pengembangan lembar kerja siswa (lks) berbasis kurikulum...

111
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM 13 KELAS V DI SD NEGERI 1 BOJONG MENTENG Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh Nama Mahasiswa : NUR EVENI KHOLIVAH Nim : 1586206124 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 2019

Upload: others

Post on 30-Aug-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

1

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

BERBASIS KURIKULUM 13 KELAS V DI SD NEGERI

1 BOJONG MENTENG

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Nama Mahasiswa : NUR EVENI KHOLIVAH

Nim : 1586206124

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2019

Page 2: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

i

LEMBAR PENGESAHAN SIDANG PROPOSAL

Nama Mahasiswa : Nur Eveni Kholivah

Nomor Pokok Mahasiswa : 1586206124

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul Skripsi : Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Berbasis Kurikulum 13 di SD Negeri 1 Bojong

Menteng

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing Skripsi untuk mengikuti Sidang Proposal

Skripsi.

Tangerang, April 2020

Tim Pembimbing : Tanda Tangan

PembimbingI,

Ina Magdalena, M.pd …………………………

NBM.0400106901

PembimbingII,

Septy Nurfadhillah, M.Pd …………………………

NBM.

Ketua Program Studi

PGSD

Ina Magdalena, M.Pd

NBM.0400106901

Page 3: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

ii

Page 4: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Nur Eveni Kholivah

Nomor Induk Mahasiswa : 1586206124

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Dengan ini menyatakan bahwa judul skripsi “Pengembangan Lembar Kerja

Siswa (LKS) Berbasis Kurikulum 13 di SD Negeri 1 Bojong Menteng” beserta

seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri dan bukan merupakan hasil

jiplakan atau plagiat dari karya orang lain karena hal tersebut melanggar etika

yang berlaku dalam kaidah keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung

resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian hari terdapat

pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari

pihak lain terhadap keaslian karya ini.

Tangerang, April 2020

Nur Eveni Kholivah

NIM. 1586206124

Page 5: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

iv

ABSTRAK

Page 6: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

v

ABSTRAC

Page 7: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayahnya, kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal

skripsi yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis

Kurikulum 13 di SD Negeri 1 Bojong Menteng” skripsi ini penulis susun untuk

memenuhi persyaratan dalam mendapatkan Gelar Sarjana Pada Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Tangerang.

Selama penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Dr. H. Amarullah M.Pd. Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Tangerang.

2. Dr. Enawar, S.Pd, MM, MOS. Selaku Dekan FKIP Universitas

Muhammadiyah Tangerang.

3. Ina Magdalena, M.Pd. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar (PGSD) FKIP UMT.

4. Ina Magdalena, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing I yang selalu memberikan

bimbingan, pengarahan dan dorongan dengan penuh rasa iklas dan sabar.

5. Septy Nurfadhillah, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing II yang selalu

memberikan bimbingan, pengarahan dan dorongan dengan penuh rasa iklas

dan sabar.

6. Kepala Sekolah SD Negeri 1 Bojong Menteng yang memberikan saya izin

melakukan penelitian di sekolah tersebut.

7. Almh. Ibu saya yang selalu menginginkan saya melanjutkan kuliah dan

sekarang menjadi kenyataan.

8. Ayah saya yang selalu mendoakan dari jauh. Sehingga saya bisa melanjutkan

dan menyelesaikan pendidikan saya sampai sarjana. Seoga Allah SWT selalu

memberikan kesehatan dan rahmat-Nya kepada ayah saya.

Page 8: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

vii

9. Kedua Mertua saya yang selalu mendoakan dan membimbing saya sampai

saat ini. Sehingga saya bisa melanjutkan pendidikan saya sampai Sarjana.

Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan dan rahmat-Nya kepada

kedua mertua saya.

10. Suami saya yang selalu memberikan support sampai saat ini. Sehingga saya

bisa menyelesaikan pendidikan dan melewati berbagai rintangan.

11. Ketiga anak anak saya yang selalu memberikan senyuman manis.

12. Serta sahabat-sahabat saya seperjuangan yang selalu memberikan motivasi

dan dukungan kepada saya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna. Maka dari

itu saran dan kritik sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

semua pihak dan menjadi sumbangan bagi perkembangan ilmu pendidikan.

Tangerang, April 2020

Nur Eveni Kholivah

Page 9: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SIDANG PROPOSAL ............................................................ i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................................... iii

ABSTRAK ........................................................................................................................ iv

ABSTRAC ........................................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... vi

DAFTAR ISI................................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xiv

BAB I ................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian Pengembangan .......................................................................... 5

D. Spesifikasi Produk yang diharapkan ....................................................................... 5

E. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan .............................................................. 6

F. Definisi Istilah ........................................................................................................ 7

G. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 8

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: ......................................................... 8

BAB II ............................................................................................................................. 10

Kajian Pustaka ................................................................................................................. 10

A. Landasan Teori ..................................................................................................... 10

1. Kurikulum SD 2013 ......................................................................................... 10

Page 10: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

ix

2. Bahan Ajar ....................................................................................................... 36

3. Lembar kerja siswa (LKS)................................................................................ 50

B. Penelitian yang relevan ........................................................................................ 59

C. Kerangka berpikir Pengembangan ........................................................................ 62

BAB III ............................................................................................................................ 64

METODE PENELITIAN ................................................................................................. 64

A. Model Penelitian dan Pengembangan ................................................................... 64

B. Prosedur penelitian dan Pengembangan ............................................................... 68

1. Analysis (Analisis)............................................................................................ 68

2. Tahap Perancangan (Design) ............................................................................ 69

C. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................................. 71

D. Uji Coba Produk ................................................................................................... 72

E. Desain Uji Coba ................................................................................................... 74

a. Ahli Materi ....................................................................................................... 75

b. Ahli Media ....................................................................................................... 78

F. Subjek uji coba ..................................................................................................... 83

G. Jenis data .............................................................................................................. 84

H. Instrumen pengumpulan data ............................................................................... 84

1. Kisi-kisi angket ................................................................................................ 85

2. Kisi-kisi Instrumen Observasi .......................................................................... 87

I. Teknik analisis data .............................................................................................. 87

1. Analisis kevalidan ............................................................................................ 87

2. Analisis kualitas ............................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 93

Page 11: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

x

Page 12: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Elemen Utama Perbaikan Kurikulum .......................................................... 14

Gambar 2. 2 Elemen Perubahan ....................................................................................... 16

Gambar 2. 3 Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan untuk

Membangun Soft Skills dan Hard Skills .......................................................................... 17

Gambar 2. 4 Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013 ..................................................... 18

Gambar 2. 5 Critical Point Implementasi Kurikulum 2013 .............................................. 19

Gambar 2. 6 Langkah Penguatan Proses .......................................................................... 21

Gambar 2. 7 Kerangka Pikir Pengembangan LKS Model PBM ....................................... 62

Gambar 3. 1 Model Penelitian Pengembangan ................................................................. 68

Gambar 3. 2 Prosedur Penelitian Pengembangan ............................................................. 71

Gambar 3. 3 Desain Uji Coba .......................................................................................... 74

Page 13: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Perbedaan Bahan ajar, buku ajar, buku teks .................................................... 48

Tabel 2. 2 Kerangka Pikir Pengembangan LKS Model PBM .......................................... 62

Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian ............................................................................................. 71

Tabel 3. 2 Tabel Uji Ahli Materi ...................................................................................... 75

Tabel 3. 3 Table Uji Ahli Media ...................................................................................... 78

Tabel 3. 4 Kisi-kisi instrument untuk ahli media.............................................................. 85

Tabel 3. 5 Kisi-kisi Instrumen Untuk Ahli Materi ............................................................ 86

Tabel 3. 6 Kisi-kisi Angket Siswa .................................................................................... 86

Tabel 3. 7 Kisi-kisi Instrumen Observasi ......................................................................... 87

Tabel 3. 8 Kriteria Penilaian Validasi .............................................................................. 88

Tabel 3. 9 Kriteria Kualitas LKS...................................................................................... 89

Tabel 3. 10 Presentase Kriteria Kategori Kualitas ............................................................ 90

Tabel 3. 11 Pedoman Penskran Angket Respon Siswa..................................................... 91

Tabel 3. 12 Analisis Kategori Respon Siswa.................................................................... 92

Page 14: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

xiii

Page 15: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Page 16: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

xv

Page 17: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Trianto (2010) menyatakan bahwa pada kurikulum dalam dunia

pendidikan menyimpulkan masih banyak guru yang masih sulit dan kurang

kreatif untuk membangunkan semangat siswa dalam mengerjakan lembar kerja

siswa. Lembar Kegiatan Siswa ini dibuat sekreatif mungkin agar dapat menarik

minat siswa untuk bekerja. Dalam penyusunannya perlu memperhatikan berbagai

unsur-unsur yang dibutuhkan dalam menyusun lembar kegiatan siswa tersebut.

Lembar kegiatan siswa ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemajuan siswa

dalam memahami, dan menerapkan pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

Lembar kegiatan siswa tersebut akan menjadi pedoman pengajaran bagi siswa.

Dalam menyusun lembar kerja siswa tersebut guru juga merasa kesulitan karena

harus memberikan petunjuk motivasi agar siswa sangat antusias pada saat belajar.

Ilmu Pengetahuan Sosial atau social studies merupakan pengetahuan

mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat di Indonesia

pelajaran ilmu pengetahuan sosial disesuaikan dengan berbagai prespektif sosial

yang berkembang di masyarakat. Kajian tentang masyarakat dalam IPS dapat

dilakukan dalam lingkungan yang terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah atau

siswa dan siswi atau dalam lingkungan yang luas, yaitu lingkungan negara lain,

baik yang ada di masa sekarang maupun di masa lampau. Dengan demikian siswa

dan siswi yang mempelajari IPS dapat menghayati masa sekarang dengan

Page 18: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

2

dibekali pengetahuan tentang masa lampau umat manusia. Untuk lebih

memahami pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial, mari kita simak pengertian dari

beberapa ahli:

Somantri (2008) menyatakan IPS adalah penyederhanaan atau disiplin ilmu

ilmu sosial humaniora serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan

disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan.

Mulyono Tj.(1980) berpendapat bahwa IPS adalah suatu pendekatan

interdisipliner (inter-disciplinary approach) dari pelajaran ilmu-ilmu soial,

seperti sosiologi antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi,

politik, dan sebagainya.

Pasal 1 ayat 1 no 20 tahun 2003 SISDIKNAS : Pendidikan adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

dan negara.

Pasal 3 no 20 tahun 2003 SISDIKNAS : Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi Marusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

Page 19: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

3

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.

Dengan adanya ketentuan undang-undang yang mewajibkan IPS sebagai mata

pelajaran dalam sistem pendidikan di Indonesia telah menjadikan kedudukan IPS

semakin jelas dan kokoh. Hal ini sekaligus menjawab berbagai keraguan dan

kekhawatiran yang pernah dialami oleh para akademis dan praktisi IPS diberbagai

lembaga pendidikan pada saat sebelum lahirnya undang-undang.

IPS tingkat sekolah dasar bertujuan untuk mempersiapkan para peserta

didik sebagai warga Negara yang menguasai pengetahuan (knowledge),

keterampilan (skill), sikap dan nilai (attitudes and valueI) yang dapat digunakan

sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi atau maslah sosial serta

kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan

bermasyarakat agar menjadi warga Negara yang baik.

Bahan ajar memungkinkan peserta didik dapat mempelajari suatu

kompetensi dasar secara runtut dan sistematis, sehingga secara akumulatif mampu

mengusai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Bahan ajar mencakup

beberapa hal antara lain petunjuk belajar (petunjuk peserta didik/guru),

kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, latihan-latihan, petunjuk

kerja atau Lembar Kerja Siswa (LKS) dan evaluasi.

Sebagai guru tentu sudah tidak asing lagi dengan bahan ajar cetak yang

satu ini yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS pada umumnya dibeli dan bukan

dibuat sendiri oleh guru. Padahal LKS bisa dibuat sendiri dan jauh lebih menarik

Page 20: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

4

serta kontekstual sesuai situasi dan kondisi sekolah ataupun lingkungan sosial

budaya siswa.

Berdasarkan hasil survei kebutuhan pada tanggal 30 Juni 2019 pukul 10.30

WIB bersama Ibu “D” guru wali kelas V SD NEGERI 1 BOJONG MENTENG

terkait pelaksanaan kurikulum 2013, guru D mengatakan bahwa masih perlu

adanya pendampingan, monitoring terkait dengan pelaksanaan kurikulum 2013.

Selain itu, perlu adanya ketersediaan buku, media pembelajaran, dan aplikasi

penilaian yang dapat memudahkan guru-guru untuk merekap nilai menjadi raport.

Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami oleh ibu D. Model

Pembelajaran yang cocok menurut ibu D yang dapat membantu siswa dalam

menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah hidup sehari-hari terkait dengan

tema dalam pelaksanaan kurikulum 2013 yaitu salah satunya adalah model

pembelajaran berbasis masalah. Pembelajaran berbasis masalah dapat

bereksplorasi dengan tahapan-tahapan yang ada dalam pendekatan saintifik.

Kekhasan komponen-komponen utama dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat menonjolkan

langkah-langkah penyelesaian masalah yang ada. Pemahaman ibu D terkait

komponen-komponen LKS yaitu identitas, KI-KD, Langkah-langkah atau

petunjuk kerja dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah terkait

kurikulum 2013. Dalam pembuatan LKS lembar kerja harus disesuaikan dengan

lingkungan dan kondisi lokal yang ada di sekitar kehidupan siswa agar siswa lebih

mudah dalam memahaminya. Dalam menyusun dan mengembangkan RPP dan

LKS dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah banyak

Page 21: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

5

kesulitan yang dihadapi oleh guru-guru khususnya bagi ibu D yaitu dalam

pelaksanaannya membutuhkan waktu yang relatif lama dan harus adanya target

pokok bahasa perharinya. Dalam menyelesaikan kesulitan ada usaha yang

dilakukan oleh ibu D yaitu melaksanakannya setelah tema-tema di buku sudah

selesai atau sudah habis. Contoh-contoh RPP dan LKS memang sudah ada tetapi

itu masih sedikit sehingga masih sulit dan masih diperlukan atau dibutuhkan ibu D

untuk menyusun dan mengembangkannya. Dalam hal ini peneliti ingin

mengembangkan model pembelajaran berbasis masalah dalam sub tema menjaga

kerukunan dengan menggabungkan pendekatan saintifik dan model pembelajaran

berbasis masalah menjadi satu dalam RPP dan LKS mengacu pada kurikulum

2013 untuk siswa kelas V SD NEGERI 1 BOJONG MENTENG

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah Bagaimana pengembangan LKS berbasis K13 di SDN 1 Bojongmenteng?

C. Tujuan Penelitian Pengembangan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pengembangan Lembar

Kerja Siswa (LKS) berbasis K13 di SDN 1 Bojong menteng

D. Spesifikasi Produk yang diharapkan

Karakteristik produk yang diharapkan dari kegiatan penelitian pengembangan

ini adalah LKS yang memenuhi 5 aspek kelayakan LKS, yaitu kelayakan isi,

kelayakan penyajian, penelitian bahasa, kelayakan kegrafikan, dan penelitian

pendekatan kontekstual.

Page 22: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

6

E. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Landasan dalam menentukan karakteristik LKS yang dikembangkan sesuai

dengan teori dari Badan Standar Nasional dalam Nahdiyatur (2013) yang

menjelaskan berbagai macam kriteria kelayakan bahan ajar, yaitu:

1. Asumsi Pengembangan

Asumsi dalam penelitian pengembangan ini meliputi:

a. Dosen pembimbing memahami standar mutu perangkat

pembelajaran yang baik.

b. Peer reviewer, ahli media, pengajar dan pendidik (reviewer) bidang

studi pada LKS IPS memiliki pemahaman sama tentang kualitas

pada LKS IPS yang baik.

c. Reviewer memiliki pemahaman yang sama tentang kriteria kualitas

LKS IPS yang baik.

2. Keterbatasan Keterbatasan dalam penelitian pengembangan ini meliputi:

a. Perangkat pembelajaran ini hanya dinilai oleh 5 pendidikan IPS SD/MI

yang dikembangkan hanya memuat materi unsur-unsur transisi SD/MI

kelas V semester 1, tanpa diuji cobakan kepada peserta didik secara

langsung.

b. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan hanya berupa rencana

pelaksanan pembelajaran (RPP), handout, lembarkerja siswa (LKS),

power point dan evaluasi.

Page 23: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

7

c. Hasil penelitian pengembangan lembar kerja siswa (LKS) berbasis

kurikulum 13 di SD Negeri 1 Bojongmenteng yang disusun oleh

reviewer tidak diujicobakan pada peserta didik.

F. Definisi Istilah

Istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah:

1. Menurut para ahli pengertian kurikulum adalah rencana untuk melakukan

dokumen tertulis yang mencakupstrategi untuk mencapai tujuan atau

tujuan yang diinginkan, untuk menentukan pengalaman atau capaian apa

yang akan diperoleh peserta didik dalam proses pembelajaran, dapat

berlangsung di dalam sekolah maupun di luar sekolah, dan semua bahan

ajar maupun segala sesusatu yang dapat menjadi sumber belajar yang baik

di dalam sekolah maupun di luar sekolah, untuk memenuhi kebutuhan

peserta didik.

2. Metode penelitian dan pengembangan (research and development) adalah

suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk

baru atau menyempurnakan produk yang telah ada dan menguji

keefektifan produk tersebut.

3. LKS adalah suatu bahan ajar berwujud lembaran berisi tugas-tugas guru

kepada siswa yang disesuaikan dengan kompetensi dasar dan dengan

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Atau dapat dikatakan juga bahwa

LKS adalah panduan kerja siswa untuk mempermudah siswa dalam

pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

Page 24: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

8

G. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat teoritis

a. Pembelajaran IPS disekolah akan berlangsung efektif.

b. Memberikan informasi mengenai konsep LKS IPS yang mampu

membangun minat dan kemampuan siswa.

c. Memberikan gambaran penyusunan dan pengembangan LKS IPS.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

LKS IPS hasil pengembangan dapat digunakan oleh guru untuk

meningkatkan keefektifan proses pembelajaran dikelas.

b. Bagi Siswa

1. LKS IPS hasil pengembangan dapat digunakan siswa dalam

menjalankan proses pembelajaran secara mandiri dan terarah.

2. LKS IPS hasil pengembangan dapat digunakan untuk membantu

siswa memahami materi selanjutnya.

3. LKS IPS hasil pengembangan dapat digunakan siswa untuk belajar

menemukan prinsip umum dan konsep.

4. LKS IPS hasil pengembangan dapat digunakan siswa untuk belajar

mengetahui sejarah kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia agar

lebih menarik.

Page 25: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

9

c. Bagi Sekolah

Sekolah dapat memperoleh contoh perangkat pembelajaran

kurikulum 2013 dan bahan bacaan tambahan terkait dengan penelitian

Research and Development (R&D) khususnya dalam model

pembelajaran berbasis kurikulum 13 dalam upaya untuk

mengembangkan lembar kerja siswa pada subtema peninggalan sejarah

islam di indonesia untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar.

d. Bagi Peneliti

Memperoleh pengalaman untuk melakukan penelitian Research

and Development (R&D) khususnya dalam mengembangkan LKS

dengan menggunakan model pembelajaran berbasis kurikulum 13

dalam upaya untuk Mengembangkan LKS pada subtema peninggalan

sejarah islam di indonesia Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar.

Wawasan mengenai pengembangan bahan ajar dalam LKS yang sesuai

dengan karakteristik dan kemampuan siswa.Hal tersebut juga di

barengi dengan kesesuaian tuntutan kompetensi yang harus dicapai

oleh siswa.

Page 26: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

10

BAB II

Kajian Pustaka

A. Landasan Teori

1. Kurikulum SD 2013

a. Pengertian dan Hakikat Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 adalah rancang bangun pembelajaran yang

didesain untuk mewujudkan generasi bangsa Indonesia yang

bermartabat, beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertaqwa

kepaada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga Negara yang demokratis, dan

bertanggung jawab yang mulai dioprasikan pada tahun 2013/2014

secara bertahap (kemendikbud, 2013). Kurikulum 2013 menekankan

pada peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang

meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Fadillah (2014) menyatakan bahwa kurikulum merupakan

sebuah wadah yangakan menentukan arah pendidikan. Berhasil dan

tidaknya sebuah pendidikan sangat bergantung dengan kurikulum yang

digunakan.

Saylor, Alexander, dan Lewis dalam buku Fadillah (2014),

mengartikan kurikulum sebagai segala upaya sekolah untuk

memengaruhi siswa agar dapat belajar, baik dalam ruangan kelas

maupun di luar sekolah. Fadillah berpendapat bahwa kurikulum 2013

Page 27: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

11

merupakan kurikulum baru yang diterapkan pada tahun pelajaran

2013/2014. Kurikulum ini adalah perubahan kurikulum dari kurikulum

yang telah ada pada tahun 2004 maupun KTSP pada tahun 2006.

Kurikulum 2013 adalah adanya peningkatan yang meliputi aspek

kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Menurut Arifin

pengembangan kurikulum yang berorientasi kecakapan hidup itu harus

menggambarkan aspek-aspek

1) Kompetensi yang relevan untuk dikuasai peserta didik.

2) Materi pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan

peserta didik.

3) Kegiatan pembelajaran untuk menguasai kompetensi.

4) Fasilitas alat dan sumber belajar yang menunjang dan memadai.

5) Kompetensi yang dapat diaktualisasikan dalam pola kehidupan

peserta didik sehari-hari. Kecakapan hidup akan memiliki makna

yang luas apabila kegiatan pembelajaran yang dirancang

memberikan dampak positif bagi peserta didik dalam membantu

memecahkan masalah dalam kehidupannya.

Berdasarkan hasil pemikiran para ahli di atas, kurikulum 2013

dapat diartikan sebagai pedoman yang digunakan dalam dunia pendidikan

untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan tidak hanya

karakter sikap anak tetapi diharapkan nilai kognitif, afektif, dan

psikomotorik tercapai dan diterapkan dalam sebuah pembelajaran di kelas.

Page 28: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

12

b. Elemen Perubahan Kurikulum 2013

Elemen-elemen perubahan kurikulum 2013 mencakup Standar

Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses dan

Standar Penilaian.

1. Jenis Perubahan

Perubahan utama kurikulum 2013 berwujud pada:

a) Perubahan pada Kompetensi Lulusan adalah: konstruksi

holistik, didukung oleh semua materi atau mapel, terintegrasi

secara vertikal maupun horizontal.

b) Perubahan pada materi pembelajaran dikembangkan berbasis

kompetensi sehingga memenuhi aspek kesesuaian dan

kecukupan, kemudian mengakomodasi conten lokal, nasional,

dan internasional antara lain TIMMS, PISA, PIRLS.

c) Perubahan pada proses pembelajaran mencakup:

(a) berorientasi pada karakteristik kompetensi yag mencakup:

1) Sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan,

menghargai, menghayati, dan mengamalkan.

2) Keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba,

menalar, menyajikan, dan mencipta.

3) Pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui,

memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi,

dan mencipta

Page 29: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

13

(b) menggunakan pendekatan saintifik, karakteristik

kompetensi sesuai jenjang. Untuk SD: tematik terpadu;

untuk SMP: tematik terpadu untuk IPA dan IPS, serta

mapel; untuk SMA: tematik dan Mapel

(c) mengutamakan Discovery Learning dan Project Based

Learning.

d) Perubahan pada penilaian mencakup: berbasis tes dan nontes

(portofolio), menilai proses dan output dengan menggunakan

authentic assesment, rapor memuat penilaian kuantitatif tentang

pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan

keterampilan kecukupan.

Penjelasan lebih detail tentang elemen perubahan utama

pada Kurikulum 2013 tercermin pada gambar berikut ini.

Page 30: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

14

Gambar 2. 1 Elemen Utama Perbaikan Kurikulum

(Sumber, https://irwansahaja.blogspot.com/2016/04/elemen-elemen-perubahan-

kurikulum-2013.html)

Berdasarkan gambar di atas, elemen utama perbaikan

Kurikulum 2013 dalam rekonstruksi kompetensi mencakup: sikap,

pengetahuan, dan keterampila. Kompetensi sikap mencakup sikap

spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2).Sikap spiritual (KI-1) untuk

mencapai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa.Sikap sosial (KI-2) untuk mencapai insan yang

berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab.

Kompetensi pengetahuan (KI-3) untuk mencapai insan yang

berilmu.Kompetensi keterampilan (KI-4) untuk mencapai insan

cakap, kreatif.

Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam kesesuaian

dan kedalaman materi mencakup: a) mempertahankan,

Page 31: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

15

mengurangi, dan/ atau menambah materi, b) bahasa sebagai

penghela, c) tematik terpadu, d) penguatan IPA dan IPS di SMP, e)

penyesuaian dengan PISA, TIMMS dan lembaga lainnya serta

dengan perkembangan di berbagai negara.

Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam revolusi

proses pembelajaran mencakup: a) lintasan taksonomi Anderson

untuk pengetahuan, Dyers untuk keterampilan, dan Krathwohl

untuk sikap, b) pendekatan saintific, c) inquiry dan discovery, d)

project based learning, dan e) cooperative learning.

Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam reformasi

penilaian mencakup: tes, portofolio, pedoman observasi, dan tes

performansi. Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya

keseimbangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk

membangun soft skills dan hard skill

2. Perubahan pada Kompetensi

Kurikulum 2013 dalam rekonstruksi kompetensi mencakup:

sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

a. Kompetensi sikap mencakup sikap spiritual (KI-1) dan

sikap sosial (KI-2).

1) Sikap spiritual (KI-1) untuk mencapai insan yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2) Sikap sosial (KI-2) untuk mencapai insan yang berakhlak

mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab.

Page 32: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

16

b. Kompetensi pengetahuan (KI-3) untuk mencapai insan

yang berilmu.

c. Kompetensi keterampilan (KI-4) untuk mencapai insan

yang cakap dan kreatif.

Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan

antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun

soft skills dan hard skills seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2. 2 Elemen Perubahan

(Sumber, https://irwansahaja.blogspot.com/2016/04/elemen-elemen-perubahan-

kurikulum-2013.html

Berdasarkan gambar di atas, elemen perubahan jenjang SD,

SMP, SMA, SMK dalam kompetensi lulusan adalah adanya

Page 33: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

17

peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang

meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Elemen perubahan kedudukan mata pelajaran (ISI), adalah

kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah

menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Elemen

pendekatan (ISI) kompetensi yang dikembangkan di SD adalah

tematik terpadu dalam semua mata pelejaran dengan pendekatan

saintific, di SMP tematik terpadu pada IPA dan IPS, dan mapel, di

SMA mapel, di SMK vokasional. Selanjutnya elemen perubahan

pada proses pembelajaran dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Adanya keseimbangan soft skills dan hard skills tersebut dapat

terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2. 3 Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan untuk

Membangun Soft Skills dan Hard Skills

(Sumber, https://irwansahaja.blogspot.com/2016/04/elemen-elemen-perubahan-

kurikulum-2013.html)

Page 34: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

18

Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa salah

satu karakteristik Kurikulum 2013 adanya keseimbangan antara

sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills

dan hard skills peserta didik dari mulai jenjang SD, SMP, SMA/

SMK, dan PT seperti yang diungkapkan Marzano (1985) dan

Bruner (1960). Pada jenjang SD ranah attitude harus lebih banyak

atau lebih dominan dikenalkan, diajarkan dan atau dicontohkan

pada anak, kemudian diikuti ranah skill, dan ranah knowledge

lebih sedikit diajarkan pada anak. Hal ini berbanding terbalik

dengan membangun soft skills dan hard skills pada jenjang PT. Di

PT ranah knowledge lebih dominan diajarkan dibandingkan ranah

skills dan attitude.

Gambar 2. 4 Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013

(Sumber, https://irwansahaja.blogspot.com/2016/04/elemen-elemen-perubahan-

kurikulum-2013.html)

Page 35: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

19

Berdasarkan gambar di atas, terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi

dalam proses pencapaian kompetensi. Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SD,

SMP, SMA, dan PT memadukan lintasan taksonomi sikap (attitude) dari

Krathwohl, keterampilan (skill) dari Dyers, dan Pengetahuan (knowledge) dari

Bloom dengan revisi oleh Anderson. Taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl

meliputi: accepting, responding, valuing, organizing/internalizing, dan

characterizing/actualizing. Taksonomi keterampilan (skill) dari Dyers meliputi:

observing, questioning, experimenting, associating, dan communicating.

Taksonomi pengetahuan (knowledge) dari Bloom, revisi Anderson meliputi:

knowing/ remembering, understanding, appllying, analyzing, evaluating, dan

creating.

3) Penguatan pada Proses dan Penilaian Pembelajaran

Gambar 2. 5 Critical Point Implementasi Kurikulum 2013

(Sumber, https://irwansahaja.blogspot.com/2016/04/elemen-elemen-perubahan-

kurikulum-2013.html)

Page 36: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

20

Critical point implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat

dari:

a. Perancangan RPP mencakup: Kompetensi Dasar, indikator,

dan tujuan pembelajaran, melanglir secara logis ke materi

ajar, rancangan proses dan aktivitas belajar, sumber dan

media, output/produk siswa, dan penilaian.

b. Pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP mencakup: instrumen

pengendalian, dan undeks kesesuaian RPP dengan

pelaksanaan.

c. Supervisi pendampingan mencakup: pedoman pelaksanaan

supervisi, pelaksanaan, eksekusi rekomendasi supervisi, dan

sistem pelaporan perbaikan pasca supervisi.

d. Budaya mutu sekolah mencakup: standar mutu,

kepemimpinan, atmosfir sekolah, ketaatan.

Langkah penguatan pada proses pembelajaran dan proses

penilaian sebagai berikut.

1. Penguatan pada proses pembelajaran mencakup:

a) Menggunakan pendekatan saintifik melalui

mengamati, menanya, mencoba, mengolah,

menyajikan, menalar, mencipta, dan

mengkomunikasikan dengan tetap memperhatikan

karakteristik siswa.

Page 37: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

21

b) Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak

pembelajaran untuk semua mata pelajaran.

c) Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan

diberitahu (discovery learning)

d) Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat

komunikasi, pembawa pengetahuan dan berpikir

logis, sistematis, dan kreatif.

Gambar 2. 6 Langkah Penguatan Proses

(Sumber, https://irwansahaja.blogspot.com/2016/04/elemen-elemen-perubahan-

kurikulum-2013.html)

Page 38: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

22

2. Penguatan pada penilaian pembelajaran karakteristik

penguatannya, mencakup:

a) Mengukur tingkat berpikir mulai dari rendah sampai

tinggi.

b) Menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan

pemikiran mendalam (bukan sekedar hafalan).

c) Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil

kerja siswa.

d) Menggunakan portofolio pembelajaran siswa.

c. Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013

Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran

melibatkan keterampilan proses seperti mengamati,

mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan

menyimpulkan (M. Lazim, Tahun 2013, Hal 2).

Hal tersebut sejalan dengan pemikiran Kemendikbud

melalui Materi Diklat Guru Implementasi Kurikulum 2013 (2013:

2-5, diunduh dari www.puskurbuk.net) sebagai berikut.

Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran

sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar,

mencoba, dan membentuk jejaring (5M). Pendekatan ini merujuk

kepada teknik-teknik investigasi atas suatu fenomena, cara

memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan

dengan pengetahuan sebelumnya.

Page 39: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

23

1) Mengamati

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses

pembelajaran. Keunggulan metode mengamati adalah peserta

didik senang dan tertantang dan mudah pelaksanaannya.

2) Menanya

Menanya menurut Kemendikbud mempunyai fungsi sebagai

berikut:

(a) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan

perhatian peserta didik.

(b) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif

belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk

dirinya sendiri.

(c) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus

menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya.

(d) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap,

keterampilan, dan pemahamannya atas substansi

pembelajaran yang diberikan.

(e) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam

berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban

secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik

dan benar.

Page 40: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

24

(f) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi,

berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan

menarik simpulan.

(g) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan

menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata,

serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup

berkelompok.

(h) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat,

serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba

muncul.

(i) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan

kemampuan berempati satu sama lain.

3) Mengumpulkan data/ Mengekplorasi

Mengumpulkan data artinya siswa diajak untuk

mengumpulkan pengetahuan sebanyak dari berbagai sumber

pengetahuan

4) Menalar

Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis

atas fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh

simpulan berupa pengetahuan. Aplikasi metode eksperimen

atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai

ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan

pengetahuan.

Page 41: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

25

5) Mengkomunikasikan

Situasi kolaboratif peserta didik akan dilatih berinteraksi

dengan empati, saling menghormati, dan menerima

kekurangan atau kelebihan masing-masing.

d. Perangkat Pembelajaran dalam Kurikulum 2013

1) Silabus

a) Pengertian Silabus

Menurut Salim (1987) silabus dapat didefinisikan

sebagai “garis besar, ringkasan, ikhtisar atau pokok-pokok

isi atau materi pelajaran”. Istilah silabus digunakan untuk

menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa

penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang ingin dicapai dan pokok-pokok serta

uraian materi yang perlu dipelajarin siswa dalam rangka

pencapaian kompetensi inti dan kompetensi dasar.Silabus

diartikan pula sebagai rencana pembelajaran pada suatu dan

atau kelompok mata pelajaran tema tertentu yang mencakup

standar kompetensi, kompetensi dasar, materi

pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator

pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian alokasi

waktu, dan sumber belajar.

Page 42: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

26

b) Prinsip-prinsip Pengembangan Silabus

Silabus merupakan salah satu produk pengembangan

kurikulum dan pembelajaran yang berisikan garis-garis

besar materi pembelajaran. Prinsip-prinsip yang mendasari

pengembangan silabus anatara lain:

(a) Ilmiah

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi

muatan dalam silabus harus benar dan dapat di

pertanggung jawabkan secara keilmuan.Untuk

mencapai kebenaran ilmiah tersebut, dalam penyusuna

silabus selayaknya dilibatkan para pakar dibidang

keilmuan masing-masing mata pelajaran.Hal ini di

maksudkan agar materi pelajaran yang disajikan dalam

silabus sahih (valid).

(b) Relevan

Ruang lingkup, kedalaman, tingkat kesukaran dan

urutan penyajian materi dalam silabus sesuai atau ada

keterikatan dengan tingkat perkembangan fisik,

intelektual, sosial, emosional dan spiritual peserta

didik.

(c) Sistematis

Komponen-komponen silabus saling berhubungan

secara fungsional dalam mencapai kompetensi.

Page 43: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

27

(d) Konsisten

Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat azas)

antara kompetensi dasar, indikator, materi

pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber

belajar dan sistem penilaian.

(e) Memadai

Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran,

pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem

penilaian cukup untuk menunjang pencapaian

kompetensi dasar.

(f) Actual dan kontekstual

Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran,

pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem

penilaian memperhatikan perkembangan ilmu,

teknologi dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata dan

peristiwa yang terjadi.

(g) Fleksibel

Keseluruhan komponen silabus dapat

mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik

serta dinamika perubahan yang terjadi sekolah.

(h) Menyeluruh

Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah

kompetensi (kognitif, afektif, dan psikomotor).

Page 44: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

28

Ada beberapa komponen dalam silabus menurut Akbar

antara lain:

a) Identitas mata pelajaran

Identitas mata pelajaran berisi nama sekolah, mata

pelajaran/tema, kelas/semeter.

b) Standar Kompetensi

Menurut Chamsiatin dalam Akbar menyatakan bahwa

standar kompetensi sebagai kualifikasi kemampuan minimal

peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap,

pengetahuan, dan keterampilan sesuai tingkat atau semester.

c) Kompetensi Dasar

Menurut Chamsiatin dalam Akbar menyatakan bahwa

kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan atau

kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik pada

mata pelajaran tertentu.Kompetensi dasar disusun

berdasarkan standar kompetensi yang sudah ada.

d) Materi Pokok

Materi pokok adalah inti pelajaran yang harus dipelajari

dan dikuasai oleh peserta didik sebagai sarana untuk

mencapai kompetensi dasar yang sudah ditentukan.Dalam

materi poko terdapat nilai pengetahuan, sikap.Materi

pelajaran dapat dikembangkan sesuai substansi SK, KD,

Page 45: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

29

dan indikator yang dapat digali, dan dikonfirmasi dari

berbagai sumber belajar.

e) KBM

Menurut Chamsiatin dalam Akbar menyatakan bahwa

substansi sesungguhnya dari KBM adalah pengalaman

belajar peserta didik. Pengalaman belajar dirancang untuk

melibatkan proses mental dan fisik peserta didik dengan

sesamanya, guru, sumber, media, juga lingkungan belajar

lain demi pencapaian kompetensi.

f) Indikator pencapaian kompetensi

Indikator merupakan penanda perubahan nilai,

pengetahuan, sikap, keterampilan, dan perilaku yang dapat

diukur.Indikator digunakan sebagai acuan dalam

penyusunan tujuan pembelajaran, substansi materi, sumber,

media, dan alat penilaian.

g) Kata kerja operasional

Menurut Chamsiatin dalam Akbar menyebutkan selain

komponen silabus, terdapat juga prosedur pengembangan

silabus dapat juga dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

1) Mengisi kolom identitas

2) Mengkaji standar kompetensi

3) Mengkaji kompetensi dasar

Page 46: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

30

4) Mengkaji materi pokok

5) Mengembangkan pengalaman belajar

6) Merumuskan indikator

7) Menentukan jenis penilaian

8) Menentukan sumber belajar

2) Instrumen Penilaian

Menurut kosasi Penilaian dilakukan oleh para guru dalam

tiga aspek, yaitu kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan

psikomotor (keterampilan).Setiap aspek yang dinilai harus

menggunakan instrumen yang jelas dandetail.Instrumen yang

digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian

antarsiswa adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale)

yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan

pendidik.

e. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013

Kurinasih & Sani menyatakan bahwa terdapat beberapa hal

penting dari perubahan atau penyempurnaan kurikulum 2013, yaitu

kelebihan dan kekurangan yang masih saja terjadi.

1) Keunggulan Kurikulum 2013

a) Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif, dan inovatif dalam

setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah.

b) Adanya penilaian dari semua aspek.

Page 47: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

31

c) Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi

pekerti yang telah diintegrasikan ke dalam semua program

studi.

d) Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan

tujuan pendidikan nasional.

e) Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara

holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

f) Banyak sekali kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan

perkembangan kebutuhan seperti pendidikan karakter,

metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills,

hard skills, dan kewirausahaan.

g) Sangat tanggap terhadap fenomena dan perubahan sosial

baik pada tingkat lokal, nasional, maupun global.

h) Standar penilaian mengarahkan pada penilaian berbasis

kompetensi seperti sikap, keterampilan, dan pengetahuan

secara proporsional.

i) Mengharuskan adanya remediasi secara berkala.

j) Tidak lagi memerlukan dokumen kurikulum yang lebih

rinci karena pemerintah menyiapkan semua komponen

kurikulum sampai buku teksdan pedoman pembahasan.

k) Sifat pembelajaran sangat kontekstual.

l) Meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan

kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal.

Page 48: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

32

m) Buku dan kelengkapan dokumen disiapkan secara lengkap

sehingga memicu dan memacu guru untuk membaca dan

menerapkan budaya literasi dan membuat guru memiliki

keterampilan membuat RPP serta menerapkan pendekatan

saintifik secara benar.

2) Kekurangan Kurikulum 2013

a) Guru banyak salah kaprah karena beranggapan bahwa

dengan Kurikulum 2013 guru tidak perlu menjelaskan

materi kepada siswa di kelas.

b) Banyak guru yang belum siap secara mental dengan adanya

Kurikulum 2013 ini.

c) Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan

saintifik.

d) Kurangnya keterampilan guru dalam merancang RPP.

e) Guru tidak banyak yang menguasai penilaian autentik.

f) Tugas menganalisis SKL, KI, KD, buku siswa, dan buku

guru belum sepenuhnya dikerjakan oleh guru dan

banyaknya guru yang hanya menjadi plagiat.

g) Guru tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses

pengembangan Kurikulum 2013 karena pemerintah

cenderung melihat guru dan siswa mempunyai kapasitas

yang sama.

Page 49: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

33

h) Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses

pembelajaran dan hasil dalam Kurikulum 2013 karena

Ujian Nasional masih menjadi faktor penghambat.

i) Terlalu banyaknya materi yang harus dikuasai siswa

sehingga tidak setiap materi bisa tersampaikan dengan baik,

ditambah persoalan guru yang kurang berdedikasi terhadap

mata pelajaran yang diampu.

j) Beban belajar siswa dan guru terlalu berat sehingga waktu

belajar di sekolah terlalu lama.

f. Perbedaan Kurikulum 2013 dengan kurikulum 2006

Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada tanggal 15

juli 2013, dan kurikulum 2013 ini sudah dilaksanakan pada tahun

2013/2014 pada sekolah-sekolah tertentu saja. Perubahan

kurikulum, tentu saja menghadirkan beberapa perbedaan dengan

yang lama, berikut ini adalah perbedaan kurikulum 2013 dengan

kurikulum 2006.

1) Kurikulum 2013

a) SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan terlebih

dahulu, melalui Permendikbud No54 Tahun 2013. Setelah

itu baru di tentukan standar isi, yang berbentuk Kerangka

Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendikbud

No 67, 68, 69 dan 70 Tahun 2013.

Page 50: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

34

b) Aspek kompetensi lulusan ada keseimbang soft skills yang

meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan

pengetahuan.

c) Di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI.

d) Jumlah jam pelajaran perminggu lebih banyak dan jumlah

mata pelajaran lebih banyak dan jumlah mata pelajaran

lebih sedikit disbanding KTSP

e) Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua

mata pelajaran di jendang SMP/SMA/SMK dilakukan

dengan pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu

standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Mengamati,

Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan

Mencipta.

f) TIK (Teknologi Informatika Komunikasi) bukan sebagai

mata pelajaran, melainkan sebagai media pembelajaran.

g) Standar penilaian menggunakan penilaian otentik, yaitu

mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan

pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.

h) Pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib.

i) Permintaan (penjurusan) mulai kelas X untuk jenjang

SMA/MA.

j) BK lebih menekankan mengembangkan potensi siswa.

Page 51: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

35

2) Kurikulum 2006 (KTSP)

a) Standar isi ditentukan terlebih dahulu melalui

Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu ditentukan

SKL (Standar Kompetensi Lulusan) melalui Permendiknas

No 23 Tahun 2006.

b) Lebih menekankan pada aspek pengetahuan.

c) Di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-III

d) Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata

pelajaran lebih banyak dibanding Kurikulum 2013.

e) Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi,

Elaborasi, dan Konfirmasi.

f) TIK sebagai mata pelajaran.

g) Penilaiannya lebih dominan pada aspek pengetahuan.

h) Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib.

i) Penjurusan mulai kelas XI.

j) Bk lebih pada menyelesaikan masalah siswa.

Tugas guru dalam mengembangkan pembelajaran Kurikulum 2013

yang berbasis karakter dan kompetensi. Perlu dikondisikan lingkungan

yang kondusif dan menantang rasa ingin tahu peserta didik, sehingga

proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.

Page 52: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

36

2. Bahan Ajar

a. Pengertian Bahan Ajar

Menurut Trianto, bila bahan sudah terkumpul maka langkah

selanjutnya dipilah, dikelompokkan, dan disusun ke dalam indikator

dati kompetensi dasar. Setelah bahan-bahan yang dibutuhkan

terkumpul secara memadai, seorang guru selanjutnya perlu

mempelajari secara cermat dan mendalam tentang isibahan ajar yang

berkaitan dengan langkah kegiatan berikutnya.

Dalam website Dikmenjur dikemukakan pengertian secara lebih

detail bahwa bahan ajar merupakan seperangkat materi atau substansi

pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis,

menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa

dalam kegiatan pembelajaran. Dengan bahan ajar memungkinkan

siswa dapat mempelajari suatu kompetensi secara runtut dan sistematis

sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi

secara utuh dan terpadu.

Menurut Pannen bahwa bahan ajar adalah bahan atau materi

pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan

peserta didik dalam proses pembelajaran.

Menurut Widodo dan Jasmadi dalam lestari bahan ajar adalah

seperangkat sarana atau alat oembelajaran yang berisikan materi

pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang

didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan

Page 53: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

37

yang diharapkan, yaitu mencapai komptensi atau subkompetensi

dengan segala kompleksitasnya.

Menurut Ruhimat bahan atau materi pembelajaran pada dasarnya

adalah “isi” dari kurikulum, yakni berupa mata pelajaran atau bidang

studi dengan topik/subtopik dan riciannya.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa bahan ajar secara

umum pada dasarnya merupakan segala bahan (baik itu informasi, alat,

maupun teks) yang disusun secara sistematis yang menampilkan sosok

utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan

dalam proses pembelajaran dengan tujuan untuk perencanaan dan

penelaah implementasi pembelajaran.

b. Karakteristik Bahan Ajar

Ada beragam bentuk buku, baik yang digunakan untuk sekolah

maupun perguruan tinggi, contohnya buku referensi, modul ajar, buku

praktikum, bahan ajar, dan buku teks pelajaran.Jenis-jenis buku

tersebut tentuny digunakan untuk mempermudah peserta didik untuk

memahami materi ajar yang ada didalamnya.

Sesuai dengan penulisan modul yang dikeluarkan oleh Direktorat

Guruan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2003, bahan ajar

memiliki beberapa karakteristik, yaitu selft instructional, self

contained, stand alone, adaptive, dan user friendly (Menurut Widodo

dan Jasmadi dalam Lestari, 2013 hal 2).

Page 54: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

38

Pertama, self instructional yaitu bahan ajar dapat membuat siswa

mampu membelajarkan diri sendiri dengan bahan ajar yang

dikembangkan.Untuk memenuhi karakter self instructional, maka di

dalam bahan ajar harus terdapat tujuan yang dirumuskan dengan jelas,

baik tujuan akhir maupun tujuan antara. Selain itu, dengan abhan ajar

akan memudahkan siswa belajar secara tuntas dengan memberikan

materi pembelajaran yang dikemas ke dalam unit-unit atau kegiatan

yang lebih spesifik.

Kedua, self contained yaitu seluruh materi pelajaran dari satu unit

kompetensi atau subkompetensi yang dipelajari terdapat didalam satu

bahan ajar secara utuh.Jadi sebuah bahan ajar haruslah memuat seluruh

bagian-bagiannya dalam satu buku secara utuh untuk memudahkan

pembaca mempelajari bahan ajar tersebut.

Ketiga, stand alone (berdiri sendiri) yaitu bahan ajar yang

dikembangkan tidak tergantung pada bahan ajar lain atau tidak harus

digunakan bersama-sama dengan bahan ajar lain. Artinya sebuah

bahan ajar dapat digunakan sendiri tanpa bergantung dengan bahan

ajar lain.

Keempat, adaptive yaitu bahan ajar hendaknya memiliki daya

adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi.Bahan

ajar harus memuat materi-materi yang sekiranya dapat menambah

pengetahuan pembaca terkait perkembangan zaman atau lebih

khususnya perkembangan ilmu dan teknologi.

Page 55: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

39

Kelima, user friendly yaitu setiap intruksi dan paparan informasi

yang tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakaianya,

termasuk kemudahan pemakai dalam merespon dan mengakses sesuai

dengan keinginan.Jadi bahan ajar selayaknya hadir untuk memudahkan

pembaca untuk mendapat informasi dengan sejelas-jelasnya.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan ajar

yang mampu membuat siswa untuk belajar mandiri dan memperoleh

ketuntasan dalam proses pembelajaran sebagai berikut.

1) Memberikan contoh-contoh dan ilustrasi yang menarik dalam

rangka mendukung pemaparan materi pembelajaran.

2) Memberikan kemungkinan bagi siswa untuk memberikan umpan

balik atau mengukur penguasaannya terhadap materi yang

diberikan dengan memberikan soal-soal latihan, tugas dan

sejenisnya.

3) Kontekstual, yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasana

atau konteks tugas dan lingkungan siswa.

4) Bahasa yang digunakan cukup sederhana karena siswa hanya

berhadapan dengan bahan ajar ketika belajar secara mandiri.

c. Jenis-jenis Bahan Ajar

Bahan ajar memiliki beragam jenis, ada yang cetak maupun

noncetak. Bahan ajar cetak yang sering dijumpai antara lain berupa

handout, buku, modul, brosur dan Lembar Kerja Siswa (LKS).

Page 56: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

40

Di bawah ini akan diuraikan terkait jenis-jenis bahan ajar.

a) Handout

Menurut Prastowo Handout adalh “segala seuatu” yang

diberikan kepada peserta didik ketika mengikuti kegiatan

pembelajaran.Kemudian, ada juga yang mengartikan handout

sebagai bahan tertulis yang disiapkan untuk memperkaya

pengetahuan peserta didik. Guru dapat membuat handout dari

beberapa literature yang memiliki relevansi dengan kompetensi

dasar yang akan dicapai oleh siswa. Saat ini handout dapat

diperoleh melalui download internet atau menyadur dari berbagai

buku dan sumber lainnya.

b) Buku

Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi ilmu

pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk

tertulis.Buku disusun dengan menggunkan bahasa sederhana,

menarik, dilengkapi gambar, keterangan, isi buku, dan daftar

pustaka. Buku akan sangat membantu guru dan siswa dalam

mendalami ilmu pengetahuan sesuai dengan mata pelajaran

masing-masing.

Menurut Prastowo secara umum buku dibedakan menjadi

empat jenis yanitu sebagai berikut:

Page 57: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

41

1) Buku sumber, yaitu buku yang dapat dijadikan rujukan,

referensi, dan sumber untuk kajian ilmu tertentu, biasanya

berisi suatu kajian ilmu yang lengkap.

2) Buku bacaan, yaitu buku yang hanya berfungsi untuk bahan

bacaan saja, misalnya cerita, legenda, novel, dan lain

sebagainya.

3) Buku pegangan, yaitu buku yang bisa dijadikan pegangan guru

atau pengajar dalam melaksanakan proses pengajaran.

4) Buku bahan ajar atau buku teks, yaitu buku yang disusun untuk

proses pembelajaran dan berisi bahan-bahan atau materi

pembelajaran yang akan diajarkan.

c) Modul

Modul merupakan bahan ajar yang ditulis dengan tujuan

agar siswa dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan

bimbingan guru. Oleh karena itu, modul harus berisi tentang

petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, isi materi

pelajaran, informasi pendukung, latihan soal, petunjuk kerja,

evaluasi, dan balikan terhadap evaluasi. Dengan pemberian modul,

siswa dapat belajar mandiri tanpa harus dibantu oleh guru.

d) Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah materi ajar yang sudah

dikemas sedemikian rupa sehingga siswa diharapkan dapat materi

ajar tersebut secara mandiri. Dalam LKS siswa akan mendapat

Page 58: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

42

materi. Ringkasan, dan tugas yang berkaitan dengan materi.Selain

itu siswa juga dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk

memahami materi yang diberikan dan pada saat yang berkaitan

dengan materi tersebut.

e) Buku Ajar

Buku Ajar adalah sarana belajar yang bisa digunakan di

sekolah-sekolah dan perguruan tinggi untuk menunjang suatu

program pengajaran dan pengertian modern dan yang umum

dipahami.

f) Buku Teks

Buku teks juga dapat didefinisikan sebagai buku pelajaran

dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar yang

disusun oleh para pakr dalam bidang itu buat maksud dan tujuan-

tujuan instruksional yang dilengkapi dengan srana-sarana

pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya

disekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang

suatu program pengajaran.

Bahan ajar noncetak meliputi bahan ajar dengar (audio)

seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disc radio.Bahan

ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disc dan

film.Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teahing material)

seperti CIA (Computer Assisted Instrcution), CD (Compact Disc)

Page 59: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

43

multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis WEB

(Web Based Learning Materials).

d. Fungsi bahan ajar

Secara garis besar, fungsi bahan ajar bagi guru adalah untuk

mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran sekaligus

merupakan subtansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada

siswa.fungsi bahan ajar bagi siswa untuk menjadi pedoman dalam

proses pembelajaran dan merupakan subtabsi kompetensi yang

seharusnya dipelajari.

Bahan ajar juga berfungsi sebagai alat evaluasi pencapaian hasil

pembelajaran bahan ajar yang baik sekurang-kurangnya mencakup

petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, isi pelajaran,

informasi pendukung latihan-latihan, petunjuk kerja, evaluasi dan

respon terhadap hasil evaluasi.

Karakteristik siswa yang berbeda berbgaia latar belakangnya akan

sangat terbantu dengan adanya kehadiran bahan ajar, karena dapat

dipelajari sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sekaligus sebagai

alat evaluasi penguasaan hasil belajar.karena setiap hasil belajar dalam

bahan ajar akan selalu dilengkapi dengan sebuah evaluasi guna

mengukur penguasaan kompetensi.

Menurut Prastowo Lestari berdasarkan strategi pembelajaran yang

digunakan, fungsi dalam pembelajaran klasikal, pembelajaran

individual, dan pembelajaran kelompok.

Page 60: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

44

1) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasikal antara lain:

a) Sebagai satu-satunya sumber informasi serta pengawas dan

pengendali proses pembelajaran (dalam hal ini, siswa bersifat

pasif dan belajar sesuai kecepatan siswa dalam belajar).

b) Sebagai bahan pendukung proses pmbelajaran yang

diselenggarakan.

2) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran individual antara lain:

a) Sebagai media utama dalam proses pembelajaran.

b) Sebagai alat yang digunakan untuk menyusun dan mengawasi

proses peserta didik dalam memperoleh informasi.

c) Sebagai alat yang digunakam untuk menyusun dan mengawasi

proses peserta didik dalam memperoleh informasi.

3) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran individual lainnya.

a) Sebagai bahan yang terintegrasi dengan proses belajar

kelompok, dengan cara memberikan informasi tentang latar

belakang materi, informasi tentang peran orang-orang yang

terlibat dalam pembelajaran kelompok, serta petunjuk tentang

proses pembelajaran kelompok sendiri.

b) Sebagai bahan pendukung bahan belajar utama, dan apabila

dirancang sedemikian rupa, maka dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa.

Page 61: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

45

e. Bahan ajar sebagai bagian dari bahan ajar

Pengertian buku ajar menurut beberapa ahli antara lain sebagai

berikut:

Menurut Hall-Quest dalam Buku Tarigan mengatakan buku

ajar adalah rekaman pemikiran rasial yang disusun buat

maksud dan tujuan-tujuan instruksional.

Menurut Bacon mengemukakan bahwa buku ajar adalah buku

yang dirancang untuk penggunaan di kelas, dengan cermat

disusun dan disiapkan oleh pakar atau ahli dalam bidang itu

dan dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang sesuai

dan serasi.

Buckingham mengutarakan bahwa buku ajar adalah sarana

belajar yang bisa digunakan di sekolah-sekolah dan di

perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran

dan pengertian modern dan yang umum dipahami.

Menurut Greene dan Pretty, beberapa kegunaan buku ajar

adalah sebagai berikut:

1) Mencerminkan suatu sudut pandang yang tangguh dan modern

mengenai pengajaran serta mendemontrasikan aplikasi dalam

bahan pengajaran yang disajikan.

2) Menyajikan suatu sumber pokok masalah atau subjek matter yang

kaya, mudah dibacab dan bervariasi, yang sesuai dengan minat dan

kebutuhan para siswa, sebagai dasar bagi program-program

Page 62: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

46

kegiatan yang disarankan dimana keterampilan-keterampilan

ekspresional diperoleh pada kondisi yang menyerupai kehidupan

yang sebenarnya.

3) Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapid an bertahap

mengenai keterampilan-keterampilan ekspresional.

4) Menyajikan (bersama-sama dengan buku manual yang

mendampinginya) metode-metode dan sarana-sarana pengajaran

untuk memotivasi siswa.

5) Menyajikan fiksasi awal yang perlu sekaligus juga sebagai

penunjang bagi latihan dan tugas praktis.

6) Menyajikan bahan atau sarana evaluasi remedial yang sesuai dan

tepat guna.

f. Buku Teks Sebagai Salah Satu Bahan Ajar

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa salah satu jenis bahan

ajar dapat berbentuk buku teks.Menurut Agustina Buku teks atau buku

pelajaran adalah buku yang berisi uraian bahan tentang mata pelajaran

atau bidang tertentu yang disusun secara sistematis dan telah diseleksi

berdasarkan tujuan tertentu.Orientasi pembelajaran dan perkembangan

siswa untuk diasimilasikan.Buku ini dapat dipakai sebagai sarana

belajar dalam kegiatan pembelajaran disekolah.

Menurut Tarigan buku teks juga dapat didefinisikan sebagai buku

pelajaran dalam bidang studi tertentu yang merupakan buku standar

yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud dan

Page 63: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

47

tujuan-tujuan instruksional yang dilengkapi dengan sarana-sarana

pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakaiannya

disekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang

suatu program pengajaran.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

buku teks adalah buku pelajaran pada bidang studi tertentu yang telah

disusun sedemikian rupa untuk menunjang proses belajar mengajar

yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

1) Kriteria buku teks yang baik

Berdasrkan pendapat Greene dan Pretty terdapat 10 kriteria yang harus

dipenuhi untuk buku teks yang berkualitas yaitu:

a) Buku teks harus menarik minat anak-anak.

b) Buku teks harus mampu member motivasi bagi siswa.

c) Buku teks juga harus memuat ilustrasi yang menarik hari para

siswa-siswanya.

d) Buku teks seyogyanya harus mempertimbangkan aspek-aspek

inguistik.

e) Buku teks juga harus menstimulasi, merangsang aktivitas-aktivitas

pribadi para siswa.

f) Buku teks haruslah dengan sadar dan tegas menghindari konsep-

konsep yang samar-samar.

g) Buku teks juga harus mempunyai sudut pandang yang jelas.

Page 64: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

48

h) Selain itu buku teks haruslah mampu member pemantapan

penekanan nilai-nilai anak dan orang dewasa.

i) Buku teks harus menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para

siswa dan pemakaiannya.

Tabel 2. 1 Perbedaan Bahan ajar, buku ajar, buku teks

Bahan Ajar Buku Ajar Buku Teks

Menimbulkan minat baca Pegangan untuk suatu mata

kuliah

Mengasumsikan minat dari

pembaca

Ditulis dan dirancang

untuk siswa

Bagian dari sarana

pembelajaran

ditulis untuk pembaca (siswa,

guru dan dosen)

Menjelaskan tujuan

instruksional

Memiliki misi menghantarkan

materi

Dirancang untuk dipasarkan

secara luas

Disusun berdasarkan pola

belajar fleksibel

Ditujukan sebagai

kelengkapan pembelajaran

Belum tentu menjelaskan

tujuan instruksional

Struktur berdasarkan

kebutuhan siswa dan

kompetensi akhir yang

akan dicapai

Berorientasi pada proses

transfer pengetahuan

terstruktur

Disusun secara linear

Struktur berdasarkan logika

bidang ilmu

Belum tentu memberikan

latihan Memberi kesempatan pada

siswa untuk berlatih

Mencerminkan suatu sudut

pandang yang tangguh dan

modern mengenai pengajaran

Tidak mengantisipasi

Page 65: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

49

Memberikan rangkuman serta mendemonstrasikan

aplikasi dalam bahan

pengajaran yang disajikan

kesukaran belajar siswa

Gaya penulisan

komunikatif dan semi

fomal

Belum tentu memberikan

rangkuman

Mengakomodasi kesulitan

siswa

Menyediakan suatu sumber

yang tersusun rapi dan

bertahap mengenai

keterampilan-keterampilan

ekspresional

Gaya penulisan naratif tetapi

tidak komunikatif

Kepadatan berdasar

kebutuhan siswa

Sangat padat

Tidak memiliki mekanisme

untuk mengumpulkan umpan

balik dari pembaca

Dikemas untuk proses

instruksional

Mempunyai mekanisme

untuk mengumpulkan

umpan balik dari siswa

Menjelaskan cara

mempelajari bahan ajar

Page 66: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

50

3. Lembar kerja siswa (LKS)

a. Pengertian LKS

Prastowo menyatakan bahwa lembar kerja siswa (LKS) adalah

suatu bahan ajar cetak yang berupa lembar-lembar kertas yang berisi

materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang

harus dikerjakan siswa, baik bersifat teoretis dan atau praktis, yang

mengacu kepada kompetensi dasar yang harus dicapai siswa; dan

penggunaannya tergantung dengan bahan ajar lain.

Menurut Majid Lembar Kerja Siswa merupakan lembar kerja siswa

(student work sheet) merupakan lembaran-lembaran berisi tugas yang

harus dikerjakan oleh siswa.Lembar kerja ini berisi petunjuk dan

langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas yang diberikan oleh

guru kepada siswanya.

Belawati berpendapat bahwa Lembar Kerja Siswa bukan

merupakan “Lembar Kegiatan Siswa”, akan tetapi Lembar Kerja

Siswa”. LKS merupakan materi ajar yang sudah dikemas sedemikian

rupa sehinga siswa diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut

secara mandiri.

Lembar Kerja siswa (student work sheet) adalah lembaran-

lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Lembar

kegiatan berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu

tugas. Tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dapat berupa teori dan

atau praktik. LKS atau lembar kerja siswa ini dapat juga diberikan

Page 67: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

51

kepada siswa untuk mengukur keberhasilan belajar yang telah

dilakukan, karena didalamnya berisi soal-soal atau tugas-tugas baik

secara individu ataupun kelompok.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Lembar

Kerja Siswa merupakan lembaran kertas yang di dalamnya terdapat

materi dan tugas-tugas atau soal-soal serta petunjuk-petunjuk yang

akan dipelajari siswa secara mandiri.

b. Langkah-langkah penulisan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) sebagai

berikut:

a) Melakukan analisis kurikulum; SK, KD, indikator dan materi

pembelajaran.

b) Menyusun peta kebutuhan LKS

c) Menentukan judul LKS

d) Menulis LKS

e) Menentukan alat penilaian

c. Struktur LKS secara umum adalah sebagai berikut:

a) Judul, mata pelajaran, semester, tempat

b) Petunjuk belajar

c) Kompetensi yang akan dicapai

d) Indikator

e) Informasi pendukung

f) Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja

g) Penilaian

Page 68: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

52

d. Fungsi LKS

a) Untuk tujuan latihan

b) Untuk menerangkan penerapan (aplikasi)

c) Untuk kegiatan penelitian

d) Untuk penemuan

e) Untuk penelitian hal yang bersifat terbuka

e. Tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS)

a) Mengaktifkan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar.

b) Membantu siswa mengembangkan konsep.

c) Melatih siswa untuk menemukan dan mengembangkan ketrampilan

proses.

d) Sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan proses

kegiatan pembelajaran.

e) Membantu siswa dalam memperoleh informasi tentang konsep

yang dipelajari melalui proses kegiatan pembelajaran secara

sistematis.

f) Membantu siswa dalam memperoleh catatan materi yang dipelajari

melalui kegiatan pembelajaran

f. Kegunaan Lembar Kerja Siswa (LKS)

a) Memberikan pengalaman kongkret bagi siswa.

b) Membantu variasi belajar.

c) Membangkitkan minat siswa.

d) Meningkatkan retensi belajar mengajar.

Page 69: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

53

g. Memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien Syarat-syarat

Menyusun LKS

a) Susunan Kalimat dan kata-kata diutamakan:

b) Sederhana dan mudah dimengerti.

c) Singkat dan jelas.

d) Istilah baru hendaknya diperkenalkan terlebih dahulu

h. Jenis-jenis bentuk LKS antara lain:

a) LKS yang Membantu Peserta Didik Menemukan Suatu Konsep

Bentuk lembar kegiatan siswa (LKS ) ini dirancang

menurut prinsip konstruktivisme dimana siswa secara aktif dalam

pembelajaran untuk mengkonstruksi berbagai macam konsep yang

berkaitan dengan materi. Melalui lembar kerja siswa (LKS) siswa

ditunjukkan langkah demi langkah apa yang harus dilakukan dalam

pembelajaran meliputi melakukan mengamati dan menganalisis

terhadap konsep dan materi yang disajikan.

b) LKS yang Membantu Peserta Didik Menerapkan dan

Mengintegrasikan Berbagai Konsep yang Telah Ditemukan

Bentuk lembar kegiatan (LKS) jenis ini mengutamakan

agar materi yang telah dipelajari siswa agar dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari. LKS ini sangat tepat digunakan sebagai

bahan ajar tentang pendidikan moral dimana siswa akan lebih

memahami pentingnya materi yang telah dipelajari dan bermanfaat

Page 70: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

54

bagi kehidupan yang dijalani. Penting bagi guru untuk terus

melakukan pengawasan terhadap bagaimana siswa mampu

menerapkan materi yang dipelajari dalam keseharian, biasanya

LKS dilengkapi dengan laporan kegiatan siswa.

c) LKS yang Berfungsi sebagai Penuntun Belajar

Lembar kegiatan siswa (LKS) ini bertujuan untuk

membantu siswa dalam proses belajar yang dilakukan siswa. LKS

menunjukkan siswa agar dapat belajar dengan benar sesuai dengan

urut-urutan materi sehingga peserta didik dapat mempelajari materi

dengan baik.LKS juga berisi pertanyaan-pertanyaan yang

jawabannya terdapat dalam sumber belajar yang digunakan

sehingga peserta didik harus mempelajari sumber belajar agar

menguasai materi.LKS jenis ini juga sangat cocok untuk keperluan

remidial.

d) LKS yang Berfungsi sebagai Penguatan

LKS untuk penguatan ini berisi materi-materi yang bersifat

sebagai pendalaman atau tambahan dari materi utama. Dengan

menggunakan LKS ini peserta didika atau siswa tentu akan lebih

memahami dan mengerti materi yang dipelajari, siswa juga

mendapatkan materi dan pengetahuan ekstra disamping materi

Page 71: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

55

yang telah dipelajari. Lembar kegiatan siswa (LKS) ini sangat

cocok diterapkan pada materi pengayaan.

e) LKS sebagai Petunjuk Praktikum

Disamping dituangkan dalam buku, petunjuk praktikum

dapat dituangkan dalam lembar kegiatan siswa (LKS).LKS jenis

ini tentu berisi apa-apa saja atau langkah-langkah dalam

melakukan sebuah praktikum.Semua praktikum dapat dikumpulkan

dalam sebuah lembar kegiatan siswa (LKS), jadi dalam satu bendel

LKS dapat berisi beberapa petunjuk praktikum sekaligus. Guru

akan lebih mudah menyajikan materi praktikum melalui LKS dan

siswa juga lebih mudah menemukan apa yang dipelajari dari

praktikum bahkan mencari korelasi antara praktikum satu dengan

lainnya.

Seperti disebutkan sebelumnya bahwa lembar kegiatan

siswa memang dapat disesuaikan bentuk penyajiannya sesuai

dengan kebutuhan, fungsi dan tujuan dan hal-hal lain menyangkut

pembelajaran yang akan dilakukan. Jika guru hendak

menggunakan lembar kegiatan siswa (LKS) sebagai salah satu

bahan ajar cetak, guru diharapkan menyusun sendiri lembar

kegiatan siswa (LKS) yang akan digunakan dalam pembelajaran

tersebut sesuai bentuk yang tepat untuk diterapkan dengan

memperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhi pembelajaran.

Page 72: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

56

i. Manfaat yang diperoleh dengan penggunaan LKS dalam proses

pembelajaran adalah sebagai berikut:

a) Mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran.

b) Membantu peserta didik dalam mengembangkan konsep.

c) Melatih peserta didik dalam menemukan dan mengembangkan

keterampilan proses.

d) Sebagai pedoman guru dan peserta didik dalam melaksanakan

proses pembelajaran.

e) Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang

dipelajari melalui kegiatan belajar.

f) Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang

konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis

j. Unsur-unsur Lembar Kerja Siswa (LKS ) terdiri dari beberapa unsur

utama yang meliputi:

1) Judul

2) Petunjuk belajar

3) Kompetensi dasar atau materi pokok

4) Informasi pendukung

5) Tugas atau langkah kerja

6) Penilaian.

Namun demikian, beliau juga mengatakan lagi bahwa yang lebih

spesifiknyaitu format Lembar Kerja Siswa memiliki delapan unsur

yaitu:

1) Judul

2) Kompetensi Dasar yang akan dicapai

Page 73: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

57

3) Waktu penyelesaian

4) Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas

5) Informasi singkat

6) Langkah kerja

7) Tugas yang harus dilakukan

8) Laporan yang harus dikerjakan.

Menurut Peneliti unsur-unsur lembar kerja siswa yang akan digunakan

yaitu:

1) Judul

2) Kompetensi Dasar

3) Tujuan Pembelajaran

4) Alat dan Bahan

5) Informasi Singkat

6) Langkah Kerja

7) Tugas yang harus dilakukane.

k. Langkah-langkah Membuat Lembar Kerja Siswa

Dalam penyusunan LKS harus diperhatikan 4 langkah di bawah ini

menurut Prastowo sebagai berikut:

1) Melakukan Analisis Kurikulum Tematik

Analisis Kurikulum Tematik bertujuan untuk menentukan

materi pokok dan pengalaman belajar yang membutuhkan bahan

ajar berbentuk LKS. Adapun caranya adalah dengan melihat materi

pokok dan pengalaman belajar serta pokok bahasan yang akan

diajarkan.

2) Menyusun Peta Kebutuhan LKS

Peta ini sangat diperlukan untuk mengetahui materi apa saja

yang harus ditulis dalam LKS. Peta Kebutuhan LKS dibuat untuk

mengetahui materi-materi yang harus ditulis dalam LKS.

Page 74: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

58

3) Menentukan Judul LKS

Judul LKS yang mengacu Kurikulum 2013 disesuaikan

dengan tema utama dan pokok bahasan yang diperoleh dari

pemetaan Kompetensi Dasar dan materi pokok atau pengalaman

belajar antar mata pelajaran di Sekolah Dasar.

4) Penulisan LKS

Penulisan LKS juga dilakukan melalui langkah-langkah sebagai

berikut.

a) Merumuskan indikator dan atau pengalaman belajar antarmata

pelajaran dari tema sentral yang telah disepakati.

b) Menentukan alat penilaian

c) Menyusun materi

d) Menyusun materi berdasarkan struktur LKS

5) Mengembangkan LKS Bermakna

LKS yang bermakna dapat dijadikan sebagai bahan ajar

yang menarik bagi siswa.Hal ini mendorong siswa agar lebih

tertarik dan belajar lebih giat.

Beberapa langkah pengembangan LKS, yaitu:

a) Menentukan tujuan pembelajaran yang akan dimasukkan ke

dalam LKS.

b) Mengumpulkan materi.

c) Menyusun elemen atau unsur-unsur LKS.

d) Pemeriksaan dan penyempurnaan.

Page 75: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

59

B. Penelitian yang relevan

Dalam penelitian ini peneliti mencoba mencari informasi dengan

menggunakan sumber-sumber lain yang ada keterkaitan antara penelitian

dengan penelitian-penelitian lainnya.Berikut ini adalah ketiga penelitian

relevan yang dikutip dari penelitian skripsi penelitian dan pengembangan

dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan penelitian

pengembangan Lembar Kerja Siswa.

Pertama, melakukan penelitian peningkatan motivasi dan prestasi

belajar IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas

Vdi sekolah dasar.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah

penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan

motivasi dan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V. Penelitian ini

merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2

siklus.Pada siklus pertama dan siklus ke dua dilakukan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan

membagi siswa dalam beberapa kelompok dan diberi

masalah.Pembelajaran dilaksanakan dalam pertemuan, masing-masing

siklus terdiri dari 2 pertemuan.Data dikumpulkan menggunakan hasil tes

evaluasi pada akhir siklus dan pengamatan.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran bebasis

masalah dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa kelas

V di SD khususnya pada materi peranan tokoh perjuangan dalam

mempersiapkan kemerdekaan indonesia. Peningkatan motivasi belajar

siswa terlihat dengan persentase motivasi belajar siswa pada kondisi awal

Page 76: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

60

50% dan meningkat pada akhir siklus II yaitu menjadi 80% sedangkan

peningkatan prestasi belajar siswa terlihat dari kondisi awal siswa yang

mencapai KKM yaitu sebanyak 4,17% pada akhir siklus I sebesar 72% dan

pada akhir siklus II adalah sebesar 90%.

Kedua, melakukan penelitian peningkatan motivasi prestasi belajar

IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas V latar

belakang penelitian ini adalah masih banyak siswa memperoleh nilai

rendah pada mata pelajaran IPS. Penyebabnya karena metode yang biasa

diterapkan guru dalam mata pelajaran IPS adalah ceramah, tanya jawab,

dan meringkas materi, sehingga siswa merasa bahwa mata pelajaran IPS

membosankan, tidak menarik, banyak hafalan, dan merasa tidak relevan

dengan masalah mereka. Di samping itu, sebagian besar siswa masih

menerapkan cara belajar individual, jarang bekeja sama, bertukar pikiran

dengan teman sebayanya, dan siswa kurang terlibat aktif dalam proses

pembelajaran. Melihat kenyataan tersebut, maka perlu dilakukan upaya-

upaya perbaikan pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPS untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas V melalui implementasi

pendekatan model pembelajaran berbasis masalah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan

model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan motivasi dan

prestasi belajar IPS pada siswa kelas V di SD. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah dapat

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPS kelas V khususnya pada

Page 77: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

61

materi tentang menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang dalam

mempersiapkan kemerdekaan indonesia. Penelitian ini terlihat dengan

persentase motivasi belajar siswa pada kondisi awal 64% dan meningkat

pada akhir siklus II menjadi 90% sedangkan peningkatan prestasi belajar

siswa terlihat dari kondisi awal siswa yang mencapai KKM yaitu sebanyak

43,24% pada akhir siklus I sebesar 72% dan pada akhir siklus II adalah

sebesar 94,4%.

Berdasarkan kedua penelitian di atas dapat dilihat kesamaan dan

perbedaannya. Penelitian yang dilakukan oleh Santosa berkaitan dengan

model pembelajaran berbasis masalah yang digunakan untuk siswa kelas V

SD. Kemudian penelitian yang dilakukan Ernawati berkaitan dengan

model pembelajaran berbasis masalah untuk siswa kelas V SD. Kedua

jenis penelitian ini sama-sama menggunakan model pembelajaran berbasis

masalah dan mengembankan lembar kerja siswa, akan tetapi jenis

penelitian, model, media pembelajaran serta jenjang pendidikan yang

digunakan berbeda.

Berdasarkan ketiga hasil penelitian di atas, maka pengembangan

LKS dan model Pembelajaran yang akan peneliti lakukan memiliki

perbedaan. Pada pengembangan LKS ini peneliti menggunakan jenis

penelitian dan pengembangan LKS dengan menggunakan Model

Pembelajaran Berbasis Masalah yang akan diterapkan kepada siswa kelas

V SD mengacu kurikulum 2013. Langkah-langkah atau pendekatan

saintifik juga digunakan dalam LKS ini.Tujuannya agar siswa dengan

Page 78: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

62

mudah dapat mengaitkan masalah yang terjadi dan dapat memecahkan

masalah dengan manusia maupun lingkungan.

C. Kerangka berpikir Pengembangan

Gambar 2. 7 Kerangka Pikir Pengembangan LKS Model PBM

Analisis KebutuhanKurikulum

2013Kurikulum 2013

(Pengertian dan Hakikat

Kurikulum 2013, elemen

perubahan kurikulum,

pendekatan saintifik dalam

Kurikulum 2013, perangkat

pembelajarandalam

Kurikulum 2013, kelebihan

dan kekurangan kurikulum

2013

LKS Menggunakan Model Pembelajaran

PBMMengacu Kurikulum 20131.Model

PBM (Hakikat Model PBM,

Karakteristik model PBM, langkah-

langkah model PBM, manfaat model

PBM, kelebihan dan kekurangan model

PBM)2.Lembar kerja Siswa (Pengertian

LKS, fungsi, Tujuan, dan manfaat LKS

dalam Pembelajaran, jenis-jenis LKS,

unsur-unsur LKS, langkah –langkah

membuat LKS)

Spesifikasi produk yang dikembangkan

1. Komponen LKS yang disusun lengkap

2. LKS disusun dengan menggunakan model PBMmodel PBM

dan mengacu kurikulum 2013

3. LKS dilengkapi dengan RPPTH

4. Petunjuk kerja pada LKS memuat langkah-langkah model

PBM, pendekatan saintifik, dan tematik integrative

5. LKS menampilkan masalah nyata.

Page 79: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

63

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti menyusun kerangka pikir tentang

pengembangan LKS subtema Indoneisaku, Bangsa yang Cinta Damai mengacu

kurikulum 2013 untuk siswa kelas V SD. Perubahan kurikulum 2013 dibuat

dengan menggunakan pendekatan saintifik bertujuan untuk memudahkan siswa

dalam belajar mengenal masalah dan mengatasi masalah menggunakan proses-

proses saintifik yang telah ditentukan.Setelah dilakukannya analisis kebutuhan

hasil yang diperoleh adalah guru masih banyak membutuhkan contoh-contoh LKS

menggunakan model pembelajaran berbasis masalah yang mengacu pada

kurikulum 2013. Guru juga masih kurang memahami atau kesulitan dalam

membagi waktu dengan baik dalam pembuatan LKS menggunakan model

pembelajaran berbasis masalah, karena untuk menyususn LKS dibutuhkan rentang

waktu yang cukup lama.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti berusaha mengembangkan LKS

menggunakan model pembelajaran berbasis masalah yang mengacu kurikulum

2013 untuk siswa kelas V. Pada penyususnan LKS, peneliti lebih mengutamakan

pada model pembelajaran berbasis masalah yang melekat pada LKS itu sendiri.

Page 80: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

64

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Penelitian dan Pengembangan

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian dan

pengembangan atau penelitian R&D (Research and Development).

“Research and Developmentadalah penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut”

(Sugiyono, 2014, hal:407). Sugiyono mengatakan bahwa, untuk

menghasilkan produk tersebut sebelumnya harus dilakukan analisis

kebutuhan dan pengujian keefektifan produk agar berfungsi secara layak di

masyarakat luas. Jadi, menurut peneliti, dalam penelitian ini harus

menggunakan penelitian yang bisa menghasilkan sesuatu yang

sebelumnya harus ditelusuri keefektifannya dalam menghasilkan produk

agar dapat digunakan oleh masyarakat luas dengan sangat baik dan

bermanfaat. Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah

pengembangan lembar kerja siswa dengan menggunakan model

pembelajaran berbasis masalah.

1. Potensi Masalah

Potensi dan masalah dapat berangkat dari sesuatu penelitian yang

belum dapat dikembangkan atau sesuatu yang sudah dilakukan tetapi

belum ada hasil yang baik tetapi yangmasih perlu dikembangkan.

Dalam hal ini peneliti akan melakukan peneliti dengan tahap

Page 81: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

65

memepersiapkan hal yang harus diteliti yaitu melakukan survei di SD

NEGERI BOJONGMENTENG 1. Selain melakukan survei , peneliti

mempersiapkan panduan wawancara untuk guru SD NEGERI

BOJONGMENTENG 1 khususnya guru kelas V. Kegiatan ini

bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai penggunaan

pengembangan LKS dengan menggunakan model pembelajaran

berbasis masalah mengacu kurikulum 2013 untuk kelas V Sekolah

Dasar.

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data didapatkan setelah mendapatkan potensi atau

masalah. pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara menganalisa

kebutuhan di sekolah. misalnya dalam melakukan wawancara,

memberikan angket dan sebagainya agar mengetahui masalah dalam

mengembangkan LKS dengan menggunakan model pembelajaran

berbasis masalah. peneliti melakukan pengumpulan data dengan

menggunakan wawancara dan menggunakan angket. Hasil yang

digunakan dan didapatkan sebagai bahan untuk perencanaan produk

agar produk yang digunakan dapat menyenangkan.

3. Desain Produk

Produk-produk yang dihasilkan melalui penelitian R&D

diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan. setelah

informasi-informasi didapatkan peneliti harus mampu merancang

produk yang menarik. Dalam hal ini produk yang akan dikembangkan

Page 82: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

66

adalah pengembangan LKS dengan menggunakan model pembelajaran

berbasis masalah mengacu kurikulum 2013.

4. Validasi Desain

Validasi Desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah

rancangan produk akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dalam

hal ini harus menghadirkan beberapa pakar atau ahli yang

berpengalaman dalam menilai produk yang akan digunakan, sehingga

selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. Ahli untuk

menilai desain ini adalah dosen dan guru wali kelas V. Jika desainyang

dibuat dapat dinilai memiliki banyak kekuatan maka desain dapat

digunakan dalam pembelajaran.

5. Revisi Desain

Setelah mendapatkan hasil dari validasi desain dan hasilnya adalah

ada kekurangan dari desain yang dibuat, maka diperlukan revisi atau

rancangan yang lebih baik dari desain sebelumnya.

6. Uji coba Produk

Desain yang telah dibuat tidak bisa untuk langsung diuji coba dulu,

tetapi harus dibuat menjadi barang dan barang tersebut harus diuji

coba. Uji coba produk ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji

keefektifan produk yang telah dibuat.

7. Revisi Produk

Setelah melakukan ujicoba produk maka ada pengujian efektivitas

produk. setelah melakukan revisi produk secara terbatas maka dapat

Page 83: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

67

diketahui kinerja produk yang dibuat. apakah produk tersebut memiliki

kekurangan. Jika produktidak terlihat kekurangannya, produk langsung

digunakan atau diterapkan di dalam pembelajaran.

8. Uji coba Pemakaian

Selanjutnya, dalam tahap ini produk sudah langsung digunakan

untuk diterapkan di dalam kelas tetapi tetap harus dinilai kelemahan

atau hambatan yang ada guna untuk perbaikan selanjutnya.

9. Revisi Produk

Dalam tahap ini dilakukan apabila masih ditemukan adanya

kekurangan dan kelemahan dalam menggunakan produk. Dalam

menggunakannya sebaiknya selalu ada evaluasi.

10. Produksi Masal

Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang

dihasilkan sudah dapat dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi

secara masal.

Dengan perubahan seperlunya, yakni dalam penelitian dan

pengembangan ini tidak melewati langkah ke-10 dikarenakana

keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya dari peneliti.

Page 84: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

68

Berikut ini reprentasi pengembangan yang digunakan, dapat dilihat

pada gambar 3.1

Gambar 3. 1 Model Penelitian Pengembangan

B. Prosedur penelitian dan Pengembangan

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) berpedoman pada

penjabaran dari model pengembangan hasil modifikasi peneliti yang

disesuaikan dengan kebutuhan sebagai berikut:

1. Analysis (Analisis)

Langkah ini meliputi kegiatan:

a. Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum dilakukan dengan mengkaji kurikulum

yang digunakan, yaitu Kurikulum 2013. Hal-hal yang dianalisis

dalam kurikulum adalah kompetensi inti, kompetensi dasar yang

diharapkan, dan indikator yang harus dicapai oleh siswa pada

pokok bahasan Peningalan Sejarah Masa Islam di Indonesia.

Pnelitian dan

pengumpulan data Perencanaan Penyusunan LKS

Uji Validasi Ahli Revisi Produk Uji Coba Skala

Kecil

Revisi Produk Final

Page 85: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

69

b. Analisis karakteristik siswa SD (Sekolah Dasar)

Analisis karakteristik siswa SD (Sekolah Dasar) dilakukan

dengan mengkaji teori yang relevan, wawancara dengan guru kelas

SD (Sekolah Dasar) Negeri Bojong Menteng 1, dan pengamatan

saat kegiatan pembelajaran dikelas. Analisis ini dilakukan untuk

mengetahui secara detail kondisi siswa secara psikologis dan fisik

yang akan menggunakan modul yang diuji cobakan. Hasil dari

analisis ini akan dijadikan sebagai pedoman untuk menyusun dan

mengembangkan modul. Karakteristik siswa yang akan dianalisis

adalah karakter siswa SD (Sekolah Dasar). Hal ini dianggap

penting untuk dilakukan karena untuk mengetahui tingkat

kemampuan siswa, dan aspek lainnya.

2. Tahap Perancangan (Design)

Penyusunan desain adalah sebagai berikut:

a. Penyusunan Desain LKS (Lembar Kerja Siswa)

Rancangan penelitian Pengembangan LKS (Lembar Kerja

Siswa) Berbasis Kurikulum 2013 dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1) Menentukan Judul LKS

Judul LKS ditentukan berdasarkan kompetensi dasar, indikator-

indikator, dan materi pembelajaran yang tercantum dalam

kurikulum.

Page 86: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

70

2) Menentukan Desain LKS

Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penulisan LKS

adalah sebagai berikut:

a) Perumusan Kompetensi Dasar yang harus dikuasai yaitu

Kompetensi Dasar yang berasal dari Standar Isi 2013.

b) Perancangan dari sisi LKS.

b. Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai

apakah rancangan bahan ajar berbentuk LKS, dalam hal ini sistem

kerja baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau

tidak. Validasi desain dilakukan dengan menghadirkan beberapa

pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman, menilai bahan

ajar berbentuk LKS baru yang dirancang atau dikembangkan

(Sugiono, Tahun 2014). Setiap pakar atau ahli tersebut diminta

untuk menilai desain tersebut, sehingga dapat diketahui kelemahan

dan kekuatannya.

c. Perbaikan Desain

Setelah desain bahan ajar berbentuk LKS divalidasi oleh

pakar atau ahli melalui proses penilaian, maka akan dapat diketahui

kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya akan coba

dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Desain bahan ajar

berbentuk LKS yang sudah diperbaiki selanjutnya akan digunakan

Page 87: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

71

dalam uji terbatas untuk mengetahui lebih lanjut kualitas produk

yang dikembangkan.

Secara singkat prosedur penelitian dan pengembangan yang

digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1

berikut:

Gambar 3. 2 Prosedur Penelitian Pengembangan

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD NEGERI BOJONG MENTENG 1,

pada siswa kelas V semester ganjil tahun ajaran 2019/2020 yang

dilaksanakan pada Agustus 2019.

Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian

No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov

1. Persiapan dan

perencanaan

2. Bimbingan

Proposal

3. Seminar

Survey

lapangan

Studi

kepustakaan

Desain

Produk

Validasi

Desain

Perbaikan

Desain

Uji terbatas Produk Masal

Penyempurnaan

produk

Page 88: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

72

Proposal

4. Bimbingan dan

revisi hasil

seminar

proposal

5. Pembuatan

instrument

penelitian

6. Pengumpulan

data

7 Pengolahan dan

analisis data

8 Ujian skripsi

D. Uji Coba Produk

Setelah produk selesai dibuat,dan disempurnakansesuai saran pakar,

tahap selanjutnya adalah menguji coba produk.uji coba produk bertujuan

untuk mengetahui apakah produk yang dibuat layak digunakan atau tidak.

Uji cba produk juga dilakukan untuk melihat sejauh mana produk yang

dibuat dapat mencapai sasaran dan tujuan.

Dengan uji coba, kualitas produk yang dikembangkan akan teruji

secara empiris. Tahap pertama adalah uji ahli, selanjutnya uji kelompok

kecil (uji skala terbatas). Tahap uji coba produk ini dibagi menjadi dua

tahap, yaitu:

Page 89: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

73

1. Uji ahli

Kegiatan ini dilakukan untuk mereview produk awal, memberikan

masukan untuk perbaikan. Uji ahli dilakukan dengan responden ahli

materi IPS, ahli media atau bahan ajar dan ahli pendidikan. Pengujian

oleh ahli atau pakar ini dilakukan untuk menguji kevalidan produk dan

kepraktisannya untuk digunakan dalam proses pembelajaran di kelas.

a. Ahli materi IPS

Ahli materi IPS adalah orang yang berpengalaman dan

kompeten dalam bidang IPS. Ahli materi ini diharapkan dapat

memberikan penilaian awal dan masukan mengenai kesesuaian

materi-materi IPS yang terdapat pada produk bahan ajar berbentuk

Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan kaidah IPS yang berlaku.

b. Ahli media atau Bahan ajar

Ahli media adalah orang yang berpengalaman dan

kompeten dalam bidang bahan ajar. Ahli bahan ajar ini diharapkan

dapat menilai karakteristik bahan ajar yang dikembangkan.

c. Uji coba terbatas

Uji terbatas dilakukan dengan menerapkan instrumen yang

telah disempurnakan sesuai saran yang sudah diberikan oleh para

ahli, kemudian dilakukan uji coba kembali dalam skala terbatas

terhadapa kelompok siswa, sekelompok siswa yang dimaksudkan

itu siswa dalam satu kelas. Uji coba ini dilakukan untuk

Page 90: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

74

mengetahui kekurangan yang masih terdapat pada instrument

tersebut.

E. Desain Uji Coba

Tahapan penelitian yang dilaksanakan yaitu melakukan studi

pendahuluan, pengembangan instrument tes diagnostic untuk menganalisis

kesulitan belajar siswa dengan cara validasi oleh beberapa pakar dan

peserta didik. Pelaksanaan pengujian kualitas oleh ahli dilakukan dengan

cara menyerahkan lembar validasi soal kepada validator, sedangkan

pelaksanaan pengujian oleh peserta didik dilakukan dengan cara

mengerjakan soal tes diagnostik. Pelaksanaan pengujian tersebut dilakukan

untuk memperoleh saran dan kritik penyempurnaan produk.

Desain uji coba dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut:

Gambar 3. 3 Desain Uji Coba

Instrument Tes Diagnostik

Validator

Uji Coba Produk

Penyempurnaan Produk

(Produk aKhir)

Ahli Materi

Ahli Pendidikan

Page 91: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

75

a. Ahli Materi

Ahli materi adalah orang yang berpengalaman dalam bidang

tersebut. Ahli ini diharapkan dapat memeberikan penilaian serta

masukkannya terhadap kesesuaian materi yang akan digunakan dalam

pengembangan bahan ajar yang telah dibuat.

Tabel 3. 2 Tabel Uji Ahli Materi

No Butir Penelitian Deskripsi Skor

Aspek Didaktik

5 4 3 2 1

1

Memperhatikan

adanya perbedaain

individu

LKS dapat dipahami oleh setiap

siswa dengan kemampuan berbeda

2

Memberikan

penekanan pada

proses untuk

menemukan konsep

LKS berfungsi sebagai petunjuk

bagi siswa untuk mencari

informasi dan bukan alat

pemberitahu materi

3

Memiliki variasi

stimulus melalui

berbagai media dan

kegiatan siswa

LKS memberikan kesempatan pada

siswa untuk menulis, menggambar,

berdialog dengan temannya,

mengaitkan dengan benda

4

Dapat

mengembangkan

kemampuan

Kegiatan dalam LKS

memungkinkan siswa dapat

berinteraksi dengan orang lain dan

Page 92: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

76

komunikasi sosial,

emosional, moral

dan estetika siswa

mengkomunikasikan pendapat dan

hasil kerjanya

Aspek Kualitas Materi dalam LKS

5 Kelengkapan Materi

Materi yang disajikan mencangkup

semua materi yang terkandung

dalam kompetensi Dasar

(Menghayati pola hidup disiplin,

kritis, bertanggungjawab, konsisten

dan jujur serta menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari,

mendeskripsikan dan menganalisis

peninggalan sejarah masa islam di

indonesia)

6 Keluasan Materi

Materi yang disajikan

mencerminkan jabaran yang

mendukung pencapaian semua

kompetensi

7 Kesesuaian

Indikator

Indikator pembelajaran sesuai

dengan KD

8

Kesesuaian materi

dengan tujuan

Materi yang disajikan dalam LKS

membantu siswa untuk mencapai

Page 93: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

77

pembelajaran tujuan pembelajaran yang telah

diisyaratkan dalam indikator

pencapaian kompetensi dasar

9

Kebenaran konsep

materi

Konsep yang disajikan tidak

menimbulkan banyak tafsir dan

sesuai dengan konsep yang berlaku

10

Keakuan fakta dan

data

Fakta dan data yang disajikan

sesuai dengan kenyataan danefisien

untuk meningkatkan pemahaman

siswa.

11

Keakuratan gambar

dan ilustrasi

Gambar dan ilustrasi yang

disajikan sesuai dengan kenyataan

dan efisien untuk meningktakan

pemahaman siswa.

12

Keakuratan istilah isilah-istilah teknis sesuai dengan

kelaziman yang berlaku.

13

Keakuratan notasi,

simbol, dan ikon

Notasi dan simbol disajikan secara

benar menurut kelaziman yang

berlaku

14 Kesistematisan

urutan materi

Materi disajikan secara runtut dan

sistematis

15 Kesesuaian urutan Urutan materi yang disajikan

Page 94: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

78

materi dengan

tingkat kemampuan

sesuai dengan tingkat kemampuan

siswa.

16

Dorongan mencari

informasi lebih

lanjut

Petunjuk dalam LKS mendorong

siswa untuk mencari informasi

lebih lanjut

Keterangan: 1 (kurang sekali), 2 (kurang), 3 (cukup), 4 (baik), 5 (sangat baik).

(Sumber, Syakrina 2012)

b. Ahli Media

Ahli media adalah orang yang berpengalaman dan kompeten dalam

bidang bahan ajar. Ahli media ini diharapkan dapat menilai

karakteristik bahan ajar yang dikembangkan.

Tabel 3. 3 Table Uji Ahli Media

No Butir Penelitian Deskripsi

Skor

5 4 3 2 1

Aspek Didaktik

1 Menggunakan bahasa

sesuai dengan tingkat

usia siswa

Menggunakan kata, istilah,

maupun kalimat yang sesuai

dengan tingkat usia dan jenjang

pendidikan siswa.

2 Menggunakan struktur

kalimat yang jelas

Menghindari kalimat kompleks,

kalimat negatif, dan kalimat

membingungkan

Page 95: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

79

3 Memiliki tata urutan

pelajaran sesuai

dengan tingkat

kemampuan siswa

Konsep yang komplek dipecah

menjadi bagian-bagian yang

sederhana

4 Menghindari

pertanyaan yang

terlalu terbuka

Pertanyaan yang diajukan

merupakan isian atau jawaban

yang diperoleh dari hasil

pengolahan informasi, bukan

mengambil dari pengetahuan

yang tak terbatas

5 Tidak mengacu pada

buku sumber diluar

kemampuan

Sumber belajar yang terkait

dapat dipahami siswa dan mudah

diperoleh siswa

6 Menyediakan ruang

yang cukup pada LKS

sehingga siswa dapat

menulis atau

menggambarkan

sesuatu pada LKS

Terdapat ruang yang cukup

sehingga siswa dapat menulis

atau menggambarkan sesuatu

Page 96: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

80

7 Menggunakan kalimat

sederhana dan pendek

Menggunakan kalimat sederhana

dan jika kalimatnya panjang

struktur kalimatnya tetap jelas

8 Menggunakan lebih

banyak ilustrasi

daripada kata-kata

Menggunakan gambar atau

ilustrasi untuk mempermudah

penyampaian

9 Dapat digunakan oleh

siswa dengan

kecepatan belajar

bervariasi

Menggunakan kalimat dan kata

yang sesuai dengan tingkat

perkembangan kognitif siswa

namun tetap dapat dimengerti

oleh siswa

10 Memiliki tujuan

belajar yang jelas serta

bermanfaat

Memiliki tujuan belajar yang

jelas serta bermanfaat sebagai

sumber motivasi dan bekal

aplikasi dikehidupan siswa

11 Memiliki identitas

untuk memudahkan

administrasinya

Memiliki identitas misalnya

tujuan pembelajaran, indikator,

dan identitas pemilik

Aspek Teknis

12 Penampilan unsur tata

letak pada kulit muka,

belakang, punggung

Desain kulit muka, belakang dan

punggung merupakan kesatuan

yang utuh. Elemen warna,

Page 97: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

81

secara harmonis

memiliki irama dan

kesatuan serta

konsisten

ilustrasi dan tipografi

ditampilkan secara harmonis dan

saling terkait satu dan yanng

lainnya. Adanya kesesuaian

dalam penempatan unsur tata

letak pada bagian kulit isi LKS

berdasarkan pola yang telah

ditetapkan dalam perencanaan

awal LKS.

13 Komposisi dan ukuran

serta tata letak (judul,

pengarang, ilustrasi,

dll) proposional,

seimbang dan seirama

dengan tata letak isi

(sesuai pola)

Letak judul, nama pengarang dan

ilustrasi gambar harmonis dan

seirama dengan tata letak dari isi

LKS

14 Menggunakan huruf

cetak dan tidak

menggunakan huruf

latin atau romawi.

Huruf yang digunakan dalam

LKS adalah huruf cetak

15 Menggunakan huruf

tebal yang agak besar

untuk topik, bukan

Huruf yang digunakan pada

topik dalam LKS menggunakan

huruf tebal yang agak besaragar

Page 98: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

82

huruf biasa yang diberi

garis bawah.

dapat dibedakan antara topik

dengan isi topik.

16 Spasi antar baris

susunan teks, normal.

Jarak spasi tidka terlau sempit

sehingga memudahkan dalam

membaca.

17 Spasi antar huruf

(kerning) normal

Spasi antar huruf yang

digunakan tidak terlalu rapat dan

tidak terlalu renggang

18 Menggunakan bingkai

yang membedakan

kalimat perintah

dengan jawaban siswa.

Terdapat bingkai yang

digunakan siswa untuk menulis

jawaban.

19 Keberadaan gaambar

dapat menyampaikan

pesan.

Gambar yang digunakan dapat

membantu penyampaian materi.

20 Memiliki kombinasi

antara gambar dan

tulisan bersifat

menarik perhatian.

Kombinas antara gambar dan

tulisan menarik perhatian siswa.

21 Kesesuaian ukuran

LKS dengan standar

ISO dan materi isi

Pemilihan ukuran LKS sesuai

dengan ukuran materi isi LKS

berdasarkan bidang sudi tertentu.

Page 99: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

83

LKS Ukuran standar ISO adalah A4

22 Kekonsistenan tata

letak isi LKS

Penempatan tata letak (judul,

subjudul, teks, gambar, nomor

halaman) konsisten sesuai

dengan pola tertentu.

23 Keharmonisan tata

letak isi LKS

Penempatan tata letak (judul,

subjudul, teks, gambar) pada

bidang cetak secara

proporsional. Tata letak halaman

genap dan ganjil mengacu pada

prinsip halaman terbuka.

Keterengan:1 (kurang sekali), 2 (kurang), 3(cukup), 4 (baik), 5 (sangat baik)

(Sumber, Syakrina 2012)

F. Subjek uji coba

Berdasarkan desain uji coba produk, maka subjek uji coba dalam

penelitian pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasi Kurikulum

13 adalah:

1. Ahli Materi IPS yakni, Sunardin, M.Pd dan Ino Budiatman, M.Pd yang

merupakan dosen FKIP Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Universitas Muhammadiyah Tangerang.

2. Ahli Media yakni, Septy Nurfadhillah, M.Pd yang merupakan dosen

FKIP Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas

Muhammadiyah Tangerang.

Page 100: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

84

3. Ahli Pendidikan yakni, Dewi Unaeni yang merupakan guru IPS kelas

V di SD NEGERI 1 BOJONG MENTENG

4. Siswa SD NEGERI 1 BOJONG MENTENG yang beralamat di Kp.

Cicanir Desa. Bojong Menteng Kec. Leuwidamar Kabupaten. Lebak

Propinsi Banten Kode Pos 42362

G. Jenis data

Jenis data pada penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif.

Data kualitatif diperoleh dengan mengubah data kuantitatif yang diperoleh

dengan menggunakan Lembar Penelitian oleh pakar atau ahli dan angket

tanggapan siswa terhadap Lembar Kerja Siswa (LKS) yang

dikembangkan. Selanjutnya data kualitatif dan kuantitatif yang telah

terkumpul digunakan sebagai dasar untuk menentukan kualitas produk

yang dihasilkan. Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh

melalui:

1. Hasil penelitian Lembar Kerja Siswa (LKS) oleh ahli media dan ahli

materi untuk mengukur aspek kevalidan.

2. Hasil angket tanggapan siswa untuk mengukur aspek kualitas LKS.

3. Hasil angket respon ahli pendidikan/guru untuk mengukur aspek

kualitas LKS.

H. Instrumen pengumpulan data

Menurut Sugiono instrument penelitian merupakan alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket untuk ahli

Page 101: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

85

materi, angket untuk ahli media, serta angket untuk siswa, pengujian

instrument dilakukan dengan menggunakan validitas isi, yakni dengan

membandingkan isi instrument dengan teori yang ada (Sugiono, 2016,

hal.102).

1. Kisi-kisi angket

Angket ini akan diberikan kepada ahli media, ahli materi (Guru

IPS) dan siswa kelas V SD.

Tabel 3. 4 Kisi-kisi instrument untuk ahli media

No Kriteria Indikator Jumlah

Butir

Nomor

Butir

1. Kriteria Produk

Kondisi fisik 2 1,2

Kualitas Bahan 2 3,4

2. Desain Visual

Kejelasan sampul atau cover 1 5

Kejelasan gambar yang disajikan 2 6,7

kejelasan ilustrasi isi cerita 1 8

Ketepatan ukuran huruf yang

digunakan 3 9,10,11

Ketepatan pemilihan warna 1 12

3. Kualitas Teknis Syarat media yang baik 3 13,14,15

Page 102: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

86

Tabel 3. 5 Kisi-kisi Instrumen Untuk Ahli Materi

No Kriteria Indikator Jumlah

Butir

Nomor

Butir

1. Materi

Kesesuaian materi dengan SK dan KD 3 1,2,3

Keakuratan materi 4 4,5,6

2. Bahasa Menggunakan bahasa yang baik dan

benar

5

8,9,10,11,12

3. Penyajian Kebermanfaatan media 3 13,14,15

Tabel 3. 6 Kisi-kisi Angket Siswa

No Kriteria Indikator

Jumlah Butir Nomor Butir

1 Materi

Kemenarikan materi 2 1,2

Manfaat untuk siswa 1 3

Konstekstual 1 4

Penggunaan Bahasa 1 5

2 Media

Bentuk dan ukuran 1 6

Kemudahan penggunaan 1 7

Pilihan warna 1 8

Penggunaan huruf 1 9

Ilustrasi gambar 1 10

Kegunaan media 3 11,12,13

Page 103: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

87

Kualitas teknik 1 14

2. Kisi-kisi Instrumen Observasi

Disamping itu, dibuat pula instrumn observasi terstruktur yang

digunakan untuk mengamati kualitas teknik media selama uji coba.

Kisi-kisi intrumen observasi sesuai dengan tabel berikut:

Tabel 3. 7 Kisi-kisi Instrumen Observasi

Kriteria Indikator

Fungsi

penerapan

media

1. Media menarik dan mampu memotivasi siswa

2. Membantu memudahkan siswa dalam belajar

(fungsi kognitif)

3. Menggugah emosi dan sikap siswa (fungsi efektif)

I. Teknik analisis data

Teknik analisis data yang diterapkan dalam penelitian dan

pengembangan ini adalah dengan cara mengumpulkan data menggunakan

instrument yang telah dibahas pada bagian instrument pengumpulan data.

Langkah-langkah dalam menganalisis produk yang dikembangkan adalah

sebagai berikut:

1. Analisis kevalidan

Hasil penelitian untuk mengukur aspek kevalidan LKS dianalisis

melalui langkah-langkah berikut:

Page 104: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

88

a. Menghitung nilai rata-rata total dengan rumus:

Nilai rata-rata (𝑥 ) = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ 𝑣𝑎𝑙𝑖𝑑𝑎𝑡𝑜𝑟

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛

b. Menentukan jarak interval antara criteria penilaian validasi mulai

dari sangat kurang (SK) sampai sangat baik (SB) menggunakan

rumus:

Jarak Interval = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 −𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎 ℎ

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙

Dengan skor tertinggi 5 dan skor terendah 1 dan jumlah kelas

interval 5, maka diperoleh:

Jarak Interval = 5−1

5 = 0,8

c. Menyusun tabel klasifikasi dengan skor tertinggi 5 dan skor

terendah 1, jumlah kelas interval 5, dan jarak interval 0,8

Tabel 3. 8 Kriteria Penilaian Validasi

Nilai rata-rata total Kriteria

4,4 < 𝑥 ≤ 5 Sangat Baik

3,4 < 𝑥 ≤ 4,2 Baik

2,6 < 𝑥 ≤ 3,4 Cukup

1,8 < 𝑥 ≤ 2,6 Kurang

1,0 < 𝑥 ≤ 1,8 Sangat kurang

Page 105: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

89

d. Menganalisis kevalidan produk dengan mencocokkan nilai rata-

rata yang diperoleh dengan kriteria penilaian validasi. Yang

dikembangkan dikatakan valid jika minimal kriteria penilaian yang

dicapai adalah cukup.

2. Analisis kualitas

Analisis kualitas dilakukan dengan mengolah data yang diperoleh

dari lembar penilaian oleh ahli pendidikan dan hasil angket respon

siswa terhadap Lembar Kerja Siswa (LKS) hasil pengembangan.

Analisis dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menghitung nilai rata-rata total hasil penilaian pakar atau ahi

pendidikan memiliki skala penilaian 1 sampai 5 dngan kriteria

kualitas dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut:

Tabel 3. 9 Kriteria Kualitas LKS

No Rentang skor (i) kuantitatif Keterangan

1. 𝑥 > 𝑀𝑖 + 1,5 𝑆𝐵𝑖 Sangat baik

2. 𝑀𝑖 + 0,5 𝑆𝐵𝑖 < 𝑥 ≤ 𝑀𝑖 + 1,5 𝑆𝐵𝑖 Baik

3. 𝑀𝑖 − 0,5 𝑆𝐵𝑖 < 𝑥 ≤ 𝑀𝑖 + 1,5 𝑆𝐵𝑖 Cukup

4. 𝑀𝑖 − 1,5 𝑆𝐵𝑖 < 𝑥 ≤ 𝑀𝑖 − 1,5 𝑆𝐵𝑖 Kurang

5. 𝑥 > 𝑀𝑖 − 1,5 𝑆𝐵𝑖 Sangat kurang

Page 106: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

90

Keterangan:

𝑥 : Skor rata-rata

𝑀𝑖 : 1 2 (Skor tertinggi ideal – skor terendah ideal)

𝑆𝐵𝑖 : 1

4 (Skor tertinggi ideal – skor terendah ideal)

Skor Tertinggi ideal : ∑ butir kriteria x skor tertinggi

Skor Terendah ideal : ∑ butir kriteria x skor terendah

b. Hasil presentase kriteria kategori penilaian ideal dapat dilihat pada

tabel 3.10 berikut:

Tabel 3. 10 Presentase Kriteria Kategori Kualitas

No Rentang Skor Kuantitatif Keterangan

1. 𝑃 > 80% Sangat Baik

2. 66,67% < 𝑃 ≤ 80% Baik

3. 53,33% < 𝑃 ≤ 66,67% Cukup

4. 40% < 𝑃 ≤ 53,33% Kurang

5. 𝑃 > 40% Sangat Kurang

Presentase keidealan (𝑃 ) = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑥 100%

Menganalisis kualitas produk dengan mencocokkan nilai

rata-rata total yang diperoleh dengan kriteria penilaian kualitas.

Page 107: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

91

Produk yang dikembangkan dikatakan berkualitas jika minimal

kriteria penilaian yang dicapai adalah baik.

c. Menghitung nilai rata-rata total hasil penilaian respon siswa

memiliki skala penilaian 1 sampai 4 dengan pedoman penilaian

untuk angket respon siswa seperti pada tabel 3.11 berikut:

Tabel 3. 11 Pedoman Penskran Angket Respon Siswa

Kategori

skor

Pernyataan Positif

Pernyataan Negatif

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

d. Menganalisis hasil respon siswa dengan melihat batas penskoran

dengan aturan sebagai berikut:

𝑆𝑚𝑖𝑛 𝑄1 𝑄1 𝑄1 𝑆𝑚𝑖𝑛

Keterangan:

𝑆𝑚𝑖𝑛 : Skor Minimal (banyak pertanyaan x skor ideal minimum)

𝑆𝑚𝑎𝑥 : Skor Maxsimal (banyak pertanyaan x skor ideal maksimum)

𝑄1 : Kuartil bawah

𝑄2 : Kuartil dua (median)

𝑄3 : Kuartil atas

Page 108: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

92

Analisis kategori skor rata-rata siswa dilihat dari tabel 3.12 berikut:

Tabel 3. 12 Analisis Kategori Respon Siswa

Kategori Respon Kategori Skor

Respon Sangat Positif 𝑄3 < 𝑥 ≤ 𝑆𝑚𝑎𝑥

Respon Positif 𝑄2 < 𝑥 ≤ 𝑄3

Respon Negatif 𝑄1 < 𝑥 ≤ 𝑄2

Respon Sangat Negatif 𝑆𝑚𝑖𝑛 < 𝑥 ≤ 𝑄1

(Sumber, Wahyuni, 2012)

Menganalisis respon siswa dengan mencocokkan nilai skor yang diperoleh

dengan kriteria siswa. Produk yang dikembangkan dikatakan berkualitas jika

minimal respon siswa yang dicapai adalah respon Positif.

Page 109: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

93

DAFTAR PUSTAKA https://katazikurasana30.blogspot.com/2016/05/contoh-asumsi-dan-

keterbatasan.html

https://lenterakecil.com/pengertian-lembar-kerja-siswa-lks/

https://www.sekolahdasar.net/2010/01/rpp-ips-kelas-iv-semester-1-sunber-

daya.html

http://eprints.uny.ac.id/49441/8/Lampiran%204.%20RPP.pdf

http://fileledukasi.blogspot.com/2018/03/download-lks-ips-kelas-5-sd.html

https://irwansahaja.blogspot.com/2016/04/elemen-elemen-perubahan-kurikulum-

2013.html

TIM. 2014. Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014 Mata

Pelajaran Matematika SMP/MTs : Jakarta: Pusat Pengembangan Profesi

Pendidik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Dan

Page 110: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

94

Kebudayaandan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan Dan

Kebudayaan.

Nuraeni, Yeni, MP.d, Bahan Ajar : Pengembangan Kurikulum, CahayaPelajar

2017.

Nuraeni, Yeni, MP,d, Bahan Ajar: Pembelajaran Tematik, Cahaya Pelajar 2017.

E. Mulyasa, Prof. Dr. H, MP.d, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum

2013, PT. Remaja Rosdakarya.

Taufik, Strategi Belajar Mengajar, Hak Cipta 2010, Penerbit Inti Prima.

Nasution, Pengembangan Kurikulum (Bandung: PT. Citra AdityaBakti,|

1990),hal.2

Asrorah, Hanun dan Alamsyah Anas Amin.2014. Pengembangan Kurikulum.

Surabaya: Kopertais IV Press.

Anderson, Ronald H. 1987.Pemilihan dan Pengembangan Media untuk

Pembelajaran. Jakarta

Arif, Zainudin. 1997. Pedoman Baru Menyusun Bahan Belajar. Jakarta: PT

Garsindo

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo persada.

cetakan14

Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru.Jakarta:

Gaung Persada Pers

Rahim,Farida. 2005. Pengajaran Membaca Sekolah Dasar, Jakarta: Bumi Aksara

Page 111: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KURIKULUM …siasat.fkip-umt.ac.id/siasat-fkipumt.net/assets/pdf/BAB_1_sempro.pdf · Konsep-konsep dalam kurikulum 2013 sudah dipahami

95

Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.

Jogjakarta: DIVA Press

https://skripsigratis83.blogspot.com/2011/11/metode-pembelajaran-

terbimbing.html

Achmadi, Hainur Rasid.1996. Telaah Kurikulum Fisika SMU (Model

Pembelajaran Konsep dengan LKS)Surabaya:University Press.

Departemen Pendidikan Nasional .2004. Pedoman Umum Pengembangan Bahan

Ajar Sekolah Menengah Atas. Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat

Pendidikan menengah umum.