tafsir ayat gender

13
TAFSIR Ayat-Ayat Tentang Gender BAB I PENDAHULUAN Gender berasal dari bahasa latin yaitu genus, yang memiliki arti tipe atau jenis. Dalam bahasa inggris, gender yang artinya jenis kelamin atau jenis kelamin laki-laki dan perempuan (pernikahan). Secara Etimologi, gender yaitu perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan, dilihat dari nilai dan tingkah laku. Dalam “women studies encyclopedia” dijelaskan bahwa gender adalah suatu konsep kultural, dan berupaya membuat perbedaan (distinction) dalam hal peran, tingkah laku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki- laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat. Istilah “gender” ini pertama kali digunakan oleh Oakley yang diartikan sebagai “behavior differences between women and men that are socially constructed created by men and women themselves therefore they are matter of culture”, yang diartikan sebagai (gender) sifat atau prilaku yang diletakkan pada laki-laki dan perempuan yang dibentuk secara sosial dan budaya. Karena dibentuk oleh social budaya maka gender tidak berlaku selamanya tergantung pada waktu dan tempat. Bisa gender yang berkembang dalam masyarakat mempengaruhi peran dan posisi manusia berdasarkan jenis kelamin. Bahkan terkadang mempengaruhi manusia dalam mendapatkan hak dan kewajiban. BAB II PEMBAHASAN Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Makna Gender

Upload: ayu-dara-kharisma

Post on 19-Jan-2016

21 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Ayat-ayat gender

TRANSCRIPT

Page 1: TAFSIR Ayat Gender

TAFSIR Ayat-Ayat Tentang GenderBAB I

PENDAHULUAN 

Gender berasal dari bahasa latin yaitu genus, yang memiliki arti tipe

atau jenis. Dalam bahasa inggris, gender yang artinya jenis kelamin

atau jenis kelamin laki-laki dan perempuan (pernikahan).

Secara Etimologi, gender yaitu perbedaan yang tampak antara laki-laki

dan perempuan, dilihat dari nilai dan tingkah laku. Dalam “women

studies encyclopedia” dijelaskan bahwa gender adalah suatu konsep

kultural, dan berupaya membuat perbedaan (distinction) dalam hal

peran, tingkah laku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-

laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat. 

Istilah “gender” ini pertama kali digunakan oleh Oakley yang diartikan

sebagai “behavior differences between women and men that are

socially constructed created by men and women themselves therefore

they are matter of culture”, yang diartikan sebagai (gender) sifat atau

prilaku yang diletakkan pada laki-laki dan perempuan yang dibentuk

secara sosial dan budaya. Karena dibentuk oleh social budaya maka

gender tidak berlaku selamanya tergantung pada waktu dan tempat.

Bisa gender yang berkembang dalam masyarakat mempengaruhi

peran dan posisi manusia berdasarkan jenis kelamin. Bahkan

terkadang mempengaruhi manusia dalam mendapatkan hak dan

kewajiban.

BAB II

PEMBAHASAN

Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Makna Gender

1. Sikap Masyarakat Sebelum Islam Terhadap Perempuan (An-

Nahl 16: 58-59)

�ظ�يم� ( ك و�هو� و�د ا مس� و�ج�هه ظ�ل� �ى �ث �األن ب �ح�دهم� أ ر� ش" ب �ذ�ا م�ن�) 58و�إ � �ق�و�م ال م�ن� ى �و�ار� �ت ي

مون� ( �ح�ك ي م�ا اء� س� �ال أ اب� 6ر� الت ف�ي ه �دس6 ي �م� أ هون9 ع�ل�ى ه ك م�س� �ي أ �ه� ب ر� ش" ب م�ا وء� )59س

Artinya: 58.  Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan

(kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya,

dan dia sangat marah.

Page 2: TAFSIR Ayat Gender

59. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan

buruknya berita yang disampaikan kepadanya. apakah dia akan

memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan

menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup) ?. Ketahuilah, alangkah

buruknya apa yang mereka tetapkan itu.

Tafsir 

Apabila diberitahukan salah seorang dari mereka bahwa Allah

mempunyai anak perempuan, bahwa isteri mereka telah melahirkan

seorang anak perempuan, merah padam mukanya akibat

kekecewaannya. Dalam dadanya penuh rasa marah dan dendam, lalu

mereka menyembunyikan diri karena malu dan timbullah dalam

pikirannya “Apakah akan dibiarkan anak itu hidup dengan menanggung

kehinaan, tidak diberi pusaka dan tidak mendapat layanan yang layak,

ataukah dikubur hidup-hidup. 

Sungguh sangat jahat (kebutuhan) apa yang mereka katakana dan apa

yang mereka sandarkan kepada Allah.

2. Kepemimpinan Perempuan (An-Nisa 4: 34, At-Taubah, 9: 71)

a. An-Nisa 4: 34

م�ن� �ف�قوا �ن أ �م�ا و�ب �ع�ض9 ب ع�ل�ى �ع�ض�هم� ب �ه الل ف�ض�ل� �م�ا ب اء� "س� الن ع�ل�ى ق�و�امون� ج�ال الر"�خ�افون� ت �ي و�الالت �ه الل ح�ف�ظ� �م�ا ب �ب� �غ�ي �ل ل ح�اف�ظ�ات� �ات� �ت ق�ان �ح�ت ف�الص�ال �ه�م� م�و�ال

� أ�غوا �ب ت ف�ال م� �ك �ط�ع�ن أ �ن� ف�إ وهن� و�اض�ر�ب �م�ض�اج�ع� ال ف�ي وهن� و�اه�جر ف�ع�ظوهن� هن� وز� ش نا Sير� �ب ك ا �ي ع�ل �ان� ك �ه� الل �ن� إ �يال ب س� �ه�ن� �ي ع�ل

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh Karena

Allah Telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian

yang lain (wanita), dan Karena mereka (laki-laki) Telah menafkahkan

sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah

yang taat kepada Allah lagi memelihara diriketika suaminya tidak ada,

oleh Karena Allah Telah memelihara (mereka). wanita-wanita yang

kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan

pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka.

Kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari

jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi

Maha besar.

Tafsir 

Diantara tugas kaum laki-laki adalah melindungi kaum perempuan. Ini

sebabnya, peperangan hanya diwajibkan kepada laki-laki, tidak kepada

Page 3: TAFSIR Ayat Gender

kaum perempuan. Begitu pula tugas menafkahi jeluarga. Peperangan

merupakan suatu urusan melindungi bangsa dan negara. Inilah yang

menjadi dasar , mengapa kaum laki-laki memperoleh bagian yang lebih

banyak dalam harta warisan.

Tapi diluar hak-hak yang disebutkan (hak mengendalikan, menuntut,

dan memimpin) maka dalam masalah hak atau kewajiban yang lain,

laki-laki dan perempuan adalah sama.

Derajat yang dimiliki laki-laki adalah memimpin dan mengurus rumah

tangga. Isteri mengurus rumah tangga dengan bebas, asal dalam

batas-batas yang ditetapkan syara’ dan diridhai (disetujui) oleh suami.

Isteri memelihara rumah, mengendalikannya dan memelihara serta

mendidik anak-anak, termasuk membelanjakan nafkah keluarga sesuai

dengan kemampuan. Dibawah naungan suami, isteri bisa menjalankan

tugasnya, mengandung dan mengyusui bayinya. 

Perempuan-perempuan yang soleh adalah mereka yang menaati

suami, merahasiakan segala apa yang terjadi diantara keduanya tidak

diceritakan atau diberitahukan kepada siapapun termasuk kepada

kerabat.

Jika kamu melihat ada indikasi (tanda-tanda) bahwa isteri tidak akan

menjlankan kewajiban-kewajiban (durhaka) yang harus dilaksanakan.

Maka berikut ini berupa tindakan-tindakan edukatif (bersifat mendidik)

yang bias dilakuakn:

1) Berilah nasehat atau pendapat yang bisa mendorong isteri

merasa takut kepada Allah dan menginsafi bahwa kesalahan-

kesalahan yang dilakukannya akan memperoleh siksa dari Allah pada

hari kiamat kelak.

2) Jauhi dia, misalnya: dengan tidak tidur seranjang bersamanya.

3) Pukullah dengan kadar pukulan yang tidak menyakitinya. Hal ini

boleh dilakukan apabila keadaan memaksa. Yakni, ketika isteri sudah

tidak lagi bisa dinasehati dan dinsyafkan dengan ajaran-ajaran yang

lemah lembut. Tapi sebenarnya suami yan baik dan bijaksana, tidak

memerlukan tindakan yang ketiga.

Jika si istri kembali menaatimu setelah kamu mengambil diantara

tindakan-tindakan yang diperlukan seperti telah disebutkan, maka

janganlah kamu menganiaya dia mulai dengan memberikan nasehat

atau memberikan peringatan, kemudian meningkat dengan berpisah

Page 4: TAFSIR Ayat Gender

ranjang atau membiarkan isteri tidur sendiri dan terakhir memukulnya.

Tetapi jika dengan langkah-langkah ini tetap tidak membawa hasil

maka serahkan kepada pihak ketiga (hakam, mediator) dari

keluargamu dan keluarga si istri. Apabila si istri secara lahiriah telah

menunjukan kembali kebaikannya, dalam arti mau rukun lagi, janganlah

dicari-cari latar belakang sikapnya, atau mengungkit-ungkit sikap itu.

Allah memperingatkan kita dengan kekuasaan dan kebesaran-Nya.

Sikap kita tidak menzalimi istri dan tidak berlaku curang. Dia akan

memberikan siksanya kepada suami yang berlaku kurang baik

terhadap isterinya dengan menonjolkan kekuasaannya sebagai suami

dan memperlakukan istri yang kurang baik. 

b. At-Taubah, 9: 71

�ر� �ك �من ال ع�ن� �ه�و�ن� �ن و�ي وف� �م�ع�ر �ال ب ون� مر� �أ ي �ع�ض9 ب �اء �ي و�ل

� أ �ع�ضهم� ب �ات �مؤ�م�ن و�ال ون� �مؤ�م�ن و�ال

�ن� إ �ه الل ح�مهم �ر� ي س� �ك� �ئ ول أ �ه ول س و�ر� �ه� الل ط�يعون� و�ي �اة� ك الز� ون� ؤ�ت و�ي الص�الة� ق�يمون� و�ي

ح�ك�يم� ع�ز�يز� �ه� اللDan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian

mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka

menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar,

mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan

Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya

Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Tafsir 

Orang-orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan,

sebagian dari mereka adalah penolong dan pembantu bagi sebagian

yang lain. Mereka satu dengan yang lain bertolong-tolongan, Bantu-

membantu, baik dalam masa damai ataupun masa perang mereka satu

dengan yang lain bersaudara dan berkasih sayang.

Para mukmin baik laki-laki maupun perempuan, memiliki sifat sebagai

lawan dari orang-orang munafik.  

1. Orang-orang yang beriman menyuruh yang makhruf, sedangkan

orang-orang munafik menyuruh yang mungkar. 

2. Orang-orang mukmin mencegah kemungkaran, sedangkan

orang munafik mencegah yang makhruf. Dua sifat ini merupakan sifat

pokok dari sifat-sifat orang mukmin.

3. Orang-orang mukmin mendirikan sembahyang dengan baik dan

secukup-cukupnya, serta menyempurnakan rukun dan syaratnya selain

Page 5: TAFSIR Ayat Gender

itu juga berlaku khusyuk dan hatinya munajat (berkomunikasi) kepada

Allah. 

4. Orang-orang mukmin memberikan zakat yang difardukan dan

yang disunnahkan, sedangkan orang-orang munafik berlaku kikir,

kalaupun mereka mengeluarkan harta, maka hal itu atas dasarNya.

5. Orang-orang mukmin terus menerus mentaati Allah dengan

meninggalkan apa yang dilarang dan mengerjakan apa yang diperintah

oleh Allah. 

Mereka itu adalah orang-orang yang dirahmati oleh Allah dan

dimasukkan kedalam rahmat-Nya yang luas. Allah itu maha keras

tuntutannya, dan tidak ada yang mampu menghalangi tuntutannya.

Selain itu Allah maha hakim dalam segala perbuatannya, yang

senantiasa menempatkan sesuatu pada tempatnya.

3. Kesamaan Laki-laki dan Perempuan (Al-Isra’ 17: 70, Ali Imron 3:

195, Al-Ahzab 33: 35)

a) Al-Isra 17: 70.

�اهم� �ن و�ف�ض�ل �ات� "ب الط�ي م�ن� �اهم� ق�ن ز� و�ر� �ح�ر� �ب و�ال �ر" �ب ال ف�ي �اهم� �ن و�ح�م�ل آد�م� �ي �ن ب �ا م�ن �ر� ك �ق�د� و�ل

�ف�ض�يال ت �ا �ق�ن ل خ� م�م�ن� �ير9 �ث ك ع�ل�ىDan Sesungguhnya Telah kami muliakan anak-anak Adam, kami

angkut mereka di daratan dan di lautan, kami beri mereka rezki dari

yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang

Sempurna atas kebanyakan makhluk yang Telah kami ciptakan.

Tafsir 

Kami (Allah) telah memuliakan anak adam dengan memberikan akal

dan pikiran kepada mereka, sehingga mereka dapat menundukkan apa

yang ada di alam ini, seperti air dan udara. Kami memuliakan mereka

dengan menjadikan bentuk tubuh mereka yang indah yang tegak

berdiri (gagah). Kami memberikannya rezeki dengan berbagai macam

makanan yang baik, dan tumbuhan atau pun binatang, serta kami

utamakan mereka atas mahkluk kami. Oleh karena itu, tidaklah layak

mereka mempersekutukan Allah dan terus menerus menyembah

berhala.

Apakah anak adam lebih utama dari malaikat? Masalah diperselisihkan

oleh para ulama. Ada yang menyatakan bahwa malaikat tidak termasuk

Page 6: TAFSIR Ayat Gender

dalam mahluk yang dimaksud di dalam ayat ini tidak ada dalil bagi

masing-masing golonggan.

b) Ali-Imron 3: 195

م�ن� م� �ع�ضك ب �ى �ث ن أ و�� أ �ر9 ذ�ك م�ن� م� �ك م�ن ع�ام�ل9 ع�م�ل� ض�يع أ ال "ي �ن أ 6هم� ب ر� �هم� ل �ج�اب� ت ف�اس�

وا �ل و�قت وا �ل و�ق�ات �يل�ي ب س� ف�ي وذوا و�أ �ار�ه�م� د�ي م�ن� خ�ر�جوا و�أ وا ه�اج�ر �ذ�ين� ف�ال �ع�ض9 ب�ه� الل �د� ن ع� م�ن� Sا �و�اب ث �ه�ار األن �ه�ا ت �ح� ت م�ن� �ج�ر�ي ت �ات9 ن ج� �هم� �ن ل و�ألد�خ� �ه�م� �ات "ئ ي س� �هم� ع�ن ن� �ف"ر� ألك

�و�اب� الث حس�ن �د�ه ن ع� �ه و�اللMaka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan

berfirman): "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-

orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan,

(karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain[259].

Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung

halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang

dibunuh, Pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan

Pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-

sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. dan Allah pada sisi-

Nya pahala yang baik."

Tafsir 

Allah memenuhi doa mereka lantaran iman, zikir, takzir (mengingat

Allah), menyucikan-Nya dari segaa kekurangan, membenarkan Rosul,

merasa lemah dan bersyukur dan merasa berhajat (mengharapkan)

kepada ampunan Allah.

Allah mengabulkan doa mereka dengan memberikan pembalasan yang

sempurna pada hari kiamat kelak, baik yang beramal itu lelaki atau

perempuan. Tidak ada perbedaan diantara mereka. Keadilan

menghendaki persamaan dalam memberikan pembalasan. Dan

pembalasan itu diberikan lantaran amal, bukan karena sesuatu yang

lain.

Dari ayat ini kita dapat mengambil beberapa kesimpulan: 

1. Mengabulkan sesuatu doa terkadang bukan dengan memberikan

apa yang diminta. Mereka memohon supaya diampuni dosanya,

ditutupi kejahatannya, dan diwafatkan berserta orang-orang ang

berbakti. Tuhan mengabulkan permohonan mereka dengan

menjelaskan bahwa semua orang yang beramal akan memperoleh

pembalasan yang sempurna atas amalnya itu. Hal ini memberi

Page 7: TAFSIR Ayat Gender

pengertian bahwa yang melepaskan kita dari azab hanyalah amal yang

dilakukan dengan sebaik-baiknya dan berdasarkan rasa ikhlas.

2. Lelaki dan perempuan adalah sama mereka bersamaan di sisi

Allah dalam menerima pembalasan, apabila amalan-amalan mereka

bersamaan pula. 

Penyebab persamaan karena lelaki merupakan bagian dari

perempuan, demikian pula sebaliknya. Orang lelaki dilahirkan dari

orang perempuan (ibu), dan orang perempuan juga dilahirkan karena

ada orang laki-laki (ayah). Tidak ada perbedaan tentang rasa

kemanusiaannya dan tak ada pula yang saling melebihi, hanya karena

amalan (ketaqwaan-Nya). 

3. Menempatkan perempuan pada posisi yang tinggi.

4. Memperbaiki cara orang laki-laki mempergauli perempuan serta

membantah dengan keras muamalah yang kejam (diskriminatif) yang

masaih dilakukan oleh sebagian umat.

Keutamaan yang diberikan kepada lelaki dengan ditugasi melakukan

beberapa pekerjaan yang tidak ditugaskan terhadap perempuan tidak

menjadi sebab lelaki bias memperoleh keutamaan dalam segi pahala.

Perbuatan yang bisa menutupi kejahatan (kemaksiatan) sehingga

mengantarkanya ke surga adalah hijrah dari tanah airnya untuk

berkhikmat (berbakti) kepada Rosul dan mengalami pengusiran dari

kampung halaman dan gangguan di jalan Allah, serta berjuang dan

menghadang maut karena Allah.

Mengapa Tuhan membebani kita dengan beban yang berat, karena

kebenaran tidak bisa berdiri sendiri, kecuali apabila ada yang

menolongnya (menegakkannya), serta menentang segala setru-setru

(musuh)-Nya, sehingga menjadikan kalimat Allah menempati posisi

tinggi dan kalimat yang batil menjadi rendah.

Allah akan membalas perbuatan-perbuatan tersebut dengan hal-hal

yang tiga ini: 

1) Menghapus segala kejahatan dan mengampuni dosa

تهم سئا غنهم ن كفر ال“Sungguh aku akan menutup kejahatan-kejahatan mereka”.

Itulah yang mereka mintakan dengan ucapan mereka:

********

Page 8: TAFSIR Ayat Gender

“Maka ampunilah dosa-dosa kami dan tutuplah kejahatan-kejahatan

kami”. 

2) Memberi pahala yang besar

Ini yang dimaksud firman Allah: 

*******

“Dan sungguh aku akan masukkan mereka ke dalam surga yang

dibawah mengalir sungai-sungai”. 

Inilah yang mereka mohonkan dengan ucapan:

***************

“Dan berikan kepada kami, apa uang Engkau janjikan kepada kami

membenarkan Rosul-rosul Engkau”. 

3) Pahala yang besar yang disertai dengan kemuliaan dan

kebesaran inilah yang ditunjuki oleh firman Allah:

******

Dan itulah yang mereka mohonkan dengan ucapan:

******

“Dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari kiamat”.

Oleh karena itu maka ayat ini selengkapnya ialah: Sungguh Aku akan

menutup kejahatan-kejahatan (kemaksiata) mereka, sungguh aku akan

memasukan mereka ke dalam surga dan aku akan memberikan pahala

dengan pembalasan dari ku yang tidak sanggup diberikan oleh orang

lain.

Itulah pahala paling baik yang diberikan kepada orang yang beramal

saleh. Yang demikian itu hanya dapat diberikan oleh Allah saja, tidak

oleh yang lain. Firman ini menguatkan keutamaan pahala yang

diberikan. 

Ayat ini memberi peringatan bahwa pembalasan itu dikaitkan dengan

amal, bukan dengan sesuatu yanglain, seperti jabatan, keturunan, atau

status sosial ekonomi seseorang selama di dunia. Juga memberikan

peringatan bahwa islam menghapuskan perbedaan-perbedaan

(diskriminasi) antara lelaki dan perempuan dalam masalah pahala.

Islam adalah agama yang pertama kali memuliakan perempuan dan

mengakui hak-haknya. 

c) Al-Ahzab 33: 35

و�الص�اد�ق�ين� �ات� �ت �ق�ان و�ال �ين� �ت �ق�ان و�ال �ات� �مؤ�م�ن و�ال �ين� �مؤ�م�ن و�ال �م�ات� ل �مس� و�ال �م�ين� ل �مس� ال �ن� إ�ص�د"ق�ين� �مت و�ال ع�ات� �خ�اش� و�ال ع�ين� �خ�اش� و�ال ات� �ر� و�الص�اب �ر�ين� و�الص�اب و�الص�اد�ق�ات�

Page 9: TAFSIR Ayat Gender

�ر�ين� و�الذ�اك �ح�اف�ظ�ات� و�ال وج�هم� فر �ح�اف�ظ�ين� و�ال �م�ات� و�الص�ائ �م�ين� و�الص�ائ �ص�د"ق�ات� �مت و�ال

ع�ظ�يمSا ا Sج�ر� و�أ Sة م�غ�ف�ر� �هم� ل �ه الل �ع�د� أ ات� �ر� و�الذ�اك ا Sير� �ث ك �ه� الل

Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan

perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam

ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan

perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki

dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang

berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya,

laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah

Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.

Tafsir 

Dalam ayat ini, Allah menerangkan sifat-sifat yang dapat

menghapuskan dosa dan memperoleh pahala yang kekal:

1. Patuh melaksanakan hokum-hukum agama, baik yang mengenai

ucapan ataupun yang mengenai perbuatan.

2. Batin membenarkan apa yang difardukan oleh agama (iman).

3. Melaksanakan amal ibadah dengan penuh kekhusyuan dan

keikhlasan secara tetap.

Tertip (urutan) firman ini membenarkan pengertian bahwa pada

mulanya iktikad (keyakinan) dan tashliq (pembenaran) yang sempurna

atau iman yang kamil (sempurna) berwujud sesuatu anggota badan

patuh mengerjakan perintah dan menjauhi larangannya. Apabila iman

dan islam telah terhujam dalam jiwa seseorang maka lahirlah prilaku

khusyuk dan ikhlas yang sempurna.

4. Berlaku benar dalam ucapan dan perbuatan. Benar itu adalah

tanda iman, sebagaimana berdusta adalah tanda nifak.

5. Sabar menderita kesukaran-kersukaran dan kesulitan-kesulitan

dalam menunaikan ibadah dan menjauhi hawa nafsu.

6. Khusyuk dan merendahkan diri kepada Allah dengan hati dan

anggota tubuh.

7. Bersedekah dengan harta dan berbuat ikhlas kepada semua

orang yang membutuhkan pertolongan.

8. Berpuasa. Puasa adalah cara yang ampuh dalam mematahkan

hawa nafsu.

9. Memelihara dari zina.

Page 10: TAFSIR Ayat Gender

10. Menyebut nama Allah dengan lisan dan hati.

Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abi Said al-khudri bahwa Rasulullah

bersabda:

**********

”Apabila seorang suami membangunkan istrinya dimalam hari, lalu

keduanya bersembahyang dua rekaat, maka keduanya pada malam itu

tergolong kedalam golongan orang yang banyak menyebut nama

Allah”.

Kepada mereka yang melaksanakan semua sifat yang sudah

dijelaskan tersebut diberikan ampunan dan pahala yang besar di dalam

surga janatun na’im sebagai pembalasan atas amal usahanya.

BAB III

KESIMPULAN

Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa seorang laki-laki dan

perempuan saling mempunyai kesamaan dan perbedaan gender dalam

suatu keluarga.

Kesamaannya yaitu sama-sama mempunyai tugas untuk membuat

kelurga itu nyaman, tentram dan damai. Sama-sama bertanggung

jawab atas apa yang terjadi didalam kelurga itu.

Perbedaannya Cuma didalam tugas dan penempatanny. Semua suami

bertugas menjadi kepala rumah tangga dan bertugas mencukupi

nafkah lahir batin kelurganya. Sedangkan seorang istri bertugas

mengatur keuangan dan mengatur dan merawat anak-anak. Jadi pada

intinya semua antara suami, istri, anak-anak saling bekerjasama agar

terwujudnya keluarga yang sakinah, mawadah dan warohmah.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Mushthafa Al-Maraghi, 1987, Tafsir Al-Maraghi, Semarang: CV.

Toha Putra.

M. Quraish Shihab, 2002, Tafsir Al-Mibah, Jakarta: Lentera Hati. 

Prof. Dr. H. Mahmud Yunus, 2004, Tafsir Qur’anul Karim, Jakarta: Hida

Karya Agung.

TM. Hasbi Ash-Shiddieqy, 2000, Tafsir Qur’anul Majid An-nur 3,

Semarang: Pustaka Rizki Putra.

Page 11: TAFSIR Ayat Gender

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah AWT yang telah memberikan berkahnya

sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tafsir ini dengan tujuan

semoga dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs.

H. Hadi Rahmat, MA selaku dosen mata kuliah tafsir yang telah

memberikan bimbingan kepada penulis. Penulis juga mengucapkan

terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam

menyelesaikan pembuatan makalah tafsir ini.

Sumber : http://makalah-update.blogspot.com/2013/07/tafsir-ayat-ayat-tentang-

gender.html