suku bali.docx

9
Suku Bali Suku Bali yang dalam bahasa Bali disebut Anak Bali, Wong Bali, atau Krama Bali merupakan etnis yang mendiami pulau Bali. Pulau ini dikenal sebaga Pulau Dewata yang berada di timur Pulau Jawa. Menurut cerita, dahulu kala ada sebua kerajaan di pulau ini dan mengembangkan Kebudayaan Hindu. Sejarah Asal-usul Ada pendapat yang mengatakan bahwa suku asli Bali adalah suku Aga yaitu salah satu subsuku bangsa Bali yang bermukim di Desa Trunyan. Masyarakat Bali Aga dianggap sebagai orang gunung yang bodoh. Sebab masyarakatnya tinggal di pegunungan yang sangat terpencil dan pedalaman sekali serta belum terjamah oleh teknologi sama sekali. Penduduk asli suku Bali Aga ini bermukim di pegunungan karena masyarakatnya menutup diri dari pendatang yang mereka sebut dengan Bali Hindu, yaitu penduduk keturunan Majapahit. Selain itu, masyarakatnya juga menganggap bahwa daerah di pegunungan adalah tempat suci karena daerah tersebut banyak sekali puri dan kuil yang dianggap suci oleh masyarakat Bali. Selain suku Aga yang ada di Bali, ada pula suku Bali Majapahit. Suku ini berasal dari pendatang Jawa yang sebagian besar tinggal di Pulau Bali khususnya berada di dataran rendah. Masyarakatsuku Bali ini berasal dari masyarakat Jawa

Upload: mumu-ea

Post on 02-Feb-2016

230 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: suku bali.docx

Suku Bali

Suku Bali yang dalam bahasa Bali disebut Anak Bali, Wong Bali, atau Krama Bali merupakan etnis yang mendiami pulau Bali. Pulau ini dikenal sebaga Pulau Dewata yang berada di timur Pulau Jawa. Menurut cerita, dahulu kala ada sebua kerajaan di pulau ini dan mengembangkan Kebudayaan Hindu.

Sejarah Asal-usul

Ada pendapat yang mengatakan bahwa suku asli Bali adalah suku Aga yaitu salah satu subsuku bangsa Bali yang bermukim di Desa Trunyan. Masyarakat Bali Aga dianggap sebagai orang gunung yang bodoh. Sebab masyarakatnya tinggal di pegunungan yang sangat terpencil dan pedalaman sekali serta belum terjamah oleh teknologi sama sekali. Penduduk asli suku Bali Aga ini bermukim di pegunungan karena masyarakatnya menutup diri dari pendatang yang mereka sebut dengan Bali Hindu, yaitu penduduk keturunan Majapahit. Selain itu, masyarakatnya juga menganggap bahwa daerah di pegunungan adalah tempat suci karena daerah tersebut banyak sekali puri dan kuil yang dianggap suci oleh masyarakat Bali.

Selain suku Aga yang ada di Bali, ada pula suku Bali Majapahit. Suku ini berasal dari pendatang Jawa yang sebagian besar tinggal di Pulau Bali khususnya berada di dataran rendah. Masyarakatsuku Bali ini berasal dari masyarakat Jawa pada kerajaan Majapahit yang menganut agama Hindu. Mata pencaharian dari masyarakat suku ini adalah bercocok tanam. Suku ini juga menjadi salah satu pengaruh dari sejarah suku Bali.

Pendapat lain mengatakan bahwa, asal-usul suku Bali terbagi ke dalam tiga periode atau gelombang migrasi yaitu :

a. Gelombang pertama terjadi sebagai akibat dari persebaran penduduk yang terjadi di Nusantara selama zaman prasejarah

b. Gelombang kedua terjadi secara perlahan selama masa perkembangan agama Hindu di Nusantara

Page 2: suku bali.docx

c. Gelombang ketiga merupakan gelombang terakhir yang berasal dari Jawa, ketika Majapahit runtuh pada abad ke-15 seiring dengan Islamisasi yang terjadi di Jawa sejumlah rakyat Majapahit memilih untuk melestarikan kebudayaannya di Bali, sehingga membentuk sinkretisme antara kebudayaan Jawa klasik dengan tradisi asli Bali.

Sistem Kepercayaan/Religi Suku Bali

Masyarakat Bali sebagian besar menganut agama Hindu- Bali. Mereka percaya adanya satu

Tuhan dengan konsep Trimurti yang terdiri atas tiga wujud, yaitu:

Brahmana : menciptakan;

Wisnu : yang memelihara;

Siwa : yang merusak.

Selain itu hal-hal yang mereka anggap penting adalah sebagai berikut.

Atman : roh yang abadi.

Karmapala : buah dari setiap perbuatan.

Purnabawa : kelahiran kembali jiwa.

Tempat ibadah agama Hindu disebut pura. Pura memiliki sifat berbeda, sebagai berikut:

Pura Besakih: sifatnya umum untuk semua golongan.

Pura Desa (kayangan tiga): khusus untuk kelompok sosial setempat.

Sanggah: khusus untuk leluhur.

Pura Besakih merupakan salah satu pura di Bali.

Pura ini selain untuk tempat ibadah, juga dijadikan tempat pariwisata

Page 3: suku bali.docx

Di Bali terdapat beribu-ribu pura dan sanggah. Masing-masing pura dan sanggah memiliki

tanggal perayaan yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut.

1) Tanggalan Hindu–Bali

Tanggalan Hindu–Bali terdiri atas 12 bulan yang lamanya 355 hari. Sistem perhitungan

dengan sistem Hindu disebut Syuklapaksa. Tahun baru Saka (Nyepi) jatuh pada tanggal satu

bulan kesepuluh.

2) Tanggalan Jawa–Bali

Tanggalan Jawa–Bali terdiri atas 30 wuku. Tiap wuku terdiri atas tujuh hari. Perayaan yang

didasarkan atas perhitungan penanggalan Jawa-Bali misalnya hari raya Galungan dan

Kuningan. Selain itu juga digunakan untuk upacara-upacara sebagai berikut.

a) Manusia yadnya, adalah upacara siklus hidup masa anak-anak sampai dewasa.

b) Dewa yadnya, adalah upacara pada kuil-kuil umum dan keluarga.

c) Resi yadnya, adalah upacara pentahbisan pendeta (mediksa).

d) Buta yadnya, adalah upacara untuk kala dan buta yaitu roh-roh penunggu.

b. Sistem Kekerabatan Suku Bali

Dulu perkawinan di Bali ditentukan oleh kasta. Wanita dari kasta tinggi tidak boleh kawin

dengan laki-laki kasta rendah, tetapi sekarang hal itu tidak berlaku lagi. Perkawinan yang

dianggap pantang adalah perkawinan saudara perempuan suami dengan saudara laki-laki istri

(mak dengan ngad). Hal itu akan menimbulkan bencana (panes).

Cara memperoleh istri berdasarkan adat ada dua, yaitu:

memadik, ngindih: dengan cara meminang keluarga gadis;

mrangkat, ngrorod: dengan cara melarikan seorang gadis.

c. Sistem Politik Suku Bali

Desa-desa di Bali dibuat berdasarkan kesatuan tempat. Desa-desa di daerah pegunungan

mempunyai pola perkampungan memusat (banjar) yang dikepalai oleh khan boncor (khong).

Selain itu di Bali juga dikenal kuil desa yang disebut kayangan tiga. Kesatuan organisasi lain

yaitu subak dan seka. Subak merupakan organisasi irigasi yang mempunyai kepala sendiri.

Seka merupakan suatu organisasi yang bergerak dalam lapangan kehidupan khusus. Seka

berfungsi menyelenggarakan upacara-upacara desa seperti: seka baris, seka truna, dan seka

gong.

d. Sistem Ekonomi Suku Bali

Sebagian besar masyarakat Bali memiliki mata pencaharian sebagai petani. Selain padi,

pertanian yang lain yaitu palawija, kopi, dan kelapa. Peternakan di Bali juga maju, yaitu

ternak babi dan sapi. Selain itu juga dikembangkan peternakan kambing, kerbau, dan kuda.

Page 4: suku bali.docx

Perikanan: dikembangkan perikanan darat dan laut, perikanan laut terdapat di pinggir pantai.

Para nelayan menggunakan jangkung (perahu penangkap ikan) untuk mencari ikan tongkol,

udang, dan cumi-cumi.

Di Bali juga banyak terdapat industri kerajinan, kerajinan yang dibuat meliputi: benda-benda

anyaman, kain tenun, pabrik rokok, dan tekstil. Selain itu juga banyak perusahaan yang

menjual jasa, seperti biro perjalanan, hotel, rumah makan, taksi, dan toko kesenian. Tempat

usaha terbesar terdapat di Gianyar, Denpasar, dan Tabanan.

e. Sistem Kesenian Suku Bali

1) Seni Bangunan

Seni bangunan nampak pada bangunan candi yang banyak terdapat di Bali, seperti Gapura

Candi Bentar.

2) Seni Tari

Tari tradisional Bali antara lain tari sanghyang, tari barong, tari kecak, dan tari gambuh. Tari

modern antara lain tari tenun, tari nelayan, tari legong, dan tari janger.

Rumah Adat 

Rumah Bali dibangun sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali yang terdapat pada bagian kitab Weda yang mengatur tata letak ruangan dan bangunan, hal ini sama dengan Feng Shui dalam Budaya China.

Menurut filosofi masyarakat Bali, kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara aspek pawongan, palemahan dan parahyangan. Untuk itu pembangunan sebuah rumah harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa

Page 5: suku bali.docx

disebut Tri Hita Karana. Pawongan merupakan para penghuni rumah. Palemahan berarti harus ada hubungan yang baik antara penghuni rumah dan lingkungannya.

Pada umumnya bangunan atau arsitektur tradisional daerah Bali selalu dipenuhi hiasan, berupa ukiran, peralatan serta pemberian warna. Ragam hias tersebut mengandung arti tertentu sebagai ungkapan keindahan simbol-simbol dan penyampaian komunikasi. Bentuk-bentuk ragam hias dari jenis fauna juga berfungsi sebagai simbol-simbol ritual yang ditampilkan dalam patung

Page 6: suku bali.docx

ARTIKEL

SUKU BALI

Disusun Oleh :

Nama : Alinah Nurjanah

Kelas : XII RPL E

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANGDINAS PENDIDIKAN

SMK NEGERI 4 PANDEGLANGJl. Raya Saketi – Malingping KM. 07 Pandeglang Banten 42274