sua ra pme baur an kamis, 13 juli 2017 polisi ungkap sabu … · polisi ungkap sabu rp 1,5 triliun...

1
[JAKARTA] Direktorat Re- serse Narkoba Polda Metro Jaya dan Polres Depok, meng- ungkap peredaran narkotika jenis sabu-sabu seberat 1 ton senilai Rp 1,5 triliun, di tepi pantai dekat Hotel Mandalika, Jalan Anyer Raya, Serang, Banten. Tiga orang pengedar ditangkap. Satu di antaranya tewas ditembak karena mela- kukan perlawanan. Sementara satu orang lagi masih dalam pengejaran. Kapolda Metro Irjen Pol M Iriawan menyatakan, jaringan pemasok narkoba itu menyiapkan proses pengi- riman narkoba ke Indonesia dengan cara yang sangat rapi. Selain dibungkus dalam kotak yang antiair, sabu yang dibawa dari Tiongkok ini menggunakan kapal laut dan bersandar di wilayah perairan Banten. Barang kemudian diturun- kan dengan diangkut sekoci. “Sekoci didesain agar suara tidak terdengar dari jarak dekat sekalipun. Sebanyak 51 kotak sabu dengan total berat 1 ton itu dikemas dalam bahan antiair, supaya sabu di dalamnya tidak mudah rusak,” katanya. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, penyelundupan narkotika ini melibatkan empat orang warga negara Taiwan. “Tim gabungan telah melakukan pengungkapan penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu yang melibatkan empat orang warga negara Taiwan. Barang bukti yang berhasil diamankan sebanyak 51 kotak atau karung berisi sabu-sabu. Masing-masing karung memiliki berat 20 kilogram,” ujar Argo, Kamis (13/7). Bungkus sabu-sabu ter- sebut terdiri dari 27 kotak berwarna keemasan dan 24 kotak berwarna hitam. Pengungkapan ini meru- pakan pengembangan selama dua bulan penyelidikan oleh aparat kepolisian. Polri ber- koordinasi dengan Kepolisian Taiwan dalam melakukan pe- nyelidikan dan penangkapan terhadap pelaku atas nama Lin Ming Hui. Lin yang ditembak mati diidentifikasi memiliki peran sebagai pengendali, Dua rekannya yang ditangkap adalah Chen Wei Cyuan dan Liao Guan Yu. Sementara, satu tersangka lain bernama Hsu Yung Li masih dalam pencarian. “Para pelaku merupakan jaringan internasional,” kata Argo. Sementara itu, Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Nico Afinta menuturkan, barang bukti sabu-sabu itu berasal dari Tiongkok. Menu- rut rencana barang haram itu akan dipasarkan di wilayah Indonesia. “Kami melakukan kerja sama dengan kepolisian Taiwan menyelidiki adanya pengiriman narkoba jenis sabu-sabu dari Tiongkok ke wilayah Indonesia. Tim me- lakukan penyelidikan hingga menangkap pelaku di tepi pantai dekat Hotel Manda- lika,” jelasnya. [BAM/G-5] Suara Pembaruan Kamis, 13 Juli 2017 3 Utama Polisi Ungkap Sabu Rp 1,5 Triliun dari Tiongkok [JAKARTA] Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Budi Waseso meminta seluruh elemen dan komponen bangsa untuk bersa- tu melawan bahaya peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Indonesia. Hal itu disampaikan Bu- was, sebutan Budi Waseso, saat memberikan sambutan dalam kegiatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2017 di Plaza Tugu Api Pancasila, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur pada Kamis (13/7). Pernyataan Buwas kali ini merupakan seruan yang kese- kian kali. Dalam banyak ke- sempatan Buwas menyatakan perlunya sinergi antarinstitusi. Untuk mencegah penigkatan angka prevalensi narkoba di kelompok usia kerja atau produktif maka penanganan harus secara komprehensif. “Indonesia mendapatkan hadiah dari dunia internasi- onal karena Direktorat IV Polisi dan jajaran gabungan kita berhasil menangkap dan menyita jaringan narkotika sabu internasional seberat 1 ton. Kita koordinasi dengan PPATK juga menelusuri dua jaringan yang melibatkan 11 negara penyuplai narkoba dengan kegiatan pencucian uang puluhan triliun,” ujar Buwas. Dari hasil penelitian Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia, angka prevalensi narkoba mahasiswa dan pelajar mencapai 1,9% pada 2016 lalu. Artinya dua dari 100 orang pelajar dan mahasiswa menyalahgunakan narkotika. Selain itu angka ke- cenderungan penyalahgunaan terus meningkat, terutama di kalangan pelajar, pejabat TNI dan polri hingga Pesantren. “Peringatan HANI memi- liki arti keprihatinan terhadap peredaran narkotika dan penyalahgunaan narkotika. Memberantas peredaran narko- tika, menggelorakan semangat kebersamaan untuk melawan kejahatan narkotika. Salah satu sasaran negara jaringan narkotika internasional adalah Indonesia, kita harus tegas melawan peredaran narkoba. Indonesia berada dalam situasi darurat narkoba dan Presiden Joko Widodo menyatakan perang terhadap narkoba me- nunjukkan kehadiran negara melawan bahaya narkotika,” katanya. Buwas menyebutkan strategi yang dilakukan BNN yakni memangkas mengurangi permintaan atau demand dengan cara memberikan kekebalan preventif terhadap masyarakat serta mereduksi supplai melalui operasi pe- nangkapan bandar dan kurir narkoba. “Bapak Menko Polhukam yang hadir juga mengerti nar- kotika bisa mengancam dunia dan senjata dalam proxy war untuk melumpuhkan generasi muda. Kita terus melakukan berbagai upaya untuk memberi efek jera, seperti eksekusi 18 WNA dan WNI terpidana mati narkoba beberapa wak- tu lalu meski menimbulkan kontroversi di luar negeri. Salah satunya adalah Freddy Budiman, tindakan tegas ini membuat BNN yang bertugas mencegah narkoba menga- dakan kegiatan P4GN,” kata Buwas. Peredaran narkoba me- lalui internet baik transaksi dan jenis narkotika yang diperdagangkan meningkat tajam, ada juga jenis narkoba baru yang menjadi tantangan BNN untuk mendeteksinya. “Wilayah Indonesia menjadi pasar peredaran gelap Narkotika semakin subur karena banyaknya pintu masuk, jaringan yang tersebar secara nasional dan internasional menebus sekat perbatasan negara, mereka beroperasi secara rapi dan rahasia. Untuk itu kita harus melibatkan masyarakat dalam melakukan deteksi serta in- stansi terkait lainnya,” tutur mantan Kabareskrim Polri itu. Jenderal bintang tiga itu juga mengapresiasi kegiatan aktif dan langkah nyata mela- wan narkoba yang ditunjukkan Pemda dan pihak swasta dalam mendukung gerakan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredar- an Gelap Narkoba (P4GN) BNN. [C-7] ISTIMEWA Tim Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya dan Polres Depok, mengungkap peredaran narkotika jenis sabu-sabu seberat 1 ton, di tepi pantai dekat Hotel Mandalika, Jalan Anyer Raya, Serang, Banten, Kamis (13/7) dini hari. 2 dari 100 Pelajar Konsumsi Narkoba

Upload: buique

Post on 10-Aug-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

[JAKARTA] Direktorat Re-serse Narkoba Polda Metro Jaya dan Polres Depok, meng-ungkap peredaran narkotika jenis sabu-sabu seberat 1 ton senilai Rp 1,5 triliun, di tepi pantai dekat Hotel Mandalika, Jalan Anyer Raya, Serang, Banten. Tiga orang pengedar ditangkap. Satu di antaranya tewas ditembak karena mela-kukan perlawanan. Sementara satu orang lagi masih dalam

pengejaran.Kapolda Metro Irjen

Pol M Iriawan menyatakan, jaringan pemasok narkoba itu menyiapkan proses pengi-riman narkoba ke Indonesia dengan cara yang sangat rapi. Selain dibungkus dalam kotak yang antiair, sabu yang dibawa dari Tiongkok ini menggunakan kapal laut dan bersandar di wilayah perairan Banten.

Barang kemudian diturun-kan dengan diangkut sekoci. “Sekoci didesain agar suara tidak terdengar dari jarak dekat sekalipun. Sebanyak 51 kotak sabu dengan total berat 1 ton itu dikemas dalam bahan antiair, supaya sabu di dalamnya tidak mudah rusak,” katanya.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, penyelundupan narkotika ini melibatkan empat orang warga negara Taiwan.

“Tim gabungan telah

melakukan pengungkapan penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu yang melibatkan empat orang warga negara Taiwan. Barang bukti yang berhasil diamankan sebanyak 51 kotak atau karung berisi sabu-sabu. Masing-masing karung memiliki berat 20 kilogram,” ujar Argo, Kamis (13/7).

Bungkus sabu-sabu ter-sebut terdiri dari 27 kotak berwarna keemasan dan 24 kotak berwarna hitam.

Pengungkapan ini meru-pakan pengembangan selama dua bulan penyelidikan oleh

aparat kepolisian. Polri ber-koordinasi dengan Kepolisian Taiwan dalam melakukan pe-nyelidikan dan penangkapan terhadap pelaku atas nama Lin Ming Hui. Lin yang ditembak mati diidentifikasi memiliki peran sebagai pengendali, Dua rekannya yang ditangkap adalah Chen Wei Cyuan dan Liao Guan Yu. Sementara, satu tersangka lain bernama Hsu Yung Li masih dalam pencarian.

“Para pelaku merupakan jaringan internasional,” kata Argo.

Sementara itu, Direktur

Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Nico Afinta menuturkan, barang bukti sabu-sabu itu berasal dari Tiongkok. Menu-rut rencana barang haram itu akan dipasarkan di wilayah Indonesia.

“Kami melakukan kerja sama dengan kepolisian Taiwan menyelidiki adanya pengiriman narkoba jenis sabu-sabu dari Tiongkok ke wilayah Indonesia. Tim me-lakukan penyelidikan hingga menangkap pelaku di tepi pantai dekat Hotel Manda-lika,” jelasnya. [BAM/G-5]

Sua ra Pem ba ru an Kamis, 13 Juli 2017 3Utama

Polisi Ungkap Sabu Rp 1,5 Triliun dari Tiongkok

[JAKARTA] Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Budi Waseso meminta seluruh elemen dan komponen bangsa untuk bersa-tu melawan bahaya peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Indonesia.

Hal itu disampaikan Bu-was, sebutan Budi Waseso, saat memberikan sambutan dalam kegiatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2017 di Plaza Tugu Api Pancasila, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur pada Kamis (13/7).

Pernyataan Buwas kali ini merupakan seruan yang kese-kian kali. Dalam banyak ke-sempatan Buwas menyatakan perlunya sinergi antarinstitusi. Untuk mencegah penigkatan angka prevalensi narkoba di kelompok usia kerja atau produktif maka penanganan harus secara komprehensif.

“Indonesia mendapatkan hadiah dari dunia internasi-onal karena Direktorat IV Polisi dan jajaran gabungan kita berhasil menangkap dan menyita jaringan narkotika

sabu internasional seberat 1 ton. Kita koordinasi dengan PPATK juga menelusuri dua jaringan yang melibatkan 11 negara penyuplai narkoba dengan kegiatan pencucian uang puluhan triliun,” ujar Buwas.

Dari hasil penelitian Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia, angka prevalensi narkoba mahasiswa dan pelajar mencapai 1,9% pada 2016 lalu. Artinya dua dari 100 orang pelajar dan mahasiswa menyalahgunakan narkotika. Selain itu angka ke-cenderungan penyalahgunaan terus meningkat, terutama di kalangan pelajar, pejabat TNI dan polri hingga Pesantren.

“Peringatan HANI memi-liki arti keprihatinan terhadap peredaran narkotika dan penyalahgunaan narkotika. Memberantas peredaran narko-tika, menggelorakan semangat kebersamaan untuk melawan kejahatan narkotika. Salah satu sasaran negara jaringan narkotika internasional adalah Indonesia, kita harus tegas melawan peredaran narkoba.

Indonesia berada dalam situasi darurat narkoba dan Presiden Joko Widodo menyatakan perang terhadap narkoba me-nunjukkan kehadiran negara melawan bahaya narkotika,” katanya.

Buwas menyebutkan strategi yang dilakukan BNN yakni memangkas mengurangi permintaan atau demand dengan cara memberikan kekebalan preventif terhadap masyarakat serta mereduksi supplai melalui operasi pe-nangkapan bandar dan kurir narkoba.

“Bapak Menko Polhukam yang hadir juga mengerti nar-kotika bisa mengancam dunia dan senjata dalam proxy war untuk melumpuhkan generasi muda. Kita terus melakukan berbagai upaya untuk memberi efek jera, seperti eksekusi 18 WNA dan WNI terpidana mati narkoba beberapa wak-tu lalu meski menimbulkan kontroversi di luar negeri. Salah satunya adalah Freddy Budiman, tindakan tegas ini membuat BNN yang bertugas mencegah narkoba menga-

dakan kegiatan P4GN,” kata Buwas.

Peredaran narkoba me-lalui internet baik transaksi dan jenis narkotika yang diperdagangkan meningkat tajam, ada juga jenis narkoba baru yang menjadi tantangan BNN untuk mendeteksinya.

“Wilayah Indonesia menjadi pasar peredaran gelap Narkotika semakin subur karena banyaknya pintu masuk, jaringan yang tersebar secara nasional dan internasional menebus sekat perbatasan negara, mereka beroperasi secara rapi dan rahasia. Untuk itu kita harus melibatkan masyarakat dalam melakukan deteksi serta in-stansi terkait lainnya,” tutur mantan Kabareskrim Polri itu.

Jenderal bintang tiga itu juga mengapresiasi kegiatan aktif dan langkah nyata mela-wan narkoba yang ditunjukkan Pemda dan pihak swasta dalam mendukung gerakan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredar-an Gelap Narkoba (P4GN) BNN. [C-7]

istimewa

Tim Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya dan Polres Depok, mengungkap peredaran narkotika jenis sabu-sabu seberat 1 ton, di tepi pantai dekat Hotel mandalika, Jalan anyer Raya, serang, Banten, Kamis (13/7) dini hari.

2 dari 100 Pelajar Konsumsi Narkoba