sugia

2
  Apa y ang dimaksud keran gka kon sep etiol ogik dan prediktif Berdasarkan statu sny a,v aria bel bebeas dapat berupa variabel bebas ut ama (v) atau v ariabel perancu beru pa ko nfoun der (k) atau interaksi (i). Penelitia n dengan kon sep s eperti ini (terdapa t v aria bel beb as utama ) di namakan penel itia n dengan keran gka konsep eti ologik . T uj uan keran gka konsep eti ologik adalah mengetahu i baga imana hubu ngan y ang murn i antara variabel be bas utama (v) dengan varia bel tergantungnya (y). Status variabel bebas dapat juga setara, tanpa ada variabel bebas utama (v1,V2,V3 dan seterusn ya). Penel itia n dengan kon sep s eperti ini di namakan pen elitian dengan kerangka konsep predi ktif. T uj uan keran gka k onsep pred iki tif ada lah men getahu i variabel-v ariab el apa saja yang berhubungan dengan variabel tergantung.  Apa y ang dimaksud v ariabel perancu? Variabel perancu adalah variabel yang berhubungan dengan variabel utama. Varia bel yang berhubun gan dengan variab el terga ntu ng. Bukan v ariab el antara. Variabel pe rancu dapat berupa konfou nder atau int eraksi. Variabel konfounder adalah variabel perancu yang memengaruhi hubungan antara variabel utama dengan v aria bel tergantu ng secara sistemati s. Variabe l interaksi adalah variabel pe rancu yan g memengaruhi hubungan antara variabel utama dan variabel tergantung secara tidak sistematis. Bagaimana Mendeteksi suatu variabel perancu adalah konfounder atau interaksi? Salah satu cara unt uk men deteksi apaka h su atu v ariab el berpe ran sebaga i konfou nder atau interaksi ad alah an alisi s stratifika si. Pa da analisi s ini, kita memba ndingkan pola h ubu ngan an tara variabel utama de ngan v ariab el tergantu nng pad a kese luruhan subjek dan pada masing-masing strata. Pola hubungan dapat berupa odds rasio (OR), (untuk penjelasan selanjutnya, OR akan digunakan sebagai contoh). Apabila secara sistematis OR pada masing-masing strata lebih besar dari OR keselu ru han , atau secara si stematis OR masing-masing strata berp otensi seba gai konfou nder . Apabila OR keseluruhan berada di antara OR masing-masing strata, variabe l perancu tersebut berpotensi sebagai variabel interaksi. Seb agai contoh , peneliti bermaksu ingin mengetah ui apakah jenis kelamin berperan sebag ai konfounder atau interaksi terhadap hubungan antara diabetes dengan penyakit jantung koroner (PJK). Diab etes ada lah v ariab el bebas ut ama, PJK adalah v ariab el tergantung, dan jenis kelamin adalah variabel yang berp otensi seba gai konfou nder atau int eraksi. Un tu k mendeteksi apakah  jen is kelamin adalah kon fou n der at au int eraksi, dil akukan lah anal isis strat ifikasi. OR ant ara antara dia betes de ngan PJK dihitun g pad a keseluru han subjek, pada subjek laki-laki, dan pada subjek perempuan. Pola OR keseluruhan dengan masing-masing strata dapat sistematis (pola A dan B tidak sistematis (pola C). Pa da A dan B, jenis kelamin adalah konfounder sedangkan pada pola C,  jen is kelamin adalah int eraksi. Langkah-Langkah Analisis Regresi Logistik Langkah-langkah analisis regresi logistik tergantung kepada kerangka konsep penelitian: kerangka konsep prediktif atau etiologik. Analisis pada kerangka konsep prediktif lebih sederhana dibandingkan kerangka konsep etiologik. Langkah-Langkah Analisis Regresi Logistik pada kerangka konsep prediktif? Pada konsep prediktif, terdapat empat tahap analisis. Melakukan analisis bivariat, bila variabel bebasnya merupakan variabel kategorik, analisis bivariat y ang dig un akan adalah chi-square. Bila variab el bebas adalah variabel nu merik, analisis bivariat yang digunakan adalah uji T tidak berpasangan atau Mann-Whitney. Meny eleksi variab el y ang akan dimasukkan ke dalam analisis regresi logi stik. Variabe l yang dimasukkan kedalam analisis regresi logistik adalah variabel yang pada analisis bivariat mempun yai nilai p kuran g dari 0,25 da n v ariab el yan g seca ra teoriti s penting. Melakukan an alisi s mul tivariat regresi logistik dengan cara enter , backward, atau forward de ngan memanfaatkan secara langsung fasilitas yan g pa da umumnya sudah tersedia pada p erangkat lunak. Mengint erpretasi kan model akhir . I nt erpretasi ut ama da ri kera ngka konsep pred iktif a dalah mengetahui variabel0variabek aoa saja yang berhubungan dengan variabel tergantung.

Upload: giggslibra

Post on 11-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/23/2019 Sugia

http://slidepdf.com/reader/full/sugia 1/1

 

 Apa yang dimaksud kerangka konsep etiologik dan prediktif Berdasarkan statusnya,variabel bebeas dapat berupa variabel bebas utama (v) atau variabelperancu berupa konfounder (k) atau interaksi (i). Penelitian dengan konsep seperti ini (terdapatvariabel bebas utama ) dinamakan penelitian dengan kerangka konsep etiologik. Tujuan kerangkakonsep etiologik adalah mengetahui bagaimana hubungan yang murni antara variabel bebasutama (v) dengan variabel tergantungnya (y).

Status variabel bebas dapat juga setara, tanpa ada variabel bebas utama (v1,V2,V3 danseterusnya). Penelitian dengan konsep seperti ini dinamakan penelitian dengan kerangka konsepprediktif. Tujuan kerangka konsep predikitif adalah mengetahui variabel-variabel apa saja yangberhubungan dengan variabel tergantung.

 Apa yang dimaksud variabel perancu?Variabel perancu adalah variabel yang berhubungan dengan variabel utama.Variabel yang berhubungan dengan variabel tergantung.Bukan variabel antara.Variabel perancu dapat berupa konfounder atau interaksi.Variabel konfounder adalah variabel perancu yang memengaruhi hubungan antara variabel utamadengan variabel tergantung secara sistematis. Variabel interaksi adalah variabel perancu yangmemengaruhi hubungan antara variabel utama dan variabel tergantung secara tidak sistematis.Bagaimana Mendeteksi suatu variabel perancu adalah konfounder atau interaksi?Salah satu cara untuk mendeteksi apakah suatu variabel berperan sebagai konfounder atauinteraksi adalah analisis stratifikasi. Pada analisis ini, kita membandingkan pola hubungan antaravariabel utama dengan variabel tergantunng pada keseluruhan subjek dan pada masing-masingstrata. Pola hubungan dapat berupa odds rasio (OR), (untuk penjelasan selanjutnya, OR akandigunakan sebagai contoh). Apabila secara sistematis OR pada masing-masing strata lebih besar dari OR keseluruhan, atau secara sistematis OR masing-masing strata berpotensi sebagaikonfounder. Apabila OR keseluruhan berada di antara OR masing-masing strata, variabel perancutersebut berpotensi sebagai variabel interaksi.

Sebagai contoh, peneliti bermaksu ingin mengetahui apakah jenis kelamin berperan sebagaikonfounder atau interaksi terhadap hubungan antara diabetes dengan penyakit jantung koroner (PJK). Diabetes adalah variabel bebas utama, PJK adalah variabel tergantung, dan jenis kelaminadalah variabel yang berpotensi sebagai konfounder atau interaksi. Untuk mendeteksi apakah

 jenis kelamin adalah konfounder atau interaksi, dilakukanlah analisis stratifikasi. OR antara antaradiabetes dengan PJK dihitung pada keseluruhan subjek, pada subjek laki-laki, dan pada subjekperempuan. Pola OR keseluruhan dengan masing-masing strata dapat sistematis (pola A dan Btidak sistematis (pola C). Pada A dan B, jenis kelamin adalah konfounder sedangkan pada pola C,

 jenis kelamin adalah interaksi.Langkah-Langkah Analisis Regresi LogistikLangkah-langkah analisis regresi logistik tergantung kepada kerangka konsep penelitian:

kerangka konsep prediktif atau etiologik. Analisis pada kerangka konsep prediktif lebih sederhanadibandingkan kerangka konsep etiologik.Langkah-Langkah Analisis Regresi Logistik pada kerangka konsep prediktif?Pada konsep prediktif, terdapat empat tahap analisis.Melakukan analisis bivariat, bila variabel bebasnya merupakan variabel kategorik, analisis bivariatyang digunakan adalah chi-square. Bila variabel bebas adalah variabel numerik, analisis bivariatyang digunakan adalah uji T tidak berpasangan atau Mann-Whitney.Menyeleksi variabel yang akan dimasukkan ke dalam analisis regresi logistik. Variabel yangdimasukkan kedalam analisis regresi logistik adalah variabel yang pada analisis bivariatmempunyai nilai p kurang dari 0,25 dan variabel yang secara teoritis penting.Melakukan analisis multivariat regresi logistik dengan cara enter, backward, atau forward dengan

memanfaatkan secara langsung fasilitas yang pada umumnya sudah tersedia pada perangkatlunak.Menginterpretasikan model akhir. Interpretasi utama dari kerangka konsep prediktif adalahmengetahui variabel0variabek aoa saja yang berhubungan dengan variabel tergantung.