sub direktorat promosi keamanan pangan (print)

22
A. Sub Direktorat Promosi Keamanan Pangan 1. Training Jurnalistik Penyebaran informasi dan edukasi keamanan produk pangan perlu memperhatikan metode, media, komponen yang ada di masyarakat dan kelompok sasaran yang hendak dituju, agar informasi yang disampaikan dapat dimengerti dan diterima dengan jelas.Untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan promosi keamanan pangan tersebut, diperlukan peningkatan pengetahuan melalui pelatihan/training terhadap petugas/aparat pemerintah sehingga penyampaian pesan dapat dilakukan dengan menggunakan metode desain/cara yang efektif sehingga penyebaran produk informasi dan edukasi keamanan pangan dapat dengan mudah dipahami. Sehubungan hal tersebut, perlu dilakukan peningkatan kemampuan dan kompetensi petugas dalam melaksankan promosi keamanan pangan. Dalam usaha meningkatkan kompetensi petugas, pada tahun 2012 dilaksanakan pelatihan jurnalistik. Seluruh biaya yang berhubungan dengan kegiatan capacity building terkait promosi keamanan pangan ini dibebankan pada anggaran DIPA Badan POM R tahun anggaran 2012. Adapun tujuan diadakan acara ini : Meningkatkan kompetensi SDM agar mampu dan lebih terampil dalam hal mengumpulkan fact finding, menulis, menyunting dan menyampaikan berita atau artikel

Upload: fian-watung

Post on 23-Oct-2015

88 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sub Direktorat Promosi Keamanan Pangan (Print)

A. Sub Direktorat Promosi Keamanan Pangan

1. Training Jurnalistik

Penyebaran informasi dan edukasi keamanan produk pangan perlu

memperhatikan metode, media, komponen yang ada di masyarakat dan kelompok

sasaran yang hendak dituju, agar informasi yang disampaikan dapat dimengerti dan

diterima dengan jelas.Untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan promosi keamanan

pangan tersebut, diperlukan peningkatan pengetahuan melalui pelatihan/training

terhadap petugas/aparat pemerintah sehingga penyampaian pesan dapat dilakukan

dengan menggunakan metode desain/cara yang efektif sehingga penyebaran produk

informasi dan edukasi keamanan pangan dapat dengan mudah dipahami. Sehubungan

hal tersebut, perlu dilakukan peningkatan kemampuan dan kompetensi petugas dalam

melaksankan promosi keamanan pangan.

Dalam usaha meningkatkan kompetensi petugas, pada tahun 2012

dilaksanakan pelatihan jurnalistik. Seluruh biaya yang berhubungan dengan kegiatan

capacity building terkait promosi keamanan pangan ini dibebankan pada anggaran

DIPA Badan POM R tahun anggaran 2012. Adapun tujuan diadakan acara ini :

Meningkatkan kompetensi SDM agar mampu dan lebih terampil dalam hal

mengumpulkan fact finding, menulis, menyunting dan menyampaikan

berita atau artikel untuk dipublikasikan dalam surat kabar, majalah, atau

penyiaran agar lebih menarik perhatian dan mudah dipahami oleh publik.

Meningkatkan kompetensi SDM untuk merancang strategi dan taktik

meghadapi situasi penting/krisisakibat pemberitaan mengenai suatu issue

keamanan pangan dikatikan dengan kinerja Badan POM yang tidak

berimbang di media massa.

Materi-materi yang disampaikan pada kegiatan training jurnalistik antara lain:

Manajemen Krisis Pengelolaan Opini Publik

Menulis Berita

Analisa Berita

Fotografi

Menulis Siaran Pers

Page 2: Sub Direktorat Promosi Keamanan Pangan (Print)

Hasil dari kegiatan ini adalah peserta memiliki pengetahuan dan kemampuan

mengenai teknik jurnalistik seperti yang terdapat pada materi-materi yang telah

diberikan. Sehingga dapat menyampikan informasi dan pesan kepada masyarakat

mengenai kemanan produk pangan.

2. Pemutakhiran dan Evaluasi Materi Promosi Keamanan Pangan

Keamanan pangan telah menjadi keprihatinan dunia karena dampaknya

terhadap kesehatan publik dan perdagangan sangatlah besar. Oleh karena itu

penanganan masalah keamanan pangan harus dilakukan secara komprehensif,

terstruktur dan dikembangkan secara terus menerus. Baik masalah kesehatan maupun

pangan dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor prilaku dan faktor non prilaku

(sosial, ekonomi, politik). Oleh karena itu penganganan masalah kemanan pangan

juga ditujukan kepada dua faktor tersebut.

Promosi keamanan pangan merupakan kegiatan dengan pendekatan faktor

prilaku. Prilaku sangat dipengaruhi oleh faktor mempermudah (predisposing factor),

faktor pendukung (enabling factor), dan faktor pengikat (reinforcing factor). Salah

satu kegiatan yang ditujukan untuk mempermudah terjadi perilaku yang benar tentang

Keamanan Pangan melalui penigkatan pengetahuan tentang Keamanan Pangan.

Dengan adanya informasi/pengetahuan atau pesan keamana pangan, maka diharapkan

semua pihak khususnya kelompok sasaran dapat memperoleh pengetahuan tentang

keamanan pangan yang lebih baik sehingga dapat menggugah kesadaran serta

membawa perilaku yang bersangkutan terhadap keamanan pangan. Tujuan

pelaksanaan kegiatan ini adalah memberikan informasi, mengupdating dan

mengevaluasi materi promosi keamanan pangan melalui Website KlubPOMPI.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan dari kegiatan

ini, antara lain faktor metode, materi atau pesan, serta alat bantu yang digunakan

dalam menyampaikan informasi. Pembuatan informasi dan edukasi dengan sasaran

masyarakat memang sulit karena sasaran memang sangat heterogen dari segi

pendidikan, social, ekonomi, dan lain-lain. Sampai saat ini kegiatan Website

KlubPOMPI masih berjalan, untuk itu pemutakhiran dan mereview data akan selalu

dilakukan sehingga diperoleh materi terkini, mudah dipahami dan efektif.

Page 3: Sub Direktorat Promosi Keamanan Pangan (Print)

Sehubungan dengan hal tersebut, maka Direktorat surveilan dan Penyuluhan

Keamanan Pangan melaksanakan kegiatan Pemutakhiran Data dan Evaluasi Materi

Promosi Keamanan Pangan. Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan Direktorat

Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan karena sangat diperlukan adanya suatu

kegiatan untuk Pemutakhiran data dan materi promosi keamanan pangan yang ada

melalui Website KlubPOMPI.

3. Jejaring Promosi Keamanan Pangan

Jejaring Keamanan Pangan Nasional Terpadu (JKPN) terdiri dari tiga jejaring,

yaitu Jejaring Intelijen Pangan, Jejaring Pengawasan Pangan dan Jejaring Promosi

Keamanan Pangan. Sesuai Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan

Rakyat No. 23 tahun 2011 tentang Tim Koordinasi JKPN, Promosi Keamanan

Pangan merupakakn kegiatan yang terintegrasi, terpadu secara utuh antara sistem

promosi dengan pendidikan tentang keamanan pangan. Jejaring Promosi Keamanan

Pangan (JPKP) merupakan kemitraan dari berbagai instansi terkati dan asosiasi yang

berhubungan dengan promosi keamanan pangan. Kegiatan JPKP di Indonesia yang

telah dilakukan meliputi pengembangan bahan promosi (poster, brosur, leaflet dan

sebagainya), pendidikan, pelatihan dan penyuluhan keamanan pangan untuk

masyarakat/konsumen, industri pangan dan pengawas keamanan pangan.

Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan Jejearing Promosi Keamanan

Pangan antara lain :

1. Menyiapkan Grand Design Promosi Keamanan Pangan di Indonesia

2. Menggerakkan partisipasi masyarakat untuk mampu melindungi diri dari

pangan yang tidak memenuhi syarat

3. Meningkatkan promosi keamanan pangan secara nasional baik di tingkat pusat

maupun daerah

JPKP telah berjalan di berbagai wilayah di Indonesia namun perlu ditetapkan

mekanisme kerja promosi keamanan pangan agar pelaksanaan JPKP dapat

berlangsung secara efektif dan efisien sehingga keberhasilan dari kegiatan promosi

yang telah dilakukan selama ini dapat dirasakan oleh masyarakat/konsumen yang

membutuhkan informasi. Pertemuan ini diperlukan sebagai langkah awal menentukan

Page 4: Sub Direktorat Promosi Keamanan Pangan (Print)

grand design promosi keamanan pangan di Indonesia sehingga semua sektor dapat

secara terpadu dan terstruktur dalam menyelesaikan masalah keamanan pangan.

4. Komunikasi Informasi dan Edukasi Pameran dan Interaksi Anak

Komunikasi Informasi dan Edukasi melalui pameran adalah suatu strategi

untuk menympaikan pesan tertentu kepada sasaran yang tepat sehingga tujuan

komunikasi dapat tercapai dengan baik. Komunikasi dapar dikatakan sebagai proses

penyampaian pesan diantara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, pesan,

saluran komunikasi dan penerima. Sedangkan edukasi adalah proses pembelajaran

dalam komunikasi untuk memantapkan pencapaian tujuan komunikasi, untuk

mendidik dan mengubah perlilaku penerima ke arah yang diinginkan dalam proses

komunikasi.

Salah satu tujuan promosi keamanan pangan adalah meningkatkan pengetahuan

masyarakat tentang keamanan pangan. Promosi keamanan pangan tersebut dapat

dilakukan dengan berbagai cara, seperti pameran, penyuluhan dan penyebaran media

promosi berupa leaflet, poster atau buku. Diharapkan dengan adanya pameran dapat

meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang keamanan pangan. Disamping

mempromosikan tentang keamanan pangan, dalam pameran secara tidak langsung

dapat memberikan informasi dan edukasi tentang keamanan pangan kapada

masyarakat luas.

Pada tahun 2012 ini kegiatan KIE yang dilaksanakan yaitu KIE Pameran dan KIE

Interaksi Anak. Adapaun tujuan dilaksanakannya kegiatan KIE antara lain :

1. Mensosialisasikan keamanan pangan kepada masyarakat secara langsung

2. Memudahkan masyarakat luas dalam mendapatkan informasi dan

pengetahuan tentang keamanan pangan

3. Mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap keamanan pangan,

sehingga lebih peduli dalam memilih dan mangkonsumsi jajanan yang aman,

bermutu dan bergizi untuk diri sendiri dan keluarga.

Hasil yang telah diperoleh dari pelaksanaan kegiatan KIE pameran antara lain:

1. Pengadaan Properti Pameran dan gimmick berupa backdrop, banner, display

contoh makanan, meja, display leadlet dan Pin POMpi.

Page 5: Sub Direktorat Promosi Keamanan Pangan (Print)

2. Kegiatan Pameran yang dilakukan Direktorat Surveilan dan Penyuluhan

Keamanan Pangan Subdit Promosi Keamanan Pangan pada tahun 2012 yaitu

sebanyak 6 kali. Dengan terlaksananya pameran tersebut diharapkan

pengetahuan masyarakat tentang keamanan pangan dapat meningkat dan lebih

teliti dalam membeli, mengolah dan mengonsumsi pangan yang aman.

Beberapa contoh kegiatan KIE yang telah dilakukan antara lain :

a. Pameran I&II Kids Festival tanggal 21-28 Januari 2012

Pameran Kids Festival merupakan acara yang menggabungkan tiga unsur

yaitu pendidikan dalam satu event, yakni festival kegiatan anak, pameran

buku dan mainan anak, serta pameran pendidikan anak usia dini.

b. Pameran ke III Pameran Feed The World, tanggal 7-10 Februari 2012

Kegiatan ini diselenggarakan oleh PT Expotaman Sinergi-Member of

Debindo. Badan POM selaku institusi pemerintah ikut menyemarakkan

pameran ini dengan kegiatan memberikan penyuluhan kepada pengunjung

pameran tentang keamanan pangan. Pembagian materi informasi berupa

poster dan leaflet serta majalah yang bertemakan keamanan pangan kepada

pengunjung adalah kegiatan Badan POM pada acara pameran ini.

c. Pameran ke IV Pameran Rakerkesnas di Bidakara Jakarta

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai proses berbagi informasi dan pengetahuan

melalui komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan kepada stakeholder

dengan mensosialisasikan program dan kebijakan Kementrian Kesehatan

secara langsung.

d. Pameran ke V Pameran Halal di Smesco UKM

Kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan eksistensi Indonesia sebagai pusat

halal dunia. Hal ini adalah upaya agar Indonesia sebagai Negara muslim

terbesar di dunia tidak hanyak menjadi pasar bagi masuknya saja, namun juga

menjadi produsen produk halal yang berkualitas dan menjadi acuan dunia.

Selain itu, kegiatan ini untuk meningkatkan kepedulian halal seluruh

stakeholder, meningkatkan kompetensi SDM halal, brain positioning, produk

halal dan seluruh perusahaan bersetifikasi halal, baik nasional mapun

Page 6: Sub Direktorat Promosi Keamanan Pangan (Print)

internasional. Badan POM mengisi salah satu stand pada pameran halal

tersebut dengan meberikan konsultasi sepitar makanan kepada pengunjung

yang datang ke stand Badan POM.

e. Pameran ke VI Pameran Makanan dan Minuman

Tema yang diangkat pada pameran tersebut adalah, Cita Rasa Lokal Selera

Global. Tema ini diangkat untuk member edukasi dan mendorong kesadaran

masyarakat bahwa produk makanan dan minuman yang dihasilkan pelaku

usaha kecil menengah Indonesia. BPOM memberikan pelayanan informasi

terkait prosedur pendaftaran sertifikasi BPOM, dan informasi tentang cara

membedakan makanan yang aman dan berbahaya nagi kesehatan.

5. Talkshow Keamanan Pangan di Radio Network

Keamanan pangan menjadi tanggung jawab tiga sektor, yaitu pemerintah,

industri pangan dan konsumen. Tiap sektor mempunyai tanggung jawab masing-

masing. Pemerintah bertanggung jawab membuat peraturan pangan,

menyelenggarakan penyuluhan keamanan pangan dan mengkomunikasikan isu-isu

strategis seputar keamanan pangan berdasarkan analisis resiko. Industri pangan

bertanggung jawab terhadap jaminan pangan yang diproduksinya berdasarkan Good

Manufacturing Practises (GMP). Sedangkan konsumen harus mempunyai

pengetahuan mengenai keamanan pangan.

Beberapa masalah yang berkaitan dengan Keamanan Produk Pangan diantaranya :

1. Masih ditemukannya produk pangan yang tidak memenuhi persyaratan mutu

dan keamanan (penggunaan bahan berbahaya yang dilarang untuk pangan,

cemaran kimia yang berbahaya, cemaran bakteri patogen, masa kadaluarsa,

dsb.)

2. Masih banyaknya terjadi kasus keracunan karena makanan yang sebagian

besar belum dilaporkan dan belum diidentifikasi penyebabnya

3. Masih rendahnya pengetahuan, keterampilan dan tanggung jawab produsen

pangana tentang mutu dan keamanan pangan, terutama pada industri kecil

atau industri rumah tangga

Page 7: Sub Direktorat Promosi Keamanan Pangan (Print)

4. Masih rendahnya kepedulian konsumen tentang mutu dan keamanan pangan,

terutama karena terbatasnya pengetahuan dan rendahnya kemampuan daya

beli untuk produk pangan yang bermutu dan tingkat keamanannya yang

tinggi.

Hal tersebut di atas terjadi karena masyarakat produsen dan konsumen kurang

memahami pengetahuan mengenai keamanan pangan. Dengan demikian diperlukan

kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) keamanan pangan bagi semua

pihak terkait. Kegiatan KIE Keamanan Pangan untuk meningkatkan pengetahuan dan

kesadaran masyarakat produsen dan konsumen tentang keamanan pangan dilakukan

melalui :

Penyuluhan/pelatihan/bimbingan teknis keamanan pangan kepada produsen

pangan/pelaku usaha (khususnya IRTP, IPSS) dengan materi utama Cara

Produksi Pangan yang Baik, Higiene dan Sanitasi Pengolahan Pangan, Bahan

Tambahan Pangan sehingga dapat meningkatkan keamanan pangan produk

yang dihasilkan sehingga diharapkan masalah produk pangan yang tidak

memenuhi persyaratan mutu dan keamanan (penggunaan bahan tambahan

pangan yang dilarang, cemaran kimia yang berbahaya, cemaran patogen, masa

kadaluarsa, dsb.) dapat diminimalkan.

Informasi dan edukasi mengenai pangan yang bermutu dan aman secara terus

menerus kepada masyarakat melalui berbagai metode/media diantaranya

melalui roadshow/sosialisasi langsung kepada kelompok target, penulisan

artikel tentang keamanan pangan di media massa dan elektronik, pameran,

produk-produk informasi keamanan pangan (buletin, komik, buku pedoman,

KIE tentang keamanan pangan, leaflet, poster dan stiker) dan media

elektronik.

Terkaitan dengan tugas pemerintah dalam hal mengkomunikasikan dan

menyebarluaskan pesan-pesan keamanan pangan, maka dilaksanakan talkshow

keamanan pangan melalui media radio network yang memiliki cakupan nasional.

Tujuan pelaksanaan kegiatan ini antara lain :

Page 8: Sub Direktorat Promosi Keamanan Pangan (Print)

1. Menyebarluaskan informasi keamanan pangan yang update, valid dan

bermutu

2. Menggugah kesadaran agar masyarakat merubah sikap untuk lebih memahami

pentingnya keamanan pangan.

3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang keamanan pangan.

Talkshow keamanan pangan di radio network ini merupakan talkshow

interaktif dengan jangkauan nusantara. Dalam talkshow berdurasi 45 menit ini

pendengar dapat berinteraksi dengan narasumber yang hadir di studio, melalui

telepon atau sms. Program talkshow ini dilakukan di Radio Dangdut TPI. Talkshow

pada jam 09.15 – 10.15 WIB dalam program Talkshow Nasional. Talkshow

dilakukan sebanyak 5 (lima) kali siaran dan setiap kali siaran dihadiri 2 (dua) orang

narasumber. Narasumber berasal dari Direktorat Surveilan dan Penyuluhan

Keamanan Pangan.

Adapun topik siaran, jadwal siaran dan narasumber talkshow sebagai berikut :

Tabel 5. Topik siaran, jadwal siaran dan narasumber talkshow

N

oJadwal Siaran Topik Siaran Narasumber

1Senin, 30 April

2012Keamanan Pangan

Sarmauli N. Purba S.Si., Apt

Dra. Efriza, MP

2Kamis, 14 Mei

20125 Kunci Keamanan Pangan

Yustina Muliani, S.Si., Apt

Devi Riani, ST, M.Si.

3Selasa, 22 Mei

2012

Mengenal Bahaya pada

Pangan

Dra. Cendekia Sri Murwani Apt,

M.KM

Sarmauli N. Purba S.Si., Apt

4Rabu, 13 Juni

2012

Tips Berbelanja bagi

Konsumen

Yustina Muliani, S.Si., Apt

Nur Alimah Yunita, STP

5Rabu, 20 Juni

2012Pentingnya Membaca Label

Sarmauli N. Purba S.Si., Apt

Hesti Wulaningsih, STP

Page 9: Sub Direktorat Promosi Keamanan Pangan (Print)

Dari kegiatan Talkshow Keamanan Pangan di Radio ini dapat dismpulkan

bahwa kegiatan ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat, terbukti dengan

banyaknya masyarakat yang terlibat dalam segmen dialog interaktif pada setiap topik

talkshow.

6. Pembuatan Produk Informasi Keamanan Pangan

Keamanan pangan penting dalam menjamin pangan yang aman dan layak

dikonsumsi. Suplai pangan yang aman tidak hanya melindungi kesehatan masyarakat

Indonesia, tetapi juga meningkatkan kualitas generasi muda kita dengan pangan yang

aman dan layak dikonsumsi. Pada hakekatnya, mutu dan keamanan pangan

merupakaan tanggung jawab antara pemerintah, industri pangan dan konsumen.

Pelaksanaan di industri pangan menjadi tanggungjawab sepenuhnya industi tersebut,

sedangkan pengaturan dan pembinaan pemerintah. Sementara itu konsumen memiliki

peranan untuk melindungi dirinya sendiri dari pangan yang tidak bermutu dan tidak

aman. Dalam usaha melindungi dirinya sendiri konsumen perlu memiliki

pengetahuan yang cukup mengenai makanan yang bermutu dan aman.

Terkait upaya melindungi konsumen, termasuk anak, dari kemungkinan

mengkonsumsi pangan yang beredar tidak memenuhi persyaratan mutu dan

keamanan, maka perlu dilakukan kegiatan promosi keamanan pangan dengan

menggunakan metode strategi komunikasi yang tepat sehingga lebih mudah dipahami

dan dapat menggugah kesadaran serta merubah sikap perilaku sasaran agar dapat

memilih dan mengkonsumsi pangan yang bermutu dan aman dan menyadari

pentingnya keamanan produk pangan.

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Direktorat Survailan dan

Penyuluhan Keamanan Pangan menyusun rencana dan program promosi keamanan

pangan melalui kegiatan sosial dan pengembangan promosi keamanan pangan berupa

Roadshow Keaman Pangan. Metode yang digunakan dalam roadshow keamanan

pangan disesuaikan dengan target sasaran. Pelaksanaan kegiatan roadshow ini

bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap keamanan pangan.

Salah satu target kegiatan roadshow yang telah dialaksanakan adalah siswa

sekolah dasar. Pada kegiatan ini, untuk mengakomodir berbagai tipe belajar siswa

Page 10: Sub Direktorat Promosi Keamanan Pangan (Print)

maka roadshow keamanan pangan dilaksanakan dengan berbagai metode untuk

mengakomodir berbagai gaya belajar siswa, dengan harapan semua siswa sekolah

dasar dapat menangkap inti pesan keamanan pangan dengan baik.

Metode yang dapat dilaksanakan dalam pelaksanaan roadshow keamanan

pangan, adalah sebagai berikut :

1. Panggung boneka/ Pemutaran Film Pompi

Panggung Boneka atau pemutaran film Pompi menampilkan Pompi sebagai

tokoh utama, didampingi oleh teman-temannya. Pada panggung

boneka/boneka Pompi memili tampilan yang menarik.

2. Workshop

Workshop keamanan pangan mengajak para siswa sekolah dasar untu

membuat cerita keamanan pangan, boneka dan mementaskan cerita keaman

pangan yang telah mereka buat.

3. Permainan cuci tangan

Permainan cuci tangan mengajak para siswa sekolah dasar untuk mengetahui

cara mencucii tangan yang benar dan kapan saja harus mencucu tangan

melalui praktek langsung.

4. Koki Cilik

Memperkenalkan kepada anak cara mengolah pangan yang benar, mulai dari

mencuci tangan sebelum mengolah pangan, cara memilih bahan pangan,

pakaian yang digunakan sampai ke cara menyajikan makanan.

5. Materi Keamanan Pangan

6. Pengenalan Website Klubpompi

7. Pustaka Pompi

8. Jinggle Keamanan Pangan

Selama kegiatan roadshow keamanan pangan berlangsung juga dikenalkan

jingle keamanan pangan. Diharapkan siswa dapat lebih menyerap informasi

keamanan pangan yang dikenalkan melalui lirik jingle tersebut.

9. Display contoh makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya yang

dilarang untuk pangan

Page 11: Sub Direktorat Promosi Keamanan Pangan (Print)

Melalui display contoh makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya

yang dilarang untuk pangan siswa mengenal secara langsung contoh makanan

yang mengandung bahan kimia berbahaya yang dilarang untuk pangan

sekaligus cirri-cirinya. Dari kegiatan ini diharapkan siswa dapat mengenali

dan menghindi makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya yang

dilarang untuk pangan.

7. Majalah Keamanan Pangan

Pada hakekatnya mutu dan keamanan pangan merupakan tanggung jawab

antara pemerintah, industri dan konsumen. Pelaksanaanya di industri pangan menjadi

tanggung jawab sepenuhnya industri tersebut, sedangkan pengaturan dan pembinaan

dari pemerintah. Sementara itu konsumen perlu mempunyai pengetahui mengenai

makanan yang bermutu dan aman. Agar hal tersebut dapat terwujud, maka diperlukan

informasi dan edukasi atau pendidikan keamanan pangan bagi semua pihak terkait.

Pendidikan keamanan pangan ditujukan kepada massa pada hakikatnya adalah

suatu usaha kegiatan atau usha penyampaikan pesan keamanan pangan kepada pihak-

pihak terkait, baik pengawasan makanan di pihak pemerintah, maupun industri

pangan dan konsumen. Dengan harapan bahwa dengan adanya informasi atau pesan

keamanan pangan yang lebih baik dan menggugah kesadaran serta membawa

perubahan perilaku yang bersangkutan terhadap keamanan pangan.

Pencapaian tujuan tersebut, dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain faktor

metode, materi atau pesanannya, maupun alat bantu yang digunakan dalam

menyampaikan informasi. Rubrik atau tulisan-tulisan di majalah, baik dalam bentuk

arrtilel maupun Tanya jawab/konsultasi yang membahas maslah keamanan pangan

yang ditujukan kepada :

1. Balai Besar POM dan Balai POM seluruh Indonesia

2. Dinas Kesehatan Propinsi di seluruh Indonesia

3. Gubernur di seluruh Indonesia

4. Institusi Pendidikan

5. Sekolah-sekolah

6. Indutri Pangan

Page 12: Sub Direktorat Promosi Keamanan Pangan (Print)

7. Media Massa

8. Instansi Terkait

9. Asosiasi

10. Perpustakaan Penelitian

11. Unit Kerja dilingkungan BPOM RI

12. Masyarakat Luas

Majalah ini merupakan salah satu jenis media cetak yang dapat digunakan

untuk penmdidikan dan penyebaran informasi keamanan pangan, merupakan bagian

dari kegiatan promosi keamanan pangan. Oleh karena itu Direktorat Survailan dan

Penyuluhan Keamanan Pangan perlu Menerbitkan Majalah Keamanan Pangan secara

berkesinambungan dengan tujuan untuk :

1. Menyebarluaskan informasi keamanan pangan.

2. Meningkatkan pengetahuan sasaran (masyarakat produsen dan konsumen

serta tenaga pengawasan dan tenaga penyuluh keamanan pangan).

3. Menggugah kesadaran serta mengubah sikap sasaran untuk lebih memahami

pentingnya keamanan pangan.

Beberapa contoh judul artikel yang telah diterbitkan pada majalah keamanan pangan

antara lain:

1. Majalah Keamanan Pangan Volume 19 / Tahun X/2011

Pengawasan Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah

Tips Mengenali Pangan Mengandung Bahan Berbahaya

Perkuat Standarisasi dan Kodifikasi Pangan

Optimisme untuk Pro Poor

Bisfenol A dalam Kemasan Pangan

Tips mengurangi paparan BPA1,3,16

Keamanan Pangan dan Pengawasan Pangan Siap Saji

Regulasi Terkait Penyiapan, Penaganan dan Penyimpanan Formula

Bayi Bentuk Bubuk

Page 13: Sub Direktorat Promosi Keamanan Pangan (Print)

Makanan Ringan dan Peermen Sebagai Alternatif Pangan Jajanan Anak

Sekolah(PJAS)

Meningkatkan Keamanan Pangan Melalui Kemasan Pangan

2. Majalah Keamanan Pangan Volume 20 / Tahun X/2011

UMKM pangan di Indonesia

Pembinaan dan Pengembangan UMKM di pangan atau IRTP

UKM Menjadi Market Leader

Regulasi dan Pengkajian Persyaratan Minimum Elektrolit

Isu Tercemarnya air Zam-Zam

Perubahan Pendaftaran Produk Pangan P-IRT Menjadi MD

Formalin dalam Pangan

Teknologi Pangan Pembuatan Tahu Cina

8. Iklan Layanan Masyarakat PJAS

Berdasarkan hasil pengawasan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang

dilakukan secara rutin oleh Badan POM yang dilakukan pada lima tahun terakhir

(2006-2010), menunjukkan PJAS yang tidak memenuhi syarat berkisar antara 40%-

44%. PJAS tidak memenuhi persyaratan keamanan pangan disebabkan oleh

penggunaan bahan berbahaya yang dilarang digunakan untuk pangan seperti

formalin, boraks, zat pewarna rhodamin B dan methanyl Yellow.

Tingkat keamana PJAS yang masih rendah merupakan masalah serius karena

terkait dengan pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Rendahnya kulaitas

PJAS dapat memperburuk status gizi anak sekolah akibat terganggunya asupan gizi.

Pada tahun 2012 dilakukan penayangan iklan masyaraskat PJAS di televisi swasta

nasional dengan tujuan untuk sosialisasi kepada instansi terkait/stakeholder dan

masyarakat mengenai program Pangan Jajanan Anak Sekolah(PJAS) Badan POM

terkait kegiatan PJAS di wilayah Republik Indonesia serta mengedukasi masyarakat

agar dapat memilih produk pangan yang aman, bermutu dan bergizi serta

meningkatkan citra BPOM di masyarakat.

Page 14: Sub Direktorat Promosi Keamanan Pangan (Print)

Sasaran yang dituju dari penayangan iklan layanan masyarakat di media televisi

adalah :

a. Lintas Sektor (Kementrian/Lembaga terkait)

Mensosialisasikan program PJAS yang dilakukan BPOM sehingga

mendapatkan dukungan dari instansi/stakeholder dan diharapkan dapat

berperan aktif dalam peningkatan keamanan, mutu dan gizi PJAS di Indonesia

b. Masyarakat

Untuk memberdayakan masyarakat agar dapat melindungi diri sendiri dari

makanan yang tidak aman dan membantu pemerintah dalam melakukan

pengawasan terhadap PJAS yang dikonsumsi oleh anak-anak usia sekolah.