sptk fix rpk

Upload: uzzy-lintang-savitri

Post on 07-Jan-2016

144 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

m,

TRANSCRIPT

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATANINTERAKSI KE 1

A. PROSES KEPERAWATAN1. Kondisi klien:Klien dalam keadaan tenang. Klien mengatakan di bawa ke RS karena klien marah-marah tanpa tahu apa sebabnya. Klien juga mengatakan bahwa klien membanting HP nya.2. Diagnosa keperawatan:Resiko Perilaku Kekerasan3. Tujuan khusus: Klien dapat mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala, PK yang dilakukan, dan akibat PK Klien dapat mengontrol marah dengan cara fisik yaitu tarik nafas dalam dan pukul kasur

4. Tindakan keperawatan: Identifikasi penyebab, tanda dan gejala, PK yang dilakukan, dan akibat PK Jelaskan cata mengontrol PK dengan fisik, obat, verbal, dan spiritual Latih cara mengontrol PK dengan fisik, yaitu tarik nafas dalam dan pukul kasur/bantal Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATANORIENTASI1. Salam Terapeutik:Selamat pagi mbak? Masih ingat dengan saya?2. Evaluasi/ Validasi:Bagaimana perasaan mbak hari ini?3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempatMbak, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentangcara mengontrol marah? Mau berapa lama kita berbincang-bincangnya mbak? 15menit? Kira-kira dimana mbak ingin berbincang-bincang dengan saya? Di sini saja ya mbak?KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatanApakah mbak masih ingat apa yang menyebabkan mbak masuk rumah sakit? Apa yang menyebabkan mbak marah-marah? Apa yang waktu itu mbak lakukan saat marah? Mbak masih ingat tidak bagaimana tanda-tandanya saat mbak merasa ingin marah-marah? Mbak tadi mengatakan saat marah membanting HP ya mbak, kira-kira apa akibatnya mbak jika mbak membanting HP? Iya benar sekali mbak.. Mbak mau saya ajarkan cara supaya bisa mengontrol marah? Jadi ada 4 cara untuk mengontrol marah mbak, yang pertama dengan cara fisik, yaitu tarik nafas dalam dan pukul kasur atau bantal. Kemudian cara yang kedua dengan minum obat dengan rutin, cara yang ketiga dengan mengungkapkan marah dengan cara yang baik, dan yang keempat dengan beribadah mbak. Bagaimana kalau kita sekarang berlatih cara mengontrol marah yang pertama ya? Pertama, kita dapat mengontrol marah dnegan cara tarik nafas dalam mbak. Caranya seperti ini, mbak tarik nafas yang panjang dari hidung kemudian hembuskan pelan-pelan lewat mulut. Coba sekarang mbak praktekkan! Coba sekali lagi ya mbak... Iya bagus sekali mbak.. Kemudian cara fisik kedua yaitu dengan memukul kasur mbak. Jadi, saat mbak merasa jengkel dan pingin marah mbak bisa salurkan kemarahan itu dengan memukul-mukul kasur. Bagaimana mbak? Apakah mbak sudah mengerti? Apakah ada yang ditanyakan?TERMINASI:1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:Subyektif:Bagaimana mbak perasaannya setelah mengobrol dengan saya?Obyektif:Jadi bisa diulang lagi tidak mbak apa yang membuat mbak marah-marah? Bagaimana tanda-tandanya? Apa yang mbak lakukan saat marah? Apa akibatnya jika mbak melakukan hal tersebut? Bagaimana saja cara yang sudah saya sebutkan untuk mengontrol marah?2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah dilakukan):Baik mbak, selanjutnya kita akan mengobrol lagi seperti ini ya mbak? Nanti saya akan ajarkan cara kedua untuk mengontrol marah.

3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):Saya akan mengajarkan cara mengontrol marah dengan minum obat, ya mbak? Bagaimana kalau nanti siang jam 1? Tempatnya di sini saja ya mbak?

IMPLEMENTASI DAN EVALUASIKEPERAWATAN KESEHATAN JIWANama : Nn. D `Ruangan : 23JRM No. : 10012772NODxTanggal & JamIMPLEMENTASI KEPERAWATANEVALUASI

116 September 2015Pukul 11.00SP 1 Perilaku Kekerasan Mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala, PK yang dilakukan, dan akibat PK Menjelaskan cata mengontrol PK dengan fisik, obat, verbal, dan spiritual Melatih cara mengontrol PK dengan fisik, yaitu tarik nafas dalam dan pukul kasur/bantal Menganjurkan memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik

Subyektif Klien menjawab kabarnya baik saat ditanya kabarnya Klien menjawab mau saat diajak mengobrol Klien menjawab marah-marah dan membanting HP saat ditanya alasan kenapa masuk RS Klien mengatakan bingung, tidak bisa mengontrol marah karena merasa saat marah seperti bukan dirinya Klien mengatakan mau saat akan diajarakan tentang cata-cara mengontrol marah Klien mengatakan sudah mengerti penjelasan dari perawat Klien mengatakan senang mengobrol dengan perawat

ObyektifKeadaan Umum Selama proses interaksi klien tenang dan mengantukPenampilan Klien tampak rapi, rambut disisir rapi. Baju tambah bersih dan dipakai dengan rapi dan sesuai. Klien tampak mengantuk.Kontak verbal Klien mau menjawab pertanyaan dari perawat Klien mau diajak berdiskusi dengan perawatKontak non verbal Kontak mata baik, klien kooperatif

AssessmentKognititf Klien dapat menyebutkan alasan di bawa ke RS Klien tidak dapat menjelaskan alasan marah Klien tidak dapat menjelaskan gejala saat marah Klien dapat menyebutkan marah dan PK yang dilakukan Klien dapat menyebutkan cara mengontrol marah dengan fisik, obat, verbal, spiritual.Afekktif Klien menunjukkan minat untuk berinteraksi selama interaksi Klien menunjukkan motivasi selama interaksiPsikomotor Klien tidak meninggalkan tempat selama interaksi berlangsung Klien aktif menanyakan kembali penjelasan yang belum jelas Klien dapat mempraktekkan cara tarik nafas dalam

PlanningPasien Menganjurkan klien berlatih nafas dalam dan pukul kasur Menganjurkan klien memasukkan latihan tarik nafas dalam dan pukul kegiatan dalam daftar sehari=hari

Perawat Mengulangi SP 1 poin mengidentifikasi penyebab dan tanda gejala marah Melanjutkan SP 2 RPK, cara mengontrol marah dengan cara minum obat

RENCANA KEPERAWATANKEPERAWATAN KESEHATAN JIWANama : Nn. D `Ruangan : 23JRM No. : 10012772DIAGNOSATUJUAN DAN KHINTERVENSI

Resiko Perilaku KekerasanSetelah dilakukan tindakan keperawatan klien dapat mengontrol marah dengan kriteria hasil1. Klien dapat mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala, PK yang dilakukan, akibat PK.2. Klien dapat menjelaskan cara mengontrol PK: fisik, obat, verbal, spiritual.3. Klien dapat berlatih cara mengontrol PK fisik 1 (tarik nafas dalam) dan 2 (pukul kasur atau bantal).

4. Klien dapat memahami cara mengontrol PK dengan minum obat

5. Klien dapat berlatih cara mengontrol PK dengan verbal

6. Klien dapat berlatih cara mengontrol PK dengan spiritual

SP 11. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala, PK yang dilakukan, akibat PK.2. Jelaskan cara mengontrol PK: fisik, obat, verbal, spiritual.3. Latih cara mengontrol PK fisik 1 (tarik nafas dalam) dan 2 (pukul kasur atau bantal).4. Anjurkan memasukkan pada jadual kegiatan untuk latihan fisik.

SP 21. Evaluasi kegiatan latihan fisik 1 dan 2. Beri pujian. 2. Latih cara mengontrol PK dengan obat (jelaskan 6 benar: jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat).3. Anjurkan memasukkan pada jadual kegiatan untuk latihan fisik dan minum obat.

SP 31. Evaluasi kegiatan latihan fisik 1 dan 2, dan obat. Beri pujian. 2. Latih cara mengontrol PK secara verbal (3 cara yaitu: mengungkapkan, meminta, menolak dengan benar).3. Anjurkan memasukkan pada jadual kegiatan untuk latihan fisik minum obat, dan verbal.

SP 41. Evaluasi kegiatan latihan fisik 1 dan 2, obat dan verbal. Beri pujian. 2. Latih cara mengontrol PK secara spiritual (2 kegiatan).3. Anjurkan memasukkan pada jadual kegiatan untuk latihan fisik, minum obat, verbal dan spiritual.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan keluarga dapat membantu klien untuk mengontrol marah dengan kriteria hasil1. Keluarga dapat memahami pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya PK2. Keluarga dapat memahami cara merawat pasien PK.3. Keluarga dapat membantu klien berlatih cara mengontrol PK fisik 1 (tarik nafas dalam) dan 2 (pukul kasur atau bantal).

4. Keluarga dapat membantu klien memahami cara mengontrol PK dengan minum obat

5. Keluarga dapat membantu klien berlatih cara mengontrol PK dengan verbal6. Keluarga dapat membantu klien berlatih cara mengontrol PK dengan spiritual

7. Keluarga dapat mengerti kapan harus follow up ke PKM, tanda kambuh, dna sistem rujukan

SP 11. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat klien.2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya PK (gunakan booklet).3. Jelaskan cara merawat PK.4. Latih 1 cara merawat PK: fisik 1, 2.5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian.

SP 21. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/ melatih pasien fisik 1, 2. Beri pujian. 2. Jelaskan 6 benar cara memberikan obat. 3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi pujian.

SP 3 1. Evaluasi kegiatan keluarga dlm merawat/ melatih pasien fisik 1, 2 dan memberikan obat. Beri pujian. 2. Latih cara membimbing verbal/bicara.3. Latih cara membimbing kegiatan spiritual.4. Anjurkan bantu pasien sesuai jadual dan beri pujian.

SP41. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/ melatih pasien fisik 1, 2 dan memberikan obat, verbal dan spiritual. Beri pujian. 2. Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan.3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi pujian.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATANINTERAKSI KE 2

A. PROSES KEPERAWATAN1. Kondisi klien:Klien dalam keadaan tenang, kontak mata baik, klien tampak rapi dan bersih. Klien mengatakan ingin pulang berkali-kali.

2. Diagnosa keperawatan:Resiko Perilaku Kekerasan3. Tujuan khusus: Klien dapat mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala PK Klien dapat mengontrol marah dengan cara minum obat

4. Tindakan keperawatan:1. Identifikasi penyebab dan tanda dan gejala PK.2. Evaluasi kegiatan latihan fisik 1 dan 2. Beri pujian. 3. Latih cara mengontrol PK dengan obat (jelaskan 6 benar: jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat).4. Anjurkan memasukkan pada jadual kegiatan untuk latihan fisik dan minum obat.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATANORIENTASI1. Salam Terapeutik:Selamat pagi mbak? Masih ingat dengan saya?

2. Evaluasi/ Validasi:Bagaimana perasaan mbak hari ini? Mbak masih ingat tidak dengan yang saya ajarkan kemarin tentang mengontrol marah? Bagus sekali3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempatMbak, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentangcara mengontrol marah yang berikutnya? Mau berapa lama kita berbincang-bincangnya mbak? 15menit? Kira-kira dimana mbak ingin berbincang-bincang dengan saya? Di sini saja ya mbak?KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatanApakah mbak masih ingat apa yang menyebabkan mbak marah-marah? Mbak masih ingat tidak bagaimana tanda-tandanya saat mbak merasa ingin marah-marah? Bagaimana kalau kita sekarang berlatih cara mengontrol marah yang berikutnya ya? Yaitu, kita dapat mengontrol marah dengan cara rutin minum obat mbak. Mbak selama ini minum obatnya rutin tidak? Mbak tahu tidak dapat obat apa saja? Jadi saat pagi hari mbak dapat obat dua ya mbak, yang kapsul itu fungsinya agar mabk merasa tenang dan tidak tertekan, sedangkan yang tablet untuk mencegah supaya tidak kejang ya mbak. Kalau sore hari, tablet yang tablet kuning separuh itu fungsinya untuk mengontrol pikiran mbak agar tenang ya mbak. Jangan lupa, sebelum minum obat, mbak lihat dulu di bungkusnya apakah benar nama mbak atau bukan? Setelah itu juga lihat jamnya ya mbak, apakah sudah waktunya diminum atau belum. Bagaimana mbak? Apakah mbak sudah mengerti? Apakah ada yang ditanyakan?TERMINASI:i. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:Subyektif:Bagaimana mbak perasaannya setelah mengobrol dengan saya?Obyektif:Jadi bisa diulang lagi tidak mbak apa fungsinya rutin minum obat? Apa saja yang harus diperhatikan sebelum minum obat?ii. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah dilakukan):Baik mbak, selanjutnya kita akan mengobrol lagi seperti ini ya mbak? Nanti saya akan ajarkan cara ketiga untuk mengontrol marah.

iii. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):Saya akan mengajarkan cara mengontrol marah dengan verbal, ya mbak? Bagaimana kalau nanti siang jam 1? Tempatnya di sini saja ya mbak?

IMPLEMENTASI DAN EVALUASIKEPERAWATAN KESEHATAN JIWANama : Nn. D `Ruangan : 23JRM No. : 10012772NODxTanggal & JamIMPLEMENTASI KEPERAWATANEVALUASI

117 September 2015Pukul 08.00SP 2 Perilaku Kekerasan1. Mengidentifikasi penyebab dan tanda dan gejala PK.2. Mengevaluasi kegiatan latihan fisik 1 dan 2. Beri pujian. 3. Melatih cara mengontrol PK dengan obat (jelaskan 6 benar: jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat).4. Menganjurkan memasukkan pada jadual kegiatan untuk latihan fisik dan minum obat.

Subyektif Klien menjawab kabarnya baik saat ditanya kabarnya Klien menjawab mau saat diajak mengobrol Klien mengatakan mau saat akan diajarakan tentang cara mengontrol marah Klien mengatakan sudah mengerti penjelasan dari perawat Klien mengatakan senang mengobrol dengan perawat

ObyektifKeadaan Umum Selama proses interaksi klien tenang Penampilan Klien tampak rapi, rambut disisir rapi. Baju tambah bersih dan dipakai dengan rapi dan sesuai. Klien tampak mengantuk.Kontak verbal Klien mau menjawab pertanyaan dari perawat Klien mau diajak berdiskusi dengan perawatKontak non verbal Kontak mata baik, klien kooperatif

AssessmentKognititf Klien dapat menjelaskan alasan marah Klien dapat menjelaskan gejala saat marah Klien dapat menjelaskan cara mengontrol marah dengan cara fisik yang sudah diajarkan sebelumnya Klien dapat menyebutkan kembali cara mengontrol marah obatAfekktif Klien menunjukkan minat untuk berinteraksi selama interaksi Klien menunjukkan motivasi selama interaksi

Psikomotor Klien tidak meninggalkan tempat selama interaksi berlangsung Klien aktif menanyakan kembali penjelasan yang belum jelas

PlanningPasien Menganjurkan klien rutin minum obat dan mengecek obat sebelum diminum Menganjurkan klien memasukkan minum obat dalam daftar kegiatan sehari-hari

Perawat Melanjutkan SP 3 RPK, cara mengontrol marah dengan cara verbal

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATANINTERAKSI KE 3

A. PROSES KEPERAWATAN1. Kondisi klien:Klien dalam keadaan tenang, kontak mata baik, klien tampak rapi dan bersih. Klien mengatakan ingin pulang berkali-kali.

2. Diagnosa keperawatan:Resiko Perilaku Kekerasan

3. Tujuan khusus:Klien dapat mengontrol marah dengan cara verbal

4. Tindakan keperawatan: Evaluasi kegiatan latihan fisik 1 dan 2, dan obat. Beri pujian. Latih cara mengontrol PK secara verbal (3 cara yaitu: mengungkapkan, meminta, menolak dengan benar). Anjurkan memasukkan pada jadual kegiatan untuk latihan fisik minum obat, dan verbal.

C. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATANORIENTASIB. Salam Terapeutik:Selamat pagi mbak? Masih ingat dengan saya?

C. Evaluasi/ Validasi:Bagaimana perasaan mbak hari ini? Mbak masih ingat tidak dengan yang saya ajarkan kemarin tentang mengontrol marah? Bagus sekaliD. Kontrak: Topik, waktu, dan tempatMbak, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentangcara mengontrol marah yang berikutnya? Mau berapa lama kita berbincang-bincangnya mbak? 15menit? Kira-kira dimana mbak ingin berbincang-bincang dengan saya? Di sini saja ya mbak?KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatanBagaimana kalau kita sekarang berlatih cara mengontrol marah yang berikutnya ya? Yaitu, kita dapat mengontrol marah dengan cara mengungkapkan marah secara baik mbak. Mbak selama ini bagaimana kalau marah? Nah, sebaiknya mbak menyampaikan apa yang ada dipikiran mbak dengan baik mbak. Caranya, pertama mbak tenangkan dulu pikiran mbak, tarik nafas dalam seperti yang saya ajarkan kemarin, kemudian mbak ungkapkan apa yang mbak rasakan dengan pelam-pelan dan tanpa marah ya mbak. Contohnya, misalkan mbak tidak suka karena tante melarang anaknya bermain dengan mbak ya? Mbak bisa katakan pada tante, Tante, saya gak suka kalau tante melarang anak tante bermain dengan saya.. Saya ingin berteman dengan anak tante seperti itu ya mbak? Bagaimana kalau sekarang dicoba? Bagus sekali... Bagaimana mbak? Apakah mbak sudah mengerti? Apakah ada yang ditanyakan?TERMINASI:i. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:Subyektif:Bagaimana mbak perasaannya setelah mengobrol dengan saya?Obyektif:Jadi bisa diulang lagi tidak mbak bagaimana cara mengungkapkan marah dengan baik?ii. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah dilakukan):Baik mbak, selanjutnya kita akan mengobrol lagi seperti ini ya mbak? Nanti saya akan ajarkan cara yang terakhir untuk mengontrol marah.

iii. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):Saya akan mengajarkan cara mengontrol marah dengan spiritual, ya mbak? Bagaimana kalau Hari Sabtu sore jam 4? Tempatnya di sini saja ya mbak?

IMPLEMENTASI DAN EVALUASIKEPERAWATAN KESEHATAN JIWANama : Nn. D `Ruangan : 23JRM No. : 10012772NODxTanggal & JamIMPLEMENTASI KEPERAWATANEVALUASI

117 September 2015Pukul 13.00SP 3 Perilaku Kekerasan Evaluasi kegiatan latihan fisik 1 dan 2, dan obat. Beri pujian. Latih cara mengontrol PK secara verbal (3 cara yaitu: mengungkapkan, meminta, menolak dengan benar). Anjurkan memasukkan pada jadual kegiatan untuk latihan fisik minum obat, dan verbal.

Subyektif Klien menjawab kabarnya baik saat ditanya kabarnya Klien menjawab mau saat diajak mengobrol Klien mengatakan mau saat akan diajarakan tentang cata-cara mengontrol marah Klien mengatakan sudah mengerti penjelasan dari perawat Klien mengatakan senang mengobrol dengan perawat

ObyektifKeadaan Umum Selama proses interaksi klien tenang dan mengantukPenampilan Klien tampak rapi, rambut disisir rapi. Baju tambah bersih dan dipakai dengan rapi dan sesuai. Klien tampak mengantuk.Kontak verbal Klien mau menjawab pertanyaan dari perawat Klien mau diajak berdiskusi dengan perawatKontak non verbal Kontak mata baik, klien kooperatif

AssessmentKognititf Klien dapat menyebutkan cara mengontrol marah dengan fisik, obat yang sudah diajarkan oleh perawat Klien dapat melakukan latihan mengontol marah dengan cara verbalAfekktif Klien menunjukkan minat untuk berinteraksi selama interaksi Klien menunjukkan motivasi selama interaksiPsikomotor Klien tidak meninggalkan tempat selama interaksi berlangsung Klien aktif menanyakan kembali penjelasan yang belum jelas

PlanningPasien Menganjurkan klien berlatih mengontrol marah dengan cara verbal Menganjurkan klien memasukkan latihan mengontrol marah dengan cara verbal dalam daftar sehari-hari

Perawat Melanjutkan SP 4 RPK, cara mengontrol marah dengan cara spiritual

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATANINTERAKSI KE 4

A. PROSES KEPERAWATAN1. Kondisi klien:Klien dalam keadaan tenang, kontak mata baik, klien tampak rapi dan bersih.

2. Diagnosa keperawatan:Resiko Perilaku Kekerasan

3. Tujuan khusus:Klien dapat mengontrol marah dengan cara spiritual

4. Tindakan keperawatan: Evaluasi kegiatan latihan fisik 1 dan 2, obat dan verbal. Beri pujian. Latih cara mengontrol PK secara spiritual (2 kegiatan). Anjurkan memasukkan pada jadual kegiatan untuk latihan fisik, minum obat, verbal dan spiritual.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATANORIENTASI1. Salam Terapeutik:Selamat pagi mbak? Masih ingat dengan saya?

2. Evaluasi/ Validasi:Bagaimana perasaan mbak hari ini? Mbak masih ingat tidak dengan yang saya ajarkan kemarin tentang mengontrol marah? Bagus sekali3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempatMbak, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentangcara mengontrol marah yang berikutnya? Mau berapa lama kita berbincang-bincangnya mbak? 15menit? Kira-kira dimana mbak ingin berbincang-bincang dengan saya? Di sini saja ya mbak?KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatanBagaimana kalau kita sekarang berlatih cara mengontrol marah yang berikutnya ya? Yaitu, kita dapat mengontrol marah dengan spiritual mbak, maksudnya dengan banyak berdoa, banyak istighfar ya mbak. Mbak tadi sudah sholat apa belum? Jangan lupa terus berdoa dan jangan lupa sholat ya mbak.. Karena sakit yang memberikan adalah Yang Di Atas, jadi yang bisa menyembuhkan juga Yang Di Atas mbak... Saat mbak merasa jengkel dan ingin marah mbak bisa banyak-banyak istighfar, sambi tarik nafas dalam seperti yang saya ajarkan kemarin... Selain itu mbak juga bisa mengambil air wudhu.. Dengan begitu nanti pikiran mbak pasti jadi lebih tenang, dan mbak gak jadi marahnya.. Bagaimana kalau sekarang kita coba? Bagus sekali... Bagaimana mbak? Apakah mbak sudah mengerti? Apakah ada yang ditanyakan?TERMINASI:i. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:Subyektif:Bagaimana mbak perasaannya setelah mengobrol dengan saya?Obyektif:Jadi bisa diulang lagi tidak mbak bagaimana cara mengontrol marah yang tadi saya ajarkan? Mbak masih ingat tidak cara-cara mengontrol marah yang saya ajarkan selama ini?ii. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah dilakukan):Baik mbak, mbak sudah tahu kan cara-cara mengontrol marah.. Bagus sekali mbak.. Nah, sekarang mbak jangan lupa untuk berlatih setiap hari agar mbak ingat caranya ya mbak?

iii. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):Nah, sekian dulu ya mbak pertemuan kita hari ini. Ini kebetulan hari terakhir saya di ruangan ini mbak, jadi saya mau pamit ya mbak. Semoga mbak cepat diberikan kesembuhan dan bisa segera pulang ya mbak.. Terima kasih.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASIKEPERAWATAN KESEHATAN JIWANama : Nn. D `Ruangan : 23JRM No. : 10012772NODxTanggal & JamIMPLEMENTASI KEPERAWATANEVALUASI

119 September 2015Pukul 17.00SP 4 Perilaku Kekerasan Evaluasi kegiatan latihan fisik 1 dan 2, obat dan verbal. Beri pujian. Latih cara mengontrol PK secara spiritual (2 kegiatan). Anjurkan memasukkan pada jadual kegiatan untuk latihan fisik, minum obat, verbal dan spiritual

Subyektif Klien menjawab kabarnya baik saat ditanya kabarnya Klien menjawab mau saat diajak mengobrol Klien mengatakan mau saat akan diajarakan tentang cata-cara mengontrol marah Klien mengatakan sudah mengerti penjelasan dari perawat Klien mengatakan senang mengobrol dengan perawat

ObyektifKeadaan Umum Selama proses interaksi klien tenang Penampilan Klien tampak rapi, rambut disisir rapi. Baju tambah bersih dan dipakai dengan rapi dan sesuai. Kontak verbal Klien mau menjawab pertanyaan dari perawat Klien mau diajak berdiskusi dengan perawatKontak non verbal Kontak mata baik, klien kooperatif

AssessmentKognititf Klien dapat menyebutkan cara mengontrol marah dengan fisik, obat, verbal, spiritual. Klien dapat mengingat cara-cara mengontrol marah dengan fisik, obat, dan verbal Klien dapat menjelaskan kembali cara mengontrol marah dengan spiritualAfekktif Klien menunjukkan minat untuk berinteraksi selama interaksi Klien menunjukkan motivasi selama interaksiPsikomotor Klien tidak meninggalkan tempat selama interaksi berlangsung Klien aktif menanyakan kembali penjelasan yang belum jelas

PlanningPasien Menganjurkan klien berlatih mengontrol marah dengan spiritual Menganjurkan klien memasukkan latihan mengontrol marah dengan spiritual dalam daftar sehari=hari

Perawat Menghentikan SP

ANALISA PROSES INTERAKSI (API)Inisial klien: Nn. DStatus interaksi perawat klien: SP 1 RPKRuang: 23J

KOMUNIKASI VERBALKOMUNIKASI NON VERBALANALISA BERPUSAT PADA PERAWATANALISA BERPUSAT PADA KLIENRASIONAL

P: Selamat pagi mbak D, masih ingat dengan saya?K: Iya, mbak Uzzy..P: Tersenyum, menatap klien, berjabat tangan dengan klien. Duduk dengan posisi condong ke depan.K: Tersenyum, menatap perawat, menjabat tangan perawatPerawat menyapa klien, perawat memposisikan diri terapeutikKlien dapat mengingat nama perawatMengucapkan salam terapeutik, melakukan evaluasi apakah pasien masih mengingat nama perawat

P: Bagaimana kabarnya hari ini?K: Kabarnya baik mbak..P: Tersenyum, menatap klienK: menatap perawatPerawat mempertahankan posisi terapeutikKlien dapat menyebutkan kabarnyaMenanyakan kabar klien untuk evaluasi/validasi

P: Mbak D, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentangcara mengontrol marah? K: Iya mbak, ayoP: menatap klien, badan condong ke depanK: menatap perawatPerawat mempertahankan posisi terapeutikKlien dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sesuai pertanyaan, klien tampak agak mengantukKontrak topik agar pembicaraan lebih terfokus

P: Mau berapa lama kita berbincang-bincangnya mbak? 15menit?K: Iya...P: menatap klien, badan condong ke depanK: menatap perawatPerawat mempertahankan posisi terapeutikKlien dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sesuai pertanyaan, klien tampak agak mengantukKontrak waktu agar pembicaraan bisa lebih terfokus dengan adanya batasan waktu

P: Kira-kira dimana mbak ingin berbincang-bincang dengan saya? Di sini saja ya mbak?K: Iya...P: menatap klien, badan condong ke depanK: menatap perawatPerawat mempertahankan posisi terapeutikKlien dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sesuai pertanyaan, klien tampak agak mengantukKontrak tempat agar klien dapat merasa aman dan nyaman saat mengobrol

P: Apakah mbak masih ingat apa yang menyebabkan mbak masuk rumah sakit? K: Saya marah-marah dan membanting HP, mbak..P: menatap klien, badan condong ke depanK: menatap perawatPerawat mempertahankan posisi terapeutikKlien dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sesuai pertanyaan, klien tampak agak mengantukMelakukan identifikasi penyebab masalah, untuk menentukan sejauh mana klien memahami masalahnya

P: Apa yang menyebabkan mbak marah-marah? K: Gak tau mbak, lupa...P: menatap klien, badan condong ke depanK: menatap perawatPerawat mempertahankan posisi terapeutikKlien dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sesuai pertanyaan, klien tampak agak mengantuk

P: Apa yang waktu itu mbak lakukan saat marah? K: Saya membanting HP mbak.. Ingin membantingi semua barang-barang..P: menatap klien, badan condong ke depanK: menatap perawatPerawat mempertahankan posisi terapeutikKlien dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sesuai pertanyaan, klien tampak agak mengantukMelakukan identifikasi penyebab masalah, untuk menentukan sejauh mana klien memahami masalahnya

P: Mbak masih ingat tidak bagaimana tanda-tandanya saat mbak merasa ingin marah-marah? K: Tidak mbak.. lupa..P: menatap klien, badan condong ke depanK: menatap perawatPerawat mempertahankan posisi terapeutikKlien dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sesuai pertanyaan, klien tampak agak mengantukMelakukan identifikasi tanda-tanda saat terjadi masalah, untuk menentukan sejauh mana klien memahami masalahnya

P: Mbak tadi mengatakan saat marah membanting HP ya mbak, kira-kira apa akibatnya mbak jika mbak membanting HP? K: Ya kasian orangtua mbak.. HP nya jadi rusak juga..P: menatap klien, badan condong ke depanK: menatap perawatPerawat mempertahankan posisi terapeutikKlien dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sesuai pertanyaan, klien tampak agak mengantukMelakukan identifikasi akibat dari masalah, untuk menentukan sejauh mana klien memahami masalahnya

P: Iya benar sekali mbak.. Mbak mau saya ajarkan cara supaya bisa mengontrol marah? K: Iya mau mbak, gak bisa saya mengontrolnya, rasanya seperti bukan saya saat marahP: menatap klien, badan condong ke depanK: menatap perawatPerawat mempertahankan posisi terapeutikKlien dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sesuai pertanyaan, klien tampak agak mengantukMenanyakan apakah klien mau untuk diajari mengntrol marah atau tidak

P: Oh... begitu mbak.. Baiklah saya akan mengajarkan cata-cara mengontrol marah ya mbak.. Jadi ada 4 cara untuk mengontrol marah mbak, yang pertama dengan cara fisik, yaitu tarik nafas dalam dan pukul kasur atau bantal. Kemudian cara yang kedua dengan minum obat dengan rutin, cara yang ketiga dengan mengungkapkan marah dengan cara yang baik, dan yang keempat dengan beribadah mbak. Bagaimana kalau kita sekarang berlatih cara mengontrol marah yang pertama ya? K: Iya, mbak..P: menatap klien, badan condong ke depanK: menatap perawatPerawat mempertahankan posisi terapeutikKlien dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sesuai pertanyaan, klien mendengarkan perawat walaupun tampak agak mengantukMenjelaskan cara mengntrol marah kepada klien, agar klien dapat memahami dan dapat mempraktekkan cara-cara mengontrol marahnya

P: Pertama, kita dapat mengontrol marah dengan cara tarik nafas dalam mbak. Caranya seperti ini, mbak tarik nafas yang panjang dari hidung kemudian hembuskan pelan-pelan lewat mulut. Coba sekarang mbak praktekkan! K: Iya..P: menatap klien, badan condong ke depanK: menatap perawatPerawat mempertahankan posisi terapeutikKlien dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sesuai pertanyaan, klien mendengarkan perawat walaupun tampak agak mengantuk, klien mau mempraktekkan tarik nafas dalamMengajarkan klien cara pertama untuk mengontrol marah

P: Iya bagus sekali mbak.. Kemudian cara fisik kedua yaitu dengan memukul kasur mbak. Jadi, saat mbak merasa jengkel dan pingin marah mbak bisa salurkan kemarahan itu dengan memukul-mukul kasur. Bagaimana mbak? Apakah mbak sudah mengerti? K: Iya.. Mengerti..P: menatap klien, badan condong ke depanK: menatap perawatPerawat mempertahankan posisi terapeutikKlien dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sesuai pertanyaan, klien mendengarkan perawat walaupun tampak agak mengantukReinforcement, mengajarkan klien cara fisik kedua untuk mengontrol marah. Menanyakan pemahaman klien.

P: Apakah ada yang ditanyakan?K: tidak ada mbak...P: menatap klien, badan condong ke depanK: menatap perawatPerawat mempertahankan posisi terapeutikKlien dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sesuai pertanyaan, klien tampak agak mengantukMemberi kesempatan pada klien untuk bertanya

P: Baiklah kalau begitu bagaimana kalau mbak D memasukkan latihan tarik nafas dalam dan pukul kasur ini ke dalam jadwal kegiatan mbak?K: Oh iya mbak...P: menatap klien, badan condong ke depanK: menatap perawatPerawat mempertahankan posisi terapeutikKlien dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sesuai pertanyaan, klien tampak agak mengantukAgar klien tidak lupa untuk berlatih setiap hari

P: Bagaimana perasaan mbak D setelah mengobrol dengan saya?K: Senang, mbak..P: menatap klien, badan condong ke depanK: menatap perawatPerawat mempertahankan posisi terapeutikKlien dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sesuai pertanyaan, klien tampak agak mengantukMelakukan evaluasi subyektif untuk menilai perasaan klien setelah interaksi

P: Bisa diulangi lagi tidak mbak yang sudah didiskusikan? Apa yang menyebabkan mbak D marah?K: Gak tau mbak.. lupa..P: menatap klien, badan condong ke depanK: menatap perawatPerawat mempertahankan posisi terapeutikKlien dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sesuai pertanyaan, klien tampak agak mengantukMelakukan evaluasi obyektif untuk menilai pemahaman klien setelah interaksi

P: Apa yang waktu itu mbak lakukan saat marah? K: Saya membanting HP mbak.. Ingin membantingi semua barang-barang..P: menatap klien, badan condong ke depanK: menatap perawatPerawat mempertahankan posisi terapeutikKlien dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sesuai pertanyaan, klien tampak agak mengantukMelakukan evaluasi obyektif untuk menilai pemahaman klien setelah interaksi

P: Bagaimana tanda-tandanya saat mbak merasa ingin marah-marah? K: lupa..P: menatap klien, badan condong ke depanK: menatap perawatPerawat mempertahankan posisi terapeutikKlien dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sesuai pertanyaan, klien tampak agak mengantukMelakukan evaluasi obyektif untuk menilai pemahaman klien setelah interaksi

P: Apa akibatnya mbak jika mbak membanting HP? K: HP nya jadi rusak..P: menatap klien, badan condong ke depanK: menatap perawatPerawat mempertahankan posisi terapeutikKlien dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sesuai pertanyaan, klien tampak agak mengantukMelakukan evaluasi obyektif untuk menilai pemahaman klien setelah interaksi

P: Iya benar sekali mbak.. Bagaimana saja mbak cara mengontrol marah yang tadi saya ajarkan? K: Tarik nafas dalam, obat, verbal, dan beribadah ya mbak..P: menatap klien, badan condong ke depanK: menatap perawatPerawat mempertahankan posisi terapeutikKlien dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sesuai pertanyaan, klien tampak agak mengantukMelakukan evaluasi obyektif untuk menilai pemahaman klien setelah interaksi

P: Satu lagi apa tadi mbak?K: Oh iya, sama pukul kasur mbak..P: menatap klien, badan condong ke depanK: menatap perawatPerawat mempertahankan posisi terapeutikKlien dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sesuai pertanyaan, klien tampak agak mengantukMelakukan evaluasi obyektif untuk menilai pemahaman klien setelah interaksi

P: Iya benar sekali mbak.. Bagus sekali.. Nanti kita mengobrol lagi ya mbak? Tentang cara mengontrol marah yang berikutnya, Bagaimana?K: Iya , mbak...P: menatap klien, badan condong ke depanK: menatap perawatPerawat mempertahankan posisi terapeutikKlien dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sesuai pertanyaan, klien tampak agak mengantukMelakukan rencana tindak lanjut, kontrak topik selanjutnya

P: Nanti jam 1 ya mbak? Tempatnya di sini saja ya?K: Iya mbak..P: menatap klien, badan condong ke depanK: menatap perawatPerawat mempertahankan posisi terapeutikKlien dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sesuai pertanyaan, klien tampak agak mengantukMelakukan kontrak waktu berikutnya agar klien dapat mengira-ngira kapan akan berinteraksi lagi dengan perawat

P: Baiklah kalau begitu mbak, saya pamit dulu ya. Mbak bisa melanjutkan aktivitas mbak lagi..K: Iya mbak, terima kasih..P: menatap klien, badan condong ke depanK: menatap perawatPerawat mempertahankan posisi terapeutikKlien dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sesuai pertanyaan, klien tampak agak mengantukSalam terapeutik