sumber genetik ternak jawa barat - …disnak.jabarprov.go.id/files_arsip/sumber_daya... · bila...

14
SUMBER GENETIK TERNAK JAWA BARAT Mimi Rohaeni, BPP-Cikole Proses domestikasi hewan dan tumbuhan dinilai menjadi salah satu perkembangan terpenting dalam sejarah, dan salah satu prasyarat meningkatnya peradaban (Diamond, 2002). Setelah diawali domestikasi, penyebaran pertanian meningkat secara cepat pada hampir semua habitat daratan (Diamond and Bellwood, 2003;). Ribuan tahun setelah seleksi oleh alam dan manusia, hanyutan genetik, Inbreeding dan crossbreeding berkontribusi terhadap keragaman Sumber Daya Genetik Ternak (SDGT) dan memungkinkan dilakukannya budidaya ternak dalam berbagai lingkungan dan sistem produksi. Keragaman Sumber Daya Genetik Ternak (SDGT) merupakan hal penting untuk semua sistem produksi ternak. Sumberdaya genetik ternak adalah substansi yang terdapat dalam individu suatu populasi rumpun ternak yang secara genetik, unik yang terbentuk dalam proses domestikasi dari masing-masing spesies, yang merupakan sumber sifat keturunan yang mempunyai nilai potensial maupun nyata serta dapat dimanfaatkan dan dikembangkan atau dirakit untuk menciptakan rumpun atau galur unggul baru. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan populasi manusia maka meningkat pula kebutuhan pangan asal hewan, sesuai dengan data FAO bahwa “(1) permintaan akan produk ternak meningkat dinegara yang sedang berkembang, dan FAO telah memprediksi bahwa permintaan akan daging akan meningkat dua kali lipat selama 30 tahun sejak tahun 2000 sampai dengan 2030. Sementara itu permintaan akan susu meningkat lebih dari dua kali.” oleh karena itu berbagai langkah antisipasi untuk meningkatkan produksi dibidang peternakan telah dilakukan di berbagai wilayah, termasuk Jawa Barat. Dan pembangunan yang dilaksanakan di bidang peternakan harus tetap mempertahankan keanekaragaman Sumberdaya genetik ternak spesifik- daerah yang ada . Sumberdaya genetik ternak spesifik-daerah adalah sumberdaya genetik suatu populasi rumpun ternak yang secara genetik unik dan telah beradaptasi

Upload: trandiep

Post on 04-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SUMBER GENETIK TERNAK JAWA BARAT - …disnak.jabarprov.go.id/files_arsip/SUMBER_DAYA... · Bila dibanding dengan ayam buras lain, pertumbuhan ayam pelung lebih cepat besar, hal ini

SUMBER GENETIK TERNAK JAWA BARAT

Mimi Rohaeni, BPP-Cikole

Proses domestikasi hewan dan tumbuhan dinilai menjadi salah satu perkembangan

terpenting dalam sejarah, dan salah satu prasyarat meningkatnya peradaban (Diamond,

2002). Setelah diawali domestikasi, penyebaran pertanian meningkat secara cepat pada

hampir semua habitat daratan (Diamond and Bellwood, 2003;). Ribuan tahun setelah

seleksi oleh alam dan manusia, hanyutan genetik, Inbreeding dan crossbreeding

berkontribusi terhadap keragaman Sumber Daya Genetik Ternak (SDGT) dan

memungkinkan dilakukannya budidaya ternak dalam berbagai lingkungan dan sistem

produksi. Keragaman Sumber Daya Genetik Ternak (SDGT) merupakan hal penting

untuk semua sistem produksi ternak. Sumberdaya genetik ternak adalah substansi yang

terdapat dalam individu suatu populasi rumpun ternak yang secara genetik, unik yang

terbentuk dalam proses domestikasi dari masing-masing spesies, yang merupakan

sumber sifat keturunan yang mempunyai nilai potensial maupun nyata serta dapat

dimanfaatkan dan dikembangkan atau dirakit untuk menciptakan rumpun atau galur

unggul baru.

Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan populasi manusia maka meningkat pula

kebutuhan pangan asal hewan, sesuai dengan data FAO bahwa “(1) permintaan akan

produk ternak meningkat dinegara yang sedang berkembang, dan FAO telah

memprediksi bahwa permintaan akan daging akan meningkat dua kali lipat selama 30

tahun sejak tahun 2000 sampai dengan 2030. Sementara itu permintaan akan susu

meningkat lebih dari dua kali.” oleh karena itu berbagai langkah antisipasi untuk

meningkatkan produksi dibidang peternakan telah dilakukan di berbagai wilayah,

termasuk Jawa Barat. Dan pembangunan yang dilaksanakan di bidang peternakan

harus tetap mempertahankan keanekaragaman Sumberdaya genetik ternak spesifik-

daerah yang ada . Sumberdaya genetik ternak spesifik-daerah adalah sumberdaya

genetik suatu populasi rumpun ternak yang secara genetik unik dan telah beradaptasi

Page 2: SUMBER GENETIK TERNAK JAWA BARAT - …disnak.jabarprov.go.id/files_arsip/SUMBER_DAYA... · Bila dibanding dengan ayam buras lain, pertumbuhan ayam pelung lebih cepat besar, hal ini

serta berkembang di suatu wilayah. Karena menurut data FAO “Sumberdaya genetik

atau plasma nutfah ternak mulai berkurang dengan cepathampir diseluruh dunia.

Selama 15 tahun terakhir, 300 dari 6000 rumpun yang diidentifikasi oleh FAO telah

punah. Beberapa faktor penyebab punahnya rumpun ternak antara lain adalah, tekanan

ekonomi, tidak ada peningkatan mutu genetik, penggantian rumpun dan persilangan

yang tidak terarah dengan rumpun eksotik, penekanan seleksi terhadap beberapa sifat

tertentu dengan tidak memperhatikan produktivitas menyeluruh, serta perubahan

lingkungan produksi. Sehingga pelestarian sumberdaya genetik ternak; adalah semua

kegiatan untuk mempertahankan keanekaragaman sumberdaya genetik ternak baik

secara in-situ maupun ex-situ perlu terus menerus dilakukan.

Selaras dengan hal termaksud, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat selalu berusaha

untuk mengembangkan sekaligus melestarikan plasma nutfah yang ada di wilayah Jawa

Barat sebagai keanekaragaman sumber genetic spesifik Jawa Barat, melalui

menetapkan rumpun/galur di ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian.

Diantara plasma nutfah Jawa Barat yang sudah ditetapkan diantaranaya:

I. Domba Garut

SUMBER DAYA GENETIK DOMBA GARUT

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 2914/Kpts/OT.140/6/2011 TENTANG

PENETAPAN RUMPUN DOMBA GARUT

Domba Garut merupakan salah satu rumpun domba lokal Indonesia yang mempunyai

keseragaman bentuk fisik dan komposisi genetik serta kemampuan adaptasi dengan

baik pada keterbatasan lingkungan

Domba Garut mempunyai ciri khas yang berbeda dengan rumpun domba asli atau lokal

lainnya dan merupakan kekayaan sumber daya genetik ternak lokal Indonesia yang

perlu dilindungi dan dilestarikan

KARAKTERISTIK :

A) SIFAT KUALITATIF (Dewasa): 1) WARNA:

Page 3: SUMBER GENETIK TERNAK JAWA BARAT - …disnak.jabarprov.go.id/files_arsip/SUMBER_DAYA... · Bila dibanding dengan ayam buras lain, pertumbuhan ayam pelung lebih cepat besar, hal ini

a) Tubuh dominan : kombinasi hitam-putih b) Kepala : kombinasi hitam putih;

2) TANDUK: a) Domba jantan : besar dan panjang dengan variasi bentuk melingkar atau

melengkung mengarah ke depan dan keluar; b) Domba betina : Bertanduk kecil atau tidak bertanduk;

3) BENTUK TELINGA : Kecil (rumpung) dengan panjang < 4 cm sampai sedang (ngadaun hiris) dengan panjang antara 4 – 8 cm;

4) GARIS MUKA : Cembung;

5) GARIS PUNGGUNG : Lurus sampai agak cekung;

6) BENTUK EKOR : Segitiga, dengan bagian pangkal lebar dan mengecil ke arah ujung (ngabuntut beurit atau ngabuntut bagong);

7) TEMPERAMEN : Agresif terutama pada domba jantan

B) SIFAT KUANTITATIF (Dewasa):

UKURAN PERMUKAAN TUBUH: a) Tinggi pundak : 74,34 ± 5,8 cm (jantan) dan 65,61 ± 4,8 cm (betina)

b) Panjang badan : 63,41 ± 5,7 cm (jantan) dan 56,37 ± 4,6 cm (betina) c) Lingkar dada : 88,73 ± 7,6 cm (jantan) dan 77,41 ± 6,7 cm (betina) d) Lebar dada : 22,08 ± 8,2 cm (jantan) dan 16,04 ± 2,1 cm (betina)

C) SIFAT REPRODUKSI:

1) Dewasa kelamin : 6 – 8 bulan 2) Dewasa tubuh : 18 – 24 bulan

3) Jumlah anak sekelahiran : 1,5 – 1,8 ekor 4) Lama berahi : 24 – 30 jam 5) Sifat keindukan : baik

6) Musim kawin : sepanjang tahun

D) SIFAT PRODUKSI: 1) Bobot lahir : 1,84 – 3,42 Kg

2) Bobot sapih : 10 – 13 Kg 3) Umur produktif : 6 – 8 tahun 4) Daya adaptasi : baik

E) DAYA TAHAN PENYAKIT : Cukup baik

Page 4: SUMBER GENETIK TERNAK JAWA BARAT - …disnak.jabarprov.go.id/files_arsip/SUMBER_DAYA... · Bila dibanding dengan ayam buras lain, pertumbuhan ayam pelung lebih cepat besar, hal ini

Domba Garut adalah jenis domba yang paling populer di Indonesia. Jenis domba ini merupakan domba terunggul yang dimiliki peternak Indonesia. Memiliki kecepatan

pertumbuhan bobot hingga mencapai 100 Kg, dan daya tahan yang sangat baik terhadap penyakit.

Asal usul Domba Garut adalah hasil persilangan dari domba lokal dengan domba jenis

capstaad dari Afrika Selatan dan domba merino dari Australia. Domba capstaad sudah ada lebih dulu di Garut, sementara domba merino baru didatangkan ke Garut pada

abad ke-19. Dari ketiga jenis domba itulah, lahir varietas baru yang kemudian disebut domba Garut.

Selain dimanfaatkan dagingnya untuk konsumsi, Domba Garut juga dijadikan aset pariwisata oleh masyarakat Sunda untuk hajatan adu Domba Garut dan merupakan potensi wisata yang setara dengan karapan sapi di daerah Madura.

Bentuk umum domba Garut tubuhnya relatif

besar dan berbentuk persegi panjang, bulunya

panjang dan kasar. Domba jantan tertentu juga

digunakan sebagai domba aduan karena memiliki

tanduk yang besar dan kuat serta kekar

Ciri khas domba Garut jantan yaitu pangkal ekornya kelihatan agak lebar dengan ujung

runcing dan pendek, dahi sedikit lebar, kepala pendek dan profil sedikit cembung,

mata kecil, tanduk besar dan melingkar ke belakang sedangkan betina bertanduk ada

juga yang tidak bertanduk, telinga bervariasi dari yang pendek sampai yang panjang

dan memiliki warna bulu yang beraneka ragam. Domba Garut banyak dijumpai

berdaun telinga rumpung, ada juga yang memiliki daun telinga panjang (ngadaun

hiris). Kombinasi telinga rumpung (rudimenter) dengan ukuran di bawah 4 cm atau

ngadaun hiris dengan ukuran 4 - 8 cm dengan ekor ngabuntut beurit atau ngabuntut

bagong, warna dominan hitam terutama pada bagian muka dengan bentuk tubuh

ngabaji.

Domba Garut merupakan plasma nutfah terlangka di dunia karena postur hewan

ternak ini nyaris menyerupai bison di USA. Populasi Domba Garut terbesar di

Indonesia tentunya ada di wilayah provinsi Jawa Barat dengan lokasi daerah

penyebaran antara lain: Garut, Majalengka, Kuningan, Cianjur, Sukabumi, Tasikmalaya,

Bandung, Sumedang, Indramayu dan Purwakarta.

Page 5: SUMBER GENETIK TERNAK JAWA BARAT - …disnak.jabarprov.go.id/files_arsip/SUMBER_DAYA... · Bila dibanding dengan ayam buras lain, pertumbuhan ayam pelung lebih cepat besar, hal ini

Dengan beranekaragamnya sifat dan selera masyarakat, diharapkan perkawinan

sedarah pada ternak yang dipeliharanya dapat dihindarkan. Untuk tetap terjaganya

domba Garut tersebut tentunya Pemerintah harus menetapkan wilayah yang

diperuntukan untuk pelestarian dan pemurnian domba Garut tersebut dengan jalan

tidak memasukkan ternak domba dari rumpun lain masuk ke wilayah pelestarian

tersebut.

II. AYAM PELUNG

SUMBER DAYA GENETIK

AYAM PELUNG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2918/Kpts/OT.140/6/2011

TENTANG

PENETAPAN RUMPUN AYAM PELUNG

Ayam pelung merupakan salah satu rumpun ayam lokal Indonesia yang mempunyai

keseragaman bentuk fisik dan komposisi genetik serta kemampuan adaptasi dengan

baik pada keterbatasan lingkungan

Ayam pelung mempunyai ciri khas yang berbeda dengan rumpun ayam asli atau lokal

lainnya dan merupakan kekayaan sumber daya genetik ternak lokal Indonesia yang

perlu dilindungi dan dilestarikan

KARAKTERISTIK : A) SIFAT KUALITATIF:

1) JENGGER/BALUNG: Tunggal, bergerigi, berwarna merah, ukuran pada ayam jantan lebih besar dari

ayam betina;

2) PIAL:

Bulat berwarna merah ; pada ayam jantan lebih besar dan bergayut dari ayam betina;

Page 6: SUMBER GENETIK TERNAK JAWA BARAT - …disnak.jabarprov.go.id/files_arsip/SUMBER_DAYA... · Bila dibanding dengan ayam buras lain, pertumbuhan ayam pelung lebih cepat besar, hal ini

3) BADAN, BENTUK PENAMPANG SAMPING:

Oval, silinder atau bulat, ayam jantan lebih besar dan lebih tegap dari ayam

betina;

4) WARNA BULU: Pada ayam jantan tidak memiliki pola khas, umumnya campuran merah dan hitam kuning dan putih dan campuran hijau mengkilat; Pada ayam betina

umumnya kuning tua kecoklatan (warna buah kemiri, kuning muda, hitam blorok dengan bercak putih atau kuning tua dengan bercak putih;

5) WARNA CEKER (METATARSUS):

Pada jantan dan betina umumnya hitam, hijau, abu-abu, kuning atau putih;

6) SUARA:

Khas pada ayam jantan, merdu dan mengalun panjang tidak terputus-putus;

7) JENIS IRAMA SUARA: Suara awal atau angkatan terdengar besar, bertenaga, bertekanan, bersih dan

mengalun tidak terburu-buru (anca); Suara tengah, terdengar nyambung setelah suara tengah, panjang, bersih dan jelas serta membesar pada ujungnya.

B) SIFAT KUANTITATIF:

1) SUARA: Durasi: 5,8 – 13,9 detik Frekuensi: 399,85 – 1.352,3 Hz

Volume: 60 – 63,89 db

2) BOBOT BADAN DEWASA: Ayam jantan: 3,7 – 5,85 Kg/ekor

Ayam betina: 2,70 – 4,15 Kg/ekor

3) PRODUKSI TELUR SELAMA 147 HARI PENGAMATAN:

23 – 84 Butir/Ekor

4) BOBOT TELUR: 45,03 – 57,03 gram/butir

5) KONSUMSI RANSUM AYAM DEWASA:

Jantan dan betina 130 gram/ekor/hari

Page 7: SUMBER GENETIK TERNAK JAWA BARAT - …disnak.jabarprov.go.id/files_arsip/SUMBER_DAYA... · Bila dibanding dengan ayam buras lain, pertumbuhan ayam pelung lebih cepat besar, hal ini

C) SIFAT REPRODUKSI:

a) UMUR DEWASA KELAMIN: Jantan dan betina 5 – 6 bulan

b) UMUR BERTELUR PERTAMA: 5,5 – 7 bulan c) WILAYAH SEBARAN: Provinsi Jawa Barat

Nama Pelung berasal dari bahasa Sunda, Mawelung atu Melung, yang artinya

melengkung. Ayam Pelung karena lehernya panjang jika berkokok lehernya melengkung sehingga disebut ”ayam pelung”. Pada awalnya ayam pelung terdapat di daerah Jawa Barat, terutama di daerah

Kabupaten Cianjur. Namun pada perkembangannya saat ini, ayam pelung sudah banyak tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Ayam pelung itu sendiri termasuk

jenis ayam buras (bukan ras), yaitu ayam yang berasal dari asli Indonesia. Dari bentuknya hampir sama dengan ayam buras lainnya, hanya saja pada ayam pelung terdapat beberapa kelebihan ayam pelung yang membedakan ayam pelung tersebut

dengan ayam buras lain. Kini ayam pelung sudah banyak dikembangbiakkan di daerah pedesaan di Kab.

Cianjur. Untuk mendapatkan bibit ayam ini dapat datang ke Kecamatan Warungkondang, Pacet, Cugenang, Cianjur dan Cempaka. Sedangkan untuk

mendapatkan ayam pelung yang sudah menghasilkan suara bagus, Anda harus merogoh kocek lumayan besar, karena harganya dapat mencapai 10-20 juta per ekor. Sedangkan untuk ayam betinanya yang masih berproduksi bernilai 500 ribu

sampai 800 ribu. Harga yang tidak murah bila dibandingkan dengan ayam biasa. Tapi bagi yang hobi dan mencintai keunikan, harga ayam pelung ini sudah sebanding

dengan kelebihannya. Ayam Pelung sebagai plasma nutfah khas Jawa Barat merupakan sumber daya

genetik potensial untuk peningkatan kualitas unggas dalam rangka penyediaan sumber protein hewani dan kesenangan (hobi).

Ciri-ciri spesifik a) Berbadan besar, ukuran tubuhnya satu setengah sampai dua kali lebih besar dari

ayam lokal. b) Berat yang jantan 3,5 kg s.d. 5,5 kg dan betina 2,5 kg s.d. 3,5 kg.

c) Warna bulu jantan berbeda-beda antara campuran hitam dengan merah, serta hitam dengan merah kekuning-kuningan atau kuning kemerahan, kadang-kadang ditemukan pula campuran hitam dengan hijau yang dalam bahasa sunda disebut

warna jalak. d) Ayam pelung yang warna bulunya putih mulus sangat jarang ditemukan.

e) Ayam pelung jantan memiliki jengger tunggal bergerigi dengan pial ganda. Gerigi jenggernya umumnya ganjil seperti lima, tujuh atau sembilan. Pola jengger dan pial betina nya sama dengan jantan hanya saja ukurannya lebih kecil.

f) Suara kokok ayam jantan sangat merdu, satu kali berkokok yang jantan berkokok dapat berlangsung 28 detik.

Page 8: SUMBER GENETIK TERNAK JAWA BARAT - …disnak.jabarprov.go.id/files_arsip/SUMBER_DAYA... · Bila dibanding dengan ayam buras lain, pertumbuhan ayam pelung lebih cepat besar, hal ini

Kelebihan – Kelebihan ayam pelung antara lain sebagai berikut :

1. Postur badan yang besar Ayam pelung merupakan jenis ayam buras yang paling besar bobotnya bila

dibanding ayam buras lain. Ayam pelung jantan dewasa bisa mencapai bobot 5 – 6kg/ekor, sedang ayam pelung betina maximum bisa mencapai

3,5kg/ekor. Besarnya pertumbuhan bobot ayam pelung ini menjadikan ayam pelung juga berpotensi sebagai ayam buras pedaging

2. Perkembangan Ayam lebih Cepat Bila dibanding dengan ayam buras lain, pertumbuhan ayam pelung lebih cepat

besar, hal ini karena ayam pelung memiliki postur tubuh yang besar, sehingga perkembangan ayam pelung dari mulai anakan hingga ayam pelung dewasa akan lebih cepat besar.

3. Suara berkokok yang berlagu dan panjang

Yang paling menarik dari ayam pelung adalah suara berkokoknya yang khas yaitu, berirama/berlagu dan panjang. Ayam pelung yang berkwalitas mempunyai suara

yang tidak sekedar panjang, akan tetapi suara kokok ayam pelung yang mengalun panjang dengan berirama/berlagu seperti ketukan bunyi burung perkutut

Page 9: SUMBER GENETIK TERNAK JAWA BARAT - …disnak.jabarprov.go.id/files_arsip/SUMBER_DAYA... · Bila dibanding dengan ayam buras lain, pertumbuhan ayam pelung lebih cepat besar, hal ini

III. AYAM SENTUL

SUMBER DAYA GENETIK

AYAM SENTUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 698/Kpts/PD.410/2/2013 TENTANG

PENETAPAN RUMPUN AYAM SENTUL

ASAL-USUL : Ayam lokal dari daerah Ciamis, Provinsi Jawa Barat yang sejak abad ke-8 telah dibudidayakan secara turun temurun

WILAYAH SEBARAN ASLI GEOGRAFIS : Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat

WILAYAH SEBARAN :

Provinsi Jawa Barat (Kabupaten Ciamis, Cirebon, Indramayu, Majalengka, Sumedang, Bandung, dan Bogor).

KARAKTERISTIK :

A) SIFAT KUALITATIF: 1) WARNA: BULU:

= JANTAN: Abu-abu dengan bergaris di ujung setiap helai bulu, memberi kesan sisik ikan, dihiasi dengan warna merah, kuning, dan hijau.

= BETINA: Dominan abu-abu dengan variasi abu kehitaman, abu keemasan dan abu putih

KEPALA: = JANTAN: Abu-abu dilapisi warna khas merah kuning keemasan

= BETINA: Abu-abu kehitaman

JENGGER: Merah PARUH : Putih KAKI : Kekuningan

KULIT : PUTIH

2) BENTUK: KEPALA:

= JANTAN: Lurus dan pipih = BETINA: Pipih

JENGGER: Merah PIAL: Ganda

PARUH: = JANTAN: Sedang lancip

= BETINA: Panjang dan runcing

Page 10: SUMBER GENETIK TERNAK JAWA BARAT - …disnak.jabarprov.go.id/files_arsip/SUMBER_DAYA... · Bila dibanding dengan ayam buras lain, pertumbuhan ayam pelung lebih cepat besar, hal ini

BADAN: Ramping EKOR:

= JANTAN: Panjang = BETINA: Terbuka dan lebar

B) SIFAT KUANTITATIF:

1) BOBOT BADAN:

JANTAN: 2,0 - 2,6 Kg BETINA: 1,3 - 1,6 Kg

2) BOBOT TELUR: 40,7 ± 3,8 Gram 3) PRODUKSI TELUR: 118-140 Butir/Tahun

4) UMUR DEWASA KELAMIN: 6 ± 1 bulan 5) UMUR BERTELUR PERTAMA: 5 - 6 Bulan 6) KONVERSI PAKAN: 2,5 – 3,2

7) KEPALA:

= JANTAN: Panjang 39,0 ± 2,2 mm; Lebar 33,4 ± 5,1 mm = BETINA: Panjang: 38,6 ± 4,0 mm; Lebar 30,3 ± 2,8 mm

8) JENGGER: = JANTAN: Tinggi 34,9 ± 15,7 mm; Lebar 58,7 ± 30,7 mm; Tebal 14,5 ± 11,9 mm

= BETINA: Tinggi 17,3 ± 11,6 mm; Lebar 35 ± 18,2 mm; Tebal 3,9 ± 1,7 mm

9) PARUH: = JANTAN: Panjang: 33,5 ± 3,6 mm; Lebar 17,2 ± 2,2 mm; Tebal 12,6 ± 1,7

mm = BETINA: Panjang: 32,2 ± 3,0 mm; Lebar 16,2 ± 1,9 mm; Tebal 10,6 ± 1,3 mm

10) j) DADA: = JANTAN: Panjang 13,2 ± 1,2 cm; lingkar dada 34,0 ± 2,8 cm

= BETINA: Panjang 11,3 ± 0,9 cm; lingkar dada 31,0 ± 1,5 cm

Ayam Sentul merupakan peninggalan Ciung Wanara dari perkawinan Raja Galuh dengan Naganingrum. Setelah dilahirkan ia dihanyutkan ke Sungai Citanduy, dan

dalam perahunya dibekali telur ayam. Ciung Wanara ditemukan oleh Kakek dan Nenek Balagantrang. Sambil mengurus Ciung Wanara, telur tersebut dierami oleh

seekor naga di daerah Naga Wiru (Ciamis sekarang). Setelah dewasa ayam jantan dengan warna bulu abu-abu kekuning-kuningan mirip warna buah Sentul (buah

kecapi) diberi nama Si Jelug, sering keluar sebagai pemenang lomba sabung ayam. Pada suatu kontes yang mempertaruhkan sebagian wilayah Kerajaan Galuh, Si Jelug keluar sebagai pemenang, Ciung Wanara memperoleh sebagaian wilayah tersebut,

dan mengantarkannya menjadi raja.

Page 11: SUMBER GENETIK TERNAK JAWA BARAT - …disnak.jabarprov.go.id/files_arsip/SUMBER_DAYA... · Bila dibanding dengan ayam buras lain, pertumbuhan ayam pelung lebih cepat besar, hal ini

Ciri spesifik: Warna bulu didominasi warna abu-abu yang bervariasi dari abu-abu muda, tua keputih-putihan, bercampur dengan warna merah ataupun kekuningan. Berdasarkan

warna bulunya, Ayam Sentul dikelompokan menjadi varitas (1) Sentul Kelabu (abu-abu/normal),

(2) Geni (abu kemerahan) (3) Jambe (abu merah mengarah ke jingga) (4) Batu (abu mengarah kehitaman)

(5) Debu (abu mengarah ke putih) (6) Emas (abu mengarah kekuning-kuningan)

Keunggulan: Tipe dwiguna (pedaging dan petelur), lebih tahan terhadap penyakit ND, jumlah produksi telur lebih banyak 1-3 butir/periode betelur (sekitar 118 butir/tahun) dan warna bulunya yang khas bukan mustahil dijadikan ayam hias.

Pola Pengembangan pada kelompok: a. Sebagai bibit unggul kelompok b. Multiplikasi (perbanyakan) disamping menggunakan pola kawin alam, juga

pemanfaatan teknologi Inseminasi Buatan c. Tujuan pengembangan tidak hanya pada aspek ekonomi, juga pada aspek

Pelestarian Plasma Nutfah Khas Ciamis.

Beberapa varietas pada ayam sentul: a. Sentul Batu b. Sentul Kelabu c. Sentul Debu

d. Sentul Emas e. Sentul Geni

Page 12: SUMBER GENETIK TERNAK JAWA BARAT - …disnak.jabarprov.go.id/files_arsip/SUMBER_DAYA... · Bila dibanding dengan ayam buras lain, pertumbuhan ayam pelung lebih cepat besar, hal ini

IV. ITIK CIHATEUP

SUMBER DAYA GENETIK

ITIK CIHATEUP

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 425/Kpts/SR.120/3/2014 TENTANG

PENETAPAN RUMPUN ITIK CIHATEUP

ASAL-USUL : Berasal dari itik Mallard yang bermigrasi ke indonesia dan beradaptasi

dengan lingkungan kemudian diseleksi oleh masyarakat sehingga muncul sifat khas

WILAYAH SEBARAN ASLI GEOGRAFIS :

Dusun Cihateup, Desa Rajamandala Dan Desa Sukanagalih, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat

WILAYAH SEBARAN :

Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Majalengka, Bandung, Subang, Dan Ciamis Provinsi Jawa Barat

KARAKTERISTIK : A) SIFAT KUALITATIF:

1) WARNA: TUBUH:

= Jantan: bagian leher, dada, sepanjang tulang punggung, tubuh bagian samping dan ekor berwarna cokelat tua

= Betina: seluruh bagian tubuh berwarna cokelat BULU SAYAP: = JANTAN: BERVARIASI ANTARA COKELAT SAMPAI COKELAT TUA

= BETINA: SEKITAR 10% PADA BULU PENUTUP SAYAP SEKUNDER TERDAPAT NOKTAH PUTIH

KEPALA: = JANTAN: HITAM

= BETINA: COKELAT PARUH: HITAM KAKI: HITAM

KULIT: PUTIH TELUR: BIRU KEHIJAUAN

Page 13: SUMBER GENETIK TERNAK JAWA BARAT - …disnak.jabarprov.go.id/files_arsip/SUMBER_DAYA... · Bila dibanding dengan ayam buras lain, pertumbuhan ayam pelung lebih cepat besar, hal ini

2) BENTUK:

TUBUH: Pada kondisi siaga berdiri tegak membentuk sudut 90 derajat dan

pada saat rileks condong ke depan membentuk sudut 60-70 derajat KEPALA: kecil

LEHER : panjang PARUH: panjang dan runcing SAYAP: merapat ke tubuh dan kedua ujung sayap menyilang di bagian

punggung

B) SIFAT KUANTITATIF: 1) BOBOT BADAN:

2) JANTAN: 1,8 ± 0,1 Kg 3) BETINA: 1,7 ± 0,2 Kg 4) BOBOT TELUR: 67,5 ± 5,7 GRAM

5) PRODUKSI TELUR: 180-200 BUTIR/TAHUN 6) PUNCAK PRODUKSI TELUR: 80-90%

7) LAMA PRODUKSI TELUR: 12 ± 3 BULAN 8) UMUR DEWASA KELAMIN: 142 ± 9 HARI

9) KONVERSI PAKAN: 4-4,5

Itik Cihateup merupakan jenis itik lokal Indonesia yang berasal dari Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Itik Cihateup dijadikan sebagai penghasil telur

yang unggul dengan produktivitasnya sangat tinggi, selain itu dapat dijadikan sebagai komoditas penghasil daging yang baik.

Sifat utama yang “diincar” adalah postur tubuhnya yang menjulang. Struktur tulang yang panjang dibutuhkan bagi ternak pedaging karena tulang adalah tempat tumbuhnya otot

Penampilannya sedikit berbeda dengan itik-itik dari daerah lain. Itik Cihateup asal

Rajapolah, Tasikmalaya Jawa Barat ini memiliki kekhasan leher yang lebih jangkung ketimbang itik-itik asli Indonesia lainnya. Dan itik Cihateup memiliki

pembawaan lebih tenang, ketika dihampiri tidak menimbulkan suara yang berisik. Artinya, itik jenis ini lebih tidak mudah stres akibat faktor eksternal.

Di saat perubahan cuaca dari musim panas ke hujan atau sebaliknya hujan ke panas, produktivitas telur itik Cihateup tidak anjlok. Sifat-sifat positif itu menjadi

alasan dipilihnya itik Cihateup oleh peni bersama tim risetnya sebagai sumber plasma nutfah untuk mendapatkan jenis itik pedaging asli indonesia. Sifat utama yang “diincar” dari itik Cihateup adalah postur tubuhnya yang menjulang. Dan ini

dipastikan karena memiliki kerangka tubuh yang panjang. Struktur tulang yang panjang dibutuhkan bagi ternak pedaging karena tulang adalah tempat

tumbuhnya otot.

Page 14: SUMBER GENETIK TERNAK JAWA BARAT - …disnak.jabarprov.go.id/files_arsip/SUMBER_DAYA... · Bila dibanding dengan ayam buras lain, pertumbuhan ayam pelung lebih cepat besar, hal ini

Daya tetas telur itik Cihateup sebesar 85 % cukup tinggi, hal ini menunjukkan bahwa proses penetasan telur berlangsung dengan baik. Keadaan ini menunjukkan bahwa kualitas genetik itik Cihateup sangat baik karena itik yang

ada merupakan hasil seleksi yang cukup ketat, dan didukung oleh keterampilan manajerial pemilik itik yang sangat berpengalaman.

Rataan bobot dod itik cihateup cukup tinggi dengan keragaman rendah, sehingga bobot awal itik tersebut dapat dikatakan seragam. Jika dibandingkan dengn bobot dod itik alabio dan mojosari masing-masing ,27 g dan 39,47 g hasil penelitian

susanti, dkk., (1998), maka bobot dod itik cihateup di lokasi penelitian ini relatif lebih tinggi. Rasio itik jantan:betina dari telur yang menetas adalah 1:2, hal ini

cukup baik karena dapat memanen anak itik betina lebih banyak dibanding itik jantan. Kondisi ini cukup menunjang pada usaha peternakan itik yang bertujuan

sebagai penghasil telur.

Sumber: 1. balitnak.litbang.deptan.go.id/index.php?option=com...id..

2. Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Genetik di Indonesia: Manfaat Ekonomi untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional, SUBANDRIYO

3. Peraturan-Peraturan Menteri Pertanian

4. Status Terkini Dunia Sumberdaya Genetik Ternak Untuk Pangan Dan Pertanian (The State Of The World’s Animal Genetic Resources For Food And Agriculture), Komisi Sumber Daya Genetik untuk Pangan dan Pertanian, FAO