surat cinta untuk bapak presiden

8
SURAT CINTA UNTUK BAPAK PRESIDEN NAWA CITA ATAU NAWA CIT(R)A Mengakhiri pidato ini, saya mengajak kepada saudara-saudara sebangsa dan setanah air untuk mengingat satu hal yang pernah disampaikan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia, Bung Karno, bahwa untuk membangun Indonesia menjadi negara besar, negara kuat, negara makmur, negara damai, kita harus memiliki jiwa cakrawati samudera; jiwa pelaut yang berani mengarungi gelombang dan hempasan ombak yang menggulung” “Dibawah Kehendak Rakyat dan Konsitusi” Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo Assalammu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh, Salam Damai dan Sejahtera untuk kita semua, Om Swastiastu, Namo Buddhaya Yang terhormat Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. H. Joko Widodo Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan inayahnya kepada kita semua khusunya Bapak Presiden Ir. H. Joko Widodo dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab sebagai Presiden Republik Indonesia tanpa halangan suatu apapapun. Kedua, sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada para sahabat, kepada para tabiin, dan Insya Allah sampai kepada kita semua. Salam Indonesia kepada Bapak Presiden Joko Widodo, perkenalkan saya Bapak, seorang mahasiswa biasa di Univesitas yang biasa biasa saja tempat Bapak dulu berkuliah yaitu Universitas Gadjah Mada, seorang mahasiswa baru yang tahun ini memasuki bangku kuliah sama seperti Bapak dulu saat memasuki bangku kuliah tahun 80 an ketika masuk di Fakultas Kehutanan. Nama saya Aris Hartono Bapak, fakultas Sekolah Vokasi program Diploma IV Teknologi Jaringan. Bapak Presiden, ketika saya membaca tentang kompitisi yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada dalam kegiatan menulis surat untuk Bapak Presiden dengan tema “Satu Tahun Pemerintah Jokowi JK dalam bingkai Nawa

Upload: aris-hartono

Post on 12-Apr-2016

21 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Nawa Cita atau Nawa(r) Cita

TRANSCRIPT

Page 1: Surat Cinta Untuk Bapak Presiden

SURAT CINTA UNTUK BAPAK PRESIDEN

NAWA CITA ATAU NAWA CIT(R)A

“Mengakhiri pidato ini, saya mengajak kepada saudara-saudara sebangsa dan setanah

air untuk mengingat satu hal yang pernah disampaikan oleh Presiden Pertama

Republik Indonesia, Bung Karno, bahwa untuk membangun Indonesia menjadi negara

besar, negara kuat, negara makmur, negara damai, kita harus memiliki jiwa cakrawati

samudera; jiwa pelaut yang berani mengarungi gelombang dan hempasan ombak yang

menggulung”

“Dibawah Kehendak Rakyat dan Konsitusi”

Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo

Assalammu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh,

Salam Damai dan Sejahtera untuk kita semua,

Om Swastiastu,

Namo Buddhaya

Yang terhormat Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. H. Joko Widodo

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan inayahnya kepada kita semua khusunya Bapak Presiden Ir. H. Joko Widodo

dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab sebagai Presiden Republik Indonesia tanpa

halangan suatu apapapun. Kedua, sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada

junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada para sahabat, kepada para tabiin, dan

Insya Allah sampai kepada kita semua.

Salam Indonesia kepada Bapak Presiden Joko Widodo, perkenalkan saya Bapak,

seorang mahasiswa biasa di Univesitas yang biasa – biasa saja tempat Bapak dulu

berkuliah yaitu Universitas Gadjah Mada, seorang mahasiswa baru yang tahun ini

memasuki bangku kuliah sama seperti Bapak dulu saat memasuki bangku kuliah tahun

80 an ketika masuk di Fakultas Kehutanan. Nama saya Aris Hartono Bapak, fakultas

Sekolah Vokasi program Diploma IV Teknologi Jaringan. Bapak Presiden, ketika saya

membaca tentang kompitisi yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada dalam kegiatan menulis surat untuk

Bapak Presiden dengan tema “Satu Tahun Pemerintah Jokowi – JK dalam bingkai Nawa

Page 2: Surat Cinta Untuk Bapak Presiden

Cita” keinginan saya begitu bersemangat dengan satu harapan Bapak Presiden dapat

membaca surat ini walaupun sangat tidak mungkin tetapi bagi saya bukan suatu

permasalahan karena saya yakin apa yang saya sampaikan disurat ini suatu hari akan

sampai kepada Bapak Presiden.

Bapak Presiden yang saya hormati, tahun 2014 saat Bapak dicalonkan oleh PDIP-

P untuk menjadi calon Presiden hati dan jiwa saya terpanggil untuk bergerak mundukung

Bapak, saat itu juga saya baru memasuki usia untuk ikut dalam pesta demokrasi, begitu

besar harapan saya kepada Bapak terpilih menjadi Presiden ke 7 Republik Indonesia dan

harapan itu menjadi kenyataan Bapak terpilih menjadi Presiden ke 7 Republik Indonesia

dengan didampingi oleh Bapak Yusuf Kalla. Harapan begitu besar kepada Bapak

Peresiden akan menjadi nahkoda Bangsa Indonesia seperti yang Bapak haturkan pada

pidato “ Dibawah Kehendak Rakyat dan Konstitusi “ saat Bapak dinobatkan menjadi

Presiden ke 7 Rupublik Indonesia. Saat itu saya mendengar, memperhatikan, serta

berusaha memahami satu – persatu kata dalam pidato yang Bapak sampaikan, pidato yang

menyentuh hati nurani saya untuk membantu Bapak dalam mewujudkan cita – cita mulia

Bapak untuk Bangsa Indonesia.

Bapak Presiden yang saya hormati, mengawali surat ini saya memetik pidato akhir

Bapak yaitu ajakan Bapak untuk membangun Bangsa Indonesia, seperti yang Bapak kutip

dari Bung Karno yaitu negara yang memiliki jiwa cakrawati samudera yaitu jiwa pelaut

yang berani mengarungi gelombang dan hempasan ombak yang menggulung. Jiwa

tersebut Bapak bangunkan kembali untuk mengawali kinerja Bapak 5 tahun kedepan

sebagai seorang nahkoda dengan 250 juta penduduk Indonesia. Harapan begitu besar

bahwa nantinya Bangsa Indonesia dibawah kepemimpinan Bapak dapat mengarungi

samudera, menerjang ombak dengan semangat yang begitu mengebu – gebu dengan satu

cita – cita, Bangsa Indonesia menjadi Bangsa yang berdaulat di bidang Maritim. Saat itu

juga begitu besar cita – cita dan harapan Bapak untuk memimpin Bangsa ini. Bapak juga

membuat sembilan agenda prioritas yang terbalut dalam “ Nawa Cita”, Nawa Cita yang

menjadi cita – cita Bapak yang akan Bapak laksanakan lima tahun kedepan.

Bapak Presiden yang saya hormati, sesuai dengan tema yang ditetapkan oleh

Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada dalam

kegiatan menulis surat untuk Bapak Presiden yaitu “Satu Tahun Pemerintah Jokowi – JK

dalam bingkai Nawa Cita” membuat saya menjadi seorang mahasiswa yang harus

menulis surat ini kepada Bapak Presiden walaupun pemahaman saya masih kurang dalam

Page 3: Surat Cinta Untuk Bapak Presiden

memahami Nawa Cita Bapak. Satu tahun kepemimpinan Bapak Presiden tepatnya pada

tanggal 20 Oktober 2015 besok, dengan Nawa Cita sebagai agenda prioritas Bapak

menjadi ujian Bapak terhadap masyarakat Indonesia, seperti yang saya haturkan pada

judul diatas “SURAT CINTA UNTUK BAPAK PRESIDEN, NAWA CITA ATAU

NAWA CIT(R)A, bukan lagi sebuah pencitraan kepada rakyat tapi adalah janji dan

komitmen Bapak dalam Nawa Cita tersebut, maka suatu saat Nawa Cita bukannya suatu

pencitraan yang akhirnya menjadi boemerang bagi Bapak. Bapak Presiden satu tahun ini

apakah Bapak sudah melakukan salah satu dari sembilan agenda prioritas tersebut atau

justru mengingkari apa yang menjadi cita – cita Bapak sendiri. Sebelum saya

menyampaikan pendapat saya tentang beberapa hal dalam Nawa Cita dan isinya satu

tahun terakhir, izinkan saya mengingatkan Bapak kembali tentang sembilan agenda

prioritas Jokowi – JK dalam Nawa Cita yaitu :

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan

memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri

bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan

negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat

jati diri sebagai negara maritim.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan

yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, dengan memberikan prioritas

pada upaya memulihkan kepercayaan publik pada institusi-institusi demokrasi

dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian,

pemilu, dan lembaga perwakilan.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan

desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan

hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas

pendidikan dan pelatihan dengan program "Indonesia Pintar"; serta peningkatan

kesejahteraan masyarakat dengan program "Indonesia Kerja" dan "Indonesia

Sejahtera" dengan mendorong land reform dan program kepemilikan tanah seluas

9 hektar, program rumah kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi

serta jaminan sosial untuk rakyat di tahun 2019.

Page 4: Surat Cinta Untuk Bapak Presiden

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga

bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis

ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali

kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan

kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan,

seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta

Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan

Indonesia.

9. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui

kebijakan memperkuat pendidikan kebhinnekaan dan menciptakan ruang-ruang

dialog antarwarga.

Begitu besar cita – cita Bapak dalam lima tahun kedepan, saya yakin Bapak Presiden

memiliki niat untuk menjadikan Indonesia ini lebih baik, dengan sembilan program

prioritas yang Bapak tuangkan dalam Nawa Cita tersebut. Salah satu program Nawa Cita

Bapak nomor 4 yaitu menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan

penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya. Dari apa yang Bapak

sampaikan sebagai seorang rakyat dan seorang mahasiswa dapat saya artikan bahwa

negara kita selama ini adalah negara lemah, negara yang tidak dapat berdikari sendiri di

berbagi sektor dan bidang terutama dalam hal penegakan hukum sebagai salah satu

bidang yang dapat mempengaruhi suhu politik bangsa ini.

Sebagai seorang mahasiswa baru yang baru 3 minggu menduduki bangku kuliah, saya

sadar Bapak, bahwa pengalaman saya dalam bidang hukum sangat tidak ada bahkan tidak

terpikirkan soal hukum, tapi sebagai seorang anak bangsa, kami sepakat untuk merubah

bangsa ini ke arah yang lebih baik, salah satunya dalam penegakan hukum. Dalam satu

tahun Bapak memimpin bangsa ini banyak hal yang sudah Bapak lakukan dalam

mengawal supremasi hukum, salah satunya adalah Bapak membentuk tim sembilan guna

menjaring, dan memberikan rekomendasi nama untuk memimpin lembaga anti korupsi

yaitu Komisi Pemerantasan Korupsi (KPK). Sekarang nama – nama tersebut sudah

ditangan Bapak, sudah ada dan Bapak tinggal memilih siapa yang akan di calonkan untuk

mengikuti fit and proper test di DPR. Kami sebagai anak bangsa berharap pilihan Bapak

Page 5: Surat Cinta Untuk Bapak Presiden

Presiden bukan merupakan pilihan politis tetapi benar – benar didasari oleh kapabilitas

dan kompetensi calon tersebut.

Menengok kembali ke awal pemerintahan Bapak, bahwa Bapak memilih menteri

dalam kabinet Bapak mengandeng KPK untuk memastikan rekam jejak pembantu Bapak

tidak tersangkut masalah hukum apalagi masalah korupsi sehingga KPK memberikan

rapor kepada calon menteri yang akan Bapak pilih menjadi pembantu Bapak. Saya yakin

Bapak begitu bimbang dalam memilih calon menteri setelah Bapak menerima hasil rapor

yang di siratkan dalam 3 warna yaitu merah, kuning, dan hijau tersebut. Bapak Presiden

yang saya banggakan, Nawa Cita Bapak pada nomor 4 jelas berbunyi menolak negara

lemah dan negara lemah salah satu aspek yang menjadi kriteria adalah pemimpinnya.

Bapak Presiden merupakan pemimpin yang berarti bahwa Bapak tidak boleh lemah

melawan kepentingan politik untuk kebaikan bangsa ini. Banyak diluar sana berkata

bahwa Bapak tidak sanggup untuk melawan kepentingan politik yang dititipkan untuk

mengisi salah satu jabatan dalam kabinet Bapak, tapi untuk saya tidak ada keraguan

bahwa sebenarnya bukan keinginan Bapak tapi keinginan elite partai semata.

Bapak Presiden yang saya hormati, jika memang Bapak menolak negara yang Bapak

pimpin mendapat predikat negara lemah, maka Bapak harus tetap melaksanakan janji dan

sumpah pada kepada rakyat diatas golongan atau kelompok, Bapak harus kuat, sekuat

tekad Bapak untuk memperbaiki negara ini. Bapak Presiden mempunyai kekuasaan serta

wewenang yang paling tinggi, nahkoda kapal adalah Bapak, pemimpin bangsa Indonesia.

Satu hal lagi yang menjadi menjadi prioritas satu tahun kepemimpinan Bapak yaitu

tentang pemberantasan korupsi, dalam Nawa Cita tertuang yaitu “Membuat pemerintah

tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,

demokratis, dan terpercaya, dengan memberikan prioritas pada upaya memulihkan

kepercayaan publik pada institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi

demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan”.

Pemberantasan korupsi menjadi tersendat manakala ketua dan wakil ketua KPK

tersandung kasus hukum, saat itulah Bapak sebagai kepala negara diuji bagaimana Bapak

menyelesaikan hal itu. Pemberantasan korupsi bukanlah hal yang mutahil di laksanakan

selagi masih ada harapan bahwa politisasi tidak akan masuk dalam ranah hukum. Jalan

keluarnya adalah pada orang dan sistem dalam mencegah perilaku korupsi. Orang atau

person karena kerendahan mental dan akhlak menyebabkan gelap mata dan sistem yang

Page 6: Surat Cinta Untuk Bapak Presiden

lemah serta menjadi budaya menyebabkan semakin leluasanya praktik korupsi di negeri

ini.

Bapak Presiden yang saya hormati, apakah yang saya sampaikan diatas bahwa Bapak

saat ini dalam kondisi yang tidak berdaya menghadapi kepentingan yang haus akan

jabatan ?, karena yang terlihat saat ini adalah kepentingan politik yang besar dan

kemunafikan dengan dalih rakyat yang menjadi alasan. Disini Bapak harus keluar dari

ketakutan atas elite politik pendukung Bapak. Satu tahun ini Bapak sering kali

dihadapkan pada kepentingan elite partai yang mempengaruhi setiap kebijakan –

kebijakan yang Bapak ambil, apakah ini menjadi pertanda bahwa apa yang disampaikan

diatas bahwa Bapak lemah adalah benar ?. Kondisi saat ini Bapak dihadapkan dengan

banyaknya permasalahan – permasalahan negara, dalam kondisi ini bukan pemimpin

yang selalu melakukan pencitraan yang dibutuhkan rakyat tapi pemimpin yang mampu

mendengar dengan hati, melihat dengan mata hati, dan bertindak dengan akal dan

budi yang murni.

Korupsi dan negara lemah adalah dua hal yang menjadi masalah besar bagi suatu

bangsa, tanpa terkecuali bangsa Indonesia. Saya yakin saat ini Bapak sedang

melaksanakan Nawa Cita tersebut, berusaha untuk memecahkan setiap permasalahan

bangsa, siang malam bahkan Bapak tanpa beristirahat tapi satu hal yang menjadi inti dari

surat ini bahwa Bapak tidak boleh lemah, bahwa Bapak tidak boleh mendengar pembisik

– pembisik, bahwa Bapak harus kembali kepada Bapak yang dulu, karakter Bapak ketika

menjadi walikota dan gubernur. Saat itu Bapak begitu kuat dalam penerapan birokrasi

maupun penentuan setiap kebijakan – kebijakan tapi saat ini bukan Bapak yang dulu,

Bapak yang dulu adalah Bapak yang tidak pandang siapapun jika memang salah maka

salah dan Bapak begitu mudahnya untuk mengganti pejabat birokrasi yang tidak sesuai

dengan tugas dan fungsinya tetapi saat ini yang terjadi Bapak tidak bisa melakukan semua

hal itu, Bapak lemah dalam hal itu, mari Bapak bangkit kami anak bangsa bersama Bapak,

mengawal setiap cita – cita Bapak dan senantiasa menjadi pengkritik setiap kebijakan –

kebijakan Bapak.

Nawa Cita adalah cita – cita murni Bapak untuk seluruh rakyat Indonesia, buka Nawa

Cit(r)a yang memiliki arti cita – cita yang hanya menjadi harapan semu tanpa sebuah

realisasi nyata. Rakyat tidak membutuhkan harapan semu Bapak, tapi realisasi dan kerja

nyata Bapak dan pembantu – pembantu Bapak tanpa menjadikan rakyat alasan klise

bahwa segala kepentingan untuk rakyat tetapi sebenarnya hanyalah sebuah kepentingan

Page 7: Surat Cinta Untuk Bapak Presiden

segelintir kelompok saja. Bapak adalah seorang pengagum Bung Karno bahkan Nawa

Cita ini mempunyai hubungan dengan Tri Sakti yang Bung Karno cetuskan maka Bapak

harus ingat satu pesan dari Bung Karno yaitu “Hanya Bangsa yang berani mengambil

nasib dalam tangan sendiri, Akan dapat berdiri dengan tegaknya”, Bapak harus berani

dan kuat karena nasib bangsa ini ada ditangan Bapak, Bapak juga pengagum Sri Sultan

Hamengkubuwono IX bukan ?, tentu Bapak juga pernah membaca buku yang berjudul

“Tahta untuk Rakyat” disitulah rakyat menjadi yang utama dan diutamakan, suara rakyat

adalah suara Tuhan, bukan elite partai Bapak. Sebagai penutup surat ini ijinkan saya

bertanya kepada Bapak Presiden, akankah Nawa Cita menjadi Nawa Cita yang sebenar –

benarnya atau menjadi Nawa Cit(r)a atau bahkan Nawa(r) Cita.

Mengakhiri surat ini saya memohon maaf kepada Bapak Presiden apabila terdapat

kata – kata yang kurang berkenan di hati Bapak. Ini hanya tulisan mahasiswa biasa Bapak

yang baru belajar hakikat sebagai seorang mahasiswa, yang baru belajar tentang

kekritisan. Satu alasan yang menjadikan motivasi saya dalam menulis surat ini adalah

kecintaan saya terhadap Bapak Presiden, bahwa saya peduli terhadap bangsa ini bersama

dengan Bapak membangun Indonesia yang lebih baik lagi. Sebelum menutup surat ini

ijinkan saya bernyanyi satu lagi perjuangan mahasiswa Bapak yang berjudul Darah Juang

Di sini negeri kami

Tempat padi terhampar

Samuderanya kaya raya

Tanah kami subur tuan...

Di negeri permai ini

Berjuta Rakyat bersimbah rugah

Anak buruh tak sekolah

Pemuda desa tak kerja...

Mereka dirampas haknya

Tergusur dan lapar

Bunda relakan darah juang kami

Tuk bebaskan rakyat...

Page 8: Surat Cinta Untuk Bapak Presiden

Mereka dirampas haknya

Tergusur dan lapar

Bunda relakan darah juang kami

Padamu kami berjanji...

Sekian dan terima kasih yang dapat saya haturkan kepada Bapak, semoga Bapak

Presiden dalam menjalankan tugas selalu diberi kemudahan dan kelancaran. Semoga

surat ini sampai kepada Bapak Presiden dan Bapak Presiden berkenan membaca surat ini.

Tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang telah mengadakan kompetisi menulis surat

untuk Bapak Presiden, semoga selalu dalam kebaikan serta tetap semangat memberikan

kontribusi untuk nusa dan bangsa. Aamiin. Hidup Mahasiswa Indonesia !!!

Wassalammu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh,

Anak bangsa dari sudut Desa

Aris Hartono