bab i pendahuluan...ruang pembelajaran khusus ( rpk ) masih bergabung dengan paket keahliaan lain...

12
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu & Beton di SMK Negeri 2 Salatiga secara umum mengacu pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu & Beton adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten Melakukan pekerjaan sebagai pelaksana pekerjaan bangunan gedung, melakukan pekerjaan jasa (pemborong) secara mandiri/berwirausaha dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung. Dahulu Teknik Konstruksi Batu dan Beton bernama Teknik Konstruksi Bangunan (TKB) menurut kurikulum 1999,berdasar kurikulum 2004 menjadi Teknik Batu Dan Beton (TBB) dan semenjak Kurikulum 2006 (KTSP) Sampai Sekarang menjadi Teknik Konstruksi Batu Dan Beton (TKBB).Semua Program Keahlian itu tadi masih menjadi satu Bidang keahlian yaitu Teknik Bangunan.Padahal Dulu menurut Kurikulum 1994 sampai 1999 Teknik Bangunan dibagi menjadi 2 Yaitu Teknik Bangunan Gedung Dan Teknik Bangunan Air.

Upload: others

Post on 14-Feb-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu & Beton di SMK

    Negeri 2 Salatiga secara umum mengacu pada isi Undang

    Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3

    mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal

    15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan

    merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan

    peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.

    Secara khusus tujuan Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu

    & Beton adalah membekali peserta didik dengan keterampilan,

    pengetahuan dan sikap agar kompeten Melakukan pekerjaan

    sebagai pelaksana pekerjaan bangunan gedung, melakukan

    pekerjaan jasa (pemborong) secara mandiri/berwirausaha

    dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung.

    Dahulu Teknik Konstruksi Batu dan Beton bernama

    Teknik Konstruksi Bangunan (TKB) menurut kurikulum

    1999,berdasar kurikulum 2004 menjadi Teknik Batu Dan

    Beton (TBB) dan semenjak Kurikulum 2006 (KTSP) Sampai

    Sekarang menjadi Teknik Konstruksi Batu Dan Beton

    (TKBB).Semua Program Keahlian itu tadi masih menjadi satu

    Bidang keahlian yaitu Teknik Bangunan.Padahal Dulu

    menurut Kurikulum 1994 sampai 1999 Teknik Bangunan

    dibagi menjadi 2 Yaitu Teknik Bangunan Gedung Dan Teknik

    Bangunan Air.

  • 2

    Kompetensi Dasar Kejuruan Konstruksi batu dan Beton

    merupakan suatu kelompok kompetensi yang sangat penting

    dan mendasar bagi peserta didik.Semua produk konstruksi

    Batu dan Beton dalam berbagai bentuk atau ujud mempunyai

    Unsur garis,tekstur,warna.Bentukan (Produk) ini,kecuali

    artistic harus memperhitungkan fungsi,agronomi,(dalam batas

    pegangan,jangkauan,kedudukan tubuh yang benar dan

    nyaman)serta ekonomi.Hal tersebut dipelajari atau didapatkan

    dengan mengembangkan proses Desain yang mengacu dalam

    proses pemecahan masalah dalam membentuk.

    Kemampuan Dasar Kompetensi Keahlian merupakan

    kemampuan yang sangat mendasar untuk mengembangkan

    kopetensi peserta didik Program studi Keahlian Teknik

    Bangunan selama belajar.Kajian materi (pengetahuan) dan

    keteknikan diupayakan secara optimal mengacu pada

    kemampuan menggambar dan membentuk.Materi-materi yang

    diberikan pada mata pelajaran kompetensi kejuruan ini

    ,antara lai meliputi :

    1.Menerapkan Dasar-dasar Gambar Teknik,didesain untuk

    mengenalkan dan melatih peserta didik tentang berbagai

    dasar-Dasar gambar teknik serta mengidentifikasi peralatan

    gambar teknik melalui proses eksplorasi tentang

    menggambar Garis,menggambar bentuk bidang dan bentuk

    tiga dimensi ,Menggambar proyeksi benda serta

    menggambar dengan perangkat lunak (Software) dengan

    proses yang benar.

  • 3

    2.Menerapkan ilmu statika dan tegangan,untuk mengenal

    besaran vector,system satuan,Hukum Newton,membuat

    diagram gaya,serta menerapkan teori Tegangan pada

    konstruksi bangunan.

    3.Mengidentifikasi ilmu bangunan Gedung,merupakan

    pendekatan yang sangat metodologis untuk menguasai

    struktur dasar suatu bentuk.Ilmu Gedung bangunan

    merupakan suatu ilmu yang membahas dan

    mendiskripsikan bagian-bagian bangunan gedung

    ,menjelaskan macam-macam pekerjaan batu-bata

    menjelaskan dasar-dasar plambing ,menentukan jenis

    pondasiyang tepat untuk bangunan sesuai degan jenis

    tanahnya,menjelaskan macam-macam sambunganserta

    menerapkan macam-macam konstruksi pintu dan jendela.

    4.Memahami bahan bangunan ,merupakan pendekatan untuk

    mengembangkan berbagai bahan bangunan pada suatu

    benda (bangunan gedung),serta memahami berbagai

    kelebihan dan kelemahan berbagai bahan bangunan yang

    sering dipakai dalam membangun rumah atau bangunan

    gedung lainnya.

    5.Menerapkan keselamatan dan Kesehatan kerja (K3)

    ,merupakan bentuk pelatihan dasar yang harus

    dikembangkan dan dibiaskan sebagai modal dasar dalam

    kerja.

    Sejalan dengan apa yang dikatakan Dwisisilia Saputri

    Dalam penelitian PTK Vokasi Pendidikan Teknik Sipil dan

    perencanaan Fakultas Teknik Universitas Yogyakarta bahwa :

  • 4

    Kegiatan Pembelajaran yang efektif salah satunya dapat

    tercapai apabila didukung oleh perencanaan prasarana dan

    sarana yang baik dan memadai .Dalam hal ini ,sarana dan

    prasarana menjadi suatu penggerak yang akan menuntun

    bagaimana proses pembelajaran peserta didik dapat

    terselenggara dengan lancar ,tenang dan nyaman sehingga

    peserta didik dapat belajar dengan focus dan konsentrasi,serta

    tetap dalam suatu kondisi lingkungan yang nyaman.Untuk itu

    sekolah atau lembaga pendidikan yang memiliki system

    perencanaan tata ruang prasarana dan sarana yang baik

    tentunya akan berpotensi besar dalam mencetak lulusan yang

    cerdas ,berkompeten,khususnya lulusan Teknik Konstruksi

    Batu Dan Beton yang diharapkan mampu memiliki skill yang

    baik dan mampu bersaing secara global.

    Perlunya peneliti mengangkat Evaluasi ini karena

    kondisi lapangan yang terjadi di lingkungan SMK Negeri 2

    Salatiga Khususnya di Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu

    Dan Beton dengan melakukan tinjauan dan pengkajian

    terhadap kondisi sarana dan prasarana serta kemungkinan

    ketidak relevannya dengan system kurikulum dengan keadaan

    kompetensi di Dunia Usaha Dan Jasa Konstruksi sekarang

    ini.Dari hasi penelitian tentunya akan memberikan suatu

    pengetahuan tambahan dan bahan pertimbangan bagi kita

    dalam merancang suatu system manajemen serta suatu tata

    ruang yang baik dalam hal sarana dan prasarana serta dapat

    meminimalisir kemungkinan ketimpangan yang terjadi pada

  • 5

    lulusan siswa Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri

    2 Salatiga.

    Hal yang tak pernah terlepas dari suatu system adalah

    manajemen,dalam hal ini system yang terbentuk adalah

    organisasi.Inti dari Organisasi Sekolah Menengah Kejuruan

    adalah Kegiatan belajar mengajar baik di kelas maupun di

    bengkel atau laboratorium,( Arikunto,1990 : 103 ).

    Menurut Pardede (2005:11) Keberhasilan suatu

    organisasi diukur dari tingkat Pencapaian Tujuan atau

    tujuan-tujuannya yang dirumuskan dan ditetapkan untuk

    berlaku selama satu masa tertentu.Namun dalam realisasi

    Manajemen pembelajaran Khususnya Pada Paket Keahlian

    Teknik konstruksi Batu beton SMK Negeri 2 Salatiga belum

    efektif dalam mengimplementasikannya.Mulai dari

    Program,Sarana dan Prasarana,Prestasi Siswa serta Ruang

    Pembelajaran yang belum mencapai standart,Menejemen

    Pengelolaan bengkel (Ruang Pembelajaran Khusus) sampai

    pada Pelaksanaan serta evaluasi yang berjalan setengah-

    setengah.

    Dari Pengamatan Peneliti memperoleh Temuan Bahwa :

    1.Sistem Penyelenggaraan Pendidikan Teknik Konstruksi Batu

    dan Beton Masih terkooptasi dengan Kebijakan Sistem

    Kurikulum yang ada.Dinamika perubahan kurikulum mulai

    dari kurikulum 2009,Kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis

    Kompetensi),kurikulum KTSP 2006,Kurikulum KTSP

    Spektrum 2009,Sampai Kurikulum 2013 yang diberlakukan

    saat ini membuat Program Paket Keahlian Teknik

  • 6

    Konstruksi batu beton Berjalan di persimpangan.Istilah

    Paket Keahlian sendiri berasal Dari Kurikulum 2013,Yang

    sebelumnya Kompetensi Keahlian (Kurikulum Spektrum

    2009),Dan Program Keahlian Dari Kurikulum KTSP 2006,

    Kurikulum KBK 2004 Dan Kurikulum 2009.Sedangkan

    yang mulai maret 2016 Kurikulum SMK sudah mulai

    didesain menjadi kurikulum Spektrum.(kembali ke

    kurikulum 2009)

    Gambar 1 Struktur Kurikulum

  • 7

    2.Sarana Dan Prasarana Pada Paket Keahlian Teknik

    Konstruksi Batu Dan Beton Di SMK Negeri 2 Salatiga Masih

    belum sesuai dengan Standart Pelayanan Minimal.Keadaan

    Ruang Pembelajaran Khusus ( RPK ) Masih bergabung

    dengan paket keahliaan lain tetapi dalam satu Program

    studi Keahlian.

    Gambar 2.Ruang Pembelajaran kusus (RPK)

    Teknik Konstruksi Batu Dan Beton

    3.Proses pembelajaran Yang masih konvensional dan Belum

    ada inovasi Pembelajaran.Model pembelajaran Yang

    diteorikan belum diimplementasikan oleh para guru Paket

    Keahlian Teknik Konstruksi batu dan Beton.Mungkin

    keterbatasan Dana Penyelengagaraan media Pembelajaran

    Yang belum maksimal membuat Proses Pembelajaran yang

    masih monoton dan konvensional.

  • 8

    4.Masih Sedikit Prosentase Keterserapan lulusan Siswa Teknik

    Konstruksi Batu dan Beton Ke Dunia Usaha Dan

    Industri.Akibat Gonta-ganti kurikulum sementara para

    penyusun Kurikulum tidak melihat di lapangan membuat

    lulusan siswa Teknik Konstruksi batu dan beton banyak

    yang belum siap memasuki Dunia Usaha dan industri jasa

    Konstruksi.Sinkronisasi Kurikulum Dengan Pengusaha jasa

    Konstruksi akhirnya mengalami banyak kendala.Aspek

    pekerjaan yang ada di industri masih tidak sesuai dengan

    penyiapan sistem kurikulum di Sekolah Menengah

    Kejuruan.Terbukti Ketika salah satu siswa lulusan Teknik

    konstruksi Batu dan beton diterima di PT.NINDYA BETON

    ternyata sehari sesudahnya mundur karena ketidaksiapan

    bekerja.

    Harapan Peneliti ke depan setelah pengkajian Evaluasi

    ini Paket keahlian Teknik konstruksi Batu dan beton sebagai

    berikut :

    1.Sistem Penyelenggaraan Pendidikan Teknik Konstruksi Batu

    dan Beton tidak lagi terkooptasi dengan Kebijakan Sistem

    Kurikulum dalam bentuk apapun.Mudah-mudahan muncul

    konon kurikulum Spektrum versi baru dan juga belum ada

    sosialisasi.Harapannya ada Suatu Kurikulum yang

    mengakomodir kebutuhan-kebutuhan dan instrument-

    instrumen pembelajaran yang dibutuhkan industri Jasa

    Konstruksi .

    2.Sarana Dan Prasarana Pada Paket Keahlian hendaknya

    sesuai dengan Standart Pelayanan Minimal.Keadaan Ruang

  • 9

    Pembelajaran Khusus (RPK) tidak lagi bergabung dengan

    paket keahliaan lain. Walaupun dalam satu Program studi

    Keahlian Teknik Bangunan hendaknya diberi kewenangan

    sendiri dalam menyusun Rencana Anggaran kegiatan

    Sekolah ,Struktur organisasi Sendiri,Unit produksi Unit

    penyaluran Lulusan tersendiri.Jadi hendaknya seperti yang

    ada pada instrument akreditasi Sekolah Menengah

    Kejuruan.Program Studi Keahlian dulu Bidang keahlian

    hanya sebagai coordinator dari berbagai paket keahlian

    dalam satu rumpun.

    3.Proses pembelajaran mestinya banyak model-model dalam

    inovasi Pembelajaran.Model pembelajaran Yang diteorikan

    harus diimplementasikan oleh para guru Teknik Konstruksi

    batu dan Beton.Pada saat inilah Ketua Unit program Studi

    Keahlian bersama-sama ketua paket keahlian memikirkan

    dan mengupayakan Penyelengagaraan media Pembelajaran

    Yang melalui Usulan Rencana Anggaran Biaya dan

    Pendapatan Sekolah (RAPBS) Dan Rencana anggaran

    Kegiatan Sekolah .

    4.Diharapkan Oleh peneliti Ada kenaikan Prosentase

    Keterserapan lulusan Siswa Teknik Konstruksi Batu dan

    Beton Ke Dunia Usaha Dan Industri.Dan mudah-mudahan

    Gonta-ganti kurikulum tidak mengubah system

    pembelajaran. Diharapkan para penyusun Kurikulum

    terjun ke bawah dan melihat ke lapangan (Sekolah-sekolah

    Dan Perusahaan jasa konstruksi) Dan Supaya lulusan

    siswa Teknik Konstruksi batu dan beton banyak siap

  • 10

    memasuki Dunia Usaha dan Dunia industri jasa

    Konstruksi.Sinkronisasi Kurikulum Dengan Pengusaha jasa

    Konstruksi hendaknya digalakkan dan diperbanyak.Aspek

    pekerjaan yang ada di industri akan diserap dan menjadi

    bagian Struktur kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan .

    1.2.Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas rumusan

    masalah dalam penelitian ini adalah :

    a. Bagaimana Conteks Manajemen Paket Keahlian

    Teknik Konstruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 2

    Salatiga ?

    b. Bagaimana Input Manajemen Paket Keahlian Teknik

    Konstruksi Batu Dan Beton Di SMK N 2 Salatiga ?

    c. Bagaimana Procces Serta kendala-kendala dalam

    pelaksanaan Paket keahlian Teknik Konstruksi Batu

    Beton di SMK Negeri 2 Salatiga?

    d. Bagaimana Product Manajemen Paket Keahlian

    Teknik Konstruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 2

    Salatiga ?

    1.3.Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah untuk memberikan masukan

    kebijakan kepada SMK Negeri 2 Salatiga Dalam

    Pengembangan Dan Pengelolaan Program Paket Keahlian

    Teknik Konstruksi Batu Dan Beton.Rincian tujuan dari

    Penelitian ini adalah :

  • 11

    1. Mengevaluasi Conteks Dalam Manajemen Paket

    Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton di SMK

    N 2 Salatiga.

    2. Mengevaluasi Input Dalam Manajemen Paket Keahlian

    Teknik Konstruksi Batu Dan Beton di SMK N 2

    Salatiga.

    3. Mengevaluasi Process Dan Kendala-kendala yang

    dihadapi Dalam Manajemen Paket Keahlian Teknik

    Konstruksi Batu Dan Beton di SMK N 2 Salatiga.

    4. Mengevaluasi Product Dan Kendala-kendala yang

    dihadapi Dalam Manajemen Paket Keahlian Teknik

    Konstruksi Batu Dan Beton di SMK N 2 Salatiga.

    1.4.Manfaat Penelitian 1.4.1.Manfaat Teori : a.Penelitian ini diharapkan member sumbangan pada ilmu

    Evaluasi,dan ilmu mnajemen,Pendidik Dan Tenaga

    kependidikan khususnya tentang menejemen paket keahlan

    di Sekolah Menengah kejuruan.

    b.Temuan-temuan dalam penelitian ini diharapkan dapat

    menjadi bahan kajian untuk mengkaji berbagai Teori

    tentang Evaluasi menejemen suatu Program atau paket

    keahlian di Sekolah Menengah Kejuruan yang selama ini

    telah terakumulasi,sehingga melahirkantemuan-temuan

    ilmiah yang lebih produktif.

  • 12

    1.4.2.Manfaat Praktis : a.Bagi Kepala Sekolah : Akan menjadi Bahan Referensi untuk

    mempertimbangkan Dalam setiap kebijakan khususnya

    paket keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK

    Negeri 2 Salatiga.

    b.Bagi Pengawas : Akan menjadi Pedoman dalam memberikan

    Supervisi di sekolah-sekolah SMK yang membuka Program

    Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton Di

    Wilayah Kota Salatiga.

    c.Bagi Ketua program Studi Keahlian : Untuk menjadi Acuan

    Dalam Perencanaan dan Pengembangan program Studi

    Keahlian Teknik Bangunan khususnya pada paket keahlian

    Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga.

    d.Bagi Ketua Paket Keahlian : Akan menjadi Program Utama

    yang nanti akan menjadi bahan masukan dalam Rencana

    Kegiatan Dan Anggaran ( RKA ) dan Rencana Kerja Dan

    Strategi ( Renstra ) Pada Paket KeahlianTeknik Konstruksi

    Batu dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga.

    e.Bagi Guru : Akan menjadi acuan dalam meningkatkat

    kwalitas dalam mengajar kepada siswa Teknik konstruksi

    Batu dan beton di SMK Negeri 2 Salatiga.