tak risma rpk

Upload: siezca-mu

Post on 14-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK): RESIKO PERILAKU KEKERASANSESI 4 : MENCEGAH PERILAKU KEKERASAN SPIRITUALDI RUANG PHCU KRESNA RUMAH SAKIT DR. H. MARZOEKI MAHDI

BOGOR TAHUN 2014

Disusun oleh :

Sumaryani S. Kep

PROGRAM PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2014TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)A. TOPIK

Terapi Aktivitas Kelompok Resiko Perilaku Kekerasan Sesi 4B. TUJUAN

1. Tujuan umum

Klien dapat mengendalikan dengan cara sehat2. Tujuan Khusus

Klien dapat melakukan kegiatan ibadah secara teraturC. LANDASAN TEORI

Terapi aktifitas kelompok adalah salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama (Keliat, 2004). Terapi aktifitas kelompok dibagi menjadi empat, yaitu terapi aktifitas kelompok stimulasi kognitif/ persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas kelompok stimulasi realita dan terapi stimulasi kelompok sosialisasi.Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi adalah terapiyangmenggunakan aktivitas sebagai stimulasi dan terkait dengan pengalaman dan/atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif.Terapi aktivitas kelompok ini secara signifikan memberi perubahan terhadap ekspresi kemarahan kearah yang lebih baik pada klien dengan riwayat kekerasan. Pada terapi aktivitas stimulasi persepsi ini klien dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang pernah dialami. Kemampuan persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi, dengan proses ini diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulus dalam kehidupan menjadi adaptif (Keliat, 2010).Terapi aktivitas kelompok ini dibagi sesuai kebutuhan yaitu stimulasi persepsi, stimulasi sensori, orientasi realita, dan orientasi sosialisasi.1. TAK Stimulasi Kognitif / Persepsi

Klien dilatih mempersepsikan stimulus, yang disediakan atau yang pernah dialami. Kemampuan persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi. Dengan proses ini diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulus dalam kehidupan menjadi adaptif.

2. Stimulasi Sensoris

Aktivitas digunakan sebagai stimulus pada sensori klien, kemudian diobservasi reaksi sensori klien terhadap stimulus yang disediakan berupa ekspresi perasaan secar non-verbal.

3. TAK Orientasi Realitas

Klien diorientasikan kepada kenyataan yang ada disekitarnya (diri sendiri, orang lain disekelilingnya, orang yang dekat dengan klien, dan lingkunan yang mempunyai hubungan dengan klien).

Demikian pula dengan orientasi waktu saat ini, waktu yang lalu dan rencana kedepan, aktivitas dapat berupa orientasi orang, waktu, tempat, benda yang ada disekitar dan semua kondisi nyata.

4. TAK Orientasi Sosialisasi

Merupakan suatu upaya untuk memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Tujuan umum dari terapi ini ialah klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap. Sosialisasi dapat juga dilakukan secara bertahap dari interpersonal, kelompok dan massa. Aktifitas dapat berupa latihan sosialisasi dalam kelompok.

Jadi TAK ini untuk klien yang resiko perilaku kekerasan supaya bisa mengendalikan/ mengontrol dengan melakukan kegiatan ibadah secara teratur.D. KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK/ KLIEN

1. Klien dengan masalah perilaku kekerasan

2. Klien yang bisa kooperatif dan tidak mengganggu berlangsungnya Terapi Aktifitas Kelompok

3. Klien tindak kekerasan yang sudah sampai tahap mampu berinteraksi dalamkelompok kecil

4. Klien tenang dan kooperatif

5. Kondisi fisik dalam keadaan baik

6. Mau mengikuti kegiatan terapi aktivitas

7. Klien yang dapat memegang alat tulis

8. Klien yang panca inderanya masih memungkinkanE. PROSES SELEKSI

1. Klien yang sudah dilakukan pengkajian oleh perawat

2. Klien sudah membina hubungan saling percaya dengan perawat

3. Klien yang terdiagnosa dengan resiko perilaku kekerasan4. Sudah melakukan kontrak dengan klienF. PENGORGANISASIAN

1. Tempat pertemuan

Ruang PHCU Kresna2. Waktu pelaksanaan

Hari/ tanggal : Selasa, 21 April 2014Waktu

: 10.00 10.30 WIBLamanya

: 30 menit

3. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan : 5 menit Permainan

: 15 menit Express feeling

: 5 menit Penutup

: 5 menit4. Jumlah anggota : 5 orang

Tn. H Tn. Y Tn. I Tn. Z Tn. L5. Tim terapis

a. Leader: SumaryaniTugas :

Menyiapkan proposal TAK, menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai. Menjelaskan permainan, mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan memperkenalkan dirinya. Mampu memimpin TAK dengan baik dan tertib, serta menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.

b. Co-leader: Ummi ZulaikhahTugas :

Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas klien dan mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.

c. Fasilitator: Qoys M Ikbal A, Musiskah, Dewi Anggraeni, Risma BudiyantiTugas :

Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung, memotivasi klien yang kurang aktif, membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memfasilitasi anggota kelompok.

d. Observer: Fidinia HastutiTugas :

Mengobservasi jalannya proses kegiatan, mencatat perilaku verbal dan nonverbal klien selama kegiatan berlangsungG. METODE

1. Diskusi

2. Tanya Jawab3. SimulasiH. MEDIA

1. Papan tulis2. Buku Catatan dan Pulpen3. Jadwal kegiatan klienI. SETTING TEMPAT

Keterangan :

: Media

: Fasilitator

: Peserta TAK: Observer

:Leader dan Co Leader

J. PROSES PELAKSANAAN

Langkah Kegiatan1. Persiapana. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi 3b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.2. Orientasia. Salam terapeutik1. Salam dari terapis kepada klien.2. Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama )3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)b. Evaluasi validasi1. Menanyakan perasaan klien saat ini2. Menanyakan apakah ada penyebab marah, tanda dan gejala marah serta perilaku kekerasan3. Tanyakan apakah kegiatan fisik dan interaksi sosial yang asertif untuk mencegah perilaku kekerasan sudah dilakukan.c. Kontrak1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu kegiatan ibadah untuk mencegah perilaku kekerasan2. Menjelaskan aturan main berikut. Jika klien ada yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin pada terapis. Lama kegiatan 30 menit. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.2. Tahap kerjaa. Menanyakan agama dan kepercayaan masing-masing klien

b. Mendiskusikan kegiatan ibadah yang biasa dilakukan masing-masing klien

c. Menuliskan kegiatan ibadah yang biasa dilakukan masing-masing klien

d. Meminta klien untuk memilih satu kegiatan ibadah

e. Meminta klien mendemonstrasikan kegiatan ibadah yang dipilih

f. Memberikan pujian pada penampilan klien4. Tahap Terminasia.Evaluasi1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.2. Menanyakan jumlah cara pencegahan perilaku kekekerasan yang telah dipelajari

3. Memberikanreinformennt positif atas jawaban yang benar.b.Tindak Lanjut1. Menganjurkan klien menggunakan kegiatan fisik, interaksi sosial yang asertif dan kegiatan ibadah jika stimulus perilaku kekerasan terjadi.

2. Menganjurkan klien melatih kegiatan fisik, interaksi sosial yang asertif dan kegiatan ibadah secara teratur.

3. Memasukan kegiatan ibadah kepada jadwal kegiatan harian klien.

d. Kontrak yang akan datang1.Menyepakati untuk belajar cara baru yang lain yaitu minum obat

2.Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya.4. Evaluasi dan DokumentasiEvaluasi :

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemempuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan Sesi 4, kemampuan klien yang diharapkan adalah perilaku kegiatan ibadah untuk mencegah kekerasan. Formulir evaluasi sebagai berikut :SESI 4 : TAK

Stimulasi Persepsi Perilaku Kekerasan

Kemampuan mencegah perilaku kekerasan spiritual

No.Nama klienMempraktekan kegiatan ibadah pertamaMempraktekan kegiatan ibadah kedua

Petunjuk:

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien

2. Untuk tiap klien beri penilaian akan kemampuan mempraktikan dua kegiatan ibadah saat kegiatan TAK. Beri tanda () jika klien mampu dan tanda (X) jika klien tidak mampuDokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Anjurkan klien mempraktekan di ruang rawat sesuai jadwal yang disepakati.Referensi

Keliat, Budi Anna. 2004. Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta : EGC