tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_ratih_oktapia.docx · web viewberdasarkan...

78
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI BABAKAN 01 KOTA TANGERANG SELATAN Disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam bidang Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh Nama Mahasiswa NIM : Ratih Oktapia : 1686206395

Upload: others

Post on 19-Jul-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN

QUANTUM TEACHING DALAM MATA PELAJARAN

IPS KELAS IV SD NEGERI BABAKAN 01 KOTA

TANGERANG SELATAN

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana dalam bidang

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Nama Mahasiswa

NIM

: Ratih Oktapia

: 1686206395

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

Page 2: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

2020

2

Page 3: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

LEMBAR PERSETUJUAN SEMPRO

Nama Mahasiswa

Nomor Induk Mahasiswa

Program Studi

Judul Skripsi

:

:

:

:

Ratih Oktapia

1686206395

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Implementasi Model Pembelajaran Quantum

Teaching dalam Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD

Negeri Babakan 01 Kota Tangerang Selatan.

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing Skripsi untuk mengikuti Seminar Proposal.

Tangerang, Mei 2020.

Tim Pembimbing :

Pembimbing I,

Ino Budiatman, M.Pd

NBM. 120 4794

Pembimbing II,

Dr. Asep Suhendar, M.Pd

NBM. 103 7257

Tanda Tangan

...............................................................

...............................................................

Menyetujui,

Ketua Program Studi

Ina Magdalena, M.Pd

NBM. 136 0574

i

Page 4: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Ratih Oktapia

NPM : 1686206395

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Dengan ini menyatakan bahwa judul skripsi “Implementasi Model

Pembelajaran Quantum Teaching Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD

Negeri Babakan 01” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri

dan bukan merupakan hasil jiplakan atau plagiat dari karya orang lain karena hal

tersebut melanggar etika yang berlaku dalam kaidah keilmuan. Atas pernyataan

ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila

dikemudian hari ternyata terdapat pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam

karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya ini.

Tangerang, 2020

Ratih Oktapia NIM.1686206395

ii

Page 5: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap uji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

karena berkat rahmat dan Hidayahnya skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi yang

berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Quantum Teaching Dalam Mata

Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri Babakan 01”.

Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu dari syarat memperoleh gelar

Sarjana pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan. Penulis

menyadari bahwa keberhasilan penulis dalam menyusun Skripsi ini tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak, baik bantuan moril maupun material. Untuk itu

dengan hati yang mulia penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Ahmad Amarullah, S.Pd. M.Pd., selaku Rektor

Universitas Muhammadyah Tangerang.

2. Bapak Dr.Enawar, S.Pd. MM. MOS., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadyah Tangerang

3. Ibu Sumiyani, M.Pd., selaku Wadek 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadyah Tangerang.

4. Bapak Dr. Asep Sunandar, M.Pd, Wadek II Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadyah Tangerang.

5. Ibu Ina Magdalena, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadyah Tangerang.

6. Bapak Ino Budiatman, M.Pd, selaku Pembimbing I, yang telah banyak

memberikan bimbingan dan arahan dalam proses penyusunan skripsi.

iii

Page 6: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

7. Bapak Dr. Asep Suhendar, M.Pd, selaku Pembimbing II, yang telah

banyak memberikan bimbingan dan arahan dalam proses penyusunan

skripsi.

8. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Tangerang yang telah banyak memberikan

bantuan dan ilmu pengetahuan.

9. Ibu N. Dewi Suryawati, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Negeri

Babakan 01 telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

10. Seluruh dewan Guru SD Negeri Babakan 01 yang telah memberikan

ijin untuk melakukan penelitian.

11. Kepada Orang Tua Tercinta Bapak Aspan dan Mamah Uus yang telah

memberikan Doa, cinta dan kasih sayang, semangat, motivasi baik

moril maupun materil yang tak pernah putus kepada Penulis.

12. Kepada Kakak-kakak ku tercinta Ayunih dan Riyon, S.Ikom yang

selalu mendoakan dan meyemangati setiap langkah penulis.

13. Teman-teman seperjuangan skripsi serta sahabat tersayang, Sayyidah

Zainab, Siti Robiatul Adawiyah, Siti Septiyana, Dinda Yuliani Putri,

yang telah memberikan motivasi, waktu, tenaga, dan kesempatan untuk

membantu menyelesaikan skripsi ini, semoga kesuksesan selalu

menyertai kita semua, Aamiin.

14. Rekan-rekan seperjuangan PGSD kelas G, terimakasih atas

kebersamaan dan kerjsamanya selama menuntut ilmu di Universitas

Muhammadyah Tangerang.

iv

Page 7: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pelaksanaan dan penyusunan

skripsi ini mungkin banyak ditemukan kesalahan dan kekurangan. Oleh karena

itu, penulis sangat mengharapkan bantuan berupa saran dan kritik yang

membangun demi kesempurnaan dalam skrispi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

semua pihak yang telah membantu saya sehingga menyelesaikan skripsi ini,

semoga dapat membantu dan memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan

bagi para pembaca pada umumnya.

Tangerang, 2020

Ratih OktapiaNIM : 1686206395

v

Page 8: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

DAFTAR ISILEMBAR PERSETUJUAN SEMPRO.........................................................................i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN....................................................................ii

KATA PENGANTAR...................................................................................................iii

DAFTAR ISI................................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL...........................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.................................................................1

B. Fokus Penelitian...............................................................................4

C. Rumusan Masalah............................................................................4

D. Tujuan Penelitian.............................................................................5

E. Manfaat Penelitian...........................................................................5

BAB II LANDASAN TEORI........................................................................................7

A. Landasan Teori................................................................................7

1. Hasil Belajar.................................................................................7

2. Ilmu Pengetahuan Sosial SD.....................................................16

3. Model Pembelajaran Quatum Teaching..................................21

B. Penelitian yang Relevan.................................................................31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................................33

A. Pendekatan dan Jenis Metode Penelitian....................................33

B. Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................33

C. Sumber dan Jenis Data Penelitian................................................34

D. Teknik Pengumpulan Data...........................................................35

E. Instrumen Penelitian......................................................................36

F. Teknik Analisis Data......................................................................38

G. Keabsahan Data.............................................................................39

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................42

iv

Page 9: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian...............................................................................34

Tabel 3. 2 Instrumen Penelitian..........................................................................36

v

Page 10: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

vi

Page 11: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan manusia dan selalu mengalami

perubahan, perkembangan dan perbaikan sesuai dengan perkembangan di

semua bidang kehidupan dan pendidikan sangat dibutuhkan dalam

keberlangsungan dan kesejahteraan hidup seseorang bahkan dalam

kesejahteraan suatu bangsa.

Pendidikan memiliki peran penting dalam upaya peningkatan sumber

daya manusia ke arah yang lebih baik dan diharapkan mampu membentuk

peserta didik yang dapat mengembangkan sikap, keterampilan dan kecerdasan

intelektualnya agar menjadi manusia yang terampil, cerdas, serta berakhlak

mulia. Secara detail tercantum dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran wajib

yang ada di Sekolah Dasar. Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau

adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humonaria, serta kegiatan dasar

1

Page 12: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

manusia yang di organisasikan dan disajikan secara ilmiah dan

pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan.

Tujuan pendidikan IPS tidak terlepas dari tujuan pendidikan nasional

yang dirumuskan berdasarkan pada falsafah negara Pancasila dan UUD 1945,

yaitu membentuk manusia pembangunan yang ber-Pancasila dan untuk

membentuk manuisa yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan

dan keterampilan, dapat mengembangkan kretivitas dan tanggung jawab, dapat

menyuburkan sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa, dapat

mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur,

mecintai bangsanya, dan mencintai sesama manusia sesuai ketentuan yang

termaksud dalam UUD 1945.

Manfaat Ilmu Pengetahuan Sosial secara umum, yaitu pelajaran IPS

membekali siswa pengetahuan sosial yang nantinya bisa diterapkan langsung

dalam kehidupan bermasyarakat kelak, membekali siswa kemampuan

berkomunikasi dengan masyarakat untuk berbagi ilmu dan keahlian mereka,

membekali siswa mengenai kesadaran sikap mental yang positif dan

keterampilan untuk berkontribusi di masyarakat kelak, melatih dan membentuk

jiwa sosial kepada siswa, dan dengan mempelajari IPS siswa mampu

mengembangkan aspek pengetahuan dan pemahaman (knowledge and

understanding) serta aspek keterampilan (skill).

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada tanggal 12

Nopember 2019 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Babakan 1, Kota Tangerang

Selatan diperoleh informasi dari hasil wawancara dengan kepala sekolah dan

2

Page 13: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

guru kelas IV mengenai segala hambatan dalam proses pembelajaran IPS

khususnya materi pada Sumber Daya Alam. Dalam proses pembelajaran siswa

cenderung tidak mau bertanya kepada guru meskipun mereka sebenarnya

belum mengerti tentang materi yang disampaikan guru. Kondisi seperti ini

menyebabkan guru kelsulitan dalam menyampaikan materi. Hal tersebut terjadi

pada seluruh mata pelajaran, termasuk Ilmu Pengetahuan Sosial. Hal ini

dibuktikan dengan adanya siswa yang bercerita bahwa cara mengajar guru

hanya dengan ceramah dan monoton. Untuk memperbaiki mutu dan kualitas

pembelajaran yang membosankan, maka pada pelaksanaannya dapar

menerapkan berbagai model pembelajaran. Salah satunya adalah melalui model

Quantum Teaching merupakan suatu cara pembelajaran yang digagas oleh

DePorrter. Melalui Quantum Tecahing siswa akan diajak belajar dalam suasana

yang lebih nyaman dan menyenangkan

Model Quantum Teaching ini juga diterapkan oleh guru kelas IV SD

Negeri Babakan 01. Sistem pebelajaran di sekolah ini dilakukan di dalam dan

luar kelas. Dalam proses belajar di dalam kelas, guru selalu berusaha membuat

pembelajaran menjadi menarik. Guru mengombinasikan metode ceramah

dengan diskusi dalam model pembelajarannya. Selain itu guru juga

menceritakan bahwa gaya mengajar yang digunakan sama setiap tahunnya.

Tetapi prestasi belajar siswa kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ada

penurunan nilai dari tahun sebelumnya sehingga guru mencoba menerapkan

model Quantum Teaching saat ini sedang diminati oleh guru di Sekolah Dasar

tersebut. Hasil akhir dari model ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi

3

Page 14: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

siswa. Alasan peneliti memilih SD Negeri Babakan 01 karena proses

pembelajaran yang diterapkan oleh guru kelas IV apabila dianasis dengan

Quantum Teaching hampir sepenuhnya memenuhi kriteria TANDUR yaitu

Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan.

Sesuai kemampuannya guru sebagai sosok yang dekat dengan siswa

harus mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan profesional. Mengingat

ada sebagian siswa yang kurang optimal dalam menyerap materi yang

diberikan, guru memiliki peran yang cukup besar dalam mempengaruhi siswa.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Implementasi Model Pembelajaran Quantum

Teaching Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDN Babakan 1”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

dapat diidentifikasikan beberapa fokus penelitian sebagai berikut:

1. Quantum Teaching yang diteliti adalah praktik mengajar yang dilakukan

oleh guru kelas IV di SD Negeri Babakan 01.

2. Pembelajaran IPS yang diteliti adalah materi Sumber Daya Alam.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian, maka rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana implementasi pembelajaran Quantum Teaching pada kelas IV

di SD Negeri Babakan 01?

4

Page 15: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

2. Bagaimana hasil belajar dalam mata pelajaran IPS kelas IV di SD Negeri

Babakan 01?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini :

1. Untuk mendeskripsikan pembelajaran Quantum Teaching pada siswa

kelas IV di SD Negeri Babakan 01

2. Untuk mendeskripsikan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV di SD

Negeri Babakan 01

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu:

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengembangan ilmu

pengetahuan, khususnya model pembelajaran Quantum Teaching

dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

2. Secara Praktis

a) Bagi Guru, penelitian ini mampu memberikan informasi

kepada guru tentang pengaruh model Quantum Teaching

terhadap hasil belajar IPS.

b) Bagi Peserta Didik, penelitian ini mampu memberikan

informasi kepada para peserta didik agar lebih bisa memahami,

bekerjasama, dan berpikir kritis dalam pelajaran IPS.

5

Page 16: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

c) Bagi Sekolah, penelitian ini diharapkan mampu memberikan

gambaran kepada para guru mengenai penerapan model

Quantum Teaching dalam pembelajaran.

d) Bagi penelitian lain, penlitian ini diharapkan mampu dijadika

rujukan, sumber informasi, dan bahan referensi penelitian

selanjutnya

6

Page 17: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Hasil Belajar

a. Belajar

Menurut Ahmad Susanto (2016) Belajar adalah suatu aktivitas

yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk

memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga

memungkinkan seseotang terjadinya perubahan perilaku yang relatif

tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak. (hal. 4)

Menurut Dimyati (2006) Belajar adalah kegiatan individu

memperoleh pengetahuan, perilaku dan keterampilan dengan cara

mengolah bahan belajar. (hal. 295)

Menurut Oemar Hamalik (2015) Belajar adalah modifikasi atau

memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini,

belajar adalah suatu proses atau kegiatan dan bukan suatu hasil atau

tujuan, belajar bukan hanya mengingat, yakni mengalami. (hal. 27)

Berdasarkan teori-teori tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

pengetahuan atau pengalaman baru sehingga kemungkinan seseorang

terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir,

merasa, maupun dalam bertindak.

7

Page 18: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

b. Hasil Belajar

Menurut Sudjana (2009) Hasil belajar siswa pada hakikatnya ialah

perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih

luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. (hal.3)

Menurut Eveline Siregar (2010) Hasil belajar adalah segala

prosedur yang digunakan untuk mendapatkan infomasi mengenai untuk

kerja siswa atau seberapa jauh siswa mencapai tujuan-tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan. (hal. 144)

Menurut Susanto A. (2008) Hasil belajar yaitu perubahan-

perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek

kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. (hal.

5)

Berdasarkan teori-teori tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah suatu kemampuan berfikir, sikap, psikomotik dapat

dimiliki semua siswa yang menerima pengalaman langsung untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

c. Karakteristik Peserta Didik Sekolah Dasar

Menurut Piaget menyatakan bahwa setiap tahapan perkembangan

kognitif pada anak mempunyai karakteristik berbeda-beda. Secara garis

besar dikelompokkan menjadi empat tahap, yaitu:

1) Tahap sensori motor (usia 0-2 tahun) pada tahap ini anak belum

memasuki usia sekolah.

8

Page 19: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

2) Tahap pra-operasional (usia 2-7 tahun) pada tahap ini kognitifnya

masih terbatas. Anak masih suka meniru perilaku orang lain

(khususnya orang tua dan guru) yang pernah ia lihat dan anak

mulai mampu menggunakan kata-lata yang benar dan mampu

mengekspresikan kalimat-kalimat pendek secara efektif.

3) Tahap operasinal konkret (usia 7-11 tahun) pada tahap ini anak

sudah mulai memahami aspek-aspek komulatif materi, mempunyai

kemampuan memahami cara mengkombinasikan beberapa

golongan benda yang bervariasi tigkatannya, selain itu anak sudah

mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa

yang konkret.

4) Tahap operasinal formal (usia 11-15 tahun) pada tahap ini anak

sudah menginjak usia remaja, perkembangan kognitif peserta didik

pada tahap ini telah memiliki kemampuan mengkordinasikan dua

ragam kognitif secara simulta (serentak) maupun berurutan.

5) Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa

karakteristik pesertadidik sekolah dasar yang umumnya berusia 7-

12 tahun yaitu mulai memiliki rasa ingin tahu yang tinggi degan

cara menyelidiki, mencoba dan bereksperimen mengenai suatu hal

yang dianggap menarik bagi dirinya, serta peserta didik sudah

mampu memahami cara mengkombinasikan beberapa golongan

benda yang bervariasi tingkatannya, selain itu peserta didik sudah

9

Page 20: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa

yang konkret. (Dimyati, 2006, hal. 13)

Anak-anak usia sekolah dasar memiliki karakteristik yang berbeda

dengan anak-anak yang usianya lebih muda. Mereka senang bermain,

senang bergerak, senang bekerja kelompok, dan senang merasakan atau

melakukan sesuatu secara langsung. Oleh karena itu, guru hendaknya

mengembangkan pembelajaran yang mengandung unsur permainan,

mengusahakan peserta didik berpindah atau bergerak, bekerja atau

belajar dalam kelompok, serta memberikan kesempatan untuk terlibat

langsung dalam pembelajaran.

Menurut Havighurst dalam Psikologi Perkembangan Peserta

Didik, tugas perkembangan anak usia sekolah dasar meliputi:

1) Menguasai keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan

dan aktivitas fisik

2) Membina hidup sehat

3) Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok

4) Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin

5) Belajar membaca, menulis, dan berhitung agar mampu

berpartisipasi dalam masyarakat

6) Memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berpikir

efektif

7) Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai

8) Mencapai kemandirian pribadi (Desmita, 2014, hal. 69)

10

Page 21: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa

karakteristik tugas perkembangan anak usia sekolah dasar mampu

belajar, bergaul dan bekerja secara kelompok sehigga memperoleh

sejumlah konsep untuk berpikir secara efektif, menadika peserta didik

mencapai nilai moral dan kemandirian dalam dirinya.

d. Ranah Objek Penilaian Hasil Belajar

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan,

baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, mengunakan

klasifiksi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar

membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan

ranah psikomotorik.

1) Ranah kognitif

Istilah pengetahuan dimaksudkan sebagai terjemah dari kata

knowledge dalam taksonomi Bloom. Ranah kognitif berkenaan

dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni

pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis,

dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah,

dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.

2) Ranah afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli

mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan

perubahannya, bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif

tingkat tinggi. Penilaian hasil belajar afektif kurang mendapat

11

Page 22: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

perhatian dari guru. Para guru lebih banyak menilai ranah kognitif

semata-mata. Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam

berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran,

disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas,

kebiasaan belajar, dan hubungan sosial.

3) Ranah psikomotorik

Hasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan

(skill) dan kemampuan bertindak individu. Ada enam aspek ranah

psikomotoris, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar,

kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan

keterampilan kompleks, gerakan ekspresif dan interpretatif.

(Sudjana, 2018, hal. 22)

e. Fungsi Hasil Belajar

Menurut Suryabrata (2001) mengemukakan beberapa fungsi

penilaian dalam proses pendidikan yaitu:

1) Dasar Psikologis Secara psikologis seseorang butuh mengatahui

sudah sampai sejauh mana ia berhasil mencapai tujuannya, masalah

kebutuhan psikologis akan pengetahuannya mengenai hasil usaha

yang telah dilakukannya dapat ditinjau dari dua sisi yaitu dari segi

anak didik dan dari segi pendidik.

a) Dari Segi Anak Didik

Seorang anak dalam menentukan sikao dan tingkah lakunya

seringkali berpedoman pada orang dewasa, dengan adanya

12

Page 23: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

pendapat guru mengenai hasil belajar telah diperoleh maka

anak merasa memepunyai pegangan, pedoman dan hidup

dalam kepastian.

b) Dari Segi Pendidik

Seorang pendidik yang profesional butuh mengetahui hasil-

hasil usahanya sebagai pedoman dalam menjalankan usaha-

usaha lebih lanjut.

2) Dasar Didaktis

Adapun dari dasar didaktis diantaranya yaitu:

a) Dari segi anak didik

Pengetahuan akan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai pada

umumnya berpengaruh baik terhadap prestasi selanjutnya,

selain itu dengan adanya tes hasil belajar, siswa dapat juga

mengetahui kelebihan kelemahan yang dimilikinya sehingga

siswa dapat mempergunakan pengetahuannya untuk

memajukan prestasinya.

b) Dari segi pendidik

Dengan adanya tes hasil belajar, maka seorang guru juga dapat

mengetahui sejauh mana kelemahan dan kelebihan dalam

pengajarannya. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam

pengajarannya akan menjadi modal bagi guru untuk

menentukan usaha-usaha selanjutnya. Selain itu tes hasil

belajar juga berfungsi membantu guru dalam menilai kesiapan

13

Page 24: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

anak didik, mengetahui status anak dalam kelasnya, membantu

guru menentukan siswa dalam pembentukan kelompok,

membantu guru dalam memperbaiki metode mengajarnya dan

membantu guru dalam memberikan materi pelajaran tambahan.

(https://www.dosenpendidikan.co.id/hasil-belajar/)

f. Tujuan Hasil Belajar

Menurut Sudjana (2018) mengutarakan tujuan penilaian hasil

belajar sebagai berikut:

1) Mendeskripsikan kecakapan belajar siswa sehingga dapat diketahui

kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau

mata pelajaran yang ditempuhnya. Dengan pendeskripsian

kecakapan tersebut dapat diketahui pula posisi kemampuan siswa

dibandingkan dengan yang lainnya.

2) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di

sekolah yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah

tingkah laku siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan.

3) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian yakni melakukan

perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan

pengajaran serta sistem pelaksanaannya.

4) Memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada pihak-

pihak yang berkepentingan. (hal. 4)

14

Page 25: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

g. Macam-macam Hasil Belajar

Ditinjau dari fungsinya, menurut Sudjana (2018) membagi

penilaian ke dalam tiga jenis yang diantaranya yaitu:

1) Penilaian formatif ialah penilaian yang dilaksanakan di akhir

program belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan

proses belajar mengajar itu sendiri.

2) Penilaian sumatif ialah penilaian yang dilaksanakan di akhir unit

program yaitu akhir caturwulan, akhir semester dan akhir tahun,

penilaian ini berorientasi pada produk bukan pada proses.

3) Penilaian diagnostik ialah penilaian yang bertujuan untuk melihat

kelemahan siswa serta faktor penyebabnya.

4) Penilaian selektif ialah penilian yang betujuan untuk keperluan

seleksi, misalnya ujian saringan masuk ke lembaga pendidikan

tertentu.

5) Penilaian penempatan ialah penilaian yang dilakukan untuk

mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu

program belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan

sebelum memulai kegiatan beajar untuk program itu. (hal. 5)

h. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan

pembelajaran di kelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar itu sendiri. Menurut Wasliman (2007) hasil

belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara

15

Page 26: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

berbagai faktor yang mempengaruji, baik faktor internal maupun

eksternal. Secara perinci, uraian mengenai faktor internal dan eksternal,

sebagai berikut :

1) Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri

peserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor

internal ini meluputi; kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi

belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik

dan kesehatan.

2) Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri peserta

didik yang memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan

masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar

siswa. Keluarga yang morat-marit ekonominya, pertengkaran

suami istri, perhatian orangtua yang kurang terhadap anaknya,

serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik dari

orangtua dalam kehidupam sehari-hari berpengaruh dalam hasil

belajar peserta didik. (Susanto A., 2016, hal. 12)

2. Ilmu Pengetahuan Sosial SD

a. Pengertian IPS SD

Menurut Susanto A (2016) Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan

integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial dan humaniora, yaitu;

sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu

Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial

16

Page 27: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

yang mewujudkan satu pendekatan interdidipliner dari aspek dan cabang-

cabang ilmu sosial. (hal. 6)

Menurut Gunawan (2016) IPS adalah suatu bahan kajian yang

terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan

modifikasi, yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan

sejarah, sejarah geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi. IPS adalah

ilmu yang mempelajari berupa konsep-konsep. Konsep-konsep tersebut

siswa belum diketahui sampai unsur yang telah diketahui. (hal. 48)

Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan nama mata pelajaran di

tingkat sekolah atau nama program studi di perguruan tinggi yang identik

dengan isilah “Social Studies” dalam kurikulum persekolahan di negara

lain, khususnya di negara-negara Barat seperti Australia dan Amerika

Serikat. Nama IPS yang lebih dikenal Social Studies di negara lain itu

merupakan istilah kesepakatan dari para ahli atau pakar kita di Indonesia.

Menurut Sumantri (2001) pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau

adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu humaniora, serta kegiatan dasar manusia

yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan

pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan. (Sapriya, 2018, hal.11)

Dapat disimpulkan dari keseluruhan pengertian IPS adalah studi

yang mempelajari menganalisis, gejala dan masalah sosial dimasyarakat

dengan meninjau, dari berbagai aspek kehidupan dan lingkungan

soasialnya yang materinya berupa keterampilan sejarah, sejarah geografi,

sosiologi, antropologi, dan ekonomi.

17

Page 28: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

b. Tujuan IPS SD

Pendidikan ilmu pengetahuan sosial merupakan ilmu pengetahuan

yang sangat penting untuk dipelajari, khususnya pada anak sekolah dasar.

Pendidikan IPS sebagai bidang studi yang diberikan pada jenjang

pendidikan di lingkungan persekolahan. Tujuan utama pembelajaran IPS

ialah mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah

sosial yang terjadi di masyarakat.

Secara umum tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran IPS di

SD, antara lain:

1) Memperoleh gambar-gambar tentang suatu daerah atau

lingkungan sendiri.

2) Mendapakan informasi tentang suatu lingkungan daerah atau

wilayah Indonesia.

3) Memperoleh pengetahuan tentang penduduk Indonesia.

4) Menumbuhkembangkan kesadaran dan wawasan kebangsaan.

5) Mengetahui kebutuhan hidup.

6) Mampu merasakan sebuah kemajuan khususnya teknologi

mutakhir.

7) Mampu berkomunikasi, bekerjasama dan bersaing ditingkat

lokal, nasional dan internasional.

8) Mempu berinteraksi sebagai makhluk sosial yang berbudaya.

9) Memiliki kepekaan terhadap fenomena sosial budaya.

10) Memiliki integritas yang tinggi terhadap negara dan bangsa.

18

Page 29: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

Dari sepuluh tujuan yang diperoleh dari pembelajaran IPS SD

secara umum dapat diuraikan sebagai berikut: Pertama, gambaran

tentang suatu daerah/lingkungan sendiri. Dalam materi pembelajaran IPS

di SD, siswa dapat memperoleh gambaran tentang keberadaan

daerah/wilayahnya. Oleh karenaitu, di dalam kurikulum IPS perlu

diuraikan kondisi demikian, sehingga siswa dapat menemukan contoh di

sekitar mereka, ini memudahkan guru dalam mengajarkan materi IPS di

tingat sekolah dasar baik kelas rendah maupun kelas tinggi. Pengayaan

materi IPS di SD perlu di rancang sesuai dengan tingkat kemajuan dalam

bidang pendidikan sekarang ini. Proses pembelajaran IPS dengan model

dan metode yang akibatnya pembelajaran IPS menjadi kurang menarik.

Pemberian contoh yang tidak nyata mereka temukan dalam lingkungan

daerah mereka tinggal dianggap sebagai sebuah cerita. Jadi, dengan

memperlajari IPS di SD siswa diharapkan termotivasi untuk mengenal

daerah atau lingkungannya sendiri. Lingkungan daerah/wilayah

Indonesia. Kedua, Memperoleh informasi tentang lingkungan

daerah/wilayah Indonesia dimulai dari lingkungan perkampungan,

pedesaan, Kecamatan, Kabupaten/Kota sampai ke tingkat Provinsi.

Di sisi lain, melalui pembelajaran IPS diharapkan mampu

dikembangkan aspek pengetahuan dan pengertian (knowledge and

understanding, aspek sikap dan nilai (attitude and value), dan aspek

keterampilan (skill) (Skeel, 1995; Jarolimek, 1993). Untuk skala

Indonesia, maka tujuan IPS khususnya pembelajaran IPS pada jenjang

19

Page 30: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

sekolah dasar sebagaimana tercantum dalam Kurikulum IPS-SD Tahun

2006 adalah agar peserta didik mampu mengembangkan pengetahuan

dan keterampilan dasar yang berguna bagi dirinyadalam kehidupannya

sehari-hari (Depdiknas, 2006). Ilmu pengetahuan sosial juga membahas

hubungan antara manusia dan lingkunganny, yaitu lingkungan

masyarakat di mana anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian

dari masyarakat, dan dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada

dan terjadi dilingkungan sekitarnya. (Susanto A, 2016, 33)

Berdasarkan teori-teori tersebut, pada dasarnya tujuan dari

pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan

dasar kepada siswa untuk membangkitkan diri sesuai dengan bakat,

minat, kemampuan, dan limgkungannya.

c. Materi IPS tentang Sumber Daya Alam

Sumber daya alam yaitu segala sesuatu yang terdapat dialam, yang

dapat digunakan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

Berdasarkan kelestariannya, sumber daya alam dapat digolongkan

menjadi dua macam, yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan

sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Sumber daya alam yang

dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang jika habis dapat

dihasilkan lagi, sedangkan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui

adalah sumber daya alam yang jika habis tidak diupayakan lagi.

Pemanfaatan sumber daya alam terdiri dari 6 yaitu pemanfaatan

hasil pertanian, pemanfaatan hasil perkebunan, pemanfaatan hasil

20

Page 31: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

peternakan, pemanfaatan hasil laut, pemanfaatan hasil hutan, dan

pemanfaatan hasil pertambangan. (Sumber: BUPENA Buku Penilaian

Tema Daerah Tempat Tinggalku dan Kayanya Negriku Jilid 4D untuk

SD/MI kelas IV)

3. Model Pembelajaran Quatum Teaching

a. Pengertian model pembelajaran Quantum Teaching

Menurut Bobbi Deporter (2010) Quantum Teaching adalah

pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar

momen belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur untuk

belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Interaksi-interaksi

ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang

akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain. Quantum

Teaching adalah pengubahan belajar yang meriah, dengan segala nuansa.

(hal. 32)

Quantum Teaching dimulai di SuperCamp sebuag program

percepatan Quantum Learning yang ditawarkan Learning Forum, yaitu

sebuah perusahaan pendidikan internasional yang menekankan

perkembangan keterampilan akademis dan keterampilan pribadi.

(DePorter, 2010, hal. 32)

Quantum Teaching adalah badan ilmu pengetahuan dan

metodologi yang digunakan dalam rancangan, penyajian dan fasilitasi

SuperCamp. Quantum Teaching mencakup petunjuk spesifik untuk

menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum,

21

Page 32: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar. (DePorter, 2010,

hal. 32)

Menurut Yatim Riyanto model Quantum Teaching hampir sama

dengan sebuah simfoni, yang terdiri dari dua unsur, yaitu konteks dan isi

(contect and content). (hal. 202)

Asas utama yang digunakan dalam pembelajaran Quantum

Teaching yaitu “bawalah dunia mereka ke dunia kita dana natarkan

dunia kita ke dunia mereka”

Quantum Teaching memiliki lima prinsip, atau kebenaran tetap.

Prinsip-prinsip ini adalah sebagai struktur Chord dasar dari simfoni

belajar anda. Prinsip-prinsip ini adalah :

1) Segalanya berbicara

Segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh anda, dari

kertas yang anda bagikan hingga rancangan pelajaran semuanya

mengirim pesan tentang belajar.

2) Segalanya bertujuan

Semua yang terjadi dalam pengubahan, semuanya mempunyai

tujuan.

3) Pengalaman Sebelum Pemberian Nama

Otak kita berkembang pesat dengan adanya rangsangan

kompleks yang akan menggerakkan rasa ingin tahu. Oleh karena

itu, proses belajar paling baik terjadi ketika siswa mengalami

22

Page 33: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk apa yang

mereka pelajari.

4) Akui Setiap Usaha

Pada saat siswa mengambil langkah mereka patut mendapat

pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka

5) Jika Layak Dipelajari Maka Layak Pula Dirayakan

Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan

meningkatkan asposiasi positif dalam belajar

Kelima prinsip tersebut merupakan prinsio yang sedapat mungkin

diterapkan oleh pendidik dalam hal ini adalah guru dapat tercipta suasana

belajar mengajar yang menyenangkan bagi peserta didik. . (DePorter,

2010, hal. 36)

Dapat disimpulkan model pembelajaran Quantum Teaching yaitu

model pembelajaran yang mengubah suasana kelas menjadi meriah dan

tidak monoton, dimana selain guru yang menjelaskan materi yang

diajarkan akan tetapi siswa berperan penting atau aktif dalam kegiatan

pembelajaran di kelas.

b. Tujuan Model Pembelajaran Quantum Teaching

Menurut Kosasih dan Sumarna (2013) dalam setiap model

pembelajaran pasti memiliki tujuan akhir yang diharapkan dapat

terwujud di akhir proses pembelajaran. Begitu juga dengan pembelajaran

quantum teaching memiliki tujuan pokok yang diharapkan dapat tercapai,

antara lain :

23

Page 34: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

1) Meningkatkan partisipasi siswa melalui pengubahan keadaan.

2) Meningkatkan motivasi dan minat belajar.

3) Meningkatkan daya ingat.

4) Meningkatkan rasa kebersamaan.

5) Meningkatkan daya dengar.

6) Meningkatkan kehalusan perilaku.

(http://yurishandcraft.blogspot.com/2015/04/model-pembelajaran-

quantum-teaching.html)

c. Kerangka Rancangan Belajar Quantum Teaching

Kerangka rancangan dan penerapan belajar dengan menggunakan

model Quantum Teaching yang dikenal sebagai TANDUR adalah

sebagai berikut:

1) Tumbuhkan

Tumbuhkan minat dengan memuaskan “apakah manfaatnya

bagiku” (AMBAK), dan manfaatkan kehidupan pelajar.

2) Alami

Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat

dimengerti semua pelajar.

3) Namai

Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi, sebuah

“masukan”.

4) Demonstrasikan

24

Page 35: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk “menunjukkan bahwa

mereka tahu”

5) Ulangi

Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan

menegaskan, “Aku tahu bahwa aku memang tahu ini.”

6) Rayakan

Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan

keterampilan dan ilmu pengetahuan. . (DePorter, 2010, hal. 40)

d. Langkah-langkah model pembelajaran Quantum Teaching

Adapun menurut peneliti penerapan pembelejaran Quantum

Teaching yaitu menggunakan enam langkah yang dikenal dengan istilah

TANDUR. Keenam langkah tersebut yaitu :

1) Langkah pertama dalam pembelajaran ini adalah Tumbuhkan, guru

menyampaikan kepada siswa apa yang hendak mereka pelajari dan

mengapa hal itu penting. Buatlah mereka tertarik atau penasaran

tentang materi yang akan kita ajarkan. Minimalkan jarak antara

guru dengan peserta didik, dalam hal ini seseorang guru tidak

hanya datang untuk mengajar saja melainkan juga untuj mendidik

sehingga ikatan emosi antara gru dengan peserta didik harus

dibangun. Hal yag dapat dilakukan guna memotivasi peserta didik

untuk mengikuti pembeljaran adalah dengan cara, mencar tahu

manfaat dalam kehidupan sehari-hari tentang materi yang akan

diajari, sampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada

25

Page 36: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

setiap awal pelajaran, dan usahakan untuk mengaitkan apa yang

diajarkan dengan apa yang telah diketahui siswa dengan pelajaran

lain dan dapat menyertakan pertanyaan, video, gambar dan

sebagainya.

2) Alami, berikut pengalaman yang akan kita ajarkan. Tumbuhkan

“kebutuhan untuk menetahui”. Karena otak manusia berkembang

pesat dengan adanya rangsangan kompleks yang akan menggerkan

rasa ingin tau. Proses belajar mengajar yang paling baik adalah

ketika peserta didik telah mengalami informasi sebelum mereka

memperoleh dari apa yang mereka pelajari. Guru mengajak siswa

masuk ke dalam materi yang akan diajarkan dengan cara

memberikan permainan yang ada hubungannya dengan materi yang

akan diajarkan dan siswa akan mendapatkan pengalaman dari

permainan tersebut. Dapat pula pada saat pembelajaran

berlangsung guru dapat memberikan contoh yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari.

3) Namai, maksudnya memberikan “data” tepat saat minat memuncak

dan mengenalkan konsep-konsep pokok pada materi pelajaran.

Penanaman memuaskan hasrat alami otak unuk memberikan

identitas, mengurutkan dan mendefinisikan. Untuk menumbuhkan

hal tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan susunan gambar,

poster, warna, penanaman kelompok sesuai dengan materi

26

Page 37: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

embelajaran, atau istilah-istilah menarik yang dapat memuaskan

otak.

4) Demosntrasikan, hal tersebut akan membuat peserta didik lebih

percaya diri mengikuti pelajaran. Jadi pada saat peserta didik

dikelompokkan dan mengerjakan tugas yang diberikan dari guru,

guru hanya memantau saja. Biarkan peserta didik secara

berkelompok mendemonstrasikan cara mengerjakan sesuatu. Pada

saat demonstrasu ini guru dapat menghidupkan musik yang dapat

menenangkan atau membangkitkan semangat peserta didik.

5) Ulangi, pengulangan dapat memperkuat koneksi saraf dan

menumbuhkan rasa percaya diri pada peseeta didik. Rekatkan

gambaran keseluruhannya. Ini dapat dilakukan melalui pertanyaan

atau penugasan ataupun bisa membuat ikhtisar hasil belajar.

6) Rayakan, perayaan menambahkan belajar dengan asosiasi yang

positif, membuat peserta didik lebih percaya diri, memberikan

umpan balik tentang kemajuan belajarnya, serta membangun

keinginan untuk sukses yang lebih besar. Tidak ada usaha yang

selalu tepat dan sempurna, namun jika perayaan memberikan

manfaat yang jauh lebih baik, rayakanlah sering-sering. Beberapa

bentuk perayaan menyenangkan yang bisa digunakan antara lain

dengan tepuk tangan, kejutan, pujian, bintang penghargaan, dan

sebagainya.

27

Page 38: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

e. Teknik-teknik Mencatat dalam Pembelajaran Quantum Teaching

Teknik yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Quantum

Teaching diantaranya adalah Peta Pikiran (Mind Mapping) Peta pikiran

merupakan simpifikasi kerja otak yang dituangkan dlam bentuk gambar

dua dimensi berupa ide atau konsep yang saling terhubung. Mind

Mapping dikembangkan oleh Tony Buzan, untuk melejitkan potensi otak

kiri maupun otak kanan. Mind Mapping dapat disisipkan gambar atau

dibentuk warna warni yang dapat menimbulkan efek amat sangat pada

otak. Mind Mapping ini lebih cenderung kepada modalitas siswa visual

dan auditorio.

Mind Mapping dapat menghubungkan ide baru dan unik dengan

ide yang sudah ada, sehingga menimbulkan adanya tindakan spesifik

yang dilakukan oleh peserta didik. Penggunaan simbol yang menarik

akan menciptakan suatu hasil pemetaan pikiran yang baru dan berbeda.

Pemetaan pikiran merupakan salah satu produk kreatif yang dihasilkan

oleh siswa dalam kegiatan belajar. Keuntungan penggunaan mind

mapping yaitu membiasakan siswa untuk melatih aktivitas kreatifitasnya

sehingga siswa dapat menciptakan suatu produk kreatif yang dapat

bermanfaat bagi diri dan lingkungannya. Hal lain yang berkaitan dengan

sistem. (http://repository.uinjkt.ac.id)

28

Page 39: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

f. Kekuatan dan kelemahan model pembelajaran Quantum Teaching

Kelebihan Pembelajaran Quantum Teaching

Setiap model pembelajaran pasti memiliki kelebihan dalam

prosesnya begitu juga dengan model pembelajaran quantum teaching.

Adapun kelebihannya antara lain :

1) Dapat membimbing siswa ke arah berpikir yang sama dalam satu

saluran pikiran yang sama.

2) Karena quantum teaching lebih melibatkan siswa, saat proses

pembelajaran perhatian siswa dapat dipusatkan kepada hal-hal yang

dianggap penting oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat

diamati secara teliti.

3) Karena gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak memerlukan

keterangan-keterangan yang banyak.

4) Proses pembelajaran menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.

5) Siswa didorong untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori

dengan kenyataan dan dapat mencoba melakukannya sendiri.

6) Karena model pembelajaran quantum teaching membutuhkan

kreativitas dari seorang guru untuk merangsang keinginan bawaan

siswa untuk belajar, secara tidak langsung guru terbiasa untuk

berfikir kreatif setiap harinya.

7) Pelajaran yang diberikan oleh guru mudah diterima atau dimengerti

oleh siswa.

29

Page 40: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

Kekurangan Pembelajaran Quantum Teaching

Selain kelebihan, pembelajaran quantum teaching juga memiliki

kekurangan. Kekurangannya antara lain :

1) Model ini memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di

samping memerlukan waktu yang cukup panjang yang mungkin

terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.

2) Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak

selalu tersedia dengan baik.

3) Karena dalam metode ini ada perayaan untuk menghormati usaha

seseorang siswa, baik berupa tepuk tangan, jentikan jari, nyanyian,

dll dapat mengganggu kelas lain.

4) Banyak memakan waktu dalam hal persiapan.

5) Model ini memerlukan keterampilan guru secara khusus karena

tanpa ditunjang hal itu, proses pembelajaran tidak akan efektif.

6) Agar belajar dengan model pembelajaran ini mendapatkan hal yang

baik diperlukan ketelitian dan kesabaran. Namun kadang-kadang

ketelitian dan kesabaran itu diabaikan sehingga apa yang

diharapkan tidak tercapai sebagaimana mestinya.

(http://yurishandcraft.blogspot.com/2015/04/model-pembelajaran-

quantum-teaching.html)

30

Page 41: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

B. Penelitian yang Relevan

1. Ria Liniarti (2015) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dengan skripsinya yang

berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Pembalajaran Quantum

Teaching Terhadap Hasil Belajar IPS”. Dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh penggunaan model Quantum Teaching terhadap hasil

belajar di SMP Negeri 178 Jakarta. Analisis data menggunakan uji t,

dan hasil perhitungan perbedaan rata-rata posttest kedua kelompok

diperoleh nilai t hitung sebesar 3,50, sedangkan t tabel dengan taraf

signifikan 5% = 1,66691, makandapat dikatakan t hitung > t tabel berarti

hipotesis alternatif (Ha) diterima dam hipotesis nol (Ho) ditolak. Hal ini

menunjukan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model Quantum

Teaching dalam pembelajaran IPS terhdap hasil belajar siswa di SMP

Negeri 178 Jakarta.

2. Nur Chadidjah (2019) Universitas Muhammadiyah Tangerang Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan skripsinya yang berjudul

“Pengaruh Media Berbasis Audio Video Terhadap Hasil Belajar Siswa

Kelas III SDIT Gunung Jati Kota tangerang” dapat disimpulkan bahwa

setelah pengambilan data dilakukan pada saat pretes diperoleh nilai

rata-rata kelas control yaitu 60,00 dan kelas esperimen 75,50 yang

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai rata – rata antara siswa

kelas control dan kelas eksperimen .diperoleh data dengan nilai

tertinggi60 dan nilai terendah 37, dengan nilai rata – rata pada posttest

31

Page 42: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

ini adalah 76,67. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perhitungan

uji hipotesis didapat perhitungan bahta T hitung sebesar = 7,08 sedangkan

T tabel = 3,046 dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terhadap

hasil belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III

SDIT Gunung Jati Kota Tangerang.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Winda Yani dalam e-journal pendidikan

matematika fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Pasir

Pengaraian (tahun 2016) dengan judul “Pengaruh Metode Pembelajaran

Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas

VII SMP IT Inayah Ujungbatu”. Dengan demikian dapat

disimpulkan,hasil penelitian menunjukkan bahwa Quantum Teaching

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika kelas VII SMP IT

Inayah Ujungbatu. Secara rinci hasil temuan adalah sebagai berikut, (1)

Terdapat perbedaan antara hasil belajar matematika VII SMP IT Inayah

Ujungbatu yang mengikuti pembelajaran Quantum Teaching (thitung

2,951 α = 0,025) dengan yang mengikuti pembelajaran konvensional

(thitung -2,951 α = 0,025). (2) Siswa yang mengikuti pembelajaran

Quantum Teaching lebih aktif daripada siswa yang mengikuti

pembelajaran konvensional.

32

Page 43: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Metode Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut

Sugiyono (2018) Penelitian kualitatif adalah metode penelitian kualitatif

adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,

digunakan untuk memeliti opada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai

lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instumen kunci,

teknik pengumulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis dta

bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan

makna dari pada generalisasi. (hal. 9)

Sedangkan jenis metode penelitian yang digunakan adalah metode

penelitian deskriptif kualitatif yaitu peneliti ingin mendeskripsikan model

pembleajaran Quantum Teaching pada peserta didik kelas IV di SD Negeri

Babakan 01 tanpa rekayasa.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Babakan 01 yang terletak di Jln.

Raya Pasar Jengkol,kec. Setu, Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini akan

dilakukan pada peserta didik kelas IV, waktu pelaksanaan mulai bulan April –

Agustus 2020. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

33

Page 44: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

Tabel 3. 1

Jadwal Penelitian

No KEGIATANBULAN

1 Pengajuan Judul

2 Bimbingan Proposal

3 Seminar Proposal Skripsi

4 Bimbingan dan revisi hasil

seminar

5 Pembuatan instrumen

penelitian

6 Pengumpulan data

7 Pengolahan dan analisis

data

8 Ujian Skripsi

C. Sumber dan Jenis Data Penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi sumber informasi (informan) adalah

kepala sekolah dan 3 orang guru kelas IV di SD Negeri Babakan 01. Adapun

jenis data pada penelitian ini terdiri dari :

1. Data primer adalah data yang didapatkan oleh peneliti secara langsung

melalui wawancara dan observasi yang sesuai dengan fokus penelitian

tentang implementasi model pembelajaran Quantum Teaching.

34

Page 45: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

2. Data sekunder yaitu data yang sudah ada di tempat penelitian seperti

Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP), Agenda atau jurnal harian, buku

daftar nilai pelajaran IPS.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dalam penelitian dilakukan dengan :

1. Wawancara

Menurut Sugiono (2018), wawancara digunakan sebagai Teknik

pengumpulan data apabila ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti

ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit/kecil. (hal.231)

Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara kepala sekolah dan guru

kelas IV di SD Negeri Babakan 01dengan menggunakan pertanyaan

terbuka dan informan menjawab dengan bebas.

2. Observasi

Sugiyono, (2018), observasi sebagai teknik pengumpulan data

mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain, yaitu

wawancara dan kusioner. Teknik pengumpulan data dengan observasi

digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses

kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu

besar. (hal. 145)

35

Page 46: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

Peneliti melakukan observasi secara langsung bagaimana proses

pelaksaan pembelajaran Quantum Teaching yang dilakukan oleh guru

kelas IV di SD Negeri Babakan 01.

3. Studi Dokumen

Menurut Sugiyono (2018), dokumen merupakan catatan peristiwa

yang sudah berlalu. Dokum bisa berbentuk tulisan, gambar atau kaya-

karya menumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap

dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian

kualitatif. (hal. 240)

Dalam penelitian peneliti melihat dokumen-dokumen yang relevan

dengan praktik mengajar menggunakan model pemelajaran Quantum

Teaching dan hasil belajar IPS.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data

adalah sebagai berikut :

Tabel 3. 2

Instrumen PenelitianNo. Kegiatan Fokus

1 Observasi Pokok-pokok yang akan diobservasi yaitu:

1. Sekolah (sarana dan prasarana)

2. Aktivitas siswa

3. Aktivitas Guru

4. Aktivitas Kepala Sekolah

36

Page 47: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

2 Wawancara Pokok-pokok yang akan diwawancarai yaitu:

1. Kelebihan model pembelajaran Quantum

Teaching

2. Kekurangan model pembelajaran Quantum

Teaching

3. Tahap “tumbuhkan” dalam pembelajaran

menggunakan model Quantum Teaching

4. Tahap “alami” dalam pembelajaran menggunakan

model Quantum Teaching

5. Tahap “namai” dalam pembelajaran

menggunakan model Quantum Teaching

6. Tahap “demostrasikan” dalam pembelajaran

menggunakan model Quantum Teaching

7. Tahap “ulangi” dalam pembelajaran

menggunakan model Quantum Teaching

8. Tahap “rayakan” dalam pembelajaran

menggunakan model Quantum Teaching

3 Studi Dokumen Jenis-jenis dokumentasi yang akan dipelajarai:

1. Piagam / sertifikat sekolah

2. Data-data prestasi sekolah

3. Perangkat pembelajaran di kelas

37

Page 48: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan yaitu

diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah

dirumuskan dalam proposal. Sugiyono (2018) analisis data adalah proses

mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan

yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh

diri sendiri maupun orang lain. Analisi data kualitatif adalah bersifat induktif,

yaitu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan

menjadi hipotesis. (hal. 244)

Secara garis besar proses analisis data adalah :

1. Reduksi data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan

demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Sugiyono (2018) Reduksi

data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan

keluasaan dan kedalaman wawasan yang tinggi. (hal. 249)

2. Penyajian data

38

Page 49: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

Setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian ini, penyajian data bisa dilakukan

dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart

dan sejenisnya. Miles and Huberman (1984) mengungkapkan bahwa

penyajian data yang paling sering digunakan adalah dengan teks yang

bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan

untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya

berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. (Sugiyono, 2018, hal. 249)

3. Menarik kesimpulan/Verifikasi

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and

Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal

yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal, di dukung oleh bukti-bukti yang valid dan

konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

G. Keabsahan Data

Untuk meyakinkan bahwa deskripsi data yang telah disajikan di atas

adalah data yang absah dan memiliki derajat kepercayaan dilakukan teknik

penjamin keabsahan melalui confirmability, credibility, transferability,

dependebility.

39

Page 50: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

1. Objektivitas (confirmability)

Desain penelitian dibuat secara baik dan benar, fokus penelitia tepat,

kajian literature yang relevan, teknik pengumpulan data yang sesuai dengan

fokus permasalahan penelitian, analisis data dilakukan secara benar, hasil

penelitian bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Kesahihan Internal (credibility)

Untuk mencapai kesahihan internal peneliti melakukan :

a. Triangulasi

Triangulasi yang digunakan adalah triangulasi yang dilakukan

dalam tenik pengambilan data yaitu observasi, wawancara, dan studi

dokumentasi.

b. Member check

Langkah member check dalam penelitian ini adalah untuk

mendapatkan kesepakatan dalam hal analitis , penafisran dan

kesimpulan dari data yang telah diorganisasi. Apabila data yang telah

diolah oleh peneliti dapat disepakati, maka kredibilitas dapat diterima,

tetapi sebaliknya jika analisis data yang telah dibuat tidak disepakati,

maka peneliti mengadakan diskusi untuk mencapai kesepakatan dalam

penafisiran.

3. Kesahihan Eksternal (transferability)

Transferabilitas berkenaan dengan hasil penelitian yang dapat ditransfer

oleh orang lain dan dapat diaplikasikan dalam situasi lain, untuk mencapai

40

Page 51: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

kesahihan eksternal penulis meneliti dengan sistematis, rinci, jelas dan bisa

dipertanggungjawabkan.

4. Keterandalan (dependebility)

Untuk menguji dan sudah tercapainya keterandalan data dalam

penelitian, maka data siap diaudit kembali terhadap keseluruhan penelitian,

dari mulai menentukan fokus masalah, memasuki lapangan, pengambilan

data, analisis data, uji keabsahaan sampai kepada kesimpulan. Dalam

menulis keabsahan data penulis memilih teknik penjamin keabsahan data

apa yang akan digunakan. Dalam menentukan keabsahan data penulis

memilih beberapa teknik diatas sesuai dengan permasalahannya.

41

Page 52: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

DePorter Bobbi, dkk. (2010). Quantum Teaching Memprakrikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas. Bandung: Mizan Pustaka

Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya

Dimyati & Mudjiono. (2015). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Gunawan, R. (2016). PENDIDIKAN IPS Filosofi, Konsep, dan Aplikasi. Bandung: Alfebeta.

Hamalik O. (2015). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Nur Chadidjah. (2019). Pengaruh Media Berbasis Audio Video Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III SDIT Gunung Jati Kota Tangerang. Universitas Muhammadiyah Tangerang Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Ria Liniarti. (2015). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaram Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar IPS. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hdiayatullah Jakarta Fakutas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

Riyanto Y. (2014). Paradigma Baru Pembelajaran Sevagai Referensi bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Prenadamedia Group.

Sapriya. (2018). Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

Siregar, Nara. (2019). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sudjana N. (2018). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta cv.

Susanto A. (2016). Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jakarta: Pernadamedia Group.

Susanto A. (2016). Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenada Media.

42

Page 53: Tabel 3. 1siasat.fkip-umt.ac.id/.../pdf/1686206395_RATIH_OKTAPIA.docx · Web viewBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitia ini : Untuk mendeskripsikan pembelajaran

Winda Yani. (2016). Pengaruh Metode Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap Hadil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP IT Inayah Ujungbatu. Universitas Pasir Pengaraian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

43