riwayat hidup filedibidang teknologi reproduksi veteriner dengan judul “penambahan alfa ... dan...
TRANSCRIPT
iv
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 04 Mei 1995 di Sukabumi, Jawa Barat.
Penulis merupakan putri kedua dari dua bersaudara dari pasangan Een Suhendi,
S.IP dan Anyi Setiana.
Penulis menyelesaikan sekolah dasar di SD Negeri 2 Cikawung, lulus pada
tahun 2007. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 2 Nagrak,
lulus pada tahun 2010. Pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1
Nagrak, lulus pada tahun 2013.
Penulis diterima sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Udayana melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SBMPTN) pada tahun 2013. Selanjutnya penulis melakukan penelitian
dibidang Teknologi Reproduksi Veteriner dengan judul “Penambahan Alfa
Tokoferol dalam Pengencer Fosfat Kuning Telur terhadap Motilitas dan Daya
Hidup Spermatozoa Ayam Pelung yang disimpan pada Suhu 4˚C” sebagai salah
satu syarat untuk memproleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan (S.K.H) di
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.
v
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan berbagai
konsentrasi α-tocopherol pada pengencer fosfat kuning telur terhadap motilitas
dan daya hidup spermatozoa ayam pelung yang disimpan pada suhu 4ºC selama
24 jam. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4
perlakuan dan 6 ulangan, masing-masing perlakuan diulang sebanyak 6 kali
sehingga jumlah sampel yang digunakan adalah 24 sampel. Perlakuan terdiri dari
T0 (semen yang diencerkan dengan fosfat kuning telur tanpa ditambah
α-tocopherol dan berperan sebagai kontrol), T1 (semen yang diencerkan dengan
fosfat kuning telur ditambah dengan α-tocopherol 300 µg/ml), T2 (semen yang
diencerkan dengan fosfat kuning telur ditambah dengan α-tocopherol 400 µg/ml),
T3 (semen yang diencerkan dengan fosfat kuning telur ditambah dengan
α-tocopherol 500 µg/ml). Variable yang diamati adalah motilitas dan daya hidup
spermatozoa. Pengujian statistik dengan menggunakan General Linear Model
(Multivariate), menunjukkan bahwa penambahan α-tocopherol dalam pengencer
fosfat kuning telur berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap daya hidup dan motilitas
spermatozoa ayam pelung. Konsentrasi α-tocopherol 400 µg/ml merupakan
konsentrasi terbaik dalam mempertahankan motilitas dan daya hidup spermatozoa
ayam pelung yang disimpan pada suhu 4oC.
Kata kunci : Ayam pelung, α-Tocopherol, motilitas spermatoozoa, daya hidup
spermatozoa.
vi
ABSTRACT
The objective of this study was to determine different concentrations of
α-tocopherol on egg yolk phosphate diluents motility and viability spermatozoa
pelung rooster stored at 4°C for 24 hours. This study was used completely
randomized design with 4 treatments and 6 replications, each treatment was
repeated six times so timeframe the sample used 24 samples. The treatment
consists from T0 (semen diluted the egg yolk phosphate without α-Tocopherol
and acts as a control), T1 (semen diluted egg yolk plus phosphate with
α-tocopherol 300 µg/ml), T2 (semen diluted egg yolk plus phosphate with
α-tocopherol 400 µg/ml), T3 (semen diluted egg yolk plus phosphate with
α-tocopherol 500 µg/ml). The observed variable is motility and vitality
spermatozoa. Statistical testing using General Linear Model (Multivariate), shows
that the disposals α-Tocopherol egg yolk phosphate diluent real effect (P<0.05) on
motility and viability spermatozoa pelung rooster. The concentration of
α-tocopherol 400 µg/ml give the best result to maintain motility and viability
spermatozoa pelung rooster stored at 4 ° C.
Keywords : Pelung rooster, α-tocopherol, motility spermatozoa, viability
spermatozoa.
vii
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji sukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul
“Penambahan Alfa Tokoferol dalam Pengencer Fosfat Kuning Telur
terhadap Motilitas dan Daya Hidup Spermatozoa Ayam Pelung yang
disimpan pada Suhu 4˚C” dapat terselesaikan. Skripsi ini ditulis sebagai salah
satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Hewan di Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Melalui kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Dr. drh. Nyoman Adi Suratma, MP, selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Hewan Universitas Udayana.
2. Dr. Ir. I Putu Sampurna, MS, selaku pembimbing akademik yang telah
memberikan motivasi dan dukungan moril.
3. drh. Made Kota Budiasa, MP, selaku Pembimbing I atas bimbingan,
pengetahuan, saran, motivasi, serta dukungan baik moril maupun materil
selama penelitian dan penyususnan skripsi ini hingga selesai.
4. Dr. drh. Wayan Bebas, M.Kes selaku Pembimbing II yang telah membantu,
membimbing, dan memberikan saran serta arahan selama penelitian dan
penyusunan skripsi ini.
5. Dr. drh Ni Nyoman Werdi Susari, M.Si, selaku moderator pada saat
pelaksanaan ujian usulan penelitian.
6. Dr. drh. Desak Nyoman Dewi Indira Laksmi, M.Biomed, Dr. drh. I Gusti
Ngurah Bagus Trilaksana, M.Kes, dan Dr. drh. I Ketut Suatha, M.Si, selaku
dosen penguji yang telah memberikan bimbingan, saran, masukan, dan
kritik membangun yang sangat berarti untuk penyempurnaan penyusunan
skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu dosen, serta Staf pegawai Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Udayana atas segala bimbingan, pengetahuan, dan bantuannya
selama mengikuti perkuliahan.
8. Kedua orang tua tercinta Bapak Een Suhendi dan Ibu Anyi Setiana, serta
Kakek nenek tersayang Bapak Zainudin dan Ibu Sadiah yang sangat berjasa
viii
memberikan dorongan baik moril maupun material dan doa serta sebagai
penyemangat dan sumber motivasi sehingga penelitian dan penulisan skripsi
ini dapat terselesaikan.
9. Sahabat-sahabat saya, Rajiman Irhas, Zatya Wira Bhakty, Tri Ulfah Arema
Yanti, Haru Nira Putra Arhiono, Mergayanti Yudanta Eka Putri, Karolina
Apriliani, Ayu Mega Sukma, Gusti Ayu Saridewi, Agnes Tasia, Denlira
Sitepu, dan Alfitri Wulandari yang tanpa henti memberikan semangat,
saran, dan dukungan selama ini.
10. Repro Squad, Putu Wijaya Kusuma dan Ayu Diah Dharmayanti, yang sudah
memberikan saran, motivasi yang membangun serta kerja sama selama
penelitian.
11. Teman-teman satu PA, Putri Nugraha, Eunike Bertin Irianti, Ida Ayu Made
Yuliantari, dan Ni Putu Arie Mega Rianthy.
12. Kawan-kawan seperjuangan angkatan 2013 yang turut membantu secara
langsung maupun tidak langsung dan memberi dukungan dalam penyusunan
skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
dalam kesempatan ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya
serta kemajuan ilmu Kedokteran Hewan kedepannya. Selamat membaca.
Denpasar, Februari 2017
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN …..................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN........................ Error! Bookmark not defined.
RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................................ v
ABSTRACT ..................................................................................................... vi
UCAPAN TERIMAKASIH............................................................................ vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Penelitian......................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................... . 2
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... . 3
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 3
1.5 Kerangka Konsep Penelitian ..................................................... 3
1.6 Hipotesis .................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................. Error! Bookmark not defined.
2.1 Ayam Pelung .......................... Error! Bookmark not defined.
2.2 Sistem Reproduksi Unggas Jantan ........ Error! Bookmark not
defined. 2.3 Semen dan Spermatozoa ........ Error! Bookmark not defined.
2.3.1 Penampungan Semen ..... Error! Bookmark not defined.
2.3.2 Evaluasi Semen .............. Error! Bookmark not defined.
2.3.3 Pengenceran dan Pengawetan Semen . Error! Bookmark
not defined. 2.4 Pengencer Posfat Kuning Telur Error! Bookmark not defined.
2.5 Radikal Bebas........................... Error! Bookmark not defined.
2.5.1 Definisi dan Sumber Radikal Bebas .. Error! Bookmark
not defined. 2.5.2 Radikal Bebas dalam Merusak Spermatozoa ........ Error!
Bookmark not defined. 2.6 α-tocopherol ............................. Error! Bookmark not defined.
x
2.6.1 Definisi dan Sifat Kimia α-Tocopherol .................. Error!
Bookmark not defined. 2.6.2 Peranan α-Tocopherol .... Error! Bookmark not defined.
2.7 Suhu Penyimpanan ................... Error! Bookmark not defined.
BAB III MATERI DAN METODE ................ Error! Bookmark not defined.
3.1 Hewan Coba .............................. Error! Bookmark not defined.
3.2 Alat ............................................ Error! Bookmark not defined.
3.3 Bahan......................................... Error! Bookmark not defined.
3.4 Rancangan Penelitian ................ Error! Bookmark not defined.
3.5 Ulangan ..................................... Error! Bookmark not defined.
3.6 Variabel Penelitian .................... Error! Bookmark not defined.
3.7 Cara Pengumpulan Data ............ Error! Bookmark not defined.
3.8 Prosedur Penelitian.................... Error! Bookmark not defined.
3.8.1 Adaptasi Hewan Coba ..... Error! Bookmark not defined.
3.8.2 Pembuatan Pengencer Fosfat Kuning Telur ............ Error!
Bookmark not defined. 3.8.3 Pembuatan Dosis α-Tokoferol ....... Error! Bookmark not
defined. 3.8.4 Teknik Penampungan Semen ......... Error! Bookmark not
defined. 3.8.5 Evaluasi Semen .............. Error! Bookmark not defined.
3.8.6 Pengenceran Semen ....... Error! Bookmark not defined.
3.8.7 Pengamatan Motilitas dan Daya Hidup.................. Error!
Bookmark not defined. 3.9 Analisis Data ............................ Error! Bookmark not defined.
3.10 Lokasi dan Waktu Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......... Error! Bookmark not defined.
4.1 Hasil ......................................... Error! Bookmark not defined.
4.2 Pembahasan .............................. Error! Bookmark not defined.
4.3 Pengujian Hipotesis .................. Error! Bookmark not defined.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............... Error! Bookmark not defined.
5.1 Simpulan .................................. Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran ......................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ....................................... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN ...................................................... Error! Bookmark not defined.
xi
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
4.1 Gambaran Makroskopis dan Mikroskopis Semen Ayam Pelung ............ 23
4.2 Motilitas dan Daya Hidup Spermatozoa Ayam Pelung dengan
Penambahan Berbagai Konsentrasi α-tokoferol ....................................... 24
4.3 Uji Duncan terhadap Motilitas Spermatozoa Ayam Pelung dengan
Penambahan Berbagai Konsentrasi α-tokoferol ..................................... 25
4.4 Uji Duncan terhadap Daya Hidup Spermatozoa Ayam Pelung dengan
Penambahan Berbagai Konsentrasi α-tokoferol ....................................... 26
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Konsep ............................................................................... 5
2.2 Struktur Kimia α-tocopherol .............................................................. 15
4.1 Grafik Motilitas Progresif Spermatozoa ............................................ 25
4.2 Grafik Daya Hidup Spermatozoa ....................................................... 26
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kualitas Semen Ayam Pelung setelah diencerkan Menggunakan Fosfat
Kuning Telur ............................................................................................ 34
2. Motilitas dan Daya Hidup Spermatozoa Ayam Pelung dengan
Penambahan Berbagai Konsentrasi α-tokoferol Selama 24 Jam ............. 34
3. Motilitas dan Daya Hidup Spermatozoa Ayam Pelung ......................... 35
4. Uji Homogenitas Spermatozoa Ayam Pelung dengan Menggunakan
Levene’s Test ............................................................................................ 35
5. Uji Normalitas Spermatozoa Ayam Pelung dengan Menggunakan
Kolmogorov-Smirnov Test ....................................................................... 36
6. Uji General Linear Model (Multivariate) Terhadap Motilitas dan Daya
Hidup Spermatozoa Ayam Pelung ......................................................... 37
7. Uji Anova terhadap Motilitas dan Daya Hidup Spermatozoa Ayam
Pelung ....................................................................................................... 38
8. Uji Duncan terhadap Motilitas Spermatozoa Ayam Pelung .................... 38
9. Uji Duncan terhadap Daya Hidup Spermatozoa Ayam Pelung ............... 39
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Keanekaragaman genetik plasma nutfah ayam lokal di Indonesia cukup
melimpah dan sangat beragam. Salah satu plasma nutfah ayam lokal Indonesia
adalah ayam Pelung (Nataamijaya, 2005). Ayam pelung (Gallus Gallus
Domesticus) merupakan salah satu rumpun ayam lokal Indonesia, yang
mempunyai keseragaman bentuk fisik dan komposisi genetik serta kemampuan
adaptasi yang baik pada keterbatasan lingkungan (Keputusan Menteri Pertanian,
2011).
Darwati (2000), produktivitas dan daya tetas ayam pelung di alam masih
rendah. Tingkat produktivitas ayam pelung dialam masih rendah, maka
Inseminasi Buatan (IB) merupakan salah satu alternatif dalam upaya peningkatan
reproduktivitas dan populasi ternak sehingga sangat berpotensi untuk
memperbaiki genetik ayam lokal lain, serta dapat mengefisienkan penggunaan
penajantan. Toelihere (1993), inseminasi buatan merupakan cara memasukan
spermatozoa kedalam organ reproduksi betina dengan suatu alat tertentu melalui
buatan manusia dan melalui proses sejak penampungan semen, penilaian,
pengenceran semen, sampai penilaian hasil inseminasi buatan.
Spermatozoa ayam bersifat unik, terdiri dari poly unsaturated faty acids
(PUFA) yang tinggi dalam spermatozoa sehingga membuatnya sangat mudah
mengalami kerusakan akibat adanya peroksidasi berupa serangan radikal bebas
seperti reactive oxygen species (ROS). Komposisi membran plasma sel
spermatozoa berhubungan dengan tingkat kerentanan spermatozoa terhadap
cekaman dingin (cold shock), terutama kandungan lipid (Tabatabaei et al., 2011).
Selama proses penyimpanan, spermatozoa sering mengalami cold shock dan
kerusakan oksidatif yang merupakan potensi penyebab penurunan motilitas dan
kesuburan selama penyimpanan semen, oleh karena itu dalam proses
2
penyimpanan semen perlu ditambahkan suatu bahan yang dapat menanggulangi
radikal bebas yaitu antioksidan kedalam pengencer (Herdis dkk, 2002).
Kuning telur mempunyai potensi untuk digunakan sebagai bahan pengencer,
karena kandungan fraksi low-density lipoprotein nya (LDL) (Moussa, et al.,
2002). Kuning telur dapat membantu sperma untuk menahan cold shock,
mencegah kerusakan membran plasma spermatozoa akibat pengerusakan oleh
protein plasma semen, dan sangat menguntungkan selama penyimpanan sperma
pada suhu dingin (Amirat, et al., 2004).
Antioksidan berperan penting dalam reproduksi unggas. α-Tocopherol
merupakan salah satu bentuk vitamin E yang larut dalam lemak bersifat sebagai
antioksidan yang mampu menangkap radikal bebas dan mencegah terjadinya
reaksi berantai. Vitamin E dengan efektif dapat menstabilkan lipid membran
peroksida dalam selaput sel, berperan dalam mencegah peroksidasi lipid dan stres
oksidatif spermatozoa. Bebas dkk., (2016), mengatakan bahwa penambahan
vitamin E (α-Tocopherol) dengan dosis 400 μg/ml pada pengencer BTS
merupakan dosis terbaik dalam mempertahankan daya hidup dan motilitasnya
spermatozoa babi.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dilakukan penelitian mengenai
penambahan α-Tocopherol dalam pengencer fosfat kuning telur terhadap motilitas
dan daya hidup spermatozoa ayam pelung yang disimpan pada suhu 4˚C selama
24 jam.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dibuat rumusan masalah
sebagai berikut:
1.2.1 Apakah penambahan berbagai konsentrasi α-tocopherol dalam pengencer
fosfat kuning telur yang disimpan pada suhu 4˚C selama 24 jam dapat
mempertahankan motilitas dan daya hidup spermatozoa ayam pelung?
1.2.2 Apakah peningkatan konsentrasi α-tocopherol dapat mempertahankan
motilitas dan daya hidup spermatozoa ayam pelung yang lebih baik ?
3
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang dilakukan penelitian ini adalah :
1.3.1 Mengetahui pengaruh penambahan berbagai konsentrasi α-tocopherol
dalam pengencer fosfat kuning telur yang disimpan pada suhu 4˚C selama
24 jam dalam mempertahankan motilitas dan daya hidup spermatozoa
ayam pelung.
1.3.2 Mengetahui peningkatan konsentrasi α-tocopherol dapat mempertahankan
motilitas dan daya hidup spermatozoa ayam pelung yang lebih baik.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Memberikan pengetahuan dan informasi terkait pengaruh penambahan
berbagai konsentrasi α-tocopherol yang terbaik terhadap motilitas dan daya hidup
spermatozoa ayam pelung pada pengencer fosfat kuning telur yang disimpan pada
suhu 4˚C selama 24 jam.
1.4.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas spermatozoa ayam
pelung untuk menentukan keberhasilan dalam melakukan inseminasi buatan guna
menunjang dalam pelestarian plasma nutfah ayam di Indonesia.
1.5 Kerangka Konsep Penelitian
Selama proses penampungan, pengenceran, dan penyimpanan semen
terjadi peroksidasi lipid pada membran plasma yang menghasilkan radikal bebas.
Pada saat penyimpanan semen baik dalam bentuk dingin maupun beku akan
terjadi penurunan suhu yang dapat menimbulkan kejutan dingin (cold shock) pada
spermatozoa (Hafez, 2000).
Perubahan bentuk dari cair ke gel yang terjadi pada suhu di bawah 20°C
dapat merusak membran plasma sel spermatozoa berupa perubahan fosfolipid
yang menyusun membran plasma sel. Perubahan tatanan rantai asam lemak dan
4
protein pada membran plasma menyebabkan kebocoran atau selektivitas membran
plasma rusak, yang menyebabkan ion-ion seperti ion kalsium, dan substrat lainnya
bebas masuk ke dalam sel sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada membran
sel (Bebas dan Laksmi, 2015). Kerusakan langsung dari cold schock akan
mempengaruhi struktur dan fungsi seluler, misalnya penurunan proses
metabolisme spermatozoa, sedangkan kerusakan tidak langsung sulit untuk
diamati dan baru terlihat setelah proses pencairan kembali. Pengaruh utama dari
kejutan dingin terhadap sel spermatozoa adalah penurunan motilitas dan daya
hidup, perubahan permeabilitas dan perubahan komponen lipid pada membran
(Gazali dan Surya, 2002).
Kadar PUFA yang tinggi dalam spermatozoa membuatnya sangat mudah
mengalami kerusakan akibat adanya peroksidasi berupa serangan radikal bebas
seperti reactive oxygen species (ROS) (Tabatabaei et al., 2011). Peroksidasi lipida
terjadi akibat adanya radikal bebas, yaitu senyawa kimia yang memiliki elektron
tak berpasangan dan bersifat sangat reaktif. Radikal bebas antara lain berupa
superoksida (O2•), hidroksil (OH•) dan peroksil (ROO•) (Gazali dan Surya,
2002). Akibat dari peroksidasi lipid yang luas, maka ROS akan terus-menerus
diproduksi dan terjadi peningkatan produksi ROS, sehingga stres oksidatif yang
terjadi merupakan ketidakseimbangan antara pro-oksidan dan antioksidan (Khan,
2011). Stres oksidatif dapat menurunkan kuantitas sperma, penurunan motilitas
spermatozoa dan meningkatkan sperma mati (Tufarelli and Laudadio, 2016).
Beberapa masalah dalam proses penyimpanan semen adalah pengaruh cold
shock dan radikal bebas. Penambahan antioksidan pada media pengencer
merupakan upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Vitamin E merupakan baris
pertama pertahanan terhadap proses peroksidasi asam-asam lemak tak jenuh
ganda yang terdapat dalam pospolipid membran seluler dan subseluler (Feradis,
2010). α-tocopherol merupakan salah satu vitamin E yang larut dalam lemak
bersifat sebagai antioksidan yang mampu menangkap radikal bebas dan mencegah
terjadinya reaksi berantai, sehingga selaput membran sel menjadi stabil
(Tabatabaei et al., 2011).
5
α-tocopherol merupakan vitamin E yang bertindak sebagai antioksidan
dengan memutuskan berbagai reaksi rantai radikal bebas sebagai akibat
kemampuannya untuk memindahkan hidrogen fenolat pada radikal bebas peroksil
dari asam lemak tak jenuh ganda yang telah mengalami peroksidasi. Radikal
peroksil yang terbentuk kemudian bereaksi dengan radikal bebas peroksil lainnya
(Herdis dkk, 2002). Penambahan vitamin E akan mencegah peroksidasi lipid
dengan cara memindahkan atom hidrogen kepada radikal peroksil pada saat
metabolisme aerob yang tergantung pada elektron bebas yang menghasilkan ATP
(Hartono, 2008).
Penambahan vitamin E pada pengencer semen ayam pelung diharapkan
dapat mencegah terjadinya proses peroksidasi lipid membran spermatozoa
sehingga motilitas dan daya hidup speramtoza dapat dipertahankan selama proses
pengenceran dan penyimpanan semen dalam bentuk cair dingin (4˚C).
Kerangka konsep dari variabel-variabel diatas pada penelitian ini
digambarkan pada Gambar 2.1 berikut:
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian
Spermatozoa Ayam
Pelung
Aktivitas Metabolisme
(Cold Shock dan Radikal Bebas)
Penambahan α-tocopherol,
dengan Konsentrasi :
300 µg/ml
400 µg/ml
500 µg/ml
Cold shock :
Membran Spermatozoa Rusak
(mengalami kebocoran dan
selektivitas menurun)
Radikal Bebas :
Stres oksidatif (kualitas dan
motilitas spermatozoa menurun,
serta spermatozoa mati meningkat)
6
1.6 Hipotesis
Setelah menetapkan kerangka konsep penelitian maka dapat dirumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut :
1. Penambahan berbagai konsentrasi α-tocopherol pada pengencer fosfat
kuning telur yang disimpan pada suhu 4˚C selama 24 jam mampu
mempertahankan motilitas dan daya hidup spermatozoa ayam pelung.
2. Peningkatan konsentrasi α-tocopherol dapat mempertahankan motilitas dan
daya hidup spermatozoa ayam pelung yang lebih baik.