suheri_askep sesuai teori bab 2
TRANSCRIPT
6. Konsep Asuhan Keperawatan Gangguan Persepsi Sensorik: Halusinasi
a. Pengkajian
Tahap pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan perumusan kebutuhan, atau
masalah klien. Data yang dikumpulkan meliputi data biologis, psikologis, sosial, dan
spiritual. Data pengkajian kesehatan jiwa dapat dikelompokkan menjadi faktor
predisposisi, faktor presipitasi, penilaian terhadap stressor, sumber koping, dan
kemampuan koping yang dimiliki klien (Keliat, 2005).
Untuk dapat menjaring data yang diperlukan maka data yang harus didapatkan dari
klien antara lain:.
1) Identitas klien: Inisial klien, usia, sumber informasi, tanggal pengkajian, dan
nomor rekam medis
2) Keluhan utama atau alasan masuk
3) Faktor predisposisi
Riwayat gangguan jiwa di masa lalu
Pengobatan sebelumnya
Aniaya fisik, seksual, penolakan, kekerasan, tindakan kriminal
Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
4) Aspek fisik atau biologis
Tanda vital : Tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu
Keluhan fisik
5) Aspek psikososial
Genogram keluarga
Konsep diri: gambaran diri, identitas, peran, ideal diri, harga diri
Hubungan sosial
Spiritual dan religi
6) Status mental
Penampilan: cara klien berpakaian dan penampilan klien dari ujung rambut
sampai ujung kaki
Pembicaraan: cepat/lambat/gagap/inkoheren/membisu/tidak mampu memulai
pembicaraan
Aktivitas motorik: lesu/tegang/geliash/tremor/kompulsif
Alam perasaan: sedih/ketakutan/putus asa/khawatir/gembiraberlebihan
Afek: datar/tumpul/labil/tidak sesuai
Interaksi selama wawancara: tidak kooperatif/mudah
tersinggung/defensif/curiga/kontak mata kurang
Persepsi: halusinasi pendengaran/penglihatan/perabaan/pengecapan/ penciuman
Proses pikir: sirkumtansial/flights of ideas/blocking/pengulangan pembicaraan
Tingkat kesadaran: bingung/sedasi/stuppor
Disorientai:waktu/tempat/orang
Memori
Tingkat konsentrasi dan berhitung
Kemampuan penilaian
Daya tilikdiri
7) Kebutuhan persiapan pulang
Makan. BAK/BAB, mandi, berpakain/berhias, penggunaan obat, istirahat dan tidur,
pemeliharaan kesehatan, kegiatan di dalam rumah, kegiatan di luar rumah
8) Mekanisme koping
Adaptif: bicara dengan orang lai, teknik relaksasi, aktivtas konstruktif
Maladaptif: minum alkohol, menghindar, mencenderai
9) Masalah psikososial dan lingkungan
Masalah dengan dukungan kelompok, lingkungan, pendidikan, pekerjaan,
perumahan, ekonomi, pelayanan kesehatan
10) Pengetahuan: pengetahuan klien tentang penyakit jiwa, faktor presipitasi, sistem
pendukung, penyakit fisik
11) Aspek medik
Setelah data hasil pengkajian diperoleh maka data dapat dikelompokkan menjadi dua
macam sebagai berikut :
Data objektif , didapatkan melalui observasi atau pemeriksaan langsung oleh
perawat.
Pada pasien halusinasi data objektif yang dapat ditemukan antara lain:
Klien tampak bicara sendiri, tertawa sendiri
Klien tampak tiba-tiba tanggap
Klien tampak berbicara dengan benda mati atau dengan seseorang yang tidak
tampak
Klien tampak melamun/menyendiri
Klien tampak melirik mata ke kiri dan ke kanan
Data subjektif dapat diperoleh melalui wawancara perawat kepada klien dan
keluarga.
Pada pasien halusinasi data subjektif yang dapat ditemukan antara lain:
Klien mengatakan mendengar suara/melihat bayangan
Klien mengatakan senang dengan suara-suara/bayangan
b. Diagnosa Keperawatan
Resiko perilaku kekerasan
Gangguan persepsi sensorik: halusinasi pendengaran
Isolasi sosial
Harga diri rendah
c. Intervensi
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI
Nama Klien : Dx. Medis:
No. CM : Ruangan
TglNo
Dx
Diagnosa
Keperawatan
Perencanaan
TujuanKriteria
EvaluasiIntervensi
Gangguan
persepsi
sensori:
halusinasi
TUM:
Klien
dapat
mengont
rol
halusina
si yang
dialamin
ya
Tuk 1:
Klien
1. Setelah
2x24 jam
interaksi
klien
menunjukk
an tanda-
Bina hubungan saling
percaya dengan
menggunakan prinsip
komunikasi terapeutik
Sapa klien dengan
ramah baik verbal
dapat
membina
hubngan
saling
percaya
Tuk 2:
Klien
dapat
mengena
l
halusinas
inya
tanda
percaya
kepada
perawat:
Ekspresi
wajah
bersahab
at
Menunju
kkan
rasa
senang
Ada
kontak
mata
Mau
berjabat
tangan
Mau
menyebu
tkan
nama
Mau
menjawa
b salam
Mau
duduk
berdamp
ingan
dengan
perawat
Bersedia
mengun
gkapkan
maupun non verbal
Perkenalkan nama,
nama panggilan dan
tujuan perawat
berkenalan
Tanyakan nama lengkap
dan nama panggilan
yang disukai klien
Buat kontrak yang jelas
Tunjukkan sikap jujur
dan menepati janji
setiap kali interaksi
Tunjukkan sikap empati
dan menerima apa
adanya
Beri perhatian kepada
klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien
Tanyakan perasaan
klien dan masalah yang
dihadapi klien
Dengarkan dengan
penuh perhatian
ekspresi perasaan klien
2.1 adakah kontak sering
dan singkat secara
bertahap
2.2 observasi tingkah laku
klien terkait dengan
halusinasinya (*dengar/
lihat/ penghidu/ raba/
kecap), jika
menemukan klien yang
masalah
yang
dihadapi
2. Setelah 1x
24 jam
interaksi
klien
menyebutka
n
Isi
Waktu
Frekuens
i
Situasi
dan
kondisi
yang
menimb
ulkan
halusinas
i
sedang halusinasi:
tanyakan apakah
klien mengalami
sesuatu (halusinasi
dengar/ lihat/
penghidu/ raba/
kecap)
jika klien menjawab
ya, yanyakan apa
yang sedang
dialaminya
katakana bahwa
perawat percaya
klien mengalami hal
tersebut, namun
perawat sendiri
tidak mengalaminya
(dengan nada
bersahabat tanpa
menuduh atau
menghakimi)
katakan bahwa ada
klien lain yang
mengalami hal yang
sama
katakan bahwa
perawat akan
membantu klien
jika klien tidak sedang
berhalusinasi klarifikasi
tentang adanya
pengalaman halusinasi,
diskusikan dengan klien:
isi, waktu, dan
Tuk 3:
Klien
dapat
mengont
rol
halusinas
inya
2. Setelah 1x24
jam interaksi
klien
menyatakan
perasaan dan
responnya
saat
mengalami
halusinasi:
Marah
Takut
Sedih
frekuensi terjadinya
halusinasi (pagi,
siang, sore, malam
atau sering dan
kadang- kadang)
situasi dan kondisi
yang menimbulkan
atau tidak
menimbulkan
halusinasi
2.3 diskusikan dengan klien
apa yang dirasakan jika
terjadi halusinasi dan
beri kesempatan
2.4 diskusikan dengan klien
apa yang dilakukan
untuk mengatasi
perasaan tersebut
2.5 diskusi tentang dampak
yang akan dialaminya
bila klien menikmati
halusinasinya
3.1 Identifikasi bersama
klien cara atau tindakan
yang dilakukan jika
terjadi halusinasi (tidur,
menyibukkan diri dll)
3.2 Diskusikan cara yang
digunakan klien,
Jika cara yang
digunakan adaptif
beri pujian
Tuk 4:
Klien
dapat
dukunga
n dari
keluarga
dalam
mengont
rol
halusinas
inya
Senang
Cemas
Jengkel
3.1 Setelah
1x24 jam
interaksi
klien
menyebutk
an tindakan
yang
biasanya
dilakukan
untuk
mengendali
kan
halusinasin
ya
3.2 Setelah
1x24 jam
interaksi
klien
menyebutk
an cara
mengontrol
halusinasi
3.3 Setelah
1x24 jam
interaksi
klien dapat
memilih
Jika cara yang
digunakan
maladaptif
diskusikan kerugian
cara tersebut
3.3 Diskusikan cara baru
untuk
memutus/mengontrol
timbulnya halusinasi:
Katakan pada diri
sendiri bahwa ini
tidak nyata (" saya
tidak mau
dengar/lihat/penghi
du/raba/kecap pada
saat halusinasi
terjadi)
Menemui orang
lain
(perawat/teman/ang
gota keluarga)
untuk menceritakan
tentang
halusinasinya
Membuat dan
melaksanakan
jadwal kegiatan
sehari-hari yang
telah disusun
Meminta
keluarga/teman/per
awat menyapa jika
sedang halusinasi
3.4 Bantu klien memilih
Tuk 5:
Klien
dapat
memanfa
atkan
obat
dengan
baik
dan
memperaga
kan cara
dan
mengatasi
halusinasi
3.4 Setelah
1x24 jam
interaksi
klien
melaksana
kan cara
yang telah
dipilih
untuk
mengendali
kan
halusinasin
ya
cara yang sudah
dianjurkan dan latih
untuk mencobanya
3.5 Beri kesempatan untuk
melakukan cara yang
dipilih dan dilatih
3.6 Pantau pelaksanaan
yang telah dipilih dan
dilatih, jika berhasil
beri pujian
3.7 Anjurkan kelompok
mengikuti terapi
aktivitas kelompok,
orientasi realita,
stimulasi persepsi
4.1 buat kontrak dengan
keluarga untuk
pertemuan (waktu,
tempat dan topik)
4.2 diskusikan dengan
keluarga (pada saat
pertemuan keluarga/
kunjungan rumah)
pengertian
halusinasi
tanda dan gejala
hausinasi
proses terjadinya
halusinasi
cara yang dapat
dilakukan klien dan
keluarga untuk
3.5 Setelah
2x24 jam
pertemuan
klien
mengikuti
terapi
aktivitas
kelompok
4.1 setelah
1x24 jam
pertemuan
keluarga,
keluarga
menyatakan
setuju untuk
mengikuti
pertemuan
dengan
perawat
4.2 setelah
1x24 jam
berinteraksi
keluarga
menyebutka
n
pengertian,
tanda dan
gejala
proses
memutus halusinasi
obat- obatan
halusinasi
cara merawat
anggota keluarga
yang halusinasi
dirumah (beri
kegiatan, jangan
biarkan sendiri,
makan bersama,
bepergian bersama,
memantau obat-
obatan dan cara
pemberiannya
untuk mengatasi
halusinasi)
beri informasi
waktu kontrol
kerumah sakit dan
bagaimana cara
mencari bantuan
jika halusinasi tidak
dapat diatasi
dirumah
5.1 diskusikan dengan klien
tentang manfaat dan
kerugian tidak minum
obat, nama, warna,
dosis, cara, efek terapi
dan efek samping
penggunaan obat.
5.2 pantau klien saat
terjadinya
halusinasi
dan
tindakan
untuk
mengendali
kan
halusinasi
3.1 setelah
2x24 jam
interaksi
klien
menyebutk
an:
manfaa
penggunaan obat
5.3 beri pujian jika klien
menggunakan obat
dengan benar
5.4 diskusikan akibat
berhenti minum obat
tanpa konsultasi dokter
5.5 anjurkan klien untuk
konsultasi pada
dokter/perawat jika
terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan
t
minum
obat
kerugia
n tidak
minum
obat
nama,
warna,
dosis
5.2 setelah
2x24 jam
interaksi
klien
mendemon
strasikan
penggunaa
n obat
dengan
benar
5.3 setelah
2x24 jam
interaksi
klien
menyebutk
an akibat
berhenti
minum
obat tanpa
konsultasi
dokter
d. Implementasi
Strategi Pelaksanaan Klien
SP 1:
1. Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien
2. Mengidentifikasi is halusinasi pasien
3. Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien
4. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien
5. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
6. Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi
7. Mengajarkan pasien cara menghardik halusinasi
8. Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik dalam jadwal kegiatan
SP 2:
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain
3. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian
SP 3:
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan caraketiga: melaksanakan
aktivitas terjadwal
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP 4:
4. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
5. Melatih pasien menggunakan obat secara teratur
6. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
e. Evaluasi
Asuhan keperawatan klien dengan halusinasi berhasil jika klien menunjukkan
kemampuan mandiri untuk mengontrol halusinasi dengan cara yang efektif yang
dipilihnya. Klien juga diharapkan sudah mampumelaksanakan program pengobatan
berkelanjutan mengingat sifat penyakitnya yang kronisEvaluasi asuhan keperawatan
berhasil jika keluarga klien jugamenunjukkan kemampuan menjadi sistem pendukung
yang efektif untuk klien mengatasi masalah gangguan jiwanya. Kemampuan merawat
dirumah dan menciptakan lingkungan kondusif bagi klien di rumah menjadi ukuran
keberhasilan asuhan keperawatan, di samping pemahamankeluarga untuk merujuk ke
fasilitas kesehatan yang sesuai jika munculgejala-gejala relaps.