ta3211-8 pemantauan kinerja peledakan-2

Upload: ishen-simamora

Post on 01-Mar-2018

228 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 TA3211-8 Pemantauan Kinerja Peledakan-2

    1/20

    118.#TA3211

    8.#TA3211Bahan

    BahanPeledak

    Peledak&&Teknik

    TeknikPeledakan

    PeledakanSKSK

    Departe

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    8. PEMANTAUAN DAMPAK8. PEMANTAUAN DAMPAK

    KINERJA PELEDAKANKINERJA PELEDAKANTERHADAP LINGKUNGANTERHADAP LINGKUNGAN

    DepartemenDepartemen TeknikTeknik PertambanganPertambangan ITBITB

    Dr. Suseno KramadibrataDr. Suseno Kramadibrata

  • 7/25/2019 TA3211-8 Pemantauan Kinerja Peledakan-2

    2/20

    228.#TA3211

    8.#TA3211Bahan

    BahanPeledak

    Peledak&&Teknik

    TeknikPeledakan

    Peled

    akanSKSK

    Departe

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    Gelombang Seismik

    Gelombang seismik: perambatan energi seismik melalui media elastik - alam #gempa bumi - manusia # gelombang seismik hasil peledakan.

    Gelombang seismik:

    gelombang tekan - gelombang tekan atau tarik yg menghasilkan pemadatan atau

    pemuaian/dilatasi pada arah yg sama dengan arah perambatan gelombang gelombang geser - gelombang yg melintang (transversal) yg bergetar tegak lurus

    pada arah perambatan gelombang.

    gelombang permukaan - gelombang yg merambat di atas permukaan batuan tetapitidak menembus batuan.

    Ketiga gelombang tersebut dikelompokkan menjadi dua: gelombang badan yg menyebar melalui massa batuan & terdiri dari gelombang tekan

    (P) dan gelombang geser (S). Gelombang badan menyebar dalam bentuk bola(spherical manner) sampai memotong suatu batas seperti batu lain, tanah,permukaan tanah, dan lain-lain.

    gelombang permukaan yg merambat diatas permukaan batuan & yg terpenting adalahgelombang Rayleigh. Di perpotongan ini, gelombang geser dan gelombangpermukaan akan terbentuk. Gelombang badan sangat menonjol dalam jarak dekat,sedangkan pada jarak yg jauh gelombang Rayleigh lebih berpengaruh.

    Ketiga gelombang ini mengakibatkan pergerakan yg berbeda pada partikel

    tanah dan batuan yang dilewatinya. Akibatnya, struktur tanah/batuan ygterlewati akan berubah bentuk.

  • 7/25/2019 TA3211-8 Pemantauan Kinerja Peledakan-2

    3/20

    338.#TA3211

    8.#TA3211Bahan

    BahanPeledak

    Peledak&&Teknik

    TeknikPeledakan

    Peled

    akanSKSK

    Departe

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    Gerak Partikel Tiap

    Jenis Gelombang(a) Compressive

    (b) Shear

    (c) Rayleigh

  • 7/25/2019 TA3211-8 Pemantauan Kinerja Peledakan-2

    4/20448.#TA3211

    8.#TA3211Bahan

    BahanPeledak

    Peledak&&Teknik

    TeknikPeled

    akan

    Peled

    akanSKSK

    Departe

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    Lintasan Gelombang Seismik

    Sebuah bentuk gelombang seismik menggambarkan gerakan tanah

    di lokasi penerima (sensor)

    Gerakan tanah merupakan akibat dari gelombang badan dan

    gelombang permukaan yang mengikuti lintasan yang berbeda-beda

    di dalam kulit bumi. Walaupun gelombang seismik memperlihatkan

    waktu tiba yang berbeda-beda tapi waktu tiba yang paling mudah dan

    terandalkan untuk dikenal adalah waktu gelombang yang tiba paling

    awal.

    Lintasan tempuh gelombang di dalam kulit bumi: Lintasan gelombang langsung

    Lintasan gelombang pantul

    Lintasan gelombang bias

  • 7/25/2019 TA3211-8 Pemantauan Kinerja Peledakan-2

    5/20558.#TA3211

    8.#TA3211Bahan

    BahanPeledak

    Peledak&&Teknik

    TeknikPeled

    akan

    Peled

    akanSKSK

    Departe

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    Lintasan Tempuh Gelombang

    Direct

    Refracted

    SurfaceTranducer

    Reflected

    2, V

    2

    Explosive Impact

    Source

    1, V

    1

    Diteruskan

    Interface

  • 7/25/2019 TA3211-8 Pemantauan Kinerja Peledakan-2

    6/20668.#TA3211

    8.#TA3211Bahan

    BahanPeledak

    Peleda

    k&&Teknik

    TeknikPeled

    akan

    Peled

    akanSKSK

    Departe

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    Persamaan Umum Gelombang

    Analisa seismik diperlukan untuk mengetahui besarnya

    parameter parameter getaran, sehingga dapatdiperkirakan tingkat getaran yang mungkin terjadi akibat

    gelombang seismik.

    Analisa ini dapat dilakukan dengan persamaan gerak,perambatan gelombang, dan spektrum respon.

    Parameter yang ditentukan adalah perpindahan (),

    kecepatan () dan percepatan (a). Untuk penyederhanaan diambil asumsi bahwa gerakan

    partikel merupakan gerakan harmonik sederhana

  • 7/25/2019 TA3211-8 Pemantauan Kinerja Peledakan-2

    7/20778.#TA3211

    8.#TA3211Bahan

    BahanPeledak

    Peleda

    k&&Teknik

    TeknikPeled

    akan

    Peled

    akanSKSK

    Departe

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPertmbangan

    Pert

    mbanganITBITB

  • 7/25/2019 TA3211-8 Pemantauan Kinerja Peledakan-2

    8/2088

    8.#TA3211

    8.#TA3211Bahan

    BahanPeleda

    k

    Peleda

    k&&Teknik

    TeknikPeled

    akan

    Peled

    akanSKSK

    Departe

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPertmbangan

    Pert

    mbanganITBITB

  • 7/25/2019 TA3211-8 Pemantauan Kinerja Peledakan-2

    9/2099

    8.#TA3211

    8.#TA32

    11Bahan

    BahanPeleda

    k

    Peleda

    k&&Teknik

    TeknikPeled

    akan

    Peled

    akanSKSK

    Departe

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPert

    mbangan

    Pert

    mbanganITBITB

  • 7/25/2019 TA3211-8 Pemantauan Kinerja Peledakan-2

    10/201010

    8.#TA3211

    8.#TA32

    11Bahan

    BahanPeleda

    k

    Peleda

    k&&Teknik

    TeknikPeled

    akan

    Peled

    akanSKSK

    Departe

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPert

    mbangan

    Pert

    mbanganITBITB

    Gerak Partikel SinusoidalGerak Partikel Sinusoidal

    = perpindahan pada waktu & jarak tertentu

    A = perpindahan terbesar (Amplitudo) k = bilangan gelombang = 2/

    = panjang gelombang = VfT

    Vf= cepat rambat gelombang seismik pada batuan

    T = periode = (1/f) f = frekuensi

    = frekuensi lingkaran alami = 2f

    t)Sin(kxA +=

    ( )[ ]

    t)Cos(kxAvdt

    tkxSinAdv

    dtd

    v

    +=

    +=

    =

  • 7/25/2019 TA3211-8 Pemantauan Kinerja Peledakan-2

    11/20

    11118.#TA32

    11

    8.#TA32

    11Bahan

    BahanPeleda

    k

    Peleda

    k&&Teknik

    TeknikPeled

    akan

    Peled

    akanSKSK

    Departe

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPert

    mbangan

    Pert

    mbanganITBITB

    Nilai maksimum dari tiap parameter terjadi bila fungsi sinus dan cosinus bernilai 1;

    2

    22

    maks

    maks

    maks

    T

    4

    AA

    a

    T

    2AAv

    A

    ==

    ==

    =

    ( )[ ]

    t)Sin(kxAa

    dt

    tkxCosAd

    dt

    dva

    2 +=

    +=

  • 7/25/2019 TA3211-8 Pemantauan Kinerja Peledakan-2

    12/20

    12128.#TA32

    11

    8.#TA32

    11Bahan

    BahanPeleda

    k

    Peleda

    k&&Teknik

    TeknikPeled

    akan

    Peled

    akanSKSK

    Departe

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPert

    mbangan

    Pert

    mbanganITBITB

    Estimasi Cepat Rambat Gelombang

    (Berkekar Tidak berkekar)Wave Velocity (m/s)

    Compression Shear

    Limestone 2000-5900 1000-3100

    Metamorphic rock 2100-3500 1000-1700

    Basalt 2300-4500 1100-2200

    Granite 2400-5000 1200-2500

    Sand 500-2000 250-850

    Clay 400-1700 200-800

    Charles H. Dowding, Blast Vibration Monitoring and Control

  • 7/25/2019 TA3211-8 Pemantauan Kinerja Peledakan-2

    13/20

    13138.#TA32

    11

    8.#TA32

    11Bahan

    BahanPeleda

    k

    Peleda

    k&&Teknik

    TeknikPeled

    akan

    Peled

    akanSKSK

    Departe

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPert

    mbangan

    Pert

    mbanganITBITB

    TipeTipe RekahanRekahan BatuanBatuan YangYang DiidealkanDiidealkan

    Kuat lemah peredaman tergantung pada karakteristik pergerakan gelombangdan orientasi kekar kekar.

    Kekar dengan orientasi seperti yang terlihat pada a akan meredam gelombanghorisontal lebih kuat daripada gelombang longitudinal dan gelombangtransversal,

    Sedangkan kekar dengan orientasi seperti pada b akan lebih kuat meredamgelombang longitudinal

    kekar dengan orientasi seperti pada c akan lebih kuat meredam gelombangtransversal.

    (a)

    (b)

    (c)

  • 7/25/2019 TA3211-8 Pemantauan Kinerja Peledakan-2

    14/20

    14148.#TA32

    11

    8.#TA32

    11Bahan

    BahanPeleda

    k

    Peleda

    k&&Teknik

    TeknikPeled

    akan

    Peled

    akanSKSK

    Departe

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPert

    mbangan

    PertmbanganITBITB

    Getaran tanah

    Getaran tanah (ground vibration) terjadi pada daerah elastis (elastic

    zone). Di daerah ini tegangan yang diterima material lebih kecil

    daripada kekuatan material sehingga hanya menyebabkanperubahan bentuk dan volume.

    Sesuai dengan sifat elastis material maka bentuk dan volumenya

    akan kembali ke keadaan semula setelah tidak ada tegangan yang

    bekerja.

    Perambatan tegangan pada daerah elastis akan menimbulkan

    gelombang elastis.

    Getaran tanah ini pada tingkat tertentu akan merusak massa batuansekitar peledakan. Karena itu getaran sebagai efek dari peledakan

    tidak bisa diabaikan, karena dapat mengganggu produktivitas, dan

    keselamatan kerja serta keselamatan penambangan.

    ( )PPV E =

  • 7/25/2019 TA3211-8 Pemantauan Kinerja Peledakan-2

    15/20

    15158.#TA32

    11

    8.#TA32

    11Bahan

    BahanPeleda

    k

    Peleda

    k&&Teknik

    TeknikPeled

    akan

    Peled

    akanSKSK

    Departe

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPert

    mbangan

    PertmbanganITBITB

    = tegangan (Pa)

    = regangan

    E = modulus elastisitas (Pa)

    PPV = kecepatan partikel (m/detik)

    Vf= kecepatan rambat gelombang (m/detik)

    fV

    E=fV

    PPV=

    fV

    [E]PPV =

    BB

  • 7/25/2019 TA3211-8 Pemantauan Kinerja Peledakan-2

    16/20

    16168.#TA32

    11

    8.#TA32

    11Bahan

    BahanPeleda

    k

    Peleda

    k&&Teknik

    TeknikPeled

    akan

    Peled

    akanSKSK

    Departe

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    Faktor-Faktor Pengaruh Getaran

    Faktor Terkontrol

    Pengeboran: spasi, burden, subdrilling, jumlah lubang dankemiringan lubang.

    Bahan peledak: jenis bahan peledak, energi bahan peledak,kecepatan detonasi dan stemming.

    Inisiasi: delay dan muatan bahan peledak perlubang. Jarak ke tempat pemantauan.

    Faktor Tak-terkontrol Kondisi massa batuan

    Struktur geologi dan arah kekar

    Kadar air

    BB

  • 7/25/2019 TA3211-8 Pemantauan Kinerja Peledakan-2

    17/20

    17178.#TA32

    11

    8.#TA32

    11Bahan

    BahanPeleda

    k

    Peleda

    k&&Teknik

    TeknikPeled

    akan

    Peled

    akanSKSK

    Departe

    men

    DepartemenTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    R

    WkPPV=

    PPV = kecepatan partikel puncak (mm/detik)

    W = muatan maksimum bahan peledak (kg)R = jarak dari tempat peledakan (meter)

    k, , = konstanta

    BB

  • 7/25/2019 TA3211-8 Pemantauan Kinerja Peledakan-2

    18/20

    18188.#TA32

    11

    8.#TA32

    11Bahan

    BahanPeleda

    k

    Peleda

    k&&Teknik

    TeknikPeled

    akan

    Peled

    akanSKSK

    Departe

    men

    DepartemenTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

    Getaran Tanah

    Tingkat getaran dari hasil peledakan dipengaruhi oleh 2 faktor utama;

    jumlah bahan peledak

    jarak pengukuran.

    Penentuan hubungan faktor-faktor itu dengan tingkat getaran digunakan konsep

    scaled distance SD (US Bureau of Mines bulletin 656, 1971).

    SD: square root scaling (R/W0.5) dan cube root scaling (R/W0.33).

    Hubungan antara jarak & muatan bahan peledak yang menghasilkan batas

    kecepatan partikel 50 mm/s (2 ips) dari persamaan Square Root Scaling dan Cube

    Root Scaling relatif tidak berbeda untuk selang jarak 6 m hingga 31 m (20 ft hingga

    100 ft). Untuk jarak yang lebih besar dari 31 m, Square Root Scaling memberikan

    hasil yang lebih baik dalam penentuan jumlah muatan bahan peledak dibandingkan

    Cube Root Scaling.

    Dan begitu juga sebaliknya, untuk jarak yang lebih kecil dari 6 m, Cube Root Scaling

    memberikan hasil yang lebih baik (lebih hati-hati) dalam penentuan jumlah muatan

    bahan peledak dibandingkan Square Root Scaling.

    BB

  • 7/25/2019 TA3211-8 Pemantauan Kinerja Peledakan-2

    19/20

    19198.#TA32

    11

    8.#TA32

    11Bahan

    BahanPeleda

    k

    Peleda

    k&&Teknik

    TeknikPeled

    akan

    Peled

    akanSKSK

    Departemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    1

    10

    100

    1000

    10 100 1000

    Distance (ft)

    Chargeperdelay,

    W(lb)

    BBAcuan Standard PPV (mmps) Kerusakan

  • 7/25/2019 TA3211-8 Pemantauan Kinerja Peledakan-2

    20/20

    20208.#TA32

    11

    8.#TA32

    11Bahan

    BahanPeleda

    k

    Peleda

    k&&Teknik

    TeknikPeled

    akan

    Peled

    akanSKSK

    Departemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    2540 Dapat menghancurkan massa batuan sekitar

    305 Runtuhan batu di dinding terowongan yang tidak disemen

    610 Timbulnya rekahan-rekahan baru

    Oriard (1982) >635 Kerusakan massa batuan

    1000 Nilai batas getaran untuk batuan keras

    250 Tidak mengganggu kegiatan penambangan

    500 Minor scabbing

    1000 Kemungkinan timbulnya rekahan rekahan baru

    1200 Moderate scabbing1800 Major scabbing

    120 Kestabilan lubang bukaan maksimal 10 tahun

    480 Kestabilan lubang bukaan maksimal 3 tahun

    557 Kerusakan yang sangat berarti

    500 Kerusakan kecil

    900 Kerusakan sedang

    2000 Kerusakan yang sangat besar

    50 - 400 Kerusakan kecil

    200-700 Kerusakan sedangSingh (2001)

    Tunstal (1997)

    Adhikari et al (1994)

    Fadeev et al (1987)

    Yu dan Croxall (1985)

    Holmberg et al (1984)

    Langefors dan Kilshtrom

    (1973)

    Bauer dan Calder (1970)