tahun 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/renstra disbun...

33

Upload: truongkien

Post on 02-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Page 2: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

2

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

produktivitas dan mutu perkebunan serta juga ketersediaan input sarana dan

prasarana yang memadai, sehingga dapat terwujud berkembangnya penguatan

di hilir untuk kemajuan pengembangan perkebunan ke depan.

Meskipun kinerja pembangunan perkebunan belum eksis di penguatan di

hilir dengan basis di hulu, namun peranan dan kontribusinya selama ini telah

memberikan hasil yang nyata terhadap perekonomian secara luas dan

peningkatan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat. Untuk itu peran dan

kontribusi perkebunan akan terus dipacu sejalan dengan tuntutan dan

perkembangan iptek serta perubahan dalam tatanan nilai baik ekonomi, politik

dan lingkungan hidup. Hal itu dapat dilakukan apabila potensi dan karakteristik

perkebunan yang dimiliki dioptimalkan seperti dari jenis komoditi, hasil produksi

Pembangunan perkebunan ke depan diarahkan

pada upaya penguatan di hilir, yaitu

pengembangan industri yang maju yang didukung

sumberdaya perkebunan yang kuat melalui

pemberdayaan di hulu dalam rangka

meningkatkan nilai tambah, kualitas dan daya

saing, pemasaran serta ekspor. Dukungan basis

di hulu dilakukan untuk peningkatan produksi,

Page 3: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

3

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

dan bentuk pengusahaannya, karena dapat menjadi kekuatan dan peluang yang

baik untuk dikembangkan agar lebih maju, produktif dan berkelanjutan.

Potensi dan keunggulan lokal yang dimiliki terus dioptimalkan seperti

komoditi kakao Sulawesi Selatan yang sudah memberikan kontribusi secara

nyata terhadap perekonomian dan peningkatah kesejahteraan masyarakat

mendapat perhatian dan prioritas, sehinngga menjadi harapan untuk diwujudkan

sebagai wilayah perkebunan terkemuka berbasis kakao.

Dalam rangka mewujudkan arah pembangunan perkebunan dan

memperhatikan potensi keunggulan lokal, maka ditetapkan Rencana Strategis

(Renstra) selama 5 tahun ke depan yang bernuansa pada penerapan sistem

pembangunan yang cerdas, kreatif dan inovatif sejalan dengan tuntutan dan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2008-2013

merupakan dokumen perencanaan yang berisikan visi, misi, tujuan, sasaran,

kebijakan, strategi, program dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama lima

tahun ke depan. Dokumen ini disusun melalui telaahan dan analisis yang

mendalam tentang strategi, potensi, peluang, permasalahan dan tantangan yang

dihadapi pembangunan perkebunan selama lima tahun ke depan.

Oleh karena dalam pelaksanaan Renstra Dinas

Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan tahun

2008-2013 banyak dipengaruhi perkembangan

dan perubahan lingkungan strategis serta

dinamisasi yang berubah cepat yang mempe-

Page 4: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

4

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

ngaruhi internal kinerja organisasi, maka dipandang perlu dilakukan Revisi

Renstra untuk penyesuaian,perbaikan dan penyempurnaan agar lebih terukur

dan tepat sasaran dalam pencapaian arah pembangunan perkebunan ke depan.

Dalam rangka meningkatkan dan mempertahankan kinerja organisasi

dalam menghadapi perkembangan perubahan lingkungan strategis yang sangat

dinamis serta faktor-faktor berpengaruh yang berubah dengan cepat dan sering

tidak terduga, maka dikembangkan model perencanaan strategis pada analisis

lingkungan strategis.

Memperhatikan peranan Sub Sektor Perkebunan baik tantangan maupun

peluang yang dihadapi serta tuntutan pembangunan, maka arah strategi dan

kebijakan pengembangan Sub Sektor Perkebunan dititik beratkan pada

kebijakan pemerintah daerah provinsi Sulawesi Selatan yaitu peningkatan &

pemerataan kesejahteraan, perwujudan keunggulan lokal, penguatan

kelembagaan masyarakat dan penguatan kelembagaan pemerintah, dan

kebijakan pemerintah pusat. Untuk kebijakan ini diimplementasi pada program

peningkatan produksi,produktivitas dan mutu tanaman perkebunan,peningkatan

nilai tambah,daya saing,industry hilir,pemasaran dan ekspor, serta peningkatan

penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana

perkebunan.

Secara nasional sub sektor perkebunan memberikan

kontribusi peningkatan Devisa Negara dan PDRB terbesar

Page 5: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

5

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

di luar minyak dan gas bumi serta penyerap tenaga kerja yang cukup besar.

Sehubungan dengan strategi dan kebijakan pembangunan perkebunan

provinsi sulawesi selatan, maka sasaran pembangunan perkebunan ke depan

adalah memulihkan produksi dan kualitas kakao 300.000 ton, hingga tahun 2013.

Untuk perkebunan kedepan adalah memulihkan produksi dan kualitas mencapai

sasaran tersebut, maka diperlukan program-program yang dapat mendukung

tercapainya sasaran yang terlah ditetapkan termasuk dukungan adanya Gerakan

Nasional Kakao dari pemerintah pusat. Diharapkan dengan melalui Gernas

kakao yang memperoleh dukungan pembiayaan dari pusat yang cukup besar

dapat terwujud pemulihan dan peningkatan produksi dan kualitas kakao di

Sulawesi Selatan.

B. Maksud dan Tujuan

Tujuan Revisi Penyusunan RENSTRA Dinas Perkebunan Provinsi

Sulawesi Selatan adalah merumuskan kebijakan dan Program Strategis yang

yang disesuaikan dengan perkembangan dan perubahan lingkungan strategis

serta faktor internal agar dalam pelaksanaannya lebih terarah, terukur, dan

tepat sasaran, serta efisien dan efektif berdasarkan prinsip-prinsip

kepemerintahan yang baik.

C. Landasan Hukum

a. Undang-undang R.I Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional.

Page 6: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

6

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

b. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara R.I Tahun 2004 Nomor 125. Tamabahan Lembaran

Negara No. 9437).

c. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

yang bebas dari KKN.

d. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

e. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional.

f. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

g. Undang-undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara

h. Undang-undang No. 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan

i. Peraturan Pemerintah RI Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan.

j. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan

dan Pertanggung jawaban Keuangan Daerah.

k. Peraturan Pemerintah RI Nomor 108 Tahun 2000 tentang tata cara

Pertanggung jawaban kepada Daerah.

l. Peraturan Pemerintah RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang tata cara

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Page 7: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

7

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

m. Keputusan Presiden Nomor 74 Tahun 2001 tentang tata cara

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan RI.

n. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Industri Pemerintah.

0. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 2002 tentang pelaksanaan kebijakan

dan strategis Nasional Percepatan Pembangunan kawasan timur

Indonesia.

p. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

q. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang

perubahan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah.

r. Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan 2008 –

2013.

s. Peraturan Daerah 10 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sulawesi Selatan 2020.

t. Peraturan Daerah Nomor 44 Tahun 2001 tentang Rencana Tata Ruang

Propinsi Sulawesi Selatan.

u. Keputusan Menteri Dalam Negara Nomor 17 Tahun 2001 tentang

Pelimpahan Pengawasan Fungsional kepada Gubernur.

Page 8: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

8

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

v. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2001 tentang

Pengawasan Represif Kebijakan Daerah.

w. Keputusan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan Nomor :

133 / A.3 / KPTS / V / 2008 tanggal 5 Mei 2008 tentang Penunjukan

Tim Penyusun Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perkebunan Provinsi

Sulawesi Selatan Tahun 2008.

D. Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya.

Rencana Strategi Dinas Perkebunan Propinsi Sulawesi Selatan

2008 – 2013 disusun berdasarkan hasil analisis lingkungan strategi Dinas

Perkebunan Propinsi Sulawesi Selatan dengan mengacu pada Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi

Selatan serta memperhatikan Undang-undang Nomor 32 tentang

Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan. Sebagai Daerah Otonomi terutama

menyangkut tugas pokok dan Fungsi Dinas Perkebunan Propinsi Sulawesi

Selatan berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan Nomor 08

Tahun 2008 Tanggal, 21 Juli 2008, namun demikian RENSTRA Dinas

Perkebunan Propinsi Sulawesi Selatan tidak terlepas dari arah dan kebijakan

nasional serta kebijakan strategi Kementerian Pertanian RI yaitu

Pengembangan Agribisnis berbasis Perkebunan, Pengembangan Pangan

pada areal Perkebunan, dan Peningkatan Kesejahteraan Petani.

Page 9: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

9

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

Selanjutnya Rencana Strategi (RENSTRA) Dinas Perkebunan

Propinsi Sulawesi Selatan dijabarkan ke dalam rencana Pembangunan

Tahunan Daerah melalui dukungan dana yang dimuat dalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Propinsi Sulawesi Selatan dan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara “ APBN Dekonsentrasi / Tugas

Pembantuan” dalam rangka mewujudkan visi, misi dan strategis yang telah

ditetapkan.

E. Sistematika Penulisan

Penulisan renstra ini disusun secara sistematis dengan mengkaji

berbagai faktor yang berpengaruh terhadap pencapain visi dan misi Dinas

Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai berikut :

1. Mempelajari dampak Visi, Misi dan Program Gubernur Sulawesi Selatan

dimana Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan mengkaji

implikasi Visi, Misi, dan Program Gubernur Sulawesi Selatan terhadap

tugas pokok dan fungsi Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan

dengan memberikan penilaian keterkaitan Visi, MIsi dan program dalam

renstra Dinas priode lalu.

2. Mengidentifikasi program Gubernur Sulawesi Selatan terhadap capaian

kinerja program Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan priode

sebelumnya.

3. Hasil identifikasi perubahan program dan kegiatan Dinas Perkebunan

Provinsi Sulawesi Selatan sebagai akibat Visi, Misi dan program

Page 10: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

10

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

Gubernur Sulawesi Selatan adalah menjaga kelanjutan capaian kinerja

Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan yang sudah baik, serta

merumuskan kegiatan penting yang belum terlaksana pada priode

sebelumnya.

4. Penulisan ini juga menjelaskan program dan yang bersinerjik dengan

stakeholders / SKPD lainnya dengan memperhatikan arah rencana tata

ruang Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.

5. Merumuskan Visi & Misi Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan,

berdasarkan jabaran Visi & Misi Gubernur Sulawesi Selatan 2008 -

2013

6. Melakukan kajian strategis untuk menetapkan strategi dalam

merumuskan kelompok tujuan dan kebijakan dalam pencapaian Visi dan

Misi Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, sesuai tugas pokok

dan fungsinya.

Kajian tersebut menggunakan metode analisis yang mempertimbangkan

lingkungan eksternal program Gubernur Sulawesi Selatan terhadap

kondisi objek urusan / kewenangan Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi

Selatan, dan lingkungan internal (kondisi internal Dinas Perkebunan

Provinsi Sulawesi Selatan; SDM, peralatan, kebijakan, dll). Kajian

tersebut dilengkapi dengan hasil evaluasi Restra Dinas Perkebunan

Provinsi Sulawesi Selatan periode sebelumnya.

Page 11: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

11

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

7. Menyusun program sebagai penjabaran kebijakan ke dalam kelompok

tujuan, dalam bentuk program-program sesuai kewenangan lokalitas

SKPD, lintas SKPD, sebagai pelaksanaan tugas dan fungsinya.

8. Menyusun rencana kegiatan yang merupakan penjabaran dari program

lokalitas SKPD (Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan), lintas

SKPD, yang dilengkapi indikasi pendanaan, serta dilampiri rencana

kerangka regulasi dan kerangka pendanaan bersifat indikatif.

9. Menetapkan lokasi rancangan kegiatan dengan memperhatikan rencana

tata ruang.

10. Muatan butir tersebut diatas menjadi muatan dalam rancangan Restra

Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, disampaikan kepada

Kepala Bappeda sebagai masukan untuk menyusun Rancangan RPJM

Daerah 2008-2013 sebagai bahan utama dalam Musrenbang.

Page 12: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

12

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

BAB II

TUGAS DAN FUNGSI SKPD

A. Tugas dan Fungsi

Tugas Pokok Dinas Perkebunan Propinsi Sulawesi Selatan

berdasarkan perda No. 08/Tahun 2008 tanggal 21 Juli 2008 adalah

melaksanakan kewenangan desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas

Pembantuan serta urusan/kewenangan yang tidak atau belum dapat

dilaksanakan oleh Kabupaten / Kota di bidang Perkebunan sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku, dan untuk menyelenggarakan tugas

pokok tersebut Dinas Perkebunan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan kebijaksanaan tehnis di bidang Perkebunan.

b. Pelaksanaan pelayanan umum lintas Kabupaten/Kota di bidang

Perkebunan.

c. Penyelenggaraan perizinan usaha Perkebunan lintas Perkebunan/Kota.

d. Pembinaan teknis di bidang Perkebunan.

e. Pembinaan unit pelaksana teknis Dinas.

f. Pelaksanaan urusan Tata Usaha Dinas.

Page 13: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

13

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

B. Struktur Organisasi

KEPALA DINAS

KELOMPAOK JABATAN

FUNGSIONAL SEKRETARIAT

SUBAG UMUM

DAN

KEPEGAWAIA

SUBAG

PROGRAM

SUBAG

KEUANGAN

BID. PENGEMBANGAN

DAN PEMBINAAN USAHA

PERKEBUNAN

BID. SARANA PRASARANA

PERKEBUNAN

BID. PERLINDUNGAN

PERKEBUNAN

BID. PASCA PANEN & SISTEM

INFORMASI PERKEBUNAN

SEKSI

PEMBINAAN

TANAMAN

SEKSI

PERBENIHAN

SEKSI

PEMBINAAN

TANAMAN SEMUSIM

SEKSI

KERJASAMA DAN

KELEMBAGAAN

SEKSI

ALAT DAN MESIN

SEKSI

PUPUK & PESTISIDA

SEKSI

PENGAMATAN DAN

PERAMALAM OPT

SEKSI

PENGENDALIAN OPT

&

U P T D

SEKSI

KONSERVASI

LAHAN &

PEMANFAATAN AIR

SEKSI

PENGOLAHAN HASIL

SEKSI

PEMASARAN HASIL

SEKSI

STATISTIK & SISTEM

INFORMASI

Page 14: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

14

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

BAB III

KONDISI UMUM PEMBANGUNAN PERKEBUNAN

mewujudkan fungsi dalam aspek

ekonomi,ekologi dan sosial budaya. Kondisi pembangunan perkebunan dapat

tercermin dari indikator berikut:

A. Indikator Makro

1. Pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB)

Pada kondisi makro, indikator yang dapat dilihat adalah nilai PDB yang

peranannya amat penting dalam pembangunan ekonomi terhadap

perolehan PDB dari sub sektor perkebunan tahun 2009 cukup besar yaitu

Rp 7,011 Triliun (harga berlaku), nilai besaran ini cukup berarti bagi

pembangunan di Sulawesi Selatan. PDB tersebut cenderung terus

meningkat pada setiap tahunnya dan apabila dibandingkan tahun 2008

mencapai Rp. 5,354 Triliun (harga berlaku) atau naik sebesar 30,94%.

2. Keterlibatan Tenaga Kerja

Jumlah petani perkebunan pada tahun 2009 sebanyak 1.003.745 KK atau

setara dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 5.018.725 Orang.

Pembangunan perkebunan yang

dilaksanakan didasarkan atas asas

manfaat, berkelanjutan, ketepaduan,

kebersamaan, keterbukaan dan

Page 15: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

15

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

Kecenderungan keterlibatan tenaga kerja terus meningkat pada setiap

tahunnya. Bila dibandingkan pada tahun 2008 jumlah petani perkebunan

sebanyak 993.050 KK atau setara dengan penyerapan tenaga kerja

sebanyak 4.965.250 Orang atau naik sebesar 1,07%. Dengan

meningkatnya keterlibatan tenaga kerja akan mendorong dan memicu

peningkatan pengelolaan usaha perkebunan yang pada akhirnya akan

meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui subsektor perkebunan.

3. Kesejahteraan Petani Pekebun

juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari

produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk

biaya produksi. Nilai dari indeks NTP diperoleh dari perbandingan indeks

harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani

(dalam persentase). Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin tinggi

tingkat kesejahteraan petani.

Produktivitas tenaga kerja adalah perkembangan pendapatan tenaga kerja

yang diukur dari nilai PDB pertenaga kerja di sektor bersangkutan. Pada

tahun 2009 pendapatan petani pekebun mencapai Rp. 6.985.504 naik bila

Indikator yang biasanya dipergunakan untuk

mengukur kesejahteraan petani adalah indeks

Nilai Tukar Petani (NTP) dan produktivitas tenaga

kerja. NTP dipergunakan untuk melihat tingkat

kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP

Page 16: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

16

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

dibandingkan pendapatan tahun 2008 yang hanya mencapai Rp.

3.591.293 atau naik rata-rata sebesar 94,51%.

4. Investasi

telah mengembangkan berbagai

skim kredit program yang terdiri dari skim kredit program dengan fasilitas

sub sidi bunga dan skim kredit program dengan fasilitas penjaminan. Pada

saat ini petani telah mendapatkan kepercayaan untuk memanfaatkan

fasilitas skim kredit dengan fasilitas bunga sub sidi seperti revitalisasi

perkebunan. Sedangkan kelompok yang lainnya yang dimungkinkan untuk

memanfaatkan skim kredit program dengan fasilitas penjaminan yaitu

adanya Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan besaran kredit maksimum Rp.

500 juta per debitur dengan kisaran suku bunga 14% untuk kredit Rp. 5

juta s/d 500 juta dan suku bunga sampai dengan 22% untuk kredit sampai

dengan Rp. 5 juta.

Salah satu keterbatasan petani

dalam pengembangan usaha

perkebunan adalah modal. Dalam

membantu petani mengatasi

keterbatasan modal, pemerintah

Page 17: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

17

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

5. Neraca Perdagangan

Volume dan nilai eksport produk hasil perkebunan yang dicapai pada

tahun 2009 sebesar 214.264,90 ton dengan nilai US$ 425.746.609,09.

Bila dibandingkan pada tahun 2008 mengalami peningkatan yaitu untuk

volume eksport sebesar 277.233,82 ton dengan nilai US$ 383.579.576,20

atau naik sebesar 10,99% untuk nilai eksport.

B. Indikator Mikro

1. Luas Areal, Produksi dan Produktivitas

diberikan oleh Kementerian Pertanian

RI. Berdasarkan kondisi agroklimat Sulawesi Selatan dan kajian teknologi

pengembangan pembangunan perkebunan, Sulawesi Selatan ditetapkan

10 komoditas unggulan yaitu Kakao, Kelapa Sawit, Kelapa, Kopi, Jambu

Mete, Lada, Cengkeh, Tebu, Kapas dan Jarak Pagar.

Dari 10 komoditi tersebut, satu komoditi diantaranya menjadi prioritas

pembangunan perkebunan di Sulawesi Selatan yaitu komoditas Kakao.

Komoditi ini dapat meningkatkan pendapatan petani, meningkatkan devisa

negara.

Berdasarkan statistik perkebunan,

jumlah komoditi yang dibina hingga

saat ini sebanyak 37 komoditi dari

124 komoditi sesuai kewenangan yang

Page 18: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

18

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

Luas areal dan produksi perkebunan yang dicapai pada tahun 2009

adalah seluas 656.228,59 ha dengan produksi sebesar 441.773,04 ton

dengan tingkat produktivitas 903,39 Kg/Ha. Bila dibandingkan pada tahun

2008 produksi yang dicapai 393.202,42 ton atau naik rata-rata sebesar

12,35% dan tingkat produktivitas 798,45 kg/ha atau naik rata-rata 13,14%.

2. Mutu Perkebunan

Pasar tidak hanya menuntut terpenuhinya standar

produk dari aspek jumlah saja tetapi juga dari aspek mutu termasuk mutu

pertanaman yang mendukung terpenuhinya berbagai atribut produk yang

lebih detail, seperti : atribut keamanan produk, atribut nutrisi, atribut nilai,

atribut pengepakan, atribut lingkungan, dan atribut kemanusiaan.

Banyak parameter yang dapat dijadikan ukuran untuk mutu pertanama.

Namun, tidak semua parameter tersebut dapat diukur kinerjanya secara

kuantitatif sebagaimana dipersyaratkan dalam reformasi perencanaan dan

penganggaran. Berkaitan dengan hal tersebut, Direktorat Jenderal

Perkebunan menetapkan tiga parameter untuk mengukur secara

kuantitatif kinerja pembangunan perkebunan dari aspek mutu pertanaman

yang meliputi jumlah populasi tanaman, luas serangan OPT dan

penggunaan benih bersertifikat.

Perubahan perilaku konsumen dan liberalisasi

perdagangan berimplikasi pada semakin ketatnya

persaingan produk-produk perkebunan di pasar

Page 19: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

19

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

BAB IV

POTENSI DAN PERMASALAHAN

A. Potensi

1. Lahan dan Agroekosistem

Ketersediaan lahan menjadi salah satu keunggulan komperatif dalam

pengembangan perkebunan. Apabila dikelola dengan baik keunggulan

komperatif ini dapat mendukung keunggulan kompetitif. Saat ini masih tersedia

lahan potensial untuk pengembangan perkebunan seluas 587.234,63 ha. Potensi

lainnya dalam pembangunan perkebunan adalah kondisi agroekosistem.

Komponen aagroekosistem yang meliputi kondisi geografis, penyinaran matahari,

intensitas curah hujan yang hampir merata sepanjang tahun dibeberapa wilayah

dan keanekaragaman jenis tanah menjadi faktor yang sangat mendukung dan

potensial untuk pengembangan perkebunan.

2. Teknologi

Teknologi budidaya terapan, baik yang dihasilkan oleh lembaga penyedia

teknologi maupun individu praktisi perkebunan, telah tersedia untuk

dimanfaatkan dalam meningkatkan produksi, produktifitas, dan mutu tanaman

perkebunan, antara lain teknologi somatic embryogenesis/kultur jaringan,

rekayasa genetik, sambung samping, sambung pucuk, pengendalian OPT secara

terpadu, pengolahan limbah kebun sebagai pupuk organik dan teknologi

budidaya yang adaptif terhadap perubahan iklim. Selain berperan meningkatkan

Page 20: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

20

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

produksi, produktivitas, dan mutu tanaman perkebunan, teknologi terapan

tersebut juga bersifat ramah lingkungan.

Disamping teknologi budidaya terapan, teknologi pemuliaan tanaman juga

telah dihasilkan antara lain melalui rekayasa genetika dalam rangka mendukung

pengadaan varietas unggul guna menciptakan komoditas perkebunan berdaya

saing tinggi.

3. Pasar

Pasar dalam negri merupakan pasar yag sangat potensial terkait dengan

besarnya jumlah penduduk dan adanya berbagai upaya pemerintah dalam

meningkatkan kesejahteraan penduduk. Pasar internasional juga menjadi sangat

potensial seiring dengan liberalisasi perdagangan dunia.

Potensi pasar komoditas perkebunan juga semakin tinggi mengingat

semakin berangamnya sumber bahan baku dan derivatif produk perkebunan,

antara lain bio-fuel yang memiliki potensi besar untuk mengganti energi fosil yang

semakin lagkah dan jumlahnya semakin menipis. Selain itu semakin

meningkatnya permintaan produk specialty dan organik perkebunan di pasar

internasional manambah tingginya potensi pasar komoditas perkebunan di masa

depan.

4. Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam

pembangunan perkebunan. Melalui pendekatan yang tepat, besarnya jumlah

anggakatan kerja tersebut merupakan potensi untuk mengembangkan

Page 21: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

21

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

perkebunan. Dengan adanya lembaga pendidikan yang kompeten, peningkatan

kualitas dan kapabilitas SDM perkebunan bukan merupakan suatu hal yang sulit

untuk diwujudkan. Tidak kalah pentingnya dalam hal potensi SDM adalah

petugas terampil, terlatih dan berdedikasi tinggi jumlahnya dapat ditingkatkan

secara signifikan yang siap dimanfaatkan untuk melaksanakan pembangunan

perkebunan.

B. Permasalahan

Berbagai kegiatan pembangunan perkebunan selama ini telah berhasil

meningkatkan produksi dan mutu sebagaian besar komoditi perkebunan.

Meskipun demikian, secara umum produktivitas dan mutu komoditi perkebunan

tersebut masih dibawah potensi dan rata-rata hanya mencapai 903,39 kg/ha

pada tahun 2009.

Pada umumnya produktivitas tanaman yang dicapai masih sangat rendah

bila dibandingkan potensi produksi. Hal ini disebabkan antara lain sebagian

tanaman sudah tua dan tidak produktif, terserang hama dan penyakit serta

sumber bahan tanaman dari asalan. Selanjutnya pemeliharaan tanaman belum

dilaksanakan secara intensif mengingat sarana produksi masih sangat terbatas,

belum optimalnya kualitas hasil produk perkebunan. Disamping itu masih

lemahnya kelembagaan petani/kelompok tani sehingga akses dalam

pengembangan usaha sepenuhnya belum kuat terutama dalam mengakses

permodalan dan pasar serta dalam menjalin kemitraan usaha.

Page 22: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

22

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

BAB V

PEMBANGUNAN PERKEBUNAN JANGKA MENENGAH

TAHUN 2008-2013

A. Visi dan Misi SKPD

Rumusan Visi Pembangunan Perkebunan di Sulawesi Selatan

didasarkan atas beberapa Kriteria Pembangunan dan mengacu pada aspek/

ruang lingkup kebijakan pengembangan Sub Sektor Perkebunan yang dititik

beratkan pada kebijakan pemerintah daerah provinsi Sulawesi Selatan yaitu

peningkatan & pemerataan kesejahteraan, perwujudan keunggulan local,

penguatan kelembagaan masyarakat dan penguatan kelembagaan

pemerintah, dan kebijakan pemerintah pusat yaitu peningkatan

produksi/produktivitas,mutu perkebunan dan nilai tambah/industri hilir,

pemasaran,ekspor serta penyediaan sarana dan prasarana perkebunan yang

memadai.

1. Visi.

Sejalan dengan visi Propinsi Sulawesi Selatan tahun 2008 -

2028 yang telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah ( RPJPD ) Provinsi Sulawesi selatan, yaitu :

“ SULAWESI SELATAN MENJADI WILAYAH TERKEMUKA DI

INDONESIA MELALUI PENDEKATAN KEMANDIRIAN LOKAL YANG

BERNAFASKAN KEAGAMAAN “. Serta memperhatikan Visi Pemerintah

Daerah Sulawesi Selatan 2008-2013 yaitu “ SULAWESI SELATAN

Page 23: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

23

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

SEBAGAI PROVINSI SEPULUH TERBAIK DALAM PELAYANAN HAK

DASAR YANG DIDUKUNG KELEMBAGAAN PEMERINTAH YANG

TERPERCAYA “ , maka Visi Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi

Selatan 2008-2013 dirumuskan sebagai berikut :

“ TERWUJUDNYA SULAWESI SELATAN SEBAGAI WILAYAH

PERKEBUNAN TERKEMUKA BERBASIS KAKAO “

Masyarakat Perkebunan adalah seluruh petani yang terlibat

dalam pengelolaan usahatani Perkebunan baik Perkebunan Rakyat

maupun Perkebunan Besar dan Stake Holder lainnya yang dibina

melalui wadah kelompok tani, dimana diharapkan agar kelompok tani

tersebut dapat bergabung bersama-sama kelompok tani lainnya, untuk

membangun kelembagaan ekonomi kerakyatan secara komprehensip

sehingga terbentuk apa yang disebut Koperasi (Primer / Sekunder).

Melalui koperasi ini dibina menjadi petani yang professional.

Petani yang profesional adalah petani yang memiliki kemampuan

pengetahuan dan keterampilan mengakses permodalan, mengelola

usahataninya sendiri, sudah dapat menerapkan teknologi dengan baik

serta mampu memasarkan sendiri hasil / produksinya tanpa bantuan dari

pemerintah. Dengan demikian maka petani yang sudah dibina melalui

kelompok dan telah menjadi anggota koperasi diharapkan telah

mempunyai kemampuan untuk dapat bermitra dengan perusahaan

(Industri) pada setiap kawasan sentra komoditas unggulan. Selanjutnya

Page 24: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

24

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

petani dapat mengintegrasikan dirinya ke dalam industri dan dapat

memperoleh saham dari perusahaan Industri. Demikian pula sebaliknya

perusahaan industri menanamkan sahamnya kepada petani sehingga

keuntungan yang diperoleh dapat dibagi secara patungan. Sehingga

terjadi Integrasi antara On Farm dengan Off Farm, sehingga

pembangunan perkebunan berjalan lebih efisien dan efektif.

Olehnya itu dalam jangka pendek 1 – 5 tahun (Tahun 2008 –

2013) adalah tahap awal dengan memberdayakan melalui

pendampingan hingga menjadi profesional melalui Pembinaan

kelembagaannya, selanjutnya akan diintegrasikan dengan Industri

melalui pola pengembangan Koperasi dengan Investor, maka petani

akan dilibatkan di dalam Dewan Direksi atau Dewan Komisaris artinya

tanaman petani merupakan asset Perusahaan dan sebaliknya Industri

(Pabrik) merupakan milik petani.

Dengan demikian maka dikotomi yang selama ini berlangsung di

PIR dapat dihindari, dan terjadi integrasi On Farm dan Off Farm dalam

suatu kawasan sentra produksi komoditas unggulan.

2. Misi

Berdasarkan Visi Dinas Perkebunan Propinsi sulawesi Selatan

tersebut di atas, maka hakikatnya misi yang akan di emban adalah

mendukung terwujudnya visi tahun 2013, dengan rumusan misi sebagai

berikut :

Page 25: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

25

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

a. Mengembangkan perkebunan yang maju, produktif dan berkualitas

melalui penguatan komoditi unggulan berbasis kakao.

b. Mengembangkan usaha agribisnis perkebunan yang utuh dari hulu

sampai hilir untuk mendukung industri berkelanjutan yang

berwawasan lingkungan.

c. Memberdayakan kelembagaan perkebunan untuk mendorong

akses penguatan usaha perkebunan melalui kerjasama dan

kemitraan usaha.

d. Mengembangkan teknologi untuk mendukung peningkatan

produktivitas dan nilai tambah dari produk perkebunan yang

berbasis keunggulan kompetitif.

B. Tujuan dan Sasaran

� Tujuan

Sejalan dengan Visi dan Misi Dinas, maka tujuan pembangunan

perkebunan ke depan dirumuskan sebagai berikut :

1. Meningkatkan produksi,produktivitas dan kualitas komoditi perkebunan

yang berbasis kakao dengan mengembangkan keunggulan kompetitif

untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

2. Meningkatkan usaha agribisnis perkebunan untuk menunjang

ketersediaan input produksi dalam rangka mendukung peningkatan

pengolahan hasil produk perkebunan.

Page 26: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

26

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

3. Meningkatkan kerjasama usaha untuk mendorong pengembangan

kemitraan dalam rangka memperkuat akses kelembagaan masyarakat

perkebunan dan memperluas jaringan pasar.

� Sasaran

Mengacu pada Visi, Misi dan tujuan Dinas serta memperhatikan

potensi, kondisi lingkungan strategi, maka sasaran pembangunan

perkebunan yang ingin di capai hingga tahun 2013 adalah :

1. Meningkatnya Produksi & Kualitas kakao 300.000 ton pada tahun 2013

2. Meningkatnya produksi komoditas unggulan perkebunan pada 9

komoditi 258.960 ton pada tahun 2013

3. Meningkatnya luas areal tanaman perkebunan 740.000 Ha

4. Meningkatnya penyerapan tenaga kerja 1.049.800 KK

5. Meningkatnya perolehan devisa melalui peningkatan volume ekspor

perkebunan 300 ribu ton dengan nilai ekspor sebesar US

650.500.000,-

6. Meningkatnya pendapatan petani perkebunan berbasis kakao Rp.

50.000.000/Ha.

7. Meningkatnya simpanan petani perkebunan minimal Rp. 5.000.000/Ha

Untuk mencapai sasaran makro dan mikro pembangunan perkebunan

diletakkan indikator makro dan mikro sebagaimana uraian yang telah

dikemukakan sebelumnya, maka sasaran pembangunan perkebunan tahun

2008-2013 dapat diuraikan sebagai berikut :

Page 27: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

27

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

Tabel 1. Sasaran indikator makro dan mikro pembangunan perkebunan tahun 2008-2013.

NO

SASARAN KEGIATAN

PREDIKSI SASARAN KEGIATAN PER TAHUN

2008 2009 2010 2011 2012 2013

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Produksi dan kualitas kakao (ton)

Produksi komoditas unggulan

perkebunan (ton)

Luas areal tanaman perkebunan (ha)

Penyerapan tenaga kerja (KK)

Pendapatan petani yang berbasis

kakao (Rp/Ha)

Volume eksport (ton)

Nilai eksport (US $)

Simpanan petani (Rp/Ha)

112.500

227.251

696.634

993.254

7.167.700

277.300

385.579.000

2.500.000

163.727

231.861

696.711

1.004.663

14.341.637

278.100

450.863.660

3.000.000

171.549

237.091

718.778

1.015.872

17.950.997

279.500

526.147.744

3.500.000

198.414

242.790

724.274

1.027.181

26.312.871

280.200

580.329.885

4.000.000

268.041

249.615

730.054

1.038.490

37.314.834

285.500

600.045.758

4.500.000

325.921

258.960

740.000

1.049.800

50.000.000

300.000

650.500.000

5.000.000

Selanjutnya untuk sasaran produksi beberapa komoditas unggulan perkebunan

selain kakao dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel 2. Sasaran produksi komoditi unggulan tahun 2008-2013.

NO

KOMODITI

PRODUKSI (TON)

2008 2009 2010 2011 2012 2013

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Kopi

Jambu Mete

Lada

Cengkeh

Tebu

Kapas

Kelapa Sawit

Kelapa

J U M L A H

34.297

24.766

6.700

21.704

29.210

1.416

28.007

81.151

227.251

34.655

25.014

6.765

21.978

29.500

1.735

28.820

83.394

231.861

36.152

25.264

6.802

22.155

30.650

1.820

29.135

85.113

237.091

38.290

25.960

6.880

22.420

30.850

1.860

29.330

87.200

242.790

41.390

26.720

7.120

22.650

31.200

1.875

29.550

89.110

249.615

44.510

27.490

7.550

23.210

31.485

1.885

29.870

92.960

258.960

Page 28: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

28

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

C. Strategi

Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pencapaian kinerja Dinas

Perkebunan Propinsi Sulawesi Selatan, maka dapat dicapai dengan cara/

asumsi-asumsi sebagai berikut :

1. Meningkatkan produktivitas dan kualitas komoditas unggulan

perkebunan berbasis kakao yang kompetitif.

2. Memanfaatkan kelembagaan perkebunan dalam mendorong

peningkatan kerjasama dan pengembangan kemitraan usaha.

3. Mengembangkan usaha agribisnis perkebunan untuk meningkatkan nilai

tambah hasil produk perkebunan.

4. Memanfaatkan potensi sumber daya secara optimal dalam

meningkatkan pengembangan usaha perkebunan yang produktif dan

berkelanjutan.

D. Agenda dan Kebijakan

Dalam mewujudkan visi dan misi perkebunan, ditetapkan agenda

utama sebagai berikut :

1. Agenda 2 : Peningkatan dan Pemerataan Kesejahteraan Masyarakat

Kebijakan : Peningkatan Produksi Pertanian dan Pengembangan

Agribisnis Pedesaan

2. Agenda 3 : Perwujudan keunggulan lokal untuk memicu laju

pertumbuhan perekonomian

Kebijakan : Pusat Pelayanan

Page 29: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

29

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

3. Agenda 6 : Penguatan kelembagaan masyarakat

Kebijakan : Aktualisasi dan revitalisasi nilai-nilai budaya lokal

4. Agenda 7 : Penguatan kelembagaan pemerintah

Kebijakan : - Peningkatan kinerja SKPD,

- Peningkatan kemampuan pengelolaan keuangan dan aset

daerah

Page 30: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

30

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

B A B VI

PROGRAM DAN KEGIATAN

A. Program dan Kegiatan yang terkait dengan Peningkatan & Pemerataan

Kesejahteraan Masyarakat

1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan.

1) Kegiatan pembangunan kebun bibit tebu berjenjang.

2) Pembinaan terhadap pengembangan tebu rakyat

3) Pengembangan tanaman pangan pada areal perkebunan

B. Program dan Kegiatan yang terkait dengan Perwujudan Keunggulan

Lokal

1. Program Pemulihan Produksi dan Kualitas Kakao Sul-Sel

1) Intensifikasi tanaman kakao

2) Rehabilitasi tanaman kakao

3) Peremajaan tanaman kakao

4) Pembinaan kakao lestari

5) Pembinaan dan Pemeliharaan sumber-sumber bahan tanaman

kakao

2. Program Pengembangan Agribisnis

1) Akselerasi pengembangan pengembangan kapas

2) Pengendalian organisme penggangu tanaman

3) Pengembangan statistik dan sistem informasi perkebunan

4) Promosi atas hasil produksi perkebunan unggulan daerah

5) Pengembangan pembibitan komoditi unggulan perkebunan

6) Pembinaan peningkatan mutu dan pengembangan pengolahan

hasil perkebunan

7) Pembinaan dan penyediaan sarana dan prasarana perkebunan

8) Akselerasi komoditi unggulan

9) Pembangunan dan pemeliharaan kebun sumber bahan tanaman

Page 31: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

31

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

C. Program dan Kegiatan yang terkait dengan Penguatan Kelembagaan

Masyarakat

1. Program Pengembangan Kelembagaan Petani

1) Penumbuhan kelompok tani dan gabungan kelompok tani

2) Pendampingan kelompok tani dan gabungan kelompok tani

3) Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani, kelompok

tani, gabungan kelompok tani (Gapoktan) serta assosiasi petani &

assosiasi komoditi

4) Sekolah lapang

5) Pembinaan usaha perkebunan dan pengembagan kemitraan

usaha

6) Penguatan kelembagaan perbenihan perkebunan dan introduksi

bahan tanaman dalam mendukung ketahanan pangan

D. Program dan Kegiatan yang terkait dengan Penguatan Kelembagaan

Pemerintah

1. Program Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Keuangan dan

Asset Daerah

1) Pengelolaan Kebun Bibit Dinas

2) Pengawasan, pengujian dan sertifikasi benih

2. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1) Penyediaan jasa administrasi keuangan

2) Pelayanan barang dan jasa administrasi

3) Koordinasi penyelenggaraan perencanaan pembangunan

perkebunan

4) Pembinaan aparatur dan pengembangan kehumasan

Page 32: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

32

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

BAB VII

PENUTUP

1. Rencana Strategis Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan 2008 -

2013 ditetapkan dengan surat Keputusan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi

Sulawesi Selatan dan selanjutnya dilakukan review agar sejalan dengan

perubahan dan perkembangan terhadap lingkungan strategis yang sering

berubah secara cepat. Rencana strategis ini memuat kebijaksanaan dan

pokok rencana pembanguan yang bersifat strategis untuk menjadi acuan

penyusunan rencana kinerja tahunan, pelaksanaan dan pengendalian

rencana pembangunan perkebunan di Provinsi Sulawesi Selatan yang dapat

dipedomani bagi pengelola program aparat Dinas Perkebunan Provinsi

Sulawesi Selatan maupun masyarakat dan pelaku sektor swasta di Wilayah

Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Untuk mewujudkan terciptanya visi dan misi Dinas Perkebunan Provinsi

Sulawesi Selatan, maka penjabaran Rencana Startegis secara operasional

dituangkan dalam program dan kegiatan pembangunan perkebunan yang

konkrit, terarah dan transparan dalam RKA-SKPD dan RKA-KL setiap

tahun.

3. Berhasilnya pelaksanaan pembangunan perkebunan, tergantung dari peran

aktif, sikap mental, tekad, semangat dan disiplin serta ketaatan terhadap

peraturan perundangan yang berlaku dari semua pihak baik lembaga

eksekutif, lembaga legislatif, lembaga peradilan dan masyarakat luas serta

Page 33: TAHUN 2008 – 2013 - disbun.sulselprov.go.iddisbun.sulselprov.go.id/files_download/RENSTRA DISBUN 2008-2013.pdf · Peraturan Daerah 12 / Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

33

REVISI RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROPINSI

SULAWESI SELATAN

TAHUN 2008 – 2013

dunia usaha. Juga apabila para pemangku kepentingan dapat bekerja

sama,bersinergis untuk mengatasi berbagai masalah dan hambatan yang

ditemui,sehingga pelaksanaan pembangunan perkebunan dapat berjalan

lancar dan memenuhi harapan yang diinginkan.

(PR/H23.6)