rangkaian equalizer pada sound system

30
TUGAS AKHIR PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK I RANGKAIAN EQUALIZER PADA SOUND SYSTEM Disusun oleh : Nama Kelompok : 1).Rifai Mardanie (3332120738) 2). Leonandro Bosthon (3332121685) 3). Arie Mulyanto (3332121746) Kelompok : RL-7, RL-12, RL-15 LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN PENGUKURAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO 2013

Upload: leonandro-bosthon

Post on 09-Sep-2015

81 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Tugas Akhir Praktikum Rangkaian Listrik

TRANSCRIPT

  • TUGAS AKHIR PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK I

    RANGKAIAN EQUALIZER PADA SOUND SYSTEM

    Disusun oleh :

    Nama Kelompok : 1).Rifai Mardanie (3332120738)

    2). Leonandro Bosthon (3332121685)

    3). Arie Mulyanto (3332121746)

    Kelompok : RL-7, RL-12, RL-15

    LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN PENGUKURAN

    UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

    2013

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang

    Maha Esa, karena atas rahmat serta hidayah-Nya sehingga jurnal Tugas Akhir

    Rangkaian Listrik yang berjudul Rangkaian Equlizer pada Sound System ini

    dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.

    Jurnal Tugas Akhir ini merupakan salah satu penilaian terakhir praktikum

    Rangkaian Listrik yang disusun dan dikembangkan berdasarkan hasil praktikum

    yang dilakukan di laboratorium Elektroniks & Pengukuran Fakultas Teknik

    Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

    Penulis mengucapkan terimakasih kepada asisten Laboratorium yang telah

    memberikan bimbingan dan arahan. Dan kepada rekan satu grup beserta rekan-

    rekan grub lainnya yang sudah membantu sehingga jurnal Tugas Akhir ini dapat

    diselesaikan dengan baik.

    Penulis menyadari dalam penulisan jurnal ini masih terdapat kekurangan

    dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik

    dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini

    dapat memberikan informasi dan menambah wawasan untuk peningkatan ilmu

    pengetahuan bagi kita semua.

    Cilegon, Mei 2013

    Penulis

  • iii

    DAFTAR ISI

    halaman

    HALAMAN JUDUL...............i

    KATA PENGANTAR....ii

    DAFTAR ISI...iii

    DAFTAR TABEL...iv

    DAFTAR GAMBAR.v

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Makala.....1

    1.2 Tujuan...1

    1.3 Batasan Masalah...1

    1.4 Dasar Teori Praktikum..1

    1.4.1 Rangkaian Arus Searah...1

    1.4.2 Rangkaian RC&RL.7

    BAB II LANDASAN TEORI

    2.1 Rangkaian Equalizer ...............14

    2.2 Kapasitor.....................................14

    2.3 Resistor.18

    BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

    3.1 Rangkaian Equalizer 5 Band (Chanel)....................................21

    Bab IV KESIMPULAN

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • iv

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 2.3.1 Kode warna resistor19

  • v

    DAFTAR GAMBAR

    halaman

    Gambar 111 Hukum Ohm.........2

    Gambar 1.2 Rangkaian listrik kompleks...4

    Gambar 1.3 Apabila sumber arus dihilangkan.4

    Gambar 1.4 Apabila tegangan dihilangkan.4

    Gambar 1.5 Rangkaian teorema Superposisi....5

    Gambar 1.6 Sumber tegangan pada cabang m, arus pada cabang k = I...6

    Gambar 1.7 Sumber tegangan pada cabang k,arus pada cabang m =I.7

    Gambar 1.8 Rangkaian RC..9

    Gambar 1.9 Rangkaian RL.12

    Gambar 1.10 Grafik dari impedansi kompleks...12

    Gambar 2.1 Kapasitor keramik...16

    Gambar 2.2 Kapasitor polyester..16

    Gambar 2.3 Kondensator elektrolit.17

    Gambar 2.4 Kondensator variable..18

    Gambar 3.1 Rangkaian Equalizer 5 Chanel...22

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Seiring dengan semakin majunya perkembangan dunia audio visual,

    penggunaan equalizer yang mampu merubah audio speaker menjadi suara

    aslinya membuat semakin banyaknya pengguna. Terkadang kita salah

    mengartikan equalizer sebagai pemicu tinggi atau rendahnya sebuah frekuensi

    yang ada pada sebuah system. Untuk meng eq sebuah system terlebih dulu

    kita harus mengetahui factor apa saja yang mempengaruhi kinerja dari

    rangkaian equalizernya itu sendiri. Untuk itu kita harus mengetahui masalah

    pada system yang belum seimbang / harus di-eq.

    1.2 Tujuan

    Mengetahui dan mempelajari prinsip kerja pada rangkaian equalizer

    Mempelajari dan memahami parameter apa saja yang mempengaruhi

    kinerja dari rangkaian equalizer

    1.3 Batasan Msalah

    Dalam hal ini Penulis hanya membatasi masalah berupa prosedur kerja

    yang diaplikasikan pada rangkaian equalizer dengan factor-faktor yang

    mempengaruhi kinerjanya.

    1.4 Dasar Teori Praktikum

    1.4.1 Rangkaian Arus Searah

    Definisi arus searah (DC) adalah arus listrik yang arahnya selalu tetap

    terhadap waktu. Arus listrik ini bergerak dari kutub yang selalu sama, yaitu dari

    kutub positif ke kutub negative.Polaritas arus ini selalu tetap. Sumber arus searah

    misalnya aki, baterai, beberapa jenis elemen dan generator searah.

    Sumber arus ini biasanya ditandai adanya kutub positif dan kutub negative.

    Arus searah ini dalam bahasa Inggris nya adalah Dirrect Current (DC) atau biasa

  • 2

    disebut arus DC. Baterai yang kita gunakan untuk saat ini / sumber tegangan

    menghasilkan tegangan langsung , yang berarti bahwa hanya mengalir dalam satu

    arah merupakan salah satu sumber tegangan DC.

    Hukum Ohm

    Besarnya kuat arus (I) yang melalui konduktor antara dua titik berbanding

    lurus dengan beda potensial atau tegangan (V) di dua titik tersebut, berbanding

    terbalik dengan hambatan atau resistansi (R) diantara mereka.

    Dengan kata lain bahwa besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah

    hambatan (R) selalu berbanding lurus dengan beda potensial (V) yang diterapkan

    kepadanya.

    Gambar 1.1 Hukum Ohm

    Teorema Superposisi

    Prinsip superposisi menyebabkan suatu rangkaian rumit yang memilki

    sumber tegangan/arus lebih dari satu dapat dianalisis menjadi rangkaian dengan

    satu sumber. Teorema ini menyatakan bahwa respon yang terjadi pada suatu

    cabang, berupa arus atau tegangan, yang disebabkan oleh beberapa sumber (arus

    dan/atau sumber tegangan) yang bekerja bersamasama, sama dengan jumlah

    masingmasing respon bila sumber tersebut bekerja sendiri dengan sumber lainnya

    diganti oleh resistansi dalamnya.

    Ketika menentukan arus atau tegangan dari satu sumber tertentu, semua

    tegangan independent digantikan dengan hubung singkat dan semua sumber arus

    independent digantikan dengan hubung terbuka. Tegangan dependen tidak

  • 3

    mengalami perubahan. Prinsip superposisi ini dapat diperluas untuk sumber yang

    bolakbalik, namun hanya berlaku pada rangkaian yang linear.

    Jadi bila pada suatu rangkaian terdapan n buah sumber, maka akibat total, berupa

    arus atau tegangan, pada suatu cabang dapat dituliskan sebagai berikut dimana :

    = 1

    + 2 + . . . . ..(1.1)

    ket :

    at

    = arus atau tegangan pada suatu cabang bila n buah sumber (sumber arus

    dan/atau sumber tegangan) bekerja bersamasama

    a1

    = arus atau tegangan pada suatu cabang tersebut bila hanya sumber S1

    yang

    bekerja, sedangkan sumber S2, S

    3, ... S

    n diganti oleh resistansi dalamnya.

    a2

    = arus atau tegangan pada suatu cabang tersebut bila hanya sumber S2

    yang

    bekerja, sedangkan sumber S1, S

    3, ... Sn diganti oleh resistansi dalamnya.

    dan seterusnya hingga a ke n (an)

    an

    = arus atau tegangan pada suatu cabang tersebut bila hanya sumber Sn

    yang

    bekerja, sedangkan sumber S1, S

    2, ... S

    n1 diganti oleh resistansi dalamnya.

    Menyatakan bahwa besar tegangan disuatu titik adalah penjumlahan dari

    tegangan-tegangan yang berasal dari sumber yang berbeda. Cara menggunakan

    teorema superposisi:

    1. Apabila menggunakan sumber tegangan/sumber arus lebih dari satu, maka

    sumber tegangan yang lain di hubungkan singkat atau di short dan sumber arus

    diputus atau di cut off.

    2. Dengan menggunakan sebuah sumber arus atau sumber tegangan, hitungan

    besar tegangan dititik tadi.

    3. Besar tegangan dititik tersebut adalah penjumlahan dari semua tegangan yang

    diperoleh dari titik tersebut. misal:

  • 4

    Gambar 1.2 Rangkaian listrik kompleks

    1). Tegangan Vab pertama kita ukur dengan menggunakan sumber tegangan 5V.

    Pada saat itu sumber arus diputus atau di cut off, sehingga bentuk rangkaiannya

    menjadi:

    Gambar 1.3 Apabila sumber arus dihilangkan

    Besar tegangan Vab diukur menggunakan prinsip pembagi tegangan

    Vab=2/(2+5) x 5 Volt

    Vab= 2/7Volt x 5Volt = 1,43Volt

    2). Tegangan Vab diukur dengan menggunakan sumber arus 1A. pada saat itu,

    sumber tegangan dihubungkan singkat. Sehingga gambar rangkaian menjadi:

    Gambar 1.4 Apabila tegangan dihilangkan

  • 5

    maka pada rangkaian kita menggunakan prinsip pembagi arus 12

    (2+5) x 1A= 0,72A

    sehingga Vab= Ia-Ib x Rab= 0,72 x 2 =1,44V

    3). Jadi besar tegangan Vab adalah tegangan yang berasal dari sumber tegangan

    ditambah tegangan berasal sumber arus, yaitu 1,43Volt + 1,44Volt = 2,87Volt.

    Teorema Superposisi

    Pada teorema ini berlaku bahwa :

    Suatu komponen atau elemen pasif yang dilalui oleh sebuah arus yang

    mengalir (sebesar i) maka pada komponen pasif tersebut dapat digantikan dengan

    sumber tegangan Vs yang mempunyai nilai yang sama saat arus tersebut melalui

    komponen pasif tersebut

    Jika pada komponen pasifnya adalah sebuah resistor sebesar R, maka

    sumber tegangan penggantinya bernilai = . dengan tahanan dalam dari

    sumber tegangan tersebut Sama dengan nol.

    Analisa rangkaian dengan teori substitusi rangkaian berikut dapat dianalisa

    dengan teori substitusi untuk menentukan arus yang mengalir pada resistor . Harus

    diingat bahwa elemen pasif yang dilalui oleh sebuah arus yang mengalir (sebesar

    i) maka pada elemen pasif tersebut dapat digantikan dengan sumber tegangan Vs

    yang mempunyai nilai yang sama saat arus tersebut melaluinya. Kemudian untuk

    mendapatkan hasil akhirnya analisa dapat dilakukan dengan analisis mesh atau

    arus loop.

    Gambar 1.5 Rangkaian teorema Superposisi

  • 6

    Apabila nilai suatu resistor akan digantikan dengan oleh tegangan maka dapat

    diganti kan dengan nilai yang sama dari nilai resistor tersebut dengan cara

    dikalikan dengan sumber arus

    Teorema Resiprositas

    Dalam tiap rangkaian pasif yang bersifat linier, bila suatu sumber tegangan

    Volt yang dipasang pada cabang k menghasilkan arus I1 = I pada cabang m, maka

    bila sumber tegangan Volt tersebut dipindahkan ke cabang m, arus yang mengalir

    pada cabang k adalah I2 adalah

    Gambar 2.6 Sumber tegangan pada cabang m, arus pada cabang k = I

    Gambar 1.7 Sumber tegangan pada cabang k,arus pada cabang m =I

  • 7

    1.4.2 Rangkaian RC & RL

    Dalam arus bolak-balik gelombang sinus, impedansi didefinisikan sebagai

    perbandingan antara fasor tegangan terhadap fasor arus.. Arus dan tagangan

    bolak-balik dapat kita nyatakan sebagai fungsi sinus waktu

    = . . . (1.2)

    = . . (1.3)

    Dalam arus bolak-balik gelombang sinusm impedansi didefinisikan

    sebagai perbandingan antara fasor tegangan terhadap fasor arus. Dari hubungan

    tegangan dengan arus , terlihat bahwa pada:

    R : fasa tegangan adalah sefasa dengan fasa arus.

    L : fasa tegangan mendahului 900 terhadap fasa arus.

    C : fasa tegangan tertunda (tertinggal,delay) 900 terhadap fasa arus.

    Perbandingan tegangan terhadap arus pada R disebut resistansi, sedangkan

    pada L dan C disebut rektansi. Bila digambar, resistansi ternyata tidak sebidang

    dengan reaktansi; perbedaan ini diungkapkan dengan sebuah operator j yang

    besarnya = 1 untuk menunjukkan perputaran sudut. Perputaran sudut terhadap

    besaran semula sebesar 900 searah dengan perputaran jarum jam dinyatakan

    dengan j dan berlawanan arah +j.

    Kapasitor

    Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk

    menyimpan arus listrik dalam bentuk muatan. sebuah kapasitor pada dasarnya

    terbuat dari dua buah lempengan logam yang saling sejajar satu sama lain dan

    diantara kedua logam tersebut terdapat bahan isolator yang sering disebut

    dielektrik.

    Bahan dielektrik tersebut dapat mempengaruhi nilai dari kapasitansi

    kapasitor tersebut. adapun bahan dielektrik yang paling sering dipakai adalah

    keramik, kertas, udara, metal film dan lain-lain.

    Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk

    dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1

  • 8

    coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat

    bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan

    tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan

    rumus dapat ditulis :

    = . .(1.4)

    Dimana : Q = muatan elektron dalam C (coulombs)

    C = nilai kapasitansi dalam F (farads)

    V = besar tegangan dalam V (volt)

    Resistor

    Resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi sebagai

    penahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian dan berupa terminal dua

    komponen elektronik yang menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding

    dengan arus listrik yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm

    = . ..(1.5)

    Fungsi resistor:

    1. Menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu

    rangkaian elektronika.

    2. Menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian

    elektronika.

    3. Membagi tegangan.

    4. Bekerja sama dengan transistor dan kondensator dalam suatu rangkaian

    untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah.

    Induktor

    Induktor atau kumparan adalah merupakan salah satu di antara komponen

    pasif elektronika yang bisa menghasilkan medan magnet bila dialiri arus listrik

    dan sebaliknya bisa menghasilkan listrik bila diberi medan magnet. Induktor ini

    umumnya dibuat dari kawat penghantar tembaga yang dibentuk menjadi

    kumparan atau lilitan. satuan induktansinya disebut henry .

  • 9

    Fungsi induktor:

    1. Penyimpan arus listrik dalam bentuk medan magnet

    2. Menahan arus bolak-balik/ac

    3. Meneruskan/meloloskan arus searah/dc

    4. Sebagai penapis (filter)

    Rangkaian RC

    Gambar 1.8 Rangkaian RC

    Persamaan rangkaian menurut Kirchoff II (KVL), adalah

    = + ..(1.6)

    atau

    = + 1

    (1.7)

    Membandingkan fasa tegangan di tiap elemen terhadap arus I yang

    mengalir di rangkaian, didapat : VR (tegangan di R) sefasa dengan I, VC

    (tegangan di kapasitor) tertinggal 900 dengan I, sedang Vi (tegangan sumber)

    tertinggal sebesar dari arus I yang keluar dari sumber, dimana O0 < < 900.

    Besar sudut ditentukan oleh perbandingan reaktansi terhadap

    resistansinya. Beda fasa antara VC dengan arus I, atau antara Vi dengan I, dapat

    dihitung dengan membandingkan beda fasa antara VC dan VR atau antara Vi dan

    VR.

    Rangkaian diferensiator. Perhatikan kondisi dimana VC >> VR.

    Persamaan vi=Ri + 1

    C idt atau Vi=VR+Vc praktis hanya ditentukan oleh tegangan

    kapasitor, Vi ~ VC. Besar arus I,

  • 10

    = + 1

    atau +

    1

    =

    .

    Jika tegangan keluaran diambil dari terminal resistor R (Vo = VR), maka

    besar tegangan keluaran adalah:

    = . =

    ..(1.8)

    Konfigurasi rangkaian seperti ini disebut rangkaian diferensiator, karena

    tegangan keluaran Vo ,merupakan diferensiasi dari tegangan masukan Vi.

    Semacam persyaratan agar rangkaian berlaku sebagai sebuah diferensiator, yaitu

    kondisi dimana VC>>VR>> (VC>>VR), adalah impedansi C juga harus jauh

    lebih besar dari R. analisis ini menunjukkan impedansi C, akan besar pada

    1

    |

    1

    | ..(1.9)

    Atau, 1, bila didefinisikan frekuensi = 1

    atau =

    1

    2,

    maka impedansi C besar akan terjadi pada frekuensi dengan rentang lebih

    kecil/rendah dari ; ketidaksamaan RC

  • 11

    Dari |

    | = 0,707 dapat diturunkan besar daya yang didispasikan di

    R adalah:

    =2

    =

    (

    2))

    2

    =

    2

    2=

    1

    2 (1.12)

    P max adalah daya disipasi terbesar di R yang terjadi pada saat frekuensi

    tinggi, >> (Vo ). Dengan perkataan lain, rangkaian ini hanya

    meneruskan sinyal pada frekuensi kerja yang lebih tinggi dari 1/Rc, .

    Jadi rangkian ini selain berfungsi sebagai diferensiator juga merupakan suatu high

    pass filter (HPF) atau rangkaian filter lolos frekuensi tinggi sederhana.

    Dari persamaan Vi= Ri + 1

    atau Vi= VR+VC, bila keluaran diambil

    dari kapasitor, VC = Vo : untuk VR>>VC, maka Vi . atau i =

    ,

    diperoleh hubungan Vo=Vc terhadap masukan Vi sebagai berikut:

    Vo = 1

    =

    1

    ..(1.13)

    Rangakaian dengan persyaratan ini dikenal sebagai rangkaian integrator.

    Dalam bentuk fasor, hubungan di atas dapat dituliskan sebagai berikut:

    >> >> >>1

    >> (1

    ) 1 ; = 1

    1

    atau =

    1

    2, ,maka

    >>1

    Dari persamaan Vi = VR+VC, bila terjadi di kondisi dimana Vo=VC,

    dapat dituliskan:

    =

    1

    +1

    =1

    1+=

    1

    1+

    .......................(1.14)

    Untuk , akan diperoleh

    1. Dengan persyaratan ini,

    rangkaian membentuk sebuah rangkaian low pass filter (LPF) filter lolos

    frekuensi rendah).

  • 12

    RANGKAIAN RL

    Analisa pada rangkaian RL (lihat gambar di halaman berikut) dapat

    dilekukan dengan cara yang sama seperti pada rangkaian RC. Menurut hukum

    Kirchoff II (KVL),

    Vi = R.i + L

    .(1.15)

    a. Vi = VR + VL; VR sefasa dengan I, VL mendahului 90o terhadap i, dan Vi

    mendahului 90o terhadap i (dimana 0o

  • 13

    Impedansi listrik, atau lebih sering disebut impedansi, menjelaskan ukuran

    penolakan terhadap arus bolak-balik sinusoid. Impedansi listrik memperluas

    konsep resistansi listrik ke sirkuit AC, menjelaskan tidak hanya amplitudo relatif

    dari tegangan dan arus, tetapi juga fasa relatif. Impedansi adalah kuantitas

    kompleks dan istilah impedansi kompleks mungkin dapat dipertukarkan, bentuk

    kutub secara praktis menunjukkan baik karakteristik magnitudo dan fasa,

    (1.16)

    dimana magnitudo Z menunjukkan perbandingan amplitudo perbedaan

    tegangan terhadap amplitudo arus, memberikan perbedaan fasa antara tegangan

    dan arus, sedangkan j adalah bilangan imajiner.

    Dalam koordinat Kartesius,

    ..(1.17)

    dimana bagian nyata dari impedansi adalah resistansi R dan bagian

    imajiner adalah reaktansi . Secara dimensi, impedansi sama dengan resistansi;

    dan satuan SI adalah ohm. Istilah impedansi digunakan pertama kaki oleh Oliver

    Heaviside pada Juli 1886. Arthur Kennelly adalah yang pertama kali menunjukkan

    impedansi dengan bilangan kompleks pada 1893. Kebalikan dari impedansi

    adalah admitansi.

  • 14

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2. 1. Rangkaian Equalizer

    Rangkaian equalizer yaitu salah satu perangkat audio yang bisa di kontrol

    dengan frekuensi untuk mengatur sound instrument. Rangkaian equalizer

    umumnya di singkat dengan istilah eq. Equalizer dapat kita temukan pada

    beberapa komponen di setiap track pada software daw. Semua proses didalam

    audio recording ( tracking, mixing, mastering ) pasti akan melibatkan fungsi

    equalizer.

    Equalizer adalah perangkat yang berguna untuk meratakan respon

    frekuensi setiap kali kita memasukan cd pada perangkat audio kita. Type dari

    rangkaian equalizer juga bermacam-macam, yang sangat umum yaitu equalizer

    grafis dan equalizer parametrik. Equalizer grafis sangat gampang di pakai

    dikarenakan telah tetap frekuensi yang kita bisa modifikasi.

    Sedangkan equalizer parametrik adalah komponen yang lebih kompleks

    dikarenakan frekuensi yang di miliki fleksibel. Kita bisa mengatur frekuensi

    namun ini sangat sulit bila kita kurang mempunyai pengalaman yang di butuhkan

    dalam fine tuning equalizer parametrik.

    2. 2. Kapasitor

    Kapasitor adalah komponen elektronika yang digunakan untuk

    menyimpan muatan listrik yang terdiri dari dua konduktor dan di pisahkan oleh

    bahan penyekat (bahan dielektrik) tiap konduktor di sebut keping. Kapasitor atau

    yang sering disebut kondensator merupakan komponen listrik yang dibuat

    sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik.

    Prinsip sebuah kapasitor pada umumnya sama Halnya dengan resistor

    yang juga termasuk dalam kelompok komponen pasif, yaitu jenis komponen yang

    bekerja tanpa memerlukan arus panjar. Kapasitor terdiri atas dua

  • 15

    konduktor (lempeng logam) yang dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator).

    Isolator penyekat ini sering disebut sebagai bahan (zat) dielektrik.

    Fungsi Kapasitor

    Fungsi Kapasitor sangat di perlukan dalam suatu komponen elektronika.

    Kapasitor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan

    listrik, selain itu kapasitor juga dapat digunakan sebagai penyaring frekuensi.

    Kapasitas untuk menyimpan kemampuan kapasitor dalam muatan listrik disebut

    Farad (F) sedangkan simbol dari kapasitor adalah C (kapasitor).

    Sebuah kapasitor pada umumnya terbuat dari dua buah lempengan logam

    yang saling sejajar satu sama lain dan diantara kedua logam tersebut terdapat

    bahan isolator yang sering disebut dielektrik. Dielektrik adalah bahan yang dapat

    mempengaruhi nila dari kapasitansi fungsi kapasitor. Adapun bahan dielektrik

    yang paling sering di gunakan adalah keramik, kertas, udara, metal film, gelas,

    vakum dan lain-lain sebagainya.

    Sifat dasar dalam sebuah kapasitor adalah dapat menyimpan muatan

    listrik, dan juga memiliki sifat yang tidak dapat dilalui arus DC (direct Current)

    dan dapat dilalui arus AC (alternating current) dan juga dapat berfungsi sebagai

    impedansi (resistansi yang nilainya tergantung dari frekuensi yang diberikan).

    Fungsi Kapasitor dalam suatu rangkaian elektronika adalah sebagai

    kopling, filter pada sebuah rangkaian power supply, penggeser fasa, pembangkit

    frekuensi pada rangkaian oscilator dan juga digunakan untuk mencegah percikan

    bunga api pada sebuah saklar.

    Cara Kerja Kapasitor

    Cara kerja kapasitor dalam sebuah rangkaian adalah dengan mengalirkan

    elektron menuju kapasitor. Pada saat kapasitor sudah di penuhi dengan elektron,

    tegangan akan mengalami perubahan. Selanjutnya, elektron akan keluar dari

    sebuah kapasitor dan mengalir menuju rangkaian yang membutuhkannya. Dengan

    begitu, kapasitor akan membangkitkan reaktif suatu rangkaian.

  • 16

    Macam Macam Kapasitor Berdasarkan Kegunaannya

    1. Kapasitor Tetap

    Kondensator tetap ialah suatu kondensator yang nilainya konstan dan tidak

    berubah-ubah (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah).

    Kondensator tetap ada tiga macam bentuk :

    a. Kondensator Keramik (Ceramic Capacitor)

    Bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang persegi empat berwarna merah,

    hijau, coklat dan lain-lain.Dalam pemasangan di papan rangkaian (PCB), boleh

    dibolak-balik karena tidak mempunyai kaki positif dan negatif. Mempunyai

    kapasitas mulai dari beberapa piko Farad sampai dengan ratusan Kilopiko Farad

    (KpF). Dengan tegangan kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt, tetapi ada juga

    yang sampai ribuan volt.

    Gambar 2.1 Kapasitor keramik

    b. Kondensator Polyester

    Pada dasarnya sama saja dengan kondensator keramik begitu juga cara

    menghitung nilainya. Bentuknya persegi empat seperti permen. Biasanya

    mempunyai warna merah, hijau, coklat dan sebagainya.

    Gambar 2.2 Kapasitor polyester

  • 17

    c. Kondensator Kertas

    Kondensator kertas ini sering disebut juga kondensator padder. Misal pada

    radio dipasang seri dari spul osilator ke variabel condensator. Nilai kapasitas yang

    dipakai pada sirkuit oscilator antara lain:

    Kapasitas 200 pF - 500 pF untuk daerah gelombang menengah (Medium Wave

    / MW) = 190 meter - 500 meter.

    Kapasitas 1.000 pF - 2.200 pF untuk daerah gelombang pendek (Short Wave /

    SW) SW 1 = 40 meter - 130 meter.

    Kapasitas 2.700 pF - 6.800 pF untuk daerah gelombang SW 1, 2, 3 dan 4, = 13

    meter - 49 meter.

    2. Kondensator elektrolit (Electrolite Condenser = Elco)

    Kondensator elektrolit atau Electrolytic Condenser (Elco) adalah

    kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki

    berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang positif sedangkan

    yang pendek negatif atau yang dekat tanda minus ( - ) adalah kaki negatif. Nilai

    kapasitasnya dari 0,47 F (mikroFarad) sampai ribuan mikroFarad dengan voltase

    kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt.

    Gambar 2.3 Kondensator elektrolit

    3.Kondensator Tidak Tetap (Variabel dan Trimmer)

    Kondensator variabel dan trimmer adalah jenis kondensator yang

    kapasitasnya bisa diubah-ubah. Kondensator ini dapat berubah kapasitasnya

    karena secara fisik mempunyai poros yang dapat diputar dengan menggunakan

    obeng.

  • 18

    Gambar 2.4 Kondensator variable

    Kondensator variabel (Varco) terbuat dari logam, mempunyai kapasitas

    maksimum sekitar 100 pF (pikoFarad) sampai 500 pF (100pF = 0.0001F).

    Kondensator variabel dengan spul antena dan spul osilator berfungsi sebagai

    pemilih gelombang frekuensi tertentu yang akan ditangkap.

    Sedangkan kondensator trimer dipasang paralel dengan variabel

    kondensator berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang frekuensi

    tersebut.Kondensator trimer mempunyai kapasitas dibawah 100 pF (pikoFarad).

    2. 3 Resistor

    Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk

    membatasi atau menghambat arus listrik yang melewatinya dalam suatu

    rangkaian.

    Sesuai dengan nama dan kegunaanya maka resistor mempunyai sifat resistif

    (menghambat) yang umunya terbuat dari bahan karbon.Dari hukum Ohm di

    jelaskan bahwa resistansi akan berbanding terbalik dengan jumlah arus yang

    melaluinya. Maka untuk menyatakan besarnya resistansi dari sebuah resistor

    dinyatakan dalam satuan Ohm yang dilambangkan dengan simbol (Omega).

    Untuk menggambarkanya dalam suatu rangkaian dilambangkan dengan huruf R,

    karena huruf ini merupakan standart internasional yang sudah disepakati bersama

    untuk melambangkan sebuah komponen resistor dalam sebuah rangkaian.

  • 19

    Fungsi Resistor

    Fungsi resistor adalah sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang

    mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik

    dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara lengkap

    adalah sebagai berikut :

    1. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan

    kebutuhan suatu rangkaian elektronika.

    2. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan

    oleh rangkaian elektronika.

    3. Berfungsi untuk membagi tegangan.

    4. Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah

    dengan bantuan transistor daan kondensator (kapasitor).

    Menghitung Gelang Resistor

    Tabel 2.3.1 Kode warna resistor

    Warna

    Nilai Untuk

    Digit ke 1, 2

    atau 3

    Faktor

    Pengali Toleransi Koefisien Temperatur

    Hitam 0 100 - -

    Coklat 1 101 1%(F) 100 ppm

    Merah 2 102 2%(G) 50 ppm

    Oranye 3 103 - 15 ppm

    Kuning 4 104 - 25 ppm

    Hijau 5 105 0,5%(D) -

    Biru 6 106 0,25%(C) -

    Ungu 7 107 0,1%(B) -

    Abu-abu 8 108 0,05%(A) -

    Putih 9 109 - -

    Emas - 10-1 5%(J) -

  • 20

    Perak - 10-2 10%(K) -

    Kosong - 10-2 20%(M) -

    -1 adalah nilai digit ke-1, pita ke-2 adalah nilai

    digit ke-2, pita ke-3 adalah faktor pengali, dan pita ke-4 adalah nilai toleransi.

    -1 adalah nilai digit ke-1, pita ke-2 adalah nilai

    digit ke-2, pita ke-3 adalah nilai digit ke-3, pita ke-4 adalah faktor pengali, dan

    pita ke-5 adalah nilai toleransi.

    -1 adalah nilai digit ke-1, pita ke-2 adalah nilai

    digit ke-2, pita ke-3 adalah nilai digit ke-3, pita ke-4 adalah faktor pengali,

    pita ke-5 adalah nilai toleransi, dan pita ke-6 adalah koefisien temperature

  • 21

    BAB III

    ANALISA

    3.1 Rangkaian Equalizer 5 Band (Chanel)

    Equalizer adalah rangkaian yang mampu mengamplifikasi atau

    mengatenuasi rentang frekuensi tertentu dan membiarkan yang lain tetap utuh.

    Sekarang kita memiliki pengetahuan yang cukup untuk menerjemahkan kurva

    yang menggambarkan perilaku equalizer. Adalah grafik, yang diplot pada diagram

    amplitudo-frekuensi, kemudian dilipatgandakan oleh sinyal input untuk

    mendapatkan sinyal output (kita ingat sekali lagi bahwa X(f), Y(f), dan H(f)

    berada dalam domain frekuensi).

    Rangkaian equalizer 5 channel. Equalizer merupakan salah satu perangkat

    audio dengan kontrol frequency untuk mengatur sound instrument. Equalizer ini

    dapat Anda temukan di tiap track pada software DAW Anda. Semua proses dalam

    audio recording (tracking, mixing dan mastering) akan melibatkan fungsi

    equalizer. Equalizer secara umum dapat dibagi dua, yaitu graphic dan parametric.

    Graphical EQ banyak dipakai pada Equalizer rumahan, sedangkan yang banyak

    kita pakai dalam dunia audio engineering adalah parametric EQ.

    Rangkaian equalizer 5 chanel pada gambar dibawah merupakan rangkaian

    pengatur nada audio model bar yang terdiri dari 5 chanel pengaturan nada.

    Rangkaian equalizer ini menggunakan IC yang didesain khusus oleh produsen

    chip IC Sanyo sebagai chip kontrol equalizer model bar.

    Rangkaian equalizer 5 chanel menggunakan IC LA3600 ini menjadi

    cukup sederhana, yaitu hanya membutuhkan kontrol frekuensi center tiap chanel

    saja untuk pengatur nada pada sistem audio. Rangkaian equalizer 5 chanel dengan

    IC LA3600 ini mebutuhkan sumber tegangan DC +12 volt teregulasi. Rangkaian

    lengkap beserta komponen penyusun equalizer 5 chanel ini dapat dilihat pada

    gambar berikut.

  • 22

    Gambar 3.1 Rangkaian Equalizer 5 Chanel

    Rangkaian Equalizer 5 Chanel IC LA3600 Rangkaian equalizer 5 chanel

    pada gambar diatas dapat memberikan penguatan sinyal audio maksimum +12 dB

    pada setiap chanel kontrol equalizer. Dan dapa melakukan pelemahan sinyal audio

    sebesar -12 dB pada setiap chanel pengaturan nada pada equalizer tersebut. Untuk

    seting frekuensi center tiap kanal pengatur nada pada rangkaian equalizer diatas

    dapat dilakukan dengan mengatur nilai kapasitor C1 dan C2 pada setiap kanal

    pengatur nada equalizer tersebut. Rangkaian equalizer diatas merupakan

    rangkaian pengatur nada mono, sehingga untuk membuat equalizer 5 chanel pada

    sistem audio stereo perlu membuat rangkaian equalizer 5 chanel seperti pada

    gambar diatas sebanyak 2 unit. Power supply untuk rangkaian equalizer pada

    gambar diatas sebaiknya menggunakan power supply yang diregulasi

    menggunakan IC regulator. Karena rangkaian equalizer 5 chanel diatas

    membutuhkan tegangan sumber +12 volt DC sebaiknya power supplynya

    menggunakan IC regulator LM7812 agar sumber tegangan kerja untuk rangkaian

    equalizer 5 chanel dengan IC LA3600 ini stabil. Sebuah equalizer dapat

  • 23

    digunakan untuk mengurangi suara yang didapat dari kesalahan ketika merekam,

    seperti suara noise, bising, kotor dan sebagainya. Jadi penting bagi Anda untuk

    mempunyai rangkaian equalizer.

  • 24

    BAB IV

    KESIMPULAN

    Rangkaian equalizer yaitu salah satu perangkat audio yang bisa di kontrol

    dengan frekuensi untuk mengatur sound instrument. Rangkaian equalizer

    umumnya di singkat dengan istilah eq. Equalizer dapat kita temukan pada

    beberapa komponen di setiap track pada software daw. Semua proses didalam

    audio recording ( tracking, mixing, mastering ) pasti akan melibatkan fungsi

    equalizer.

    Equalizer adalah perangkat yang berguna untuk meratakan respon

    frekuensi setiap kali kita memasukan cd pada perangkat audio kita. Type dari

    rangkaian equalizer juga bermacam-macam, yang sangat umum yaitu equalizer

    grafis dan equalizer parametrik. Equalizer grafis sangat gampang di pakai

    dikarenakan telah tetap frekuensi yang kita bisa modifikasi.

    Sedangkan equalizer parametrik adalah komponen yang lebih kompleks

    dikarenakan frekuensi yang di miliki fleksibel. Kita bisa mengatur frekuensi

    namun ini sangat sulit bila kita kurang mempunyai pengalaman yang di butuhkan

    dalam fine tuning equalizer parametrik.

  • 25

    DAFTAR PUSTAKA

    http://alfredbudiono.blogspot.com/2010/12/rangkaian-arus-searah_16.html

    http://ariezamharie.blogspot.com/2013/03/jenis-jenis-kapasitor.html

    http://duniaelektonika.blogspot.com/2013/01/macam-macam-kapasitor-

    kondensator.html

    http://electronical-instrument.blogspot.com/2010/06/macam-macam-resistor.html

    http://cerata.typepad.com/blog/2011/06/skema-rangkaian-equalizer-5-

    channel.html

    http://www.yousaytoo.com/skema-equalizer-5-band/2627750

    http://rhenziytekniziav.blogspot.com/2012/04/equalizer.html

    http://skemarangkaianpcb.com/rangkaian-equalizer-5-chanel-ic-la3600/

    http://kursusaudio.wordpress.com/2009/10/01/5-2-equalizer/

    http://kursusaudio.wordpress.com/2009/09/29/5-1-equalizer-dan-filter-pendahuluan/

    http://rangkaianelektronika.info/rangkaian-parametrik-equalizer/

    http://komponenelektronika.org/rangkaian-rlc-elektronika.htm