system pemeliharaan pada condenser.docx

3
SYSTEM PEMELIHARAAN PADA CONDENSER Pemeliharaan yang sering dilakukan pada condenser antara lain : a. PM ( Preventive Maintenance ) yaitu check level baik sisi control maoaupun sisimecaniknya b. Check kondisi semua flange yang berhubungan dengan vacuum maupun sisiwaternya. c. Check kwalitas air hot wall ( kemungkinan dapat tercampur dengan air laut bila terjadi tube condenser bocor ) d. Corrective dapat dilakukan bila tube bocor dengan mematikan salah satu sisi tube e. Bila kondisi overhoule atau pekerjaan pada saat unit mati dilakukan cleaning tube dan juga test kebocoran dengan cara hydraulic pressure dengan media uadara maupun air , eddy current , PT check untuk sisi dinding tube ( tube baffle ). Chemical Cleaning merupakan suatu cara pembersihan alat dengan menggunakan bahan kimia tertentu. Selain chemical cleaning, cara pembersihan yang lain yaitu dengan menggunakan Mechanical cleaning. Adapun mechanical cleaning merupakan cara pembersihan alat secara mekanis. Alat-alat yang biasa dilakukan chemical cleaning yaitu Exchanger, evaporator ataupun alat proses yang lain yang mudah kotor karena terbentuk scale ataupun endapan yang menempel pada alat. Kotoran berupa scale ini disebabkan oleh fluida yang mengalir di dalam alat tersebut ataupun karena adanya kontaminasi udara (oksigen) pada alat yang dapat menimbulkan korosi pada alat. Adanya kotoran pada alat dapat menurunkan performance alat. Jika pada Exchanger terdapat kotoran maka perpindahan panas ataupun transfer panasnya dapat berkurang atau menurun yang berpengaruh terhadap jalannya proses. Sehingga alat-alat tersebut secara berkala harus dibersihkan. Ada alat yang dibersihkan secara berkala, misalnya pada saat pabrik lagi shut down atau TA (turn around) baru bisa dibersihkan.

Upload: kang-maz-jaka

Post on 17-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

SYSTEM PEMELIHARAAN PADA CONDENSER

Pemeliharaan yang sering dilakukan pada condenser antara lain :a. PM ( Preventive Maintenance ) yaitu check level baik sisi control maoaupun sisimecaniknyab. Check kondisi semua flange yang berhubungan dengan vacuum maupun sisiwaternya.c. Check kwalitas air hot wall ( kemungkinan dapat tercampur dengan air laut bila terjadi tube condenser bocor )d. Corrective dapat dilakukan bila tube bocor dengan mematikan salah satu sisi tubee. Bila kondisi overhoule atau pekerjaan pada saat unit mati dilakukan cleaning tube dan juga test kebocoran dengan cara hydraulic pressure dengan media uadara maupun air , eddy current , PT check untuk sisi dinding tube ( tube baffle ).

Chemical Cleaning merupakan suatu cara pembersihan alat dengan menggunakan bahan kimia tertentu. Selain chemical cleaning, cara pembersihan yang lain yaitu dengan menggunakan Mechanical cleaning. Adapun mechanical cleaning merupakan cara pembersihan alat secara mekanis.

Alat-alat yang biasa dilakukan chemical cleaning yaitu Exchanger, evaporator ataupun alat proses yang lain yang mudah kotor karena terbentuk scale ataupun endapan yang menempel pada alat. Kotoran berupa scale ini disebabkan oleh fluida yang mengalir di dalam alat tersebut ataupun karena adanya kontaminasi udara (oksigen) pada alat yang dapat menimbulkan korosi pada alat. Adanya kotoran pada alat dapat menurunkan performance alat. Jika pada Exchanger terdapat kotoran maka perpindahan panas ataupun transfer panasnya dapat berkurang atau menurun yang berpengaruh terhadap jalannya proses. Sehingga alat-alat tersebut secara berkala harus dibersihkan. Ada alat yang dibersihkan secara berkala, misalnya pada saat pabrik lagi shut down atau TA (turn around) baru bisa dibersihkan.

Pemilihan bahan kimia yang digunakan dalam chemical cleaning tergantung dari bahan konstruksi alat yang mau dibersihkan. Jangan sampai menggunakan bahan yang dapat merusak alat dan bersifat korosi. Misalnya untuk pembersihan Exchanger tipe Plate, digunakan bahan kimia Asam Sitrat (Sitrat Acid). Prosesnya dilakukan secara berulang-ulang yakni dengan sirkulasi Asam Sitrat ke dalam Plate dengan cara dipompakan dari suatu tangki terus menerus. Kotoran yang biasanya ada yakni Fe, jadi sirkulasi dilakukan secara kontinyu, secara berkala, larutan Asam Sitrat yang disirkulasi yang tertampung didalam tangki, diambil sampel untuk menganalisa kandungan Fe nya. Biasanya setiap satu jam sekali. Sirkulasi dilakukan terus sampai akhirnya didapatkan hasil analisa kandungan Fe yang tidak bertambah atau sudah jenuh. Proses ini biasanya memakan waktu 8 jam atau lebih.

Indikator yang menunjukkan adanya kotoran dalam suatu alat misalnya HE tipe Plate ini adalah penurunan performance transfer panasnya. Sebagaimana exchanger yang lain, untuk tipe plate ini, jika mengalami penurunan performance, artinya transfer panas berkurang, hal yang dapat dilakukan adalah dengann melakukan cleaning baik berupa chemical maupun mechanical cleaning. Selain kotoran, hal yang dapat menurunkan performance Plate HE yakni rusaknya plate itu sendiri, Plate HE merupakan HE yang tersusun atas banyak plate, jadi jika terjadi hal demikian,plate yang rusak diambil atau diganti dengan plate yang baru.

BOILER CHEMICAL CLEANINGDATA TEKNIS BOILER Type Boiler - Water Tube Jumlah Boiler - 1 unit BFW - Soft water Tekanan Operasi - 20 Bar Kapasitas Desaign - 15 T/J Water Volume - 20 M3 (Approximate)KEBUTUHAN BAHAN KIMIA ProCHEM 155 @ 1.100 kg @ Descaler ProCHEM 2111 @ 210 kg @ Netralisasi & PassivationPROSEDUR KERJA BOILER CHEMICAL CLEANING1. Stop boiler, lakukan pendinginan.2. Jika telah memungkinkan, buang semua air dari dalam boiler.3. Isolasi peralatan dengan menutup valve yang berhubungan dengan system yang lain.4. Rangkai perpipaan system sirkulasi dengan menggunakan pompa sirkulasi.5. Masukkan air ke dalam boiler sampai batas normal level, jika memungkinkan catat volume air untuk menentukan secara tepat dosis bahan kimia.6. Masukkan ProCHEM 155 Descaler ke dalam boiler melalui mainhole drum atas dengan dosis berdasarkan volume air.7. Operasikan pompa sirkulasi.8. Lakukan sirkulasi sekitar 12-16 jam, jika kerak terlalu tebal maka sirkulasi dilakukan 24 jam.9. Selama sirkulasi setiap 3 jam sekali dilakukan analisa Turbidity unit, pH, TDS dan Iron saat perlakuan sirkulasi berlangsung, hal ini dilakukan untuk melihat effek dari chemical cleaning apakah ada tendensi terjadinya corrosi di system.10. Setelah sirkulasi selesai buang larutan kimia dan lakukan pembilasan selama 3 kali.11. Proses selanjutnya dilakukan pembersihan dengan high pressure pump.12. Bilas kembali, setelah bersih isi air pada batas normal level.13. Masukkan ProCHEM 2111 untuk netralisasi dan passivation.14. Lakukan sirkulasi 2-3 jam.15. Buang sebagian air, isi kembali air sampai batas normal level, dilakukan pengecekan pH dengan diatur minimal 10,5 unit.16. Boiler siap dioperasikan.