pengorganisasian supervisi akademik

31
Pengorganisasian Supervisi Akademik

Upload: youssii-ajaahh

Post on 20-Jun-2015

238 views

Category:

Education


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengorganisasian supervisi akademik

Pengorganisasian Supervisi Akademik

Page 2: Pengorganisasian supervisi akademik

Disusun Oleh1.Bellawati (A1F012042)

2.Catur Purnomo(A1F012016)3.Dian Pratiwi(A1F012011)

4.Eti Nofita Sari(A1F012001)5.Mia Wulansari(A1F012017)

6.Rizki Rabeca Elfirta(A1F012010)7.Yosi Apriyanti(A1F012044)

Page 3: Pengorganisasian supervisi akademik

Pengertian Pengorganisasian

Pengorganisasian yaitu aktivitas-aktivitas

menyusun dan membentuk hubungan-

hubungan sehingga terwujudlah

kesatuan usaha dalam mencapai maksud

dan tujuan pendidikan.

Page 4: Pengorganisasian supervisi akademik

Pengorganisasian merupakan suatu

proses dalam mengelompokkan orang-

orang, alat-alat, tugas-tugas, wewenang

dan tanggung jawab,sehingga secara

bersama-sama dapat berupaya

mencapai tujuan yang telah ditetapkan

pada tahap perencanaan sebelumnya.

Page 5: Pengorganisasian supervisi akademik

Pendayaan sumber-sumber yang

ada disebut manajemen sedangkan

usaha untuk mewujudkan

kerjasama sekelompok manusia

yang terlibat didalam kegiatan

disebut pengorganisasian.

Page 6: Pengorganisasian supervisi akademik

Pengorganisasian mengandung

Perencanaan, organisasi,

koordinnasi, komunikasi,

supervisi, dan evaluasi adalah

fungsi – fungsi administrasi

pendidikan yang pokok dan

sangat penting.

Page 7: Pengorganisasian supervisi akademik

Pengorganisasian sangatlah penting

dalam manajemen, karena membuat

posisi orang lebih jelas dalam struktur

dan pekerjaannya dan melalui

pemilihan, pengalokasian dan

pendistribusian kerja yang profesional,

organisasi dapat mencapai tujuan

secara efektif dan efisien.

Page 8: Pengorganisasian supervisi akademik

Pengorganisasian menurut para ahli

Pengorganisasian, Hicks & Gullett

mengatakan bahwa pengorganisasian

adalah kegiatan membagi-bagi tugas,

tanggungjawab, dan wewenang

diantara sekelompok orang untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Page 9: Pengorganisasian supervisi akademik

Pengertian lain diungkapkan Malayu S.P. Hasibuan (41: 1996) bahwa pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokkan dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.

Page 10: Pengorganisasian supervisi akademik

Fungsi Organisasi

1. Sebagai pemberi struktur terutama

dalam penyusunan/penempatan

personal,pekerjaan-pekerjaan

materilan dan pikiran=pikiran di

dalam struktur.

Page 11: Pengorganisasian supervisi akademik

2. Sebagai menetapkan hubungan

antara orang – orang, kewajiban-

kewajiban, hak-hak dan tanggung

jawab masing-masing anggota

disusun menjadi pola-pola kegiatan

yang tertuju pada tercapainya

tujuan .

Page 12: Pengorganisasian supervisi akademik

3. Sebagai alat untuk

mempersatukan usaha-usaha

untuk menyelesaikan

pekerjaan.

Page 13: Pengorganisasian supervisi akademik

Ciri-ciri organisasi yang baik

a) Memiliki tujuan yang jelas.

b)Tiap anggota memahami dan menerima tujuan

tersebut.

c)Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan

kesatuan tindakan dan kesatuan pikiran.

d)Adanya kesatuan perintah, para bahwahan hanya

mempunyai seorang atasan langsung daripadanya

ia menerima perintah atau bimbingan dan kepada

siapa ia harus mempertanggung jawabkan hasil

pekerjaannya.

Page 14: Pengorganisasian supervisi akademik

lanjutane) Adanya keseimbangan antara

wewenang dan tanggung jawab masing-

masing anggota.

f) Adanya pembagian tugas atau

pekerjaan yang sesuai dengan

kemampuan,keahlian dan bakat masing-

masing.Sehingga dapat menimbulkan kerja

sama yang harmonis dan kooperatif.

Page 15: Pengorganisasian supervisi akademik

Proses Pengorganisasian

• Ernest Dale (Stoner, 1986) memberikan pengorganisasian sebagai sebuah proses yang berlangkah jamak. Proses pengorganisasian tersebut digambarkan sebagai berikut.

• tahap pertama,yang harus dilakukan dalam merinci pekerjaan adalah menentukan tugas-tugas apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.

• Tahap kedua, membagi seluruh beban kerja menjadi kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh perseorangan atau perkelompok.

Page 16: Pengorganisasian supervisi akademik

• Tahap ketiga, menggabungkan pekerjaan para anggota dengan cara rasional dan efisien.

• Tahap keempat, menetapkan mekanisme kerja untuk mengkoordinasikan pekerjaan dalam satu kesatuan yang harmonis.

• Tahap kelima, melakukan penyesuaian untuk mempertahankandan meningkatkan efektifitas. Karena pengorganisasian merupakan suatu proses yang berkelanjutan, diperlukan penilaian ulang terhadap keempat langkah sebelumnya secara terprogram/berkala, untuk menjamin konsistensi, efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan.

Page 17: Pengorganisasian supervisi akademik

Struktur Organisasi• Menurut E. Kast dan Jamis E. Rrosenzweig (1974)

struktur diartikan sebagai pola hubungan komponen atau bagian suatu organisasi. Struktur merupakan system formal hubungan kerja yang membagi dan mengkoordinasikan tugas orang dan kelompok agar tercapai tujuan. Menurut Simon (1958) struktur itu sifatnya relative stabil, statis dan berubah lambat atau memerlukan waktu untuk penyesuaian-penyesuaian.

• Pada struktur organisasi tergambar posisi kerja, pembagian kerja, jenis kerja yang harus dilakukan, hubungan atasan dan bawahan,kelompok, komponen atau bagian, tingkat manajemen dan saluran komunikasi. Menurut stoner (1986) struktur organisasi dibangun oleh lima unsur, yaitu:      

Page 18: Pengorganisasian supervisi akademik

a)Spesialisasi aktifitas, unsur ini mengacu pada spesifikasi tugas perorangan dan kelompok diseluruh irganisasi atau pembagian kerja dan penyatuan tugas tersebut ke dalam unit kerja (departementalisasi)

b)Standar aktifitas, unsur ini merupakan prosedur yang digunakan organisasi untuk menjamin kelayak gunaan aktifitas.

c)Koordinasi aktifitas, unsur ini adalah prosedur yang memadukan fungsi-fungsi dalam organisasi, seperti fungsi primer dalam suatu badan usaha, memasaran, produksi dan penjualan merupakan fungsi garis yang secara langsung menyumbang pada pencapaian tujuan organisasi memerlukan koordinasi.

Page 19: Pengorganisasian supervisi akademik

d) Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusa, unsur ini mengacu pada lokasi kekuasaan pengambilan keputusan. Sentralisasi adalah proses konsentrasi wewenang dan pengambilan keputusan pada tingkat atas suatu organisasi.  Kelemahan system ini bawahan menjadi tidak berkembang dan putusan menyita waktu yang lama, terlebih jika data ada pada bawahan. Desentralisasi vertical adalah pembagian wewenang formal berdasarkan garis komando (dari atas ke bawah). Sedang desentralisasi horizontal adalah wewenang bertindak tidak secara hierarki melainkan bergantung pada keahlian (wewenang fungsional)

e) Ukuran unit kerja, unsur ini mengacu pada jumlah pegawaidalam suatu kelompok kerja.

Page 20: Pengorganisasian supervisi akademik

Wewenang dan Kekuasaan

• Wewenang merupakan hak kelembagaan

menggunakan kekuasaan. Ini didasarkan

pada pengakuan keabsahan upaya untuk

mempengaruhi.  Perorangan atau kelompok

yang berupaya mempengaruhi untuk

mempengaruhi dipandang mempunyai hak,

untuk itu ada batas-batas yang diakui.

• Menurut newman sukanto R. (1990)

wewenang itu dapat dibedakan menjadi :

Page 21: Pengorganisasian supervisi akademik

1)Wewenang hukum, yaitu wewenang yang dimiliki seseorang untuk menegakkan hukum, mewakili dan bertindak atas nama organisasi.

2)Wewenang teknis, yaitu seorang dianggap pakar tentang sesuatu hal.

3)Wewenang berkuasa, yaitu sumber utama yang hak melakukan tindakan.

4)Wewenang operasional, yaitu seseorang diperbolehkan melakukan tindakan tertentu.

Page 22: Pengorganisasian supervisi akademik

Wewenang tidak sama dengan kekuasaan.kekuasaan dalam arti sebenarnya adalah kekuatan untuk mengendalikan orang lain sehingga orang lain sama sekali tidak punya pilihan, karena tidak berdaya untuk mentukan diri sendiri atau tidak mengetahui bagaimana memperoleh sumber daya yang mereka perlukan. Kekuasaan tidak hanya diperoleh semata-mata dari bermacam-macam jenis psikologi kekuasaan (Edgar H. Schein, 1980) yaitu:

a)Kekuasaan yang memaksa(coercive power), yaitu didasarkan pada kemampuan pemberi pengaruh untuk menghukum penerima pengaruh jika tidak memenuhi permintaan.

Page 23: Pengorganisasian supervisi akademik

b) Kekuasaan imbalan (reward power), yaitu didasarkan pada kemampuan untuk member imbalan kepada orang lain.

c) Kekuasaan jabatan/sah (legitimate power), berhubungan dengan hak kelembagaan, terjadi apabila bawahan menerima pengaruh mengakui bahwa atasan secara sah berhak untuk memrintah atau member pengaruh dalam batas-batas tertentu.

d) Kekuasaan ahli (expert power), didasarkan pada keyakinan bahwa pemberi pengaruh mempunyai keahlian yang relevan dan tidak dimiliki oleh penerima pengaruh.

Page 24: Pengorganisasian supervisi akademik

e) Kekuasaan acuan(referent power), berpijak pada keinginan penerima pengaruh untuk meniru pemberi pengaruh.

f) Kekuasaan pribadi (personality power), berpijak pada kualitas pribadi yang member pengaruh, misalnya charisma-magis pimpinan seperti JF Kennedy mendapat tanggapan besar dari pengikut.

Page 25: Pengorganisasian supervisi akademik

Pendelegasian WewenangDelegasi dapat didefinisikan sebagai

pelimpahan wewenang formal dan tanggung jawab pada seseorang atas pelaksanaan aktifitas tertentu. Biasanya pendelegasian di tunjang oleh unsur motivasi dan komunikasi yang baik untuk membantu pimpinan melaksanakan tugas pokoknya. Tujuan utama pendelegasian adalah agar organisasi dapat menggunakan sumber dayanya secara efisien.

Page 26: Pengorganisasian supervisi akademik

Agar pendelegasian itu berlangsung efektif para anggota organisasi harus tahu dimana mereka berada dalam rantai komando. Jika tidak, mereka tidak dapat menerima dan tidak pula menyerahkan tanggung jawab secara meyakinkan. Dalam hal ini diperlukan prinsip scalar yaitu ada satu baris wewenang yang jelas. Prinsip scalar ini bertujuan untuk memudahkan setiap anggota organisasi memahami:

Page 27: Pengorganisasian supervisi akademik

(1)Kepada siapa dia mendelegasikan. (2)Siapa yang dapat mendelegasikan

wewenang kepadanya.(3)Kepada siapa dia bertanggung jawab.

Persyaratkan dalam menetapkan garis wewenang diperlukan kelengkapan delegasi. Artinya semua tugas harus didelegasikan karena tugas-tugas nya tidak diserahkan akan menimbulkan kesenggangan atau masalah.

Page 28: Pengorganisasian supervisi akademik

• Delegasi wewenang adalah proses dimana para manajer mengalokasikan wewenang ke bawah kepada orang-orang yang melapor kepadanya. Empatkegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan:

1.   Pendelegasi menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan.

2.Pendelegasi melimpahkan wewenang yang di perlukan untuk mencapai tujuanatau tugas.

3.Penerimaan delegasi, baik implisit atau eksplisit, menimbulkan kewajiban atautanggung jawab.

4.Pendelegasi menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil-hasil yangdicapai.

Page 29: Pengorganisasian supervisi akademik

Desentralisasi dan Sentralisasi

Desentralisasi adalah pendelegasian

wewenang dalam membuat keputusandan

kebijakan kepada manajer atau orang-orang

yang berada pada level bawahdalam suatu

struktur organisasi. Pada saat sekarang ini

banyak perusahaan atauorganisasi yang

memilih serta menerapkan sistem

desentralisasi karena dapatmemperbaiki

serta meningkatkan efektifitas dan

produktifitas suatu organisasi.

Page 30: Pengorganisasian supervisi akademik

Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecilmanajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama diIndonesiasebelumadanya otonomi daerah.

Page 31: Pengorganisasian supervisi akademik

Terima KasihWassalamu'alaliku

m Wr.Wb

Terima KasihWassalamu'alaliku

m Wr.Wb