pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap...

182
PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI 3 KOTA TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh Diana Astari NIM: 1113018200063 JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Upload: others

Post on 01-Jan-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH

TERHADAP KUALITAS PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI

3 KOTA TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

Diana Astari

NIM: 1113018200063

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru
Page 3: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru
Page 4: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru
Page 5: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru
Page 6: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru
Page 7: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

i

ABSTRAK

Diana Astari (NIM 1113018200063). Pengaruh Supervisi Akademik Kepala

Sekolah Terhadap Kualitas Pembelajaran di SMK Negeri 3 Kota Tangerang

Selatan. Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh supervisi akademik kepala sekolah

terhadap kualitas pembelajaran di SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode statistik

Inferensial Parametris. Variabel yang diteliti adalah supervisi akademik kepala

sekolah sebagai variabel bebas dan kualitas pembelajaran sebagai variabel terikat.

Teknik yang digunakan untuk memperoleh data yaitu kuesioner atau angket,

observasi, wawancara dan studi dokumen. Data dihitung dengan menggunakan

rumus korelasi product moment. Untuk mengetahui pengaruh variabel x terhadap

variabel y data dihitung menggunkan rumus rhitung(rxy) dan untuk mengetahui

pengaruh signifikan antara kedua variabel data dihitung menggunakan rumus uji T

(thitung) dengan perbandingan T tabel pada taraf 5%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan

antara supervisi akademik kepala sekolah terhadap kualitas pembelajaran di SMK

Negeri 3 Kota Tangerang Selatan. Hal tersebut dibuktikan dengan perolehan nilai

rhitung sebesar 0,639 yang menyatakan adanya pengaruh positif dalam kategori

sedang. Sedangkan hasil pengujian menggunakan uji T dengan perbandingan T

tabel pada taraf 5% diperoleh nilai thitung(5,120) > ttabel (2,024). Maka, dengan

demikian dapat dikatakan bahwa supervisi akademik kepala sekolah berpengaru

positif dan signifikan terhadap kualitas pembelajaran. Dengan kata lain, jika

kualitas pembelajaran hendak ditingkatkan, maka salah satu cara yang perlu

dilakukan kepala sekolah adalah dengan mengefektifkan pelaksanaan supervisi

akademik.

Berdasarkan temuan-temuan dan kesimpulan hasil penelitian, maka disarankan

kepada kepala sekolah untuk lebih memaksimalkan pelaksanaan supervisi

akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru hendaknya

lebih meningkatkan motivasi kerja dalam pelaksanaan pembelajaran yang pada

gilirannya akan berimplikasi pada pencapaian kualitas hasil belajar peserta didik.

Kata kunci: Supervisi Akademik Kepala Sekolah, Kualitas Pembelajaran

Page 8: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

ii

ABSTRACT

Diana Astari (NIM 1113018200063). The Effect of Principal Academic

Supervision on the Learning Quality at SMK Negeri 3 South Tangerang City.

Department of Educational Management, Faculty of Educational Sciences,

SyarifHidayatullah State Islamic University Jakarta.

The aim of this study is to determine the influence of principal academic

supervision on the learning quality at SMK Negeri 3 South Tangerang City. This

study used thequantitative approach with inferential parametric statistic method.

The variables studied were principal academic supervision as theindependent

variable and learning quality as thedependent variable. Techniques used to obtain

data are questionnaires, observation, interview, and document study. Data were

calculated by using product moment correlation formula. To know the effect of the

variable x to the variable y data were calculated using the formula rcount (rxy). And to know the significant influence between the two data variables were calculated

using the formula T-test (tcount) with T table comparison at 5% level.

The results of the study showed there is a significant positive influence between

the principal's academic supervision on the learning quality at SMK Negeri 3

South Tangerang. This was evidenced by the value gain of rcount of 0.639 which

states there is theexistence of positive influence in the medium category.

Moreover, the test results using T-test with T table comparison at the 5% level

obtained the value of tvalue (5.120)>ttable (2.024). Thus it can be said that the

principal academic supervision has a positive and significant influence on the

learning quality. In other words, if the learning quality wants to be improved, then

one way that needs to be done by the principal is to streamline the implementation

of academic supervision.

Based on the findings and conclusions of the study, it is suggested to the principal

to maximize the implementation of academic supervision by more involving

themselves, and each teacher should increase their work motivation in the

learning implementation which will have implications on the achievement of the

quality of students’ learning outcomes.

Keywords: Principal Academic Supervision, Learning Quality

Page 9: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

iii

KATA PENGANTAR

Bissmillahirrahmanirrohim...

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan bebrbagai

nikmat, rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis diberi kesempatan dan

kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga

senantiasa tercurah kepada junjungan baginda Nabi Besar kita yakni Nabi

Muhammad SAW, bersama keluarga dan sahabatnya.

Selama penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Supervisi

Akademik Terhadap Kualitas Pembelajaran di SMK Negeri 3 Kota

Tangerang Selatan” ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak sedikit

kesulitan dan hambatan yang dialami, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi

penulis. Berbagai keluh kesah tak luput dari proses penulisan skripsi ini. Namun

berkat kerja keras, do’a, bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak telah

menjadi motivasi terbesar yang menggerakan penulis untuk berjuang,

bersungguh-sungguh sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu,

penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. H. Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan(FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd, Ketua Prodi Manajemen Pendidikan Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd, dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktu, tenaga serta pikirannya dengan penuh kesabaran membimbing dan

mengarahkan proses penulisan skripsi ini.

4. Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan bimbingan akademik dan motivasi kepada penulis

selamaproses perkuliahan.

5. Seluruh dosen dan Staff Jurusan Manajemen Pendidikan yang telah

memberikan segenap ilmu dan keahlian selama perkuliahan hingga

akhirnya skripsi ini selesai.

Page 10: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

iv

6. Kepala SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan, Kepala Bagian

Kurikulum, Superviros Internal, Staff Tata Usaha, dan seluruh Guru SMK

Negeri 3 Kota tangerang Selatan yang telah meluangkan waktunya dan

bersedia menjadi informan.

7. Ayahanda Iyan dan Ibunda Sanariyah tercinta, yang telah memberikan

berbagai dukungan, motivasi, kasih sayang, cinta, do’a yang selalu

dipanjatkannya tanpa pamrih. Berbagai pengorbanan dan dukungan baik

dalam bentuk moril maupun materil tidak pernah berhenti sampai putrinya

kini telah menyelaiakan amanah yang diberikan.

8. Hepi Witriyani dan Yola Alviani, adik tercinta yang selalu menjadi

penghibur bagi penulis dalam kepenatan menyelesaikan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabat terbaik Nurfaizah Amalia, Siti Nurhidayah, Suci Dwi

Pratiwi, Marsya Naqqiya Azzahra, Nurhasanah, S.Pd, Saadatul Insania dan

Mahdah. mereka yang senantiasa menemani dan berkontribusi dalam

memberikan semangat, motivasi, pendapat, bantuan dan meluangkan

waktu untuk penulis untuk sekedar berbagi keluh kesah ketika menggarap

skripsi ini.

10. Teman-teman Manajemen Pendidikan angkatan 2013 yang telah memberi

banyak sekali kesempatan untuk belajar bersama selama perkuliahan.

11. Keluarga kecil KKN FRAME 022, terimakasih telah menjadi bagian dari

perjalanan penulis selama proses perjuangan ini, yang telah memberi

banyak sekali pelajaran dan nilai-nilai moral kehidupan.

12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini, yang tidak dapat penuis sebutkan satu persatu.

Page 11: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

v

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dari

skripsi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai pihak

sangat diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya. Akhir kata, penulis

berharap semoga skripsi ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak yang

terlibat.

Jakarta, 06 November 2017

Diana Astari

Page 12: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...........................................................................................................i

ABSTRACT .........................................................................................................ii

KATA PENGANTAR .........................................................................................iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................vi

DAFTAR TABEL................................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................x

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1

A. LatarBelakang Masalah ..........................................................................1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................7

C. Batasan Masalah ....................................................................................8

D. RumusanMasalah ....................................................................................8

E. TujuanPenelitian .....................................................................................8

F. Kegunaan Penelitian ...............................................................................8

BAB IIKAJIAN TEORI .....................................................................................10

A. Kajian Teori ............................................................................................10

1. Kualitas Pembelajaran ........................................................................10

a. Pengertian Kualitas Pembelajaran ................................................10

b. Prinsip-prinsip Pembelajaran Berkualitas ....................................12

c. Tugas dan tanggungjawab Guru dalam Mewujudkan Pembelajaran

Yang Berkualitas ..........................................................................13

2. Supervisi Akademik Kepala Sekolah .................................................23

a. Pengertian Supervisi Akademik ...................................................23

b. Tujuan dan Fungsi Supervisi Akademik ......................................25

c. Prinsip-Prinsi Supervisi Akademik ..............................................27

d. Dimensi-dimensi Supervisi Akademik.........................................29

e. Kegiatan Supervisi Akademik ......................................................30

f. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Akademik ...........................41

Page 13: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

vii

B. Penelitian Yang Relevan .........................................................................44

C. Kerangka Berfikir ...................................................................................45

D. Hipotesis Penelitian ................................................................................46

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN ..........................................................47

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................47

B. Metode Penelitian ...................................................................................48

C. Populasi dan Sampel ...............................................................................48

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................49

E. Instrumen Pengumpulan Data .................................................................50

F. Teknik Analisis Data...............................................................................56

BAB IV HASIL PENELITIAN .............................................................................. 59

A. Gambaran Umum SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan....................59

1. Profil Sekolah....................................................................................59

2. Visi dan Misi .....................................................................................61

a. Visi ..............................................................................................61

b. Misi .............................................................................................61

3. Tujuan SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan ...............................62

4. Saranan dan Prasarana ......................................................................62

5. Profil Guru SMK Negeri 3 Kota Tangrang Selatan ..........................63

B. Gambaran Umum Pelaksanaan Pembelajaran ........................................64

1. Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ........................64

2. Pelaksanaan Pembelajaran ................................................................66

C. Gambaran Program Supervisi Akademik Kepala Sekolah .....................70

1. Perencanaan Program Supervisi Akademik ......................................70

2. Pelaksanaan Supervisi Akademik .....................................................71

3. Tindak Lanjut Supervisi Akademik ..................................................72

D. Hasil Penelitian .......................................................................................73

1. Analisis Perangkat Administrasi Guru ............................................73

2. Deskripsi Data Penelitian .................................................................76

a. Data Variabel Y (Kualitas Pembelajaran)

dan Hasil Analisisnya ................................................................76

Page 14: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

viii

b. Data Variabel X (Supervisi Akademik Kepala Sekolah)

dan Hasil Analisisnya ................................................................80

c. Analisis Korelasi ........................................................................83

3. Hasil Pengujian Hipotesis ................................................................87

4. Pembahasan Hasil Penelitian ...........................................................88

BAB V PENUTUP ...............................................................................................93

A. Kesimpulan .............................................................................................93

B. Saran .......................................................................................................94

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................96

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................98

Page 15: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 jadwal kegiatan Penelitian ....................................................................47

Tabel 3.2 Jumlah Guru SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan ..........................49

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Observasi ...............................................................51

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Angket ...................................................................53

Tabel 3.5 Reliability Statisti .................................................................................56

Tbel 3.6 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ...............................................57

Tabel 4.1 Data Variabel Y (Kualitas Pembelajaran) .............................................76

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Y (Kualitas Pembelajaran) ....................77

Tabel 4.3 Data Variabel X (Supervisi Akademik Kepala Sekolah) ......................80

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Variabel X (Kualitas Pembelajaran) ....................81

Tabel 4.5 Analisi Korelasi Antara Variabel X dan Variabel Y.............................84

Tabel 4.6 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi .............................................86

Page 16: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Fungsi Supervisi Akademik ..................................................27

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berfikir ..................................................................46

Page 17: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Pedoman Wawancara Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Kota

Tangerang Selatan ............................................................................99

Lampiran 2 : Pedoman Wawancara Supervisor Internal (guru)............................101

Lampiran 3 : Hasil Wawancara Kepala Sekolah SMK Negeri 3 KotaTangerang

Selatan ..............................................................................................103

Lampiran 4 : Hasil Wawancara Supevisor Internal ..............................................108

Lampiran 5 : Hasil Wawancara Supervisor Internal .............................................112

Lampiran 6 : Uji Instrumen Supervisi Akademik Kepala Sekolah (X) ................115

Lampiran 7 : Hasil Uji Validitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah (X).........122

Lampiran 8 : Instrumen Penelitian ........................................................................124

Lampiran 9 : Data Angket Variabel X ..................................................................130

Lampiran 10 : Instrumen Observasi Pembelajaran ...............................................134

Lampiran 11 : Data Hasil Observasi Pembelajaran ..............................................136

Lampiran 12 : Daftar Profil Guru SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan .........140

Lampiran 13 : Nilai-nilai dalam Distribusi T (tabel t) ..........................................146

Lampiran 14 : Jadwal supervisi Akademik ...........................................................147

Lampiran 15 : Lembar Supervisi Administrasi Yang Harus Dibuat Oleh Guru ...149

Lampiran 16 : Lembar Supervisi Proses Pembelajaran Dikelas ...........................151

Lampiran 17 : Draf Instrumen Supervisi Akademik SMK ...................................152

Lampiran 18 : Dokumentasi Penelitian .................................................................154

Lampiran 19 : Surat Bimbingan Skripsi................................................................159

Lampiran 20 :Surat Permohonan Izin Penelitian ..................................................160

Lampiran 21 : Surat Keterangan Riset ..................................................................161

Lampiran 22 : Lembar Uji Referensi ....................................................................162

Lampiran 23 : Biodata Penulis ..............................................................................165

Page 18: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan kini semakin berkembang pesat dan menjadi hak serta

kebutuhan bagi setiap individu untuk memperolehnya. Segala upaya telah

pemerintah lakukan untuk memenuhi hak tersbeut bagi setiap anak di negara

Indonesia agar memperoleh pendidikan. Selain berupaya memenuhi

pemerataan pendidikan untuk setiap warga negara, pemerintah juga telah

berupaya dengan berbagai cara untuk memperbaiki mutu pendidikan di

Indonesia. karena nyatanya, terbukti pendidikan di Indonesia masih

dikatakan kurang bermutu. Upaya pemerintah dalam hal ini, sudah merambah

ke segala komponen pendidikan, yakni mecakup pengembangan kurikulum

Nasional, pengadaan buku dan alat pembelajaran, pengadaan dan perbaikan

sarana dan prasarana pendidikan, pelatihan dan peninkatan mutu kompetensi

guru dan stap tenaga kependidikan. Namun, upaya dari perbaikan-perbaikan

tersebut masih terbilang belum memaksimalkan lahirnya pendidikan yang

bermutu seperti yang diharapkan.

Tercapainya tujuan pendidikan tidak semata-mata bergantung kepada

serangkaian kurikulum yang di-design dan dirancang sedemikian baik dan

dengan tersedianya kualitas sarana dan prasarana yang memadai, melainkan

juga terletak pada kualitas pembelajaran guru yang menjadi ujung tombak

pendidikan. Guru terlibat langsung dalam proses kegiatan belajar mengajar

dikelas dan berhadapan langsung dengan siswa. Guru sebagai faktor

terpenting dalam pencapaian tujuan pendidikan, yakni mencerdaskan anak

bangsa. Memanusiakan manusia istilah yang disematkan pada seorang guru,

dalam artian tugas dan pekerjaannya adalah berusaha menjadikan peserta

didik memperoleh berbagai pengembangan diri, mulai dari pengembangan

intelektual (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotorik) yang

ada di dalam setiap diri peserta didik. Guru yang berkualitas adalah guru yang

Page 19: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

2

profesional. Di indonesia mengacu pada UU Nomor 14 2005 tentang Guru

dan Dosen, guru yang profesional adalah guru yang : 1) memenuhi syarat

kualifikasi akademik yaitu memiliki latar belakang pendidikan yang memadai

dan relevan dengan bidang ajarnya. 2) menguasai empat kompetensi guru

yaitu: kompetensi pribadi, pedagogik, profesional dan sosial. Keprofesionalan

guru dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat pendidik setelah guru melalui

proses sertifikasi guru dan dinyataka lulus.1 Kualitas pembelajaran guru akan

terlihat dalam kemampuannya menguasai berbagai komponen pembelajaran,

diantaranya penguasaan materi, metode, teknik dan strategi pembelajaran,

kreatif dalam penggunaan media belajar serta pengelolaan kelas yang baik,

menjadikan peserta didik sebagai subjek dan guru sebagai fasilitator.

Proses pembelajaran yang kerap diimplementasikan oleh guru saat ini

tidak jauh dari metode ceramah, penugasan individu setelahnya dan latihan

dalam Lembar Kerja Siswa (LKS). Masih banyak guru yang belum

sepeuhnya menjalankan tugasnya sebagaimana di sebut dalam pasal 39 UU

No 20/2003 yaitu merencanakan pembelajaran (RPP), melaksanakan

pembelajaran, menilai hasil belajar, melakukan bimbingan, melakukan

pelatihan dan melakukan pengabdian masyarakat.2 Pembelajaran yang

berlangsung masih bersifat pasif dan monoton, dimana peserta didik tidak

banyak terlibat dalam proses pembelajaran yang hanya mendengarkan guru

menjelaskan materi. Sehingga pembelajaran hanya terfokus pada guru. Hal

itulah yang menyebabkan hasil pengembangan diri yang diperoleh peserta

didik tidak maksimal yang hanya terbatas pada pengembangan kognitif

(Intelektual) atau ilmu pengetahuan saja. dengan demikian, pembelajran yang

terlaksana kurang menjadikan peserta didik memiliki kemampuan berfikir

kritis, skill, terampil dalam komunikasi dan mandiri.

Rendahnya kualitas guru juga dibuktikan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Suyono, dkk, tentang mutu guru di berbagai jenjang

1 Dwi Esti Andriani, Mutu Guru dan Implikasinya, Jurnal Manajemen Pendidikan, 2009,

h. 55 2UU RI Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, h. 13

Page 20: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

3

menunjukan bahwa : 1) guru kurang merefleksikan apa yang pernah

dilakukan. 2) Dalam pelaksanaan tugas, guru pada umumnya terpancing

untuk memenuhi target minimal, yaitu agar siswa mampu menjawab soal-soal

tes dengan baik. 3) para guru tampak enggan beralih dari model belajar yang

sudah diyakini „tepat‟. 4) guru selalu mengeluh tentang kurang lengkap dan

kurang banyaknya buku paket. 5) kecenderungan guru dalam melaksanakan

tugas mengajar hanya memindahkan informasi dan ilmu pengetahuan saja.

Dimensi pengembangan kemampuan berfikir logis, kritis dan kreatif kurang

mendapat perhatian.3

Rendahnya kualitas pembelajaran dapat disebabkan oleh beberapa

faktor, diantaranya yaitu kurangnya motivasi guru dalam kecintaan pada

profesinya, sehingga keinginan untuk meningkatkan kinerja menjadi sangat

rendah. Pemantauan dan pengawasan yang dilakukan oleh pengawas dapat

dikatakan masih sangat terbatas. Kurangnya bimbingan dan pelatihan yang

lebih spesifik dan sesuai dengan kebutuhan guru dalam proses pembelajaran

juga dapat menjadi salah satu penyebabnya. Kurangnya pengawasan dari tiap

pimpinan sekolah, seringnya kepala sekolah tidak berada di sekolah,

kurangnya perhatian kepada guru dan proses pembelajaran yang berlangsung

dikelas juga dapat menjadi pemicu rendahnya kualitas pembelajaran. Tidak

hanya itu, kondisi sarana dan prasarana sebagai pendukung proses

pembelajaran, juga dapat menjadi penyebab berkualitas atau tidaknya proses

pembelajaran tersebut. Jika pendukung pembelajaran memadai, maka

kemungkinan besar tingkat kualitas pembelajaran akan lebih baik. Tanpa

terkecuali biaya, juga dapat menjadi pemicu tingkat kualitas pendidikan,

khususnya dalam proses pembelajaran. Mengutip satu istilah “uang

berbicara” dalam artian, sekolah dengan biaya yang tinggi, maka anggapan

masyarakat sekolah tersebut berkualitas, begitu juga dengan guru, ketika

memperoleh tunjangan dengan jumlah yang tinggi kemungkinan akan

menjadi motivasi untuk memberikan layanan pembelajaran yang bermutu.

3Andriani, op. cit., h. 53

Page 21: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

4

Sebagai pimpinan, kepala sekolah memiliki tanggungjawab besar

terhadap guru dan kualitas pembelajarannya. Kepala sekolah mengemban

tugas untuk dapat memberikan bimbingan dan arahan kepada seluruh guru di

sekolah sebagai bagian dari peran supervisi akademik yang dimilikinya.

Schmorker menyatakan bahwa kultur sekolah saat ini sering kali menghambat

pengawasan terhadap proses pengajaran. Pemimpin yang efektif dapat

meningkatkan pentingnya pengawasan terhadap pengajaran, dengan cara

mencari bukti-bukti bahwa kurikulum standar benar-benar telah diajarkan

dengan cara meninjau kembali nilai-nilai formatif siswa, buku laporan

pendidikan, catatan harian (buku penghubung guru-siswa) dan hasil-hasil

karya siswa.4Pengungkapan ini membuktikan bahwa peran supervisi

akademik kepala sekolah sangatlah penting guna memperbaiki mutu

pendidikan dengan memahami seluk beluk pembelajaran berkualitas yang

harus dimiliki oleh guru. Pemahaman kepala sekolah pada pembelajaran

berkualitas bisa dilakukan dengan melibatkan diri dalam aktivitas

pembelajaran di sekolah yang dipimpinnya, dan berusaha keras untuk selalu

mempersiapkan sumberdaya sebagai pendukung pembelajaran yang

dibutuhkan guru sehingga akan selalu terfokus pada pencapaian prestasi

siswa.

Supervisi akademik sebagai salah satu fungsi pokok dalam

administrasi dan fungsi manajemen pendidikan, bukan hanya merupakan

tugas pekerjaan para pengawas, tetapi juga tugas kepala sekolah terhadap

guru-guru dan para stafdi sekolahnya.5 Pengawasan yang dilakukan kepala

sekolah guna memperbaiki dan memperbaharui kualitas pembelajaran guru

sesuai dengan perkembangan pendidikan dari waktu ke waktu agar mutu

pendidikan pada satuan sekolah yang di pimpinnya semakin meningkat.

Fungsi supervisi akademik kepala sekolah tidak sebatas pada pengontrolan

dan pemantauan dalam setiap kegaiatan yang terlaksana, tapi lebih dari

4James H. Stronge, Holly B. Richard dan Nancy Catano, kualitas Kepala Sekolah yang

Efektif, (Jakarta : PT Indeks, 2013) h.11 5 M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2009)H. 115

Page 22: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

5

itu.Dalam pelaksanaannya, kepala sekolah bukan hanya mengawasi, apakah

para guru/pegawai menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan

instruksi atau ketentuan-ketentuan yang telah digariskan, tetapi juga berusaha

bersama guru-guru, bagaimana cara memperbaiki proses pembelajaran.6

Dewasa ini masih sedikit jumlah kepala sekolah yang menyadari akan

peran dan tanggungjawabnya sebagai supervisor bidang akademik. Di antara

sedikit kepala sekolah yang menyadarinya adalah kepala SMK Negeri 3 Kota

Tagerag Selatan.Berdasarkan observasi pendahuluan, Kondisi pendidik di

SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan berjumlah 40 guru yang terbagi ke

dalam 3 kejuruan. Dari 40 guru tersebut diperoleh dari hasil wawancara

bersama guru bagian kurikulum, bahwa sebagian besar tenaga pendidik sudah

linier secara administratif yakni, mengajar sesuai dengan bidang atau latar

belakang pendidikannya, danhanya sedikit guru yang belum linier secara

administratif. Dari pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam

perekrutan tenaga pendidik, SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan sudah

terbilang cukup baik. Namun, terdapat beberapa masalah terkait dengan

implementasi proses pembelajaran, yang masih belum mencapai standar

nasional. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya

penggunaan waktu belajar yang terbagi kedalam dua shift. Faktor ini terjadi

karena 22 ruang kelas yang tersedia tidak mampu menampung seluruh siswa

untuk belajar diwaktu pagi. faktor selanjutnya terletak pada penggunaan

kurikulum yang masih menggunakan kurikulum 2006 (KTSP), sehingga tidak

ada pembaharuan dalam implementasi pembelajaran. Kemudian, faktor

penyajian materi yang belum mendapatkan fasilitas pendukung secara

maksimal, contohnya ruang kelas yang tidak kedap suara sehingga masih

terdengar suara-suara keributan dari luar kelas lain yang menyebabkan kurang

efektifnya proses pembelajaran. Faktor selanjutnya terletak pada tenaga

pendidik. Merujuk pada sebagian besar guru yang linier, hanya sebagian kecil

guru yang dikatakan ideal dan memiliki kualitas tinggi. Selebihnya masih

6Ibid., h.77

Page 23: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

6

dinyatakan kurang atau kualitasnya rendah, Karena hampir semua guru

bertugas dibeberapa sekolah tidak hanya fokus di SMK Negeri 3 Kota

Tagerang Selatan, dan hanya sebagian kecil guru yang memilih untuk fokus

bertugas di SMK tersebut. Faktor terakhir adalah kurangnya komitmen para

pendidik, yang masih memiliki anggapan tugas mereka hanya sebatas

mengajar di dalam kelas.7

Persoalan lain yang menjadi kendala dalam meningkatkan kualitas

guru adalah kegiatan pembinaan pembelajaran yang dikenal dengan istilah

supervisi.Untuk supervisi akademik yang terjadi di SMK Negeri 3 Kota

Tangerang Selatan masih bersifat umum. Sesuai dengan hasil wawancara

bersama kepala sekolah dan guru bagian kurikulum, supervisi

diselenggarakan dalam beberapa jangka waktu tertentu diantaranya

perminggu, perbulan, dan persemester. Dalam pelaksanaannya, kepala

sekolah SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan membentuk tim supervisi

akademik. Kepala sekolah memiliki dan membuat perencanaan dalam

program supervisi akademik yang dilaksanakannya bersama dengan tim.

Sebelum pengawasan dilakukan, kepala sekolah memberikan informasi

terlebih dahulu kepada para guru sebelum pelaksanaan berlangsung, sehingga

menyebabkan adanya kemungkinan guru mengkondisikan proses

pembelajaran di kelas ketika pengawasan dilaksanakan. Dengan kondisi

tersebut, memungkinkan beberapa guru yang berusaha menampakkan kinerja

terbaiknya hanya saat observasi berlangsung sehingga kinerja guru yang

sesungguhnya tidak dapat terukur dan masalah yang sebenarnya pun sulit

untuk diberikan solusi dan perbaikan.

Umpan balik setelah pelaksanaan pengawasan masih dilakukan secara

umum, dengan mengadakan program berupa workshop dan seminar. Tidak

mengarah secara spesifik sesuai dengan masalah-masalah yang ada pada

proses pembelajaran guru di SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan. Umpan

7Wawancara dengan Guru Bagian Kurikulum, Bapak Surya, 14 Januari 2017.

Page 24: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

7

balik tersebut juga tidak banyak memberikan solusi dari apa yang dibutuhkan

oleh guru dalam perbaikan proses pembealajar di kelas.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitaian tentang kualitas pembelajaran guru yang

ditinjau dari faktor yang mempengaruhinya, yaitu supervisi akademik kepala

sekolah sehingga peneliti menetapkan judul Pengaruh Supervisi Akademik

Kepala Sekolah Terhadap Kualitas Pembelajaran di SMK Negeri 3 Kota

Tangerang Selatan.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka ada beberapa

masalah yang dapat diidentifikasi:

1. Kurangnya pendidikan dan pelatihan (Diklat) secara spesifik menjadi

penyebab rendahnya kualitas pembelajaran guru.

2. Keterbatasan sarana dan prasarana menjadi penyebab rendahnya kualitas

pembelajaran.

3. Kompensasi yang diperoleh guru kurang memadai,menjadi penyebab

kurangnya motivasi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

4. Implementasi pembelajaran masih menggunakan kurikulum 2006 (KTSP),

sehingga tidak ada pembaharuan dalam proses pembelajaran.

5. Penyajian materi belum mendapat fasilitas pendukung yang maksimal.

6. Masih terdapat guru yang mengajar di sekolah lain, sehingga kurang dapat

membimbing siswa secara penuh.

7. Kurangnya komitmen guru yang masih beranggapan tugasnya hanya

sebatas mengajar di dalam kelas.

8. Supervisi akademik kepala sekolah masih bersifat umum, sehingga tidak

menyentuh kepada kegiatan pembelajaran.

9. Pemberian umpan balik hasil kegiatan pembelajaran masih terbilang

umum, tidak khusus pada arahan yang dibutuhkan guru.

Page 25: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

8

C. Batasan Masalah

Banyak faktor yang memberi kontribusi terhadap kualitas

pembelajaran. Namun mengingat keterbatasan peneliti dalam hal waktu,

biaya, kemampuan akademik dan tenaga, maka penelitian ini hanya dibatasi

pada Supervisi Akademik Kepala Sekolah.

D. Rumusan Masalah

Mengacu kepan identifikasi masalah di atas, maka penitian ini

memfokuskan pada masalah sebagai berikut: Adakah pengaruh yang

signifikan antara Supervisi Akademik yang dilakukan kepala sekolah terhadap

kualitas Pembelajaran di SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka

penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan Supervisi Akademik kepala sekolah

di SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan.

2. Untuk mendeskripsikankualitas pembelajaran di SMK Negeri 3 Kota

Tangerang Selatan.

3. Untuk mendeskripsikan pengaruh Supervisi akademik kepala sekolah

terhadap kualitas Pembelajran di SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan.

F. Kegunaan Hasil Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan ini diharapkan memiliki kegunaan

sebagai berikut :

a) Kegunaan teoritis :

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas ilmu

pengetahuan serta menambah pengalaman dan wawasan dalam hal

supervisi akademik kepala sekolah terhadap kualitas pebelajaran.

2. Dapat dijadikan bahan perbandingan untuk penelitaian selanjutnya.

Page 26: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

9

b) Kegunaan Praktis :

1. Kegunaan bagi peneliti untuk mengetahui sejauh mana supervisi

akademik kepala sekolah mempengaruhi kualitas pembelajaran di SMK

Negeri 3 Kota Tangerang Selatan.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memecahkan dan

mengantisipasi masalah dalam supervisi akademik kepala sekolah guna

meningkatkan kualitas pembelajaran di SMK Negeri 3 Kota Tangerang

Selatan.

Page 27: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Kualitas Pembelajaran

a. Pengertian Kualitas Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks, karena

dalam proses pembelajaran melibatkan beberapa unsur atau komponen

pembelajaran secara terpadu untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam pelaksanaan pembelajaran guru tidak hanya cukup dengan modal

telah menguasai materi pembelajaran, masih banyak kemampuan dan

keterampilan pembelajaran lain yang harus dikuasai. Salah satu

diantaranya yaitu berkenaan dengan keterampilan dasar mengajar, seperti

keterampilan membuka dan menutup pembelajaran, menghadapi siswa,

metode dan media secara tepat, mengelola lingkungan pembelajaran,

menjelaskan, bertanya, memberikan penguatan, menggunakan variasi

stimulus dan keterampilan-keterampilan mengajar lainnya.8 Menurut

Winkel, pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk

mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-

kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian

intern yang berlangsung dan dialami siswa.9 Pengertian ini menyiratkan

bahwa pembelajaran merupakan seperangkat rencana dan tindakan yang

sengaja dilaksanakan guru, agar siswa terdorong untuk belajar dan

terlibat dalam proses pembelajaran.

Pendapat lain dikemukakan oleh Miarso yang menyatakan bahwa,

Pembelajaran adalah usaha pendidikan yang dilaksanakan secara sengaja,

dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses

8Dadang Sukirman dan Mamad Kasmad, Pembelajaran Mikro, (Bandung : UPI PRESS,

2006), h. 03 9Eveline Siregar, Teori Belajar dan Pembelajaran , (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h.

12

Page 28: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

11

dilaksanakan serta pelaksanaannya terkendali.10

pernyataan tersebut

hampir senada dengan pernyataan Winkel, bahwa pembelajaran adalah

usaha-usaha pendidik dalam meberikan layanan pendidikan yang

dilaksanakan dengan sengaja dan menentukan tujuan yang ingin dicapai

terlebih dahulu sebelum proses pembelajaran tersebut dilaksanakan serta

pelaksanaannya terkendali dengan baik sesuai dengan rencana terdahulu.

Sementasa Gagne, mendefinisikan pembelajaran sebagai pengaturan

peristiwa secara seksama dengan maksud agar terjadi belajar dan

membuatnya brhasil guna.11

Dengan demikian, pembelajaran merupakan

upaya-upaya yang disengaja dan terencana guna membantu peserta didik

agar terdorong untuk belajar, sehingga tujuan pembelajaran dapat

tercapai secara optimal.

Dari beberapa pengertian pembelajaran menurut para ahli diatas,

maka dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran ialah aktivitas atau

serangkaian peristiwa yang meliputi tindakan proses belajar mengajar

dengan penetapan tujuan terlebih dahulu untuk kemudian menciptakan

serangkaian aktivitas dengan maksud agar berhasil guna dan secara

optimal dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Agar pembelajaran yang diselenggarakan berdaya guna, maka

diperlukan pembelajaran yang berkualitas. Kualitas diartikan sebagai

kadar atau tingkatan sesuatu, oleh karena itu kualitas mengandung

pengertian tingkat baik buruknya suatu kadar dan derajat atau taraf

(kepandaian, kecakapan, dan sebagainya). Dalam kontek kualitas

pembelajaran, hal ini berkaitan dengan profesinalme guru dalam bidang

akademik dan proses pembelajaran. Pembelajaran berkualitas

adalahkadar ketinggian nilai baik dan keberhasilan guru dalam

merancang,melaksanakan dan menilai pembelajaran yang didasarkan

10

Ibid, h. 12-13 11

Ibid, h. 12

Page 29: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

12

pada prinsi-prinsip tertentu sehingga pembelajaran berjalan efektif dan

bermakna serta mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

b. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berkualitas

Pembelajaran yang berkualitas harus bertumpu pada proses

pembelajaran yang mendidik. Proses pembelajaran yang mendidik

didasari atas prinsip-prinsip pembelajaran. Dalam pelaksanaan

pembelajaran pada implementasi kurikulum 2013, sebagaimana dikutip

oleh Tatik dan Daryanto, diperoleh 14 prinsip utama pembelajaran yang

perlu guru terapkan, yakni:

1) Mendorong peserta didik untuk mencari tahu.

2) Belajar berbasis aneka sumber.

3) Proses pembelajaran sebagai penguatan penggunaan

pendekatan ilmiah.

4) Pembelajaran berbadi kompetensi.

5) Pembelajaran terpadu.

6) Pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi

dimens.

7) Keterampilan aplikatif.

8) Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal dan

keterampilan mental.

9) Mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik

sebagai pembelajar sepanjang hayat.

10) Menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan,

membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta

didik.

11) Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah dan di

masyarakat.

12) Penerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru dan peserta

didik serta di mana saja adalah kelas.

13) Pemanfaatan TIK untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas

pembelajaran.

14) Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang

peserta didik.12

12

Tutik Rachmawati dan Daryanto, Teori Belajar dan Proses Pembelajaran yang

Mendidik,(Yogyakarta: Gava Media, 2015), h. 160-163

Page 30: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

13

Perspektif lain dikemukakan oleh Merill dalam Spector, yang

mengatakan bahwa keberhasilan program pembelajaran diperlukan

adanya faktor-faktor sebagai berikut:

1) Pembelajaran dipusatkan pada masalah-masalah yang

bermakna.

2) Pembelajaran perlu membangkitkan pengetahuan yang

relevan.

3) Pengetahuan dan keterampilan baru perlu didemonstrasikan

kepada siswa.

4) Pengetahuan dan keterampilan baru perlu diaplikasikan oleh

siswa untuk memecahkan masalah.

5) Belajar perlu dikaitkan secara bermakna dengan kehidupan

siswa sehari-hari.13

c. Tugas dan Tanggungjawab Guru dalam Mewujudkan Pembelajaran

yang Berkualitas

Setiap pendidik meginginkan proses pembelajaran yang berhasil

guna dan dapat mencapai tujuan-tujuan pendidikan, adanya perubahan

intelektual yang diperoleh peserta didik, pengembangan potensi, dan

adanya peningkatan prestasi belajar peserta didik. Maka, dibutuhkan

adanya perencanaan dan pelaksanaan yang memadai. Sebagai guru yang

profesional ditekankan untuk memiliki kualitas dalam pelaksanaan proses

pembelajaran.Untuk itu guru perlu memiliki empat kemampuan, yaitu

menguasai bahan pelajaran, melaksanakan perencanaan pembelajaran,

melaksanakan dan mengelola proses pembelajaran, dan penilaian proses

pembelajaran.14

Berikut penjelasannya.

1) Menguasai Bahan Pelajaran

Bahan pelajaran adalah segala bentuk bahan yang digunakan

untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun

13

Benny A. Pribadi, Metode Assure untuk Mendesain Pembelajaran Sukses,(Jakarta: Dian

Rakyat, 2011), h. 18-19

14 Ali Mudlofir, Pendidikan Profesional. (Jakarta : Raja Grafindo,2012), h. 78-82

Page 31: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

14

tidak tertulis. Bahan pelajaran merupakan informasi, alat dan teks

yang diperlukan guru untuk merencanakan dan menelaah

implementasi pembelajaran15

. Penguasaan akan bahan pelajaran

sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Banyak pendapat

yang mengatakan bahwa proses dan hasil belajar siswa bergantung

pada penguasaan pelajaran oleh guru dan keterampilan

mengajarnya. Pendapat ini diperkuat oleh Hida Taba, seorang pakar

pendidikan, yang mengatakan bahwa efektivitas pengajaran

dipengaruhi oleh :

1) Karakteristik guru dan siswa

2) Bahan pelajaran dan

3) Aspek lain yang berkenaan dengan situasi pelajaran.

Agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik,

maka guru harus memberdayakan diri sendiri dan peserta didiknya.

Mereka diposisikan sebagai subjek belajar, sedangkan guru sebagai

fasilitator. Guru yang profesional adalah guru yang dapat

melaksanakan tugas pembelajaran secara maksimal. Dalam

pembelajaran dibutuhkan berbagai pengeuasaan keterampilan guru

untuk kelancaran proses pembelajaran. Keterampilan tersebut antara

lain: (a) keterampilan membuka dan menutup pelajaran, (b)

keterampilan menjelaskan, (c) keterampilan bertanya, (d)

keterampilan memberi penguatan, (e) keterampilan menggunakan

media pembelajaran, (f) keterampilan membimbing diskusi

kelompok kecil, (g) keterampilan mengelola kelas, (h) keterampilan

mengadakan variasi, dan (i) keterampilan mengajar perorangan dan

kelompok kecil.16

15

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005),

h.173 16

Ali Mudlofir, Pendidikan Profesional,(Jakarta : Raja Grafindo,2012), h.82

Page 32: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

15

Menguasai materi menjadi faktor utama bagi guru dalam

memberlangsungkan kegiatan proses pembelajaran. Mengingat

tujuan utama kegiatan pembelajaran, selain membentuk karakter

(afektif) dan keterampilan (psikomotorik) adalah mengembangkan

aspek kognitif, yakni menyampaikan berbagai informasi ilmu

pengetahuan serta wawasan yang luas pada bidang pembelajaran

tertentu.

2) Merencanakan Proses Pembelajaran

Guru hendaknya mampu membuat perencanaan pembelajaran

dan harus mengetahui arti dan tujuan perencanaan tersebut, serta

menguasai secara teoritis dan praktis unsur-unsur yang terdapat di

dalamnya. Oleh karena itu, kemampuan perencanaan program

pembelajaran merupakan muara dari segala pengetahuan teori,

keterampilan dasar, dan pemahaman yang mendalam tentang objek

belajar dan situasi permbelajaran. Maka arti program perencanaan

atau program belajar mengajar tidak lain adalah suatu proyek guru

mengenai kegiatan yang harus dilakukan siswa selama pembelajaran

itu berlangsung. Dalam kegiatan tersebut secara terperinci harus jelas

kemana siswa itu akan dibawa (tujuan), apa yang harus ia pelajari

(metode bahan pelajaran), bagaimana cara ia mempelajarinya

(metode dan teknik), dan bagaimana guru mengetahui bahwa siswa

telah mencapainya (penilaian).

Menyusun rencana pembelajaran menjadi bagian penting

dilakukan guru sebelum proses pembelajaran berlangsung.

Perencanaan tersebut berfungsi sebagai pedoman kegiatan dan bukti

kesungguhan guru dalam memberikan pelajaran terbaik serta upaya

untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.

Page 33: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

16

3) Melaksanakan dan Mengelola Proses Pembelajaran

Pelaksanaan proses pembejaran menuntut kreatifitas guru

dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan siswa belajar sesuai

dengan rencana yang telah disusun dalam perencanaan. Guru harus

dapat mengambil keputusan atas dasar penilaian yang tepat, apakah

kegiatan belajar mengajar dihentikan, ataukah diubah metodenya,

apakah mengulang dulu pelajaran yang lalu, manakala siswa belum

dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.

Setelah memiliki tujuan yang telah ditentukan dan strategi

yang relevan untuk mencapai tujuan itu sendiri, guru kemudian dapat

mengimplementasikan strategi tersebut. Cara guru

mengimplementasikan materi dalam pembelajaran misalnya,

mengajukan pertanyaan, menyajikan gambar-gambar,

memperagakan, merasakan, mengamati dan melibatkan peserta didik

untuk berpartisipasi aktif selama proses bembelajaran berlangsung.

Jadi, hal utama yang harus ditekankan oleh guru dalam

implementasi/pelaksanaan pembelajaran adalah: bagaimana guru

akan membantu siswa untuk meraih tujuan? Jawaban atas pertanyaan

tersebut akan menjadi prosedur atau strategi pembelajaran yang akan

digunakan. Memilih metode yang paling sesuai sangat tergantung

pada tujuan, latar belakang, kebutuhan siswa, materi-materi yang

tersedia, serta kepribadian, kekuatan dan gaya guru mengajar.17

Perekayasaan proses pembelajaran dapat didesain oleh guru

sedemikian rupa. Idealnya kegiatan untuk siswa pandai harus

berbeda dengan kegiatan untuk siswa sedang atau kurang, walaupun

untuk memahami satu jenis konsep yang sama karena setiap siswa

mempunyai keunikan masing-masing. Hal ini menunjukan bahwa

pemahaman terhadap metode dan media pembelajaran tidak bisa

17

Syaifurrahman dan Tri Ujiati,Manajemen dalam Pembelajaran, (Jakarta: PT Indeks,

2013)., h. 66

Page 34: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

17

diabaikan. Karena keduanya saling berkaitan. Pemilihan salah satu

metode tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajarn yang

sesuai.

Beberapa metode yang secara umum dapat diterapkan dalam

proses pembelajaran, diantaranya adalah Metode ceramah, Metode

tanya jawab, Metode diskusi, Metode demonstrasi, Metode

eksperimen, Metode pemberian tugas, Metode karyawisata dan

Metode sosiodrama.18

Di samping metode-metode tersebut, Abdul

Majid memberikan tambahan metode pembelajaran yang dapat

diterapka dalam proses pembelajaran, yaitu metode kisah, metode

perumpamaan, metode peahaman dan penalaran, metode perintah

berbuat baik dan saling mengasihi, metode suri teladan, metode

hikmah dan ma‟uizhah hasananh, metode peringatan dan pemberian

motivasi, metode praktik, metode pemberian ampunan dan

bimbingan, metode kerja sama dan metode tadrij (pentahapan).19

Dari berbagai metode tersebut, masing-masing metode memiliki ciri

khas tersendiri, sehingga tidak setiap metode dapat digunakan untuk

setiap meteri pembelajaran. Maka, guru dituntut untuk mampu

menemukan metode yang tepat dan sesuai dengan materi dan kondisi

peserta didik, agar proses pembelajaran berlangsung secara

maksimal dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam

perencanaan pembelajaran sebelumnya.

Selain berbagai metode di atas, seiring dengan perkembangan

pendidikan, banyak muncul berbagai metode baru yang dapat

digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Dalam

Permendikbud No. 65 Tahun 2013 Tetang Standar Proses

Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan tentang

perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah

18

R. Ibrahim dan Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran,(Jakarta: Rineka Citra, 2010)

h. 106-107 19

Abdul Majid.,op. cit.., h.143-158

Page 35: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

18

pendekatan saintifik atau ilmiah. Beberapa metode pembelajaran

yang dipandang sejalan dengan prinsip-prinsip pendekatan

saintifik(ilmiah), antara lain; (1) Metode Problem Based Learning,

(2) Project Based Learning, (3) Inkuiri sosial, (4) Group

Investigation. Sementara itu, Kemendikbud (2013) memberikan

konsep tersendiri bahwa pendekatan ilmiah (Scientific Approach)

dalam pembelajaran didalamnya mencakup komponen mengamati,

menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan

mencipta. Komponen-komponen tersebut seyogyanya dapat

dimunculkan dalam setiap praktik pembelajaran.20

Penggunakan

metode tidak dapat berlangusng maksimal tanpa adanya media

pembelajaran yang sesuai dan memadai sebagai pendukung proses

pebejajaran. Maka, menjadi komponen yang penting untuk

tersedianya media pembelajaran disekolah serta kemampuan guru

dalam memilih media belajar yang tepat sesuai dengan proses

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Aneka ragam media pembelajaran dapat diklasifikasikan

berdasarkan ciri-ciri tertentu. Brest membuat klasifikasi berdasarkan

adanya tiga ciri, yaitu suara (audio), bentuk (visual), dan gerak

(motion).21

Senada dengan hal tersebut, bahwa media pembelajaran

pada umumnya dapat dikelompokan ke dalam tiga jenis, yaitu:

2) Media Visual.

Levie dan Lentz, mengemukakan empat fungsi media

pembelajaran Visual; (a) fungsi atensi, yaitu menarik dan

mengarahkan siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran

yang berkaitan dengan maksud visual yang ditampilkan atau

menyertai teks materi pelajaran. (b) fungsi afektif, gambar atau

lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa. (c)

20

Ahmad Sudrajat, Pendekatan Saintifik dalam Proses Pembelajaran,

2013,(https://googleweblight.com) 21

Ibid., h.114

Page 36: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

19

fungsi kognitif, lambang visual atau gambar memperlancar

pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi

atau pesan yang terkandung dalam gambar. (d) fungsi

kompensatori, berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang

lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang

disajikan dengan teks atau disajikan secara visual.22

3) Media Audio

Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam

bentuk auditif (hanya dapat didengar yag dapat merangsang

pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan para peserta didik

untuk mempelajari bahan ajar). Penggunaan media audio dalam

kegiatan pembelajaran pada umunya untuk melatih keterampilan

yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan

mendengarkan.23

4) Media Audio-Visual

Media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa

disebut media pandang-denganr. Dalam hal ini guru tidak selalu

berperan sebagai penyaji materi, peran guru bisa beralih menjadi

fasilitator belajar yaitu memberikan kemudahan bagi para

peserta didik dalam belajar.24

Dalam Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang

standar proses menjelaskan secara rinci tentang pelaksanaan

pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi

dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.25

22

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta: Rajawali Pers, 2011). h,.17 23

Asep Herry Hermawan,dkk, Media Pembelajaran, (Bandung: UPI PRESS, 2007), h.,33 24

Ibid., h. 35 25

Permendiknas RI Nomor 41 Tahu 2007 Tentang Proses Standar Untuk Satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah, h. 14-17

Page 37: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

20

1. Kegiatan pendahuluan

Kegiatan pendahuluan merupakan bagian integral yang

tidak dapat dipisahkan dengan komponen-komponen

pembelajaran lainnya. Kegiatan pendahuluan pada dasarnya

merupakan kegiatan yang harus ditempuh guru dan peserta

didik pada satiap kali pelaksanaan sebuah pembelajaran.

Fungsi utama kegiatan pendahuluan adalah untuk menciptakan

suasana awal pembelajaran yang efektif, yang memungkinkan

peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dengan

baik. Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

a) Menyiapkan peserta didik psikis dan fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran.

b) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan

pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan

dipelajari.

c) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi

dasar yang akan dicapai.

d) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian

kegiatan sesuai silabus.26

2. Kegiatan inti

Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses

pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara

interaktif, inspiratif, meyenangkan, menantang, memotivasi

peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan

ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta

psikologis peserta didik.27

26

Ibid., h. 14-15 27

Ibid., h. 15

Page 38: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

21

Kegiatan inti menggunakan motode yang disesuaikan

dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang

dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

3. Kegiatan penutup

Kegiatan penutup berarti kegiatan akhir pembelajaran

pada alokasi waktu tertentu atau juga pada kahir meteri

pembelajaran yang telah dipelajari. Di dalam proses kegiatan

penutup pembelajaran terdapat proses membuat atau

merumuskan hal-hal yang dianggap menjadi inti disetiap

materi pembelajaran yang telah dipelajari peserta didik.Dalam

kegiatan penutup, guru:

a. Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri

membuat rangkuman/kesimpulan pelajaran.

b. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan

yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan

terprogram.

c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran.

d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk

pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan

konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas

individu maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar

peserta didik.

e. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.28

4) Menilai Proses dan Hasil Pembelajaran

Setiap guru harus mampu melakukan penilaian tentang

kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik, baik secara

iluminatif-observatif maupun secara struktural-objektif. Penilaian

secara iluminatif-observatif dilakukan dengan pengamatan yang

terus menerus tentang perubahan dan kemajuan yang telah dicapai

28

Ibid., h. 17-18

Page 39: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

22

oleh peserta didik. Penilaian secara struktural-objektif berhubungan

dengan pemberian skor, angka atau nilai yang biasa dilakukan dalam

rangka penialaian hasil belajar siswa. Namun, penilaian cara yang

pertama masih belum biasa digunakan oleh guru disebabkan

kemampuan dan kesadaran akan pentingnya penialain tersebut belum

membudaya.

Mengingat pentingnya penilaian dalam menentukan kualitas

pendidikan, maka upaya merencanakan dan melaksanakan penilaian

hendaknya memperhatikan beberapa prinsip dan prosedur penilaian.

Prinsip penilaian yang dimaksud antara lain adalah :

1) Dalam menilai hasil belajar hendaknya dirancang sedemikian

rupa sehingga jelas abilitas yang harus dinilai, materi

penilaian, alat penilaian, dan interpretasi hasil penilaian.

2) Penilaian hasil belajar hendaknya menjadi bagian integral

dari proses belajar-mengajar. Artinya, penilaian senantiasa

dilaksanakan pada setiap proses belajar-mengajar sehingga

pelaksanaannya berkesinambungan.

3) Agar diperoleh hasil belajar yang objektif dalam pengertian

menggambarkan prestasi dan kemampuan siswa sebagaimana

adanya, penilaian harus menggunakan beberapa alat penilaian

dan sifatnya komprehensif.

4) Penilaian hasil belajar hendaknya diikuti dengan tindak

lanjut data hasil penilaian sangat bermanfaat bagi guru

maupun bagi siswa.29

Berdasarkan analisis teori tentang pembelajaran dan kualitas,

maka yang dimaksud dengan kualitas pembelajaran adalah upaya guru

dalam membelajarkan peserta didik yang berdaya guna tinggi sehingga

mencapai hasil belajar yang optimal, yang meliputi merencanakan,

melaksanakan dan menilai pembelajaran yang didasarkan prinsip-prinsip

pembelajaran tertentu. Kualitas tersebut dapat dicapai apabila guru

mampu menguasai dan menentukan tujuan pembelajaran yang spesifik,

menggunakan metode dan teknik yang sesuai dengan materi dan tujuan

29

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1990) h. 08-09

Page 40: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

23

pembelajaran, menggunakan dan memanfaatkan media pembelajaran

secara maksimal sesuai dengan kondisi peserta didik dan kebutuhan

proses pembelajaran.

2. Supervisi Akademik Kepala Sekolah

a. Pengertian Supervisi Akademik

Ametembun sebagaimana dikutip Wajowasito dan

Poerwasarminta menjelaskan bahwa secara bahasa, supervisi berasal dari

bahasa Inggris “supervision” yang artinya pengawasan. Pengertian

supervisi masih menurut Ametembun menyebutkan bahwa dilihat dari

bentuk perkataanya, supervisi terdiri dari dua kata Super = atas, lebih,

dan Vision= lihat, tilik, awasi. Makna yang terkandung dari pengertian

tersebut, bahwa seorang supervisor mempunyai kedudukan atau posisi

lebih dari orang yang disupervisi, tugasnya adalah melihat, menilik, atau

mengawasi orang-orang yang disupervisi.30

Sedangkan menurut Rifa‟i,supervisi merupakan pengawasan

profesional, sebab hal ini di samping bersifat lebih spesifik juga

melakukan pengamatan terhadap kegiatan akademik yang

mendasarkan pada kemampuan ilmiah, dan pendekatannya pun

bukan lagi pengawasan manajemen biasa, tetapi lebih bersifat

menuntut kemampuan profesional yang demokratis dan humanistik

oleh para pengawas pendidikan.31

Istilah supervisi dalam kelembagaan pendidikan diidentikkan

dengan supervisi pengawasan profesional, hal ini tentu dihadapkan pada

berbagai peristiwa dan kegiatan. Contoh jika pengawasan dilakukan oleh

kepala sekolah, maka pengawasan dilakukan untuk melihat kinerja guru

dalam melaksanakan pembelajaran terhadap siswa, namun jika supervisi

dilaksanakan oleh pengawas satuan pendidikan, maka kepala sekolah

dalam konteks kelembagaan jelas menjadi tujuan utama dalam

30

Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan, (Jakarta : Rajawali, 2014) h. 13 31

Metode dan Teknik Supervisi, (Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat

Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional,

2008), h. 05

Page 41: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

24

meningkatkan mutu pendidikan secara menyeluruh.32

Supervisi dalam

dunia pendidikan terbagi menjadi dua, yaitu supervisi akademik dan

supervisi manajerial. Supervisi akademik menitikberatkan pada

pengamatan supervisor terhadap kegiatan akademis berupa pembelajaran

baik di dalam maupun di luar kelas. Supervisi manajerial menitikberatkan

pengamatan pada aspek-aspek pengelolaan dan administrasi sekolah yang

berfungsi sebagai pendukung terlaksananya pembelajaran.33

Keduanya

sangat penting dilaksanakan baik oleh pengawas satuan pendidikan

maupun oleh masing-masing pimpinan sekolah yakni kepala sekolah.

Namun dalam hal ini, pembahasan akan lebih fokus pada pengkajian teori

supervisi akademik.

Glickman sebagaimana dikutip oleh Nur Aedi, mendefinisikan

supervisi akademik sebagai serangkaian kegiatan membantu guru

mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi

mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, berarti esensi supervisi

akademik itu sama sekali bukan menilai unjuk kerja guru dalam

mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru

mengembangkan kemampuan profesionalismenya.34

Namun untuk

memperoleh kondisi nyata dari proses pembelajaran yang biasa

dilaksanakan guru, maka tidak terlepas dari kegiatan penilaian untuk

dijadikan sebagai landasan proses tindak lanjut dan perbaikan yang akan

di berikan.

Menurut Alfonso, Firth, dan Nevulle yang dikutip oleh M.

Faturrohman, ada tiga konsep pokok (kunci) dalam pengertian supervisi

akademik:

1. Supervisi akademik harus secara langsung mempengaruhi dan

mengembangkan perilaku guru dalam mengelola proses

32

Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan, (Jakarta : Rajawali, 2014)h.13-14 33

Muhammad Fathurrohman dan Hindama Ruhyanani, Sukses menjadi Pengawas Sekolah

Ideal. (Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2015), h.87 34

Ibid, h. 45

Page 42: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

25

pembelajaran karena supervisi akademik berimplikasi pada

peningkatan kinerja guru dalam pembelajaran. Sehubungan

dengan ini, janganlah diasumsikan secara sempit bahwa hanya

ada satu cara terbaik yang bisa diaplikasikan dalam semua

kegiatan pengembangan profesionalisme guru. Menurut

Glickman, tidak ada satu pun perilaku supervisi akademik

yang baik dan cocok bagi semua guru. Tegasnya, tingkat

kemampuan, kebutuhan, minat, dan kematangan profesional

serta karakteristik personal guru lainnya harus dijadikan dasar

pertimbangan dalam pengembangan dan pengimplementasian

program supervisi akademik.

2. Perilaku supervisor dalam membantu guru mengembangkan

kemampuannya harus didesain secara official sehingga dapat

dilihat dengan jelas waktu mulai dan berakhirnya program

pengembangan tersebut. Karena supervisi akademik

merupakan tanggungjawab supervisor dan guru, alangkah

baiknya jika programnya didesain bersama oleh supervisor dan

guru.

3. Tujuan akhir supervisi akademik ialah untuk membantu guru

agar guru semakin mampu memfasilitasi belajar bagi murid-

muridnya.35

Kegiatan supervisi akademik perlu dilaksanakan secara terus-

menerus agar proses pembelajaran mengalami perubahan kearah yang

lebih baik dari waktu ke waktu dan terlaksana secara maksimal, sehingga

tercapai tujuan pembelajaran yang lebih optimal.

b. Tujuan dan Fungsi Supervisi Akademik

Supervisi pendidikan pada umumnya memiliki tujuan yang

komprehensif merambah kesegala komponen pendidikan, seperti

pemberian layanan bimbingan, arahan, perbaikan dan peningkatan pada

pengelolaan manjerial, peningkatan kinerja staf pendidikan dan yang

paling khusus adalah perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran

melalui perbaikan kinerja guru yang disebut dengan supervisi akademik.

Oleh karena itu, tujuan dan fungsi supervisi akademik memiliki

kekhususan tersendiri yang menjadi paling terpenting.

35

Ibid., h.51-52

Page 43: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

26

Menurut Sergiovanni ada tiga tujuan supervisi akademik, yakni :

1. Supervisi akademik diselenggarakan dengan maksud

membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalnya

dalam memahami akademik, mengelola kelas,

mengembangkan keterampilan mengajarnya, dan

menggunakan kemampuannya melalui teknik-teknik tertentu.

2. Supervisi akademik diselenggarakan dengan maksud untuk

memonitor kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Kegiatan

memonitor ini bisa dilakukan melalui kunjungan kepala

sekolah ke kelas-kelas saat guru sedang mengajar,

percakapan pribadi dengan guru, teman sejawat, maupun

dengan sebagian murid-muridnya.memonitor disini bukan

berarti untuk mencari kesalahan guru, melainkan lebih pada

pengendalian dan peningkatan kualitas kinerja guru.

3. Supervisi akademik diselenggarakan untuk mendukung guru

menerapkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas-

tugas mengajarnya, mendorong guru mengembangkan

kemampuannya sendiri, dan mendorong guru agar ia

memiliki perhatian yang sunggu-sungguh (commitment)

terhadap tugas dan tanggungjawabnya.36

Mulyasa juga mengemukakan bahwa tujuan utama supervisi

akademik adalah untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dan

meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pembelajaran yang baik.37

Menurut Alfonso, Firth, dan Neville sebagaimana dikutip

Faturrohman dan Ruhyanani, Supervisi Akademik yang baik ialah

supervisi akademik yang mampu berfungsi mencapai tujuan tersebut di

atas. Tidak ada kata atau istilah keberhasilan bagi supervisi akademik

jika hanya memerhatikan salah satu tujuan tersebut dengan

mengesampingkan tujuan lainnya. Hanya dengan merefleksi ketiga

tujuan inilah supervisi akademik akan berfungsi mengubah perilaku

mengajar guru supaya menjadi lebih profesional (from teaching centered

to student centered). Pada gilirannya nanti perubahan perilaku guru ke

arah yang lebih berkualitas akan menimbulkan perilaku belajar murid

36

Muhammad Faturrahman dan Hindama Ruhyanani, op.cit., h. 53-54 37

Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta : PT Bumi Aksara,

2011), h.249

Page 44: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

27

yang lebih baik dan pada akhirnya nanti akan bisa meningkatkan mutu

pendidikan.

Gambar 2.1 Sistem Fungsi Supervisi Akademik

Skema tersebut memudahkan dalam memahami sistem pengaruh

perilaku supervisi akademik. Perilaku supervisis akademik secara

langsung berhubungan dan berpengaruh terhadap perilaku guru. Ini

berarti, melalui supervisi akademik, supervisor mempengaruhi perilaku

mengajar guru sehingga perilakunya semakin baik dalam mengelola

proses belajar mengajar. Selanjutnya, perilaku mengajar guru yang baik

itu akan mempengaruhi perilaku belajar murid.38

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dan

fungsi utama supervisi akademik adalah membina, mengarahkan,

memperbaiki dan mengembangkan kinerja guru teruatama dalam proses

pembelajaran agar prosesnya lebih berkualitas. Membantu guru

menganalisis dan melaksanakan kurikulum sekolah, mengembangkan

metode dan teknik pengajaran, memperluas wawasan guru dalam hal

pendidikan dan pengajaran, membantu guru memiliki perilaku mengajar

yang baik dalam mengelola proses pembelajaran dan agar lebih

memahami siswa, mengatasi setiap masalah yang ada pada siswa.

c. Prinsip-prinsip Supervisi Akademik

Para kepala sekolah baik suka maupun tidak suka harus siap

menghadapi problema dan kendala dalam melaksanakan supervisi

akademik. Adanya problem dan kendala tersebut sedikit banyak bisa

diatasi apabila dalam pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah

menerapkan prinsip-prinsip supervisi akademik.

38

Muhammad Faturrahman dan Hindama Ruhyanani, op.cit., h. 54-55

Perilaku

Supervisi

Akademik

Perilaku

Akademik

Guru

Perilaku Belajar

Siswa

Page 45: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

28

Depdiknas menyebutkan tentang prinsip-prinsip yang harus

dipegang dalam melaksanakan supervisi akademik, yaitu:

1) Humanis dan Harmonis. Hubungan kemanusiaan yang

diciptakan harus bersifat terbuka, kesetiakawanan, dan

informal. Hubungan demikian ini bukan saja antara

supervisor dengan guru, melainkan juga antara supervisor

dengan pihak lain yang terkait dengan program supervisi

akademik.

2) Berkesinambungan. akademik merupakan salah satu essential

function dalam keseluruhan program sekolah. Apabila guru

telah berhasil mengembangkan dirinya tidaklah berarti

selesailah tugas supervisor, melainkan harus tetap dibina

secara berkesinambungan.

3) Demokratis. Titik tekan supervisi akademik yang demokratis

adalah aktif dan kooperatif. Supervisor harus melibatkan

secara aktif guru yang dibinanya. Tanggung jawab perbaikan

program akademik bukan hanya pada supervisor melainkan

juga pada guru.

4) Integral dengan Program Pendidikan. Di dalam setiap

organisasi pendidikan terdapat bermacam-macam sistem

perilaku dengan tujuan sama. Antara satu sistem dengan

sistem lainnya harus dilaksanakan secara integral. Dengan

demikian, maka program supervisi akademik integral dengan

program pendidikan secara keseluruhan.

5) Komprehensif. Prinsip ini tiada lain hanyalah untuk

memenuhi tuntutan multi tujuan supervisi akademik, berupa

pengawasan kualitas, pengembangan profesional, dan

memotivasi guru, sebagaimana telah dijelaskan di muka.

6) Konstruktif. Supervisi akademik bukanlah sekali-kali untuk

mencari kesalahan-kesalahan guru. Supervisi akademik akan

mengembangkan pertumbuhan dan kreativitas guru dalam

memahami dan memecahkan problem-problem akademik

yang dihadapi.

7) Obyektif. Dalam menyusun, melaksanakan, dan

mengevaluasi, keberhasilan program supervisi akademik

harus obyektif. Objectivitas dalam penyusunan program

berarti bahwa program supervisi akademik itu harus disusun

berdasarkan kebutuhan nyata pengembangan profesional

guru.39

39

Metode dan Teknik Supervsisi (Jakarta: direktorat tenaga kependidikan, direktorat

jenderal peningkatan mutupendidik dan tenaga kependidikan departemen pendidikan nasional, 2008). h,. 13-15

Page 46: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

29

Pentingnya mempertimbangkan setiap prinsip-prinsip supevisi

akademin tersebut, telah menjadi keharusan bagi supervisor akademik

atau kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik bagi guru,

untuk mewujudkan pengembangan yang signifikan baik pada setiap

kompetensi guru khususnya pada kemampuan kualitas pembelajaran

sertauntuk tercapainya peningkatan prestasi belajar peserta didik dari

waktu ke waktu yang pada akhirnya mampu mencapai tujuan serta mutu

pendidikan.

d. Dimensi-dimensi Supervisi Akademik

Menurut Neagley terdapat dua aspek yang harus menjadi

perhatian supervisi akademik baik dalam perencanaannya,

pelaksanaannya, maupun penilaiannya.

Pertama, apa yang disebutkan dengan substantive aspects of

professional development (yang selanjutnya akan disebut dengan aspek

substantif). Aspek ini menunjuk pada kompetensi guru yang harus

dikembangkan melalui supervisi akademik. Aspek ini menunjuk pada

kompetensi yang harus dikuasai guru. Penguasaannya merupakan

sokongan terhadap keberhasilannya mengelola proses pembelajaran. Ada

empat kompetensi guru yang harus dikembangkan melalui supervisi

akademik, yaitukompetensi-kompetensi kepribadian, pedagogik,

professional, dan sosial. Aspek substansi pertama dan kedua

merepresentasikan nilai, keyakinan, dan teori yang dipegang oleh guru

tentang hakikat pengetahuan, bagaimana murid-murid belajar, penciptaan

hubungan guru dan murid, dan faktor lainnya. Aspek ketiga berkaitan

dengan seberapa luas pengetahuan guru tentang materi atau bahan

pelajaran pada bidang studi yang diajarkannya.

Kedua, apa yang disebut dengan professional development

competency areas (yang selanjutnya akan disebut dengan aspek

kompetensi). Aspek ini menunjuk pada luasnya setiap aspek substansi.

Guru tidak berbeda dengan kasus profesional lainnya. Ia harus

Page 47: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

30

mengetahui bagaimana mengerjakan (know how to do) tugas-tugasnya. Ia

harus memiliki pengetahuan tentang bagaimana merumuskan tujuan

akademik, murid-muridnya, materi pelajaran, dan teknik akademik.40

Seperti yang telah dijelaskan terdahulu, bahwa pengertian dan

kegiatan supervisi pendidikan sangat luas, namun untuk menjadikannya

lebih spesifik kegiatan supervisi terfokus ke dalam beberapa komponen

pendidikan. Salah satunya adalah supervsi akademik yang memiliki

dimensi atau ukuran yang harus dikembangkan dalam pelaksanaannya.

pengembangan dalam pelaksanaan supervisi akademik terfokus pada

profesionalime dan kemampuan akademik guru yang mencakup

pengembanga subtansi setiap kompetensi yang dimiliki dan pemahaman

terhadap tugas yang harus dilakukan.

e. Kegiatan Supervisi Akademik

1) Perencanaan Program

Perencanaan merupakan suatu cara yang memuaskan untuk

membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan

berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan

yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.41

Berkaitan dengan perencanaan supervisi akademik,

maka yang dimaksud dengan Perencanaan program supervisi

akademik adalah penyusunan dokumen perencanaan pemantauan

serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan

kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Perencanaan program supervisi akademik

memliki manfaat sebagai berikut :

a) “sebagai pedoman pelaksanaan dan pengawasan akademik,

40

Ibid,.h. 16-17 41

Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran,(Jakarta: Bumi Kasara, 2006), h. 02

Page 48: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

31

b) untuk menyamakan persepsi seluruh warga sekolah tentang

program supervisi akademik, dan

c) penjamin penghematan serta keefektifan penggunaan sumber

daya sekolah (tenaga, waktu dan biaya).”42

Dengan demikian sebelum melaksanakan kegiatan supervisi

akademik sangat penting bagi seorang supervisor untuk membuat

kegiatan perencanaan. Penyusunan perencanaan program supervsi

akademik harus didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

a) obyektif (data apa adanya),

b) bertanggung jawab,

c) berkelanjutan,

d) didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan, dan

e) didasarkan pada kebutuhan dan kondisi

sekolah/madrasah.43

Berdasarkan point prinsip-prinsip perencanaan supervisi

akademi tersebut, dapat dipahami bahwa perencanaan program

supervisi akademik harus bersifat objektif didasari dengan data yang

diperoleh tahun sebelumnya dan harus dapat diprtanggungjawabkan.

Kemudia perencanaan tersebut harus dilakukan secara berkelanjutan,

jika telah mencapai rencana pertama maka harus berlanjut pada

rencana berikutnya. Prinsip berikutnya adalah didasarkan pada

Standar Nasional Pendidikan yang meliputi Standar Kompetensi

Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Peoses, dan Standar

Penilaian serta didasarkan pada kebutuhan dan kondisi sekolah yang

artinya perencanaan program supervisi akademik tersebut harus

mampu mendukung ketercapaian program-program yang terdapat

pada sekolah, harus berkaitan dengan program sekolah dan dalam

rangka mencapai tujuan sekolah yang bersangkutan.

42

Direktorat Jenderal Peningkatan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementrian

Pendidikan Nasional, Modul Pelatihan Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah (Diktorat Tenaga

Kependidika, 2010), h. 15 43

IBid, h. 15

Page 49: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

32

Dalam kegiatan perencanaan supervisi akademik yaitu

meliputi Perencanaan program dan perencanaan instrumen.

Perencanaan program meliputi pemantauan kegiatan pembelajaran

dan perencaan instrumen meliputi penyusunan instrumen supervisi

akademik.

a) Perencanaan Program Kegiatan Pembelajaran

Perencanaan program ini sudah termasuk ke dalam ruang

lingkup supervisi akademik itu sendiri, yakni :

a. Pelaksanaan KTSP

b. Persiapan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran oleh

guru.

c. Pencapaian standar kompetensi lulusan, standar proses,

standar Isi,dan peraturan pelaksanaannya.

d. Peningkatan mutu pembelajaran melalui pengembangan

sebagaiberikut:

(1) model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada

Standar Proses;

(2) peran serta peserta didikdalam proses pembelajaran

secara aktif,kreatif, demokratis, mendidik, memotivasi,

mendorong kreativitasdan dialogis;

(3) peserta didik dapat membentuk karakter dan memiliki

pola pikirserta kebebasan berpikir sehingga dapat

melaksanakan aktivitasintelektual yang kreatif dan

inovatif, berargumentasi,mempertanyakan, mengkaji,

menemukan, dan memprediksi;

(4) keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses

belajar yangdilakukan secara sungguh-sungguh dan

mendalam untuk mencapai pemahaman konsep, tidak

terbatas pada materi yang diberikan oleh guru.

(5) bertanggung jawab terhadap mutu perencanaan

kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang

diampunya agar siswa mampu: (a) meningkat rasa ingin tahunya; (b) mencapai keberhasilan belajarnya secara

konsisten sesuai dengan tujuan pendidikan; (c) memahami perkembangan pengetahuan dengan

kemampuan mencari sumber informasi; (d) mengolah informasi menjadi pengetahuan; (e) menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan

masalah; (f) mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak

lain; dan

Page 50: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

33

(g) mengembangkan belajar mandiri dan kelompok

dengan proporsi yang wajar.44

Kegiatan pembelajarn menjadi program tujuan supervisi

akademik, maka guru adalah objek utama dalam pelaksanaan

supervisi akademik. Untuk memperoleh data dan informasi kondisi

kegiatan pembelajaran, maka spervisor memerlukan adanya media

atau alat. Salah satunya adalah menggunakan instrumen supervisi

akademik. Oleh karena itu, penyusunan isntrumen perlu

direncanakan terlebih dahulu sebelum kegiatan supervisi akademik

dilaksanakan.

b) Perencanaan Penyusunan Instrumen

Perencanaan instrumen superrvisi akademik dapat

dikelompokan menjadi 4, yaitu sebagai berikut:

(1) Persiapan guru untuk mengajar terdiri dari:

(a) Silabus

(b) RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

(c) Program Tahunan

(d) Program Semesteran

(e) Pelaksanaan proses pembelajaran

(f) Penilaian hasil pembelajaran

(g) Pengawasan proses pembelajaran

(2) Instrumen supervisi kegiatan belajar mengajar

(a) Lembar pengamatan.

(b) Suplemen observasi (ketrampilan mengajar,

karakteristik mata pelajaran, pendekatan klinis, dan

sebagainya).

(3) Komponen dan kelengkapan instrumen

(4) Penggandaan instrumen dan informasi kepada guru bidang

studi binaan.45

Dengan perencanaan program dan penyusunan instrumen

yang matang kegiatan supervisi akademik akan memiliki pedoman

44

Ibid, h. 16 45

Ibid.,h. 42-43

Page 51: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

34

kegiatan, sehingga pelaksanaannya terarah sesuai dengan yang

direncanakan dan memungkinkan adanya dampak positif terhadap

perubahan pebelajaran menjadi lebih berkualitas.

2) Pelaksanaan Supervisi Akademik

Satu di antara tugas kepala sekolah adalah melaksanakan

supervisi akademik. Menurut Glickman, Untuk melaksanakan

supervisi akademik secara efektif diperlukan keterampilan

konseptual, interpersonal dan teknikal. Oleh sebab itu, setiap Kepala

sekolah harus memiliki keterampilan teknikal berupa kemampuan

menerapkan pendekatan dan teknik-teknik supervisi yang tepat

dalam melaksanakan supervisi akademik.

Berikut ini adalah beberapa pendekatan supervisi akademik

yang bisa dilakukan oleh supervisor diantaranya adalah pendekatan

langsung (direktif), pendekatan tidak langsung (non-direktif) dan

pendekatan kolaboratif.46

a) Pendekatan Langsung (direktif) adalah cara pendekatan

terhadap masalah yang bersifat langsung. Supervisor

memberikan arahan langsung. pendekatan ini berdasarkan

pemahaman terhadap psikologi behaviorisme yaitu, bahwa

segala perbuatan berasal dari refleksi, respon terhadap

rangsangan atau stimulus. Oleh karena guru mengalami

kekurangan maka perlu diberikan rangsangan agar ia bisa

bereaksi. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan perilaku

supervisor seperti menyajikan, menjelaskan, mengarahkan,

memebri contoh, menerapkan tolak ukur, dan menguatkan.

b) Pendekatan Tidak Langsung (non-direktif) adalah cara

pendekatan terhadap permasalahan yang sifatnya tidak langsung.

Supervisor memberikan kesempatan sebanyak mungkin untuk

mengemukakan permasalahan yang guru-guru alami.

46

Piet A. Sagertian, konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan,(Jakarta: Rineka

Cipta, 2008), h. 46-50

Page 52: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

35

Pendekatan ini berdasarkan pemahaman psikologi humanistik

yang sangat menghargai orang yang akan dibantu. Supervisor

mencoba mendengarkan dan memahami apa yang dialami guru-

guru. Perilaku dalam pendekatan ini adalah mendengarkan,

memberikan penguatan, menjelaskan, menyajikan dan

memecahkan masalah.

c) Pendekatan Kolaboratif adalah cara pendekatan yang

memadukan pendekatan direktif dan non-direktif menjadi cara

pendekatan baru. Pada pendekatan ini baik supervisor maupun

guru bersama-sama, bersepakat untuk menetapkan struktur,

proses dan kriteria dalam melaksanakan proses pecakapan

terhadap masalah yang dihadapi guru.

Beberapa pendekatan-pendekatan tersebut melahirkan

berbagai teknik supervisi akademik. Berikut teknik-teknik supervisi

akademik menurut Gwyn yang dikelompokan menjadi dua, yaitu

teknik supervisi individual dan teknik supervisi kelompok:

1) Teknik Supervisi Individual

Teknik supervisi individual ialah supervisi yang

dilakukan secara perseorangan. Supervisor di sini hanya

berhadapan dengan seorag guru yang dipandang memiliki

persoalan tertentu. Teknik-teknik supervisi yang dikelompokan

sebagai teknik individual meliputi:

a) Kunjungan Kelas

Kunjungan kelas adalah teknik pembinaan guru oleh

kepala sekolah, pengawas, pembina lainnya dalam rangka

mengamati pelaksanaan proses belajar mengajar sehingga

memperoleh data yang diperlukan dalam rangka pembinaan

guru. Tujuan kunjungan ini ialah semata-mata untuk

Page 53: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

36

menolong guru dalam mengatasi kesulitan atau masalah

mereka di dalam kelas.

Ada empat tahap kunjungan kelas. Pertama, tahap

persiapan. Pada tahap ini supervisor merencanakan waktu,

sarana, dan cara mengobservasi selama kunjungan kelas.

Kedua, tahap pengamatan selama kunjungan. Pada tahap

ini, supervisor mengamati jalannya proses pembelajaran

berlangsung. Ketiga, tahap akhir kunjungan. Pada tahap ini,

supervisor bersama guru mengadakan perjanjian untuk

membicarakan hasil observasi, sedangkan tahap terakhir

ialah tahap tindak lanjut.

c) Observasi Kelas

Observasi kelas merupakan Teknik observasi yang

dilakukan oleh supervisor terhadap proses pembelajaran

yang sedang berlangsung. Tujuannya ialah untuk

memperoleh data seobjektif mungkin mengenai aspek-aspek

dalam situasi belajar mengajar, kesulitan-kesulitan yang

dihadapi oleh guru dalam usaha memperbaiki proses belajar

mengajar.

Secara umum, aspek-aspek yan diamati selama

proses pembelajaran yang sedang berlangsung ialah sebagai

berikut:

(1) Usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa dalam proses

pembelajaran.

(2) Cara penggunaan media pengajaran.

(3) Reaksi mental para siswa dalam proses belajar

mengajar.

(4) Keadaan media pengajaran yang dipakai dari segi

material.

Page 54: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

37

d) Pertemuan Individual

Pertemuan indivisual adalah satu pertemuan,

percakapan, dialog dan tukar pikiran antara pembina atau

supervisor dengan guru mengenai usaha meningkatkan

kemampuan profesional guru.

e) Kunjungan Antar Kelas

Kunjungan antarkelas dapat juga digolongkan

sebagai teknik supervisi secara perorangan. Guru dari yang

satu berkunjung ke kelas yang lain dalam lingkungan

sekolah itu sendiri. Dengan adanya kunjungan antarkelas

ini, guru akan memperoleh pengalaman baru dari teman

sejawatnya mengenai pelaksanaan proses pembelajaran

pengelolaan kelas dan sebagainya.

f) Menilai Diri Sendiri

Penilaian diri sendiri merupakan satu teknik

pengembangan profesional guru. Penilaian diri sendiri

memberikan informasi secara objektif kepada guru tentang

peranannya di kelas dan memberikan kesempatan kepada

guru mempelajari metode pengajarannya dalam

memengaruhi murid.

2) Teknik Supervisi Kelompok

Teknik supervisi kelompok merupakan salah satu cara

melaksanakan program supervisi yang ditujukan pada dua orang

atau lebih. Guru-guru yang diduga sesuai dengan analisis

kebutuhan atau memiliki masalah atau kebutuhan yang sama

dikelompokan menjadi satu atau bersama-sama. Kemudian

diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau

kebutuhan yang mereka hadapi. Menurut Gwyn, sebagaimana

Page 55: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

38

dikutip oleh Faturrahman dan Ruhyanani, ada 13 teknik supervisi

kelompok, yaitu sebagai berikut:

a) Kepanitiaan

b) Kerja kelompok

c) Laboratorium kurikulum

d) Baca terpimpin

e) Demonstrasi pembelajaran

f) Darmawisata

g) Kuliah/studi

h) Diskusi panel

i) Perpustakaan jabatan

j) Organisasi profeional

k) Buletin supervisi

l) Pertemuan guru

m) Lokakarya atau konferensi kelompok

Penetapan teknik-teknik supervisis akademik oleh

supervisor, selain harus dingetahui aspek atau bidang keterampilan

yang akan dibina, juga harus dingetahui karakteristik setiap teknik

dan sifat atau kepribadian guru, sehingga teknik yang digunakan

betul-betul sesuai dengan guru yang sedang dibina melalui supervisi

akademik.47

Dari kedua teknik tersebut, menjelaskan bahwa

pelaksanaan supervisi akademik bukan sekedar kegiatan penilaian

semata atau inpeksi, melainkan proses bimbingan, pembinaan,

arahan dan perbaikan guna memperbaiki serta meningkatkan kualitas

proses pembelajaran. Jika pemilihan teknik dilakukan dengan tepat

dan dilaksanakan dengan benar, maka anggapan buruk guru

terhadap supervisi Akademik akan berubah menjadi kegiatan yang

seharusnya dinantikan bagi setiap guru.

47

Muhammad Faturrahman dan Hindama Ruhyanani, Sukses Menjadi Pengawas

Sekololah Ideal, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Madia, 2015), h. 67-75.

Page 56: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

39

b) Tindak Lanjut Supervisi Akademik

Hasil supervisi akademik perlu ditindak lanjuti agar

memberikan dampak yang nyata bagi peningkatan profesionalisme

guru. Dampak nyata ini diharapkan dapat dirasakan masyarakat

maupun stakeholders. Tindak lanjut tersebut berupa penguatan dan

penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar,

teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum

memenuhi standar dan diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan

atau penataran lebih lanjut dalam segala dimensi pengelolaan

pembelajaran.48

Tindak lanjut dari hasil analisis merupakan

pemanfaatan hasil supervisi. Dalam materi pelatihan tentang tindak

lanjut hasil supervisi fokus pada pembahasan mengenai pembinaan

dan pemantapan instrumen.

a) Pembinaan

Kegiatan pembinaan dapat berupa pembinaan langsung

dan tidak langsung.

(1) Pembinaan langsung dilakukan terhadap hal-hal yang

sifatnya khusus, yang perlu perbaikan dengan segera dari

hasil analisis supervisi.

(2) Pembinaan tidak langsung dilakukan terhadap hal-hal yang

sifatnya umum yang perlu perbaikan dan perhatian setelah

memperoleh hasil analisis supervisi.49

Beberapa cara yang dapat dilakukan kepala

sekolah/madrasah dalam membina guru untuk meningkatkan

proses pembelajaran, yakni:

1) Menggunakan secara efektif petunjuk bagi guru dan

bahan pembantu guru lainnya.

2) Menggunakan buku teks secara efektif.

48

Zaitun Nurnalisa,dkk, Supervisi Akademik Pengawas untuk Meningkatkan Kemampuan

Pedagogik Guru Pada SMK Negeri 1 Measjid Raya Aceh Besar. 49

Modul Pelatihan Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah (Diktorat Tenaga

Kependidika, 2010), h. 41

Page 57: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

40

3) Menggunakan praktik pembelajaran yang efektif yang

dapat mereka pelajari selama pelatihan

profesional/inservice training.

4) Mengembangkan teknik pembelajaran yang telah

mereka miliki.

5) Menggunakan metodologi yang luwes (fleksibel).

6) Merespon kebutuhan dan kemampuan individual siswa.

7) Menggunakan lingkungan sekitar sebagai alat bantu

pembelajaran.

8) Mengelompokan siswa secara lebih efektif.

9) Mengevaluasi siswa dengan lebih akurat/teliti/seksama.

10) Berkooperasi dengan guru lain agar lebih berhasil.

11) Mengikutsertakan masyarakat dalam mengelola kelas.

12) Meraih moral dan motivasi mereka sendiri.

13) Memperkenalkan teknik pembelajaran modern untuk

inovasi dan kreatifitas layanan pembelajaran.

14) Membantu membuktikan siswa dalam meningkatkan

ketrampilan berpikir kritis, menyelesaikan masalah dan

pengambilan keputusan.

15) Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif.50

Pembinaan supervisi akademik secara khusus

menitikberatkan pada perbaikan dan peningkatan kualitas setiap

komponen proses pembelajaran. Tanpa terkecuali semua yang

menjadi pendukung berlangsungnya pembelajaran tersebut,

sehingga guru sebagai objek utama supervisi akademik dituntut

untuk memaksimalkan motivasi diri dan kemampuan

profesionalismenya dalam mengelola proses pembelajaran

setelah dilaksanaknnya pembinaan tersebut.

b) Pemantapan Instrumen Supervisi Akademik

Kegiatan untuk memantapkan instrumen supervisi dapat

dilakukandengan cara diskusi kelompok oleh para supervisor

tentang instrumensupervisi akademik yang telah direncanakan

dan disesuaikan dengan intrumen yang disusun dalam kegiatan

perencanaan penyusunan instrumen supervisi akademik

terdahulu. Tindak lanjut dalam hal ini bukan fokus pada guru,

50

Ibid., h. 42

Page 58: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

41

melainkan pada intrumen yang telah disusun oleh supervisor

untuk memantapkan kembali intrumen tersebut sehingga

intrumen yang telah diperbaiki akan digunakan pada kegiatan

supervisi akademik selanjutnya.

Cara-cara melaksanakan tindak lanjut hasil supervisi

akademiksebagai berikut.

(1) Mengkaji rangkuman hasil penilaian. (2) Apabila ternyata tujuan supervisi akademik dan standar-

standar pembelajaran belum tercapai, maka sebaiknya

dilakukan penilaian ulang terhadap pengetahuan,

keterampilan dan sikap guru yang menjadi tujuan

pembinaan. (3) Apabila ternyata memang tujuannya belum tercapai

maka mulailah merancang kembali program supervisi

akademik guru untuk masa berikutnya. (4) Membuat rencana aksi supervisi akademik berikutnya. (5) Mengimplementasikan rencana aksi tersebut pada masa

berikutnya.51

Tindak lanjut hasil supervisi akademik yang efektif dan efesien

diharapkan mampu menumbuhkan semangat dan motivasi guru untuk

terus memperbaiki dan meningkatkan kemampuannya dalam mengelola

proses pembelajaran sampai pada pencapaian tujuan pembelajaran secara

maksimal, sehingga akan berdampak pada motivasi belajar peserta didik

dan peningkatan hasil belajar peserta didik.

e. Kepala Sekolah sebagai Supervisor Akademik

Supervisi Akademik ialah kegiatan-kegiatan kepengawasan yang

tujuannya untuk memperbaiki kondisi-kondisi baik personel maupun

material yang memungkinkan terciptanya situasi belajar-mengajar yang

baik demi tercapainya tujuan pendidikan. Dengan demikin, apa yang

telah dikemukakan di dalam uraian terdahulu tentang pengertian

supervisi akademik beserta definisi-definisinya dapat digolongkan ke

51

Ibid., h. 43

Page 59: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

42

dalam supervisi pengajaran.52

Secara umum dari berbagai fungsi kepala

sekolah sebagai supervisor, berikut merupakan fungsi yang terkait

langsung dengan fungsi kepala sekolah sebagai supervisor akademik,

diantaranya:

a. Mendiskusikan metode-metode dan teknik-teknik dalam

rangka pembinaan dan pembinaan proses belajar mengajar.

b. Membimbing guru-guru dalam menyusun Program Catur

Wulan atau program semesteran, dan program satuan

pelajaran.

c. Membimbing guru-guru dalam menganalisis dan

penginterpretasi hasil tes dan penggunaannya bagi perbaikan

proses belajar mengajar.

d. Melakukan kunjungan kelas atau classroom visitation dalam

rangka supervisi klinis.

e. Mengadakan kunjungan observasi atau observation visit bagi

guru-guru demi perbaikan cara pengajarannya.

f. Mengadakan pertemuan-pertemuan individual dengan guru-

guru tentang masalah-masalah yang mereka hadapi atau

kesulitan-kesulitan yang mereka alami.53

Peran penting kepala sekolah sebagai supervisor juga

dikemukakan oleh Jamil, diantaranya sebagai berikut:

a. Mengadakan observasi di setiap kelas (dilakukan secara

mendadak) untuk meningkatkan efektivitas proses

pembelajaran.

b. Melaksanakan pertemuan individual dengan guru untuk

menggali potensi masing-masing guru.

c. Menyediakan waktu dan pelayanan bagi guru dalam upaya

pemecahan masalah akademik dan administratif.

d. Menyediakan dukungan dan suasana kondusif bagi guru

dalam perbaikan dan peningkatan kinerja guru.

e. Bekerja sama dengan guru untuk mengevaluasi hasil belajar

secara komprehensif.

f. Melaksanaakn penelitian sederhana untuk perbaikan situasi

dan kondisi proses pembelajaran.54

52

M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan,(Bandung : Remaja

Rosdakarya, 2009),h.89 53

Ibid,h. 119-120 54

Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional Pedoman kinerja, Kualifikasi dan

Kompetensi Guru,(Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2013), h. 299-300

Page 60: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

43

Observasi yang dilakukan oleh kepala sekolah di setiap kelas

harus dilaksanakan sebagai bagian dari supervisi. Hal ini sebaiknya

dilakukan secara mendadak, tetapi terencana. Kepala sekolah tidak perlu

memberitahukan kepada guru bahwa akan dilaksanakan observasi kelas.

Observasi kelas lebih ditujukan pada proses pembelajaran, yang meliputi

pemilihan pendekatan, metode, strategi dan media pembelajaran yang

digunakan oleh guru. Selain itu, juga melihat sejauh mana keterlibatan

aktif siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Hasil observasi/supervisi

ini dapat digunakan untuk melihat kelebihan dan kelemahan guru dalam

mengelola kelas, termasuk kecakapannya dalam menguasai materi.

Secara tertutup kepala sekolah dapat menyampaikan hasil

observasi/supervisinya kepada guru yang bersangkutan sebagai bahan

pemecahan masalah, pembinaan, dan tindak lanjut guru dalam

menjalankan tugasnya.55

Berdasarkan uaraian di atas, bahwa fungsi kepala sekolah sebagai

supervisor akademik adalah mengutamakan perbaikan proses

pembelajaran menjadi lebih baik, karena kepala sekolah memiliki peran

penting untuk senantiasa meningkatkan kualitas kinerja guru dalam

proses pembelajaran.

Dengan demikian, supervisi akademik adalah serangkaian

kegiatan pembinaan dari kepala sekolah kepada guru untuk

pengembangan kualitas proses pembelajaran, sehingga tujuan

pembelajaran yang telah direncanakan dapat tercapai secara optimal.

Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan melalui berbagai pendekatan

dan penggunaan teknik individu atau kelompok yang telah disesuaikan

berdasarkan kondisi guru. Kegiatan tersebut dapat berupa kunjungan

kelas dan obsevasi kelas, mengadakan pertemuan individual dengan guru

untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi dalam proses

pembelajaran, mendiskusikan metode dan teknik dalam rangka

55

Ibid,h. 300

Page 61: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

44

pembinaan proses pembelajaran, serta membimbing guru-guru dalam

menganalisis dan menginterpretasi hasil tes dan penggunaannya bagi

perbaikan proses pembelajaran.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan bertujuan untuk mrngetahui keaslian karya ilmiah.

Hal ini bertujuan sebagai titik tolak untuk mengadakan suatu penelitian. Pada

dasarnya, penelitian tidak beranjak dari awal karena telah ada acuan yang

mendasarinya. Karena itu, peneliti melakukan uraian terhadap beberapa penelitian

terdahulu yang relevan dengan topik penelitian ini.

1. Penelitian David Trisaputra dengan judul “Hubungan Pengawasan Kepala

Sekolah Terhadap Guru Dengan Kinerja Guru Program Keahlian Teknik

Otomotif Pada Smk Negeri 1 Magelang”, menunjukan hasil pengujian

hipotesis, yang membuktikan bahwa pengawasan Kepala Sekolah

memiliki hubungan yang signifikan terhadap kinerja guru. Hubungan

signifikan ini memperlihatkan bahwa pengawasan Kepala Sekolah benar-

benar memiliki hubungan yang positif dan tinggi atau sangat kuat dengan

kinerja guru.

Penelitiana yang dilakukan David Trisaputra berbeda dengan

penelitian yang akan saya lakukan. Perbedaan tersebut terletak pada

variabel kinerja guru Program Keahlian Teknik Otomotif, sedangkan

penelitian yang akan saya lakukan khusus pada variabel pembelajaran.

2. Penelitian Janar Teta (2011) dengan judul “Pengaruh Supervisi Kepala

sekolah dan Fasilitas Mengajar Terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri 2

Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011” menunjukan hasil penelitiannya

bahwa: (1) ada pengaruh positif yang signifikan antara supervisi kepala

sekolah terhadap kinerja guru SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran

2010/2011. (2) ada pengaruh positif yang signifikan antara fasilitas

mengajar guru terhadap kinerja guru SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun

Pelajaran 2010/2011. (3) ada pengaruh positif yang signifikan antara

Page 62: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

45

supervisi kepala sekolah dan fasilitas mengajar guru terhadap kinerja guru

SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011.

Penelitian tersebut memiliki perbedaan dengan penelitian yang

akan saya lakukan. Perbedaan terletak pada variabel bebas yaitu Fasilitas

belajar dan variabel terikat yakni kinerja guru. Penelitian yang akan saya

lakukan terpsesifik pada supervisi akademik kepala sekolah terhadap

pembelajaran.

3. Penelitian Urip supriyadi (2011) dengan judul “Pengaruh Supervisi Kepala

Sekolah, Motivasi Berprestasi dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Guru

SD Negeri Sekecamatan Bangunrejo Kabupaten Lampung Tengah”. Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa: (1) terdapat pengaruh signifikan

supervisi kepala sekolah terhadapt kinerja guru. (2) terdapat pengaruh

signifikan motivasi berprestasi terhadap kinerja guru. (3) terdapat

pengaruh signifikan iklim kerja sekolah terhadap kinerja guru. (4) terdapat

pengaruh signifikan supervisi kepala sekolah, motivasi berprestasi, dan

iklim kerja sekolah secara bersama-sama terhadap kinerja guru.

Perbedaan dengan penelitian yang akan saya lakukan adalah

terletak pada variabel pengawasan yang masih sangat umum sedangkan

kegiatan supervisi akademik khusus kepada kegiatan pembelajaran.

Perbedaan yang kedua, adalah pada kinerja guru yang masih sangat umum,

sedangka penelitian ini khusus kepada kegiatan kualitas pembelajaran.

C. Kerangka Berfikir

Keberhasilan pencapaian prestasi siswa yang tinggi hampir sepenuhnya

dipegang oleh seorang guru, dengan proses pembelajaran yang efektif dan efesien

akan berpengaruh besar pada tingkat mutu pendidikan dan juga prestasi hasil

belajar siswa yang tinggi. Sebagai komponen pendidikan yang berperan penting

dan menjadi ujung tombak pembelajaran, guru diharapkan memiliki kompetensi

profesional yang baik dan kemampuan mengelola proses pembelajaran yang

berkualitas. Oleh karena itu, sebagai pemilik peran yang sangat penting, guru

dituntut untuk memiliki pengetahuan, wawasan dan keterampilan mengajar yang

lebih luas dan beragam.

Page 63: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

46

Peningkatan mutu dan kualitas guru tidak terlepas dari peran kepala

sekolah sebagai pemimpin yang memiliki pengatahuan yang lebih tinggi dari para

guru dan staf pendidikan lainnya, baik dari segi pendidikan maupun dari segi

pengetahuan umum seorang guru. Kepala sekolah memiliki banyak peran salah

satu diantaranya adalah sebagai supervisor Akademik. Supervisi akademik bukan

hanya sebatas pemantauan kepala sekolah dalam mecari kesalahan guru dalam

proses pembelajaran, melainkan sebuah bimbingan, arahan dan bantuan kepala

sekolah dalam upayanya meningkatkan kualitas dan mutu guru dari segi

pembelajaran guna melahirkan guru yang profesional.

Dalam sistem pendidikan, Supervisi Akademik kepala sekolah memiliki

hubungan yang signifikan dengan peningkatan kualitas pembelajaran. Tanpa

adanya pengawasan dari pimpinan, kinerja termasuk kemampuan mengajar guru

sulit ditingkatkan. Kepala sekolah berperan penting dan memiliki tanggungjawab

yang besar, tidak hanya sebatas pada aspek menajerial dan operasional sekolah

yang dipimpinnya, melainkan juga sebagai pemimpin yang mampu mengayomi

setiap guru dalam mengupayakan terwujudnya peningkatan kualitas kinerja guru

dalam proses pelaksanaan pembelajaran yang pada akhirnya akan berimplikasi

pada kualitas pencapaian prestasi peserta didik dan mutu pendidikan.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan sintesa teori, kajian peneitian yang relevan, serta kerangka

berfikir peneliti, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

pengaruh supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah terhadap kualitas

pembelajaran di SMK Negeri 3 Tangerang Selatan. Maka hasil uji hipotesis dapat

diperoleh sebagai berikut:

Ho :Tidak terdapat pengaruh Supervisi Akademik kepala sekolah secara

positif yang signifikan terhadap Kualitas Pembelajaran.

Ha :Terdapat pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah secara positif

yang signifikan terhadap Kualitas Pembelajaran.

Supervisi Akademik

Kepala Sekolah

Kualitas

Pembelajaran

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berfikir

Page 64: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

47

BAB III

METODOLOGI PENELIATAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan, Jl.

Raya Puspitek, Perum Puri Serpong 1 Setu- Kota Tangerang Selatan, Banten –

Indonesia. Penelitian ini akan dimulai pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2017.

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

Kegiatan

BULAN

Nov Des Juni Juli Agustus Sep Okt

a. PersiapanPeneli

tian

1. Pengajuan

Judul

2. Penyusunan

Proposal

3. Izin

Penelitian

4. Penyusunan

Angket

b. Penelitian

1. Pengumpul

an Data

2. Pengolahan

Data

3. Analisis

Data

4. Penyusunan

Laporan

Penelitian

47

Page 65: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

48

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mejawab

masalah dan hipotesis yang telah dirumuskan dengan menggunakan analisis

statistik Inferensial. teknik statistik ini digunakan untuk menganalisis data sampel

dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik inferensial terdapat statistik

parametris dan nonparametris. Dalam penelitian ini menggunakan Statistik

parametris yang digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik,

atau menguji ukuran populasi melalui data sampel.56

Jenis hipotesis pada

penelitian ini adalah hipotesis assosiatif (pengaruh), maka analisi data yang

diperoleh menggunkaan rumus korelasi produk moment.

Penggunaan metode statistik inferensial ini untuk mengetahui pengaruh

Supervisi akademik kepala sekolah terhadap Kualitas pembelajaran di SMK

Negeri 3 Kota Tangerang Selatan.

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.57

Adapun yang

menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMK Negeri 3 Kota

Tangerang Selatan tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 40 guru.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan

56

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D,.(Bandung : Alfabeta,2006)h. 164 57

Ibid, h.117

Page 66: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

49

waktu. Maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi

itu.58

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini, yaitu menggunakan

teknik sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.59

Dalam penelitian ini

seluruh guru dijadikan sebagai sampel. Hal ini disebabkan karena jumlah guru

yang relatif sedikit, yaitu sebanyak 40 orang. Adapun jumlah guru yang

mengajar masing-masing program/jurusan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Jumlah Guru SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan

No Program/jurusan Sekolah Jumlah Guru

1 Teknik Sepeda Motor 14

2 Animasi 14

3 Administrasi Perkantoran 12

Total responden 40

D. Teknik Penumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka

penulis menggunakan 3 alat pengumpulan data yaitu Angket (kuesioner), studi

dokumen, dan observasi.

1. Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data

secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan

responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya disebut angket berisi

sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh

58

Ibid.,h. 118 59

Ibid.,h. 95

Page 67: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

50

responden.60

Yang menjadi objek dalam pemberian angket ini adalah seluruh

guru SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan yang berjumlah 40 orang.Teknik

pengumpulan data dengan menggunakan angket ini dimaksudkan untuk

memperoleh data mengenai pelaksanaanSupervisi Akademik yang dilakukan

oleh kepala sekolah di SMK Negeri 3 Tangerang Selatan.

2. Observasi. Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari

berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah

proses-proses pengamatan dan ingatan. Jenis observasi yang digunakan

adalah observasi terstruktur. Teknik observasi dalam penelitian ini dilakukan

untuk mengamati pelakasanaan proses pembelajaran dan untuk mengetahui

kualitas pembelajaran di SMK Negeri 3 Kota Tagerang Selatan.

3. Studi dokumen merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,

gambar maupun elektronik.61

Penggunaan teknik studi dokumen ini hanya

digunakan untuk menggambarkan realitas atau kondisi real dokumen

perangkat administrasi yang disusun oleh guru-guru di SMK Negeri 3 Kota

Tangerang Selatan. Namun, hasil studi dokumen tidak dijadikan sebagai

judgement hasil penelitian.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

yaitu berupa angket dan wawancara terbuka. Untuk memberi batasan yang jelas

dalam penyusunan instrumen, berikut ini dikemukakan definisi kedua variabel

dari definisi konseptual dan operasional.

1. Variabel Kualitas Pembelajaran

a. Definisi Konseptual

Pembelajaran berkualitas adalah upaya guru dalam

membelanjarkan peserta didik yang berdaya guna tinggi sehingga

60

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Peneitian Pendidikan, (Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2013), h. 219 61

Ibid,h. 221

Page 68: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

51

mencapai hasil belajar yang optimal, yang meliputi merencanakan,

melaksanakan dan menilai pembelajaran yang didasarikan prinsip-

prinsip pembelajaran tertentu. Kualitas tersebut dapat dicapai apabila

guru mampu menguasai dan menentukan tujuan pembelajaran yang

spesifik, menggunakan metode dan teknik yang sesuai dengan materi

dan tujuan pembelajaran, menggunakan dan memanfaatkan media

pembelajaran secara maksimal sesuai dengan kondisi peserta didik dan

kebutuhan proses pembelajaran. Indikator yang mengacu pada kualitas

pembejalan meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan

pembelajaran dan penilaian pembelajaran.

b. Definisi Operasional

Secara operasional, yang dimaksud dengan kualitas pembelajaran

adalah hasil observasi pada kegiatan pembelajaran yang sedang

berlangsung di kelas, yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan

inti, dan kegitan penutup.

c. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Observasi

Variabel

Indikator

No. pernyataan

jumlah

Kualitas

Pembelajaran

Kualitas

membuka

Pembelajaran

1,2,3

3

Kualitas

melaksanakan

inti

pembelajaran

4,5,6,7,8,9,10,11, 12,13,14,15,16,17 18,19,20,21,22,23

20

Kualitas

menutup

pembelajaran 24,25

2

Jumlah 25

Page 69: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

52

Variabel Y (kualitas pembelajaran) tidak dilakukan uji validitas

maupun uji reliabilitas instrumen dilapangan, dikarenakan instrumen yang

digunakan untuk mengukur kualitas pembelajaran adalah instrumen yang

diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang juga telah dilakukan perbaikan

dan uji Expert oleh dosen pembimbing yakni Drs. Mu‟arif SAM, M.Pd.

beliau merupakan tim penyusun Modul Supervisi Akademik dan soal uji

Kompetensi Supervisi Akademik Pengawas Sekolah Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Maka, instrumen

tersebut sah menjadi pedoman bagi peneliti dalam melakukan observasi

pembelajaran guru di SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan.

2. Variabel Supervisi Akademik Kepala Sekolah

a. Definisi Konseptual

Supervisi akademik kepala sekolah merupakan suatu kegiatan

pembinaan yang dirancang oleh kepala sekolah untuk membantu guru

meningkatkan kemampuan akademik dan kualitas pembelajaran.

Sebagai pimpinan, kepala sekolah memiliki peran penting dalam

pengembangan kompetensi guru. Supervisi akademik kepala sekolah

dilaksanakan dengan tujuan utamanya adalah membina dan

meningkatkan kemampuan guru dalam menciptakan proses

pembelajaran yang berhasil guna dan mampu meningkatkan prestasi

belajar siswa. Indikator yang mengacu kepada supervisi akademik

kepala sekolah meliputi, perencanaan program supervisi akademik,

pelaksanaan supervisi akademik dan tindak lanjut supervisi akademik.

b. Definisi Operasional

Secara operasional yang dimaksud dengan supervisi akademik

kepala sekolah adalah perolehan skor dari jawaban responden setelah

Page 70: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

53

mengisi angket yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan

tindak lanjut supervisi akademik.

c. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Tabel 3.4Kisi-Kisi Instrumen

Dimensi

Indikator

No. pernyataan

Jumlah

Perencanaan

Perencanaan

Program Kegiatan

pembelajaran

1,2,3,4

4

Perencanaan

penyusunan

Instrumen

Supervisi akademik

5,6,7,8

4

Pelaksanaan

Pendekatan

pelaksanaan

supervisi akademik

9,10,11,12,13,14

15,16,1718,19

11

Teknik

pelaksanaan

Supervisi

Akademik

20,21,22

23,24,25,26,27,28,29

10

Tindak

Lanjut

Pembinaan

langsung

30,31,32

3

Pembinaan tidak

langsung

33,34,35, 36

3

Jumlah 36

d. Uji Validitas Instrumen

Menurut Getut Pramesti, “Validitas Instrumen perlu dilakukan

untuk mengukur kesesuaian alat ukur yang digunakan

Page 71: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

54

eksperimenter.”62

Dengan demikian, pengujian validitas instrumen

digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu kuesioner.

Kuesioner dikatakan valid, apabila ia mampu mengungkapkan sesuatu

yang akan diukur oleh kuosioner tersebut. Untuk menentukan

validitas instrumen digunakan rumus Product Moment, yaitu:

Dimana:

rxy = Koefisien korelasi product moment

n = Jumlah Sampel

∑X = Jumlah skor per butir

∑Y = Jumlah skor seluruh butir

∑X2

= Jumlah skor kuadrat per butir

∑Y2

= Jumlah skor kuadrat seluruh butir

Kriteria penilaian intrumen dikatakan valid apabila perhitungan

rhitung lebih besar dari pada perhitungan rtabel, sebaliknya intrumen

dikatakan tidak valid, apabila perhitungan rhitung lebih kecil dari pada

rtabel. Untuk membantu perhitungan uji validitas intrumen ini, peneliti

menggunakan Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 22.

Perhitungan uji validitas dibantu dengan aplikasi program

SPSS 22. Setelah memperoleh perhitungan harga rhitung kemudian

dikonsultasikan dengan rtabel, product moment dengan taraf α = 5%,

jika rhitung > rtabel maka butir soal dikatakan valid.

Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa intrumen

penelitian pada variabel X, yakni Supervisi Akademik Kepala Sekolah

dengan jumlah butir soal 36, diperoleh 29 butir soal yang telah

62

Getut Pramesti, Kupas Tuntas Data Penelitian dengan SPSS 22,(Jakarta: PT Elex Media

Komputindo, 2014), h. 39

Page 72: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

55

dikatakan valid. Nomor butir soal tersebut diantanya yaitu, nomor

1,2,3,4,6,7,8, 9, 11,12,14, 15,16,17, 18,19, 20,21,22, 23,24,26,27,29,

30,31,33, 34 dan 36. Hal ini dibuktikan dengan perolehan rhitung

masing-masing soal > rtabel 0.284. Sedangkan terdapat 7 butir soal

dinyatakan tidak valid yaitu nomor 5, 10, 13, 25, 28, 32, 35 nomor

butir soal tersebut didrop. Hal ini dibuktikan dengan perolehan

masing-masing soal < rtabel 0.284.

e. Uji Reliabilitas

Menurut Budiyono “Suatu intrumen dikatakan reliabel apabila

hasil pengukuran instrumen tersebut adalah sama jika sekiranya

pengukuran tersebut dilakukan pada orang yang sama pada waktu yang

berlaianan (tetapi mempunyai kondisi yang sama) pada waktu yang

sama atau pada waktu yang berlainan”63

. Reliabilitas menyangkut

masalah ketetapan dan keajegan alat ukur. Suatu instrumen dianggap

reiabel jika intrumen dapat dipercaya sebagai alat ukur data penelitian.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus

Cronbabch Alpha sebagai berikut:

Dimana :

r11 = Nilai reliabilitas

∑Si = Jumlah varians skor tiap-tiap item

St = Varians total

Untuk mempermudah perhitungan uji reliabilitas, penelitian ini

menggunakan bantuan program SPSS 22. Suatu instrumen dapat

dikatakan reliabel jika koefisen Cronbach Alpha di atas 0.600,

sehingga dapat dikatakan instrumen mempunyai reliabilitas tinggi.

63

Ibid., h. 42

Page 73: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

56

Tabel 3.5 Reliability Statistics

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,945 36

Berdasarkan hasil perhitungan analisis data, instrumen

supervisi akademik kepala sekolah menunjukan koefisien Cronbach

Alpha sebesar 0,945 > 0,600. Artinya instrumen tersebut termasuk ke

dalam kategori kuat dan dapat dikatakan reliabel.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan teknik Product Moment Correlation yang merupakan salah-

satu teknik untuk mencari korelasi antar dua variabel yang kerap kali

digunakan. Disebut Product Moment Correlation karena koefisien

korelasinya diperoleh dengan cara mencari hasil perkalian dari momen-

momen variabel yang dikorelasikan (product of moment).64

Langkah-langkah pengujian korelasi product moment adalah sebagai

berikut:

a. Menguji Koefisien Korelasi

Menguji koefisien korelasi, hal ini digunakan untuk menguji

pengaruh variabel X (bebas) dengan Variabel Y (terikat). Rumusnya

adalah sebagai berikut:

rxy =

Keterangan :

: Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment.

64

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan,(Jakarta: Rajawali Pers,2014)h. 190

Page 74: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

57

N : Number of Cases

: Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

: Jumlah Skor X.

: Jumlah Skor Y. 65

Interpretasi nilai koefisien korelasi diatas adalah sebagai berikut66

:

Tabel 3.6

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval

Koefisien Interpretasi

0,00-0,20

Antara variabel X dan variabel Y memang

terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat

lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu

diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara

variabel X dan variabel Y)

0,20 -0,40 Antara variabel X dan Variabel Y terdapat

korelasi yang lemah atau rendah

0,40 - 0,70 Antara variabel X dan Variabel Y terdapat

korelasi yang sedang atau cukup

0,70 - 0,90 Antara variabel X dan Variabel Y terdapat

korelasi yang kuat atau tinggi

0,90 - 1,00 Antara variabel X dan Variabel Y terdapat

korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi

b. Uji Hipotesis dengan Uji T.

Untuk mengetahui apakah supervisi akademik kepala sekolah

memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak pada kualitas

65

Ibid., h. 206 66

Ibid., h.193

Page 75: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

58

pembelajaran, maka perlu diuji signifikannya dengan menggunakan uji

T.

Hipotesis yang hendak diuji adalah:

Ho : “Tidak ada korelasi (pengaruh) yang signifikan, antara

variabel X (kepengawasan Kepala sekolah) terhadap variabel Y

(kualitas mengajar guru)”.

Ha : “Ada korelasi (pengaruh) yang signifikan, antara variabel

X (kepengawasan kepala sekolah) terhadap variabel Y (kualitas

mengajar guru).

Rumus yang digunakan dalam pengujian Hipotesis Uji T ini adalah

sebagai berikut :

- Menghitung thitung :

thitung =

- Menentukan ttabel :

1) Taraf signifikan ( sebesar 0,05

2) Derajat kebebasan (dk) = n – 2

Kriteria : Jika thitung> ttabel maka

Jika thitung<ttabel maka

Page 76: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan

1. Profil Sekolah

SMK Negeri 3 Kota Tangerang beralamat di Jl. Raya Puspiptek,

Perum Puri Serpong 1, Setu – Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten

yang berdiri pada tahun 2010 di atas tanah seluas 700 m2. Pada awal

berdiri, SMK ini hanya membuka kompetenssi keahlian Teknik Sepeda

Motor dan Animasi dengan total peserta didik 200 siswa. Seiring dengan

banyaknya permintaan dari masyarakat, pada tahun pelajaran 2011/2012

dibuka kompetensi keahlian baru yaitu Administrasi Perkantoran dengan

daya tampung sebanyak 3 kelas. Pendirian sekolah tersebut atas dasar

kebijakan Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam meningkatkan

sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat Kota Tangerang

Selatan melalui pengembangan pendidikan. Prioritas pengembangan

pendidikan kejuruan tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan dan

mutu lulusan SMK agar siap pakai oleh dunia usaha maupun industri.

SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan saat ini dipimpin oleh H.

Abu Bakar, S.Pd. MM sebagai Kepala Sekolah dan dibantu oleh 4 (empat)

orang wakil kepala sekolah yaitu bidang Kurikulum, Kesiswaan, Sarana

Prasarana dan Hubungan Industri serta memiliki tenaga pendidik (guru)

sebanyak 40 orang dan tenaga kependidikan (administrasi) sebanyak 11

orang baik Pegawai Negeri Sipil maupun Tenaga Honorer.

Ditinjau dari segi prestasi, SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan

telah terakreditasi A dan peserta didik telah menuai berbagai kejuaraan

dibidang akademik maupun non akademik/ektrakulikuler. Hal tersebut

dibuktikan dengan sejumlah piala dan piagam penghargaan yang diperoleh

baik oleh peserta didik maupun sekolah. Perolehan prestasi tersebut

diantaranya, Juara II Lomba Forglasn3t‟s tingkat SMA/MA/SMK

59

Page 77: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

60

sederajat se- Kota Tangerang Selatan Tahun 2016, Juara Tenis Meja Putra

Lomba Komepetensi Siswa (LKS) GPBN dan 02S SMK Tingkat Kota

Tangerang Selatan Tahun 2013, Juara II Tenis Meja Tunggal Lomba

Komepetensi Siswa (LKS) GPBN dan 02S SMK Tingkat Gugus 3 Tahun

2016, Juara II Tenis Meja Ganda Lomba Kompetensi Siswa (LKS) GPBN

dan 02S SMK Tingkat Gugus 3 Tahun 2016, Juara III Animation Lomba

Kompetensi Siswa (LKS) Olimpiade Sains, O2S, dan FLS SMK Tingkat

Kota Tangerang Selatan tahun 2016, Juara III Teknik Sepeda Motor

(TSM) Lomba Kompetensi siswa (LKS) GPBN dan 02S SMK Tingkat

Gugus 3 Tahun 2016, Harapan I Tingkat SMA Sederajat “LOK

KERISPATY I” SMK AMEC Tahun 2016, Kostum Terbaik Lomba

Forglasn3t‟s Tingkat SMA/MA/SMK/Sederajat Se-Kota Tangerang dan

JOBODETA Tahun 2016, Juara umum GALAKSI SMK Negeri 3 Kota

Tangerang Selatan Tahun 2016, juara 2 GALAKSI tingkat

SMA/SMK/MA se-Kota Tangerang Selatan,Juara Harapan 3 Lomba Baris

Berbaris “GALAKSI VII” Tingkat SMA/MA/SMK Se-Kota Tangerang

Selatan, Juara 2 Lomba Paskibra GIXSCUP 2016 SMAN 6 Tangerang

Selatan, Juara Bersama Open Tournament Futsal Karang Taruna CUP III

Muncul tahun 2017, Juara Lomba Kebersihan Sekolah SMK N 3 Kota

Tangerang Selatan, dan masih banyak berbagai kejuaraan lainnya.

Saat ini tahun ajaran 2016/2017 jumlah keseluruhan peserta didik

pada program keahlian Teknik Sepeda Motor, Animasi, dan Administrasi

Perkantoran berjumlah 820 peserta didik. Dengan jumlah 259 peserta didik

untuk program keahlian Teknik Sepeda Motor, 216 untuk jumlah peserta

didik program keahlian Animasi dan 345 untuk jumlah peserta didik

program keahlian Administrasi Perkantoran. Lulusan SMK Negeri 3 Kota

Tangerang Selatan sebagian besar bekerja pada dunia Industri relevan dan

wiraswasta, serta sebagian lagi ada juga yang melanjut ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi.

Page 78: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

61

2. Visi dan Misi

a. Visi

Visi SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan adalah

“terwujudnya peserta didik yang berakhlak mulia, peserta didik yang

mampu bekerja (70%), berwirausaha (20%) dan melanjutkan ke

perguruan tinggi negeri (10%) sesuai dengan bidangnya”.

b. Misi

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dengan

menerapkan pendekatan saintifik disertai upaya-upaya perbaikan

secara terus menerus.

2. Melaksanakan pembelajaran dan pelatihan yang berorientasi pada

dunia kerja.

3. Mengembangkan sistem pendidikan dan pelatihan sesuai

kebutuhan dunia usaha/dunia industry.

4. Melatih dan membimbing peserta didik untuk berwirausaha

5. Mewujudkan iklim belajar yang berakar pada norma, nilai-nilai

budaya, agama dan lingkungan hidup.

6. Mewujudkan budaya bersih, tertib dan disiplin.67

Berdasarkan visi dan Misi yang tertera di atas, ada beberapa point

misi yang berkaitan dengan pembelajaran, yakni point 1, 2, 4, dan 5.

Maka, untuk mewujudkan Visi dan keempat Misi tersebut sekolah tentu

membutuhkan guru-guru berkualitas yang mampu medidik, mengajar dan

melatih peserta didik secara profesional. Idealnya guru yang berkualitas

adalah guru yang melaksanakan pembelajaran tidak hanya sebatas

memenuhi tugas dan pekerjaanya, melainkan melaksanakan pembelajaran

dengan kesungguhan hati, sehingga berupaya memberikan yang terbaik

kepada peserta didiknya. guru menguasai materi pembelajaran, memiliki

wawasan yang luas, memahami berbagai metode dan teknik pembelajaran,

memahami setiap kondisi peserta didik, mampu menciptakan suasana

67

Dokumen SMK Negeri 3 Tangerang Selatan, tidak dipublikasikan.

Page 79: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

62

belajar yang menyenangkan, mampu memanfaatkan berbagai sumber dan

media pembelajaran serta memiliki semangat untuk terus belajar sepanjang

hayat. Guru-guru yang demikian adala guru-guru yang terus menerus

belajar memperbaiki kemampuannya dan memperoleh bimbingan dari

kepala sekolah melalui kegiatan supervisi akademik.

3. Tujuan SMK Negeri 3 Tangerang Selatan

Adapun tujuan SMK Negeri 3 Tangerang Selata, yaitu:

a. Membekali peserta didik dengan keimanan melalui pembinaan

keagamaan sesuai dengan agama masing-masing untuk

menciptakan manusia yang bertaqwa, berbudi pekerti luhur, dan

berahlak mulia

b. Membentuk dan membudayakan kerja sama, sebagai pioneer

dalam implementasi budaya professional.

c. Membekali peserta didik untuk berkarir dan mandiri yang mampu

beradaptasi dengan lingkungan kerja sesuai dengan bidang

keahliannya, serta mampu menghadapi perubahan yang terjadi di

masyarakat.

d. Membekali peserta didik sikap profesional untuk mengembangkan

diri, dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.68

Dari tujuan umum SMK negeri 3 Tangerang Selatan tersebut,

dijabarkan kembali ke dalam tujuan masing-masing kaprodi bidang studi.

4. Sarana dan Prasarana Sekolah

Sarana dan prasarana yang dimiliki SMK Negeri 3 Kota Tangerang

Selatan sudah cukup memadai dalam menunjang pelaksanaa pembelajaran.

Sarana dan prasarana tersebut diantaranya meliputi 22 ruang kelas, 1 ruang

perpustakaan, 2 ruang guru, 3 lab komputer,1 ruang lab praktek, lapangan

olah raga, mushola, dan 10 toilet. Dari keterangan tersebut dan

berdasarkan hasil observasi, bahwa sarpras sekolah sudah cukup memadai

dalam menundukung proses pembelajaran seperti kondisi meja dan kursi

di ruang kelas yang cukup layak, tersedianya proyektor dan layar

proyektor yang bisa memudahkan guru dalam memberikan pembelajaran,

tersedianya lab dari masing-masing jurusan, setiap kelas juga terpasang

68

Dokumen SMK Negeri 3 Tangerang Selatan, tidak dipublikasikan.

Page 80: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

63

beberapa pendingin ruangan seperti kipas angin dan setiap kelas terpasang

CCTV. Dengan demikian, proses pembelajaran dapat berjalan dengan

baik. Guru-guru dapat dengan mudah mengkondisikan suasana kelas,

dengan memanfaatkan media belajar yang tersedia, dan yang menjadi

perhatian menarik di dalam kelas adalah meja-meja peserta didik tidak

tersusun seperti biasa dari kebanyakn sekolah lain, melainkan tersusun

rapih dengan berbentuk leter U. Kondisi tersebut memperlihatkan bahwa

sekolah sangat memperhatikan suasana belajar yang nyaman, inovatif dan

kreatif bagi peserta didik.

5. Profil Guru SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan

Jumlah keseluruhan guru di SMK Negeri 3 Kota Tangerang

Selatan yaitu berjumlah 40 guru yang keseluruhannya telah mengenyam

pendidikan minimal sampai jenjang Strata satu. Sebagian besar pendidikan

terakhir guru berlatar belakang bidang pendidikan atau keguruan, namun

sebagian lain berlatar belakang pendidikan non pendidikan atau keguruan.

Dari sekian guru, ada hampir 55% guru yang telah berstatus PNS dan 45%

guru yang masih berstatus bukan PNS atau honorer, 22 guru sudah

bersertifikasi dan 18 guru yang masih belum bersertifikasi, dan 38 guru

mendapat tugas tambahan, baik dibagian sruktur organisasi sekolah

maupun guru yang mendapat delegasi sebagai wali kelas dan Guru BK.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

kemungkinan besar guru-guru tersebut mampu dan mudah untuk diberikan

bimbingan, pembinaan dan arahan oleh pihak-pihak tertentu, khususnya

bagi kepala sekolah dan pengawas eksternal, sehingga kualitas

pembelajaran yang dilaksanaknnya mampu berkembang menjadi lebih

baik dari waktu ke waktu. (Data lengkap profil guru terlampir pada

hal.137).

Page 81: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

64

B. Gambaran Umum Pelaksanaan Pembelajaran

1. Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Sebagai upaya mengetahui gambaran kualitas perencanaan

pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru-guru di SMK

Negeri 3 Kota Tangerang Selatan, maka dilakukan dengan studi dokumen

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru. Setelah dilakukannya

analisis dari beberapa RPP guru tersebut, diketahui bahwa kurikulum yang

digunakan pada sekolah ini adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP). Sedangkan kurikulum 2013 belum diterapkan. Adapun RPP yang

tersedia dan yang menjadi bahan analisis peneliti adalah RPP yang disusun

pada tahun ajaran 2015/2016. Dengan demikian perangkat pembelajaran

terbaru belum ada.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dirancang guru

umumnya sesuai dengan kaidah penyusunan RPP yang berlaku, namun

demikian masih terdapat penyusunan yang belum sesuai dengan standar

yang berlaku. Hampir semua RPP guru yang diperoleh, telah memuat

semua komponen perencanaan pembelajaran, diantaranya standar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi

pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah pebelajaran, alat

dan sumber belajar, serta penilaian.

Pada komponen indikator sebagian besar guru-guru telah

memahami tentang penggunaan kata operasional. Penentuan tujuan

pembelajaran juga sudah cukup baik dengan mencantumkan kata

siswa/peserta didik sebagai subjek yang dituju dalam proses pelaksanaan

pembelajaran. Seluruh RPP dari masing-masing guru juga telah

mencantumkan alokasi waktu. Jumlah penentuan waktu pada inti

pelaksanaan pembelajaran beberapa telah sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan dari sekolah, namun masih ada beberapa RPP yang tidak sesuai.

Page 82: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

65

Seperti jumlah alokasi waktu yang terlalu sedikit dibandingkan dengan

kompetensi dasar dan pokok bahasan yang luas.

Seperti pada RPP bidang studi Fisikan, ditemuka adanya

keselarasan antara komponen SK/KI, KD dan Indikator serta adanya

kesesuaian rumusan tujuan dengan indikator. Hanya saja pada komponen

Indikator tersebut tidak sepenuhnya selaras dengan KD. Dikarenakan ada

point KD yang tidak tercantum pada Indikator dan jumlah Indikator yang

terlalu sedikit, yakni hanya 2 point. Dalam menentukan tujuan

pembelajaran maka harus menggunakan rumusan Audience, Behavior,

Condition, dan Degree. Pada RPP bidang studi Fisika, penentuan rumusan

tujuan pembelajaran tidak lengkap, hanya memenuhi rumusan Audience

dan Behavior, sedangkan rumusan Condition dan Degree tidak tercantum.

Hampir keseluruhan RPP pada komponen uraian materi pembelajaran

telah menunjukan kesesuaian dengan indikator, namun materi yang

tercantum hanya sub judul materinya saja tidak diuraikan secara lengkap.

Pada komponen langkah-langkah kegiatan pebelajaran, sebagian

besar RPP guru telah memenuhi kaidah yang berlaku yakni mencakup

kegiatan awal, inti dan penutup. Pada penentuan kegiatan awal sebagian

besar RPP telah mencakup Orientasi, Apersepsi dan Penyampaian tujuan

pembelajaran. Seperti pada RPP bidang studi Fisika, Penjaskes,

Matematika, IPS, bahasa inggris dan Poduktif Animasi. Kegiatan inti

pembelajaran pada beberapa RPP seperti, Bahasa Inggris, Menggambar

teknik, dan Matematiakn ditemukan adanya kegiatan mengamati,

mengeksplorasi, mengelaborasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.

sedangkan RPP yang lain terkesan disusun seadanya. Seluruh RPP juga

telah mencantumkan media dan sumber pembelajaran yang sesuai dengan

tujuan/indikator dan materi. Pada komponen penilaian, semua RPP juga

telah mencantumkan teknik penilaian yang sebagian besar sesuai dengan

tujuan/indikator pembelajaran. Kelengkapan instrumen nampak kurang

Page 83: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

66

dari seluruh RPP yang hanya mencantumkan contoh soal dan pedoman

penskoran tidak dilengkapi dengan kunci jawaban dan butir soal aslinya.

Berdasarkan uraian analisis RPP di atas, maka peneliti

menyimpulkan bahwa pemahaman dan kepedulian guru terhadap

penyusunan RPP belum terealisasikan secara maksimal. Masih ada

sebagian besar atau beberapa guru yang menyusun RPP tidak sesuai

dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Namun, tidak sedikit pula guru-guru

yang memahami kaidah penyususan RPP dan pentingnya penyususan

RPP sebagai bagian dari tugas utama seorang guru.

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Sebagai upaya mengetahui kualitas proses pelaksanaan

pembelajaran guru-guru di SMK Negeri 3 Kota Tangerang selatan, maka

peneliti menggunakan metode observasi dengan membawa daftar intrumen

observasi penilaian pembelajaaran yang diterbitkan oleh Fakultas Tarbiyah

dan Ilmu Keguruan UIN syarif Hidayatullah Jakarta serta telah melalui

perbaikan dari Dosen Pembimbing sebagai acuannya.

Pada aspek kegiatan pendahuluan seluruh guru telah melakukan

persiapan belajar pada peserta didik, diantanya dengan mengabsensi pada

awal pembelajaran, menanyakan kabar, bahkan memperhatikan kondisi

ruang kelas seperti mengintruksikan peserta didik untuk membuang

sampah yang berserakan di dalam kelas. Kemudian beberapa guru juga

telah menyampaikan tujuan pembelajaran pada awal pembelajaran, namun

ada beberapa guru yang juga tidak menyapaikan tujuan pembelajaran

tersebut. Pada pelaksanaan kegiatan inti pembelajaran, sebagian besar

guru-guru telah menunjukkan penguasan materi pembelajaran yang

disampaikan, tapi masih ada beberapa guru yang nampak kurang

menguasai materi pembelajaran yang disampaikan. Seperti guru bidang

studi Matematika dan SIMDIG. Hampir seluruh guru menyampaikan

materi pembelajaran dan mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang

Page 84: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

67

relevan, atau dengan pengalaman guru dan sebagian besar guru

mengaitkan materi dengan realitas kehidupan.

Pada aspek Pendekatan/Strategi Pembelajaran, sebagian besar guru

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan/indikator pencapaian

kompetensi dan nilai karakteristik yang akan dicapai. Hal tesebut terlihat

dengan adanya strategi mengajar yang mendorong peserta didik untuk

terlibat aktif dalam proses pembelajaran, seperti pada pembelajaran

Produktif AP komunikasi kantor, salah satu guru memharuskan seluruh

peserta didik untuk mempraktikan cara komunikasi yang baik dengan satu

persatu peserta didik maju ke depan kelas menampilkan pidato yang

bertemakan “HUT RI 2017”. Kemudian contoh lain dari hasil pengamatan

terlihat pada pelaksanaan pembelajaran Penjaskes. Guru yang

bersangkutan memperlihatkan strategi mengajar yang digunakan dengan

melibatkan peserta didik dalam replika kompetisi/pertandingan bola

Solfball, dengan membagi peserta didik ke dalam dua kelompok untuk

masing-masing kelompok memperebutkan point sebanyak mungkin.

Pembelajaran tersebut pun berjalan lancar, seluruh peserta didik sangat

antusias dan tentunya bisa memahami permainan bola Solfball dengan

baik karena telah terjun langsung ke dalam praktek.

Sebagian besar guru-guru juga melaksanakan pembelajaran secara

runtut, mulai dari pembukaan, menjelaskan materi, berdiskusi dengan

peserta didik dengan mempersilahkan peserta didik untuk bertanya dan

menjawab pertanyaan, kemudian latihan. Guru-guru juga cukup

menguasai kelas. Hal tersebut terlihat pada pergerakan guru yang tidak

hanya diam ditempat atau duduk di mejanya saja atau berdiri di depan

kelas saja. Selain itu, kondisi kelas yang mendukung dengan penataan

meja dan kursi peserta didik yang berbentuk leter U, sehingga dapat

mempermudah guru untuk memantau seluruh peserta didik dengan leluasa.

Selain itu, pada kegiatan inti pembelajaran, sebagian guru juga telah

melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual. Mendorong peserta

didik untuk memahami isi materi pembelajaran dengan mengaitkan materi

Page 85: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

68

tersebut ke dalam konteks kehidupan nyata yang dialami peserta didik agar

mudah memahami isi materi yang disampaikan guru. Hal tersebut terlihat

dari beberapa pelaksanaan pembelajaran guru, seperti pada pembelajaran

Fisikan. Guru yang bersangkutan memberikan penjelasan gravitasi gerak

jatuh bebas suatu benda dengan mengaitkannya ke dalam kehidupan nyata,

seperti melempar bola secara vertikal dan buah kelapa yang jatuh dari

pohonnya. Contoh lain dari hasil pengamatan pada pembelajaran Sejarah

Indonesia. Guru tersebut menjelaskan sejarah awal masuknya ajaran

Agama Islam Ke Indonesia dengan memberikan contoh dalam kehidupan

nyata, seperti Perdagangan dikaitkan dengan bisnis, perkawinan antara

penganut Agama Islam dengan anak kerajaan, pendidikan dikaitkan

dengan pendidikan dirumah dan lembaga pesantren, dan seni budaya

dikaitkan dengan seni wayang golek pada zaman dulu.

Dari hasil pengamatan diketahui juga bahwa hampir seluruh guru

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik. Hal

itu terlihat dari penjelasan materi yang disampaikan dengan menggunakan

bahasa lisan dan tulisan yang jelas, baik dan benar, sehingga mudah

dipahami serta penggunaan strategi yang cukup baik. Penggunaan alokasi

waktu yang baik hanya terlihat dari beberapa guru. Karena sebagian besar

guru-guru tidak tepat waktu dalam memulai pembelajaran sesuai dengan

jadwalnya. Banyak guru yang terlambat masuk kelas, kurang lebih 15-30

menit waktu yang terbuang.

Pada aspek pemanfatan sumber belajar/media pembelajaran,

sebagian besar guru-guru menggunakan media secara efektif dan efisien.

Hal tersebut terlihat dengan pemanfaatan media proyektor, laptop, buku-

buku pelajaran, dan media belajar lainnya yang digunakan oleh peserta

didik pada masing-masing jurusan seperti buku gambar, kertas HVS,

penggaris, pensil, pensil warna, atau pada pembelajaran PAI juga

memafaatkan kitab Suci Al-Qur‟an. Pada pembelajaran penjaskes guru

juga memanfaatkan median belajar seperti glovo, bola softball,

stik/pemukul softball, lapangan olahraga, dan peluit digunakan secara

Page 86: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

69

efektif dan efisien. Pada pemanfaatan media tersebut, sebagian besar guru

melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media belajar, yang mampu

mendorong peserta didik untuk turut aktif dalam proses pembelajaran.

Beberapa guru dalam proses pembelajarannya juga menyampaikan pesan–

pesan yang menarik dengan gaya bahasa yag sesuai dengan karakteristik

peserta didik. Namun, ada beberapa guru yang juga tidak memberikan

pesan.

Dari hasil pengamatan juga telah ditemukan beberapa guru yang

berupaya menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam

pembelajaran. Hanya ditemukan 9 guru yang kurang menunbuhkan

partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran. Hampir sebagian

besar juga menunjukkan sikap terbuka terhadap respon peserta didik

dengan menyediakan waktu peserta didik untuk bertanya tentang materi

yang belum dipahami. Sebagian besar guru-guru juga nampak berupaya

menumbuhkan keceriaan dan antusiasme peserta didik dalam belajar

seperti yang sudah dijelas sebelumnya. Pada aspek penilaian proses dan

hasil belajar, sebagian besar guru melakukan pemantauan kemajuan

belajar selama proses pembelajaran dan hampir sebagian kecil guru yang

melakukan penilaian akhir pada peserta didik sesuai dengan

kompetensi/tujuan.

Pada Kegiatan penutup, hanya ditemukan 5 guru yang melakukan

repleksi atau membuat rangkuman dan kesimpulan pembelajaran dengan

melibatkan peserta didik, salah satunya yaitu pada pembelajaran Sejarah

Indonesia. Guru yang bersangkutan menunjuk salah satu peserta didik

untuk membuat kesimpulan atau merangkum materi pembelajaran,

kemudian disampaikan di depan kelas oleh peserta didik tersebut dan

setelah itu guru mengelaborasi kembali pemaparan yang telah

disampaiakan peserta didiknya. Sebagian besar guru-guru pada akhir

pembelajaran melakukan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau

tugas sebagai bagian remidi/pengayaan.

Page 87: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

70

C. Gambaran Program Supervisi Akademik Kepala Sekolah di SMK

Negeri 3 Kota Tangerang Selatan

1. Perencanaan Program Supervisi Akademik

Kepala sekolah SMK Negri 3 Kota Tagerang Selatan membentuk

Tim Supervisi akademik Internal. Alasan dibentuknya Tim tersebut,

dikarenakan jumlah guru yang terlampau banyak dan tugas kepala sekolah

yang juga padat, sehingga tidak memungkinkan untuk kepala sekolah

menangani kegiatan Supervisi Akademik sendiri.

Pada tahap perencanaan program Supervisi Akademik, kepala

sekolah melakuakan perencanaan setiap tahun ajaran baru dan melibatkan

seluruh guru dengan memberikan kesempatan untuk menyusun

pembelajaran tahunan dalam bentuk Perangkat Administrasi guru yang

dibawahi oleh masing-masing ketua prodi kejuruan (KAPROK). Perangkat

administrasi yang telah disusun oleh masing-masing guru diserahkan

kepada Kaprok untuk ditelaah. Setelah masing-masing Kaprok memeriksa

Administrasi guru-guru yang dibawah naunganya, diadakan pertemuan

untuk memaparkan rencana tahunan dari masing-masing jurusan.

Administrasi guru diserahkan kepada tim supervisi terutama kepala

sekolah, untuk dikroscek lebih lanjut dan ada penilaian sekaligus untuk

kenaikan golonan PNS.

Setelah dilakukannya pemeriksaan administrasi guru, baru

kemudian diadakan penyusunan jadwal observasi kelas dan penyusunan

instrumen observasi kelas oleh tim supervisi akademik. Pelaksanaan

observasi kelas diadakan setia satu semester sekali. Maka, jadwal

pelaksanaan disusun setiap satu semester. Dalam penjadwalan tersebut

ditentukan antara guru yang akan disupervisi dan guru yang akan

mensupervisi. Penentuan tersebut berdasarkan status dan tingkat golongan

PNS guru. Jadi, guru yang memiliki status PNS dan golongan tertinggi,

akan mensupervisi guru yang memilih status dibawahnya. Begitu

seterusnya. Untuk guru yang memiliki status golongan PNS tertinggi akan

disupervisi oleh kepala sekolah sendiri. Penyususan instrumen observasi

Page 88: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

71

kelas juga selalu ada perubahan setiap satu semester disesuaikan dengan

kebutuhan dan standar yang ditentukan Kemendiknas.

2. Pelaksanaan Supervisi Akademik

Supervisi akademik oleh kepala sekolah dan supervisi internal

lebih cenderung menggunakan teknik individual yakni teknik observasi

kelas. Pelaksanaan observasi kelas dilakukan pada awal-awal bulan

semester sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Untuk jumlah tim

yang medapat delegasi dari kepala sekola dalam pelaksanaan supervisi

akademik yakni berjumlah 12 guru yang terdiri dari guru senior dan guru

yang bertatus PNS. Supervisor juga didampingi oleh fasilitator yang

bertugas menyiapkan keperluan observasi kelas dan mendokumentasikan

kegiatan pembelajaran.

Ketika akan dilaksanakannya kegiatan supervisi atau observasi

kelas, Kepala sekolah/supervisor internal menginformasikan terlebih dulu

kepada guru yang bersangkutan, dengan alasan agar guru tersebut

mempersiapkan diri dan membawa semua keperluan mengajar. Seperti,

agar tidak tertinggal RPP pembelajaran yang akan dianalisis kepala

sekolah atau supervisor internal. Selain itu supervisor internal juga harus

menyiapkan semua keperluan observasi kelas, seperti membawa intrumen

observasi kelas dan kamera yang akan digunakan sebagai alat

dokumentasi. Waktu Pelaksanaan supervisi akademik juga tidak selalu

sesuai dengan penjadwalan, tapi disesuaikan dengan waktu senggang guru

atau supervisor. Jadi, Beberapa supervisor melakukan perjanjian dengan

guru yang akan disupervisi untuk menentukan jadwal yang tepat sesuai

dengan kesepakatan bersama. Setelah sepakat dengan waktu dan kesiapan

guru yang bersangkuta, barulah observasi kelas dilaksanakan.

Pada teknis pelaksanaannya kepala sekolah/supervisor internal

memasuki kelas ketika guru sedang melangsungkan proses pembelajaran

mulai mengamati dari awal hingga akhir kegiatan. Kepala

sekolah/supervisor internal menyesiuaikan RPP guru dengan pelaksanaan

Page 89: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

72

pembelajaran, sudah sesuai keseluruhan atau ada yang tidak terlaksana dan

mengisi instrumen observasi kelas. Dari keterangan lain, fasilitator juga

memperoleh tugas mengamati dan mengisi intrumen observasi kelas.

Setelah kegiatan selesai, hasil observasi kelas diselaraskan dengan

instrumen yang diisi oleh supervisor intenal. Mencari kesamaan dan

berbedaan penilaian, baru kemudian didiskusikan bersama. Dalam

pelaksanaan Supervisi Akademik tersebut Tim supervisi internal juga

merasa adanya kendala, seperti sejumlah guru yang merasa kurang

nyaman dengan kehadiran supervisor saat melakukan observasi kelas,

berbeda jika supervisor melakukan pengamatan dengan cara tersembunyi

atau mengamati di luar kelas tanpa sepengetahuan guru tersebut.

Supervisor melihat pelaksanaan pembelajaran seperti dikondisikan oleh

guru yang bersangkuta, sehingga tidak terlihat kondisi yang sebenarnya,

apakah kondisi proses pembelajaran sebelumnya sama seperti kondisi

ketika dilaksanakannya observasi kelas.

3. Tindak Lanjut Supervisi Akademik

Dari keterangan kepala sekolah dan salah satu supervisor internal,

Tindak lanjut dari hasil observasi kelas yang sudah berjalan pada tahun

ajaran sebelumnya tidak secara langsung didialogkan dengan guru yang

bersangkutan, melainkan dikumpulkan terlebih dulu untuk diadakan

musyawarah bersama kemudian mencarikan solusi dan pembinaan bagi

masing-masing guru yang memiliki kendala atau kesulitan dalam proses

pembelajaran. Hasil supervisi tersebut juga berpengaruh pada penilaian

guru dalam kenaikan golongan. Kepala sekolah juga melakukan dialog

secara personal dengan guru untuk mendialogkan admistrasi kelengkapan

dokumen, mendiskusikan RPP yang telah dirancang guru dan meberikan

saran-saran kepada guru tersebut. Namun, beberapa supervisor internal

lain mendiskusikan langsung dengan guru mengenai hasil observasi kelas

setelah kegiatan pembelajaran selesai. Dalam diskusi tersebut, supervisor

menyampaikan kekurangan dan ketidaktepatan dalam proses pembelajaran

Page 90: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

73

yang telah berlangsung, memberikan saran serta masukan-masukan untuk

memperbaiki kekurangan yang ada. Hal tersebut dilakukan tidak dalam

keadaan resmi, melainkan diwaktu-waktu senggang dan ditempat yang

terbuka seperti kantin atau taman sekolah, dengan alasan agar tidak terjadi

suasana yang menegangkan. Dengan demikian guru tidak sungkan untuk

menyampaikan keluhan dan masalah yang dihadapinya.

Sebagai upaya pembinaan, Kepala sekolah mengadakan rapat

evaluasi setiap minggu sekali pada hari senin. Dalam kurun waktu tertentu

guru-guru juga melakukan pertemuan serumpun, perkumpulan guru-guru

sesuai dengan bidang mata pelajarannya. Di dalam pertemuan tersebut

guru membahas terkait mata pelajaran yang diampu, mendiskusikan

masalah dan kekurangan dalam penyampaian materi dan pengelolaan

kelas. Untuk saat ini, diadakan juga oleh pemerinta pertemuan serumpun

se-provinsi. Biasanya ada surat panggilan dari pemerintah untuk

pertemuan tersebut sebagai bentuk pembinaan guru. Setiap tahun minimal

satu kali, sekolah mengadakan event-event tertentu atau workshop yang

berkaitan dengan pengembangan guru sebagai pembinaan. Ada beberapa

guru yang juga mengikuti kegiatan seminar, workshop terkait

pengembangan diri di lembaga lain, dan kepala sekolah memfasilitasi guru

untuk mengikuti Diklat yang diselenggarakan oleh pemerintah serta

memberikan izin bagi guru-guru yang ingin melanjutkan studinya.

D. Hasil Penelitian

1. Analisis Perangkat Administrasi Guru

Sebagai lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan

pemerintah, SMK negeri 3 Kota Tangerang Selatan memenuhi

kewajibannya dalam mengaktifkan program supervisi akademik yang telah

diwajibkan oleh Dinas Pendidikan. Pelaksanaan program supervisi

akademik tersebut rutin dilaksanakan persemester. Kepala sekolah tentu

memiliki peran utama dalam program supervisi akademik, namun untuk

meringankan pelaksanaannya kepala sekolah membentuk tim supervisi

Page 91: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

74

akademik bersama dengan guru-guru senior. Progran supervisi akademik

yang telah ditentukan oleh Dinas Pendidikan terdiri dari dua program,

yakni supervisi akademik kelengkapan administrasi guru dan supervisi

pelaksanaan pembelajaran.

Dalam hal ini, peneliti telah melakukan analisis dokumen

administrasi guru yang telah melalui pemeriksaan oleh kepala sekolah dan

tim supervisi akademik. Dokumen yang mendapat izin dari sekolah untuk

keperluan anasis penelitian yaitu administrasi guru bidang studi Ilmu

Pengetahuan Sosial, administrasi guru bidang studi Bahasa Inggris,

administrasi guru bidang studi Fisika, administrasi guru bidang studi

Produktif Administrasi Perkantoran, administrasi guru bidang studi Ilmu

Pengetahuan Alam, dan administrasi guru bidang studi Produktif Animasi.

Seluruh dokumen tersebut adalah perangkat administrasi guru pada tahun

ajaran 2015/2016. Administrasi yang harus dilengkapi guru, tercantum

dalam lembar supervisi, diantaranya Kalender Pendidikan, Silabus, Jadwal

Mengajar, Program Tahunan, Perhitungan Jam efektif, program Semester,

Prhitungan KKM, RPP, Bahan Ajar, Daftar Buku/Modul Pegangan Guru

dan Siswa, Agenda kegiatan Guru, daftar Hadir Siswa, Daftar Nilai Siswa,

penilaian akhlak, Penilaian Kepribadian, Buku catatan Pembinaan Siswa,,

Laporan Prestasi Siswa, Laporan Hasil Kegiatan Perbaikan, Laporan Hasil

Kegiatan Pengayaan, Kisi-kisi dan Butir Soal, Analisis Butir Soal, Analisis

hasil Ulangan, Perhitungan Daya Serap, Pencapaian Targer Kurikulum,

dan Bank Soal.

Dari hasil studi dokumen, dapat diketahui bahwa keseluruhan

dokumen administrasi guru telah memenuhi kelengkapan administrasi

yang telah ditentukan. Dari segi kontennya, hampir sebagian guru telah

memahami kaidah penulisan perangkat administrasi guru. Seperti pada

penyusunan Program Semester ganjil administrasi guru bidang studi

Bahasa Inggris, penentuan jumlah alokasi waktu tertulis lebih banyak dari

pada Program Smester Genap yang penentuan jumlah alokasi waktunya

Page 92: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

75

lebih sedikit. Hal tersbut sudah benar, karena pada program semester

genap waktu belajar siswa lebih sedikit, terselingi oleh libur Ujian

Nasional. Penyusunan silabus beberapa administrasi guru sudah sesuai

dengan mencantumkan kata kerja operasional pada aspek indikator.

Namun, ada beberapa konten perangkat guru tersebut yang belum

sepenuhnya sesuai. Seperti pada administrasi guru bidang studi Bahasa

Inggris. Pada penyusunan silabus, penulisan pada aspek indikator tidak

menuliskan kata kerja operasional diawal kalimat disetiap poinnya.

Ketidak sesuaian Administrasi guru bidang studi Fisika kelas X juga

ditemukan pada penyusunan Program Semester Ganjil dan Semester

Genap. Ketidak sesuaian tersebut terlihat pada penentuan alokasi waktu

Program Semester Ganjil yang lebih sedikit dari pada alokasi waktu pada

Program Semester Genap. Juga ditemukan alokasi waktu ulangan harian

yang tidak dialokasikan. Administrasi guru pada bidang studi lainnya,

hampir 90% sudah sesuai dengan standar ketentuan dan kaidah

penyusunan Perangkat Administrasi Guru.

Melalui studi dokumen tersebut, peneliti juga menemukan

beberapa coretan kekurangan dan catatan tambahan yang ditulis

menggunakan pensil. Hal tersebut menunjukan bahwa, administrasi guru

sebagian telah melalui pemeriksaan atau pengoreksian oleh tim supervisi

akademik. Sebagian besar dokumen perangkat adminisrasi guru tersebut

juga sudah ditandatangani oleh guru yang bersangkutan dan kepala

sekolah. Tapi, hampir sebagian besar perangkat administrasi guru juga

belum ditandatangani oleh kepala sekolah bahkan oleh guru yang

bersangkutan. Hal itu menunjukan bahwa tidak semua dokumen

administrasi guru telah dikoreksi oleh kepala sekolah sebagai supervisor

akademik.

Page 93: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

76

2. Deskripsi Data Penelitian

a. Data Variabel Y (Kualitas Pembelajaran) dan Hasil Analisisnya.

1) Data Variabel Y (Kualitas Pembelajaran)

Data variabel kualitas pembelajaran diperoleh dari hasil

observasi pembelajaran pada 40 guru (PNS dan Honorer). Dari

hasil observasi tersebut, peneliti kemudian mengumpulkan dan

mengelompokan data Kualitas Pembelajaran. Data dapat dilihat

secara rinci sebagai berikut:

Tabel 4.1

Data Variabel Y (Kualitas Pembelajaran)

No

Responden

Kualitas

Pembelajaran

Responden

Kualitas

Pembelajaran

1 Responden 1 76 Responden 21 82

2 Responden 2 67 Responden 22 76

3 Responden 3 66 Responden 23 80

4 Responden 4 86 Responden 24 75

5 Responden 5 77 Responden 25 82

6 Responden 6 76 Responden 26 80

7 Responden 7 91 Responden 27 79

8 Responden 8 72 Responden 28 76

9 Responden 9 74 Responden 29 84

10 Responden 10 73 Responden 30 79

11 Responden 11 74 Responden 31 76

12 Responden 12 82 Responden 32 72

13 Responden 13 81 Responden 33 78

14 Responden 14 79 Responden 34 71

15 Responden 15 78 Responden 35 68

16 Responden 16 74 Responden 36 84

17 Responden 17 75 Responden 37 72

18 Responden 18 76 Responden 38 91

19 Responden 19 77 Responden 39 90

20 Responden 20 68 Responden 40 79

∑= 3096

Sumber 1: Hasil Olah Data Penelitian

Page 94: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

77

2) Hasil Analisis Data Variabel Y (Kualitas Pembelajaran)

a) Rentang Nilai (r)

r = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

r = 91 - 66

= 25

b) Jumlah Kelas (k)

k = 1 + 3,3 log 40

= 1 + 3,3 . 1,60205

= 6,28867 ≈ 6

c) Panjang Interval (i)

i = Jumlah Rentang (r) : Jumlah Kelas (k)

= 25 : 6

= 4,166

d) Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X (Manajemen Keuangan

Sekolah)

Tabel 4.2

Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Y (Kualitas

Pembelajaran)

Kelas Interval Fi Xi FiXi

66 - 69 4 67,5, 270

70 - 73 5 71,5 357,5

74 - 77 13 75,5 981,5

78 – 81 9 79,5 715,5

82 - 85 5 83,5 417,5

86 – 89 1 87,5 87,5

90 - 93 3 91,5 274,5

∑ 40 556,5 3.104

Sumber 2: hasil Olah data Penelitian

e) Mean (Rata-rata Hitung)

Mean : ∑ XiFi = 3.104 = 77,6

∑ Fi 40

Page 95: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

78

Berdasarkan perhitungan di atas, hasil data observasi variabel

Kualitas Pembelajaran yang diperoleh dari 40 guru sebagai

responden, maka hasil perhitungan menyatakan nilai rata-rata

adalah 77,6. Kemudian dikonversikan dengan rentang nilai 71-80

yang menunjukan nilai untuk Kualitas Pembelajaran

diinterpretasikan tinggi.

f) Median (Nilai Tengah)

Untuk menentukan nilai median aatau nilai tengah dari data

variabel X (kualitas pembelajaran), maka digunakan rumus

asebagai berikut:

Me = Tb

Ket:

Me : Median

Tb : Tepi Bawah Kelas Median

n : Jumlah frekuensi

f : frekuensi pada kelas median

F : Jumlah Frekuensi sebelum frekuensi median

C : Interval

Perhitungan data sebagai berikut:

Diketahui :

Tb : 73,5

n : 40

F : 9

f : 13

C : 4

Me = 73,5

= 73,5 +

= 73,5 + 3,38 = 76,88

Page 96: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

79

Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat diketahui

bahwa nilai tengah dari data variabel Y (kualitas Pembelajaran)

adalah 76,88.

g) Modus (Nilai Terbanyak)

Untuk mngetahui nilai terbanyak dari data variabel X

(Supervisi Akademik Kepala Sekolah), maka digunakan rumus

sebagai berikut:

Mo = Tb

Ket :

Mo : Modus

Tb : tepi bawah kelas modus (Kelas dengan frekuensi tertinggi)

d1 :selisih antara frekuensi modus dengan frekuensi

sebelumnya (fMo – fb)

d2 :selisih antara frekuensi modus dengan frekuensi

sesudahnya (fMo – fb)

C : kelas interval

Untuk mengetahui nilai Modus (nilai terbanyak), maka digunakan

rumus sebagai berikut:

Diketahui:

Tb : 74 – 0,5 = 73,5

d1 : 13 – 5 = 8

d2 : 13 – 9 = 4

C : 4

Mo = 73,5 = 73,5

= 74,50

Berdasarkan hasil di atas, maka dapat diketahui bahwa nilai

terbesar dari hasil data variabel Kualitas Pembelajaran adalah

74,50.

Page 97: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

80

b. Data Variabel X (Supervisi Akademik Kepala Sekolah) dan Hasil

Analisisnya.

1) Data Variabel X (Supervisi Akademik Kepala Sekolah)

Data Supervisi Akademik Kepala Sekolah diperoleh dari

hasil angket. Sampel yang digunakan dalam perolehan data adalah

40 responden yang terdiri dari sebagian besar guru PNS dan guru

honorer. Dari jumlah responden tersebut kemudian peneliti

mengumpulkan dan mengelompokan data Supervisi Akademik

Kepala Sekolah. Data dapat dilihat lebih rinci pada tabel berikut:

Tabel 4.3

Data Varibel X (Supervisi Akademik Kepaka Sekolah)

Responden

Supervisi

Akademik

Kepala Sekolah

Responden

Supervisi

Akademik Kepala

Sekolah

Responden 1 77 Responden 21 81

Responden 2 52 Responden 22 79

Responden 3 46 Responden 23 78

Responden 4 85 Responden 24 73

Responden 5 73 Responden 25 80

Responden 6 51 Responden 26 83

Responden 7 88 Responden 27 81

Responden 8 79 Responden 28 66

Responden 9 79 Responden 29 86

Responden 10 81 Responden 30 86

Responden 11 64 Responden 31 66

Responden 12 80 Responden 32 74

Responden 13 72 Responden 33 80

Responden 14 50 Responden 34 81

Responden 15 72 Responden 35 70

Responden 16 72 Responden 36 86

Responden 17 74 Responden 37 65

Responden 18 72 Responden 38 91

Responden 19 72 Responden 39 96

Page 98: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

81

Responden 20 76 Responden 40 83

∑ = 3.000 Sumber 3: Hasil Olah Data Penelitian

2) Hasil Analisis Data Variabel X (Supervisi Akademik Kepala

Sekolah)

a) Rentang Nilai (r)

r = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

r = 96 - 46

= 50

b) Jumlah Kelas (k)

k = 1 + 3,3 log 40

= 1 + 3,3 . 5,2867

= 1 + 5,2867

= 6,2867 6

c) Panjang Interval (i)

i = Jumlah Rentang (r) : Jumlah Kelas (k)

= 50 : 6

= 8,33

d) Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X (Supervisi Akademik

Kepala Sekolah)

Tabel 4.4

Tabel Distribusi Frekuensi

Variabel X (Supervisi Akademik Kepala Sekolah)

Kelas Interval Fi Xi FiXi

46 – 53 4 49,5 198

54 – 61 0 57,5 0

62 – 69 4 65,5 262

70 – 77 12 73,5 882

78 – 85 14 81,5 1141

86 – 93 5 89,5 447,5

94 – 101 1 97,5 97,5

∑ 40 514,5 3.028

Sumber 4: Hasil Olah Data Penelitian

Page 99: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

82

e) Mean (Rata-rata Hitung)

Mean : ∑ XiFi = 3.028 = 75,7

∑ Fi 40

Berdasarkan perhitungan di atas, hasil angket variabel

Supervisi Akademik Kepala Sekolah yang diperoleh dari 40 guru

sebagai responden, maka hasil perhitungan menyatakan nilai rata-

rata adalah 75,7. Kemudian dikonversikan dengan rentang nilai 71-

80 yang menunjukan nilai untuk Supervisi Akademik Kepala

sekolah diinterpretasikan tinggi.

f) Median (Nilai Tengah)

Untuk menentukan nilai median aatau nilai tengah dari data

variabel X (supervisi akademik kepala sekolah), maka digunakan

rumus asebagai berikut:

Me = Tb

Ket:

Me : Median

Tb : Tepi Bawah Kelas Median

n : Jumlah frekuensi

f : frekuensi pada kelas median

F : Jumlah Frekuensi sebelum frekuensi median

C : Interval

Perhitungan data sebagai berikut:

Diketahui : Tb : 69,5

n : 40

F : 8

f : 12

C : 8

Me = 69,5 = 69,5 +

= 69,5 +

Page 100: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

83

= 69,5 + 8 = 77,5

Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat diketahui

bahwa nilai tengah dari data variable X (Supervisi Akademik

Kepala Sekolah) adalah 77,5.

g) Modus (Nilai Terbanyak)

Untuk mngetahui nilai terbanyak dari data variabel X

(Supervisi Akademik Kepala Sekolah), maka digunakan rumus

sebagai berikut:

Mo = Tb

Ket :

Mo : Modus

Tb : tepi bawah kelas modus (Kelas dengan frekuensi tertinggi)

d1 :selisih antara frekuensi modus dengan frekuensi

sebelumnya (fMo – fb)

d2 :selisih antara frekuensi modus dengan frekuensi

sesudahnya (fMo – fb)

C : kelas interval

Untuk mengetahui nilai Modus (nilai terbanyak), maka digunakan

rumus sebagai berikut:

Diketahui:

Tb : 78 – 0,5 = 77,5

d1 : 14 – 12 = 2

d2 : 14 – 5 = 9

C : 8

Mo = 77,5 = 77,5 = 77,5 + 0,88

= 78,38

Berdasarkan hasil di atas, maka dapat diketahui bahwa nilai

terbesar dari hasil data variabel Supervisi Akademik Kepala

Sekolah adalah 78, 38.

c. Analisis Korelasi

Untuk mengetahui korelasi positif yang signifikan antara

variabel X (Supervisi Akademik Kepala Sekolah) dengan Variabel Y

Page 101: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

84

(Kualitas Pembelajaran), maka dilakukan dengan perhitungan Pearson

Product Momentsebagai berikut:

Tabel 4.5

Analisis korelasi antara variabel X (Supervisi Akademik Kepala

Sekolah) dan Variabel Y (Kualitas Pembelajaran)

No.

Resp. X Y X2 Y2 XY

1 77 76 5929 5776 5852

2 52 67 2704 4489 3484

3 46 66 2116 4356 3036

4 85 86 7225 7396 7310

5 73 77 5329 5929 5621

6 51 76 2601 5776 3876

7 88 91 7744 8281 8008

8 79 72 6241 5184 5688

9 79 74 6241 5476 5846

10 81 73 6561 5329 5913

11 64 74 4096 5476 4736

12 80 82 6400 6724 6560

13 72 81 5184 6561 5832

14 50 79 2500 6241 3950

15 72 78 5184 6084 5616

16 72 74 5184 5476 5328

17 74 75 5476 5625 5550

18 72 76 5184 5776 5472

19 72 77 5184 5929 5544

20 76 68 5776 4624 5168

21 81 82 6561 6724 6642

22 79 76 6241 5776 6004

23 78 80 6084 6400 6240

24 73 75 5329 5625 5475

25 80 82 6400 6724 6560

26 83 80 6889 6400 6640

27 81 79 6561 6241 6399

28 66 76 4356 5776 5016

29 86 84 7396 7056 7224

30 86 79 7396 6241 6794

31 66 76 4356 5776 5016

32 74 72 5476 5184 5328

Page 102: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

85

33 80 78 6400 6084 6240

34 81 71 6561 5041 5751

35 70 68 4900 4624 4760

36 86 84 7396 7056 7224

37 65 72 4225 5184 4680

38 91 91 8281 8281 8281

39 96 90 9216 8100 8640

40 83 79 6889 6241 6557

∑ 3000 3096 229772 241042 233861 Sumber 5: Hasil Olah Data Penelitian

Dari tabel di atas diketahui data sebagai berikut :

N : 40 ∑X2

: 229772

∑X

: 3000 ∑Y2 : 241042

∑Y : 3096 ∑XY : 233861

rxy =

rxy =

rxy =

rxy =

rxy =

rxy = = 0,639

Berdasarkan perhitungan di atas, maka terdapat korelasi yang

positif sebesar 0,639 antara Supervisi Akademik Kepala Sekolah

dengan kualitas pembelajaran. Namun untuk mengetahui interpretasi

Page 103: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

86

tingkat korelasi kedua variabel, maka digunakan pedoman sebagai

berikut:

Tabel 4.6

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval

Koefisien Interpretasi

0,00-0,20

Antara variabel X dan variabel Y memang

terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat

lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu

diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara

variabel X dan variabel Y)

0,20 -0,40 Antara variabel X dan Variabel Y terdapat

korelasi yang lemah atau rendah

0,40 - 0,70 Antara variabel X dan Variabel Y terdapat

korelasi yang sedang atau cukup

0,70 - 0,90 Antara variabel X dan Variabel Y terdapat

korelasi yang kuat atau tinggi

0,90 - 1,00 Antara variabel X dan Variabel Y terdapat

korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi

Berdasarkan tabel tersebut, dengan melihat perolehan nilai dari

rhitung yaitu sebesar 0,639, maka dapat diketahui bahwa 0,639 terletak

pada interval 0,40 – 0,70 dan termasuk pada kategori sedang. Jadi

antara supervisi akademik kepala sekolah dengan kualitas

pembelajaran memiliki pengaruh yang sedang.

Pada tahap selanjutnya yaitu upaya mengetahui apakah

supervisi akademik kepala sekolah memiliki pengaruh yang signifikan

atau tidak pada kualitas pembelajaran, maka perlu di uji signifikannya

dengan menggunakan Uji T.

Page 104: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

87

Rumus perhitungan pada uji t sebagai beriku:

thitung =

Diketahui data sebagai berikut:

r = 0,639 r2 = 0,408321 n = 40

thitung =

thitung =

thitnung =

thitung = 5,120

berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui nilai thitung

sebesar 5,120. Untuk mengetahui signifikan data maka perlu

dibandingkan kembali dengan tabel T untuk kesalahan 5% uji dua

pihak dan dk = n – 2 = 40 – 2 = 38, maka diperoleh Nilai ttabel sebesar

2,024. Nilai tersebut diketahui dari ttabel (Terlampir pada hal.143)

Berdasarkan perolehan nilai thitung dan ttabel, maka dapat

diketahui pada taraf 5% thitung (5,120) > ttabel (2,024). Maka hipotesa

alternatif (Ha) diterima dan hipotesa nol (H0) ditolak. Ini berarti untuk

taraf signifikansi 5% terdapat korelasi sedang yang siginifikan antara

kedua variabel yang diuji.

3. Hasil Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan perhitungan statistik, maka hipotesis yang

peneliti ajukan adalah sebagai berikut:

Ho : µ = 0 (tidak terdapat pengaruh)

Ha : µ ≠ 0 (terdapat pengaruh)

Page 105: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

88

Maka dengan demikian

Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha di tolak => tidak

terdapat pengaruh positif yang signifikan antara Supervisi

Akademik Kepala Sekolah Terhadap Kualitas Pembelajaran.

Jika thitung > ttabel , maka Ha diterima dan Ho di tolak => Terdapat

pengaruh positif yang signifikan antara Supervisi Akademik

Kepala Sekolah Terhadap Kualitas Pembelajaran.

Berdasarkan perhitungan statistik dengan korelasi product moment

diperoleh nilai sebesar 0,639 dan korelasi antar variabel berada pada

kategori sedang yaitu terletak pada interpretasi interval 0,40 – 0,700. Pada

Sedangkan pada pengujian perhitungan uji t diperoleh nilai sebesar 5,120.

Kemudian dibandingkan dengan melihat nilai pada ttabel dengan taraf 5%

diperoleh nilai sebesar 2,024. Hal tersebut menunjukan hipotesa yang

diperoleh adalah thitung (5,120) > ttabel (2,024), maka Ha diterima dan Ho

ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

positif yang signifikan antara supervisi akademik kepala sekolah terhadap

kualitas pembelajaran. Semakin intensif kegiatan supervisi akademik yang

dilaksanakan kepala sekolah akan semakin tinggi kualitas pembelajaran

yang dilaksanakan guru. Kualitas pembelajaran yang tinggi akan mampu

mencapai kualitas tujuan pendidikan yang tinggi pula disekolah.

4. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara supervisi akademik kepala sekolah terhadap kualitas

pembelajaran di SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan. Hal tersebut

dapat dilihat dari beberapa perhitungan dan pengujian statistik.

Perhitungan statistik pada variabel X (supervisi akademik kepala

sekolah) nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 75,7 yang dikonversikan

dengan rentang nilai 71-80 dan menunjukan bahwa variabel Supervisi

Akademik Kepala sekolah diinterpretasikan tinggi. Untuk perolehan nilai

Page 106: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

89

Median (tengah) pada variabel X, telah diperoleh nilai sebesar 77,5.

Sedangkan pada perolehan nilai yang paling banyak muncul atau Modus

pada variabel X sebesar 78,7. Hal tersebut membuktikan bahwa

pelaksanaan program Supervisi Akademik Kepala Sekolah dalam kategori

baik.

Sementara perhitungan statistik pada variabel Y (Kualitas

Pembelajaran) nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 77,6 dikonversikan

dengan rentang nilai 71-80 dan menunjukan bahwa variabel Kualitas

Pembelajaran terinterpretasikan tinggi. Perolehan nilai Median (tengah)

pada variabel Y sebesar 76,88 dan nilai yang paling banayk muncul

(Modus) sebesar 74,50. Hal tersebut menunjukkan kualitas pembelajaran

berada pada kategori baik.

Kemudian pada pengujian statistik korelasi produk moment (uji r),

menghasilkan nilai rhitung sebesar 0,639 membuktikan bahwa korelasi

antara Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Kualitas Pembelajaran

berada pada kategori sedang yaitu terletak pada interpretasi interval 0,40 –

0,700 lihat Tabel 4.6. Dengan perolehan nilai tersebut dapat diketahui

adanya pengaruh yang positif antara supervisi akademik kepala sekolah

dengan kualitas pembelajaran. Namun, dilihat pada interpretasi yang

berada pada kategori sedang menunjukkan bahwa pengaruh supervisi

akademik kepala sekolah tidak sepenuhnya memengaruhi peningkatan

kualitas pembelajaran. Ada faktor lain yang juga dapat mempengaruhi

peningkatan kualitas pembelajaran, diatara motivasi kerja guru, media dan

sumber pendukung pembelajaran, dan masih banyak faktor-faktor lainnya.

Selanjutnya dari pengujian thitung diperoleh nilai sebesar 5,120 dan

terbukti pada tara signifikan 5% ttabel diperoleh nilai sebesar 2,024 yang

berarti nilai thitung (5,120) > ttabel (2,024). Pada pengujian hipotesis dengan

perbandingan nilai tersebut menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif

yang signifikan antara supervisi akademik kepala sekolah terhadap

kualitas pembelajaran. Peneliti menyimpulkan bahwa adanya pengaruh

tersebut dikarenakan kepala sekolah telah melaksanakan program

Page 107: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

90

supervisi akademik dengan sedemikian baik, ditambah dengan

dibentuknya tim supervisi yang terdiri dari guru-guru senior menyebabkan

guru-guru merasa adanya kerjasama dan saling memperbaiki satu sama

lain. Namun, pengaruh tersebut juga dapat disebabkan dari berbagai

pembinaan yang didapatkan oleh guru, mulai dari workshop

pengembangan kinerja guru, rapat evaluasi satu kali dalam seminggu, dan

pelatihan-pelatihan yang diadakan baik di sekolah maupun di lembaga

pemerintah atau lembaga lainnya.

Kondisi supervisi akademik kepala sekolah di SMK tersebut

memiliki pengaruh yang cukup atau sedang dikarenakan ada beberapa

faktor dalam pelaksanaan supervisi akademik yang menyatakan belum

terlaksananya program supervisi secara maksimal sehingga tidak memiliki

pengaruh yang tinggi terhadap kualitas pembelajaran. Fakor-faktor

tersebut diantaranya adalah penggunaan teknik supervisi tidak bekembang

atau hanya satu teknik yang digunakan dalam memperoleh informasi

kondisi proses pelaksanaan pembelajaran. Kepala sekolah dan supervisor

internal hanya terpaku pada satu teknik yakni observasi kelas dan tidak

mengembangkan teknik-teknik supervisi yang lain seperti kunjungan

kelas, pertemuan individu, kunjungan antar kelas dan penilain diri sendiri.

Setiap guru memiliki kendala atau masalah yang berbeda dalam

melaksanakan proses pembelajaran, maka sudah semestinya teknik yang

digunakan dalam supervisi akademik bagi masing-masing guru harus

berbeda sesuai dengan kondisi dan masalah yang dihadapi agar mencapai

sosuli yang di butuhkan guru.

Faktor lain juga tidak adanya tindaklanjut yang signifikan atau

menonjol yang dilakukan oleh kepala sekolah beserta tim supervisinya.

Tindaklanjut yang diberikan masih bersifat umum dan menyeluruh, tidak

terspesifikasikan ke dalam setiap permasalahan yang dihadapai guru dalam

pelaksanaan pembelajaran. Dari keterangan yang diberikan berdasarkan

wawancara, tindaklanjut supervisi akademik hanya sebatas pembinaan

berupa workshop dan seminar pengembangan kemampuan guru yang

Page 108: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

91

diadakan minimal sekali dalam setahun, mengikutsertakan guru-guru

dalam pelatihan dan pendidikan (diklat) yang diselenggarakan oleh

pemerintah atau lembaga lain, mengadakan serumpun guru perbidang

studi, dan evaluasi mingguan yang dilaksanakan pada setiap hari senin.

Pelaksanaan supervisi akademik di SMK tersebut juga tidak

sepenuhnya menerapkan prinsip-prinsip supervisi akademik yang ada,

hanya sebagian yang diterapkan seperti domokratis, diketahui dari

wawancara bersama dengan supervisor internal (guru senior) bahwa telah

melakukan diskusi mengenai hasil observasi kelas bersama guru yang

bersangkutan sehingga terjadi percakapan dua arah yang menandakan

adanya prinsip demokratis, dimana guru mengungkapkan keluhan tentang

kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran serta

supervisor memberikan saran dan masukan yang dapat meringankan

masalah yang dihadapi guru. Namun prinsip-prinsip supervisi akademik

yang lain tidak begitu menonjol dalam penerapannya.

Dari hasil wawancara dan studi dokumen juga tidak ditemukan

adanya surat tugas dan SK yang diberikan kepada setiap supervisor

internal yang melaksanakan observasi kelas, sehingga tidak diketahui

kebenaran pelaksanaan observasi kelas tersebut. Namun, dari hasil

wawancara dengan kepala sekolah dan supervisor internal telah begitu

meyakinkan bahwa observasi kelas benar-benar terlaksana. Hanya dalam

pelaksanaan terkadang tidak sesuai dengan jadwal yang dibuat terdahulu

dalam perencanaan program supervisi akademik oleh kepala sekolah dan

tim.

Faktor berikutnya yang menyebabkan kurang maksimalnya

pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah di SMK tersebut yakni

tidak ditemukan laporan hasil dari pelaksanaan supervisi akademik. Dari

studi dokumen diketahui hanya ada beberapa catatan tertulis yang dibuat

oleh suprvisor internal mengenai pemeriksanaan perangkat administrasi

guru. Di dalam beberapa perangkat administrasi guru tersebut ditemukan

Page 109: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

92

beberapa coretan berupa catatan kekurangan yang harus ditambahkan oleh

guru yang bersangkutan, sehingga menjadi lebih lengkap.

Satu hal yang paling penting dalam pelaksanaan program supervisi

akademik di SMK tersebut yakni kepala sekolah sudah seyogyanya untuk

lebih menampakan peran serta tanggungjawabnya dalam memaksimalkan

pelaksanaan supervisi akademik guna menunaikan kewajibannya sebagai

pimpinan sekolah yang memiliki kompetensi sebagai supervisor di sekolah

yang dipimpinnya. Karena dewasa ini masih sedikit kepala sekola yang

menyadari peran serta tanggungjawabnya dalam melaksanakan supervisi

akademik, sehingga kegiatan supervisi setidaknya mendapat sedikit

perhatian dari berbagai pihak, khususnya dari guru-guru yang masih

beranggapan bahwa supervisi adalah kegiatan inpeksi semata, sebatas pada

penilaian kinerja. Hal ini sudah menjadi tugas kepala sekolah untuk

merubah persepsi guru mengenai supervisi akademik dengan memberikan

berbagai pemahaman, bimbingan dan pembinaan yang lebih intensif

sehingga guru menjadi lebih respek terhadap pelaksanaan supervisi

akademik. Maka, kepala sekolah sudah seyogyanya berperan semaksimal

mungkin dalam pelaksanaan program supervisi akademik tersebut,

sehingga diharapkan guru memiliki gairah yang lebih tinggi dan

memaksimalkan kinerjanya dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah.

Page 110: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

93

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian dapat dikemukakan beberapa

temuan sebagai berikut:

1. Kepala SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan telah melaksanakan

kewajiban dan tugasnya sebagai supervisor akademik dengan cukup

baik, hal tersebut dapat terlihat dari rata-rata jawaban responden pada

instrumen angket dengan nilai sebesar 74,7. Dalam menjalankan

tugasnya sebagai supervisor akademik kepala sekolah melibatkan

guru-guru senior. Hal ini disebabkan jumlah guru yang cukup banyak

dan tugas kepala sekolah yang padat dengan keterbatasan waktu yang

tersedia. Kondisi ini juga menyebabkan terdapat sebagian guru yang

merasa kurang nyaman dengan pelaksanaan observasi kelas yang

dilaksanakan oleh guru-guru senior.

2. Berdasarkan hasil pengamatan pada proses pembelajaran di SMK

Negeri 3 Kota Tangerang Selatan, kualitas pembelajaran secara umum

dapat dikatakan baik. Hal tersebut terlihat dari perolehan nilai skor

hasil observasi proses pembelajaran guru dengan rata-rata nilai sebesar

77,6. Peneliti menyimpulkan kondisi pembelajaran yang cukup baik

tersebut selain karena pelaksanaan supervisi akademik, namun juga

disebabkan oleh tersedianya dukungan pembelajaran yang cukup

memadai, seperti ruang kelas yang nyaman, jumlah rombel peserta

didik yang ideal, serta sumber dan media pembelajaran yang cukup

memadai.

3. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi

product moment diperoleh nilai rhitung sebesar 0,639 yang

diinterpretasikan pada kategori sedang dengan nilai terletak pada

interval 0,40–0,700 lihat Tabel 4.6. Hasil perhitungan juga

menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara supervisi

93

Page 111: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

94

akademik terhadap kualitas pembelajaran dengan perolehan nilai thitung

sebesar 5,120 dan perbandingan pada ttabel dengan nilai 2,024. Dengan

demikian thitung > ttabel, maka terdapat pengaruh positif yang signifikan

antara supervisi akademik kepala sekolah terhadap kualitas

pembelajaran di SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

positif yang signifikan pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah

terhadap kualitas pembelajaran. Sehingga, jika kualitas pembelajaran

hendak ditingkatkan, maka salah satu cara yang perlu dilakukan kepala

sekolah adalah dengan mengefektifkan pelaksanaan supervisi akademik.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, maka

peneliti mencoba untuk mengajukan beberapa saran yang mungkin dapat

berguna bagi SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan dalam pelaskanaan

supervisi akademik dan peningkatan kualitas pembelajaran.

1. Kepala sekolah hendaknya lebih memaksimalkan pelaksanan program

kegiatan supervisi akademik dengan lebih banyak melibatkan diri

dalam kunjungan kelas, observasi kelas dan tindak lanjut. Tidak

mendelegasikan sebagian besar pelaksanaan supervisi akademik

kepada guru-guru senior. Pada teknik pelaksanaan supervisi akademik

hendaknya juga menerapkan lebih dari satu teknik supervisi dan tidak

hanya terbatas pada pelaksanaan observasi kelas saja.

2. Pada program supervisi akademik juga diharapkan lebih

mengembangkan dan menerapkan berbagai prinsi-prinsip supervisi

akademik yang ada, sehingga dapat memaksimalkan pelaksanaan

supervisi akademik dan memperoleh hasil perubahan yang diharapkan

sesuai sasaran supervisi.

3. Hendaknya supervisor internal (guru senior) diberikan surat tugas oleh

kepala sekolah sebagai bukti tugas nyata dalam melaksanakan

Page 112: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

95

observasi kelas, sehingga guru yang akan dilakukan observasi kelas

merasa yakin serta menghargai tugas yang diberikan kepala sekolah.

4. Hendaknya supervisor menyusun laporan hasil supervisi akademik

yang dilaksanakan, sehingga terlihat berbagai kekurangan maupun

perkembangan yang terjadi dalam setiap pelaksanaan supervisi

akademik dan mampu menjadi acuan tindak lanjut supervisi akademik.

5. Diharapkan setiap guru mampu meningkatkan motivasi kerja dalam

pelaksanaan proses pembelajaran dan mampu memanfaatkan berbagai

media serta sumber pembelajaran yang tersedia sehingga mampu

menampilkan kinerjanya yang terbaik, yang pada gilirannya akan

berimplikasi pada pencapaian kualitas hasil belajar peserta didik.

Page 113: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

96

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Dwi Esti. Mutu Guru dan Implikasinya. UU RI Nomor 20 tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jurnal Manajemen Pendidikan,

2009.

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Aedi, Nur. Pengawasan Pendidikan. Jakarta : Rajawali, 2014.

Direktorat tenaga kependidikan. Metode dan Teknik Supervsisi. Jakarta: direktorat

jenderal peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan departemen

pendidikan nasional, 2008. Direktorat Jenderal Peningkatan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementrian

Pendidikan Nasional, Modul Pelatihan Penguatan Kemampuan Kepala

Sekolah (Diktorat Tenaga Kependidika, 2010)

Fathurrohman, Muhammad dan Hindama Ruhyanani. Sukses menjadi Pengawas

Sekolah Ideal. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2015.

Hermawan, Asep Herry,dkk. Media Pembelajaran. Bandung: UPI PRESS, 2007.

Ibrahim, R. dan Nana Syaodih. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Citra,

2010.

Mudlofir, Ali. Pendidikan Profesional. Jakarta : Raja Grafindo,2012.

Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.

Mulyasa. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta : PT Bumi

Aksara, 2011.

Nurnalisa, Zaitun,dkk. Supervisi Akademik Pengawas untuk Meningkatkan

Kemampuan Pedagogik Guru Pada SMK Negeri 1 Measjid Raya Aceh

Besar.

Purwanto, M. Ngalim. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2009.

Pribadi, Benny A. Metode Assure untuk Mendesain Pembelajaran Sukses. Jakarta:

Dian Rakyat, 2011.

Page 114: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

97

Permendiknas RI Nomor 41 Tahu 2007 Tentang Proses Standar Untuk Satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah.

Stronge, James H., Holly B. Richard dan Nancy Catano, kualitas Kepala Sekolah

yang Efektif. Jakarta : PT Indeks, 2013.

Sukirman, Dadang dan Mamad Kasma. Pembelajaran Mikro. Bandung: UPI

PRESS, 2006.

Siregar, Eveline. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia,

2010.

Syaifurrahman dan Tri Ujiati. Manajemen dalam Pembelajaran. Jakarta: PT

Indeks, 2013.

Sudrajat, Ahmad, Pendekatan Saintifik dalam Proses Pembelajaran,

2013,(https://googleweblight.com)

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1990.

Suprihatiningrum, Jamil. Guru Profesional Pedoman kinerja, Kualifikasi dan

Kompetensi Guru. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2013.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung : Alfabeta,2006.

Uno, Hamzah B. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Kasara, 2006.

Page 115: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

98

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 116: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

99

LAMPIRAN 1

Pedoman Wawancara Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Kota Tangerang

Selatan

Indikator Pertanyaan

Perencanaan

program

supervisi

akademik

1. kapan bapak melakukan kegiatan merancang/perencanaan

program supervisi akademik?

2. Apa saja yang dirancang dalam program supervisi

akademik tersebut?

3. Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan merancang

program Supervisi Akademik tersebut?

4. Mengapa Bapak melibatkan guru dalam membuat

rancangan program Supervisi akademik?

5. Bagaimana keterlibatan guru-guru?

6. Bagaimana menyusun instrumen Supervisi Akademik,

apakah menggunakan intrumen yang sudah ada atau

menyusun instrumen baru dari setiap pelaksanaan supak

setiap tahunnya?

Pelaksanaan

supervisi

akademik

1. Apakah Bapak menginformasikan rancangan supervisi

akademik kepada guru yang akan disupervisi?

2. Kapan dilaksanakannya supervisi akademik?

3. Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan Supervisi

Akademik?

4. Apa alasan Bapak membuat kebijakan pelaksanaan

supervisi akademik dengan melibatkan guru-guru senior

sebagai supervisor?

Page 117: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

100

5. Bagaimana teknik pelaksanaan Supervisi Akademik

tersebut dengan melibatkan guru senior?

6. Apakah ada kendala dari pelaksanaan SUPAK dengan

melibatkan guru senior?

7. Instrumen apa saja yang dibawa ketika pelaksanaan

Supervisi Akademik?

8. Apa fungsi atau tugas fasilitator seperti yang tertera dalam

jadwa supervisi akademik yang Bapak buat?

Tindak lanjut

supervisi

akademik

1. Bagaimana gambaran kegiatan tindak lanjut dari hasil

supervisi akademik?

2. Apakah setelah pelaksanaan kunjungan kelas atau

observasi, Bapak langsung mendialogkan hasil supervisi

dengan guru yang bersangkutan atau diserahkan terlebih

dulu kepala kepala sekolah?

3. Apa saja kegiatan pembinaan yang dilaksanakan Bapak

kepala sekolah dalam menindaklanjuti hasil supervisi dan

meningkatkan kualitas pembelajaran?

Page 118: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

101

LAMPIRAN 2

Pedoman Wawancara Supervisor Internal (guru)

Indikator Pertanyaan

Perencanaan

program

supervisi

akademik

1. Kapan Bapak/Ibu melakukan kegiatan

merancang/perencanaan program supervisi akademik?

2. Apa saja yang dirancang dalam program supervisi

akademik tersebut?

3. Bagaimana keterlibatan Bapak/Ibu?

4. Bagaimana menyusun instrumen Supervisi Akademik,

apakah menggunakan intrumen yang sudah ada atau

menyusun instrumen baru dari setiap pelaksanaan supak

setiap tahunnya?

Pelaksanaan

supervisi

akademik

1. Apakah Bapak/Ibu menginformasikan rancangan

supervisi akademik kepada guru yang akan disupervisi?

2. Kapan dilaksanakannya supervisi akademik?

3. Bagaimana teknik pelaksanaan Supervisi Akademik

dengan melibatkan guru senior?

4. Apakah ada kendala dari pelaksanaan Supervisi

Akademik?

5. Instrumen apa saja yang dibawa ketika pelaksanaan

Supervisi Akademik?

6. Apa fungsi atau tugas fasilitator seperti yang tertera

dalam jadwa supervisi akademik yang Bapak/Ibu buat?

Page 119: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

102

Tindak lanjut

supervisi

akademik

1. Bagaimana gambaran kegiatan tindak lanjut dari hasil

supervisi akademik?

2. Apakah setelah pelaksanaan kunjungan kelas atau

observasi, supervisor langsung mendialogkan hasil

supervisi dengan guru yang bersangkutan atau

diserahkan terlebih dulu kepala kepala sekolah?

3. Apa saja kegiatan pembinaan yang dilaksanakan kepala

sekolah dalam menindaklanjuti hasil supervisi dan

meningkatkan kualitas pembelajaran?

Page 120: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

103

LAMPIRAN 3

Hasil Wawancara Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan

Nama Responden : H. Abu Bakar, S.P.d, MM

Jabatan : Kepala Sekolah

Hari/tanggal Pelaksanaan : Senin, 24 Juli 2017

Tempat Wawancara : Ruang Kepala Sekolah

A. Perencanaan Program Supervisi Akademik

1. kapan Bapak melakukan kegiatan merancang/perencanaan program

supervisi akademik?

Jawab: Perencanaan program supervisi akademik dilakukan setiap

awal tahun ajaran baru.

2. Apa saja yang dirancang dalam program supervisi akademik tersebut?

Jawab : Isi rancangan program Supervisi Akademik meliputi

penjadwalan supervisi dan penyusunan perangkat pembelajaran.

3. Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan merancang program Supervisi

Akademik tersebut?

Jawab : Saya melibatkan seluruh guru dalam perencanaan progam

supervisi dengan mengadakan kegiatan rapat tahunan setiap awal tahun

ajaran baru. Khususnya melibatkan guru senior yang telah dibentuk

dalam tim supervisi untuk merancang program supervisi akademik.

Tapi, Jumlah guru yang banyak terlibat dalam perencanaan hanya 3

guru senior.

4. Mengapa Bapak melibatkan guru dalam membuat rancangan program

Supervisi Akademik tersebut?

Jawab : Alasan saya membentuk tim supervisi adalah dikarenakan

tugas kepala sekolah sangat banyak dan jumlah guru yang disupervisi

Page 121: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

104

juga terbilang banyak yakni 50 guru. Jadi tujuannya adalah untuk

membantu saya dalam melakasanakan supervisi akademik tersebut.

5. Bagaimana keterlibatan guru-guru dalam Supervisi Akademik?

Jawab : Gambaran keterlibatan guru dalam kegitan merancang

program supervisi akademik yaitu dengan menugaskan guru tersebut

untuk menyusun jadwal kunjungan kelas/observasi kelas, menentukan

guru yang akan mensupervisi serta guru yang akan disupervisi.

6. Bagaimana menyusun instrumen Supervisi Akademik, apakah

menggunakan intrumen yang sudah ada atau menyusun instrumen baru

dari setiap pelaksanaan supak setiap tahunnya?

Jawab : Instrumen yang disusun lebih cenderung kepada instrumen

observasi kelas dan setiap tahun atau setiap akan dilakukan supervisi

Intrumen selalu diperbaharui sesuai dengan standar dan kebutuhan

guru.

B. Pelaksanaan Supervisi Akademik

7. Apakah Bapak menginformasikan rancangan supervisi akademik

kepada guru yang akan di supervisi?

Jawab : Ketika akan dilaksanakannya kegiatan supervisi atau observasi

kelas, saya selalu menginformasikan terlebih dulu kepada guru yang

bersangkutan, dengan alasan agar guru tersebut mempersiapkan

keperluan mengajar. Seperti, agar tidak tertinggal perangkat

pembelajaran yang akan dianalisis kepala sekolah.

8. Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan supervisi akademik?

Jawab : Guru yang terlibat dalam pelaksanaan supervisi atau yang

menjadi supervisor berjumlah 12 guru yang terdiri dari guru-guru

senior dan memiliki golongan yang lebih tinggi dari guru yang lain.

9. Apa alasan Bapak membuat kebijakan pelaksanaan supervisi akademik

dengan melibatkan guru-guru senior sebagai supervisor?

Jawab: Alasan kepala sekolah membentuk tim supervisi adalah

dikarenakan tugas kepala sekolah sangat banyak dan jumlah guru yang

disupervisi juga terbilang banyak yakni 50 guru. Jadi tujuannya adalah

Page 122: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

105

untuk membantu kepala sekolah dalam melakasanakan supervisi

akademik tersebut.

10. Apakah ada kendala dari pelaksanaan supervisi akademik dengan

melibatkan guru senior? Bagaimana solusinya?

Jawab : Kendala yang ada dari keterlibatan guru menjadi supervisor

adalah ada beberapa guru yang merasa tidak nyaman atau merasa

bahwa guru yang disupervisi lebih berpengalaman dari yang

mensupervisi. Untuk mensiasati kendala tersebut, kepala sekolah dan

tim mengatur penjadwalan yang disesuaikan berdasarkan golongan

pangkat guru. Jadi guru senior yang memiliki pangkat golongan lebih

tinggi akan menjadi supervisor untuk mensupervisi guru yang

memiliki pangkat golongan dibawahnya.

11. Instrumen apa saja yang dibawa ketika pelaksanaan Supervisi

akademik?

Jawab : Instrumen yang di bawa adalah Instrumen observasi

12. Bagaimana teknik pelaksanaan Supervisi akademik tersebut yang

laksanakan oleh Bapak kepala sekolah?

Jawab: Pelaksanaan supervisi yang dilakukan kepala sekolah lebih

cenderung kepala teknik observasi kelas. Teknisnya, saya menyiapkan

terlebih dulu instrumen yang telah dirancang dan melihat perangkat

pembelajaran yang di buat guru yang bersangkutan untuk ditelaah.

Kemudian saya masuk ke dalam kelas katika guru sedang melakukan

proses pembelajaran dari awal hingga akhir kegiatan. Saya

menyesiuaikan RPP dengan pelaksanaan pembelajaran, sudah sesuai

semua atau ada yang tidak terlaksana dan mengisi instrumen observasi

kelas. Saya juga mengadakan dokumentasi yang didelegaskan kepada

fasilitator/pendamping supervisor dengan merekam kegiatan proses

pembelajaran.

13. Apa fungsi / tugas fasilitator seperti yang tertera dalam jadwa supervisi

akademik yang Bapak kepala sekolah buat?

Page 123: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

106

Jawab: Fungsi fasilitator yang tertera di jadwal adalah sebagai

pendamping bagi supervisor. Tugasnya adalah menyiapkan keperluan

supervisi dan ikut mendampingi supervisor ketika kegiatan obseravasi

kelas berlangsung.

C. Tindak Lanjut Supervisi Akademik

14. Apakah setelah pelaksanaan kunjungan kelas atau observasi, Bapak

Kepala sekolah langsung mendialogkan hasil supervisi dengan guru

yang bersangkutan atau ditunda dan dikumpulkan terlebih dulu?

Jawab : Dalam menindaklanjuti hasil supervisi, saya tidak secara

langsung mendialogkan hasil supervisi dengan guru yang bersangkutan

setelah kegiatan observasi kelas, tapi menunda dan mengumpulkan

seluruh hasil supervisi untuk kemudian diskusikan dengan tim atau

supervisor lainnya untuk mencarikan solusi dan pembinaan untuk

masing-masing guru yang memiliki kendala atau kesulitan dalam

proses pembelajaran. Hasil supervisi juga berpengaruh kepada

penilaian guru dalam kepentingan tingkat golongan. Saya juga

melakukan dialog secara personal dengan guru yang bersangkutan

untuk mendialogkan admistrasi kelengkapan dokumen, mendiskusikan

RPP yang telah dirancang guru dan meberikan saran-saran kepada

guru tersebut.

15. Apa saja kegiatan pembinaan yang dilaksanakan kepala sekolah dalam

menindaklanjuti hasil supervisi dan meningkatkan kualitas

pembelajaran?

Jawab :

- Sekolah mengadakan workshop setiap awal tahun ajaran baru

sebagai persiapan dan penguatan kurikulum baru. Kemudian untuk

tindak lanjut selanjutnya kepala sekola menugaskan guru yang

memiliki kelemahan dalam pelaksanaan pembelajaran (pedagogik)

untuk memperkuat MGMP atau mengirim guru tersebut untuk

mengikuti Diklat. Contohnya, jika ada Diklat yang berkaitan

dengan proses pembelajaran, barulah kepala sekolah mengirim

Page 124: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

107

guru tersebut untuk mengikuti Diklat tersebut. Dalam artian kepala

sekolah memfasilitasi guru untuk mengembangkan

kemampuannya.

- Saya juga sering memberikan izin kepada guru yang ingin

megembangkan kemampuannya melalui event yang

diselenggarakan di lembaga lain. Ada beberapa guru yang menjadi

instruktur dan juga guru yang menjadi asessor. Kebijakan SMK

ada guru dengan kemampuan ganda, produktif, normatif dan

adaptif. Ada pembinaan untuk guru yang normatif dan adaptif

setiap 3 bulan yang di biayai oleh pemerintah.

- Mengadakan evaluasi terkait proses pembelajaran setiap hari senin.

Evaluasi diadakan dengan kegiatan rapat bersama guru-guru.

Page 125: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

108

LAMPIRAN 4

Hasil Wawancara Supervisor Internal

Nama Responden : Surya Wedi, S.kom

Jabatan : Kurikulum

Hari/tanggal Pelaksanaan : Selasa, 25 Juli 2017

Tempat Wawancara : Ruang guru

A. Perencanaan program supervisi akademik

1. Apakah Bapak terlibat dalam merancang Program Supervisi akademik?

Jawab: Saya terbilat dalam proses perencanaan program supervisi

akademik dengan tugas menyusun jadwal, menentukan guru yang akan

disupervisi dan guru yang akan mensupervisi (supervisor) serta

penyususan instrumen administrasi kelengkapan dokumen.

2. Apakah Bapak terlibat dalam menyusun intrumen supervisi akademik?

Jawab: Saya juga terlibat dalam menyusun intrumen supervisi akademik.

Ada dua penyusunan intrumen, yaitu instrumen observasi kelas, instrmen

kelengkapan adminitrasi guru, dan perangkat pembelajaran guru.

3. Bagaimana menyusun instrumen supervisi, apakah menggunakan intrumen

yang sudah ada atau menyusun instrumen baru dari setiap pelaksanaan

supervisi?

Jawab : Kegiatan supervisi akademik wajib dilaksanakan setiap satu

semester, dan penyususnan instrumen harus diperbaharui atau direvisi

setiap tahun sekali yang disesuaikan dengan kebutuhan sekolah dan

standar Permendikbud yang baru.

4. Siapa saja yang terlibat dalam perencanaan Supervisi akademik selain

Bapak?

Jawab: Biasanya ada kepala program, dua orang supervisor senior, dan

wakil kepala sekolah yang lainnya.

Page 126: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

109

B. Pelaksanaan supervisi akademik

1. Apakah Bapak terlibat dalam pelaksanaan Supervisi Akademik?

Jawab : Saya juga sebagai supervisor. Pelaksanaan supervisi yang

dilakukan juga sama halnya dengan yang dilakukan kepala sekolah.

Melakukan observasi kelas bersama dengan fasilitator. keduanya

mengamati proses pembelajaran dengan mengisi intrumen yang telah

disiapkan.

2. Kapan dilaksanakannya supervisi akademik?

Jawab : Pelaksanaan supervisi akademik dilakukan pada awal semester.

Karena hampir semua guru mengajar dan memiliki kesibukan yang sama,

jadi kita mencari kecocokan waktu antara guru yang sedang tidak

mengajar ini sedikit sulit, karena itulah adanya tim supervisi. Sebab jika

dihandel oleh satu atau dua orang akan sulit. Maka, waktu pelaksanaan

supervisi disesuaikan dengan waktu senggang supervisor dan kesiapan

guru yang akan disupervisi.

3. Apakah sebelum melaksanakan supervisi Bapak meninformasikan terlebih

dulu kepada guru yang bersangkutan?

Jawab: Iya. Jadi terkadang, meskipun sudah terjadwal pelaksaannya tidak

tepat waktu sesuai dengan jadwal, maka perlu dikonfirmasikan dan

disepakati bersama yang kemudian akan dikondisikan dengan waktu

luang yang dimiliki supervisor dan guru yang disupervisi.

4. Bagaimana teknik pelaksanaan Supervisi Akademik yang Bapak lakukan?

Jawab : Supervisor melakukan perjanjian waktu dan kesiapan guru

sebelum dilaksanakannya supervisi. Setelah sepakat dengan waktu dan

kesiapan guru yang bersangkuta, barulah supervisor masuk kelas dan

mulai mengamati jalannya kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir

pembelajaran, mulai dari guru masuk kelas sudah diamati dampai akhir

pembelajaran diamati, sesuai dengan instrumen. Kemudian diadakan juga

perekaman berupa vidio.

5. Instrumen apa saja yang dibawa ketika pelaksanaan Supervisi akademik?

Page 127: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

110

Jawab : Teknik supervisi cenderung pada observasi kelas, maka intrumen

yang dibawa juga intrumen observasi kelas.

6. Apakah ada kendala dari pelaksanaan Supervisi Akademik yang Bapak

laksanakan?

Jawab: Kendala yang dirasakan supervisor tidak ada, hanya ada kendala

yang terlihat dari guru yang disupervisi. Mereka merasa kurang nyaman

dengan kehadiran supervisor saat melakukan observasi kelas, berbeda

jika supervisor melakukan pengamatan dengan cara tersembunyi atau

mengamati di luar kelas tanpa sepengetahuan guru tersebut. Saya melihat

pelaksanaan pembelajaran seperti dikondisikan oleh guru yang

bersangkuta, sehingga tidak terlihat dengan real, apakah kondisi proses

pembelajaran sebelumnya sama seperti kondisi ketika dilaksanakannya

supervisi. Supervisi disana juga tidak ada sanksi tegas yang diberikan

kepada guru yang tidak sesui standar, hanya menjadi bahan pertimbangan

bagi guru yang terlihat ideal untuk memperoleh tugas tambahan.

5. Apa fungsi / tugas fasilitator seperti yang tertera dalam jadwa supervisi

akademik yang telah disusun?

Jawab : Fasilitator ikut mengamati proses pembelajaran guru di kelas

bersama dengan Supervisor dan sama-sama mengisi intrumen yang

dibawa.

C. Tindak Lanjut Supervisi Akademik

1. Bagaimana gambaran kegiatan tindak lanjut dari hasil supervisi akademik?

Jawab : Tindak lanjut dari hasil observasi kelas yang sudah berjalan di

tahun ajaran sebelumnya tidak secara langsung didialogkan dengan guru

yang bersangkutan, melainkan dikumpulkan terlebih dulu kemudian

ditunda untuk diadakan musyawarah bersama dengan kepala sekolah dan

supervisor internal lainnya.

1. Apa saja kegiatan pembinaan yang dilaksanakan dalam menindaklanjuti

hasil supervisi dan meningkatkan kualitas pembelajaran?

Page 128: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

111

Jawab : Setiap tahun minimal satu kali, sekolah mengadakan event-event

tertentu atau workshop yang berkaitan dengan pengembangan guru

sebagai pembinaan menyambut tahun ajaran baru. Ada beberapa guru

yang juga mengikuti kegiatan seminar, workshop terkait pengembangan

diri di lembaga lain, atau kepala sekolah memfasilitasi guru untuk

mengikuti Diklat yang diselenggarakan oleh pemerintah. Guru juga

sering mendapat panggilan untuk mengikuti diklat, hanya saja ada

beberapa guru yang enggan memenuhi panggilan tersebut. Sehingga

sering kali guru yang memenuhi panggilan diklat tersebut hanya guru-

guru yang sudah terbiasa saja.

Page 129: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

112

LAMPIRAN 5

Hasil Wawancara Supervisor Internal

Nama Responden : Eka Dwi Karyati, M.Pd

Jabatan : Guru IPA

Hari/tanggal Pelaksanaan : Selasa, 25 Juli 2017

Tempat Wawancara : Ruang Tunggu Tamu

A. Perencanaan Supervisi Akademik

1. Kapan dilaksanakannya kegiatan merancang/perencanaan program

supervisi akademik?

Seiap awal tahun ajaran baru kepala sekolah melibatkan seluruh guru

dengan melihat program pembelajaran dari setiap jurusan. Setiap ketua

jurusan memaparkan program selama satu tahun kedepan yang

membawahin guru-guru lain. Kemudian perencanaan program Tahun

dari setiap jurusan di serahkan kepada Bu Eka untuk di lihat apa saja

kekurangannya.

2. Apakah Ibu terlibat dalam merancang program supervisi akademik?

Jawab : Iya. Saya terlibat dalam penyusunan instrumen bekerja sama

dengan Pak surya.

B. Pelaksanakan Supervisi Akademik

1. Apakah Ibu meninformasikan terlebih dulu sebelum melakukan supervisi

kepada guru yang bersangkutan?

Jawab: Karena guru-guru sudah mengetahui jadwal dan supervisor yang

akan melakukan supervisi, maka saya juga melakukan konfirmasi

sebelum melakukan observasi kelas kepada beberapa guru yang

disupervisi oleh saya. Tapi, pelaksanaan observasi terkadang berubah

dari jadwal yang telah di tentukan sebelumnya. Jadi, guru tidak

melakukan persiapan atau kemungkinan mengkondisikan kelas, sehingga

Page 130: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

113

pelaksanaan pembelajaran dilakukan seperti biasanya dan Supervisor bisa

melihat secara nyata dari kondisi proses pemebelajaran guru yang

bersangkutan.

2. Apakah ada kendala dari pelaksanaan Supervisi Akademik yang Ibu

laksanakan?

Jawab: Kendalanya ada beberapa guru yang tidak nyaman dengan

dilakukannya observasi kelas yang dilakukan secara tiba-tiba, namun

tetap harus dilakukan. Saya melakukan pengamatan dengan membawa

instrumen observasi dan dilakukannya perekaman vidio.

3. Bagaimana teknik pelaksanaan Supervisi Akademik yang Bapak lakukan?

Jawab : saya melihat terlebih dulu RPP guru yang bersangkutan untuk

disesuaikan dengan proses pembelajaran yang berlangsung dan

mempelajari materi yang akan disampaikan oleh guru. Menelaah adakah

yang tidak terlaksana atau materi yang belum disampaikan pada saat

pembelajaran.

4. Apa fungsi / tugas fasilitator seperti yang tertera dalam jadwa supervisi

akademik? Yang telah disusun?

Jawab : Fungsi fasilitator menyiapkan keperluan persiapan supervisi

akademik, mendokumentasi dan mendampingi supervisor dalam

pelaksanaan obsevari di kelas. Supervisor dan fasilitator sama-sama

mengamati dan mengisi intrumen untuk kemudian diselaraskan dalam

penilaiannnya. Apakah ada pebedaan atau tidak. Hasil supervisi tersebut

di diskusikan bersama.

C. Tindak Lanjut Supervisi Akademik

1. Bagaimana gambaran kegiatan tindak lanjut dari hasil supervisi akademik?

Jawab :

- Setelah selesai dilakukan observasi saya mendiskusikan bersama guru

yang disupervisi terkait hasil observasi. Memberitahukan apa saja

kekurangan dan yang tidak tepat ketika lepaksanaan pembelajaran serta

memberikan saran dan masukan-masukan. Hal tersebut dilakukan tidak

dalam keadaan resmi, melainkan diwaktu-waktu senggang dan ditempat

Page 131: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

114

yang terbuka seperti kantin atau taman sekolah, dengan alasan agar tidak

terasa menegangkan. Dengan demikian guru tidak enggan untuk

menceritakan keluhan dan masalah yang di hadapinya, dan supervisor

memberikan saran-saran dan solusi.

- Saya mengkonfirmasikan kembali kasil observasi kelas kepada kepala

sekolah dan mendiskusikan kembali dengan kepala sekolah.

2. Apa saja kegiatan pembinaan yang dilaksanakan dalam menindaklanjuti

hasil supervisi dan meningkatkan kualitas pembelajaran?

Jawab :

- Sebagai pembinaan guru-guru juga melakukan pertemuan serumpun,

perkumpulan guru-guru sesuai dengan bidang mata pelajarannya. Di

dalam pertemuan itu guru membahas terkait mata pelajaran yang diampu,

mendiskusikan masalah dan kekurangan dalam penyampaian materi dan

pengelolaan kelas. Untuk saat ini, diadakan juga oleh pemerinta

pertemuan serumpun se-propinsi. Biasanya ada surat panggilan dari

pemerintah untuk pertemuan tersebut sebagai bentuk pembinaan guru.

- Kepala sekolah melakukan rapat evaluasi setiap seminggu sekali di hari

senin.

- Kepala sekola memfasilitasi guru dalam pengembangan kemampuan

dengan mengeizinkan guru mengikuti workshop atau seminat terkait

pengembangan profesi guru yang diselenggarakan di luar sekolah atau di

lembaga lain.

Page 132: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

115

LAMPIRAN 6

UJI INSTRUMEN SUPERVISI AKADMEIK

KEPALA SEKOLAH (X)

Angket ini bertujuan untuk memperoleh informasi langsung terkait

dengan penyusunan skripsi saya, yang berjudul “Pengaruh Supervisi

Akademik Kepala Sekolah Terhadap Kualitas Pembelajaran di SMK Negeri 3

Tangerang Selatan”. Data yang Bapak/Ibu berikan semata-mata digunakan

hanya untuk keperluan penelitian dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan

nama baik atau hal-hal yang dapat merugikan Bapak/Ibu berkenaan degan

pelaksanaan tugas di sekolah. Untuk itu, mohon kiranya Bapak/Ibu untuk

dapat menjawab dan memberikan informasi yang sesuai dengan keadaan

sebenarnya tanpa takut adanya tekanan dari pihak tertentu. Atas bantuan dan

partisipasinya, saya ucapkan terima kasih.

A. Identitas Responden

Nama Responden :

Usia :

Jenis kelamin : L / P

Jabatan :

Lama bekerja :

B. Petunjuk Pengisian Angket

Berikanlah jawaban dengan memberikan tanda silang (X) pada pilihan

jawaban yang telah disediakan, dengan keterangan sebagai berikut:

a. Selalu a. Sangat Setuju

b. Sering b. Setuju

c. Jarang Atau c. Ragu-ragu

d. Pernah d. Tidak Setuju

e. Tidak Pernah e. Sangat Tidak Setuju

Page 133: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

116

1. Setiap tahun supervisor internal melibatkan guru (sebagian) dalam

merancang supervisi pembelajaran.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

2. Guru merasa senang dilibatkan dalam menyusun rencana supervisi

pembelajaran yang dibuat kepala sekolah.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak

setuju

e. Sangat tidak setuju

3. Rancangan program supervisi pembelajaran yang dibuat supervisor

internal sesuai dengan kebutuhan guru.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu

d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

4. Rancangan program supervisi pembelajaran yang dibuat supervisor

internal didasarkan pada hasil supervisi akademik tahun sebelumnya.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

5. Penyusunan instrumen supervisi pembelajaran yang dibuat supervisor

internal sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu

d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

6. Instrumen supervisi pembelajaran yang disusun supervisor internal dapat

mengukur kinerja mengajar guru secara objektif.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu

d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

7. Guru dilibatkan oleh supervisor internal dalam menyusun intrumen

supervisi pembelajaran.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

Page 134: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

117

8. Instrumen supervisi pembelajaran yang dibuat oleh supervisor internal

mudah di pahami guru.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d.

d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

9. Setiap satu semester supervisor internal melakukan kunjungan kelas.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

10. Sebelum melakukan kunjungan kelas supervisor internal

menginformasikan terlebih dulu kepada guru yang akan dikunjungi.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

11. Setiap melakukan kunjungan kelas supervisor internal membawa

instrumen kunjungan kelas.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

12. Guru merasa senang dengan kunjungan kelas yang dilakukan supervisor

internal.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu

d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

13. Kunjungan kelas yang dilakukan supervisor internal mampu memberi

manfaat bagi guru dalam memperbaiki/meningkatkan kualitas

pembelajaran.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu

d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

14. Setiap satu semester supervisor internal melakukan observasi kelas ketika

pembelajaran berlangsung.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

Page 135: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

118

15. Guru merasa tidak terganggu dengan observasi kelas yang dilakukan oleh

supervisor internal.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu

d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

16. Sebelum melakukan observasi kelas supervisor internal menginformasikan

terlebih dulu kepada guru yang akan diobservasi.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

17. Setiap melakukan observasi kelas supervisor internal membawa pedoman

observasi.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

18. Supervisor internal mendialogkan hasil supervisi kepada guru yang

bersangkutan secara demokratis.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

19. Supervisor internal mendengarkan setiap keluhan guru atas masalah yang

dihadapi.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

20. Supervisor internal memberikan saran terkait perbaikan proses

pembelajaran yang kurang tepat.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

21. Saran-saran yang diberikan supervisor internal bermanfaat bagi guru

dalam memperbaiki proses pembelajaran.

Page 136: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

119

a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu

d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

22. Saran-saran yang diberikan supervisor internal mudah dilaksanakan oleh

guru.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu

d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

23. Supervisor internal membantu mencarikan solusi terhadap masalah

pembelajaran yang dihadapi guru.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

24. Solusi yang usulkan supervisor internal bermanfaat dalam meningkatkan

kualitas pembelajaran.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu

d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

25. Solusi yang diusulkan supervisor internal mudah diimplementasikan guru

ke dalam proses pembelajaran.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu

d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

26. Supervisor internal melakukan dialog terbuka dengan guru mengenai

usaha meningkatkan kemampuan profesional guru.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

27. Supervisor internal mendemonstrasikan cara mengajar yang baik bagi

setiap guru yang mengalami kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

28. Guru merasa nyaman ketika melakukan dialog dengan kepala sekolah.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu

Page 137: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

120

d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

29. Kepala sekolah mengelompokan guru yang berkebutuhan atau memiliki

masalah yang sama dalam rangka diskusi panel untuk menemukan solusi

bersama.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

30. Kepala sekolah memimpin langsung setiap rapat yang terkait dengan

pembelajaran.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

31. Kepala sekolah membantu guru mengembangkan prilaku mengajar.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

32. Pembinaan langsung kepala sekolah tidak menimbulkan ketegangan pada

guru.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu

d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

33. Dalam rangka pembinaan profesi guru kepala sekolah menghadirkan

narasumber dari luar setiap satu tahun sekali.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

34. Dalam rangka pembinaan profesi guru kepala sekolah menghadirkan

narasumber dari luar setiap satu semster sekali.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

35. Kepala sekolah mendorong/memfasilitasi guru yang ingin meningkatkan

kualitas pembelajaran.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

Page 138: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

121

e. Tidak pernah

36. Kepala sekolah mengizinkan bagi setiap guru yang ingin meningkatkan

kualitas pembelajaran melalui (workshop/seminar/studi lanjut).

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

Page 139: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

122

LAMPIRAN 7

Hasil Uji Validitas Supervisi Akademik Kepala Sekolah (X)

No Soal Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan

1 0.885 0,284

Valid

2 0,606 0,284

Valid

3 0,679 0,284

Valid

4 0,718 0,284

Valid

5 0,010 0,284

Tidak Valid

6 0,625 0,284

Valid

7 0,528 0,284

Valid

8 0,661 0,284

Valid

9 0,416 0,284

Valid

10 0,283 0,284

Tidak Valid

11 0,681 0,284

Valid

12 0,694 0,284

Valid

13 0,161 0,284

Tidak Valid

14 0,606 0,284

Valid

15 0,773 0,284

Valid

16 0,676 0,284

Valid

17 0,743 0,284

Valid

18 0,863 0,284

Valid

19 0,486 0,284

Valid

20 0,654 0,284

Valid

21 0,409 0,284

Valid

Page 140: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

123

22 0,456 0,284

Valid

23 0,776 0,284

Valid

24 0,555 0,284

Valid

25 0,036 0,284

Tidak Valid

26 0,639 0,284

Valid

27 0,742 0,284

Valid

28 0,239 0,284

Tidak Valid

29 0,722 0,284

Valid

30 0,567 0,284

Valid

31 0,817 0,284

Valid

32 0,182 0,284

Tidak Valid

33 0,802 0,284

Valid

34 0,746 0,284

Valid

35 0,209 0,284

Tidak Valid

36 0,724 0,284

Valid

Page 141: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

124

LAMPIRAN 8

INSTRUMEN PENELITIAN

Angket ini bertujuan untuk memperoleh informasi langsung terkait

dengan penyusunan skripsi saya, yang berjudul “Pengaruh Supervisi

Akademik Kepala Sekolah Terhadap Kualitas Pembelajaran di SMK Negeri 3

Tangerang Selatan”. Data yang Bapak/Ibu berikan semata-mata digunakan

hanya untuk keperluan penelitian dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan

nama baik atau hal-hal yang dapat merugikan Bapak/Ibu berkenaan degan

pelaksanaan tugas di sekolah. Untuk itu, mohon kiranya Bapak/Ibu untuk

dapat menjawab dan memberikan informasi yang sesuai dengan keadaan

sebenarnya tanpa takut adanya tekanan dari pihak tertentu. Atas bantuan dan

partisipasinya, saya ucapkan terima kasih.

C. Identitas Responden

Nama Responden :

Usia :

Jenis kelamin : L / P

Jabatan :

Lama bekerja :

D. Petunjuk Pengisian Angket

Berikanlah jawaban dengan memberikan tanda silang (X) pada pilihan

jawaban yang telah disediakan, dengan keterangan sebagai berikut:

a. Selalu a. Sangat Setuju

b. Sering b. Setuju

c. Jarang Atau c. Ragu-ragu

d. Pernah d. Tidak Setuju

e. Tidak Pernah e. Sangat Tidak Setuju

Page 142: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

125

1. Setiap tahun supervisor internal melibatkan guru (sebagian) dalam

merancang supervisi pembelajaran.

b. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

2. Guru merasa senang dilibatkan dalam menyusun rencana supervisi

pembelajaran yang dibuat kepala sekolah.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu d. Tidak

setuju

e. Sangat tidak setuju

3. Rancangan program supervisi pembelajaran yang dibuat supervisor

internal sesuai dengan kebutuhan guru.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu

d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

4. Rancangan program supervisi pembelajaran yang dibuat supervisor

internal didasarkan pada hasil supervisi akademik tahun sebelumnya.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

5. Instrumen supervisi pembelajaran yang disusun supervisor internal dapat

mengukur kinerja mengajar guru secara objektif.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu

d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

6. Guru dilibatkan oleh supervisor internal dalam menyusun intrumen

supervisi pembelajaran.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

7. Instrumen supervisi pembelajaran yang dibuat oleh supervisor internal

mudah di pahami guru.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu

d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

Page 143: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

126

8. Setiap satu semester supervisor internal melakukan kunjungan kelas.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

9. Setiap melakukan kunjungan kelas supervisor internal membawa

instrumen kunjungan kelas.

b. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

10. Guru merasa senang dengan kunjungan kelas yang dilakukan supervisor

internal.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu

d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

11. Setiap satu semester supervisor internal melakukan observasi kelas ketika

pembelajaran berlangsung.

b. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

12. Guru merasa tidak terganggu dengan observasi kelas yang dilakukan oleh

supervisor internal.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu

d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

13. Sebelum melakukan observasi kelas supervisor internal menginformasikan

terlebih dulu kepada guru yang akan diobservasi.

b. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

14. Setiap melakukan observasi kelas supervisor internal membawa pedoman

observasi.

b. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

Page 144: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

127

15. Supervisor internal mendialogkan hasil supervisi kepada guru yang

bersangkutan secara demokratis.

b. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

16. Supervisor internal mendengarkan setiap keluhan guru atas masalah yang

dihadapi.

b. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

17. Supervisor internal memberikan saran terkait perbaikan proses

pembelajaran yang kurang tepat.

b. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

18. Saran-saran yang diberikan supervisor internal bermanfaat bagi guru

dalam memperbaiki proses pembelajaran.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu

d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

19. Saran-saran yang diberikan supervisor internal mudah dilaksanakan oleh

guru.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu

d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

20. Supervisor internal membantu mencarikan solusi terhadap masalah

pembelajaran yang dihadapi guru.

b. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

21. Solusi yang usulkan supervisor internal bermanfaat dalam meningkatkan

kualitas pembelajaran.

a. Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-Ragu

Page 145: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

128

d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju

22. Supervisor internal melakukan dialog terbuka dengan guru mengenai

usaha meningkatkan kemampuan profesional guru.

b. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

23. Supervisor internal mendemonstrasikan cara mengajar yang baik bagi

setiap guru yang mengalami kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran.

b. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

24. Kepala sekolah mengelompokan guru yang berkebutuhan atau memiliki

masalah yang sama dalam rangka diskusi panel untuk menemukan solusi

bersama.

b. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

25. Kepala sekolah memimpin langsung setiap rapat yang terkait dengan

pembelajaran.

b. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

26. Kepala sekolah membantu guru mengembangkan prilaku mengajar.

b. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

27. Dalam rangka pembinaan profesi guru kepala sekolah menghadirkan

narasumber dari luar setiap satu tahun sekali.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

Page 146: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

129

28. Dalam rangka pembinaan profesi guru kepala sekolah menghadirkan

narasumber dari luar setiap satu semster sekali.

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

e. Tidak pernah

29. Kepala sekolah mengizinkan bagi setiap guru yang ingin meningkatkan

kualitas pembelajaran melalui (workshop/seminar/studi lanjut).

b. Selalu b. Sering c. Jarang d. Pernah

c. e. Tidak pernah

Page 147: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

130

LAMPIRAN 9

Data Angket Variabel X

Responden butir1 butir2 butir3 butir4 butir6 butir7 butir8 butir9 butir11 butir12 butir14 butir15 butir16 butir17 butir18 butir19

R01 5 4 4 2 4 5 4 2 5 4 2 4 5 5 5 2

R02 2 3 4 2 4 3 3 3 2 3 2 3 1 2 2 2

R03 2 1 1 2 2 3 2 3 2 1 2 2 3 2 3 3

R04 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 3 5 4 4

R05 4 4 4 4 5 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4

R06 3 4 2 1 2 1 2 3 5 1 3 2 2 5 2 3

R07 4 4 5 5 5 4 4 3 5 4 3 5 4 5 5 3

R08 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 5 3 5 4 5

R09 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 5 3 5 4 5

R10 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

R11 3 4 4 5 4 3 2 1 1 3 1 4 2 2 3 4

R12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

R13 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3

R14 2 4 4 1 4 2 4 2 2 4 2 4 2 2 2 1

R15 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 2 3 3 2

R16 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 2 4 2 2

R17 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2

R18 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 2 3 3 2

R19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4

Page 148: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

131

R20 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4

R21 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 3 4 4 5 5 5

R22 3 5 4 5 4 3 4 3 5 4 3 4 5 5 5 3

R23 3 5 4 5 4 3 4 3 5 4 3 4 5 5 5 3

R24 3 5 4 4 4 3 4 3 5 4 3 4 3 4 3 3

R25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

R26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

R27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

R28 1 4 3 4 3 1 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4

R29 5 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5

R30 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 5 4

R31 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 2 4 4 4 4 2

R32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

R33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4

R34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

R35 2 3 4 3 4 3 5 5 4 3 4 1 5 4 4 4

R36 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 5 4 4 5

R37 2 4 4 2 4 2 4 2 4 4 2 4 4 4 2 2

R38 5 2 4 5 4 3 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5

R39 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5

R40 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

butir20 butir21 butir22 butir23 butir24 butir26 butir27 butir29 butir30 butir31 butir33 butir34 butir36 skore

Page 149: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

132

2 4 4 5 4 5 5 2 5 5 2 2 5 77

2 3 3 2 3 2 3 2 3 4 2 2 4 52

3 4 4 3 4 3 1 1 1 1 2 3 2 46

4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 5 4 5 85

4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 73

2 4 4 2 4 2 1 1 3 2 2 2 4 51

4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 88

5 4 4 5 4 2 2 2 5 4 4 4 4 79

5 4 4 5 4 2 2 2 5 4 4 4 5 79

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 81

3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 5 64

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 72

2 4 4 2 4 2 1 1 4 1 2 1 2 50

4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 72

4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 72

4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 74

4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 72

4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 72

4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 2 4 76

5 4 4 2 4 2 2 2 5 5 4 2 5 81

4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 5 79

4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 78

4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 73

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 83

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 81

4 4 3 3 4 3 1 1 5 4 4 4 5 66

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 86

Page 150: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

133

4 4 4 3 4 4 3 4 5 5 5 5 5 86

2 4 3 2 4 4 1 1 5 4 4 2 4 66

4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 2 2 4 74

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 81

4 4 2 4 4 3 1 1 5 4 3 3 5 70

5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 4 86

4 4 4 2 4 2 3 2 5 4 3 3 4 65

5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 91

5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 96

4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 83

Page 151: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

134

LAMPIRAN 10

Instrumen Observasi Pembelajaran

Nama Guru :

Mata Pelajaran :

Kriteria Penilaian :

1. Sangan Tidak Baik

2. Tidak Baik

3. Kurang Baik

4. Baik

5. Sangat Baik

NO INDIKATOR/ASPEK YANG DINILAI SKOR

I KEGIATAN PENDAHULUAN

1 Mempersiapkan peserta didik untuk belajar 1 2 3 4 5

2 Melakukan kegiatan apersepsi (menghubungkan materi yang akan diajarkan dengan pengalaman)

1 2 3 4 5

3 Menyampaikan tujuan pembelajaran 1 2 3 4 5

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A. Penguasaan Materi Pelajaran

4 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 1 2 3 4 5

5 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan

1 2 3 4 5

6 Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik peserta didik

1 2 3 4 5

7 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

1 2 3 4 5

B Pendekatan/Strategi Pembelajaran

8 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan/indikator pencapaian kompetensi dan nilai karakter yang akan dicapai

1 2 3 4 5

Page 152: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

135

9 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 1 2 3 4 5

10 Menguasai kelas 1 2 3 4 5

11 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat konteksual 1 2 3 4 5

12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik 1 2 3 4 5

13 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

1 2 3 4 5

C Pemanfaatan Sumber Belajar / Media Pembelajaran

14 Menggunakan media secara efektif dan efesien 1 2 3 4 5

15 Menghasilkan pesan yang menarik 1 2 3 4 5

16 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media 1 2 3 4 5

D Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Peserta Didik

17 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran 1 2 3 4 5

18 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik 1 2 3 4 5

19 Manumbuhkan keceriaan dan antusisme peserta didik dalam belajar 1 2 3 4 5

E Penilaian Proses dan Hasil Belajar

20 Memantau kemajuan belajar selama proses 1 2 3 4 5

21 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) 1 2 3 4 5

F Penggunaan Bahasa

22 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar 1 2 3 4 5

23 Manyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 1 2 3 4 5

III KEGIATAN PENUTUP

24 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik

1 2 3 4 5

25 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan

1 2 3 4 5

Page 153: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

136

LAMPIRAN 11

Data Hasil Observasi Pembelajaran

resp. butir1 butir2 butir3 butir4 butir5 butir6 butir7 butir8 butir9 butir10 butir11 butir12 butir13 butir14 butir15 butir16

R01 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 3

R02 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 4 4 3 3 4

R03 5 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 2

R04 5 4 5 5 4 4 3 4 4 5 3 4 5 5 4 5

R05 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5

R06 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

R07 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4

R08 4 3 3 5 4 4 3 4 4 5 3 4 4 4 3 4

R09 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 5 4

R10 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4

R11 4 3 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4

R12 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4

R13 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4

R14 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 3 4

R15 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 3 4 4 3 4 3

R16 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 3 4 4

R17 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3

R18 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3

R19 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3

R20 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4

R21 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5

R22 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3

R23 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3

R24 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4

Page 154: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

137

R25 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4

R26 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 5 4 5 4 3 4

R27 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 4 5 4 5 4 4

R28 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3

R29 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4

R30 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

R31 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

R32 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4

R33 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4

R34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

R35 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4

R36 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4

R37 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4

R38 4 3 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5

R39 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5

R40 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 155: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

138

butir17 butir18 butir19 butir20 butir21 butir22 butir23 butir24 butir25 Skore

3 4 4 4 3 4 4 4 4 76

4 4 4 3 3 4 3 3 4 67

4 4 4 4 3 4 2 2 2 66

5 4 5 4 4 4 4 4 4 86

5 4 4 4 3 5 4 3 4 77

4 4 4 3 3 4 4 4 3 76

5 4 5 4 3 5 5 3 4 91

4 3 3 4 3 4 4 3 4 74

4 5 3 3 3 4 4 3 3 74

4 4 4 4 3 4 3 3 4 73

4 4 4 3 3 4 3 3 3 74

4 4 4 4 3 5 4 3 4 82

4 5 4 4 4 4 4 3 3 81

4 4 4 5 3 4 4 3 4 79

4 4 4 4 3 4 4 3 4 78

3 3 4 3 3 3 5 4 3 74

4 4 4 3 3 4 4 3 3 75

4 4 3 3 3 4 4 3 4 76

4 3 4 3 4 4 3 3 4 77

4 4 4 3 4 5 4 3 4 79

5 4 5 4 3 5 4 3 4 82

4 4 5 3 3 4 5 4 4 81

4 4 5 3 3 4 5 4 4 80

5 5 4 4 4 4 3 4 4 81

4 4 4 4 4 4 4 3 3 82

4 4 5 5 4 5 5 4 4 85

4 4 4 4 4 4 4 4 4 81

Page 156: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

139

4 4 4 4 4 3 4 3 3 76

5 5 5 5 4 5 5 4 4 87

4 5 5 5 5 5 5 4 4 88

4 4 3 4 3 5 4 3 4 78

4 5 4 3 4 4 4 3 4 77

4 4 4 5 5 4 4 4 4 81

5 5 5 4 4 5 5 4 4 83

4 4 4 3 3 4 4 3 4 76

4 4 5 4 5 4 5 5 4 87

3 4 4 4 4 4 4 4 4 77

5 5 5 5 5 4 4 4 4 91

5 5 5 5 5 5 5 5 5 97

4 4 4 4 5 5 5 4 4 83

Page 157: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

140

Lampiran 12

Daftar Profil Guru SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan

NO NAMA NIP NUPTK MAPEL YANG DIAMPU STATUS

PEGAWAI

SEKOLAH

INDUK SERIFIKASI KET

1 H. Abu Bakar, S.Pd,Mm 195905081980111003 2840737638200000 Pendidikan Agama PNS YA SUDAH

2 Eka Dwi Karyati, M.Pd 196507251988032008 3005774364630000 Ilmu Pengetahuan Alam PNS YA SUDAH

3 Dra. Hj. Nirza Lolianti 196304091998022001 5741741644300010 Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan PNS YA SUDAH

4 Helianti, S.Pd, M.Pd 197307171999032007 Bahasa Indonesia PNS YA SUDAH

5 Nurmalia Yunita, S.Pd 197906062003122008 2938757658300060 Kimia PNS YA SUDAH

6 Dra. Mayzar Ekaningtyas 196305032006042002 Bahasa Indonesia PNS YA SUDAH

7 Suhernih, S.Pd 196703312008012001 6637456463000120 Administrasi Umum PNS YA SUDAH

8 Hj. Usmawati, S.Pd, Mm 197302082008012006 1540751652300030 Ilmu Pengetahuan Sosial PNS YA SUDAH

9 Neny Maryati, S.Pd,

M.Pd 197803272008012009 2659756657300060 Fisika PNS YA SUDAH

10 Nunung Siti Nurbayani,

S.Pd 197812072009022001 5539756658300050 Korespondensi PNS YA SUDAH

11 Deni Dwi Andrian,

S.Kom, M.Pd 198112212010011007 4553759661200020

Simulasi dan Komunikasi

Digital PNS YA SUDAH

12 Junizar Eka Susianty,

S.Pd 198406102010012022 6942762662300000 Bahasa Inggris PNS YA SUDAH

13 Muhamad Nisad, Se 197304032011011001 Mengelola Data/Informasi di

Tempat Kerja PNS YA SUDAH

14 Ika Sartika, S.Ap 197401212011012001 4453752653210060 Dasar-Dasar Seni Rupa PNS YA BELUM

15 Jafar Wahid, St 198107102011011003 5042759661200050 Pekerjaan Dasar Otomotif PNS YA SUDAH

16 Endang Wahyuni, S.Si 198111262011012022 6458759661300050 Matematika PNS YA SUDAH

17 Via Noorlatipah, S.Psi 198210102011012008 Bimbingan Konseling PNS YA BELUM

18 Surya Wedi, S.Kom 198212052011011001 3537760661200030 Gambar PNS YA BELUM

Page 158: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

141

19 Toni, S.Pd 198504202011011001 Penjaskes PNS YA BELUM

20 Herni Yunitasari, S.Pd 198706052011012007 Bahasa Inggris PNS YA BELUM

21 Caskam, M.Pd 196602122014111001 Kearsipan PNS YA SUDAH

22 Sumiyati, S.Pd 197503052014112001 8637753655300040 Matematika PNS YA BELUM

23

Wahju Kumalawati, S.Pd

5752750651300000 Pendidikan Kewarganegaraan PNS TIDAK SUDAH SMAN 3 TANGERANG

SELATAN

25 Siti Rahayu, S.Pd Ilmu Pengetahuan Alam PNS TIDAK SUDAH SMAN 11 TANGERANG

SELATAN

26 Heny Purwita, Se 4054755657300060 Ekonomi Bisnis HONORER YA BELUM

27 Hudi Murtiyoso, St 8057753654200010 Gambar Teknik Otomotif HONORER TIDAK SUDAH SMKS SASMITA JAYA 1

28 Didi Sukandi, St, M.Si Dasar-dasar Kreativitas HONORER YA BELUM

29 Vihatmi Vironica, S.Si 6536764666210040 Matematika HONORER YA BELUM

30 Ismu Gunawan, Ir. 6477506512000320 Keterampilan Komputer dan

Pengelolaan Informasi HONORER TIDAK SUDAH SMKS PGRI 5

31 Ira Puspita Cendra Kasih,

M.Pd 8246759660300040 Bahasa Inggris HONORER TIDAK SUDAH SMKS IPTEK

32 Dikha Surova, S.Kom Tinjauan Seni HONORER YA BELUM

33 Megawati Sudirman, Se Mengelola Dana Kas Kecil HONORER YA BELUM

34 Hamdani, Se Penjaskes HONORER YA BELUM

35 Siti Zubaedah, M.Pd.I

Mengaplikasikan

Administrasi Perkantoran di

Tempat Kerja

HONORER TIDAK SUDAH SMKS AL-HIDAYAH

36 Ahmad Rusmanto, St 757755657200022

Melaksanakan pekerjaan

service pada roda, ban dan

rantai

HONORER TIDAK SUDAH SMKS PUSTEK

37 Heri Purnomo, St Teknologi Dasar Otomotif HONORER YA BELUM

38 Siti Masitoh, S.Pd Pendidikan Kewarganegaraan HONORER YA BELUM

39 Endang Cahaya P,

S.Kom, M.Pd Teknologi Perkantoran HONORER TIDAK BELUM

SMKS AS-SALAMAH

DEPOK

40 Dwi Hartati, S.Pd Bahasa Indonesia HONORER YA BELUM

Page 159: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

142

41 Fauziah Winda Safitri,

S.Pd.I

Pendidikan Agama & Budi

Pekerti HONORER YA BELUM

NO NAMA NIP NUPTK

LAHIR JABATAN GOL RUANG

TMT TMT

MASA KERJA GOL

MATA PELAJARAN TEMPAT

TGL/BLN/THN

TERAKHIR TMT THN BLN

1 H. Abu Bakar, S.Pd., MM

19590508 198011 1 003 2840737638200000 Tangerang 08 Mei 1959 Pembina 01 Nopember 2013

IV.a 01 April 2005 19 5 Pendidikan Agama

2 Eka Dwi Karyati, M.Pd

19650725 198803 2 008 3005774364630000 Jakarta 25 Juli 1965 Pembina 01 Nopember 2013

IV.a 01 April 2010 17 1 IPA

3 Dra. Hj. Nirza Lolianti

19630409 199802 2 001 5741741644300010 Palu 09 April 1963

Pembina 01 Nopember 2013

IV.a 01 April 2010 12 2 PPKn

4 Helianti, M.Pd 19730717 199903 2 007 Sukabumi 17 Juli 1973 Penata Tk. I 01 Nopember 2013

III.d 01 Nopember 2013

12 1 B. Indonesia

5 Nurmalia Yunita, S.Pd

19790606 200312 2 006 2938757658300060 B. Lampung 06 Juni 1979 Penata Tk. I 01 Nopember 2013

III.d 01 April 2013 9 4 Kimia

6 Dra. Mayzar Ekaningtyas

19630503 200604 2 002 Jakarta 03 Mei 1963 Penata Tk. I 01 Nopember 2013

III.d 28 Maret 2014 19 8 B. Indonesia

7 Suhernih, S.Pd 19670331 200801 2 001 6637456463000120 Tangerang 31 Maret 1976

Penata 01 Nopember 2013

III.c 01 Oktober 2013

10 4 Produktif Administrasi Perkantora

8 Hj. Usmawati, S.Pd., MM

19730208 200801 2 006 1540751652300030 Pekalongan 08 Februari 1973

Penata 01 Nopember 2013

III.c 01 April 2014 10 10 IPS

9 Neny Maryati, M.Pd

19780327 200801 2 009 2659756657300060 Tangerang 27 Maret 1978

Penata 01 Nopember 2013

III.c 01 Oktober 2013

10 4 Fisika

10 Deni Dwi Andrian, S.Kom

19811221 201001 1 007 4553759661200020 Jakarta 21 Desember 1981

Penata 01 Nopember 2013

III.b 01 April 2013 3 3 KKPI

11 Nunung Siti Nurbayani, S.Pd

19781207 200902 2 001 4553759661200020 Pandeglang 07 Desember 1978

Penata Muda Tk.1

01 Nopember 2013

III.b 01 April 2013 4 2 Produktif Administrasi Perkantora

12 Junizar Eka Susiaty, S.Pd

19840610 201001 2 022 6942762662300000 Pangkal Pinang

10 Juni 1984 Penata Muda

Tk.1 01 Nopember 2013

III.b 01 April 2013 3 3 B. Inggris

13 Muhamad Nisad, S.Pd, SE

19730403 201101 1 001 Bogor 03 April 1973

Penata Muda Tk.1

01 Nopember 2013

III.b 01 April 2014 Produktif Administrasi Perkantora

14 Ika Sartika, S.Ap

19740121 201101 2 001 4453752653210060 Jakarta 21 Januari 1974

Penata Muda Tk.1

01 Nopember 2013

III.b 01 April 2014 5 9 Produktif Administrasi

Page 160: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

143

Perkantora

15 Jafar Wahid, ST 19810710 201101 1 003 5042759661200050 Tangerang 10 Juli 1981 Penata Muda

Tk.1 01 Nopember 2013

III.b 01 April 2014 3 3 Produktif Teknik Sepeda Motor

16 Endang Wahyuni, S.Si

19811126 201101 2 002 6458759661300050 Jember 26 Nopember 1981

Penata Muda Tk.1

01 Nopember 2013

III.b 01 April 2014 3 3 Matematika

17 Via Noolatipah, S.Psi

19821010 201101 2 008 Tasikmalaya 10 Oktober 1982

Penata Muda Tk.1

01 Nopember 2013

III.b 01 April 2014 3 3 Bimbingan Konseling

18 Surya Wedi, S.Kom

19821205 201101 1 001 3537760661200030 Aceh 05 Desember 1982

Penata Muda Tk.1

01 Nopember 2013

III.b 01 April 2014 3 3 Produktif Animasi

19 Toni, S.Pd 19850420 201101 1 004 Bandung 20 April 1985

Penata Muda Tk.1

01 Nopember 2013

III.b 01 April 2014 3 3 Penjaskes

20 Herni Yunitasari, S.Pd

19870605 201101 2 007 Ciamis 05 Juni 1987 Penata Muda

Tk.1 01 Nopember 2013

III.b 01 April 2014 3 3 B. Inggris

21 Caskam, M.Pd 19660212 201411 1 001 Brebes 12 Februari 1966

Penata Muda III.a Produktif Administrasi Perkantora

22 Sumiyati, S.Pd 19750305 201411 2 001 8637753655300040 Tangerang 05 Maret 1975

Penata Muda III.a Matematika

NO NAMA PENDIDIKAN KGB TERKAHIR SERTIFIKASI

EMAIL

TERAKHIR JUR THN TMT MK THN MK BLN SDH BLM

1 H. Abu Bakar, S.Pd., MM S2 Magister Manajemen SDM 2007 01 Nopember 2015 30 0 √

2 Eka Dwi Karyati, M.Pd S2 Magister Teknologi Pendidikan 2011 01 Maret 2015 23 8 √ [email protected]

3 Dra. Hj. Nirza Lolianti S1 Tata Busana 1988 01 Februari 2016 18 10 √ [email protected]

4 Helianti, M.Pd S2 Magister Pendidikan Teknologi Pembelajaran

2008 01 Maret 2014 15 8 √

5 Nurmalia Yunita, S.Pd S1 Pendidikan Kimia 2002 01 Nopember 2015 12 0 √ [email protected]

6 Dra. Mayzar Ekaningtyas S1 Pendidikan B. Indonesia 1988 √

7 Suhernih, S.Pd S1 Pendidikan Dunia Usaha 1999 15 Juni 2015 13 6 √ [email protected]

8 Hj. Usmawati, S.Pd., MM S2 Magister Manajemen Pemasaran 2007 √

9 Neny Maryati, M.Pd S2 Magister MIPA 2014 15 Juni 2015 13 2 √ [email protected]

Page 161: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

144

10 Deni Dwi Andrian, S.Kom S1 Magister Administrasi Pendidikan 2010 01 Januari 2016 7 0 √ [email protected]

11 Nunung Siti Nurbayani, S.Pd

S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran

2002 7 0 √

12 Junizar Eka Susiaty, S.Pd S1 Pendidikan B. Inggris 2006 01 Januari 2016 7 0 √

13 Muhamad Nisad, S.Pd, SE Pendidikan Administrasi Perkantoran

14 Ika Sartika, S.Ap S1 Administrasi Publik 2007 01 Januari 2015 7 8 √

15 Jafar Wahid, ST S1 Pendidikan Teknik Mesin 2006 01 Januari 2015 5 11 √ [email protected]

16 Endang Wahyuni, S.Si S1 Matematika 2005 01 Januari 2015 5 11 √ [email protected]

17 Via Noolatipah, S.Psi S1 Psikologi 2008 01 Januari 2015 5 11 √ [email protected]

18 Surya Wedi, S.Kom S1 Teknik Informatika 2006 01 Januari 2015 5 11 √ [email protected]

19 Toni, S.Pd S1 Pendidikan Olah Raga 2009 01 Januari 2015 5 11 √

20 Herni Yunitasari, S.Pd S1 Pendidikan B. Inggris 2010 01 Januari 2015 5 11 √

21 Caskam, M.Pd S2 Pendidikan Dunia Usaha 2011 √

22 Sumiyati, S.Pd S1 Pendidikan Matematika 2010 √

Page 162: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

145

A. Struktur Organisasi

1. Pimpinan Sekolah

a. Kepala Sekolah : H. Abu Bakar, S.Pd, MM

b. Wakasek Kurikulum : Surya Wedi, S.Kom

c. Wakasek Kesiswaan : Toni, S.Pd

d. Wakasek Sarpras : Nurmalia Yunita, S.Pd

e. Wakasek Humas : Jafar Wahid, ST

2. Ketua Kompetensi Keahlian

a. Teknik Sepeda Motor : Hudi Murtiyoso, ST

b. Animasi : Didi Sukandi, ST

c. Administrasi Perkantoran : Suhernih, S.Pd

3. Pembina OSIS : Helianti, M.Pd

4. Koordinator BK : Via Noorlatipah, S.Psi

5. Kepala Perpustakaan : Dra. Mayzar Eka Ningtyas

6. Kepala Lab Komputer : Deni Dwi Andrian, S.Kom

7. Kepala Lab IPA : Neny Maryati, M.P

Wali Kelas Guru BK

Page 163: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

146

LAMPIRAN 13

Nilai-nilai dalam Distribusi T (tabel t)

Page 164: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

147

LAMPIRAN 14

Jadwal Supervisi Akademik Tahun Pelajaran 2015 / 2016

No Nama Guru

Gol.

Ruang

Mata

Pelajaran Bulan

Minggu

Ke- Supervisor Fasilitator Ket

1 EKA DWI KARYATI, M.Pd IV.a

IPA September II

H. ABU BAKAR, S.Pd,

MM Dra. Hj. NIRZA LOLIANTI

2 Dra. Hj. NIRZA LOLIANTI IV.a PKn September II

H. ABU BAKAR, S.Pd,

MM

EKA DWI KARYATI,

M.Pd

3 NURMALIA YUNITA, S.Pd III.d Kimia September II

EKA DWI KARYATI,

M.Pd Dra. Hj. NIRZA LOLIANTI

4 HELIANTI, S.Pd, M.Pd III.d Bahasa

Indonesia September II

H. ABU BAKAR, S.Pd,

MM

EKA DWI KARYATI,

M.Pd

5 Dra. MAYZAR EKANINGTYAS

III.d Bahasa

Indonesia September III

H. ABU BAKAR, S.Pd,

MM

EKA DWI KARYATI,

M.Pd

6 NENY MARYATI, M.Pd III.c

Fisika September III

NURMALIA YUNITA,

S.Pd Dra. Hj. NIRZA LOLIANTI

7 SUHERNIH, S.Pd III.c

Produktif AP September III

EKA DWI KARYATI,

M.Pd NENY MARYATI, M.Pd

8 Hj. USMAWATI, S.Pd, MM III.c

IPS September III

H. ABU BAKAR, S.Pd,

MM

EKA DWI KARYATI,

M.Pd

9 SURYA WEDI, S.Kom III.b

Produktif AN September IV

EKA DWI KARYATI,

M.Pd SUHERNIH, S.Pd

10 TONI, S.Pd III.b Penjaskes September IV Dra. Hj. NIRZA LOLIANTI NENY MARYATI, M.Pd

11 JAFAR WAHID, ST III.b

Produktif TSM September IV

EKA DWI KARYATI,

M.Pd SURYA WEDI, S.Kom

12 VIA NOORLATIFAH, S.Psi III.b

BK September IV

EKA DWI KARYATI,

M.Pd TONI, S.Pd

13 ENDANG WAHYUNI, S.Si III.b Matematika Oktober I NENY MARYATI, M.Pd SUHERNIH, S.Pd

14 SITI RAHAYU, S.Pd III.b

Kimia Oktober I

NURMALIA YUNITA,

S.Pd NENY MARYATI, M.Pd

Page 165: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

148

15 IKA SARTIKA, S.Ap III.b

Produktif AP Oktober I SUHERNIH, S.Pd

NURMALIA YUNITA,

S.Pd

16 JUNIZAR EKA SUSIANTY, S.Pd III.b

Bahasa Inggris Oktober I

EKA DWI KARYATI,

M.Pd

NURMALIA YUNITA,

S.Pd

17 DENI DWI ANDRIAN, S.Kom III.b

KKPI Oktober I

EKA DWI KARYATI,

M.Pd SURYA WEDI, S.Kom

18 NUNUNG SITI NURBAYANI,

S.Pd III.b Produktif AP

Oktober III SUHERNIH, S.Pd IKA SARTIKA, S.Ap

19 HERNI YUNITASARI, S.Pd III.b

Bahasa Inggris Oktober III

EKA DWI KARYATI,

M.Pd SUHERNIH, S.Pd

20 SINTA NURHAYATI, S.Pd, M.Si III.a Produktif AN Oktober III SURYA WEDI, S.Kom SUHERNIH, S.Pd

21 SUMIYATI, S.Pd III.a

Matematika Oktober III NENY MARYATI, M.Pd

NURMALIA YUNITA,

S.Pd

22 CASKAM, M.Pd III.a Produktif AP Oktober III IKA SARTIKA, S.Ap SUHERNIH, S.Pd

23 RA. SILVIANA, SE Kewirausahaan Oktober IV

NURMALIA YUNITA,

S.Pd TONI, S.Pd

24 HENY PURWITA, SE Produktif AP Oktober IV SUHERNIH, S.Pd IKA SARTIKA, S.Ap

25 HUDI MURTIYOSO, ST Produktif TSM Oktober IV JAFAR WAHID, ST NENY MARYATI, M.Pd

26 DIDI SUKANDI, S.Kom Produktif AN Oktober IV SURYA WEDI, S.Kom TONI, S.Pd

27 VIHATMI VIRONICA, S.Si Matematika Oktober IV

NURMALIA YUNITA,

S.Pd NENY MARYATI, M.Pd

28 DIKHA SUROVA, S.Kom Produktif AN November I DIDI SUKANDI, ST SURYA WEDI, S.Kom

29 MEGAWATI SUDIRMAN, SE Produktif AP November I IKA SARTIKA, S.Ap SUHERNIH, S.Pd

30 HAMDANI, SE Penjaskes November I TONI, S.Pd Dra. Hj. NIRZA LOLIANTI

31 REYGIE LUKMAN, Ir

Produktif TSM November I

H. ABU BAKAR, S.Pd,

MM

EKA DWI KARYATI,

M.Pd

32 IRA PUSPITA C, S.Pd Bahasa Inggris November I Dra. Hj. NIRZA LOLIANTI SUHERNIH, S.Pd

33 MUHAMAD HUDRI, S,Pdi

Kewirausahaan November II NENY MARYATI, M.Pd

NURMALIA YUNITA,

S.Pd

34 MUHAMMAD YUNUS, S.Pd.I PAI November II Dra. Hj. NIRZA LOLIANTI TONI, S.Pd

35 ISMU GUNAWAN, Ir.

KKPI November II

H. ABU BAKAR, S.Pd,

MM

EKA DWI KARYATI,

M.Pd

Page 166: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

149

36 SITI ZUBAEDAH, M.Pdi Produktif AP November II SUHERNIH, S.Pd IKA SARTIKA, S.Ap

37 ZAKI ZAINAL ARIFIN, SS Bahasa Inggris November II

NURMALIA YUNITA,

S.Pd

EKA DWI KARYATI,

M.Pd

38 LASTRI FAJRIYAH, S.Psi BK November II TONI, S.Pd Dra. Hj. NIRZA LOLIANTI

39 WAHJU KUMALAWATI, S.Pd PKn November III Dra. Hj. NIRZA LOLIANTI TONI, S.Pd

40 AHMAD RUSMANTO, ST Produktif TSM November III JAFAR WAHID, ST HUDI MURTIYOSO, ST

41 ABDUL ROCHMAN, S.Pd Seni Budaya November III TONI, S.Pd Dra. Hj. NIRZA LOLIANTI

42 SITI MASITOH, S.Pd

PKn November III

EKA DWI KARYATI,

M.Pd TONI, S.Pd

43 ENDANG CAHAYA P, S.Kom Produktif AP November III IKA SARTIKA, S.Ap SUHERNIH, S.Pd

44 DWI HARTATI, S.Pd

Bahasa

Indonesia November III TONI, S.Pd Dra. Hj. NIRZA LOLIANTI

45 ABDUL SYUKUR, S.Pd Produktif TSM November IV JAFAR WAHID, ST HUDI MURTIYOSO, ST

46 WIDIATI SUPROBOWATI, S.Pd Seni Budaya November IV TONI, S.Pd Dra. Hj. NIRZA LOLIANTI

47 MUHAMMAD SUCIPTO Produktif AN November IV SURYA WEDI, S.Kom DIDI SUKANDI, ST

48 HERI PURNOMO Produktif TSM November IV HUDI MURTIYOSO, ST JAFAR WAHID, ST

49 FAUZIAH WINDA SAFITRI,

S.Pd.I BTQ

November IV Dra. Hj. NIRZA LOLIANTI TONI, S.Pd

50 PRIO OKTAPIANTO, S.Pd B. Indonesia November IV TONI, S.Pd Dra. Hj. NIRZA LOLIANTI

Mengetahui Tangerang Selatan, 27 Juli 2015

Kepala Sekolah Ketua Tim Supervisi

H. Abu Bakar, S.Pd, Mm Eka Dwi Karyati, M.Pd

NIP.195905081980111003 NIP. 196507251988032008

Page 167: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

150

PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN

DINAS PENDIDIKAN

SMK NEGERI 3 TANGERANG SELATAN ANIMASI – TEKNIK SEPEDA MOTOR – ADMINISTRASI PERKANTORAN

Jl.Raya Puspiptek Perum Puri Serpong I Setu - Kota Tangerang Selatan

Telp. / Fax :021-29435151, email : [email protected], website : www.smkn3tangsel.sch.id

LEMBAR SUPERVISI

ADMINISTRASI YANG HARUS DIBUAT OLEH GURU

Nama Guru : SURYA WEDI, S.Kom

NIP : 198212052011011001

Mata Pelajaran : Produktif Animasi

Tahun Pelajaran : 2016/2017

No Jenis Perangkat Kriteria

Keterangan Ada Tidak

1 Kalender Pendidikan

2 Silabus

3 Jadwal Mengajar

4 Program Tahunan

5 Perhitungan Jam Efektif

6 Program Semester

7 Perhitungan KKM

8 RPP

9 Bahan Ajar (Modul/Diktat/Jobsheet/Power Point/

dll)

10 Daftar Buku/Modul Pegangan Guru dan Siswa

11 Agenda Kegiatan Guru

12 Daftar Hadir Siswa

13 Daftar Nilai Siswa

14 Penilaian Ahlak

15 Penilaian Kepribadian

16 Buku Catatan Pembinaan Siswa

17 Laporan Prestasi Siswa

18 Laporan hasil kegiatan Perbaikan

19 Laporan hasil kegiatan Pengayaan

20 Kisi-kisi dan Butir Soal

21 Analisis Butir Soal

22 Analisis Hasil Ulangan

23 Perhitungan Daya Serap

24 Pencapaian Target Kurikulum

25 Bank Soal

Tangerang Selatan, 18 Juli 2016

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Supervisor

H. ABU BAKAR, S.Pd, MM SURYA WEDI, S.Kom EKA DWI KARYATI, M.Pd

NIP. 195905081980111003 NIP. 198212052011011003 NIP. 196507251988032008

LAMPIRAN 15

Page 168: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

151

PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN

DINAS PENDIDIKAN

SMK NEGERI 3 TANGERANG SELATAN ANIMASI – TEKNIK SEPEDA MOTOR – ADMINISTRASI PERKANTORAN

Jl.Raya Puspiptek Perum Puri Serpong I Setu - Kota Tangerang Selatan

Telp. / Fax :021-29435151, email : [email protected], website : www.smkn3tangsel.sch.id

LEMBAR SUPERVISI PROSES PEMBELAJARAN DIKELAS

Nama Guru : SURYA WEDI, S.Kom

NIP : 198212052011011001

Mata Pelajaran : Produktif Animasi

Tahun Pelajaran : 2016/2017

No Butir Kriteria Supervisi Skor Kreteria

Ket 4 3 2 1

1 Ketepatan waktu masuk dan keluar ruangan kelas

2 Persiapan /Pembukaan pembelajaran/Apersepsi

3 Volume dan kejelasan vokal

4 Penguasaan kelas

5 Penguasaan materi pembelajaran

6 Penggunaan media pembelajaran

7 Metode pembelajaran

8 Teknik bertanya/menjawab (penugasan kepada siswa)

9 Interaksi siswa dengan guru

10 Interaksi siswa dengan siswa

11 Memotivasi siswa

12 Breaking ice/Penyegaran suasana

13 Keefektifan dan keluesan gerak

14 Penutup/kesimpulan pembelajaran

Jumlah

Ket :Skor kreteria ( 4 = sangat baik; 3 = baik; 2 = cukup; 1 = kurang)

Tangerang Selatan, 18 Juli 2016

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Supervisor

H. ABU BAKAR, S.Pd, MM SURYA WEDI, S.Kom EKA DWI KARYATI, M.Pd

NIP. 195905081980111003 NIP. 198212052011011003 NIP. 196507251988032008

LAMPIRAN 16

Page 169: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

152

LAMPIRAN 17

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SUPERVISI AKADEMIK

A. Konsep Supervisi Akademik

1. Merupakan salah satu tugas kepala sekolah sebagai supervisordan dapat didelegasikan.

2. Guru yang mendapat delegasioleh kepala sekolah adalah; wakil kepala sekolah, guru senior

dan pernah mengikuti pelatihan PKG dan PKB yang disahkan oleh Kepala Dinas

Pendidikan Kota/Kabupaten.

3. Guru yang didelegasikan oleh Kepala Sekolah di-SK-kan dan disyahkan Kepala Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten/Kota setempat.

4. Pelaksanaan Supervisi dilaksanakan 2 kali dalam setahun.

5. Tujuan supervisi akademik;

a) Meningkatkan kompetensi guru terutama kompetensi pedagogik dan kompetensi

profesionalisme (Tupoksi guru, Kompetensiguru, pemahaman KTSP).

b) Meningkatkan kemampuan guru dalam pengimplementasian Standar Isi. Standar

Proses, Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Penilaian (pola pembelajaran

KTSP, pengembangan silabus dan RPP, pengembangan penilaian, pengembangan bahan

ajar dan penulisan butir soal)

c) Meningkatkan kompetensi guru dalam melakukanPenelitian Tindakan Kelas( PTK ).

6. Fungsi supervisi akademik yang berkenaan dengan aspek pelaksanaan tugas pembinaan,

pemantauan, penilaian dan pelatihan profesional guru dalam (1) merencanakan

pembelajaran; (2) melaksanakan pembelajaran; (3) menilai hasil pembelajaran; (4)

membimbing dan melatih peserta didik, dan (5) melaksanakan tugas tambahan yang melekat

pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru (PP 74/2008). Hal tersebut

dapat dilaksanakan melalui kegiatan tatap muka atau non tatap muka.

7. Sasaran supervisi akademik adalah guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, yang

terdiri dari materi pokok dalam proses pembelajaran, penyusunan silabus dan RPP,

pemilihan strategi/metode/teknik pembelajaran, penggunaan media dan teknologi informasi

dalam pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran.

8. Prinsip-prinsip Perencanaan Program Supervisi Akademik

a) Obyektif ( data apa adanya )

b) Bertanggung jawab

c) Didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan

d) Didasarkan pada kondisi dan kebutuhan sekolah

B. Proses Supervisi Akademik

1. Menetapkan Guru yang akan di supervisi

2. Melakukan negosiasi dengan guru yang akan di supervisi.

3. Supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah antara lain adalah:

e) Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/teknik

pembelajaran/ bimbingan yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa,

Page 170: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

153

f) Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/bimbingan (di kelas,

laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk mengembangkan potensi siswa,

g) Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan

media pendidikan dan fasilitas pembelajaran, dan

h) Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaran.

4. Sasaran utama supervisi akademik adalah:

a) Kemampuan guru dalam merencanakan kegiatan pembelajaran,

b) Melaksanakan kegiatan pembelajaran,

c) menilai hasil pembelajaran,

d) memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan layanan pembelajaran,

e) menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan,

f) memanfaatkan sumber belajar yang tersedia, dan

g) mengembangkan interaksi pembelajaran (strategi, metode, teknik) yang tepat.

5. Tahapan pelaksanaan supervisi terdiri dari tiga tahap, yaitu:

a) Tahap perencanaan. Pada tahap ini, supervisor merencanakan waktu, sasaran, dan cara

mengobservasi selama kunjungan kelas.

b) Tahap pelaksanaan. Pada tahap ini, supervisor mengamati jalannya proses pembelajaran

berlangsung.

c) Tahap refleksi dan tindak lanjut. Pada tahap ini, supervisor bersama guru merefleksi

pelaksanaan pembelajaran dengan mendiskusikan kelebihan dan kekurangan. Hasil

refleksi dijadikan dasar untuk perbaikan proses pembelajaran berikutnya.

6. Prosedur Supervisi:

a) Pra Observasi

Pra observasi meliputi : Pengamatan Administrasi Persiapan Pembelajaran, Silabus,

RPP, pendekatan, metode, dan strategi, media pengajaran, evaluasi dan analisis.

b) Observasi

Observasi kelas meliputi:Pendahuluan, pengembangan, penerapan dan penutup

c) Pasca Observasi

Wawasan dan diskusi tentang:Kesan guru terhadap penampilannya, identifikasi

keberhasilan dan kelemahan guru, identifikasi ketrampilan-ketrampilan yang perlu

ditingkatkan, gagasan-gagasan baru yang akan dilaksanakan.

Page 171: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

154

LAMPIRAN 18

DOKUMENTASI PENELITIAN

Perangkat Administrasi Guru

Pelaksanaan Pembelajaran

Dokumentasi Pembelajaran Penjaskes

Page 172: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

155

Dokumentasi Pembelajaran Produktif Administrasi Perkantoran

Dokumentasi Pembelajaran SIMDIG

Dokumentasi Pembelajaran Bahasa Inggris

Page 173: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

156

Dokumentasi Pembelajaran Produktif Animasi

Dokumentasi Pembelajaran Kewarganegaraan

Dokumentasi Pembelajaran Produktif Teknik Sepeda Motor

Dokumentasi Pembelajaran Sejarah Indonesia

Page 174: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

157

Dokumentasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Dokumentasi Pembelajaran Produktif Animasi

Dokumentasi Pembelajaran Prouktif Teknik Sepeda Motor

Page 175: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

158

Berbagai Piala dan Piagam Penghargaan Peserta Dididk SMK Negeri 3 Kota

Tangerang Selatan

Page 176: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

159

LAMPIRAN 19

Page 177: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

160

LAMPIRAN 20

Page 178: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

161

LAMPIRAN 21

Page 179: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

162

LAMPIRAN 22

Page 180: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

163

Page 181: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

164

Page 182: PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · akademik dengan lebih banyak melibatkan diri, serta kepada setia guru

165

LAMPIRAN 23

BIODATA PENULIS

Diana Astari, Lahir di Pandeglang, 09 Juli

1994. Putri dari pasangan Bapak Iyan dan Ibu

Sanariyah. Penulis merupakan anak ketida dari lima

bersaudara. Alamat email penulis:

[email protected]

Penulis menempuh pendidikan di antaranya

di SDN Cikadongdong I Cikausik tahun 2002-2007,

SMP Muhammadiyah 44 Pamulang pada tahun

2007-2010, MA Al-Falah Bogor pada tahun 2010-

2013, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013- 2017, Jurusan

Manajemen Pendidikan dan lulus dengan menyandang Sarjana Pendidikan (S.Pd).

Skripsi yang penulis buat berjudul “Pengaruh Supervisi Akademik Kepala

Sekolah Terhadap Kualitas Pembelajaran di SMK Negeri 3 Kota Tangerang

Selatan.” Penulis telah selesai mengerjakan tugas akhir ini melalui berbagai

arahan dan bimbingan dari bapak Drs. Muarif SAM, M.Pd. Harapan penulis saat

ini adalah semoga ilmu yang telah diperoleh di UIN Syarif Hidayatullah dapat

penulis terapkan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Motto : “Selalu Memupuk Harapan, Apapun Kondisinya”