study kasus stroke non hemoragik

6
Tugas : Farmasi Klinik KASUS NON HEMORAGIK Oleh : Hardiyanti Saputri Tri Sediantari Ardan S. Sri Reski D. Hasni AKADEMI FARMASI YAMASI MAKASSAR 2013 

Upload: mad-mad

Post on 02-Jun-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8/10/2019 Study Kasus Stroke Non Hemoragik

http://slidepdf.com/reader/full/study-kasus-stroke-non-hemoragik 1/6

Tugas : Farmasi Klinik

KASUS NON HEMORAGIK

Oleh :

Hardiyanti Saputri

Tri Sediantari

Ardan S.

Sri Reski D.

Hasni

AKADEMI FARMASI YAMASI MAKASSAR

2013 

8/10/2019 Study Kasus Stroke Non Hemoragik

http://slidepdf.com/reader/full/study-kasus-stroke-non-hemoragik 2/6

KASUS STROKE NON HEMORAGIK

I.  PENDAHULUAN Stroke adalah suatu sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan fungsi otak secara

fokal atau global, yang dapat menimbulkan kematian atau kelainan yang menetap lebih dari 24

 jam, tanpa penyebab lain kecuali gangguan vaskuler (WHO 1983). Stroke merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi, yang berdasarkan laporan tahunan 2006 di RSSA angka kematianini berkisar antara 16,31% (462/2832) dan menyebabkan 4,41% (1356/30096) pasien dirawat

inapkan. Angka-angka tersebut tidak membedakan antara  stroke iskemik dan hemoragik. Di

negara lain seperti Inggris dan Amerika, sebagian besar stroke yang dijumpai pada pasien (88%)adalah jenis iskemik karena penyumbatan pada pembuluh darah, sedangkan sisanya adalah

stroke hemoragik karena pecahnya pembuluh darah.

Stroke Non Hemoragik (iskemik) adalah gangguan peredaran darah pada otak yang

dapat berupa penyumbatan pembuluh darah arteri, sehingga menimbulkan infark/iskemik.Umumnya terjadi pada saat penderita istirahat.Tidak terjadi perdarahan dan kesadaran

umumnya baik.Stroke non-hemoragik terjadi karena penurunan aliran darah sampai di bawah

titik kritis, sehingga terjadi gangguan fungsi pada sebagian jaringan otak.Bila hal ini lebih beratdan berlangsung lebih lama dapat terjadi infark dan kematian.Berkurangnya aliran darah ke otak

dapat disebabkan oleh berbagai hal misalnya thrombus, emboli yang menyumbat salah satu

 pembuluh darah, atau gagalnya pengaliran darah oleh sebab lain, misalnya kelainan jantung

(fibrilasi, asistol). Stroke non-hemoragik lebih sering dijumpai daripada yang hemoragik,diagnosis mudah ditegakan, yaitu timbulnya deficit neureologik secara mendadak (misalnya

hemiparesis), dan kesadaran penderita umumnya tidak menurun.

Pada kesempatan ini, kami membahas pasien yang berusia 65 tahun dengan stroke iskemik dangangguan bicara (afasia).

8/10/2019 Study Kasus Stroke Non Hemoragik

http://slidepdf.com/reader/full/study-kasus-stroke-non-hemoragik 3/6

II.  ILUSTRASI KASUSSeorang pasien laki-laki, umur 65 tahun masuk Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi

tanggal 2 April 2010 dengan

Keluhan Utama :

-  Anggota gerak kanan terasa kebas

Riwayat penyakit sekarang :-  Bicara pelo kemarin (tanggal 1 April 2010), hari ini bicara bagus (tanggal 2 April2010)

-  Anggota gerak kanan atas tersa kebas

-  Pusing-   Nafsu makan menurun

-  Lidah berat

Riwayat penyakit terdahulu : -  Hipertensi sejak 5 tahun yang lalu

Pemeriksaan Fisik  -  Keadaan umum : Sedang

Tingkat Kesadaran : CM- 

Tekanan darah : 170/100 mmHg

-  Frekuensi pernapasan : 20 x/menit

-  Frekuensi nadi : 84 x/menit

-  Suhu : 36,5oC

-  Status neurologis : Kesadaran : E4 M6 V5

-  Sistem persyarafan : sensasi raba (+), kaku kuduk (-)

Diagnosis -  Diagnosa Kerja : Suspect Stroke Iskemik

Penatalaksanaan 

-  IVFD RL 20 tetes/menit

-  Injeksi citicoline 2x500mg IV- 

Vit. B1 100 mg, Vit. B6 200 mg, Vit. B12 250 mcg (Neurodex®) 2×1

Pemeriksaan Penunjang (tanggal 2 maret 2010) (Lampiran 1) -  Gula darah random 198 mg% (75-115)-  Ureum 35 mg% (20-40)

-  Kreatinin 1,3 mg% (0,6-1,1)

-  Sel darah putih 6,5 103/mm

3(4,0-10,0)

-  Sel darah merah 4,53 106/mm

3(3,80-5,80)

-  Hemoglobin 12,2 g/dL (11,0-16,5)

-  Hematokrit 38 % (35,0-50,0)

-  Platelet/trombosit 325 103/mm

3 (150-450)

Rencana Pemeriksaan 

Pemeriksaan gula darah nuchter dan 2 jam PP, kolesterol total, kolesterol HDL,

kolesterol LDL, trigliserida

-  CT Scan

Follow Up Hari ke-2 rawatan (3-4-2010)-  S : bicara pelo (+)

8/10/2019 Study Kasus Stroke Non Hemoragik

http://slidepdf.com/reader/full/study-kasus-stroke-non-hemoragik 4/6

-  O : TD 160/90 mmHg Nadi 68x/menit Nafas 24x/menit Suhu 36,5oC

-  Hasil laboratorium (Lampiran 1):-  Gula darah nuchter 116 mg% (75-115 mg%)

-  Gula darah 2 jam PP 127 mg% (<150 mg%)

Asam urat 5,5 mg% (3,0-6,0 mg%)-  Total kolesterol 207 mg% (<220 mg%)-  HDL kolesterol 35 mg% (>35 mg%)

-  LDL kolesterol 147 mg% (<130 mg%)

-  Trigliserida 125 mg% (<200 mg%)-  A : Recurrent Stroke Suspect Iskemik

-  P : Captopril 2×12,5 mg

Rosuvastatin (Crestor®) 1×20 mg

Piracetam (Neurotam®) 4×1200 mgRL + Reotal /12 jam

-  CT scan

Alasan pemberian terapi• 

Rosuvastatin 20 mg (Crestor®) 1×1 bertujuan untuk menurunkan kadar LDL kolesterol pasien yang tinggi. Rosuvastatain merupakan inhibitor HMG CoA reduktase dan

sebaiknya diberikan pada malam hari..

•  Piracetam 1200 mg (Neurotam®) 4×1 diberikan untuk mengobati gangguan

serebrovaskular dan insufisiensi sirkulasi serebral. Selain itu piracetam pada tingkat

darah memperbaiki keadaan rheologis. Oleh karena efek piracetam pada agregasi platelet,kurang cocok jika diberikan kepada pasien dengan stroke hemoragik, bisa diberikan

kepada pasien stroke iskemik.

•  Pentoxyfilline (Reotal®) untuk mengobati sumbatan arteri perifer dan gangguan

 peredaran darah karena aterosklerosis.

Hari ke-3 rawatan (4-4-2010)

-  O : TD 170/110 mmHg Nadi 84x/menit Nafas 24x/menit

-  A : Diagnosa sementara Stroke Iskemik + Dysartria-  P : Konsul Rehabilitasi Medik

Hari ke-4 rawatan (5-4-2010)

-  S : Kesadaran : Samnolen/Aphatis; GCS : E4 M6 Vafasia global; muntah (+);Hemiplegia dextra (+)

-  O : TD 170/110 mmHg

-  P : Stop Piracetam (Neurotam®)

Asam asetil salisilat (Thrombo Aspilets®) 1×160 mg

Alasan pemberian terapi• 

 pasien mengalami kondisi menggigil dan muntah sehingga pemberian piracetam

dihentikan karena kemungkinan pasien alergi terhadap piracetam. Hasil CT scan

menunjukkan bahwa pasien menderita stroke iskemik. Terapai lini pertama untuk stroke

iskemik yaitu Aspirin 81-325 mg sekali sehari. Acetylsalicylic acid (Thrombo Aspilets®)

1×160 mg diberikan sebagai antiplatelet. Efek samping aspirin yaitu gangguan lambung,

sebaiknya diberikan segera setelah makan. Jika pasien hipersensitif atau kontra indikasi

dengan aspirin, dapat diberikan Clopidogrel 75 mg peroral sekali sehari.

8/10/2019 Study Kasus Stroke Non Hemoragik

http://slidepdf.com/reader/full/study-kasus-stroke-non-hemoragik 5/6

  Hari ke-5 rawatan (6-4-2010)

-  O : TD 170/70 mmHg

-  A : Stroke Iskemik + Afasia global-  P : Pasang NGT

Asering + Reotal drip/12 jam

Parasetamol 3×500 mgHaloperidol 2×0,5 mg

Hari ke-6 rawatan (7-4-2010)

-  S : Mencret (+) ±5x/hari

-  O : TD 180/100 mmHg Nadi 82x/menit Nafas 24x/menit-  P : New Diatabs 3×1

Captopril 2×12,5 mg stop

Captopril 2x25mg

HCT 1×1 (pagi) Neurodex 1×1

Asering/12 jam

Alasan pemberian terapi• 

Parasetamol 500 mg 3×1 (bila panas) diberikan untuk mengatasi demam pada pasienkarena pada hari rawatan ke-6 pasien demam.

•  Haloperidol 0,5 mg 2×1 diberikan untuk mengatasi kecemasan yang dialami pasien.

Dosis awal haloperidol untuk dewasa 0,5-5 mg sehari 2-3 kali.

•  Infus RL diganti dengan Asering (Ringer Acetate) karena pasien gelisah.•   pasien mengalami mencret kurang lebih lima kali perhari. Dokter memberikan terapi

atapulgit aktif (New Diatabs®). Atapulgit aktif dapat menghambat absorpsi obat-obat

lain, sebaiknya pemakaian obat lain dijarakkan 1-2 jam.

Hari ke-7 rawatan (8-4-2010)-  O : TD 180/90 mmHg

P : Captopril 2×50 mg

HCT 1×1

 New diatabs stopMobilisasi

Hari ke-8 rawatan (9-4-2010)

-  S : demam (+), mencret 1x/hari-  O : GCS = 15; TD 180/70 mmHg; Nadi 88x/menit; Nafas 32x/menit

-  Pemeriksaan elektrolit (Lampiran 1):

 Natrium 136 mmol/L

Kalium 3,1 mmol/LKlorida 105 mmol/L

Pemeriksaan urin (Lampiran 1)::

Protein +2Bilirubin (-)

Reduksi (-)

SedimenLeukosit 8-10

Eritrosit 4-6

8/10/2019 Study Kasus Stroke Non Hemoragik

http://slidepdf.com/reader/full/study-kasus-stroke-non-hemoragik 6/6

Epitel +1

Kristal amorf +1

Silinder granuler 1-2-  A : Infeksi saluran kemih

-  P : Parasetamol 3x500mg

Cek elektrolit dan urin lengkapCeftriaxone 2×1 (skintest)Oral hygiene

Oral massage

Speech terapi

(Setelah pemeriksaan urin terbukti pasien menderita ISK. Hal ini dapat dilihat

dari adanya leukosit di urin. Dari hasil pemeriksaan elektrolit diketahui bahwa kadar

kalium pasien rendah yaitu 3,1 mmol/L (normal 3,5-5,1). Kadar kalium yang rendahdalam darah mungkin disebabkan karena efek samping HCT yaitu hipokalemia) 

Hari ke-9 rawatan (10-4-2010)- 

O : TD 160/80 mmHg

-  P : Captopril stop

Intervask 1x10mg

Lisinopril 1x10mgHCT 1×1

CPZ 2×12,5mg

Urispas 2×1

Hari ke-10 rawatan (11-4-2010)

-  O : TD 160/60 mmHg

Hari ke-11 rawatan (12-4-2010)

-  S : demam (+)- 

O : TD 160/60 mmHg

-  P : terapi lanjut

 pasien pulang atas permintaan keluarga dengan pasang NGT dan infus

Terapi yang disarankan