supervisi akademik berbasis evaluasi diri pada guru ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/tesis...

128
SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI 1 TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR Tesis Diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I) Dalam Program Studi Pendidikan Agama Islam Oleh AIDIL FITRI NIM. 1481163 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH PALEMBANG 2016 i

Upload: others

Post on 15-Nov-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADAGURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI 1

TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR

Tesis

Diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh GelarMagister Pendidikan Islam (M.Pd.I) Dalam Program Studi Pendidikan Agama

Islam

Oleh

AIDIL FITRINIM. 1481163

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAMNEGERI (UIN) RADEN FATAH PALEMBANG 2016

i

Page 2: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : Dr. Muh. Misdar, M. Ag

NIP : 19630502 199403 1 003

2. Nama : Dr. Dian Erlina, M.Hum

NIP : 19730102 199903 2 001

Dengan ini menyetujui bahwa tesis berjudul “SUPERVISI AKADEMIK

BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PAI DI SMA NEGERI 1

TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR” yang ditulis oleh:

Nama : Aidil Fitri

NIM : 1481163

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Konsentrasi : Supervisi Pendidikan Islam

Untuk diajukan dalam sidang munaqasyah tertutup pada program

pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang.

Palembang, 20

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Muh. Misdar, M. AgNIP. 19630502 199403 1 003

Dr. Dian Erlina, S.Hum NIP. 19730102 199903 2 001

ii

Page 3: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

PERSETUJUAN TIM PENGUJISIDANG MUNAQASYAH TERTUTUP

Tesis berjudul: “SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRIPADA GURU PAI DI SMA NEGERI 1 TANJUNG BATU KABUPATENOGAN ILIR” yang ditulis oleh:

NamaNIMProgram StudiKonsentrasi

: Aidil Fitri: 1481163: Pendidikan Agama Islam: Supervisi Pendidikan Islam

Telah dikoreksi dengan seksama dan dapat disetujui untuk diajukan dalam sidang Munaqasyah Terbuka pada Program Pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang.

TIM PENGUJI

1. Dr. Akmal Hawi, M.Ag :………………………………..

NIP. 19610730 198809 1 002 Tanggal,

2. Dr. Munir, M.Ag :……………………………….

NIP. 19710304 200112 1 002 Tanggal,

Palembang,Ketua Sekretaris,

Dr. Abdurrahmansyah, M.Ag Dr. KA. Bukhori, M.HumNIP. 19730713 199803 1 003 NIP. 19700422 199703 1 002

iii

Page 4: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

PERSETUJUAN AKHIR TESIS

Tesis berjudul “SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRIPADA GURU PAI DI SMA NEGERI 1 TANJUNG BATU KABUPATENOGAN ILIR” yang ditulis oleh:

NamaNIMProgram StudiKonsentrasi

: Aidil Fitri: 1481163: Pendidikan Agama Islam: Supervisi Pendidikan Islam

Telah dimunaqasyahkan dalam sidang terbuka pada tanggal Dua Puluh bulanSeptember tahun Dua Ribu Enam Belas dan dapat disetujui sebagai salah satusyarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I) pada programPascasarjana UIN Raden Fatah Palembang.

TIM PENGUJI

1. Ketua : DR. K.A. Bukhori, M.Hum :……………..

: NIP. 197004221997031002 Tanggal,

2. Sekretaris : DR. Mgs. Nazarudin, M.Ag :…………….

: NIP. 196509172005011002 Tanggal,

3. Penguji I : Dr. Akmal Hawi, M.Ag :…………….: NIP. 19610730 198809 1 002 Tanggal,

4. Penguji II : Dr. Munir, M.Ag :…………….: NIP. 19710304 200112 1 002 Tanggal

Palembang,Direktur Ketua Program Studi,

Prof. Dr. Duski Ibrahim, M.Ag Dr. Amir Rusdi, M.PdNIP. 196108061989031008 NIP. 195901141990031002

iv

Page 5: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

Tempat/Tgl. Lahir

NIM

Pekerjaan

Alamat

: Aidil Fitri

: Tanjung Batu Seberang, 03 Juni 1986

: 1481163

: Guru PAI di SMAN 1 Lubuk Keliat

Kabupaten Ogan Ilir

: Jln. Burai Lk. V RT. 009 Kelurahan Tanjung Batu

Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang berjudul “SUPERVISI

AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI 1 TANJUNG BATU KABUPATEN

OGAN ILIR” adalah benar karya penulis sendiri dan bukan merupakan jiplakan,

kecuali kutipan-kutipan yang disebutkan sumbernya. Jika terbukti tidak benar,

maka sepenuhnya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Raden Fatah

Palembang.

Demikianlah surat pernyataan ini penulis buat dengan sesungguhnya.

Palembang, 24 Juni 2016Yang membuat pernyataan

Aidil FitriNIM. 1481163

v

Page 6: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat

dan rakhmat-Nya, saya dapat menyelesaikan tesis ini, dengan judul “ Supervisi

Akademik Berbasis Evaluasi Diri pada Guru Pendidikan Agama Islam di SMA

Negeri 1 Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir “. Penulisan tesis ini dilakukan dalam

rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister Pendidikan

Islam (M.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama Islam pada Program

Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang.

Saya menyadari, bahwa tanpa bantuan dan bimbingan berbagai pihak dari

masa perkuliahan sampai pada penyusunan tesis ini, sangat sulit bagi saya untuk

menyelesaikan tesis ini. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada

yang terhormat:

1. Bapak Prof. Drs. H.M. Sirozi, M.A., Ph.D selaku Rektor Universitas Islam

Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang.

2. Bapak Prof. Dr. Duski, M.Ag., selaku direktur PPs UIN Raden Fatah

Palembang.

3. Bapak Dr. Amir Rusdi, M.Pd.,selaku ketua Program Studi Pendidikan Agama

Islam, yang selalu memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.

4. Bapak Dr. Misdar, M.Ag. dan Ibu Dr. Dian Erlina, M.Hum, selaku dosen

pembimbing, yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk

mengarahkan saya dalam penyusunan tesis ini.

5. Bapak Dr. Akmal Hawi, M.Ag. dan bapak Dr. Munir, M.Ag. selaku dosen

penguji yang telah memberikan bimbingan dan masukan bagi perbaikan tesis ini.

6. Para staf Administrasi dan Dosen yang telah membantu memudahkan

penyelesaian tesis ini.

vi

Page 7: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

7. Bapak Drs. Marhaen selaku kepala SMA Negeri 1 Tanjung Batu Kabupaten

Ogan Ilir, yang telah banyak memberikan bantuan dan memberikan informasi

tentang pelaksanaan supervisi akademik berbasis evaluasi diri pada guru PAI.

8. Bapak Drs. Abdul Khomis, Ibu Paridah, S.Ag dan bapak Aang Junaidi, S.Pd.I

selaku guru bahasa Arab dan guru PAI pada SMA Negeri 1 Tanjung Batu

Kabupaten Ogan Ilir, yang dijadikan informan dalam penelitian, yang telah

berkerjasama dengan baik dan memberikan informasi dan data tentang

bagaimana pelaksanaan supervisi akademik berbasis evaluasi diri yang

diperlukan penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

9. Kedua Orangtuaku tercinta yang selalu memberikan dukungan, motivasi,

semangat dan doa kepada ananda dengan penuh kasih sayang.

10. Istriku tercinta Reni Indraini, Am.Kep dan kedua buah hatiku tersayang

Muhammad Faza Zahran dan Raisa Almahirah, atas dukungan moral dan

motivasi selama ini, dengan penuh kesabaran yang selalu memberikan

semangat untuk menyelesaikan studi ini.

11. Rekan-rekan seperjuangan, khususnya mahasiswa kelas beasiswa PAIS, atas

dukungan dan kebersamaannya selama ini.

Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi

pembaca civitas akademik Program Pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang.

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya

kepada kita semua. Amin ya Rabbal ‘Alamin.

Palembang, Juni 2016Penulis

Aidil Fitri

vii

Page 8: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

DAFTAR ISIHalaman

Halaman Judul ............................................................................................... iPersetujuan Pembimbing .............................................................................. iiPersetujuan Tim Penguji Sidang Tertutup ................................................. iiiPersetujuan Akhir Tesis ................................................................................ ivSurat Pernyataan ........................................................................................... vKata Pengantar .............................................................................................. viDaftar Isi ......................................................................................................... viiiDaftar Tabel .................................................................................................... xiDaftar Gambar ............................................................................................... xiiPedoman Transliterasi ................................................................................... xiiiAbstrak ............................................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Rumusan masalah..................................................................... 12

C. Tujuan Penelitian............................................................ ......... 12

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 13

E. Kajian Penelitian yang Relevan .............................................. 14

F. Kerangka Teori dan Kerangka Berpikir .................................. 19

G. Metodologi Penelitian .............................................................. 37

H. Sistematika Pembahasan .......................................................... 48

BAB II SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUSI DIRI

A. Konsep Supervisi Akademik ................................................... 50

1. Pengertian Supervisi Akademik .......................................... 50

2. Fungsi dan Tujuan Supervisi Akademik .............................. 59

3. Prinsip-prinsip Supervisi Akademik .................................... 62

4. Teknik-teknik Supervisi Akademik ..................................... 64

5. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor .................................... 71

B. Konsep Evaluasi Diri ............................................................... 74

1. Pengertian Evaluasi ............................................................. 74

2. Konsep Diri (Self Concept) .................................................. 75

3. Hakikat Evaluasi Diri (Self Evaluation) .............................. 77

viii

Page 9: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

C. Hakikat Supervisi Akademik Berbasis Evaluasi Diri ............. 80

1. Konsep Supervisi Akademik Berbasis Evaluasi Diri .......... 80

2. Langkah-langkah Supervisi Akademik Berbasis

Evaluasi Diri ........................................................................ 87

D. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan

Supervisi Akademik Berbasis Evaluasi Diri ........................... 96

BAB III PROFIL SMAN 1 TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR

A. Letak Geografis dan Sejarah Berdirinya SMA Negeri 1

Tanjung Batu ............................................................................ 102

1. Letak Geografis ................................................................... 102

2. Sejarah Singkat Berdirinya SMAN 1 Tanjung Batu ............ 103

B. Visi, Misi dan Tujuan SMAN 1 Tanjung Batu ........................ 104

C. Keadaan Sarana Prasarana SMAN 1 Tanjung Batu ................. 105

D. Keadaan Tenaga Pendidik dan Staf Pegawai di SMAN 1

Tanjung Batu ............................................................................ 108

E. Keadaan Siswa, dan Kegiatan Ekstrakurikuler di SMAN 1

Tanjung Batu ............................................................................ 112

1. Keadaan Siswa ..................................................................... 112

2. Kegiatan Ekstrakurikuler ..................................................... 113

F. Proses Belajar Mengajar di SMAN 1 Tanjung Batu ................ 114

G. Prestasi yang Pernah Dicapai di SMAN 1 Tanjung Batu ........ 115

H. Keadaan Kepala Sekola dan Guru PAI .................................... 117

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK

BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PAI DI SMAN 1

TANJUNG BATU

A. Deskripsi Data dan Analisis .................................................. 119

1. Pelaksanaan Supervisi Akademik Berbasis Evaluasi Diri

pada Guru PAI di SMAN 1 Tanjung Batu .......................... 120

a. Merencanakan program supervisi akademik berbasis

evaluasi diri ..................................................................... 121

ix

Page 10: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

b. Pelaksanakan supervisi akademik berbasis evaluasi diri 136

c. Evaluasi dan tindak lanjut supervisi akademik berbasis

evaluasi diri 145

2. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pelaksanaan

Supervisi Akademik Berbasis Evaluasi Diri pada guru PAI

di SMAN 1 Tanjung Batu 148

a. Faktor Pendukung 149

b. Faktor Pemhambat 151

B. Diskusi Temuan 158

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 166

B. Saran 167

C. Rekomendasi 168

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................170

LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................................175

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

x

Page 11: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

DAFTAR TABEL

Halaman

BAB II

1. Tabel Format Evaluasi Diri Guru...............................................................................88

2. Tabel Format Kontrak Kinerja Peningkatan Kompetensi Guru

Berkelanjutan...................................................................................................................90

BAB III

1. Tabel 3.1 Keadaan Sarana Prasarana SMAN 1 Tanjung Batu........................106

2. Tabel 3.2 Pembagian Jabatan dan Tugas Guru di SMAN 1

Tanjung Batu.................................................................................................................109

3. Tabel 3.3 Pembagian Jabatan dan Tugas Pegawai di SMAN 1

Tanjung Batu.................................................................................................................111

4. Tabel 3.4 Keadaan Siswa SMAN 1 Tanjung Batu.............................................112

5. Tabel 3.5 Prestasi Akademik yang Dicapai Sekolah.........................................115

6. Tabel 3.6 Prestasi Non-Akademik yang Dicapai Sekolah...............................116

xi

Page 12: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

DAFTAR GAMBAR

Halaman

BAB I

1. Gambar 1.1 Tindakan Berkelanjutan Supervisi Akademik Berbasis

Evaluasi Diri..........................................................................................30

2. Gambar 1.2 Skema Kerangka Berpikir...................................................................36

BAB II

1. Gambar 2.1 Tindakan Berkelanjutan Supervisi Akademik Berbasis

Evaluasi Diri..........................................................................................87

xii

Page 13: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

PEDOMAN TRANSLITERASI

Untuk memudahkan dalam penulisan lambang bunyi hurup, dari bahasaArab ke Latin, maka acuan penulisan transliterasi Arab ke latin bagi mahasiswapada Program Pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang mengacu pada SuratKeputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan KebudayaanRI Nomor 158/1987 dan No. 0543b/U/1987, tanggal 22 Januari 1987.

A. Konsonan Tunggal

NO Nama Huruf Latin Keterangan Huruf Arab

1 ا Alif Tdk dilambang Tidak dilambang

2 ب Ba B Be

3 ت Ta’ T Te

4 ث Sa’ S| Es (dengan titik diatas)

5 ج Jim J Je

6 ح Ha’ H{ Ha (dengan titik dibawah)

7 خ Kha’ KH Ka dan ha

8 د Dal D De

9 ذ Zal Z| Zet (dengan titik di atas)

10 ر Ra’ R Er

11 ز Zai’ Z Zet

12 س Sin S Es

13 ش Syin SY Es dan ye

14 ص Shad S{ Es (dengan titik di bawah)

15 ض Dhad D{ De (dengan titik di bawah)

16 ط Ta’ T{ Te (dengan titik di bawah)

17 ظ Za’ Z{ Zet (dengan titik di bawah)

18 ع ‘ain ‘ Koma di atas

19 غ Gayn G Ge

20 ف Fa’ F Ef

21 ق Qaf Q Qi

22 ك Kaf K Ka

23 ل Lam L El

24 م Mim M Em

25 ن Nun N En

26 و W W We

27 Ha’ H H Ha

28 Hamzah ‘ Apstrof Apstrof

29 Ya’ Y Y Ye

xiii

Page 14: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

B. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis Rangkap

ةدع Ditulis ‘iddah

C. Ta’ Marbutah

1. Bila mati maka ditulis h

ةبه Ditulis Hibah

ةيزج ditulis Jizyah

Ada pengecualian terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap ke dalambahasa Indonesia, seperti kata sholat, zakat. Akan tetapi bila diikuti oleh katasandang “ala” serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h.

رڪءايلولااةما Ditulis Karamah al-auliya’

2. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan dammah maka ditulis t.

رطفلاةاكز Ditulis Zakat al-fitri

D. Vokal Pendek

Tanda Nama Huruf Latin Nama

Fathah A A

Kasrah i i

Dammah u u

E. Vokal Panjang

Nama Tulisan Arab Tulisan Latin

Fathah+Alif+ya ةيلهاج Ja>hiliyyah

Fathah+alif layyinah ىعسي Yas’a>

Kasrah+ya’ mati ميرك Kari>m

Dammah+wawu mati ضورف Furu>d

F. Vokal Rangkap

Tanda huruf Nama Gabungan Nama Contoh

يـــــــــ Fathah dan ya’ mati Ai a dan i (ai) مكنيب

وـــــــــ Fathah dan wa mati Au a dan u (au) لوق

xiv

Page 15: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan

Apostrop

متنأأ Ditulis a’antum

تدعأ Ditulis u’iddat

متركش نؤل Ditulis la,in syakartum

H. Kata Sandang Alif+Lam

1. Bila diikuti oleh hurup qamariyah

نأرقلا Ditulis al-Qur’ãn

سايقلا Ditulis al-Qiyãs

2. Bila diikuti oleh hurup syamsiyah ditulis dengan menggandakan huruf

syamsiyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf (el)nya.

ءامسلا Ditulis As-samã’

سمشلا Ditulis Asy-syams

I. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat ditulis menurut

pengucapannya dan menulis penulisannya

ضورفلاوذ Ditulis Zawi al-furud

ةنسلا لها Ditulis Ahl as-sunnah

ةودنلا لها Ditulis Ahl an-nadwah

xv

Page 16: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

ABSTRAK

SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRIPADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

NEGERI 1 TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR

Tesis ini berjudul “Supervisi Akademik Berbasis Evaluasi Diri pada GuruPendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir”.Hal ini dilatarbelakangi bahwa dalam rangka meningkatkan performansi ataukemampuan guru PAI dalam menjalankan tugas mengajarnya agar dapatmemperbaiki atau meningkatkan proses pembelajaran yang lebih efektif danefisien, maka perlu adanya aktifitas pembinaan dan bimbingan profesionalterhadap guru melalui pelaksanaan supervisi akademik di sekolah. Adapunmasalah pokok dalam penelitian ini adalah pelaksanaan supervisi akademik yangseharusnya dilakukan oleh pengawas PAI belum terlaksana dengan baik,dikarenakan kuantitas pengawas PAI yang tidak efektif, ideal dan seimbangdengan sekolah binaan, sehingga pelaksanaan supervisi akademik berbasisevaluasi diri menjadi pilihan dan srategi yang dilakukan oleh kepala sekolah padaguru PAI di SMAN 1 Tanjung Batu, dalam rangka mengatasi permasalahantersebut. Sehingga tujuan utama dalam penelitian ini adalah untukmendiskripsikan dan menganalisis secara mendalam (1) pelaksanaan supervisiakademik berbasis evaluasi diri pada guru PAI di SMA Negeri 1 Tanjung BatuKabupaten Ogan Ilir, dan (2) faktor-faktor pendukung dan pemhambat dalampelaksanaan supervisi akademik berbasis evaluasi diri pada guru PAI di SMANegeri 1 Tanjung Batu.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakanpendekatan deskriptif kualitatif, dengan tehnik pengambilan data melaluiwawancara, observasi dan dokumentasi. Setelah itu dilakukan analisis data denganmenggunakan tiga alur kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data, sertapenarikan kesimpulan atau verifikasi.

Penelitian dalam tesis ini, menemukan bahwa pelaksanaan supervisiakademik berbasis evaluasi diri yang dilakukan oleh kepala sekolah kepada guruPAI merupakan bagian dari salah satu bentuk kepengawasan tidak langsungsebagai upaya mengatasi keterbatasan pelaksanaan supervisi akademik yangdilakukan oleh pengawas PAI.

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti dapat merekomendasikan kepadapeneliti selanjutnya untuk dapat menemukan belbagai bentuk kepengawasan tidaklangsung lainnya, sebagai solusi dan alternatif akan tidak efektifnya pengawasPAI dalam melaksanakan supervisi akademik di sekolah binaannya. Sedangkanbagi kepala SMAN 1 Tanjung Batu, dapat memaksimalkan pelaksanaan supervisiakademik berbasis evaluasi diri di sekolah. Juga dapat menjadi acuan dalampelaksanaan supervisi di sekolah lainnya, dan bahan pertimbangan lainnya dalammelakukan pembinaan dan pelatihan bagi stakeholder yang terkait, pengawas PAIdan dinas/lembaga terkait.

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Evaluasi Diri, Guru PAI

xvi

Page 17: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia pendidikan, guru dan sekolah merupakan dua kosakata yang

terikat sangat erat. Seorang guru menghabiskan sebagian waktunya untuk

melakukan tugas di lingkungan sekolah. Sekolah menjadi ladang pengabdian guru

untuk menunaikan tugas dan fungsinya.1 Oleh karena itu guru bersama kepala

sekolah berperan penting dalam memajukan pendidikan di sekolah, yang pada

akhirnya bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Peran guru di sekolah dalam pencapaian tujuan tersebut, berlangsung

dalam situasi pendidikan, pengajaran, latihan serta bimbingan terhadap peserta

didik. Untuk pencapaian hasil pembelajaran yang maksimal, maka diperlukan

sesosok guru yang profesional, dikarenakan dalam dunia pendidikan khususnya

bagian pengajaran tolak ukur keberhasilannya adalah guru.

Untuk menjadi guru profesional dengan keahlian yang dimaksud harus

memiliki komitmen tinggi, sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggung jawab, dan

secara terus menerus selalu memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri untuk

menjadi guru yang kompeten dalam kemampuan profesionalitasnya. Secara rinci

hal itu dapat dikembangkan melalui prinsip-prinsip profesionalitas sebagaimana

tertuang pada UU RI, Nomor 14 Tahun 2005, Bab III, Pasal 7 (1) sebagai berikut :

1 Suparlan, Menjadi Guru Efektif, (Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2005), hlm. 65.

1

Page 18: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

2

Seorang guru yang profesional, harus dapat mengejawantahkan danmengktualisasikan prinsip-prinsip profesionalitasnya, yaitu : a. Memilikibakat, minat, panggilan jiwa, dan idealism. b. Memiliki komitmen untukmeningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia.c. Memiliki kualifikasi akademik, dan latar belakang pendidikan sesuaidengan bidang tugas, d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuaidengan bidang tugas, e. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugaskeprofesionalan, f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuaidengan prestasi kerja, g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan

keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat.2

Rangkaian prinsip profesionalitas tersebut, mengisyaratkan bahwa seorang

guru merupakan sosok seorang yang memiliki pribadi tangguh dan berkualitas

konprehensip dari berbagai dimensi sesuai dengan prinsip profesionalitasnya,

yang memiliki kemampuan diri sebagai pendidik yang berkualitas, yakni beriman,

bertakwa, dan berakhlak mulia dan dapat melaksanakan proses pembelajaran

dengan baik, sehingga lebih luas diharapkan guru dapat berperan sebagai agen

pembelajaran, berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan Nasional.

Namun pada kenyataannya, tidak sedikit dari mereka (para guru) menemui

beberapa hambatan yang menyebabkan kurang maksimalnya pelaksanaan proses

belajar mengajar. Sebagaimana Muhammad Ali yang dikutip oleh Cece Wijaya,

menerangkan bahwa secara garis besar hambatan-hambatan tersebut adalah

kurangnya daya inovasi, lemahnya motivasi untuk meningkatkan kemampuan,

ketidakpedulian terhadap berbagai perkembangan dan kurangnya sarana dan

prasarana pendukung.3

2 Dirjend. Pendidikan Islam, Kumpulan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI, Tentang Pendidikan, (Jakarta: Depag RI, 2007), hlm. 77.

3 Cece Wijaya, A. Tabrani Rusyan, Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994), hlm. 185.

Page 19: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

3

Dengan adanya hambatan-hambatan tersebut yang berimbas pada

tercapainya hasil pendidikan dan pengajaran yang kurang maksimal, maka guru

tersebut memerlukan bimbingan, pengarahan dan bantuan dari pihak lain yang

mempunyai kelebihan dan kemampuan untuk mengatasi dan menyelesaikan

permasalahan tersebut yang salah satunya dengan bantuan supervisi pendidikan.

Sebagaimana Schubert, menyatakan bahwa “supervision is on going

process that provides inspiration, meaning, helpful feedback, and a greater sense

of purpose”,4 dan menurut Wiles bahwa “Supervision is assistance in the

development of a better teaching learning situation”.5 Secara substantive dapat

dipahami bahwa kedua pendapat tersebut di atas memaknai supervisi sebagai

kegiatan memberi bantuan terutama ditujukan kepada guru dan peserta didik agar

proses belajar mengajar berjalan dengan efektif dan efesien dalam mencapai

tujuan-tujuan pendidikan.

Dengan kata lain, supervisi merupakan aktivitas pembinaan atau

bimbingan dalam rangka meningkatkan performansi atau kemampuan guru dalam

menjalankan tugas mengajarnya sehingga dapat memperbaiki dan meningkatkan

proses pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. Jika dilihat dari objeknya,

supervisi pendidikan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu supervisi akademik, supervisi

administratif, dan supervisi lembaga.6

4Lantip Diat Prasojo, dan Sudiyono, Supervisi Pendidikan, (Yogyakarta: Gava Media, 2011), hlm. 84.

5 Ibid.6 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Supervisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 33.

Page 20: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

4

Supervisi pendidikan yang dibahas dalam penelitian ini adalah supervisi

akademik. Ketertarikan penulis membatasi penelitian ini mengenai supervisi

akademik, karena menitikberatkan pengamatan supervisi pada masalah-masalah

akademik, yaitu hal-hal yang berkaitan langsung dengan kegiatan pembelajaran.

Sasaran supervisi akademik yaitu pemberdayaan guru dalam melaksanakan

tanggung jawabnya sebagai tenaga pendidik yang diwujudkan dalam kinerja

membelajarkan peserta didiknya.7

Selain itu juga, supervisi akademik merupakan salah satu instrumen yang

dapat mengukur dan menjamin terpenuhinya kualitas penyelenggaraan pendidikan

maupun penyelenggaraan pembelajaran yang bertujuan untuk membantu guru

untuk lebih memahami peranannya di sekolah dan memperbaiki caranya

mengajar. Zepeda menyatakan bahwa tujuan supervisi akademik adalah “to

improvement of teacher performance is a common goal of instructional

supervisors.”8 Artinya bahwa tujuan supervisi akademik adalah untuk

meningkatkan pertumbuhan dan pengembangan profesional guru, fasilitasi

problem solving, dan membangun kapasitas profesionalisme guru.

Untuk mencapai tujuan supervisi tersebut, telah dikembangkan berbagai

model supervisi sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman

atau acuan dalam melakukan supervisi, mulai dari model yang konvensional

sampai pada model yang modern. Sebab dengan tingkat pemahaman yang baik

7 Dadang Suhardan, Supervisi Profesional Layanan dalam Meningkatkan MutuPembelajaran di Era Otonomi Daerah, (Bandung, Alfabeta, 2010), hlm. 45.

8Sally J. Zepeda, Instructional Supervision, Appliying Tools and Concepts, (NY: Eye on Education, Inc, 2007), hlm. 29.

Page 21: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

5

terhadap model-model supervisi tersebut, supervisor dapat memaksimalkan

kegiatan supervisinya.

Berangkat dari orientasi supervisi akademik yaitu suatu kegiatan sebagai

upaya bantuan dan bimbingan kepada guru dalam menjalankan pekerjaannya agar

lebih baik, maka model supervisi akademik yang baik adalah model supervisi

yang berbasis pada analisis kemampuan guru atau kompetensi guru. Artinya

materi pembinaan yang diberikan selama kegiatan supervisi di dasarkan pada

kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh guru selama melaksanakan proses

pembelajaran, memecahkan hambatan dalam mengerjakan tugasnya serta

meningkatkan kemampuan yang dimiliki oleh guru. Untuk mengetahui kelemahan

atau kelebihan pada kompetensi guru tersebut, ditempuh dengan jalan

memberdayakan guru itu sendiri melalui evaluasi diri dalam proses supervisi

akademik.

Lebih lanjut, Airasian, Gullickson, Hahn, & Farland, (1995) menerangkan

bahwa: “Self evaluation is a process in which one makes judgments about the

adequacy and effectiveness of performance for the purpose of self improvement. It

is the most common form of evaluation used by teachers to improve practice”.9

Artinya bahwa evaluasi diri merupakan proses dimana guru membuat penilaian

mengenai kemampuan dan efektivitas kinerja dirinya untuk tujuan perbaikan diri,

Evaluasi diri ini merupakan cara paling umum dipakai guru untuk meningkatkan

kualitas kinerjanya.

9Cassandra L. Keller, Michael P. Brady and Ronald L. Taylor, Using Self Evaluation toImprove Student Teacher Interns’ Use of Specific Praise, dalam Education and Training in Developmental Disabilities, Vol. 40 No. 4, 2005, hlm. 368.

Page 22: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

6

Senada dengan Ross dan Bruce (2007), menyimpulkan bahwa evaluasi diri

guru merupakan strategi konstruktif untuk meningkatkan efektivitas

pengembangan kompetensi berkelanjutan dalam bidangnya dalam satu paket.

Artinya di dalam evaluasi diri memuat : saran rekan sejawat, pembinaan oleh

pengawas, dan terutama fokus pada strategi pengajaran.10 Maka dari itu, telah

hadirnya sebuah model supervisi akademik berbasis evaluasi diri.

Model supervisi akademik ini merupakan model supervisi dari hasil

pengembangan dari beberapa model yang telah ada. Dari beberapa hasil

penelitian, menunjukkan bahwa penerapan model supervisi akademik berbasis

evaluasi diri dapat memberikan manfaat serta efektif bagi kelangsungan

pelaksanaan supervisi akademik di sekolah. Sebagaimanan hasil penelitian Eliani

Dwi Pahlevi,11 menerangkan bahwa model supervisi akademik berbasis evaluasi

diri guru dan penilaian rekan sejawat guru diperoleh hasil bahwa model supervisi

tersebut bermanfaat, mudah, fleksibel, dan dapat diterapkan.

Senada dengan Eny Winaryati, dalam hasil penelitiannya didapatkan

bahwa Model Evaluasi Diri dan Teman Sejawat (EDTS) dalam Supervisi, efektif

untuk digunakan, serta memberi dampak positif karena dihasilkan informasi yang

mengarah terhadap perbaikan pembelajaran berikutnya. Peran kepala sekolah

sebagai supervisor pun akan lebih optimal, melalui kegiatan memvalidasi data

10Ross, J. A. & Bruce, C. D., Teacher self-assessment: A mechanism for facilitatingprofessional growth. Dalam Teaching and Teacher Education, Vol. 23 No. 2, 2007, hlm. 146-159.

11 Eliani Dwi Pahlevi, “Model Supervisi Akademik Berbasis Evaluasi Diri dan Penilaian Rekan Sejawat”, dalam Educational Management, Vol. 3 No. 2, 2014, hlm. 119.

Page 23: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

7

hasil evaluasi diri guru, serta menjadi fasilitator dalam kegiatan diskusi dan

feedback.12

Dengan demikian, model supervisi akademik berbasis evaluasi diri,

supervisor berperan memberikan bantuan profesional berdasarkan hasil evaluasi

diri guru tersebut. Sehingga baik guru maupun supervisor dituntut untuk saling

bekerja sama dalam mengembangkan kemampuan guru. Dari hasil evaluasi diri

ini guru dapat mengetahui kompetensi yang kurang, perlu ditingkatkan atau

kompetensi yang sudah baik. Terhadap kompetensi yang masih kurang dan perlu

dikembangkan, guru dapat meminta bantuan pengawas atau kepala sekolah untuk

mengatasinya dengan membuat jadwal bimbingan yang sudah disepakati bersama.

Model supervisi akademik berbasis evaluasi diri ini memungkinkan

pengembangan keprofesian berkelanjutan guru dapat dilakukan dengan

sendirinya. Hal inilah yang menjadi perbedaan sekaligus keunggulan model

supervisi akademik berbasis evaluasi diri dengan teknik supervisi akademik yang

lain. Selain itu juga, supervisi akademik berbasis evaluasi diri dapat memberikan

kemudahan bagi kepala sekolah untuk dapat diterapkan di sekolah, mengingat

kepala sekolah lebih mengetahui kondisi dan kebutuhan guru di sekolahnya.

Dalam implementasinya, pelaksanaan supervisi akademik di sekolah

menjadi tanggung jawab pengawas sekolah berdasarkan Peraturan Menpan dan

RB Nomor 21 Tahun 2010, yang menegaskan bahwa pengawas sekolah adalah

guru berstatus pegawai negeri sipil yang diangkat dan diberi tugas tanggung jawab

dan wewenang oleh pejabat berwewenang untuk melaksanakan

12 Eny Winaryati, Suyata dan Sumarno, Model Evaluasi Dalam SupervisiPembelajaran IPA Berbasis Lima Domain Sains, dalam Jurnal Penelitian dan EvaluasiPendidikan, (Vol. 17, No. 2, Tahun 2013), hlm. 243.

Page 24: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

8

pengawasan akademik dan pengawasan manajerial pada satuan pendidikan/

sekolah.13 Dengan beban kerja pengawas sekolah tingkat menengah adalah

membina paling sedikit 7 (tujuh) satuan pendidikan dan/atau 40 (empat puluh)

guru mata pelajaran/ kelompok mata pelajaran.14

Namun kenyataan di lapangan, pelaksanaan supervisi akademik di sekolah

oleh pengawas sekolah, muncul berbagai macam persoalan, di antaranya kuantitas

pengawas sekolah yang tidak ideal dan seimbang dengan sekolah binaan.

Sebagaimana hasil observasi awal pada kantor Kementerian Agama Kabupaten

Ogan Ilir, yang menjadi lokasi dalam penelitian ini, berdasarkan dokumentasi

daftar pengawas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) tingkat

SMA/MA, didapat bahwa satu orang yang ditugaskan sebagai pengawas

akademik kabupaten untuk membina atau mensupervisi sebanyak 84 sekolah

tingkat SMP sederajat, dengan jumlah guru sebanyak 78 orang, dan sebanyak 32

sekolah tingkat SMA sederajat, dengan jumlah guru sebanyak 31 orang.15

Berdasarkan kondisi kuantitas pengawas yang demikian di atas, jelaslah

bahwa pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh pengawas kurang

efektif dan optimal. Hal ini juga dipertegas dengan hasil wawancara awal dengan

kepala SMA Negeri 1 Tanjung Batu Kab. Ogan Ilir (Februari 2016) yang

menerangkan bahwa kehadiran pengawas untuk melakukan pembinaan melalui

supervisi akademik masih minim, karena pengawas sekolah mengunjungi tiap

sekolah paling banyak hanya satu kali selama satu tahun. Selain itu ketika

13 Nana Sujana, et.al., Buku Kerja Pengawas Sekolah, (Jakarta: Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, Badan PSDM dan PMP Kementerian Pendidikan Nasional, 2011), hlm. 2.

14 Ibid., hlm. 14.15 Dokumentasi kantor Kemenag OI, Senin ,14 Maret 2016 (Terlampir)

Page 25: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

9

pengawas datang ke sekolah pengawas jarang sekali melakukan kunjungan kelas

untuk memberikan bantuan dan bimbingan akademik tetapi lebih banyak

membahas permasalahan yang bersifat administratif.16

Berdasarkan permasalahan di atas, maka pelaksanaan supervisi akademik

di sekolah menjadi tugas dan tanggung jawab kepala sekolah, hal ini berdasarkan

Permendiknas nomor 13 tahun 2007, tentang standar kepala sekolah/madrasah,

kepala sekolah berkewajiban melakukan supervisi sesuai dimensi kompetensi

yang melekat padanya yaitu melakukan perencanaan program supervisi akademik,

melaksanakan supervisi akademik dengan menggunakan pendekatan dan tehnik

supervisi yang tepat serta menindak lanjuti hasil supervisi akademik.17

Artinya kepala sekolah merupakan penanggung jawab utama dan

memegang peranan yang amat penting dalam keseluruhan kegiatan supervisi

akademik di sekolah tersebut. Kepala sekolah diharapkan mampu memposisikan

dirinya sebagai pimpinan sejati yang melakukan fungsi pembinaan, pengawasan

dan bimbingan secara sistematis dan terprogram untuk terus menerus mencari dan

melakukan upaya kreatif dan inovatif untuk mencapai kondisi ideal pemberdayaan

guru sebagaimana yang diharapkan.

Hal inilah yang mendasari akan pelaksanaan supervisi akademik berbasis

evaluasi diri yang dilakukan kepala sekolah kepada guru-guru di SMA Negeri 1

Tanjung Batu, berdasarkan hasil wawancara dengan kepala SMAN 1 Tanjung

Batu pada bulan Februari 2016, dalam kutipan wawancara menerangkan bahwa:

“Mulai tahun 2014, di sekolah ini telah menerapkan sebuah konsep supervisi

16 Wawancara dengan Kepala SMAN 1 Tanjung Batu, 09 Februari 2016 (Terlampir)17Wahyudi, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Organisasi Pembelajar (Learning

Organization), (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 29.

Page 26: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

10

berbasis evaluasi diri, hal ini didasari oleh penerapan PKG (Penilaian Kinerja

Guru) untuk kenaikan pangkat bagi guru, khususnya guru yang sudah PNS”.18

Kepala sekolah juga menerangkan bahwa pada dasarnya para guru-guru di SMA

Negeri Tanjung Batu telah memiliki kemampuan atau kompetensi dalam mengajar

yang cukup baik, terlebih-lebih dengan pengalaman mengajar yang sudah cukup

lama, dan beberapa guru yang telah sertifikasi. Artinya dalam pelaksanaan

supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah berorientasikan pada

kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan oleh guru itu sendiri, masukan dari rekan

wakil kepala sekolah, serta tuntutan dari perkembangan dan kemajuan dalam

dunia pendidikan.19

Dipertegas dengan hasil wawancara dengan salah satu guru PAI di SMAN

1 Tanjung Batu (Ibu Paridah) pada bulan Februari 2016, dalam kutipan

wawancaranya menerangkan bahwa membenarkan akan pelaksanaan supervisi

akademik berbasis evaluasi diri yang berlaku di SMAN 1 Tanjung Batu semenjak

tahun 2014. Namun dalm pelaksanaannya, belum terlaksana secara maksimal.

Terkadang hanya berupa jadwal, tanpa pelaksanaan atau untuk pemenuhan

administrasi saja, dan masih kurangnya peran kepala sekolah dalam menindak

lanjuti hasil supervisi akademik berbasis evaluasi diri tersebut.20 Akan tetapi

untuk mengetahui kebenaran atau kondisi sesungguhnya yang terjadi, secara

objektif tentu perlu pembuktian lebih lanjut (berdasarkan data atau fakta) di

lapangan.

18 Wawancara dengan Kepala SMAN 1 Tanjung Batu, 09 Februari 2016 (Terlampir)19 Wawancara dengan Kepala SMAN 1 Tanjung Batu, 09 Februari 2016 (Terlampir)20 Wawancara dengan guru PAI (Paridah, S.Ag), 09 Februari 2016 (Terlampir)

Page 27: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

11

Untuk itu peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan mengangkat

permasalahan “Supervisi Akademik Berbasis Evaluasi Diri pada guru PAI di

SMA Negeri 1 Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir”. Pembatasan penelitian yang

hanya fokus pada guru PAI (Pendidikan Agama Islam), dikarenakan selain bidang

kajian penulis yang menyesuaikan program study yakni pendidikan agama Islam,

lebih dari itu penulis tertarik bahwa Pendidikan Agama Islam sebagai salah satu

mata pelajaran yang menekankan pada pengembangan aspek nilai-nilai

kepribadian dan akhlak mulia peserta didik.

Kepribadian yang bermoral dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

haruslah tertanam dengan baik dalam diri anak didik, karena kemajuan yang tidak

dibarengi dengan kuatnya iman dan takwa, maka dapat menyebabkan anak akan

terjerumus ke dalam hal-hal yang dapat merusak moral mereka. Oleh karena itu,

pendidikan agama Islam sangatlah penting sebagai pendidikan mereka untuk

memperkuat dan meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT.

Untuk mencetak generasi atau para lulusan yang handal, berkualitas,

kreatif dan juga beriman dan bertakwa, maka diperlukan sosok guru PAI yang

berkualitas dan profesional. Selain itu juga diperlukan sistem supervisi yang

mampu membina, membimbing dan mengarahkan guru PAI agar selalu

memperbaiki kualitas pengelolaan pembelajaran PAI di sekolah. Hal ini juga,

seiring dengan adanya perkembangan dan kemajuan dunia pembelajaran yang

belum diketahui oleh guru, maka guru tersebut memerlukan bimbingan atau

pelayanan dari supervisor.

Page 28: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

12

B. Rumusan Masalah

Menurut Moleong21, bahwa didalam penelitian kualitatif masalah

penelitian disebut dengan fokus atau dengan istilah yang lengkap adalah rumusan

masalah. Rumusan masalah ditetapkan karena begitu banyak fakta yang ingin

diketahui dan diungkapkan. Hal ini ditambahkan lagi dengan begitu banyak

temuan lapangan yang akan membuat rasa keingintahuan untuk menelusuri lebih

jauh. Namun demikian peneliti harus membatasi dirinya dan kajian penelitiannya

agar penelitian ini tidak berjalan tanpa arah. Pembatasan area penelitian inilah

yang disebut dengan rumusan masalah.

Berdasarkan hal di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan supervisi akademik berbasis Evaluasi Diri pada

guru PAI di SMA Negeri 1 Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir?

2. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan supervisi

berbasis Evaluasi Diri pada guru PAI di SMA Negeri 1 Tanjung Batu

Kabupaten Ogan Ilir?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dengan rumusan masalah di atas maka penelitian ini

mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara mendalam:

1. Pelaksanaan supervisi akademik berbasis Evaluasi Diri pada guru PAI di

SMA Negeri 1 Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir.

21 Lexy. J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 68.

Page 29: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

13

2. Faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan supervisi

berbasis Evaluasi Diri pada guru PAI di SMA Negeri 1 Tanjung Batu

Kabupaten Ogan Ilir.

D. Manfaat Penelitian

1. Kegunaan Secara Teoritis

Sebagai karya ilmiah, diharapkan hasil penelitian ini secara teoritis

dapat dijadikan sebagai rujukan untuk kajian dalam mengembangkan ilmu

administrasi pendidikan, terutama mengenai supervisi berbasis Evaluasi Diri

sebagai upaya dalam meningkatkan profesionalitas guru, dan merupakan

kontribusi dalam pengembangan kemampuan kerja dan kinerja (hasil) pada

kegiatan belajar mengajar di sekolah.

2. Kegunaan Secara Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan bermanfat atau berguna :

a) Bagi kepala sekolah, untuk dijadikan pertimbangan secara kontektual dan

konseptual dalam implementasi supervisinya, sehingga supervisi akademik

yang dilakukan berperan positif dalam upaya membina dan meningkatkan

profesionalitas guru PAI di SMA Negeri 1 Tanjung Batu Kabupaten Ogan

Ilir.

b) Merupakan masukan bagi guru, untuk meningkatkan kualitas

profesionalitasnya dan merupakan motivasi untuk melakukan inovasi

pembelajaran dalam rangka merealisasikan peningkatan mutu pembelajaran

dan pendidikan di SMA Negeri 1 Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir.

Page 30: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

14

c) Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi untuk

penelitian selanjutnya.

E. Kajian Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelusuran terhadap beberapa hasil penelitian terdahulu

yang relevan dengan penelitian yang akan dilasanakan antara lain:

Pertama, Eny Winaryati (2013), dalam Disertasinya “Model Evaluasi Diri

dan Teman Sejawat (EDTS) dalam Supervisi Pembelajaran IPA Berbasis Lima

Domain Sains”, Disertasi. Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta.

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model evaluasi diri dan teman

sejawat (EDTS) dalam supervisi pembelajaran IPA berbasis lima domain sains (5

DS).

Model EDTS dikembangkan melalui penelitian dan pengembangan

(R&D). Dan hasil penelitian ini bahwa Model EDTS efektif untuk digunakan,

berdasarkan data: validitas konten (96% relevan), reliabilitas (kriteria baik),

diperkuat dengan triangulasi sumber dan jenis data, durasi waktu yang dibutuhkan

untuk melakukan penilaian lebih fleksibel dan obyektif, serta memberi dampak

positif karena dihasilkan informasi yang mengarah terhadap perbaikan

pembelajaran berikutnya. Penelitian ini mengkombinasikan antara mapping

handbook evaluasi dengan supervisi, memperkuat dan memperbaiki pelaksanaan

PKG, dan menghasilkan supervisi berbasis mata pelajaran.

Terdapat persamaan di dalam penelitian ini dengan penelitian yang peneliti

lakukan adalah mengkaji tentang supervisi akademik berbasis evaluasi diri.

Sedangkan perbedaannya dengan penelitian ini terletak pada metode

Page 31: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

15

penelitian, dan bidang kajiannya. Metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research

and Development). Sedangkan metode yang dilakukan peneliti, menggunakan

pendekatan deskriptif kualitatif. Perbedaan yang lain adalah dilihat dari bidang

kajiannya, jika penelitian yang sudah ada mengembangkan model supervisi

akademik berbasis evaluasi diri dan teman sejawat, sedangkan kajian dalam

penelitian ini memfokuskan pada pelaksanaan atau implementasi dari model

supervisi akademik berbasis evaluasi diri.

Kedua, Herry Prihono (2014), mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan,

Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, dalam Tesisnya yang

berjudul “Model Supervisi Akademik berbasis Evaluasi Diri Melalui MGMP

Sekolah untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru SMK di Kabupaten

Wonogiri”. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui model supervisi

akademik untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru SMK di Kabupaten

Wonogiri yang dilaksanakan saat ini. (2) Menghasilkan model supervisi akademik

berbasis evaluasi diri melalui MGMP sekolah untuk meningkatkan kompetensi

pedagogik guru SMK yang sesuai untuk guru SMK. (3) Untuk mengetahui apakah

penggunaan teknik supervisi akademik dengan berbasis evaluasi diri melalui

MGMP sekolah efektif meningkatan kompetensi pedagogik guru SMK di

kabupaten Wonogiri.

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan Research and

Development (R&D) dengan pelaksanaan ujicoba terbatas pada 2 SMK. Uji coba

model pengembangan supervisi menggunakan One Group Pretest-Posttest

Page 32: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

16

Design. Dari hasil analisis didapat perubahan atau peningkatan kompetensi

pedagogik guru subyek ujicoba setelah diberikan supervisi hasil pengembangan,

sehingga dapat disimpulkan bahwa model supervisi akademik berbasis evaluasi

diri efektif meningkatkan kompetensi pedagogik guru SMK di kabupaten

Wonogiri.

Di dalam penelitian tersebut di atas, dengan penelitian yang peneliti

lakukan terdapat persamaan mengkaji tentang Supervisi akademik berbasis

evaluasi diri. Sedangkan perbedaannya terletak pada metode penelitian, bidang

kajiannya dan lokasi penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (R&D).

Sedangkan metode penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan pendekatan

deskriptif kualitatif. Perbedaan lainnya adalah dilihat dari bidang kajiannya, jika

penelitian ini mengembangkan model supervisi akademik berbasis evaluasi diri,

sedangkan dalam penelitian ini mengenai implementasi dari model supervisi

akademik berbasis evaluasi diri. Selanjutnya dalam penelitian ini pun juga

terdapat perbedaan lokasi, di mana pada penelitian ini berlokasi di SMK di

kabupaten Wonogiri, sedangkan peneliti melakukan penelitian ini berlokasikan di

kabupaten Ogan Ilir, tepatnya di SMA Negeri 1 Tanjung Batu.

Ketiga, Djuwita (2014), dalam tesisnya “Supervisi Akademik Kepala

Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru (Studi Deskriptif Kualitatif di Sekolah

Luar Biasa Negeri Kota Bengkulu). Program Megister Administrasi Pendidikan

Universitas Bengkulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

metode deskriptif kualitatif, dan bertujuan untuk mendeskripsikan

Page 33: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

17

supervisi akademik kepala SLB Negeri Kota Bengkulu. Simpulan secara umum

penelitian ini adalah bahwa supervisi akademik kepala sekolah di SLB Negeri

Kota Bengkulu telah menerapkan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan,

pelaksanaan, monitoring dan evaluasi).

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang peneliti lakukan

adalah mengkaji tentang Supervisi akademik. Metode yang digunakan dalam

penelitian sama-sama menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif berdasarkan

teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Persamaan metodelogi penelitian juga terdapat dalam analisis data yang

digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan.

Sedangkan perbedaannya dalam penelitian tersebut dengan penelitian yang

peneliti lakukan terletak pada lokasi dan bidang kajiannya. Lokasi dalam

penelitian ini adalah di Kota Bengkulu, sedangkan penelitian yang peneliti

lakukan berlokasikan di Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan, tepatnya di SMA

Negeri 1 Tanjung Batu. Perbedaan yang lain adalah dilihat dari bidang kajiannya,

jika penelitian yang sudah ada pelaksanaan supervisi akademiknya dilakukan oleh

kepala sekolah, sedangkan peneliti akan meneliti pelaksanaan supervisi akademik

juga dilakukan oleh sekolah, tetapi berdasarkan analisis kebutuhan guru, melalui

evaluasi diri guru.

Keempat, Umar Ali (2011). Dengan judul: “Pelaksanaan Supervisi

Pengawas Pendidikan Agama Islam dan Kepala Madrasah Ibtidaiyah Swasta di

Kota Karang (Studi Multisitus pada MIS Nusa Lontar, MIS Nusa Bahari, dan MIS

Page 34: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

18

Nusa Kenari). Disertasi, Program Studi Manajemen Pendidikan, Universitas

Negeri Malang. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: (1)

program supervisi pengawas Pendidikan Agama Islam dan Kepala Madrasah

Madrasah Ibtidaiyah, (2) tekhnik supervisi pengawas Pendidikan Agama Islam

dan Kepala Madrasah Ibtidaiyah, (3) pendekatan supervisi pengawas Pendidikan

Agama Islam dan Kepala Madrasah Ibtidaiyah, dan (4) pandangan guru

Pendidikan Agama Islam terhadap supervisi oleh pengawas Pendidikan Agama

Islam dan Kepala Madrasah Ibtidaiyah.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan rancangannya

adalah studi multisitus dengan metode induksi analitik yang dimodifikasi.

Sedangkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) program supervisi yang

disusun oleh pengawas PAI dan kepala madrasah dilakukan pada awal tahun

pelajaran dan disosialisasikan kepada guru-guru PAI pada rapat awal tahun

pelajaran, (2) tekhnik supervisi yang dilaksanakan oleh pengawas PAI dan kepala

madrasah meliputi: kunjungan kelas, pertemuan pribadi atau dialog, dan rapat

dengan semua guru, (3) pendekatan supervisi yang digunakan pengawas PAI dan

kepala madrasah meliputi: pendekatan ilmiah, pendekatan artistik, dan pendekatan

klinis, dan (4) pandangan guru PAI terhadap pelaksanaan supervisi yang

dilakukan oleh pengawas PAI dan kepala madrasah adalah positip karena dapat

meningkatkan kinerja guru.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah

mengkaji tentang Supervisi akademik guru PAI. Metode yang digunakan dalam

penelitian sama-sama menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif berdasarkan

Page 35: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

19

teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Sedangkan perbedaannya dalam penelitian ini dengan penelitian yang peneliti

lakukan terletak pada lokasi dan bidang kajiannya. Lokasi dalam penelitian ini

adalah di Kota Karang, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti berada di

Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan, tepatnya di SMA Negeri 1 Tanjung Batu.

Perbedaan yang lain adalah dilihat dari bidang kajiannya, jika penelitian ini

mengkaji pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah dan

pengawas PAI, sedangkan dalam penelitian ini, mengkaji lebih dalam pelaksanaan

supervisi akademik dilakukan oleh kepala sekolah, namun pada proses

perencanaannya melibatkan guru untuk mengetahui kebutuhan guru melalui

evaluasi diri guru itu sendiri.

F. Kerangka Teori dan Kerangka Berpikir

1. Kerangka Teori

Kerangka teoritik masih diperlukan dalam penelitian kualitatif, tetapi

fungsinya tidak sebagai “pagar” yang membatasi area penelitian. Dalam hal ini

kerangka teori lebih berperan sebagai titik berangkat dan landasan bagi peneliti

untuk menganalis dan memahami realitas yang ditelitinya secara alamiah.

Beberapa uraian singkat teori-teori yang dipakai dalam penelitian ini

antara lain sebagai berikut:

1.1 Konsep Supervisi Akademik

a. Pengertian Supervisi Akademik

Supervisi akademik merupakan bagian dari supervisi pendidikan yang

menitikberatkan pada upaya memberi bantuan meningkatkan mutu

Page 36: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

20

pembelajaran dan profesional guru sebagai pengelola proses belajar mengajar

di kelas. Menurut Glickman (1981) dalam Sudjana menyatakan bahwa

supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru

mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi

tercapainya tujuan pembelajaran. Supervisi akademik merupakan upaya

membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan

pembelajaran.22

Sementara itu Neagley dan Evans, menyatakan bahwa “supervision is

considered as any service for teachers that eventually result in improving

instruction, learning, and the curriculum”.23 Lebih lanjut supervisi adalah

pelayanan bantuan untuk peningkatan kualitas pengajaran yang dilakukan

guru, keberhasilan belajar siswa dan pengembangan kurikulum di sekolah.

Sedangkan Menurut Muslim, supervisi akademik adalah serangkaian usaha

pemberian bantuan kepada guru dalam bentuk layanan profesional yang

diberikan oleh supervisor (kepala sekolah, penilik sekolah dan pembina

lainnya) guna meningkatkan mutu proses dan hasil belajar mengajar.24

Berdasarkan pengertian supervisi akademik yang dikemukakan

tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa supervisi akademik adalah

serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh supervisor kepada guru dalam

bentuk pelayanan bantuan pengembangan profesional sebagai upaya

22 Nana Sudjana, Supervisi Akademik Membina Profesionalisme Guru melalui Supervisi Klinis, (Jakarta: Binamita Publishing, 2011), hlm. 54.

23 Negley, Ross L, and N. Dean Evans, Handbook for Effective Supervision of Instruction, (New York: Englewood Cliffs-Prentice Hall, Inc, 1980), hlm. 20.

24 Sri Banun Muslim, Supervisi Pendidikan Meningkatkan Kualitas ProfesionalismeGuru, (Bandung, Alfabeta, 2009), hlm. 41.

Page 37: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

21

peningkatan kualitas pembelajaran, yang berdampak pada peningkatan

prestasi belajar siswa, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan.

b. Fungsi dan Tujuan Supervisi Akademik

Menurut Pidarta bahwa fungsi utama supervisi akademik adalah

ditujukan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas pengajaran.25 Senada

dengan yang diungkapkan oleh Burton dan Bruckner bahwa fungsi utama

supervisi modern ialah menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang

mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik.26

Sedangkan menurut Briggs dalam Sahertian, mengungkapkan bahwa

fungsi utama supervisi bukan perbaikan pembelajaran saja, tetapi juga untuk

mengkoordinasi, menstimulasi, dan mendorong ke arah pertumbuhan profesi

guru yang lebih baik.27 Lebih luas Swearingen (1961) dikutip Sahertian,

mengemukakan bahwa ada delapan fungsi supervisi yaitu :

1. Mengkoordinasi semua usaha sekolah.

2. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah.

3. Memperluas pengalaman guru-guru.

4. Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif

5. Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus

6. Menganalisis Situasi belajar mengajar

7. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap staf,

25 Made Pidarta, Supervisi Pendidikan Kontekstual, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 2.

26 WH Burton dan Lee J. Bruckner, Supervision, (New York: Appleton Century-Craff, Inc, 1955), hlm. 3.

27 A. Piet. Sahertian, Konsep Dasar dan Tehnik Supervisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008),

hlm. 21.

Page 38: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

22

8. Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan

tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar

guru-guru.28

Pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut di atas, harus dilaksanakan secara

kontinyu, konsisten dan terpadu antara program supervisi dengan program

pendidikan di sekolah. Sebab inti dari kegiatan supervisi adalah pembinaan

terhadap kemampuan profesionalitas guru dan tenaga kependidikan lainnya

agar tercipta iklim belajar yang kondusif.

Adapun tujuan supervisi ialah memberikan layanan dan bantuan untuk

meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas yang pada gilirannya untuk

meningkatkan kualitas belajar siswa. Bukan saja memperbaiki kemampuan

mengajar, tapi juga pengembangan potensi kualitas guru.29 Senada dengan

diungkapkan oleh Glickman, et. al (2007) dan Sergiovanni (1987) dikutip

oleh Prasojo dan Sudiyono mengatakan bahwa tujuan dari supervisi akademik

adalah membantu guru mengembangkan kompetensinya, mengembangkan

kurikulum, dan mengembangkan kelompok kerja guru dan membimbing

Penelitian Tindakan Kelas (PTK).30

c. Prinsip-Prinsip Supervisi Akademik

Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dan direalisasikan oleh

supervisor dalam melaksanakan supervisi akdemik yaitu:

28 Ibid.29 Ibid., hlm. 19.30 Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono, Supervisi Akademik, (Yogyakarta: Gava

Media, 2011), hlm. 86.

Page 39: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

23

1. Supervisi akademik harus mampu menciptakan hubungan

kemanusiaan yang harmonis, bersifat terbuka, kesetiakawanan, dan

informal.

2. Supervisi akademik harus dilakukan secara berkesinambungan.

3. Supervisi akademik harus demokratis, artinya titik tekan supervisi

akademik yang demokratis adalah aktif dan kooperatif.

4. Program supervisi akademik harus integral dengan program

pendidikan secara keseluruhan.

5. Supervisi akademik harus komprehensif, artinya program supervisi

akademik harus mencakup keseluruhan aspek pengembangan

akademik.

6. Supervisi akademik harus konstruktif, artinya Supervisi akademik

bukanlah sekali-kali untuk mencari-cari kesalahan guru. Supervisi

akademik akan mengembangkan pertumbuhan dan kreativitas guru

dalam memahami dan memecahkan problem-problem akademik

yang dihadapi.

7. Supervisi akdemik harus obyekyif, artinya dalam menyusun,

melaksanakan, dan mengevaluasi, keberhasilan program supervisi

akademik harus obyektif.31

Page 40: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

31Alfonso, Firth, dan Neville, Instructional Supervision a Behavior System, (Boston: Allyn and Bacon, 1981), hlm. 50.

Page 41: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

24

d. Teknik-teknik Supervisi Akademik

Menurut Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono,32 teknik supervisi

akademik ada dua macam yaitu teknik supervisi individual dan teknik

supervisi kelompok.

1) Teknik Supervisi Individual

Teknik supervisi individual merupakan pelaksanaan supervisi

perseorangan terhadap guru, sehingga dari hasil supervisi ini akan

diketahui kualitas pembelajarannya. Teknik supervisi individual ada

lima macam, yaitu: (1) kunjungan kelas, (2) observasi kelas, (3)

pertemuan individual, (4) kunjungan antar kelas, (5) menilai diri sendiri.

2) Teknik Supervisi Kelompok

Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program

supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Menurut Gwynn,

ada tiga belas teknik supervisi kelompok, sebagai berikut: (1)

kepanitiaan-kepanitiaan, (2) kerja kelompok, (3) laboratorium

kurikulum, (4) baca terpimpin, (5) demonstrasi pembelajaran, (6)

darmawisata, (7) kuliah/studi, (8) diskusi panel, (9) perpustakaan

jabatan (10) organisasi professional, (11) buletin supervisi, (12)

pertemuan guru, (13) lokakarya atau konferensi kelompok.33

32 Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono, Supervisi Akademik, hlm. 102-108.33 J.M. Gwynn, Theory and Practice of Supervision, (New York: Dodd, Mead &

Company, 1961), hlm. 239.

Page 42: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

25

Sedangkan Teknik supervisi kelompok dalam pengertian supervisi

secara umum menurut Ngalim Purwanto,34 meliputi beberapa kegiatan yang

dapat dilakukan antara lain:

(1) Mengadakan pertemuan atau rapat (meeting)

(2) Mengadakan diskusi kelompok (group discussions)

(3) Mengadakan penataran-penataran (inservice-training)

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa teknik supervisi akademik pada umumnya ada dua macam, yaitu

teknik supervisi individual dan teknik supervisi kelompok. Tidak satupun di

antara teknik-teknik supervisi individual maupun kelompok yang

dikemukakan di atas cocok atau dapat diterapkan untuk semua guru di

sekolah. Hal tersebut dipengaruhi oleh perbedaan permasalahan yang

dihadapi masing-masing guru dan perbedaan karakteristik dari masing-

masing guru, oleh karena itu kepala sekolah harus bisa menetapkan teknik-

teknik mana yang sekiranya mampu membina keterampilan pembelajaran

seorang guru.

1.2 Pengertian Evaluasi Diri

Menurut Rolheiser dan Ross (2005) dalam Herry Prihono, bahwa

evaluasi diri adalah suatu cara untuk melihat kedalam diri sendiri. Melalui

evaluasi diri dapat melihat kelebihan maupun kekurangannya, untuk

34 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya Offset, 2005), hlm. 120-122.

Page 43: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

26

selanjutnya kekurangan ini menjadi tujuan perbaikan (improvement goal).35

Sedangkan Menurut Handoko, bahwa penilaian Diri (Self Appraisals)

merupakan proses di mana para individu mengevaluasi kinerja mereka sendiri

sebagai dasar untuk melanjutkan pengembangan diri.36

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa di dalam pelaksanaan

evaluasi diri, yang bertindak sebagai penilai adalah diri sendiri untuk menilai

perilaku dan kinerjanya sendiri, sehingga akan didapatkan kekurangan

maupun kelebihan pada dirinya, yang selanjutnya menjadi dasar untuk

memperbaiki kekurangan dan meningkatkan kelebihan pada dirinya tersebut.

Menurut Dharma,37 ada beberapa keuntungan yang diperoleh dari penilaian

diri sendiri yakni :

a. Mengurangi sikap defensif dengan memberdayakan individu untuk

mengevaluasi kinerja mereka sendiri.

b. Membantu terjadinya diskusi yang lebih positif, sehingga difokuskan

kepada pemecahan masalah bersama ketimbang mempersalahkan

orang lain.

c. Mendorong untuk lebih memikirkan kebutuhan mereka akan

perkembangan diri dan bagaimana meningkatkan kinerjanya sendiri.

d. Memberikan suatu penilaian yang lebih seimbang karena didasarkan

pada pandangan baik dari manajer maupun individu.

35 Herry Prihono, Model Supervisi Akademik Bebasis Evaluasi Diri melalui MGMPSekolah untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru SMK di Kabupaten Wonogiri, dalamJurnal Educational Management, (Vol. 3, No. 2, 2014), hlm. 131.

36 T. Hani Handoko,Manajemen dan Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Penerbit Liberty, 1997), hlm. 150.

37 Surya Dharma, Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 204.

Page 44: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

27

1.3 Hakikat Supervisi Akademik Berbasis Evaluasi Diri

Istilah supervisi akademik berbasis evaluasi diri merupakan sebuah

model atau acuan yang dilakukan oleh supervisor di dalam pelaksanaan kegiatan

supervisinya yang merupakan buah karya atau hasil pengembangan dari

beberapa penelitian. Hakikat supervisi akademik berbasis evaluasi diri adalah

serangkaian kegiatan supervisi akademik yang dilakukan oleh supervisor

terhadap guru, dengan menggunakan model atau pendekatan yang

berorientasikan kepada analisis kemampuan guru, melalui evaluasi diri. Evaluasi

diri tersebut diperlukan untuk mengetahui kebutuhan bantuan kompetensi

pedagogik yang dibutuhkan guru,38 sebagai teknik pengembangan profesional

guru,39 dan memberikan informasi secara obyektif kepada guru tentang

peranannya di kelas serta memberikan kesempatan kepada guru mempelajari

metoda pengajarannya dalam mempengaruhi murid,40 sehingga supervisor dapat

memaksimalkan pembinaan kompetensi guru.

Hal ini senada dengan konsep supervisi perkembangan yang

dikembangkan oleh Glickman, sejak tahun 1980. Supervisi perkembangan

yang dimaksud adalah suatu supervisi yang mengamati kinerja guru, sebelum

melaksanakan proses supervisi.41 Hal ini dilakukan untuk menentukan tehnik

dan metode yang paling tepat dipakai dalam membina guru bersangkutan.

38 Herry Prihono, Model Supervisi Akademik Bebasis Evaluasi Diri, hlm. 131.39 R.E.Sutton, Teacher Education and Educational Self-Direction, A Conceptual

Analysis and Empirical Investigation, An International Journal of Research and Studies, Volume50, No. 2, Summer, 1980.

40 E.R. House, Schoool Evaluation: The Politics & Process, (California: McCutchanPublishing Corporation, 1973), hlm. 51.

41 Made Pidarta, Supervisi Pendidikan Kontekstual, hlm. 143.

Page 45: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

28

Selanjutnya, model supervisi akademik berbasis evaluasi diri, secara

substansinya mendekati model supervisi Individualized Proffesional

Development (IPD). Model ini lebih menekankan pada: (a) kesadaran guru

mengembangkan profesinya, (b) menuntut guru bekerja sendiri memikul

tanggungjawab pengembangan profesionalnya baik melalui studi lanjut,

meneliti, mengadakan kunjungan ke sekolah lain (studi banding), tekun

mengikuti seminar, tekun menulis dan meneliti maupun kegiatan lainnya.42

Melalui model IPD tersebut, guru mampu mengarahkan dirinya sendiri (self-

directed), memiliki komitmen kerja yang tinggi dan tingkat berpikir yang

tinggi pula.43

Dengan demikian, model supervisi akademik berbasis evaluasi diri,

merupakan pengembangan dari beberapa model supervisi yang telah ada.

Pengembangan model supervisi ini mengarah pada pemberian bantuan

profesional berdasarkan kebutuhan guru agar kompetensi pedagogik guru

dapat meningkat. Guru-guru dilibatkan pada proses perencanaan supervisi

akademik yaitu melaui evaluasi diri, dari evaluasi diri dibuat perencanaan

bantuan yang dibutuhkan guru, sehingga selain bantuan yang diberikan

supervisor akan ada interaksi antar guru. Adanya bantuan profesioanal dari

supervisor dan interaksi antar guru akan menghidupkan suasana supervisi dan

guru tidak lagi merasa hanya sebagai subyek tetapi juga merasa bahwa

supervisi itu diperlukan untuk meningkatkan kompetensi pedagogiknya.44

42 Abd. Kadim Masaong, Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Guru,(Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 52.

43 Ibid., hlm. 54.44 Herry Prihono, Model Supervisi Akademik Bebasis Evaluasi Diri, hlm. 131-132.

Page 46: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

29

Lebih lanjut Ross dan Bruce menjelaskan bahwa teknik evaluasi diri

guru sangat bermanfaat untuk :

a. Membantu guru dalam mendefinisikan kelebihan (dan kekurangannya)

ketika mengajar dan meningkatkan kompetensinya berdasarkan

pengalaman yang telah dialaminya;

b. Membantu guru menentukan target (goalsetting) untuk peningkatan

kompetensinya secara terukur dan sistematis;

c. Memudahkan komunikasi dengan teman sejawat; dan Meningkatkan

kemampuan guru dalam beradaptasi dengan perkembangan zaman.45

Selain itu juga, proses yang ditempuh dalam model supervisi

akademik ini menganut prinsip saling membutuhkan. Dimana kepala sekolah

membutuhkan tugas dan fungsinya tercapai sedang guru membutuhkan dalam

rangka peningkatan kompetensi pedagogiknya sehingga proses kegiatan

belajar mengajar akan terus meningkat. Hal ini juga berlandaskan pada salah

satu prinsip di dalam supervisi akademik Dirjen PMPTK (2010), yakni

prinsip humanis (manusiawi). Artinya di dalam pelaksanaan supervisi

akademik mengacu pada kemampuan guru, dan menciptakan hubungan

kemanusiaan yang harmonis, terbuka, jujur, ajeg, sabar, antusias dan penuh

humor.46

45Ross, J. A. & Bruce, C. D., Teacher self-assessment: A mechanism for facilitatingprofessional growth. Dalam Teaching and Teacher Education, Vol. 23 No. 2, 2007, hlm. 146-159.

46 Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 111.

Page 47: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

30

1.4 Langkah-langkah Pelaksanaan Supervisi Akademik Berbasis Evaluasi Diri

Dalam model supervisi akademik berbasis evaluasi diri, supervisor

berperan memberikan bantuan profesional berdasarkan hasil evaluasi diri

guru tersebut. Secara rinci, dalam pelaksanaan model supervisi akademik

berbasis evaluasi diri mengacu kepada rumusan Tindakan Berkelanjutan

Sepervisi Akademik Berbasis Evaluasi Diri yang diadopsi dari James

Calderhead dan Peter Gates, dikutip oleh Nur Syahid,47 sebagai berikut:

Gambar 1.1 Tindakan Berkelanjutan Sepervisi Akademik Berbasis Evaluasi Diri

(Diadopsi dari James Calderhead dan Peter Gates, (2004)

47Nur Syahid, SUPRA EDU PRO; Supervisi Akademik Berbasis Evaluasi Diri GuruProfesional Konsep dan Aplikasinya, diunduh di alamat websitehttps://unnesppskepengawasan.wordpress.com/2013/12/11/supra-edu-pro, tanggal 02 Maret 2016,hlm. 6-14.

Page 48: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

31

Langkah 1 : Diskusi, Motivasi dan Evaluasi diri guru

a. Diskusi antara supervisor dengan guru, dilaksanakan dengan akrab, santai

namun serius. Sampaikan pentingnya pengembangan keprofesian secara

berkelanjutan, serta pentingnya prinsip evaluasi diri yang harus guru sadari

yaitu prinsip jujur, tanggungjawab, terbuka, disiplin, kerjasama/

kooperatif, profesional, dan berkesinambungan.

b. Motivasi, jika dalam diskusi terkesan guru kurang bersemangat dalam

melaksanakan pekerjaannya maka dapat dilakukan motivasi.

c. Evaluasi diri, jika guru mampu melaksanakan evaluasi diri maka

pengawas meminta guru untuk langsung ke langkah kedua. Namun jika

guru kesulitan atau tidak dapat melakukan evaluasi diri maka diberikan

bantuan berupa format evaluasi diri yang harus diisi oleh guru. Hasil

evaluasi diri guru ini dijadikan sebagai dasar pengembangan kompetensi

guru secara berkelanjutan.

Langkah 2 : Rencana Pengembangan Diri, dan Kontrak Kinerja

a. Rencana Pengembangan Diri, guru dan supervisor berdiskusi dan membuat

rencana pengembangan diri berdasarkan evaluasi diri. Keterbukaan dan

kerjasama antara supervisor dan guru yang baik harus terjalin dengan baik.

Perencanaan pengembangan kompetensi bagi guru harus dilakukan dengan

senang hati dan tanpa tekanan. Perencanaan dibuat berdasarkan hasil

evaluasi diri dengan melihat skala hasil evaluasi diri. Kesepakatan yang

dibuat dituangkan dalam kontrak kinerja.

Page 49: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

32

b. Kontrak kinerja, kontrak kinerja berisi kesepakatan antara pengawas

dengan guru dalam meningkatkan kompetensi, hasil dari evaluasi diri.

Kesepakatan yang dibuat bertahap dengan waktu tertentu dari yang

sederhana hingga yang paling kompleks. Kontrak ini disimpan baik oleh

guru maupun pengawas.

Langkah 3 : Pelaksanaan, Monitoring dan evaluasi awal

a. Pelaksanaan, guru menjalankan kesepakatan sesuai dengan kontrak dengan

tanpa meninggalkan kewajibannya sebagai guru. Guru harus aktif

memenuhi kontrak yang dibuat. Jika mengalami kesulitan dapat meminta

bantuan kepada : guru senior, kepala sekolah, atau langsung pengawas.

Konsultasi tidak harus selalu bertemu namun flesksibel, dapat dilakukan

dengan telepon, email, dsb yang penting antara guru dan pengawas terjalin

komunikasi yang baik.

b. Monitoring, dengan berbekal kontrak kinerja supervisor melakukan

monitoring. Agar hasil monitoring benar-benar valid, supervisor dapat

menggunakan triangulasi data yaitu dengan mencocokkan antara hasil

evaluasi diri, kunjungan/observasi kelas dan wawancara dengan guru

senior/kepala sekolah. Supervisor aktif dalam monitoring sesuai

kesepakatan yang tertulis dalam kontrak.

c. Evaluasi awal, pengawas dan guru diskusi berkaitan dengan pelaksanaan

pengembangan diri, saran dan bimbingan pengawas harus diberikan

kepada guru agar terjadi peningkatan kompetensi yang diinginkan.

Page 50: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

33

Tahap 4 : Evaluasi kontrak kinerja

Evaluasi kontrak kinerja, berdasarkan kontrak kinerja, hasil

monitoring dan diskusi, maka pengawas mengevaluasi guru dan memberikan

bimbingan/rekomendasi lebih lanjut kepada guru. Pengawas perlu

mengklasifikasi tipe guru sehingga dapat menentukan gaya kepengawasan

yang sesuai.

Data yang telah dianalisis ditunjukkan pada guru. Umpan balik

diberikan sedemikian, sehingga guru dapat memahami temuan, mengubah

perilaku yang teridentifikasi dan mempraktekkan panduan yang diberikan.

Hasil evaluasi bersama antara pengawas dan guru maka dapat ditentukan

bersama:

1) Perilaku positif guru baik dalam pembelajaran ma u p u n k o mu n ik a s i

yang harus dipertahankan.

2) Strategi-strategi alternatif untuk mencapai perubahan yang diinginkan.

3) Bimbingan lebih lanjut

4) Menentukan pengembangan kompetensi baru yang dianggap penting

berdasarkan evaluasi diri guru.

Langkah 5 : Kembali ke langkah 1

Artinya kembali ke langkah yang pertama sebagaimana dijelaskan di atas,

yang berakhir pada langkah monitoring dan evaluasi kedua. Supervisi

akademik berbasis evaluasi diri guru harus dilaksanakan secara

berkesinambungan.48

48Ibid.

Page 51: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

34

Berdasarkan langkah-langkah supervisi akademik berbasis evaluasi diri

tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa supervisi akademik sebaiknya

dilakukan dengan berorientasikan pada analisis kebutuhan dan kemampuan guru

melalui evaluasi diri guru pada kompetensi paedagogik, yang dilaksanakan secara

berkesinambungan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Hal-

hal yang perlu diperhatikan pada tahapan-tahapan tersebut adalah:

a. Perencanaan program supervisi akademik berbasis evaluasi diri, yang

meliputi: diskusi bersama guru, memberikan motivasi, melakukan evaluasi

diri guru atas kompetensi paedagogiknya, dan merancang rencana

pengembangan diri yang dituangkan dalam kontrak kinerja.

b. Pelaksanaan supervisi akademik berbasis evaluasi diri, meliputi

pelaksanaan guru berdasarkan kontrak kinerja, disertai dengan monitoring

oleh kepala sekolah dan evaluasi awal terhadap hasil pelaksanaan tersebut

bersama guru.

c. Evaluasi dan tindak lanut supervisi akademik berbasis evaluasi diri,

meliputi penyampaikan hasil evaluasi kontrak kinerja, monitoring dan

hasil evaluasi awal pelaksanaan tersebut. Kesemua rangkaian tersebut

didiskusikan bersama guru secara terbuka, memberikan penguatan

terhadap penampilan guru, tanpa kesan menyalahkan, usahakan guru

menemukan sendiri kekurangannya, berikan motivasi bahwa guru mampu

memperbaiki kekurangannya, serta tentukan bersama rencana supervisi

berikutnya atau melanjutkan bimbingan pada kompetensi yang dibutuhkan

guru lainnya.

Page 52: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

35

2. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang didasarkan masalah

penelitian yang menggambarkan bahwa pelaksanaan supervisi akademik

berbasis evauasi diri pada guru PAI, akan dapat meningkatkan profesionalitas

guru. Peran kepala sekolah sebagai supervisor menjadi sangat penting, karena

secara garis besar tujuan supervisi adalah untuk mengembangkan kemampuan

guru, melalui pembinaan, bantuan dan perbaikan, sehingga dapat meningkatkan

kualitas guru dalam pembelajaran di sekolah.

Supervisi akademik sebagai proses serangkaian kegiatan pembinaan,

yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, maka tahapan demi

tahapan dalam rangkaian kegiatan tersebut dituntut berorientasikan pada

analisis kemampuan guru dan kerjasama antara kepala sekolah dan guru. Pada

tahapan perencanaan, guru melakukan evaluasi diri atas kinerja dan kompetensi

yang dibutuhkan, melalui evaluasi diri guru, akan didapat prioritas kebutuhan

yang memang diharapkan oleh guru. Sehingga memudahkan kepala sekolah

sebagai supervisor di dalam menentukan pendekatan, metode dan tehnik

supervisi yang tepat di dalam pelaksanaan supervisi. Sedangkan kepala sekolah

memvalidasi data hasil evaluasi diri guru dan mendiskusikannya bersama guru

untuk mendapatkan solusi atas permasalahan guru tersebut.

Selanjutnya pada tahapan pelaksanaan, kepala sekolah melaksanakan

supervisi (pembinaan) kepada guru sesuai dengan jadwal yang telah

direncanakan, memberikan bantuan kompetensi yang dibutuhkan guru, serta

melakukan penilaian terhadap hasil supervisi bersama guru dengan

Page 53: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

36

mendiskusikannya. Sedangkan pada tahapan terakhir, yaitu tahapan evaluasi,

kepala sekolah menyampaikan hasil dan bersama guru melakukan diskusi

untuk menindaklanjuti pelaksanaan supervisi tersebut. Pemberian tindak lanjut

dapat berupa pemberian binaan yang bersifat langsung atau khusus, yakni

teguran dan penghargaan kepada guru yang sudah memenuhi standar, dan

tindak lanjut yang bersifat umum atau tidak langsung seperti melalui kegiatan

seminar, pelatian diklat dan sebagainya. Supervisi akademik berbasis evaluasi

diri guru harus dilaksanakan secara berkesinambungan, sehingga tujuan dari

kegiatan supervisi dapat tercapai sesuai dengan harapan. Untuk dapat melihat

lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar kerangka pemikiran yang digambarkan

di bawah ini:

Gambar 1.2 Skema Kerangka Berpikir

Page 54: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

37

G. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Dari segi tempat, penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan

(field research), yang bermaksud mempelajari secara intensif tentang latar

belakang keadaan sekarang dan interaksi suatu sosial, individu, kelompok,

lembaga, dan masyarakat.49 Sementara dari segi tujuan, penelitian ini

merupakan jenis penelitian deskriptif. penelitian deskriptif adalah suatu bentuk

penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan

fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun rekayasa

manusia.50

Sedangkan dari segi pendekatannya, penelitian ini berjenis penelitian

kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor, sebagaimana yang dikutip oleh Lexy J.

Moleong, penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang diamati.51

Dengan demikian jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif

deskriptif lapangan pada supervisi akademik berbasis evaluasi diri pada guru

PAI di SMA Negeri 1 Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir. Dalam penelitian ini

digunakan metode penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa tulisan atau ucapan, kata-kata, dan perilaku yang dapat

diamati oleh peneliti. Dalam usaha memperoleh pemahaman, maka peneliti

49 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta : Bumi Aksara, 2000), hlm. 5.

50 Lexy. J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, hlm. 17.51 Ibid., hlm. 3.

Page 55: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

38

tidak mereduksi narasi dan data lain menjadi lambang angka dan berusaha

menganalisis data yang ada dengan segala kekayaan maknanya sedekat

mungkin dengan kenyataan.

Namun demikian bukan berarti bahwa penelitian ini mendeskripsikan

keadaan atau fenomena sekedar laporan kejadian tanpa suatu interpretasi

ilmiah. Penelitian ini, seperti yang diungkapkan oleh Bogdan and Biklen dalam

Satori,52 memiliki karakteristik yang secara ringkas antara lain :

a. Penelitian kualitatif memiliki latar (setting) alamiah (natural) dengan

sumber data langsung dari informannya, dan instrumen penelitiannya

adalah peneliti sendiri. Penggalian data dilaksanakan pada suasana yang

alami, berjalan apa adanya sehingga bisa ditangkap konteks dan bahkan

gestures secara langsung dari para sumber informasi.

b. Penelitian bersifat deskriptif, yang berarti narasi yang dihasilkan

menggambarkan apa, mengapa dan bagaimana suatu fenomena itu

terjadi.

c. Penelitian ini menjadikan fokus penelitian sebagai batas dari pembahasan.

Fokus penelitian kemudian dipecah lagi menjadi unit analisis, kategori,

dan sub kategori yang dapat dijadikan patokan peneliti dalam mencari,

menggali dan menganalisis data.

d. Desain awal penelitian ini bersifat tentatif dan verifikatif artinya desain

bisa berubah sesuai dengan temuan data di lapangan.

52 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 27-32.

Page 56: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

39

e. Penelitian kualitatif ini menggunakan kriteria khusus untuk ukuran

keabsahan data.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan oleh peneliti untuk

mendapatkan keadaan sebenarnya dari obyek yang akan diteliti, guna

memperoleh data yang akurat atau mendekati kebenaran.

Disini peneliti memilih dan menetapkan tempat penelitian pada SMA

Negeri 1 Tanjung Batu, yang merupakan salah satu SMA yang berstatuskan

negeri di kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan.

Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan pada pertimbangan dan alasan

bahwa penulis ingin mengetahui secara mendalam pelaksanaan supervisi

akademik berbasis evaluasi diri pada guru PAI, serta faktor-faktor pendukung

dan penghambat dalam pelaksanaannya di SMA Negeri 1 Tanjung Batu

Kabupaten Ogan Ilir.

Selain itu juga, secara geografis, SMA tersebut berada di wilayah yang

cukup dekat dengan kecamatan dan kabupaten, namun berdasarkan hasil

wawancara dan observasi awal, didapatkan bahwa pelaksanaan supervisi

akademik yang dilakukan oleh pengawas yang notabene ditugaskan oleh pihak

yang berwenang, dalam hal ini pemerintah, tidak berjalan dengan maksimal.

Sehingga pelaksanaan supervisi dilakukan oleh pihak sekolah, dalam hal ini

kepala sekolah, melalui supervisi akademik berbasis evaluasi diri yang sesuai

dengan apa yang menjadi fokus dalam penelitian ini.

Page 57: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

40

3. Jenis dan Sumber Data

3.1 Jenis Data

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu

data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam bentuk angka.53

Yang termasuk data kualitatif dalam penelitian ini yaitu gambaran umum obyek

penelitian, meliputi: Pelaksanaan evaluasi diri dalam supervisi akademik pada

guru PAI, dan faktor-faktor pendukung maupun penghambat dalam

pelaksanaanya di SMAN 1 Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir.

3.2 Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana

data dapat diperoleh.54 Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber

data yaitu :

a. Sumber data primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh

peneliti (atau petugasnya) dari sumber pertamanya.55 Adapun yang

menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah kepala sekolah,

wakil kepala sekolah, guru PAI yang berjumlah dua orang.

b. Sumber data sekunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh

peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama. Dapat juga dikatakan

data yang tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen.56 Dalam

53 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif , (Yogyakarta : Rakesarasin, 1996),hlm. 2.

54 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2002), hlm. 129

55 Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian (Jakarta: Rajawali, 1987), hlm. 93.56 Ibid., hlm. 94.

Page 58: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

41

penelitian ini, data sekunder bersumber dari dokumen, arsip-arsip dan

sebagainya yang mendukung data primer.

4. Tehnik Pengumpulan Data

Menurut Arikunto, teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang

dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data, di mana cara tersebut

menunjukan pada suatu yang abstrak, tidak dapat di wujudkan dalam benda

yang kasat mata, tetapi dapat dipertontonkan penggunaannya.57

Dalam penelitian kualitatif usaha yang dilakukan peneliti adalah untuk

mendapatkan gambaran yang holistik tentang suatu fakta atau fenomena.

Dalam rangka mendapatkan gambaran yang menyeluruh itu peneliti akan

mengumpulkan data melalui tehnik wawancara (interview), observasi

(pengamatan) dan dokumentasi sebagai berikut :

a. Wawancara (interview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan

oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan

dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan.58 Wawancara bertujuan mengumpulkan keterangan tentang

pelaksanaan supervsi akademik yang akan dijadikan obyek penelitian.

Wawancara adalah kegiatan bertanya pada "obyek penelitan" tentang suatu

pokok permasalahan yang sangat dia pahami yang juga menjadi tema dari

penelitian. Agar wawancara bisa menghasilkan data yang sesuai dengan tema

57 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, hlm. 134.58 Lexy. J Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, hlm. 135.

Page 59: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

42

penelitian dan berlangsung tanpa arah yang jelas, dalam penelitian kualitatif

digunakan alat bantu yaitu pedoman wawancara.

Di dalam pedoman wawancara berisi daftar pertanyaan yang detail

untuk menggali lebih luas dan mendalam tentang suatu hal yang sesuai dengan

apa yang dinyatakan dalam tema penelitian. Namun demikian pedoman

wawancara bukanlah sebuah harga mati yang selalu digunakan selama proses

penggalian data dilaksanakan. Pedoman ini bersifat elastis dan bisa berubah

disesuaikan dengan kebutuhan data, karakteristik informan, dan kenyataan di

lapangan lainnya yang tidak menentu dan tidak diketahui peneliti sebelumnya.

Dalam hal ini, peneliti menggunakan wawancara terstruktur, di mana

seorang pewawancara menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan

yang akan diajukan untuk mencari jawaban atas hipotesis yang disusun dengan

ketat. Wawancara yang diberikan pada informan tidak dilakukan sesuai benar

dengan daftar pertanyaan dengan urutan dan susunan kata-kata yang tetap.

Daftar pertanyaan itu dikembangkan lebih lanjut oleh peneliti dengan bahasa

sendiri yang tidak kaku, bisa diterima dengan baik oleh informan sedemikian

rupa sehingga sang informan tidak merasa kalau sedang diwawancarai. Tehnik

ini untuk memperoleh data-data tentang pelaksanaan supervisi akademik

berbasis evaluasi diri pada guru PAI, dan faktor-faktor pendukung dan

penghambat dalam pelaksanaan supervisi tersebut.

Page 60: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

43

b. Observasi (Pengamatan)

Observasi atau pengamatan menurut Moleong,59 mampu

mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian,

perilaku tak sadar, kebiasaan. Dalam pelaksanaan observasi, sudah tentu alat

utama peneliti adalah indra visual beserta pedoman observasi yang disesuaikan

dengan tema penelitian, dan juga didukung oleh kemampuan intrepretasi

peneliti terhadap hasil "tangkapan" di lapangan.

Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau

suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk

memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab

pertanyaan penelitian. Bungin mengemukakan beberapa bentuk observasi,

yaitu:

1. Observasi partisipasi. Observasi partisipasi adalah (participant

observation) adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk

menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan di

mana peneliti terlibat dalam keseharian informan.

2. Observasi tidak terstruktur. Observasi tidak terstruktur ialah

pengamatan yang dilakukan tanpa menggunakan pedoman observasi,

sehingga peneliti mengembangkan pengamatannya berdasarkan

perkembangan yang terjadi di lapangan.

59 Ibid., hlm. 137-138.

Page 61: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

44

3. Observasi kelompok. Observasi kelompok ialah pengamatan yang

dilakukan oleh sekelompok tim peneliti terhadap sebuah isu yang

diangkat menjadi objek penelitian.60

Berdasarkan bentuk-bentuk observasi tersebut di atas, maka dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan tehnik observasi partisipasi pasif artinya

dalam observasi ini peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang,

mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang

diteliti, tetapi tidak terlibat dalam kegiatan tersebut. Observasi digunakan untuk

memperoleh data yang berkaitan dengan fakta di lingkungan sekolah yakni

aktifitas guru PAI yang disupervisi, peran kepala sekolah dalam

menindaklanjuti hasil evaluasi diri guru yang dilakukan oleh guru itu sendiri,

serta lain sebagainya yang menyangkut fakta di lapangan mengenai supervisi

akademik berbasis evaluasi diri pada guru PAI.

c. Dokumentasi

Menurut Suharsini Arikunto, metode dokumentasi adalah metode

mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda serta foto-foto kegiatan.61

Metode dokumentasi dalam penelitian ini, dipergunakan untuk melengkapi data

dari hasil wawancara dan hasil pengamatan (observasi).

60 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Prenada Media Group, 2007), hlm.115-117.

61 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, hlm. 206.

Page 62: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

45

Dokumen yang dimaksud adalah penggunaan data berupa tulisan dan

catatan resmi, arsip-arsip, statistik, dan tabel yang telah ada dan dikumpulkan

oleh pihak lain pada saat penelitan berlangsung. Sumber data ini tersedia dan

diperoleh dari dokumentasi baik dari pihak guru PAI maupun kepala sekolah.

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini terutama berkaitan dengan

data tentang tenaga dan aktifitas supervisi akademik di lembaga pendidikan

setempat.

5. Uji Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan

kriteria kredibilitas. Untuk mendapatkan data yang relevan, maka peneliti

melakukan pengecekan keabsahan data hasil penelitian dengan cara: a.

Perpanjangan Pengamatan

Peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan pengumpulan

data tercapai. Perpanjangan pengamatan peneliti akan memungkinan

peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan.62 Dengan

perpanjangan pengamatan ini, peneliti mengecek kembali apakah data yang

telah diberikan selama ini setelah dicek kembali pada sumber data asli atau

sumber data lain ternyata tidak benar, maka peneliti melakukan pengamatan

lagi yang lebih luas dan mendalam sehingga diperoleh data yang pasti

kebenarannya.63 Dalam penelitian ini peneliti melakukan perpanjangan

62 Lexy. J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, hlm. 248.63 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), Cet. 6, hlm. 271.

Page 63: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

46

pengamatan, dengan kembali lagi ke lapangan untuk memastikan apakah data

yang telah penulis peroleh sudah benar atau masih ada yang salah.

b. Ketekunan pengamatan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih

cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan

urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.64 Dengan

meningkatkan ketekunan itu, maka peneliti dapat melakukan pengecekan

kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah atau tidak.

Demikian juga dengan meningkatkan ketekunan maka, peneliti dapat

memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang

diamati.65 Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan adalah dengan

cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau

dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan masalah yang akan diteliti.

c. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai

waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik

pengumpulan data, dan waktu.66

Dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi

tehnik. Triangulasi sumber atau triangulasi subyek adalah cara meningkatkan

kepercayaan data penelitian dengan mencari data dari beragam sumber yang

64Ibid., hlm. 272.65Ibid.66Ibid., hlm. 273.

Page 64: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

47

masih terkait satu sama lain atau setidaknya sumber tersebut mempunyai

pengetahuan di bidang yang menjadi fokus penelitian. Sedangkan triangulasi

teknik adalah pengecekan derajat kepercayaan penemuan data penelitian

dengan beberapa teknik pengumpulan data misalnya membandingkan hasil

wawancara dengan hasil observasi. Cara lain yang ditempuh misalnya

membandingkan hasil wawancara di hadapan orang lain atau di tempat publik

dengan wawancara secara individual dan suasana informal.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif analitik, yaitu

mendeskripsikan data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan

angka. Data yang berasal dari naskah, wawancara, catatan lapangan, dokuman,

dan sebagainya, kemudian dideskripsikan sehingga dapat memberikan

kejelasan terhadap kenyataan atau realitas.67

Analisis data versi Miles dan Huberman, bahwa ada tiga alur kegiatan,

yaitu reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan atau verifikasi.68

a. Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang

muncul dari catatan lapangan. Reduksi dilakukan sejak pengumpulan data,

dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode, menelusuri tema, menulis

memo, dan lain sebagainya, dengan maksud menyisihkan data atau

informasi yang tidak relevan, kemudian data tersebut diverifikasi.

67 Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), hlm.66.

68 Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, hlm. 85-89.

Page 65: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

48

b. Penyajian data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk teks naratif,

dengan tujuan dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun

dalam bentuk yang padu dan mudah dipahami.

c. Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan kegiatan akhir penelitian

kualitatif. Peneliti harus sampai pada kesimpulan dan melakukan

verifikasi, baik dari segi makna maupun kebenaran kesimpulan yang

disepakati oleh tempat penelitian itu dilaksanakan. Makna yang

dirumuskan peneliti dari data harus diuji kebenaran, kecocokan, dan

kekokohannya. Peneliti harus menyadari bahwa dalam mencari makna, ia

harus menggunakan pendektan emik, yaitu dari kacamata key information,

dan bukan penafsiran makna menurut pandangan peneliti (pandangan

etik).

H.Sistematika Pembahasan

Sistematika dalam penelitian ini terdiri dari :

Bab I, Pendahuluan, pada bab ini berisikan Latar Belakang, Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kajian Penelitian yang Relevan,

Kerangka Teori dan Kerangka Berpikir, Metode Penelitian, dan Sistematika

Pembahasan.

Bab II. Landasan Teori, pada bab ini berisikan tentang tinjauan teori

Supervisi Akademik, Tujuan dan Manfaat Supervisi Akademik, Prinsip-prinsip

Supervisi Akademik, Tehnik-tehnik dalam supervisi akademik, dan konsep

Page 66: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

49

supervisi akademik berbasis Evaluasi Diri, langkah-langkah supervisi akademik

berbasis evaluasi diri

Bab III. Profil SMA Negeri 1 Tanjung Batu. Pada bab ini peneliti

menjelaskan tentang gambaran objek penelitian, meliputi; letak geografis dan

sejarah berdirinya SMA Negeri 1 Tanjung Batu, Visi dan misi, tujuan, keadaan

kepala sekolah dan guru pendidikan agama Islam, dan siswanya.

Bab IV, Hasil Penelitian dan Pembahasan, Pada bab ini peneliti akan

menjelaskan atau melakukan analisis data yang berkait dengan pelaksanaan

supervisi akademik berbasis evaluasi diri pada guru PAI di SMA Negeri 1

Tanjung Batu, dan faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan

supervisi akademik berbasis evaluasi diri pada guru PAI di SMA Negeri 1

Tanjung Batu.

Bab V, Kesimpulan dan Saran, pada bab V ini, peneliti akan menarik suatu

simpulan, serta saran-saran untuk kebijakan selanjutnya.

Page 67: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

BAB II

SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRIPADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Penelitian ini mengungkapkan pelaksanaan supervisi akademik berbasis

evaluasi diri yang dilakukan oleh kepala sekolah kepada guru Pendidikan Agama

Islam (PAI) serta faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pada

pelaksanaan supervisi tersebut, sehingga teori-teori yang dikaji dalam penelitian

ini erat hubungannya dengan pokok bahasan tersebut sebagai pengantar dalam

menganalisis dan menginterpretasikan data-data hasil penelitian. Adapun teori-

teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:

A. Konsep Supervisi Akademik

1. Pengertian Supervisi Akademik

Sebelum membahas lebih rinci akan konsep supervisi akademik, yang

menjadi fokus dalam penelitian ini, ada baiknya dipamahi lebih dahulu akan

makna supervisi berdasarkan pendapat beberapa para ahli. Menurut Neagley dan

Evans, yang dikutip Purwanto, mengemukakan bahwa “. . . the term supervision

is used to describe those activities which are primarily and directly concerned

with studying and improving the conditions which surround the learning and

growth of pupils and teachers”.1

1 M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 76.

50

Page 68: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

51

Selanjutnya Burton berpendapat bahwa ”Supervision is an expert technical

service primarily aimed at studying and improving co-operatively all factors

which effects child growth and development”.2 Lebih lengkap, Boardmab et al.

mengemukakan bahwa:

“Supervision of instruction is the effort to stimulate, coordinate, and guidethe continued growth of the teacher in the school, both individually andcollectively, in better understanding and more effective performance at allthe functions of instructions so that may be better able to stimulate andguide the continued growth of every pupil toward the richest and most

intelligent participation and modern democratic society”.3

Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa supervisi merupakan

fungsi administrasi yang dilakukan oleh pejabat yang lebih tinggi, yang dalam

dunia pendidikan bertujuan untuk membantu bawahan dalam mengembangkan

atau meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya, kualitas pengajaran dan

pembelajaran khususnya. Aktivitasnya berfokus pada upaya memperbaiki kondisi-

kondisi yang mempengaruhi peningkatan kinerja mengajar guru, dan kinerja

belajar siswa, yang kesemua upaya tersebut ditujukan untuk meningkatkan mutu

proses dan hasil pembelajaran.

Istilah lain dari supervisi adalah pengawasan, sebagaimana menurut

Winardi yang menyatakan bahwa pengawasan adalah aktifitas yang dilaksanakan

oleh manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil actual sesuai dengan hasil

direncanakan.4 Artinya bahwa pengawasan merupakan proses penentuan, apa

yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan,

2 Ibid., hlm. 77.3 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Supervisi, (Jakarta: PT.Rieneka Cipta, 2004), hlm.

11.4 Sondang P. Siagian, Manajemen Strategi, (Bumi Aksara: Jakarta, 2000), hlm. 257.

Page 69: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

52

menilai pelaksanaan dan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga

pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar.

Pengawasan juga sebagai alat untuk memantau dan menilai perencanaan

dan pelaksanaan apa ada kesalahan dan penyimpangan untuk kemudian dilakukan

perbaikan serta mencegah upaya tidak terulang lagi kesalahan dan penyimpangan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengawasan adalah tindakan atas proses kegiatan

untuk mengontrol dan menilai terhadap pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan

rencana yang sudah ditentukan.

Di dalam Al-qur’an banyak menyebutkan mengenai konsep controlling.

Diantaranya yaitu :

a. Surat at-Tahrim ayat 6 :مةكا نلاالاواجا ةرااالعيا اهائلا� �ا م اراقودوا اه سا ن �الا اهذا نيافناأ اوق اونمآاكس مالهاأوكي يؤام نواراياأ ي

نواصا ا اماماأاره مايوافا نوالعاام غي لا داداشاعللا. ظلا�

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api

neraka.”5

Dalam tafsir Al-Maroghi, ayat ini menjelaskan bahwa Hai orang-orang

yang membenarkan Allah dan Rasul-Nya, hendaklah di antara kamu

memberitahukan satu dengan yang lain, yaitu apa-apa yang menyelamatkan kamu

dari neraka, selamatkanlah diri kalian darinya, yaitu dengan taat kepada Allah

melaksanakan perintah-Nya, beritahulah keluargamu, tentang ketaatan kepada

Allah, karena dengan itu akan menyelamatkan jiwa mereka dari neraka, berilah

mereka nasehat dan pendidikan. Hendaklah seorang lelaki itu membenahi dirinya

5Q.S. At-Tahrim: 6

Page 70: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

53

dengan ketaatan kepada Allah, juga membenahi keluarganya sebagai rasa

tanggungjawabnya sebagai pemimpin dan yang dipimpinnya.6

Kata keluargamu di sini maksudnya adalah istri, anak, pembantu, budak

dan diperintahkan kepada mereka agar menjaganya dengan cara memberikan

bimbingan, nasehat, dan pendidikan kepada mereka.7 Berikanlah pendidikan dan

pengetahuan mengenai kebaikan terhadap dirimu dan keluargamu. Pentingnya

membina keluarga agar terhindar dari siksaan api neraka ini tidak hanya semata-

mata diartikan api neraka yang ada di akhirat nanti, melainkan termasuk pula

berbagai masalah dan bencana yang menyedihkan, merugikan dan merusak diri

pribadi seseorang.8

Kaitannya controlling dalam surat At-Tahrim ayat 6 ini yaitu adanya

control atau pengawasan diri untuk keluarga maupun anak untuk senantiasa taat

dan melaksanakan perintah Allah supaya kelak nantinya mereka terhindar dari api

neraka. Dan dalam tafsiran ayat di atas bisa diambil kesimpulan bahwa kepala

rumah tangga sebagai pemimpin dalam keluarga wajib mengingatkan atau

melakukan pengawasan kepada istri, anak maupun saudara untuk senantiasa taat

pada perintah Allah.

b. Surat Al-Baqarah ayat 44.

ا �� ا � � �نولقع�ت لافأ �ت تنأو باتكلا نولت �تأ �تو بلباسانلا نورمأ كسفنأ نوسن

� � � � � � � � � اا .�� �

6 Ahmad Mushthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, (Kairo: Syirkah Maktabah wa Mathba’ah Mushthafa Al-Baby Al-Halaby wa Auladuhu bi Mishra, 1966), juz 29, hlm. 162

7 Abudin Nata, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan ( Tafsir Al Ayat Al Tarbawy), (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 198.

8 Ibid., hlm. 200.

Page 71: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

54

“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamumelupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab?

Maka tidaklah kamu berfikir.”9

Asbabun Nuzul dari surat ini sehubungan dengann orang-orang yahudi

madinah. Pada waktu itu ada seorang lelaki berkata kepada menantunya, kaum

kerabat dan saudara sesusunya yang telah memeluk agama Islam : “tetap teguhlah

kamu dalam ajaran Islam yang telah kamu peluk dan apa saja yang diperintahkan

Muhammad taatilah. Sebab segala sesuatu yang diperintahkan oleh Muhammad

adalah benar” Lelaki itu memerintahkan kepada orang lain berbuat baik. Tetapi

dia sendiri tidak melakukannya. Sehubungannya dengan itu maka Allah memberi

peringatan kepadanya agar tidak melupakan diri sendiri. Ayat ke 44 ini diturunkan

sengaja untuk memberi peringatan kepeda mereka yang memberi petunjuk dan

memerintahkan kepada orang lain melakukan kebajikan sedangkan mereka sendiri

tidak mengerjakanya.10

Tafsir ayat ini yakni kata Anfusakum bentuk jama’ dari nafs yang

mempunyai banyak arti antara lain totalitas diri manusia yang dimaksud disini

adalah diri manusia sendiri.11 Ayat ini mengandung kecaman terhadap setiap

pemuka agama yang melakukan hal yang bertentangan dengan apa yang

dianjurkannya. Ada dua hal yang disebut dalam ayat ini yang seharusnya

menghalangi pemuka-pemuka agama itu melupakn diri mereka. Pertama karena

mereka menyuruh orang lain berbuat baik. Yang kedua, karena mereka membaca

9 Q.S. Al-Baqarah: 4410 Mudjab Mahali, Asbabun NUzul Studi Pendalaman Al-Qur’an (Al-Fatihah-An-

Nisa),(Jakarta: CV. Rajawali, 1989), hlm. 11-12.

11 M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, Jakarta: Lentera Hati, Jakarta, 2001), hlm.

Page 72: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

55

kitab suci. Bacaan tersebut seharusnya mengingatkan mereka. tetapi ternyata

keduanya tidak mereka hiraukan sehingga sungguh wajar mereka dikecam.

Mereka menyuruh orang lain mengerjakan kebaikan, sementara dirinya

sendiri tidak melakukannya maka mereka pantas menerima celaan dari

Allah.Tujuan ayat ini bukan hanya mencela mereka karena menyuruh kepada

amal ma’ruf sedang mereka sendiri meninggalkannya. namun karena mereka

meninggalkan amal ma’ruf sebab hal itu merupakan kewajiban setiap individu

yang mengetahuinya.12

Kaitan controlling dalam ayat ini yaitu Supaya kita melakukan

pengawasan atau control terhadap diri kita sendiri. Dalam hal ini kita telah

diingatkan oleh Allah untuk tetap taat pada perintahNya. Bukan melalaikan,

padahal kita sendiri sudah tahu apa kewajiban kita terhadap Allah tapi kita malah

melalaikannya.

c. Surat Al Hijr ayat 92-93. لأعاج��لم�ع�ي اونك�� اع� .ي�نو ��أمن �لك ن و��فس� بار�

“Maka demi Tuhanmu, kami pasti akan menanyai mereka semua, tentang apa

yang telah mereka kerjakan dahulu”13

Tafsir ayat ini merupakan lanjutan dari ayat sebelumnya yaitu ketika Allah

mengancam kaum musyrikin mekah dan siapa pun yang durhaka dan bersikap

buruk terhadap Al-Qur’an dengan firmannya :Kami juga telah menimpakan siksa

atas al muqtasimin yakni orang-orang yang memilah-milah kitab Allah dan

12 Muhammad Nasib Ar Rifa’I, Kemudahan dari Alla h Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Jilid I, (Jakarta: Gema Insani, 1999), hlm. 120.

13 Q.S. al-Hijr: 92-93

Page 73: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

56

menyifatinya dengan sifat yang beraneka ragam yaitu orang-orang yang telah

menjadikan Al-Qur’an terbagi-bagi. Ada yang menamainya sihir, atau syair atau

tenung dan sebagainya atau ada yang mereka benarkan ada juga yang

mengingkari. Maka demi tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka kelak di

hari kemudian, tentang apa yang telah dan terus menerus mereka kerjakan

dahulu.14

Demikian beberapa ayat al-Qur’an yang menerangkan tentang konsep

controlling atau kepengawasan, jika dilihat dari segi pendidikan, pengawasan

mengandung makna suatu usaha agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai

dengan rencana yang telah ditentukan. Dan dengan adanya pengawasan dapat

memperkecil timbulnya hambatan, sedangkan hambatan yang telah terjadi dapat

segera diketahui yang kemudian dapat dilakukan tindakan perbaikannya.15

Dalam praktik pengawasan pendidikan, pengawas fungsional memiliki

tugas membina dan mengembangkan karir para guru dan staf lainnya serta

membantu memecahkan masalah profesi yang dihadapi oleh mereka secara

profesional. Tugas tersebut jika ditinjau dari kajian konseptual merupakan kajian

supervisi. Dengan demikian, dalam praktik kepengawasan para pengawas

menjalankan fungsi sebagai supervisor.

Dalam dunia pendidikan, supervisi diidentikkan dengan pengawasan,

memang hal ini dapat dimaklumi karena bila dikaji dari sisi etimologis istilah

“supervisi” atau dalam bahasa inggris “supervision” sering didefinisikan sebagai

pengawasan. Supervisi ialah pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf

14M.Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah..., hlm 166.15Siswanto, Pengantar Manajemen, (Bandung: Bumi Aksara, 2005), hlm. 76.

Page 74: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

57

sekolah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan

situasi belajar-mengajar yang lebih baik.16

Di dalam Depdiknas (PMPTK), mengelompokkan supervisi pendidikan

menjadi:

a. Supervisi Manajerial, yaitu serangkaian kegiatan supervisi yang menitik

beratkan pada aspek-aspek pengelolaan dan administrasi sekolah yang

berfungsi sebagai pendukung (supporting) terlaksananya pembelajaran.

Supervisi manajerial merupakan tugas dan wewenang pengawas sekolah.

b. Supervisi akademik, yakni serangkaian kegiatan supervisi yang

menitikberatkan pada kegiatan akademik, berupa pembelajaran baik di

dalam maupun di luar kelas. Esensinya berkenaan untuk membina guru

dalam meningkatkan mutu pembelajarannya, sehingga pada akhirnya dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa. Supervisi akademik menjadi tugas

kepala sekolah dan tugas pengawas sekolah.17

Berdasarkan pengelompokan tersebut, maka supervisi akademik

merupakan bagian dari supervisi pendidikan. Namun, Satori18 mengingatkan

bahwa istilah supervisi akademik mengacu pada sistem sekolah yang memiliki

misi utama memperbaiki dan meningkatkan mutu akademik, karena dalam

literatur supervisi tidak dikenal sebutan “academic supervision”, namun yang

16Suryo Subroto, Dimensi-dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: Bina Aksara, 1988), hlm.134.

17 Depdiknas, Metode dan Teknik Supervisi, (Jakarta : Direktorat Jenderal PMPTK, 2008), hlm. 5-8.

18 Djam’an Satori, Paradigma Baru Supervisi Pendidikan untuk Peningkatan Mutudalam Konteks Peranan Pengawas Sekolah dalam Otonomi Daerah. Makalah pada SeminarPeranan Pengawas dalam Otonomi Daerah 17 Maret 2004, (Bandung : APSI Provinsi Jawa Barat,2004), hlm. 2.

Page 75: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

58

dimaksud adalah “instructional supervision” atau “educational supervision”.

Supervisi akademik merupakan istilah yang dimunculkan untuk me-reform atau

mereorientasi aktifitas kepengawasan pendidikan kita yang dianggap keliru karena

lebih peduli pada penampilan fisik sekolah, pengelolaan dana, dan administrasi

kepegawaian guru, bukan pada mutu proses dan hasil pembelajaran.

Oleh karena itu, ada beberapa para ahli yang menggunanakan istilah

supervisi akademik, dan ada juga menggunakan istilah supervisi pembelajaran,

namum esensinya sama yaitu berkenaan dengan serangkaian kegiatan bimbangan

dan binaan kepada guru dalam meningkatkan mutu pembelajarannya. Lebih

lanjut, beberapa pendapat para ahli yang mendefenisikan supervisi akademik,

seperti yang dikemukakan oleh Glickman, Gordon dan Ross-Gordon, yang dikutip

Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono, menyatakan bahwa supervisi akademik adalah

serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola

proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.19

Sementara itu, menurut Suharsimi Arikunto bahwa supervisi akademik

adalah supervisi yang menitikberatkan pengamatan pada masalah akademik, yaitu

yang langsung berada dalam lingkup kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh

guru untuk membantu siswa ketika sedang dalam proses belajar mengajar.20

Sedangkan menurut Nawawi (1981) dalam Kadim Masaong, menerangkan bahwa

supervsi pembelajaran dapat diartikan sebagai pelayanan yang disediakan oleh

pemimpin untuk membantu guru-guru agar menjadi guru atau personal yang

semakin cakap sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya

19Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono, Supervisi Pendidikan, (Yogyakarta: Gava Media, 2011), hlm. 84.

20 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Supervisi, hlm. 5.

Page 76: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

59

dan ilmu pendidikan khususnya, agar mampu meningkatkan efektivitas proses

belajar mengajar di sekolah.21

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa supervisi

akademik merupakan serangkaian kegiatan bantuan profesional yang berupa

pemberian bimbingan, arahan dan motivasi dari supervisor kepada guru agar dapat

meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan proses pembelajaran demi

mencapai tujuan pembelajaran.

Dengan adanya supervisi akademik guru akan merasa lebih terbantu untuk

mengatasi permasalahan yang dihadapi pada saat melaksanakan proses

pembelajaran. Disisi lain menuntut supervisor mengetahui dan memahami

konsep-konsep dan pendekatan supervisi yang ditunjang dengan kinerja serta

akuntabilitas yang tinggi. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan supervisi sebagai

layanan profesional dapat meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran

yang bermuara pula pada perwujudan hasil belajar peserta didik secara optimal.

2. Fungsi dan Tujuan Supervisi Akademik

Supervisi akademik atau supervisi pembelajaran berfungsi untuk

memperbaiki situasi pembelajaran melalui pembinaan profesionalisme guru.

Briggs dalam Sahertian (1986) menyebutkan fungsi supervisi sebagai upaya

mengkoordinir, menstimulir dan mengarahkan pertumbuhan guru-guru.22 Lebih

21 Kadim Masaong, Konsep Dasar Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Guru, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 3.

22 Ibid., hlm. 8.

Page 77: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

60

lanjut, menurut Ametembun, dalam Satori, mengemukakan fungsi supervisi

akademik sebagai berikut:23

a. Penelitian, artinya dalam fungsi ini supervisi bertujuan untuk memperoleh

gambaran yang jelas dan obyektif tentang situasi pendidikan (khususnya

sasaran supervisi akademik) dengan menempuh prosedur : (1) perumusan

pokok masalah sebagai fokus penelitian, (2) pengumpulan data, (3)

pengolahan data, dan (4) penarikan kesimpulan yang diperlukan untuk

perbaikan dan peningkatan.

b. Penilaian, yaitu dengan mengevaluasi hasil penelitian, sehingga bisa

mengetahui apakah situasi pendidikan yang diteliti itu mengalami

kemunduran, kemandegan atau kemajuan, memprihatinkan atau

menggembirakan.

c. Perbaikan, yaitu melakukan langkah-langkah : (1) mengidentifikasi aspek-

aspek negatif, berupa kekurangan atau kemandegan, (2) mengklasifikasi

aspek-aspek negatif, menentukan yang ringan dan yang serius, (3)

melakukan perbaikan-perbaikan menurut prioritas, dengan mengacu pada

hasil penilaian.

d. Peningkatan, artinya supervisi berupaya mempertahankan kondisi-kondisi

yang yang telah memuaskan dan bahkan meningkatkannya, karena

dilakukan upaya perbaikan melalui proses yang berkesinambungan dan

terus menerus.

23 Djam’an Satori, Paradigma Baru Supervisi Pendidikan..., hlm. 3.

Page 78: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

61

Sedangkan tujuan supervisi akademik, menurut Syaiful Sagala, yaitu

membantu guru-guru dalam:

a. Mengembangkan proses belajar mengajar, lebih memahami mutu, pertumbuhan dan peranan sekolah;

b. Menerjemahkan kurikulum ke dalam bahasa belajar mengajar;

c. Melihat tujuan pendidikan, membimbing pengalaman belajar mengajar,menggunakan sumber dan metode mengajar, memenuhi kebutuhan belajardan menilai kemajuan belajar murid, membina moral kerja, menyesuaikandiri dengan masyarakat, dan membina sekolah; dan

d. Membantu mengembangkan profesional guru dan staf sekolah.24

Sedangkan menurut Masaong, tujuan utama supervisi pembelajaran

adalah: (a) membimbing dan memfasilitasi guru mengembangkan kompetensi

profesinya, (b) memberi motivasi guru agar menjalankan tugasnya secara efektif,

(c) membantu guru mengelola kurikulum dan pembelajaran secara efektif; (d)

membantu guru membina peserta didik agar potensinya berkembang secara

maksimal.25

Dengan demikian, fungsi supervisi akademik mencakup penelitian,

perbaikan, pembinaan, pengembangan, memotivasi dan penilaian. Sedangkan

tujuan supervisi akademik adalah sebagai bentuk kegiatan untuk membantu,

memfasilitasi, mendampingi dan meningkatkan kompetensi guru. yang pada

akhirnya bermuara pada peningkatan pembelajaran yang optimal. supervisi

akademik menaruh perhatian utama pada upaya-upaya yang sifatnya memberikan

kesempatan kepada guru untuk berkembang secara profesional, sehingga mereka

lebih mampu dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu memperbaiki dan

meningkatkan proses dan hasil pembelajaran.

24 Syaiful Sagala, Supervisi Pembelajaran: dalam Profesi Pendidikan, (Bandung:Alfabeta, 2012), hlm. 104.

25 Kadim Masaong, Konsep Dasar Supervisi Pembelajaran..., hlm. 6-7.

Page 79: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

62

3. Prinsip-prinsip Supervisi Akademik

Dalam melaksanakan supervisi, hendaknya supervisor senantiasa

menerapkan prinsip-prinsip supervisi sebagai berikut:26

a. Prinsip ilmiah (scientific) dengan unsur-unsur: (1) Sistematis, berarti

dilaksanakan secara teratur, berencana, kontinyu. (2) Obyektif, artinya data

yang didapat berdasarkan pada observasi nyata, bukan tafsiran pribadi, (3)

Menggunakan alat (instrumen) yang dapat memberikan informasi sebagai

umpan balik untuk mengadakan penilaian terhadap proses belajar

mengajar.

b. Demoktaris, menjunjung tinggi atas musyawarah.

c. Kooperatif/kemitraan, seluruh staf dapat bekerja bersama,

mengembangkan usaha dalam ”menciptakan” situasi pembelajaran dan

suasana kerja yang lebih baik.

d. Konstruktif dan kreatif, membina inisiatif staf/guru serta mendorong untuk

aktif menciptakan suasana agar setiap orang merasa aman dan dapat

mengembangkan potensi-potensinya.

Selain prinsip-prinsip yang telah dikemukakan, Rivai (1981) dalam

Masaong, membagi prinsip-prinsip supervisi atas dua bagian, yaitu prinsip positif

dan prinsip negatif.27

a. Prinsip-prinsip positif, meliputi:

1) Supervisi harus konstruktif dan kreatif.

26 Ibid., hlm. 9.27 Ibid., hlm. 9-10.

Page 80: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

63

2) Supervisi harus lebih berdasarkan sumber kolektif kelompok daripada

usaha-usaha supervisi sendiri.

3) Supervisi harus didasarkan atas hubungan profesional, bukan atas dasar

hubungan pribadi.

4) Supervisi harus dapat mengembangkan segi-segi kelebihan pada yang

dipimpin.

5) Supervisi harus dapat memberikan perasaan aman pada anggota-

anggota kelompoknya.

6) Supervisi harus progresif.

7) Supervisi harus didasarkan pada keadaan yang riil dan sebenarnya.

8) Supervisi harus sederhana dan informal dalam pelaksanaannya.

9) Supervisi harus obyektif dan sanggup mengadakan self evaluation.

b. Prinsip-prinsip negatif, meliputi:

1) Supervisi tidak boleh bersifat mendesak/direktif.

2) Supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuasaan pangkat/ kedudukan

atau atas dasar kekuasaan pribadi.

3) Supervisi tidak boleh dilepaskan dari tujuan pendidikan dan pengajaran

(the ultimate educative goals).

4) Supervisi tidak boleh terlalu banyak mengenai soal-soal yang mendetail

mengenai cara-cara mengajar dan bahan pembelajaran.

5) Supervisi tidak boleh mencari-cari kesalahan dan kekurangan staf/guru.

6) Supervisi tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil dan lekas

kecewa.

Page 81: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

64

Prinsip-prinsip tersebut di atas, harus menjadi acuan utama supervisor

dalam menjalankan kegiatan supervisi di sekolah agar kontribusi supervisi

terhadap pembelajaran membuahkan hasil yang optimal. Karena realitas di

lapangan kegiatan supervisi oleh sebagian supervisor masih berorientasi pada

pengawasan (kontrol) dan obyek utamanya adalah administrasi, sehingga suasana

kemitraan antara guru dan supervisor kurang tercipta dan bahkan guru secara

psikologis merasa terbebani dengan pikiran untuk dinilai. Padahal kegiatan

supervisi akan efektif jika perasaan terbebas dari berbagai tekanan diganti dengan

suasana pemberian pelayanan serta pemenuhan kebutuhan yang bersifat informal.

4. Teknik-teknik Supervisi Akademik

Depdikbud (1986) dalam Masaong, mengemukakan teknik-teknik

supervisi meliputi: kunjungan kelas, pertemuan pribadi, rapat dewan guru/staf,

kunjungan antar kelas, kunjungan sekolah, kunjungan antar sekolah, pertemuan

dalam kelompok kerja, penerbitan bulletin profesional dan penataran.28 Untuk

jelasnya dikemukakan sebagai berikut:

a. Kunjungan Kelas (Classroom Visitation)

Dengan kunjungan kelas supervisor dapat mengetahui apakah guru-guru

menjalankan proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun, serta

melihat secara langsung kemampuan guru mengajar di kelas. Kegiatan

observasi kelas oleh Neagly (1980) diistilahkan dengan classroom visitation

and observation. Mark (1985) mengemukakan hal-hal yang dilakukan oleh

pengawas/kepala sekolah dalam kunjungan kelas adalah sebagai berikut:

28 Ibid., hlm. 76-84.

Page 82: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

65

1) Memfokuskan perhatian pada komponen-komponen dan situasi

pembelajaran di kelas.

2) Bertumpu pada upaya memajukan proses pembelajaran.

3) Membantu guru-guru secara kongkrit untuk memajukan proses

pembelajaran.

4) Menolong guru-guru agar dapat mengevaluasi diri sendiri.

5) Secara bebas memberikan kesempatan kepada guru agar dapat

berdiskusi dengannya mengenai problema-problema yang dihadapinya

dalam proses pembelajaran mereka.

b. Pertemuan Pribadi (Individual Conference)

Teknik ini dapat dilakukan secara formal dan informal atau langsung

dan tidak langsung. Dengan perkembangan teknologi komunikasi yang

semakin canggih pertemuan tidak langsung dan informal bisa lebih efektif.

Pertemuan pribadi dapat dilakukan setelah kunjungan kelas. Pertemuan pribadi

dapat dilaksanakan sebelum dan sesudah kunjungan kelas.

Hal-hal yang perlu dilakukan supervisor dalam pertemuan pribadi,

yaitu: (1) Memprogramkan pertemuan pribadi secara bersama-sama dengan

guru, (2) Merumuskan tujuan pertemuan, (3) Merumuskan prosedur pertemuan,

(4) Mengadakan kontrak dengan guru mengenai pertemuan pribadi,

(5) Memancing masalah guru, dan (6) Membantu memecahkan masalah yang

dihadapi oleh guru dalam pertemuan pribadi.

Page 83: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

66

c. Rapat Dewan Guru/Staf

Rapat merupakan pertemuan antara semua guru dengan kepala sekolah

yang dipimpin oleh kepala sekolah untuk membahas segala hal yang

menyangkut pengelolaan pendidikan dan kegiatan pembelajaran di sekolah.

Tujuan diadakan rapat dewan guru/staf adalah:

1) Mengatur seluruh anggota staf yang berbeda tingkatan pengetahuan dan

pengalamannya menjadi satu keseluruhan potensi yang sadar terhadap

tujuan bersama dan bersedia bekerja sama guna mencapai tujuan

pendidikan.

2) Mendorong setiap anggota staf agar mengetahui tanggung jawab dan

berusaha melaksanakannya dengan baik.

3) Bersama-sama menentukan cara-cara yang dapat dilakukan dalam

memperbaiki proses pembelajaran.

4) Meningkatkan arus komunikasi dan informasi.

Agar rapat dewan guru/staf berhasil dengan baik, maka seorang

supervisor harus: (1) menetapkan tujuan rapat sesuai dengan visi, misi dan

tujuan sekolah, (2) menentukan pimpinan dan sekretaris rapat, (3)

menyampaikan pokok-pokok pikiran/ide-ide kepada peserta rapat, (memberi

kesempatan kepada peserta rapat menyampaikan pokok-pokok pikiran sesuai

tema yang dibahas, dan (4) Membuat simpulan dan rekomendasi untuk menjadi

acuan bersama.

Page 84: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

67

d. Kunjungan Antarsekolah

Kunjungan antarsekolah merupakan suatu kunjungan yang dilakukan

oleh guru bersama-sama dengan kepala sekolah ke sekolah-sekolah lainnya.

Dalam istilah lain di Indonesia sebagai kegiatan studi komparatif di sekolah.

Terdapat beberapa cara yang ditempuh antara lain: (1) diskusi ilmiah tentang

masalah-masalah pembelajaran, (2) mengadakan pelatihan bagi guru-guru yang

mengadakan kunjungan oleh guru-guru yang dikunjungi, (3) pertukaran guru,

dan (4) pencangkokan guru.

e. Kunjungan Antarkelas

Teknik ini dapat digunakan untuk melihat secara langsung cara-cara

mengelola kelas dan proses pembelajaran guru yang lain. Supervisor dapat

mengarahkan guru agar memperoleh gambaran atau perbandingan tentang

keefektifan proses pembelajaran guru lain. Kunjungan antar kelas ini dikenal

juga dengan istilah saling mengunjungi kelas.

Agar kunjungan antarkelas ini dapat berhasil dengan baik, maka

seorang supervisor harus mampu: (1) merencanakan waktu kunjungan antar

kelas, (2) merumuskan tujuan kunjungan antar kelas, (3) merumuskan prosedur

kunjungan antar kelas, (4) menetapkan acara kunjungan antar kelas, (5)

mengaitkan kunjungan antar kelas dengan peningkatan kunjungan antar kelas,

(6) membantu kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam kunjungan antar kelas,

(7) menyimpulkan hasil kunjungan antar kelas, dan (8) membuat tindak lanjut

kunjungan antar kelas.

Page 85: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

68

f. Pertemuan dalam Kelompok Kerja Guru/MGMP

Pertemuan dalam kelompok kerja merupakan suatu pertemuan yang

dihadiri oleh guru dan kepala sekolah/supervisor. Di Indonesia model ini lebih

banyak dilakukan melalui Kelompok Kerja Guru (KKG) untuk guru sekolah

dasar. Sedangkan di tingkat sekolah menengah dikenal dengan Musyawarah

Guru Mata Pelajaran (MGMP). Tujuan utama forum ini adalah:

1) Menyamakan persepsi menyangkut kegiatan pembelajaran.

2) Membahas isu-isu pendidikan dan pembelajaran yang sedang

berkembang, serta bersama-sama mencari solusi pemecahannya.

3) Sharing dengan para guru tentang praktik baik yang perlu ditularkan.

4) Secara bergantian berlatih menyajikan makalah agar berani menyatakan

pendapatnya dan berpikir secara kritis.

5) Menambah wawasan dan mempercepat proses kenaikan pangkat serta

jabatan akademik guru.

Agar pertemuan kelompok kerja ini dapat berjalan efektif, maka

supervisor harus: (1) mendisain kegiatan secara efektif, (2) tujuan harus

mengacu pada program KKG atau MGMP, (3) merumuskan prosedur

pertemuan dalam kelompok kerja, (4) me-nentukan topik pertemuan dan

pematerinya, (5) menetapkan berbagai alternatif pemecahan masalah KKG atau

MGMP, (6) menyimpulkan hasil pertemuan KKG atau MGMP, dan (7)

menetapkan sustainability program KKG atau MGMP.

Page 86: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

69

g. Penerbitan Buletin Profesional

Teknik penerbitan buletin ini belum banyak dikenal dan bahkan pada

umumnya belum dipergunakan sebagai teknik supervisi padahal model ini akan

sangat efektif dalam mempublikasikan hasil inovasi dan karya ilmiah guru.

Bulletin profesional yang dipergunakan sebagai salah satu teknik supervisi

dikenal dengan istilah Supervisory Bulletin, atau bulletins and others,

documentary aids. Bulletin profesional merupakan koleksi karya ilmiah guru

yang dipublikasikan baik yang berkaitan dengan proses pembelajaran maupun

temuan-temuan hasil penelitian tindakan kelas guru.

Pembahasannya tidak selalu ditulis oleh seorang ahli, melainkan dapat

juga dilakukan oleh pengawas dan guru-guru yang berpengalaman mengenai

keberhasilannya di lapangan. Bulletin profesional sangat efektif karena tidak

mengeluarkan biaya yang besar dan digunakan di kalangan terbatas misalnya

kelompok KKG atau MGMP serta dapat pula diteruskan ke sekolah atau

kelompok guru lainnya. Selain itu dapat pula dijadikan bahan diskusi pada

kelompok kerja guru (KKG, MGMP).

Agar bulletin profesional ini dapat diterbitkan untuk dijadikan sebagai

salah satu teknik supervisi, supervisor dituntut mampu: (1) Merencanakan

penerbitan bulletin profesional, (2) Mendapatkan naskah, (3) Menentukan

profil/bentuk bulletin profesional, (4) Melaksanakan tugas-tugas penyuntingan,

(5) Mendapatkan sumber dana, (6) Menyebarkan bulletin profesional, (7)

Mengaitkan bulletin profesional dengan peningkatan kemampuan profesional

guru.

Page 87: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

70

h. Simposium dan Seminar

Simposium diartikan sebagai suatu pertemuan yang di dalamnya

beberapa pembicara menyampaikan pikirannya secara singkat mengenai suatu

topik/tema pendidikan atau problematika pembelajaran (Sagala, 2010).

Pandangan-pandangan para ahli ini dibahas oleh peserta dengan harapan

memperoleh jalan keluar dari masalah yang dikemukakan. Dalam

penerapannya pengawas dapat memanfaatkan para ahli sebagai fasilitator

dalam pembinaan guru-guru. Kehadiran nara sumber sangat penting untuk

menyamakan persepsi terkait dengan pembelajaran, manajemen sekolah,

kurikulum, kesiswaan, penilaian serta penelitian dan pengembangan.

Selain simposium, teknik yang dapat digunakan oleh pengawas adalah

teknik seminar. Seminar merupakan pertemuan ilmiah untuk menyajikan karya

tulis baik berupa makalah maupun hasil-hasil penelitian. Tujuannya untuk

membahas berbagai informasi, ide, konsep dan temuan penelitian melalui suatu

forum seminar. Seminar dapat dilaksanakan oleh institusi formal yang diikuti

secara terbuka, dan dapat juga dilakukan oleh sekelompok orang terbatas di

lingkungan sekolah saja. Pengawas dapat menggunakan teknik seminar untuk

membantu guru-guru mengembangkan kompetensinya.

Lebih lanjut, beberapa para ahli mengelompokkan tehnik-tehnik dalam

supervisi akademik menjadi dua, yaitu tehnik yang bersifat individual dan tehnik

yang bersifat kelompok. Pada tehnik supervisi individual, seseorang guru

berhadapan langsung dengan seorang supervisor. Di dalam tehnik supervisi

individual ada sekitar sembilan konsep, yaitu: (1) tehnik supervisi observasi kelas,

Page 88: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

71

(2) tehnik supervisi kunjungan kelas, (3) tehnik supervisi klinis, (4) tehnik

supervisi perkembangan, (5) tehnik supervisi direncanakan bersama , (6) tehnik

supervisi sebaya, (7) tehnik supervisi memanfaatkan siswa, (8) tehnik supervisi

memakai alat-alat elektronik, dan (9) tehnik supervisi pertemuan informal.29

Sedangkan pada tehnik supervisi kelompok, beberapa guru sebagai suatu

kelompok berhadapan dengan satu atau lebih supervisor. Tehnik supervisi

kelompok ini ada beberapa jenis, yaitu: (1) rapat guru, (2) supervisi sebaya, (3)

diskusi, (4) demontrasi, (5) pertemuan ilmiah, dan (6) kunjungan ke sekolah

lain.30

Berdasarkan kedua pendapat dan beberapa pendapat lainnya mengenai

tehnik supervisi, pada dasarnya mempunyai kesamaan dan semuanya memiliki

hubungan yang erat sekali dengan upaya pemberian bimbingab dab binaan

terhadap guru agar dapat meningkatkan profesionaltasnya. Oleh karena itu dalam

melaksanakan supervisi, seorang supervisor dapat menggunakan teknik supervisi

yang mana saja, karena belum tentu teknik yang digunakan cocok semua, harus

disesuaikan dengan karakteristik guru dan kemampuan supervisor.

5. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

Berdasarkan Permendiknas nomor 13 tahun 2007, tentang standar kepala

sekolah/madrasah, kepala sekolah berkewajiban melakukan supervisi sesuai

dimensi kompetensi yang melekat padanya. Kepala Sekolah dalam kedudukan dan

tanggung jawabnya sebagai supervisor berkewajiban membina para guru agar

29 Made Pidarta, Supervisi Pendidikan Kontekstual, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm.141.

30 Ibid., hlm. 169.

Page 89: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

72

menjadi pendidik dan pengajar yang baik. Bagi guru yang sudah baik agar dapat

dipertahankan kualitasnya, dan bagi guru yang belum baik dapat dikembangkan

menjadi lebih baik. Sementara itu, seiring dengan perkembangan zaman yang

semakin maju dan berkembang, maka semua guru baik yang sudah kompeten

maupun yang masih lemah, harus diupayakan agar tidak ketinggalan zaman dalam

proses pembelajaran maupun materi yang diajarkan.

Menurut Pidarta, bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan

dikembangkan oleh kepala sekolah sebagai supervisor kepada setiap guru, yaitu

(1) kepribadian guru, (2) peningkatan profesi secara kontinyu, (3) proses

pembelajaran, (4) penguasaan materi pelajaran, (5) keragaman kemampuan guru,

(6) keragaman daerah, dan (7) kemampuan guru dalam bekerja sama dengan

masyarakat. Butir 1 sampai dengan 4 menyangkut pengembangan ndividu guru

dan butir 5 sampai dengan 7 menyangkut konteks sekolah.31

Sementara itu, menurut N.A. Ametembun (2007) dalam Donni dan Rismi,

menyatakan bahwa ada empat fungsi utama kepala sekolah sebagai supervisor,

yaitu:

a. Fungsi Penelitian, maksudnya untuk melihat seluruh situasi proses belajar

mengajar guna menemukan masalah-masalah, kekurangan baik pada guru,

murid, perlengkapan, kurikulum, tujuan pembelajaran, metode mengajar

maupun perangkat lain disekitar keadaan proses pembelajaran. Penelitian

tersebut harus bersumber pada data yang aktual dan bukan pada informasi

yang telah kadaluarsa.

31 Ibid., hlm. 18.

Page 90: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

73

b. Fungsi Penilaian, maksudnya untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi situasi dan kondisi pendidikan serta pengajaran yang telah

diteliti sebelumnya, kemudian dievaluasi untuk melihat bagaimana tingkat

kualitas pendidikan di sekolah itu, apakah menggembirakan atau

memprihatinkan, mengalami kemajuan atau kemunduran, atau

kemandegan. Dalam etika pendidikan, penilaian itu harus menekankan

pada aspek-aspek positif, kemudian pada aspek-aspek negatif.

c. Fungsi Perbaikan, artinya setelah diadakannya penilaian terhadap aspek

pengajaran, maka memperbaiki aspek-aspek negatif yang timbul dan

melakukan suatu perbaikan-perbaikan. Hal ini pun bisa sebagai pemecahan

atas masalah-masalah yang dihadapi.

d. Fungsi Peningkatan, artinya meningkatkan atau mengembangkan aspek-

aspek positif agar lebih baik lagi dan menghilangkan aspek negatif yang

ada. Kegiatan ini dimaksukan untuk menstimulasi, mengarahkan, memberi

semangat agar guru mau menerapkan cara baru, termasuk membantu guru

dalam memecahkan kesulitan dalam menggunakan cara-cara baru

tersebut.32

Dengan demikian, kepala sekolah sebagai supervisor mempunyai

kewajiban membimbing dan membina guru atau staf lainnya. pembinaan dan

bimbingan guru akan berpengaruh besar terhadap kelangsungan dan kelancaran

proses pembelajaran. Oleh karena itu, kepala sekolah sudah selayaknya harus

32 Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 88-90.

Page 91: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

74

memahami dan menguasai konsep supervisi akademik, yang meliputi pengertian,

tujuan dan fungsi, prinsip-prinsip, tehnik-tehnik dan sebagainya yang berkenaan

dengan hal-hal dalam kegiatan supervisi. Hal ini penting bagi kepala sekolah,

guna memaksimalkan dalam proses pelaksanaan supervisi kepada guru, dan

berdampak pada peningkatan profesionalitas guru.

B. Konsep Evaluasi Diri

1. Pengertian Evaluasi

Komite Studi Nasional tentang Evaluasi (National Study Committee on

Evaluation) dari UCLA dalam Stark & Thomas,33 menyatakan bahwa: Evaluation

is the process of artaining the decision of concern, selecting appropriate

information, and collecting and analyzing infmation in order to report summay

data useful to decision makers in selecting among alternatives. Evaluasi

merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan, analisis dan

penyajian informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan

serta penyusunan program selanjutnya.

Selanjutnya Griffin & Nix (1991:3) menyatakan : Measurement,

assessment and evaluation are hierarchial. The comparison of observation with

the criteria is a measurement, the interpretation and description of the evidence is

an assessment and the judgement of the value or implication of the behavior is an

evaluation.34 Kesimpulan. Pengukuran, penilaian dan evaluasi bersifat hirarki.

Evaluasi didahului dengan penilain (assessment), sedangkan penilaian didahului

33J.S. Stark & A. Thomas, Assessment and Program Evaluation, (Needham Heights: Simon & Schuster Custom Publishing, 1994), hlm. 12.

34 P. Griffin & P. Nix, Educational Assessment and Reporting, (Sydney: Harcont Brace Javanovich Publisher, 1991), hlm. 3.

Page 92: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

75

dengan pengukuran. Pengukuran diartikan sebagai kegiatan membandingkan hasil

pengamatan dengan ceriteria, penilaian (assessment), merupakan kegiatan

menafsirkan dan mendeskripsikan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi

merupakan penetapan nilai atau implikasi perilaku.

Berdasarkan defenisi evaluasi di atas, dapat disimpulkan bahwa Evaluasi

adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan

sampai sejauh mana tujuan program telah tercapai. Evaluasi merupakan salah satu

rangkaian kegiatan dalam meningkatkan kualitas, kinerja, atau produktifitas suatu

lembaga dalam melaksanakan programnya. Fokus evaluasi adalah individu, yaitu

prestasi belajar yang dicapai kelompok atau kelas. Melalui evaluasi akan diperoleh

informasi tentang apa yang telah dicapai dan apa yang belum dicapai. Selanjutnya,

informasi ini digunakan untuk perbaikan suatu program.

2. Konsep Diri (Self Concept)

Konsep diri merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap

pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik

pada manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari

makhluk hidup lainnya. Para ahli psikologi kepribadian berusaha menjelaskan

sifat dan fungsi dari konsep diri, sehingga terdapat beberapa pengertian.

Menurut Atwater dalam Desmita, konsep diri adalah keseluruhan

gambaran diri, yang meliputi persepsi seseorang tentang diri, perasaan, keyakinan,

dan nilai-nilai yang berhubungan dengan dirinya.35 Sedangkan menurut Pemily

35 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 24.

Page 93: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

76

mendefinisikan konsep diri sebagai sistem yang dinamis dan kompleks dari

keyakinan yang dimiliki seseorang tentang dirinya, termasuk sikap, perasaan,

persepsi, nilai-nilai dan tingkah laku yang unik dari invidu tersebut. Sementara itu

Cawages menjelaskan konsep diri mencakup seluruh pandangan individu akan

dimensi fisiknya, karakteristik pribadinya, motivasinya, kelemahannya,

kelebihannya atau kecakapannya, kegagalannya dan sebagainya.36

Lebih lanjut William D. Brooks dalam Rakhmat mengemukakan bahwa

pengertian konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita

(Konsep diri merupakan penentu sikap individu dalam bertingkah laku, artinya

apabila individu cenderung berpikir akan berhasil, maka hal ini merupakan

kekuatan atau dorongan yang akan membuat individu menuju kesuksesan.

Sebaliknya jika individu berpikir akan gagal, maka hal ini sama saja

mempersiapkan kegagalan bagi dirinya.37

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan konsep diri adalah gagasan

tentang diri sendiri yang mencakup keyakinan, pandangan dan penilaian

seseorang terhadap dirinya sendiri. Konsep diri terdiri atas bagaimana cara kita

melihat diri sendiri sebagai pribadi, bagaimana kita merasa tentang diri sendiri

dan bagaimana kita menginginkan diri sendiri menjadi manusia sebagai mana

yang kita harapkan. Pengertian konsep diri adalah cara pandang secara

menyeluruh tentang dirinya, yang meliputi kemampuan yang dimiliki, perasaan

yang dialami, kondisi fisik dirinya maupun lingkungan terdekatnya.

36Ibid., hlm. 25-26.37Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 105.

Page 94: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

77

Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya yang merupakan

aktualisasi orang tersebut. Manusia sebagai organisme yang memiliki dorongan

untuk berkembang yang pada akhirnya menyebabkan ia sadar akan keberadaan

dirinya. Perkembangan yang berlangsung tersebut kemudian membantu

pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan.

Perasaan individu bahwa ia tidak mempunyai kemampuan yang ia miliki,

padahal segala keberhasilan banyak bergantung kepada cara individu memandang

kualitas kemampuan yang dimiliki. Pandangan dan sikap negatif terhadap kualitas

kemampuan yang dimiliki mengakibatkan individu memandang seluruh tugas

sebagai suatu hal yang sulit untuk diselesaikan. Sebaliknya pandangan positif

terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki mengakibatkan seseorang individu

memandang seluruh tugas sebagai suatu hal yang mudah untuk diselesaikan.

Konsep diri terbentuk dan dapat berubah karena interaksi dengan lingkungannya.

3. Hakikat Evaluasi Diri (Self Evaluation)

Berdasarkan kedua makna yang dikemukaan di atas, antara evaluasi dan

konsep diri tersebut, jika dipadukan menjadi evaluasi diri memiliki makana yaitu

suatu upaya diri sendiri untuk mengetahui gambaran mengenai kinerja dan

keadaan dirinya melalui pengkajian dan analisis yang dilakukan oleh diri sendiri

berkenaan dengan kekuatan, kelemahan, peluang, tantangan, kendala, bahkan

ancaman, sehngga evaluasi diri dapat dilaksanakan secara objektif.

Beberapa para ahli mengemukaan konsep evaluasi diri, antara lain menurut

Handoko, bahwa penilaian Diri (Self Appraisals) merupakan proses di mana para

individu mengevaluasi kinerja mereka sendiri sebagai dasar untuk melanjutkan

Page 95: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

78

pengembangan diri.38 Sedangkan menurut E. Widijo, bahwa evaluasi diri

merupakan aktivitas konkret yang seharusnya kita lakukan untuk melihat sejauh

mana efektivitas sikap dan tindakan kita, apakah menghasilkan sesuatu yang

optimal bagi diri kita sendiri, orang lain, ataupun lingkungan tempat kita berada.39

Berdasarkan hal di atas, dapat dipahami bahwa di dalam pelaksanaan evaluasi diri,

yang bertindak sebagai penilai adalah diri sendiri untuk menilai perilaku dan

kinerjanya sendiri, sehingga akan didapatkan kekurangan maupun kelebihan pada

dirinya, yang selanjutnya menjadi dasar untuk memperbaiki kekurangan dan

meningkatkan kelebihan pada dirinya tersebut. Menurut Dharma,

ada beberapa keuntungan yang diperoleh dari penilaian diri sendiri yakni :

a. Mengurangi sikap defensif dengan memberdayakan individu untuk

mengevaluasi kinerja mereka sendiri.

b. Membantu terjadinya diskusi yang lebih positif, sehingga difokuskan

kepada pemecahan masalah bersama ketimbang mempersalahkan orang

lain.

c. Mendorong untuk lebih memikirkan kebutuhan mereka akan

perkembangan diri dan bagaimana meningkatkan kinerjanya sendiri.

d. Memberikan suatu penilaian yang lebih seimbang karena didasarkan pada

pandangan baik dari manajer maupun individu.40

38 T. Hani Handoko,Manajemen dan Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Penerbit Liberty, 1997), hlm. 150.

39 E. Widijo Hari Murdoko, Personal Quality Management; MengefektifkanPengelolaan Diri dengan Mengaktifkan Empat Pilar Kualitas Diri, (Jakarta: PT Elex MediaKomputindo, 2006), hlm. 155.

40 Surya Dharma, Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 204.

Page 96: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

79

Selanjutnya, ada beberapa hal yang dapat dijadikan alat bantu untuk

melakukan evaluasi diri, antara lain:41

a. Menyadari kekuatan

Kita perlu melakukan evaluasi atau penilaian terhadap diri sendiri

mengenai kekuatan-kekuatan atau kelebihan-kelebihan yang saat ini secara

riil kita miliki dan hal itu sangat mendukung aktivitas kita.

b. Menyadari Kelemahan

Kesadaran bahwa selain kekuatan ada juga kelemahan di dalam diri kita

merupakan pintu gerbang menuju perkembangan kualitas pribadi.

c. Menyadari Peluang

Persoalan sebenarnya bukanlah siapa yang menciptakan peluang, tetapi

yang harus lebih kita perhatikan adalah bagaimana selanjutnya sikap kita

dalam menerima peluang itu.

d. Menyadari Ancaman

Ancaman dapat berasal dari diri sendiri apabila kita merasa potensi-potensi

yang kita miliki ternyata sudah tidak sesuai lagi dengan berbagai tuntutan

perkembangan yang ada. Kita merasa potensi kita sudah jauh ketinggalan

dibandingkan apa yang dimiliki oleh orang lain. Ancaman yang berasal

dari dalam sering muncul karena kita merasa nyaman dan aman berada di

zona yang menghanyutkankan sehingga kita terlena dan lupa bahwa

perkembangan dan kemajuan apabila tidak segera direspon akan membuat

kita terancam oleh perkembangan dan kemajuan itu sendiri.

41E. Widijo Hari Murdoko, Personal Quality Management, hlm. 170-180.

Page 97: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

80

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa evaluasi diri adalah suatu cara

untuk melihat kedalam diri sendiri. Melalui evaluasi diri akan dapat melihat

kelebihan maupun kekurangan pada diri sendiri, untuk selanjutnya kekurangan ini

menjadi tujuan perbaikan. Penilaian terhadap diri sendiri akan berdampak positif

terhadap pengembangan diri kita ke depan. Dengan penilaian diri kita akan

mampu membangun citra diri positif terhadap diri sendiri yang akhirnya akan

berdampak kepada orang lain. Untuk mencapai hal itu semua maka kita perlu

melakukan evaluasi terhadap diri sendiri.

C. Hakikat Supervisi Akademik Berbasis Evaluasi Diri

1. Konsep Supervisi Akademik Berbasis Evaluasi Diri

Terdapat beberapa model supervisi yang telah berkembang seiring dengan

perkembangannya, mulai dari model supervisi yang bersifat konvensional sampai

pada model supervisi yang bersifat modern atau kontemporer. Kesemuanya pasti

memiliki kelebihan dan kekurangan satu sama lainnya, sehingga semakin

menuntut para ahli dan peneliti untuk mengembangkan model supervisi tersebut,

supaya dapat meminimalisasi kekurangan padanya, dan dapat menyesuaikan

dengan kebutuhan bagi supervisor untuk mengaktualisasikan model supervisi

tersebut. Salah satunya adalah supervisi akademik berbasis evaluasi diri yang

merupakan sebuah model atau acuan yang dilakukan oleh supervisor di dalam

pelaksanaan supervisinya yang merupakan hasil karya pengembangan model

supervisi yang dianggap kontemporer.

Page 98: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

81

Hakikat supervisi akademik berbasis evaluasi diri adalah serangkaian

kegiatan supervisi akademik yang dilakukan oleh supervisor terhadap guru,

dengan menggunakan model atau pendekatan yang berorientasikan kepada analisis

kemampuan guru, melalui evaluasi diri guru. Evaluasi diri tersebut diperlukan

untuk mengetahui kebutuhan bantuan kompetensi pedagogik yang dibutuhkan

guru,42 sebagai teknik pengembangan profesional guru,43 dan memberikan

informasi secara obyektif kepada guru tentang peranannya di kelas serta

memberikan kesempatan kepada guru mempelajari metoda pengajarannya dalam

mempengaruhi murid,44 sehingga supervisor dapat memaksimalkan pembinaan

kompetensi guru.

Konsep supervisi akademik berbasis evaluasi diri ini, senada dengan

konsep supervisi perkembangan yang dikembangkan oleh Glickman, sejak tahun

1980. Supervisi perkembangan yang dimaksud adalah suatu supervisi yang

mengamati kinerja guru, sebelum melaksanakan proses supervisi.45 Hal ini

dilakukan untuk menentukan tehnik dan metode yang paling tepat dipakai dalam

membina guru bersangkutan.

Selanjutnya, model supervisi akademik berbasis evaluasi diri, juga secara

substansinya mendekati model supervisi Individualized Proffesional Development

(IPD). Model ini lebih menekankan pada: (a) kesadaran guru mengembangkan

profesinya, (b) menuntut guru bekerja sendiri memikul tanggungjawab

42 Herry Prihono, Model Supervisi Akademik Bebasis Evaluasi Diri, hlm. 131.43 R.E.Sutton, Teacher Education and Educational Self-Direction, A Conceptual

Analysis and Empirical Investigation, An International Journal of Research and Studies, Volume50, No. 2, Summer, 1980.

44 E.R. House, Schoool Evaluation: The Politics & Process, (California: McCutchanPublishing Corporation, 1973), hlm. 51.

45 Made Pidarta, Supervisi Pendidikan Kontekstual, hlm. 143.

Page 99: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

82

pengembangan profesionalnya baik melalui studi lanjut, meneliti, mengadakan

kunjungan ke sekolah lain (studi banding), tekun mengikuti seminar, tekun

menulis dan meneliti maupun kegiatan lainnya.46 Melalui model IPD tersebut,

guru mampu mengarahkan dirinya sendiri (self-directed), memiliki komitmen

kerja yang tinggi dan tingkat berpikir yang tinggi pula.47

Dengan demikian, model supervisi akademik berbasis evaluasi diri,

merupakan pengembangan dari beberapa model supervisi yang telah ada.

Pengembangan model supervisi ini mengarah pada pemberian bantuan profesional

berdasarkan kebutuhan guru agar kompetensi pedagogik guru dapat meningkat.

Guru-guru dilibatkan pada proses perencanaan supervisi akademik yaitu melaui

evaluasi diri, dari evaluasi diri dibuat perencanaan bantuan yang dibutuhkan guru,

sehingga selain bantuan yang diberikan supervisor akan ada interaksi antar guru.

Adanya bantuan profesioanal dari supervisor dan interaksi antar guru akan

menghidupkan suasana supervisi dan guru tidak lagi merasa hanya sebagai subyek

tetapi juga merasa bahwa supervisi itu diperlukan untuk meningkatkan

kompetensi pedagogiknya.48

Guru yang memiliki kemampuan menilai diri sendiri dengan akurat akan:

(a) memiliki kesadaran diri yang tinggi baik kelemahan maupun kelebihannya,

(b) mampu menghibur diri mereka sendiri, (c) menunjukkan pembelajaran yang

cerdas tentang apa yang mereka perlu perbaiki, dan (d) siap menerima kritik dan

umpan balik yang membangun.49

46 Kadim Masaong, Supervisi Pembelajaran..., hlm. 52.47 Ibid., hlm. 54.48 Herry Prihono, Model Supervisi Akademik Bebasis Evaluasi Diri, hlm. 131-132.49 Kadim Masaong, Supervisi Pembelajaran..., hlm. 231

Page 100: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

83

Lebih lanjut Ross dan Bruce menjelaskan bahwa teknik evaluasi diri guru

sangat bermanfaat untuk :

a. Membantu guru dalam mendefinisikan kelebihan (dan kekurangannya)

ketika mengajar dan meningkatkan kompetensinya berdasarkan

pengalaman yang telah dialaminya;

b. Membantu guru menentukan target (goalsetting) untuk peningkatan

kompetensinya secara terukur dan sistematis;

c. Memudahkan komunikasi dengan teman sejawat; dan Meningkatkan

kemampuan guru dalam beradaptasi dengan perkembangan zaman.50

Selain itu juga, proses yang ditempuh dalam model supervisi akademik ini

menganut prinsip saling membutuhkan. Dimana kepala sekolah membutuhkan

tugas dan fungsinya tercapai sedang guru membutuhkan dalam rangka

peningkatan kompetensi pedagogiknya sehingga proses kegiatan belajar mengajar

akan terus meningkat. Hal ini juga berlandaskan pada salah satu prinsip di dalam

supervisi akademik Dirjen PMPTK (2010), yakni prinsip humanis (manusiawi).

Artinya di dalam pelaksanaan supervisi akademik mengacu pada kemampuan

guru, dan menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis, terbuka, jujur,

ajeg, sabar, antusias dan penuh humor.51

Dengan demikian, supervisi sebagai kegiatan pengawasan oleh kepala

sekolah atau pengawas sekolah terhadap guru dalam upaya membantu

meningkatkan profesionalisme guru, dengan bentuk model supervisi yang selama

50Ross, J. A. & Bruce, C. D., Teacher self-assessment: A mechanism for facilitatingprofessional growth. Dalam Teaching and Teacher Education, Vol. 23 No. 2, 2007, hlm. 146-159.

51 Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 111.

Page 101: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

84

ini bertumpu pada pengawasan seorang atasan pada bawahan yang mungkin dapat

menimbulkan ketidaknyamanan psikologis, misalnya merasa tertekan dan risi,

seolah-olah kehidupan kerjanya diambil alih dan dikendalikan oleh orang lain atau

atasan, maka melalui model supervisi akademik berbasis evaluasi diri

memungkinkan pihak yang disupervisi (guru) memiliki independensi dalam

bekerja, dapat mengelola diri dan bertanggungjawab atas pertumbuhan

profesionalismenya sendiri.

Supervisi akademik berbasis evaluasi diri ini direncakanan bersama oleh

kepala sekolah dan guru untuk mendapatkan kesepakatan waktu melakukan

supervisi dalam upaya melakukan perbaikan kelemahan guru yang sudah dia

sadari dan rencanakan sebelumnya melalui evaluasi diri guru. penguatan juga

diadakan agar guru tidak merasa putus asa melainkan tetap giat belajar, serta

diadakan tindak lanjut manakala kelemahan yang diperbaiki pada proses supervisi

itu belum memberi hasil yang memuaskan.

Pentingnya akan evaluasi diri, sehingga hal ini merupakan salah satu

ajaran yang dianjurkan Islam kepada umatnya dalam setiap hari untuk selalu

mengevaluasi diri agar hari esok lebih baik dari hari ini. Dalam Al-Qur’an surat

Al-Hasyr:18 disebutkan :

B

ا

.��

يرابخ�نولمع�ت اماب

ا

ا نا ا اوقتاو د�غلتمدق ام سف�ن

رظنتلو هأي� �ا اوقتا اونماء نيلا اي � � لل.� لل.� � � � لل.� � � � � � � �

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklahsetiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok(akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha

Mengetahui apa yang kamu kerjakan.52

52 Q.S Al-Hasyr : 18

Page 102: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

85

Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal dalam karya mereka SQ. Banyak di

antara manusia yang tidak pernah merenung. Mereka hanya hidup dari hari ke

hari, dari aktifitas ke aktifitas, dan seterusnya. SQ yang lebih tinggi berarti sampai

pada kedalaman dari segala hal, memikirkan segala hal, menilai diri sendiri dan

perilaku dari waktu ke waktu. Paling baik dilakukan setiap hari. Ini dapat

dilakukan dengan menyisihkan beberapa saat untuk berdiam diri, bermeditasi

setiap hari, bekerja dengan penasihat atau ahli terapi, atau sekedar mengevaluasi

setiap hari sebelum anda jatuh tertidur di amalam hari.53 Dalam sebuah hadits

mauqup disebutkan:

ن بت ثععابقاانا، عععانرن ب بفارعا جنانةا، عايياع نيان بافاانا سدثا، حايلإسااع نباق احإسدثاانا اح.لععل ايضار الاطابن برامجاج، قاالا : قاالا عاال باسععا: ح" نهاع ا وا ،با أان تااسععال قععابكمافسععوا أان.......... أان توزانوا ال قابكمانوا أانفسزاو

“Periksalah dirimu sebelum memeriksa orang lain, lihatlah terlebih dahulu atas

kerjamu sebelum melihat atas kerja orang lain”54

Ungkapan Umar yang sangat masyhur tersebut di atas, perlu kiranya dapat

diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Dengan Muhasabah seseorang akan dapat

lebih memahami kondisi dirinya . Sebaiknya apa yang dievaluasi hendaknya

tertulis jelas jangan hanya ada dalam pikiran. Untuk meningkatkan kualitas diri

perlu adanya target-target yang akan dicapai untuk mempermudah melakukan

evaluasi. 55

53 Danah Zohar dan Ian Marshal, SQ, Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam BerpikirIntegralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan (Bandung: Mizan,2002) Cet. V. hlm.

232. 54 http://library.islamweb.net/hadith55 Danah Zohar dan Ian Marshal, SQ...

Page 103: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

86

Di dalam konsep pendidikan Islam, evaluasi dapat dilakukan dengan dua

cara, yaitu evaluasi terhadap diri sendiri (self-evaluation) dan terhadap kegiatan

orang lain (peserta didik).56

a. Evaluasi terhadap diri sendiri

Seorang muslim, termasuk peserta didik, yang sadar dan baik adalah

mereka yang sering melakukan evaluasi diri dengan cara Muhasabah dengan

menghitung baik buruknya dan inventarisasi diri (self-inventory), baik mengenai

kelebihan yang harus dipertahankan maupun kekurangan dan kelemahan yang

perlu dibenahi. Evaluasi terhadap diri sendiri yang sesungguhnya akan mampu

menggambarkan keadaan yang sesungguhnya, karena yang mengetahui perilaku

individu adalah individu itu sendiri.

b. Evaluasi Kegiatan Orang Lain

Evaluasi terhadap perilakuy orang lain harus disertai dengan amar ma’ruf

nahi munkar (mengajar yang baik atau mencegah yang munkar). Tujuannya

adalah memperbaiki tindakan orang lain, bukan untuk mencari aib atau kelemahan

seseorang. Dengan niatan ini maka evaluasi pendidikan Islam dapat terlaksana.

Dengan demikian, jelaslah bahwa Islam pun mengajarkan akan konsep

evaluasi diri dan pentingnya melakukan evaluasi diri sendiri, muhasabah diri, self

reflection atau self evaluate agar dapat mengevaluasi keberhasilan dan kegagalan

yang pasti kita hadapi dalam kehidupan, utuk kemudian memperbaikinya.

56 Abdul, Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), hlm. 215-216.

Page 104: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

87

2. Langkah-langkah Supervisi Akademik Berbasis Evaluasi Diri

Secara rinci, dalam pelaksanaan model supervisi akademik berbasis

evaluasi diri mengacu kepada rumusan Tindakan Berkelanjutan Sepervisi

Akademik Berbasis Evaluasi Diri yang diadopsi dari James Calderhead dan Peter

Gates (2004), dikutip oleh Nur Syahid, sebagai berikut:

Gambar 2.1 Tindakan Berkelanjutan Sepervisi Akademik Berbasis Evaluasi Diri

(Diadopsi dari James Calderhead dan Peter Gates, (2004)57

57James Calderhead, Peter Gates, Conceptualizing Reflection in Teacher Development,dalam Nur Syahid, SUPRA EDU PRO; Supervisi Akademik Berbasis Evaluasi Diri GuruProfesional Konsep dan Aplikasinya, diunduh di alamat websitehttps://unnesppskepengawasan.wordpress.com/2013/12/11/supra-edu-pro, tanggal 02 Maret 2016,hlm. 6-14.

Page 105: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

88

Langkah 1 : Diskusi, Motivasi dan Evaluasi diri guru

a. Diskusi antara supervisor dengan guru, dilaksanakan dengan akrab, santai

namun serius. Sampaikan pentingnya pengembangan keprofesian secara

berkelanjutan, serta pentingnya prinsip evaluasi diri yang harus guru sadari

yaitu prinsip jujur, tanggungjawab, terbuka, disiplin, kerjasama/ kooperatif,

profesional, dan berkesinambungan. Jika prinsip tersebut kurang dipahami

maka supervisi akademik ini akan berjalan dengan kaku dan tidak efektif,

terkesan formalitas belaka dan kecenderunagn guru dalam tekanan akan terjadi.

b. Motivasi, jika dalam diskusi terkesan guru kurang bersemangat dalam

melaksanakan pekerjaannya maka dapat dilakukan motivasi.

c. Evaluasi diri, jika guru mampu melaksanakan evaluasi diri maka pengawas

meminta guru untuk langsung ke langkah kedua. Namun jika guru kesulitan

atau tidak dapat melakukan evaluasi diri maka diberikan bantuan berupa format

evaluasi diri yang harus diisi oleh guru. Hasil evaluasi diri guru ini dijadikan

sebagai dasar pengembangan kompetensi guru secara berkelanjutan. Contoh:

Format Evaluasi Diri Guru

IdentitasNama SekolahNama GuruKelasMata Pelajaran

………………………………………………...………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Silakan centang (V) pada kolom skala 1-5 sesuai dengan keadaan yang sebenarnya berdasarkan evaluasi diri bapak/ibu guru.

SKALA1. Saya sangat membutuhkan bantuan pada kompetensi ini2. Penting bagi saya untuk mengembangkan kompetensi ini.3. Saya mampu namun tidak yakin dengan efektivitasnya4. Saya mampu namun tidak saya prioritaskan.5. Saya percaya diri mampu melakukannya dengan baik.

Page 106: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

89

1 2 3 4 5Pedagogik

1. Menguasai karakteristik peserta didik1.1. Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar

setiap peserta didik di kelasnya.1.2. Guru memastikan bahwa semua peserta didik

mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.

1.3. Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda.

1.4. Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya.

1.5. Guru membantu mengembangkan potensi danmengatasi kekurangan peserta didik.

1.6. Guru memperhatikan peserta didik dengankelemahan fisik tertentu agar dapat mengikutiaktivitas pembelajaran, sehingga peserta didiktersebut tidak termarginalkan (tersisihkan,diolok‐olok, minder, dsb).

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip belajar yang mendidik

2.1. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik un tuk menguasai materi pembelajaran sesuai usiadan kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi.

2.2. Guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaranberikutnya berdasarkan tingkat pemahaman tersebut.

2.3. Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang dilakukannya, baik yang sesuai maupun yang berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran.

2.4. Guru menggunakan berbagai teknik untukmemotiviasi kemauan belajar peserta didik.

2.5. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran maupun proses belajar peserta didik.

Page 107: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

90

2.6. Guru memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang memahami materi pembelajaran yangdiajarkan dan menggunakannya untuk memperbaikirancangan pembelajaran berikutnya.

3. Pengembangan kurikulum4. Dan seterusnya…..

Sumber: Nur Syahid, SUPRA EDU PRO; Supervisi Akademik Berbasis EvaluasiDiri Guru Profesional Konsep dan Aplikasinya, diunduh di alamat website https://unnesppskepengawasan.wordpress.com/2013/12/11/supra-edu-pro, tanggal 02Maret 2016.

Langkah 2 : Rencana Pengembangan Diri, dan Kontrak Kinerja

a. Rencana Pengembangan Diri, guru dan supervisor berdiskusi dan membuat

rencana pengembangan diri berdasarkan evaluasi diri. Keterbukaan dan

kerjasama antara supervisor dan guru yang baik harus terjalin dengan baik.

Perencanaan pengembangan kompetensi bagi guru harus dilakukan dengan

senang hati dan tanpa tekanan. Perencanaan dibuat berdasarkan hasil evaluasi

diri dengan melihat skala hasil evaluasi diri. Kesepakatan yang dibuat

dituangkan dalam kontrak kinerja.

b. Kontrak kinerja, kontrak kinerja berisi kesepakatan antara pengawas dengan

guru dalam meningkatkan kompetensi, hasil dari evaluasi diri. Kesepakatan

yang dibuat bertahap dengan waktu tertentu dari yang sederhana hingga yang

paling kompleks. Kontrak ini disimpan baik oleh guru maupun pengawas.

Contoh format kontrak kinerja :

KONTRAK KINERJAPENINGKATAN KOMPETENSI GURU BERKELANJUTAN

Nama Sekolah

Nama Guru

Kelas

Mata Pelajaran

Page 108: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

91

Isi Kontrak Peningkatan Kompetensi Guru Berkelanjutan

Membuat RPP Pertemuan 1-3

Kompetensi DikuasaiWaktu Kontrak

Waktu 1 Oktober 2013 1 November 2013Bimbingan yang diperlukan

MetodePertemuan individu, telpon, bibingan temansejawat, telp, dst

Format Individu atau kelompok

Frekuensi 1, 2, atau lebih pertemuan

Waktu setiap pertemuan Hari tanggal, jam

Kontak personalHP yg dapat dihubungi jika ada keperluanmendesak

Total waktuperbulan

Dokumen yang diperlukan (RPP, Silabus,

Dokumentasi Analisis butir soal dst)

Catatan- Isi sesuai dengan hasil monev.

- Bimbingan lain yang diperlukan

- Saran diklat yang harus diikutiRekomendasi - Belajar dengan guru senior

- Referensi buku yang harus dibaca- dll

Sumber: Nur Syahid, SUPRA EDU PRO; Supervisi Akademik Berbasis EvaluasiDiri Guru Profesional Konsep dan Aplikasinya, diunduh di alamat website https://unnesppskepengawasan.wordpress.com/2013/12/11/supra-edu-pro, tanggal 02Maret 2016.

Page 109: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

92

Langkah 3 : Pelaksanaan, Monitoring dan evaluasi awal

a. Pelaksanaan, guru menjalankan kesepakatan sesuai dengan kontrak dengan

tanpa meninggalkan kewajibannya sebagai guru. Guru harus aktif memenuhi

kontrak yang dibuat. Jika mengalami kesulitan dapat meminta bantuan kepada :

guru senior, kepala sekolah, atau langsung pengawas. Konsultasi tidak harus

selalu bertemu namun flesksibel, dapat dilakukan dengan telepon, email, dsb

yang penting antara guru dan pengawas terjalin komunikasi yang baik.

b. Monitoring, dengan berbekal kontrak kinerja supervisor melakukan monitoring.

Agar hasil monitoring benar-benar valid, supervisor dapat menggunakan

triangulasi data yaitu dengan mencocokkan antara hasil evaluasi diri,

kunjungan/observasi kelas dan wawancara dengan guru senior/kepala sekolah.

Supervisor aktif dalam monitoring sesuai kesepakatan yang tertulis dalam

kontrak.

c. Evaluasi awal, pengawas dan guru diskusi berkaitan dengan pelaksanaan

pengembangan diri, saran dan bimbingan pengawas harus diberikan kepada

guru agar terjadi peningkatan kompetensi yang diinginkan.

Tahap 4 : Evaluasi kontrak kinerja

Evaluasi kontrak kinerja, berdasarkan kontrak kinerja, hasil monitoring

dan diskusi, maka pengawas mengevaluasi guru dan memberikan bimbingan/

rekomendasi lebih lanjut kepada guru. Walaupun model ini lebih cocok

menggunakan gaya pendekatan kolaboratif namun pengawas perlu

mengklasifikasi tipe guru sehingga dapat menentukan gaya kepengawasan yang

sesuai.

Page 110: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

93

Data yang telah dianalisis ditunjukkan pada guru. Umpan balik diberikan

sedemikian, sehingga guru dapat memahami temuan, mengubah perilaku yang

teridentifikasi dan mempraktekkan panduan yang diberikan. Hasil

evaluasi bersama antara pengawas dan guru maka dapat ditentukan bersama:

1) Perilaku positif guru baik dalam pembelajaran ma u p u n

k o mu n ik a s i yang harus dipertahankan.

2) Strategi-strategi alternatif untuk mencapai perubahan yang diinginkan.

3) Bimbingan lebih lanjut

4) Menentukan pengembangan kompetensi baru yang dianggap penting

berdasarkan evaluasi diri guru.

Langkah 5 : Kembali ke langkah 1

Artinya kembali ke langkah yang pertama sebagaimana dijelaskan di atas, yang

berakhir pada langkah monitoring dan evaluasi kedua. Supervisi akademik

berbasis evaluasi diri guru harus dilaksanakan secara berkesinambungan.58

Selain itu juga, dalam supervisi akademik berbasis evaluasi diri dapat

menempuh langkah-langkah proses supervisi model IPD menurut Glickmant

dalam Masaong sebagai berikut:59

a. Perangkat Target; Guru mengadakan evaluasi diri tentang perkembangan

profesinya atau mengacu pada hasil observasi kelas, pertemuan, ringkasan

laporan, atau supervisi klinis dari tahun sebelumnya, guru

mengembangkan target atau tujuan yang ingin mereka capai dalam

58 Ibid.59 Kadim Masaong, Supervisi Pembelajaran..., hlm. 53-54.

Page 111: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

94

memperbaiki pembelajarannya. Tujuan dibatasi menjadi dua atau tiga saja

dengan memperhitungkan waktu untuk setiap kegiatan sesuai kesepakatan

dengan supervisor.

b. Meninjau Kembali Perangkat Tujuan; Setelah meninjau kembali setiap

tujuan dan alokasi waktu, kepala sekolah/supervisor menyampaikan

tanggapan tertulis kepada guru. Selanjutnya pertemuan dijadwalkan

kembali untuk membicarakan semua tujuan dan rencana setelah

peninjauan.

c. Pertemuan Membicarakan Perangkat Tujuan; Pertemuan ini untuk

membicarakan tujuan setelah peninjauan, perkiraan waktu, dan tanggapan

yang dilakukan oleh guru dan kepala sekolah untuk konfirmasi semua

tujuan yang disepakati bersama. Kepala sekolah/supervisor menyampaikan

ringkasan hasil pertemuan itu secara tertulis kepada guru.

d. Proses Penilaian; Proses penilaian dimulai pada saat pertemuan

membicarakan perangkat tujuan, penyusunan program, implementasi

program dan monitoring kegiatan. Kekhususan dari penilaian itu

tergantung pada setiap target yang mencakup observasi kelas, analisis

kegiatan kelas, rekaman video, evaluasi peserta didik, analisis hubungan,

dan lain-lain. Guru bertanggungjawab dalam mengumpulkan penilaian,

informasi dan menyusunnya dalam suatu daftar guna dibicarakan untuk

memperoleh masukan dan atau koreksi dari kepala sekolah/ pengawas.

e. Ringkasan Penilaian; Kepala sekolah/supervisor dan guru meninjau

catatan penilaian. Pada tahap ini, Kepala sekolah/supervisor mengomentari

Page 112: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

95

setiap tujuan kegiatan, kemudian guru dan kepala sekolah/supervisor

merencanakan siklus IPD berikutnya. Pendekatan supervisi yang sangat

tergantung pada perangkat target tidak terlepas dari berbagai

permasalahan. Jika permasalahan tersebut diabaikan, maka proses

supervisi secara serius dapat terganggu dan IPD yang diinginkan tidak

terwujud. Perangkat tujuan dimaksudkan untuk membantu dan

memudahkan guru, bukan untuk menghalangi proses perbaikan itu sendiri.

Berdasarkan langkah-langkah supervisi akademik berbasis evaluasi diri

tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa supervisi akademik sebaiknya

dilakukan dengan berorientasikan pada analisis kebutuhan dan kemampuan guru

melalui evaluasi diri guru pada kompetensi paedagogik, yang dilaksanakan secara

berkesinambungan melalui tahapan tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Perencanaan program supervisi akademik berbasis evaluasi diri, yang

meliputi: diskusi bersama guru, memberikan motivasi, melakukan evaluasi

diri guru atas kompetensi paedagogiknya, dan merancang rencana

pengembangan diri yang dituangkan dalam kontrak kinerja.

b. Pelaksanaan supervisi akademik berbasis evaluasi diri, meliputi

pelaksanaan guru berdasarkan kontrak kinerja, disertai dengan monitoring

oleh kepala sekolah dan evaluasi awal terhadap hasil pelaksanaan tersebut

bersama guru.

c. Evaluasi dan tindak lanjut supervisi akademik berbasis evaluasi diri,

meliputi penyampaikan hasil evaluasi kontrak kinerja, monitoring dan

hasil evaluasi awal pelaksanaan tersebut. Kesemua rangkaian tersebut

Page 113: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

96

didiskusikan bersama guru, memberikan penguatan terhadap penampilan

guru, tanpa kesan menyalahkan, usahakan guru menemukan sendiri

kekurangannya, berikan motivasi bahwa guru mampu memperbaiki

kekurangannya, serta tentukan bersama rencana supervisi berikutnya atau

melanjutkan bimbingan pada kompetensi yang dibutuhkan guru lainnya.

D. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan SupervisiAkademik Berbasis Evaluasi Diri

Keberhasilan supervisi akademik di sekolah ditentukan pula oleh faktor

pendukung dan pengambatnya, faktor pendukung dan penghambat merupakan dua

sisi yang tidak bisa dipisahkan karena sifatnya yang saling berlawanan dalam

hubungan timbal balik. Aspek yang menjadi faktor pendukung sekaligus mungkin

pula sebagai faktor penghambat, jika aspek itu lebih dominan sebagai faktor

pendukung maka kecillah peranannya sebagai faktor penghambat begitu pula

sebaliknya.

Menurut Purwanto, ada beberapa faktor yang mempengaruhi berhasil

tidaknya supervisi atau cepat-lambatnya hasil supervisi antara lain:60

a. Lingkungan masyarakat setempat sekolah itu berada. Apakah sekolah

itu berada di kota besar, di kota kecil, atau di pelosok. Di lingkungan

masyarakat orang-orang kaya atau di lingkungan orang-orang yang

pada umumnya kurang mampu. Di lingkungan masyarakat intelek,

pedagang atau petani, dan lain-lain.

b. Besar-kecilnya sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah.

Apakah sekolah itu merupakan kompleks sekolah yang besar, banyak

60Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, hlm. 118.

Page 114: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

97

jumlah guru dan muridnya, memiliki halaman dan tanah yang luas, atau

sebaliknya.

c. Tingkatan dan jenis sekolah. Apakah sekolah yang dipimpin itu TK, SD

atau sekolah lanjutan, SMP, SMA, SMK, STM, dan sebagainya,

semuanya memerlukan sikap dan sifat supervisi tertentu.

d. Keadaan guru-guru dan pegawai yang tersedia. Apakah guru-guru di

sekolah itu pada umumnya sudah berwewenang, bagaimana kehidupan

social-ekonomi, hasrat kemampuannya, dan sebagainya.

e. Kecakapan keahlian kepala sekolah itu sendiri. Diantara faktor-faktor

yang lain, yang terakhir ini adalah yang terpenting. Bagaimanapun

baiknya situasi dan kondisi yang tersedia, jika kepala sekolah itu sendiri

tidak mempunyai kecakapan dan keahlian yang diperlukan, semua itu

tidak akan ada artinya. Sebaliknya, adanya kecakapan dan keahlian

yang dimiliki oleh kepala sekolah, segala kekurangan yang ada akan

menjadi perangsang yang mendorongnya untuk selalu berusaha

memperbaiki dan menyempurnakannya.

Mengingat pentingnya peran kepala sekolah sebagai supervisor

sebagaimana dikemukaan di atas, supaya pelaksanaan supervisi pada guru-guru

disekolahnya berjalan dengan efektif, maka sepantasnya kepala sekolah harus

memiliki bekal pengetahuan dan kemampuan yang banyak lagi luwes mengenai

hal-hal yang berkaitan tentang konsep supervisi seutuhnya. Menurut Ngalim

Page 115: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

98

Purwanto, secara umum kegiatan atau usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh

kepala sekolah sebagai supervisor antara lain:61

a. Membangkitkan dan merangsang guru-guru dan pegawai sekolah di

dalam menjalankan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya.

b. Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan sekolah

termasuk media intruksional yang diperlukan bagi kelancaran dan

keberhasilan proses belajar mengajar.

c. Bersama guru-guru berusaha mengembangkan, mencari, dan

menggunakan metode-metode mengajar yang lebih sesuai dengan

tuntutan kurikulum yang sedang berlaku.

d. Membina kerja sama yang baik dan harmonis di antara guru-guru dan

pegawai sekolah lainnya.

e. Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru-guru dan pegawai

sekolah, antara lain dengan mengadakan diskusi-diskusi kelompok,

menyediakan perpustakaaan sekolah, dan atau mengirim mereka untuk

mengikuti penataran-panataran, seminar, sesuai dengan bidangnya

masing-masing.

f. Membina hubungan kerja sama antara sekolah dengan BP3 atau POMG

dan instansi-instansi lain dalam rangka peningkatan mutu pendidikan

para siswa.

61Ibid., hlm. 120.

Page 116: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

99

Lebih lanjut, Ngalim Purwanto menegaskan secara khusus dan lebih

konkrit lagi, kegiatan yang mungkin dilakukan oleh kepala sekolah sebagai

supervisor dapat dirumuskan sebagai berikut:62

a. Menghadiri rapat atau pertemuan organisasi- organisasi professional,

seperti PGRI, Ikatan Sarjana Pendidikan, dan sebagainya.

b. Mendiskusikan tujuan-tujuan dan filsafat pendidikan dengan guru-guru.

c. Mendiskusikan metode-metode dan teknik-teknik dalam dalam rangka

pembinaan dan pengembangan proses belajar mengajar.

d. Membimbing guru-guru dalam penyusunan program semester dan

program satuan pelajaran.

e. Membimbing guru-guru dalam memilih dan menilai buku-buku untuk

perpustakaan sekolah dan buku-buku pelajaran bagi murid-murid.

f. Membimbing guru-guru dalam menganalisis dan menginterprestasi

hasil tes dan penggunaannya bagi perbaikan proses belajar-mengajar.

g. Melakukan kunjungan kelas atau classroom visitation dalam rangka

supervisi klinis.

h. Mengadakan kunjungan observasi atau observation visit bagi guru-guru

demi perbaikan cara mengajarnya.

i. Mengadakan pertemuan-pertemuan individual dengan guru-guru

tentang masalah-masalah yang mereka hadapi atau kesulitan-kesulitan

yang mereka alami.

62Ibid.

Page 117: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

100

j. Menyelenggarakan manual atau bulletin tentang pendidikan dalam

ruang lingkup bidang tugasnya.

k. Berwawancara dengan orang tua murid dan pengurus BP3 atau POMG

tentang hal-hal yang mengenai pendidikan anak-anak mereka.

Dengan demikian, pelaksanaan supervisi yang menjadi tanggungjawab

kepala sekolah terhadap guru-guru sagatlah penting sebagai bentuk upaya bantuan

dari para pemimpin sekolah, yang tertuju kepada perkembangan kepemimpinan

guru-guru dan personil sekolah lainnya di dalam mencapai tujuan-tujuan

pendidikan. Ia berupa dorongan, bimbingan, dan kesempatan bagi pertumbuhan

keahlian dan kecakapan guru-guru, seperti bimbingan dalam usaha dan

pelaksanaan pembaharuan-pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran,

pemilihan alat-alat pelajaran dan metode-metode mengajar yang lebih baik.

Namun pada pelaksanaannya, pastinya tidak terlepas dari faktor

pendukung, maupun faktor penghampat terlaksananya supervisi tersebut

sebagaimana dikemukakan tersebut di atas. Secara garis besar yang menjadi faktor

pendukung dan penghambat keberhasilan supervisi akademik adalah segala aspek

yang berhubungan dengan supervisi akademik yang menyangkut man dan

materialnya. Person yang terkait dengan supervisi akademik adalah Pengawas

sebagai pelaku supervisi, Kepala Sekolah, dan Guru, sedang unsur materialnya

adalah segala sarana prasarana yang terkait dengan kegiatan supervisi akademik

dan kegiatan pembelajaran. Sarana prasarana yang paling berpengaruh signifikan

terhadap perbaikan proses pembelajaran dalam konteks kekinian adalah media

pembelajaran berbasis teknologi informasi.

Page 118: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

101

Disamping Pengawas, Kepala Sekolah/Madrasah, guru, dan sarana

prasarana pembelajaran, masih ada faktor yang menjadi pendukung dan

penghambat supervisi akademik yaitu beban kerja pengawas/kepala sekolah yang

menjadi tanggung jawab kepengawasannya. Apabila beban kerja Pengawas/kepala

sekolah melebihi beban yang telah ditentukan maka akan menjadi kendala atau

faktor penghambat bagi kegiatan dan keberhasilan supervisi akademik.

Page 119: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dilakukan analisis

pembahasan tentang pelaksanaan supervisi akademik berbasis evaluasi diri yang

dilaksanakan oleh kepala sekolah kepada guru Pendidikan Agama Islam di SMA

Negeri 1 Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir, maka dapat ditarik suatu kesimpulan

untuk menjawab permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Adanya beberapa tahapan kegiatan yang termuat di dalam pelaksanaan

supervisi akademik berbasis evaluasi diri pada guru PAI di SMA Negeri 1

Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir yang belum terlaksana dengan baik dan

maksimal, seperti, penyusunan kontrak kinerja pada tahapan perencanaan

belumlah sepenuhnya tersusun secara sistematis, rinci dan operasional. Pada

tahapan pelaksanaan, adanya kegiatan evaluasi awal sebagai tindak lanjut hasil

pelaksanaan monitoring tanpa melibatkan guru PAI sebagai guru yang

disupervisi. Sehingga belum adanya saran dan bimbingan yang harus diberikan

kepada guru agar terjadi peningkatan kompetensi yang diinginkan. Sedangkan

tindak lanjut yang diberikan kepada guru PAI yang disupervisi, sebagai hasil

dari evaluasi yang dilakukan, baru sebatas pembinaan yang bersifat umum atau

tidak langsung, yakni berupa bimbingan dalam bentuk kegiatan-kegiatan

seminar, pelatihan workshop yang dilakukan di sekolah.

166

Page 120: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

167

2. Faktor pendukung yang sesungguhnya sangat besar manfaatnya jika dapat

dipergunakan dengan sebaik-baiknya dalam pelaksanaan supervisi akademik

berbasis evaluasi diri pada guru PAI di SMAN 1 Tanjung Batu yakni, adanya

motivasi dan apresiasi yang tinggi dari pihak pengelola sekolah, baik kepala

sekolah maupun guru, dan sudah terbinanya hubungan kekeluargaan yang baik

antar sesama guru. Namun ada pula beberapa faktor yang menjadi penghambat

terlaksananya supervisi akademik berbasis evaluasi diri pada guru PAI di

SMAN 1 Tanjung Batu antara lain faktor pemahaman kepala sekolah dan guru

yang belum baik terhadap supervisi akademik, kesibukan kepala sekolah

terlihat sangat sibuk dengan tugas-tugas rutin sehari-hari, keterbatasan sarana

prasarana dan dana, belum adanya aturan yang jelas tentang kewajiban kepala

sekolah untuk mengadakan supervisi akademik, pengawasan dari berbagai

pihak, terutama pengawas terhadap pelaksanaan supervisi akademik yang

dilakukan oleh kepala sekolah masih kurang.

3. Pelaksanaan supervisi akademik berbasis evaluasi diri dapat menjadi bagian

dari salah satu bentuk kepengawasan tak langsung sebagai upaya mengatasi

keterbatasan pelaksanaan supervisi akademik yang seharusnya dilakukan oleh

pengawas PAI.

B. Saran

Sebagai kontribusi pemikiran untuk keberhasilan pelaksanaan supervisi

akademik berbasis evaluasi diri yang dilaksanakan oleh kepala sekolah kepada

guru PAI di SMA Negeri 1 Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir, maka beberapa

saran yang diajukan sebagai hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 121: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

168

1. Kepada kepala SMAN 1 Tanjung Batu, untuk dapat memaksimalkan beberapa

tahapan kegiatan yang termuat dalam pelaksanaan supervisi akademik berbasis

evaluasi diri yang belum terlaksana dengan baik dan maksimal.

2. Kepada kepala SMAN 1 Tanjung Batu untuk dapat meningkatkan

pengetahuan, keterampilan dan menambah wawasan keilmuan tentang konsep

supervisi akademik berbasis evaluasi diri yang seutuhnya, agar pelaksanaan

supervisi akademik berbasis evaluasi diri di sekolah dapat dirasakan

kontribusinya secara nyata berupa peningkatan kualitas profesionalitas guru.

3. Kepada guru senior yang ditugaskan dalam pelaksanaan monitoring kelas,

kiranya dapat lebih meningkatkan komunikasi yang aktif dan sikap

kekeluargaan dan saling berbagi ilmu dan pengalaman kepada guru yang

disupervisi untuk kelangsungan peningkatan kualitas pembelajaran.

4. Kepada Guru PAI, kiranya dapat menyadari akan pentingnya pelaksanaan

supervisi akademik untuk peningkatan profesionalitasnya, dan senantiasa

selalu berusaha untuk selalu menambah wawasan keilmuan untuk menopang

mutu pembelajaran yang lebih baik, serta lebih aktif dalam kegiatan MGMP.

C. Rekomendasi

Upaya untuk meningkatkan pelaksanaan supervisi akademik berbasis

evaluasi diri yang dilakukan oleh kepala sekolah pada guru PAI, perlu mendapat

dukungan serius dari pengawas PAI, Pemerintah Daerah atau Dinas Pendidikan

Kabupaten Ogan Ilir, melalui beberapa rekomendasi hal-hal sebagai berikut :

Page 122: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

169

1. Kepada pengawas PAI yang ditugaskan sebagai supervisor di wiyalah

Kabupaten Ogan Ilir, untuk dapat menjadikan supervisi akademik berbasis

evaluasi diri sebagai salah satu bentuk kepengawasan tidak langsung,

sebagai solusi dan alternatif dalam mengatasi keterbatasannya dalam

pelaksanaan supervisi akademik di sekolah binaan, serta lebih lanjut dapat

memanfaatkan kegiatan MGMP PAI Kabupaten sebagai wadah dalam

pembinaan dan bimbingan kepada guru dalam rangka peningkatan

profesionaliitas guru.

2. Kepada Kepala Kanwil Kemenag dan Dinas yang terkait hendaknya

melakukan pembinaan dan pelatihan kepada pengawas PAI, kepala

sekolah khususnya mengenai tentang supervisi akademik, melalui kegiatan

pendidikan dan pelatihan (Diklat), workshop, TOT, dan lain-lain. Juga

mensosialisasikan akan supervisi akademik berbasis evaluasi diri dapat

diterapkan di sekolah lain.

3. Secara akademik kiranya hasil penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan

dalam melakukan penelitian lebih lanjut dan dapat menjadi bahan untuk

pengembangan keilmuan.

Page 123: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

DAFTAR PUSTAKA

Al-Maraghi, Ahmad Mushthafa. Tafsir Al-Maraghi. Kairo: Syirkah Maktabah waMathba’ah Mushthafa Al-Baby Al-Halaby wa Auladuhu bi Mishra. 1966.

Alfonso, Firth, dan Neville. Instructional Supervision a Behavior System. Boston:Allyn and Bacon. 1981.

Ar Rifa’I, Muhammad Nasib. Kemudahan dari Alla h Ringkasan Tafsir IbnuKatsir, Jilid I. Jakarta: Gema Insani, 1999.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :PT. Rineka Cipta. 2002.

,. Dasar-dasar Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta. 2004.

Asmani, Jamal Ma’mur. Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah. Jakarta: DivaPers. 2012.

Aqib, Zainal. Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah. Bandung: CP.Yrama Widya. 2008.

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group. 2007.

Depdiknas. Metode dan Teknik Supervisi. Jakarta: Direktorat Jenderal PMPTK.2008.

Desmita. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT RemajaRosdakarya. 2009.

Dharma, Surya. Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2009.

Dirjend. Pendidikan Islam. Kumpulan Undang-Undang dan PeraturanPemerintah RI, Tentang Pendidikan. Jakarta: Depag RI. 2007.

Eny Winaryati. Model Evaluasi Diri dan Teman Sejawat (EDTS) dalam SupervisiPembelajaran IPA Berbasis Lima Domain Sains. Disertasi. Yogyakarta:Universitas Negeri Yogyakarta. 2013.

Griffin, P. & Nix, P. Educational Assessment and Reporting. Sydney: HarcontBrace Javanovich Publisher. 1991.

Gwynn, J.M. Theory and Practice of Supervision. New York: Dodd, Mead &Company. 1961.

Page 124: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

Handoko, T. Hani. Manajemen dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: PenerbitLiberty. 1997.

House, E.R. Schoool Evaluation: The Politics & Process. California: McCutchanPublishing Corporation. 1973.

Keller, Cassandra L., Brady, Michael P. and Taylor, Ronald L. Using SelfEvaluation to Improve Student Teacher Interns’ Use of Specific Praise,dalam Education and Training in Developmental Disabilities.Vol.40 No 4.2005.

Kunandar. Guru Profesional. Jakarta; Rajawali Pers. 2011.

Kosasi, dan Raflis, Soetjipto. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta. 2009.

Mahali, Mudjab. Asbabun NUzul Studi Pendalaman Al-Qur’an (Al-Fatihah-An-Nisa). Jakarta: CV. Rajawali. 1989.

Masaong, Abd. Kadim. Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan KapasitasGuru. Bandung: Alfabeta. 2013.

Moleong, Lexy. J. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT RemajaRosdakarya. 2000.

Muhadjir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Rakesarasin.1996.

Mulyasa, E. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: RemajaRosdakarya. 2007.

Murdoko, E. Widijo Hari. Personal Quality Management; MengefektifkanPengelolaan Diri dengan Mengaktifkan Empat Pilar Kualitas Diri.Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 2006.

Muslim, Sri Banun. Supervisi Pendidikan Meningkatkan KualitasProfesionalisme Guru. Bandung: Alfabeta. 2009.

Nata, Abudin. Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan ( Tafsir Al Ayat Al Tarbawy). Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada. 2002.

Negley, Ross L, and Evans, N. Dean. Handbook for Effective Supervision ofInstruction. New York: Englewood Cliffs-Prentice Hall, Inc. 1980.

Pahlevi, Eliani Dwi. “Model Supervisi Akademik Berbasis Evaluasi Diri danPenilaian Rekan Sejawat”. dalam Educational Management. Vol. 3 No. 2.2014.

Page 125: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

Pidarta, Made.. Supervisi Pendidikan Kontekstual. Jakarta: Rineka Cipta. 2009

Prasojo, Lantip Diat dan Sudiyono. Supervisi Akademik. Yogyakarta: GavaMedia. 2011.

Priansa, Donni Juni dan Somad, Rismi. Manajemen Supervisi & KepemimpinanKepala Sekolah. Bandung: Alfabeta. 2014.

Prihono, Herry. Model Supervisi Akademik Bebasis Evaluasi Diri melalui MGMPSekolah untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru SMK diKabupaten Wonogiri, dalam Jurnal Educational Management. Vol.3 No 2.2014.

Purwanto, Ngalim. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: RemajaRosdakarya Offset. 2004.

Rakhmat. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2005.

Ross, J. A. & Bruce, C. D. Teacher self-assessment: A mechanism for facilitatingprofessional growth. Dalam Teaching and Teacher Education, Vol. 23 No.2. 2007.

Sagala, Syaiful. Supervisi Pembelajaran: dalam Profesi Pendidikan. Bandung:Alfabeta. 2012.

Sahertian, A. Piet. Konsep Dasar dan Tehnik Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta.2008.

Satori, Djam’an dan Komariah, Aan. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta. 2009.

Schubert, William H. tt. Curriculum Perspective, Paradigm, and Possibility, TheUniversity of Illinois at Chicago. New York: MacMillan PublishingCompany.

Shihab, M. Quraish Tafsir Al Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an.Jakarta: Lentera Hati, Jakarta. 2001.

Siagian, Sondang P. Manajemen Strategi. Bumi Aksara: Jakarta. 2000.

Siswanto. Pengantar Manajemen. Bandung: Bumi Aksara. 2005.

Stark, J.S. & Thomas, A. Assessment and Program Evaluation. Needham Heights:Simon & Schuster Custom Publishing. 1994.

Sudarto. Metodologi Penelitian Filsafat. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 1997.

Page 126: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

Sudjana, Nana. Supervisi Akademik Membina Profesionalisme Guru melaluiSupervisi Klinis. Jakarta: Binamita Publishing. 2011.

Sudrajad, Hari. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Bandung: CiptaCekas Grafika. 2004.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, danR&D. Bandung: Alfabeta. 2008.

Suhardan, Dadang. Supervisi Profesional Layanan dalam Meningkatkan MutuPembelajaran di Era Otonomi Daerah. Bandung: Alfabeta. 2010.

Sujana, Nana, et.al. Buku Kerja Pengawas Sekolah. Jakarta: Pusat PengembanganTenaga Kependidikan, Badan PSDM dan PMP Kementerian PendidikanNasional. 2011.

Sumijo, Wahyu. Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Tinjauan Teoritik danPermasahannya). Jakarta: Raja Grapindo Persada. 2005.

Suparlan. Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat Publishing. 2005.

Suryabrata, Sumadi. Metode Penelitian. Jakarta: Rajawali. 1987.

Suryosubroto, B. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.1997.

Sutomo, Hendiyat dan Suemanto, Waety. Kepemimpinan dan SupervisiPendidikan. Jakarta: Bina Aksara. 1984.

Sutton, R.E. Teacher Education and Educational Self-Direction, A ConceptualAnalysis and Empirical Investigation. An International Journal ofResearch and Studies, Volume 50, No. 2. 1980.

Thaib BR, Amin, M. dkk. Standar Supervisi dan evalusi Pendidikan padaMadrasah. Jakarta: Ditmapenda. 2005.

Usman, Husaini dan Akbar, Purnomo Setiady. Metodologi Penelitian Sosial.Jakarta : Bumi Aksara. 2000.

Wahyudi. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Organisasi Pembelajar(Learning Organization). Bandung: Alfabeta. 2009.

WH. Burton dan Bruckner, Lee J. Supervision. New York: Appleton Century-Craff, Inc. 1955.

Page 127: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

Wijaya, Cece dan Rusyan, A. Tabrani. Kemampuan Dasar Guru dalam ProsesBelajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 1994.

Wiles, Kimball dan Lovell, John T. Supervision for Better School, 4 ed., Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs, NJ. 1975.

Winaryati, Eny, Suyata dan Sumarno. Model Evaluasi Dalam SupervisiPembelajaran IPA Berbasis Lima Domain Sains. dalam Jurnal Penelitiandan Evaluasi Pendidikan. Vol. 17, No. 2. 2013.

Zepeda, Sally J. Instructional Supervision, Appliying Tools and Concepts. NY:Eye on Education, Inc. 2007.

Page 128: SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU ...repository.radenfatah.ac.id/5565/1/TESIS Aidil Fitri Oke.pdf · SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI PADA GURU PENDIDIKAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas DiriNamaTempat/Tgl. LahirNIPPangkat/GolJabatanAlamat Rumah

Alamat Kantor

Nama AyahNama IbuNama IstriNama Anak

: Aidil Fitri: Tanjung Batu Seberang/ 03 Juni 1986: 19860603 201001 1 008: Penata Muda Tk.I / III.b: Guru: Jln. Burai Lk.V RT.009 Kel. Tanjung BatuKec. Tanjung Batu Kab. Ogan Ilir

: SMAN 1 Lubuk Keliat Jln. Raya Desa BetungKec. Lubuk Keliat Kab. Ogan Ilir

: Aridi H. Anuar: Musdalimah: Reni Indraini: 1. M. Faza Zahran2. Raisa Almahirah3. Alfiyah Hasna Kamila

B. Riwayat Pendidikan1. SDN 1 Tanjung Batu Seberang, tahun lulus 19982. MTs Pon-Pes Al-Ittifaqiah Indralaya, tahun lulus 20013. MA Pon-Pes Al-Ittifaqiah Indralaya, tahun lulus 20044. S1 Pend. Agama Islam IAIN Raden Fatah Pelembang, tahun lulus 2009

C. Riwayat Pekerjaan1. Tenaga Pendidik (Guru) di SMAN 1 Lubuk Keliat Kab. Ogan Ilir tahun

2010 s.d Sekarang

D. Prestasi/Penghargaan1. ...................................................................................................................

E. Pengalaman Organisasi1. BEM Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang tahun 20072. Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)

Palembang, 24 Juni 2016

AIDIL FITRI

i