supervisi akademik kepala sma negeri 1 padang...

192
1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI HARIYANTI NIM. 91275 Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN KONSENTRASI QUALITY ASSURANCE/SCHOOL LEADERSHIP PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2010

Upload: phamhuong

Post on 30-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

1  

SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA

NEGERI 1 PADANG PANJANG

TESIS

DEVI HARIYANTI

NIM. 91275

Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam

Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN KONSENTRASI QUALITY ASSURANCE/SCHOOL LEADERSHIP

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2010

Page 2: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

2  

ABSTRACT

Devi Hariyanti. 2010. Academic Supervision of the Principal at State Senior High School 1 Padang Panjang. Thesis. Graduate Program, State University of Padang.

Academic supervision is the service and help given by the education supervision in improving the teachers’ competencies in order to be better teachers. At school level, the principal is the person who is in charge significantly in doing this improvement toward the quality of teachers in teaching and continously contribute to the guality of students’ learning. Based on the preliminary survey, the researcher noticed that the academic supervision held by the principal at the State Senior High School 1 Padang Panjang seemed not run well.

This research was intended to find out how the academic supervision implemented by the principal at State Senior High School 1 Padang Panjang through qualitative approach. The main informan of the research was the principal. The other informan of the research were gotten through purposive sampling technique (Spradley, 1980). The informan were chosen by the researcher herself based on the need and the representative of the teachers. By having this technique, the researcher took vice-principals, teachers, like; head of teacher group, tenur and young teachers as the other sources of the information. The research data were gotten through observation, interview, and document study. The process of data analysis used the interactive model of qualitative data analysis, Miles and Huberman (1992) and the reliable data would be tested by using triangulation technique.

The result of data analysis shows the followings; 1) the principal’supervision is mostly run informally and nondirectly, 2) there are some conditions handicape the principal to do the academic supervision well, such as lack of methodology and English since, it has been applied in the international classes; feeling of respect or sometimes reluctant to supervise the senior teachers; then business, and lack of school budget; 3) regarding to the handicapes faced by the principal in doing his supervision, he tried to improve himself by taking magister program dan course, English and computear, read and learn more methodology books, and provided positive and condusive environment for the school members; 4)eventhough the academic supervision did not run well, the principal support greatly to the teachers’ eagerness to develope by giving a great chance to them to continue their study, join the up-grading, and let them to use the school facilities freely to support their teaching. Among those findings, the cultural theme found in this research is whether there is supervision or not from the principal, the teachers keep showing their best performance in teaching.

Page 3: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

3  

ABSTRAK

Devi Hariyanti. 2010. Supervisi Akademik Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Padang Panjang. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.

Supervisi akademik merupakan layanan dan bantuan yang diberikan supervisor pendidikan dalam meningkatkan kemampuan guru agar menjadi guru yang lebih baik dalam melaksanakan pengajaran. Pada tingkat sekolah, kepala sekolah merupakan sosok yang memiliki peran yang cukup signifikan dalam melakukan perbaikan terhadap kualitas mengajar guru di kelas yang nantinya akan berdampak terhadap perbaikan kualitas belajar siswa. Berdasarkan pengamatan sementara penelitian ini terlihat bahwa pelaksanaan supervisi akademik kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Padang Panjang belum berjalan secara maksimal.

Penelitian bertujuan untuk mengungkap pelaksanaan supervisi akadmik kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Padang Panjang melalui pendekatan kualitatif. Informan penelitian dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling yang terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, koordinator sekolah bertaraf internasional, dan guru-guru, baik Ketua Kelompok Guru (KKG), guru senior maupun guru muda. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Data penelitian diperoleh melalui teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Sementara teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman, yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan menyimpulkan atau verifikasi data. Untuk menjamin keabsahan data dilakukan dengan metode perpanjangan waktu penelitian dan triangulasi.

Temuan penelitian ini adalah: 1) supervisi akademik kepala sekolah lebih bersifat tidak langsung (non-directive supervision), 2) kendala-kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam melakukan supervisi akademik saat ini, adalah penguasaan terhadap metodologi pengajaran dan penggunaan bahasa Inggris terkait dengan pembelajaran secara bilingual, rasa segan terhadap guru-guru, kesibukkan, dan keterbatasan dana sekolah, 3) untuk mengatasi kendala dalam kegiatan supervisi akademik, kepala sekolah berusaha untuk menambah pengetahuannya dengan cara mengambil gelar magister (S2) dalam bidang administrasi pendidikan, mengikuti kursus bahasa Inggris dan komputer, mempelajari buku-buku tentang metodologi pengajaran, dan menciptakan lingkungan yang positif dan kondusif bagi warga sekolah, 4) meskipun supervisi akademik kurang berjalan maksimal tetapi dukungan kepala sekolah terhadap peningkatan profesionalitas guru-guru sangat tinggi, contohnya dengan memberi akses seluas-luasnya kepada guru yang ingin kuliah lagi dan mengikuti pelatihan atau penataran, serta memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk mempergunakan fasilitas sekolah dengan bebas untuk mendukung pengajaran dan pembelajarannya. Diantara semua temuan di atas, tema budaya yang dapat diungkapkan dalam penelitian ini adalah ada atau tidak adanya supervisi akademik kepala sekolah, guru-guru tetap menampilkan performa terbaiknya dalam mengajar.

Page 4: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

4  

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Karya tulis saya ini, tesis dengan judul “Supervisi Akademik Kepala SMA

Negeri 1 Padang Panjang” adalah asli dan belum pernah diajukan untuk

mendapat gelar akademik, baik di Universitas Negeri Padang maupun di

perguruan tinggi lainnya.

2. Karya tulis ini memuat gagasan, penilaian dan rumusan saya sendiri tanpa

bantuan yang tidak sah dari pihak lain, kecuali arahan dan bimbingan dari

pembimbing dan masukan dari penguji.

3. Di dalam karya tulis ini tidak terdapat hasil karya atau pendapat yang telah

ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali dikutip secara tertulis dengan

jelas dan dicantumkan sebagai acuan di dalam naskah saya ini, dengan

menyebutkan nama pengarangnya dan dicantumkan di dalam daftar rujukan.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila dikemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran, saya bersedia menerima sanksi

akademik berupa pencabutan gelar yang saya peroleh serta sanksi lainnya

sesuai dengan norma dan ketentuan yang berlaku.

Padang, Mei 2010

Saya yang menyatakan,

Devi Hariyanti

NIM. 91275

Page 5: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

5  

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penelitian

dan penulisan tesis dengan judul “Supervisi Akademik Kepala SMA Negeri 1

Padang Panjang” ini dapat diselesaikan dengan baik. Salawat dan salam semoga

dilimpahkan Allah kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW yang telah

membimbing kita menuju keselamatan dunia dan akhirat kelak. Penulisan tesis ini

bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar

Master pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya bantuan baik moril

maupun materil dari berbagai pihak, maka penulisan tesis ini akan banyak

menemui kendala. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. Drs. H. Agustiar Syah Nur, M.A., Ed.D sebagai pembimbing I, dan

Dr. Nurhizrah Gistituati, M.Ed sebagai pembimbing II, yang telah banyak

meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan dan memberi

motivasi dalam penulisan tesis ini.

2. Prof. Dr. H. Mukhaiyar, M.Pd, selaku Direktur Pascasarjana Universitas

Negeri Padang yang telah banyak berkorban waktu, tenaga dan fikiran

dalam mengelola kelas Quality Assurance/ School Leadership, dimana

penulis merupakan salah seorang anggota kelas tersebut dalam kegiatan

Sandwich Program dengan Ohio State University.

3. Prof. Dr.Hj. Arni Muhammad, Prof. Dr. H. Rusdinal, M.Pd, serta Prof. Dr.

H. Jalius Jama, Ph.D selaku penguji yang telah banyak memberikan

masukan dan saran dalam rangka penyelesaian penulisan tesis ini.

4. Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Panjang, Kepala Sekolah dan

Majelis Guru SMA Negeri 1 Kota Padang Panjang, yang telah memberi

bantuan dan kesempatan serta telah bersedia memberikan informasi dan

data yang dibutuhkan untuk pengumpulan data penelitian ini.

Page 6: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

6  

5. Sue Decow, Ph.D, selaku Research & International Development

Executive Director, U.S/ Indonesia Teacher Education Consortium dari

Ohio State University yang telah berkenan menyeleksi dan memberi

kesempatan pada penulis untuk belajar di Ohio State University.

6. Kepada dosen Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang dan Ohio

State University yang telah membagi ilmunya kepada penulis selama

mengikuti perkuliahan ini.

7. Karyawan Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang, yang telah

memberikan kemudahan dan fasilitas bagi penulis selama mengikuti

perkuliahan.

8. Teristimewa kepada suami tercinta, Denni Aldes, A.Md dan my lovely

angels, Fitri Maulina Alvi dan Zahra Shafira Alvi, yang telah memberikan

doa, dukungan, bantuan moril dan materil dengan penuh pengertian dan

kesabaran yang tinggi, serta telah merelakan banyak waktu dan energi

mereka tersita demi terwujudnya cita-cita penulis dalam menyelesaikan

tesis ini. Thank you so much. I love you full.

9. Rekan-rekan mahasiswa terutama di kelas Quality Assurance/ School

Leadership serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu, yang telah ikut berpartisipasi membantu penulis, baik selama

mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan tesis ini.

Akhir kata, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak atas segala kekhilafan yang mungkin terjadi selama perkuliahan dan

penelitian ini. Semoga Allah selalu memberikan kekuatan dan rahmat-Nya atas

semua amal ibadah yang telah kita perbuat. Amiiin.

Padang, Mei 2010

Penulis

Page 7: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

7  

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT .......................................................................................... i

ABSTRAK ............................................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN ..................................................................... iii

KATA PENGANTAR ........................................................................... iv

DAFTAR ISI.......................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. viii

DAFTAR TABEL .................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... x

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..................................................... 1

B. Masalah dan Fokus Penelitian ........................................... 10

C. Tujuan Penelitian ............................................................... 11

D. Manfaat Penelitian ............................................................. 11

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Supervisi Akademik ...................................................... 13

a. Pengertian Supervisi ................................................ 13

b. Tujuan Supervisi ...................................................... 17

c. Fungsi Supervisi ....................................................... 22

d. Prinsip Supervisi ....................................................... 23

e. Pendekatan Supervisi ................................................ 28

f. Teknik Supervisi ........................................................ 30

g. Proses Pelaksanaan Supervisi .................................... 32

2. Peranan Kepala Sekolah dalam Supervisi Akademik ...... 32

B. Penelitian yang Relevan ........................................................... 35

Page 8: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

8  

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian ................................................................. 37

B. Situasi Sosial Penelitian........................................................ 38

C. Instrumen Penelitian ......................................................... ... 39

D. Informan Penelitian .............................................................. 39

E. Tahapan Penelitian ............................................................... 40

F. Teknik Pengumpulan Data................................................... 41

G. Teknik Penjaminan Keabsahan Data................................... 43

H. Teknik Analisis Data............................................................. 44

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Temuan Umum..................................................................... 46

1. Profil SMA Negeri 1 Padang Panjang .......................... 46

2. Program Kegiatan di SMA Negeri 1 Padang Panjang ... 58

B. Temuan Khusus .................................................................. 62

1. Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah ....... 63

2. Kendala-kendala yang Dihadapi dalam Supervisi

Akademik ...................................................................... 77

3. Upaya Kepala Sekolah Mengatasi Kendala Supervisi

Akademik ..................................................................... 87

4. Upaya Kepala Sekolah Meningkatkan

Profesionalisme Guru ................................................... 88

5. Tema Budaya................................................................. 93

C. Pembahasan ........................................................................ 94

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................... 98

B. Implikasi ................................................................................ 101

C. Saran....................................................................................... 109

DAFTAR RUJUKAN .................................................................................. 113

Page 9: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

9  

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Tiga Tujuan Supervisi .......................................... 20

Gambar 2.2. Sistem Fungsi Supervisi Akademik ...................... 22

Gambar 3.1. siklus kegiatan dalam analisis data

(interactive model Miles dan Huberman) ................................ 44

Gambar 4.7. Program SMA Negeri 1 Padang Panjang ............... 59

Page 10: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

10  

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. Jumlah siswa tahun ajaran 2008/2009 .......................... 52

Tabel 4.2. Jumlah Guru per Mata Pelajaran, Kualifikasi

Pendidikan, Status dan Jenis Kelamin .......................... 55

Tabel. 4.3. Jumlah dan status tenaga kependidikan ........................ 56

Tabel 4.4. Sarana dan Prasarana .................................................. ..... 57

Page 11: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

11  

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Daftar Kegiatan Observasi dan wawancara............................... 115

2. Catatan Lapangan...................................................................... 117

3. Foto-foto penelitian.................................................................... 176

4. Surat Izin Penelitian................................................................... 181

5. Surat Keterangan Penelitian....................................................... 182

Page 12: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

12  

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses pemberdayaan peserta didik sehingga

menjadi manusia-manusia yang mampu mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa, dan negara, seperti yang tertuang dalam Undang-undang

Pendidikan Nasional no. 20 tahun 2003, Bab I, pasal 1. Proses pemberdayaan ini

belum lagi dikatakan berhasil bila belum menyentuh esensi dari pendidikan itu

sendiri yaitu perbaikan proses pembelajaran. Oleh karena itu dalam rangka

peningkatan kualitas pendidikan, Pemerintah telah mengeluarkan serangkaian

kebijakan makro, seperti Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen hingga Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan. Akan tetapi semua kebijakan tersebut tidak akan berdampak

signifikan terhadap peningkatan mutu pendidikan apabila tidak disertai dengan

kesungguhan dan kecakapan dari pelaksana pendidikan itu sendiri di lapangan,

terutama pada tingkat sekolah.

Proses pembelajaran yang bermutu ditentukan oleh berbagai unsur dinamis

yang ada di dalam sekolah itu dan lingkungannya sebagai suatu kesatuan sistem.

Di antara keseluruhan unsur dalam pembelajaran, guru merupakan komponen

organik yang sangat menentukan. Tidak ada kualitas pembelajaran tanpa kualitas

guru. Apapun yang telah dilakukan oleh Pemerintah, namun yang pasti adalah

peningkatan kualitas pembelajaran tidak mungkin ada tanpa kualitas kinerja guru,

Page 13: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

13  

sehingga peningkatan kualitas pembelajaran, juga tidaklah mungkin ada tanpa

peningkatan kualitas para gurunya. Seringkali ketika terjadi kegagalan pendidikan

gurulah yang menjadi tumpuan kesalahan padahal guru juga memiliki kekurangan

yang harus disadari oleh banyak pihak. 

Begitu sangat strategisnya kedudukan guru sebagai tenaga profesional,

maka guru harus dipersiapkan dan ditingkatkan profesionalitasnya karena guru

merupakan unsur pendidikan yang sangat dekat hubungannya dengan anak didik

dalam upaya pendidikan sehari-hari di sekolah dan banyak menentukan

keberhasilan anak didik dalam mencapai tujuan. Di samping itu dengan

memperbaiki profesionalitas guru kinerja mereka dapat efektif, apabila kinerja

guru efektif maka tujuan pendidikan akan tercapai. Yang dimaksud dengan

profesionalisme disini adalah kemampuan dan keterampilan guru dalam

merencanakan, melaksanakan pengajaran dan keterampilan, guru merencanakan

dan melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa (Depdiknas, 2007).

Salah satu program yang dapat diselenggarakan dalam rangka

pemberdayaan guru adalah supervisi akademik. Supervisi akademik adalah

serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola

proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran (Glickman, 1981).

Melalui supervisi akademik seorang kepala sekolah dapat memberi bimbingan,

motivasi, dan arahan agar guru dapat meningkatkan profesionalitasnya. Melalui

kegiatan ini kepala sekolah juga diharapkan mampu mengembangkan

keterampilan dan kompetensi-kompetensi yang dimiliki guru guna memenuhi

persyaratan profesi seperti yang diamanatkan undang-undang pendidikan

nasional, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.

Page 14: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

14  

Pada level sekolah supervisi akademik dapat dilakukan oleh pengawas,

kepala sekolah dan guru yang ditunjuk kepala sekolah untuk mendampingi guru-

guru yang akan diobservasi. Akan tetapi dari semua unsur tersebut, pihak yang

paling efektif untuk melakukan supervisi akademik di sekolah dan memiliki

dampak yang paling signifikan terhadap perbaikan mutu guru ialah kepala sekolah

karena di sekolah, kepala sekolah merupakan pemegang otoritas tertinggi baik

sebagai pimpinan administrasi maupun akademis. Selain itu kepala sekolah dan

guru-guru dalam kesehariannya selalu bertemu dan bekerja sama dalam mencapai

tujuan sekolah.

Dalam buku acuan kerja kepala sekolah disebutkan ada 7 (tujuh) peran

kepala sekolah yang disingkat dengan EMASLIM (Educator, Manager,

Administrator, Supervisor, Leader, Inovator, dan Motivator). Akan tetapi dari

keseluruhan peran tersebut, pelaksanaan supervisi akademik sepertinya belum

mendapat perhatian penuh dari kepala sekolah. Berdasarkan data Depdiknas

(2007), pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah masih rendah,

kebanyakan kepala sekolah masih terfokus pada penyelenggaraan manajerial

sehingga peranan sebagai supervisor akademik masih terabaikan.

Memahami begitu besarnya peranan supervisi kepala sekolah dalam

meningkatkan kualitas guru maka kepala sekolah tidak boleh mengabaikan

aktivitas ini. Terdapat beberapa alasan mengapa supervisi akademik perlu

dilakukan kepala sekolah. Pertama, dengan semakin berkembangnya ilmu

pengetahuan dan teknologi yang merambah dunia pendidikan mengharuskan

seorang guru untuk terus mengadakan penyesuaian dan pengayaan dalam proses

pembelajaran. Saat ini mereka tidak saja diharapkan memiliki kompetensi yang

Page 15: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

15  

dipersyaratkan tapi juga mampu untuk mengup-date metode-metode mengajar

yang variatif yang dulunya tidak mereka ketahui, seperti Contextual Teaching

Learning (CTL), penggunaan komputer dan Liquid Circuit Display proyektor

(LCD proyektor) di kelas dan lain sebagainya. Sementara kenyataannya masih

banyak guru yang buta dengan penggunaan teknologi seperti komputer. Padahal

mereka diharapkan mampu menggunakannya dalam proses belajar mengajar

(PBM), seperti membuat bahan ajar, menyusun Rancangan Program Pembelajaran

(RPP), silabus, dan bahkan membuat laporan hasil belajar siswa. Di sisi lain juga

ada guru bahasa yang tidak tahu cara menggunakan labor bahasa dan lain

sebagainya. Terkait dengan kenyataan ini, adalah tugas kepala sekolah sebagai

supervisor untuk memotivasi guru-guru mau mempelajari itu semua dan

mensosialisasikan metode-metode pembelajaran yang ada sehingga guru-guru

menjadi kreatif dan inovatif dalam pembelajaran.

Alasan lain mengapa supervisi itu perlu ialah belum semua guru yang

berdiri di depan kelas memenuhi kompetensi akademik yang ditentukan. Mereka

memiliki tingkat profesional yang beragam. Menurut Glickman dalam Sahertian

(2008: 44) ada empat prototipe guru dalam mengelola proses pembelajaran.

Prototipe guru yang terbaik, menurut teori ini, adalah guru prototipe profesional.

Seorang guru bisa diklasifikasikan ke dalam prototipe profesional apabila ia

memiliki kemampuan tinggi (high level of abstract) dan motivasi kerja tinggi

(high level of commitment). Berdasarkan rasional tersebut, kepala sekolah, di

samping membina kompetensi atau kemampuan dan keterampilan guru, perlu

membina motivasi kerja guru.

Page 16: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

16  

Supervisi diperuntukkan bagi semua guru, tidak memandang guru tua

ataupun guru muda. Tetapi bagi guru-guru muda, supervisi itu akan terasa sangat

bermanfaat. Ini merupakan alasan lain mengapa supervisi akademik kepala

sekolah diperlukan. Bagi guru-guru yang baru mengajar, supervisi kepala sekolah

sangat mereka perlukan untuk mengantar mereka memasuki dunia kerja yang

baru. Terlebih lagi guru-guru yang berusia muda dan guru-guru yang digolongkan

kelompok usia tua sering kali berimplikasi pada persinggungan nilai yang berbeda

(Depdiknas, 2007). Dengan memperoleh supervisi, guru-guru baru tersebut dapat

menyesuaikan diri dengan situasi barunya, mereka tidak merasa asing tetapi

merasa diterima oleh kelompok guru lainnya. Semua situasi tersebut di atas dapat

tercipta dengan adanya pelaksanaan program supervisi pendidikan yang mantap

dan terarah. Untuk melaksanakan program supervisi pendidikan yang mantap

perlu adanya evaluasi yang baik, yaitu dengan berpegang teguh kepada prinsip-

prinsip obyektif, kooperatif, integral, dan kontinyu.

Program evaluasi terhadap pelaksanaan supervisi perlu untuk disikapi

secara serius oleh kepala sekolah karena kegiatan ini penting untuk melihat sejauh

mana perbaikan-perbaikan pengajaran telah dilakukan guru dan bagaimana

prilaku supervisi itu dapat memberikan dampak yang baik bagi guru-guru. Melalui

program evaluasi, supervisi pendidikan berusaha menentukan sampai seberapa

jauh tujuan supervisi yang telah tercapai, bukan saja programnya yang dievaluasi

tetapi juga proses pelaksanaan dan hasil supervisi pendidikan. Bahkan ruang

lingkup evaluasi supervisi pendidikan menyangkut semua komponen yang terkait

dalam pelaksanaan supervisi pendidikan. Elsbree dkk, (1967) mengemukakan,

“An important characteristic of modern supervision is its emphasis on evalution,

Page 17: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

17  

including evaluation of the teacher and the school program”. Dengan kata lain,

ciri utama supervisi pendidikan yang modern adalah adanya penekanan pada

evaluasi, termasuk evaluasi terhadap keberhasilan guru, dan keberhasilan program

sekolah.

Menyikapi pentingnya pelaksanaan supervisi akademik ini, pemerintah

telah mengeluarkan Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tentang standar

kompetensi kepala sekolah. Permen ini mengatur bahwa untuk menjadi kepala

sekolah dibutuhkan kompetensi-kompetensi tertentu, diantaranya kompetensi

kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Khusus untuk

supervisi akademik tugas kepala sekolah meliputi; merencanakan program

supervisi akademik dalam rangka profesionalitas guru, melaksanakan supervisi

akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi

yang tepat serta menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam

rangka peningkatan profesionalitas guru (Depdiknas, 2007). Supervisi akademik

meliputi semua aspek pembelajaran, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

Dengan demikian, berarti, esensial supervisi akademik adalah membantu guru

mengembangkan kemampuan profesionalismenya. Mengembangkan kemampuan

dalam konteks ini janganlah ditafsirkan secara sempit, semata-mata ditekankan

pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru, melainkan juga

pada peningkatan komitmen (commitmen) atau kemauan (willingness) atau

motivasi (motivation) guru, sebab dengan meningkatkan kemampuan dan

motivasi kerja guru, kualitas akademik akan meningkat (Neagley, 1980).

Pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah di SMAN 1 Padang

Panjang merupakan hal yang menarik untuk dicermati. Hal ini berkaitan dengan

Page 18: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

18  

statusnya sebagai Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasional (SMA BI)

dimana banyak prestasi telah diukir oleh sekolah ini dan lulusannya telah banyak

yang berhasil masuk perguruan tinggi yang ternama di negeri ini. Semua itu

tentulah dicapai dengan susah payah dan partisipasi dari semua pihak, terutama

guru-guru. Dari kondisi tersebut, banyak pihak mungkin menganggap bahwa

pastilah supervisi akademik berjalan dengan maksimal di sekolah ini. Berdasarkan

pengamatan dan survey awal selama grand tour serta wawancara yang telah

dilakukan dengan wakil kepala sekolah dan beberapa guru selama bulan Januari

2009 ditemukan beberapa fenomena yang mengarah pada suatu keadaan bahwa

supervisi akademik kepala sekolah tidak berjalan secara maksimal. Akibatnya,

guru-guru maju dan berkembang lebih banyak dikarenakan oleh usaha mereka

sendiri sedangkan pembinaan langsung dari kepala sekolah dirasakan kurang

maksimal. Selanjutnya, sebagai dampak dari pola kepimpinan kepala sekolah

yang kurang tegas, muncul tindakan-tindakan indispliner dari beberapa guru yang

ditandai dengan adanya guru yang meninggalkan kewajiban mengajar tanpa

alasan yang jelas, datang ke sekolah atau masuk kelas terlambat, meskipun

jumlahnya tidak banyak. Sehingga dikhawatirkan hal ini akan berdampak pada

guru-guru lain, yang semula disiplin bisa jadi ikut-ikutan tidak disiplin.

Secara lengkap fenomena-fenomena yang diperoleh dalam pengamatan

awal penelitian di SMA Negeri 1 Padang Panjang selama bulan Januari 2009

adalah sebagai berikut:

1) Dalam pandangan peneliti, kepala sekolah kelihatannya tidak

melaksanakan supervisi kelas. Hal ini ditandai dari jadwal supervisi kepala

sekolah yang ada yaitu 5 (lima) kali dalam satu semester, sepertinya

Page 19: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

19  

kepala sekolah tidak sekalipun masuk kelas melakukan supervisi kelas

terhadap guru-guru;

2) Berdasarkan data guru piket, didapat informasi bahwa ada guru yang tidak

mengajar tanpa memberi alasan yang jelas, dalam seminggu ditemukan

ada 1 atau 2 orang guru yang tidak masuk kelas pada saat ia harus

mengajar;

3) Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian tata usaha diketahui bahwa

berdasarkan peringkat sekolah, SMA Negeri 1 Padang Panjang tahun ini

mengalami penurunan yaitu dari peringkat 1 Sumatera Barat tahun 2006

menjadi 60 tahun 2007 dan 16 pada tahun 2008;

4) Masih ada guru yang belum mampu memanfaatkan atau menginteraksikan

sarana belajar dan kemajuan teknologi untuk mendukung proses

pembelajaran, seperti guru bahasa yang tidak bisa mengoperasikan

peralatan labor bahasa;

5) Pada saat bel masuk kelas berbunyi, masih ada guru-guru yang datang

terlambat atau saat jam istirahat berakhir, masih ada guru-guru yang

mengobrol di kantor majelis guru padahal mereka seharusnya sudah

berada di kelas;

6) Dalam pandangan peneliti, kepala sekolah belum bisa bertindak tegas atau

terlalu toleran terhadap guru-guru yang bermasalah atau tidak disiplin

yang ditandai antara lain dengan terjadinya pengulangan kesalahan yang

sama oleh guru yang sama,

Apak urangnyo dak tegaan, pernah guru ‘IM’ dak datang mangawas ujian tanpo alasan, padohal sabalunnyo, nyo lah dipanggia Apak dan lah buek perjanjian tapi dak diacuahannyo;

Page 20: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

20  

7) Menurut beberapa orang guru, pengawas sekolah jarang datang ke sekolah,

kalau pun ada itu hanya untuk menilai guru yang akan disertifikasi.

Sedangkan pengawas provinsi datang satu kali dalam satu semester untuk

memonitor pelaksanaan SBI dan memantau penerapan penggunaan bahasa

Inggris di kelas internasioanal. Akibatnya kontribusi pengawas sekolah

terhadap pembinaan guru juga dirasa kurang signifikan;

8) Di awal semester, guru-guru yang membuat perangkat mengajar tidak

mencapai seratus persen;

9) Sebagai kepala sekolah di SMA Berstandar Internasional (BI), sepertinya

kepala sekolah kurang memiliki waktu untuk melakukan kunjungan kelas

karena tingkat kesibukkan yang sangat tinggi;

10) Menurut pengamatan peneliti, guru-guru yang mengajar di kelas

internasional seperti dipaksakan untuk mengajar secara bilingual yang

ditandai dengan tidak adanya persiapan dan rekrutmen yang semestinya,

dari 20 orang guru Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) yang

ada di sekolah ini hanya 5 orang yang bisa berbahasa Inggris, itupun

sedikit-sedikit. Kondisi ini sedikit banyak berdampak terhadap guru-guru

dan murid-murid yang mengajar dan belajar di kelas internasional, dll.

Dari sejumlah fenomena di atas, tergambar bahwa masalah yang mendasar

di sini ialah adanya sejumlah kemunduran dan kondisi yang tidak seharusnya

terjadi dalam proses pembelajaran sebagai dampak dari pelaksanaan supervisi

akademik kepala sekolah yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Keadaan ini

sebaiknya menjadi perhatian kepala sekolah karena dapat berpengaruh pada upaya

Page 21: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

21  

pencapaian visi misi sekolah. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui penyebab yang melatarbelakangi keadaan ini.

B. Masalah dan Fokus Penelitian

Supervisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pendidikan.

Kegiatan penting ini merupakan tanggung jawab pengawas dan kepala sekolah

dalam meningkatkan mutu pendidikan. Dengan adanya Permendiknas No. 12

tahun 2007 tentang Standar Pengawas dan Permendiknas No. 13 tahun 2007

tentang Standar Kepala Sekolah menunjukkan keseriusan pemerintah dalam

menyikapi kepengawasan pendidikan kita selama ini yang diyakini belum

maksimal dilakukan.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah seperti yang sudah

dikemukakan di atas, maka penelitian ini difokuskan untuk memahami secara

mendalam tentang kompleksitas permasalahan yang ada dalam supervisi

akademik kepala sekolah di lingkup SMA Negeri 1 Padang Panjang. Tanpa

menghilangkan esensi dari metode penelitian ini serta dengan berbagai

pertimbangan seperti waktu, tenaga, dan biaya maka penelitian ini difokuskan

hanya pada pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah

SMA N 1 Padang Panjang. Secara khusus penelitian ini adalah untuk menemukan

jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Bagaimanakah pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah di SMA N 1

Padang Panjang?

2. Kendala-kendala apa sajakah yang ditemui kepala sekolah dalam

melaksanakan supervisi akademik di SMA Negeri 1 Padang Panjang?

Page 22: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

22  

3. Apa upaya yang dilakukan kepala sekolah untuk mengatasi berbagai

kendala tersebut?

4. Upaya apa saja yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan

profesionalitas guru-guru?

C. Tujuan Penelitian

Bertitik tolak dari rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan

untuk mengungkap:

1. Pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah di SMA Negeri 1 Padang

Panjang.

2. Kendala-kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam menjalankan

supervisi akademik.

3. Upaya yang dilakukan kepala sekolah untuk mengatasi kendala-kendala

itu.

4. Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalitas

guru-guru.

D. Manfaat Penelitian

Temuan penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi:

1. Kepala sekolah dalam menjalankan supervisi akademik di sekolah.

2. Kepala dinas pendidikan kota Padang Panjang dalam menyikapi upaya

pembinaan dan peningkatan profesional kepala sekolah dan guru-guru

terutama yang mengajar di sekolah internasional.

Page 23: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

23  

3. Pengawas pendidikan kota Padang Panjang untuk selalu membuat

program yang bersinergi dengan pihak sekolah dalam upaya

meningkatkan profesionalitas kepala sekolah dan guru-guru.

4. Peneliti sendiri, untuk menambah wawasan di bidang supervisi

akademik kepala sekolah dan memenuhi salah satu persyaratan

memperoleh gelar Magister Pendidikan dari Universitas Negeri

Padang.

5. Mahasiswa lain, semoga bermanfaat dalam menambah wawasan dan

informasi.

Page 24: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

24  

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Supervisi Akademik

a. Pengertian Supervisi Akademik

Menurut asal katanya supervisi berasal dari kata “supervision”

(Bahasa Inggris) yang berarti “watch over,” “direct,” “over –see,”

“superintend”. Secara umum, istilah supervisi berarti mengamati,

mengawasi atau membimbing dan menstimulir kegiatan-kegiatan orang

lain dengan maksud untuk perbaikan (Soetopo dan Soemanto, 1988).

Menurut Alfonso, Firth, dan Neville (1981: 36) intisari dari supervisi

adalah to help to change yang berarti membantu untuk berubah. Dengan

kata lain supervisi berarti memberi bantuan, bimbingan, dan layanan

kepada guru agar selalu mengadakan perubahan terhadap pembelajaran

siswa sesuai dengan pola perkembangan teknologi profesional guru. Wiles

dalam Soetopo dan Soemanto (1988: 39) menyatakan bahwa supervision is

a service activity that exist to help teachers do their job better. Di sini

Wiles lebih mengutamakan pelayanan terhadap guru yang dilaksanakan

sedemikian rupa sehingga mereka dapat bekerja lebih baik dari

sebelumnya. Selanjutnya Adams dan Dickey dalam Soetopo dan

Soemanto (1988: 39) mengatakan bahwa supervisi merupakan program

terencana untuk memperbaiki pelajaran. Dengan kata lain bahwa kegiatan

supervisi akademik kepala sekolah haruslah direncanakan dengan baik

sehingga memiliki arah dan target pencapaian yang jelas.

Page 25: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

25  

Sagala (2005: 228) mendefinisikan supervisi berdasarkan masanya,

dimana berdasarkan konsep kuno supervisi berarti “inspeksi” atau mencari

kesalahan. Sedangkan dalam pandangan modern, supervisi adalah usaha

untuk memperbaiki situasi belajar mengajar, yaitu supervisi sebagai

bantuan bagi guru dalam mengajar untuk membantu siswa agar lebih baik

dalam belajar. Dalam pandangan ini dapat dikatakan bahwa output dari

kegiatan supervisi adalah perbaikan pola belajar siswa. Hal yang sama

juga dikemukakan oleh Wiles dan Bondi (2004: 67) yang menyatakan

”The heart of supervision will always be the improvement of classroom

teaching.” Artinya ialah jantungnya supervisi itu adalah perbaikan

pengajaran di dalam kelas. Dengan kata lain kecakapan mengajar guru

merupakan kunci sukses dalam pembelajaran. Di sini lah peran supervisor

dibutuhkan untuk terus memastikan bahwa kecakapan mengajar guru terus

meningkat dan berkembang dan program-program yang telah

direncanakan guru untuk siswa benar-benar terlaksana.

Para ahli dalam bidang administrasi pendidikan memberikan

kesepakatan bahwa supervisi pendidikan merupakan disiplin ilmu yang

memfokuskan diri pada pengkajian peningkatan situasi belajar-mengajar,

seperti yang diungkapkan oleh (Glickman Carl D, dkk. 2009:10,

Sergiovanni, 1993 dan Wiles dan Bondi, 2004: 67). Hal ini diungkapkan

pula dalam tulisan Asosiasi Supervisi dan Pengembangan Kurikulum di

Amerika (Association for Supervision and Curriculum Development,

1987) yang menyebutkan sebagai berikut: Almost all writers agree that the

primary focus in educational supervision is-and should be-the

Page 26: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

26  

improvement of teaching and learning ( hampir semua pakar pendidikan

setuju bahwa fokus utama dalam supervisi pendidikan seharusnya adalah

perbaikan proses belajar mengajar).

Senada dengan pendapat di atas, Daresh (1989) mengatakan,

supervision is the process of overseeing the ability of people to meet the goals of the organization in which they work. The chief aims of supervision is improving of instruction, learning, and the curriculum, and its emphasis is on helping teachers to help themselves.

Artinya ialah supervisi merupakan proses untuk menjembatani

kemampuan seseorang dalam mencapai tujuan organisasi di mana ia

bekerja. Sedangkan tujuan utama dari supervisi itu adalah untuk membantu

guru-guru dalam memperbaiki pengajaran, pembelajaran, dan kurikulum

dan penekanannya adalah membantu guru-guru untuk menolong diri

mereka sendiri.

Menurut Sergiovanni dan R. J Starrat (1993),

Supervision is a process designed to help teachers and supervision learn more about their practice; to be able to use their knowledge and skills to better serve parent and schools; and to make the school a more effective learning community.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa supervisi merupakan suatu proses

yang dirancang untuk membantu guru-guru dan supervisor sendiri untuk

mempelajari lebih banyak tentang tugas mereka sehari-hari; dapat

menggunakan pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya agar dapat

memberikan layanan yang lebih baik kepada orang tua peserta didik dan

sekolah, serta berupaya menjadikan sekolah sebagai masyarakat belajar

yang efektif.

Page 27: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

27  

Alfonso, Firth, dan Neville (1981: 43) menegaskan,

Instructional supervision is herein defined as: behavior officially designed by the organization that directly affects teacher behavior in such a way to facilitate pupil learning and achieve the goals of organization.

Dari pernyataan di atas, didapat tiga konsep pokok (kunci) dalam

pengertian supervisi akademik.

1) Supervisi akademik harus secara langsung mempengaruhi dan

mengembangkan perilaku guru dalam mengelola proses pembelajaran.

Inilah karakteristik esensial supervisi akademik. Sehubungan dengan

ini, janganlah diasumsikan secara sempit, bahwa hanya ada satu cara

terbaik yang bisa diaplikasikan dalam semua kegiatan pengembangan

perilaku guru. Tidak ada satupun perilaku supervisi akademik yang baik

dan cocok bagi semua guru (Glickman, dkk. 2009: 153). Tegasnya,

tingkat kemampuan, kebutuhan, minat, dan kematangan profesional

serta karakteristik personal guru lainnya harus dijadikan dasar

pertimbangan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan

program supervisi akademik (Sergiovanni, 1987 dan Daresh, 1989).

2) Perilaku supervisor dalam membantu guru mengembangkan

kemampuannya harus didesain secara ofisial, sehingga jelas waktu

mulai dan berakhirnya program pengembangan tersebut. Desain

tersebut terwujud dalam bentuk program supervisi akademik yang

mengarah pada tujuan tertentu. Oleh karena supervisi akademik

merupakan tanggung jawab bersama antara supervisor dan guru, maka

alangkah baik jika programnya didesain bersama oleh supervisor dan

guru.

Page 28: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

28  

3) Tujuan akhir supervisi akademik adalah agar guru semakin mampu

memfasilitasi belajar bagi murid-muridnya. Secara rinci, tujuan

supervisi akademik akan diuraikan lebih lanjut pada bagian berikutnya.

Menurut Bernstein dalam Glickman, dkk (2009: 8),

We can think of supervision as the glue of a successful school. The glue is the process by which some persons or group of people is responsible for providing a link between individual teacher needs and organizational goals so that individual within the school can work in harmony toward their vision of what the school should be.

Dengan kata lain, keberhasilan sekolah dapat dicapai dengan adanya

kerjasama yang baik antara supervisor dan guru-guru dalam mencapai

tujuan sekolah.

Dari beberapa definisi supervisi yang telah dikemukakan di atas

dapat disimpulkan bahwa supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan

yang terencana dan terprogram dalam memberikan bantuan, layanan, dan

bimbingan kepada guru agar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dapat

berjalan lebih baik dan berkualitas.

b. Tujuan Supervisi

Supervisi merupakan elemen penting dalam pengembangan sumber

daya manusia dalam suatu kelembagaan seperti halnya sekolah. Glickman,

dkk., (2009: 75) menyatakan,” the goal of supervision is to improve

instruction” (tujuan supervisi adalah untuk memperbaiki pengajaran).

Artinya supervisi bertujuan untuk membantu guru mengembangkan

kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran yang dirancang bagi

murid-muridnya. Sementara itu menurut Sahertian (2008: 19), tujuan

supervisi adalah memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan

Page 29: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

29  

kualitas mengajar guru di kelas yang pada gilirannya untuk meningkatkan

kualitas belajar siswa, bukan saja memperbaiki kemampuan mengajar

tetapi juga mengembangkan potensi kualitas guru.  

Menurut Daresh dalam Nur (2008: 12),” The chief aims of

supervision is improving of instruction, learning, and the curriculum, and

its emphasis is on helping teachers to help themselve” (tujuan utama

supervisi adalah memperbaiki pengajaran, pembelajaran, dan kurikulum

dan penekanannya adalah membantu guru untuk menolong diri mereka

sendiri). Menurut Burton dalam Purwanto (2008:77),”Supervision is an

expert technical service primarily aimed at studying and imroving co-

operatively all foctors which affect child growth and development”.

Tujuan supervisi adalah perbaikan dan perkembangan proses belajar

mengajar secara total. Ini berarti bahwa tujuan supervisi tidak hanya untuk

memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan

profesi guru dalam arti luas termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas

yang menunjang kelancaran proses beajar mengajar, peningkatan mutu

pengetahuan dan ketermpilan guru-guru, pemberian bimbingan dan

pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan dan penggunaan

metode mengajar, alat-alat pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi

pengajaran dan sebagainya.

Menurut Suprihatin (1989), secara umum tujuan supervisi

akademik adalah:

1) meningkatkan efektivitas dan efisiensi belajar-mengajar,

Page 30: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

30  

2) mengendalikan penyelenggaraan bidang teknis edukatif di sekolah

sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan kebijakan yang telah

ditetapkan,

3) menjamin agar kegiatan sekolah berlangsung sesuai dengan ketentuan

yang berlaku sehingga segala sesuatunya berjalan lancar dan diperoleh

hasil yang optimal,

4) menilai keberhasilan sekolah dalam pelaksanaan tugasnya, dan

5) memberikan bimbingan langsung untuk memperbaiki kesalahan,

kekurangan dan kekilafan serta membantu memecahkan masalah yang

dihadapi sekolah sehingga dapat dicegah kesalahan dan

penyimpangan yang lebih jauh.

Sementara itu Sahertian dan Mataheru (1981) mengemukakan

bahwa supervisi bertujuan untuk:

1) membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan,

2) membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar siswa,

3) membantu guru dalam menggunakan sumber-sumber pengalaman

belajar,

4) membantu guru dalam menggunakan metode-metode dan alat-alat

pembelajaran modern,

5) membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar siswa,

6) membantu guru dalam hal menilai kemajuan dan hasil pekerjaan siswa,

7) membantu guru dalam membina mental dan moral kerja guru dalam

rangka pertumbuhan dan jabatan mereka,

Page 31: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

31  

8) membantu guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira

dengan tugas yang diperolehnya,

9) membantu guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap

masyarakat,

10) membantu guru agar tenaga dan waktunya tercurah sepenuhnya dalam

pembinaan sekolah.

Menurut Sergiovanni dalam Depdiknas (2007: 12) ada tiga tujuan

supervisi akademik sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.1. Tiga Tujuan Supervisi

1) Supervisi akademik diselenggarakan dengan maksud membantu guru

mengembangkan kemampuannya profesionalnya dalam memahami

akademik, kehidupan kelas, mengembangkan keterampilan

mengajarnya dan menggunakan kemampuannya melalui teknik-teknik

tertentu.

TIGA TUJUAN SUPERVISI 

Pengem‐bangan Profesio‐nalisme 

Pengawasan kualitas 

Penumbuhan Motivasi 

Page 32: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

32  

2) Supervisi akademik diselenggarakan dengan maksud untuk memonitor

kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kegiatan memonitor ini bisa

dilakukan melalui kunjungan kepala sekolah ke kelas-kelas di saat guru

sedang mengajar, percakapan pribadi dengan guru, teman sejawatnya,

maupun dengan sebagian murid-muridnya.

3) Supervisi akademik diselenggarakan untuk mendorong guru

menerapkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas

mengajarnya, mendorong guru mengembangkan kemampuannya

sendiri, serta mendorong guru agar ia memiliki perhatian yang sungguh-

sungguh (commitment) terhadap tugas dan tanggung jawabnya.

Depdiknas (2004) merumuskan tujuan supervisi dalam mengimple-

mentasikan kurikulum 2004 adalah agar para guru dan tenaga kepen-

didikan di sekolah memiliki:

1) pemahaman yang tepat tentang pelaksanaan pengajaran,

2) pemahaman terhadap masalah-masalah pengajaran,

3) kemampuan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan

4) pola kerja dalam peningkatan mutu pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi

bertujuan untuk membantu guru mengevaluasi diri dan kemampuannya

dalam mengembangkan kemampuan profesionalnya dalam memberikan

layanan dan bimbingan kepada anak didiknya, menumbuhkan motivasi

guru dalam meningkatkan kemampuannya serta memberikan pengawasan

terhadap pelaksanaan supervisi yang telah dilakukan untuk mencapai

tujuan pendidikan.

Page 33: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

33  

c. Fungsi Supervisi

Menurut Wiles (1967), fungsi dasar supervisi adalah untuk

meningkatkan atau memperbaiki situasi belajar bagi murid, demikian

pendapat tokoh dibidang supervisi pendidikan. Menurut Alfonso, Firth,

dan Neville (1981), supervisi akademik yang baik adalah supervisi

akademik yang mampu berfungsi mencapai multitujuan akademik", seperti

yang sudah dijabarkan di atas. Tidak ada keberhasilan bagi supervisi

akademik jika hanya memperhatikan salah satu tujuan tertentu dengan

mengesampingkan tujuan lainnya. Hanya dengan merefleksi ketiga tujuan

inilah, supervisi akademik akan berfungsi mengubah perilaku mengajar

guru. Pada gilirannya nanti perubahan perilaku guru ke arah yang lebih

berkualitas akan menimbulkan perilaku belajar murid yang lebih baik.

Alfonso, Firth, dan Neville (1981: 45) menggambarkan sistem pengaruh

perilaku supervisi akademik seperti gambar berikut ini:

Gambar 2.2 Sistem Fungsi Supervisi Akademik

Sumber: Alfonso, RJ., Firth, G.R., dan Neville, R.F. (1981). Instructional Supervision, A Behavior System, Boston, Allyn and Bacon, Inc.

Gambar di atas memperlihatkan sistem pengaruh perilaku supervisi

akademik yang secara langsung berhubungan dan berpengaruh terhadap

perilaku guru. Ini berarti, melalui supervisi akademik, supervisor

Instructional Supervisory

Behavior

Teaching Behavior

Student Behavior

Page 34: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

34  

mempengaruhi perilaku mengajar guru sehingga perilakunya semakin baik

dalam mengelola proses belajar mengajar. Selanjutnya perilaku mengajar

guru yang baik itu akan mempengaruhi perilaku belajar murid. Dengan

demikian, bisa disimpulkan bahwa tujuan akhir supervisi akademik adalah

terbinanya perilaku belajar murid yang lebih baik.

d. Prinsip Supervisi

Dalam melakukan supervisi, ada beberapa prinsip yang harus

diyakini oleh supervisor. Menurut Sutisna dalam Sagala (2005: 236),

prinsip pokok supervisi moderen ialah 1) supervisi merupakan bagian

integral dari program pendidikan, ia adalah pelayanan yang bersifat

kerjasama; 2) semua guru memerlukan dan berhak atas bantuan supervisi;

3) supervisi hendaknya disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan

perseorangan dari personil sekolah; 4) supervisi hendaknya membantu

menjelaskan tujuan-tujuan dan sarana-sarana pendidikan dan hendaknya

menerangkan impikasi-implikasi dari tujuan-tujuan dan sarana-sarana itu;

5) supervisi hendaknya membantu memperbaiki sikap dan hubungan dari

semua anggota staf sekolah, dan hendaknya membantu dalam

pengembangan hubungan sekolah-masyarakat yang baik; 6) tanggung

jawab dalam pengembangan program supervisi berada pada kepala sekolah

bagi sekolah dan pada penilik/pengawas bagi sekolah-sekolah yang berada

di wilayahnya; 7) harus ada dana yang memadai bagi program kegiatan

supervisi dalam anggaran tahunan; 8) efektivitas program supervisi

hendaknya dinilai secara pendidik oleh para peserta; dan 9) supervisi

Page 35: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

35  

hendaknya membantu menjelaskan dan menerapkan dalam praktek

penemuan penelitian pendidikan yang mutakhir.

Berikut ini ada beberapa prinsip lain yang harus diperhatikan dan

direalisasikan oleh supervisor dalam melaksanakan supervisi akademik,

yaitu sebagai berikut.

1) Supervisi akademik harus mampu menciptakan hubungan kemanusiaan

yang harmonis. Hubungan kemanusiaan yang harus diciptakan harus

bersifat terbuka, kesetiakawanan, dan informal. Hubungan demikian ini

bukan saja antara supervisor dengan guru, melainkan juga antara

supervisor dengan pihak lain yang terkait dengan program supervisi

akademik. Oleh sebab itu, dalam pelaksanaannya supervisor harus

memiliki sifat-sifat, seperti sikap membantu, memahami, terbuka, jujur,

sabar, antusias, dan penuh humor.

2) Supervisi akademik harus dilakukan secara berkesinambungan.

Supervisi akademik bukan tugas bersifat sambilan yang hanya

dilakukan sewaktu-waktu jika ada kesempatan. Perlu dipahami bahwa

supervisi akademik merupakan salah satu essential function dalam

keseluruhan program sekolah (Alfonso dkk., 1981: 39). Apabila guru

telah berhasil mengembangkan dirinya tidaklah berarti tugas supervisor

selesai, melainkan harus tetap dibina secara berkesinambungan. Hal ini

logis, mengingat problema proses pembelajaran selalu muncul dan

berkembang.

3) Supervisi akademik harus demokratis. Supervisor tidak boleh

mendominasi pelaksanaan supervisi akademiknya. Titik tekan supervisi

Page 36: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

36  

akademik yang demokratis adalah aktif dan kooperatif. Supervisor

harus melibatkan secara aktif guru yang dibinanya. Tanggung jawab

perbaikan program akademik bukan hanya pada supervisor melainkan

juga pada guru. Oleh sebab itu, program supervisi akademik sebaiknya

direncanakan, dikembangkan dan dilaksanakan bersama secara

kooperatif dengan guru, kepala sekolah, dan pihak lain yang terkait di

bawah koordinasi supervisor (Acheson dan Gail dalam Wiles dan

Bondi, 2004: 14).

4) Program supervisi akademik harus integral dengan program pendidikan.

Di dalam setiap organisasi pendidikan terdapat bermacam-macam

sistem perilaku dengan tujuan sama, yaitu tujuan pendidikan. Sistem

perilaku tersebut antara lain berupa sistem perilaku administratif, sistem

perilaku akademik, sistem perilaku kesiswaan, sistem perilaku

pengembangan konseling, sistem perilaku supervisi akademik (Alfonso,

dkk., 1981). Antara satu sistem dengan sistem lainnya harus

dilaksanakan secara integral. Dengan demikian, maka program

supervisi akademik integral dengan program pendidikan secara

keseluruhan. Dalam upaya perwujudan prinsip ini diperlukan hubungan

yang baik dan harmonis antara supervisor dengan semua pihak

pelaksana program pendidikan.

5) Supervisi akademik harus komprehensif. Program supervisi akademik

harus mencakup keseluruhan aspek pengembangan akademik,

walaupun mungkin saja ada penekanan pada aspek-aspek tertentu

berdasarkan hasil analisis kebutuhan pengembangan akademik

Page 37: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

37  

sebelumnya. Prinsip ini tiada lain hanyalah untuk memenuhi tuntutan

multi tujuan supervisi akademik, berupa pengawasan kualitas,

pengembangan profesional, dan memotivasi guru, sebagaimana telah

dijelaskan di muka.

6) Supervisi akademik harus konstruktif. Supervisi akademik bukanlah

sekali-kali untuk mencari kesalahan-kesalahan guru. Memang dalam

proses pelaksanaan supervisi akademik itu terdapat kegiatan penilaian

unjuk kerjan guru, tetapi tujuannya bukan untuk mencari kesalahan-

kesalahannya. Supervisi akademik akan mengembangkan pertumbuhan

dan kreativitas guru dalam memahami dan memecahkan problem-

problem akademik yang dihadapi (Sahertian, 2008:20) .

7) Supervisi akademik harus obyektif. Dalam menyusun, melaksanakan,

dan mengevaluasi, keberhasilan program supervisi akademik harus

obyektif. Objectivitas dalam penyusunan program berarti bahwa

program supervisi akademik itu harus disusun berdasarkan kebutuhan

nyata pengembangan profesional guru. Begitu pula dalam mengevaluasi

keberhasilan program supervisi akademik. Di sinilah letak pentingnya

instrumen pengukuran yang memiliki validitas dan reliabilitas yang

tinggi untuk mengukur seberapa kemampuan guru dalam mengelola

proses pembelajaran.

Menurut Soetopo dan Soemanto (1988: 41) seorang pimpinan

pendidikan yang berfungsi sebagai supervisor dalam melaksanakan

tugasnya hendaknya bertumpu pada prinsip-prinsip supervisi:

Page 38: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

38  

1) Ilmiah, yang mencakup unsur-unsur:

a) Sistematika artinya dilaksanakan secara teratur, berencana, dan

kontinyu.

b) Obyektif artinya data yang didapat pada observasi yang nyata bukan

tafsiran pribadi.

c) Menggunakan alat (instrumen) yang dapat memberi informasi

sebagai umpan balik untuk mengadakan penilaian terhadap proses

belajar mengajar.

2) Demokratis, yaitu menjunjung tinggi asas musyawarah, memiliki jiwa

kekeluargaan yang kuat serta sanggup menerima pendapat orang lain.

3) Kooperatif, seluruh staf dapat bekerja bersama, mengembangkan usaha

bersama dalam menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih baik.

4) Konstruktif dan kreatif yaitu membina inisiatif guru serta

mendorongnya untuk aktif menciptakan suasana dimana tiap orang

merasa aman dan dapat menggunakan potensi-potensinya.

Sehubungan dengan uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa

dalam menjalankan tugasnya seorang supervisor harus berpijak pada

prinsip-prinsip supervisi yang mengutamakan profesionalitas seperti

demokratis, konstruktif, kooperatif, integral, dan objektif. Namun yang

terpenting dari itu semua adalah bagaimana seorang supervisor dapat

merubah paradigmanya ketika melakukan supervisi. Dengan kata lain

supervisor-supervisor kita menyadari bahwa keberadaannya di tengah-

tengah guru adalah untuk membantu dan membimbing mereka dalam

rangka memperbaiki proses pembelajaran dan memandang guru sebagai

Page 39: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

39  

rekan kerja sehingga terjalin komunikasi dan hubungan yang baik. Di

samping itu, supervisor juga hendaknya memberi kesempatan kepada

guru-guru untuk belajar berdiri sendiri dalam arti bebas mengembangkan

kemampuan dan profesionalitas mereka dengan tetap dibimbing dan

dimonitor dan oleh supervisor.

e. Pendekatan Supervisi

Pada umumnya supervisor, baik itu pengawas dan kepala sekolah,

berasal dari guru. Akibatnya, pandangan mereka tentang pembelajaran dan

pengajaran, eksistensis siswa, pengetahuan, dan peranan guru di kelas

mempengaruhi pandangan mereka tentang supervisi. Menurut Glickman,

dkk. (2009: 85) dan Sahertian (2008: 46), pendekatan supervisi dapat

dikelompokkan dalam tiga kategori:

a) Directive Supervision. Pendekatan ini didasari oleh keyakinan bahwa

mengajar terdiri dari kecakapan teknis dengan standar-standar yang

diketahui dan kompetensi bagi semua guru untuk menjadi efektif.

Adapun peranan supervisor adalah untuk menginformasikan,

mengarahkan, mencontohkan dan membantu pemenuhan kompetensi-

kompetensi tersebut. Menurut pendekatan ini, supervisor memiliki

tanggung jawab yang besar terhadap peningkatan pengajaran sementara

tanggung jawab guru rendah.

b) Collaborative Supervision. Pendekatan ini didasari oleh keyakinan

bahwa mengajar pada dasarnya adalah pemecahan masalah (problem

solving) dimana beberapa orang secara bersama-sama membahas

masalah yang ada, melakukan eksperimen, dan menerapkan strategi

Page 40: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

40  

pengajaran demi memecahkan masalah tersebut. Peranan supervisor

adalah membimbing proses pemecahan masalah, berinteraksi dengan

menjadi anggota yang aktif, dan menjaga supaya guru-guru tetap fokus

terhadap masalah mereka. Dalam pendekatan ini, supervisor dan guru

merupakan rekan kerja yang secara bersama-sama berupaya untuk

meningkatkan mutu pendidikan.

c) Non-Directive Supervision. Pendekatan ini berkeyakinan bahwa belajar

adalah pengalaman pribadi dimana setiap individu harus berusaha

dengan segala kemampuannya untuk meningkatkan pengalaman belajar

siswa di kelas. Peranan supervisor adalah mendengar, tidak

menghakimi, dan mengupayakan munculnya kesadaran diri dan

pengalaman bagi guru-guru. Sehingga menurut pendekatan ini guru-

guru dipaparkan sebagai individu yang giat dalam menemukan dan

memperkaya dirinya sendiri dalam rangka memperbaiki pengajaran.

Akibatnya guru memiliki tanggung jawab yang tinggi sementara

tanggung jawab supervisor terkesan rendah.

Dengan demikian dapat kita pahami bahwa pendekatan yang

digunakan supervisor dalam menjalankan kegiatan supervisinya

mempengaruhi hasil yang ingin dicapai. Oleh karena itu, kepala sekolah

harus mengetahui kemampuan guru-guru yang dipimpinannya sehingga

pendekatan yang digunakan nantinya tepat dan berdampak positif terhadap

perbaikan pengajaran guru-guru.

Page 41: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

41  

f. Teknik Supervisi

Ada bermacam-macam teknik supervisi akademik dalam upaya

pembinaan kemampuan guru. Dalam hal ini meliputi pertemuan staf,

kunjungan supervisi, buletin profesional, perpustakaan profesional,

laboratorium kurikulum, penilaian guru, demonstrasi pembelajaran,

pengembangan kurikulum, pengambangan petunjuk pembelajaran,

darmawisata, lokakarya, kunjungan antarkelas, bacaan profesional, dan

survei masyarakat-sekolah. Menurut Gwynn dalam Sahertian (2008: ),

teknik-teknik supervisi bila dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu

teknik supervisi individual dan teknik supervisi kelompok.

1) Teknik Supervisi Individual

Menurut Sahertian dalam Sagala (2009: 215) teknik individual

adalah teknik yang digunakan pada pribadi seorang guru yang mengalami

masalah khusus dan memerlukan bimbingan tersendiri dari supervisor.

Teknik-teknik yang bersifat individual antara lain; a) kunjungan kelas, b)

observasi kelas, c) percakapan pribadi, d) kunjungan antar kelas, e)

menilai diri sendiri.

2) Teknik Supervisi Kelompok

Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program

supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang

diduga, sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau

kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau

dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama. Kemudian kepada mereka

Page 42: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

42  

diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan

yang mereka hadapi.

Menurut Gwynn (dalam Sahertian, 2008: 52) dan Soetopo dan

Soemanto (1988: 44) layanan supervisi yang dapat diberikan dalam

bentuk kelompok, diantaranya; a) Pertemuan orientasi bagi guru baru, b)

Kepanitiaan-kepanitiaan, c) Kerja kelompok, d) Laboratorium kurikulum,

e) Baca terpimpin, f) Demonstrasi pembelajaran, g) Darmawisata, h)

Kuliah/studi, i) Diskusi panel, j) Perpustakaan jabatan, k) Organisasi

profesional, l) Buletin supervisi, m) Pertemuan guru, n) Lokakarya atau

konferensi kelompok.

Satu hal yang perlu ditekankan di sini bahwa menetapkan teknik-

teknik supervisi akademik yang tepat tidaklah mudah. Dengan kata lain

tidak ada satupun di antara teknik-teknik supervisi kelompok di atas yang

cocok atau bisa diterapkan untuk semua pembinaan guru di sekolah.

Artinya, akan ditemui oleh kepala sekolah adanya satu teknik tertentu yang

cocok diterapkan untuk membina seorang guru tetapi tidak cocok

diterapkan pada guru lain. Oleh sebab itu, seorang kepala sekolah harus

mampu menetapkan teknik-teknik mana yang sekiranya mampu membina

keterampilan guru. Seorang kepala sekolah, selain harus mengetahui aspek

atau bidang keterampilan yang akan dibina, juga harus mengetahui

karakteristik setiap teknik di atas dan sifat atau kepribadian guru, sehingga

teknik yang digunakan betul-betul sesuai dengan guru yang sedang dibina

melalui supervisi akademik.

Page 43: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

43  

g. Proses Pelaksanaan Supervisi

Menurut Depdiknas (2007) melaksanakan supervisi akademik

terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang

tepat. Langkah yang perlu dilakukan mencakup: (1) mengidentifikasi

potensi-po-tensi sumberdaya sekolah berupa guru yang dapat

dikembangkan; (2) memahami tujuan pemberdayaan sumberdaya guru; (3)

mengemukakan contoh-contoh yang dapat membuat guru-guru lebih maju;

dan (4) menilai tingkat keberdayaan guru di sekolahnya.

Setelah tujuan-tujuan pembinaan keterampilan pengajaran

diperoleh melalui analisis kebutuhan, kepala sekolah menentukan bentuk-

bentuk teknik, pendekatan, dan media supervisi akademik yang akan

digunakan. Setelah mengembangkan teknik dan media supervisi akademik,

mulailah dilakukan pembinaan keterampilan pembelajaran guru dengan

menggunakan teknik dan media tertentu sebagaimana telah dikembangkan.

Namun pada dasarnya, tidak ada teknik atau media supervisi yang tepat

untuk semua guru karena setiap guru memiliki karakteristik dan

kompetensi yang berbeda.

2. Peranan Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Akademik

Dalam konsep supervisi moderen, supervisi bukanlah kegiatan

mengawasi, inspeksi, ataupun memata-matai guru untuk mencari

kesalahan dengan tujuan untuk diperbaiki tetapi pekerjaan supervisi adalah

untuk membantu dan melayani guru-guru dalam upaya memperbaiki

pengajaran. Dalam hal ini, Kepala Sekolah sebagai supervisor akademik

mempunyai tugas dan tanggung jawab memajukan pengajaran melalui

Page 44: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

44  

peningkatan profesi guru secara terus menerus. Menurut, Barth dalam

Matthews dan Crow (hal. 33) menyatakan,

Principals not only be leaders of instructional leaders but also leaders of learning. Not only are they to be well educated, but also they are expected to model and exemplify learning themselves. The focus on learner-centered leadership has been reignited by societal pressures of accountability and equity that emphasize learning for all students.

Maksudnya adalah kepala sekolah tidak saja merupakan pimpinan

pengajaran tetapi juga merupakan pemimpin pembelajaran. Dalam hal ini

mereka diharapkan dapat mencontohkan pembelajaran itu sendiri.

Perhatian terhadap kepemimpinan yang berpusat pada siswa dan yang

menekankan pembelajaran pada semua siswa telah menjadi permintaan

publik.

Sementara itu, Alfonso, Firth, dan Neville (1981: 36) berpendapat,

Instructional supervisors must be able to transform principles of human relations into substantive programs of action. Making people feel comfortable, creating, lines of communication, fostering security – all are basic concerns but valid only as they contribute to the study and the improvement of teaching.

Dari uraian di atas dapat kita pahami bahwa supervisor pendidikan itu

harus mampu merubah prinsip-prinsip hubungan kemanusiaan menjadi

program-program yang nyata dalam membuat orang merasa nyaman,

membangun komunikasi, membantu terciptanya keamanan - semua ini

merupakan hal yang mendasar tetapi hanya berlaku jika berkontribusi

terhadap pembelajaran dan perbaikan pengajaran. Masih menurut

Alfonso,dkk.,(1981: 36),”The supervisor’s role includes identifying

instructional problems, serving as an agent of change within a complex

organization (peranan supervisor meliputi pengidentifikasian masalah-

Page 45: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

45  

masalah pengajaran, berperan sebagai agen perubahan dalam ruang

lingkup organisasi yang kompleks).

Menurut Soetopo dan Soemanto (1982: 55), peranan kepala

sekolah sebagai supervisor sangat penting dalam:

a) Membimbing guru agar dapat memahami lebih jelas masalah atau

persoalan-persoalan dan kebutuhan murid, serta membantu guru dalam

mengatasi suatu persoalan.

b) Membantu guru dalam mengatasi kesukaran dalam mengajar.

c) Memberi bimbingan yang bijaksana terhadap guru baru dengan

orientasi.

d) Membantu guru memperoleh kecakapan mengajar yang lebih baik

dengan menggunakan berbagai metode mengajar yang sesuai dengan

sifat materinya.

e) Membantu guru memperkaya pengalaman belajar, sehingga suasana

pengajaran bisa menggembirakan anak didik.

f) Membantu guru mengerti makna dari alat-alat pelayanan.

g) Membina moral kelompok, menumbuhkan moral yang tinggi dalam

pelaksanaan tugas sekolah pada seluruh staf.

h) Memberi pelayanan kepada guru agar dapat menggunakan seluruh

kemampuannya dalam pelaksanan tugas.

i) Memberikan pimpinan yang efektif dan demokrasi.

Sama halnya dengan pendapat di atas, Purwanto (2008: 119)

mengemukakan beberapa usaha dan kegiatan yang dapat dilakukan kepala

sekolah sesuai dengan fungsinya sebagai supervisor akademik, antara lain:

Page 46: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

46  

a) Membangkitkan dan merangsang guru-guru di dalam menjalankan

tugasnya dengan sebaik-baiknya.

b) Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan sekolah

termasuk media instruksional yang diperlukan bagi kelancaran dan

keberhasilan proses belajar-mengajar.

c) Bersama guru-guru berusaha mengembangkan, mencari, dan

menggunakan metode-metode mengajar yang lebih sesuai dengan

tuntutan kurikulum yang sedang berlaku.

d) Membina kerja sama yang baik dan harmonis di antara guru-guru dan

pegawai sekolah lainnya.

e) Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru-guru antara lain

dengan mengadakan workshop,diskusi-diskusi kelompok, menyediakan

perpustakaan sekolah, dan atau mengirim mereka untuk mengikuti

penataran, seminar, sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa peranan kepala sekolah

dalam supervisi akademik sangat esensial. Oleh karena itu ke depannya

kita membutuhkan kepala sekolah yang benar-benar siap dan memahami

fungsinya sebagai supervisor; membantu, membimbing dan membina

guru-guru dalam melakukan tugasnya memperbaiki proses belajar

mengajar.

B. Penelitian yang Relevan

Di samping teori-teori yang sudah dikemukakan di atas, peneliti juga

merujuk pada beberapa penelitan yang relevan dengan penelitian ini,

diantaranya:

Page 47: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

47  

1) Glanz dkk. (2007) dengan judul penelitian “Impact of Instructional on

Students Achievement: Can We Make the Connection?” menemukan bahwa

“supervision is purposeful, targeted and central to promoting a school wide

instructional program wherein students achievement is always at the

forefront. Principal leadership is essential as is the establishment of a

culture of teacher empowerment and collaboration” (Penelitian ini

menunjukkan bahwa supervisi dan kepemimpinan kepala sekolah

merupakan hal yang penting dalam meningkatkan program pengajaran yang

mengedepankan kualitas siswa dan sebagai hal penting dalam

pembentukkan budaya dari pemberdayaan dan kerjasama guru).

2) Asmara (2005) dengan judul penelitian “Dampak Pelaksanaan Supervisi dan

Kepuasan Kerja terhadap Kenerja Guru SMP Negeri Kota Bukittinggi”

menemukan bahwa: 1) dampak pelaksanaan supervisi (17,9 %) sangat

signifikan terhadap kinerja guru, 2) dampak kepuasan kerja (14,5 %) sangat

signifikan terhadap kinerja guru, dan 3) dampak pelaksanaan supervisi dan

kepuasan kerja secara bersama-sama (26,8 %) sangat signifikan terhadap

kepuasan kerja.

Page 48: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

48  

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pemilihan metode ini

bertujuan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah

dikemukan pada bagian awal penelitian. Sehingga pada akhirnya peneliti dapat

mengetahui sekaligus memahami prilaku kepala sekolah dalam melaksanakan

supervisi akademik di SMA Negeri 1 Padang Panjang. Pemilihan metode ini

sejalan dengan pendapat Bogdan dan Biklen (1992: 30) mengemukakan bahwa

penelitian kualitatif bertujuan untuk mencari dan memahami makna terhadap apa

yang terjadi dalam situasi sosial tertentu. Menurut Iskandar (2009: 11),

pendekatan kualitatif menekankan pada makna, penalaran,definisi suatu situasi

tertentu, lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan

sehari-hari. Pendekatan kualitatif lebih mementingkan proses dibandingkan

dengan hasil akhir, oleh karena itu urutan-urutan kegiatan dapat berubah-rubah

tergantung pada kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang ditemukan.

Nur (2002: 75) menyatakan, pendekatan kualitatif bertitik tolak dari

pandangan fenomenalogis yang meletakkan tekanannya pada ‘verstehen” yaitu

pemahaman tingkah laku manusia sebagaimana yang dimaksudkan oleh

pelakunya sendiri dan bagi peneliti sendiri sifatnya interpretatif. Dengan kata lain,

pendekatan kualitatif ini digunakan untuk mengetahui dan memaknai setiap

perihal yang terkait dengan pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah di

SMA Negeri 1 Padang secara rinci dan mendalam.

Page 49: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

49  

B. Situasi Sosial Penelitian

Merujuk pada pernyataan Spradley (1980: 39) bahwa dalam menetapkan

seting penelitian sekurang-kurangnya ada 3 (tiga) unsur yang harus diperhatikan,

yaitu; unsur tempat (place) yaitu tempat atau lokasi orang-orang melakukan

kegiatan; unsur pelaku (actors) yaitu ada orang-orang yang melakukan kegiatan di

tempat tertentu; dan unsur aktivitas (activities) yaitu kegiatan yang dilakukan

aktor dalam situasi sosial. Berdasarkan ketiga kriteria tersebut ditetapkanlah

situasi sosial penelitian ini yaitu supervisi akademik kepala sekolah SMA Negeri

1 Padang Panjang. Penetapan situasi sosial penelitian ini didasari oleh beberapa

pertimbangan, antara lain: 1) peneliti sendiri sebagai mahasiswa jurusan Quality

Assurance and School Leadership (Penjaminan Mutu dan Kepemimpinan Kepala

Sekolah) memiliki ketertarikkan khusus terhadap kegiatan supervisi akademik

kepala sekolah yang dirasakan belum berjalan maksimal, 2) permasalahan yang

diteliti sederhana dan dapat diamati; pelaku, kegiatan dan tempatnya jelas,

3)alhamdulillah, peneliti mendapatkan izin dari kepala sekolah untuk melakukan

penelitian ini sehingga akses untuk mendapatkan informasi juga menjadi lebih

mudah, 4) pelaksanaan penelitian ini, baik itu berupa observasi maupun

wawancara dengan informan tidak menganggu kegiatan kepala sekolah dan guru-

guru tersebut karena kedua aktivitas itu dilakukan pada saat mereka sedang tidak

bertugas atau dengan membuat janji terlebih dahulu supaya pelaksanaannya

berjalan dengan lancar , dan 5) kegiatan supervisi akademik kepala sekolah

merupakan kegiatan yang muncul berulang-ulang dan dapat dilihat atau dicermati

sehingga hasil temuan ini diharapkan benar-benar dapat menjawab permasalahan

yang terkait dengan penelitian ini.

Page 50: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

50  

C. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti merupakan instrumen utama. Dengan kata

lain, semua tahapan dalam rangka meyelesaikan penelitian ini dilakukan sendiri

oleh peneliti. Bentuk aplikatif dari tahapan itu adalah: 1) menentukan situasi

sosial penelitian, 2) menetapkan fokus penelitian, 3) merumuskan masalah dan

pertanyaan penelitian, 4) menetapkan informan melalui purposive sampling,

sehingga diperoleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah, Ketua Kelompok Kerja

Guru (KKG) dan guru-guru lainnya sebagai informan penelitian ini, 5)

mengumpulkan data penelitian melalui observasi langsung ke lapangan maupun

wawancara yang berulang-ulang dengan kepala sekolah,wakil kepala sekolah serta

guru-guru sambil membuat catatan lapangan, 6) melakukan pemeriksaan data

melalui teknik trianggulasi dan perpanjangan keikutsertaan di sekolah ini, 7)

menganalisis data dengan menggunakan model interaktif Miles dan Huberman,

dan 8) menulis laporan penelitian. Setelah melalui semua tahapan dan langkah-

langkah tersebut di atas, diharapkan laporan penelitian ini dapat menjawab

permasalahan seputar supervisi akademik kepala sekolah di SMA Negeri 1

Padang Panjang.

D. Informan Penelitian

Menurut Spradley dalam Iskandar (2008: 113), dalam penelitian kualitatif

seorang peneliti tidak direkomendasikan untuk membatasi subjek penelitian.

Adapun teknik pemilihan informan atau subjek penelitian haruslah: 1)sederhana,

hanya terdapat satu situasi sosial tunggal; 2) mudah memasukinya; 3) tidak payah

dalam melakukan penelitian, mudah memperoleh izin, kegiatannya terjadi

berulang-ulang. Merujuk pada pendapat di atas maka pemilihan informan

Page 51: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

51  

penelitian ini diperoleh melalui teknik purposive sampling dimana informan

ditentukan sendiri oleh peneliti tanpa bermaksud untuk mengurangi tingkat

kepercayaan (trustworhiness) dan kredibilitas ( (credibility) temuan penelitian

dengan alasan peneliti merupakan guru di lokasi penelitian tersebut. Berpedoman

pada pendapat di atas dan fokus penelitian maka informan penelitian ini adalah

kepala sekolah, wakil kepala sekolah, kordinator sekolah bertaraf internasional,

dan guru-guru; ketua kelompok kerja guru, guru senior,dan guru-guru muda.

E. Tahapan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti harus memahami setiap tahap dan

fase yang harus dilakukan demi mendapatkan hasil yang baik serta dan

mempermudah penelitian ini. Menurut Bogdan dalam Sugiyono (2005: 89) tahap

kegiatan dalam penelitian terdiri dari, yaitu 1) pra lapangan, 2) kegiatan lapangan,

dan 3) analisis intensif (analisis data). Dalam setiap tahap terdapat kegiatan-

kegiatan yang bersifat aplikatif. Adapun tahapan yang dilakukan dalam penelitian

ini adalah: 1) menentukan situasi sosial penelitian, 2) menetapkan fokus

penelitian, 3) merumuskan masalah dan pertanyaan penelitian, 4) menetapkan

informan melalui purposive sampling, sehingga diperoleh kepala sekolah, wakil

kepala sekolah, Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) dan guru-guru lainnya

sebagai informan penelitian ini, 5) mengumpulkan data penelitian melalui

observasi langsung ke lapangan maupun melalaui wawancara dengan kepala

sekolah,wakil kepala sekolah serta guru-guru sambil membuat catatan lapangan,

6) melakukan reduksi data untuk memilih data-data yang terfokus pada hal-hal

yang jelas dari penelitian ini, 7) penyajian data, 8) penarikan kesimpulan

(conclusion drawing/verification) 9) melakukan analisis yang lebih menyeluruh

Page 52: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

52  

dan rinci dari objek penelitian, dan 10)analisis tema budaya. Setelah melalui

semua tahapan dan langkah-langkah tersebut di atas, diharapkan laporan

penelitian ini dapat menjawab permasalahan seputar supervisi akademik kepala

sekolah di SMA Negeri 1 Padang Panjang.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting dalam

penelitian karena tanpa mengetahui teknik pengumpulan data yang sesuai dengan

penelitian ini maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang tepat dan akurat.

Menurut Sugiyono ( 2005: 62), dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan

data yang tepat digunakan adalah observasi, interviu, dan dokumentasi.

Observasi bertujuan untuk memahami fakta di lapangan secara jelas

komprehensif. Di samping itu, menurut Glickman, (2009: 182), hasil dari

observasi dapat dijadikan sebagai dasar informasi dalam melakukan wawancara.

Mansi menurut Glickman dkk (2009: 181), “observation is a two-part process-

first describing what has been seen and then interpreting what it means”

(observasi terdiri atas dua proses – proses pertama merupakan paparan tentang apa

yang dilihat dan proses selanjutnya menginterpretasikan apa maknanya. Melalui

observasi, peneliti dapat melihat dan mengamati semua kegiatan maupun

kejadian-kejadian yang berlangsung di sekolah ini, baik yang berkenaan dengan

supervisi akademik maupun tidak. Pada kegiatan ini, peneliti berupaya untuk

mencatat setiap kejadian atau objek yang diamati dan kemudian memaknainya.

Marshal dalam Sugiyono (2005: 64) menyatakan bahwa melalui observasi,

peneliti belajar tentang prilaku dan makna dari prilaku tersebut. Dengan demikian

Page 53: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

53  

apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan selama melakukan observasi menjadi

masukan dan pertimbangan yang bermanfaat dalam merumuskan kesimpulan.

Selain melakukan observasi atau pengamatan, data atau informasi tentang

penelitian juga diperoleh melalui wawancara (interviu). Menurut Stainback yang

dikutip Sugiyono (2005: 72), wawancara merupakan teknik yang dapat

menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak

dapat ditemukan melalui observasi. Dengan kata lain melalui wawancara kita

mencermati prilaku, mimik, atau ekspresi wajah partisipan dalam menjawab

pertanyaan peneliti yang dapat diartikan atau dimaknai. Metode wawancara yang

telah dilakukan dalam penelitian ini ialah wawancara tidak terstruktur atau bebas.

Dalam hal ini peneliti tidak menggunakan format atau pedoman wawancara yang

tersusun dan sistematis. Dengan kata lain, pertanyaan mengalir begitu saja

menurut alurnya tanpa direncanakan. Semua hasil wawancara dicatat atau

direkam dengan menggunakan recording dengan tujuan supaya apa yang telah

dikemukakan informan dapat ditampilkan atau dijadikan bukti nantinya.

Teknik berikutnya yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian

ini ialah studi dokumentasi. Dokumen merupakan bahan tertulis ataupun film

yang dapat dipertanggungjawabkan karena sifatnya yang stabil, alamiah, lahir dan

berada dalam konteks yang berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian (Guba

dan Lincoln dalam Moleong (2007: 216). Adapun jenis dokumen yang dijadikan

sebagai sumber data untuk memperkuat temuan yang diperoleh melalui observasi

dan interviu diantaranya ialah profil sekolah dan foto-foto.

Page 54: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

54  

G. Teknik Penjaminan Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif, hasil temuan penelitian akan dianggap sahih

atau valid apabila temuan itu sesuai dengan kenyataan di lapangan. Untuk

menjamin kesahihan data hasil temuan ini maka peneliti menggunakan beberapa

teknik pemeriksaan:

1) Perpanjangan keikutsertaan. Dalam hal ini peneliti berada lebih lama lagi di

tempat penelitian. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberi keyakinan dan

kepastian pada peneliti dalam pengumpulan data sehingga dapat

meningkatkan derajat kepercayaan data. Di samping itu, teknik ini juga

berguna untuk menghindari terjadinya kekeliruan, bias, subjektifitas, dan

pengaruh sesaat.

2) Triangulasi. Menurut Moleong (2007: 330) triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di

luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data itu. Miles dan Huberman (1985: 330) mengemukakan bahwa

triangulasi berfungsi sebagai pendukung dan penguat temuan yang ada

karena temuan melalui triangulasi sejalan atau setidak-tidaknya tidak

bertentangan dengan temuan yang terdahulu. Adapun pengujian secara

triangulasi dilakukan dengan cara; a) mencari sumber data yang baru.

Ketika hasil temuan dirasa kurang atau belum menyakinkan, peneliti

mencari sumber informasi lain yang dapat memberikan penguatan terhadap

hasil temuan, misalnya ketika kepala sekolah mengatakan bahwa masalah

dana merupakan salah satu kendala beliau dalam melaksanakan supervisi

akademik maka keterangan ini peneliti coba cross check dengan kordinator

Page 55: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

55  

sekolah bertaraf internasional dimana sebelumnya beliau tidak termasuk

dalam daftar informan penelitian ini, b) membandingkan temuan yang

diperoleh melalui observsi dan hasil wawancara, dan c) membandingkan

data temuan dengan referensi–referensi yang relevan, seperti

mengkorelasikan jadwal supervisi dengan fakta di lapangan

H. Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan teknik Model Interaktif Miles

dan Huberman (1985: 21). Dalam model ini, ada empat siklus kegiatan yang

saling berinteraksi dan harus dilakukan secara terus menerus selama proses

pengumpulan data berlangsung. Aktivitas dalam analisis data, yaitu

mengumpulkan data, mereduksi data, menampilkan data, dan membuat

kesimpulan.

Gambar 3.1. siklus kegiatan dalam analisis data (interactive model Miles dan Huberman) Analisis data berlangsung secara terus menerus dimulai saat

mengumpulkan data (data collection). Selanjutnya pada saat penelitian, data dan

informasi diperoleh melalui wawancara langsung dengan informan, seperti kepala

sekolah, wakil kepala sekolah, ketua Kelompok Kerja Guru (KKG), guru senior,

Data Collection

Data Display

Data Reduction

Conclution: Drawing/verifying

Page 56: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

56  

dan guru-guru muda. Setiap informasi yang didapat dicatat atau direkam untuk

kemudian dibuat catatan reflektif berupa kesimpulan sementara. Kesimpulan

sementara ini terus dikuatkan dengan mencari data tambahan atau sumber-sumber

informasi lainnya.

Langkah berikutnya dalam proses analisis ini ialah mensortir data (data

reduction) dan mengelompokkan data. Data-data yang telah terkumpul

dikelompokkan berdasarkan kategorinya dan diberi judul untuk lebih

memudahkan mengingatnya. Sementara itu, data yang tidak berhubungan dengan

fokus penelitian atau tidak dibutuhkan dibuang. Tujuan dari kegiatan ini supaya

data penelitian tetap terarah pada hal-hal terpenting dari penelitian ini sehingga

memudahkan dalam mengidentifikasi dan memberikan makna terhadap data

tersebut sebelum membuat kesimpulan.

Setelah data dikelompokkan, diperiksa, dan dikonfirmasi ulang, tahap

selanjutnya ialah menyajikan data. Miles dan Huberman (1985: 21) menyatakan

bahwa penyajian data merupakan bagian yang penting dalam penelitian kualitatif

karena data yang ditampilkan adalah data yang telah tersusun dan dianalisis. Hal

ini memberi kemungkinan untuk membuat kesimpulan yang bermakna. Data yang

disajikan berupa tabel, rincian kegiatan, hasil percakapan, dan lain-lain.

Langkah terakhir ialah membuat kesimpulan berdasarkan data yang telah

terkumpul dan dianalisis. Kesimpulan dan hasil yang ditampilkan dalam laporan

penelitian ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

melatarbelakangi penelitian ini dan dapat diterima banyak pihak.

Page 57: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

57  

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan selama lebih kurang 5 (lima)

bulan (April s.d Agustus 2009) di SMAN 1 Padang Panjang, peneliti

mengklasifikasikan hasil temuan menjadi temuan umum dan khusus.

A. Temuan Umum

1. Profil SMA Negeri 1 Padang Panjang

SMA Negeri 1 Padang Panjang merupakan Rintisan SMA Bertaraf

Internasional ( SMA BI ) yang ditetapkan oleh Dirjen Dikdasmen pada tahun

2007. SMA Negeri 1 Padang Panjang bersama dengan 4 sekolah lainnya di

Sumatera Barat, seperti SMA Negeri 1 Padang, SMA Negeri 1 Lubuk Alung,

SMA Negeri 1 Bukittinggi, dan SMA Negeri 1 Lubuksikaping merupakan

sekolah-sekolah piloting project pemerintah dalam rangka penerapan sekolah

bertaraf internasional. Kebijakan ini untuk memenuhi UU No. 20 Tahun 2003

Pasal 50 Ayat 3: Pemerintah dan/atau Pemda menyelenggarakan sekurang-

kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk

dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional.

Keputusan ini ditetapkan pada SMA Negeri 1 Padang Panjang setelah

sekolah ini berhasil memenuhi standar kriteria yang telah ditetapkan

Departemen Pendidikan Nasional. Di samping itu pertimbangan lain yang

mendukung keputusan ini ialah prestasi sekolah yang terus naik sejak

ditetapkan sebagai sekolah unggul Sumatera Barat pada tahun 1998.

Page 58: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

58  

SMA Negeri 1 Padang Panjang itu sendiri berdiri tahun 1950. Sekolah ini

dulunya bernama Norman School (Sekolah guru tertua di Indonesia setelah di

Jawa) yang berdiri tahun 1904. Lokasi sekolah ini berada di pusat kota Padang

Panjang yang bergelar kota Serambi Mekah, tepatnya di jalan K.H. Ahmand

Dahlan No. 9 atau lebih dikenal dengan nama Guguk Malintang. Sebagai SMA

Bertaraf Internasional, SMA Negeri 1 Padang Panjang telah terakreditasi A

dan merupakan SMA umum dengan sistem pembinaan Boarding School yang

berkarakter pesantren di Sumatera Barat.

1.1. Visi dan Misi Sekolah

Visi sekolah ini adalah “mewujudkan sekolah unggul yang mampu

berkompetisi secara nasional dan internasional, berjiwa religius,

mengembangkan multi kecerdasan, mampu menempatkan 80% lulusan

diperguruan tinggi terbaik dalam dan luar negeri.” Visi ini disusun oleh

kepala sekolah bersama-sama dengan guru-guru pada tahun 1998, di saat

sekolah ini ditetapkan sebagai sekolah unggul Sumatera Barat.

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut maka disusunlah misi

sekolah yang dituangkan sebagai berikut:

a) Meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan dan penataran.

b) Mengadakan inovasi pembelajaran melalui penyelenggaraan

Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran

(MGMP), dan pengembangan sumber daya manusia guru.

Page 59: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

59  

c) Meningkatkan kemampuan tenaga tata usaha melalui pembinaan,

pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia lainnya.

d) Melaksanakan kegiatan pembinaan keimanan dan ketaqwaan.

e) Melaksanakan kegiatan keilmuan.

f) Mengembangkan kurikulum berupa tambahan belajar.

g) Mengembangkan keterampilan bahasa Inggris.

h) Pengembangan multi kecerdasan.

1.2. Tujuan

a. Tujuan jangka pendek:

1. Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme guru dalam proses

belajar mengajar.

2. Meningkatkan kemampuan kepala sekolah dan tenaga pendukung

dalam pemahaman berbahasa Inggris dan komputer untuk

menunjang bidang tugas dan tupoksinya.

3. Meningkatkan dan mempersipkan siswa mengikuti Olimpiade sain,

untuk tingkat kota, provinsi dan nasional/internasional.

4. Mencukupi kebutuhan minimal komputer serta tersedianya alat

praktek siswa.

Page 60: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

60  

b. Tujuan Jangka Panjang:

1. Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan menengah menuju

Sekolah Berstandar Internasional (SBI) melalui penyelenggaraan

pembelajaran yang bermutu.

2. Mendorong terwujudnya good government dan akuntabilitas

pengelolaan pendidikan di sekolah.

3. Mendorong sekolah untuk melaksanakan Manajemen Berbasis

Sekolah (MBS) dalam ranga meningkatkan efektifitas dan efisiensi

penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

4. Meningkatkan jumlah dan kualifikasi tenaga kependidikan sesuai

dengan tuntutan program pembelajaran yang berkualitas menurut

standar internasional.

5. Meningkatkan kemampuan tenaga tata usaha untuk menyelengga-

rakan administrasi pendidikan secara profesional.

6. Mengembangkan sistem seleksi penerimaan siswa baru.

7. Meningkatkan pelaksanaan kegiatan Iman dan Taqwa (IMTAQ).

8. Menjalin kerjasama (networking) dengan lembaga/instansi terkait,

masyarakat, dan dunia usaha dalam rangka mengembangkan

program pendidikan yang berakar pada budaya bangsa dan

mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(IPTEK).

Page 61: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

61  

9. Mendorong dan meningkatkan peran serta masyarakat untuk

berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan.

Dari keterangan pihak sekolah, sejak visi dan misi ini dirumuskan,

prestasi sekolah setahap demi setahap naik secara signifikan.

1.3. Data Siswa

Input siswa yang mendaftar dan diterima di SMA Negeri 1 Padang

Panjang berada di atas rata-rata, hal ini terbukti dari hasil tes akademik dan

sejumlah seleksi penerimaan siswa yang ketat. Seleksi ini dilakukan sesuai

dengan indikator karakteristik SBI, seperti perkembangan nilai yang

dikomulatifkan dari laporan belajar siswa di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

(SLTP), rekomendasi piagam-piagam, sertifikat Test of English as Foreign

Language (TOEFL) atau Test of English for International Communication

(TOEIC) yang pada dasarnya adalah menseleksi siswa yang benar-benar

mampu dan siap sepanjang waktu pendidikan menerima program-program

unggulan.

Klasifikasi Siswa:

a) Kelas berstandar internasional, terdiri dari tamatan SLTP / MTsN se

Sumatera Barat sebanyak 60 orang ( 2 kelas ). Bagi siswa yang

berada dalam kelompok ini maka pengajaran untuk mata pelajaran

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di sajikan dalam bahasa

Inggris walaupun belum 100 %.

Page 62: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

62  

b) Kelas Unggul Padang Panjang terdiri dari tamatan SLTP / MTsN se

kota Padang Panjang dan Batipuh X Koto yang berjumlah 60 orang

(2 kelas).

c) Kelas reguler terdiri dari tamatan SLTP / MTsN se Padang Panjang

dan Batipuh X Koto serta luar rayon yang berjumlah 60 orang (2

kelas ).

Profil Siswa:

a) Efektifitas belajar tinggi.

b) Indeks prestasi siswa di atas rata-rata ( 7,00 ).

c) Mampu menulis karya ilmiah.

d) Mampu mengadakan diskusi ilmiah dan pratikum-pratikum ilmiah.

e) Mempunyai wawasan pengetahuan yang tinggi.

f) Motivasi tinggi terhadap kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler.

g) Mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan menjadikan bahasa

Inggris sebagai salah satu bahasa pengantar.

h) Mempunyai kepedulian sosial yang tinggi.

i) Mempunyai sikap dan prilaku yang terpuji.

j) Disiplin, patuh dan taat terhadap tata tertib / peraturan yang berlaku.

Page 63: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

63  

Tabel 4.1. Jumlah siswa 3 tahun terakhir:

No Tahun Pelajaran

Jenis Kelamin Rom Jumlah

L P Bel

1 2006/2007 206 311 20 517

2 2007/2008 200 313 20 513

3 2008/2009 221 305 20 526

(Sumber: data SMAN 1 Panjang Panjang)

Dari data jumlah siswa di atas, diketahui bahwa dari tahun ke tahun

jumalah siswa tidak berubah secara signifikan. Hal ini disebabkan setiap

tahunnya jumlah siswa yang diterima di awal tahun ajaran selalu sama

jumlahnya yaitu 180 orang siswa, terdiri 6 rombel. Meskipun nantinya terjadi

perubahan jumlah siswa di tengah tahun berjalan, itu disebabkan oleh

kepindahan siswa ke sekolah lain dengan alasan mengikuti orang tuanya ke

daerah lain atau tinggal kelas dan kemudian pindah sekolah bukan disebabkan

oleh drop out. Di samping itu dari data yang sama kita ketahui jika jumlah

siswa perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah siswa laki-laki.

Keadaan ini secara tidak langsung dapat menjadi faktor yang memungkinkan

terciptanya kondisi pembelajaran yang lebih tenang dan kondusif.

1.4. Data Sumber Daya Manusia (SDM)

a) Kepala Sekolah

Saat penelitian ini dilakukan, SMA Negeri 1 Padang Panjang

dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah (KS) yang telah menjabat sebagai

kepala sekolah di tempat ini selama ± 7 tahun atau sejak tahun 2002. Saat

Page 64: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

64  

ini, kepala sekolah bertempat tinggal di kompleks SMA Negeri 1 Padang

Panjang. Dalam pandangan guru-guru, beliau merupakan sosok yang baik,

demokratis, mengayomi, santun serta mengerti kesulitan dan kondisi para

bawahannya. Dalam banyak hal karakter (KS) seperti ini disukai dan

menjadi motivasi bagi guru-guru untuk berbuat yang terbaik atau merasa

malu jika berbuat yang tidak baik. Akan tetapi di lain pihak, personaliti

(KS) ini justru menjadi kelemahan beliau dalam menegakkan disiplin dan

bertindak profesional dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, salah

satunya dalam pelaksanaan supervisi akademik karena (KS) terlalu banyak

pertimbangan dalam mengambil suatu tindakkan. Singkat kata beliau

adalah kepala sekolah yang disenangi baik oleh guru-guru, karyawan serta

anak didik.

Dalam menjadikan sekolah ini besar, faktor kepemimpinan (KS)

sangat besar pengaruhnya. Di tangan beliau, prestasi sekolah ini meningkat

dengan pesat. Hal ini disebabkan oleh pola kepemimpinana beliau yang

arif bijaksana, seperti ungkapan guru (G7) dan (G8) yang diwawancarai

tanggal 8 dan 13 Juni 2009,

faktor yang menjadikan sekolah ko besar diantaronyo yo pengaruh dari Apak dengan “management by peace and by laugh”nyo, dan kedamaian untuk bakarajo, hati ko tabukak. Apak ko memang etika jo guru tinggi, sahinggo guru basamangat tinggi pulo untuk karajo,....untuangnyo di sakolah wak ko lah ado budaya sekolah yang positif tapi dak mungkin budaya positif tu ado tanpa kepemimpinan yang baik ( faktor yang menjadikan sekolah ini besar salah satunya karena pengaruh kepemimpinan Kepala Sekolah yang arif bijaksana, kedamaian untuk bekerja sehingga menjadi motivasi dan hati jadi senang untuk bekerja,...,di sekolah ini telah ada budaya sekolah yang positif, ini ada karena kepemimpinan kepala sekolah yang baik).

Page 65: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

65  

Dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala sekolah, (KS) dibantu

oleh 4 (empat) orang wakil kepala sekolah, yaitu wakil kurikulum, wakil

kesiswaan, wakil sarana dan prasarana, wakil bagian humas, dan seorang

kordinator sekolah bertaraf internasional (SBI). Keempat orang wakil

kepala sekolah ini dipilih oleh majelis guru melalui suatu musyawarah

yang melibatkan semua guru dan pegawai sekolah sekali dalam tiga tahun.

b) Guru

Jumlah guru yang bertugas di SMA Negeri 1 Padang Panjang saat

ini adalah 61 orang dengan jenjang pendidikan S2, S1, dan D3/2 dengan

rincian 10 orang S2 dan 5 orang sedang mengikuti pendidikan S2 atau 48

orang S1, 2 orang D3 dan 1 (satu) orang guru honor. Data selengkapnya

ditunjukkan oleh tabel berikut:

Page 66: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

66  

Tabel 4.2. Jumlah Guru per Mata Pelajaran, Kualifikasi Pendidikan, Status

dan Jenis Kelamin:

No. Mata Pelajaran Tingkat

Pendidikan

Status Guru

JumlahGT/PNS GTT/Guru

Bantu S2 S1 D3 L P L P

1 Pendidikan Agama Islam 4 2 2 4 2 Kewarganegaraan 4 1 3 4 3 Bahasa Indonesia 1 4 5 5 4 Sejarah 4 4 4 5 Bahasa Inggris 5 1 2 3 1 6 6 Penjaskes 3 3 3 7 Matematika 5 1 2 4 6 8 Fisika 2 4 1 5 6 9 Biologi 1 4 4 5 10 Kimia 1 3 4 4 11 Ekonomi / Akt 3 1 2 3 12 Sosiologi 3 3 3 13 Geografi 1 1 2 2 14 Seni Budaya 1 1 1 15 Bahasa Jerman 1 1 1 16 Teknik Informatika 3 1 2 3 17 Bahasa Jepang 1 1 1 18 BK 5 1 4 5

Jumlah 61 (Sumber: data SMAN 1 Padang Panjang)

Berdasarkan tabel 4.3 di atas tergambar bahwa keadaan jumlah

guru untuk setiap mata pelajaran jika dibandingkan dengan rombel (20

rombel) sudah mencukupi, justru untuk beberapa mata pelajaran, seperti

kewarganegaraan, bahasa Indonesia, matematika, biologi, fisika, dan

teknik Informatika, jumlah guru sudah berlebih.

Page 67: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

67  

c) Tenaga Kependidikan

Dalam menjalankan tugas manajerialnya, kepala sekolah dibantu

oleh seorang Kepala Tata Usaha dan beberapa orang staf tata usaha baik

yang berstatus pegawai tetap maupun tenaga honor.

Tabel. 4.3. Jumlah dan status tenaga kependidikan

No Jabatan Status Jumlah Ket PNS Honorer

1. Kepala TU 1 1 2. Staff TU 4 2 6 3. Satpam 2 2 4. Laboran 1 1 5. Pustakawan 1 1 2 6. Teknisi Komputer 1 1 7. Pesuruh 2 2 (Sumber: data SMAN 1 Padang Panjang)

1.5. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dimaksud di sini adalah alat atau fasilitas

yang tersedia di sekolah yang berfungsi untuk menunjang proses

pembelajaran, baik yang berhubungan secara langsung maupun tidak

langsung. Proses belajar mengajar di SMA Negeri 1 Padang Panjang

didukung oleh sarana prasarana yang cukup memadai seperti rincian

berikut:

Page 68: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

68  

Tabel 4.4. Sarana dan Prasarana

No Nama Sarana Jumlah Satuan 1 Luas Lahan 1 41589 m² 2 Luas bangunan 1 5522 m² 3 Lapangan olahraga 1 4185 m² 4 Ruang belajar 20 lokal 5 Laboratorium IPA 3 lokal 6 Labor Bahasa 1 lokal 7 Labor Komputer / Internet 2 lokal 8 Labor Multimedia 1 lokal 9 Ruang Kepala Sekolah 1 lokal

10 Ruang Guru 1 lokal 11 Ruang TU 1 lokal 12 Ruang Perpustakaan 1 lokal 13 Ruang BK 1 lokal 14 Ruang Serbaguna 1 lokal 15 Ruang OSIS 1 lokal 16 Ruang Klinik Kesehatan 1 lokal 17 Ruang UKS 1 lokal 18 Ruang Ibadah / Mesjid 1 buah 19 Kantin 3 lokal 20 WC Siswa 20 buah 21 WC Guru / Kepala Sekolah 6 buah 22 Ruang Kesenian 1 lokal 23 Asrama 2 buah 24 Pekarangan Sekolah 1 10.000 m² 25 Taman 1 6.784 m² 26 Kebun Sekolah 1 9.200 m² 27 Toga 1 90 m² 28 Saluran Limbah 1

(Sumber: data SMAN 1 Padang Panjang)

Dari data tabel di atas, nampak jelas terlihat bahwa sekolah ini

memiliki sarana prasarana yang cukup lengkap untuk menunjang PBM yang

baik. Dengan statusnya sebagai SMA BI, pihak sekolah dan pemerintah

berusaha untuk melengkapi sarana prasarana yang ada sehingga nantinya

betul-betul dapat memenuhi standar sekolah bertaraf internasional. Salah

Page 69: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

69  

satunya ialah dengan melengkapi kelas-kelas internasional dengan media

belajar yang cukup memadai seperti, komputer dan Liquid Crystal Display

(LCD) proyektor. Di kelas-kelas ini juga terdapat Closed Circuit Television

(CCTV) sehingga kepala sekolah dapat mengamati aktivitas yang ada dalam

kelas-kelas tersebut. Akan tetapi sejak setahun belakangan ini, alat monitor

CCTV yang ada di ruangan kepala sekolah rusak dan belum diperbaiki

hingga saat ini.

2. Program kegiatan SMA Negeri 1 Padang Panjang

Pelayanan dan sasaran akhir dari pelaksanaan program kegiatan di

SMA Negeri 1 Padang Panjang adalah siswa yang mempunyai kecerdasan

intelektual, emosional, dan spiritual. Dalam mewujudkan sasaran akhir

tersebut, SMA Negeri 1 Padang Panjang memiliki program khusus yang

membuatnya berbeda dengan sekolah umum lainnya. Sekolah ini terkenal

dengan program Imtaqnya yang dipadukan dengan program umum lainnya. Hal

ini dijabarkan melalui gambar berikut:

Page 70: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

70  

PROGRAM SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG

1. Pelaksanaan PBM 8 jam / hari

2. Pelaksanaan IMTAQ

3. Ketereampilan Bahasa Inggris

4. Keterampilan Komputer

5. Olah raga dan Ekskul

6. Akses internet.

Gambar 4.7.Program SMA Negeri 1 Padang Panjang ( Sumber: data SMAN 1 Padang Panjang)

Dari bagan di atas dapat diketahui bahwa siswa di sekolah ini

dikelompokkan atas dua bagian, siswa asrama karena mereka harus tinggal

di asrama dan siswa luar asrama, yaitu mereka yang tidak tinggal di asrama.

Bagi siswa yang tinggal di asrama mereka sekaligus berada dalam kelas BI

SELURUHNYA PELAYANAN UNGGUL

SISWA ASRAMA SISWA LUAR ASRAMA

PELAYANAN SAMA DARI SEGI

Page 71: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

71  

artinya guru-guru menyampaikan materi mereka secara bilingual. Untuk

tahap awal, perlakuan ini hanya diperuntukkan bagi guru-guru yang

mengajar mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA).

Namun secara keseluruhan semua siswa mendapatkan pelayanan dan

kesempatan yang sama, yaitu sama-sama berhak mendapatkan pelayanan

unggul.

2.1.Kegiatan Kurikuler

Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM), sekolah ini

memiliki jadwal belajar yang lebih padat dibandingkan dengan sekolah

negeri lainnya. Kalau sekolah lain, siswanya biasa belajar dari jam 07.30

hingga 13.30 WIB maka di SMA Negeri 1 Padang Panjang, siswa belajar

selama 8 jam setiap harinya yang dimulai dari jam 07.15 WIB berakhir jam

15.10 WIB. Ketentuan ini belaku untuk semua siswa, mulai dari kelas X

hingga kelas XII, kecuali bagi kelas XII di semester ke dua akan

mendapatkan tambahan belajar 10 (sepuluh) jam per minggu dalam rangka

persiapan ke perguruan tinggi.

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa pelayanan dan sasaran

akhir dari output siswa adalah siswa yang perspektif, mempunyai

kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual, seperti yang diungkapkan

oleh kepala sekolah, “Output SBI adalah untuk menghasilkan manusia

Indonesia yang mampu menghadapi persaingan global yaitu mandiri, kritis,

memiliki jiwa enterpreneurship dan mampu menyelesaikan masalahnya

sendiri.” Untuk mencapai itu semua SMA Negeri 1 Padang Panjang

Page 72: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

72  

memberikan layanan khusus secara akademis dengan penambahan jam

belajar untuk mata pelajaran MIPA atau yang di ujikan pada tingkat sekolah

(Ujian Sekolah) plus Bahasa Inggris dan penambahan jam Imtaq 2 (dua)

jam seminggu untuk anak di luar asrama dan 14 (empat belas) jam

seminggu untuk anak-anak yang diasramakan. Di samping itu sekolah ini

juga mempunyai program unggulan dikurikulum Imtaq SMAN 1 Padang

Panjang yaitu Hafiz Al Qur’an dan Khatam Qur’an.

Program Imtaq berimplikasi dan sangat berkontribusi terhadap

kecerdasan siswa, sikap, tingkah laku dan budi pekerti sehingga sekolah ini

tidak khawatir akan melahirkan generasi-generasi yang tercabut dari akar

budaya, agama dan nasionalismenya. Kegiatan Imtaq setiap malamnya

dimulai dari Sholat Magrib berjamaah sampai diakhiri dengan Sholat Isya

berjamaah di Mushalla di lingkungan sekolah. Kegiatan imtaq ini banyak

mempelajari dan mendalami ilmu agama, seperti hafal Alqur’an, tafsir

Alqur’an, kemampuan menganalisa ayat-ayat Alqur’an, dan lain-lain dengan

bimbingan 5 orang ustad (guru mengaji malam) secara bergantian.

Sedangkan pelaksanaan kegiatan Imtaq untuk siswa yang tinggal di luar

asrama dilakukan dari hari Senin sampai Rabu, pertingkat/hari, dimulai dari

sholat Ashar dan dilanjutkan dengan pengajian yang dibimbing oleh Ustaz

dan Ustazah yang ditunjuk khusus.

2.2. Kegiatan Ekstrakurikuler

Di samping program Imtaq, pihak sekolah juga memfasilitasi siswa

dengan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang intinya adalah untuk

Page 73: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

73  

mendukung kecerdasan emosional siswa, seperti: Pramuka, Palang Merah

Remaja (PMR), Sanggar Kreativitas Remaja (SKR), Siswa Pecinta Alam

(Sispala), Marching Band, Forum Wanita Islam, Kelompok Keterampilan

Tata Boga, Keterampilan Graha, Kelompok Debat Bahasa Inggris dan

Bahasa Jepang, kelompok kelas khusus pembinaan olimpiade dan kelompok

tarian tradisional. Dari sekian banyak prestasi akademik dan non akademik

yang telah diraih sekolah ini, beberapa diantaranya sangat membanggakan

seperti:

a) Medali emas Olimpiade Sains Biologi tingkat nasional, tahun

2004.

b) Medali perak Olimpiade Sains Biologi tingkat internasional di

China, tahun 2004.

c) Juara umum Olimpiade Sains Kimia tingkat Sumbar, tahun 2004.

d) 20 besar Olimpiade Sains Kimia tingkat Nasional, tahun 2005.

e) Juara I Festifal Seni Internasional di Yogyakarta tahun 2008, dll.

(sumber : data SMAN 1 Padang Panjang)

B. Temuan Khusus

Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor

13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah ditegaskan bahwa salah satu

kompetensi yang harus dimiliki seorang kepala sekolah adalah kompetensi

supervisi. Ini berarti bahwa seorang kepala sekolah harus kompeten dalam

Page 74: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

74  

melakukan supervisi akademik terhadap guru-guru yang dipimpinnya. Secara

teori, supervisi akademik dapat dilaksanakan secara langsung, tidak langsung,

ataupun secara berkolaborasi dengan guru-guru. Yang terpenting dari itu semua,

guru-guru mendapatkan bantuan dan bimbingan dalam memperbaiki proses

belajar mengajar. Hal ini penting untuk disikapi dengan baik oleh kepala sekolah

karena kegiatan ini sangat berkorelasi dengan upaya sekolah dalam mencapai visi

dan misinya.

Setelah melakukan pengamatan, observasi, dan wawancara yang cermat

dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru-guru, berikut ini dapat

diketahui temuan khusus penelitian ini terkait dengan pelaksanaan supervisi

akademik kepala sekolah dan kendala-kendala yang ditemui dalam pelaksanaan

supervisi tersebut serta upaya yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkat

profesionalisme guru.

1. Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah

Berubahnya status SMA Negeri 1 Padang Panjang dari sekolah unggul

Sumatera Barat menjadi Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf

Internasional (RSMABI) membawa beberapa perubahan yang sangat signifikan

terhadap jalannya roda pendidikan di sekolah ini. Dilihat dari rencana kerja

tahunan sekolah saat ini, tampak adanya beberapa program yang cukup

dilematis untuk dijalankan, seperti; a) penggunaan bahasa Inggris dalam proses

belajar mengajar untuk mata pelajaran sains, sementara tenaga gurunya tidak

dipersiapkan sebelumnya b) perumusan perangkat mengajar mata pelajaran

sains dalam bahasa Inggris, c) mempersiapkan sumber daya manusia yang

Page 75: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

75  

memiliki wawasan Informasi dan Teknologi (IT) dan bahasa Inggris, serta d)

peningkatan dan pengadaan sarana dan prasarana sekolah untuk menunjang

proses belajar mengajar dengan anggaran yang terbatas. Di samping itu dari

segi kepengawasan, sejak ditetapkan sebagai SMA BI, pelaksanaan supervisi

akademik tidak saja dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah,

tetapi pengawas provinsi juga melakukan supervisi akademik khususnya untuk

guru-guru yang mengajar di kelas-kelas internasional, meskipun hanya satu

kali dalam satu semester. Menurut G03 yang diwawancarai tanggal 26 Mei

2009 diperoleh informasi,”ambo pernah sakali dicaliak Ibuk pengawas dari

Padang, yang dicaliak tu perangkat maaja, caro maaja, jo penggunaan bahasa

Inggris ambo tetapi apak jo pengawas dinas yo alun pernah lai” (saya pernah

dilihat mengajar oleh Ibuk Pengawas dari Padang, yang dilihat ialah perangat

mengajar, cara mengajar dan penggunaan bahasa Inggris).

Sementara itu, menurut G04 dalam wawancarnya pada tanggal 28 Mei

2009 mengatakan bahwa supervisi dari pihak pengawas kota dapat dikatakan

tidak pernah mensupervisi guru-guru di sini, kecuali untuk sertifikasi, itupun

hanya sebatas untuk mengisi format penilaian, “ibuk salamo ko yo baru

kapatang ko dicaliak maaja dek pengawas, itu dek ibuk ka sertifikasi” (Ibuk

selama ini, baru kemaren ini disupervisi pengawas karena ibuk akan

sertifikasi). Supervisi merupakan salah satu faktor penting yang diperhatikan

pemerintah dalam menetapkan suatu sekolah sebagai rintisan sekolah bertaraf

internasional (RSBI).

Perubahan sekolah ini menjadi SMA BI ikut mempengaruhi

pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah. Dalam rentang waktu 7 tahun,

Page 76: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

76  

sejak menjabat kepala sekolah, ada 2 bentuk pendekatan yang ditemukan,

digunakan kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademiknya, yaitu

supervisi secara kolaborasi (collaborative supervision) dan supervisi tidak

langsung (non-directive supervision). Kedua pendekatan ini diambil dengan

dasar pemikiran yang hampir sama yaitu guru-guru pada umumnya sudah

memiliki kompetensi dan kemampuan yang sudah bagus, di samping

pengawasan dan kontroling yang dilakukan, baik dari pihak sekolah maupun

pengawas sekolah.

a. Supervisi Akademik secara Kolaboratif (Collaborative Supervision)

Pada masa awal kepemimpinan Kepala Sekolah atau sebelum SMA

Negeri 1 Padang Panjang ditetapkan sebagai SMA Bertaraf Internasional,

kegiatan supervisi akademik kepala sekolah lebih bersifat kolaboratif atau

kolegial antara kepala sekolah dengan guru-guru. Artinya kepala sekolah

dalam menjalankan perannya sebagai supervisor akademik melibatkan guru-

guru lain yang diperkirakan sudah mampu menjadi supervisor terhadap

guru-guru lain. Kewenangan ini dilimpahkan kepada ketua kelompok kerja

guru (KKG) atau guru-guru senior berdasarkan ketetapan kepala sekolah.

Informasi ini diperoleh dari percakapan dengan G06 pada tanggal 4 Juni

2009, guru yang juga pernah menjadi wakil kepala sekolah bagian

kurikulum pada tahun 2004-2007,

dulu kepala sekolah melimpahkan sebagian wewenangnya kepada guru senior dalam hal supervisi, dilakukan secara terjadwal, terprogram, dan tidak ditujukan pada orang yang sama pada setiap supervisi, kelemahannya supervisi Bapak tidak ditindaklanjuti sebagaimana mestinya, misalnya hasil supervisi didiskusikan,

Page 77: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

77  

dengan guru-guru tapi tidak dimonitor, tidak diarsipkan, dan tidak dievaluasi.

Pernyataan yang sama juga dikemukakan oleh G04, dalam wawancaranya

pada tanggal 28 Mei 2009 mengungkapkan,

Samaso Ibuk dulu, supervisi Apak ado dijadwalkan dan dilaporkan ka guru-guru senior. Dulu, guru-guru mudo disupervisi guru-guru senior. Samantaro, guru-guru senior disupervisi Apak.” (waktu Ibuk menjadi wakil kurikulum dulu, supervisi kepala sekolah ada dijadwalkan dan dilaporkan kepada guru-guru senior. Dulu, guru-guru muda disupervisi oleh guru-guru senior. Sementara guru-guru senior disupervisi oleh kepala sekolah).

Untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas maka peneliti mencoba

untuk mengkonfirmasikan pernyataan di atas kepada Guru (G07).

Berdasarkan percakapan tersebut diperoleh informasi sebagai berikut,

Apak dak suko mansupervisi awak sacaro langsuang, nyo labiah suko urang lain nan malakukannyo seperti ketua KKG. Mungkin nyo dak nio wak maraso tapaso dek nyo, nyo dak nio awak disulitkan olehnyo sahinggo ado jarak tapi itu dulu kini satau ibuk Apak dak pernah malakukan supervisi. (kepala sekolah tidak suka mensupervisi secara langsung, dia suka orang lain yang melakukannya, seperti ketua Kelompok Kerja Guru (KKG). Mungkin beliau tidak mau guru-guru merasa terpaksa karena supervisinya, beliau tidak mau guru-guru merasa disulitkan olehnya, sehingga menimbulkan jarak tapi itu dulu, kini satau ambo Apak tidak melakukan supervisi seperti itu lagi). Dalam pelaksanaanya, baik kepala sekolah maupun ketua KKG

yang ditunjuk sebagai supervisor menggunakan format yang telah ada,

yaitu Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) yang dikembangkan oleh

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, seperti yang disampaikan

WK1 dan G06,”kepala sekolah dalam melakukan supervisi menggunakan

format yang telah ada, yaitu APKG dan itu diisi Bapak.” Sehingga dari

format tersebut, diharapkan kepala sekolah mengetahui kemampuan guru,

Page 78: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

78  

kelemahan, dan kekeurangannya dalam mempersiapkan dan mengelola

pembelajaran.

Pada prinsipnya pelaksanaan supervisi kolaboratif ini tidak

menyalahi ketentuan yang ada. Namun dalam pelaksanaannya harus tetap

memperhatikan prinsip-prinsip dari supervisi itu sendiri, seperti

profesional, konstruktif, demokratis, dan berkesinambungan sehingga

bantuan dan bimbingan yang diberikan dapat memperbaiki dan membantu

guru meningkatkan profesionalitasnya. Menurut kepala sekolah, kebijakan

ini diambil untuk menyikapi kesibukan akan beban tugas beliau sebagai

kepala sekolah unggul Sumatera Barat waktu itu. Selain itu, supervisi

kolaboratif ini dilaksanakan untuk memberdayakan guru-guru. Berikut

kutipan pernyataan kepala sekolah yang diwawancarai pada hari Rabu, 6

Mei 2009,

Guru-guru dibiasokan untuak indak diaja dan diagiahtau tapi menyatokan apo kekurangan nyo ka ketua KKG. Guru wak banyak jumlahnya jadi dak mungkin ambo mansupervisinyo satu persatu. Di sikolah kito cubo berdayokan kelompok kerja guru ko (guru-guru dibiasakan untuk tidak diajar dan diberitahu tapi menyatakan apa kekurangan mereka).

Dalam kenyataannya, kebijakan ini cukup efektif membantu guru-

guru untuk memperbaiki dan mengembangkan kemampuan mereka.

Contohnya pada guru-guru baru. Ketika mewawancarai (G01), (G03) dan

(G5), yang tergolong guru-guru baru di sekolah ini diperoleh informasi

bahwa supervisi kepala sekolah sangat mereka butuhkan karena ilmu yang

mereka dapatkan di bangku kuliah kadang-kadang tidak sesuai dengan

keadaan di lapangan. Sehingga bagi mereka supervisi kepala sekolah

Page 79: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

79  

diharapkan dapat membantu dan membimbing mereka untuk memahami

dan menyesuaikan diri dengan ruang lingkup kerja yang baru.

Menurut keterangan G01, G05, dan G03 yang diwawancarai pada

tanggal 20, 31, dan 26 Mei 2009 mengatakan,

Awalnyo, yo maraso cangguang, binguang, was-was tapi baa lai kito harus bisa, walaupun Apak dak ado mambimbiang langsuang, untuangnyo ibuk-ibuk nan lain ado tampek batanyo dan nio mambagi ilmunyo” (pada awalnya, merasa canggung, bingung, was-was tapi kita harus bisa, meskipun kepala sekolah tidak mensupervisi secara langsung, untungnya Ibuk-ibuk yang lain ada untuk bertanya dan mereka mau membagi ilmunya). ....untuang, ambo lah pernah maaja di swasta 2 tahun, tapi kondisinyo tantu babeda. Di tampek lamo dak sarancak dan dak sa banyak ko tuntutannya. Jadi yo harus karajo kareh, untuangnyo ibuk-ibuk di siko elok-elok, nio manolong wak. (kebetulan, saya pernah mengajar 2 tahun di swasta tapi kondisinya sangat berbeda. Di tempat yang lama tidak sebagus dan sebanyak ini tuntutannya. Jadi harus kerja keras, untungnya guru-guru di sini baik-baik, suka menolong). ....terus terang sebagai guru baru, supervisi Apak dibutuahkan. Di awal-awal maaja awak masih binguang, banyak metode-metode maaja yang dak awak kuasai tapi awak sagan pulo batanyo ka Apak, paliang-paliang awak batanyo ka Ibuk ‘E’ atau Buk D (terus terang sebagai guru baru, supervisi kepala sekolah dibutuhkan. Banyak metode-metode mengajar yang tidak dikuasai tapi saya segan pula bertanya pada kepala sekolah. Paling-paling saya bertanya pada Ibuk E atau buk D). Jelas kiranya bahwa bagi guru-guru baru keberadaan supervisi

kepala sekolah bisa menjadi sarana untuk beradaptasi dengan lingkungan

sekolah. Situasi kondisi sekolah adakalanya membuat guru-guru baru

merasa tidak nyaman atau sulit untuk beradaptasi tapi jika supervisi

berjalan dengan baik, kegiatan ini bisa menjadi jembatan komunikasi bagi

guru-guru baru dan guru-guru lama untuk saling memahami dan bersama-

sama membina siswa-siswa untuk mencapai tujuan sekolah.

Page 80: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

80  

Dari wawancara dengan guru-guru tersebut juga terungkap bahwa

meskipun secara langsung supervisi akademik kepala sekolah tidak

terlaksana tapi sebenarnya (KS) cukup memperhatikan mereka. Bila ada

kesempatan, seperti setelah jam sekolah berakhir atau saat istirahat, kepala

sekolah menyempatkan diri untuk berdiskusi atau berbincang-bincang

dengan guru-guru. Pada kesempatan itu, guru-guru secara santai dapat

menyampaikan persoalan atau hal-hal yang ingin mereka sampaikan. Di

lain pihak kepala sekolah juga berkesempatan untuk merespon keluhan

mereka tersebut, menanyakan keadaan dan kesulitan yang ditemui guru

tersebut dengan baik. Adakalanya beliau menawarkan bantuan apa yang

bisa diberikan. Semua ini juga merupakan bagian dari supervisi akademik

yang dilakukam kepala sekolah meskipun dampaknya mungkin tidak

terlalu signifikan dalam meningkatkan kualitas guru-guru tersebut

memperbaiki pengajarannya karena hal ini hanya dilakukan secara

kebetulan atau tidak direncanakan. Sedangkan mereka yang belum baik

mengajarnya ketika sudah berada di dalam kelas, keadaan yang ada adalah

si guru tetap mengajar dengan caranya, jarang guru yang nio mangatokan

kelemahannyo, paliang-paliang mangaluah ka Apak (jarang guru yang

mau mengatakan kekurangannya, jangan-jangan hanya menyampaikan

keluhan kepada Kepala sekolah). Tapi kalau kepala sekolah masuk ke

dalam kelas dan mengamati cara, metode, interaksi guru dengan siswa,

penguasaan guru terhadap materi, dan sebagainya maka saran-saran,

diskusi dan perbaikan yang dilakukan kepala sekolah akan terasa lebih

Page 81: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

81  

bermakna. Seperti yang diungkapkan oleh G06, pada tanggal 4 Juni 2009,

jam 11.48,

Supervisi akademik itu sangat perlu, alasannyo kepala sekolah tahu kinerja guru, seandainyo ado masalah bisa ditangani lebih awal (masalah yang terkait dengan akademik), dan guru maraso diperhatikan dengan memberikan reward atau punishment, misalnyo kalau dicaliak, kan wak maraso diperhatikan, kalaunyo bagus kan ado penghargaan dari kapalo sikolah, sepert kesempatan yang diberikan untuk penataran-penataran. Kalau kapalo sikolah malakukan supervisi, nyo akan tau ma guru yang bagus, ma yang indak sahingga kalau ado penataran Apak punyo acuan untuak mangirim guru-guru. Tapi terkait dengan RSBI, ambo raso supervisi tu harus dilakukan oleh orang yang labiah tau dari urang yang ka disupervisi, untuak Apak tantu baliau nan labiah tau.

Berdasarkan paparan di atas, dapat kita simpulkan bahwa yang

disayangkan dari supervisi kolaborasi kepala sekolah saat itu adalah beliau

tidak betul-betul mempersiapkan guru-guru yang akan ditugasi untuk

melaksanakan supervisi akademik tersebut. Padahal, peran supervisor

merupakan peranan yang penting dan membutuhkan keahlian dan

kecakapan khusus. Wiles dan Bondi (2004) mengemukakan

bahwa,”supervisors should be “resident experts” in many of the new areas

affecting schools”. Maksudnya supervisor seharusnya menjadi ahli dalam

banyak hal baru yang mempengaruhi sekolah. Jadi, dalam menerapkan

supervisi akademik secara kelegial, kepala sekolah harus benar-benar

menyadari dan memperhatikan kompetensi dan kecakapan guru yang akan

dilimpahi wewenang sebagai supervisor tersebut. Untuk itu kepala sekolah

harus mempunyai program dan rencana yang jelas dalam pelaksanaan

supervisi akademiknya. Sehingga guru-guru mendapatkan bimbingan yang

terarah dan jelas dalam peningkatan profesionalitas mereka.

Page 82: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

82  

b. Supervisi tidak langsung (indirect supervision)

Sekali lagi dijelaskan bahwa sejak sekolah ini ditetapkan sebagai

RSBI, supervisi kepala sekolah tidak lagi berjalan sebagaimana adanya.

Dulunya (sebelum sekolah ini ditetapkan sebagai SMA BI), kegiatan

supervisi akademik, khususnya kunjungan kelas terjadwal dan rutin

dilakukan oleh kepala sekolah, meskipun tidak terarsip dan tidak

ditindaklanjuti, seperti yang diungkapkan oleh Wakil Kepala Sekolah

bidang sarana prasarana (WK 2), “dulu sabalun sikolah kito RSBI, kan lai

ado supervisi Apak, Apak masuak kelas, mancaliak guru maaja, tapi kini

satau ambo nan sarupo tu yo dak ado lai (dulu sebelum sekolah ini

ditetapkan RSBI, kepala sekolah ada melaksanakan supervisi tetapi

sekarang tidak ada lagi). Akan tetapi dampaknya sangat baik, seperti yang

diungkapkan oleh G06 dalam wawancaranya,”Dengan disupervisinya guru,

kepala sekolah tahu kinerja guru, seandainya ada masalah bisa ditangani

lebih awal, guru merasa diperhatikan, dan sekolah punya data tentang

kondisi guru.

Akan tetapi sejak sekolah ini ditetapkan sebagai RSBI kegiatan

supervisi akademik kepala sekolah lebih mengarah pada supervisi secara

tidak langsung (indirect supervision). Untuk kegiatan supervisi kelas ada

dijadwalkan tapi tidak dilaksanakan. Seperti pernyataan wakil kepala

sekolah bagian kurikulum (WK1) pada peneliti, hari Senin, 11 Mei 2009,”

supervisi Apak lah disusun tapi hanyo untuak kelas RSBI sajo dan lah

dilatakkan di meja Apak tapi sampai kini Apak alun pernah masuak kelas.”

Maksudnya jadwal supervisi akademik kepala sekolah sudah disusun dan

Page 83: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

83  

diletakkan di meja beliau tetapi hingga saat ini kepala sekolah belum juga

melakukan supervisi tersebut. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, agenda

supervisi kepala sekolah disusun oleh wakil kurikulum dengan tetap

mengkonfirmasikan terlebih dahulu kepada kepala sekolah.

Kegiatan supervisi kepala sekolah tergambar dalam kegiatan-

kegiatan yang beliau lakukan setiap harinya, misalnya, pagi hari sebelum

bel masuk berbunyi, kepala sekolah biasa berdiri di depan gerbang sekolah

menyambut dan bersalaman dengan guru-guru, karyawan dan siswa yang

datang. Melalui kegiatan ini, beliau ingin memberikan keteladan sambil

saling mengenal dan mempererat hubungan satu sama lainnya. Sebagai

kepala sekolah yang cukup sibuk dengan kegiatannya, activitas pagi ini

merupakan sarana bagi beliau untuk bertemu dan menjalin silaturrahmi

dengan guru dan siswa. Begitupun setelah bel berbunyi, beliau akan

berjalan mengelilingi kelas, melihat jika ada guru yang belum datang maka

beliau akan masuk menjelang guru yang bersangkutan datang. Selain itu,

waktu atau kesempatan yang juga sering beliau gurnakan untuk

berkomunikasi dan saling bertukar fikiran baik dengan guru maupun siswa

ialah kesempatan setelah shalat Zhuhur. Beberapa menit setelah shalat,

sebelum bel masuk siang berbunyi, beliau akan terlihat berbincang-bincang

dengan guru atau siswa. Adapun materi pembicaraan, bervariasi, tidak

terfokus pada satu masalah tapi apapun itu yang menjadi keluhan, masalah

atau saling berbagi informasi-informasi baru sering menjadi perbincangan,

seperti masalah asrama, belajar, guru, dan lain sebagainya.

Page 84: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

84  

Di samping itu, supervisi kepala sekolah juga nampak dalam

kegiatan yang berlangsung pada hari Sabtu, 2 Mei 2009, sekitar jam 10.00

WIB. Saat itu kepala sekolah mengumpulkan guru-guru, khususnya wali

kelas untuk mengevaluasi hasil belajar siswa setelah mengikuti ujian mid-

semester. Dalam pertemuan ini, kepala sekolah menampung semua aspirasi

dan permasalahan yang muncul terkait dengan keadaan siswa, kondisi

peralatan labor bahasa, kekurangan bahan pratikum dan lain sebagainya.

Kegiatan-kegiatan tersebut memperjelas bentuk dari pelaksanaan

supervisi akademik kepala sekolah saat ini dimana dalam dua tahun

belakangan ini beliau tidak bersentuhan langsung dengan program

pengajaran guru tetapi lebih bersifat supervisi tidak langsung (non-direct

supervision). Pendapat ini didukung oleh pernyataan beberapa orang guru

yang sempat peneliti wawancarai pada hari yang berbeda, 2 dan 28 Mei

2009 yaitu guru (G01) dan (G04),

Supervisi Apak ado ambo raso tapi itu hanyo basifat informal, misalnyo Apak sambia duduak-duduak sahabis maaja Apak manyempatkan badiskusi jo awak. Ambo pernah wakatu tu mangaluah ka apak tantang pamakaian ruang multimedia, beliau mancarikan solusinyo. Yang lain saat Apak bakaliliang sikolah mungkin,(Supervisi kepala sekolah ada, tapi itu hanya bersifat informal, misalnyo berdiskusi sehabis sikolah usai, Bapak menyempatkan diri berdiskusi dengan guru. Saya pernah menyampaikan keluhan saya tentang penggunaan ruang multi media, Bapak mencarikan solusinya,...... kalaupun ado supervisi Apak itu mungkin takaik jo kompetensi sosial jo kepribadian sajo baru atau wakatu ka disertifikasi. Itu pun Apak masuak kelas ibuk hanyo mambaok karateh nan ka di acc Apak se nyo. Apak duduak babarapo saat di balakang mancaliak Ibuk maaja, trus dak bara lamo Apak kalua lai ( kalaupun supervisi kepala sekolah ada, mungkin yang terkait dengan kompetensi sosial serta kepribadian saja atau waktu akan di sertifikasi. Itu pun Bapak masuk kelas Ibuk hanya membawa kertas yang akan di tanda tangani Bapak saja. Bapak duduk beberapa

Page 85: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

85  

saat di belakang melihat Ibuk mengajar, setelah itu, tidak berapa lama Bapak keluar).

Pendapat yang tidak jauh berbeda juga dikemukakan oleh G03 dan

WK2,

....”Lah dua tahun ambo maaja di kelas internasional, yo dak pernah Apak mancaliak wak gak sakali juo. Nan ado yo dari pengawas dari Padang, itu pun baru sakali,(sudah 2 tahun mengajar di kelas internasional, Bapak belum pernah melihat saya mengajar. Yang ada, adalah pengawas dari padang, itu pun baru sekali),....kini tu yo dak ado tadanga kacuali guru-guru nan ka disertifikasi. Ambo raso Apak punyo caro tersendiri dalam supervisinyo atau mancaliak wak maaja, misalnyo jo CCTV di kantua baliau atau malalui anak. (sekarang, dak ada terdengar tentang supervisi Bapak, kecuali buat guru-guru yang akan disertifikasi. Menurut saya, Bapak punya cara tersendiri dalam menjalankan supervisinya dan dalam mengamati kita mengajar, misalnya melalui CCTV di kantor beliau atau bertanya kepada siswa)

Tanpa mengabaikan peranan (KS) yang sangat besar terhadap

kemajuan sekolah ini, diakui guru bahwa supervisi akademik (KS) belum

menyeluruh dan menyentuh esensi dari supervisi itu sendiri. Hal ini karena

(KS) tidak pernah lagi mengamati guru-guru mengajar secara langsung;

sehingga guru-guru tidak mendapatkan bimbingan dan perbaikkan yang

langsung terhadap pembelajaran yang mereka lakukan.

Pada tanggal 8 Juni 2009, peneliti mewawancarai G07 yang sedang

berada di ruang majelis guru.

Supervisi akademik kepala sekolah untuk sekolah selevel awak ko sangat paralu untuak manjago mutu nan alah ado. Satau ibuk lah sa tahun atau duo tahun ko Apak dak ado masuak kelas mancaliak wak maaja. Kalau Apak masuak ka dalam kelas akan labiah rancak walaupun ‘once a while’. Itu mambuek guru labiah siap sebab sewaktu-waktu dan kapan sajo kapalo sekolah ka mancaliaknyo dan kahadiran kapalo sekolah tu sesuatu yang besar bagi guru. Saruman ibuk ko nan ka pansiun lai, tau kapalo sekolah ka masuak takuik sangaik. Berarti kehadirannyo sangat spesial bagi guru, malu nan labiah ka dicaliak urang, dak takuik do. Jadi karano malu dan

Page 86: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

86  

mungkin juo takuik tu, tantu kito mambuek persiapan. Jadi harus, walaupun dak sering karena kalau acok susah pulo guru.

Maksud dari pernyataan di atas ialah supervisi akademik kepala sekolah

untuk sekolah selevel SMA Negeri 1 Padang Panjang sangat diperlukan

untuk menjaga mutu yang telah ada. Sepengetahuan Ibuk G07, sudah satu

tahun atau dua tahun ini kepala sekolah tidak melakukan supervisi kelas.

Seandainya kepala sekolah masuk kelas akan lebih bagus lagi meskipun

‘sekali’. Ini akan membuat guru lebih siap karena sewaktu-waktu akan

dilihat kepala sekolah dan kehadiran kepala sekolah itu sangat berarti bagi

guru, misalnya bagi ibuk yang akan pensiun ini, tahu kepala sekolah akan

mensupervisi sangat takut dan malu akan dilihat. Jadi karena malu dan

takut itu, tentu kita akan mempersiapkan diri. Jadi supervisi akademik itu

harus, walaupun tidak sering karena kalau terlalu sering akan membuat

guru menjadi susah pula.

Pernyataan sama juga diutarakan oleh (G08), seorang guru Biologi

yang saat itu menjadi ketua KKG kelompok Biologi. Adapun kutipan dari

keterangan beliau tentang supervisi (KS) adalah sebagai berikut,

Sarancaknyo supervisi tu dijalankan, paliang indak sakali dalam satahun. Rasonyo dengan disupervisinyo awak partamo nan dicari tu kekurangan awak bukan kejelekkan awak nan dicaliak, samantaro ko maaja tu makin komplek dan rumit kalau wak dak pernah disupervisi yo baitu-baitu sajolah, dak kan pernah barubah kecuali ado pengaruah dari lua, misalnyo dari Apak (bagusnya supervisi itu dilaksanakan, minimal sekali dalam setahun. Kalau kita disupervisi, pertama yang dilihat adalah kekurangan kita bukan kejelekkan. Sementara ini, mengajar itu semakin komplek dan rumit. Kalau kita tidak pernah disupervisi, maka kita akan tetap seperti ini terus, tidak akan pernah berubah kecuali ada pengaruh dari luar, misalnya dari kepala sekolah).

Page 87: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

87  

Dari beberapa percakapan yang telah dilakukan dengan guru (G06),

(G07) dan (G08) dapat disimpulkan bahwa meskipun mereka mengajar di

Sekolah Menengah Atas Bertraraf Internasional (SMA BI), mereka tetap

membutuhkan yang namanya supervisi akademik kepala sekolah. Mereka

menyakini bahwa kegiatan ini akan sangat membantu mereka dalam

memperbaiki kinerja mereka, menjadi guru yang profesional. Banyak hal

yang menjadi alasan mengapa mereka memerlukan supervisi ini,

diantaranya dengan semakin tingginya tuntutan masyarakat terhadap

perbaikan pendidikan sementara tidak semua guru memiliki kompetensi

yang dipersyaratkan, semakin komplit dan bervariasinya metodologi

pengajaran yang menuntut mereka untuk selalu menyesuaikan diri dan

meng-update hal-hal yang baru dalam dunia pendidikan serta dengan

semakin majunya teknologi pendidikan. Supervisi juga diyakini dapat

menjadi alat untuk mengikat guru-guru dan kepala sekolah untuk selalu

peduli dan tetap konsern dengan tujuan mereka dalam meningkatkan

profesionalitas mereka, memperbaiki, mengembangkan, dan membina

kualitas belajar mengajar, kepribadian serta komunikasi yang baik.

Idealnya, supervisi akademik kepala sekolah haruslah membantu

guru secara langsung karena dengan interaksi langsung supervisor dengan

guru banyak hal positif yang diperoleh. Akan tetapi dalam era demokratis

dan reformasi, penerapan supervisi akademik sedikit mengalami

perubahan dimana unjuk kerja supervisor adalah untuk membantu,

memberi suport dan mengikutsertakan guru-guru dalam kegiatan tersebut

bukan mengarahkan terus menerus (Wiles dalam Sahertian, 2008: 26). Di

Page 88: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

88  

samping itu, ini juga berdampak terhadap kemandirian guru-guru dalam

mengembangkan potensinya.

2. Kendala-Kendala yang Dihadapi Kepala Sekolah dalam Supervisi

Akademik

Dari beberapa wawancara yang telah penulis lakukan dengan sumber

informasi; kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru-guru, dapat

diuraikan di sini bahwa ada beberapa hal yang menjadi kendala pelaksanaan

supervisi akademik kepala sekolah, diantaranya:

a. Penguasaan terhadap Metodologi dan Bahasa Inggris

Sebagai salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI),

ketentuan penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di kelas-

kelas internasional di SMA Negeri 1 Padang Panjang ini juga berpengaruh

terhadap pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah. Berdasarkan asas

pelaksanaan kurikulum dan proses pembelajaran di sekolah bertaraf

internasional maka kepada kepala sekolah dan guru mata pelajaran

kelompok sains, matematika, dan teknologi diharapkan mampu berbahasa

Inggris secara aktif. Di samping itu, dalam penjaminan mutu proses

pembelajaran, Sekolah bertaraf Internasional diharapkan menerapkan azas-

azas pembelajaran aktif yang mengakses 5 pilar pendidikan (religious

awareness, learning to know, learning to do, learning to be, and learning

how to live together) dalam pengelolaan pembelajaran. Untuk mewujudkan

itu semua maka kepada kepala sekolah dan terutama guru-guru mampu

mengembangkan model-model pembelajaran yang konstruktif, inovatif

seperti cooperative learning, pembelajaran berbasis masalah, dan contextual

Page 89: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

89  

teaching and learning (CTL). Memanfaatkan berbagai sumber belajar

(lingkungan, nara sumber, dan penunjang belajar lainnya) tidak hanya dari

guru.

Merujuk pada ketentuan seperti yang diutarakan di atas maka

menurut Kepala Sekolah yang diewawancarai tanggal 6 Mei 2009

mengatakan bahwa kendala utama beliau dalam melakukan supervisi saat

ini yaitu terkait dengan ketentuan penggunaan bahasa Inggris sebagai

bahasa pengantar di kelas-kelas internasional dan pemahaman beliau yang

kurang terhadap metode pembelajaran. Masih menurut kepala sekolah

bahwa tidak adil rasanya melakukan supervisi terhadap guru-guru jika ada

guru yang diabaikan atau tidak disupervisi. Sementara itu untuk melakukan

supervisi terhadap guru-guru yang mengajar di kelas internasional, beliau

merasa tidak cakap karena keterbatasan bahasa dan kurangnya informasi

yang beliau miliki tentang metodologi pengajaran yang terbaru, seperti yang

beliau kemukakan,

sabananyo kendala ambo ma supervisi terkait dengan status sakolah wak nan lah RSBI yo bahaso. Kini tu amuah se guru-guru maaja jo bahasa Inggris lah basyukur wak. Di sampiang tu wak juo harus dibekali jo buku-buku yang berhubungan dengan metodologi yang terbaru, seperti CTL sahinggo katiko guru-guru batanyo wak dak binguang.jadi sesuatu memang harus dikarajoan jo urang yang ahli di bidang tu.

Dari ungkapan di atas tersirat bahwa adanya semacam keengganan

kepala sekolah untuk tetap memaksakan supervisi tersebut karena untuk

mengamati guru mengajar secara bilingual minimal beliau harus mengerti

penggunaan bahasa tersebut. Sehingga jika ada penggunaannya yang tidak

sesuai atau salah maka kepala sekolah dapat membetulkannya menurut yang

Page 90: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

90  

semestinya. Di samping itu, seiring dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, tenaga guru dan kependidikan dituntut untuk

dapat menyesuaikan diri dan menerapkannya dalam PBM mereka. Sehingga

guru-guru tidak lagi bingung untuk menggunakan metode dan media belajar

dalam PBM mereka.

Dalam satu kesempatan, peneliti sempat mendengarkan keluhan

siswa dan guru yang mengajar dan belajar di kelas internasional tentang

kendala yang mereka hadapi di dalam kelas,

lai ditarangkan jo bahaso Indonesia se wak lah payah mangarati apo lai diajaan jo bahasa Inggris, tambah binguang wak baraja fisika, matematika jo kimia jadinyo karano bahaso Inggris ibuk tu payah”,....”banyak wakatu wak habis kini karano harus manguasai materi barikuik jo caro manyampaikannyo jo bahasa Inggris akibatnyo ambo acok hilang kontrol kadang salah dalam mengatokan istilah. Tantu iko bisa mambuek pamahaman siswa bisa salah.

Artinya kedua belah pihak baik guru maupun siswa sama-sama berusaha

keras untuk dapat saling memahami materi belajar yang diperlajari. Menurut

mereka diterangkan dengan bahasa Indonesia saja, sudah susah untuk

mengerti pelajaran MIPA, apalagi diterangkan dengan bahasa Inggris,

akibatnya siswa bingung. Di samping itu dari pihak guru waktu yang

mereka perlukan untuk mengajarkan satu materi jadi bertambah banyak,

menguasai materi sekaligus cara penyampaiannya dalam bahasa Inggris.

Akibatnya mereka sering salah dalam menggunakan istilah. Sehingga pada

akhirnya guru mencoba untuk berbahasa Inggris seberapa mereka bisa,

lah dicubo pakai bahaso Inggris tu, awak binguang, anak pun binguang, akhirnyo bahaso tu tapakai di awal dan di akhir sajo,”(sudah dicoba menggunakan bahasa Inggris, kita bingung,

Page 91: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

91  

anak juga bingung, akhirnya bahasa Inggris itu hanya digunakan di awal dan di akhir mengajar saja)...”kalau ambo bilo takana se, daripado anak dak mangarati, elok lah ambo pakai bahaso Indonesia se, tapi kalau pengawas datang, baru ambo pakai bahaso tu, tapi yo sabisa ambo sajo ( saya menggunakan bahasa Inggris bila saya mau saja, daripada siswa tidak mengerti, lebih baik saya berbahasa Indonesia saja, tapi kalau pengawas datang, baru saya coba berbahasa Inggris, semampu saya saja).

Ketika kendala berbahasa Inggris yang dikemukakan kepala sekolah

peneliti cross-check kepada guru-guru, pernyataan mereka juga tidak jauh

berbeda. Guru (G07) dan (G08) mengemukakan,

ambo lah ka pensiun, dak amuah lai diaja, tapi kok lai ado Apak masupervisi mungkin sagetek banyak ambo bisa baraja dari baliau,”...”kini tu teknologi yo lah canggih, kito harus pandai pakai komputer jo bahasa Inggris, ibuk sampai kini yo alun juo bisa-bisa untuak nan duo hal itu. Kok ibuk disuruah maaja di kelas internasional bisuak jo bahasa Inggris, nio ibu rasonyo mintak pensiun se lai.

Ada tersirat keputusasaan bagi guru-guru senior yang merasa tidak mampu

lagi untuk mengembangkan diri mereka. Hal ini diyakini penuh bagi kepala

sekolah sehingga beliau tidak ingin terlalu memaksakan supervisi

akademiknya.

Dalam pandangan peneliti, keadaan seperti ini seharusnya sudah

difikirkan sebelumnya oleh pengambil keputusan sehingga sewaktu

ketetapan ini diberlakukan hal-hal seperti ini tidak menjadi permasalahan

yang mengganggu bagi kepala sekolah dan guru-guru. Guru (G01)

mengatakan,

kalau ambo mangarati baa kok Apak dak malakukan supervisi salamo ko karano mungkin baliau maraso dak pas ma supervisi guru-guru kini tu. Guru-guru disuruah maaja jo bahaso Inggris samantaro Apak, ambo kiro dak pandai bahaso Inggris. (saya memahami kenapa kepala sekolah tidak melakukan supervisi karena mungkin beliau merasa tidak cocok mensupervisi guru-guru kini.

Page 92: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

92  

Guru-guru disuruh mengajar dengan bahasa Inggris sementara Bapak menurut saya tidak bisa bahasa Inggris.

Satu hal yang juga disayangkan dari kondisi ini ialah supervisi dari pihak

dinas kota juga tidak maksimal. Kalau pun ada, itu dilakukan oleh pengawas

dari dinas Pendidikan Provinsi yang datang satu atau dua kali dalam

setahun. Itu pun yang disupervisi paling banyak 3 (tiga) atau 5 (lima) orang,

khusus guru-guru yang mengajar di kelas internasional.

b. Rasa Segan

Sampai berakhirnya semester II (dua) tahun ajaran 2008/2009 atau

akhir penelitian ini dilakukan, tidak tampak kegiatan kepala sekolah

mengamati guru-guru mengajar di kelas. Secara terbuka beliau

menyampaikan pada peneliti pada tanggal 6 Mei 2009 bahwa secara

personal beliau merasa segan melakukan supervisi akademik terhadap guru-

guru karena menurut beliau guru-guru di sini pada umumnya sudah baik

meskipun masih ada satu atau dua orang yang butuh bimbingan namun

semua itu masih dapat diatasi melalui KKG,”

Ambo dak pas masupervisi Buk ‘G’ (guru yang sudah senior), urang tuo nan ka disupervisi, sagan ambo, ambo yakin ibuk tu dak paralu di supervisi karano baliau labiah tahu dibandiangkan ambo, jadi biasonyo untuak hal-hal samacam iko ambo limpahkan ka KKG ” (saya tidak tepat melakukan supervisi terhadap Buk ‘G’ yang sudah tua dan senior karena tentunya beliau lebih tahu dibandingkan saya).

Masih menurut kepala sekolah bahwa beliau pernah melihat seorang

guru mengajar dengan cara yang salah tapi beliau tidak mau mengatakan

bahwa mengajar dengan cara itu salah karena di lain pihak siswa ternyata

dapat memahami apa yang diajarkan guru tersebut sehingga akhirnya beliau

tidak jadi menegur guru itu. Dalam pandangan beliau sejauh siswa dapat

Page 93: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

93  

memahami apa yang diajarkan guru tersebut maka tidak ada persoalan.

Alasan lain dari keberatan beliau mengatakan hal tersebut ialah bahwa

beliau tahu guru tersebut tidak mau dikritik sehingga teguran yang beliau

sampaikan tidak akan memberikan perubahan yang berarti pada guru

tersebut.

Merasa belum yakin dengan keterangan yang disampaikan kepala

sekolah, maka peneliti mencoba memperjelasnya dengan bertanya kepada

beberapa guru tentang hal-hal yang menjadi kendala bagi kepala sekolah

dalam melakukan supervisi akademik. Berikut ini pernyataan 2 (dua) orang

guru yang sempat penulis wawancarai dalam dua kesempatan yang berbeda,

(G01), (G05),

menurut ambo hambatan Apak melakukan supervisi bersifat personal, Apak sagan karano dak ingin menjadikan supervisi tersebut sebagai penghambat dimana guru-guru merasa tabebani disampiang itu ado guru ko nan lah ditagua tapi dak nio barubah”...” Awak raso Apak dak malakukan supervisi karano apak mangarati kalau baban karajo awak tu lah banyak, maaja jo Bahasa Inggris, mambuek RPP, Silabus jo bahasa Inggris pulo jadi apak dak ingin wak terlalu tabebani pulo jo supervisi baliau. (saya rasa Bapak tidak melakukan supervisi karena beliau mengerti kalau beban kerja kita sudah terlalu banyak, mengajar dengan bahasa Inggris, membuat RPP dengan bahasa Inggris, buat silabus dengan bahasa Inggris juga, jadi menurut saya bapak tidak ingin membuat kita menjadi terbebani dengan supervisi beliau)

Pernyataan yang disampaikan guru-guru ini mempertegas bahwa

kepribadian kepala sekolah yang lunak dan toleran secara personal menjadi

kendala bagi beliau untuk melakukan supervisi akademik. Selain itu,

karakter guru yang tidak mau patuh dan tidak disiplin juga menjadi

hambatan bagi kepala sekolah untuk bertindak tegas. Terlihat bahwa kepala

Page 94: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

94  

sekolah tidak mampu dan tidak mau bersikap tegas dan menindak secara

keras guru-guru yang melanggar aturan atau tidak disiplin.

Sementara itu dengan ungkapan lain, guru (G07) menilai kepala

sekolah merupakan orang yang banyak pertimbangan dan tidak tegas.

Namun di sisi lain beliau merupakan orang yang demokratis dan

menjunjung nilai-nilai positif seperti, jujur, ikhlas dan terbuka artinya

bersedia untuk dikritik. Dua hal yang berbeda ini menjadi faktor yang

membuat guru merasa nyaman dan tidak terbebani sehingga supervisi

kepala sekolah yang tidak maksimal tidak berdampak signifikan bagi

mereka.

c. Kesibukkan kepala sekolah

Hasil wawancara penulis dengan wakil kepala sekolah bagian

kurikulum (WK1) dan kordinator RSBI (G09) serta beberapa guru (G02,

G03, G04) memberikan gambaran bahwa kesibukan kepala sekolah dapat

menjadi salah satu penyebab lain pelaksanaan supervisi akademik tidak

berjalan dengan maksimal. Sebagai kepala sekolah bertaraf internasional,

pertemuan, seminar, rapat dan menerima kunjungan sekolah lain merupakan

rutinitas atau kegiatan yang sering dilakukan kepala sekolah. Ketika hal ini

ditanyakan kepada wakil kepala sekolah (WK1) dan (G09) maka tanggapan

mereka hampir sama bahwa kegiatan supervisi sering terkendala dengan

waktu. Kepala sekolah sering dipanggil mendadak untuk menghadiri

pertemuan, seminar, dan lain sebagainya dan adakalanya kegiatan itu

bertenturan waktunya dengan kegiatan supervisi akademik kepala sekolah

Page 95: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

95  

yang telah di jadwalkan, seperti pernyataan (WK1) kepada peneliti pada

tanggal 11 Mei 2009,

hariko sabananyo Apak ado jadwal tapi Apak harus ka Padang”,...(G09), “satau ambo Apak punyo jadwal yang padek, apolai sajak sikolah wak ko RSBI. Sabanta-sabanta lah diimbau dek urang dinas, ka balaikota, ka Padang atau Jakarta. (sebenarnya kepala sekolah punya jadwal supervisi hari ini tapi beliau harus ke Padang)

Jika dicermati dengan baik, secara teori kepala sekolah telah

menyusun perencanaan supervisi guru di kelas, namun dengan kesibukan

tugas pokok lainnya pelaksanaan supervisi belum banyak dilakukan. Alasan

ini kadang ada benarnya, namun kadang juga tidak benar sama sekali. Yang

jelas kepala sekolah memiliki beban tugas untuk mensupervisi para guru

yang menjadi mitra kerjanya. Hikmah yang diperoleh, selain mengetahui

kemajuan proses pembelajaran di kelas, supervisi juga akan mempererat

hubungan silaturrahmi antara guru dan kepala sekolah.

Keduabelah pihak saling mengetahui kebutuhan dalam proses belajar

mengajar.

Dengan demikian kesibukkan tidak seharusnya menjadi halangan

bagi kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya sebagai supervisor

akademik. Adalah bijaksana jika kepala sekolah dapat menyiasati supervisi

akademik tersebut dengan menjadwal ulang kembali kegiatan supervisi

beliau tersebut atau melimpahkan sebagian wewenangnya kepada guru-guru

senior atau ketua KKG dan selanjutnya tetap berkordinasi dalam rangka

meningkatkan dan membina keterampilan dan kemampuan profesional

guru-guru. Jadi, yang terpenting di sini adalah komitmen dari pihak kepala

sekolah untuk melaksanakan tugasnya tersebut.

Page 96: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

96  

d. Minimnya dana sekolah;

Menurut kepala sekolah,

masalah supervisi termasuk di dalamnyo masalah dana, apalagi untuk SBI, tapi apo kato urang dinas katiko awak mangatokan kalau wak butuah dana untuak supervisi, masak supervisi dibayar? Mereka dak tau kalau supervisi wak kini butuah seseorang yang ahli, khususnyo bidang bahasa. Pernah dulu wak cubo guru bahasa Inggris mandampingi guru MIPA masuak kelas atau mambimbiangnyo tapi sewaktu itu dikarajoan, apo yang wak dapek? Apo yang didapek guru-guru bahasa Inggris jo guru MIPA tu salain karajo nan batambah? Sahinggo hilang lah motivasi tu. Makonyo SBI dak bisa gratis dan supervisi dalam kondisi sarupo ko dak bisa dipasoan.

Maksudnya adalah bicara masalah supervisi saat ini termasuk di dalamnya

masalah dana karena untuk saat ini kepala sekolah membutuhkan seseorang

yang ahli di bidang bahasa untuk mendampingi beliau dalam melakukan

supervisi berkaitan dengan keterbatasan beliau dalam berbahasa Inggris.

Untuk menugaskan seseorang tersebut tentu dibutuhkan dana. Sementara

sekolah memiliki keterbatasan dana berkaitan dengan tidak dibolehkannya

memungut iuran komite alias sekolah gratis sementara dalam anggaran

sekolah tidak termasuk di dalamnya dana untuk kegiatan supervisi akademik

kepala sekolah. Lain halnya jika sedari awal, kepala sekolah untuk sekolah

bertaraf internasional telah dipersiapkan secara baik dengan memasukkan

unsur bahasa Inggris di dalam persyaratannya. Sehingga dalam kondisi

seperti ini, menurut kepala sekolah supervisi akademik tidak bisa

dipaksakan.

Keterangan ini, peneliti coba konfirmasikan dengan G09/

Kordinator Rintisian Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasional

(RSMABI) pada tanggal 18 Juli 2009,

Page 97: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

97  

“dalam anggaran SBI ada 9 komponen pembinaan yang sudah ditentukan, diantaranya Proses Belajar Mengajar (PBM), sarana, kesiswaan, penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP), dll., tapi tidak termasuk di dalamnya untuk ‘ongkos’, seperti insentif untuk supervisi. Jadi untuk pelaksanaan supervisi kepala sekolah tidak ada dalam anggaran RSMABI.

Pernyataan kepala sekolah mengenai keterbatasan dana ini,

sebenarnya tidak dapat dijadikan alasan untuk meniadakan supervisi kelas

karena hal itu merupakan kewajiban yang harus dilakukan sebagai kepala

sekolah. Pernyataan kepala sekolah di atas peneliti coba konfirmasikan lagi

dengan (WK2) pada tanggal 26 Juni 2009. WK2 juga merangkap sebagai

bendahara sekolah. Dari beliau didapat informasi bahwa betul adanya kalau

sekolah memiliki keterbatasan dana, hal ini berakibat terhadap beberapa

program sekolah seperti pembinaan olimpiade, atau mengirim siswa-siswa

ikut olimpiade, yang dulunya dapat diikuti banyak anak, sekarang

jumlahnya terpaksa harus dikurangi bahkan siswa harus mengeluarkan biaya

sendiri untuk mengikuti kegiatan itu. Begitu juga dengan kegiatan tambahan

belajar sore yang tidak dapat lagi dilaksanakan secara optimal karena

insentif untuk guru-guru yang biasanya diberikan setiap bulan sekarang baru

bisa dibayarkan sekali dalam tiga bulan. Selain itu menurut (WK2),

keterbatasan dana sekolah saat ini juga merupakan dampak dari kampanye

politik Pak Walikota,

keadaan ko marupakan akibat dari kebijakan politik Pak Walikota yang menggratiskan biaya sekolah di Padang Panjang ko, padohal dalam ketentuannya sekolah internasional dibuliahkan untuak mamunguik uang komite karano sikolah wak ko punyo program-program khusus. Gunonyo untuak mamacu perkembangan sikolah ko manuju sikolah internasional seperti nan diarokan. Samantaro anggaran rutin sakolah nan kito tarimo dari Pemda samo jo SMAN

Page 98: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

98  

2, sikolah biaso. Akibaiknyo ado program-program sikolah ko nan dak talaksana dengan baik. Mencermati pernyataan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah

tersebut dapat dipahami bahwa dunia politik tak dapat dipisahkan dari

dunia pendidikan. Banyak orang yang menjadikan pendidikan sebagai

komoditi politiknya. Pada dasarnya kebijakan ini sangat baik dan sesuai

dengan amanat Undang-undang Dasar 1945, tetapi akan menjadi lebih

bijaksana jika kebijakan tersebut disikapi dengan bijaksana juga. Artinya

jangan sampai kebijakan yang ditetapkan pemerintah menjadikan kondisi

yang sudah baik menjadi terganggu. Namun di lain pihak, pernyataan

kepala sekolah mengenai keterbatasan dana ini, sebenarnya juga tidak

dapat dijadikan alasan untuk meniadakan supervisi akademik karena hal

itu merupakan kewajiban yang harus dilakukan sebagai kepala sekolah. Di

samping itu, banyak hal yang dapat diamati dan dipelajari dari kegiatan

supervisi kepala sekolah itu. Sehingga yang terpenting di sini adalah

bagaimana kepala sekolah menyikapi dan menyiasati kendala-kendala

yang ditemui menjadi sesuatu yang mungkin untuk dilaksanakan.

3) Upaya Kepala Sekolah Mengatasi Kendala Supervisi Akademik

Berdasarkan percakapan dengan kepala sekolah selaku supervisor

dan masukan dari guru-guru lain, dapat disimpulkan beberapa usaha yang

dilakukan oleh kepala sekolah selaku supervisor dalam mengatasi kendala

supervisi, diantaranya; a) mengikuti perkuliahan pada jenjang magister

(S2). Untuk lingkungan SMA Negeri 1 Padang Panjang, kepala sekolah

merupakan orang pertama yang bergelar Magister, b) memperkaya diri

Page 99: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

99  

dengan pengetahuan dan informasi terkait dengan metode-metode

pengajaran yang terbaru. Dalam salah satu kesempatan, kepala sekolah

meminta peneliti untuk mencarikan informasi tentang metode CTL, “lai

bisa Ibuk tolong ambo mancarikan artikel tantang Contextual Teaching

Learning (CTL)?”(bisa Ibuk tolong carikan saya artikel tentang CTL?).

Di samping itu menurut keterangan beliau,” untuk kelas internasional kita

butuh buku-buku tentang metodologi pengajaran sehingga kita bisa

mempelajari metode yang bagaimana yang tepat kita gunakan untuk

mengajar bilingual dan sebagainya,” c) terkait dengan bahasa Inggris,

beliau memfasilitasi guru-guru untuk kursus bahasa Inggris. Sayangnya

beliau jarang menghadiri kursus ini sehingga program ini tidak berjalan

mulus. Namun, selain itu, beliau mencoba privat dengan salah seorang

guru di sekolah ini. Menurut G07,”kapatang ko, pas Apak ka pai New

Zealand, sempat beliau kursus kilat jo si ‘O’ (sebelum ini, Bapak ada

kursus kilat dengan salah seorang guru honor di sekolah ini). Hal ini

menunjukkan adanya niat dan keinginan kepala sekolah untuk bisa

berbahasa Inggris tapi yang terpenting dari itu semua adalah usaha untuk

benar-benar menerapkannya dalam kehisupan sehari-hari.

4) Upaya Kepala Sekolah Meningkatkan Profesionalisme Guru

Dengan semakin tingginya tuntutan masyarakat terhadap

peningkatan mutu pendidikan maka kualitas merupakan target yang harus di

capai demi mempertahankan dan meningkatkan nama baik sekolah. Untuk

mencapai itu semua dibutuhkan kesadaran dan kerja keras dari semua pihak.

Namun yang terpenting untuk dipahami ialah bahwa kualitas itu akan

Page 100: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

100  

tumbuh subur di lingkungan yang kondusif. Oleh karena itu sebagai

pimpinan pendidikan fungsi utama kepala sekolah ialah menciptakan situasi

belajar mengajar yang baik dan nyaman. Sebagai tolak ukur terciptanya

situasi belajar yang nyaman ialah guru-guru merasa senang, bersemangat

dan ikhlas dalam menjalankan kewajibannya untuk mencapai visi misi

sekolah.

Hal terpenting yang telah dilakukan kepala sekolah dalam

meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah ini ialah mencipta lingkungan

yang kondusif dan nyaman bagi warga sekolah. Dengan kearifan yang beliau

punyai, kepala sekolah berusaha untuk menjadi tauladan bagi guru-guru,

karyawan dan siswa-siswa di sekolah ini. Setiap ada kesempatan, di pagi hari

beliau biasa memulai aktivitas dengan menyalami guru-guru dan siswa-siswa

di depan gerbang sekolah satu persatu. Kegiatan ini memberikan motivasi dan

semangat kepada warga sekolah untuk memulai aktivitas mereka. Apa yang

dilakukan kepala sekolah ini juga memiliki implikasi yang kuat terhadap

guru-guru dimana mereka akan merasa segan untuk telat karena kepala

sekolah ada saat mereka datang, meskipun tetap ada guru-guru yang datang

terlambat dan kepala sekolah saat itu hanya tersenyum tanpa memberikan

teguran. Setelah bel masuk berbunyi, kepala sekolah melanjutkan kegiatannya

dengan berjalan mengelilingi kelas-kelas untuk melihat apakah ada kelas

yang tidak ada guru. Apabila ada guru yang belum datang maka beliau akan

masuk kelas tersebut sampai guru yang bersangkutan datang. Seperti yang

dialami oleh guru (G07),

Pernah sakali pagi Apak masuak lokal Ibuk. Wakatu tu Ibuk talaik datang karano oto rusak, kironyo Apak lah di dalam kelas. Pas Ibuk

Page 101: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

101  

lah datang, Apak batanyo,”baa kok talaik, buk? Trus ibuk tarangkan sababnyo ibuk talaik dan Apak mangarati. Habis tu Apak pai lai. Pada tanggal 26 Mei, 20 dan 26 Juni 2009, peneliti mewawancarai

guru ( G03), (G6) dan (WK2) terkait dengan upaya kepala sekolah untuk

meningkatkan kemampuan guru. Dari pembicaraan tersebut diketahui bahwa

kepala sekolah sangat peduli dan mensuport guru-guru untuk maju dan

mengembangkan diri mereka. Misalnya ketika Pemda Kota Padang Panjang

pada tahun 2006 memberi peluang kepada guru-guru untuk mengambil gelar

Master Pendidikan (S2) di Universitas Negeri Padang dan Universitas

Andalas, kepala sekolah mendukung sepenuhnya setiap guru untuk ikut tanpa

ada batasan. Sehingga pada waktu itu ada 11 (sebelas) guru yang lulus tes

untuk ikut beasiswa Pemda tersebut, dengan rincian, 5 (lima) orang guru

matematika, 2 (dua) orang guru bahasa Inggris, 2 (dua) orang guru Biologi, 1

(satu) orang guru Kimia dan 2 (dua) orang guru Fisika. Menurut guru (G06),

“kepala sekolah mensupor guru untuk maju, di Sumbar ko mungkin yang

tabanyak ikuik kuliah kapatang ko yo sekolah wak”. Artinya kepala sekolah

akan mendukung guru-guru untuk menambah ilmunya jika ada kesempatan.

Ini merupakan salah satu contoh dari kepedulian kepala sekolah dalam rangka

meningkatkan kualitas guru.

Sayangnya dukungan (KS) saat itu tidak diikuti dengan pertimbangan

yang bijaksana, maksudnya kepala sekolah mengizinkan 5 (lima) orang dari

6 (tujuh) orang guru matematika untuk mengikuti kuliah. Akibatnya sedikit

banyak tentu hal ini akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran.

Page 102: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

102  

Menurut guru (G07) dan (G02),

kini ko, mungkin prestasi sekolah wak agak manurun, karano tahun kapatang ko guru-guru banyak nan maambiak S2 akibatnyo perhatian ka anak-anak agak kurang,(kini mungkin prestasi sekolah kita agak menurun karena tahun kemaren guru-guru banyak yang kuliah S2, akibatnya perhatian untuk anak-anak agak sedilit berkurang),...ibuk dak manyangko anak-anak wak ado yang dak lulus tahun ko, padohal mereka tamasuak anak-anak yang rajin dan pandai. Iko mungkin karano guru-guru sibuk, kuliah iyo , maaja iyo pulo sahingga kurang fokus I(Ibuk tidak manyangka anak-anak kita ada yang tidak lulus, padahal mereka termasuk anak-anak yang rajin dan pandai. Ini mungkin karena guru-guru sibuk kuliah, mengajar iya juga sehingga kurang fokus). Sebenarnya ini tidak akan menjadi masalah besar jika dalam

pelaksanaannya kepala sekolah tetap memonitor dan mengawasi guru-guru

tersebut dalam menjalankan kewajibannya. Kenyataannya pengawasan kepala

sekolah kurang maksimal karena meskipun kepala sekolah mengetahui ada

diantara guru-guru yang kuliah tersebut tidak disiplin atau meninggalkan

kewajibannya tapi beliau tidak mau menegurnya dengan tegas.

Masalah lain yang peneliti tanyakan kepada kepala sekolah dan guru-

guru ialah berkenaan dengan kesempatan ikut pelatihan atau penataran.

Menurut mereka jika ada kesempatan untuk pelatihan atau penataran, semua

guru memiliki kesempatan yang sama. Kepala sekolah tidak pernah ikut

campur menentukan siapa guru yang akan dikirim untuk mengikuti pelatihan

tersebut, menurut (WK1) dan G06,

Biasanya kepala sekolah akan memberikan pendapat apabila diminta tapi itu bukan berarti beliau yang memutuskan,”...,” kito dak bisa mamasokan guru A harus pai, kecuali kalau memang namonyo nan dipanggia, tapi kalau yang diminta cuma utusan maka itu kito sarahkan ka KKG untuak manantukan sia nan ka pai.

Prosedurnya jelas, ketika ada panggilan, maka panggilan itu akan

dilimpahkan kepada ketua KKG. Seterusnya ketua KKG akan berembuk

Page 103: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

103  

dengan anggotanya untuk menentukan siapa diantara mereka yang akan

diutus. Barulah setelah itu kepala sekolah membuat surat jalan bagi guru

tersebut.

Di samping itu kepala sekolah juga menfasilitasi guru-guru untuk ikut

kursus bahasa Inggris dan komputer. Perangkat komputer yang ada di sekolah

ini secara bebas dapat digunakan oleh guru-guru. Malahan untuk lebih

baiknya, kepala sekolah menyediakan sarana internet di lingkungan sekolah.

Sayangnya kegiatan ini hanya bersemangat di awal saja, setelah waktu

berjalan satu persatu pesertanya mulai mundur dan akhirnya hanya diikuti

oleh beberapa orang saja.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa meskipun kepala

sekolah tidak memiliki program supervisi yang cukup baik tapi beliau sangat

peduli dengan keadaan atau upaya peningkatan kemampuan guru-guru di

lingkungannya. Berbagai upaya yang telah beliau lakukan pada dasarnya

adalah untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi semua warga sekolah

agar dapat bekerja dengan maksimal. Bentuk dukungan lain yang beliau

berikan untuk guru-guru adalah memberi kesempatan seluas-luasnya bagi

guru-guru untuk melanjutkan kuliahnya atau ikut pelatihan dan penataran.

Beliau memberikan kemudahan bagi mereka yang benar-benar ingin maju

dan berprestasi, misalnya dengan memberikan akses yang luas untuk

mempergunakan sarana dan prasarana belajar, seperti komputer, internet,

labor, dan lain sebagainya. Semua ini menjadi semangat dan motivasi bagi

guru-guru untuk berbuat yang terbaik bagi siswa dan sekolah.

Page 104: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

104  

5) Tema Budaya

Spradley (1980: 140) mendefinisikan tema budaya sebagai “any

principle recurrent in a number of domains, tacit or explicit, and serving as a

relationship among subsystems of cultural meaning.” Menurut Spradley, tema

budaya diartikan sebagai suatu nilai yang diyakini saat itu dalam suatu

kelompok masyarakat, baik dinyatakan secara nyata atau tidak, dan menjadi

hubungan antar bagian dan secara keseluruhan dalam kelompok tersebut.

Terkait dengan temuan penelitian ini, tema budaya yang dapat dijumpai di

sekolah ini adalah ada atau tidak ada supervisi akademik kepala sekolah,

guru-guru tetap menampilkan performa terbaiknya dalam mengajar.

Hal yang mendasar dalam penetapan tema budaya ini adalah prilaku

kepala sekolah yang banyak didominasi oleh pertimbangan-pertimbangan

yang bersifat personal seperti rasa segan sehingga ini menjadi kendala bagi

kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik langsung. Di

samping itu kondisi guru-guru yang menurut kepala sekolah sudah mapan

dalam segi kompetensi menjadikan tidak maksimalnya supervisi kepala

sekolah menjadi hal yang dapat diterima dan tidak berdampak terlalu

signifikan terhadap perbaikan guru. Tema budaya ini didukung oleh

Matthews dan Crow (hal. 144) yang mengatakan,”Values and beliefs provide

reasons people behave as they do. Successful school improvement will depend

a great deal on how well leaders understand the and beliefs of those involved

in the school” (Nilai-nilai dan keyakinan yang dimiliki seseorang menjadi

alasan bagi mereka dalam berbuat. Keberhasilan sekolah akan sangat

Page 105: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

105  

bergantung pada bagaimana pemimpinnya dapat memahami nilai-nilai dan

keyakinan yang ada dalam lingkungan sekolah tersebut).

Dengan kata lain, keadaan guru yang sudah baik, bekerja dengan

ikhlas dan bertanggung jawab menjadikan kepala sekolah bertambah yakin

dan percaya bahwa kemampuan guru sudah baik sehingga tidak maksimalnya

supervisi akademik kepala sekolah tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap perkembangan dan kemajuan guru-guru. Di lain pihak, guru-guru

merasa tenang dan damai dalam menjalankan tugasnya karena kepala sekolah

sangat memahami dan mengerti dengan beban tugas dan tanggung jawab

mereka yang cukup berat. Dengan demikian, pendekatan supervisi yang

terbaik dilakukan di sini adalah pendekatan tidak langsung (non-directive

supervision).

C. Pembahasan

Merujuk kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas)

Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi

Guru ditegaskan bahwa setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik

dan kompetensi guru yang berlaku secara nasional. Kompetensi guru meliputi

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan

kompetensi professional. Supervisi akademik yang baik adalah supervisi yang

mampu menghantarkan guru-guru menjadi semakin kompeten di semua bidang

kompetensi tersebut.

Dalam rangka menjalankan perannya sebagai supervisor akademik,

seorang kepala sekolah harus memiliki keterampilan. Berdasarkan pengamatan

dan wawancara yang telah dilakukan terhadap kepala sekolah diketahui jika

Page 106: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

106  

keterampilan yang dimiliki kepala sekolah sebagai supervisor belum teraplikasi

secara maksimal padahal keterampilan merupakan the requisite knowledge and

ability (Alfonso, Firth, dan Neville, 1981). Menurut Alfonso, Firth, dan Neville

ada tiga keterampilan yang harus dimiliki oleh supervisor akademik. Pertama, apa

yang disebut dengan istilah keterampilan teknis (technical skill). Keterampilan ini

berkenaan dengan pengetahuan khusus yang diperlukan untuk memperformakan

fungsi-fungsi pokok atau tugas-tugas yang berkenaan dengan posisi supervisor.

Kedua, apa yang disebut dengan istilah keterampilan hubungan kemanusiaan

(human relation skill). Keterampilan ini berkenaan dengan kemampuan supervisor

bekerjasama dengan orang lain dan memotivasi mereka agar bersungguh-sungguh

dalam bekerja. Ketiga, apa yang disebut dengan istilah keterampilan manajerial

(managerial skill). Menurut ketiga tokoh ini seorang supervisor dalam

mengerjakan tugas-tugasnya memerlukan keterampilan teknis (50%) keterampilan

hubungan kemanusiaan (30%), dan kemampuan manajerial (20%), artinya,

seorang supervisor harus memiliki keterampilan teknis yang cukup memadai,

misalnya keterampilan mengobservasi kelas, keterampilan menetapkan tujuan

akademik, keterampilan mendemonstrasikan akademik, dan keterampilan

mengembangkan prosedur penilaian.

Sedangkan, bilamana merujuk kepada Permendiknas Nomor 13 Tahun

2007 Tentang Standar Kepala Sekolah, ada tiga kompetensi supervisi yang

seharusnya dimiliki kepala sekolah dalam rangka melaksanakan supervisi

akademik di sekolahnya masing-masing, yaitu merencanakan program supervisi

akademik, melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan

pendekatan dan teknik supervisi yang tepat dengan tetap berpedoman pada

Page 107: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

107  

prinsip-prinsip supervisi, dan menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap

guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru. Ketiga program ini

sebaiknya di awal tahun ajaran sudah dirancang dan disusun oleh kepala sekolah

dan secara konsisten dijalankan. Dengan demikian pelaksanaan dan evaluasi dari

supervisi tersebut tidak berbenturan dengan kegiatan yang lain. Namun dari fakta

di lapangan, kegiatan penting ini tidak berjalan dengan baik. Berdasarkan

informasi yang diperoleh kepala sekolah tidak mempunyai rancangan kegiatan

supervisi berikut dengan program evaluasinya sehingga pembinaan terhadap

profesionalisme guru juga tidak berjalan dengan maksimal. Di sinilah perlunya

kerjasama dan kordinasi pihak pengawas pendidikan kota sehingga kekurangan

dan kelemahan yang dimiliki kepala sekolah dalam menjalankan supervisi

akademik dapat diatasi. Permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan supervisi

akademik dapat didiskusikan sehingga pembinaan dan peningkatan mutu guru

dapat terus dilaksanakan.

Satu hal lagi yang harus diperhatikan kepala sekolah sebagai supervisor

akademik adalah pemberdayaan guru diselenggarakan melalui pengembangan diri

yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan

berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai

kultural, kemajemukan bangsa, dan kode etik profesi. Apabila semua ketentuan ini

dapat dilaksanakan dengan baik oleh kepala sekolah maka kemampuan

profesional guru dalam mengelola interaksi belajar-mengajar akan meningkat dan

ini tentunya akan memberikan kontribusi terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan. Semua ini akan terpantau dengan jelas dan baik apabila kepala

Page 108: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

108  

sekolah selaku supervisor akademik memiliki data yang lengkap melalui kegiatan

supervisinya.

Hal lain yang juga tak kalah pentingnya untuk diperhatikan oleh kepala

sekolah dalam menjalankan supervisi akademiknya ialah bahwa dalam

menyiasiati tugas dan perannya yang sangat berat, kepala sekolah dapat saja

melimpahkan sebagian wewenangnya kepada guru lain yang telah dipersiapkan

terlebih dahulu. Matthews dan Crow (hal. 32) mengemukakan, “instructional

leadership as those actions that a principal takes, or delegates to others, to

promote growth in student learning”. Kepala sekolah dapat saja mendelegasikan

pelaksanaan dari supervisi akademik tersebut kepada guru lain dengan alasan

bahwa “teachers need to play as instructional leaders” karena guru merupakan

orang yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran sehingga mereka yang

lebih tahu apa yang mereka dan siswa butuhkan. Dengan demikian kegiatan ini

dapat saja di alihkan dari kepala sekolah sebagai satu-satunya supervisor

akademik kepada guru-guru.

Page 109: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

109  

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dikemukakan pada bab

sebelumnya secara umum dapat disimpulkan bahwa SMA Negeri 1 Padang

Panjang merupakan sekolah umum dengan sistem pembinaan Boarding School

yang berkarakter pesantren. Di samping itu, sekolah ini merupakan salah satu

Rintisan SMA Bertaraf Internasional (SMA BI) yang ditetapkan pemerintah pada

tahun 2007 bersama dengan beberapa sekolah lainnya di Sumatera Barat.

Keputusan ini diberikan pada SMA Negeri 1 Padang Panjang setelah sekolah ini

berhasil memenuhi kriteria yang telah ditetapkan Departemen Pendidikan

Nasional. Di samping itu pertimbangan lain yang mendukung keputusan ini ialah

prestasi sekolah yang terus meningkat sejak ditetapkan sebagai sekolah unggul

Sumatera Barat pada tahun 1998. Lingkungan yang asri dan nyaman ditambah

dengan masyarakatnya yang madani dan tenang menjadikan sekolah ini sangat

berpotensi untuk dikembangkan menjadi sekolah internasional.

Kepemimpinan kepala sekolah yang arif bijaksana, kualitas guru-guru

yang sangat baik, sarana prasarana pembelajaran yang lengkap, serta input siswa

yang juga baik menjadi faktor yang menunjang kemajuan sekolah ini.

Lingkungan sekolah yang asri, tenang serta masyarakat dan pemerintahan yang

kondusif dan Islami menambah besar pengaruhnya terhadap kelancaran proses

pendidikan di sekolah ini. Sehingga program Imtaq dan akademik lainnya yang

menjadi unggulan sekolah ini dapat dilaksanakan dengan baik.

Page 110: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

110  

Sebagai hasil dari kondisi yang baik ini, secara akademik, prestasi SMA

Negeri 1 Padang Panjang dapat dikatakan sangat bagus karena telah menorehkan

prestasi yang membanggakan baik untuk tingkat kota, provinsi maupun tingkat

nasional dan internasional. Di samping itu banyaknya lulusan sekolah ini yang di

terima di perguruan tinggi terbaik di negeri ini menjadikan SMA Negeri 1 Padang

Panjang sebagai salah satu barometer mutu pendidikan di provinsi Sumatera

Barat. Oleh karena itu kondisi yang sudah bagus ini harus tetap dijaga dan dibina

terutama profesionalitas guru-gurunya. Salah satu cara pembinaan kualitas guru

yanb baik dan signifikan adalah melalui supervisi akademik kepala sekolah.

Secara khusus hasil temuan penelitian ini dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Pelaksanaan supervisi akademik kepala SMA Negeri 1 Padang Panjang

berlangsung secara kolaboratif (collaborative supervision) dan tidak

langsung (non-directive supervision). Kepala sekolah melimpahkan

sebagian dari wewenangnya untuk mensupervisi guru-guru kepada

ketua kelompok guru (KKG) melalui wakil kepala sekolah bagian

kurikulum. Ketua KKG mensupervisi guru-guru yang berada dalam

satu mata pelajaran dan mendiskusikan hasil supervisi tersebut dengan

kepala sekolah dan guru yang bersangkutan.

2. Secara tidak langsung, supervisi akademik kepala sekolah di kalangan

guru-guru dapat berupa; menjalin komunikasi yang baik dengan guru-

guru, merespon keluhan guru dengan bijaksana, melengkapi sarana

dan prasarana belajar, bertanya dan menggali informasi tentang

Page 111: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

111  

kemampuan guru dari siswa, atau dengan mengadakan pertemuan

dengan guru-guru jika ada hal penting yang harus dibicarakan dan itu

sifatnya menyeluruh misalnya menjelang ujian, menerima rapor atau

memasuki tahun ajaran baru. Dan yang terpenting dari itu semua

adalah setiap usaha yang dilakukan kepala sekolah untuk menciptakan

kondisi yang kondusif demi terlaksananya proses pembelajaran yang

baik merupakan bagian dari kegiatan supervisi akademik.

3. Terkait dengan statusnya sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional (RSBI), guru-guru sudah mulai menerapkan pengajaran

secara bilingual maka ketidakmampuan kepala sekolah berbahasa

Inggris dan kurang menguasai perkembangan metode pembelajaram

sekarang ini menjadi kendala bagi kepala sekolah dalam melakukan

supervisi akademiknya. Perasaan segan terhadap guru-guru, kesibukan,

dan keterbatasan dana merupakan alasan lain dari tidak berjalannya

supervisi akademik kepala sekolah secara maksimal.

4. Sebagai supervisor akademik, kepala sekolah menyadari bahwa

supervisi akademik sangat dibutuhkan untuk membantu dan membina

guru-guru dalam mengembangkan kemampuannya dalam

melaksanakan pengajaran. Untuk itu, kepala sekolah berusaha untuk

terus mengembangkan diri menjadi supervisor yang profesional di

bidangnya dengan jalan, mengambil kuliah program magister (S2) dan

mengikuti kursus bahasa Inggris dan komputer, serta terus mencari

informasi tentang metode-metode pembelajaran yang variatif.

Page 112: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

112  

5. Untuk meningkatkan kemampuan profesional guru-guru, kepala

sekolah memberi kesempatan dan akses seluas-luasnya bagi mereka

yang ingin maju, misalnya melengkapi sarana prasarana, mengizinkan

mereka yang ingin kuliah lagi, memberi kesempatan untuk ikut

seminar, penataran atau pelatihan.

B. Implikasi

Supervisi akademik seyogyanya harus dapat membantu guru-guru untuk

meningkatkan kompetensi yang mereka punyai sehingga menjadi tenaga pendidik

yang kompeten. Melalui supervisi akademik, seorang kepala sekolah dapat

memberi bimbingan, motivasi, arahan, dan binaan agar guru yang belum

kompeten menjadi kompeten sementara guru yang sudah kompeten menjadi lebih

kompeten dengan pembinaan yang berkelanjutan. Dengan demikian melalui

supervisi akademik, kepala sekolah dapat meningkatkan profesionalisme guru.

Sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan supervisi akademik ialah seberapa jauh

kegiatan ini dapat merubah prilaku guru dalam membelajarkan anak didik.

Sehingga dapat dilihat bahwa esensi dari supervisi akademik adalah perbaikan

terhadap pembelajaran peserta didik, seperti yang diutarakan William dalam

bukunya Zepeda dan Kruskamp  (2007) “role as instructional supervisor is to

support the teachers so that they provide the best education possible for the

students”

Berdasarkan pengamatan di lapangan terkait dengan pelaksanaan supervisi

akademik kepala sekolah SMA Negeri 1 Padang Panjang diketahui bahwa

supervisi akademik kepala sekolah selama kurun waktu ± 2 (dua) tahun

Page 113: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

113  

belakangan ini tidak lagi berjalan dengan baik. Hal ini diketahui dari beberapa

wawancara dan pengamatan yang telah dilakukan dengan beberapa nara sumber;

kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru-guru di lingkungan sekolah ini.

Selama ini supervisi akademik kepala sekolah belum lagi menyentuh esensi dari

isi Permen no. 13 tahun 2007, salah satunya tentang pelaksanaan fungsi kepala

sekolah sebagai supervisor akademik di sekolah. Dalam Permen ini telah

dinyatakan bahwa sebagai supervisor akademik, kepala sekolah berkewajiban

untuk merencanakan program supervisi akademik, melaksanakan supervisi

akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi

yang tepat dengan tetap berpedoman pada prinsip-prinsip supervisi, dan

menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka

peningkatan profesionalisme guru. Akan tetapi dari fakta lapangan, diperoleh

informasi bahwa supervisi akademik kepala sekolah tidak berjalan seperti yang

diharapkan, tidak terprogram dan tidak terencana. Dari jadwal supervisi yang

telah disusun oleh wakil kepala sekolah bagian kurikulum, tidak sekalipun kepala

sekolah menjalankan kegiatan tersebut. Sehingga pelaksanaan supervisi akademik

serta tindak lanjut dari kegiatan tersebut juga tidak ada.

Kepala sekolah di awal tahun ajaran seharusnya sudah membuat

perencanaan tentang pelaksanaan supervisi untuk melihat realita kondisi yang

terjadi dalam proses pembelajaran siswa yang akan dilakukan guru. Sehingga

kepala sekolah dengan pasti dapat mengetahui kondisi dari masing-masing guru,

kelebihan dan kelemahannya sehingga pada akhirnya kepala sekolah dapat

memberikan pelayanan dan bimbingan yang tepat untuk masing-masing guru.

Sergiovanni dalam Depdiknas (2007) menegaskan bahwa refleksi praktis

Page 114: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

114  

penilaian unjuk kerja guru dalam supervisi akademik adalah melihat realita

kondisi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, misalnya apa yang sebenarnya

terjadi di dalam kelas?, apa yang sebenarnya dilakukan oleh guru dan murid-

murid di dalam kelas?, aktivitas-aktivitas mana dari keseluruhan aktivitas di

dalam kelas itu yang berarti bagi guru dan murid?, apa yang telah dilakukan oleh

guru dalam mencapai tujuan akademik?, apa kelebihan dan kekurangan guru dan

bagaimana cara mengembangkannya?. Berdasarkan jawaban terhadap pertanyaan-

pertanyaan ini akan diperoleh informasi mengenai kemampuan guru dalam

mengelola kegiatan pembelajaran. Namun satu hal yang perlu ditegaskan di sini,

bahwa setelah melakukan penilaian unjuk kerja guru tidak berarti selesailah tugas

atau kegiatan supervisi akademik, melainkan harus dilanjutkan dengan

perancangan dan pelaksanaan pengembangan kemampuannya. Dengan demikian,

melalui supervisi akademik, kepala sekolah dapat membuat pemetaan terhadap

kemampuan guru-guru sehingga dapat ditetapkan tindak lanjut atau pembinaan

yang tepat bagi masing-masing guru.

Jelas bahwa supervisi akademik kepala sekolah sangat diperlukan untuk

membantu dan membina mereka mengembangkan kemampuan yang mereka

punyai. Selain itu, kehadiran kepala sekolah di dalam kelas ketika mensupervisi

guru-guru merupakan suatu bentuk perhatian dari kepala sekolah. Dengan adanya

jadwal dan program supervisi yang jelas dari kepala sekolah, guru-guru akan

selalu memperhatikan performa mereka. Diharapkan sebelum masuk kelas, guru-

guru sudah tahu dan paham dengan apa yang akan mereka lakukan dengan siswa

di kelas. Sementara bagi kepala sekolah supervisi akademik dapat menjadi wacana

untuk menjalin komunikasi yang baik dengan guru-guru. Dengan program

Page 115: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

115  

supervisi akademik, kepala sekolah dapat mengetahui potensi yang dimiliki guru

dan juga mengetahui kebutuhan-kebutuhan guru. Sehingga kedua belah pihak

dapat saling mengerti tentang peran dan tindakan yang akan dilakukan dalam

mencapai tujuan akademik. Dengan alasan ini maka seharusnyalah kepala sekolah

secara konsisten dan berkelanjutan melakukan supervisi akademik terhadap semua

guru.

Seperti sudah diutarakan sebelumnya bahwa tidak terlaksananya supervisi

akademik kepala sekolah sebagaimana mestinya disebabkan oleh beberapa hal,

salah satunya terkait dengan status sekolah ini sebagai Sekolah Menengah Atas

(SMA) bertaraf internasional. Sehubungan dengan ketetapan ini maka untuk

kelas-kelas internasional, mata pelajaran matematika dan ilmu pengetahuan alam

(MIPA) disampaikan secara bilingual, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam

proses pembelajaran. Kepala sekolah merasa tidak cakap untuk melakukan

supervisi di kelas-kelas ini karena ketidakmampuan beliau dalam berbahasa

Inggris. Hal ini dapat dipahami karena kemampuan akan suatu bahasa adalah

suatu keahlian dan ketidakmengertian akan penggunaan dan maksudnya dapat

berakibat kesalahan dalam memberikan informasi yang ingin disampaikan. Dalam

sistem pendidikan nasional kita jelas dinyatakan bahwa menurut ketentuan yang

ada pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dll,

yang sesuai dengan kekhususannya (Sisdiknas, 2007). Sebagai akibat dari tidak

adanya supervisi kepala sekolah terhadap guru-guru yang mengajar di kelas

internasional ini maka guru-guru yang mengajar di kelas lain pun tidak

disupervisi.

Page 116: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

116  

Dalam kondisi seperti ini meskipun kepala sekolah tidak memiliki

kemampuan berbahasa Inggris yang baik, bukan berarti supervisi akademik

ditiadakan akan tetapi pelaksanaan supervisi akademik bisa disiasati dengan cara

lain. Perlu disadari bahwa supervisi akademik tidak terfokus pada penggunaan

bahasa semata tetapi banyak hal yang dapat dicermati, misalnya bagaimana guru

memberdayakan siswanya, manajemen kelasnya, interaksi siswa dengan guru dan

dengan sesamanya, dan lain sebagainya. Setelah itu semua jawaban dari

pertanyaan ini bisa didiskusikan dan dibicarakan kepada guru tersebut. Dengan

demikian, kepala sekolah dapat mengetahui potensi-potensi yang dimiliki guru-

guru, kelemahan-kelemahan yang harus diperbaiki serta pembinaan yang mereka

butuhkan. Sehingga melalui suatu analisa, kepala sekolah dapat menetapkan

upaya yang efektif untuk mengatasi masalah yang ada untuk meningkatkan

kinerja guru.

Hal lain yang menjadi kendala kepala sekolah dalam melakukan supervisi

akademik ialah rasa segan beliau terhadap guru-guru, terutama guru-guru yang tua

dan senior. Perasaan segan dan toleransi yang tinggi banyak mempengaruhi sikap

kepala sekolah dalam melakukan supervisi akademik. Dari pengamatan dan

wawancara yang telah dilakukan didapat informasi bahwa kepala sekolah bersikap

seperti ini karena beliau menyadari bahwa beban tugas guru-guru sudah berat;

dengan jam mengajar yang lebih banyak dibanding guru-guru di sekolah lain,

keharusan untuk membuat perangkat mengajar dalam bahasa Inggris dan tuntutan

prestasi yang harus lebih baik dari sekolah lain. Sementara dari segi kesejahteraan,

pihak sekolah tidak bisa memberi lebih kepada guru-guru tersebut karena

keterbatasan dana. Sebagai implikasinya kepala sekolah merasa supervisi

Page 117: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

117  

akademik yang akan beliau lakukan akan menambah beban guru-guru yang secara

kualitas sebagian besar sudah baik.

Apapun kondisinya, sesuai dengan ketentuannya supervisi akademik harus

dilaksanakan dengan baik sebagai salah satu wujud kerja kepala sekolah sebagai

supervisor akademik. Dalam menjalankan tugas tersebut sepatutnyalah kepala

sekolah melakukannya secara profesional dengan mengesampingkan rasa segan

dan urusan personal supaya semua kendala dapat diatasi dengan baik. Seyogyanya

kepala sekolah menyadari bahwa tidak semua guru memiliki kemampuan dan

dedikasi yang sama, terutama guru-guru muda. Mereka harus dibimbing dan terus

dibina agar kompetensi yang mereka punyai dapat berkembang hingga mencapai

profesional. Begitupun dengan guru-guru yang senior, hendaknya supervisi

akademik dapat menjadi wacana pembinaan yang berkesinambungan dalam

mencapai visi misi sekolah.

Faktor lain yang menjadi kendala supervisi akademik kepala sekolah ialah

kesibukkan kepala sekolah dan ketersediaan dana sekolah. Sebagai kepala sekolah

dengan peranan yang cukup berat, manajer dan supervisor, tentu kepala sekolah

cukup sibuk dengan segala kegiatan yang berkenaan dengan peranannya tersebut.

Sebagai implikasi dari beban tugas yang banyak tersebut kepala sekolah susah

membagi waktu dan tenaganya untuk menjalankan semua peran tersebut dengan

baik. Akibatnya ada peran-peran tertentu yang diabaikan. Ditambah lagi dengan

perannya sebagai supervisor akademik yang menghendaki kemampuan dan

perhatian khusus di bidang akademik. Wiles dan Bondi (2004) mengemukakan

bahwa,”supervisors should be “resident experts” in many of the new areas

affecting schools”. Maksudnya supervisor seharusnya menjadi ahli dalam banyak

Page 118: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

118  

hal yang baru untuk mempengaruhi sekolah. Jelas bahwa untuk menjadi

supervisor akademik, tugas kepala sekolah tidak kalah beratnya dengan peranan

kepala sekolah sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader,

inovator, dan motivator (EMASLIM). Kedepannya mungkin kepala sekolah harus

lebih komit dan bijaksana dalam merencanakan kegiatan supervisi akademiknya

sehingga kesibukan apapun tidak lagi menjadi kendala bagi kepala sekolah dalam

melaksanakan kegiatan tersebut. Seandainya kegiatan ini berbenturan dengan

kegiatan yang lain, kepala sekolah bisa saja menjadwalkan kembali pelaksanaan

supervisi akademik itu atau memberi kewenangan kepada guru-guru lain seperti

ketua kelompok kerja guru (KKG) untuk melakukan supervisi terhadap guru-guru

yang berada dalam satu bidang studi. Hal ini dilakukan dengan syarat bahwa guru-

guru tersebut telah dipersiapkan sebelumnya dengan pengetahuan tentang

supervisi dan hal-hal yang terkait dengan supervisi akademik tersebut.

Keterbatasan dana seharusnya tidak menjadi alasan bagi kepala sekolah

dalam melaksanakan supervisi akademik. Menurut ketentuannya kegiatan

supervisi akademik tidak harus menambah pembelanjaan sekolah karena ini

merupakan tugas kepala sekolah yang wajib dilakukan. Akan tetapi karena

melibatkan orang lain (sehubungan kepala sekolah tidak cakap berbahasa Inggris

sementara guru yang akan disupervisi adalah guru yang mengajar secara

bilingual) maka dapat dipahami jika kepala sekolah merasa berkewajiban untuk

memberikan insentif kepada orang tersebut. Seharusnya hal seperti ini tidak

terjadi karena supervisi akademik kepala sekolah bisa disiasati dengan bijaksana

oleh kepala sekola sehingga guru-guru tetap mendapatkan layanan dan bimbingan

dari kepala sekolah terkait dengan perbaikan pengajaran mereka.

Page 119: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

119  

Di samping hal di atas, permasalahan lain yang ditemukan ialah kepala

sekolah terlalu toleran dan tidak bersikap tegas terhadap guru-guru yang tidak

disiplin dan melanggar aturan. Akibatnya, guru yang suka malas dan tidak disiplin

akan sering melakukan hal yang sama karena tidak mendapat teguran dari kepala

sekolah. Atau guru yang tidak biasa melakukan hal tersebut jadi ikut-ikutan untuk

berbuat hal yang sama. Untuk menghindari hal tersebut, seharusnya kepala

sekolah punya keberanian dan ketegasan dalam menindak guru-guru yang

melanggar disiplin atau malas.

Kenyataan lain yang tidak kalah pentingnya ialah melakukan evaluasi

terhadap program supervisi yang telah dilakukan. Hal ini penting untuk dilakukan

karena dari hasil evaluasi tersebut kepala sekolah mengetahui kondisi dari

masing-masing guru, kemudian kepala sekolah dapat menyusun upaya yang dapat

dilakukan untuk mengatasi atau membantu guru tersebut menjadi lebih baik dan

profesional. Namun, karena supervisi tidak berjalan dengan sebagaimana

mestinya maka evaluasinya pun tidak berjalan dengan baik. Sebagai akibatnya,

kepala sekolah tidak memiliki data yang lengkap dan menyeluruh tentang

kemampuan guru-guru. Meskipun secara umum beliau sudah mempunyai

gambaran tentang kemampuan masing-masing guru tapi secara administrasi

sekolah tidak memiliki data tentang hal tersebut. Jika sekolah memiliki data yang

lengkap dari hasil supervisi maka semua itu akan bermanfaat untuk menetapkan

langkah-langkah dan upaya yang efektif untuk memberdayakan guru-guru.

Sementara itu, dilihat dari perspektif peningkatan mutu input pendidikan,

Permendiknas No. 13 tahun 2007 merupakan suatu kemajuan positif dalam upaya

mencari dan menetapkan figur kepala sekolah yang bermutu. Disisi lain,

Page 120: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

120  

penetapan Standar Kepala Sekolah memang sangat positif di masa keterbukaan

dengan akuntabilitas publik yang semakin baik sekarang ini. Permen ini tentu

tidak berdiri sendiri sebagai satu piranti hukum dalam mengatur dan upaya

meningkatkan mutu Standar Pendidikan Nasional kita. Ditjen PMPTK telah

menyusun suatu pedoman tentang Pengembangan Mutu Kepala Sekolah untuk

dua jalur yakni dari rekrutmen calon kepala sekolah (contohnya program Quality

Assurance) dan jalur peningkatan mutu kepala sekolah yang sudah dan sedang

menjabat. Untuk bisa diangkat sebagai Kepala Sekolah, seorang guru yang lulus

seleksi harus mengikuti Sertifikasi melalui Diklat Cakep 900 jam yang diakhiri

dengan Uji Kompetensi. Jika dinyatakan lulus sebagai Cakeppun masih harus

melalui Uji Publik dihadapan beberapa unsur stake-holders dimana sekolah itu

berada. Jika uji publik (semacam pemaparan visi dan misi lengkap dengan

beberapa perencanaan) ini dapat dilalui barulah yang bersangkutan dapat diangkat

dan ditempatkan di suatu sekolah sebagai kepala sekolah definitif. Sedangkan bagi

kepala sekolah yang sedang menjabat, prosesi peningkatan mutu dilakukan

dengan Uji Kompetensi.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan seluruh deskripsi penelitian ini, beberapa hal

yang perlu disarankan terkait pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah

adalah sebagai berikut:

1. Supervisi akademik yang baik harus mampu membuat guru semakin

kompeten, yaitu guru semakin menguasai 4 kompetensi yang

dipersyaratkan undang-undang, yaitu kompetensi kepribadian,

kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

Page 121: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

121  

Di sinilah peranan seorang supervisor akademik sangat dibutuhkan dan

supervisi akademik harus menyentuh pada pengembangan seluruh

kompetensi guru, tidak setengah-setengah. Seseorang akan bekerja

secara profesional apabila ia memiliki kompetensi secara utuh.

Seseorang tidak akan bisa bekerja secara profesional apabila ia hanya

memenuhi salah satu kompetensi di antara sekian kompetensi yang

dipersyaratkan. Seandainya peran supervisi itu dilimpahkan kepada

guru, maka guru yang bersangkutan benar-benar harus dipersiapkan

dengan baik.

2. Perilaku supervisi akademik secara langsung berhubungan dan

berpengaruh terhadap perilaku guru. Ini berarti, melalui supervisi

akademik, supervisor mempengaruhi perilaku mengajar guru sehingga

perilakunya semakin baik dalam mengelola proses belajar mengajar.

Selanjutnya perilaku mengajar guru yang baik itu akan mempengaruhi

perilaku belajar murid. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa

tujuan akhir supervisi akademik adalah terbinanya perilaku belajar

murid yang lebih baik. Oleh karena itu bagi kepala sekolah dalam

melaksanakan supervisi sebaiknya memiliki pengetahuan dan

keterampilan yang merupakan the requisite knowledge and ability

(Alfonso, Firth, dan Neville, 1981) yang diperlukan untuk

melaksanakan tugas-tugas atau peran-perannya.

3. Sebaiknya dalam melakukan supervisi akademik kepala sekolah

memulainya dengan membuat perencanaan yang sistematis;

mengidentifikasi kebutuhan dan masalah, merumuskan tujuan

Page 122: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

122  

supervisi akademik, menetapkan pendekatan supervisi akademik yang

efektif dan tepat, menetapkan mekanisme dan rancangan operasional

supervisi akademik sesuai dengan tujuan, pendekatan, dan strategi

yang dipilih, menyusun jadwal pelaksanaan supervisi akademik

menyusun prosedur dan mekanisme monitoring dan evaluasi supervisi

akademik, dan memilih dan menetapkan langkah-langkah yang

menjamin keberlanjutan kegiatan supervisi akademik.

4. Pada tahap selanjutnya dalam pelaksanaan supervisi akademik

terhadap guru, kepala sekolah sebagai supervisor akademik sebaiknya

menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat dengan

menerapkan prinsip supervisi: kontinyu, obyektif, konstruktif,

humanistik dan kolaboratif. Setelah itu untuk menjadikan kegiatan ini

lebih bermakna dan komprehensif maka kepala sekolah seharusnya

menyusun program tindak lanjut terhadap pelaksanaan supervisi

tersebut, baik dalam bentuk monotoring maupun evaluasi.

5. Untuk meningkatkan kecakapan kepala sekolah dalam bidang supervisi

akademik, maka kepada kepala sekolah yang sedang menjabat atau

yang akan menjabat kepala sekolah perlu diberikan pelatihan yang

intensif. Bila perlu sebelum diangkat menjadi kepala sekolah, calon

kepala sekolah harus mengambil mata kuliah tentang supervision dan

school leadership terlebih dahulu sebelum mendapatkan sertifikat

(licence) untuk diangkat menjadi kepala sekolah, seperti yang

diberlakukan di Amerika Serikat. Di samping itu upaya lain yang dapat

dilakukan oleh pemerintah untuk mengangkat kepala sekolah

Page 123: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

123  

berkualitas ialah adanya fit and proper test, khususnya untuk kepala

sekolah yang akan ditempatkan di sekolah bertaraf internasional.

6. Terhadap pihak pemerintah yang diwakili oleh dinas pendidikan kota,

seharusnya selalu berkordinasi dengan pihak sekolah dalam melakukan

pengawasan dan bimbingan yang berkelanjutan terkait upaya

memberdayakan kepala sekolah dan guru-guru dalam bidang

akademik. Sementara itu, terkait dengan pelaksanaan sekolah bertaraf

internasional, pemerintah sebaiknya betul-betul memperhatikan

kesiapan dan ketersediaan sarana dan prasanarana suatu sekolah serta

rekrutmen kepala sekolah dan tenaga pengajarnya sebelum membuat

ketetapan.

Page 124: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

124  

Daftar Rujukan

Alfonso, R. J., G.R. Firth, dan R.F. Neville. 1981. Instructional Supervision: A

Behavioral System. Boston: Allyn and Bacon, Inc.

Asmara. 2005. “Dampak Pelaksanaan Supervisi dan Kepuasan Kerja terhadap Kenerja Guru SMP Negeri Kota Bukittinggi”. Tesis tidak diterbitkan. Padang: Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.

Bernstein, E. 2004. What teacher evaluation should know and be able to do: A commentary. NAASP Bulletin, 88.

Bogdan, Robert C. dan Biklen, Kopp Sari. 1982. Qualitative Research for Education: An Introduction to Theory and Methods. Boston: Allyn and Bacon, Inc.

Daresh, J. C. 1989. Supervision as a Proactive Process. New York & London: Longman

Depdiknas. 2004. Pedoman Supervisi Pangajaran. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.

________.2007.Supevisi Akademik Dalam Peningkatan Profesionalisme Guru. Jakarta:PMPTK.

________.2007. Himpunan Peraturan Perundang-undangan. Jakarta: Depdiknas.

Glanz, Jeffrey, Shulman, Vivian dan Sullivan, Susan. 2007. “Impact of Instructional on Students Achievement: Can We Make the Connection?”. Tesis tidak diterbitkan. Chicago.

Glickman, C. D., Gordon, S. P., dan Ross-Gordon, J. M. 2009. The Basic Guide to Supervision and Instructional Leadership (2nd edition). Boston: Allyn and Bacon.

Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada Press.

Matthew, L. Joseph dan Crow, Gary, M. _____ . Being and Becoming A Principal. Boston: Allyn And Bacon Inc.

Miles, Methew B. dan Huberman, A. Michael. 1984. Qualitative Data Analysis;

A Sourcebook of New Methods. Beverly Hills, London: Sage Publications.

Moleong, L. J. 1988. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. Nur, Agustiar Syah. 2007. Qualitative Research Methodology. Diktat kuliah,

tidak dipublikasikan. Padang: Pascasarjana UNP.

Page 125: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

125  

Nur, Agustiar Syah. 2008. Supervisi Pendidikan. Diktat kuliah, tidak

dipublikasikan. Padang: Pascasarjana UNP. Permendiknas No. 13 tahun 2007 Tentang Standar Kepala Sekolah.

http://www.puskur.net/download/uu/50Permen_13_2007_Stdr-KepSek.pdf.

Purwanto, M. Ngalim. 2008. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:

PT. RemajaRosdakarya. Sagala, Syaiful. 2005. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung:

Alfabeta. Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.

Bandung: Alfabeta. Sahertian, Piet A. 2008. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam

Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta. Sergiovanni, T. J. dan Starrat, R. J. 1993. Supervision: Human Perspectives (3rd

edition). New York: McGrow-Hill. Soetopo, Hendiyat dan Soemanto, Wasty. 1988. Kepemimpinan dan Supervisi

Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara. Spradley, James. 1980. Participant Observation. New York: Holt, Rinehart and

Winston, Inc. Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suprihatin, M. D. 1989. Administrasi Pendidikan (Fungsi dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah sebagai Administrator dan Supervisor Sekolah. Semarang: IKIP Semarang Press.

Stainback, Susan. 1988. Understanding and Conducting Qualitative Research.

Iowa: Kendall/Hunt Publishing Company. USAID MBE. 2007. Studi Peran Kepala Sekolah dan Komite Sekolah.

www.mbeproject.net. Wiles, Kimball, 1983. Supervision for Better Schools, Fifth Edition, New York:

Prentice Hall Inc., Englewood Cliffs. Wiles, Jon dan Bondi, Joseph. 2004. Supervision: A Guide to Practice. USA:

Pearson Education, Inc.

Page 126: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

126  

Agenda Observasi/ Wawancara

No. Hari/ Tanggal

Tempat Kegiatan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

Sabtu / 2 Mei 2009, jam 09.10 Senin/ 4 Mei 2009, jam 07.00 Rabu/ 6 Mei 2009, jam 11.56 Senin/ 11 Mei 2009, jam 08.17 Jumat/ 15 Mei 2009, jam 10.56 Rabu/ 20 Mei 2009, jam 10.55 Sabtu/ 23 Mei 2009, jam 09.00 Selasa /26 Mei 2009, jam 12.05 Kamis / 28 Mei 2009, jam 11.26 Sabtu/ 30 Mei 2009, jam 10.00 Minggu / 31 Mei 2009, jam 16. 00

Sekolah Sekolah Taman sekolah Ruang Wk1 Taman Sekolah Ruang Majelis Guru Ruang Majelis guru Ruang Majelis Guru Ruang Majelis Guru Ruang Kepala Sekolah Kediaman G05

Mengamati kegiatan sekolah dan mempelajari profil sekolah Mengamati kegiatan kepala sekolah dan guru-guru Mewawancarai kepala sekolah tentang supervisi akademik Mewawancarai WK1 tentang supervisi kepala sekolah Wawancara dengan WK2 (wakil kepala sekolah bagian sarana prasarana) Mewawancarai G01 seputar supervisi kepala sekolah Mewawancarai G02, Wawancara dengan G03 tentang pandangannya seputar supervisi kepala sekolah Mewawancarai G04 tentang supervisi kepala sekolah Mengamati rapat walas dan kepala sekolah Wawancara dengan G05, seputar persepsinya tentang supervisi kepala sekolah

Page 127: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

127  

12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.

Kamis / 4 Juni 2009, jam 11.48 Senin / 8 Juni 2009, jam 11.27 Sabtu / 13 Juni 2009, jam 12.15

Kamis / 18 Juni 2009, jam 11.35

Selasa/ 23 Juni 2009, jam 11.10

Jum’at/ 26 Juni 2009, Jam 10.00 WIB

Senin , 18 Juli 2009,jam 10.00 WIB

Rabu / 25 Juli 2009, jam 11.15

Ruang Internet Guru Ruang Majelis Guru

Ruang Majelis Guru

Ruang Majelis guru

Ruang Majelis Guru

Ruang Wakil Kepala sekolah

Via telephon

Ruang Kepala Sekolah

Wawancara dengan G06 tentang pengetahuannya mengenai supervisi dan pola kepemimpinan kepala sekolah Mewawancarai G07 Mewawancarai G08 tentang pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah Wawancara ulang sekaligus konfirmasi dengan G06 tentang supervisi kepala sekolah dan upaya yang dilakukan kepala sekolah terhadap guru-guru.

Konfirmasi ulang dengan G07 ttg kendala supervisi kepala sekolah.

Konfirmasi tentang masalah anggaran dan kebijakkan supervisi akademik kepala sekolah kepada WK2

Konfirmasi tentang anggaran SBI dengan kordinator RSBI dan korelasinya dengan pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah Konfirmasi ulang sekaligus verifikasi dengan Kepala sekolah

Page 128: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

128  

HASIL OBSERVASI

Catatan Lapangan 01

Hari / tanggal : Sabtu, 2 Mei 2009/ jam 09.10 WIB

Tempat : Sekolah

Kegiatan : Pengamatan terhadap Profil Sekolah

Memasuki gerbang SMA Negeri 1 Padang Panjang kita dihadapkan pada

suatu pemandangan yang asri dengan lahan yang luas terdiri dari taman, kolam,

lapangan, gedung sekolah, hall, dan sarana lainnya. Berjalan lebih jauh lagi, kita

akan melihat bagunan-bagunan kokoh dengan arsitektur zaman Belanda maupun

arsitektur baru yang menunjang proses belajar mengajar, diantaranya; hall, labor

komputer, ruang majelis guru, ruang kepala sekolah, labor bahasa, ruang belajar,

ruang labor Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), perpustakaan, mesjid, dan ruang multi

media. Sebagai sekolah yang telah ditetapkan sebagai sekolah bertaraf

internasional, kelengkapan sarana prasarana sekolah merupakan satu persyaratan

yang wajib dipenuhi dan semua itu sangat menunjang keberadaan sekolah ini

mencapai standar tersebut.

Berada di lingkungan sekolah ini, hati terasa nyaman dan tenang.

Lingkungan yang asri dengan pohon-pohon beringin yang besar, hijau, dan

rindang serta lapangan rumput yang luas manjadikan semua itu menjadi

pemandangan yang sejuk dan menyehatkan mata. Di halaman sekolah ini kita juga

dapat melihat beberapa spanduk atau logo-logo yang memberikan pemahaman

pada kita bahwa sekolah ini benar-benar konsern dengan upaya untuk memajukan

Page 129: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

129  

dan melahirkan generasi muda yang memiliki kekayaan hati dan fikiran, seperti

ungkapan “menyontek itu haram”, “no bullying”, “say no to drugs,” dean lain

sebagainya.

Tujuan berikutnya adalah ruang tata usaha (TU). Di dalam ruangan ini

terdapat 6 buah meja yang sekaligus mewakili 6 orang staf ditambah satu meja

buat kepala tata usaha, 4 buah lemari arsip, sebuah ruang kecil untuk

perlengkapan komputer dan 3 buah papan data yang tergantung di dinding.

Memasuki tempat ini, peneliti langsung menemui kepala tata usaha (Ibuk TU)

untuk meminta keterangan tentang profil sekolah dan siswa. Berdasarkan

informasi dari WK1 sebelumnya bahwa semua data tentang sekolah berada di

bawah tanggung jawab kepala tata usaha. Namun sebelum menyampaikan maksud

tersebut, peneliti terlebih dahulu menyerahkan surat izin penelitian untuk dicatat

oleh staf TU dan kemudian disampaikan kepada kepala sekolah. “Uni, takaiek jo

data penelitian ko bisa ambo mandapekan data tantang profil sekolah jo data

siswa wak?” Dengan baik beliau merespon permintaan peneliti tersebut,”kalau

profil sekolah rancak ditanyoan ka si ‘P’ karano inyo nan manyimpan fail tu, tapi

kalau data siswa, bisa uni carikan. Tunggu sabanta dih?” Setelah itu, Ibuk TU

membuka lemari arsipnya dan mencari data siswa yang peneliti inginkan. Tampak

di sini keseriusan dan usaha Ibuk TU untuk memberikan pelayanan yang baik dan

cepat terhadap guru atau yang lainnya yang membutuhkan layanan administrasi.

Tidak berapa lama, Ibuk TU menyerahkan sebuah buku besar yang

berisikan data-data tentang siswa yang ada di SMA Negeri 1 Padang Panjang. “ka

dinda catat di siko atau ka di foto kopi? Beliau mempersilahkan peneliti untuk

mempelajari buku besar itu. “Dicatat se lah, ni.” Dalam buku besar itu peneliti

Page 130: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

130  

dapat melihat data dan kondisi siswa yang ada di sekolah ini, seperti riwayat

siswa, jumlah siswa, siswa pindah dan lain sebagainya. Dari ruang TU, peneliti

terus ke ruang majelis guru untuk menemui ‘P’. Dari saudari P, peneliti

mendapatkan kopian profil sekolah yang langsung disimpan dalam flash drive.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 131: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

131  

HASIL OBSERVASI

CL. 02

Hari / Tanggal : Senin / 4 Mei 2009, jam 07.00 WIB

Tempat : Gerbang sekolah, Ruang majelis guru, ruang piket dan ruang

kepala sekolah.

Kegiatan : mengamati kegiatan kepala sekolah dan guru-guru

Pagi itu, Senin, 4 Mei 2009, jam 07.00 WIB, peneliti telah berada di

SMA Negeri 1 PadangPanjang untuk mengamati kegiatan supervisi akademik

kepala sekolah. Pertama kali sampai di pintu gerbang sekolah, peneliti, guru-

guru, serta siswa-siswa yang datang disambut oleh kepala sekolah yang berdiri

di depan gedung satpam. Satu per satu guru dan siswa yang datang bersalaman

dengan kepala sekolah sambil mengucapkan salam, “tumben, Ibuk datang pagi

ko. Baa, lah salasai kuliah Buk?,...”alun lai,Pak. Rencana ka malakukan

panelitian di siko, Pak. Mohon bantuannyo yo, Pak?,...,Jadilah.” Berikutnya,

datang lagi seorang guru dan kembali kepala sekolah menyapanya dengan

ramah sambil mengucapkan salam. Begitupun terhadap siswa-siswa yang

datang pagi itu, semuanya bersalaman dengan kepala sekolah dengan raut

wajah senang dan bersemangat. Dari pertemuan singkat itu kelihatan kesan

yang sangat baik dari seorang kepala sekolah dalam memberikan keteladanan

dan sikap santun satu sama lainnya. Meskipun beliau adalah pimpinan di

sekolah ini tapi beliau tidak keberatan turun langsung menemui guru-guru dan

siswa-siswa demi menghargai dan menjaga hubungan baiknya dengan sesama

warga sekolah. Menurut (KS), kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

saling mengenal dan mempererat hubungan satu sama lainnya.

Page 132: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

132  

Bertatap muka dan menyambut kedatangan guru dan siswa pagi itu

merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan kepala sekolah sehari-hari.

Selain itu, aktivitas lain kepala sekolah yang dapat dicermati hari itu adalah

memimpin upacara bendera. Sayangnya tidak banyak guru yang mengikuti

upacara bendera ini, “guru tu biaso rami ikuik upacara, kalau upacara tu di

awal bulan karano biasonyo ado briefing sasudah tu” (guru ramai ikut upacara

di awal bulan karena sesudah upacara biasanya ada briefing). Pada kesempatan

itu, kepala sekolah seperti biasa memotivasi guru-guru dan siswa untuk berbuat

yang terbaik dan selalu bersikap jujur atau tidak boleh menyontek karena tidak

berapa lama lagi siswa akan menghadapi ujian mid-semester.

Setelah upacara selesai, semua guru dan siswa bubar menuju kelasnya

masing-masing. Sementara kepala sekolah masuk ke dalam ruangannya, diikuti

salah seorang staf tata usaha. Setelah pegawai tersebut keluar, penulis langsung

masuk ke ruangan beliau dengan maksud untuk membuat janji interviu dengan

beliau. Memasuki ruangan kepala sekolah tampak sebuah pemandangan yang

menarik dan terkesan ekslusif dengan serangkaian prestasi yang diperlihatkan

dengan sederetan piala dan tata ruang yang nyaman dan bersih. Ketika berjabat

tangan dengan kepala sekolah, tampak setumpuk surat dan berkas yang

sepertinya akan dikerjakan hari itu. Tanpa bermaksud untuk mengganggu

pekerjaan beliau, peneliti langsung pada pokok persoalan yaitu meminta

kesediaan beliau untuk diwawancara. Dalam pertemuan itu, kepala sekolah

bersedia untuk diwawancarai besok siang karena hari itu beliau harus

menyelesaikan beberapa pekerjaan dan urusan lainnya. Dengan demikian,

Page 133: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

133  

berarti hari itu peneliti tidak dapat berkomunikasi lebih lanjut dengan kepala

sekolah karena kesibukan beliau.

Dari ruangan kepala sekolah, peneliti pergi ke ruang piket untuk

melihat situasi di sana. Diruang piket, peneliti mendapati 2 orang guru piket

sedang sibuk mendata guru yang hadir dan yang tidak hadir dan melayani

siswa yang minta surat izin. Berdasarkan data piket saat itu, diketahui bahwa

ada satu orang guru yang tidak hadir karena sakit. Selanjutnya salah seorang

dari guru piket itu pergi ke kelas yang tidak ada gurunya tadi untuk

memberitahukan ketidakhadiran guru tersebut dan meminta siswa untuk

mengerjakan pekerjaan yang lain. Ketika ditanyakan pada guru G11,“Lai ado

Apak mancaliak-caliak ka ruang piket, Buk?,....”lai, tapi jarang bana.”

(Apakah kepala sekolah ada melakukan kunjungan ke ruang piket?....”Ada, tapi

jarang sekali.”)

Selanjutnya peneliti menemui wakil kepala sekolah bagian kurikulum

(WK1) selaku orang terdekat kepala sekolah (KS) untuk meminta kesediaan

beliau diwawancarai dan dimintai informasi seputar supervisi akademik kepala

sekolah. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa wakil kepala sekolah

bidang kurikulum merupakan posisi sangat strategis dan yang mengetahui

segala sesuatunya terkait dengan pelaksanaan PBM. Pada kesempatan itu,

peneliti menemui (WK1) di ruangannya. Pertanyaan pertama yang peneliti

kemukakan kepada beliau adalah seberapa jauh (WK1) mengetahui

pelaksanaan supervisi akademik (KS). Menurut (WK1), selaku wakil

kurikulum, beliau bertanggung jawab menyusun jadwal supervisi kepala

sekolah dan mempersiapkan format penilaiannya berupa Alat Penilaian

Page 134: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

134  

Kemampuan Guru (APKG) yang dikembangkan oleh Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan RI ,”supervisi Apak lah disusun tapi hanyo untuak kelas RSBI

sajo dan lah dilatakkan di meja Apak tapi sampai kini Apak alun pernah

masuak kelas (jadwal supervisi kepala sekolah sudah disusun dan diletakkan di

meja beliau tetapi hingga saat ini kepala sekolah belum juga melakukan

supervisi tersebut). Dari pernyataan ini diketahui bahwa meskipun jadwal

supervisi ada tapi kepala sekolah belum melaksanakannya hingga saat itu.

Refleksi : dari serangkaian kegiatan pagi itu, diperoleh gambaran tentang aktivitas

rutin yang dilakukan kepala sekolah, diantaranya menjalin komunikasi langsung

dengan warga sekolah melalui kegiatan pagi seperti menyambut kedatangan guru-

guru dan siswa-siswa di gerbang sekolah, berkeliling kelas-kelas dan sekolah

untuk melihat kehadiran guru dan siswa, serta memimpin upacara bendera.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk memotivasi dan membangun nilai-nilai positif

diantara warga sekolah. Dalam kegiatan pagi itu, kepala sekolah serta merta

meninjau kebersihan, sarana prasarana dan lingkungan. Akan tetapi jika

dibandingkan antara kegiatan administrasi dengan supervisi akademik, Kepala

sekolah dalam hal ini masih cendrung terfokus pada kegiatan administrasi,

meskipun kegiatan supervisi akademik masih dapat dilihat, seperti memotivasi

guru melalui kegiatan jumpa pagi di gerbang sekolah dan saat upacara bendera,

melihat keberadaan guru di dalam kelas.

Page 135: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

135  

HASIL WAWANCARA

Catatan Lapangan 03

Waktu : Rabu / 6 Mei 2009, jam 11.56 WIB

Tempat : Taman Sekolah

Kegiatan : Wawancara dengan Kepala Sekolah (KS)

Pagi itu, Rabu, 6 Mei 2009, jam 11.56 WIB, peneliti mendapati kepala

sekolah sedang berada di taman sekolah mengamati tukang kebun sedang

merapikan taman bagian depan sekolah. Kegiatan seperti ini atau mengelilingi

sekolah biasa beliau lakukan setelah beliau menyelesaikan tugasnya di kantor.

“Assalammua’alaikum, Pak.” Dengan senyum yang ramah, kepala sekolah

menyambut salam dan jabat tangan peneliti,”Wa’alaikumsalam, Buk. Aa kaba kini

ko?” Kemudian peneliti meminta kesediaan beliau untuk berbincang-bincang

sesaat dan beliau merespon dengan positif,”apo nan bisa ambo bagi ka Ibuk.”

Setelah itu dimulailah percakapan seputar kegiatan supervisi akademik beliau.

Percakapan berlangsung dengan santai dan kepala sekolah secara gamblang

mengungkapkan bentuk supervisi akademik yang dijalankan, perhatian dan

harapan beliau terhadap seluruh aspek yang ada di sekolah ini.

Peneliti : Pak, yo sagetek ka manggaduah Apak. Nak baraja banyak dari Apak.

Iko tantang supervisi akademik Apak, namun sabalun tu, ambo dak ingin

tau, apo se sabananyo kegiatan kapalo sikolah ko Pak?

KS : Sarupo nan ibuk caliak, sabananyo karajo kapalo sikolah tu, kan ado

babarapo bagian, dari segi administrasinyo, akademiknyo, dan sosial

misalnyo. Tapi kini tu nan agak sulik wak lakukan yo takaiek jo supervisi

akademik, khususnyo kunjungan kelas. Tapi yang dikatokan supervisi tu

Page 136: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

136  

kan bukan hanyo masuak kelas. Jadi sacaro umum ambo batangguang

jawab terhadap baa proses pembelajaran awak tu bajalan lanca.

Peneliti : Pak, kiro-kiro baa model supervisi yang cocok untuak sikolah wak kini

nan alah bertaraf internasional ko?

KS : Yang harus wak ingek kini tu adolah kalau wak harus bisa

menghasilkan output yang sasuai jo standar SBI. Artinyo apo? wak harus

mampu menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghadapi

persaingan global yaitu yang mandiri, kritis, ado jiwa enterpreneurship,

mampu manyalasaikan masalahnya sendiri. Inilah outcome yang

diharapkan dari proses pembelajaran melalui metode belajar yang

terbaru. Di sampiang tu salah satu nan dihaarapkan di SBI adolah moving

class dan SKS (penerapan sistem kredit semester).

Peneiti : Dalam pandangan Apak, baa model kawan-kawan maaja kini?

KS : Rata-rata kita masih model lamo, belum lagi memahami konsep

pembelajaran yaitu bagaimana membuat siswa ‘learning to do’,

‘learning to learn’ dan menguasai metode pembelajaran. Wak pernah

temukan guru senior, wak caliak nyo maaja sarupo tu salah tapi

kenyataannyo dapek ditarimo anak. Jadi baa caronyo mangatokan ka

baliau tu kalau itu salah. Tamasuaklah wak keberatan untuak

mangatokannyo karano wak tau kalau urang ko dak nio dikritik. Tapi

yang awak sampaikan secaro umum ka kawan-kawan yang awak caliak

alun ado sambutan yang menggembirakan, serius, berminat sehingga

barubah metodologinyo.

Page 137: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

137  

Peneliti : Jadi, baa model supervisi nan pas tu kini, Pak?

KS : “Marobah pola bukan maaja guru baa nan batua. Guru dibiasokan untuk

indak diaja dan diagiahtau tapi mengotakan apo kakurangannyo. Salah

satunyo ka ketua KKG. Guru wak banyak jumlahnya jadi dak mungkin

ambo mansupervisinyo ciek-ciek. Di sikolah kito cubo berdayokan

kelompok kerja guru ko. Lagian, Ambo dak pas mansupervisi buk ‘G’

lai, nyo lah tuo, urang tuo nan ka disupervisi, labiah santiang lah nyo lai.

Samantaro guru biaso se dak disupervisi apolai guru nan maaja di kelas

internasional. Sabananyo, amuah se nyo maaja jo bahaso Inggris lah

basyukur wak. Saharusnyo 2 urang wak mansupervisi, idealnyo awak jo

dosen, nyo mancaliak dari segi bahasonyo, awak mancaliak dari

kepentingan sekolah.

Peneliti :Apokah itu berarti Apak dak malakukan supervisi kelas? Karano satau

ambo buk ‘Y’ lah manjadwalkannyo?

KS : “Kalau itu, ambo raso ibuk lah tau jawabannyo. Sabananyo kendala

ambo ma supervisi terkait dengan status sakolah wak nan lah RSBI yo

bahaso. Kini tu amuah se guru-guru maaja jo bahasa Inggris lah basyukur

wak. Di sampiang tu wak juo harus dibekali jo buku-buku yang

berhubungan dengan metodologi yang terbaru, seperti CTL sahinggo

katiko guru-guru batanyo wak dak binguang. Jadi sesuatu tu memang

harus dikarajoan jo urang yang ahli di bidangnyo. Tapi untuak SBI wak

lah baniek tapi alun talaksana lai.”

Page 138: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

138  

Peneliti : “Dengan kato lain, Apak dak mansupervisi kawan-kawan karano

penggunaan bahaso Inggris yang lah mulai diterapkan di kelas-kelas

SBI?”

KS : “Yo, baitu lah kiro-kiro. Ambo pernah masuak kelas Buk ‘R’, Awak

mangarati apo yang disampaikannyo sagetek- sagetek tapi katiko ado

yang baliau ragukan, wak dak bisa mangatokan yang saharusnyo. Jadi

untuak kini tu wak paralau seseorang untuak mandampingi wak

malakukan itu. Jadi dak bisa dipaksakan karano untuak saat kini tu wak

harus mandatangkan orang-orang karano guru-guru dak tau baa caronyo

maajakannyo dalam bilingual. Dulu wak lah mancubo untuak

mambardayokan guru bahaso Inggris, Pak ‘S’, Ibuk mandampiangi guru

MIPA tapi sewaktu itu dikarajoan, apo yang wak dapek? Apo yang

didapek guru-guru bahaso Inggris dan guru MIPA, salain karajo nan

batambah sahinggo hilang lah motivasi tu. Makonyo, SBI tu dak bisa

gratis.

Peneliti : Apokah Apak kecewa dengan kondisi ko?

KS : Sabananyo masalah supervisi tamasuak di dalamnyo masalah dana,

apolagi untuak SBI makonyo dak bisa SBI tu sikolah gratis. Tapi apo

kato urang dinas, masak supervisi itu dibayar.

Peneliti : Pado dasarnyo untuak memperoleh pendidikan yang baik itu butuh biaya

atau dana. Baa reaksi dewan sewaktu kebijakkan sekolah gratis ko

ditetapkan pemerintah?

Page 139: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

139  

KS : Alun ado responnyo. Responnyo yo manarimo karano itu untuak

kepentingan masyarakat.

Peneliti : Menurut Apak, urang tuo murid keberatan dak seandainyo kito

mamunguik uang komite?

KS : Urang tuo dak kaberatan, mungkin kalau ado nan kaberatan wak akan

maakali, yang ma, sahinggo mungkin nyo dak harus mambaia.

Refleksi : Kepala sekolah sangat mengerti dan memahami kondisi dan keadaan

sekolah ini sehingga dalam banyak hal, beliau sangat mempertimbangkan

berbagai hal sehingga setiap keputusan yang diambil tidak

mengecewakan banyak pihak. Berdasarkan percakapan tersebut

tergambar sosok KS yang santun, ramah, bersahaja, bertanggung jawab,

toleran, dan apa adanya. Namun dibalik itu semua kepala sekolah sangat

menghargai setiap upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan setiap

kemampuannya untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional. Satu

hal lagi yang dapat dicermati dari percakapan tersebut adalah rasa

kecewa kepala sekolah terhadap kebijakkan pemerintah kota yang

menetapkan kebijakkan sekolah gratis.

Page 140: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

140  

HASIL WAWANCARA

Catatan lapangan 04

Waktu : Senin / 11 Mei 2009, jam 08.15 WIB

Tempat : Ruang majelis guru

Kegiatan : Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum (WK1)

Wawancara dilakukan setelah upacara bendera selesai. Peneliti menemui

(WK1) di ruangnya. Saat itu WK1 sedang membaca atau menulis sesuatu di

mejanya. WK1 telah dan sedang menjabat sebagai Wakil kurikulum selama ± 2

tahun. Beliau merupakan sosok pekerja keras. WK1 merupakan guru pindahan

dari daerah konflik, Ambon, pada tahun 2004. Melihat dedikasi dan kinerja beliau,

maka guru-guru melalui rapat majelis guru memberi kepercayaan kepada beliau

untuk menduduki posisi wakil kepala sekolah bagian kurikulum pada tahun ajaran

2007 / 2008.

Peneliti : Assalammualaikun, Uni. Sadang sibuk, yo?

WK1 : Wa’alaikumsalam. Sibuk bana dak. Aa kaba kiniko?

Peneliti : Iko nia, to the point se yo. Ka mintak bantuan uni. Rencana ambo

ka malakukan penelitian di sekolah wak ko, lah dapek persetujuan

Apak. Yang ka diteliti tu pelaksanaan supervisi akademik kapalo

sikolah. Jadi sabalun ka Apak, ambo ingin ka uni dulu salaku wakil

kurikulum pasti tau banyak tantang supervisi Apak.

WK1 : Jadilah. Kini apo nan bisa uni bantu?

Page 141: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

141  

Peneliti : Giko, ni. Sabalun wak masuak ka pertanyaan pokok, ambo ingin

tau, baa kondisi guru-guru nan maaja di siko kini?

WK1 : Kalau manuruik Uni, kondisi kawan-kawan lah rancak maaja nyo,

meskipun ciek jo duo ado nan alun rancak bana. Tapi kini tu, dinda

kan tau kalau beberapa orang diantara awak lah S2, tamasuak ‘V’

ciek, ampia salasai pulo lai kan? Harapan kito kondisi kawan-

kawan dapek mambaok pengaruh elok untuak anak-anak wak.

Peneliti : Manuruik Uni, sajauh ma Apak tahu kondisi guru-guru?

WK1 : Sabananyo Apak tau baa kondisi masiang-masiang awak. Apolai

sajak satahun lalu, di kantua Apak ado CCTV. Jadi satau Uni, Apak

mancaliak wak maaja dari kantua nyo sajo. Tapi guru-guru nan

dicaliak dak tau karano Apak dak ado mengkonfirmasikan itu ka

guru nan dicaliaknyo.

Peneliti : Oke lah, tapi salomo ko bakarajo samo jo Apak, apo persepsi uni

tantang Apak?

WK1 : Manuruik Uni, Apak urangnyo elok, saba, dan cukup demokratis.

Malah sangat pengertian.

Peneliti : Baa manuruik Uni, supervisi Akademik Apak.

WK1 : “Kalau supervisi masuak kelas, yo dak ado dilakukan Apak. Tapi

Apak punyo supervisi Apak lah disusun tapi hanyo untuak kelas

RSBI sajo dan lah dilatakkan di meja Apak tapi sampai kini Apak

alun pernah masuak kelas.”

Page 142: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

142  

Peneliti : Kiro-kiro apo yang menyebabkan Apak dak malakukan supervisi

kelas, Ni?

WK1 : Apo yo... (diam sesaat). Uni raso Apak tu dak tega, salain tu

masalahnyo katiko ado jadwalnyo, Apak pai ka dinas, ka kantua

balaikota. Pokoknyo ado se halangannyo.

Peneliti : Ado dak uni, maingekkan Apak?

WK1 : Ado, pernah uni kicekkan ka Apak, jawab Apak senyum se nyo.

Percakapan terhenti sampai di situ karena WK1 ada keperluan.

Refleksi:

Berdasarkan percakapan yang singkat dengan WK1 tersebut dapat diketahui

bahwa supervisi akademik kepala sekolah telah disusun dan diketahui kepala

sekolah. Akan tetapi dalam pelaksanaannya sering terkendala dengan beberapa

alasan, diantaranya perasaan segan dan kesibukan kepala sekolah. Secara

profesional, hal-hal seperti ini harus menjadi perhatian kepala sekolah sehingga

kepala sekolah tetap mengetahui dan membina kemampuan guru-guru dengan

baik, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Page 143: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

143  

HASIL WAWANCARA

Catatan Lapangan 05

Hari / Tanggal : Jumat/ 15 Mei 2009, jam 10.56

Tempat : Taman Sekolah

Kegiatan : Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah bagian Sarana

Prasarana (WK2)

Wawancara berlangsung di taman sekolah. Peneliti menemui WK2 yang

sedang duduk-duduk di bangku taman setelah mengawasi pelaksanaan persiapan

Ujian Nasional. WK2 telah mengajar selama ± 10 tahun di SMA Negeri 1 Padang

Panjang, tepatnya sejak Februari 1998. Sementara untuk menjabat sebagai wakil

kepala sekolah bagian sarana prasarana baru berlangsung selama 1 tahun. Saat ini,

WK2 telah menyelesaikan program Magisternya di Universitas Andalas dengan

gelar M.Si. Dalam pandangan peneliti, WK2 merupakan sosok yang cukup cerdas

dan memiliki tanggung jawab yang baik terhadap tugas dan jabatannya. Beliau

cukup dekat dengan kepala sekolah dan dalam banyak hal mendukung program-

program yang telah dibuat kepala sekolah.

Saat berbincang-bincang dengan WK2, Peneliti melihat respon yang baik

dan bersemangat dari WK2 ketika peneliti mengungkapkan tujuan dari penelitian

ini. Ketika peneliti bertanya tentang supervisi akademik kepala sekolah, WK2

dengan spontan menjawab,” dulu sabalun sikolah kito RSBI, kan lai ado supervisi

Apak, Apak masuak kelas, mancaliak guru maaja, tapi kini satau ambo nan

sarupo tu yo dak ado lai. Selanjutnya WK2 juga menambahkan bahwa beliau

memahami alasan kepala sekolah tidak melakukan supervisi kelas,” ambo pernah

mangicek jo Apak baa kok baliau dak ado masuak kelas. Ado duo hal

Page 144: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

144  

hambatannyo, partamo urang nan ka disupervisi tu lah tuo, sagan Apak. Kaduo,

baa Apak ka manuntuik samantaro nyo dak bisa maagiah labiah. Sebagai orang

dekat dengan kepala sekolah, beliau tidak memungkiri bahwa dalam hal supervisi

akademik, kepala sekolah kurang maksimal melaksanakannya tapi di sisi lain hal

ini tidak perlu dicemaskan karena secara kualitas dan dedikasi, WK2 mengetahui

persis kondisi guru-guru yang ada di SMA Negeri 1 Padang Panjang,”meskipun

supervisi Apak dak maksimal tapi wak dak paralu cameh karano indikasi guru

yang tidak baik tu dak kito tamui di sikolah ko. Contohnyo, guru-guru Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) lah babuek, hanyo pitih se nan dak taagiah.”

Refleksi: menyimak apa yang telah dikemukakan WK2, dapat dipahami bahwa

terkendalanya pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah lebih didominasi

oleh perasaan segan karena guru-guru sudah memiliki kemampuan dan

kompetensi yang baik sementara dari segi kesejahteraan, pihak sekolah tidak

mampu memberikan insentif yang lebih kepada mereka.

Page 145: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

145  

HASIL WAWANCARA

Catatan Lapangan 06 

Hari/ tanggal : Rabu / 20 Mei 2009, jam 10.55 WIB

Tempat : Ruang majelis guru

Kegiatan : Wawancara dengan G01

Hari itu, Rabu, 20 Mei 2009, jam 10.55 pagi, peneliti memasuki ruang

majelis guru. Dalam ruangan itu, penulis mendapati 4 orang guru yang sedang

bekerja di mejanya masing-masing. Di salah satu pojok ruangan bagian belakang,

peneliti melihat G01, guru yang ingin peneliti temui, sedang membaca di

bangkunya. Guru G01 merupakan guru yang mengajar Pendidikan Agama Islam

dan bahasa Arab. G01 termasuk guru yang tergolong muda di SMA Negeri 1

Padang Panjang, telah mengajar selama ± 5 tahun. Dalam pandangan penulis, G01

termasuk salah satu guru yang energik dan potensial.

Peneliti : “Assalammua’laikum, Pak. “

G01 : “Eh, Uni. Wa’alaikum salam.Lah salasai kuliahnyo, ni?”

Peneliti :”Alun lai. Sadang manga kini ko? Manggaduah dak kalau uni

batanyo- tanyo ?”

G01 : “Batanyo apo, ni? Ambo sadang dak maaja, ko ado sagetek nan

dibaco.”

Peneliti : “Uni nak malakukan panelitian di sakolah wak ko. Judul

penelitian uni, Supervisi Akademik Kepala Sekolah. Uni ingin,

dinda manjadi salah satu informan uni. Nio kan?”

G01 : (untuk sesaat berfikir)” oke lah. apo nan bisa ambo bagi ka

Uni?”

Peneliti : “Lah bara lamo dinda maaja di siko?”

Page 146: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

146  

G01 : “Labiah kurang 5 tahun.”

Peneliti : Baa sosok Apak di mato dinda?

G01 : Manuruik Ambo, Apak marupokan sosok yang lunak,

demokratis dan indak banyak tuntutan.

Peneliti : Terkait dengan status sikolah wak yang alah SBI, masih

diparalukan dak supervisi akademik kepala sekolah?

G01 : Secara konseptual tetap dibutuhkan karano tujuannyo kan

untuak mambantu guru-guru, jadi tatap dibutuahkan.

Peneliti : Kalau baitu apo yang dinda tau tantang supervisi akademik

Apak?

G01 : Satau ambo, supervisi Apak yo, dak ado masuak kelas, tapi

dalam bentuk lain ado, misalnyo kaliliang sikolah, mancaliak-

caliak guru. Apo se kaluahan wak ka Apak, pasti diresponnyo

meskipun realisasinyo dak segera terwujud, tapi tu ambo raso lah

marupokan bagian dari supervisi Apak.

Peneliti : Menyayangkan dak?

G01 : Bagi ambo, dak masalah.

Peneliti : Menurut dinda, apo beda supervisi Apak dulu jo kini?

G01 : Dak babeda jauh. Dulu Apak ado masuak kelas, sayangnyo

kagiatan Apak tu dak terarsip dan tindak lanjutnyo pun dak ado.

Kalau kini Apak dak ado masuak kelas samo sakali. Sahinggo

dak babeda, dak begitu berpengaruh terhadap guru.

Peneliti : Baa kok baitu?

G01 : Karano pado umumnyo guru-guru di siko lah baik dan

budayanyo lah bagus. Jadi ado dak ado supervisi Apak, yang

guru tetap maaja dengan baik. Pernah salah seorang kawan wak,

Page 147: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

147  

Pak D, mambuek angket untuak panelitiannyo tantang

kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru, diperoleh

hasil bahwa ado dak ado kapalo sekolah kondisi guru tetap baik.

Jadi pado dasarnya kawan-kawan di siko lah mampunyoi

dedikasi yang tinggi dan bertanggung jawab jo karajonyo.

Peneliti : kiro-kiro, apo nan manjadi kendala Apak dalam malakukan

supervisi akademi?

G01 : Sabananyo hambatan Apak basifat personal, artinyo Apak

sagan. Inyo dak suko manjadikan supervisi sabagai penghambat

atau mambuek guru-guru jadi sibuk.

Peneliti : Kemungkinan lain, kiro-kiro?

G01 : Mungkin kesibukan baliau dan koordinasi jo pihak lain untuak

malimpahkan wewenang indak tegas.

Refleksi : Berdasarkan percakapan tersebut diketahui bahwa bagi guru

G01 ketiadaan supervisi akademik kepala sekolah dalam bentuk

kunjungan kelas tidak terlalu signifikan dalam upaya perbaikan

profesionalitas guru-guru. Guru G01 juga memahami hal-hal

yang menjadi kendala bagi kepala sekolah dalam melaksanakan

supervisi akademik. Satu hal yang membuat G01 tidak keberatan

dengan tidak masuknya kepala sekolah selaku supervisor ke

dalam kelas ialah karena KS tetap menjalankan fungsinya

sebagai motivator terhadap guru-guru di samping kondisi guru

yang pada umumnya sudah baik.

Page 148: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

148  

HASIL WAWANCARA

Catatan Lapangan 07

Hari / Tanggal : Sabtu/ 23 Mei 2009, jam 09.00 WIB

Tempat : Ruang Majelis Guru

Kegiatan : Wawancara dengan G02

Guru G02 dipilih sebagai informan dalam penelitian ini dengan alasan

beliau merupakan guru yang cukup objektif, pekerja keras, dan memiliki dedikasi

yang tinggi dalam pengajaran. Diantara guru-guru yang ada di SMA Negeri 1

Padang Panjang, guru G02 termasuk diantara guru-guru yang bertangan dingin

dan berprestasi. Ini dibuktikan dengan beberapa kali siswa asuhannya berhasil

menang dalam lomba olimpiade, baik pada tingkat kota, provinsi maupun tingkat

nasional. Semua itu menjadi bukti dari kesungguhan dan kerja keras beliau.

Sewaktu diminta kesediaannya diwawancara, guru G02 awalnya sedikit

keberatan, dengan raut muka yang enggan. Tetapi beliau akhirnya mau

diwawancarai setelah peneliti mengemukakan alasan dan manfaat dari penelitian

ini. dengan nada suara sedikit pelan, G02 menjawab pertanyaan-pertanyaan

peneliti;

Peneliti : Uni, bisakan jadi informan untuak penelitian ambo?

Guru G02 : Jan lai Uni, yang lain se lah.

Peneliti : Please, Uni. Iko penting untuak manyalasaikan kuliah ambo.

Lagian uni adolah urang yang tapek dalam hal ko karano uni

tamasuak guru yang komit dan objektif dalam manilai sesuatu hal.

Page 149: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

149  

Guru G02 : Jadilah.

Peneliti : Tarimo kasih, Uni. Sakolah ko kan cukup bagus yo ni? Kini lah

SBI, manuruik uni, untuak sakolah salevel ko, masih paralu dak

supervisi Apaka?

Guru G02 : Paralu sakali karano masih ado guru yang maaja sembarangan.

Peneliti : Apak tau dak kondisi macam tu?

Guru G02 : Tau lah tapi Apak dak amuah. Mungkin ado pertimbangan.

Peneliti : Apo kiro-kiro pertimbangan Apak, Ni?

Guru G02 : Sagan, mungkin, sibuk. Trus Apak talalu lunak.(G02 terkesan

menjawab pertanyaan dengan singkat-singkat saja dan suaranya

sangat pelan sehingga susah untuk didengar dengan baik).

Peneliti : Karehan tek Ni, dak jaleh do. Masih ragu, yo? Ambo lah dapek

izin dari Apak, jadi katerangan Uni dak akan bagai-bagai do. (G02

sambil tersenyum, setuju untuk mengeraskan volume suaranya).

Salamo uni di sekolah ko, pernah uni disupervisi Apak?

Guru G02 : Sampai kini yo alun lai.

Peneliti : Kiro-kiro apo sababnyo, Ni?

Guru G02 : Mungkin sungkan jo guru atau karano kasibukan baliau. Apak tu

mungkin dak nio karano sagan jo guru-guru nan lah tuo. Atau

mungkin karano guru-guru di siko lah bagus. Dulu lai pernah

Page 150: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

150  

supervisi dilimpahkan ka ketua KKG. Tapi kini dak ado tadanga

lai. Awak sibuk sadonyo. Jadi lah samo hanyuik se sadonyo.

Peneliti : Kalau manganai perhatian Apak terhadap guru-guru, baa Ni?

G02 : Kalau perhatian Apak sangat elok. Bahkan nyo tamasuak urang

nanlunak. Alah jaleh guru tu bamasalah, Apak dak barani tegas ka

inyo.

Peneliti : Manuruik Uni, baa kondisi guru-guru kini?

G02 : walaupun pado umumnyo alah rancak tapi masih ado juo kawan-

kawan ko nan maaja sembarangan.

Peneliti : maksudnyo, Ni?

G02 : Yo, ado nan dak datang maaja. Ado nan maaja sakena hatinyo se,

dak manuruik silabus.

Peneliti : Apak tau dak dengan kondisi macam tu?

G02 : Tau lah tapi Apak dak namuah, dak tegas.

Peneliti : Kiro-kiro faktor apo sajo nan manjadikan sekolah ko besar, Ni?

G02 : inputnyo nan rancak, dan guru-gurunyo yang serius dalam maaja.

Peneliti : Faktor Apak, baa, Ni?

G02 : Andil apak pasti ado.

Percakapan dengan G02 terpaksa disudahi karena beliau ada urusan lain yang

hendak dilakukan.

Page 151: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

151  

Refleksi : berdasarkan percakapan singkat itu, diketahui bahwa supervisi

akademik kepala sekolah khususnya supervisi kelas tidak berjalan

sebagaimana dulunya.. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor,

diantaranya rasa segan kepala sekolah terhadap guru-guru yang sudah

tua dan karena kesibukan kepala sekolah. Dalam kesempatan itu juga

tersirat bahwa, adanya kekecewaan G02 dengan sikap kepala

sekolah yang tidak tegas terhadap guru yang bermasalah.

Page 152: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

152  

HASIL WAWANCARA

CL. 08

Hari/ tanggal : Selasa/ 26 Mei 2009, jam 12.05 WIB

Tempat : Ruang majelis guru

Kegiatan : wawancara dengan G03

Saat diwawancarai, G03 merupakan salah satu guru yang cukup baru di

SMA Negeri 1 Padang Panjang, telah mengajar selama 5 tahun. Di samping itu,

G03 saat ini sudah menyelesaikan S2nya dari Universitas Andalas dan karena

kemampuannya, ia dipercaya untuk mengajar di kelas internasional.

Peneliti : Menurut dinda, dengan status sikolah wak nan lah RSBI ko,

seberapo paralunyo Supervisi Akademik kapalo sikolah?

G03 : “paralu karano dengan supervisi Apak bisa mamantau guru-guru

dalam maaja, tarutama guru-guru baru seperti, awak, butuah

bimbingan dan pengawasan kapalo sikolah.”

Peneliti : pernah disupervisi kelas Apak atau marasokan supervisi Apak?

G03 : “dulu pernah disupervisi kelas Apak, sakali, tapi belakangan dak

ado tadanga Apak masuak kelas mansupervisi awak. Awak raso

meskipun Apak dak ado masuak kelas wak tapi perhatian Apak

tetap Ado, misalnyo kalau basobok jo apak, Apak lai juo batanyo

baa kondisi Awak trus lai dak ado masalah, dan sebagainyo.”

Peneliti : Baa kok Apak dak ado malakukan supervisi kelas? Kiro-kiro apo

panyababnyo?

G03 : Awak dak tau pasti alasannyo mungkin karano apak sibuk atau

karano sikolah wak lah mulai RSBI jadi Apak maraso kurang siap

Page 153: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

153  

untuak mansupervisi guru-guru yang maaja di kelas internasional

karano kito kan lah dimintak untuak maaja jo bahaso Inggris.

Peneliti : trus, kalau baitu, supervisi macam apo yang dinda dapekkan?

G03 : Sajak sikolah ko RSBI, awak pernah disupervisi samo pengawas

propinsi, buk ‘AS’, tapi cuma sakali pulo.

Peneliti : Seandainyo, dinda disupervisi kapalo sikolah, apo yang

diharapkan dari kegiatan tu?

G03 : Terus terang, sebagai guru baru, supervisi Apak dibutuahkan. Di

awal-awal maaja awak masih binguang, banyak metode-metode

maaja yang dak awak kuasai tapi awak sagan pulo batanyo ka

Apak, paliang-paliang awak batanyo ka Ibuk ‘E’ atau Buk ‘D’.

Peneliti : Wakatu dinda disupervisi kelas Apak dulu, apo yang dilakukan

Apak?

G03 : Sabalun masuak, Apak maagiah tau kalaunyo ka masuak kelas

wak, dan baliau mintak RPP wak. Habis jam istirahat, wak masuak

kelas dulu dan lah mulai maaja, trus dak bara lamo baru Apak

masuak dan duduak di balakang mancaliak wak maaja.

Peneliti : Tau dak dinda, apo se yang dikarajoan Apak di balakang?

G03 : Awak dak tau pasti, tapi nampaknyo wakatu masuak, Apak ado

mambaok karateh dan macatat sesuatu di karateh tu.

Peneliti : baa perasaan dinda wakatu di supervisi Apak?

G03 : Cameh lai, wak takuik babuek salah jadi wak dak mancaliak-

caliak ka apak do. Tapi Apak dak lamo di kelas wak wakatu tu,

kiro-kiro ½ jam, Apak kalua lai. Nampaknyo Apak dak ingin wak

Page 154: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

154  

balamo-lamo di kelas wak karano mungkin dicaliaknyo awak kikuk

atau dak nyaman mungkin.

Peneliti : sasudah Apak masuak kelas dinda, ado diskusi jo Apak?

G03 : Dak Ado do, sajak Apak masuak kelas, dak ado Apak mamanggia

wak atau konfirmasi tantang supervisi baliau.

Peneliti : Oke lah, kalau baitu, pernah dak dinda katiko ado masalah atau

kesulitan batanyo langsuang ka Apak?

G03 :dak pernah, sagan wak.

Peneliti : trus ka sia dinda konsultasi atau batanyo jiko ado kesulitan?

G03 : Biasonyo ka ibuk-ibuk dalam satu kelompok mato pelajaran atau

ka sasamo kawan.

Peneliti : yo lah dinda, lah panjang carito wak, untuak saat ko uni raso

cukuik lah dulu. Diolah pulo nan iko dulu. Bisuak-bisuak ko uni

masih paralu tambahan informasi, buliah yo uni tanyo-tanyo baliak.

Tarimo kasiah banyak yo.

G03 : Iyo lah, mudah-mudahan baguno, capek pulo uni salasai jadinyo.

Refleksi : Sebagai guru baru, G03 menyakini pentingnya supervisi

akademik kepala sekolah untuk menuntunmya beradaptasi dengan

lingkungan sekolah dan pengajaran. Dari percakapan itu juga

tergambar betapa pentingnya keberadaan kelompok kerja guru

(KKG) untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman. Dengan

demikian peranan supervisor juga diharapkan dapat membina

kelompok-kelompok ini dalam upaya memberdayakan guru-guru.

Page 155: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

155  

HASIL WAWANCARA

Catatan Lapangan 09

Hari / Tanggal : Kamis/ 28 Mei 2009, jam 11.26 WIB

Tempat : Ruang Majelis Guru

Kegiatan : Wawancara dengan G04

Guru G04 merupakan guru yang cukup senior di SMA Negeri 1 Padang

Panjang dan telah 2 periode menjabat sebagai wakil kepala sekolah bagian

kurikulum, G04 termasuk guru yang sangat berpengalaman di sekolah ini. Saat ini

guru G04, selain mangajar matematika juga merupakan guru asrama. Artinya guru

G04 tinggal di asrama dan bertugas mengawasi serta membantu siswa-siswa

yang tinggal di asrama jika menemukan kesulitan, baik itu secara akademik

maupun non akademik. Sewaktu beliau menjabat sebagai wakil kurikulum, proses

pendidikan berjalan dengan baik dan membanggakan. Berikut hasil wawancara

peneliti dengan guru G04:

Peneliti : “Santai Ibuk kini ma? Dak maaja buk?”

Guru G04 : “Indak, hariko kosong, rencana nak ka pasa, singgah dulu ka

siko”.

Peneliti : “Kalau baitu, buliah digaduah gak sabanta yo buk? Rencana ka

ma adoan penelitian di siko tantang supervisi akademik kapalo

sikolah. Dengan pengalaman yang Ibuk punyo, ambo ingin ibuk

babagi jo ambo gak sagetek. Buliah kan?”

Guru G04 : “Apo tu?”

Peneliti : “Berdasarkan pengalaman Ibuk manjadi wakil kurikulum, baa

manuruik Ibuk supervisi akademik Apak?”

Page 156: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

156  

Guru G04 : “Samaso Ibuk dulu, supervisi Apak ado dijadwalkan dan

dilaporkan ka guru-guru senior. Dulu, guru-guru mudo disupervisi

guru-guru senior. Samantaro, guru-guru senior disupervisi Apak.

Yo kan dulu baitu dibuek programnyo, yang mudo-mudo

disupervisi oleh nan senior-senior”.

Penelti : “Baa reaksi kawan-kawan wakatu tu, Buk?”

Guru G04 : “Yo dak baa do. Nyo sabalun disupervisi, kan diagiah tau dulu

sahinggo kawan-kawan basiap jo perangkatnyo katiko disupervisi

Apak”.

Peneliti : “Manuruik Ibuk, kalau dak disupervisi, kawan-kawan ko siap dak

jo perangkat maaja nyo?”

Guru G04 : “Yo ado nan siap, ado nan indak.”

Peneliti : “Apo tindak lanjut Apak dari pelaksanaan supervisi tu, Buk?

Guru G04 : “Tindak lanjutnyo bakonsultasi jo kawan-kawan tapi dak dicaliak

sasudah tu, Ibuk jujurlah (sambil ketawa), paliang-paliang saran ka

kawan-kawan kok maaja jan talalu capek.”

Peneliti : Apo nan manjadi kendala bagi Apak dalam manjalankan supervisi

akademiknyo, Buk?

Guru G04 : “Manuruik Ibuk, Karajo kareh kawan-kawan. Makasuiknyo,

sabalun Apak masuak kondisi awak lah rancak. Pernah urang

menggembargemborkan kalau sikolah wak ko berhasil karano Pak

‘AA’ (kepala sekolah sebelum yang sekarang) hebat. Jadi katiko

Pak ‘AA’ abis maso jabatannyo, 6 bulan lamonyo wak dak punyo

kapalo sikolah. Saat itu, Ibuk samangati guru-guru kelas III kalau

Page 157: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

157  

nan hebat tu bukan Pak ‘AA’, nyatonyo wak bisa (tetap peringkat 1

Sumatera Barat).”

Keterangan Guru G04 terhenti ketika hand phone beliau berbunyi.

Untuk sesaat G04 menjawab telpon dan sesudah itu, beliau

menyampaikan, “dinda alah dulu kini yo, bisuak wak ulang baliak

kalau masih ado nan ingin ditanyokan. Ibuk harus pai kini”.

Peneliti : “jadi lah buk, tarimo kasiah banyak. Bisuak-bisuak kok masih ado

nan kurang, ambo tamui Ibuk balaiak yo.”

Refleksi : Keterangan dari G04 memberikan informasi pada kita bahwa

dulunya, sebelum SMA Negeri 1 Padang Panjang ditetapkan

sebagai SMA Bertaraf Internasional, supervisi akademik

berlangsung dengan baik meskipun tidak dievaluasi dan

ditindaklanjuti dengan baik. Motivasi dan kinerja guru yang telah

baik menjadi faktor yang membuat sekolah ini besar dan

berdampak terhadap kurang maksimalnya kepala sekolah karena

diyakini bahwa guru-guru pada umumnya sudah cakap dan

memiliki kompetensi yang sudah baik.

Page 158: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

158  

HASIL WAWANCARA

Catatan Lapangan. 10

Hari/ Tanggal : Sabtu/ 30 Mei 2009, jam 10.00 WIB

Tempat : Ruang Kepala Sekolah

Kegiatan : Mengamati rapat kepala sekolah dan guru-guru

Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin kepala sekolah dengan guru-guru,

yang minimal dilakukan dua kali dalam satu semester. Kegiatan rapat ini dihadiri

guru-guru, terutama guru wali kelas, wakil kurikulum dan kepala sekolah. Rapat

ini bertujuan untuk menggali informasi, menyamakan persepsi, dan berusaha

untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul dalam proses belajar mengajar

dan seputar siswa. Dalam kesempatan itu, peneliti mengamati bagaimana kepala

sekolah mengakomodir setiap pendapat dan masukan dari setiap guru dengan arif

dan bijaksana. Beberapa kali muncul silang pendapat diantara sesama guru, kepala

sekolah tetap menyikapinya dengan tenang dan mencoba untuk mencarikan solusi

dari permasalahan yang muncul. Setelah dibicarakan dengan seksama akhirnya

masing-masing guru dapat menerima solusi yang ditawarkan oleh guru lain dan

dikuatkan oleh kepala sekolah sehingga rapat itu menghasilkan suatu kesepakatan

yang sama-sama disetujui oleh guru-guru dan kepala sekolah.

Dari kegiatan tersebut dapat dilihat peran kepala sekolah sebagai

supervisor yang berusaha untuk membantu guru-guru dalam mengatasi persoalan-

persoalan seputar PBM, masalah yang terkait dengan siswa-siswa, dan

kekurangan alat serta bahan labor. Guru dengan leluasa dapat mengemukakan

kesulitan atau masalah yang mereka hadapi dalam proses belajar mengajar kepada

kepala sekolah. Hal ini menunjukan adanya komunikasi yang baik antara kepala

Page 159: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

159  

sekolah dan guru-guru. Di samping itu, dari pertemuan siang itu, juga dapat

disimpulkan bahwa supervisi akademik ada dan berjalan di lingkungan SMA

Negeri 1 Padang Panjang, meskipun yang bersifat kunjungan kelas tidak

dilakukan kepala sekolah karena alasan-alasan tertentu, terutama sejak sekolah ini

ditetapkan sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional.

Page 160: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

160  

HASIL WAWANCARA

CL. 11

Hari/ tanggal : Minggu/ 31 Mei 2009, jam 16.00 WIB

Tempat : Kediaman G05

Kegiatan : wawancara dengan G05

G05 merupakan salah satu guru baru di SMA Negeri 1 Padang Panjang,

telah mengajar selama 5 tahun. Di samping itu, G05 saat ini sudah menyelesaikan

S2nya dari Universitas Andalas dan karena kemampuannya, ia dipercaya untuk

mengajar di kelas internasional. Wawancara ini dilakukan di rumah G05 karena

kebutulan G05 tinggal tidak jauh dari rumah peneliti, jadi setelah membuat janji

dengan G05 maka berlangsunglah wawancara ini dalam suasana santai dan rileks.

Peneliti : baa suasana sekolah adinda rasokan kini?

G05 : Alhamdulillah, aman dan biaso-biaso sajo, meskipun kini sekolah

wak lah RSBI, sagetek banyak batambah sibuk tapi masih bisa

diatasi.

Peneliti : Salamo ko maaja di SMA Negeri 1 Padang Panjang, apo nan

dinda rasokan, terutama supervisi akademik Apak?

G05 : Betah, nyaman, tanang maaja. Apak urangnyo elok dan

pengertian. Secaro langsuang wak alun pernah disupervisi kelas

apak, tapi di lua itu awak maraso perhatian Apak cukuik tinggi ka

guru-guru. Kalau ado kesempatan Apak sambia bagarah acok

batanyo keadaan dan kesulitan wak dalam maaja.

Peneliti : wakatu mulai maaja di siko, apo nan dinda rasokan?

Page 161: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

161  

G05 : Adolah perasaan cangguang, karano sikolah ko lah punyo namo

dan sebagai urang baru sagetek banyaknyo pastilah maraso grogi

pas wakatu awal maaja, tapi ....untuang, awak lah pernah maaja di

swasta sabalunnyo, tapi kondisinyo tantu babeda. Di tampek lamo

dak sarancak dan dak sa banyak ko tuntutannya. Jadi yo harus

karajo kareh, untuangnyo ibuk-ibuk di siko elok-elok, nio

manolong wak.

Peneliti : Jadi kalau ado kesulitan dalam maaja, ka sia mintak bantuan?

Pernah dak mangatokan langsuang ka kapalo sikolah?

G05 :Kalau ka apak yo dak pernah do. Jo apak biasonyo, Apak yang

batanyo atau wakatu ado rapek. Salamo ko, awak yo acok

konsultasi dan diskusi jo kawan-kawan, terutama nan samo mato

pelajaran.

Peneliti : Kini tu sekolah wak kan lah RSBI, ado dak perbedaan maaja

dibandiang sabalun RSBI?

G05 : Banyak, kini tu wak batambah sibuk. Maaja harus dalam bahaso

Inggris. Lai ditarangkan dalam bahaso Indonesia se lai susah

mangarati apolai jo bahaso Inggris. Banyak wakatu wak habis kini

karano harus manguasai materi barikuik jo caro manyampaikannyo

jo bahasa Inggris akibatnyo ambo acok hilang kontrol kadang salah

dalam mengatokan istilah. Tantu iko bisa mambuek pamahaman

siswa bisa salah.

Peneliti : Trus, apo solusinyo? Ado dak Apak masuak kelas mancaliak

dinda maaja?

Page 162: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

162  

G05 : Awak raso Apak dak amuah karano Apak mangarati kalau baban

karajo awak tu lah banyak, maaja jo Bahasa Inggris, mambuek

RPP, Silabus jo bahasa Inggris pulo jadi apak dak ingin wak terlalu

tabebani pulo jo supervisi baliau. Jadi kalau manganai bahaso, kito

acok batanyo ka guru Bahasa Inggris.

Peneliti : Kiro-kiro apo yang manjadi kendala bagi kepala sekolah

melakukan supervisi kelas?

G05 : Salah satunyo, kendala bahasa tadi mungkin. Meskipun Apak lah

bisa mangicek sagetek-sagetek tapi untuak mancaliak wak

langsuang mungkin apak dak nio karano nyo tau wak alun bisa

bana maaja jo Bahaso Inggris jadi ibo kali mancaliak wak binguang

atau dak lancar maaja.

Peneliti : Sapengetahuan dinda, apo usaho yang dilakukan apak untuak

mengatasi kendala baliau dalam supervisi akademik?

G05 : dak bisa pulo awak mamastikannyo, tapi salah satunyo, ko

mungkin yo ni, manambah pengetahuan baliau dengan caro kuliah

baliak atau mambaca buku-buku tantang supervisi jo metode

pengajaran. Trus ikuik kursus bahaso Inggris jo komputer jo guru-

guru. Tapi pado dasarnyo alasan utamo apak tu dek sagan awak

raso.

Peneliti : Kalau terhadap guru-guru baa? Apo usahanyo untuak

maningkatkan kemampuan guru?

Page 163: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

163  

G05 : Yo itu tadi, salah satunyo mangadokan kursus bahaso Inggris jo

komputer, mangaktifkan KKG dan panataran.

Peneliti : Apo harapan dinda dengan supervisi akademik kepala sekolah?

G05 : Apo yo...bagi awak, idealnyo memang Apak harus malakukan

supervisi akademik terhadap guru-guru. dak sajo barupo perhatian

tapi sakali-sakali supervisi kelas dak baa juo do. Sahinggo apak tau

bana kondisi awak, trus nan maleh-maleh jadi rajin.

Peneliti : tarimo kasih dinda, lah banyak nan uni dapek. Cukuik dulu kini

tu, bisuak-bisuak kok masih kurang, dak baa batanyo baliak, kan?

G05 : Samo-samo uni. Dak baa do, awak sanang pulo bisa mambantu

uni.

Refleksi : berdasarkan percakapan tersebut, diperoleh informasi bahwa

supervisi akademik kepala sekolah memang tidak berjalan

maksimal, khususnya supervisi kelas. Padahal, seandainya kepala

sekolah menjalankan tugasnya ini diyakini bahwa dampaknya akan

sangat signifikan terhadap pembinaan guru-guru. Beberapa hal

yang diyakini sebagai kendala kepala sekolah dalam menjalankan

supervisi kelasnya, antara lain ialah rasa segan dan

ketidakmampuan berbahasa Inggris.

Page 164: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

164  

HASIL WAWANCARA

CL. 12

Hari / Tanggal : Kamis / 4 Juni 2009, jam 11.48 WIB

Tempat : Ruang Internet Guru

Kegiatan : Wawancara dengan G06

Saat wawancara ini dilakukan di ruang internet guru, guru G06 dan

beberapa guru lainnya sedang berdiskusi. Ketika peneliti datang, G06

menghentikan diskusinya karena sebelumnya sudah membuat janji untuk

diwawancarai hari itu. Saat ini G06 menjabat sebagai sekretaris kordinator RSBI

setelah sebelumnya menjabat sebagai wakil kurikulm. Selama menjabat sebagai

wakil kurikulum, G06 dinilai cukup berhasil menjalankan tugasnya sebagai

asisten kepala sekolah bagian kurikulum karena pada masa itu, PBM berjalan

dengan lancar dan target-target yang ditetapkan dapat dicapai. Saat ini, beliau

merupakan salah satu guru SMA Negeri 1 Padang Panjang yang sudah berhasil

menyelesaikan program masternya (S2) dari Universitas Andalas.

Dari keterangan beliau diperoleh informasi jika G06 telah mengajar di

SMA Negeri 1 Padang Panjang sejak tahun 1993. Terakhir beliau menjabat

sebagai wakil kepala sekolah bagian kurikulum tahun 2004-2007.

Peneliti : Uni pernah jadi wakil kapalo sikolah samaso Apak manjabat kan Ni?

Menurut uni, baa supervisi Apak?

G06 : Supervisi akademik kapalo sikolah tu sangat perlu alasannyo supaya

kepala sekolah tahu kinerja guru, trus seandainya ada masalah bisa

diatasi lebih awal (masalah yang terkait dengan akademik). Di samping

Page 165: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

165  

itu guru merasa diperhatikan, ada reward atau punishment, kalau wak

dicaliak kan wak maraso diperhatikan, kalaunyo maaja bagus kan ado

penghargaan dari kapalo sikolah, seperti kesempatan untuak penataran.

Peneliti : Memangnyo satiok guru nan ka pai penataran harus ditentukan Apak

yo, Ni?

G06 : Biasanya kepala sekolah akan memberikan pendapat apabila diminta

tapi itu bukan berarti beliau yang memutuskan, kito dak bisa mamasokan

guru A harus pai, kecuali kalau memang namonyo nan dipanggia, tapi

kalau yang diminta cuma utusan maka itu kito sarahkan ka KKG untuak

manantukan sia nan ka pai.

Peneliti : Samaso uni dulu, baa model supervisi kelas / akademik Apak?

G06 : Dulu kepala sekolah melimpahkan sebagian wewenangnya kepada guru

lain yang ditunjuak Apak, misalnyo guru senior atau ketua KKG.

Contohnyo awak dulu disupervisi dek Ibuk ‘Y’. Supervisi kelas Apak

dulu dilakukan secara terjadwal, terprogram, dan tidak ditujukan pada

orang yang sama pada setiap supervisi, kelemahannya supervisi Bapak

tidak ditindaklanjuti sebagaimana mestinya, misalnya hasil supervisi

didiskusikan, dengan guru-guru tapi tidak dimonitor, tidak diarsipkan,

dan tidak dievaluasi. Kepala sekolah dalam melakukan supervisi

menggunakan format yang telah ada dan diisi dan guru yanglain pun

manggunokan format yang samo. Hasil laporan dibuat dengan rapi dan

dijilid tapi tempat penyimpanannya tidak diketahui.

Page 166: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

166  

Peneliti : Tindak lanjut dari supervisi Apak tu baa Ni, misalnyo didiskusikan

baliak jo guru nan disupervisi, kemudian ado program perbaikan dan

dievaluasi atau dipantau sasudah tu?

G06 : kalau datanyo tantulah ado, tapi apokah ditindaklanjuti, rasonyo dak

ado do.

Peneliti : Kalau kini baa, ni? Apo kiro-kiro kendala supervisi kelas Apak?

G06 : Dak tau pasti wak apo panyababnyo, paralu data di lapangan.

Peneliti : Mangenai kondisi guru-guru, baa reaksi Apak?

G06 : Kondisi guru-guru wak di siko kan bervariasi, tindakan Apak terhadap

guru-guru yang bermasalah biasonyo dengan cara kekeluargaan, tapi tu

berpulang pado urangnyo, kalau dak amuah kadang-kadang ado juo

tindakan tegas seperti dipanggia, trus diagiah surek. Maajak urang tu dak

mudah, ado urang yang suko dengan caro tu sahinggo wak dak terlalu

maraso basalah sahinggo ado juo urang yang bisa diajak barubah dengan

caro tu.

Peneliti : Menurut uni, paralu dak apak basikap tegas sarupo tu, atau lebih tegas

dari itu?

G06 : Kalau sebatas tu, dak baa, kabetulan di siko banyak urang yang patuah-

patuah sahinggo dampak negatifnyo dak taraso bana. Sahinggo dengan

caro Apak macam tu, dak taraso bana salah awak. Untuangnyo di sikolah

wak ko dak banyak masalah dengan pola kepemimpinan Apak macam tu,

buktinyo dak ado masalah-masalah yang serius yang mangganggu

pelaksanaan pembelajaran ditemukan di siko.

Peneliti : trus, sepengetahuan Uni, baa komunikasi Apak jo guru-guru di siko?

Page 167: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

167  

G06 : Satu hal yang dapek wak katokan di siko ialah bahwa di sikolah wak tu

ado budaya yang positif, misalnyo jiko ado suatu masalah, biasonyo

dibicarakan basamo. Artinyo apo, dak mungkin budaya positif tu bisa

bakambang jika komunikasi di dalamnyo dak berjalan lancar.

Peneliti : Kini tu terkait jo status sikolah wak nan alah RSBI, kiro-kiro baa model

supervisi akademik nan pas untuak dijalankan kapala sikolah?

G06 : Manuruik uni, supervisi harus dilakukan oleh urang nan labiah tau dari

urang yang ka disupervisi. Untuak apak kini tu dak mungkin, banyak hal

yang harus dikembangkan, misalnyo bahaso, metode-metode pengajaran

yang mungkin harus dilakukan oleh urang tertentu misalnyo dari dinas.

Jadi untuak itu harus disiapkan urang yang labiah tau.

Peneliti : Baa sikap Apak terhadap guru-guru yang ingin maju?

G06 : Apak dak ado menghalang-halangi, beliau mendukung, misalnyo waktu

seleksi guru-guru S2, ado 5 guru matematika nan lulus dan Apak

maizinkan ke 5 guru tu untuak ikuik. Di Sumbar ko mungkin yang

tabanyak mangirim gurunyo untuak kuliah wakatu tu yo sekolah wak.

Urang tiok sekolah mungkin hanyo maizinkan 3 atau 5 urang gurunyo

tapi wak ado 12 urang guru, ditambah lo jo dinda dan si’Z’, jadi 14 urang

guru.

Peneliti : kayaknyo cukuik dulu untuak saat ko ni. Tarimo kasih banyak atas

bantuan uni.

G06 : Samo-samo.

Page 168: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

168  

HASIL WAWANCARA

CL. 13

Hari / Tanggal : Senin/ 8 Juni 2009, jam 11.27 WIB

Tempat : Ruang Majelis Guru

Kegiatan : Wawancara dengan G07

G07 merupakan guru bidang studi Bahasa Inggris dan telah mengajar lebih

dari 20 tahun. Saat ini, G07 merupakan ketua kelompok kerja guru bidang bahasa

Inggris. Menurut beliau kelompok bahasa Inggris merupakan kelompok kerja guru

yang cukup kompak artinya kapan pun dan dimanapun, ada atau tidak ada

pengarahan atau bimbingan dari kepala sekolah atau pengawas sekolah guru-guru

bahasa Inggris selalu berkordinasi untuk menampilkan pengajaran yang terbaik

bagi siswa-siswa. Saat mau diwawancarai, G07 sedikit ragu dengan alasan takut

jika komentarnya nanti akan membuat citra kepala sekolah atau sekolah tidak

baik karena masih menurut beliau bahwa beliau termasuk orang yang apa adanya

dan tidak bisa berbohong. Tapi setelah dijelaskan maksud dan tujuan dari

wawancara dan penelitian ini maka beliau bersedia untuk dimintai keterangannya

seputar supervisi akademik kepala sekolah.

Peneliti : Bagaimana sosok kepala sekolah di mato Ibuk?

G07 : Apak sosok yang hebat, santun dan berakhlak tinggi. Jo guru-guru nyo

sangatlah mangarati sahinggo awak pun jadi sagan ka baliau.

Peneliti : Sabarapo besar peran kapalo sikolah dirasokan guru-guru dalam

upayonyo manjadikan sikolah ko gadang?

G07 : Faktor yang menjadikan sekolah ko besar diantaronyo yo pengaruh dari

Apak dengan “management by peace and by laugh”nyo, dan kedamaian

Page 169: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

169  

untuk bakarajo, hati ko tabukak. Apak ko memang etika jo guru tinggi,

sahinggo guru basamangat tinggi pulo untuk karajo,

Peneliti : Baa menurut ibuk supervisi akademik Apak?

G07 : Dulu pernah kalau supervisi kelas, dilakukan oleh katua KKG. Salamo

ko, baru sakali tu Apak malimpahkan supervisi ka ketua KKG. itupun

dalam rangka akreditasi sekolah.

Peneliti : Kalau kini baa, Buk, Sikolah wak kan lah RSBI?

G07 : Justru, supervisi akademik kapalo sikolah untuak sikolah salevel awak

sangat paralu alasannyo karano kontroling tu paralu kecuali kalau wak

punyo CCTV, Apak tingga takan-takan se. Tapi kalau CCTV tu dak ado

lai, Apak tu bisa se mangontrol wak malalui anak-anak tapi kalaunyo

masuak ka dalam kelas akan labiah rancak walaupun ‘once in a while’. Itu

mambuek guru labiah siap sebab sewaktu-waktu dan kapan sajo kapalo

sekolah ka mancaliaknyo, jadi lah sa jam sajo. Jadi kahadiran kapalo

sekolah tu sesuatu yang besar bagi guru. Saruman ibuk ko nan ka pansiun

lai, tau kepsek ka masuak takuik sangaik. Berarti kehadirannyo sangat

spesial bagi guru, malu nan labiah ka dicaliak urang, dak takuik do. Jadi

karano malu dan takuik tu, tantu kito mambuek persiapan. Jadi harus,

walaupun dak sering karena kalau acok susah pulo guru. Kok dapek ado

taruihnyo masuak. Motivasi dek pangawas ka datang, motivasi untuak

manampilkan materi labiah baik.

Peneliti : Kalau baitu, tantu apak tau baa kondisi guru-guru di siko?

G07 : Salamo ko, Ibuk yakin, Apak tau siapo-siapo guru na bamasalah karano

itulah saharusnyo Apak masuak kelas untuak bisa marubahnyo.

Page 170: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

170  

Peneliti : Pernah dak Apak masuak ka kelas Ibuk untuak mancaliak Ibuk maaja?

G07 : satau Ibuk di tahun ajaran 2008/2009 ko, Apak yo dak ado malakukan

supervisi, tapi mancaliak kehadiran wak lai. Pernah sakali pagi Apak

masuak lokal Ibuk. Waktu tu Ibuk talaik datang karano oto rusak,

kironyo Apak lah di dalam kelas. Pas Ibuk lah datang, Apak

batanyo,”baa kok talaik, buk? Trus ibuk tarangkan sababnyo ibuk talaik

dan Apak mangarati. Habis tu Apak pai lai.”

Peneliti : Menurut Ibuk apo sabanyo inti dari supervisi apak tu?

G07 : Sabananyo yang dicaliak Apak tu kan bukan bahan aja, tapi apo teori

kini, misalnyo anak harus aktif, banyak mangicek, harusnyo teori-teori

dasar maaja.

Peneliti : Tadi tu Ibuk katokan kalau sapangatahuan Ibuk kini tu Apak dak ado

masuak kelas malakukan supervisi. Kiro-kiro apo panyababnyo Buk?

G07 : Satahu Ibuk kapalo sikolah sabalun ko pun dak ado mangarajokan

supervisi kelas tu do, Pak ‘M’, Pak ‘Sy’ dan Pak ‘Md’ dak pernah

masuak. Sabananyo itu suatu keharusan tapi bagi Apak mungkin karano

kesibukan, atau mungkin metodenyo yang babeda, Apak kan dak suko

mansupervisi awak sacaro langsung. nyo labiah suko urang lain nan

malakukannyo seperti ketua KKG. Mungkin nyo dak nio wak tapaso

deknyo (wak dak nio disulitkan /disusahkan karanonyo). Kalau wak dak

punyo beban tantu wak suko dengan caro Apak tu tapi tantu kontroling

Apak dak ado, dak ado pulo kadisiplinan urang.

Implikasi : berdasarkan wawancara singkat tersebut dapat dipahami bahwa

sebagai guru yang cukup senior dan telah lama mengajar di sekolah ini,

Page 171: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

171  

G07 telah mengalami beberapa kali pergantian kepala sekolah sehingga

beliau tahu banyak tentang kondisi dan pelaksanaan supervisi akademik

dari setiap kepala sekolah. Saat ini meskipun kondisi sekolah dan guru-

guru baik namun beliau tetap mengharapkan adanya supervisi akademik

kepala sekolah yang secara berkelanjutan memantau kondisi guru-guru.

Di samping itu, beliau juga menyadari bahwa kepala sekolah memiliki

cara tersendiri dalam menjalankan supervisi akademiknya, seperti,

berkeliling sekolah untuk melihat keberadaan guru-guru, melalui CCTV

atau bertanya kepada siswa. Kesibukan kepala sekolah juga diyakini

menjadi penyebab tidak berjalan supervisi kelas.

Page 172: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

172  

HASIL WAWANCARA

CL. 14

Hari / Tanggal : Sabtu/ 13 Juni 2009, jam 12.15 WIB

Tempat : Ruang majelis Guru

Kegiatan : Wawancara dengan G08

Wawancara dengan G08 berlangsung di ruangan majelis guru sekitar jam

12.15 WIB. G08 merupakan salah seorang guru yang berdedikasi tinggi dalam

melaksanakan tugasnya, bertanggung jawab dan ramah. Berkat kemampuan dan

kemauannya yang tinggi, G08 termasuk salah satu guru yang ikut membimbing

dan menghantar siswanya yang lolos ke Oliampiade nasional maupun

internasional di Beijing dan Australia untuk bidang studi Biologi. Sebagai salah

seorang guru yang cukup senior karena telah mengajar lebih dari 20 tahun dan

sebagai ketua KKG mata pelajaran Biologi, peneliti berharap dapat memperoleh

informasi yang benar-benar bermanfaat dan berguna dalam penyusunan tulisan

ini.

Sewaktu hendak diwawancara, seperti guru senior lainnya, G08 juga

awalnya merasa enggan untuk memberikan keterangan karena beliau segan dan

tidak ingin nantinya informasi yang akan beliau sampaikan akan memberi citra

yang buruk kepada kepala sekolah dan juga sekolah ini. Alasannya ialah karena

beliau sangat menghormati dan memiliki respek yang tinggi terhadap kepala

sekolah. Berdasarkan alasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa pada umumnya

guru-guru di sini sangat menghormati dan menghargai kepala sekolah sebagai

sosok yang patut untuk di hormati dan dihargai. Namun, kembali setelah peneliti

kemukakan alasan dan tujuan dari penelitian ini, dan penulis berjanji untuk

Page 173: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

173  

menampilkan pendapat yang seobjektif mungkin maka barulah G08 bersedia

untuk diwawancarai.

Peneliti : Ibuk bersedia untuk ambo mintai keterangannyo? Ibuk dak usah

takuik atau cameh karano identitas Ibuk ambo suruakan, lagian iko

gunonyo untuak penelitian jadi sifatnyo ilmiah. Ambo dak bisa

mangarang-ngarang carito tantang apo nan ka ambo tulis, jadi

ambo minta kesediaan Ibuk untuak babagi jo ambo saputar

supervisi akademik Apak nan ibuk ketahui.

G08 : Kalau baitu, ibuk bersedia.

Peneliti : Tarimo kasih, buk. Sajak Apak ditempatkan di sekolah ko, Ibuk

alah maaja di siko, kan? Baa manuruik, Ibuk, perhatian Apak

terhadap guru-guru jo awak kasadonyo?

G08 : Apak cukuik perhatian, malahnyo sangat pengertian ka awak

sadonyo. Ibuk pernah wakatu tu mamintak ka Apak bahan-bahan

labor nan alah abih dan baliau maresponnyo cukup baik. Ma ado

Apak yang wak danga berang-berang kalau menghendaki sesuatu.

Kalaunyo menginginkan wak babuek sesuatu makonyo akan

mangatokannyo dengan caronyo yang lunak dan santun sahinggo

wak dak maraso tapaso.

Peneliti : Jadi secaro umum, supervisi apak ado yo buk? Trus, manganai

supervisi kelas, pernah dak Ibuk disupervisi Apak?

G08 : Ibuk rasonyo dak pernah disupervisi Apak. Idealnyo, supervisi tu

kan bisa dikarajoan oleh kepala sekolah, ketua KKG, dan guru-

guru yang senior. Terus, ketua KKG dak pernah pulo mansupervisi

Page 174: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

174  

Ibuk. Dulu lai ado tadanga, tapi kini tu kan dak ado instruksi Apak

jadi Ibuk pun dak ado pulo mansupervisi kawan-kawan.

Peneliti : Manuruik Ibuk, baa supervisi akademik Apak tu sebaiknyo?

G08 : Sarancaknyo supervisi kelas tu dijalankan Apak paliang indak

sakali dalam satu semester. Rasonyo dengan disupervisinyo awak,

ado babarapo keuntungan yang wak dapek, partamo, nan dicaliak

tu kakurangan wak indak kajelekkan atau kalemahan awak.

Samantaro ko dalam maaja tu makin komplek dan rumit. Kalau

awak dak pernah disupervisi, yo baitu-baitu sajo lah, dak akan

pernah barubah kecuali ado pengaruh dari lua misalnyo dari Apak.

Kalau ado kalamahan diagiah pengarahan.

Penelitian : Manuruik Ibuk, baa tuntutan pembelajaran tu kini?

G08 : Satau Ibuk, yo lah barubah. Kadang wak ingin anak ko disuokkan

juo bia mangarati, kicek wak, awak lah batua, samantaro tuntutan

kurikulum dak baitu, anak ko harus wak gali kamampuannyo,

ilmunyo sahinggo nyo manamukan surang. Apolagi kalau wak lah

pandai manganalisis kurikulum wak harus bisa manentukan ma

materi yang esensial, ma yang indak. Samantaro Ibuk masih baitu-

baitu juo baru. Jadi Ibuk berharap adolah supervisi dari Apak

sahinggo ado marubah ka Ibuk.

Peneliti : Banyak urang yang grogi dan cameh kalau disupervisi pengawas

atau kepala sekolah. Kalau manuruik, Ibuk baa? Apo kiro-kiro

penyebabnyo?

Page 175: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

175  

G08 : Itu wajar. Penyebabnyo bisa jadi karano salamo ko wak maraso

kalau supervisi tu untuak mancari kejelekkan awak se, semacam

inspeksi, atau memang karano wak dak siap. Kalaupun ibuk

disupervisi Apak, pasti ado juo perasaan grogi, manga Apak, awak

samo awak se lai juo grogi.

Peneliti : Kini saat sekolah ko lah ditetapkan sebagai RSBI, apo harapan

Ibuk terhadap supervisi akademik kepala sekolah?

G08 : Kini tu, dengan status wak nan alah RSBI, harapan ambo, wak

tambah profesional artinyo wak selalu mengembangkan diri. Setiap

guru dak samo, terutamo mendapekkan kesempatan untuak

mengikuti penataran. Mako dari itu, supervisi Apak sangat paralu,

apopun bantuaknyo, kalau seandainyo setiap guru disupervisi

Apak, pasti setiap guru siap. Itu suatu keuntungan sabananyo.

Dengan siapnyo wak, perangkat awak, bahan awak, sahinggo

sawaktu manyampaikan materi, wak dak malenceng kian kamari.

Implikasi : supervisi akademik merupakan kegiatan yang diharapkan dapat

membawa perubahan yang berarti dalam menyikapi perubahan

iklim pendidikan. Kepala sekolah sebagai pucuk pimpinan

diharapkan dapat memberikan perubahan tersebut kepada guru-

guru dalam rangka menuju profesionalitasnya.

Page 176: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

176  

HASIL WAWANCARA

CL. 15

Hari / tanggal : Sabtu / 20 Juni 2009, jam 11.10

Tempat : Ruang Majelis Guru

Kegiatan : wawancara dengan G06 untuk konfirmasi

Peneliti menemui G06 saat beliau baru keluar dari kelas sehabis mengajar.

Dalam kesempatan singkat tersebut, peneliti ingin mengkonfirmasikan kepada

beliau tentang informasi yang telah diperoleh selama penelitian ini. Peneliti

mengatakan bahwa dalam menjalankan supervisi akademiknya, kepala sekolah

belum lagi maksimal menjalankannya. Selama menjabat sebagai kepala sekolah,

supervisi akademik kepala sekolah lebih bersifat kolaboratif dan bersifat tidak

langsung. Artinya ialah pada prinsipnya supervisi akademik kepala sekolah

berjalan atau dilaksanakan, misalnya terkait dengan supervisi kelas, kepala

sekolah melimpahkan sebagian wewenangnya untuk mensupervisi guru-guru

kepada guru yang beliau tunjuk seperti guru senior atau ketua kelompok kerja

guru (KKG), atau mengetahui kemampuan mengajar guru melalui siswa dan

CCTV. Sementara itu, kita juga harus menyadari bahwa supervisi akademik itu

tidak hanya bersifat kunjungan kelas semata tetapi semua bentuk perhatian dan

komunikasi yang dibangun dan dijalin kepala sekolah dalam rangka

mengembangkan lingkungan yang positif untuk meningkatkan prestasi sekolah

juga merupakan bagian dari supervisi akademik. Itu lah yang selama ini dilakukan

kepala sekolah sehingga guru-guru merasa nyaman dan semangat dalam

menjalankan tugas dan kewajiban mereka.

Page 177: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

177  

Berdasarkan pertemuan itu, G06 setuju dengan kesimpulan yang peneliti

kemukakan dan beliau berharap semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan

memberikan masukan yang baik bagi kita semua.

Page 178: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

178  

HASIL WAWANCARA

CL. 16

Hari / tanggal : Sabtu/ 23 Juni 2009, jam 11.10

Tempat : Ruang majelis guru

Kegiatan : wawancara dengan G07 untuk konfirmasi ulang

Peneliti : Bisa kito lanjutkan percakapan kapatang ko buk?

G07 : Ado juo lai, Ibuk raso nan kapatang ko lah salasai. Oke lah.

Peneliti : Ado beberapo hal lain nan alun cukuik, sekalian mengkonfirmasikan ka

Ibuk hasil percakapan Ambo dengan Apak dan jo kawan-kawan lain.

Pado dasarnya, Apak ado malakukan supervisi, tapi mungkin awak

salamo ko hanyo menganggap kalau nan supervisi akademik tu adolah

kegiatan Apak masuak kelas sajo, sabananyo kegiatan Apak yang

sifatnya memotivasi, mengamati awak malalui murid atau bakaliliang

sikolah, dan lain-lainnyo adolah bagian dari supervisi akademik Apak.

Setuju kan, buk? Nah kini, yang ingin ambo tanyokan, baa kemampuan

kawan-kawan di mato ibuk?

G07 : cukuik baik, serius dalam manghadapi anak-anak, Cuma

kesejahteraannyo se yang dak sepadan jo karajonyo. Tarutamo guru kelas

tigo, usahonyo untuak mampasiapkan aank-anak ka ujian, patuik wak

acuangan jempol, lai juo ado isi paruiknyo, nyo kaluan sadonyo. Kawan

ko dak baparo-paro ka anak.

Peneliti : Kapatang ko kan tadanga, kawan-kawan banyak yang kuliah S2,

manurut Ibuk baa?

G07 : Rancak malah, karano di sikolah wak ko mamang sadang diharapkan

Page 179: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

179  

adonyo guru-guru nan S2 sasuai jo persyaratan RSBI. Tapi sayangnyo

kan dek kasibukkan kawan-kawaan ko sagetek banyak bapangaruah ka

anak-anak, guru-guru dak maksimal maaja karano panek mungkin, maaja

iyo, kuliah iyo. kini ko, mungkin prestasi sekolah wak agak manurun,

karano tahun kapatang ko guru-guru banyak nan maambiak S2 akibatnyo

perhatian ka anak-anak agak kurang. Trus, pengawas dak datang, Apak

dak pulo masuak kelas.

Peneliti : Apak tau dak buk kondisi macam tu.

G07 : Tau lah, tapi yo baitu lah Apak.....

Peneliti : Buk, manuruik apak dan babarapo urang kawan mangatokan bahwa

penyebab dari Apak dak malakukan supervisi kelas adolah partamo,

penggunaan bahaso Inggris jo kakurangpahaman Apak tantang metode-

metode pengajaran nan tabaru, trus karano kesibukan, raso sagan, dan

terakhir karano minimnyo dana. Setuju dak ibuk dengan alasan tu

kasadonyo, trus menurut Ibuk, apo usaho nan dilakukan Apak untuak

mangatasi kakurangan baliau?

G07 : Apo yo,...Ibuk raso baliau lai bausaho untuak bisa mangicek jo bahaso

Inggris, tapi latihannyo mungkin kurang acok, pernah Apak ikuik kursus

bahaso Inggris jo kawan-kawan tapi cuma sakalinyo, habis tu Apak dak

ado datang-datang lai. Trus, dulu wakatu Apak ka pai ka New Zealand,

ibuk danga nyo kursus kilat jo si ‘O’, anak murid wak nan alah jadi guru

bahaso Inggris pulo. Trus kalau sibuk, iyo tu, baitu pun jo raso sagan.

Salah satu alasan baa nyo kok dak masuak kelas wak karano nyo sagan

kalau supervisinyo akan mambuek wak batambah sibuk, tarutamo nan

Page 180: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

180  

tuo-tuo. Kalau tantang dana, antah lah. Tapi sapangatahuan Ibuk, sikolah

wak ko memang dak buliah mamunguik pitih apopun, alias gratis.

Peneliti : Kalau baitu, dapek wak katokan bahwa supervisi akademik Apak

memang dak bajalan maksimal kan buk? Trus, sepengetahuan Ibuk, baa

caronyo Apak mangembangkan semangat wak maaja atau usaho untuak

maningkek an profesionalitas guru-guru?

G07 : yang pasti yo dengan pengertian baliau yang dak banyak manuntuik

karano karajo wak lah banyak, trus maagiah kesempatan ka kawan-

kawan yang ingin manyambuang kuliahnyo baliak. Apak ko dak banyak

kandak, makonyo awak pun jadi sagan.

Peneliti : kalau buliah kito simpulkan mako pola kepemimpinan dan supervisi

Apak macam ko sangaik lah cocok jo kondisi atau keadaan sikolah wak

nan macam ko kini yo, buk? Ciek lai, buk, terakhir, hal-hal apo sajo yang

ibuk kiro bisa manjadikan sikolah wak macam ko?

G07 : faktor yang manjadikan sikolah wak ko besar, diantaronyo, partamo,

input anak, pangaruah anak-anak siak, semakin tinggi Imtaq anak,

semakin gadang pangaruahnyo, batambah sayang Tuhan ka awak.

Kaduo, partisipasi guru yang besar dalam maaja, tanpa beban dan ikhlas.

Bayangkan se lah, biasonyo, guru ado manarimo insentif maaja sore tiok

bulan, ko kini lah tigo bulan bagai alun juo manarimo lai. Jadi motivasi

guru sarupo tu bisa jadi dampak dari Apak, kedamaian untuak bakarajo

hinggo hatiko jadi tabukak. Kebijakan Apak macam tu banyak disukoi

guru-guru karano urang nyaman dak membebani, wak bakarajo samampu

wak, malahan labiah samangat, Apak understand, itu kalabiahannyo.

Page 181: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

181  

Kaburuakannyo, dek urang biaso maleh nyo akan manjadi maleh

kabetulan urang nan pamaleh tu dak banyak di siko, urang, dak ado bagai

Apak tatap juo baraja. Pai bana lah apak gak sabulan kapatang ko, urang

biaso juo baraja, kesadaran guru lai, tapi kontrol jo disiplin ko agak

kurang. Itu lah makonyo supervisi apak sangaik kito butuahkan.

Demikianlah wawancara singkat dengan G07 untuk menyakinkan dan

mengkonfirmasi ulang tentang informasi-informasi yang telah didapat untuk

mendapatkan informasi yang benar-benar akurat, jauh dari praduga dan unsur

subjektif.

Page 182: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

182  

HASIL WAWANCARA

CL. 17

Hari / tanggal : Jum’at/ 26 Juni 2009, jam 10.00 WIB

Tempat : Ruang Wakil Kepala Sekolah

Kegiatan : wawancara konfirmasi dengan WK2

Dalam wawancara kali ini, WK2 kembali menekankan tentang bentuk

supervisi akademik kepala sekolah yang beliau ketahui, yang mana pada dasarnya

beliau memahami kebijakan kepala sekolah tidak maksimal menjalankan supervisi

akademiknya. Menurut WK2, untuk kondisi sekolah saat ini kebijakkan tersebut

dianggap cukup mewakili keinginan banyak guru namun dipihak lain WK2 juga

menyadari bahwa kepala sekolah memiliki cara tersendiri dalam melaksanakan

supervisi akademiknya, seperti memberi perhatian terhadap kondisi guru-guru dan

dengan menjalin komunikasi yang baik, dari hati ke hati. Tetapi untuk supervisi

kelas, beliau mengakui kalau kegiatan itu tidak berjalan baik.

Apak nyo punyo alasan tersendiri baa kok baliau dak malakukan supervisi kelas. Ambo mangarati baa Apak kok baitu. Nyo sadar bana kalau nyo dak bisa manganggiah labiah ka guru-guru samantaro karajo guru ko sangaik lah banyak kini. Saharusnyo dengan status wak nan alah RSBI ko, guru-guru ado tambahan kesejahteraan tapi kenyataannyo sakolah dak punyo anggaran untuak itu. Itu alasan nan partamo. Kaduo, Apak tau kala u kondisi guru-guru wak lai baik. Sabalun nyo masuak di sakolah ko prestasi wak lah rancak juo jadi mungkin menurut baliau, dak lo pas nyo terlalu strik bana jo guru-guru. Selama menjalankan tugasnya mendampingi kepala sekolah, WK2

memiliki penilaian yang positif terhadap kepala sekolah. Beliau setuju dan

memahami kebijakkan kepala sekolah karena sejauh ini semuanya sudah berjalan

baik, “dak mungkin sekolah wak ditetapkan RSBI kalau segalo sesuatunyo dak

bagus di dalam”. Dalam banyak hal, kepala sekolah sering berembuk dengan

Page 183: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

183  

wakil-wakilnya sebelum mengambil keputusan.”dak mudah bagi Apak dalam

manjalankan sikolah ko. Tuntutan tinggi tapi dukungan kurang”. Tidaklah mudah

bagi kepala sekolah untuk bersikap dan berbuat dalam kondisi seperti ini. Oleh

karena itu tindakan kepala sekolah selama ini dianggap tepat dan dapat diterima

baik oleh WK2 khususnya. Dari percakapan dengan WK2 saat itu juga diperoleh

kesan adanya kekecewaan yang terpendam dalam diri WK2 terhadap kondisi

sekolah saat ini, terutama masalah keuangan. Untuk SMA Negeri 1 Padang

Panjang yang sudah RSBI, ketetapan pemerintah kota yang tidak membolehkan

pihak sekolah untuk memungut uang komite dari masyarakat atau orang tua

murid, dengan kata lain sekolah gratis menjadikan pihak sekolah kesulitan dalam

mengelola berbagai kegiatan atau program yang telah dirancang sebelumnya.

Keadaan ko marupakan akibat dari kebijakan politik Pak Walikota yang menggratiskan biaya sekolah di Padang Panjang ko, padohal dalam ketentuannya sekolah internasional dibuliahkan untuak mamunguik uang komite karano sikolah wak ko punyo program-program khusus. Gunonyo untuak mamacu perkembangan sikolah ko manuju sikolah internasional seperti nan diarokan. Samantaro anggaran rutin sakolah nan kito tarimo dari Pemda samo jo SMAN 2, sikolah biaso. Akibaiknyo ado program-program sikolah ko nan dak talaksana dengan baik.

Dari ungkapan di atas, tergambar kondisi yang sangat sulit dari pihak sekolah

untuk melaksanakan program sekolah yang menghendaki dana dan anggaran yang

cukup besar sementara dukungan dari pihak pemerintah daerah dirasa tidak

maksimal.

Page 184: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

184  

HASIL WAWANCARA

CL. 18

Hari / tanggal : Senin/ 18 Juli 2009, jam 10.00 WIB

Tempat : via telephon

Kegiatan : konfirmasi dengan G9 (kordinator RSBI)

Percakapan dengan G9 berlangsung melalui telephon karena yang

bersangkutan sedang sakit tetapi beliau bersedia untuk diwawancarai saat itu. Jadi

tanpa bermaksud menunggu lama maka wawancara diadakan saat itu. G9 ditunjuk

kepala sekolah sebagai kordinator Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)

sejak sekolah ini ditetapkan sebagai RSBI pada tahun 2007.

Adapun tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengkonfirmasikan

kepada beliau tentang pernyataan kepala sekolah masalah tidak adanya anggaran

yang ditetapkan dalam program SBI untuk pelaksanaan supervisi akademik kepala

sekolah. Berdasarkan keterangan G9 diperoleh informasi,”anggaran SBI, ada 9

komponen yang sudah ditentukan, diantaranya PBM, pembinaan guru, sarana,

kesiswaan, penyusunan KTSP, dll., tapi tidak termasuk di dalamnya untuk

‘ongkos’. Jadi untuk pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah tidak ada

anggarannya dalam anggaran RSBI”.

Sewaktu peneliti mengemukakan pendapat dari beberapa guru tentang

pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah yang tidak maksimal, khususnya

supervisi kelas, beliau tidak membantahnya dan menyadari bahwa kenyataannya

memang demikian. Dari G9 juga diperoleh infomasi bahwa dalam pelaporan

pelaksanaan RSBI ini, juga dilampirkan kegiatan supervisi akademik kepala

sekolah tapi dulu, di awal berdirinya RSBI ini, tapi untuk saat ini hanya sekedar

Page 185: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

185  

formalitas saja karena jadwalnya ada tapi pelaksanaanya tidak berjalan baik.

Begitupun ketika peneliti tanyakan beberapa alasan yang menjadi kendala kepala

sekolah dalam menjalankan supervisi akademiknya, salah satunya adalah karena

kesibukan, “satau ambo Apak punyo jadwal yang padek, apolai sajak sikolah wak

ko RSBI. Sabanta-sabanta lah diimbau dek urang dinas, ka balaikota, ka Padang

atau Jakarta.”

 

Page 186: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

186  

HASIL WAWANCARA

CL. 19

Hari/ Tanggal : Jumat/ 26 Juni 2009, jam 10.30 WIB

Tempat : Ruang Kepala Sekolah

Kegiatan : Wawancara konfirmasi dengan Kepala Sekolah

Wawancara kali ini berlangsung di ruangan kepala sekolah pada waktu

beliau sedang berada di ruangan tersebut. Wawancara pada kesempatan ini

bertujuan untuk mengkonfirmasikan kesimpulan sesaat hasil penelitian yang telah

berlangsung selama lebih kurang 5 bulan. Dalam kesempatan ini, peneliti ingin

menegaskan kembali bahwa supervisi kepala sekolah berjalan dengan tidak

maksimal. Artinya untuk supervisi akademik, kepala sekolah mengambil

kebijakkan yang bersifat kolaboratif. Maksudnya, untuk menjalankan supervisi

kelas, kepala sekolah melimpahkan wewenang ini kepada guru-guru yang beliau

tunjuk dan dipercayai telah mampu untuk menjalankan tugas ini, seperti guru-guru

senior atau ketua KKG.

Untuk menjadi yakin dengan kesimpulan saat ini, peneliti kembali

mempertanyakan hal-hal yang menjadi fokus penelitian ini. Adapun jawaban dari

kepala sekolah tetap sama dengan jawaban yang beliau berikan pada awal

diwawancarai. Di sini, kepala sekolah kembali menekankan bahwa untuk

statusnya yang SBI, supervisi akademik sangat dibutuhkan,

Untuak SBI, supervisi tu memang dak bisa dibiakan baitu sajo, tamasuak proses belajar mengajar, kok indak nyo akan salah, salah maksud. Tapi perlu didampingi untuak bahasa dan metodologinyo, metodologinyo untuak menghasilkan output yang diharapkan SBI (untuk statusnya yang SBI, supervisi akademik sangat diperlukan dan tidak bisa dibiarkan begitu saja, kalau tidak maka akan jadi salah maksudnya. Tapi untuk saat ini, supervisi akademik kepala sekolah perlu didampingi oleh seseorang yang

Page 187: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

187  

ahli di bidang bahasa dan metodologi karena ini terkait dengan tujuan yang ingin dicapai, output SBI). Di akhir wawancara, kepala juga mengharapkan adanya upaya dari guru-

guru yang telah mengikuti pelatihan atau penataran untuk dapat menjadi lebih

berkembang. Dengan kata lain mereka yang sudah hebat perlu lagi diupayakan

untuk menjadi hebat dan lebih kreatif. Untuk itu beliau selalu berusaha untuk

meningkatkan kemampuan guru melalui pemberdayaan KKG, penataran atau

workshop, kursus bahasa Inggris dan komputer, serta memberikan akses yang

seluas-luasnya kepada guru yang ingin untuk kuliah lagi.

 

Page 188: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

188  

PHOTO-PHOTO PENELITIAN

Halaman depan SMA Negeri 1 Padang Panjang 

 

Halaman depan SMA Negeri 1 Padang Panjang

Page 189: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

189  

 

Ruang Kepala Sekolah

 

Ruang Kepala Sekolah

Page 190: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

190  

 

 

Struktur Organisasi Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Padang Panjang di Ruang Tata Usaha

 

 

Page 191: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

191  

Ruang Komputer SMA Negeri 1 Padang Panjang

Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah

Page 192: SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DEVI_HARIYANTI...1 SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TESIS DEVI

192  

178 179 180 181 182