suku bonai.docx

8
Suku Bonai ritual adat suku Bonai Suku Bonai, adalah satu suku yang masih mempertahankan hidup terasing di pedalaman provinsi Riau. Suku Bonai bermukim di kabupaten Rokan Hulu di pesisir sungai Rokan Kiri, sebagian kecil terdapat juga di sekitar sungai Rokan Kanan. Konon nama Bonai berasal dari kata Manai dari bahasa Bonai, yang Manai yang kalau diartikan kira-kira berarti "pemalas". Tidak diketahui apakah arti ini ada hubungannya dengan identitas Bonai ini. Sedangkan pendapat lain mengatakan istilah Bonai karena di wilayah pemukiman suku Bonai ini pada masa lalu banyak ditumbuhi pohon Bonai (sejenis pohon ukuran menengah (tidak lebih dari 4 meter), berdaun kecil- kecil, buah bulat-bulat berwarna kemerahan, berwarna hitam bila masak, rasanya agak asam. Buah bonai ini merupakan bahan baku masakan ikan, dimasak dengan air secukupnya dan dijadikan kuah ikan, dengan rasa kuah asam. Urang Bonai (orang Bonai) di Rokan Kiri sangat memegang tradisi yang datang dari daerah Bonai “kampong nonom” (kampung yang enam).

Upload: mumu-ea

Post on 02-Feb-2016

266 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Suku Bonai.docx

Suku Bonai

ritual adat suku Bonai

Suku Bonai, adalah satu suku yang masih mempertahankan hidup terasing di pedalaman

provinsi Riau. Suku Bonai bermukim di kabupaten Rokan Hulu di pesisir sungai Rokan Kiri,

sebagian kecil terdapat juga di sekitar sungai Rokan Kanan.

Konon nama Bonai berasal dari kata Manai dari bahasa Bonai, yang Manai yang kalau

diartikan kira-kira berarti "pemalas". Tidak diketahui apakah arti ini ada hubungannya

dengan identitas Bonai ini. Sedangkan pendapat lain mengatakan istilah Bonai karena di

wilayah pemukiman suku Bonai ini pada masa lalu banyak ditumbuhi pohon Bonai (sejenis

pohon ukuran menengah (tidak lebih dari 4 meter), berdaun kecil-kecil, buah bulat-bulat

berwarna kemerahan, berwarna hitam bila masak, rasanya agak asam. Buah bonai ini

merupakan bahan baku masakan ikan, dimasak dengan air secukupnya dan dijadikan kuah

ikan, dengan rasa kuah asam.

Urang Bonai (orang Bonai) di Rokan Kiri sangat memegang tradisi yang datang dari daerah

Bonai “kampong nonom” (kampung yang enam).

ritual pengobatan suku Bonai

Asal usul suku Bonai sendiri tidak diketahui secara pasti, karena yang tertinggal hanya

beberapa cerita rakyat di kalangan mereka sendiri.

Page 2: Suku Bonai.docx

Konon pada masa lalu ada dua orang Sultan bernama Sutan Harimau dan Jangguik yang

berasal dari Tapanuli Selatan dikarenakan pemanggilan Sultan diubah menjadi Sutan, Pada

saat Sutan Harimau menjumpai kampung-kampung yang enam tersebut dihantarkanlah satu

orang setiap kampung yang sudah dihuni sebelumnya oleh orang Sakai. Kampung enam

tersebut adalah 1. Bonai atau disebut juga Kampung Nogori, 2. Sontang, 3. Torusan Puyuh, 4.

Titian Gadiang, 5. Toluk Sono (Kasang Mungkai), 6. Sungai Murai (Muaro Dilam) (sekarang

termasuk ke dalam kecamatan Bonai Darussalam). 

Lalu ke 6 kampung ini pun berkembang setelah kehadiran Sutan Harimau. Keturunan

kampung nonom tersebut ada yang merantau hingga ke kalimantan dan diperkirakan ke

Brunai Darussalam sekarang, menurut cerita turun temurun nama Brunai darussalam berasal

dari Bonai Darussalam berdasarkan daerah asal orang Bonai.

Suku Bonai yang dibawa oleh Sultan Harimau dan Janggui tadinya diperkirakan telah

beragama Islam, namun dari beberapa penutur diperkuat dari cerita yang disampaikan T.

Khairulzaman, nenek moyang mereka ini adalah dari suku Sakai-Bonai yang menempati

daerah sekitar pedalaman Tanjung Pauh, dan antara Toluk Sono dan Sontang, mereka ini

tidak mau memeluk Islam. Pertama mereka masuk melalui daerah Deo Limbuk, sebelumnya

mereka memasuki daerah ini sesuai cerita asal usul nama Ulak Patian. Daerah Deo Limbuk

terletak 3 km dari Ulak Patian sekarang, merupakan daerah dataran tinggi namun bisa

terendam banjir pada saat air dalam.

Urang Bonai (orang Bonai) di Ulak Patian

Asal-Usul suku Bonai di Ulak Patian berasal dari kampong nonom di Rokan Kiri kecamatan

Bonai Darussalam. Masyarakat suku Bonai di sana mengatakan, bahwa mereka berasal dari

Bonai Onom Batin dari kampung Titian Gadiang, sei. Murai dan Rao-rao (kampung letaknya

kualo sako) datang secara berkelompok sekitar tahun 1935 dengan mendaulatkan seorang

Bogodang bernama Mudo Kacak, mereka ini adalah suku Bonai yang belum beragama Islam.

Suku Bonai berada dalam budaya dan tradisi Islam suku Melayu, yang akhirnya membawa

mereka memeluk agama Islam. Sehingga saat ini hampir secara mayoritas masyarakat suku

Bonai telah memeluk agama Islam. Walaupun begitu beberapa tradisi adat lama mereka,

masih tetap dipertahankan.

Page 3: Suku Bonai.docx

Beberapa tradisi dan budaya suku Bonai, adalah :

Tari Buong Kwayang, tari pengobatan tradisional yang dikemas dalam tari tradisional, tari ini

telah menyerap syair bernuansa Islam (syair pembuka; salamualaikum sibolah

kanan, salamualaikum sibolah kiri)

Cegak, (awang-awang, selesai, baju), semacam tarian dalam acara perhelatan perkawinan dan

hari besar lainnya, di mana beberapa orang membaluti tubuhnya dengan latah (sampah daun)

daun pisang kering, lalu menari-nari yang diiringi oleh musik Gondang Borogong.

Tahan Kuli, sejenis acara adat (mirip debus) yaitu melukai diri tanpa bekas

Lukah Gilo, lukah yang menggila yang dipegang oleh beberapa orang.

Tahan Kulik, adalah penyaluran kebatinan bodeo dalam tradisi Islam (Silek Bangkik, Silek

21 hari dan Jonkobet).

Makanan khas Urang Bonai Ulak Patian, adalah:

Anyang Kalu, ikan kalu yang di iris-iris tubuhnya dan dicelupkan sesaat dalam air yang

mendidih, lalu di peraskan kulit kayu bintungan yang sudah ditokok (rasanya kolek), lalu

digiling spodeh, cabe, dan disiram dengan asam limau, boleh dioleskan ke ikan dan boleh

tidak.

Makanan ini adalah khas Ulak Patian, dahulu dijadikan hidangan penyambut tamu terhormat.

Setelah masuknya agama Islam ke dalam masyarakat suku Bonai, maka sebagian dari mereka

pecah masuk menjadi beberapa suku yang diakui oleh kerapatan adat Luhak kepenuhan, yaitu

Suku Molayu Panjang,

Suku Molayu Bosa,

Suku Kandangkopuh,

Suku Bono Ampu,

Suku Kuti,

Suku Moniliang

Page 4: Suku Bonai.docx

Adat Perkawinan umumnya seperti yang dilakukan oleh adat-istiadat Luhak Kepenuhan,

sedikit-sedikit membawa cara Bodeo, hanya sebagai tambahan dan pelengkap perayaan

perkawinan. 

acara tari Kwayang suku Bonai

Masyarakat suku Bonai berbicara dalam bahasa Bonai, yang menurut para ahli bahasa

dikelompokkan ke dalam Rumpun Bahasa Melayu. Bahasa Bonai sekilas mirip dengan

bahasa Melayu, tetapi beberapa perbendaharaan kata juga mirip dengan bahasa Batak

Mandailing dan bahasa Minangkabau.

Saat ini kehidupan masyarakat suku Bonai sebenarnya telah banyak mengalami kemajuan

dalam berbagai sektor, seperti pendidikan dan kesehatan, tetapi di beberapa desa masih dalam

kondisi kurang layak. Kehidupan sehari-hari masyarakat suku Bonai, sebagian mencoba

berprofesi sebagai petani di ladang, dan bercocok-tanam sayur-sayuran serta buah-buahan.

Beberapa hewan ternak juga menjadi pilihan mereka untuk menambah penghasilan mereka.

Page 5: Suku Bonai.docx

ARTIKELSUKU BONAI

Disusun Oleh :

Nama : Lingga Munggara

Pandi

Kelas : XII TKR B

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG

DINAS PENDIDIKAN

SMK NEGERI 4 PANDEGLANG

Page 6: Suku Bonai.docx

Jl. Raya Saketi – Malingping KM. 07 Pandeglang Banten 42274