diantara kami dan engkau. Syu’bah

berkata: saya rela (yang menjadi hakim) Al-Ahwal, yakni

Yahya bin Sa’id Al-Qaththan.

Khalid bin Al-Harits berkata: kami mengunggulkan

Yahya dari pada Sufyan Al-Tsauri.

Berkata Al-Qawariri, dari Ibnu Mahdi: saya belum

melihat orang yang lebih bagus dalam pengambilan hadits

dan lebih bagus dalam dimintai hadits darinya selain Yahya

Al-Qaththan dan Sufyan bin Habib.

Ibnu ‘Ammar berkata: ‘Abdurrahman bin Mahdi

meriwayatkan hadits dari Yahya bin Sa’id sebanyak 2000

hadits, sedangkan Yahya bin Sa’id masih hidup

Page 120: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

98

Berkata Al-Saji: saya meriwayatkan hadits dari ‘Ali

bin Al-Madini, ia berkata: saya tidak melihat orang yang

paling alim tentang rijal hadits selain Yahya Al-Qaththan,

dan saya tidak melihat orang yang paling alim dalam benar

dan salahnya hadits selain Ibnu Mahdi, apabila keduanya

sepakat meninggalkan rijal (periwayat hadits), maka sayapun

meninggalkannya, dan apabila salah satunya mengambil

hadits dari rijal itu, maka sayapun meriwayatkan hadits dari

rijal tersebut.

Ahmad bin Yahya bin Al-Jarud berkata, dari Ibnu

Al-Madini: saya tidak melihat orang yang lebih tsabit dari

Yahya Al-Qaththan.

Ibrahim bin Muhammad Al-Taimi berkata: saya

tidak melihat orang yang lebih alim dalam ilmu rijal daripada

Yahya Al-Qaththan.

‘Abdullah bin Ahmad berkata: saya mendengar ayah

saya berkata: Yahya Al-Qaththan telah meriwayatkan hadits

kepadaku, dan kedua mataku tidak pernah melihat orang yang

sepertinya.

berkata Shalih bin Ahmad, dari ayahnya: Yahya bin

Sa’id paling tsabit dari pada mereka - yakni Ibnu Mahdi,

Waki’ dan selain mereka berdua – ia telah meriwayatkan

Page 121: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

99

hadits dari 50 Syekh. Diantara orang yang meriwayatkan

hadits darinya adalah Sufyan.

Abu Daud berkata, dari Ahmad: saya tidak melihat

padanya kitab, ia meriwayatkan hadits kepada kami dari

hafalannya.

Berkata Hanbal, dari Ahmad: saya tidak melihat

orang yang paling sedikit salahnya selain Yahya, ia salah

hanya dalam beberapa hadits.

Al-Duri berkata, dari Ibnu Ma’in: Yahya Al-

Qaththan lebih tsabit daripada Ibnu Mahdi menurut Sufyan.

Abu Zur’ah Al-Dimasyqi berkata: saya bertanya

kepada Ibnu Ma’in: Yahya Al-Qaththan diatasnya Ibnu

Mahdi ? ia menjawab: ya.

Ishaq bin Ibrahim bin Habib bin Al-Syahid berkata:

saya melihat Yahya Al-Qaththan sedang shalat Ashar,

kemudian ia bersandar. Tiba-tiba berdiri dihadapannya ‘Ali

bin Al-Madini, Ahmad bin Hanbal, Yahya bin Ma’in, Al-

Syadzikuni, dan ‘Amar bin ‘Ali, mereka bertanya tentang

sebuah hadits, mereka berdiri karena segan kepadanya.

Ibnu ‘Ammar berkata: ketika saya melihat Yahya

Al-Qaththan, saya mengira tidak ada kebaikan padanya,

ketika ia berkata, para ahli fiqih mendengarkannya dengan

penuh perhatian.

Page 122: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

100

Berkata cucunya: kakek saya tidak pernah bercanda,

tidak tertawa kecuali tersenyum, dan tidak pernah masuk

pemandian sama sekali.

Berkata Abu Daud, dari Yahya bin Ma’in: Yahya

Al-Qaththan istiqamah mengkhatamkan Al-Qur’an setiap

malam selama 20 tahun, dan tidak pernah melewati waktu

zawal di Masjid dalam waktu 40 tahun.

Ibnu Sa’ad berkata: Yahya Al-Qaththan seorang

yang tsiqah, ma’mun, rafi’, hujjah.

Berkata Al-‘Ijli: Bashri seorang yang tsiqah, bersih

haditsnya, tidak meriwayatkan hadits kecuali dari jalur yang

tsiqah.

Abu Zur’ah berkata: Yahya Al-Qaththan termasuk

al-tsiqat al-huffadz.

Abu Hatim berkata: Yahya Al-Qaththan seorang

yang tsiqah, hafidz.

Al-Nasa’i berkata: Yahya Al-Qaththan seorang yang

tsiqah, tsabit, mardhi.

Berkata ‘Amar bin ‘Ali: saya mendengar Yahya bin

Sa’id berkata: saya dilahirkan pada awal tahun 120 H. dan ia

wafat pada tahun 198 H.

Tidak ada yang member tanggal wafatnya. ‘Ali bin

Al-Madini menambahkan: pada bulan Shafar.

Page 123: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

101

Al-Duri berkata, dari Ibnu Ma’in dari ‘Affan bin

Muslim: seorang laki-laki melihat Yahya bin Sa’id 20 tahun

sebelum wafatnya.

Ibnu Al-Manjuwaih berkata: Yahya Al-Qaththan

termasuk pimpinan masyarakat pada masanya, hafidz, wara’i,

faham, istimewa, pakar agama, dan alim. Ia adalah Mahdi

bagi penduduk Irak, penulis hadits, sangat memperhatikan

ke-tsiqah-an hadits, dan meninggalkan hadits-hadits dha’if.

Ibnu Hibban menambahkan: telah belajar Ahmad,

Yahya, ‘Ali dan dan para Imam kami kepada Yahya Al-

Qaththan.

Al-Khalili berkata: ia adalah Imam yang tidak

terbantahkan, ia adalah orang yang paing mulia diantara

sahabat-sahabat Malik di Bashrah. Al-Tsauri ta’jub akan

hafalannya. Para Imam ber-hujjah dengannya. Mereka

berkata: orang yang ditinggalkan periwayatannya oleh

Yahya, kami tinggalkan.

c) ‘Ubaidullah

Mengenai biografi ‘Ubaidullah, Al-‘Asqalani

(1995:22-23) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkapnya ‘Ubaidillah bin ‘Umar bin Hafash

bin ‘Ashim bin ‘Umar bin Al-Khaththab Al-‘Adawi Al-

Page 124: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

102

‘Umri Al-Madani. Kuniyahnya Abu ‘Utsman. Salah satu dari

7 ahli fiqih.

Meriwayatkan hadits dari Ummu Khalid binti

Khalid bin Sa’id bin Al-‘Ash, bapaknya, pamannya Khubaib

bin ‘Abdurrahman, Salim bin ‘Abdullah bin ‘Umar,

anaknyaAbu Bakar bin Salim, Nafi’ budak Ibnu ‘Umar,

anaknya ‘Umar bin afi’, Al-Qasim bin Muhammad bin Abu

Bakar, anaknya ‘Abdurrahman bin Al-Qasim, Sumayya

budak Abu Bakar bin ‘Abdurrahman bin Al-Harits, Abu

Hazim bin Dinar, Sa’id Al-Maqburi, ‘Ubadah bin Al-Walid

bin ‘Ubadah bin Al-Shamit, ‘Abdullah bin Dinar, Abu Al-

Zinad, ‘Atha bin Abu Rabah, Tsabit Al-Bunani, Muhammad

bin Al-Munkadir, Muhammad bin Yahya bin Habban, Yazid

bin Ruman, Al-Zuhri, Wahab bin Kaisan, dan lainnya.

Yang meriwayatkan hadits darinya: saudaranya

‘Abdullah, Humaid Al-Thawil dari guru-gurunya, Ayub Al-

Sukhtiyani wafat sebelumnya, yahya bin Sa’id Al-Anshari

yang lebih besar dari ‘Ubaidillah, Jarir bin Hazim, dua

Hammad, dua Sufyan, Syu’bah, Ma’mar bin Rasyid, Zaidah,

Sufyan bin Husain, Sulaiman bin Bilal, Hafash bin Ghiyats,

Kalid bin Al-Harits, Sulaim bin Akhdhar, ‘Ubbad bin

‘Ubbad, ‘Abdullah bin Idris, ‘Abdullah bin Al-Mubarak,

‘Abdullah bin Numair, ‘Abdul A’la bin ‘Abdul A’la, Ibnu

Page 125: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

103

Juraij, Abu Ishaq Al-Fazari, ‘Abdul ‘Aziz Al-Majisyun, Al-

Darawardi, Mu’tamar bin Sulaiman, Wuhaib, Yahya bin Abi

Zaidah, Yahya Al-Qaththan, Abu Khalid Al-Ahmar, ‘Abdul

Wahab Al-Tsaqafi, ‘Uqbah bin Khalid Al-Sakuni, ‘Isa bin

Yunus, ‘Ali bin Muhir, ‘Abdah bin Sulaiman, Al-Fadhal bin

Musa Al-Sinani, Al-Qasim bin Yahya bin ‘Atha bin

Muqaddam, Al-Laits bin Sa’ad, Isma’il bin Zakariya Al-

Khulqani, Abu Dhamrah Anas bin ‘Iyadh, Abu Usamah,

Hammad bin Mas’adah, ‘Abdurrahim bin Sulaiman,

Muhammad bin Bisyir Al-‘Abdi, Muhammad bin ‘Ubaid Al-

Thanafasi, ‘Abdurrazaq bin Hammam, dan yang lainnya.

‘Amar bin ‘Ali berkata: saya menuturkan kepada

Yahya bin Sa’id ucapan Ibnu Mahdi: sesungguhnya Malik

lebih tsabit menurut Nafi’ daripada ‘Ubaidillah, maka ia

marah dan bertanya: ia lebih tsabit dari ‘Ubaidillah ?!

Berkata Abu Hatim, dari Ahmad: ‘Ubaidillah paling

tsabit, hafidz, dan palinh banyak meriwayatkan hadits

daripada mereka.

‘Utsman Al-Darimi berkata: saya bertanya kepada

Ibnu Ma’in: apakah Malik dalam meriwayatkan hadits dari

Nafi’ yang lebih engkau suka atau ‘Ubaidillah? Ia berkata:

masing-masing keduanya sama-sama utama.

Page 126: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

104

Berkata ‘Abdullah bin Ahmad, dari Ibnu Ma’in:

‘Ubaidullah bin ‘Umar termasuk diantara orang-orang yang

tsiqah.

Al-Nasa’i berkata: ia orang yang tsiqah, tsabit.

Abu Zur’ah dan Abu Hatim berkata: ia seorang yang

tsiqah.

Al-Haitsam bin ‘Adi berkata: ia wafat pada tahun

147 H. Lainnya berkata, ia wafat pada tahun 144 atau 145 H.

Ahmad bin Shalih berkata: ia orang yang tsiqah,

tsabat, ma’mun. Tidak ada seorangpun yang lebih tsabat

dalam meriwayatkan hadits Nafi’ selain dia.

d) Al-Qasim bin Muhammad

Mengenai biografi Al-Qasim bin Muhammad, Al-

‘Asqalani (1995:419-420) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkapnya Al-Qasim bin Muhammad bin

Abu Bakar Al-Shiddiq. Panggilannya Abu Muhammad dan

juga Abu ‘Abdurrahman.

Ia meriwayatkan hadits dari ayahnya, bibinya

‘Aisyah, ‘Abadilah, ‘Abdullah bin Ja’far, Abu Hurairah,

‘Abdullah bin Khabbab, Mu’awiyah, Rafi’ bin Khadij, Shalih

bin Khawwat bin Jubair, Aslam budak ‘Umar,

‘Abdurrahman, dua anak laki-laki Yazid bin Jariyah,

Fathimah binti Qais, dan lainnya.

Page 127: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

105

Periwayat yang meriwayatkan hadits darinya:

putranya ‘Abdurrahman, Al-Sya’bi, Salim bin ‘Abdullah bin

‘Umar, mereka berdua semasa dengannya, Yahya dan Sa’ad

putra Sa’id Al-Anshari, Ibnu Abi Mulaikah, Nafi’ budak Ibnu

‘Umar, Al-Zuhri, ‘Ubaidullah bin ‘Umar, Sa’ad bin Ibrahim,

‘Ubaidullah bin Miqsam, Ayub, Ibnu ‘Aun, Rabi’ah, Abu Al-

Zinad, Aiman bin Nabil, Aflah bin Humaid, Tsabit bin

‘Ubaid, Handzalah bin Abu Sufyan, Rabi’ah bin ‘Atha,

‘Ashim bin ‘Ubaidillah, ‘Ubbad bin Manshur, ‘Abdullah bin

‘Ala bin Zabar, ‘Ikrimah bin ‘Ammar, ‘Umar bin ‘Abdullah

bin ‘Urwah bin Al-Zubair, Mudzahir bin Aslam, Musa bin

Sarjis, Abu Bakar bin Muhammad bin ‘Amar bin Hazm,

Malik bin Dinar, ‘Isa bin Maimun, Al-Wasithi dan lainnya.

Ibnu Sa’ad berkata: ibunya adalah Ummu Walad

yang dipanggil Saudah. Ia orang yang tsiqah, luhur, alim,

faqih, imam, wira’i, banyak meriwayatkan hadits.

Berkata Al-Bukhari: ayahnya dibunuh, sehingga ia

menjadi yatim dalam asuhan ‘Aisyah ra.

Wuhaib berkata, dari Ayub: saya tidak melihat orang

yang lebih utama dari Al-Qasim.

Al-Bukhari berkata dalam kitab “Al-Shahih”: ‘Ali

bercerita kepada kami, Ibnu ‘Uyainah bercerita kepada kami,

‘Abdurrahman bin Al-Qasim bercerita kepada kami, Al-

Page 128: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

106

Qasim orang yang paling utama dimasanya, bahwasannya ia

mendengar ayahnya, ia orang yang paling utama dimasanya.

Abu Al-Zinad berkata: saya tidak melihat orang

yang paling alim dalam al-sunnah selainnya.

Khalid bin Nizar berkata (dari Ibnu ‘Uyainah): orang

yang paling alim dalam meriwayatkan hadits dari ‘Aisyah

ada tiga, yaitu: Al-Qasim, ‘Urwah dan ‘Amrah.

Yunus bin Bukair berkata, dari Ibnu Ishaq: saya

melihat Al-Qasim shalat, kemudian datang kepadanya

seorang a’rabi, lalu a’rabi itu bertanya kepadanya: siapa

yang lebih alim, engkau atau Salim? Ia berkata: Maha Suci

Allah, dan mengulang-ulangnya. Lalu ia berkata: itu Salim,

bertanyalah engkau kepadanya. Ibnu Ishaq berkata: Al-Qasim

tidak suka mengatakan: saya lebih alim daripada Salim. Ia

membersihkan hatinya. Ia tidak suka mengatakan: Salim

lebih alim daripada saya, maka ia berbohong. Yunus bin

Bukair berkata: Al-Qasim lebih alim diantara keduanya.

Ibnu Wahab berkata, dari Malik: Al-Qasim adalah

salah satu fuqaha umat ini. Ibnu Wahab berkata:Ibnu Sirin

memerintahkan siapa yang ingin ber-hujjah untuk

memperhatikan petunjuk Al-Qasim, maka ikutilah ia.

Mush’ab Al-Zubairi dan Al-‘Ijli berkata: Al-Qasim

termasuk orang pilihan dari kalangan tabi’in.

Page 129: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

107

Al-‘Ijli berkata juga: Al-Qasim adalah orang

Madinah, golongan tabi’in, tsiqah, nazih, shalih.

Dhamrah berkata: Al-Qasim wafat setelah ‘Umar

bin ‘Abdul ‘Aziz, pada tahun 101 atau 102 H.

‘Abdullah bin ‘Umar berkata: Al-Qasim dan Salim

wafat, satunya pada tahun 5 H, lainnya tahun 6 H.

Khalifah berkata: Al-Qasim wafat pada tahun 6 H

atau awal tahun 7 H.

Ibnu Abi Khaitsamah berkata, dari Yahya bin Ma’in,

dan Ibnu Al-Madini: Al-Qasim wafat pada tahun 108 H.

Demikian kata banyak orang. Sebagian mereka

menambahkan “Al-Qasim berusia 70 tahun”.

Ibnu Sa’ad berkata: Al-Qasim wafat pada tahun 112

H, komentar lain bukan tahun itu.

Ibnu Hibban berkata dalam kitab tsiqat al-tabi’in:

Al-Qasim termasuk tokoh tabi’in, paling utamanya orang

dimasanya, alim, sopan, faqih. Ia seorang pendiam. Ketika

‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz hendak mengangkat seorang wali,

penduduk Madinah berkata: pada hari ini Al-‘Adzra’ akan

berbicara, yang mereka maksudkan adalah Al-Qasim.

e. ‘Aisyah

Mengenai biografi ‘Aisyah, dapat dibaca pada

halaman 69-71.

Page 130: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

108

2) Dari Jalur Al-Nasa’i

Hadits ini terdapat dalam kitab Sunan Al-Nasa’i, bab

ihlaal al-muthallaqah tsalaatsan wa al-nikaah alladzi yuhilluhaa

bih, hal. 528, hadits nomor 3411. Diriwayatkan oleh lima orang,

yaitu: Muhammad bin Al-Mutsanna, Yahya, ‘Ubaidullah, Al-

Qasim bin Muhammad, dan ‘Aisyah.

a) Muhammad bin Al-Mutsanna

Mengenai biografi Muhammad bin Al-Mutsanna,

Al-‘Asqalani (1995:687) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkapnya Muhammad bin Al-Mutsanna bin

‘Ubaid bin Qais bin Dinar Al-‘Anzi. Kuniyahnya Abu Musa

Al-Bashri.

Meriwayatkan hadits dari: ‘Abdullah bin Idris, Abu

Mu’awiyah, Khalid bin Al-Harits, Yazid bin Al-Zurai’,

Husain bin Hasan Al-Bashri, Mu’tamar, Hafash bin Ghiyats,

Ishaq bin Yusuf Al-Azraq, Ummiyah bin Khalid, Azhar Al-

Samman, Au Al-Nu’manAl-‘Ijli, Hammad bin Mas’adah,

Rauh bin ‘Ubadah, Abu ‘Ashim, Ibnu Numair, Ibnu Mahdi,

Al-Qaththan, Ghundar, ‘Umar bin Yunus Al-Yamami, Al-

Fadhal bin Musawir, Muhammad bin Abu ‘Adi, Muhammad

bin Fudhail, Muadz bin Muadz, Mu’adz bin Hisyam, Wahab

bin Jarir, Salim bin Nuh, Ibnu ‘Uyainah, ‘Abdul Wahab Al-

Tsaqafi, ‘Abdullah bin Humran, ‘Abdul A’la bin ‘Abdul

Page 131: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

109

A’la, ‘Utsman bin ‘Utsman Al-Ghathafani, ‘Utsman bin

‘Umar bin Faris, ‘Affan, Muhammad bin Jahdham,

Muhammad bin ‘Ar’arah, Muhammad bin ‘Abdullah Al-

Anshari, Makki bin Ibrahim, dan banyak lainnya.

Yang meriwayatkan hadits darinya: Al-Jama’ah, Al-

Nasa’i juga meriwayatkan darinya dari Zakariya Al-Sajzi,

Abu Zur’ah, Abu Hatim, Al-Dzuhali, Baqi bin Makhlad,

Zakariya Al-Saji, Ibnu Abi Al-Dunya, Ibnu Kharrasy,

Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah,Ibnu Najiyah, Shalih

bin Muhammad, Abu Ya’la, Ja’far Al-Firyabi, Muhammad

bin Harun Al-Ruyani, Muhammad bin Shalih bin Al-Walid

Al-Narsi, Ibnu Sha’id, Abu ‘Arwiyah, Husain bin Isma’il Al-

Mahamili dan lainnya.

‘Abdullah bin Ahmad berkata, dari Ibnu Ma’in: ia

seorang yang tsiqah.

Abu Sa’ad Al-Harawi berkata: saya bertanya kepada

Al-Dzahili tentang Abu Musa. Ia berkata: ia merupakan

hujjah.

Abu Hatim berkomentar: ia seorang yang bagus

periwayatan haditsnya, shaduq.

Abu ‘Arwiyah berkata: saya tidak melihat di

Bashrah orang yang lebih tsabit daripada Abu Musa dan

Yahya bin Hakim.

Page 132: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

110

Al-Nasa’i berkomentar: ia berstatus laa ba’sa bih.

Ada perubahan dalam kitabnya.

Abu Al-Husain Al-Simanani berkata: penduduk

Bashrah mendahulukan Abu Musa atas Bundar. Orang-orang

asing mendahulukan Bundar.

Berkata Ibnu ‘Uqdah: saya mendengar Ibnu Khirasy

berkata: Muhammad bin Al-Mutsanna telah menceritakan

kepada kami, ia termasuk orang yang tsabit.

Ibnu Hibban menuturkan dalam kitab “Al-Tsiqat”

dan berkata: ia seorang pengarang kitab, ia tidak pernah

membaca selain dari kitabnya sendiri.

Al-Khathib berkomentar: ia seorang yang tsiqah,

tsabat. Para Imam ber-hujjah dengan haditsnya.

Abu Musa dilahirkan pada tahun 167 H, wafat pada

tahun 252 H bulan Dzul Qa’dah. Pendapat lain: ia wafat pada

tahun 51 H, pendapat lain: tahun 50 H.

Al-Dzahili berkomentar: ia merupakan hujjah.

Al-Sulami berkata, dari Al-Daru Quthni: ia salah

satu orang yanh tsiqah dan didahulukan atas Bundar. Al-

Sulami berkata:’Amar bin ‘Ali ditanya tentang Abu Musa. Ia

berkata: keduanya tsiqah. Segala sesuatu dari keduanya

diterima kecuali hal yang salah satunya mengomentari yang

lainnya. Al-Sulaim berkata: Abu Musa selamat.

Page 133: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

111

Maslamah berkomentar: ia seorang yang tsiqah

terkenal dari kalangan huffadh.

Di dalam kitab “Al-Zahrah” Al-Bukhari telah

meriwayatkan darinya 103 hadits, dan Muslim meriwayatkan

772 hadits.

b) Yahya

Mengenai biografi dapat dibaca pada halaman 96-

102.

c) ‘Ubaidillah

Mengenai biografi dapat dibaca pada halaman 102-

107.

d) Al-Qasim bin Muhammad

Mengenai biografi Al-Qasim bin Muhammad dapat

dibaca pada halaman 107-108.

e) ’Aisyah

Mengenai biografi ‘Aisyah dapat dibaca pada

halaman 69-71.

c. Kualitas Pribadi dan Kapasitas Intelektual Perawi

1) Perawi pada jalur Al-Bukhari:

a) Muhammad bin Basysyar

Para kritikus hadits mengemukakan penilaian

terhadap Muhammad bin Basysyar, sebagaimana yang

Page 134: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

112

penulis kutip dari aplikasi Gawami AlKalem V4.5 dengan

term-term berikut:

(1) Abu Hatim Al-Razi: shaduq.

(2) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti menyebutkannya

dalam “Al-Tsiqat, dan berkomentar: hafidh.

(3) Abu ‘Abdillah Al-Hakim menyebutkannya dalam

“Ma’rifah ‘Ulum Al-Hadits”, dan berkomentar: tsiqah,

faqih. Dan dalam “Al-Mustadrak” ia berkomentar:

hafidz, taqwa, tsabit.

(4) Abu ‘Ali Al-Ghassani menyebutkannya dalam

“Tasmiyatu Syuyukhi Abi Dawud”, dan berkomentar:

tsiqah, masyhur.

(5) Ahmad bin Syu’aib Al-Nasai: shalih, la ba’sa bih.

(6) Ahmad bin ‘Abdullah Al-‘Ijli: tsiqah, katsir al-hadits.

(7) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam Al-Taqrib:

tsiqah.

(8) Al-Khathib Al-Baghdadi: hafidh.

(9) Al-Daruquthni: hafidz, tsabit.

(10) Al-Dzahabi: saya berharap la ba’sa bih.

(11) ‘Abdul Rauf Al-Manawi: tsiqah.

(12) Muslim bin Hajjaj Al-Naisaburi: tsiqah.

(13) Maslamah bin Al-Qasim Al-Andalusi: tsiqah, masyhur.

(14) Yahya bin Ma’in: la ya’bau bih.

Page 135: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

113

b) Yahya

Para kritikus hadits mengemukakan penilaian

terhadap Muhammad bin Basysyar, sebagaimana yang

penulis kutip dari aplikasi Gawami AlKalem V4.5 dengan

term-term berikut:

(1) Abu Bakar Al-Baihaqi menyebutkannya dalam”Al-

Sunan Al-Kubra”, dan berkomentar: haditsnya tsiqah.

(2) Abu Hatim Al-Razi: tsiqah, hafidz.

(3) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti menyebutkannya

dalam “Al-Tsiqat.

(4) Abu Zur’ah Al-Razi: tsiqah, hafidh.

(5) Abu Ya’la Al-Khalili menjadikannya hujjah.

(6) Ahmad bin Syu’aib Al-Nasai: tsiqah, tsabat.

(7) Ahmad bin ‘Abdullah Al-‘Ijli: tsiqah.

(8) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani menyebutkannya dalam “Al-

Taqrib”: tsiqah, mutqin, hafidh, imam, qudwah.

(9) Ibnu Manjuwaih Al-Ashbahani: hafidh, wara’, fahim,

fadhil.

(10) ‘Ali bin Al-Madani: tsabit.

(11) Muhammad bin Basysyar Al-‘Abdi: imam.

Page 136: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

114

(12) Muhammad bin Sa’ad: tsiqah, ma’mun, rafi’, hujjah.

c) ‘Ubaidillah

Para kritikus hadits mengemukakan penilaian

terhadap ‘Ubaidillah, sebagaimana yang penulis kutip dari

aplikasi Gawami AlKalem V4.5 dengan term-term berikut:

(1) Abu Al-Hasan Al-Himyari: tsiqah, hafidh, muttafaqun

‘alaih.

(2) Abu Bakar Al-Baihaqi: banyak pertimbangan salahnya.

(3) Abu Hatim Al-Razi: tsiqah.

(4) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti menyebutkannya

dalam “Al-Tsiqat.

(5) Abu Zur’ah Al-Razi: tsiqah.

(6) Ahmad bin Syu’aib Al-Nasai: tsiqah, tsabat.

(7) Ahmad bin ‘Abdullah Al-‘Ijli: tsiqah, tsabat.

(8) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam “Al-Taqrib”:

tsiqah, tsabat.

(9) Al-Dzahabi: tsabat.

(10) Muhammad bin Sa’ad: tsiqah, hujjah.

(11) Yahya bin Ma’in: tsiqah, hujjah.

d) Al-Qasim binMuhammad

Page 137: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

115

Para kritikus hadits mengemukakan penilaian

terhadap ‘Ubaidillah, sebagaimana yang penulis kutip dari

aplikasi Gawami AlKalem V4.5 dengan term-term berikut:

(1) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti: alim, adib, faqih.

(2) Ahmad bin ‘Abdullah Al-‘Ijli: tsiqah.

(3) Ayyub bin Abu Tamimah Al-Sakhtiyani: fadhil.

(4) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam “Al-Taqrib”:

tsiqah.

(5) Al-Dzahabi: imam, alim.

(6) Malik bin Anas: faqih.

(7) Muhammad bin Sa’ad: tsiqah.

(8) Muhammad bin ‘Umar Al-Waqidi: tsiqah.

e) ‘Aisyah

Penilaian para kritikus hadits terhadap ‘Aisyah,

dapat dibaca dihalaman 85.

2) Perawi dari jalur Al-Nasai:

a) Muhammad bin Al-Mutsanna

Para kritikus hadits mengemukakan penilaian

terhadap Muhammad bin Al-Mutsanna, sebagaimana yang

penulis kutip dari aplikasi Gawami AlKalem V4.5 dengan

term-term berikut:

(1) Abu Hatim Al-Razi: shalih al-hadits, shaduq.

Page 138: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

116

(2) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti menyebutkannya dalam

“Al-Tsiqat”.

(3) Abu ‘Arwibah Al-Harrani: tsabit

(4) Ahmad bin Syu’aib Al-Nasai: la ba’sa bih.

(5) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani menyebutkannya dalam “Al-

Taqrib”: tsiqah, tsabat.

(6) Al-Khathib Al-Baghdadi: shaduq,wara’, fadhil, ‘aqil,

tsiqah, tsabit, hujjah.

(7) Al-Daruquthni: tsiqah.

(8) Al-Dzahabi: tsiqah, hafidh.

(9) Shalih bin Muhammad Jazrah: shaduq.

(10) ‘Abdul Rahman bin Yusuf bin Kharrasy: tsabit.

(11) ‘Amar bin ‘Ali Al-Fallas: tsiqah.

(12) Muhammad bin Yahya Al-Dzuhali: hujjah.

(13) Muhammad bin Yahya Al-Naisaburi: hujjah.

(14) Musallamah bin Al-Qasim Al-Andalusi: tsiqah, masyhur,

hafidh.

(15) Yahya bin Ma’in: tsiqah.

b) Yahya

Penilaian para kritikus hadits terhadap Aisyah dapat

dibaca dihalaman 114.

c) ‘Ubaidillah

Page 139: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

117

Penilaian para kritikus hadits terhadap Aisyah dapat

dibaca dihalaman 115.

d) Al-Qasim bin Muhammad

Penilaian para kritikus hadits terhadap Aisyah dapat

dibaca dihalaman 115.

e) ‘Aisyah

Penilaian para kritikus hadits terhadap Aisyah dapat

dibaca dihalaman 85.

d. Meneliti Syadz dan ‘Illat pada Sanad Hadits

Apabila seluruh sanad diperhatikan, maka tampak jelas

bahwa seluruh sanad, baik sanad Al-Bukhari maupun sanad Al-Nasai

yang masing-masing berjumlah lima, merupakan sanad-sanad yang

lebih pendek daripada sanad-sanad dari para mukharrij lain, yang

tentunya menjadikannya tidak mengandung syadz dan ‘illat. Karena

seluruh periwayat yang terdapat dalam sanad yang diteliti, masing-

masing dari mereka bersifat tsiqah, dan sanadnya dalam keadaan

bersambung mulai dari mukharrij-nya sampai kepada sumber utama

berita, yakni Nabi Muhammad SAW.

Dengan alasan tersebut, sangat kecil kemungkinannya bahwa

kedua sanad yang diteliti mengandung syadz ataupun ‘illat.

e. Penilaian Terhadap Kualitas Sanad Hadits

Hadits yang diteliti merupakan hadits ahad, karena melihat

jumlah periwayatnya belum memenuhi syarat hadits mutawatir.

Page 140: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

118

Setelah para periwayatnya diteliti, ternyata seluruh periwayatnya

bersifat tsiqah (adil dan dhabith), sanadnya bersambung, terhindar

dari syadz dan ‘illat, maka penulis berkesimpulan bahwa sanad hadits

ini shahih al-isnad (sanadnya shahih).

أخبرنا سليمان بن داود، عن ابن وهب ، قال: أخبرني مخرمة، عن أبيه، .5

، قال: أ صلى الله قال: سمعت محمود بن لبيد عليه وسلم خبر رسول الل

أيلعب »عن رجل طلق امرأته ثلث تطليقات جميعا، فقام غضبانا ثم قال:

وأنا بين أظهركم؟ ، ألا أقتله « بكتاب الل حتى قام رجل وقال: يا رسول الل

لمجموعة وما فيه من كتاب الطلق، باب الثلث ا :النسائي سنن) ؟

(1453، ر 027التغليظ، ص

a. Rangkaian Sanad

رسول الله

محمود بن لبيد

مخرمة

ابن وهب

سليمان بن داود

النسائي

Page 141: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

119

b. Biografi dan Kebersambungan Sanad

Hadits ini terdapat dalam Sunan Al-Nasa’i, Kitab Al-Thalaq,

hal. 526, bab al-tsalaats al-majmu’ah wa ma fih min al-taghlidz.

Hadits nomor 3401. Hadits ini diriwayatkan oleh empat orang, yaitu:

Sulaiman bin Daud, Ibnu Wahab, Makhramah, Mahmud bin Labid.

1) Sulaiman bin Daud

Mengenai biografi Sulaiman bin Daud, Al-‘Asqalani

(1995:92-93) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkapnya Sulaiman bin Daud bin Hammad bin

Sa’ad Al-Mahri. Kuniyahnya Abu Al-Rabi’ Ibnu Akhi Risydin

Al-Mishri.

Ia meriwayatkan hadits dari ayahnya, kakek dari ibunya,

Al-Hajjaj bin Risydin bin Sa’ad, ‘Abdul Malik Al-Majisyun,

‘Abdullah bin Wahab, ‘Abdullah bin Nafi’, dain lainnya.

Yang meriwayatkan hadits darinya: Abu Daud, Al-

Nasa’i, ‘Umar bin Bujair, Abu Bakar bin Abu Daud, Zakariya Al-

Saji, Muhammad bin Zabban Al-Hadhrami, Ibrahim bin Yusuf

Al-Hisinjani dan lainnya.

Al-Ajri berkata: dituturkan kepada Abu Daud tentang

Abu Al-Rabi’ bin Akhi Rusydin, ia berkomentar: sedikit orang

yang kulihat dalam keutamaannya.

Page 142: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

120

Al-Nasa’i berkomentar: ia seorang yang tsiqah.

Ibnu Abi Hatim berkata: ayah saya mendengar hadits

darinya ketika dalam perjalanan kedua.

Ibnu Yunus berkata: ia seorang yang zuhud, faqih dalam

mazhab Maliki. Muhammad bin Ahmad bin Risydin

menceritakan kepadaku, dari ayahnya, bahwa kelahiran Abu Al-

Rabi’ pada tahun 78 H, dan Abu Al-Rabi’ memberi kabar

kepadanya demikian. Ia wafat pada hari Ahad tanggal 1 Dzul

Qa’dah tahun 253 H.

Al-Dzahabi berkata: Ibnu Hibban telah menyebutkannya

dalam kitab “Al-Tsiqat”.

2) Ibnu Wahab

Mengenai biografi Ibnu Wahab, Al-‘Asqalani (1995:453-

455) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkapnya ‘Abdullah bin Wahab bin Muslim Al-

Qurasyi, budak orang-orang Quraisy. Kuniyahnya Abu

Muahammad Al-Mishri. Ia seorang yang faqih.

Ia meriwayatkan hadits dari ‘Amar bin Al-Harits, Ibnu

Hani’, Hubai bin ‘Abdullah Al-Ma’afiri, Bakar bin Mudhar,

Haiwah bin Syuraih, Sa’id bin Abi Ayub, Al-Laits bin Sa’ad,

Ibnu Lahi’ah, ‘Iyadh bin ‘Abdullah Al-Fihri, ‘Abdurrahman bin

Syuraih, dan lainnya dari penduduk Mesir, Malik, Sulaiman bin

Bila, Yunus bin Yazid, Salmah bin Wardan, Sa’id bin

Page 143: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

121

‘Abdurrahman Al-Jumahi, Ibnu Juraij, ‘Umar bin Muhammad bin

Zaid Al-‘Umari, Mu’awiyah bin Shalih, Hisyam bin Sa’ad, Daud

bin ‘Abdurrahman Al-‘Aththar, Al-Tsauri, Ibnu ‘Uyainah, Hafash

bin Maisarah dan Jama’ah.

Meriwayatkan hadits darinya: putra saudaranya Ahmad

bin ‘Abdurrahman bin Wahab, gurunya Al-Laits bin Sa’ad,

‘Abdurrahman bin Mahdi, ‘Abdullah bin Yusuf Al-Tunisi,

Ahmad bin Shalih Al-Mishri, Yahya bin Yahya Al-Naisaburi,

‘Ali Ibnu Al-Madini, Sa’id bin Abi Maryam, Yahya bin Bukair,

Ibrahim bin Al-Mundzir, Asbagh bin Al-Faraj, Abu Thahir bin

Al-Sarah, Harmilah bin Yahya, Qutaibah, ‘Isa bin Hammad

Rughbah, Harun bin Ma’ruf, Yahya bin Ayub Al-Maqabiri,

Muhammad bin Salamah Al-‘Uradi, Bahar bin Nashar Al-

Khaulani, Muhammad bin ‘Abdullah bin ‘Abdul Hakim, Yunus

bin ‘Abdul A’la, Al-Rabi’ bin Sulaiman Al-Muradi dan lain-lain.

Berkata Al-Maimuni, dari Ahmad: Ibnu Wahab memiliki

akal (kecerdasan), agama (ahli ibadah) dan Kebagusan (akhlak).

Ahmad bin Shalih berkata: Ibnu Wahab meriwayatkan

hadits sebanyak 100.000 hadits.

Ibnu Abi Khaitsamah berkata, dari Ibnu Ma’in: ia tsiqah.

Abu Zur’ah berkata: saya mendengar Ibnu Bukair

berkomentar: Ibnu Wahab lebih faqih daripada Ibnu Al-Qasim.

Page 144: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

122

‘Ali bin Al-Husain bin Al-Junaid berkata: saya

mendengar Abu Mush’ab Yu’addham bin Wahab berkata:

masalah hadits Ibnu Wahab dari Malik adalah shahih.

Ibnu Abi Hatim berkata, dari ayahnya: Ibnu Wahab

adalah orang yang bagus periwayatan haditsnya, shaduq, lebih

saya sukai daripada Al-Walid bin Muslim, haditsnya banyak yang

lebih shahih daripada Al-Walid bin Muslim.

Berkata Harun bin ‘Abdullah Al-Zuhri: pernah penduduk

Madinah berselisih tentang sebuah hadits dari Malik, maka

mereka menunggu kedatangan Ibnu Wahab, sehingga ia

menaksirkannya dari Malik.

Al-Harits bin Miskin berkata: saya menyaksikan Ibnu

‘Uyainah berkata: inilah ‘Abdullah bin Wahab gurunya penduduk

Mesir.

Berkata Ibnu Abi Hatim, dari Abu Zur’ah: saya melihat

sekitar 300.000 hadits Ibnu Wahab di Mesir dan di luar Mesir.

Saya tidak tahu bahwasannya saya melihat hadits yang tidak ada

asal. Ia seorang yang tsiqah.

Abu Hatim bin Hibban berkata: Ibnu Wahab

mengumpulkan dan menulis hadits, ia hafal hadits-hadits

penduduk Hijaz dan Mesir. Semua yang ia riwayatkan adalah

hadits-hadits yang bersanad dan maqthu’. Ia seorang ahli ibadah.

Page 145: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

123

Ibnu ‘Addi berkata: Ibnu Wahab adalah seorang yang

mulia tsiqah diantara manusia. Hadits Hijaz dan Mesir berputar

pada riwayat Ibnu Wahab. Ia mengumpulkan hadits untuk mereka

hadits-hadits sanad dan maqthu’ penduduk Hijaz dan Mesir. Ia

tidak ada bandingannya selain para guru dalam periwayatan

hadits-hadits yang tsiqah dan yang dhaif. Saya tidak tahu darinya

hadits munkar. Apabila meriwayatkan hadits darinya maka itu

termasuk hadits tsiqah.

Hatim bin Al-Laits Al-Jauhari berkata, dari Khalid bin

Khidasy: dibacakan kepada Ibnu Wahab kitab “Ahwal Al-

Qiyamah”, yaitu karangannya – ia langsung jatuh pingsan. Ia

tidak berbicara sepatah katapun hingga wafat setelah beberapa

hari. Hatim bin Al-Laits Al-Jauhari berkata: saya melihat Wallahu

a’lam hatinya terbelah, kemudian ia wafat di Mesir tahun 197 H.

Ibnu Yunus berkata: ayah saya bercerita kepada saya,

dari kakek saya, ia berkata: saya mendengar Ibnu Wahab berkata:

saya dilahirkan pada tahun 125 H, saya menutut ilmu pada usia 17

tahun.

Berkata Ibnu Yunus: ia wafat pada hari Ahad, empat hari

terakhir bulan Sya’ban.

Al-Saji berkata: ia shaduq, tsiqah, ahli ibadah, mudah

dalam mendengarkan karena mazhab penduduk negerinya adalah

Page 146: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

124

ijazah. Ia berkata dalam memberikan ijazah: fulan telah

menceritakan kepada saya.

Abu Al-Thahir bin Al-Sarah berkata: Ibnu Wahab terus

mendengarkan Malik sejak tahun 48 H sampai Malik meninggal.

Al-Khalili berkomentar: ia tsiqah, disepakati. Dan “Al-

Muwaththa’”nya menambahi orang yang meriwayatkan hadits

dari Malik.

3) Makhramah

Mengenai biografi Makhramah, Al-‘Asqalani (1995:39-

40) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkapnya adalah Makhramah bin Bukair bin

‘Abdullah bin Al-Asyji Al-Qurasyi, budak Bani Makhzum.

Kuniyahnya Abu Al-Miswar Al-Makhzumi Al-Madani.

Meriwayatkan hadits dari ayahnya, ‘Amir bin ‘Abdullah

bin Al-Zubair.

Meriwayatkan darinya: Malik, Ibnu Lahi’ah, Qudamah

bin Muhammad Al-Khasyrami, Al-Qasim bin Risydin bin

‘Umair, Ibnu Al-Mubarak, Ibnu Wahab, Ma’an bin ‘Isa, Al-

Waqidi, Al-Qa’nabi dan lain-lain.

Zaid bin Bisyir berkata, dari Ibnu Wahab: saya

mendengar Malik berkata: bercerita kepadaku Makhramah bin

Bukair. Ia seorang laki-laki yang shalih.

Page 147: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

125

Abu Hatim berkata:saya bertanya kepada Isma’il bin Abi

Uwais, saya bertanya: ini yang dikatakan Malik bin Anas

bercerita kepadaku orang yang tsiqah, siapa dia? Ia berkata:

Makhramah bin Bukair bin Al-Asyji.

Berkata Abu Thalib: saya bertanya kepada Ahmad

tentang Makhramah. Ia menjawab: tsiqah, ia tidak medengarkan

hadits dari ayahnya, ia meriwayatkan dari kitab ayahnya.

Al-Duri berkata, dari Ibnu Ma’in: Dha’if, haditsnya dari

kitab ayahnya, ia tidak mendengarkan langsung dari ayahnya.

Abu Daud berkata: ia tidak mendengar langsung dari

ayahnya kecuali satu hadits, yaitu hadits witir.

Berkata Sa’id bin Abu aryam, dari pamannya Musa bin

Salamah: saya mendatangi Makhramah, saya bertanya: ayahmu

meriwayatkan hadits kepadamu? Ia menjawab: saya tidak

menjumpai ayah saya. Ini kitab-kitabnya.

Al-Nasa’i berkomentar: ia statusnya laisa bih ba’s.

Ibnu Abi Hatim berkata, dari ayahnya: ia seorang yang

bagus periwayatan haditsnya.

Ibnu Abi Hatim berkata: berkata Ibnu Abi Uwais: saya

menemukan dalam kitab Malik: saya bertanya kepada

Makhramah hadits yang diriwayatkan dari ayahnya, apakah ia

mendengarkannya langsung dari ayahnya, ia lalu bersumpah

Page 148: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

126

kepadaku, demi Tuhan Al-Baniyah ini saya dengar dari ayah

saya.

Dikatakan kepada Ahmad bin Shalih: Makhramah

termasuk orang yang tsiqah? Ia menjawab: ya.

Ibnu Hibban menyebut Makhramah dalam kitab “Al-

Tsiqat”, ia berkata: Makhramah meninggal pada tahun 157 H, di

akhir kekuasaan Al-Mahdi.

Ibnu Sa’ad berkomentar: Makhramah itu tsiqah, banyak

meriwayatkan hadits. Ia meninggal pada awal pemerintahan Al-

Mahdi, selesai. Dan inilah yang benar, karena Al-Mahdi penguasa

khilafah pada akhir-akhir tahun 58 H, dan berkuasa selama 10

tahun. Tidak digambarkan akhir riwayatnya.... tahun 59 H.

Ibnu Qani’ memberi tanggal kewafatan Makhramah pada

tahun 58 H.

Al-Saji berkomentar: shaduq, yudallis.

4) Mahmud bin Labid

Mengenai biografi Mahmud bin Labid, Al-‘Asqalani

(1995:37) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkapnya Mahmud bin Labid bin ‘Uqbah bin

Rafi’ bin Amri Al-Qais bin Zaid bin ‘Abdul Asyhal Al-Ausi Al-

Anshari Al-Asyhili, kuniyahnya Abu Nu’aim Al-Madani. Ibunya

Ummu Mandzur binti Mahmud bin Maslamah.

Page 149: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

127

Meriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW beberapa

hadits, tidak shahih bahwa ia melihat Nabi dan mendengarkan

langsung dari Nabi SAW. Ia juga meriwayatkan hadits dari ‘Umar

‘Utsman, Syaddad bin Aus, Rafi’ bin Khadij, Qatadah, Ibnu Al-

Nu’man, Abu Sa’id Al-Khudri, Salamah bin Salamah bin

Waqasy, Jabir, ‘Abdullah bin Abu Umamah bin Tsa’labah,

Rufaidah sahabat wanita dan Jama’ah.

Meriwayatkan darinya: Al-Zuhri, ‘Ashim bin ‘Umar bin

Qatadah, Ja’far bin ‘Abdullah bin Al-Hakim, Muhammad bin

Ibrahim Al-Taimi, Shalih bin Ibrahim bin ‘Abdurrahman bin

‘Auf, Hushin bin ‘Abdurrahman Al-Asyhuli, Bukair bin Asyji,

Munib bin ‘Abdullah bin Abu Umamah bin Tsa’labah dan

lainnya.

Ibnu Sa’ad menyebutkannya dalam thabaqat pertama

dari kalangan tabi’in yang dilahirkan pada masa Nabi SAW. Ibnu

Sa’ad berkata: ia mendengar hadits dari ‘Umar, ia wafat di

Madinah tahun 96 H, ia seorang yang tsiqah, sedikit dalam

meriwayatkan hadits.

Al-Waqidi berkata: ia meninggal pada usia 99 tahun.

Ibnu Abi ‘Ashim dan lainnya berkata: ia meninggal pada

tahun 97 H.

Ibnu Abi Khaitsamah berkata mengikuti Haitam bin

‘Addi: ia meninggal pada masa kekhalifahan Ibnu Al-Zubair.

Page 150: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

128

Ibnu Abi Khaitsamah menambahkan: telah disampaikan,

ia meninggal pada tahun 96 H.

Al-Dzahabi berkata: yang tepat adalah ucapan Al-Waqidi

dalam tahunnya, ia meninggal pada hari meninggalnya Nabi

SAW 13 tahun kemudian. Hal ini dikuatkan oleh ucapan sahabat

yang lebih tsabit. Al-Bukhari berkata: Abu Nu’aim berkata: telah

bercerita kepada kami ‘Abdurrahman ibnu Al-Ghasil, dari ‘Ashim

bin ‘Umar, dari Mahmud bin Labid: saya bergegas kepada Nabi

SAW hingga putus sandal-sandal kami pada hari meninggalnya

Sa’ad bin Mu’adz.

Muslim menyebutkannya dalam thabaqah kedua dari

kalangan tabi’in.

Ya’qub bin Sufyan berkomentar: tsiqah.

Ibnu ‘Abdul Bar berkata: ucapan Al-Bukhari lebih

utama, yakni dalam menetapkannya dalam kalangan sahabat.

Demikian juga Ibnu Hibban menyebutkannya dalam

kalangan sahabat.

Al-Tirmidzi berkata: ia telah melihat Nabi SAW pada

waktu ia masih anak kecil.

c. Kualitas Pribadi dan Kapasitas Intelektual Perawi

1) Sulaiman bin Daud

Page 151: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

129

Penilaian para kritikus hadits menyangkut pribadi

Sulaiman bin Daud sebagaimana yang penulis kutip dari aplikasi

Gawami AlKalem V4.5 adalah:

a) Abu hatim bin Hibban Al-Basti menyebutkannya dalam “Al-

Tsiqat”.

b) Abu Sa’id bin Yunus Al-Mishri: ia faqih dalam madzhab

Maliki, ia seorang yang zuhud.

c) Abu ‘Ali Al-Ghassani menyebutkannya dalam “Tasmiyatu

Syuyukhi Abi Daud”, dan berkomentar: tsiqah.

d) Ahmad bin Syu’aib Al-Nasai: tsiqah.

e) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam “Al-Taqrib”: tsiqah.

f) Al-Dzahabi: tsiqah, faqih.

g) Al-Qadhi ‘Iyadh menyebutkannya dalam kitab “Tartib Al-

Madarik” dan berkomentar: faqih, zahid.

2) Ibnu Wahab

Penilaian para kritikus hadits menyangkut pribadi Ibnu

Wahab sebagaimana yang penulis kutip dari aplikasi Gawami

AlKalem V4.5 adalah:

a) Abu Ahmad bin ‘Addi Al-Jarjani: tsiqah.

b) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti menyebutkannya dalam “Al-

Tsiqat”.

c) Abu Ya’la Al-Khalili: tsiqah, muttafaq ‘alaih.

d) Ahmad bin Hanbal: shahih al-hadits.

Page 152: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

130

e) Ahmad bin Syu’aib Al-Nasai: tsiqah.

f) Ahmad bin ‘Abdullah Al-‘Ijli: tsiqah, shalih.

g) Ibnu Abi Hatim Al-Razi menyebutkannya dalam “Al-Jarhu

wa Al-Ta’dil”, dan berkata: shalih al-hadits, shaduq.

h) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam “Al-Taqrib”: tsiqah,

hafidh, ‘abid, faqih.

i) Al-Daruquthni menyebutkannya dalam “Kitab Al-Sunan”,

dan berkomentar: tsiqah.

j) Zakariya bin Yahya Al-Saji: shaduq, tsiqah, mudah dalam

mendengarkan.

3) Makhramah

Penilaian para kritikus hadits menyangkut pribadi

Makhramah sebagaimana yang penulis kutip dari aplikasi

Gawami AlKalem V4.5 adalah:

a) Abu Ahmad bin ‘Addi Al-Jarjani: saya berharap la ba’sa bih.

b) Abu Al-Qasim Al-Thabrani menyebutkannya dalam “Al-

Mu’jam Al-Shaghir” dan berkomentar: ia salah satu orang

yang tsiqah.

c) Abu Al-Qasim bin Bisykuwal menyebutkannya dalam

“Syuyukhu “Abdillah bin Wahab” dan berkomentar: tsiqah.

d) Abu Ja’far Al-‘Uqaili menyebutklannya dalam “Al-Dhu’afa”

e) Abu Hatim Al-Razi: shalih al-hadits.

Page 153: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

131

f) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti menyebutkannya dalam “Al-

Tsiqat”.

g) Ahmad bin Hanbal: tsiqah.

h) Ahmad bin Syu’aib Al-Nasai: laisa bih ba’s.

i) Ahmad bin Shalih Al-Misri: termasuk orang yang tsiqah.

j) Malik bin Anas: tsiqah.

4) Mahmud bin Labid

Penilaian para kritikus hadits menyangkut pribadi

Mahmud bin Labid sebagaimana yang penulis kutip dari aplikasi

Gawami AlKalem V4.5 adalah:

a) Abu Zur’ah Al-Razi: tsiqah.

b) Abu ‘Isa Al-Tirmidzi: ia pernah melihat Rasulullah SAW

ketika ia masih kecil.

c) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam “Al-Taqrib”: ia

golongan sahabat kecil.

d) Muhammad bin Sa’ad menyebutkannya dalam “Kubbar Al-

Tabi’in”, dan berkata: tsiqah, sedikit haditsnya.

e) Ya’qub bin Sufyan Al-Fasawi: tsiqah

d. Meneliti Syadz dan ‘Illat pada Sanad Hadits

Page 154: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

132

Apabila seluruh sanad diperhatikan, masing-masing dari

perawi semuanya bersifat tsiqah, dan sanadnya dalam keadaan

bersambung mulai dari mukharrij-nya sampai kepada sumber utama

berita, yakni Nabi Muhammad SAW. Sehingga sangat kecil

kemungkinan bahwa sanad yang diteliti mengandung syadz ataupun

‘illat. Oleh karena itu, penulis berkesimpulan bahwa sanad yang

diteliti tidak mengandung syadz ataupun ‘illat.

e. Penilaian Terhadap Kualitas Sanad Hadits

Hadits yang diteliti merupakan hadits ahad, karena melihat

jumlah periwayatnya belum memenuhi syarat hadits mutawatir.

Setelah para periwayatnya diteliti, ternyata seluruh periwayatnya

bersifat tsiqah (adil dan dhabith), sanadnya bersambung, terhindar

dari syadz dan ‘illat, maka penulis berkesimpulan bahwa sanad hadits

ini berkualitas shahih isnad.

د ب .6 ، عن إسحاق بن أبي فروة، عن حدثنا محم ن رمح ، حدثنا الليث بن سعد

ثيني عن : حد ، قال: قلت لفاطمة بنت قيس ناد، عن عامر الشعبي أبي الز

ى اليمن، فأجاز ذلك طلقك، قالت: " طلقني زوجي ثلثا وهو خارج إل

ب من طلق ثلثا فى با :إبن ماجه سننصلى الله عليه وسلم . ) رسول الل

(2524، ر 105-143مجلس واحد، ص

Page 155: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

133

a. Rangkaian Sanad

رسول الله

فاطمة بنت قيس

عامر السعبي

أبو الزناد

إسحاق بن أبي

فروة

سعدالليث بن

محمد بن رمح

ابن ماجه

Page 156: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

134

b. Biografi dan Kebersambungan Sanad

Hadits ini terdapat dalam Sunan Ibnu Majah, bab man

thallaqa tsalatsan fi majlis wahid, hal. 349-350, hadits nomor

2024. Hadits ini diriwayatkan oleh enam orang, yaitu: Muhammad

bin Rumhin, Al-Laits bin Sa’ad, Ishaq bin Abu Farwah, Abu Al-

Zinad, ‘Amir Al-Sya’bi, Fathimah binti Qais.

1) Muhammad bin Rumhin

Mengenai biografi Muhammad bin Rumhin, Al-

‘Asqalani (1995:562) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkapnya Muhammad bin Rumhin bin Al-

Muhajir bin Al-Muharrar bin Salim Al-Najibi. Kuniyahnya

Abu ‘Abdullah Al-Mishri, ia seorang hafidh. Ia mengambil

hikayat dari Malik.

Ia meriwayatkan hadits dari Maslamah bin ‘Ali Al-

Khutsani, Ibnu Lahi’ah, Al-Laits, Mufadhdhal bin Fadhalah,

Nu’aim bin Hammad dan Jama’ah.

Meriwayatkan hadits darinya: Muslim, Ibnu Majah,

‘Abdurrahman bin ‘Abdullah bin ‘Abdul Hakim, ‘Ali bin

Ahmad bin Sulaiman ‘Allan, ‘Ali bin Al-Husain bin Al-Junaid,

Page 157: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

135

Baqi bin Makhlad, Abu Al-Rabi’ Sulaiman bin Daud Al-

Mahri, Muhammad bin Wadhdhah Al-Qurthubi, Abu Al-‘Ila’

Muhammad bin Ahmad bin Ja’far Al-Dzuhali, Ahmad bin

Daud bin ‘Abdul Ghaffar Al-Harrani, Ahmad bin ‘Abdul

Warits bin Jarir Al-‘Assal, Ahmad bin Yunus Al-Dhabi, Al-

Hasan bin Sufyan, Muhammad bin Al-Hasan bin Qutaibah,

Muhammad bin Zabban bin Habib Al-Hadhrami dan lain-lain.

Ibnu Al-Junaid berkomentar: ia lebih tsiqah daripada

Ibnu Zughbah.

Abu Daud berkomentar: ia tsiqah, tapi saya tidak

menulis darinya sesuatu.

Al-Nasa’i berkata: ia tidak pernah salah dalam satu

haditspun, walaupun ia menulis dari Malik, ia tetap paling

tsabit dalam thabaqat al-ula dari kalangan sahabat.

Ibnu Makula berkomentar: ia seorang yang tsiqah,

ma’mun.

Ibnu Hibban menyebutkannya dalam kitab “Al-

Tsiqat”, ia berkata: Muhammad bin Rumhin meninggal pada

tahun 243 H.

Al-Bukhari dan Ibnu Qudaid berkata: ia meninggal

pada bulan Syawal tahun 42 H.

Al-Dzahabi berkata: Ibnu Abi ‘Ashim memberi

tanggal meninggalnya sebagaimana Ibnu Hibban.

Page 158: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

136

Ibnu Al-Sam’ani menyebutkan dalam kitab “Al-

Ansab” bahwasannya Al-Bukhari meriwayatkan hadits

darinya.

Muhammad bin Wadhdhah berkata: saya berjumpa

dengannya di Mesir. Ia sebaik-baik guru.

Maslamah berkata: tidak hanya satu orang yang

meriwayatkan hadits darinya kepada kami. Ia tsiqah.

Dalam kitab “Al-Zahrah”, Muslim telah

meriwayatkan hadits darinya sebanyak 161 hadits.

2) Al-Laits bin Sa’ad

Biografi Al-Laits dapat dilihat dihalaman 62-63.

3) Ishaq bin Abu Farwah

Mengenai biografi Ishaq bin Abu Farwah, Al-

‘Asqalani (1995:123-124) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkapnya Ishaq bin ‘Abdullah bin Abu

Farwah, ‘Abdurrahman bin Al-Aswad. Kuniyahnya Abu

Sulaiman Al-Amawi, budak keluarga ‘Utsman, Al-Madini,

sempat bertemu dengan Mu’awiyah.

Meriwayatkan hadits dari: Abu Al-Zinad, ‘Amar bin

Syu’aib, Al-Zuhri, Nafi’, Makhul, Kharijah bin Zaid bin

Tsabit, Hisyam bin ‘Urwah dan lainnya.

Page 159: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

137

Meriwayatkan hadits darinya: Al-Laits bin Sa’ad,

Ibnu Lahi’ah, Al-Walid bin Muslim, Isma’il bin ‘Iyasy,

‘Abdussalam bin Harb, Abu Ma’syar Al-Madani dan lain-lain.

Berkata Ibnu Sa’ad: ia banyak meriwayatkan hadits.

Ia meriwayatkan beberapa hadits munkar. Para ulama tidak

ber-hujjah dengan haditsya.

Al-Bukhari berkomentar: para ulama

meninggalkannya.

Ahmad berkata: tidak halal bagi saya meriwayatkan

hadits darinya.

Dalam riwayat Abu Daud, dan Ghalabi dari Abu

Daud: ia tidak termasuk perawi yang tsiqah.

Al-Duri berkata dari Abu Daud: keturunan Abu

Farwah semuanya tsiqah kecuali Ishaq.

Dalam riwayat ‘Ali bin Al-Hasan Al-Hisinjani dari

Abu Daud: ia kadzdzab, dan demikian juga yang dikatakan

Ibnu Khirasy.

Isma’il Al-Qadhi dari ‘Ali berkomentar: hadits yang

diriwayatkannya munkar al-hadits.

Ibnu ‘Ammar berkomentar: ia dha’if, dzahib.

‘Amar bin ‘Ali dan Abu Zur’ah, Abu Hatim,Al-Nasa’i

berkomentar: ditinggalkan haditsnya.

Page 160: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

138

Al-Nasa’i berkomentar ditempat yang lain: ia tidak

tsiqah, tidak ditulis haditsnya.

Abu Zur’ah menambahkan: ditinggalkan haditsnya.

Ibnu Khuzaimah berkata: tidak bisa dijadikan hujjah

haditsnya.

Al-Daruquthni dan Al-Barqani berkomentar: ia

ditinggalkan.

Ibnu ‘Addi berkata: tidak ada yang mengikuti sanad-

sanadnya, juga matan-matannya. Ia jelas termasuk perawi yang

dha’if.

Ibnu Abu Fudaik berkata: ia meninggal pada tahun

136 H. Al-Bukhari menukilnya.

Khalifah bin Khiyath berkata, dari Muhammad bin

Sa’ad: ia meninggal pada tahun 44 H.

Al-Mizzi berkomentar: inilah yang benar, yang awal

adalah pertimbangan yang salah.

Al-Dzahabi berkata: Al-Khalili berkata dalam “Al-

Irsyad” para ulama sangat men-dha’if-kannya. Malik dan Al-

Syafi’i meninggalkannya.

Al-Saji berkomentar: haditsnya dha’if, tidak bisa

dijadikan hujjah.

4) Abu Al-Zinad

Page 161: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

139

Mengenai biografi Abu Al-Zinad, Al-‘Asqalani

(1995:329-330) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkapnya ‘Abdullah bin Dzakwan Al-

Qurasyi. Kuniyahnya Abu ‘Abdurrahman Al-Muduni. Dikenal

dengan nama Abu Al-Zinad, budak Ramlah. Ada yang

mengatakan ‘Aisyah binti Syaibah bin Rabi’ah. Ada yang

mengatakan: ia adalah budak ‘Aisyah binti ‘Utsman, ada yang

mengatakan: budak keluarga ‘Utsman.

Ada yang mengatakan: ayahnya adalah saudara Abu

Lu’lu’ah yang membunuh ‘Umar.

Ia meriwayatkan hadits dari Anas, ‘Aisyah binti

Sa’ad, Abu Umamah bin Sahal bin Hunaif, Sa’id bin Musib,

Abu Salamah bin ‘Abdurrahman, Aban bin ‘Utsman bin

‘Affan, Kharijah bin Zaid bin Tsabit, ‘Ubaid bin Hunain,

‘Urwah bin Al-Zubair, ‘Ali bin Al-Husain, ‘Amar bin

‘Utsman, Al-A’raj (Rawiyah), ‘Ubaidullah bin ‘Abdullah bin

‘Utbah, Muhammad bin Hamzah bin ‘Amar Al-Aslami dan

lainnya. Ia juga meriwayatkan dari Ibnu ‘Umar, ‘Umar bin

Abu Salamah ibnu ‘Abdul Asad. Dikatakan ia mursal.

Meriwayatkan darinya: kedua putranya

(‘Abdurrahman dan Abu Al-Qasim), Shalih bin Kaisan, Ibnu

Abi Mulaikah (keduanya lebih besar dari Abu Al-Zinad), Al-

A’masy, ‘Ubaidullah bin ‘Umar, Ibnu ‘Ajlan, Hisyam bin

Page 162: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

140

‘Urwah, Syu’aib bin Abu Hamzah, Ibnu Ishaq, Musa bin

‘Uqbah, Sa’id bin Abu Hilal, Zaidah bin Qudamah, Tsaur bin

Yazid Al-Dailami, Malik, Muhammad bin ‘Abdullah bin

Hasan bin Hasan, Warqa’ bin ‘Umar, dua Sufyan dan lainnya.

‘Abdullah bin Ahmad dari ayahnya berkomentar: ia

tsiqah.

Harb berkata, dari Ahmad: Sufyan menamainya

amirul mukminin.

Harb berkata: ia diatasnya ‘Ila’ bin ‘Abdurrahman,

Suhail bin Abu Shalih dan Muhammad bin ‘Amar.

Abu Zur’ah Al-Dimasyqi, dari Ahmad berkata: Abu

Al-Zinad lebih alim dari Rabi’ah.

Ibnu Abu Maryam berkata, dari Ibnu Ma’in: ia tsiqah,

hujjah.

Ibnu Al-Madini berkata: tidak ada ulama-ulama besar

di Madinah yang lebih alim darinya, dan dari Ibnu Syihab

Yahya bin Sa’id dan Bukair bin Al-Asyji.

Abu Hatim berkomentar: tsiqah, faqih, shalih al-

hadits, shahib al-sunnah. Ia termasuk orang yang teguh dalam

hujjah. Apabila meriwayatkan darinya pasti tsiqah.

Al-Bukhari berkata: sanad-sanad Abu Hurairah yang

paling shahih: Abu Al-Zinad dari Al-A’raj dari Abu Hurairah.

Page 163: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

141

Al-Laits berkata, dari ‘Abdu Rabbih bi Sa’id: saya

melihat Abu Al-Zinad masuk Masjid Nabi SAW, bersamanya

sebagian pengikut seperti pengiring Sultan.

Berkata Khalifah dan lainnya: ia meniggal tahun 130

H, bulan Ramadhan, umurnya 66 tahun.

Demikian Ibnu Sa’ad berkata, dan ia menambahkan:

Abu Al-Zinad tsiqah, banyak meriwayatkan hadits, fashih,

alim, aqil.

Ibnu Ma’in dan lainnya berkata: ia meninggal tahun

131 H. Ada yang mengatakan: ia meninggal tahun 132 H.

Al-Dzahabi berkata: Al-Nasa’i, Al-‘Ijli, Al-Saji, Abu

Ja’far dan Al-Thabari berkomentar: ia tsiqah.

Ibnu Hibban berkata dalam kitab “Al-Tsiqat”: Abu

Al-Zinad seorang yang faqih, punya kitab.

Ibnu ‘Addi berkata: hadits-haditsnya semua lurus.

5) ‘Amir Al-Sya’bi

Mengenai biografi ‘Amir Al-Sya’bi, Al-‘Asqalani

(1995:264-267) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkapnya ‘Amir bin Syarahil bin ‘Abd. Ada

yang mengatakan ‘Amir bin ‘Abdullah bin Syarahil Al-Sya’bi

Al-Himyari. Kuniyahnya Abu ‘Amar Al-Kufi.

Meriwayatkan hadits dari ‘Ali, Sa’ad bin Abi

Waqash, Sa’id bin Zaid, Zaid bin Tsabit, Qais bin Sa’ad bin

Page 164: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

142

‘Ubadah, Qaradhah bin Ka’ab, ‘Ubadah bin Al-Shamit, Abu

Musa Al-Asy’ari, Abu Mas’ud Al-Anshari, Abu Hurairah,

Mughirah bin Syu’bah, Abu Juhaifah Al-Suwa’i, Al-Nu’man

bin Basyir, Abu Tsa’labah Al-Khutsni, Jarir bin ‘Abdullah Al-

Bajali, Buraidah bin Al-Hushaib, Al-Barra’ bin ‘Azib,

Mu’awiyah, Jabir bin ‘Abdullah, Jabir bin Samrah, Al-Harits

bin Malik ibnu Al-Barsha’, Hubsyi bin Junadah, Al-Husain,

Zaid bin Arqam, Al-Dhahhak bin Qais, Samrah bin Jundub,

‘Amir bin Syahr, Al-‘Ubadalah Al-Arba’ah, ‘Abdullah bin

Muthi’, ‘Abdullah bin Yazid Al-Khathmi, ‘Abdurrahman bin

Samrah, ‘Addi bin Hatim, ‘Urwah bin Al-Ja’di Al-Baraqi,

‘Urwah bin Mudharris, ‘Amar bin Ummiyyah, ‘Amar bin

Huraits, ‘Imran bin Hushain, ‘Auf bin Malik, ‘Iyadh Al-

Asy’ari, Ka’ab bin ‘Ujrah, Muhammad bin Shaifi, Al-Miqdam

bin Ma’di Karb, Wabishah bin Ma’bad, Abu Jubairah bin Al-

Dhahhak, Abu Suraihah Al-Ghifari, Abu Sa’id Al-Khudri,

Anas, ‘Aisyah, Ummu Salamah, Maimunah binti Al-Harits,

Asma’ binti ‘Umais, Fathimah binti Qais, Ummu Hani’ binti

Abu Thalib dan lain-lainnya dari kalangan sahabat.

Juga meriwayatkan dari kalangan tabi’in: Al-Harits

Al-A’war, Kharijah bin Al-Shulti, Zirun bin Hubaisy, Al-Rabi’

bin Khutsaim, Sufyan bin Al-Lail, Sam’an bin Mutsannaj,

Suwaid bin Ghaflah, Syuraih Al-Qadhi, Syuraih bin Hani’,

Page 165: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

143

‘Abdu Khair Al-Hamdani, ‘Abdurrahman bin Abu Laili,

‘Urwah bin Al-Mughirah bin Syu’bah, ‘Alqamah bin Qais,

‘Amar bin Maimun Al-Audi, Masruq bin Al-Ajdza’, Al-

Muharrar bin Abu Hurairah, Warad sekretaris Al-Mughirah,

Abu Burdah bin Abu Musa dan lainnya.

Meriwayatkan darinya: Abu Ishaq Al-Sabi’i, Sa’id bin

‘Amar bin Asywa’, Isma’il bin Abu Khalid, Bayan bin Bisyir,

Asy’ats bin Sawwar, Taubah Al-‘Anbari, Hushain bin

‘Abdurrahman, Daud bin Abu Hind, Zuaid Al-Yami, Zakariya

bin Abu Zaidah, Sa’id bin Masruq Al-Tsauri, Salamah bin

Kuhail, Abu Ishaq Al-Syaibani, Al-A’masy, Manshur,

Mughirah, Simak bin Harb, Shalih bin Hayy, Sayyar Abu Al-

Hakam, ‘Abdullah bin Buraidah, ‘Ashim Al-Ahwal, Abu Al-

Zinad, ‘Abdullah bin Abu Al-Safar, Ibnu ‘Aun, ‘Abdul Malik

bin Sa’id bin Abjar, Abu Hushain Al-Asadi, Abu Farwah Al-

Hamdani, ‘Umar bin Abu Zaidah, ‘Aun bin ‘Abdullah bin

‘Utbah, Firas bin Yahya Al-Hamdani, Fudhail bin ‘Amar Al-

Fuqaimi, Qatadah, Mujalid bin Sa’id, Mutharraf bin Tharif,

Manshur bin ‘Abdurrahman Al-Ghudani, Abu Hayyan Al-

Taimi dan Jama’at.

Manshur Al-Ghudani berkata, dari Al-Sya’bi: saya

menjumpai 500 sahabat.

Page 166: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

144

Makhul berkata: saya tidak melihat orang yang lebih

faqih darinya.

Abu Ma’in, Abu Zur’ah berkata: Al-Sya’bi tsiqah.

Al-‘Ijli berkata: Al-Sya’bi mendengarkan hadits dari

48 sahabat. Ia lebih tua dua tahun dari Abu Ishaq. Abu Ishaq

lebih tua dua tahun dari ‘Abdul Malik. Al-Sya’bi tidak

mendekati hadits mursal kecuali yang shahih.

Ibnu Abi Hatim berkata, dari ayahnya: Al-Sya’bi

tidak mendengarkan hadits dari Samrah bin Jundub, ia tidak

berjumpa dengan ‘Ashim bin ‘Addi.

Dikatakan bahwa Al-Sya’bi meninggal pada tahun 3

H, pendapat lain: 4 H, pendapat lain: 5 H, pendapat lain: 6 H

pendapat lain: 7 H, pendapat lain: 110 H.

Ahmad bin Hanbal berkata, dari Yahya bin Sa’id Al-

Qaththan: Al-Sya’bi meninggal sebelum Al-Hasan. Al-Hasan

disepakati meninggal pada tahun 10 H.

Perbedaan pendapat mengenai umurnya, ada pendapat

77 tahun, pendapat lain 79 tahun, pendapat lain 82 tahun.

Pendapat yang masyhur bahwasannya kelahirannya enam

tahun setelah tidak adanya kekhalifahan ‘Umar.

Al-Dzahabi berkata: ucapan yang dipilih tentang

meninggalnya dan ucapan yang masyhur tentang kelahirannya,

ia berumur 90 tahun. Abu Sa’ad bin Al-Sam’ani berkata: ia

Page 167: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

145

dilahirkan pada tahun 20 H, pendapat lain tahun 31 H. Ia

meninggal pada tahun 109 H. Menurut cerita Ibnu Sa’ad dari

Al-Sya’bi, ia berkata: saya dilahirkan pada tahun Jalula’, yaitu

tahun 19 H.

Al-Hakim berkata dalam kitab “’Ulumih”: ia tidak

mendengarkan hadits dari ‘Aisyah, Ibnu Mas’ud, Usamah bin

Zaid, dan tidak juga dari ‘Ali (hanya pernah melihatnya), tidak

juga dari Mu’adz bin Jabal dan Zaid bin Tsabit.

Ibnu Al-Madini berkata dalam kitab “Al-‘Ilal”: ia

tidak mendengarkan hadits dari Zaid bin Tsabit, dan tidak

berjumpa dengan Abu Sa’id Al-Khudri dan Ummu Salamah.

Al-Turmudzi berkata dalam kitab “Al-‘Ilal Al-Kabir”:

berkata Muhammad: saya tidak mengetahui Al-Sya’bi

meriwayatkan hadits dari Ummu Hani’ secara sima’i.

Al-Bukhari meriwayatkan hadits tentang rajam

darinya dari ‘Ali ketika seorang perempuan dirajam, ‘Ali

berkata: saya merajamnya sesuai dengan sunnah Nabi SAW.

Al-Daruquthni berkata dalam kitab “ Sualat

Hamzah”: ia tidak mendengarkan hadits dari Ibnu Mas’ud, ia

hanya pernah melihatnya.

Ibnu Hibban berkata dalam kitab Tsiqat Al-Tabi’in: ia

seorang yang faqih, lahir pada tahun 20 H dan meninggal pada

tahun 109 H.

Page 168: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

146

Ibnu Abi Khaitsamah menceritakan dalam kitab

“Tarikhih”, dari Abu Hushain, ia berkata: saya tidak melihat

orang yang lebih alim dari Al-Sya’bi. Abu Bakar bin ‘Iyasy

bertanya kepadanya: apakah tidak juga Syuraih? Ia berkata:

maksudmu saya berbohong kalau saya mengatakan saya tidak

melihat orang yang lebih alim dari Al-Sya’bi.

6) Fathimah binti Qais

Mengenai biografi Fathimah binti Qais, Al-‘Asqalani

(1995:685) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkapnya Fathimah binti Qais bin Khalid Al-

Qurasyiyah Al-Fihriyah, saudara perempuan Al-Dhahhak bin

Qais. Ia lebih tua 10 tahun dari Al-Dhahhak.

Ia meriwayatkan hadits dari Nabi SAW.

Meriwayatkan hadits darinya: Al-Aswad bin Yazid

Al-Nakha’i, budaknya Tamim Abu Salamah, Sa’id bin Al-

Musayyab, Sulaiman bin Yasar, ‘Amir Al-Sya’bi, ‘Abdullah

Al-Bahi, ‘Abdurrahman bin ‘Ashim bin Tsabit, ‘Ubaidullah

bin ‘Abdullah bin ‘Utbah bin Mas’ud, ‘Urwah bin Al-Zubair,

Al-Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar Al-Shiddiq,

Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Tsauban, Abu Bakar bin

Abu Al-Jahmi, Abu Salamah bin ‘Abdurrahman.

Page 169: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

147

Abu ‘Umar bin ‘Abdul Barr berkata: ia termasuk

perempuan yang hijrah pertama kali, ia memiliki kecantikan,

kecerdasan dan kesempurnaan. Para sahabat berkumpul

bermusyawarah di rumahnya ketika ‘Umar bin Khaththab

terbunuh.

Al-Zubair bin Bukar berkata: ia adalah perempuan

yang pemberani, pemberani yang besar. Dulu ia istri Abu

‘Amar bin Hafash bin Al-Mughirah. Abu ‘Amar

menceraikannya, kemudian Mu’awiyah dan Abu Jaham bin

Hudzaifah melamarnya. Kemudian ia menceritakannya kepada

Nabi SAW tentang keduanya: lalu Nabi memberi isyarat

kepadanya untuk menikah dengan Usamah bin Zaid. Ia

menikah dengan Usamah. Perceraian dan pernikahannya

setelah beberapa tahun lamanya menjanda.

c. Kualitas dan Kapasitas Intelektual Perawi

1) Muhammad bin Rumhin

Penilaian para kritikus hadits menyangkut pribadi

Muhammad bin Rumhin sebagaimana yang penulis kutip dari

aplikasi Gawami AlKalem V4.5 adalah:

a) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti menyebutkannya dalam

“Al-Tsiqat”.

b) Abu Daud Al-Sijistani: tsiqah.

Page 170: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

148

c) Abu Sa’id bin Yunus Al-Mishri: tsiqah, tsabat dalam

hadits.

d) Abu Nashar Ibnu Makula: tsiqah, ma’mun.

e) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam “Al-Taqrib”:

tsiqah, tsabat.

f) Al-Dzahabi: al-hafidh.

g) ‘Ali bin Al-Junaid Al-Razi: orang yang shalih, lebih

tsiqah dari pada Ibnu Zaghbah.

h) Muhammad bin Wadhah: saya berjumpa dengannya di

Mesir. Ia sebaik-baik syaikh.

i) Musallamah bin Al-Qasim Al-Andalusi: tsiqah.

2) Al-Laits bin Sa’ad

Penilaian para kritikus hadits menyangkut pribadi Al-

Laits bin Sa’ad sebagaimana yang penulis kutip dari aplikasi

Gawami AlKalem V4.5 adalah:

a) Abu Al-Fath Al-Azdi: shaduq.

b) Abu Hatim Al-Razi: tsiqah.

c) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti menyebutkannya dalam

“Al-Tsiqat”.

d) Abu Zur’ah Al-Razi: tsiqah, shaduq, hujjah.

e) Abu Sa’id bin Yunus Al-Mishri: al-faqih.

f) Abu ‘Abdillah Al-Hakim menyebutkannya dalam

“Ma’rifat ‘Ulum Al-Hadits”, dan berkomentar: tsiqah.

Page 171: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

149

g) Abu Ya’la Al-Khalili: imam.

h) Ahmad bin Hanbal: tsiqah, tsabat.

i) Ahmad bin Syu’aib Al-Nasai: tsiqah.

j) Ahmad bin Shalih Al-Mishri: imam.

k) Ahmad bin ‘Abdullah Al-‘Ijli: tsiqah.

3) Ishaq bin Abi Farwah

Penilaian para kritikus hadits menyangkut pribadi Ishaq

bin Abi Farwah sebagaimana yang penulis kutip dari aplikasi

Gawami AlKalem V4.5 adalah:

a) Abu Al-‘Arabi Al-Qairuwani menyebutkannya dalam “Al-

Dhu’afa”.

b) Abu Basyar Al-Daulabi menyebutkannya dalam “Al-

Dhu’afa”.

c) Abu Bakar Al-Barqani: matruk.

d) Abu Bakar Al-Bazzar menyebutkannya dalam “Al-Bahru

Al-Zakhkhar” dan berkata: ia laisa biqawiy.

e) Abu Bakar Al-Baihaqi menyebutkannya dalam”Al-Sunan

Al-Kubra” dan “Ma’rifat Al-Sunan” dan berkomentar:

dha’if.

f) Abu Hatim Al-Razi: matruk al-hadits.

Page 172: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

150

g) Abu Hafash ‘Umar bin Syahin menyebutkannya dalam

“Al-Dhu’afa.

h) Abu Zur’ah Al-Razi: matruk al-hadits.

i) Abu Ya’la Al-Khalili: sangat dha’if.

j) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam “Al-Taqrib”:

matruk al-hadits.

4) Abu Al-Zinad

Penilaian para kritikus hadits menyangkut pribadi Abu

Al-Zinad sebagaimana yang penulis kutip dari aplikasi

Gawami AlKalem V4.5 adalah:

a) Abu Ahmad bin ‘Addi Al-Jarjani: Abu Al-Zinad adalah

salah seorang faqih penduduk Madinah.

b) Abu Ja’far Al-‘Uqaili menyebutkannya dalam “Al-

Dhu’afa”.

c) Abu Hatim Al-Razi: tsiqah

d) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti menyebutkannya dalam

“Al-Tsiqat, dan berkata: ia faqih.

e) Ahmad bin Hanbal: tsiqah.

f) Ahmad bin Syu’aib: tsiqah,

g) Ahmad bin ‘Abdillah Al-‘Ijli: tsiqah.

Page 173: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

151

h) Ibnu Abi Hatim Al-Razi menyebutkannya dalam “Al-

Jarhu Wa Al-Ta’dil”, dan berkomentar: tsiqah, shalih al-

hadits, faqih.

i) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam “Al-Taqrib”:

tsiqah, faqih.

j) Al-Dzahabimenyebutkannya dalam”Al-Kasyif”, dan

berkomentar: imam, tsiqah, tsabat.

k) Zakariya bin Yahya Al-Saji: tsiqah.

l) Muhammad bin Jarir Al-Thabari: tsiqah.

m) Muhammad bin Sa’ad: tsiqah, katsir al-hadits.

n) Yahya bin Ma’in: tsiqah, hujjah.

5) ‘Amir Al-Sya’bi

Penilaian para kritikus hadits menyangkut pribadi

‘Amir Al-Sya’bi sebagaimana yang penulis kutip dari aplikasi

Gawami AlKalem V4.5 adalah:

a) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti menyebutkannya dalam

“Al-Tsiqat”.

b) Abu Zur’ah Al-Razi: tsiqah.

c) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam “Al-Taqrib”:

tsiqah, masyhur, faqih, fadhil.

d) Al-Dzahabi: seorang yang sangat alim.

e) Makhul Al-Syami: saya tidak melihat orang yang lebih

faqih darinya.

Page 174: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

152

f) Yahya bin Ma’in: tsiqah.

6) Fathimah binti Qais

Penilaian para kritikus hadits menyangkut pribadi

Fathimah binti Qais sebagaimana yang penulis kutip dari

aplikasi Gawami AlKalem V4.5 adalah:

a) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti menyebutkannya dalam

“Al-Tsiqat”.

b) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam “Al-Taqrib”: ia

sahabat wanita Nabi yang terkenal dalam kaum

perempuan yang ikut hijrah pertama.

c) Ibnu ‘Abdi Al-Barr Al-Andalusi: ia sahabat perempuan

yang ikut hijrah pertama kali, dan para sahabat

bermusyawarah di rumahnya.

d) Al-Mazi: ia shahabiyah.

d. Meneliti Syadz dan ‘Illat pada Sanad Hadits

Mengacu kepada informasi kitab kamus Al-Mu’jam dan Miftah

Kunuz Al-Sunnah, hadits ini hanya bisa ditemukan pada satu jalur

sanad. Berpegang pada formulasi syadz versi Al-Syafi’i bahwa

kemungkinan terdapatnya syadz itu adalah pada hadits yang tidak

hanya memiliki satu jalur sanad, tetapi pada hadits yang memiliki

lebih dari satu jalur, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada syadz

dan ‘illat pada hadits ini.

e. Penilaian Terhadap Kualitas Saad Hadits

Page 175: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

153

Apabila seluruh sanad diperhatikan, maka tampak jelas bahwa

seluruh perawi bernilai tsiqah kecuali Ishaq bin Abu Farwah yang

dinilai matruk al-hadits oleh kritikus hadits. Akan tetapi sanadnya

dalam keadaan bersambung mulai dari mukharrij-nya sampai kepada

sumber utama berita, yakni Nabi Muhammad SAW.

Dengan mengacu kepada kaedah keshahihan sanad hadits,

penulis berkesimpulan bahwa terdapat kaedah keshahihan hadits

yang tidak terpenuhi oleh sanad hadits ini, yakni aspek keadilan

dan ke-dhabith-an perawi. Oleh karena itu, penilaian akhir penulis

bahwa sanad hadits tersebut tergolong lemah (dha’if al-isnad).

7. ، و وهو الوزاعي أخبرنا عمرو بن عثمان، قال: حدثنا بقية، عن أبي عمر

: أن قال: حدثنا يحيى، قال: حدثني أبو سلمة، قال: حدثتني فاطمة بنت قيس

مي طلقها ثلثا، فانطلق خالد بن الوليد في نفر أبا عمرو بن حفص المخزو

، صلى الله عليه وسلم من بني مخزوم إلى رسول الل فقال: " يا رسول الل

فقة ؟ فقال: " ليس لها إن أبا عمرو بن حفص طلق فاطمة ثلثا، فهل لها ن

باب الرخصة فى ذالك، : كتاب الطلق، النسائي سنن)نفقة، ولا سكنى

(1400، ر 026ص

Page 176: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

154

a. Rangkaian Sanad

b. Biografi dan Kebersambungan Sanad

رسول الله

أبو سلمة

فاطمة بنت قيس

يحيى )ابن أبي

كثير(

أبو عمري

)الوزاعي(

بقية

النسائي

عثمانعمرو بن

Page 177: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

155

Hadits ini terdapat dalam Sunan Al-Nasa’i, kitab al-thalaq,

bab al-rukhshah fi dzalika, setelah bab al-tsalats al-majmu’ah wa ma

fih min al-taghlidz, hal 527, hadits nomor 2405. Hadits ini

diriwayatkan oleh enam orang, yaitu: ‘Amar bin ‘Utsman, Baqiyah,

Abu ‘Amar (Al-Auza’i), Yahya, Abu Salamah, dan Fathimah binti

Qais.

1) ‘Amar bin ‘Utsman

Mengenai biografi ‘Amar bin ‘Utsman, Al-‘Asqalani

(1995:291) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkapnya ‘Amar bin ‘Utsman bin Sa’id bin

Katsir bin Dinar Al-Qurasyi. Kuniyahnya Abu Hafash, ia budak

Bani Umiyah, saudara Yahya.

Ia meriwayatkan hadits dari ayahnya, Muhammad bin

Harb Al-Khaulani, Al-Walid bin Muslim, Marwan bin

Mu’awiyah, Marwan bin Muhammad, Isma’il bin ‘Iyasy,

Baqiyah, Sufyan bin ‘Uyainah, Muhammad dan Ahmad putra

Khalid Al-Wahbi, dan Jama’ah.

Meriwayatkan hadits darinya: Abu Daud, Al-Nasa’i,

Ibnu Majah, Al-Nasa’i meriwayatkan darinya dalam kitab “Al-

Yaum wa Al-Lailah” dari Zakariya Al-Sajzi, Abu Zur’ah, Abu

Hatim, Al-Dzahili, Baqi bin Makhlad, Abnu Au ‘Ashim, Ja’far

Al-Firyabi, ‘Abdan Al-Ahwazi, Abu Bakar bin Abu Daud, Abu

Page 178: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

156

‘Urwiyah, ‘Umar bin Muhammad bin Bujair, Muhammad bin

‘Ubaidullah bin Al-Fudhail Al-Kala’i dan lain-lain.

2) Baqiyah

Mengenai biografi Baqiyah, Al-‘Asqalani (1995:239-

241) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkapnya Baqiyah bin Al-Walid bin Sha’id bin

Ka’ab bin Hariz Al-Kala’i Al-Maitami. Kuniyahnya Abu Yuhmid

Al-Himshi.

Meriwayatkan hadits dari: Muhammad bin Ziyad Al-

Alhani, Shafwan bin ‘Amar, Hariz bin ‘Utsman, Al-Auza’i, Ibnu

Juraij, Malik, Al-Zubaidi, Mu’awiyah bin Yahya Al-Shadafi,

Mu’awiyah bin Yahya Al-Tharabalsi, Abu Bakar bin Abu

Maryam, dan banyak lainnya.

Meriwayatkan darinya: Ibnu Al-Mubarak, Syu’bah, Al-

Auza’i, Ibnu Juraij (mereka adalah guru-gurunya), dua Hammad,

Ibnu ‘Uyainah (mereka lebih tua darinya), Yazid bin Harun,

Waki’, Isma’il bin ‘Iyasy, Al-Walid bin Muslim (mereka

sebayanya), Ishaq bin Rahawaih, Haiwah bin Syuraih, Daud bin

Rasyid, ‘Isa bin Al-Mundzir Al-Himshi, ‘Ali bin Hujr, putranya

‘Athiyah bin Baqiyah, Hisyam bin ‘Ammar, Yazid bin ‘Abdu

Rabbih, Katsir bin ‘Ubaid, dan Jama’ah lainnya, Abu ‘Utbah

Ahmad bin Al-Faraj Al-Himshi.

Page 179: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

157

Ibnu Al-Mubarak berkata: apabila Isma’il bin ‘Iyasy dan

Baqiyah berkumpul dalam suatu hadits, maka Baqiyah lebih saya

sukai.

Ibnu Ma’in berkata: Syu’bah senang terhadap Baqiyah

sekiranya ia masuk ke Baghdad.

Yahya bin Ma’in berkata: ia meriwayatkan hadits dari

orang-oranh dhaif sebanyak 100 hadits sebelum ia meriwayatkan

hadits dari orang-orang tsiqah.

Ya’qub berkomentar: Baqiyah tsiqah, bagus periwayatan

haditsnya jika ia meriwayatkan dari orang-orang yang dikenal. Ia

meriwayatkan haditsnya dari orang-orang yang ditinggalkan

hadits mereka, dari orang-orang yang dha’if, ia cenderung kepada

kuniyah mereka daripada nama-nama mereka, nama-nama mereka

daripada kuniyah mereka, ia meriwayatkan hadits dari orang yang

lebih muda darinya. Ia meriwayatkan hadits dari Suwaid bin Sa’id

Al-Hadatsani.

Ibnu Sa’ad berkata: ia tsiqah dalam riwayatnya dari

orang-orang tsiqah, dha’if dalam riwayatnya dari orang-orang

yang tidak tsiqah.

Al-‘Ijli berkata: ia tsiqah dalam hadits yang diriwayatkan

dari orang-orang yang dikenal. Dalam hadits yang diriwayatkan

dari orang-orang yang tidak dikenal maka dha’if.

Page 180: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

158

Abu Zur’ah berkata: Baqiyah menakjubkan, apabila

meriwayatkan dari orang-orang tsiqah maka ia tsiqah.

Abu Zur’ah berkata pada tempat yang lain: ia tidak

memiliki cacat, kecuali banyak riwayatnya dari orang-orang yang

tidak dikenal. Apabila ia meriwayatkan dari orang-orang tsiqah,

maka ia tsiqah.

Abu Hatim berkata: haditsnya ditulis, tapi tidak dijadikan

hujjah. Ia lebih saya sukai daripada Isma’il bin ‘Iyasy.

Al-Nasa’i berkata: apabila ia berkata: haddatsana atau

akhbarana, maka ia tsiqah. Apabila ia berkata: dari fulan, maka

jangan ambil darinya, karena tidak diketahui dari siapa ia

mengambilnya.

Ibnu ‘Addi: sebagian riwayat-riwayatnya tidak tsiqah,

apabila ia meriwayatkan dari penduduk Syam maka ia tsabit,

apabila ia meriwayatkan dari yang lain maka riwayatnya

bercampur, apabila ia meriwayatkan dari orang-orang yang tidak

dikenal maka itu adalah pengakuan dari mereka, bukan darinya.

Baqiyah adalah periwayat hadits, ia meriwayatkan dari orang-

orang muda dan tua. Telah meriwayatkan darinya orang-orang

tua, inilah sifat Baqiyah.

Yazid bin ‘Abdu Rabbih berkata: saya mendengar

Baqiyah berkata: saya dilahirkan pada tahun 110 H.

Ibnu Sa’ad berkata: ia meninggal pada tahun 197 H.

Page 181: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

159

Al-Dzahabi berkata: Ishaq bin Ibrahim bin ‘Ila’ berkata:

ia meninggal pada tahun 198 H.

Muslim meriwayatkan satu hadits darinya, matannya:

“man du’iya ila ‘ursin au nahwihi falyajib”.

Al-Daruquthni berkata: para ahli hadits berkata tentang

kuniyahnya: Abu Yahmad – ya’-nya di fathah – yang benar

adalah ya’-nya di dhammah.

Ibnu Khuzaimah berkata: saya tidak berhujjah dengan

Baqiyah. Ahmad bin Al-Hasan Al-Tirmidzi bercerita kepadaku:

saya mendengar Ahmad bin Hanbal berkata: pertimbanganku

salah bahwa Baqiyah tidak meriwayatkan hadits-hadits munkar

kecuali dari orang-orang yang tidak dikenal. Ketika ia

meriwayatkan hadits-hadits munkar dari orang-orang yang

dikenal, maka saya tahu dari mana datangnya, saya berkata:

datang dari orang yang cacat.

Abu Ahmad Al-Hakam berkata: ia tsiqah dalam hadits

yang diriwayatkan dari orang-orang yang tsiqah yang diketahui,

tetapi terkadang ia meriwayatkan dari beberapa kaum seperti Al-

Auza’i, Al-Zubaidi, ‘Abaidullah Al-‘Umari hadits-hadits syubhat

dengan jalan maudhu’. Ia mengambilnya dari Muhammad bin

‘Abdurrahman, Yusuf bin Al-Sufr dan dari selain keduanya dari

orang-orang dhaif.

Page 182: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

160

Ibn Al-Madini berkata: ia bagus dalam meriwayatkan

hadits dari penduduk Syam. Adapun dari penduduk Hijaz dan

Irak, ia sangat dhaif.

Al-Hakim berkata dalam “su’alat mas’ud”: ia tsiqah

ma’mun.

Al-Saji berkata: masih ada perselisihan tentang dia.

Al-Baihaqi berkata dalam ”al-khilafiyat”: para ulama

sepakat bahwa Baqiyah tidak bisa dijadikan hujjah.

‘Abdul Haq berkata dalam “Al-Ahkam”: Baqiyah tidak

boleh dijadikan hujjah.

3) Abu ‘Amar (Al-Auza’i)

Mengenai biografi Abu ‘Amar Al-Auza’i, Al-‘Asqalani

(1995:537-539) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkapnya ‘Abdurrahman bin ‘Amar bin Abu

‘Amar (Yuhmad Al-Syami). Kuniyahnya Abu ‘Amar Al-Auza’i,

ia seorang faqih. Pada akhir hayatnya, ia tinggal di Beirut, dan

meninggal di sana.

Ia meriwayatkan hadits dari Ishaq bin ‘Abdullah bin Abu

Thalhah, Syaddad bin ‘Ammar, ‘Abdah bin Abu Lubabah, ‘Atha

bin Abu Rabah, Qatadah, Abu Al-Najasyi ‘Atha bin Syuhaib,

Nafi’ budak Ibnu ‘Umar, Al-Zuhri, Muhammad bin Ibrahim Al-

Taimi, Muhammad bin Sirin, Al-Muththalib bin ‘Abdullah bin

Hanthab, Yahya bin Sa’id Al-Anshari, Yahya bin Abu Katsir,

Page 183: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

161

Abu ‘Ubaid Al-Madzhiji, Abu Katsir Al-Suhaimi, Salman bin

Habib Al-Muharibi, Hasan bin ‘Athiyah, Rabi’ah bin Abu

‘Abdurrahman, ‘Abdurrahman bin Al-Qasim bin Muhammad,

‘Amar bin (Sa’ad Al-Qadri, ‘Amar bin Syu’aib, ‘Amar bin Qais

Al-Sakuni), Al-Walid bin Hisyam Al-Mu’ithi, Yazid bin Yazid

bin Jabir, dan lainnya.

Meriwayatkan darinya: Malik, Syu’bah, Al-Tsauri, Ibnu

Al-Mubarak, Ibnu Abi Al-Zinad, ‘Abdurrazzaq, Baqiyah, Bisyir

bin Bakar, Muhammad bin Harb, Hiqil bin Ziyad, Yahya bin Said

Al-Qaththan, Syu’aib bin Ishaq, Abu Dhamrah Al-Madani,

Dhamrah bin Rabi’ah, Isma’il bin ‘Abdullah bin Sama’ah, Abu

Ishaq Al-Fazari, Isma’il bin ‘Ayasy, ‘Abdullah bin Katsir Al-

Dimasyqi Al-Qari’, ‘Abdullah bin Numair, ‘Umar bin Abi

Salamah Al-Tunisis, Mubasysyir bin Isma’il, Muhammad bin

Syu’aib bin Syabur, Muhammad bin Mush’ab Al-Quraqsani,

Makhlad bin Yazid Al-Harrani, Al-Haisyam bin Humaid, Al-

Walid bin Muslim, Al-Walid bin Mazid Al-‘Udzri, Yahya bin

Hamzah Al-Hadhrami, Yazid bin Al-Sumthi, Yahya bin

‘Abdullah bin Al-Dhahhak Al-Babulti, Musa bin A’yan Al-Jazari,

‘Isa bin Yunus, ‘Umar bin ‘Abdul Wahid Al-Sulami, ‘Abdul

Hamid bin Habib bin Abu Al-‘Isyrin, Abu ‘Ashim Al-Nabil,

Muhammad bin Yusuf Al-Firyabi, Al-Mughirah Al-Khaulani,

‘Ubaidullah bin Musa Al-‘Absi, Muhammad bin Katsir Al-

Page 184: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

162

Mishishi, dan Jama’ah. Meriwayatkan darinya guru-gurunya (Al-

Zuhri, Yahya bin Abu Katsir, Qatadah dan lainnya).

Al-Hakim Abu Ahmad berkata dalam “Al-Kuni”: Al-

Auza’i berasal dari Himyir. Ada yang berpendapat: Al-Auza’

adalah sebuah desa di Dimasyqi. Saya minta pendapat tentang

informasi ini kepada Ahmad bin ‘Umair, ia tidak meng-iya-

kannya, ia berkata: ia dipanggil Al-Auza’i karena ia berasal dari

kabilah-kabilah Auza’.

Abu Sulaiman bin Zabar berkata: Al-Auza’i adalah nama

tempat yang terkenal di Dimasyqi yang dikenal dengan nama Al-

Auza’, termasuk wilayah Islam, termasuk kabilah-kabilah yang

menetap pada musim dingin.

Abu Zur’ah Al-Dimasyqi berkata: nama Al-Auza’i

adalah ‘Abdul ‘Aziz, lalu ia menamakan dirinya ‘Abdurrahman

yang asalnya merupakan garis sanad. Ia tinggal di Al-Auza’ yang

kemudian nama itu menjadi kebiasaan baginya. Kepadanya

penduduk Syam meminta fatwa tentang fiqih, karena

keutamaannya dan banyak riwayat-riwayat haditsnya. Ia berusia

70 tahun. Ia seorang yang fasih, dan surat-suratnya dijadikan

sumber kabar.

‘Amar bin ‘Ali berkata: Imam-imam hadits ada empat:

Al-Auza’i, Malik, Al-Tsauri, Hammad bin Zaid.

Page 185: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

163

Abu ‘Ubaid berkata, dari Ibnu Mahdi: di Syam tidak ada

yang lebih alim daripada Al-Auza’i.

‘Utsman Al-Darimi, dari Ibnu Ma’in berkomentar: ia

tsiqah, tidak sedikit hadits yang diriwayatkannya dari Al-Zuhri.

Abu Mushir, dari Hiql bin Ziyad berkata: Al-Auza’i bisa

menjawab kurang lebih 70.000 masalah.

Ibnu ‘Uyainah berkomentar: ia adalah seorang Imam

pada masanya.

Ibnu Sa’ad berkata: ia dilahirkan pada tahun 88 H, ia

seorang yag tsiqah, ma’mun, shaduq, fadhil, khair, banyak hadits,

ilmu dan fiqinya. Ia belajar di Yamamah dan meninggal di Beirut

pada tahun 157 H.

Al-Ajri dari Abu Daud berkata: Al-Auza’i meninggal

dalam kamar mandi.

‘Isa bin Yunus berkata: Al-Auza’i adalah seorang al-

hafidh.

Ibnu Hibban berkata dalam “Al-Tsiqat”: ia termasuk ahli

fiqihnya penduduk Syam, ahli qira’ dan orang-orang zuhudnya

penduduk Syam. Sebab meninggalnya adalah ketika ia mengawal

diperbatasan di Beirut, ia masuk kamar mandi, ia terpeleset, jatuh,

pingsan dan tidak sadar sampai ia meninggal. Ia telah

meriwayatkan dari Ibnu Sirin sebuah nuskhah (kitab tulisan

Tangan). Ia tidak pernah mendengarkan hadits dari Ibnu Sirin.

Page 186: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

164

Kemudian diriwayatkan dari Al-Walid dari Al-Auza’i, ia berkata:

saya masuk kota Bashrah setelah meninggalnya Al-Hasan sekitar

40 hari, saya masuk ke rumah Muhammad bin Sirin, ia memberi

syarat kepada kami agar kami tidak duduk, maka kami memberi

salam kepadanya dengan berdiri.

Abu Zur’ah Al-Dimasyqi berkata: tidak shahih apa yang

diriwayatkan oleh Al-Auza’i dari Nafi’.

Demikian juga yang dikatakan oleh ‘Abbas dari Abu

Ma’in: Al-Auza’i tidak pernah mendengar dari Nafi’. Ia

mendengar dari ‘Atha.

Ibnu Abi Hatim berkata dalam “Al-Marasil”: saya

mendengar ayah saya berkata: Al-Auza’i tidak berjumpa

‘Abdullah bin Abu Zakariya, tidak mendengar dari Abu

Mushabbah, Khalid bin Al-Lajlaj. Ia meriwayatkan dari

‘Abdurrahman bin Yazid dari Khalid bin Al-Lajlaj. Al-Walid bin

Mazid telah salah dalam mengumpulkan antara Al-Auza’i dan

‘Abdurrahman bin Yazid bin Jabir dari Khalid bin Al-Lajlaj.

Al-Nasa’i berkata dalam “Al-Kuniy”: Abu ‘Amar Al-

Auza’i adalah Imam penduduk Syam dan ahli fiqih mereka.

Al-Syafi’i berkata: saya tidak melihat orang yang

menyerupai kefahamannya dalam hadits daripada Al-Auza’i.

Al-Fallas berkomentar: Al-Auza’i tsabit.

Page 187: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

165

Al-Khalili berkata dalam “Al-Irsyad”: ia menjawab

80.000 masalah fiqih dari hafalannya.

Mengenai tahun wafatnya, selain yang telah dikemukakn

didepan, telah terjadi perbedaan pendapat, ada yang mengatakan

tahun 155 H, ada yang mengatakan tahun 151 H, ada yang

mengatakan tahun 156 H. Wallahu a’lam.

4) Yahya

Mengenai biografi Yahya, Al-‘Asqalani (1995:383-384)

menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkapnya Yahya bin Abu Katsir Al-Tha’i.

Kuniyahnya Abu Nashar Al-Yamani. Nama ayahnya Shalih bin

Al-Mutawakkil. Ada yang mengatakan Yasar. Ada yang

megatakan Nasyith. Ada yang mengatakan Dinar.

Ia meriwayatkan hadits dari: Anas (ia telah berjumpa),

Abu Salamah bin ‘Abdurrahman bin ‘Auf, Hilal bin Abu

Mai’unah, Muhammad bin Ibrahim Al-Taimi, Ya’la bin Hakim,

Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Sa’ad bin Zurarah,

Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Tsauban, Abu Qilabah Al-

Jarmi, Abu Nadhrah Al-‘Abdi, Zaid bin Salam, Dhamdham bin

Jaus, ‘Abdullah bin Abu Qatadah, Ishaq bin ‘Abdullah bin Abu

Thalhah, Ya’jah bin ‘Abdullah bin Badr Al-Juhani, Ibrahim bin

‘Abdullah bin Qaridh, Hayyah bin Habis Al-Tamimi, Abu Katsir

Al-Suhaimi, Abu Syu’bah budak Al-Mahri, Abu Ja’far Al-

Page 188: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

166

Mu’adzdzin, ‘Uqbah bin ‘Abdul Ghafir, ‘Ikrimah, ‘Atha,

‘Ubaidullah bin Miqsam.

Meriwayatkan darinya: putranya ‘Abdullah, Ayyub Al-

Sakhtiyani, Yahya bin Sa’id Al-Anshari (keduanya sebaya

dengannya), Al-Auza’i, Husain Al-Mu’allim, Ma’mar bin Rasyid,

Hisyam bin Hisan, Hisyam Al-Dastuwa’i, Hamam, Ayyub bin Al-

Najjar, Aban Al-‘Aththar, Harb bin Syadad, Hajjaj bin Abu

‘Utsman Al-Shawaf, Syaiban Al-Nahwi, ‘Ikrimah bin ‘Ammar,

‘Ali bin Al-Mubarak, ‘Imran Al-Qaththan, Abu Isma’il Al-

Qannad dan lainnya.

Wuhaib berkata, dari Ayyub: tidak ada di atas bumi yang

seperti Yahya.

Ibnu ‘Uyainah berkata: Ayyub berkata: saya tidak

mengetahui orang yang paling alim dalam hadits penduduk

Madinah setelah Al-Zuhri selain Yahya.

Al-Qaththan berkata: saya mendengar Syu’bah berkata:

Yahya lebih baik haditsnya daripada Al-Zuhri.

‘Abdullah bin Ahmad berkata , dari ayahnya: Yahya

adalah orang yang palinh tsabit. Jikalau dibandingkan Al-Zuhri

dan Yahya bin Sa’id, apabila Al-Zuhri menyelisihinya maka lebih

kuat ucapan Yahya.

Abu Hatim berkata:Yahya seorang Imam yang tidak

meriwayatkan hadits kecuali tsiqah. Ia meriwayatkan hadits dari

Page 189: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

167

Anas secara Mursal, ia telah melihat Anas shalat di Masjid Al-

Haram, tapi tidak mendengar langsung hadits darinya.

Ibnu Hibban menyebutkannya dalam “Al-Tsiqat” dan

berkomentar: ia seorang ahli ibadah.

Al-‘Uqaili berkomentar: ia disebut seorang mudallis.

Abu Bakar bin Abu Al-Aswad berkata, dari Yahya bin

Sa’id: hadits-hadits mursal Yahya bin Abu Katsir menyerupai

angin.

‘Amar bin ‘Ali berkata: tidak menceritakan kepada kami

Yahya bin Sa’id dari Qatadah, tidak juga dari Yahya bin Abu

Katsir suatu hadits mursal, ‘Abdurrahman juga menceritakannya

kepada kami.

‘Amar bin ‘Ali berkata: ia meninggal pada tahun 129 H.

Lainnya berkata: ia meninggal pada tahun 132 H.

Al-Dzahabi berkata: ucapan Ibnu Hibban: ia mudallis.

Hadits-hadits yang diriwayatkannya dari Anas merupakan hadits

mudallis. Ia tidak mendengar dari Anas dan juga dari sahabat.

Al-Atsram berkata: saya bertanya kepada Abu

‘Abdullah: apakah Yahya mendengar dari Anas? Ia menjawab: ia

berjumpa dengan Anas, tapi saya tidak tahu ia mendengar atau

tidak dari Anas. Ada yang berkata: ia mendengar dari Abu

Qalabah.

5) Abu Salamah

Page 190: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

168

Mengenai biografi Abu Salamah, Al-‘Asqalani

(1995:531-532) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkapnya adalah Abu Salamah bin

‘Abdurrahman bin ‘Auf Al-Qurasyi Al-Zuhri Al-Madani. Ada

yang mengatakan namanya ‘Abdullah. Ada yang mengatakan

Isma’il, ada yang mengatakan nama dan kuniyahnya Wahid.

Meriwayatkan hadits dari Usamah bin Zaid, Anas bin

Malik, Tsauban budak Rasulullah SAW, Jabir bin ‘Abdullah Al-

Anshari, Ja’far bin ‘Amar Ummiyah Al-Dhamiri, Hisan bin

Tsabit Al-Anshari, Himran bin Aban, Hamzah bin ‘Amar Al-

Aslami, Rafi’ bin Khudaij, Rabi’ah bin Ka’ab Al-Aslami, Rawad

Al-Laitsi’, Zaid bin Tsabit, Zaid bin Khalid, Salim budak Al-

Mihri, Sa’id bin Zaid bin ‘Amar bin Nufail, Salman bin Shakhar,

Al-Syarid bin Suwaid Al-Tsaqafi, Thalhah bin ‘Ubaidillah (ada

yang mengatakan, Abu Salamah tidak mendengar darinya),

‘Ubadah bin Al-Shamit, ‘Abdullah bin Ibrahim bin Qaridh,

‘Abdullah bin Salam, ‘Abdullah bin ‘Abbas dan lain-lain.

Meriwayatkan darinya: Isma’il bin Ummiyah, Al-Aswad

bin Al-‘Ila’ bin Jariyah Al-Tsaqafi, Bukair bin ‘Abdullah bin Al-

Asyaj, Tsamamah bin Kilab, Ja’far bin Rabi’ah, Al-Harits bin

‘Abdurrahman Al-Qurasyi, Al-Hasan bin Yazid Abu Yunus Al-

Qawi, putra saudaranya Zurarah bin Mush’ab bin ‘Abdurrahman

bin ‘Auf, Zaid bin Abu ‘Itab dan lainnya.

Page 191: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

169

Muhammad bin Sa’ad menyebutkannya dalam “Al-

Thabaqat Al-Tsaniyah”, ia termasuk penduduk Madinah, ia

tsiqah, faqih, banyak meriwayatkan hadits.

Ibunya bernama Tamadhir binti Al-Asbagh bin ‘Amar

bin Tsa’labah bin Hishan bin Dhamdham bin ‘Addi bin Jundub

bin Habal bin Kilab penguasa perempuan Daumah Al-Jandal dari

pinggiran Dimasyqa. Ada yang mengatakan ia (ibunya) sempat

berjumpa dengan Nabi SAW, tapi kita tidak tahu adanya riwayat

itu. Ia adalah orang pertama Bani Kilab yang dinikahi oleh orang

Quraisy.

Abu Zur’ah berkata: ia tsiqah, ia seorang Imam.

Malik bin Anas berkata: ia bagi kami seorang laki-laki

yang ahli ilmu. Salah satu namanya adalah kuniyahnya,

diantaranya adalah Abu Salamah bin ‘Abdurrahman.

Muhammad bin ‘Abdullah bin Abu Ya’qub Al-Dhabi

berkata: Abu Salamah bin ‘Abdurrahman Al-Bashrah dalam

wilayah Bisyir bin Marwan masuk kepada kami, ia datang pagi-

pagi, wajahnya seperti dinar Raja Rum.

Ma’mar berkata, dari Al-Zuhri: empat orang dari Quraisy

yang saya temukan mereka sangat mencengangkan, yaitu: Sa’id

bin Al-musayyab, ‘Urwah bin Al-Zubair, Abu Salamah bin

‘Abdurrahman dan ‘Ubaidullah bin ‘Abdullah. Ma’mar berkata:

Abu Salamah banyak berselisih dengan Ibnu ‘Abbas.

Page 192: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

170

‘Uqail bin Khalid berkata, dari Al-Zuhri: saya masuk

kota Mesir wilayah kekuasaan ‘Abdul ‘Aziz bin Marwan, dan

saya meriwayatkan hadits dari Sa’id bin Al-Musayyab, Ibrahim

bin ‘Abdullah bin Qaridh berkata kepada saya: apakah engkau

tidak mendengar selain dari riwayat Ibnu Al-Musayyab? Saya

menjawab: iya. Ia lalu berkata: engkau telah meninggalkan dua

orang laki-laki dari kaummu yang saya tidak tahu orang yang

lebih banyak haditsnya daripada mereka, yaitu ‘Urwah bin Al-

Zubair dan Abu Salamah bin ‘Abdurrahman. Ketika saya kembali

ke Madinah saya menemukan Urwah dengan mencengangkan.

Al-Haitsam bin ‘Addi berkata: ia wafat pada tahun 94 H.

Muhammad bin Sa’ad berkata: ia wafat di Madinah pada

tahun 94 H pada masa kekhalifahan Al-Walid, ketika itu ia

berusia 72 tahun.

Al-Waqidi berkata: ia meninggal pada tahun 104 H,

usianya 72 tahun.

6) Fathimah binti Qais

Biografi Fathimah binti Qais dapat dibaca pada halaman

147-148.

c. Kualitas Pribadi dan Kapasitas Intelektual Perawi

1) ‘Amar bin ‘Utsman

Page 193: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

171

Penilaian para kritikus hadits menyangkut pribadi ‘Amar

bin ‘Utsman sebagaimana yang penulis kutip dari aplikasi

Gawami AlKalem V4.5 adalah:

a) Abu Hatim Al-Razi: shaduq.

b) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti menyebutkannya dalam “Al-

Tsiqat”.

c) Abu Daud Al-Sijistani: tsiqah.

d) Abu Zur’ah Al-Razi: lebih hafidh daripada Muhammad bin

Al-Mushoffa.

e) Abu ‘Ali Al-Ghassani menyebutkannya dalam “Tasmiyatu

Syuyukhi Abi Daud”, dan berkomentar: tsiqah.

f) Ahmad bin Syu’aib Al-Nasai: tsiqah.

g) Ibnu Al-‘Amad Al-Hanbali: tsiqah, ‘adil.

h) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam “Al-Taqrib”: shaduq.

i) Al-Dzahabi: shaduq, hafidh.

j) Musallamah bin Al-Qasim Al-Andalusi: tsiqah.

2) Baqiyah

Penilaian para kritikus hadits menyangkut pribadi Baqiyah

sebagaimana yang penulis kutip dari aplikasi Gawami AlKalem

V4.5 adalah:

a) Abu Ahmad Al-Hakim: tsiqah apabila meriwayatkan dari

orang-orang tsiqah, tapi terkadang ia meriwayatkan dari Al-

Page 194: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

172

Auza’i, Al-Zubaidi, ‘Ubaidullah Al-‘Amri hadits-hadits

syubhat, maudhu’.

b) Abu Ahmad bin ‘Addi Al-Jarjani: dalam sebagian riwayat ia

bertolak belakang dengan orang-orang yang tsiqah. Apabila

ia meriwayatkan dari orang Syam maka ia tsabat. Apabila

dari penduduk Hijaz dan ‘Iraq, ia bertolak belakang dari

orang-orang tsiqah.

c) Abu Al-Hasan bin Al-Qaththan Al-Fasi: yudallis dari

dhu’afa.

d) Abu Bakar Al-Baihaqi: tidak bisa dijadikan hujjah.

e) Abu Hatim Al-Razi: haditsnya boleh ditulis, tapi tidak boleh

berhujjah dengannya.

f) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti: tsiqah, ma’mun, tapi

mudallis.

g) Abu Zur’ah Al-Razi menyebutkannya dalam “Al-Jarhu wa

Al-Ta’dil” dan berkata: apabila meriwayatkan dari orang-

orang tsiqah maka ia tsiqah.

h) Abu ‘Abdillah Al-Hakim: tsiqah, ma’mun. Apabila

meriwayatkan dari orang-orang masyhur maka ia ma’mun,

maqbul.

i) Ahmad bin ‘Abdullah Al-‘Ijli: tsiqah

j) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam “Al-Taqrib”: shaduq,

katsir al-tadlis ‘an al-dhu’afa.

Page 195: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

173

3) Abu ‘Amar/Al-Auza’i

Penilaian para kritikus hadits menyangkut pribadi Abu

‘Amar/Al-Auza’i sebagaimana yang penulis kutip dari aplikasi

Gawami AlKalem V4.5 adalah:

a) Abu Bakar Al-Baihaqi: imam, tsiqah.

b) Abu Hatim Al-Razi: faqih.

c) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti: menyebutkannya dalam”Al-

Tsiqat” dan berkomentar: salah seorang faqih dari Syam dan

zuhud.

d) Abu ‘Abdillah Al-Hakim menyebutkannya dalam “Al-

Mustadrak” dan berkomentar: tsiqah.

e) Ahmad bin Hanbal: haditsnya dha’if.

f) Ahmad bin Syu’aibAl-Nasai: imam penduduk Syam.

g) Ahmad bin ‘Abdullah Al-‘Ijli: tsiqah.

h) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam “Al-Taqrib”: tsiqah,

jalil.

i) Al-Dzahabi: syaikh al-islam, al-hafidh, al-faqih, al-‘abid.

j) Al-Mazi: imam penduduk Syam dalam hadits dan fiqih.

k) Sufyan bin ‘Uyainah: imam.

l) ‘Abdul Rahman bin Mahdi: imam al-hadits.

m) ‘Umar bin ‘Ali Al-Fallas: tsabat.

n) ‘Isa bin Yunus Al-Sabi’i: hafidh.

o) Muhammad bin Sa’ad: tsiqah, ma’mun, shaduq, fadhil, khair.

Page 196: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

174

p) Yahya bin Ma’in: tsiqah.

q) Ya’qub bin Syaibah Al-Sadusi: tsiqah, tsabat.

4) Yahya

Penilaian para kritikus hadits menyangkut pribadi Yahya

sebagaimana yang penulis kutip dari aplikasi Gawami AlKalem

V4.5 adalah:

a) Abu Ja’far Al-Thahawi menyebutkannya dalam “Syarh

Ma’ani Al-Atsar” dan menukil dari Ayyub Al-Sakhtiyani, ia

berkata: tidak ada orang dimuka bumi ini yang seperti Yahya

bin Abi Katsir.

b) Abu Ja’far Al-‘Uqaili menyebut tadlis.

c) Abu Hatim Al-Razi: imam, tidak meriwayatkan hadits

kecuali dari orang yang tsiqah.

d) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti menyebutkannya dalam “Al-

Tsiqat” dan berkomentar: ia mudallis.

e) Abu ‘Abdillah Al-Hakim menyebutkannya dalam “Al-

Mustadrak” dan berkomentar: tsiqah.

f) Ahmad bin Hanbal: seorang yang atsbat.

g) Ahmad bin ‘Abdullah Al-‘Ijli: tsiqah.

Page 197: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

175

h) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam “Al-Taqrib”: tsiqah,

tsabat, tetapi ia mudallis dan mursal.

5) Abu Salamah

Penilaian para kritikus hadits menyangkut pribadi Abu

Salamah sebagaimana yang penulis kutip dari aplikasi Gawami

AlKalem V4.5 adalah:

a) Abu Al-Qasim bin ‘Asakir menyebutkannya dalam “Tarikh

Dimasyqa”.

b) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti menyebutkannya dalam “Al-

Tsiqat”.

c) Abu Zur’ah Al-Razi: tsiqah, imam. Haditsnya dari ayahnya

mursal.

d) Ahmad bin ‘ib Al-‘Ijli: tsiqah.

e) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam Al-Taqrib: tsiqah,

muktsir.

f) Al-Dzahabi: salah seorang imam besar.

g) ‘Ali bin Al-Madini: tsiqah, imam, haditsnya dari ayahnya

mursal.

h) Muhammad bin Sa’ad: tsiqah, faqih, banyak haditsnya.

i) Muhammad bin ‘Umar: tsiqah, faqih, banyak haditsnya.

j) Yahya bin Ma’in: tsiqah, imam. Haditsnya dari ayahnya

mursal.

d. Fathimah binti Qais

Page 198: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

176

Penilaian para kritikus hadits menyangkut pribadi

Fathimah binti Qais dapat dibaca pada halaman 152-153.

d. Meneliti Syadz dan ‘Illat pada Sanad Hadits

Apabila seluruh sanad diperhatikan, maka tampak jelas bahwa

seluruh periwayat yang terdapat dalam sanad yang diteliti, masing-

masing dari mereka bersifat tsiqah, dan sanadnya dalam keadaan

bersambung mulai dari mukharrij-nya sampai kepada sumber utama

berita, yakni Nabi Muhammad SAW.

Dengan alasan tersebut, yakni para periwayatnya tsiqah dan

sanadnya muttashil, juga riwayatnya tidak bertentangan dengan

riwayat yang dikemukakan oleh banyak periwayat yang tsiqah juga,

sehingga sangat kecil kemungkinannya bahwa sanad yang diteliti

mengandung syadz ataupun ‘illat.

e. Penilaian Terhadap Kualitas Sanad Hadits

Setelah diteliti, ternyata seluruh periwayat hadits ini tsiqah

(adil dan dhabith), sanadnya bersambung, terhindar dari syadz dan

‘illat. Dengan demikian, penulis berkesimpulan sanad hadits tersebut

berkualitas shahih Isnad.

B. Hadits-hadits Tentang Talak Tiga Sekaligus Jatuh Satu

اق، أخبرنا ابن جريج ، أخبرني .1 ز حدثنا أحمد بن صالح ، حدثنا عبد الر

بعض بني أبي رافع مولى النبي عن عكرمة مولى صلى الله عليه وسلم الل

Page 199: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

177

، قال ، عن ابن عباس : طلق عبد يزيد أبو ركانة وإخوته أم ابن عباس

ركانة ونكح امرأة من مزينة، فجاءت النبي الت: فق صلى الله عليه وسلم الل

ق كما تغني هذه الشعرة لشعرة أخذت ما يغني عن ي إلا ها من رأسها ففر

بيني وبينه، فأخذت النبي حمية فدعا بركانة صلى الله عليه وسلم الل

وإخوته، ثم قال لجلسائه: " أترون فلنا يشبه منه كذا وكذا من عبد يزيد،

وفلنا يشبه منه كذا وكذا؟ " قالوا: نعم، قال النبي صلى الله عليه وسلم الل

قها "، ففعل، ثم قال: " راجع امرأتك أم ركانة وإخوته "، لعبد يزيد: " طل

، قال: " قد علمت، راجعها "، وتل: فقال: إن ي طلقته ا ثلثا يا رسول الل

". قال أبو داود: وحديث قيأيها النبي إذا طلقتم الن ساء فطل قوهن لعدتهن

بن يز بن علي ه، نافع بن عجير و عبد الل يد بن ركانة، عن أبيه، عن جد

أن ركانة طلق امرأته البتة، فردها إليه النبي صلى الله عليه وسلم الل

جل وأهله أعلم به إن ركانة، إنما طل ، لن ولد الر ق امرأته البتة، أصح

فجعلها النبي د: كتاب داو سنن أبى) . واحدة صلى الله عليه وسلم الل

(2330، ر 152د التطلقات الثلث، ص ، باب نسخ المراجعة بعالطلق

Page 200: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

178

a. Rangkaian Sanad

b) Biografi Perawi dan Kebersambungan Sanad

رسول الله

عكرمة

ابن عباس

أبي بعض بني

رافع

ابن جريج

اق ز عبد الر

ابو داود

أحمد بن صالح

Page 201: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

179

Hadits ini terdapat dalam Sunan Abu Daud, Kitab Al-

Thalaq, bab Nusikha Al-Muraja’ah Ba’da Al-Tathliqat Al-Tsalats,

hal. 382, hadits nomor 2195.

Hadits ini diriwayatkan oleh enam orang yaitu: Ahmad bin

Shalih, ‘Abdurrazzaq, Ibn Juraij, anggota bani Abu Rafi’ (budak

Nabi SAW), ‘Ikrimah (budak Ibnu ‘Abbas), dan Ibnu ‘Abbas.

1) Ahmad bin Shalih

Mengenai biografi Ahmad bin Shalih, Al-‘Asqalani

(1995:27-28) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkapnya Ahmad bin Shalih Al-Mishri.

Kuniyahnya Abu Ja’far. Ia seorang Al-Hafidh. Dikenal dengan

nama Ibnu Al-Thabrani. Ayahnya penduduk Thabaristan.

Ia meriwayatkan hadits dari: ‘Abdullah bin Wahab,

‘Unaisah bin Khalid, Ibnu Abi Fudaik, Ibnu ‘Uyainah,

‘Abdurrazzaq dan lain-lain.

Meriwayatkan hadits darinya: Al-Bukhari, Abu

Dawud, Al-Tirmidzi, Muhammad bin ‘Abdullah in Numair,

‘Amar bin Muhammad Al-Naqid, Abu Musa, Mahmud bin

Ghailan (mereka semua sebaya dengannya), Abu Zur’ah, Al-

Dzuhali, Shalih Jazarah, Ibnu Warah, Ya’qub bin Sufyan, Abu

Al-Ahwash Al-‘Ukbari, Isma’il, Musa bin Sahal Al-Ramli dan

lainnya, Abu Bakar bin Abu Daud (teman terakhirnya). ‘Abbas

Al-‘Anbari meriwayatkan darinya, dari seorang laki-laki: Al-

Page 202: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

180

Nasa’i mendengar hadits darinya tapi tidak meriwayatkan

hadits darinya.

Abu Nu’aim berkata: tidak ada seorangpun yang

masuk kepada kami yang paling alim tentang hadits penduduk

Hijaz selain ia.

Ya’qub bin Sufyan Al-Fasawi berkata: saya menulis

1000 orang guru dan orang tua (alim) yang semuanya tsiqat.

Saya tidak mengambil satu orangpun diantara mereka untuk

menjadi hujjah ‘inda Allah kecuali Ahmad bin Shalih di Mesir

dan Ahmad bin Hanbal di Irak.

Al-Bukhari berkomentar: ia tsiqah shaduq. Saya tidak

melihat seseorang yang membicarakannya dengan bantahan.

Ahmad bin Hanbal dan ‘Ali binNumair serta lainnya men-

tsabat-kan Ahmad bin Shalih. Yahya berkata: bertanyalah

kalian kepada Ahmad, karena ia seorang yang paling tsabit.

Shalih bin Muhammad berkata: di Mesir tidak ada

seorangpun yang bagus periwayatan haditsnya dan hafal selain

Ahmad bin Shalih. Padanya berkumpul pengetahuan fiqih,

hadits dan nahwu. Ia mengingat hadits Al-Zuhri dan

menghafalnya.

Al-‘Ijli berkomentar: ia tsiqh, shahib al-sunnah.

Abu Hatim berkomentar: ia tsiqah, saya menulis

hadits darinya.

Page 203: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

181

Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Sahal berkata: ia

termasuk huffadh al-hadits, menguasai ilmu ‘ilal, ia shalat

sesuai dengan madzhab Al-Syafi’i, dan tidak ada sahabat-

sahabat Ibnu Wahab yang lebih alim darinya tentang atsar.

Abu Sa’id bin Yunus berkata: Al-Nasa’i menyebutnya

kemudian menuduhnya, menjelekkannya dan

berkata:Mu’awiyah bin Shalih bercerita kepada kami: saya

mendengar Yahya bin Ma’in berkata: Ahmad bin Shalih

seorang pembohong.

Abu Sa’id berkata: kami tidak bertahmid sebagaimana

Al-Nasa’i, ia tidak memiliki cacat selain sombong.

‘Abdul Karim bin Al-Nasa’i berkata, dari ayahnya: ia

tidak tsiqah, juga tidak ma’mun. Muhammad bin Yahya

meninggalkan haditsnya, dan Yahya menuduhnya pembohong.

Ibnu ‘Addi berkata: Ahmad bin Shalih termasuk

orang yang banyak hafal hadits, termasuk orang yang terkenal

pengetahuan haditsnya. Telah meriwayatkan hadits darinya Al-

Bukhari dan Al-Zuhri, keduanya berpegang kepadanya dalam

banyak hadits Hijaz. Ucapan Ibnu Ma’in tentangnya adalah

penganiayaan. Adapun mengenai Al-Nasa’i menjelek-

jelekkannya, saya mendengar Muhammad bin Harun bin Hisan

Al-Barqi berkata: orang Kharrasan ini (Al-Nasa’i) berbicara

tentang Ahmad bin Shalih, saya hadir di majelis Ahmad, lalu ia

Page 204: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

182

mengusir saya dari majelisnya, boleh jadi itulah yang

menyebabkan ucapan-ucapan (Al-Nasa’i) tentang Ahmad bin

Shalih.

Ibnu ‘Addi berkata: Ahmad bin Hanbal telah

memujinya, dan hadits (al-din al-nashihah) telah

diriwayatkannya dari Ibnu Wahab Yunus bin ‘Abdul A’la. Dan

telah meriwayatkannya dari Malik, Muhammad bin Khalid bin

‘Atsmah.

Al-Khathib berkata: semua Imam ber-hujjah dengan

Ahmad kecuali Al-Nasa’i. dikatakan: cacat Ahmad adalah

sombong, Al-Nasa’i memperoleh darinya hal-hal yang tidak

menyenangkan dalam majelisnya. Itulah yang menjadi sebab

rusaknya keadaan diatara keduanya.

Abu Sa’id bin Yunus berkata: ia dilahirkan di Mesir

tahun 170 H.

Al-Bukhari berkata: ia wafat pada bulan Dzul Qa’dah

tahun 248 H.

Para huffadz sepakat bahwa perkataan Al-Nasa’i

tentang Ahmad bin Shalih adalah aniaya. Abu Hatim bin

Hibban berkata dalam “Al-Tsiqat”: Ahmad bin Shalih dalam

hadits dan hafalannya bagi penduduk Mesir seperti Ahmad bin

Hanbal bagi penduduk Irak, akan tetapi ia suka memuji dirinya

secara berlebihan. Dan yang diriwayatkan dari Mu’awiyah bin

Page 205: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

183

Shalih dari Yahya bin Ma’in bahwa Ahmad bin Shalih adalah

pembohong, itu adalah Ahmad bin Shalih Al-Syammumi,

seorang syaikh di Mekah yang haditsnya ditinggalkan.

Mu’awiyah bertanya kepada Yahya tentang Ahmad bin Shalih.

Adapun yang ini, ia sebaya dengan Ibnu Ma’in dalam hafalan

dan kekuatan hafalannya. Selesai.

Ibnu Hibban menguatkan: bahwa Yahya bin Ma’in

tidak menolak penulis kitab “Al-Tarjamah”, apa yang

dikemukakan dari Al-Bukhari bahwa Yahya bin Main men-

tsabat-kan Ahmad bin Shalih Al-Mishri penulis kitab “Al-

Tarjamah”.

2) ‘Abdul Razzaq

Mengenai biografi ‘Abdul Razzaq, Al-‘Asqalani

(1995:572-574) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkapnya ‘Abdul Razzaq bin Hammam bin

Nafi’ Al-Himyari, budak suku Himyar. Kuniyahnya Abu

Bakar Al-Shan’ani.

Ia meriwayatkan hadits dari: ayahnya, pamannya

Wahab, Ma’mar, ‘Abdullah bin ‘Umar Al-‘Umari, saudaranya

‘Abdullah bin ‘Umar Al-‘Umari, Aiman bin Nabil, ‘Ikrimah

bin ‘Ammar, Ibnu Juraij, Al-Auza’i, Malik, dua Al-Sufyan,

Zakariya bin Ishaq Al-Makki, Ja’far bin Sulaiman, Yunus bin

Page 206: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

184

Sulaim Al-Shan’ani, Ibnu Abu Rawwad, Isra’il, Isma’il bin

‘Ayyasy.

Meriwayatkan darinya: Abu ‘Uyainah, Mu’tamar bin

Sulaiman (keduanya adalah gurunya), Waki’, Abu Usamah

(keduanya sebaya dengannya), Ahmad, Ishaq, ‘Ali, Yahya,

Abu Khaitsamah, Ahmad bin Shaih, Ibrahim bin Musa,

‘Abdullah bin Muhammad Al-Musnadi, Salamah bin Syabib,

‘Amar Al-Naqid, Ibnu Abi ‘Umar, Hajjaj bin Al-Sya’ir, Yahya

bin Ja’far Al-Baikandi, Yahya bin Musa Khatstsa, Ishaq bin

Ibrahim Al-Sa’di, Ishaq bin Manshur Al-Kausaj, Ahmad bin

Yusuf Al-Sulami, Al-Hasan bin ‘Ali Al-Khallal,

‘Abdurrahman bin Bisyir bin Al-Hakam, ‘Abd bin Humaid,

Muhammad bin Rafi’, Muhammad bin Mihran Al-Jammal,

Mahmud bin Ghailan, Muhammad bin Yahya Al-Dzuhali, Abu

Mas’ud Al-Razi, Ishaq bin Ibrahim Al-Dubari dan lainnya.

Ahmad bin Shalih Al-Mishri berkata: saya bertanya

kepada Ahmad bin Hanbal: apakah engkau melihat seseorang

yang lebih bagus haditsnya dibanding ‘Abdurrazzaq ? ia

menjawab: tidak.

Abu Zur’ah Al-Dimasyqi berkata: ‘Abdurrazzaq salah

satu orang yang tsabat haditsnya.

Page 207: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

185

Abu Zur’ah Al-Dimasyqi berkata: saya bertanya

kepada Ahmad: siapa yang lebih tsabat, Ibnu Juraij

‘Abdurrazzaq atau Al-Bursani ? ia menjawab: ‘Abdurrahman.

Abu Zur’ah berkata juga: Ahmad bercerita kepadaku:

kami mendatangi ‘Abdurrazzaq sebelum tahun 200 H, ia masih

bisa melihat. Siapa yang mendengar darinya setelah ia

kehilangan penglihatannya maka itu riwayat dengan

mendengar yang dha’if.

‘Abbas Al-Dauri berkata, dari Ibnu Ma’in:

‘Abdurrazzaq sangat tsabat dalam hadits Ma’mar dari Hisyam

bin Yusuf. Hisyam lebih pandai membaca kitab daripada Ibnu

Juraij.

Ya’qub bin Syaibah berkata, dari ‘Ali ibnu Al-

Muduni: Hisyam bin Yusuf berkata kepadaku: ‘Abdurrazzaq

paling alim dan paling hafidh diantara kami. Ya’qub berkata:

keduanya tsiqah (tsabat).

Al-Hasan bin Jarir Al-Shuri berkata, dari ‘Ali bin

Hasyim dari ‘Abdurrazzaq: tiga orang telah menulis dariku,

saya tidak perduli yang lainnya tidak mau menulis dariku.

Telah menulis dariku: Ibnu Al-Syadzukuni, orang yang paling

hafal diantara manusia, Yahya bin Ma’in, orang yang paling

mengetahui ilmu al-rijal, Ahmad bin Hanbal, orang paing

tsabat diantara manusia.

Page 208: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

186

Ja’far Al-Thayalisi berkata: saya mendengar Ibnu

Ma’in berkata: saya mendengar dari ‘Abdurrazzaq ucapan

yang menunjukkan kepadaku tentang madzhabnya. Saya

bertanya kepadanya: sesungguhnya guru-guru engkau yang

engkau belajar kepada mereka adalah orang-orang yang tsiqat,

semuanya ahli hadits: Ma’mar, Malik, Ibnu Juraij, Al-Tsauri,

Al-Auza’i. Dari siapa engkau mengambil madzhab ini ? ia

berkata: Ja’far bin Sulaiman masuk kepada kami, saya

melihatnya banyak keutamaan, bagus petunjuknya, maka saya

mengambil madzhab ini darinya.

Muhammad bin Abu Bakar Al-Muqaddami berkata:

saya mendapati ‘Abdurrazzaq tidak lebih fasid dari Ja’far.

Yakni dalam pengakuannya sebagai Syi’ah.

Ibnu Abi Khaitsamah berkata: saya mendengar Yahya

bin Ma’in ketika dikatakan kepadanya: Ahmad berkata:

sesungguhnya ‘Ubaidullah bin Musa menolak hadits

‘Abdurrazzaq karena ia Syi’ah. Ia berkata: ‘Abdurrazzaq –

demi Allah yang tiada Tuhan selain Ia – lebih sangat daripada

‘Ubaidullah dengan 100 hadits dhaif. Saya telah mendengar

dari ‘Abdurrazzaq hadits-hadits dhaif yang tidak saya dengar

dari ‘Ubaidullah.

‘Abdullah bin Ahmad berkata: saya bertanya kepada

ayah saya: apakah ‘Abdurrazzaq itu Syi’ah dan mengaku

Page 209: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

187

Syi’ah ? ia berkata: adapun saya, saya belum mendengar

darinya sesuatu tentang hal ini.

‘Abdullah bin Ahmad berkata: saya mendengar

Salamah bin Syabib berkata: saya mendengar ‘Abdurrazzaq

berkata: demi Allah dada saya tidak lapang sama sekali untuk

mengutamakan ‘Ali atas Abu Bakar dan ‘Umar. Semoga Allah

mengasihi Abu Bakar, ‘Umar dan ‘Utsman. Siapa yang tidak

mencintai mereka maka ia tidak beriman. Dan ia berkata:

paling kokohnya amal-amalku adalah cintaku kepada mereka.

Ahmad dan lainnya berkata: kelahirannya pada tahun

126 H.

Al-Bukhari berkata: ia meninggal pada tahun 211 H.

Ibnu Sa’ad menambahkan: pada bulan Syawal.

Abu Hatim berkata: haditsnya ditulis, tapi tidak

dijadikan hujjah.

Ibnu Hibban menyebutkannya dalam “Al-Tsiqat”, ia

berkata: ‘Abdurrazzaq termasuk orang yang khatha’ (salah)

apabila meriwayatkan hadits dari hafalannya karena Syi’ah. Ia

orang yang mengumpulkan, menulis, menghafal dan

menuturkan hadits.

Al-Ajri berkata, dari Abu Daud: Al-Firyabi lebih saya

sukai daripada ‘Abdurrazzaq. ‘Abdurrazzaq tsiqah.

Page 210: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

188

Diriwayatkan dari ‘Abdurrazzaq, ia berkata: saya

berhujjah, maka para ahli hadits meninggalkan saya tidak

kembali kepada saya selama tiga hari. Terus saya bergantung

di Ka’bah dan saya berkata: Wahai Tuhanku apa salahku,

apakah aku seorang pembohong, ataukah aku seorang penipu ?

kemudian saya kembali ke rumah, lalu mereka mendatangi

saya.

Al-‘Ijli berkomentar: ia tsiqah-nya Syi’ah.

Demikian juga komentar Al-Bazzar.

Al-Dzuhali berkata: ‘Abdurrahman paling ingat

tentang hadits, ia hafal. Ibrahim bin ‘Abbad Al-Daburi berkata:

‘Abdurrazzaq hafal sekitar 17.000 hadits.

Al-‘Abbas Al-‘Anbari berkata, ketika ia masuk dari

Shana’a: saya telah menempuh bahaya dan susah untuk pergi

kepada ‘Abdurrazzaq, ternyta ia seorang pembohong. Al-

Waqidi lebih shaduq darinya.

3) Ibnu Juraij

Mengenai biografi Ibnu Juraij, Al-‘Asqalani

(1995:616-618) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkapnya ‘Abdul Malik bin ‘Abdul ‘Aziz bin

Juraij Al-Umawi, budak suku Umawi. Kuniyahnya Abu Al-

Walid dan Abu Khalid Al-Makki. Ia berasal dari Romawi.

Page 211: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

189

Meriwayatkan hadits dari: Hukaimah binti Ruqaiqah,

ayahnya ‘Abdul ‘Aziz, ‘Atha bin Abu Riyah, Ishaq bin Abu

Thalhah, Zaid bin Aslam, Al-Zuhri, Sulaiman bin Abu Muslim

Al-Ahwal, Shalih bin Kaisan, Shafwan bin Sulaim, Thawus,

Ibnu Abi Mulaikah, ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Aqil,

‘Atha Al-Khurasani, ‘Ikrimah (ada yang mengatakan ia tidak

mendengar dari ‘Ikrimah), ‘Amar bin Dinar, Sa’id bin Al-

Huwairits, Abu Al-Zubair, Muhammad bin Al-Munkadir,

Nafi’ budak Ibnu ‘Umar, Hisyam bin ‘Urwah, Musa bin

‘Uqbah, Manshur bin ‘Abdurrahman Al-Hajabi, Abu Bakar bin

Abu Mulaikah, Isma’il bin Ummiyah, Isma’il bin Muhammad

bin Sa’ad, Ayyub Al-Sakhtiyani, Ja’far Al-Shadiq, Al-Harits

bin Abu Dzubab, Al-Hasan bin Muslim bin Yannaq, Zitad bin

Sa’ad Al-Khurasani, Sulaiman Al-Ahwal, Suhail ibnu Abi

Shalih, Abu Quza’ah Suwaid bin Hujair, ‘Amir bin Mush’ab,

‘Abdullah bin Abu Bakar bin Hazm, ‘Abdullah bin Thawus,

‘Abdullah bin ‘Ubaid bin ‘Umair, ‘Abdullah bin Kaisan,

Muhammad bin ‘Umar, ‘Abdul Hamid bin Jubair bin Syaibah,

‘Utsman bin Abu Sulaiman, ‘Ikrimah bin Khalid Al-

Makhzumi, ‘Umar bin ‘Abullah bin ‘Urwah, ‘Amar bin ‘Atha

bin Abu Al-Khawar, ‘Amar bin Yahya bin ‘Umarah, ‘Abdullah

bin ‘Abdurrahman bin Abu Husain,

4) Anggota Bani Abu Rafi’

Page 212: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

190

Tidak diketahui siapa orang yang dimaksud.

5) ‘Ikrimah

Mengenai biografi ‘Ikrimah, Al-‘Asqalani (1995:134-

138) menyatakan sebagai berikut:

Namanya adalah ‘Ikrimah Al-Barbari. Kuniyahnya

Abu ‘Abdullah Al-Madani. Ia seorang budak Ibnu ‘Abbas.

Asalnya dari Al-Barbar. Sebelumnya ia adalah budak Hushain

bin Abu Al-Har Al-‘Anbari dan diberikan kepada Ibnu ‘Abbas

ketika menjadi Wali khalifah ‘Ali di Bashrah.

Ia meriwayatkan hadits dari: tuannya, ‘Ali bin Abu

Thalib, Al-Hasan bin ‘Ali, Abu Hurairah, ibnu ‘Umar, Ibnu

‘Amar, Abu Sa’id, ‘Uqbah bin ‘Amir, Al-Hajjaj bin ‘Amar bin

Ghaziyah, Mu’awiyah bin Abu Sufyan, Shafwan bin Umiyah,

Jabir, Ya’la bin Umiyah, Abu Qatadah, ‘Aisyah, Hamnah binti

Jahsyin, Ummu ‘Umarah, Yahya bin Ya’mar.

Meriwayatkan darinya: Ibrahim Al-Nakhaiy

(meninggal sebelum ‘Ikrimah), Abu Sya’tsa’, Jabir bin Zaid,

Al-Sya’bi (keduanya sebaya dengan ‘Ikrimah), Abu Ishaq, Al-

Sabi’i, Abu Al-Zubair, Qatadah, Simak bin Harb, ‘Ashim Al-

Ahwal, Hushain bin ‘Abdul Rahman, Ayyub, Khalid Al-

Hadzdza’, Dawud bin Abu Hindun, ‘Ashim bin Bahdalah,

‘Abdul Karim Al-Jazari, ‘Abdul Rahman bin Sulaiman bin Al-

Ghasil, Humaid Al-Thawil, Isma’il bin Abu Khalid, Isma’il

Page 213: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

191

Al-Suddi, ‘Amar bin Abu ‘Amar (budak Al-Muththalib) Musa

bin ‘Uqbah, ‘Amar bin Dinar, ‘Atha bin Al-Saib, Yahya bin

Sa’id Al-Anshari, Yazid bin Abu Habib, Abu Ishaq Al-

Syaibani, Hisyam bin Hisan, Yahya bin Abu Katsir, Tsaur bin

Zaid Al-Dibali, Al-Hakam bin Abban, Al-Hakam bin ‘Utaibah,

Khushoif Al-Jazari, Dawud bin Al-Hushain, Al-Zubair bin Al-

Khirrits, Sufyan bin Ziyad Al-‘Ushfuri, ‘Ubbad bin Manshur,

Abu Hariz (qadhi Sijistan), ‘Abdullah bin ‘Isa bin ‘Abdul

Rahman bin Abu Laili, ‘Abdul ‘Aziz bin Abu Rawwad, ‘Abdul

Muluk bin Abu Basyir Al-Madaini, ‘Utsman bin Ghayyats,

‘Utsman bin Sa’ad Al-Katib, ‘Umarah bin Abu Hafshah,

‘Amar bin Harim Al-Asadi, Fudhail bin Ghazwan, Abu Al-

Aswad Muhammad bin ‘Abdul Rahman bin Taufil,

Muhammad bin Abu Yahya Al-Aslami, Muhdi bin Abu Mahdi

Al-Hajri, Muhammad bin ‘Ali bin Yazid bin Rukanah, Hilal

bin Khabbab, Yazid bin Abu Sa’id Al-Nahwi, Abu Yazid Al-

Madani, Ya’la bin Muslim Al-Makki, Ya’la bin Hakim Al-

Tsaqafi, Yazid bin Abu Ziyad, Al-Hasan bin Zaid bin Al-

Hasan bin ‘Ali, Salamah bin Wahram, Laits bin Abu Sulaim,

Al-Nadhar Abu ‘Umar Al-Khazaz, Abu Sa’ad Al-Baqqal dan

lainnya.

‘Abbas Al-Durri berkata dari Ibnu Ma’in: ketika Ibnu

‘Abbas meninggal, ‘Ikrimah masih seorang budak yang belum

Page 214: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

192

merdeka. Lalu ‘Ali bin ‘Abdullah bin ‘Abbas membaiatnya

kemudian membebaskannya. Dalam riwayat lain:

memerdekakannya.

Al-‘Abbas bin Mush’ab Al-Marwazi berkata:

‘Ikrimah adalah murid Ibnu ‘Abbas yang paling alim dalam

tafsir.

Muhammad bin Fudhail berkata, dari ‘Utsman bin

Hakim: ketika saya sedang duduk bersama Abu Umamah bin

Sahal bin Hunaif, tiba-tiba ‘Ikrimah dating dan bertanya:

wahai Abu Umamah, demi Allah apakah engkau mendengan

Ibnu ‘Abbas berkata: apapun yang disampaikan ‘Ikrimah

dariku kepada kalian maka benarkanlah, sesungguhnya ia

tidak berbohong ?. Abu Umamah menjawab: iya.

‘Amar bin Dinar berkata: Jabir bin Zaid menyodorkan

beberapa masalah kepadaku yang aku tanyakan kepada

‘Ikrimah, yang membuat ia berkata: inilah ‘Ikrimah budak

Ibnu ‘Abbas, inilah samudera, maka bertanyalah kalian

kepadanya.

Ibnu ‘Uyainah berkata: apabila ‘Ikrimah berkata

dalam Al-Maghazi, maka orang-orang akan mendengarkannya.

ia seperti pembesar mereka.

Page 215: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

193

Jarir berkata, dari Mughirah: ditanyakan kepada Sa’id

bin Jubair: apakah engkau tahu orang yang lebih alim dari pada

engkau ? ia menjawab: iya, ‘Ikrimah.

Isma’il bin Abu Khalid berkata: saya mendengar Al-

Sya.bi berkata: tidak ada orang yang lebih alim dalam bidang

kitab Allah selain ‘Ikrimah.

Sa’id bin Abu Aruwaih berkata, dari Qatadah: orang

yang paling alim dalam tafsir diantara mereka adalah ‘Ikrimah.

Ayyub berkata: para huffadh hadits Ibnu ‘Abbas

sepakat atas ‘Ikrimah, mereka diantaranya adalah Sa’id bin

Jubair, ‘Atha, Thawus. Duduklah kalin bersamanya, jadikan ia

rujukan tempat bertanya tentanh hadits Ibnu ‘Abbas.

Zaid bin Al-Hubbab berkata: saya mendengar Al-

Tsauri di Kufah berkata: ambillah oleh kalian tafsir dari empat

orang. Ia menuturkan ‘Ikrimah diantara mereka.

Yahya bin Ayyub Al-Mishri berkata: Ibnu Juraij

bertanya kepadaku: apakah kalian menulis riwayat dari

‘Ikrimah ? saya menjawab: tidak. Ia berkata: kalian telah

melewatkan sepertiga ilmu.

Ma’mar berkata, dari Ayyub: ketika saya hendak

melakukan perjalanan menuju ‘Ikrimah, ketika itu saya berada

di pasar Bashrah, tiba-tiba ada yang berkata: ini ‘Ikrimah.

Ma’mar berkata: maka saya berdiri di samping himarnya,

Page 216: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

194

sementara orang-orang bertanya kepadanya, saya

menghafalkannya.

Al-A’masy berkata, dari Habib bin Abu Tsabit:

‘Ikrimah melewati ‘Atha dan Sa’id bin Jubair, lalu ia

meriwayatkan hadits kepada mereka. Ketika ‘Ikrimah telah

pergi, saya bertanya kepada ‘Atha dan Sa’id bin Jubair: apakah

kalian berdua mengingkari sesuatu dari haditsnya ? mereka

berdua berkata: tidak.

Ya’qub bin Sufyan berkata: saya mendengar Ibnu

Bukair berkata: dahulu ‘Ikrimah di Mesir. ia ingin pergi ke

Maghrib meninggalkan Mesir. Maka kaum Khawarij di

Maghrib mengambil riwayat darinya.

Mush’ab Al-Zubairi berkata: ‘Ikrimah berpendapat

dengan pendapat kaum Khawarij. Ia mengira bahwasannya

tuannya seperti itu.

Abu Khalaf Al-Kharraz berkata, dari Yahya Al-

Bakka’: saya mendengar Ibnu ‘Umar berkata kepada Nafi’:

bertaqwalah kepada Allah wahai Nafi’, jangan engkau

berbohong kepadaku seperti ‘Ikrimah berbohong kepada Ibnu

‘Abbas.

Ishaq bin ‘Isa Al-Thubba’ berkata: saya bertanya

kepada Malik bin Anas: apakah saya sudah menyampaikan

kepada engkau bahwa Ibnu ‘Umar berkata kepada Nafi’:

Page 217: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

195

jangan engkau berbohong kepadaku seperti ‘Ikrimah telah

berbohong kepada Ibnu ‘Abbas? Ia menjawab: tidak, tetapi

telah sampai kepadaku bahwa Sa’id Al-Musayyab mengatakan

hal itu kepada Burdun budaknya.

Jarir bin ‘Abdul Hamid berkata, dari Yazid bin Abu

Ziyad: saya dating kepada ‘Ali bin ‘Abdullah bin ‘Abbas,

sedangkan ‘Ikrimah diikat di pintu pemotongan. Jarir bin

‘Abdul Hamid berkata: saya bertanya: ada apa ini? ‘Ali bin

‘Abdullah bin ‘Abbas berkata: ‘Ikrimah telah berbohong

kepada ayah saya.

Hisyam bin Sa’ad berkata, dari ‘Atha Al-Khurasani:

saya berkata kepada Sa’id bin Al-Musayyab: sungguh ‘Ikrimah

menyangka bahwasannya Rasulullah SAW memperistri

Maimunah, sedangkan Rasulullah adalah muhrim. Sa’id bin

Al-Musayyab berkata: Makhbatsan (orang kotor) telah

berbohong.

Fithrun bin Khalifah berkata: saya berkata kepada

‘Atha: sesengguhnya ‘Ikrimah berkata: usaplah kedua khuf

(sepatu kulit ) kalian sebelum memegang Al-Kitab. Maka

‘Atha berkata: ‘Ikrimah telah berbohong. Saya mendengar

Ibnu ‘Abbas berkata: usaplah kedua khuf kalian apabila telah

keluar dari jamban.

Page 218: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

196

Wuhaib bin Khalid berkomentar, dari Yahya bin Sa’id

Al-Anshari: ‘Ikrimah seorang pembohong.

Ibrahim bin Al-Mundir berkata, dari Ma’an bin ‘Isa

dan lainnya: bahwasannya Imam Malik tidak berpendapat

bahwa ‘Ikrimah tsiqah. Dan ia memerintahkan untuk tidak

mengambil riwayat darinya.

Al-Rabi’ berkata, dari Al-Syafi’i: ia (Malik bin Anas)

berpendapat jelek kepada ‘Ikrimah. Ia berkata: saya tidak

merekomendasikan kepada seorangpun untuk mengambil

hadits darinya.

Hanbal bin Ishaq berkata, dari Ahmad bin Hanbal:

‘Ikrimah (Ibnu Khalid Al-Makhzumi) lebih tsiqah dari pada

‘Ikrimah budak Ibnu ‘Abbas.

Ibnu ‘Ulyah berkata: Ayyub menyebutkannya dan

berkata: akalnya sedikit.

Al-A’masy berkata, dari Ibrahim: saya berjumpa

‘Ikrimah, saya bertanya kepadanya tentang al-bathsya al-

kubra. Ia menjawab: yaitu hari kiamat. Saya berkata:

sesungguhnya ‘Abdullah berkata: yaitu hari perang Badar.

Lalu orang yang bertanya kepadanya setelah itu menceritakan

kepadaku, ‘Ikrimah menjawab: hari perang Badar.

‘Abbas bin Hammad bin Zaidah dan Rauh bin

‘Ubadah berkata, dari ‘Utsman bin Murrah, saya berkata

Page 219: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

197

kepada Al-Qasim: sesungguhnya ‘Ikrimah budak Ibnu ‘Abbas

berkata begini dan begitu. Al-Qasim berkata: wahai anak

saudaraku, sesungguhnya ‘Ikrimah seorang pembohong.

Al-Marudzi berkata: saya bertanya kepada Ahmad:

apakah hadits ‘Ikrimah bisa dijadikan hujjah ? ia menjawab:

iya, bisa.

‘Utsman Al-Darimi berkata: saya bertanya kepada

Ibnu Ma’in: apakah ‘Ikrimah dari Ibnu ‘Abbas yang lebih

engkau sukai ataukah ‘Ubaidullah? Ia menjawab: keduanya. Ia

tidak memilih. Kemudian saya bertanya: ‘Ikrimah atau Sa’id

bin Khubair? Ia menjawab: satunya tsiqah yang lain juga

tsiqah. Ia tidak memilih.

‘Utsman Al-Darimi berkata: maka saya bertanya

kepadanya (Ibnu Ma’in) tentang ‘Ikrimah bin Khalid. Apakah

ia lebih shahih haditsnya atau ‘Ikrimah budak Ibnu ‘Abbas? Ia

menjawab: keduanya tsiqah.

Al-Bukhari berkata: tidak ada seorangpun dari sahabat

kami kecuali berhujjah dengan hadits ‘Ikrimah.

Al-Nasai berkomentar: ‘Ikrimah tsiqah.

Ibnu Abu Hatim berkata: saya bertanya kepada ayah

saya tentang ‘IIkrimah, bagaimanakah ia? Ayah menjawab: ia

tsiqah. Saya bertanya: apakah haditsnya bisa dijadikan hujjah?

Ayah menjawab: iya, jika meriwayatkan darinya orang-orang

Page 220: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

198

tsiqah. Orang yang mengingkarinya adalah Yahya bin Sa’id

Al-Anshari dan Malik. Ditanyakan: bagaimana budak-budak

Ibnu ‘Abbas? Ia menjawab: ‘Ikrimah paling tinggi derajatnya

diantara mereka.

Al-Bukhari dan Ya’qub bin Sufyan berkata dari ‘Ali

bin Al-Madini: ‘Ikrimah meninggal di Madinah pada tahun

104 H.

Ya’qub menambahkan dari ‘Ali: tidak lebih dari

empat orang yang membawa jenazah ‘Ikrimah. Saya

mendengar dari sebagian penduduk Madinah berkata: para

penta’ziyah jenazah ‘Ikrimah dan jenazah Kutsair bertepatan di

pintu masjid pada hari pertama. Maka tidak ada seorangpun

yang menta’ziyahinya. ‘Ali berkata: orang-orang menyaksikan

jenazah Kutsair dan meninggalkan jenazah ‘Ikrimah.

Dari Ahmad seperti itu, tapi ia berkata: tidak banyak

yang menyaksikan ‘Ikrimah.

Al-Darawardi berkata seperti keterangan yang

sebelumnya, tapi ia menambahkan: tidak ada yang

menyaksikan ‘Ikrimah kecuali Al-Sudan.

Malik bin Anas berkata, dari Ayahnya, seperti riwayat

sebelumnya, ia berkata: saya tidak mengetahui bahwa satu

orang dari orang-orang yang berada di masjid menghalalkan

pemberiannya kepada ‘Ikrimah.

Page 221: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

199

‘Amar bin ‘Ali berkata: ‘Ikrimah meninggal pada

tahun 105 H.

Al-Waqidi berkata: putrinya Ummu Dawud

menceritakan kepadaku bahwa ‘Ikrimah wafat pada tahun 105

H, ia berumur 80 tahun.

Abu ‘Umar Al-Dharir dan Al-Haitsam bin ‘Addi

berkata: ‘Ikrimah meninggal pada tahun 106 H.

‘Utsman bin Abu Syaibah berkata: ‘Ikrimah

meninggal pada tahun 107 H.

Ada yang mengatakan bahwasannya ia meninggal

pada tahun 110 H.

Saya (Al-Dzahabi) berkata: Al-Isma’ili menukil

dalam kitab “Al-Madkhal”, disebutkan kepada Ayyub bahwa

‘Ikrimah shalatnya tidak bagus. Maka Ayyub bertanya: adakah

ia shalat?

Dari jalur Hisyam bin ‘Ubaidillah Al-Makhzumi, saya

mendengar Ibnu Abi Dza’bin berkata: ‘Ikrimah tidak tsiqah,

saya sudah melihatnya.

dari Ahmad, ia berkata: Maimun bin Mahran lebih

tsiqah dari pada ‘Ikrimah.

Abu ‘Abdullah Muhammad bin Nashr Al-Marwazi

berkata: para ahli ilmu hadits telah sepakat atas kehujjahan

hadits ‘Ikrimah. Diantara mereka: Ahmad bin Hanbal, Ibnu

Page 222: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

200

Rahawaih, Yahya bin Ma’in, Abu Tsaur. Saya telah bertanya

kepada Ishaq bin Rahawaih tentang kehujjahan hadits-hadits

‘Ikrimah. Ia menjawab: ‘Ikrimah bagi kami seorang imam di

dunia. Ia takjub dengan pertanyaan saya kepadanya.

Seseorang telah menceritakan kepada kami bahwa mereka

menyaksikan Yahya bin Ma’in, dan bertanya kepadanya

sebagian orang tentang berhujjah dengan hadits ‘Ikrimah,

maka jelas ketakjubannya.

Abu ‘Abdillah berkata: telah tetap sifat keadilan

‘Ikrimah dengan persahabatannya dengan Ibnu ‘Abbas dan

pengabdiannya kepada Ibnu ‘Abbas. Dan dengan tidak ada

satu ulamapun yang tidak meriwayatkan darinya dan

menganggapnya adil.

6) Ibnu ‘Abbas

Mengenai biografi Ibnu ‘Abbas, Al-‘Asqalani

(1995:364-366) menyatakan sebagai berikut:

Namanya adalah ‘Abdullah bin ‘Abbas bin ‘Abdul

Muththalib Al-Hasyimi, putra paman Rasulullah SAW,

laqabnya adalah Al-Habru dan Al-Bahru karena banyaknya

ilmunya.

Ia meriwayatkan dari: Nabi SAW, ayahnya, ibunya

(Ummu Al-Fadhl), saudara laki-lakinya (Al-Fadhl), bibinya

(Maimunah), Abu Bakar, ‘Umar, ‘Utsman, ‘Ali, ‘Abdul

Page 223: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

201

Rahman bin ‘Auf, Mu’adz bin Jabal, Abu Dzar, Ubai bin

Ka’ab, Tamim Al-Dari, Khalid bin Al-Walid (anak bibinya),

Usamah bin Zaid, Dzuaib (ayah Qabishah), Al-Sha’b bin

Jatstsamah, ‘Ammar bin Yasir, Abu Sa’id Al-Khudri, Abu

Thalhah Al-Anshari, Abu Hurairah, Mu’awiyah bin Abu

Sufyan, ‘Aisyah, Asma’ binti Abu Bakar, Juwairiyah binti Al-

Harits, Saudah binti Zam’ah, Ummu Hani’ binti Abu Thalib,

Ummu Salamah dan jama’ah.

Meriwayatkan darinya: dua putranya (‘Ali dan

Muhammad), cucunya (Muhammad bin ‘Ali), saudaranya

(Katsir bin Al-‘Abbas), anak saudaranya (‘Abdullah bin

‘Ubaidillah bin ‘Abbas), para sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar bin

Khaththab, Tsa’labah bin Al-Hakam Al-Laitsi, Al-Miswar bin

Makhramah, Abu Al-Thufail, Abu Umamah bin Sahal bin

Hunaif, Sa’id bin Al-Musayyab, ‘Abdullah bin Al-Harits bin

Nufail dan anaknya (‘Abdullah bin ‘Abdullah bin Al-Harits),

‘Abdullah bin Syaddad bin Al-Had, Yazid bin Al-Asham, Abu

Salamah bin ‘Abdul Rahman, Abu Hamzah Al-Dhuba’I, Abu

Mijlaz Lahiq bin Humaid, Abu Raja’ Al-‘Utharidi, Al-Qasim

bin Muhammad bin Abu Bakar, ‘Ubaid bin Al-Sabaq,

‘Alqamah bin Waqqash, ‘Ali bin Al-Husain bin ‘Ali,

‘Ubaidullah bin ‘Abdullah bin ‘Utbah bin Abu Waqqash,

‘Ikrimah, ‘Atha, Thawus, Kuraib, Sa’id bin Hubair, Mujahid,

Page 224: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

202

‘Amar bin Dinar, Abu Al-Jauza’, Aus bin ‘AbdullahAl-Rabi’i,

Abu Al-Sya’tsa Jabir bin Zaid, Bakar bin ‘Abdullah Al-

Muzani, Abu Dhabyan Hushain bin Jundub, Al-Hakam bin Al-

A’raj, Abu Al-Juwairiyah Hiththan bin Khufaf, Humaid bin

‘Abdul Rahman bin ‘Auf, Rufai’ Abu ‘Aliyah, Miqsam (budak

Bani Hasyim), Abu Shalih Al-Samman, Sa’ad bin Hisyam bin

‘Amir, Sa’id bin Abu Al-Hasan Al-Bashri, Sa’id bin Al-

Huwairits, Sa’id bin Abu Hindun, Abu Al-Hibban Sa’id bin

Yasar, Sulaiman bin Yasar, Abu Zumail Simak bin Al-Walid,

Sinan bin Salamah bin Al-Muhabbiq, Shuhaib Abu Al-

Shahba’, Thalhah bin ‘Abdullah bin ‘Auf, ‘Amir Al-Sya’bi,

‘Abdullah bin ‘Ubaidillah bin Abu Mulaikah, ‘Abdullah bin

Ka’ab bin Malik, ‘Abdullah bin ‘Ubaid bin ‘Umair, ‘Ubaid bin

Hunain, Abu Al-Minhal ‘Abdul Rahman bin Muth’im, ‘Abdul

Rahman bin Wa’lah, ‘Abdul ‘Aziz bin Rufai’, ‘Abdul Rahman

bin ‘Ayis Al-Nakha’i, ‘Ubaidullah bin ‘Abdullah bin Abu

Tsaur, ‘Ubaidullah bin Abu Yazid Al-Makki, ‘Ali bin Abu

Thalhah, ‘Amar bin Murrah, ‘Amar bin Maimun Al-Audi,

‘Imran bin Hiththan, ‘Ammar bin ‘Ammar (budak Bani

Hasyim), Muhammad bin Sirin, Muhammad bin ‘Abbad bin

Ja’far, Abu Al-Dhuha Muslim bin Shubaih, Muslim Al-Qurri,

Musa bin Salamah bin Al-Muhabbiq, Maimun bin Mihran Al-

Jazari, Nafi’ bin Jubair bin Muth’im, Na’im (budak Ummu

Page 225: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

203

Salamah), Al-Nadhar bin Anas bin Malik, Yahya bin Ya’mar,

Abu Al-Bakhtari Al-Thai, Abu Hassan Al-A’raj, Yazid bin

Huramuz, Abu Hamzah Al-Qashshab, Abu Al-Zubair Al-

Makki, Abu ‘Umar Al-Bahrani, Abu Al-Mutawakkil Al-Naji,

Abu Nadhrah Al-‘Abdi, Fathimah binti Al-Husain bin ‘Ali dan

lain-lain.

Nabi SAW telah mendoakannya untuk memperoleh

ilmu hikmah sebanyak dua kali.

Ibnu Mas’ud berkata: sebaik-baik penafsir Al-Qur’an

adalah Ibnu ‘Abbas.

Sa’id bin Jubair meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, ia

berkata: Nabi SAW wafat waktu umurku 13 tahun. Dalam

riwayat lain ia berkata: saya baru dikhitan. Dalam riwayat yang

lain: saya berumur 10 tahun. Dalam riwayat yang lain: saya

berumur 15 tahun, ini yang dibenarkan Imam Ahmad bin

Hanbal.

Abu Nu’aim berkata: Ibnu ‘Abbas meninggal pada

usia 68 tahun. Muhammad bin Al-Hanafiyah menshalatinya

dan berkata: pada hari ini telah meninggal pendidik umat ini.

Ia meninggal di Thaif. Ada yang mengatakan, ia meninggal

pada tahun 69 H. ada juga yang mengatakan pada tahun 70 H.

Page 226: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

204

Ibnu ‘Abdul Barr membenarkan ucapan penduduk Al-

Sair bahwa ketika Nabi SAW meninggal, Ibnu ‘Abbas berusia

13 tahun.

Ibnu Abi Khaitsamah meriwayatkan dengan sanad

yang di dalamnya terdapat Jabir Al-Ju’fi, bahwasannya Ibnu

‘Umar berkata: Ibnu ‘Abbas orang paling alim dari umat Nabi

Muhammad terhadap apa yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad.

Ibnu Sa’id meriwayatkan dengan sanad yang shahih

bahwa Abu Hurairah berkata pada waktu Zaid bin Tsabit

meninggal: pada hari ini telah meninggal habru al-ummah

(tintanya umat), semoga Allah menjadikan Ibnu ‘Abbas

penggantinya.

Ibnu Abi Al-Zinad berkata, dari Hisyam bin ‘Urwah,

dari ayahnya: saya sama sekali tidak melihat seseorang yang

menyamai Ibnu ‘Abbas.

Abu Yazid bin Al-Asham berkata:ketika Mu’awiyah

pergi haji, Ibnu ‘Abbas pun pergi haji. Mu’awiyah memiliki

pengiring. Ibnu ‘Abbas diiringi oleh orang yang mencari ilmu.

‘Aisyah berkata: Ibnu ‘Abbas adalah orang yang

paling alim tentang haji.

Al-Zubair bin Bakkar meriwayatkan dalam kitab “Al-

Ansab” dengan sanadnya yang dhaif, dari Ibnu ‘Umar, ia

Page 227: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

205

berkata: ‘umar memanggil Ibnu ‘Abbas dan mendekatinya, lalu

berkata: sesungguhnya saya melihat Rasulullah SAW

memanggilmu pada suatu hari, lalu mengusap kepalamu dan

meludah di mulutmu dan berdoa: “ya Allah fahamkanlah ia

tentang agama dan ajarilah ilmu ta’wil”.

Ahmad meriwayatkan, matan hadits ini la ba’sa bih

dari jalur ‘Abdullah bin ‘Utsman bin Khutsaim dari Sa’id bin

Jubair dari Ibnu ‘Abbas. Ahmad menaruhnya dalam kitab

Shahih.

Al-Thabrani meriwayatkannya dengan maknanya dari

jalur Maimun bin Mihran dari Ibnu ‘Abbas.

Diriwayatkan dari Ghundar bahwasannya Ibnu

‘Abbas tidak mendengar langsung hadits dari Nabi SAW

kecuali 9 hadits. Dari Yahya Al-Qaththan: 10 hadits. Al-

Ghazali berkata dalam “Al-Mustashfa”: 4 hadits.

c. Kualitas Pribadi dan Kapasitas Intelektual Perawi

1) Ahmad bin Shalih

Mengenai kualitas pribadi dan kapasitas

intelektual Ahmad bin Shalih, para ahli hadits member

penilaian sebagaimana yang penulis kutip dari aplikasi

Gawami AlKalem V4.5 berikut:

a) Abu Ahmad bin ‘Addi Al-Jarjani berkomentar: ia

termasuk huffadh al-hadits, khususnya hadits al-hijaz.

Page 228: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

206

Ia termasuk orang yang terkenal akan

pengetahuannya. Al-Nasai mengingkari beberapa

hadits darinya. Al-Nasai termasuk al-huffadh yang

terkenal akan pengetahuan haditsnya.

b) Abu Al-Faraj Ibnu Al-Jauzi berkata: Ahmad dan Abu

Nu’aim memujinya. Al-Bukhari meriwayatkan hadits

darinya.

c) Abu Ja’far Al-‘Uqaili berkomentar: ia imam yang

tsiqah.

d) Abu Hatim Al-Razi berkomentar: ia tsiqah.

e) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti menyebutkannya

dalam “Al-Tsiqat” dan berkata: Al-Nasai tidak

meriwayatkan hadits dari Yahya bin Ma’in dalam hak

Ahmad bin Shalih. Ia orang yang terduga.

f) Abu Sa’id bin Yunus Al-Mishri berkata: ia termasuk

huffadh dalam hadits. Ia tidak memiliki cacat kecuali

sombong.

g) Abu Nu’aim Al-Fadhal bin Dakin berkomentar: sejak

dulu tidak ada diantara kami seorang yang yang

sangat mengetahui hadits penduduk Al-Hijaz dari

pada pemuda ini.

Page 229: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

207

h) Abu Ya’la Al-Khalili berkata: para huffadz sepakat

bahwa ucapan Al-Nasai tentang dia adalah

penganiayaan.

i) Ahmad bin Hanbal berkomentar: ia tsabit.

j) Ahmad bin Syu’aib Al-Nasai berkomentar: ia tidak

tsiqah juga tidak bisa dipercaya. Al-Khathib menukil

dari Al-Nasai dalam “Tarikh” nya, bahwasannya Al-

Nasai berkata: kami tidak bersyukur sebagaimana apa

yang dikatakan oleh Ibnu Mu’in tentang Ahmad bin

Shalih. Ia tidak memiliki cacat selain sombong.

k) Ahmad bin ‘Abdullah Al-‘Ijli berkomentar: ia tsiqah.

l) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani menilainya tsiqah, hafidh. Ia

berkata dalam “Hadyu Al-Sari”: ia adalah salah satu

imam hadits yang huffadh, al-mutqinin, al-jami’in

antara ilmu fiqh dan hadits. Al-Nasai menganiaya ia.

Yahya bin Mu’in tidak membenarkan penyacatan

kepadanya.

m) Al-Bukhari menilainya tsiqah, shaduq. Saya tidak

menemukan orang yang mengkritiknya dengan hujjah.

Ahmad dan ‘Ali bin Numair juga lainnya men-tsabit-

kannya.

n) Al-Khathib Al-Baghdadi menyebutkannya dalam

kitab “Tarikh Baghdad”, dan berkata: seluruh imam

Page 230: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

208

berhujjah dengan hadits-haditsnya kecuali Al-Nasai.

Al-Nasai meninggalkan hadits-hadits yang

diriwayatkan darinya. Ia orang yang fasih dalam

hadits, ia salah seorang huffadh, alim tentang cacat

hadits, teliti dalam perbedaan hadits.

o) Al-Daruquthni berkata dalam kitab “sualaat Abi

‘Abdillah bin Bakir Al-Baghdadi”: ia tsiqah.

p) Al-Mazi berkata: ia salah seorang huffadz yang

dilebihkan dan salah seorang imam yang disebut-

sebut.

q) Shalih bin Muhammad Jazrah mengatakan: di Mesir

tidak ada yang bagus periwayatan haditsnya dan

hafidh selain Ahmad bin Shalih. Ia faham hadits dan

bagus dalam mengambil riwayat.

r) ‘Ali bin Al-Madini menilainya tsabat.

s) Maslamah bin Al-Qasim Al-Andalusi berkata: banyak

orang menyepakati atas tsiqah-nya Ahmad bin Shalih

karena ilmunya, kebaikannya dan keutamaannya. Ia

tidak meriwayatkan hadits kepada seseorang hingga

orang itu mempersaksikannya dua orang laki-laki

muslim bahwasannya ia adalah ahli kebaikan dan

memiliki sifat adil. Maka Al-Nasai datang untuk

mendengarkan hadits darinya, maka ia masuk tanpa

Page 231: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

209

izin dan tidak mendatangkan dua orang laki-laki yang

menjadi saksi baginya dalam keadilannya. Maka ia

melihat Al-Nasai dalam majelisnya, ia mengingkari

dan menyuruh Al-Nasai untuk keluar. Maka Al-Nasai

men-dha’if-kannya karena hal ini.

t) Ya’qub bin Sufyan Al-Fasawi menilainya dapat

dijadikan hujjah.

2) ‘Abdul Razzaq

a) Abu Ahmad bin ‘Addi Al-Jarjani berkata: saya berharap ia

la ba’sa bih .

b) Abu Bakar Al-Bazzar menilainya tsiqah dengan

pengakuan Syi’ah.

c) Abu Hatim Al-Razi menulis haditsnya tapi tidak berhujjah

dengannya.

d) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti mengatakan, ia termasuk

orang yang mengumpulkan, mengarang, menghafalkan

dan orang yang mengingat-ingat hadits. Ia termasuk orang

yang salah apabila bercerita dari hafalannya atas

pengakuan ke-syi’ah-annya.

e) Abu Daud Al-Sijistani menilainya tsiqah. Tapi Al-Faryabi

lebih saya sukai dari pada Ahmad bin Shalih.

f) Abu Zur’ah Al-Dimasyqi mengatakan, ia termasuk

seorang yang tsabit haditsnya.

Page 232: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

210

g) Abu Zur’ah Al-Razi menyebutkannya dalam kitab “Al-

Dhu’afa wa Al-Kadzdzabin wa Al-Matrukin”, dan berkata:

jauh perjalanannya, bagus haditsnya dan saya menemukan

beberapa hadits darinya.

h) Abu ‘Abdillah Al-Hakim menyebutkannya dalam kitab

“Al-Mustadrak”, dan menilainya tsiqah.

i) Ahmad bin Hanbal berkata: saya tidak melihat

seorangpun yang lebih bagus periwayatan haditsnya

disbanding dia. Ia masih cerdas setelah ia buta. Siapa yang

mendengarkan catatannya maka itu shahih. Setelah

penglihatannya hilang ia dha’if (dalam meriwayatkan

hadits).

j) Ahmad bin Syu’aib Al-Nasai berkata: ia dipertimbangkan.

Bagi orang yang menulis hadits darinya dari akhir

catatannya maka hadits-hadits itu munkar.

k) Ahmad bin ‘Abdullah Al-‘Ijli menilainya tsiqah dalam

pengakuan ke-syi’ah-annya.

l) Ibnu Al-Kiyal Al-Syafi’i menyebutkannya dalam kitab

“Al-Kawakib Al-Nirat” dalam bab ma’rifat man

ikhtalatha min al-rawati al-tsiqat.

m) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam kitab “Al-Taqrib”:

ia tsiqah, hafidh, mushannif yang terkenal buta pada akhir

hayatnya dan berubah menjadi Syi’ah. Ibnu Hajar Al-

Page 233: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

211

‘Asqalani berkata dalam “Hadyu Al-Sari”: ia salah

seorang hafidh yang tsabit, pengarang dan salah seorang

yang tsiqah diantara para imam kecuali Al-‘Abbas bin

‘Abdul ‘Adhim Al-‘Anbari yang berkomentar dengan

komentar yang melampaui batas yang tidak ada

seorangpun yang sependapat dengannya.

n) Ibnu ‘Abdil Barr Al-Andalusi menyebutkannya kitab

“Jami’ Bayan Al-‘Ilm wa Fadhlih”, dan berkata: ia lebih

tsabit dibanding ‘Abdul Hamid bin Abu Al-‘Isyrin.

o) Al-Bukhari berkata: apa yang ia sampaikan dari

catatannya itu shahih.

p) Al-Daruquthni menilainya tsiqah, dan berkata dalam kitab

“Sualat Abi ‘Abdillah bin Bukair Al-Baghdadi”, ia tsiqah.

Terjadi kesalahan pada akhir hayatnya dalam hadits-

haditsnya, bukan pada catatannya.

q) Al-Daruquthni menilainya tsiqah.

r) Al-Dzahabi mengatakan, ia salah satu orang alim dan

pengarang.

s) Sufyan bin ‘Uyainah berkata: saya khawatir ia termasuk

orang-orang yang yang tersesat jalannya dalam kehidupan

dunia.

t) ‘Abbas bin ‘Abdul ‘Adhim Al-‘Anbari menilainya seorang

pembohong. Dan Al-Waqidi lebih shaduq dibanding dia.

Page 234: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

212

Al-Dzahabi berkata: dalam hal shaduq ini imam Muslim

sependapat dengan Al-‘Iyas.

u) Hisyam bin Yusuf Al-Shan’ani berkata: ia orang paling

alim dan hafidh diantara kami.

v) Yahya bin Ma’in berkata: ia lebih tsabit dalam hadits

Ma’mar disbanding Hisyam bin Yusuf.

w) Ya’qub bin Syaibah Al-Sudusi menilainya tsiqah, tsabit.

3) Ibnu Juraij

a) Abu Al-Qasim Bin Basykuwal menyebutkannya dalam

“Syuyukh ‘Abdillah bin Wahb”, dan berkomentar tsiqah.

b) Abu Bakar Al-Baihaqi m,enyebutkannya dalam

“Ma’rifah Al-Sunan wa Al-Atsar”, dan berkomentar

hafidh, tsiqah. Dan dalam “Al-Sunan Al-Kubra”, dan

berkomentartsiqah.

c) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti men-tsiqah-kannya dan

berkomentar: ia mudallis.

d) Abu Zur’ah Al-Razi menilainya bagus, termasuk seorang

imam.

e) Ahmad bin Hanbal berkata: Ibnu Juraij adalah bejana

ilmu, orang paling tsabat dalam riwayat ‘Atha.

f) Ahmad bin ‘Abdullah Al-‘Ijli menilainya tsiqah dalam

setiap apa yang diriwayatkan darinya dari kitab.

Page 235: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

213

g) Ibnu Abi Hatim Al-Razi berkata: ditanyakan kepada

‘Atha: menurutmu siapa orang yang akan

menggantikanmu kelak dalam majelis ini? Ia menjawab:

ini, dengan memberi isyarat kepada Ibnu Juraij. Mereka

berkata: ia tsiqah.

h) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam “Al-Taqrib”, ia

tsiqa, faqih, fadhil. Ia mudallis dan mursal.

i) Al-daruquthni menjauhi tadlis-nya. Ia orang yang jelek

tadlis-nya. Ia tidak tadlis kecuali dalam hadits yang

didengarnya dari Majruh.

j) ‘Abdul Rahman bin Yusuf bin Karrasy menilainya

shaduq.

k) ‘Ali bin Al-Madini berkata: Ibnu Juraij lebih tsabit

dibanding Malik dalam riwayat Nafi’. Tidak ada dimuka

bumi orang yang lebih alim dalam riwayat ‘Atha

dibanding Ibnu Juraij.

l) ‘Amar bin Dinar menilainya paling tsabit-nya manusia

dalam riwayat ‘Atha.

m) Malik bin Anas berkata ia pencari kayu bakar diwaktu

malam.

n) Muhammad bin Sa’ad, sekretasis Al-Waqidi menilainya

tsiqah. Banyak sekali hadits yang diriwayatkannya.

Page 236: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

214

o) Yahya bin Sa’id Al-Qaththan berkata: kami menamai

kitab-kitab Ibnu Juraij dengan kitab-kitab para imam.

Kalau Ibnu Juraij tidak menyampaikan hadits kepadamu

dari kitabnya, maka engkau tidak akan memperoleh

manfaat. Tidak ada orang yang lebih tsabit dalam riwayat

Nafi’ dibanding Ibnu Juraij.

p) Yahya bin Ma’in berkata: shahib al-hadits itu ada 5 orang.

Ia menyebutkan Ibnu Juraij diantara mereka. Ibnu Juraij

lebih tsabit dibanding “Amar bin Dinar. Ibnu Juraij tsiqah

dalam apa-apa yang diriwayatkan darinya dari Al-Kitab.

q) Yazid bin Zurai’ Al-‘Aisyi berkata: ia seorang teman

‘Atha.

4) Ba’dhu Bani Abi Rafi’

Tidak ada komentar, karena tidak diketahui orangnya.

5) ‘Ikrimah

Mengenai ‘Ikrimah, para ulama hadits memberi

penilaian sebagaimana yang penulis kutip dari aplikasi

Gawami AlKalem V4.5 berikut:

a) Abu Ahmad bin ‘Addi Al-Jarjani menilainya la ba’sa bih.

b) Abu Isma’il Al-Anshari menilainya seorang laki-laki yang

shaduq.

Page 237: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

215

c) Abu Al-Qasiom bin Mundah Al-Ashbahani berkata:

bandingannya adalah umat dari kalangan tabi’in ditambah

70 laki-laki pilihan diantara mereka.

d) Abu Ja’far Al-‘Uqaili menyebutkannya dalam “Al-

Dhu’afa”.

e) Abu Hatim Al-Razi menilainya tsiqah. Bisa dijadikan

hujjah apabila orang-orang tsiqah meriwayatkan darinya.

f) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti menyebutkannya dalam

“Al-Tsiqat”, dan berkomentar tsiqah. Ia adalah ulama’nya

manusia pada masanya dalam bidang Al-Qur’an dan fiqh.

Ia meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas. Al-‘Awam bin

Hausyab meriwayatkan darinya.

g) Ahmad bin Hanbal berhujjag dengannya.

h) Ahmad bin Syu’aib Al-Nasai menyebutkannya dalam “Al-

Sunan Al-Kubra”, dan berkomentar: tsiqah.

i) Ahmad bin ‘Abdullah Al-‘Ijli menilainya tsiqah.

j) Ishaq bin Rawahaih berhujjah dengannya.

k) Ayyub bin Abi TamimahAl-Sakhtiyani menilainya tsiqah.

l) Ibnu Abi Hatim Al-Razi menyebutklannya dalam “Al-

Jarhu wa Al-Ta’dil”, dan berkata, ayah saya berkata: ia

meriwayatkan dari Abu Hurairah. Dan Al-‘Awam bin

Hausyab meriwayatkan darinya.

Page 238: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

216

m) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam “Al-Taqrib”, ia

tsiqah, tsabat, alim dalam tafsir. Tidak ada

kebohongannya dari Ibnu ‘Umar, juga tidak berbuat

bid’ah.

n) Al-Bukhari berkata: tidak ada seorang sahabatpun dari

kami kecuali ia berhujjah dengan ‘Ikrimah. Al-Bukhari

menyebutkannya dalam “Al-Tarikh Al-Kabir” dan

berkata: ia mendengarkan langsung hadits dari Abu

Hurairah. ‘Awam bin Hausyab meriwayatkan darinya.

o) Al-Dzahabi menilainya tsabat.

p) Yahya bin Ma’in menilainya tsiqah.

6) Ibnu ‘Abbas

Mengenai Ibnu ‘Abbas para ahli hadits memberi

penilaian sebagaimana yang penulis kutip dari aplikasi

Gawami AlKalem V4.5 berikut:

a) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti menyebutkannya dalam

“Al-Tsiqat” dan berkata: ketika Nabi SAW wafat, Ibnu

‘Abbas berusia 14 tahun. Ia lahir 4 tahun sebelum Nabi

Hijrah.

b) Ibnu Abi Hatim Al-Razi menyebutkannya dalam “Al-Jarh

wa Al-Ta’dil” dan berkata: ia termasukl kalangan sahabat.

c) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam “Al-Taqrib” dan

“Al-Ishabah”, ia termasuk kalangan sahabat. Ia lahir 3

Page 239: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

217

tahun sebelum hijrah. Rasulullah SAW mendoakannya

dengan kefahaman dalam Al-Qur’an. Ia termasuk salah

satu ahli fiqih dari kalangan sahabat.

d) Al-Dzahabi menyebutkannya dalam “Al-Kasyif” dan

berkata: Sa’id bin Jubair, Mujahid dan Abu Jamrah Al-

Dhabi’i belajar tafsir Al-Qur’an darinya. Ia wafat pada

usia 68 tahun.

d. Meneliti Syadz dan ‘Illat pada Sanad Hadits

Mengacu kepada informasin kitab kamusAl-Mu’jam dan

Miftah Kunuz Al-Sunnah, hadits ini hanya bisa ditemukan pada satu

jalur sanad, yakni dalam Sunan Abu Daud, Kitab Al-Thalaq, bab

Nusikha Al-Muraja’ah Ba’daAl-Tathliqat Al-Tsalats, hal. 448,

hadits nomor 2196.

Terdapat syadz dalam hadits ini, yaitu hadits ini

bertentangan dengan hadits lain yang lebih kuat

atau lebih tsiqah perawinya. Kondisi ini dianggap syadz karena

bila ia berbeda dengan rawi lain yang lebih kuat posisinya, baik

dari segi kekuatan daya hafalannya atau jumlah

mereka lebih banyak, maka para rawi yang lain itu harus

diunggulkan, dan ia sendiri disebut syadz.

e. Penilaian Terhadap Kualitas Hadits

Melihat penilaian para ahli hadits terhadap perawinya dengan

sebagian besar bernilai tsiqah, tsabit. Dan lambang periwayatan yang

digunakan masing-masing perawinya menggunakan shighat

Page 240: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

218

haddatsana dan akhbarana, dan terdapat dua perawi yang

menggunakan shighat ‘an, sanad hadits ini munqathi’, karena

terdapat satu perawinya yang tidak disebutkan karena tidak dikenal

namanya. Maka dengan mengacu kepada kaedah keshahihan sanad

hadits, penulis berkesimpulan bahwa sanad hadits ini tergolong lemah

(dha’if al-isnad), masuk dalam kategori hadits munqathi’,

فظ لابن رافع ، قال إسحاق: .2د بن رافع ، والل حدثنا إسحاق بن إبراهيم، ومحم

اق، أخبرنا معمر، عن ابن ز أخبرنا، وقال ابن رافع : حدثنا عبد الر

، قال: كان ، عن أبيه، عن ابن عباس طاوس الطلق على عهد رسول الل

، وسنتين من خلفة عمر، طلق الثلث: واحدة، فقال عمر بن وأبي بكر

الخطاب: " إن الناس قد استعجلوا في أمر قد كانت لهم فيه أناة، فلو

: كتاب الطلق، باب مسلم صحيح. )اه عليهم، فأمضاه عليهم أمضين

(3462، ر 766الطلق الثلث، ص

a. Bagan Sanad Hadits

رسول الله

/أبيه بن طاوس

كيسان

ابن عباس

ابن طاوس

معمر

اق ز عبد الر

Page 241: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

219

b. Biografi Perawi dan Kebersambungan Sanad

Hadits diatas terdapat dalam Shahih Muslim, Kitab Al-

Thalaq, bab kedua, bab Thalaq Al-Tsalats, hadits nomor 1472,

halaman 677. Hadits ini diriwayatkan dalam satu jalur periwatan,

yaitu jalur Imam Muslim, oleh enam orang, yaitu Ishaq bin Ibrahim,

Muhammad bin Rafi’, ‘Abdul Al-Razzaq, Ma’mar, Ibnu Thawus,

Thawus bin Kaisan dan Ibnu ‘Abbas.

1) Ishaq bin Ibrahim

Mengenai biografi Ishaq bin Ibrahim, Al-‘Asqalani

(1995:112-113) menyatakan sebagai berikut:

Nama lengkapnya adalah Ishaq bin Ibrahim bin Makhlad

bin Ibrahim bin Mathar. Kuniyahnya Abu Ya’qub Al-Handhali.

Dikenal dengan nama Ibnu Rahawaih Al-Marwazi. Ia tinggal di

Page 242: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

220

Naisabur. Ia merupakan salah satu Imam yang suka berkeliling

Negara.

Ia meriwayatkan dari: Ibnu ‘Uyainah, Ibnu ‘Ulayah,

Jarir, Bisyir bin Al-Mufadhdhal, Hafash bin Ghiyats, Sulaiman

bin Nafi’ Al-‘Abdi, Ayahnya (Ru’yah), Mu’tamir bin Sulaiman,

Ibnu Idris, Ibnu Al-Mubarak, ‘Abdul Razzaq, Al-Darawardi,

‘Attab bin Basyir, ‘Isa bin Yunus, Abu Mu’awiyah, Ghundar,

Baqiyah, Syu’aib bin Ishaq dan lainnya.

Meriwayatkan darinya: semua Imam Hadits kecuali Ibnu

Majah, Baqiyah bin Al-Walid, Yahya bin Adam (keduanya adalah

gurunya), Ahmad bin Hanbal, Ishaq Al-Kausaj, Muhammad bin

Rafi’, Yahya bin Ma’in (mereka sebaya dengannya), Al-Dzuhli,

Zakariya Al-Sajzi, Muhammad bin Aflah, Abu Al-‘Abbas Al-

Sirraj dan lain-lain.

Muhammad bin Musa Al-Basyani berkata: Ishaq bin

Ibrahim dilahirkan pada tahun 161 H, ia mendengarkan langsung

Ibnu Al-Mubarak menyampaikan hadits, tetapi ia meninggalkan

riwayat dari Ibnu Al-Mubarak.

Musa bin Harun berkata:Ishaq dilahirkan pada tahun 166

H sesuai yang kulihat.

Muhammad bin Aslam Al-Thusi ketika akan meninggal:

Ishaq orang yang paling alim, seandainya Al-Tsauri masih hidup

ia akan berhujjah dengan Ishaq.

Page 243: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

221

Al-Nasai berkata: Ishaq adalah salah seorang Imam. Dan

berkomentar: ia tsiqah, ma’mun.

Ibnu Khuzaimah berkata: demi Allah, seandainya Ishaq

berada dikalangan Tabi’in, tentu mereka akan membaca dari

hafalannya, ilmunya dan kefaqihannya.

Abu Daud Al-Khaffaf berkata: saya mendengar Ishaq

berkata: sepertinya saya melihat 100.000 hadits dalam kitab saya,

yang saya baguskan 30.000.

Abu Daud Al-Khaffaf berkata: Ishaq mendiktekan

kepada kami 11.000 hadits dari hafalannya. Kemudian ia

membacakannya kembali kepada kami tanpa menambah satu

hurufpun juga tidak mengurangi.

Abu Hatim berkata: saya menyebutkan tentang Ishaq dan

hafalannya dalam sanad dan matan kepada Abu Zur’ah. Lalu Abu

Zur’ah berkata: apa yang saya riwayatkan saya hafalkan dari

Ishaq.

Ahmad bin Salamah berkata: saya berkata kepada Abu

Hatim: bahwasannya Ishaq mendiktekan Tafsir diluar kepala. Abu

Hatim berkomentar: saya sangat takjub. Kepandaian dalam hadits

dan sanad-sanadnya lebih mudah dan ringan dibanding

kepandaian dalam sanad-sanad tafsir dan lafadh-lafadhnya.

Page 244: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

222

Ibrahim bin Abu Thalib berkata: ia mendiktekan “Al-

Mustadrak” secara keseluruhan secara hafalan sekali dan

membacakan hafalannya sekali.

Al-Ajurri berkata: saya mendengar Abu Daud berkata:

Ishaq bin Rahawaih berubah 5 bulan sebelum ia meninggal. Saya

mendengarnya pada hari-hari tersebut, dan saya menganggapnya

cacat. Ia meninggal pada tahun 237 atau 238 H.

Husain Al-Qabbani beerkata: ia meninggal pada malam

Nishfu Sya’ban tahun 238 H.

Al-Bukhari berkata: ia meninggal pada usia 77 tahun.

Saya (Al-Dzahabi) berkata: dalam “Al-Tarikh Al-

Bukhari”: ia meninggal pada malam sabtu, tanggal 14 Sya’ban.

Dalam “Al-Kuni” Al-Daulabi: ia meninggal pada malam nishfu

Sya’ban.

Al-Daulabi menyusun nasab Ishaq bin Ibrahim sampai

kepada Handhalah bin Malik bin Zaid Manah bin Tamim. Ia

berkata: Ishaq bin Ibrahim bin Makhlad bin Ibrahim bin

‘Abdullah bin Bakar bin ‘Ubaidullah bin Ghalib bin ‘Abdul

Warits bin ‘Abdullah bin ‘Athiyyah bin Murrah bin Ka’ab bin

Hammam bin Asad bin Murrah bin ‘Amar bin Handhalah.

Ibnu Hibban berkata dalam “Al-Tsiqat” bahwasannya

Ishaq termasuk orang terkemuka pada masanya dalam ke-faqiha-

annya, keilmuannya, hafalannya, mengarang kitab, dan cabang al-

Page 245: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

223

sunnah, memelihara al-sunnah, anti orang yang menyalahi al-

sunnah, dan kuburannya terkenal diziyarahi.

Al-Dzahabi menyebutkan dalam “Al-Mizan” hadits

Ishaq dari Syababah: dari Al-Laits, dari ‘Uqail, dari Ibnu Syihab,

dari Anas: bahwasannya Rasulullah SAW apabila sedang dalam

perjalanan dan matahari telah condong, beliau shalat Dhuhur dan

Ashar, kemudian melanjutkan perjalanan. Ia berkata: hadits

tersebut diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dari ‘Amar Al-Naqid

dari Syababah, lafadhnya: apabila Rasulullah SAW sedang berada

dalam perjalanan dan menghendaki menjama’ shalat, beliau

mengakhirkan shalat Dhuhur hingga masuk awal waktu shalat

Ashar, kemudian beliau menjama’ keduanya.

2) Muhammad bin Rafi’

Mengenai biografi Muhammad bin Rafi’, Al-‘Asqalani

(1995:560-561) menyatakan sebagai berikut:

Muhammad bin Rafi’ bin Abu Zaid namanya adalah

Sabur, julukannya Muhammad bin Rafi’ Al-Qusyairi, dan

Kuniyahnya Abu ‘Abdillah Al-Naisaburi, beliau seorang yang

zuhud.

Meriwayatkan dari: Ibnu ‘Uyainah, Abu Mu’awiyah Al-

Dharir, Abu Ahmad Al-Zubairi, Abu Daud Al-Hafari, Abu Daud

Al-Thayalisi, Husain bin ‘Ali Al-Ju’fi, Abu Usamah, Abu ‘Amir

Al-‘Aqadi, Azhar bin Sa’ad Al-Samman, Zaid bin Al-Hibban,

Page 246: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

224

Muhammad bin Isma’il bin Abu Fudaik, Abu Al-Nadhar, Husain

bin Muhammad, ‘Abdul Razzaq (sangat banyak periwayan

darinya), ‘Abdullah bin Ibrahim bin ‘Umar bin Kaisan, Ibrahim

bin ‘Umar Al-Shan’ani, Ishaq bin Sulaiman Al-Razi, Abu Al-

Mundzir Isma’il bin ‘Umar, Ishaq bin ‘Isa, Ibnu Al-Thubba’,

Hujain bin Al-Mutsanna, Zakariya bin ‘Addi, Suraij bin Al-

Nu’man, Syababah bin Syawwar, Qurad Abu Nuh, Mush’ab bin

Al-Miqdam, Muhammad bin Al-Hasan bin Atasy, Hisyam bin

Sa’id Al-Thaliqani, Yahya bin Adam, Yahya bin Ishaq Al-

Sailakhini, Abu Bakar Al-Hanafi, Abu Bakar bin Abu Uwais, dan

banyak lainnya.

Meriwayatkan darinya: semua ulama hadits kecuali Ibnu

Majah, Abu Zur’ah, Abu Hatim, Ibrahim bin Abu Thalib,

Muhammad bin Yahya Al-Dhuhali, Ibnu Khuzaimah, Abu Al-

‘Abbas Al-Sirraj, Abu Bakar bin Abu Daud, Muhammad bin

‘Uqail Al-Khuza’i, Hajib bin Ahmad Al-Thusi dan lainnya.

‘Abdullah bin ‘Abdul Wahab Al-Khawarizmi berkata,

dari Ahmad: Muhammad bin Yahya lebih hafidh, Muhammad bin

Rafi’ lebih wara’.

Al-Bukhari berkata: Muhammad bin Rafi’ bin Sabur

telah menyampaikan hadits kepada kami, beliau adalah hamba

Allah yang terpilih.

Page 247: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

225

Al-Nasai berkata: Muhammad bin Rafi’ telah

menyampaikan hadits kepada kami, ia orang yang tsiqah,

ma’mun.

Ibnu Hibban menyebutkannya dalam “Al-Tsiqat”, dan

berkata: ia meninggal pada tahun 245 H, ia seorang yang taqwa

dan utama.

Saya (Al-Dzahabi) berkata: Al-Hakim berkata: ia

seorang Syaikh yang benar di Khurasan pada zamannya yang

suka bepergian. Ibnu Shalih telah menceritakan kepada kami,

Ibnu Raja menceritakan kepada kami, ia berkata: saya bertanya

kepada ‘Utsman bin Abu Syaibah: apakah engkau mengenal

Muhammad bin Rafi’? ia menjawab: dia itu orang yang zuhud.

Ja’far bin Ahmad bin Nashar Al-Hafidh berkata: saya

tidak melihat diantara para ahli hadits yang sangat disegani

dibanding dia. Ketika ia bersandar lalu mengambil Al-Qur’an dan

membacanya, maka tidak ada orang yang berbicara dan

tersenyum. Saya mendengar Muhammad bin Shalih berkata: saya

mendengar Ahmadbin Salamah berkata: saya mendengar Muslim

bin Al-Hajjaj berkata: Muhammad bin Rafi’ tsiqah, ma’mun,

kitabnya shahih.

Ibnu Shalih berkata: Muhammad bin Syadzan bercerita

kepada kami: Muhammad bin Rafi’ tsiqh, ma’mun.

Page 248: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

226

Ahmad bin Sayyar berkata dalam menyebutkan para

Syaikh Naisabur: Muhammad bin Rafi’ tsiqah, periwayatannya

dari penduduk Yaman bagus.

Al-Nasai berkata dalam “Masyikhatuh” dan Maslamah

dalam “Al-Shilah”: ia tsiqah, tsabat.

Dalam kitab “Al-Zuhrah”: Imam Bukhari meriwayatkan

17 hadits darinya, Imam Muslim meriwayatkan 362 hadits

darinya.

3) ‘Abdul Razzaq

Biografi ‘Abdul Razzaq dapat dibaca pada halaman 184-

188.

4) Ma’mar

Mengenai biografi Ma’mar, Al-‘Asqalani (1995:125-

126) menyatakan sebagai berikut:

Namanya Ma’mar bin Rasyid Al-Azdi Al-Huddani.

Kuniyahnya ‘Urwah bin Abi “amar Al-Bashri. Tinggal di Yaman.

Ia turut menyaksikan jenazah Imam Hasan Bashri.

Meriwayatkan dari: Tsabit Al-Banani, Qatadah, Al-

Zuhri, ‘Ashim Al-Ahwal, Ayyub, Al-Ja’du Abu ‘Utsman, Zaid

bin Aslam, Shalih bin Kaisan, ‘Abdullah bin Thawus, Ja’far bin

Burqan, Al-Hakam bin Abban, ‘Asyats bin ‘Abdullah Al-

Page 249: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

227

Huddani, Isma’il bin Ummiyyah, Hisyam bin ‘Urwah dan

lainnya.

Meriwayatkan darinya: gurunya (Yahya bin Abu Katsir),

Ishaq Al-Subi’i, Ayyub, ‘Amar bin Dinar, Sa’id bin Abu

‘Urwiyah, Abban Al-“aththar, Ibnu Juraij, ‘Imran Al-Qaththan,

Hisyam Al-Distiwai, Syu’bah, Al-Tsauri, Ibnu Al-Mubarak, Ibnu

‘Uyainah, ‘Abdul Razzaq, Hisyam bin Yusuf Muhammad bin

Katsir dan lain-lain.

‘Abdul Razzaq berkata, dari Ma’mar: saya menunjtut

ilmu baru satu tahun, Imam Hasan meninggal. Ia juga berkata:

saya ikut majelis Qatadah ketika masih berumur 14 tahun. Saya

tidak mendengar darinya satu hadits kecuali seakan-akan terukir

dalam hati saya.

Al-Duri berkata, dari Ibnu Ma’in: Ma’mar atau Ibnu

‘Uyainah atau Shalih bin Kaisan atau Yunus yang lebih engkau

sukai dalam periwayatan Al-Zuhri? Ia menjawab: dari mereka

semua: Ma’mar.

Al-Ghalabi berkata: saya mendengar Ibnu Ma’in

mengunggulkan Malik bin Anas diatas sahabat-sahabat Al-Zuhri,

kemudian Ma’mar. Ia berkata: Ma’mar termasuk tsabit tapi

dha’if.

Mu’awiyah bin Shalih berkata, dari Ibnu Ma’in: Ma’mar

tsiqah.

Page 250: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

228

‘Amar bin ‘Ali berkata: Ma’mar orang yang sangat

shaduq.

Ya’qub bin Syaibah berkata: Ma’mar tsiqah, Shalih

tsabat, dalam periwayatan Al-Zuhri.

Al-Nasai berkata: ia tsiqah, ma’mun.

Ibnu Hibban menyebutkannya dalam “Al-Tsiqat”, dan

berkata: ia orang yang faqih, hafidh, mutqin, wara’. Ia meninggal

pada bulan Ramadhan tahun 152 atau 153 H.

Al-Waqidi dan mayoritas ulama berkata: ia meninggal

pada tahun 153 H.

Ahmad, Yahya, ‘Ali berkata: ia meninggal pada tahun

154 H. Dan Ahmad menambahkan: ia berumur 58 tahun.

5) Ibnu Thawus

Mengenai biografi Ibnu Thawus, Al-‘Asqalani

(1995:360-361) menyatakan sebagai berikut:

Namanya ‘Abdullah bin Thawus bin Kaisan Al-Yamani,

kuniyahnya Abu Muhammad Al-Abnawi.

Meriwayatkan dari: ayahnya, ‘Ayha, ‘Amar bin Syu’aib,

‘Ali bin ‘Abdullah bin ‘Abbas, Muhammad bin Ibrahim bin Al-

Harits, Al-Muthalib bin ‘Abdullah bin Hanthab, Wahab bin

Mutbah, Abu Bakar bin Muhammad bin ‘Amar bin Hazm,

‘Ikrimah bin Khalid Al-Makhzumi dan Simak bin Yazid.

Page 251: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

229

Meriwayatkan darinya: kedua anaknya (Thawus dan

Muhammad), ‘Amar bin Dinar, Ayyub Al-Sakhtiyani, Ibnu Ishaq,

Ma’mar, Rauh bin Al-Qasim, Ibnu Juraij, Wuhaib, Yahya bin

Ayyub, Ibrahim bin Nafi’ Al-Makki, Hammad bin Zaid, Zam’ah

bin Shalih, Nadhar bin Katsir dan lainnya.

Abu Hatim dan Al-Nasai berkata: ia tsiqah.

‘Abdul Razzaq berkata, dari Ma’mar: Ayyub berkata

kepadaku: jika engkau melakukan perjalanan menuju seseorang,

maka engkau harus menuju kepada Ibnu Thawus. Ini adalah

perjalananku menuju dia. Ia juga berkata: saya belum melihat

anak yang faqih seperti Ibnu Thawus. Saya bertanya kepadanya:

apakah tidak juga Hisyam bin ‘Urwah? Ia menjawab: cukuplah

bagimu Hisyam, tetapi saya tidak berpendapat begitu. Ibnu

Thawus orang yang sangat alim di tanah Arab, dan paling bagus

akhlaknya.

Ibnu Sa’ad berkata, dari Al-Haitsam bin ‘Addi: Ibnu

Thawus meninggal pada masa khalifah Abu Al-‘Abbas.

Ibnu ‘Uyainah berkata: ia meninggal pada tahun 132 H.

Al-Nasai berkata dalam kitab “Al-Kuni”: ia tsiqah,

ma’mun. Al-Daruquthni juga berkata demikian dalam kitab “Al-

Jarhu wa Al-Ta’dil”.

Al-‘Ijli berkata: ia tsiqah.

Page 252: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

230

Ibnu Hibban menyebutkannya dalam “Al-Tsiqat”, dan

berkata: ia meninggal setelah satu tahun Ayyub meninggal.

6) Thawus bin Kaisan

Mengenai biografi Thawus bin Kaisan, Al-‘Asqalani

(1995:235-236) menyatakan sebagai berikut:

Namanya Thawus bin Kaisan Al-Yamani. Kuniyahnya

Abu ‘Abdul Rahman Al-Himyari Al-Janadi. Iatinggal di Al-

Janad.

Ibnu Hibban berkata: ibunya dari Faras, dan ayahnya dari

Al-Tamrin. Ada yang mengatakan: namanya Dzakwan, Thawus

adalah laqabnya.

Meriwayatkan hadits dari: ‘Abu Hurairah, ‘Aisyah, Zaid

bin Tsabit, Zaid bin Arqam, Musaraqah bin Malik, Shafwan bin

Ummiyah, ‘Abdullah bin Syaddad bin Al-Hadi, Jabir dan lain-

lain.

Meriwayatkan darinya: anaknya (‘Abdullah), Wahab bin

Munabbih, Sulaiman Al-Taimi, Sulaiman Al-Ahwal, Abu Al-

Zubair, Al-Zuhri, Ibrahim bin Maisarah, Habib bin Abu Tsabit,

Al-Hakam bin ‘Utaibah, Al-Hasan bin Muslim bin Yannaq,

Sulaiman bin Musa Al-Dimasyqi, ‘Abdul Karim Al-Jazari,

‘Abdul Karim Abu Ummiyah, ‘Abdul Malik bin Maisarah, ‘Amar

bin Syu’aib dan lainnya.

Page 253: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

231

‘Abdul Malik bin Maisarah berkata, dari Thawus: saya

masih menjumpai 50 sahabat.

Ibnu Juraij berkata, dari ‘Atha, dari Ibnu ‘Abbas:

sesungguhnya saya mengira Thawus adalah ahli surga.

Laits bin Abu Sulaim berkata: Thawus menerima hadits

huruf demi huruf.

Ishaq bin Manshur berkata, dari Ibnu Ma’in: ia tsiqah.

Demikianjuga komentar Abu Zur’ah.

Ibnu Hibban berkata: ia adalah ahli ibadahnya penduduk

Yaman, ia termasuk pemuka Tabi’in, ia telah berhaji sebanyak 40

kali, doanya mustajab, ia meninggal pada tahun 101 H. Ada yang

mengatakan: tahun 106 H.

Dhamrah berkata,dari dari Ibnu Syaudzab: saya

menyaksikan jenazah Thawus di Mekah pada tahun 100 H.

‘Amar bin ‘Ali berkata: ia meninggal pada tahun 106

H.Al-Haitsam bin ‘Addi berkata: ia meninggal pada tahun 110 H.

7) Ibnu ‘Abbas

Biografi Ibnu ‘Abbas dapat dibaca pada halaman 201-

206.

c. Kualitas Pribadi dan Kapasitas Intelektual Perawi

1) Ishaq bin Ibrahim

Page 254: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

232

Mengenai Ishaq bin Ibrahim, para ahli kritik hadits

menilainya sebagaimana yang penulis kutip dari aplikasi Gawami

AlKalem V4.5 berikut:

a) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti menyebutkannya dalam “Al-

Tsiqat” dan berkata: ia termasuk tokoh yang faqih, alim dan

hafidh dizamannya.

b) Abu Daud Al-Sijistani berkata: ia mengalami kegoncangan

fikiran lima bulan sebelum ia meninggal.

c) Ahmad bin Syu’aib berkomentar: ia salah seorang Imam yang

tsiqah, ma’mun.

d) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam “Al-Taqrib”: ia tsiqah,

hafidh, mujtahid semasa dengan Ahmad bin Hanbal.

e) Al-Mazi berkomentar: ia salah satu imam kaum muslimin,

ulama agama yang mengumpulkan hadits, fiqih, hafidh,

shiddiq, wara’ dan zuhud.

2) Muhammad bin Rafi’

Penilaian ulama hadits terhadap Muhammad bin Rafi’

adalah sebagaimana yang penulis kutip dari aplikasi Gawami

AlKalem V4.5 berikut:

a) Abu Hatim menyebutkannya dalam kitab “Al-Tsiqat”.

b) Abu Zur’ah Al-Razi berkomentar: ia Syaikh yang shaduq.

Page 255: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

233

c) Abu Nu’aim Al-Ashbahani menyebutkannya dalam”Akhbar

Ashbahan”, dan menukil dari Abu Bakar Al-Jarwadi,

bahwasannya ia berkata: ia seorang yang tsiqah.

d) Ahmad bin Sayyar Al-Marwazi berkomentar: tsiqah, hasan al-

riwayah dalam hadits penduduk Yaman.

e) Ahmad bin Syu’aib Al-Nasai: tsiqah, ma’mun, tsabat.

f) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam “Al-Taqrib” : tsiqah,

‘abid.

g) Al-Dzahabi: Al-hafidh.

h) Shalih bin Muhammad Jazrah: tsiqah, ma’mun.

i) Muslim bin Al-Hajjaj Asl-Naisaburi: tsiqah, ma’mun, shahih al-

kitab.

j) Maslamah bin Al-Qasim Al-Andalusi: tsiqah, tsabat.

3) ‘Abdul Razzaq

Nilai yang diberikan ahli kritik hadits terhadap kualitas

diri dan kapasitas keilmuan ‘Abdul Razzaq dapat dibaca pada

halaman 210-213.

4) Ma’mar

Para ahli hadits menilai kepribadian dan kapasitas

keilmuannya sebagaimana yang penulis kutip dari aplikasi Gawami

AlKalem V4.5 berikut:

Page 256: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

234

a) Abu Bakar Al-Baihaqi menyebutkannya dalam kitab

“Ma’rifah Al-Sunan wa Al-Atsar” dan berkomentar: hafidh,

hujjah.

b) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti menyebutkannya dalam “Al-

Tsiqat”.

c) Abu ‘Abdullah Al-Hakim menyebutkannya dalam kitab

“Ma’rifah ‘Ulum Al-Hadits” dan berkomentar:tsiqah,

ma’mun.

d) Ahmad bin Syu’aib Al-Nasai: tsiqah, ma’mun.

e) Ahmad bin ‘Abdullah Al-‘Ijli: tsiqah, orang shalih.

f) Ibnu Hajar Al-‘Asqaklani berkata dalam “Al-Taqrib”: tsiqah,

tsabat, fadhil.

g) Ibnu HazmAl-Andalusi: tsiqah.

h) Al-Daruquthni: tsiqah.

i) ‘Amar bin ‘Ali Al-Fallas: shaduq.

j) Muhammad bin Idris Al-Syafi’i: atsna ‘alaih.

k) Yahya bin Ma’in: tsiqah.

l) Ya’qub bin Syaibah Al-Sudusi: tsiqah, shalih, tsabat.

5) Ibnu Thawus

Ibnu Thawus dinilai para ahli kritik hadits sebagaimana

yang penulis kutip dari aplikasi Gawami AlKalem V4.5 berikut:

Page 257: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

235

a) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti menyebutkannya dalam kitab

“Al-Tsiqat”.

b) Ahmad bin Syu’aib Al-Nasai menyebutkannya dalam “Al-

Sunan Al-Kubra” dan berkomentar: tsiqah, ma’mun.

c) Ahmad bin ‘Abdullah Al-‘Ijli: tsiqah.

d) Ibnu Abu Hatim Al-Razi menyebutkannya dalam kitab “Al-

Jarhu Wa Al-Ta’dil” dan berkomentar: tsiqah.

e) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam “Al-Taqrib”: tsiqah,

fadhil, ‘abid.

f) Al-Daruquthni dalam “Sualat Al-Barqani” berkomentar:

tsiqah, ma’mun.

6) Thawus

Kritikus hadits menilai kepribadian dan keilmuan Thawus

sebagaimana yang penulis kutip dari aplikasi Gawami AlKalem

V4.5 berikut:

a) Abu Hatim bin Hibban Al-Basti menyebutkannya dalam “Al-

Tsiqat”.

b) Abu Zur’ah Al-Razi: tsiqah.

c) Abu Sa’ad Al-Sam’ani: hujjah.

d) Ahmad bin ‘Abdullah Al-‘Ijli: tsiqah.

e) Ibnu Hajar Al-‘Asqalani berkata dalam “Al-Taqrib”: tsiqah,

faqih, fadhil.

f) Yahya bin Ma’in: tsiqah.

Page 258: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

236

7) Ibnu ‘Abbas

Penilaian terhadap Ibnu ‘Abbas dapat dibaca pada

halaman 217.

d. Meneliti Syadz dan ‘Illat pada Sanad Hadits

Berpegang pada rumusan syadz imam Syafi’i bahwa

kemungkinan terdapatnya syadz adalah pada hadits yang tidak hanya

memiliki satu jalur sanad, tetapi pada hadits yang memiliki lebih dari

satu jalur. Dan setelah meneliti jalur sanad yang lain dan

membandingkannya, penulis tidak menemukan keganjilan dan kontra

dalam sanad-sanad tersebut, bahkan saling menguatkan, maka penulis

berkesimpulan bahwa tidak ada syadz dan ‘illat dalam sanad tersebut.

e. Penilaian terhadap Kualitas Sanad Hadits

Dari ketujuh perawi, semuanya dinilai tsiqah. Mencermati

lambang periwayatan yang digunakan masing-masing perawi, meskipun

terdapat tiga perawi yang menggunakan shighat ‘an, namun sanad

hadits tersebut muttashil, karena benar-benar terbukti ada pertemuan

langsung antara perawi yang diantarai shighat ‘an tersebut. Bukti

tersebut ditemukan dengan menelusuri dan menganalisisnya dari masa

hidup perawi dan terjadinya hubungan guru-murid diantara mereka,

bahkan ayah-anak.

Dengan mengacu kepada kaidah keshahihan sanad hadits,

penulis berkesimpulan sanad hadits ini shahih al-isnad, karena para

perawinya adalah orang yang dikenal dan memenuhi kriteria shahih.

Page 259: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

237

BAB IV

TELAAH MATAN HADITS TALAK TIGA SEKALIGUS

Page 260: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

238

A. Kajian Matan

1. Hadits-hadits Talak Tiga Sekaligus Jatuh Tiga

a. قال: حدثني الليث، قال : حدثني عقيل، عن ابن ، حدثنا سعيد بن عفير

بير، أن عائشة، أخبرته: أن امرأة شهاب ، قال: أخبرني عروة بن الز

صلى الله عليه وسلم، فقالت: يا جاءت إلى رسول الل رفاعة القرظي

، إن رفاعة طلقني فبت طلقي، وإن ي نكحت بعده عبد رسول الل

، وإنما معه مثل الهدبة، قال رسول الل بير القرظي حمن بن الز الر

صلى الله عليه وسلم: لعلك تريدين أن ترجعي إلى رفاعة؟ لا، حتى

(رواه البخاري) .عسيلته يذوق عسيلتك وتذوقي

”Telah bercerita kepada kami Sa’id bin ‘Ufair, ia berkata: telah

bercerita kepadaku al-Laits, ia berkata: telah bercerita kepadaku

‘Uqail dari Ibnu Syihab, ia berkata: telah mengkhabarkan kepadaku

‘Urwah bin az-Zubair, sesungguhnya ‘Aisyah telah mengkhabarkan

kepadanya: sesungguhnya istri Rifa’ah al-Quradhi datang kepada

Rasulullah SAW, lalu ia berkata: wahai Rasulullah, sesungguhnya

Rifa’ah telah mentalak saya, maka ia jadikan talakku putus habis, dan

saya menikah setelahnya dengan ‘Abdurrahman bin az-Zubair al-

Quradhi, dan bergaul dengan dia seperti ujung kain yang layu. Berkata

Rasulullah SAW: Engkau mau kembali kepada Rifa’ah ? tidak boleh,

hingga ia merasakan madumu da engkau merasakan madunya”. (HR.

Shahih al-Bukhari).

Di dalam hadits ini, jelas bahwa talak tiga sekaligus jatuh

tiga, karena Nabi SAW mengatakan bahwa perempuan itu tidak boleh

lagi kawin dengan suaminya yang telah menceraikannya, kecuali

kalau sudah kawin dengan laki-laki lain dan sudah dukhul dengan

laki-laki (suaminya yang kedua) tersebut, dan diceraikan oleh

Page 261: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

239

suaminya yang kedua tersebut. Inilah maksud ucapan Nabi SAW:

“hingga ia merasakan manisannya sebagaimana yang dirasakan oleh

suaminya yang pertama”.

Dalam hadits ini diterangkan bahwa suami pertama tersebut

bernama Rifa’ah Al-Quradhi, dan suaminya yang kedua bernama

‘Abdul Rahman bin Zabir.

Dalam shahih Imam Bukhari, haditsini diiringi lagi dengan

hadits yang serupa, yaitu hadits yang ke 5261, yang lebih memperjelas

arti dan maksudnya, yaitu:

د حدثني ، بن محم حدثني : قال ، الله عبيد عن ، يحيى حدثنا بشار

، بن القاسم د جت ، اث ثل امرأته طلق ل رج أن عائشة، عن محم فتزو

ل؟ أتحل : وسلم عليه الله صلى النبي فسئل ، فطلق لا،: قال للو

ل ذاق كما عسيلتها يذوق حتى . )رواه البخاري( الو“Muhammad bin Basysyar bercerita kepadaku, Yahya bercerita

kepada kami, dari ‘Ubaidillah, ia berkata: Al-Qasim bin Muhammad

bercerita kepadaku, dari ‘Aisyah, bahwasannya seorang laki-laki

mentalak istrinya dengan talak tiga sekaligus, kemudian istrinya

menikah lagi (dengan laki-laki lain) dan diceraikan lagi. Nabi SAW

ditanya: apakah ia boleh kawin lagi dengan suami yang pertama?

Nabi SAW menjawab: tidak, sampai laki-laki (suami yang kedua)

merasakan madunya, sebagaimana suaminya yang pertama telah

merasakan madunya”. (HR. Bukhari)

Hadits ini merupakan hadits shahih karena diriwayatkan

oleh Muhammad bin Basysyar yang dinilai tsiqah, hafidh, Yahya

yang dinilai tsiqah, mutqin, hafidh, imam, qudwah, ‘Ubaidillah yang

dinilai tsiqah, tsabat, Al-Qasim bin Muhammad yang dinilai tsiqah,

afdhal, dan ‘Aisyah istri Rasulillah yang tidak diragukan lagi

keshahihan haditsnya.

Page 262: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

240

Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari ini, yang

diiringkan dengan hadits sebelumnya, semakin memperjelas bahwa

talak tiga sekaligus jatuh tiga.

b. هري حدثنا أبو بكر بن أبي شيبة قال: حدثنا سفيان بن عيينة، عن الز

جاءت إل قال: أخبرني ع ى روة، عن عائشة، أن امرأة رفاعة القرظي

صلى الله عليه وسلم، فقالت: إن ي كنت عند رفاعة فطلقني رسول الله

بير، وإن م حمن بن الز جت عبد الر ا معه مثل هدبة فبت طلقي، فتزو

الثوب، فتبسم النبي صلى الله عليه وسلم، فقال: أتريدين أن ترجعي

إبن رواه) . إلى رفاعة؟ لا، حتى تذوقي عسيلته، ويذوق عسيلتك

ماجه(

“Telah bercerita kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah, ia berkata:

telah bercerita kepada kami Sufyan bin ‘Uyainah dari az-Zuhri ia

berkata: telah mengkhabarkan kepadaku ‘Urwah, dari ‘Aisyah:

sesungguhnya istri Rifa’ah al-Quradhi datang kepada Rasulullah

SAW, lalu ia berkata: wahai Rasulullah, sesungguhnya saya dahulu

istri Rifa’ah, ia telah mentalak saya, maka ia jadikan talakku putus

habis, lalu saya menikah dengan ‘Abdurrahman bin az-Zubair al-

Quradhi, dan bergaul dengan dia seperti ujung kain yang layu. Maka

tersenyum Nabi SAW kemudian berkata: apakah engkau hendak

kembali kepada Rifa’ah ? tidak boleh, hingga engkau merasakan

madunya dan ia merasakan madumu”. (HR. Ibnu Majah)

Dalam syarah Muhammad Fuad ‘Abdul Baqi dijelaskan

bahwa yang dimaksud " فبت طلقي " adalah ia mentalak saya tiga

sekaligus. Dan yang dimaksud " هدبة الثوب " adalah ujung kain yang

tidak bisa ditenun, yaitu lembek atau kecil atau seperti ujung kain

yang tidak bisa digunakan. kalimat " عسيلته " artinya adalah sebagian

Page 263: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

241

kecil madu. Menggunakan huruf “ta’” karena “Al-‘Asal” bisa

menunjukkan mudzakkar dan mu’annats. Dan yang dimaksudkan

adalah kelezatan, yaitu kelezatan jima’.

Dalam hadits dan penjelasan dalam kitab syarah diatas,

sangat jelas bahwa seorang perempuan yang ditalak suaminya dengan

talak tiga sekaligus jatuh tiga, yaitu dengan perkataan Nabi SAW

“apakah engkau hendak kembali kepada Rifa’ah ? tidak boleh, hingga

engkau merasakan madunya dan ia merasakan madumu”.

c. حدثن ، د بن بشار حدثني ، قال: ا يحيى، عن عبيد الله حدثني محم

جت ، عن عائشة، أن رجل طلق امرأته ثلثا، فتزو د القاسم بن محم

ل؟ قال: لا، فطلق، فسئل النبي صلى الله عليه وسلم: أتحل للو

(رواه البخاري) ل حتى يذوق عسيلتها كما ذاق الو

“Telah bercerita kepadaku Muhammad bin Basysyar, telah bercerita

kepada kami Yahya, dari ‘Ubaidillah, ia berkata: telah bercerita

kepadaku al-Qasim bin Muhammad, dari ‘Aisyah: sesungguhnya

seorang laki-laki telah mentalak istrinya tiga sekaligus. Lalu istrinya

menikah dengan seorang suami. Kemudian suaminya mentalakya.

Rasulullah SAW ditanya, apakah ia halal untuk suami yang pertama?

Rasulullah SAW bersabda: tidak, hingga suami yang kedua merasakan

madunya sebagaimana telah merasakannya suami yang pertama”.

(HR. Bukhari)

Hadits ini telah penulis jelaskan diatas untuk menjelaskan

hadits pada poin (a) dan sudah sangat jelas.

d. :قال ، د بن المثنى، قال: حدثنا يحيى، قال: حدثني عبيد الل أخبرنا محم

جت زوجا حدثني القاسم، عن عائشة: أن رجل طلق امرأته ثلثا فتزو

Page 264: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

242

صلى الله عليه وسلم، أتحل فطلقها قبل أن يمسها، فسئل رسول الل

ل؟ فقال: ل لا، حتى يذوق عس »للو )رواه «يلتها كما ذاق الو

(النسائي

“Telah mengkhabarkan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna, ia

berkata: telah bercerita kepada kami Yahya, ia berkata: telah bercerita

kepadaku ‘Ubaidullah, ia berkata: telah bercerita kepadaku al-Qasim

dari ‘Aisyah: sesungguhnya seorang laki-laki telah mentalak istrinya

tiga sekaligus. Lalu istrinya menikah dengan seorang suami.

Kemudian suaminya mentalakya sebelum menyentuhnya (dukhul).

Rasulullah SAW ditanya, apakah ia halal untuk suami yang pertama?

Rasulullah SAW bersabda: tidak, hingga suami yang kedua merasakan

madunya sebagaimana telah merasakannya suami yang pertama”.

(HR. an-Nasa’i)

Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Nasa’i ini, dengan

redaksi yang sedikit berbeda dengan hadits yang diriwayatkan oleh

Imam Bukhari, yaitu dengan tambahan kalimat “sebelum

menyentuhnya (dukhul)”. Akan tetapi ternyata talak tiga sekaligus,

baik sebelum atau setelah dukhul sama jatuh talak tiga. Hal ini telah

dijelaskan dalam kitab “Al-Umm” karangan Imam Syafi’i juz V

halaman 138-139:

بير عن النعمان بن أبى عياش أنه كان جالسا عند عبد الله بن الز

د بن عياش بن البكير فقال : إن رجل وعاصم ابن عمر فجاء هما محم

قبل أن يدخل بها فماذا تريان ؟ فقال طلق امرأته ثلثا من أهل البادية

بير : إن هذا المر مالنا فيه قول. اذهب إلى ابن عباس وأبى ابن الز

هب هريرة فإن ي تركتهما عند عائشة فسلهما ثم ائتنا فأخبرنا. فذ

Page 265: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

243

ابن عباس لبى هريرة أفته يا أبا هريرة فقد جاءك فسألهما. فقال

تبينها والثلثة لة. فقال أبو هريرة رضي الله عنه : الواحدة معض

قال ابن عباس مثل ذالك ولم يعيبا تحرمها حتى تنكح زوجا غيره . و

عليه الثلث ولا عائشة .

“ dari Nu’man bin Abi ‘Iyasy, bahwa suatu hari ia duduk dekat

‘Abdullah bin Al-Zubair dan ‘Ashim bin ‘Umar, maka datang

Muhammad bin ‘Iyasy bin Bakir, ia berkata: bahwasannya seorang

laki-laki Badui mentalak istrinya dengan talak tiga sekaligus sebelum

ia dukhul (bercampur) dengan istrinya tersebut. Maka bagaimana

pendapat tuan-tuan berdua? Ibnu Al-Zubair menjawab: tentang hal ini,

kami tidak punya pendapat, pergilah keapad Ibnu ‘Abbas dan Abu

Hurairah, mereka saya tinggalkan di sisi ‘Aisyah, maka tanyalah

kepada keduanya, kemudian datanglah lagi kepada kami dan ceritakan

kepada kami. Kemudian ia (Muhammad bin ‘Iyasy bin Bakir)

mengabarkan kepada kami bahwa ia telah pergi dan telah bertanya

kepada keduanya tentang hal ini. Maka Ibnu ‘Abbas berkata: wahai

Abu Hurairah, berilah ia fatwa, ia ia telah datang kepada engkau

dengan keraguan. Maka Abu Hurairah berkata: yang satu menjadikan

perempuan itu ba’in (ba’in sughra yang tidak boleh rujuk lagi, karena

perempuan itu belum dicampurinya), dan yang tiga tidak

menghalalkan dia untuk kawin dengan mantan suaminya, kecuali

kalau ia kawin dengan suami lain. Dan Ibnu ‘Abbas berfatwa juga

seperti itu, juga ia tidak mencela talak tiga sekaligus. ‘Aisyah juga

tidak mencela (talak tiga sekaligus)”.

Jadi kesimpulan penulis menanggapi hadits Al-Nasa’i di atas

tetap sama, bahwa talak tiga sekaligus tetap jatuh tiga.

e. :أخبرني مخرمة، عن أخبرنا سليمان بن داود، عن ابن وهب ، قال

، قال: أ صلى الله عليه أبيه، قال: سمعت محمود بن لبيد خبر رسول الل

وسلم عن رجل طلق امرأته ثلث تطليقات جميعا، فقام غضبانا ثم

Page 266: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

244

وأنا بين أظهركم؟ حتى قام رجل وقال: يا قال: أيلعب بكتاب الل

، ألا أقتله النسائي( رواه) ؟ رسول الل

“Telah mengkhabarkan kepada kami Sulaiman bin Daud, dari Ibnu

Wahab, ia berkata: telah mengkhabarkan kepadaku Makhramah, dari

apaknya, ia berkata: saya telah mendengar Mahmud bin Labid, ia telah

berkata: Rasulullah SAW telah dikhabarkan tentang seorang laki-laki

yang telah mentalak istrinya dengan talak tiga sekaligus, maka Nabi

berdiri dalam keadaan marah, kemudian Beliau bersabda: kenapa

kitab Allah dipermainkan sedangkan saya masih ada diantara kaian ?

seorang laki-laki berdiri dan berkata: wahai Rasulullah, bolehkah saya

membunuhnya?”. (HR. an-Nasa’i)

Dalam hadits ini dapat penulis fahami bahwa pada masa

Rasulullah ada seorang laki-laki yang mentalak istrinya dengan talak

tiga sekaligus. Dan hal itu dikabarkan kepada Rasulullah SAW.

Rasulullah marah mendengar cara talak yang seperti itu, karena tidak

sesuai dengan talak yang digariskan oleh Allah dan Rasul-Nya, yaitu

talak dijatuhkan satu demi satu. Dan kalau kemudian berubah fikiran

boleh rujuk kembali sebanyak dua kali.

Rasulullah marah kepada orang tersebut, merupakan bukti

bahwa talak tiga sekaligus yang dijatuhkannya jatuh tiga. Kalau

seandainya ucapan laki-laki itu tidak mengikat hukum jatuh talak tiga,

maka tentunya Rasulullah tidak akan marah dengan sia-sia. Sebagai

contoh, diumpamakan ada seorang laki-laki melakukan jual beli

sesudah terdengar azan Jum’at. Kalau Rasulullah tahu, tentu

Rasulullah akan marah. Karena laki-laki tersebut melakukan jual beli

tidak sesuai atau melanggar ketentuan Allah, yaitu melakukan jual beli

pada waktu yang haram, sebagaimana yang telah ditegaskan oleh

Page 267: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

245

Allah dalam Surat Al-Jum’ah untuk meninggalkan jual beli setelah

azan Jum’at dikumandangkan. Akan tetapi marahnya Rasulullah ini

tidak menjadikan jual belinya tidak sah. Jual belinya tetap sah tapi

haram.

Sama halnya dalam hal ini, sabda Rasulullah SAW yang

menyatakan bahwa:

(أبو داود)رواه اق الطل تعالى الله ى إلل الحل أبغض

“perkara halal yang paling dimurkai Allah adalah talak”. (HR. Ibnu

Majah)

Menurut penelusuran penulis hadits ini terdapat dalam 19

kitab dengan redaksi yang sedikit berbeda tapi semakna. Diantaranya

adalah dalam kitab “Sunan Abu Dawud” yang diriwayatkan oleh

Katsir bin ‘Ubaid yang dinilai tsiqah, Muhammad bin Khalid yang

dinilai tsiqah, Mu’arrif bin Washil yang dinilai tsiqah, Maharib bin

Ditsar yang dinilai tsiqah dan Ibnu ‘Umar, seorang sahabat yang jelas

tsiqah. Sehingga hadits ini shahih baik sanad maupun matannya,

karena tidak bertentangan dengan sanad yang lain juga tidak

melanggar Al-Qur’an dan hadits lain.

Dalam hadits yang shahih ini, jelas bahwa Allah sangat

murka terhadap talak walaupun talak itu adalah perkara halal. Akan

tetapi kemurkaan Allah pada perkara talak ini tidak menjadikan talak

menjadi tidak sah jika dilakukan. Karena pada kenyataannya, dalam

syariat Nabi Muhammad SAW yang berlaku sampai saat ini dan akan

Page 268: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

246

tetap berlaku sampai hari kiamat, talak tetap sah dan mengikat hukum,

walaupun sangat dimurkai Allah.

Dalam kasus lain, Nabi SAW pernah marah kepada

‘Abdullah bin ‘Umar ketika ia menjatuhkan talak kepada istrinya yang

sedang haid. Ketika Nabi mengetahui hal ini, Nabi marah dan

menyuruh ‘Abdullah bin ‘Umar untuk rujuk kepada istrinya. Nabi

SAW marah bukan karena talaknya tidak sah. Justru Nabi marah

karena talaknya sah. Dan Nabi marah karena ‘Abdullah bin ‘Umar

menjatuhkan talak kepada istrinya dengan cara yang tidak digariskan

dalam syariat Allah, yaitu mentalak istrinya pada waktu istrinya

sedang haid. Kalau seandainya talaknya tidak sah, tentu Nabi SAW

tidak memerintahkannya untuk rujuk, tapi cukup mengatakan bahwa

talaknya tidak sah.

Jadi penulis berkesimpulan bahwa hadits Mahmud bin Labid

dalam jalur Imam Al-Nasai diatas menunjukkan bahwa talak tiga

sekaligus jatuh tiga, walaupun Nabi SAW marah mendengarnya

karena caranya yang tidak sesuai dengan aturan Allah.

f. ،عن إسحاق بن أبي فروة ، د بن رمح ، حدثنا الليث بن سعد حدثنا محم

: ، قال: قلت لفاطمة بنت قيس ناد، عن عامر الشعبي عن أبي الز

ثيني عن طل قك، قالت: " طلقني زوجي ثلثا وهو خارج إلى حد

إبن ماجه( رواهصلى الله عليه وسلم . ) اليمن، فأجاز ذلك رسول الل

Page 269: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

247

“Telah bercerita kepadaku Muhammad bin Rumh, telah bercerita

kepada kami al-Laits bin Sa’ad, dari Ishaq bin Abu Farwah, dari

apakku az-Zinad, dari ‘Amir asy-Sya’bi, ia berkata: saya berkata

kepada Fathimah binti Qais: ceritakanlah kepadaku tentang talakmu,

ia berkata: suamiku telah mentalak aku dengan talak tiga sekaligus

sedang ia pergi ke Yaman, maka Rasulullah SAW membolehkan hal

itu”. (HR. Ibnu Majah)

Penulis telah menyampaikan bahwa hadits ini dapat

ditemukan dalam kitab “Sunan Ibnu Majah” juz I, bab man thallaqa

tsalatsan fi majlis wahid (orang yang mentalak tiga dalam satu

tempat) halaman 652, hadits nomor 2024.

Dari hadits ini dapat difahami bahwa:

1. seorang laki-laki bernama Abu ‘Umar bin Hafash dari Bani

Makhzum, mengirimkan surat talak kepada istrinya Fathimah

binti Qais dari Bani Khalid bin Walid.

2. Fathimah binti Qais menuntut kepada keluarga Abu ‘Umar bin

Hafash (mantan suaminya) untuk memberikan nafkah ‘iddah dan

rumah tempat tinggal selama ‘iddah.

3. Fathimah binti Qais bersama keluarganya, yaitu Khalid bin

Walid, dan keluarga mantan suaminya dari Bani Makhzum

bersama-sama datang kepada Nabi SAW menanyakan masalah

ini.

4. Fathimah binti Qais menjelaskan bahwa ia telah ditalak oleh

suaminya Abu ‘Umar bin Hafash dengan talak tiga sekaligus

melalui surat, karena ia sedang berada di Yaman.

Page 270: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

248

5. Rasulullah SAW menetapkan bagi perempuan yang sudah ditalak

tiga sekaligus itu tidak wajib lagi bagi mantan suaminya untuk

member nafkah selama masa ‘iddah, juga tidak wajib

menyediakan rumah. Karena yang masih wajib memberikan

nafkah dan rumah adalah perempuan yang ditalak raj’i (talak

yang masih bisa dirujuk)

6. Nabi Muhammad SAW menetapkan bahwa talak tiga sekaligus

yang dikirim dengan surat adalah jatuh tiga.

Dari hadits ini, penulis berkesimpulan bahwa talak tiga

sekaligus jatuh tiga walaupun hanya melalui surat, sebagaimana

ketetapan Nabi Muhammad SAW dalam hadits diatas.

g. و وهو أخبرنا عمرو بن عثمان، قال: حدثنا بقية، عن أبي عمر

، قال: حدثنا يحيى، قال: حدثني أبو سلمة، قال: حد ثتني الوزاعي

: أن أبا عمرو بن حفص المخزومي طلقها ثلثا، فاطمة بنت قيس

صلى فانطلق خالد بن الوليد في نفر من بني مخزوم إلى رسول الل

، الله عليه وسلم إن أبا عمرو بن حفص طلق فقال: " يا رسول الل

رواه)فاطمة ثلثا، فهل لها نفقة ؟ فقال: " ليس لها نفقة، ولا سكنى

النسائي(

“Telah mengkhabarkan kepada kami ‘Amar bin Utsman, ia berkata:

telah bercerita kepada kami Baqiyah, dari Abu ‘Amar, dia adalah

Auza’I, ia berkata: telah bercerita kepada kami Yahya, ia berkata:

telah bercerita kepadaku Abu Salamah, ia berkata: telah bercerita

kepadaku Fathimah binti Qais: bahwasanya Abu Amar bin Hafash al-

Page 271: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

249

Makhzumi telah menceraikannya tiga kali sekaligus. Maka pergi

Khalid bin Walid dengan sekelompok orang dari Bani Makhzum

kepada Rasulullah SAW, lalu berkata: wahai Rasulullah, bahwasanya

Abu ‘Amar bin Hafash telah menceraikan Fathimah tiga kali

sekaligus, maka apakah ada baginya nafkah? Rasulullah SAW

bersabda: tidak ada baginya nafkah dan tidak juga tempat tinggal”.

(HR. an-Nasa’i)

hadits ini semakna dengan hadits pada poin (f) diatas. Hadits

ini semakin memperkuat dalil bahwa talak tiga sekaligus jatuh tiga.

2. Hadits-hadits Talak Tiga Sekaligus Jatuh Satu

a. اق، أخبرنا ابن جريج ، أخبرني ز حدثنا أحمد بن صالح ، حدثنا عبد الر

بعض بني أبي رافع مولى النبي عن عكرمة صلى الله عليه وسلم الل

، قال: طلق عبد يزيد أبو ركانة ، عن ابن عباس مولى ابن عباس

وإخوته أم ركانة ونكح امرأة من مزينة، فجاءت النبي صلى الله الل

كما تغني هذه الشعرة لشعرة أخذتها عن ي إلا فقالت: ما يغني عليه وسلم

ق بيني وبينه، فأخذت النبي حمية صلى الله عليه وسلم من رأسها ففر

لنا يشبه منه كذا وكذا فدعا بركانة وإخوته، ثم قال لجلسائه: " أترون ف

من عبد يزيد، وفلنا يشبه منه كذا وكذا؟ " قالوا: نعم، قال النبي الل

لعبد يزيد: " طل قها "، ففعل، ثم قال: " راجع صلى الله عليه وسلم

Page 272: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

250

، قال: " امرأتك أ م ركانة وإخوته "، فقال: إن ي طلقتها ثلثا يا رسول الل

يأيها النبي إذا طلقتم الن ساء فطل قوهن فقد علمت، راجعها "، وتل:

بن ". قال أبو داود: وحديث ن قلعدتهن بن علي افع بن عجير و عبد الل

ه، أن ركانة طلق امرأته البتة، فردها يزيد بن ركانة، عن أبيه، عن جد

إليه النبي ، لن ولد الر صلى الله عليه وسلم الل جل وأهله أعلم به أصح

إن ركانة، إنما طلق امرأته البتة، فجعلها النبي صلى الله عليه وسلم الل

(داود رواه أبو) . واحدة

“Telah bercerita kepada kami Ahmad bin Shalih, bercerita kepada kami

‘Abdul Razzaq, menceritakan kepada kami Ibnu Juraij, menceritakan

kepada kami sebagian Bani Abu Rafi (budak Nabi Muhammad SAW),

dari ‘Ikrimah (budak Ibnu ‘Abbas), dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata: ‘Abdu

Yazid Abu Rukanah dan saudaranya telah menthalak Ummu Rukanah.

Kemudian ia menikahi seorang wanita dari Bani Muzainah. Maka

Ummu Rukanah mendatangi Nabi SAW dan berkata: ia tidak lagi

membutuhkan saya kecuali hanya seperti butuhnya sehelai rambut -ini

kepada rambut yang lain. Ia mengambil rambut itu dari kepalanya-

pisahkanlah saya dan dia. Maka ia meminta Nabi SAW untuk

memanggil Rukanah. Kemudian Nabi SAW bertanya kepada orang-

orang yang hadir dalam majelis beliau SAW: apakah kalian melihat si

fulan menyerupai ‘Abdu Yazid seperti ini seperti iyu dan ‘Abdu Yazid

menyerupai si fulan seperti ini seperti itu? Mereka menjawab: iya. Nabi

SAW bersabda kepada ‘Abdi Yazid: ceraikan dia. Kemudian ia

melakukannya. Lalu Nabi SAW bersabda: rujuklah kepada istrimu

Ummu Rukanah. Ia berkata: sesungguhnya saya telah menthalaknya

dengan talak tiga wahai Rasulullah. Nabi bersabda: saya sudah tahu,

rujuklah kepadanya. Kemudian Nabi membaca ayat:

أيها النبي إذا طلقتم الن ساء فطل قوهن لعدتهن “. (HR. Abu Daud)

Penulis tidak menelaah hadits ini karena dari sanadnya penulis

sudah berkesimpulan bahwa sanad hadits ini dha’if al-isnad, karena

dalam sanadnya terdapat perawi yang tidak diketahui nama perawinya,

Page 273: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

251

hanya menyebutkan sebagian anggota Bani Abu Rafi’. Sehingga hadits

ini termasuk hadits mudhtharib yang merupakan salah satu jenis dari

hadits dha’if.

b. فظ لابن رافع ، قالد بن رافع ، والل حدثنا إسحاق بن إبراهيم، ومحم

اق، أخبرنا معمر، عن ز إسحاق: أخبرنا، وقال ابن رافع : حدثنا عبد الر

، قال: كان الطلق على عهد ابن طا ، عن أبيه، عن ابن عباس وس

، وسنتين من خلفة عمر، طلق الثلث: واحدة، وأبي بكر رسول الل

قد كانت لهم فقال عمر بن الخطاب: " إن الناس قد استعجلوا في أمر

" )رواه مسلم(فيه أناة، فلو أمضيناه عليهم، فأمضاه عليهم

“Ishaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Rafi’ bercerita kepada kami,

dalam lafadh Ibnu Rafi’, ia berkata: Ishaq bercerita kepada kami, ibnu

Rafi’ berkata: telah menceritakan kepada kami ‘Abdul Razzaq,

menceritakan kepada kami Ma’mar, dari Ibnu Thawus, dari ayahnya,

dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata: bahwasannya talak pada masa Rasulullah

SAW dan Abu Bakar, dan dua tahun kekhalifahan ‘Umar, talak tiga itu

jatuh satu. Kemudian ‘Umar bin Khaththab berkata: sesungguhnya

masyarakat telah tergesa-gesa dalam urusan yang seharusnya boleh

pelan-pelan. Maka ‘umar meluluskan kehendak mereka. (HR. Muslim)

Dari hadits ini dapat difahami bahwa Ibnu ‘Abbas atau

‘Abdullah bin ‘Abbas mengabarkan bahwa pada masa Rasulullah SAW,

dan pada masa pemerintahan khalifah Abu Bakar, dan dua tahun

pertama pada masa pemerintahan khalifah ‘Umar, talak tiga sekaligus

jatuh satu.

Secara redaksi, matan hadits dari Ibnu ‘Abbas ini tampak jelas

bertentangan dengan sejumlah hadits yang telah penulis temukan dari

Page 274: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

252

Kutub Al-Sittah dan telah penulis paparkan dalam penelitian hadits ini,

bahwa talak tiga sekaligus jatuh tiga. Juga berlawanan dengan

keterangan Ibnu ‘Abbas sendiri yang tersebut dalam banyak kitab hadits

lainnya. Diantaranya, ditulis oleh Imam Syafi’i dalam kitab “Al-Umm”

jilid V, halaman 138.

د بن عياس بن البكير ، قال : طلق رجل ارأته ثلثا قبل أن عن محم

يدخل بها ثم بداله أن ينكحها فجاء يستفتي ، فذهبت معه أسأل له ، فسأل

أبا هريرة و عبد الله بن عباس رضي الله عنهم عن ذالك فقالا ، لانرى

ما طلقي إياها واحدة أن تنكحها ح تى تنكح زوجا غيرك . فقال : إن

. فقال ابن عباس : إنك أرسلت من يدك ماكان لك من فضل .

“Dari Muhammad bin ‘Iyas bin Bakir, ia berkata: seorang laki-laki

mentalak istrinya dengan talak tiga sekaligus sebelum ia

mencampurinya. Kemudian ia ingin kembali menikahinya, maka ia

lebih dahulu minta fatwa, maka saya pergi bersamanya . maka ia

bertanya kepada Abu Hurairah dan ‘Abdullah bin ‘Abbas ra, maka

keduanya menjawab: kami berpendapat engkau tidak boleh

menikahinya kecuali jika ia menikah dengan suami selain engkau. Laki-

laki itu berkata: saya mentalaknya dengan talak satu. Ibnu ‘Abbas

menjawab: engkau telah melepaskan semua yang engkau genggam

dalam tanganmu, tidak ada lagi sisa untukmu”.

Dalam nukilan di atas jelas Abu Hurairah dan ‘Abdullah bin

‘Abbas dengan tegas menyatakan bahwa talak tiga sekaligus jatuh tiga.

Masih dalam kitab “Al-Umm” jilid V, halaman 138:

جريح أن عطاء قال الشافعي رحمه الله : أخبرنا سعيد عن ابن

ومجاهدا قالا : أن رجل أتى ابن عباس ، فقال : طلقت امرأتي مائة .

فقال ابن عباس : تأخذ ثلثا وتدع سبعا وتسعين .

Page 275: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

253

“Imam Syafi’i berkata: telah menceritakan kepada kami Sa’id dari Ibnu

Juraij, bahwasannya’Atha dan Mujahid berkata: seorang laki-laki

mendatangi Ibnu ‘Abbas dan berkata: saya telah mentalak istri saya

dengan talak seratus. Ibnu ‘Abbas berkata: ambillah tiga dan tinggalkan

yang 97”.

Dari pernyataan Ibnu ‘Abbas di atas dapat difahami bahwa

talak seratus hanya jatuh tiga.

Di dalam kitab “Al-Muwaththa’” karangan Imam Malik pada

jilid II, halaman 79 diterangkan fatwa Ibnu ‘Abbas sebagai berikut:

باس : إن ي بد الله بن ع ال لع ق طلقت امرأتي مائة أن رجل

، وسبع تطليقة فماذا ترى علي ؟ فقال له ابن عباس : طلقت منك لثلث

وتسعون إتخذت بها آيات الله هززوا .

“seorang laki-laki bertanya kepada ‘Abdullah bin ‘Abbas: saya telah

mentalak istri saya dengan 100 talak, bagaimana pendapat engkau

terhadap saya? Ibnu ‘Abbas menjawab: perempuan itu telah tertalak

darimu tiga kali. Dan yang 97 engkau mempermainkan ayat Allah”.

Jadi antara hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim diatas

dengan hadits-hadits yang lain terjadi kontradiksi hukum. Padahal

semua hadits ini sama-sama shahih.

Untuk menghilangkan kemusykilan ini, penulis mengacu

kepada kitab “Sunan Al-Nasai” karya Imam Al-Nasai. Dalam kitab

tersebut Imam Al-Nasai menyebutkan hadits yang semakna dengan

hadits Imam Muslim diatas dalam “Sunan Al-Nasai” Juz II, Kitab Al-

Thalaq, Bab Thalaq Al-Tsalats Al-Mutafarriqah Qabla Al-Dukhul bi

Al-Zaujati (Talak Tiga Yang Dijatuhkan Secara Terpisah Kepada Istri

Yang Belum Digauli), halaman 556. Jadi jelas bahwa yang dimaksud

Page 276: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

254

oleh Ibnu ‘Abbas dengan ucapan beliau ini adalah talak dengan satu

kalimat talak yang dijatuhkan tiga kali berulang-ulang dalam satu

tempat. contohnya sang suami berkata: “saya ceraikan engkau, saya

ceraikan engkau, saya ceraikan engkau”. Bukan kalimat talak “saya

talak engkau dengan talak tiga” atau kalimat semisalnya. Talak seperti

ini hanya jatuh satu, karena kalimat yang kedua dan yang ketiga

dianggap kalimat ta’kid, yaitu kalimat penegasan atau penguatan atas

kalimat yang pertama.

Kalau seandainya kalimat talak seperti tersebut dijatuhkan

kepada istri yang belum digauli, maka kalimat yang kedua dan ketiga

dianggap lagha (percuma), karena kalimat talak yang pertama telah

menjadikan sang istri menjadi tertalak dengan talak ba’in sughra, yaitu

talak satu yang hukumnya hampir sama dengan talak tiga (ba’in kubra).

Jadi kesimpulan penulis matan hadits ini shahih dan tidak

bertentangan dengan hadits lain yang sama-sama shahih. Hanya saja

hadits ini berbeda bab pembahasan dengan bab talak tiga sekaligus.

Hadits ini membahas tentang talak tiga yang diucapkan secara terpisah

dalam satu tempat.

B. Kandungan Hukum

Setelah menelaah matan-matan hadits talak tiga sekaligus, baik yang

jatuh satu maupun tiga, penulis memahami bahwa fatwa talak tiga sekaligus

jatuh tiga, dengan didukung hadits-hadits yang sanad dan matan-nya yang

Page 277: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

255

shahih juga, tentu lebih shahih dari pada fatwa talak tiga sekaligus jatuh satu,

yang sanad haditsnya dha’if dan matannya bertentangan dengan banyak hadits

shahih.

C. Kesimpulan Telaah Matan

Kesimpulan akhir penulis tentang matan talak tiga sekaligus, setelah

menelaah matan-matan hadits talak tiga sekaligus adalah:

1. Seluruh matan hadits talak tiga sekaligus jatuh tiga yang dikutip penulis

adalah shahih, karena para perawinya dari berbagai jalur bersifat tsiqah

dan matannya saling mendukung.

2. Matan hadits yang menyatakan talak tiga sekaligus jatuh satu dalam kasus

Abu Rukanah dan Ummu Rukanah adalah dha’if, karena sanadnya dha’if

dan tidak ada hadits pendukung lainnya.

3. Matan hadits yang memuat perkataan Ibnu ‘Abbas tentang talak tiga

sekaligus yang diriwayatkan Imam Muslim adalah shahih. Akan tetapi

yang dimaksud Ibnu ‘Abbas, sebagaimana yang diungkapkan Imam Al-

Nasai, adalah talak tiga yang diucapkan dengan satu kalimat talak yang

ulang-ulang sebanyak tiga kali, bukan kalimat talak tiga sekaligus.

Sehingga tidak bisa dijadikan dalil ataupun hujjah untuk melegalkan talak

tiga sekaligus jatuh satu.

Page 278: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

256

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Telah diketahui bersama bahwa al-Hadits merupakan sumber tasyri’

utama kedua dalam Islam setelah Al-Qur’an, yang penulisannya sempat

dilarang oleh Rasulullah SAW pada masa permulaan Islam, walaupun tidak

secara mutlak, bahkan beliau memerintahkan para sahabat agar menghapus

catatan-catatan mereka yang telah terlanjur dicatat selain al-Qur’an, agar al-

Qur’an tetap terjaga keasliannya, tidak tercampur dengan apapun. Dan

penulisan serta pengkodifikasiannya baru mendapat perhatian yang serius

sekitar akhir abad pertama setelah melihat situasi dan kondisi yang memaksa

agar tidak musnahnya al-Hadits bersama wafatnya para sahabat dan juga

semakin luasnya kekuasaan Islam dan tersebarnya para sahabat yang

mengakibatkan tidak bisanya para sahabat untuk berkumpul dan berdiskusi

ketika menjumpai suatu masalah hukum.

Jauhnya jarak antara masa Rasulullah SAWdan masa penulisan hadits

secara lengkap dan resmi ini telah memberi peluang munculnya para pemalsu

hadits dengan berbagai macam latar belakang dan kepentingan, sehingga

muncullah hadits maudhu’ yang bisa mengancam keberadaan hadits sebagai

sumber tasyri’. Hal ini menjadi sebuah keprihatinan yang sangat serius bagi

para ulama pada masa itu, yang kemudian membangkitkan semangat mereka

Page 279: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

257

untuk menjaga kelestarian dan kemurnian hadits, terhindar dari hadits-hadits

maudhu’, dengan membuat dasar epistemologi hadits yang diprakarsai oleh

Imam al-Syafi’i sebagai Nashir al-Sunnah pada akhir abad kedua hijriyah,

yang terhimpun dalam karya-karya beliau, antara lain: al-Risalah, al-Umm,

Mukhtalif al-Hadits, Musnad al-Syafi’i. Baru pada awal abad ketiga Hijriyah,

proses pen-tashhih-an hadits marak dilakukan oleh para ulama yang

berkompeten, utamanya al-Bukhari. Pada masa al-Bukhari inilah dikenal istilah

hadits marfu’, mauquf, mursal dan sebagainya, hingga sampai pada masa al-

Tirmidzi dikenal istilah hadits Shahih, Hasan, dan Dha’if. (Mukhtar Yahya,

1979:33)

Diantara hadits-hadits yang masih kontoversi hingga saat ini adalah

hadits-hadits tentang talak tiga sekaligus, yang menimbulkan perbedaan

dikalangan ulama dalam menghasilkan produk hukum talak tiga sekaligus,

yang mengakibatkan kebingungan kalangan masyarakat awam.

Bagaimana tidak, walaupun madzahib al-arba’ah yang merupakan

kesepakatan jumhur ulama, berdasarkan sejumlah hadits, menfatwakan bahwa

talak tiga sekaligus jatuh tiga, Ibnu Taimiyah dan kawan-kawannya justru

menfatwakan bahwa talak tiga sekaligus jatuh satu, dan fatwa itupun

didasarkan pada hadits. Hal inilah yang melatar belakangi penulis tertarik

untuk melakukan sebuah penelitian takhrij atas hadits-hadits tentang talak tiga

sekaligus, yaitu meniliti sanad dan matan hadits-hadits tersebut, sehingga dapat

diketahui kualitas dan keabsahannya dan dapat digali hukumnya.

Page 280: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

258

Setelah melakukan serangkaian penelitian kritik sanad dan matan

hadits tentang talak tiga sekaligus yang terdapat dalam Al-Kutub Al-Sittah,

penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tentang kualitas sanad:

a. قال: حدثني الليث، قال : حدثني عقيل، عن حدثنا ، سعيد بن عفير

بير، أن عائشة، أخبرته: أن ابن شهاب ، قال: أخبرني عروة بن الز

صلى الله جاءت إلى رسول الل عليه وسلم، امرأة رفاعة القرظي

، إن رفاعة طلقني فبت طلقي، وإن ي نكحت فقالت: يا رسول الل

، وإنما معه مثل الهدبة، قال بير القرظي حمن بن الز بعده عبد الر

صلى الله عليه وسلم: لعلك تريدين أن ترجعي إلى رفاعة؟ رسول الل

صحيح البخاري: من أجاز ) .لا، حتى يذوق عسيلتك وتذوقي عسيلته

(0275، ر 42، ص 6طلق الثلث ج

Sanad hadits ini semua perawinya memperoleh nilai tsiqah dari para

kritikus hadits, tidak terdapat syadz dan juga ‘illat’ sanadnya muttashil,

sehingga sanad hadits ini shahih al-sanad.

b. هري حدثنا أبو بكر بن أبي شيبة قال: حدثنا سفيان بن عيينة، عن الز

جاءت قال: أخبرني عروة، عن عائشة، أن امرأة رفاعة القرظي

صلى الله عليه وسلم، ف قالت: إن ي كنت عند رفاعة إلى رسول الل

Page 281: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

259

بير، وإن ما معه حمن بن الز جت عبد الر فطلقني فبت طلقي، فتزو

مثل هدبة الثوب، فتبسم النبي صلى الله عليه وسلم، فقال: أتريدين أن

سنن) . عي إلى رفاعة؟ لا، حتى تذوقي عسيلته، ويذوق عسيلتك ترج

: باب الرجل يطلق إمرأته ثلثا فتزوج فيطلقها قبل أن إبن ماجه

(3312، ر 723، ص 3يدخل بها أترجع إلى الول ج

Sanad hadits ini semua perawinya memperoleh nilai tsiqah dari para

kritikus hadits, tidak terdapat syadz dan juga ‘illat’ sanadnya muttashil,

sehingga sanad hadits ini shahih al-sanad.

c. حدثن ، د بن بشار ، قال: حدثني القاسم ا يحيى، عن عبيد الله حدثني محم

، عن د جت فطلق، بن محم عائشة، أن رجل طلق امرأته ثلثا، فتزو

ل؟ قال: لا، حتى يذوق فسئل النبي صلى الله عليه وسلم: أتحل للو

ل صحيح البخاري: من أجاز طلق الثلث ج) .عسيلتها كما ذاق الو

(0273، ر 41، ص 6

Sanad hadits ini tidak mengandung syadz ataupun ‘illat. Seluruh

periwayatnya bersifat tsiqah (adil dan dhabith), sanadnya bersambung,

hadits ini shahih al-isnad (sanadnya shahih).

d. د بن المثنى، قال: حدثنا ، قال: أخبرنا محم يحيى، قال: حدثني عبيد الل

جت زوجا حدثني القاسم، عن عائشة: أن رجل طلق امرأته ثلثا فتزو

Page 282: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

260

صلى الله عليه وسلم، أتح ل فطلقها قبل أن يمسها، فسئل رسول الل

ل ل؟ فقال: لا، حتى يذوق عسيلتها كما ذاق الو )سنن النسائي: ج للو

، ر 006باب إحلل المطلقة ثلثا والنكاح الذي يحلها به، ص 2

1420)

Sanad hadits ini tidak mengandung syadz ataupun ‘illat. Seluruh

periwayatnya bersifat tsiqah (adil dan dhabith), sanadnya bersambung,

hadits ini shahih al-isnad (sanadnya shahih).

e. أخبرنا سليمان بن داود، عن ابن وهب ، قال: أخبرني مخرمة، عن

، قال: أ صلى الله عليه خبر رسول أبيه، قال: سمعت محمود بن لبيد الل

وسلم عن رجل طلق امرأته ثلث تطليقات جميعا، فقام غضبانا ثم

وأنا بين أظهركم؟»قال: حتى قام رجل وقال: يا « أيلعب بكتاب الل

، ألا أقت ، كتاب الطلق، باب الثلث 2: ج النسائي سنن) ؟ له رسول الل

(1434، ر 000المجموعة وما فيه من التغليظ، ص

Sanad hadits ini tidak mengandung syadz ataupun ‘illat. Hadits ini

merupakan hadits ahad, yang seluruh periwayatnya bersifat tsiqah

(adil dan dhabith), sanadnya bersambung, sanad hadits ini berkualitas

shahih al-isnad.

Page 283: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

261

f. ،عن إسحاق بن أبي فروة ، د بن رمح ، حدثنا الليث بن سعد حدثنا محم

، قال: قلت لفاطمة بنت ناد، عن عامر الشعبي : عن أبي الز قيس

ثيني عن طلقك، قالت: " طلقني زوجي ثلثا وهو خارج إلى حد

: ج إبن ماجه سننصلى الله عليه وسلم . ) اليمن، فأجاز ذلك رسول الل

(2524، ر 702، باب من طلق ثلثا فى مجلس واحد، ص 3

Tidak ada syadz dan ‘illat pada hadits tersebut, seluruh perawi bernilai

tsiqah kecuali Ishaq bin Abu Farwah yang dinilai matruk al-hadits

oleh kritikus hadits. Akan tetapi sanadnya dalam keadaan bersambung

mulai dari mukharrij-nya sampai kepada sumber utama berita, yakni

Nabi Muhammad SAW. Dengan mengacu kepada kaedah keshahihan

sanad hadits, penulis berkesimpulan bahwa terdapat kaedah

keshahihan hadits yang tidak terpenuhi oleh sanad hadits ini, yakni

aspek keadilan dan ke-dhabith-an perawi. Oleh karena itu, penilaian

akhir penulis bahwa sanad hadits tersebut tergolong lemah (dha’if al-

isnad).

g. و وهو أخبرنا عمرو بن عثمان، قال: حدثنا بقية، عن أبي عمر

، قال: حدثنا يحيى، قال: حدثني أبو سلمة، قال: حدثتني الوزاعي

: أن أبا عمرو بن حفص المخزومي طلقها ثلثا، فاطمة بنت قيس

صلى الله فانطلق خالد بن الوليد في نفر من بني مخزوم إلى رسول الل

Page 284: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

262

عليه وسلم ، إن أبا عمرو بن حفص طلق فاطمة فقال: " يا رسول الل

: النسائي سنن)ثلثا، فهل لها نفقة ؟ فقال: " ليس لها نفقة، ولا سكنى

(1435، ر 007، كتاب الطلق، باب الرخصة فى ذالك، ص 2ج

Para periwayatnya tsiqah dan sanadnya muttashil, tidak mengandung

syadz ataupun ‘illat. Sanad hadits ini berkualitas shahih Isnad.

h. اق، أخبرنا ابن جريج ، أخبرني ز حدثنا أحمد بن صالح ، حدثنا عبد الر

بعض بني أبي رافع مولى النبي عن عكرمة عليه وسلم صلى الله الل

، قال: طلق عبد يزيد أبو ركانة ، عن ابن عباس مولى ابن عباس

وإخوته أم ركانة ونكح امرأة من مزينة، فجاءت النبي صلى الله الل

كما تغني هذه الشعرة لشعرة الت: ما يغني عن ي إلا فق عليه وسلم

ق بيني وبينه، فأخذت النبي أخذتها من رأسها ففر صلى الله عليه الل

لسائه: " أترون فلنا يشبه حمية فدعا بركانة وإخوته، ثم قال لج وسلم

منه كذا وكذا من عبد يزيد، وفلنا يشبه منه كذا وكذا؟ " قالوا: نعم،

قال النبي قها "، ففعل، ثم قا صلى الله عليه وسلم الل ل: لعبد يزيد: " طل

" راجع امرأتك أم ركانة وإخوته "، فقال: إن ي طلقتها ثلثا يا رسول

، قال: " قد علمت، راجعها "، وتل: يأيها النبي إذا طلقتم الن ساء الل

". قال قفطل قوهن لعدتهن أبو داود: وحديث نافع بن عجير و عبد الل

Page 285: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

263

ه، أن ركانة طلق امرأته بن يزيد بن ركانة، عن أبيه، عن جد بن علي

البتة، فردها إليه النبي جل أص صلى الله عليه وسلم الل ، لن ولد الر ح

وأهله أعلم به إن ركانة، إنما طلق امرأته البتة، فجعلها النبي صلى الل

. )سنن أبى داود: كتاب الطلق، باب نسخ واحدة الله عليه وسلم

(2337، ر 445 المراجعة بعد التطلقات الثلث، ص

Terdapat syadz dalam hadits ini, yaitu hadits ini bertentangan

dengan hadits lain yang lebih kuat atau lebih tsiqah perawinya.

Kondisi ini dianggap syadz karena bila ia berbeda dengan rawi

lain yang lebih kuat posisinya, baik dari segi kekuatan daya

hafalannya atau jumlah

mereka lebih banyak, maka para rawi yang lain itu harus

diunggulkan. Sanad hadits ini munqathi’, karena terdapat satu

perawinya yang tidak disebutkan atau tidak dikenal namanya

sehingga sanad hadits ini tergolong lemah (dha’if al-isnad), masuk

dalam kategori hadits munqathi’,

i. فظ لابن رافع ، قالد بن رافع ، والل حدثنا إسحاق بن إبراهيم، ومحم

اق، أخبرنا معمر، عن إسحاق ز : أخبرنا، وقال ابن رافع : حدثنا عبد الر

، قال: كان الطلق على عهد ، عن أبيه، عن ابن عباس ابن طاوس

، وسنتين من خلفة عمر، طلق الث وأبي بكر لث: واحدة، رسول الل

Page 286: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

264

فقال عمر بن الخطاب: " إن الناس قد استعجلوا في أمر قد كانت لهم

. )صحيح مسلم: كتاب فيه أناة، فلو أمضيناه عليهم، فأمضاه عليهم

(3462، ر 766الطلق، باب الطلق الثلث، ص

Tidak ada syadz dan ‘illat dalam sanad hadits ini. Dari ketujuh perawi,

semuanya dinilai tsiqah. Sanad hadits ini muttashil. hadits ini shahih

isnad karena memenuhi kriteria shahih.

2. Mengacu pada hasil penelitian sanad dan matan hadits tentang talak tiga

sekaligus, maka istinbath al-hukmi-nya adalah:

a. Hukum talak tiga sekaligus jatuh tiga lebih mu’tamad dan shahih,

karena didukung oleh sejumlah hadits yang shahih sanad dan

matannya, walaupun ada satu hadits yang sanadnya dha’if, yaitu

hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah karena dalam sanadnya

terdapat Ishaq bin Abu Farwah yang dinilai matruk oleh kritikus

hadits. Tapi dha’if-nya satu sanad ini tidak berpengaruh besar

terhadap istibath al-hukmi karena masih banyak hadits yang lebih

shahih sanad dan matannya yang membenarkan talak tiga sekaligus

jatuh tiga. Dan ini sejalan dengan pendapat para Imam madzahib Al-

Arba’ah.

b. Adapun hukum talak tiga sekaligus jatuh satu, setelah meneliti sanad

dan matannya, menurut penulis adalah dha’if, karena hadits yang

dijadikan hujjah adalah hadits dha’if.

3. Adapun derajat hadits-hadits talak tiga sekaligus:

Page 287: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

265

a. Semua hadits talak tiga sekaligus yang menyatakan jatuh tiga dalam

skripsi ini adalah shahih lidzatih, kecuali hadits yang diriwayatkan

Imam Abu Daud yang dalam sanadnya terdapat Ishaq bin Abu

Farwah yang dinilai matruk oleh para ilmuwan hadits. Walaupun

sanadnya dha’if tidak berarti matannya juga dha’if. Karena matannya

tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan hadits-hadits shahih

lainnya, bahkan matannya didukung oleh matan-matan hadits lain

yang cukup banyak dan lebih shahih, sehingga derajat hadits ini

adalah shahih lighairih.

b. Adapun hadits talak tiga sekaligus yang menyatakan jatuh satu,

derajatnya dha’if, karena sanadnya munqathi’, yaitu adanya seorang

perawi yang tidak dikenal namanya, dan matannya bertentangan

dengan matan-matan hadits yang shahih.

B. Rekomendasi

Sebelum penulis memberikan rekomendasi kepada para pembaca,

pembaca ingin menyampaikan sedikit hal tentang aplikasi talak tiga sekaligus

di Pengadilan Agama sesuai dengan Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang

Perkawinan, melalui Fatwa Majelis Ulama Indonesia.

Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa tentang talak tiga

sekaligus sebagai berikut:

Page 288: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

266

TALAK TIGA SEKALIGUS

بسم الله الرحمن الرحيم

Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam rapatnya tanggal 27

Dzulhijjah 1402 H, bertepatan dengan tanggal 24 Oktober 1981 M setelah :

Membaca : Permintaan tertulis dari Direktorat Urusan Agama Islam, Direktorat Jenderal Bimas Islam dan Urusan Haji No. D II/02/4468/1981 tanggal 22 September 1981 tentang masalah Talak Tiga Sekaligus.

Menimbang: 1. Pendapat Jumhur Sahabat dan Tabi’in serta Imam Mazhab al-

Arba’ah bahwa talak tiga sekaligus jatuh tiga. Ibnu Hazm dari Mazhab Zahiri juga berpendapat demikian. 2. Pendapat Thawus, Mazhab Imamiyah, Ibnu Taimiyah, dan Ahlu az-Zahir, talak tiga sekaligus jatuh satu. 3. Dilihat dari segi dalil, pendapat yang pertama lebih kuat. 4. Di Indonesia sudah berlaku UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, dimana putus perkawinan dengan talak dan tata cara talak bagi yang beragama Islam sudah diatur pada Pasal 10 Jo 31 UU tersebut dan Pasal 14/sd 18 PP No. 9/1975.

Membaca : UU Perkawinan No. 1/1974 dan PP No.9/1975, jika dilaksanakan dengan baik tidak akan terjadilagi talak tiga sekaligus di Indonesia.

MEMUTUSKAN

Berdasarkan hal-hal yang kami sebutkan diatas, Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia berpendapat : 1. Harus diusahakan dengan sungguh-sungguh supaya kasus talak tiga sekaligus

jangan sampai terjadi lagi. 2. Untuk mencapai maksud tersebut di atas ialah dengan melaksanakan UU No.

1/1977 dan PP No. 9/1975. 3. Peranan Pengadilan Agama sangat menetukan bagi tercapainya maksud itu. 4. Kecuali itu, penyuluhan Undang-undang Perkawinan dan Peraturan

Pelaksanaannya bagi masyarakat harus dilaksanakan secara sungguh.

Ditetapkan : Jakarta, 27 Dzulhijah 1402 H 24 Oktober 1981 M

KOMISI FATWA

MAJELIS ULAMA INDONESIA

Ketua Sekretaris

Ttd ttd

Prof. K.H. Ibrahim Hosen, LML H. Musytari Yusuf, LA

Page 289: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

267

Selanjutnya penulis mengacu pada Fatwa Majelis Ulama Indonesia

diatas, merekomendasikan kepada para pembaca sekalian:

1. Jangan sekali-kali bermain-main dengan talak. Apalagi talak tersebut

dilakukan di luar sidang Pengadilan Agama, karena talak diluar Pengadilan

Agama termasuk tindakan menciderai lembaga peradilan.

2. Walaupun talak tiga sekaligus jatuh tiga hukumnya sah, sebaiknya talak

tiga sekaligus ini dihindari karena dapat memungkinkan tumbuh suburnya

nikah tahlil di masyarakat (walaupun haram), karena tidak ada kesempatan

untuk rujuk.

3. Menghadapi pemohon yang mendalilkan telah mentalak istrinya dengan

talak tiga sekaligus, hakim Pengadilan Agama harusnya kembali pada

khiththah-nya, yaitu hukum formil dan materiil.

DAFTAR PUSTAKA

AL-Qur’an dan Terjemahannya, Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur’an,

Departemen Agama RI.

Al Thohhan, Mahmud. 1983. Dasar-dasar Ilmu Takhrij dan Studi Sanad.

Terjemahan oleh Al Munawar, Agil Husin & Masykur Hakim. 1995.

Semarang: Dina Utama.

Page 290: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

268

Fayyad, Mahmud Ali. 1957. Metodologi Penetapan Kesahihan Hadis.

Terjemahan oleh Chumaidy, Zarkasyi. 1998. Bandung: CV Pustaka

Setia.

Ismail, M. Syuhudi. 1995. Kaedah Kesahihan Sanad Hadis:Telaah kritis dan

Tinjauan dengan pendekatan Ilmu Sejarah. Jakarta: PT. Bulan Bintang.

_______________ 2007. Metodologi Penelitian Hadis Nabi. Jakarta: PT. Bulan

Bintang.

Sumbulah, Umi. 2008. Kritik Hadis: Pendekatan Historis Metodologis. Malang:

UIN-Malang Press.

Zuhri, Muh. 1997. Hadis Nabi: Telaah Historis dan Metodologis. Yogyakarta:

PT. Tiara Wacana Yogya.

Abbas, Siradjuddin. 2006. 40 Masalah Agama 1. Jakarta: Pustaka Tarbiyah Baru.

Al-Jaziri, ‘Abdurrahman. 2003. Kitab Al-Fiqh ‘Ala Al-Madzahib Al-Arba’ah.

Bairut: Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyyah.

Wensinck, A.J. 1936. Al-Mu’jam Al-Mufahras Li Alfadh Al-Hadits Al-Nabawi.

Laden: Brill.

Al-Syafi’i, Muhammad. 2001. Al-Umm Lil Imam Muhammad bin Idris Al-Syafi’i.

Makkah: Dar Al-Wafa.

Al-‘Asqalani, Ahmad. 1995. Tahdzib Al-Tahdzib. Beirut: Muassasah Al-Risalah.

Al-Dzahabi, Muhammad. 1995. Mizan Al-I’tidal fi Naqdi Al-Rijal. Beirut: Dar Al-

Kutub Al-‘Ilmiyyah.

Al-Bukhari, Muhammad. 1422 H. Shahih Al-Bukhari. Beirut: Dar Thauq Al-

Najah.

Al-Hajjaj, Abul Husain. Tanpa tahun. Shahih Muslim.Riyadh: Dar Ibnu Hisyam.

Page 291: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

269

Al-Nasa’i, Abu ‘Abdurrahman. Tanpa tahun. Sunan Al-Nasa’i. Beirut: Darul

Hadits.

Al-Quzwini, Abu ‘Abdillah. Tanpa tahun. Sunan Ibnu Majah. Beirut: Dar Ihya

Al-Kutub Al-‘Arabiyah.

Sulaiman, Abu Dawud. 1997. Sunan Abi Dawud. Beirut: Dar Ibnu Hazm.

Al-Alusi, Mahmud. Tanpa tahun. Ruh Al-Ma’ani. Beirut: Dar Ihay’ Turast Al-

Arabi.

Net, Islam Web. Tanpa Tahun. Gawami Alkalem V4.5. Al-Idarah Al-‘Ammah Lil

Auqaf.

Page 292: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

270

Page 293: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

271

Page 294: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

272

Page 295: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

273

Page 296: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

274

Page 297: TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij atas Hadis Talak Tiga …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2635/1/BAB I ETIKA... · 2018. 3. 10. · TALAK TIGA SEKALIGUS (Kajian Takhrij

275